Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PERALATAN SURVEY

Di Susun oleh:

1. Dita Amanda (21DI7757)


2. Fidyatul Husna (21DI7758)
3. Hartati Ananda Saharuddin (21DI7762)
4. Hesti Anita Liawati (21DI7763)
5. Intan Tri Hefriska (21DI7766)
6. Evelin Prananingtyas Meiuliawati (21DI8229)

Kelas E Kelompok 8

PROGRAM DIPLOMA 1 PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL


SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONALYOGYAKARTA
2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu Geodesi, yang merupakan suatu ilmu
yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan menyajikannya dalam bentuk tertentu. Ilmu
Geodesi ini berguna bagi pekerjaan perencanaan yang membutuhkan data-data koordinat
dan ketinggian titik lapangan Berdasarkan ketelitian pengukurannya, ilmu Geodesi terbagi
atas dua macam, yaitu :

1. Geodetic Surveying, yaitu suatu survey yang memperhitungkan kelengkungan bumi atau
kondisi sebenarnya. Geodetic Surveying ini digunakan dalam pengukuran daerah yang luas
dengan menggunakan bidang hitung yaitu bidang lengkung (bola/ellipsoid).
2. Plane Surveying, yaitu suatu survey yang mengabaikan kelengkungan bumi dan
mengasumsikan bumi adalah bidang datar. Plane Surveying ini digunakan untuk
pengukuran daerah yang tidak luas dengan menggunakan bidang hitung yaitu bidang datar.

Dalam praktikum ini kita memakai Ilmu Ukur Tanah ( Plane Surveying ) . Ilmu Ukur
tanah dianggap sebagai disiplin ilmu, teknik dan seni yang meliputi semuametoda untuk
pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan bumidan lingkungan fisik
bumi yang menganggap bumi sebagai bidang datar, sehinggadapat ditentukan posisi
titiktitik di permukaan bumi. Dari titik yang telahdidapatkan tersebut dapat disajikan dalam
bentuk peta.Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ini mahasiswa akan berlatih melakukan
pekerjaan-pekerjaan survey, dengan tujuan agar Ilmu Ukur Tanah yang didapat dibangku
kuliah dapat diterapkan di lapangan, dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat
memahami dengan baik aspek diatas.Dengan praktikum ini diharapkan dapat melatih
mahasiswa melakukan pemetaan situasi teritris. Hal ini ditempuh mengingat bahwa peta
situasi pada umumnya diperlukan untuk berbagai keperluan perencanaan teknis atau
keperluankeperluanlainnya yang menggunakan peta sebagai acuan.

TUJUAN

1. Melatih keterampilan mahasiswa dalam teknik pengukuran jarak langsung pada bidang
datar dan bidang miring menggunakan pita ukur.
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam melakukan berbagai macam koreksi kesalahan
dalam pengukuran yang meliputi koreksi kesalahan sistematik dan koreksikesalahan
random-random tak terduga.
BAB II

LANDASAN TEORI

Pengukuran suatu bidang memiliki bagian penting, yakni membuat garis lurus. Dapat
dimengerti bahwa garis lurus ini tidak dapat dibuat seperti menarik garis lurus diatas
kertas. Dan garis lurus yang harus dibuat, harus diketahui kedua titik ujungnya. Maka
untuk menentukan garis lurus ini, ditentukan titik-titik di lapangan yang letak di garis lurus
yang menghubungkan dua titik ujung dengan jumlah yang cukup bnyak, sehingga garis
lurus itu keliatan dengan jelas. Titik-titik ini dinyatakan dengan jalon. Tiap-tiap bagian
garis lurus yang letak antara dua jalon dianggap sebagai garis lurus. Pengukuran-
pengukuran dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan bayangan daripada keadaan
lapangan, dengan menentukan tempat titik-titik diatas permukaan bumi terhadap satu sama
lainnya. Untuk mendapatkan hubungan antara titik-titik itu, baik hubungan yang mendatar
maupun hubungan-hubungan tegak,diperlukan sudut yang mendatar dan untuk hubungan
diperlukan sudut yang tegak (Wongsotjitro, 1985).

Pengukuran jarak horizontal dengan pita terdiri atas penetapan panjang yang diketahui
ada pita berpembagian skala langsung pada sebuah garis beberapa kali. Dua jenis masalah
yang timbul adalah mengukur jarak antara dua jenis tertentu, misalnya dua petak di tanah
dan memasang sebuah jarak di satu titik awal saja yang tertentu tempatnya. Pengukuran
dengan pita ukur dilaksanakan dalam enam langkah, meluruskan, member tegangan,
pemenggalan, penandaan dengan pita, pembacaan pita ukur, pembacaan jarak
danpencatatan jarak. Penerapan langkah-langkah dengan pengukuran pita ini dapat
dilakukan pada bidang datar dan miring (Brinker, 1986).

Pelaksanaan pengukuran pada area mendatar dapat dilakukan dengan melakukan


beberapa penggalan. Misalkan saja jarak antara A dan B merupakan bidang datar maka
jarak A dan B dapat diukur dengan pita ukur. Apabila jarak antara A dan B terlalu panjang
dan tidak cukup diukur dengan pita ukur,maka kita bisa melakukan penggalan dalam
beberapa titik diantar jarak A dan B.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. MATERI (Acara)
Laporan ini berisi tentang hasil dan pembahaan mengenai “Pengukuran Jarak
Secara Langsung Menggunakan dan Pita Ukur atau Meetband”

B. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/ Tanaggal : Selasa,07 November 2023
Lokasi Praktikum : Asrama Putri Utara

C. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


NO ALA
1 Pita U
2 Jalon
3 Paku
4 Untin
5 Flied

METODE

D. DASAR TEORI
Besaran jarak merupakan salah satu besaran yang diperlukan dalam
pemetaan. Jarak merupakan besaran yang terletak di bidang horizontal, dan
merupakan panjangan terdekat yang menghubungkan dua titik. Jika panjang yang
diukur melebihi panjangnya pita ukur, maka perlu dipenggal menjadi beberapa
bagian untuk diperlukan pengukuran. Gb-1 dibawah ini mengilustrasikan
pengukuran jarak dengan dua bentangan pita ukur pada permukaan bumi yang
relatif datar. Gb-2 mengilustrasikan pengukuran jarak dengan dua bentangan pita
ukur pada permukaan bumi yang miring.
J1 J2 J3

A B C

Gb-1 Pengukuran jarak dengan dua bentangan pita ukur pada permukaan tanah yang
relatif datar
Hitungan Jaraknya:
dAB = d1 + d2........................................................................(1)
keterangan:
dAB : Jarak
AB
d1 , d2 : Penggal pengukuran jarak antara A dan B

J2

J1 J3

Benang unting unting


M O
Gb-2. Pengukuran jarak dengan dua bentangan pita ukur pada permukaan tanah
yang miring

E. Langkah Kegiatan
1. Persiapkan peralatan yang dibutuhkan, serta periksa kelengkapan alat tersebut.
2. Pilih dua titik (A Dan B) di atas permukaan tanah yang relatif datar,
dengan jarak yang kurang dari sama dengan 100m. Tandai dua titik tersebut
dengan paku payung.
3. Dirikan jalon pertama dibelakang titik A dan jalon di depan titik B.
4. Lakukan pelurusan dengan menggunakan jalon yang ketiga yang diletakkan
tepat pada lintasan jalon pertama dan kedua. Caranya, si pengamat berdiri
dibelakang jalon pertama mengamat ke arah jalon kedua, sambil memberi aba-
aba sehingga jalon ketiga terlihat berhimpitan dengan jalon yang pertama dan
jalon kedua. Dengan demikian, titik A, titik C dan titik B telah berada pada
lintasan yang lurus.
5. Ukur jarak AC dan jarak CB menggunakan pita ukur, sehingga jarak AB: dAB
= dAC + dCB. Demikian pengukuran jarak langsung di permukaan
tanah yang relatif datar.
6. Selanjutnya dipraktekkan pengukuran jarak secara langsung di medan yang
miring dan diperlukan beberapa bentangan pita ukur untuk mengukur jarak
tersebut. Pilih dua titik yang lintasannya melalui medan yang miring dengan
jarak sekitar 80 meter, misal titik M dan N.
7. Lakukan pelurusan sebagaimana langkah ke 4.
8. Ukur jarak MO menggunakan pita ukur yang didatarkan (mengikuti kedataran
bidang ekuipotensial setempat) dan dihimpitkan pada jalon pertama dan
ketiga, gunakan unting-unting untuk menunjukkan bacaan pengukuran di
tanah, dan tandai dengan paku aying sebagai titik O. Ukur jarak ON. Maka
jarak MN: Dmn = Dmo + Don. Demikian pengukuran jarak langsung di
permukaan tanah yang miring.
F. HASIL PRAKTIKUM

Pengukuran Jarak Langsung Bidang Datar.


1. Lapangan Sepak Bola ( Hesti Anita Liawati)
Pergi

A 30,824 1 33,946 2 36,230 B

Pulang

B 33,846 2 34,322 1 32,800 A


NO KEBERANGKATAN P1 P2 P3 TOTAL
1 Pergi 30,824 33,946 36,230 101,000
2 Pulang 33,846 34,322 32,800 100, 968

Pergi = 30,824 + 33,946 + 36,230


= 101,000 m

Pulang = 33,846 + 34,322 + 36,230


= 100,968 m

Rata-rata = 101,000 + 100,968


2
= 100,984 m

Selisih = 101,000 – 100,968


= 0,016 m

Ketelitian = Selisih
Rata –
rata
= 0,016
100,984
=1
6311,5

2. Lapangan Sepak Bola (Intan Tri Heriska)


Pergi

A 30,840 1 21,100 B

Pulang

B 17,170 1 34,750 A
NO Keberangkatan P1 P2 Total
1 Pergi 30,840 21,100 51,940
2 Pulang 17,170 34,750 51,920

Pergi = 30,840 + 21,100


= 51,940 m

Pulang = 17,170 + 34,750


= 51,920 m

Rata-rata = 51,940 + 51,920


2
= 103,36 m

Selisih = 51,940 – 51,920


= 0,02 m

Ketelitian = Selisih
Rata –
rata
= 0,02
103,36
=1
5193

3. Lapangan Sepak Bola (Fidyatul Husna)


Pergi

A 28,020 1 23,880 B

Pulang

B 28,600 1 23,330 A

NO Keberangkatan P1 P2 Total
1 Pergi 28,020 23,880 51,900
2 Pulang 28,600 23,330 51,930

Pergi = 28,020 + 23,880


= 51,900 m
Pulang = 28,600 + 23,330
= 51,930 m

Rata-rata = 51,900 + 51,930


2
= 103,83 m

Selisih = 51,900 – 51,930


= 0,03 m

Ketelitian = Selisih
Rata – rata
= 0,03
103,83
=1
3461

4. Lapangan Sepak Bola (Hartati Ananda Saharuddin)

Pergi

A 33,712 1 15,600 2 18,930 B

Pulang

B 24,988 2 23,862 1 19,390 A

NO KEBERANGKATAN P1 P2 P3 TOTAL
1 Pergi 33,712 16,600 18,930 68,242
2 Pulang 24,988 23,862 19,390 68,240

Pergi = 33,712 + 15,600 + 18,930


= 68,242 m

Pulang = 24,988 + 23,862 + 19,390


= 68,240m

Rata-rata = 68,242 + 68,240


2
= 68,241 m
Selisih = 68,242 – 68,240
= 0,2 m

Ketelitian = Selisih
Rata –
rata
= 0,2
68,241
= 1
34120,5
5. Lapangan Sepak Bola (Evelin Prananingtyas Meiuliawati)
Pergi

A 27, 974 m 1 12,600 m B


Pulang

B 12, 823 m 1 27, 753 m A

NO Keberangkatan P1 P2 Total
1 Pergi 27,974 m 12,600 m 40,574
2 Pulang 12,832 m 27, 753 m 40,585

Pergi = 27, 974 + 12,600


= 40,574 m

Pulang = 12,832 + 27,753


= 40,585 m

Rata-rata = 40, 574 + 40,585


2
= 40,579 m

Selisih = 40,585 – 40,574


= 0,011 m

Ketelitian = Selisih
Rata – rata
= 0,011
40,579
=1
3689
Pengukuran Jarak Langsung Bidang Miring

1). Lapangan Sepak Bola ( Hesti, Intan, Fidyatul)


Pergi

A 26,800 1 35,300 2 37,722 B

Pulang

B 42,280 2 38,132 1 19,400 A

NO KEBERANGKATAN P1 P2 P3 TOTAL
1 Pergi 26,800 35,300 37,722 99,823
2 Pulang 42,280 38,132 19,400 99,812

Pergi = 26,800 + 35,300 + 37,722


= 99,823 m

Pulang = 42,280 + 38,132 + 19,400


= 99,812 m

Rata-rata = 99,823 + 99,812


2
= 99,817 m

Selisih = 99,822 – 99,812


= 0,01 m

Ketelitian = Selisih
Rata –
rata
= 0,01
99,817
=1
9981,7
2. Jalan Samping Lapangan Sepak Bola ( Hesti, Intan, Fidyatul)
Pergi

A 17,794 1 43,400 2 38,784 B

Pulang

B 42,724 2 42,614 1 14,624 A


NO KEBERANGKATAN P1 P2 P3 TOTAL
1 Pergi 17,794 43,400 38,784 99,978
2 Pulang 42,724 42,614 14,624 99,962

Pergi = 17,794 + 43,400 + 38,784


= 99,978 m

Pulang = 42,724 + 42,614 + 14,624


= 99,962 m

Rata-rata = 99,978 + 99,962


2
= 99,970 m

Selisih = 99,978 – 99,962


= 0,016 m

Ketelitian = Selisih
Rata –
rata
= 0,016
99,970
=1
6248
3. Jalan Samping Lapangan Sepak Bola (Evelin Prananingtyas Meiuliawati)
Pergi

A 28, 026 m 1 22,522 m B


Pulang

B 21, 521 m 1 29, 015 m A

NO Keberangkatan P1 P2 Total
1 Pergi 28,026 m 22,522 m 50,548 m
2 Pulang 21,521 m 29, 015 m 50,536 m

Pergi = 28, 026 + 22,522


= 50,548 m

Pulang = 21,521 + 29,015


= 50,536 m

Rata-rata = 50, 548 + 50,536


2
= 50,542 m

Selisih = 50,548 – 50,536


= 0,012 m

Ketelitian = Selisih
Rata – rata
= 0,012
50,542
=1
4211

G. KESIMPULAN
Mengukur suatu jarak pada area mendatar dengan menggunakan pita ukur
dengan memperhatikan ketelitian pengukuran ( angka ketelitian minimal 1/ 3000 ).
Dan dari data yang diperoleh, dalam pengukuran Jarak Langsung Bidang Datar yang
dihitung oleh Hesti Anita Liawati memperoleh ketelitian 1: 6311,5. Kemudian Intan
Tri Heriska memperoleh ketelitian 1: 5193. Fidyatul Husna memperoleh ketelitian 1:
3461. Hartati Ananda Saharuddin memperoleh ketelitian 1: 34120,5 dan Evelin
Prananingtyas Meiuliawati 1:3689. Selain pengukuran Jarak Langsung Bidang Datar,
Terdapat juga data Pegukuran Jarak Langsung Bidang Miring. Pengukuran pertama
yang dilakukan oleh Hesti, Intan, dan Fidyatul memperoleh ketelitian 1: 9981,7.
Pengukuran bidang miring kedua memperoleh ketelitian 1: 6248. Serta pengukuran
yang dilakukan Evelin memperoleh tingkat ketelitian 1:4211.

H. DAFTAR

PUSTAKA

https://prodi4.stp

n.ac.id/wp-
content/uploads/2020/2020/Modul/Semester%20I/MODUL%20IUT%20D4%20D
I/MODULiut%205baru.pdf

I. DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai