Anda di halaman 1dari 8

Saling menasehati

dalam islam
Kelompok 4
Dakwah & tablig
Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan
kepada orang lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk,
mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga
membangkitkan dan mengembalikan potensi fitri orang itu, dan dapat
hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Tabligh artinya menyampaikan. Secara etimologi, tabligh berasal dari
‫ََﻠََﻠَََﻎ َََﻎ َََﻎ‬
kata
buku dasar ‫َﺑ‬ (balagha) yang artinya adalah sampai. Dikutip dari
Habib Umar bin Hafidz karya Almas Isa Muazzam, maksud dari
menyampaikan itu sendiri adalah menyampaikan segala sesuatu yang
benar kepada orang lain.
Pengertian & pentingnya khutbah
Khutbah merupakan salah satu bentuk ibadah yang
berupa penyampaian ceramah di waktu-waktu tertentu.
Ibadah yang satu ini didasarkan pada syarat dan juga
rukun khutbah tertentu. Biasanya, khutbah ini dilakukan
pada saat menunaikan ibadah sholat Jum'at.

Pentingnya Khutbah Ketika khutbah menjadi salah satu aktivitas ibadah,


maka tidak mungkin khutbah ditinggalkan. Jikapun demikian, maka akan
membatalkan (tidak sah) ibadah tersebut. Contohnya, apabila salat Jumat
dan wukuf tidak ada khutbahnya, maka ibadahnya menjadi tidak sah.
Jadi peranan khutbah di sini menjadi sangat penting, apalagi khutbah
menjadi saran untuk membimbing manusia menuju ke-rida-an Allah
Subahanahu Wata’ala. Khutbah juga memiliki kedudukan Agung dalam
Islam sehingga sepatutnya seorang khatib melaksanakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya.
Pentingnya tablig
Pentingnya Tabligh Telah kita ketahui bersama, tablig merupakan salah satu
sifat wajib bagi rasul. Itulah sebabnya mengapa Allah Subhanahu Wata’ala
sering kali menyebut dalam kitab-Nya bahwa tugas seorang rasul tidak lain
hanyalah menyampaikan. Setelah Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam
wafat, kebiasaan ini dilanjutkan oleh para sahabatnya, pengikut sahabat
(tabi’in) dan pengikut pengikutnya sahabat (tabi’ut tabi’in). Setelah mereka
semua tiada, kita sebagai umat muslim memiliki tanggung jawab untuk
meneruskan kegiatan tabligh tersebut.
Tidak mesti menjadi seorang ulama dahulu, siapapun yang melihat
kemungkaran dimatanya, dan ia mampu menghentikannya maka ia wajib
menghentikannya. Bagi yang mengerti permasalahan agama, ia harus
menyampaikannya kepada yang lain siapa pun mereka, walaupun itu hanya
satu ayat.
Nabi pernah bersabda yang berbunyi
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (H.R. Bukhari)
Pentingnya dakwah
Dakwah merupakan kewajiban setiap umat Islam. Di antara pentingnya dakwah yang
disebutkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala dalam Al Quran antara lain :
Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar. Merekalah
orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran/3 :104)
Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat, serta mendapat rida dari Allah Subhanahu
Wata’ala. Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam mencontohkan dakwah kepada
umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.
Ia memulai dakwahnya kepada istri, keluarga dan teman-temannya hingga raja yang
berkuasa pada saat itu (seperti Kaisar Heraklius dari Byzantium, Raja Mukaukis dari
Mesir, Raja Kisra dari Persia/Iran, dan Raja Najaysi dari Habasyah/Ethiopia).
Etika dalam berdakwah
Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas dan sikap yang
bijaksana.

Dakwah dilakukan dengan mauiẓatul hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara
persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran).

Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik (uswatun hasanah).

Dakwah dilakukan dengan mujādalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan
secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat orang lain. Artinya: “Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah) dan pengajaran yang baik, dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (Q.S. an-Nahl/16:125).
Macam - macam dakwah
Dakwah Fardiah.
Dakwah Ammah.
Dakwah bil-Lisan.
Dakwah Bilhan.
Dakwah bit-Tadwin.
Dakwah bil Hikmah.
Dakwah harus Ikhlas Mencari Ridha Allah.
Dakwah dengan Ilmu.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai