Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN KHUTBAH DAN DAKWAH

Pengertian Khutbah adalah memberi nasihat dalam kegiatan ibadah seperti; alat


(alat Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, Istisqo, Kusuf),  wukuf, dan nikah. Menurut istilah, 
khutbah berarti kegiatan ceramah kepada sejumlah orang Islam dengan syarat dan
rukun tertentu yang berkaitan langsung dengan keabsahan atau kesunahan ibadah.
Misalnya khutbah Jumat untuk alat Jum’at, khutbah nikah untuk kesunahan akad
nikah. Khutbah diawali dengan hamdallah, salawat, wasiat taqwa, dan doa.
Pentingnya Khutbah
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa khutbah termasuk aktivitas ibadah. Oleh
karena itu, khutbah tidak bisa ditinggalkan karena akan membatalkan rangkaian
aktivitas ibadah. Contoh, apabila alat Jumat tidak ada khutbahnya, alat Jumat tidak
sah. Apabila wukuf di Arafah tidak ada khutbah-nya, wukufnya tidak sah.
Sesungguhnya, khutbah merupakan kesempatan yang sangat besar untuk
berdakwah dan membimbing manusia menuju ke-ridha-an Allah Swt. Hal ini jika
khutbah dimanfaatkan sebaik-baiknya, dengan menyampaikan materi yang
dibutuhkan oleh hadirin menyangkut masalah kehidupannya, dengan ringkas, tidak
panjang lebar, dan dengan cara yang menarik serta tidak membosankan. 
Khutbah memiliki kedudukan yang agung dalam syariat Islam sehingga sepantasnya
seorang khatib melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. 
Hal-hal berikut yang seharusnya dimiliki oleh seorang khatib: 

1. Seorang khathib harus memahami aqidah yang Fatihah (benar) sehingga dia
tidak sesat dan menyesatkan orang lain. 
2. Seorang khatib harus memahami fiqh sehingga mampu membimbing manusia
dengan cahaya syariat menuju jalan yang lurus. 
3. Seorang khatib harus memperhatikan keadaan masyarakat, kemudian
mengingatkan mereka dari penyimpangan-penyimpangan dan mendorong
kepada ketaatan. 
4. Seorang khathib sepantasnya juga seorang yang salih, mengamalkan
ilmunya, tidak melanggar larangan sehingga akan memberikan pengaruh
kebaikan kepada para pendengar.
Pengertian Dakwah yang berarti memanggil, menyeru, mengajak pada sesuatu hal.
Menurut istilah, dakwah adalah kegiatan mengajak orang lain, seseorang atau lebih
ke jalan Allah Swt. secara lisan atau perbuatan. Di sini dikenal adanya da’wah
billisan dan da’wah bilhal. Kegiatan dakwah bukan hanya ceramah, tetapi juga aksi
sosial yang nyata. Misalnya, santunan anak yatim, sumbangan untuk membangun
fasilitas umum, dan lain sebagainya.
Salah satu kewajiban umat Islam adalah berdakwah. Sebagian ulama ada yang
menyebut berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah (kewajiban kolektif), dan ada
juga yang  menyatakan fardu ain. Rasulullah saw. selalu mengajarkan agar seorang
muslim selalu menyeru pada jalan kebaikan dengan cara-cara yang baik. 
Setiap dakwah hendaknya bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat. Setelah itu, dengan berdakwah kita
akan mendapat ridha dari Allah Swt. Nabi Muhammad saw. mencontohkan dakwah
kepada umatnya melalui lisan, tulisan, dan perbuatan. 
Rasulullah saw. memulai dakwahnya kepada istri, keluarga, dan temanteman
karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang
mendapat surat atau risalah Rasulullah saw. adalah Kaisar Heraklius dari Byzantium,
Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran), dan Raja Najasyi dari Habasyah
(thiopia). Ada beberapa metode dakwah yang bisa dilakukan seorang muslim
menurut syariat.

Artinya : “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan menegah dari yang
mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. ” (Q.S. ali Imran/: 104)

Pengertian Khutbah Sholat Ied


Khutbah merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengomunikasikan
sebuah pesan. khutbah berarti ceramah atau pidato. Kegiatan tersebut disampaikan
kepada sejumlah umat Islam dengan syarat dan rukun tertentu yang berisi sebuah
ajakan berbuat kebajikan, peringatan, pembelajaran, nasehat dan sebagainya.

Khutbah Idul Fitri bersifat sunah. Khutbah ini menjadi pembeda antara sholat sunah
Idul fitri dengan sholat sunah lainnya seperti sholat dhuha atau tahajud. Dengan
adanya khutbah Idul fitri menandakan bahwa sholat tersebut merupakan momen
yang penting dan istimewa.

Mendirikan khutbah Idul Fitri merupakan salah satu ajaran yang dilakukan Nabi
Muhammad SAW. Nabi menunjukkan bagaimana tahapan ketika beliau memberikan
khutbah setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan
dalam hadits. Ibnu Umar berkata:

"Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar menunaikan
shalat Idul Fithri dan Idul Adha sebelum khutbah" [Riwayat Bukhari 963, Muslim
888, At-Tirmidzi 531, An-Nasa’i 3/183, Ibnu Majah 1276 dan Ahmad 2/12 dan 38]

Tak hanya melaksanakan khutbah, keluar rumah dan merayakan hari raya Idul Fitri
juga menjadi bagian ajaran Rasulullah SAW.

"Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata, telah


menceritakan kepada kami [Ibnu Abu 'Adi] dari [Ibnu 'Aun] dari [Muhammad]
berkata, " [Ummu 'Athiyyah] berkata, "Kami diperintahkan untuk keluar, maka kami
keluarkan pula para wanita yang sedang haid, gadis remaja dan wanita-wanita yang
dipingit dalam rumah." Ibnu Aun menyebutkan, "Atau gadis-gadis remaja yang
dipingit. Adapun wanita haid, maka mereka dapat menyaksikan (menghadiri)
jama'ah kaum Muslimin dan mendo'akan mereka, dan hendaklah mereka menjauhi
tempat shalat mereka (kaum laki-laki)." (HR Bukhari 928)

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa semua orang diminta untuk merayakan hari
suci ini. Termasuk wanita yang sedang haid, namun mereka harus menjauhi tempat
sholat.

Sunah khutbah Sholat Ied


 Khatib yang disyaratkan berdiri (bila mampu) saat berkhutbah disunnahkan
menyela kedua khutbah dengan duduk sebentar. Sebagaimana diungkap
dalam hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah yang berkata:
 “Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada salat hari raya (Idul Fitri
dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-
Syafi’i)
 Pada khutbah pertama khatib disunnahkan memulainya dengan membaca
takbir hingga sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua membukanya
dengan takbir tujuh kali.
 Saat khutbah berlangsung, jamaah diperintahkan untuk tenang,
mendengarkannya secara seksama, agar memperoleh proses kesempurnaan
salat ied.
Keutamaan berkhutbah.
Khutbah adalah salah satu cara untuk menyebarkan kebaikan. Amalan ini wajib
dilakukan bagi seseorang yang mampu. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
Alquran surah Ali-imran ayat 110:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar...."
Selain itu, Abi Mas’ud ‘uqbah bin amir al anshari Radhiallahu’anhu telah berkata:
Rasulullah Shalallahu’alaihiwasallam telah bersabda:
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada sebuah kebaikan maka baginya seperti
pahala pelakunya.”
(H.R Muslim imarah No. 1893, H.R Tirmidzi al-ilmu No. 2673)
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dijelaskan bahwa umat Islam akan
mendapatkan pahala yang melimpah dari Allah SWT apabila mereka mengajak,
menyampaikan dan menyerukan kebajikan sesuai syariat Islam pada orang lain
meskipun dalam hal kecil. Selain itu, seorang muslim juga akan terjaga dari
kemungkaran dan diberikan ampunan atas dosa yang diperbuat.

Anda mungkin juga menyukai