PENGELOLAAN LOGISTIK

OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT)

DAN NON OAT
No. :
Dokumen
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD
Puskesmas Jatinegara
Kabupaten Tegal

1. Pengertian Adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin agar logistik Obat Anti
Tuberkulosis (OAT) dan non OAT Program Penanggulangan TB
tersedia di layanan pada saat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup
dan kualitas yang baik
Logistik Non OAT berupa : pot dahak, reagen Zielh Nelsen, kartrid
TCM, Parafilm, Minyak emersi, xylol

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan

Pengelolaan logistis obat anti tuberkulosis (OAT) dan Non OAT
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
…........................tentang…………

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun

Tentang Pedoman Penangulangan Tuberkulosis.
2. Depkes Rl tahubn 2009, standar sarana penyimpanan obat dan
perbekes`
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan penerimaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT ) dan
Langkah-langkah Non OAT dengan mencocokkan jumlah obat dan logistik non OAT
yang diterima dengan BAST dari Gudang Farmasi Dinkes Kab.
Tegal
2. Petugas menyimpan obat anti tuberkulosis di lemari obat dengan
sistem FEFO dan FIFO : obat yang baru diterima dengan masa
kadaluarsa yang lebih panjang ditempatkan di belakang obat yang
kadaluarsanya lebih pendek
3. Petugas menyimpan logistik non OAT di tempat penyimpanan yang
sesuai ketentuan yaitu
- Bahan penunjang laboratorium TB disimpan di Laboratorium
4. Petugas melakukan pengeluaran Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
sesuai dengan jumlah pasien tuberkulosis yang diobati puskesmas
5. Petugas mencatat pemasukan dan pengeluaran obat anti
tuberkulosis dan non OAT pada buku logistik dan SITB
6. Petugas membuat ajuan permintaan Obat Anti Tuberkulosis dan
logistik non OAT ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal bagian P2P
apabila stok di puskesmas tinggal tidak mencukupi untuk kebutuhan
1 bulan ke depan.
6. Diagram Alir -

7. Unit terkait 1. Pokja Admen

2. Pokja UKM
3. Pokja UKP