PENGUKURAN KALOR
“HEAT EXCHANGER”
DISUSUN OLEH:
NOMMENSEN SITORUS (22050520)
EN-4E
B. TUJUAN PERCOBAAN
Unit transfer panas adalah untuk kajian panas yang ditransfer dalam penukar panas rancangan
industri yang berbeda:
•Penukar panas tabung tunggal gelas/ baja tahan karat
•Penukar panas tabung dan tempurung gelas/ baja tahan karat
•Penukar panas plat baja tahan karat
•Penukar kumparan gelas/ baja tahan karat
Transfer panas yang berbeda akan ditetapkan untuk dua kriteria:
Jenis sirkulasi/ aliran : searah /berlawanan arah
Daerah aliran : berlapis Berkelok
Kajian ini didasarkan pada pemanfaatan data eksperimen dan persamaan empiris yang
diberikan dalam literatur, mengarah pada:
•Perhitungan keseimbangan panas untuk energi yang ditukar oleh dua zalir
•Definisi efisiensi pertukaran panas
•Perhitungan nilai eksperimen koefisien K penukar panas seluruhnya
•Perhitungan nilai teoretis koefisien K penukar panas seluruhnya, dari persamaan empiris
dalam literatur
•Visualisasi dari evolusi landai suhu sebagai fungsi arahan aliran (hanya untuk penukar panas
tabung tunggal gelas/ baja tahan karat)
Analisa hasil-hasil menunjukkan definisi efisiensi penukar panas sebagai fungsi parameter
aliran dua zalir.
Hal ini juga menarik untuk membandingkan nilai koefisien transfer panas seluruhnya secara
eksperimental dengan yang ditetapkan dari hubungan empiris.
Unit untuk kajian penukar panas adalah unit industri, tidak lebih atau kurang. Karenanya, hal
ini memiliki risiko yang sama dengan yang ditemukan dalam industri, dengan perbedaan
pada volume yang digunakan lebih kecil.
Perusahaan PIGNAT tidak bertanggung jawab atas segala insiden atau kecelakaan yang
mungkin terjadi selama eksperimen dilakukan dengan unit ini yang bukan merupakan
eksperimen spesifik atau dilakukan tanpa mengikuti rekomendasi teknis yang tepat dalam
panduan ini.
C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Heat exchangers menggunakan berbagai jenis peralatan untuk memfasilitasi pertukaran panas
antara dua fluida atau antara fluida dan lingkungan sekitarnya. Berikut adalah beberapa
peralatan yang umumnya digunakan dalam heat exchanger:
1. Tabung (Tubes): Komponen utama dari heat exchanger yang menyediakan jalur
untuk aliran fluida yang akan ditukar panas. Tabung ini bisa terbuat dari berbagai
material seperti baja karbon, stainless steel, tembaga, atau logam lainnya tergantung
pada aplikasi dan lingkungan operasional.
2. Pelat (Plates): Heat exchanger jenis pelat memanfaatkan pelat-pelat logam yang
disusun bersama-sama untuk memungkinkan pertukaran panas antara dua fluida.
Pelat ini memiliki permukaan yang luas dan meningkatkan efisiensi pertukaran
panas.
3. Casing atau Casing Shell: Merupakan bagian luar dari heat exchanger yang
menahan semua komponen dalam satu struktur. Ini memberikan perlindungan dan
mendukung tabung atau pelat serta membentuk jalur aliran untuk fluida.
4. Baffle: Digunakan di dalam heat exchanger untuk mengarahkan aliran fluida dan
meningkatkan efisiensi pertukaran panas dengan memecah aliran fluida menjadi
lintasan yang lebih panjang.
5. Header: Bagian dari heat exchanger yang mengarahkan aliran fluida ke atau dari
tabung atau pelat. Ini biasanya terdiri dari pipa-pipa yang terhubung dengan inlet dan
outlet.
6. Fins: Digunakan dalam beberapa jenis heat exchanger untuk meningkatkan area
permukaan kontak antara fluida dan lingkungan yang memberikan atau menerima
panas.
7. Pompa (Pump): Diperlukan untuk menggerakkan fluida melalui heat exchanger
dengan kecepatan yang tepat untuk memastikan pertukaran panas yang efisien.
8. Klep (Valves): Digunakan untuk mengontrol aliran fluida masuk dan keluar dari heat
exchanger, serta untuk memungkinkan perawatan atau perbaikan.
9. Instrumen Kontrol: Sistem kontrol yang digunakan untuk memantau dan mengatur
suhu, tekanan, aliran, dan parameter lainnya untuk memastikan kinerja optimal heat
exchanger.
10. Insulasi: Material isolasi digunakan untuk mengurangi kehilangan panas dari heat
exchanger dan mempertahankan suhu yang diinginkan di dalam sistem.
11. Sensor: Digunakan untuk memonitor parameter seperti suhu, tekanan, dan aliran,
sehingga memungkinkan pengendalian yang tepat terhadap operasi heat exchanger.
12. Ketel Uap (Steam Boiler): Digunakan sebagai sumber panas untuk memanaskan
fluida dalam heat exchanger dalam sistem yang menggunakan uap sebagai media
pemanas.
13. Kondensor: Peralatan tambahan yang digunakan dalam siklus tertutup untuk
mengembalikan uap yang terkondensasi menjadi cairan dan mengeluarkannya dari
heat exchanger.