Mekatronika Dasar Bag 2b 20220307 Op-Amp Filter DLL
Mekatronika Dasar Bag 2b 20220307 Op-Amp Filter DLL
MS 3201
Semester 2 2021/2022
Pengajar
Zainal Abidin
Vani Virdyawan
Budi Heryadi
ZA I - 1
Op-Ampn(Operational Amplifier) Op-Ampn (Operational Amplifier)
ZA I - 2
Penggunaan Op-Amp Penggunaan Op-Amp
2 inverting amplifier =
non-inverting amplifier
(bisa pakai 1 IC)
Input & Output Impedance Filter Pasif: Low Pass Filter 1st Order
Coba turunkan fungsi transfernya
lalu tunjukkan bahwa FRFnya:
Idealnya ??
Passive filter
Pasive 1st Order Low Pass Voltage follower (buffer) Dengan nilai tersebut, tentukan
input impedance dan output
impedancenya. Udah bagus?
Sekarang coba hitung input dan output
impedance dari filter aktif ini!
Filter Pasif: Low Pass Filter 2nd Order Design of Low Pass Filter 1st Order
• Kenapa perlu 2nd order? Apa arti -40 dB/dec ?
• Lihat simulasi filter software berikut:
- Misal kita memiliki sinyal dinamik dengan frekuensi 1
Hz dan sinyal pengganggu dengan frekuensi 100 Hz.
Karena kita ingin menghilangkan sinyal frekuensi
tinggi (100 Hz) kita design LPF. Katakan kita pakai
LPF 1st order dengan frekuensi cut-off 10 Hz. Dengan
LPF orde 1, bagaimana bentuk sinyal hasil
pengukuran?
- Ulangi simulasi di atas dengan memakai 2nd order
LPF. Bandingkan hasilnya!
ZA I - 6
Design of Low Pass Filter 2nd Order Filter Pasif: Low Pass Filter 2nd Order
+ Frequency cut-off
Filter Aktif: Low Pass Filter 2nd Order Filter Digital (Software)
• Hanya bisa digunakan bila data udah berbentuk digital (data
sudah ada dalam komputer). Tidak selalu dapat digunakan.
• Bukan berupa hardware tapi berupa software.
• Berupa difference equation, bukan differential equation.
• Differensial equation: d2x/dt2 + 2dx/dt + 3x = dy/dt +3y
• Difference equation: 1.2xk -1.8xk-1 + xk = 0.12yk – 0.1yk-1
• Bagaimana cara ubah persamaan diferensial menjadi
persamaan diferen?
Bila kita ingin LPF dengan fc = 100 Hz, coba tentukan R dan C • Di Matlab sudah terdapat beberapa DESIGN FILTER,
bila kita pilih R1 = R2 dan C1 = C2. tinggal pilih design (Butterworth, Chebyshev, Bessel,
Elliptic dll), jenis (LPF, HPF, BPF dll), orde, dan frekuensi
Dengan nilai R dan C yang anda pilih, tentukan input impedance cut-off).
dan output impedancenya. Udah bagus?
ZA I - 7
Perlunya Filter Hardware (& Amplifier) Perlunya Filter Hardware (& Amplifier)
ZA I - 8
Contoh Filter Digital (Software) PR Filter Aktif Orde 2 dan Filter Digital
• Sinyal kontinu: y(t) = 1.sin(2.pi.1.t) +1.sin(2.pi.100.t) 1. Dengan memilih R = R1 = R2 dan C = C1 = C2, design filter
• Kita cuplik dengan waktu cuplik T =0.001 detik (fs = PASIF orde 2 dengan frekuensi cut off = 100 Hz. Setelah itu
hitung Zin dan Zout. Bila filter ini dihubungkan dengan sensor
1/0.001 = 1000 Hz, fN =fs/2 =500 Hz) maka diperoleh
yang Zout-nya 1000 Ohm, dan outputnya dihubungkan dengan
y(kT) = y(0.001k) = [0 0.1316 0.2613 0.3870 0.5069 …… ]
oscilloscope yang Zin-nya 1 MOhm apakah sensor dan
• Artinya y(1) = 0, y(2) = 0.1316, y(3) = 0.2613 dst oscilloscope akan bekerja dengan baik?
• Sekarang kita akan design LPF Butterworth orde 2. 2. Dengan memilih R = R1 = R2 dan C = C1 = C2, design filter
Frekuensi cut-offnya 10 Hz, jadi Wn = fco/fN = 10/500 = AKTIF orde 2 dengan frekuensi cut off = 100 Hz. Setelah itu
0.02. Sekarang gunakan [B, A]= butter(2,0.02,’low’) hitung Zin dan Zout. Bila filter ini dihubungkan dengan sensor
yang Zout-nya 1000 Ohm, dan outputnya dihubungkan dengan
• Diperoleh: B = [0.0009 0.0019 0.0009] dan A = [1
oscilloscope yang Zin-nya 1 MOhm apakah sensor dan
-1.9112 0.9150] ini artinya persamaan diferen-nya adalah oscilloscope akan bekerja dengan baik?
1xk -1.9112xk-1 + 0.9150 = 0.0009yk + 0.0019yk-1 +
3. y(t) = 1.sin(2.pi.10.t) +1.sin(2.pi.90.t) dicuplik dengan T = 0.001 detik.
0.0009yk-2) Rancang filter Butterword orde 2 dengan frekuensi cut-off 30 Hz.
• Gunakan: xk =1.9112xk-1 - 0.9150 + 0.0009yk + 0.0019yk-1 Tentukan koefisien A dan B. Tentukan persamaan diferen-nya. Plot
+ 0.0009yk-2) untuk menghitung output filter. sinyal y(kT) dan x(kT). Apa filter telah bekerja dengan baik?
ZA I - 10
Fenomena Aliasing Anti-Aliasing Filter (AAF)
• Merupakan LPF (Low Pass Filter) berorde tinggi.
Unumnya orde 8 (-160 dB/dec), 16 (-320 dB/dec) atau 32 (-
640 dB/dec.
• Kenapa perlu orde tinggi? Coba bila fco = 100 Hz dan ada
sinyal pengganggu pada 200 Hz, bila menggunakan orde 2
sinyal pengganggu yang keluar berapa kalinya? Kalau orde
8, 16, dan 32 sinyal yang keluar berapa kalinya?
• Terdapat banyak IC khusus ditujukan untuk AAF.
ZA I - 11
Cara Memakai AAF PR Cara Memakai AAF
• Filter sinyal (yang akan dicuplik) 1. Kita memiliki sinyal yang magnitude spektrumnya = 1 dari
dengan LPF dengan frekuensi frekuensi 0 sampai frekuensi tak hingga. Kita ingin
cut-off fco. mengukur spektrum dari 0 sd 100 Hz dengan kesalahan
maksimum 10%. Filter low pass yang tersedia berorde 2.
• Atur frequency cuplik fs
Tentukan fco dan fs. Gambarkan skema spektrum hasil
sedemikian sehingga sinyal (yang
pengukuran.
telah difilter) magnitudenya pada
frekuensi fs/2 kecil 2. Ulangi soal no. 1 namun menggunakan LPF orde 8.
• Bila filter tidak ideal ada maka fs 3. Ulangi soal no 1 tapi kesalahan maksimumnya 1%.
minimal > 2.fco. Biasanya fs = 4. Ulangi soal no. 3 namun menggunakan LPF orde 8.
2,56.fmax sinyal
ZA I - 12
Pengatur Kecepatan Putar dengan Teknik PWM
50
Duty Cycle Sinyal PWM Kontrol Motor DC dengan NPN & PNP Transistor
51 52
ZA I - 13
DC motor control – H-bridge Contoh Rangkaian Switching
• Switches control direction
+ 15V
– “A” switches closed for Contoh rangkaian
clockwise switching Q1 Q2
– “B” switches for counter- menggunakan
clockwise mosfet
• PWM for speed control
Drive A MOS 1
MOS 2
Prinsip Kerja Pengatur Kecepatan Putar Prinsip Kerja Pengatur Kecepatan Putar
dengan Teknik PWM dengan Teknik PWM
Prinsip kerja : • Ketika sinyal dari drive B high dan A low, arus mengalir dari
basis ke emitter Q4 Q4 on mengaktifkan mosfet 4.
• Rangkaian switching ini mendapat sinyal kontrol dari IC
Arus juga mengalir dari emitter ke basis Q1 Q1 on
PWM (drive A dan B)
mengaktifkan mosfet 1.
• Mosfet yang digunakan ada dua macam : N channel dan P
Mosfet 1 dan 4 aktif arus mengalir dari + 15 V ke mosfet 1
channel
motor mosfet 4 - 15 V
• Ketika sinyal dari drive A high dan B low, arus mengalir dari
basis ke emitter Q3 Q3 on mengaktifkan mosfet 3. Putaran motor sebenarnya bergantian antara maju dan
Arus juga mengalir dari emitter ke basis Q2 Q2 on mundur. Jika arah putaran maju lebih lama dibandingkan
mengaktifkan mosfet 2. putaran mundur motor akan berputar arah maju, demikian
Mosfet 2 dan 3 aktif arus mengalir dari + 15 V ke mosfet juga sebaliknya.
2 motor mosfet 3 - 15 V
55 Jika keempat mosfet aktif bersamaan motor berhenti 56
ZA I - 14
Prinsip Kerja Pengatur Kecepatan Putar Prinsip Kerja Pengatur Kecepatan Putar
dengan Teknik PWM
dengan Teknik PWM
+15 V
Duty cycle = 75% +15 V
-15 V
Duty cycle = 25%
-15 V
Tegangan rata-rata = 0,75 x 30 V
= 22,5 V
22,5 V – 15 V = + 7,5 V motor maju Tegangan rata-rata = 0,25 x 30 V
= 7,5 V
+15 V
7,5 V – 15 V = - 7,5 V motor backward
Duty cycle = 50%
-15 V