(Jl.Kawaluyaan Indah Raya No.4, Jatisari, Kec. Buahbatu, Kota Bandung, Jawa
Barat 40286)
DIsusun oleh :
Mengetahui / Mengesahkan :
Mengetahui,
Kepala sekolah SMK Negeri 6 Bandung
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian sidang PKL di
SMK Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2023/2024. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
ini dimaksudkan sebagai salah satu bekal siswa dalam menghadapi jenjang dunia
usaha atau dunia industri.
SMK Negeri 6 Bandung yang sudah memberi bimbingan kepada penulis sehingga
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Drs.H. Agus Rustiadin, M.M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 6
Bandung.
2. Bapak Dr. Indra Maha, S.T, M.T selaku kepala Dinas
3. Bapak Taufan Gurnasa., S.T.,M.T selaku Pimpinan bidang Rumah Umum
4. Bapak Udin Samsudin, M.Pd selaku Kepala Kompetensi keahlian Desain
Pemodelan Dan Informasi Bangunan.
5. Ibu Santhi Sri Rusendang selaku walikelas XII DPIB 3
6. Ibu Linda Yuniarti, S.Pd Gr. Selaku pembimbing yang telah membimbing dan
memberi arahan kepada penulis dalam melaksanakan dan penulisan laporan
PKL.
7. Seluruh Bapak/ibu guru pengajar SMK Negeri 6 Bandung yang telah
mengajar dan mendidik kami selama pembelajaran disekolah
8. Ibu Fiorissa Irvienna, S.T Selaku pembimbing Dispekim.
9. Seluruh staff dan karyawan Dinas Perumahan Dan Pemukiman.
10. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung setiap langkah yang
penulis tempuh dalam pendidikan.
Nis: 121220079
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Gambar 1.1 Ilustrasi gambar
2.1 SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA PT.DISPEKIM JABAR
Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat didirikan seiring dengan
pembentukan provinsi Jawa Barat pada tahun 1950. Pada saat itu, fokus utamanya
adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan perumahan dan permukiman di
wilayah provinsi, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk di Jawa
Barat, Dinas Perumahan dan Permukiman terus berupaya mengembangkan sektor
perumahan. Hal ini dilakukan dengan mengadakan program pembangunan rumah
subsidi, penyediaan fasilitas perumahan yang layak, serta pengembangan kawasan
perumahan yang terpadu
Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu
Dinas yang bergerak dalam bidang Ke-Cipta Karyaan, sebelumnya dikenal dengan
nama Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat (DISTARKIM),
sampai pada tahun 2009 berubah menjadi Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi
Tugas pokok Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat adalah
melaksanakan urusan pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman
serta bidang pertanahan, meliputi perumahan, infrastruktur permukiman, kawasan
permukiman dan pertanahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi,
melaksanakan tugas dekonsentrasi dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai
bidang tugasnya berdasarkan keputusan perundang-undangan.
5. Bidang Pertanahan
Bidang Pertanahan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan di Bidang Pertanahan meliputi Perencanaan Pengadaan Tanah,
Penatagunaan Tanah, serta Data dan Informasi. Adapun fungsi bidang pertanahan
yaitu:
a. Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pertanahan aspek perencanaan
pengadaan tanah, penatagunaan tanah serta data dan informasi.
b. Penyelenggaraan penyusunan bahan kebijakan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian aspek perencanaan pengadaan tanah, penatagunaan tanah serta data dan
informasi.
c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Pertanahan.
d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
VISI : Terwujudnya Jawa Barat juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi.
MISI:
1. Membentuk manusia pancasila yang bertaqwa, melalui peningkatan peran masjid
dan tempat ibadah sebagai pusat peradaban, dengan sasaran misi yaitu pesantren
juara, masjid juara, dan ulama juara.
2. Melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia dan produktif melalui
peningkatan pelayanan publik yang inovatif, dengan sasaran misi yaitu kesehatan
juara, perempuan juara, olahraga juara, budaya juara, sekolah juara, guru juara,
ibu juara, millenial juara, Perguruan Tinggi juara, dan SMK juara.
3. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan pembangunan berbasis lingkungan
dan tata ruang yang bekelanjutan melalui peningkatan konektivitas wilayah dan
penataan daerah, dengan sasaran misi yaitu transportasi juara, logistik juara,
gerbang desa juara, kota juara, pantura juara, pansela juara, dan energi juara.
4. Meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi umat yang sejahtera dan adil
melalui pemanfaatan teknologi digital dan kolaborasi dengan pusat-pusat inovasi
serta pelaku pembangunan, dengan sasaran misi yaitu nelayan juara, pariwisata
juara, lingkungan juara, kelola sampah juara, tanggap bencana juara, ekonomi
kreatif juara, buruh juara, industri juara, pasar juara, petani juara, umat juara,
umkm juara, dan wirausaha juara serta mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang inovatif dan kepemimpinan yang kolaboratif antara pemerintahan pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota, dengan sasaran misi yaitu birokrasi juara, apbd
juara, asn juara, dan bumd juara.
BAB 3
PELAKSANAAN PKL
3.1 Tempat dan waktu pelaksanaan
3.1.1Tempat pelaksanaan :
Program ini berjenis CAD (Computer-aided Design) yang dapat membantu pembuata
n, modifikasi, analisis, atau pengoptimalan desain. Dengan software AutoCAD desain
er akan lebih produktif, meningkatkan kualitas desain, memudahkan komunikasi mela
lui
dokumentasi, dan untuk membuat database manufaktur dalam bentuk 2 dimensi (2D)
maupun 3 dimensi (3D).
Pengertian Potongan
Potongan adalah sebuah garis yang memotong suatu objek tertentu entah secara
memanjang atau melintang dengan tujuan memberikan keterangan secara detail
tentang ukuran atau lainnya pada suatu objek. Secara umum gambar potongan
merupakan tampilan irisan bangunan atau denah yang memuat informasi mengenai
dimensi/ukuran dan spesfikasi teknis bangunan rumah. Ukuran yang dimaksud adalah
informasi tinggi bangunan, kedalaman fondasi, tinggi kusen, dan lainnya. Sedangkan
spesifikasi teknis menyangkut informasi bahan dan material yang digunakan. Gambar
potongan dianggap gambar yang sangat penting karena disamping memperlihatkan
sistem struktur juga akan menunjukkan sistem-sistem lain dalam bangunan. Dengan
demikian proses gambar potongan ini relatif akan memerlukan waktu yang lebih lama
untuk mengolah sistem bangunan secara keseluruhan.
Tujuan Potongan
Potongan itu sangat dibutuhkan oleh siapa saja khususnya para desainer karena
dengan potongan para desainar dapat menjelaskan secara detail tentang ukuran dari
objek yang mereka desain. Gambar potongan sangat penting untuk menunjukkan
prinsip struktur bangunan, kedudukan elemenbangunan, konstruksi dan bentukan,
ukuran, dan juga bahan yang dipakai dalam bangunan, serta dapat pula menunjukkan
kaitan dengan sistem bangunan. Keseluruhannya, potongan dibuat dengan tujuan
memperlihatkan:
1. Sistem struktur dan elemennya
2. Konstruksi antar elemen sistem struktur
3. Konstruksi inter elemen struktur
4. Spesifikasi material bangunan
5. Ukuran dan satuan
Potongan dalam gambar kerja arsitektur biasanya sengaja diletakkan pada
bagian-bagian yang memerlukan penjelasan lebih rinci yang dapat menunjukkan
prinsip bangunan secara keseluruhan. Baik sistem struktur ataupun sistem yang lain
dalam bangunan harus dapat ditunjukkan dengan baik dan jelas. Oleh karena itu
bagian-bagian dalam bangunan yang sering tepat dipotong adalah ruang-ruang seperti
kamar mandi, tangga, shaft serta ruang-ruang khusus seperti ruang yang mempunyai
ukuran lebih besar, lebih tinggi dan sebagainya.
Bagian-bagian itu ditunjukkan disamping untuk memperlihatkan keterpaduannya
dengan elemen bangunan lain juga ditujukan untuk memperjelas masing-masing
ruang tersebut yang biasanya diperlukan potongan detail dengan skala yang lebih
besar misalkan denah dengan skala 1 : 100, dari denah itu beri sebuah garis potongan
maka gambar hasil dari potongan itu digambar dengan ukuran yang lebih besar
misalkan dengan skala 1 : 5. Demikian juga dengan letak, arah serta posisi potongan
diperlukan keberagamannya sehingga informasi mengenai bangunan ini akan dapat
ditunjukkan dengan jelas.
Prinsip Potongan
Gambar potongan sangat penting untuk menunjukkan prinsip struktur bangunan,
kedudukan elemen bangunan, konstruksi dan bentukan, ukuran dan juga bahan yang
dipakai dalam bangunan, serta dapat pula menunjukkan kaitan dengan sistem
bangunan.
Potongan dalam gambar kerja arsitektur biasanya sengaja diletakkan pada
bagian-bagian yang memerlukan penjelasan lebih rinci yang dapat menunjukkan
prinsip bangunan secara keseluruhan. Baik sistem struktur ataupun sistem yang lain
dalam bangunan harus dapat ditunjukkan dengan baik dan jelas. Oleh karena itu
bagian-bagian dalam bangunan yang sering tepat dipotong adalah ruang-ruang seperti
kamar mandi, tangga, ruang-ruang khusus seperti ruang yang mempunyai ukuran
lebih besar, lebih tinggi dan sebagainya. Bagian-bagian itu ditunjukkan disamping
untuk memperlihatkan keterpaduannya dengan elemen bangunan lain juga ditujukan
untuk memperjelas masing¬ masing ruang tersebut yang biasanya diperlukan
potongan detail dengan skala yang lebih besar.
Pengertian denah
Denah rumah adalah gambar atau diagram yang digunakan untuk menjelaskan tata
letak dan rincian interior atau eksterior sebuah rumah atau bangunan. Denah rumah
ini memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman visual yang jelas tentang struktur
bangunan, distribusi ruangan, serta ukuran dan proporsi berbagai elemen dalam
rumah. Dalam konteks ini, denah rumah biasanya mencakup:
1. Tata Letak Ruangan: Denah ini mencantumkan letak dan nama ruangan dalam
rumah, termasuk ruang tidur, ruang tamu, ruang makan, kamar mandi, dapur, garasi,
dan lainnya. Ini memberikan pemahaman tentang bagaimana ruangan-ruangan ini
terhubung satu sama lain.
2. Ukuran dan Skala: Denah rumah biasanya memiliki skala yang jelas, yang
menunjukkan proporsi sebenarnya dari ruangan dan elemen dalam rumah. Ini
memungkinkan pembaca untuk memperkirakan ukuran sebenarnya dari berbagai
bagian rumah.
3. Penyusunan Perabotan: Beberapa denah rumah mungkin juga mencantumkan
penyusunan perabotan seperti sofa, meja, kursi, tempat tidur, dan perabotan lainnya
dalam ruangan. Hal ini dapat membantu dalam merencanakan tata letak interior
4. Detail Teknis: Beberapa denah rumah juga mencantumkan detail teknis seperti
jenis material lantai, dinding, pintu, jendela, dan informasi lainnya yang relevan
untuk konstruksi dan perencanaan interior.
Tools Autocad
a). Command : Line
Fungsi : Untuk menggambar garis
b). Command : xline
Fungsi : Untuk menggambar garis lurus tanpa batas
c). Command : polyline
Fungsi : Untuk menggambar 2D atau yang dikombinasikan dengan garis Lengkung
d). Command : polygon
Fungsi : Untuk menggambar sebuah bangun dengan banyak sisi
e). Command : rectang
Fungsi : Untuk menggambar segi empat
f). Command : circle
Fungsi : Untuk menggambar lingkaran
g). Command : Line
Fungsi : Untuk menggambar garis
h). Command : Revcloud
Fungsi : Untuk menggambar bentuk seperti awan
i). Command : Sline
Fungsi : Untuk menggambar garis lengkung yang berulang-ulang
j). Command : Elipse
Fungsi : Untuk menggambar bentuk oval
k). Command : Hatch
Fungsi : Untuk mengisi area tertutup tanpa celah dengan warna, pola, gradasi
l). Command : Table
Fungsi : Untuk menggambar tabel
m). Command : MText
Fungsi : Untuk membuat multiteks
n) Command : Erase
Fungsi : Untuk menghapus objek
o) Command : Copy
Fungsi : Untuk menyalin
p) Command : Mirror
Fungsi : Untuk membuat bayangan dari objek yang sama
q) Command : Offset
Fungsi : Untuk membuat objek yang sama dengan jarak yang ditentukan
r) Command : Array
Fungsi : Untuk menyalin objek dalam jumlah banyak
s) Command : Trim
Fungsi : Untuk memotong objek dari satu sisi ke sisi lain.
3.3 Pelaksanaan Praktik Lapangan
Penulis mengerjakan tugas pembuatan denah dengan tipe 28,5/130m² menggunakan
aplikasi AutoCAD sebagai bagian dari proyek pembimbingan di tempat praktik kerja
lapangan, yang melibatkan proses redrawing untuk menghasilkan denah yang akurat
dan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pembimbing. Dalam merancang
sebuah rumah tipe 28,5/130 meter persegi, penulis telah memperhatikan spesifikasi
ruangannya dengan cermat, menghasilkan sebuah rencana yang mencakup ruang
tamu seluas 3 meter x 3 meter persegi untuk tempat bersantai dan berkumpul, sebuah
dapur luas berukuran 1,5 meter x 4 meter persegi yang dirancang untuk memasak dan
menghidangkan hidangan, sebuah kamar tidur berukuran 3 meter x 3,5 meter persegi
yang nyaman dan berfungsi sebagai tempat beristirahat yang ideal, dan akhirnya,
sebuah kamar mandi seluas 1,5 meter x 2 meter persegi yang dirancang untuk
keperluan pribadi dan perawatan.
Gambar 1.6 Hasil tugas pembuatan denah rumah
dengan kegiatan dapur. Dengan perencanaan yang cermat, dapur ini memungkinkan
penggunaan ruangan yang nyaman, fungsional, serta efektif dalam menjalankan
tugas-tugas sehari-hari.
Salah satu hal menarik dari desain dapur ini adalah tidak adanya tembok atau sekat
pembatas yang memisahkan dapur dari ruang tamu. Hal ini memberikan akses yang
terbuka dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik antara kedua ruangan. Ketika
ada orang berada di ruang tamu, orang itu dapat dengan mudah melihat dapur dan
semua aktivitas yang sedang berlangsung di sana, menciptakan nuansa terbuka dan
terhubung antara ruang-ruang tersebut.
Dengan demikian, dapur ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk memasak
dan mempersiapkan makanan, tetapi juga menjadi bagian integral dari ruang tamu
yang mengundang interaksi sosial dan komunikasi yang lancar. Ini adalah desain
yang memikirkan efisiensi ruang dan kenyamanan penghuninya, mengingat bahwa
dapur adalah pusat aktivitas rumah tangga yang penting.
Langkah awal dalam proses pembuatan dapur selalu mengikuti urutan yang
konsisten, dimulai dengan pembuatan garis dasar atau garis AS sebagai titik referensi
utama, yang kemudian diikuti dengan langkah berikutnya yaitu penambahan elemen-
elemen atau komponen-komponen yang telah sebelumnya dirancang dan telah
tersedia dalam bentuk blok yang telah disiapkan selama proses pelatihan di sekolah.
Ruang Tamu
Penulis merancang sebuah ruang tamu yang luas dengan ukuran 3 meter x 3 meter,
yang dirancang untuk menjadi tempat yang nyaman bagi keluarga dan tamu untuk
berkumpul. Ruang tamu ini didekorasi dengan dua kursi ukuran besar, menciptakan
suasana yang hangat dan ramah untuk berbicara dan bersantai. Di antara kedua kursi
tersebut, terdapat sebuah meja yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan
minuman atau makanan ringan saat bersantai.
Salah satu fitur menarik dari ruang tamu ini adalah bahwa tidak ada tembok atau
sekat yang memisahkan ruang tamu dari dapur. Ini menciptakan aliran yang terbuka
antara dua ruangan tersebut, sehingga memungkinkan orang yang berada di dapur
tetap terhubung dengan yang berada di ruang tamu. Ini juga memberikan kesan visual
yang luas dan terbuka, menciptakan ruang yang lebih besar dan terang.
Dapur yang terlihat dari ruang tamu menambah sentuhan modern pada desain
interior. Ini memungkinkan host atau ibu rumah tangga untuk tetap terlibat dalam
percakapan dan interaksi dengan tamu sambil memasak atau menyiapkan makanan.
Dengan demikian, ruang tamu ini tidak hanya menjadi tempat untuk berkumpul,
tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan interaksi keluarga yang menyenangkan.
Keseluruhan desain ruang tamu dan dapur ini menciptakan lingkungan yang ramah
dan mengundang, mempromosikan ikatan keluarga yang erat dan pertemuan yang
menyenangkan dengan teman dan tamu.
Pembuatan awal ruang tamu dimulai dengan mengikuti garis dasar atau garis
AS sebagai landasan utama untuk merancang ruang tersebut, dan langkah berikutnya
melibatkan penambahan berbagai blok yang sebelumnya telah dibuat dan
direncanakan dalam lingkup proyek di sekolah. Dengan demikian, ketika semua
ruangan yang direncanakan telah terbentuk dan disusun dengan rapi sesuai dengan
rencana awal, maka secara bertahap akan terlihat dan terwujudlah denah lengkap dari
rumah tersebut, mencerminkan desain dan tata letak keseluruhan bangunan.
Langkah selanjutnya dalam proses ini adalah melibatkan penambahan hatch,
yang merupakan pola atau tekstur yang digunakan dalam denah untuk memberikan
dimensi dan visualisasi yang lebih mendalam kepada tanah yang terdapat di
dalamnya, dengan tujuan untuk membuatnya terlihat lebih hidup dan lebih mudah
dipahami oleh pembaca atau pengguna denah tersebut. berikutnya melibatkan
penambahan arah potongan A dan B dalam denah. Hal ini penting karena arah
potongan ini akan membantu dalam menggambarkan bagaimana elemen-elemen
dalam proyek ini akan terlihat ketika dilihat dari sudut yang berbeda, seperti potongan
melintang atau potongan memanjang. Ini adalah langkah penting dalam proses desain
karena membantu dalam mengidentifikasi aspek-aspek penting seperti ketinggian
bangunan, tinggi dan lebar jendela, serta elemen-elemen struktural lainnya. Terakhir,
setelah penambahan hatch dan arah potongan, langkah berikutnya adalah pembuatan
atap di dalam denah. Atap adalah salah satu elemen utama dalam desain rumah dan
memiliki dampak besar pada penampilan keseluruhan bangunan. Pembuatan atap
dalam denah mencakup pemilihan bentuk atap, material atap, dan detail-detail lainnya
yang terkait dengan atap bangunan. Atap yang dirancang dengan baik tidak hanya
memberikan perlindungan dari cuaca, tetapi juga dapat berkontribusi pada estetika
keseluruhan dari proyek ini.
ruang tidur dengan panjang sekitar 3 meter, yang mungkin digunakan sebagai tempat
untuk beristirahat dan tidur. Dengan demikian, potongan A ini memberikan informasi
yang sangat berguna tentang tinggi bangunan, ukuran halaman belakang, perubahan
tingkat tanah yang berbeda di berbagai area rumah, serta detail spesifik mengenai
teras, kamar mandi, dan ruang tidur. Semua informasi ini disajikan dengan skala 1:10
untuk memberikan representasi yang akurat tentang bagian ini dari rumah.
Terakhir, terdapat carport yang panjangnya sekitar 5,5 dengan penurunan tanah
sebanyak -15 cm dari tingkat tanah yang seharusnya menunjukkan perbedaan
ketinggian yang memadai untuk menampung kendaraan.
Berikut adalah deskripsi umum potongan A:
1. Detail Genteng: Potongan A menampilkan detail genteng yang digunakan
untuk atap rumah. Jenis genteng dapat bervariasi, misalnya genteng beton,
genteng metal, atau genteng keramik, tergantung pada desain rumah dan
preferensi pemiliknya. Potongan ini akan menunjukkan bagaimana genteng
terpasang dengan rapi dan membentuk atap rumah, serta bagian-bagian seperti
alur air dan ventilasi atap.
n) Reng 2/3
o) Kaso 5/7
p) Papan Ruiter 2/20
Rangka Atap:
Potongan B menunjukkan rangka atap rumah. Ini mencakup balok-balok
penyangga, balok atap, dan mungkin tiang-tiang penopang yang
mendukung atap. Rangka atap adalah struktur penting yang memberikan
dukungan pada genteng dan menentukan bentuk atap rumah.
Pondasi:
Potongan B juga akan memperlihatkan detail pondasi rumah. Pondasi
adalah struktur dasar yang menghubungkan rumah dengan tanah.
Potongan ini menunjukkan bagaimana pondasi terletak di bawah tanah
untuk memberikan stabilitas dan dukungan struktural.
Dinding:
Dalam potongan ini, terlihat detail dari dinding rumah, termasuk jenis
material dinding (misalnya, bata, beton, kayu), ketebalan dinding, dan
konstruksi dinding. Ini mencakup dinding eksterior dan mungkin juga
dinding interior.
Plafon:
Plafon adalah bagian interior rumah yang mencakup langit-langit atau atap
dalam ruangan. Potongan B akan menampilkan plafon dan mungkin juga
detail seperti jenis plafon, tinggi plafon, dan pencahayaan langit-langit.
Lalu tandai titik-titik kontrol pada garis potongan yang akan digunakan sebagai
referensi saat menggambar potongan. Titik-titik ini dapat berupa sudut ruangan,
perpotongan dinding, atau elemen lain yang penting.
Detail Potongan: Gambar detail-detail penting dari rumah, seperti dinding, pintu,
jendela, langit-langit, tangga, dan perabotan dalam ruangan. Pastikan untuk
menggambarkan tinggi langit-langit dan perbedaan ketinggian jika ada, seperti tangga
atau podium.
Yang terakhir tambahkan dimensi yang diperlukan pada denah potongan A untuk
mengukur jarak dan tinggi elemen-elemen. Ini dapat melibatkan dimensi vertikal dan
horizontal yang relevan. Sama hal nya dengan potongan B
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 4 bulan, penulis
dapat menambah ilmu dan mengetahui ilmu yang sebelumnya tidak tahu. Setelah
melaksanakan kegiatan PKL ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan
yang kami dapatkan. Jika di sekolah di ajarkan bermacam-macam teori kejuruan,
maka ketika PKL, teori itu akan di gunakan sebagai dasar dalam melaksanakan suatu
kegiatan (PKL). Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna untuk mengembangkan
apa yang sudah diajarkan di sekolah. PKL bisa dikatakan sebagai pelengkap serta
proses pematangan agar siap ketika sudah berkecimpung di dunia kerja.
Saat mengakhiri laporan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membimbing selama PKL. Pengalaman ini
tidak hanya meningkatkan pengetahuan praktis penulis dalam bidang ini tetapi juga
memberikan wawasan baru tentang dunia kerja.
Dengan demikian, Praktik Kerja Lapangan telah memberikan fondasi yang kuat
untuk masa depan penulis dalam menjalani karir di bidang ini. Penulis berkomitmen
untuk terus belajar dan berkembang agar dapat memberikan kontribusi yang lebih
besar dalam industri ini di masa mendatang. Terima kasih.
4.2. Saran
4.2.1 Saran untuk sekolah
Dalam mengakhiri laporan Praktik Kerja Lapangan ini, berikut adalah beberapa
saran yang dapat diberikan untuk penyelenggaraan PKL di masa yang akan datang:
2. Peningkatan Fasilitas
Upaya untuk terus memperbarui dan meningkatkan fasilitas dan peralatan di sekolah
akan memastikan bahwa siswa memiliki akses ke sumber daya yang relevan dan
mutakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Disperkim, Struktur dan organisasi
https://disperkim.jabarprov.go.id/ (diakses 1 Agusutus 2023)
Tim Editor rumah, Cara membuat rumah
https://www.rumah.com/panduan-properti/cara-membuat-denah-57364 (diakses 30
Juli 2023)
Asep Assafah, Daftar command autocad
https://www.asifah.com/daftar-command-autocad/ (diakses 30 Juli 2023)
LAMPIRAN