Anda di halaman 1dari 8

MODUL PRAKTIKUM

TERMODINAMIKA

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Dr. Ridho Hantoro, S.T, M.T
Ir. Harsono Hadi, M.T, Ph.D
Dr. Ing. Doty Dewi Risanti, S.T, M.T
Dr. Eng. Nur Laila Hamidah, S.T, M.Sc
Dr.rer.nat Ruri Agung Wahyuono, S.T, M.T
Dr. Lizda Johar Mawarani, S.T, M.T
Gunawan Nugroho, S.T, M.T, Ph.D

LABORATORIUM REKAYASA ENERGI DAN PENGKONDISIAN LINGKUNGAN


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN REKAYASA SISTEM
INSTITUT SEPULUH NOPEMBER
2023
A. TUJUAN
1. Mengenal komponen - komponen peralatanpraktikum Termodinamika :
Air Conditioning Laboratory Unit PA Hilton A575/73187.
2. Memahami pengoperasian Air Conditioning Laboratory Unit.

B. PENJELASAN
Air Conditioning Laboratory Unit PA Hilton A575/73187 ini merupakan
simulator pengkondisian udarayang dilengkapi dengan beberapa proses psikometrik seperti
pemanasan (heating), pendinginan (cooling), penambahan dan pengurangan kandungan
air di udara (humidifying-dehumidifying). Bagan Air Conditioning Laboratory Unit
ditunjukkan oleh
gambar 1 berikut ini.

Gambar 1 Skema Peralatan AC Laboratory Unit PA Hitlton A575

1. Kapabilitas Eksperimen
a. Mendemonstrasikan proses - proses dan komponen sebuah aliran udara pada
pemanasan (heating), pendinginan (cooling), penambahan dan
pengurangan kandungan air diudara (humidifying-dehumidifying).
b. Pengukuran kondisi psikometrik udara sebelum dan setelah proses
pemanasan (heating), pendinginan (cooling ), penambahan dan pengurangan
kandungan air di udara (humidifying-dehumidifying) dengan menggunakan
sensor temperatur bola kering dan bola basah (dry and wet bulb) yang presisi.
c. Menentukan kesetimbangan panas dan massa proses pemanasan
(heating), pendinginan (cooling), penambahan dan pengurangan kandungan
air di udara (humidifying-dehumidifying).
d. Menggambarkan diagram siklus refigerasi secara lengkap ditambahkan
analisis kesetimbanganenergiantara plant refrigerasidengan perubahan
entalpisertaaliran massa yang melewati evaporator.
2. Komponen-komponen Air Conditioning Laboratory Unit PA Hilton A575/73187
a. Filter
Coarse - usually wire meshto remove insects, leaves and other large
airbone particle. Fine-paper or viscous or electrostatic type to removemost of the
airbone dust.
b. Fans
Are required to cause the air movement and to make good the pressure dropdue
to the duct and system resistances.
c. Heat Exchanger
Which usually are finned on the air side, are needed to increase or decrease the
air temperature.
i. Heater may usesteam, hot water or electricity as the heating medium.
Cooler may be supplied with chilled water or maybe of the direct
expansion type in which liquid refrigerant boils at a low temperature
within the heat exchanger.
d. Humidifiers
Are used to increase the moisture content of the air. Water maybe sprayed
directly into the air, may be evaporated from a moist surface, or alternatively,
steam may be injected into the air. The latter also result in heating of the air.
e. Dehumidifiers
Are used to reduce the moisture content of the air. This is usually achieve by
cooling the air below its dew point so that surplus moisture is precipitated.
Sometimes hygroscopic materials are used to achieve dehumidification, but of
course these require regeneration.
f. Eliminators
Are specially shaped baffles through which the air flows and which remove
entrained water droplets from the air stream.
g. Mixer
Are employed to blend two steams of air to achieve a desired condition and
or economy
h. Instruments and controls
Are needed to sense the condition of the air at various station and to vary the
uotput of the components to bring about the desired final condition. In many
installations these may fonnpart of a total building enegy management system.
i. Refrigeration Plant
For the air coolers/dehumidifiers.
j. Hygrometers
Are instruments for measuring the moisture content of the atmosphere

3. Kondisi Operasi dan Pengoperasian


Air Conditioning Laboratory Unit PA Hilton A575/73187 disuplai oleh listrik
tegangan tinggi 220 Vac 3 fase. Untuk mengaktifkan AC lab unit ini, hubungkan
kabel input ke sumber tegangan 3 fase dan putar knop merah searah jarum jam menuju
angka 1. Tekan tombol aktivasi instrumen - instrumen yang dibutuhkan pada
prosespemanasan (heating), pendinginan (cooling), penambahandan
pengurangankandunganair diudara (humidifying- dehumidifying) seperti heater 1 kW dan
0,5 kW, compressor (untuk refrigerasi), centrifugal fan, dll. Pengukuran besaran
psikometrikudara ataupun refrigeran dalam siklus refrigerasi diambil pada kondisi steady
( lebih kurang 3 - 5 menit). Sistem refrigerasi pada unit AC ini menggunakan
Refrigerant jenis R-22. Adapun perubahan putaran knop fan sentrifugal akan
menghasilkan hembusan angin dengan kelajuan sepertipada Tabel 1 berikutini.
Tabel 1 Hubungan Knop Putar, Kelajuan, dan Debit C
V Q
No. Knop
(m/s) (m3/s)
1 30 1.52 0.1
2 35 1.76 0.12
3 40 2.1 0.14
4 45 2.6 0.17
5 50 3 0.2
6 55 3.45 0.23
7 60 3.73 0.25
8 65 3.85 0.26
9 70 3.93 0.27
10 75 3.98 0.27
11 80 3.98 0.27
12 85 4.04 0.27
13 90 4.1 0.28
14 95 4.1 0.28
15 100 4.14 0.28

C. SOP PENGGUNAAN ALAT


Berikut ini merupakan SOP penggunaan alat HVAC untuk kegiatan praktikum
mata kuliah Termodinamika.
1. Sebelum menyalakan alat laboratorium, pastikan Anda telah menggunakan
pakaian standarpraktikum di dalam laboratorium.
2. Siapkan masing-masing 2 thermometer Dry Bulb dan Wet Bulb, kemudian
pasangkan keempat thermometer tersebut padasistem HVACuntuk
mengukursuhudidalam duct.
3. Kabel power HVAC disambungkan pada sumber listrik yang tersedia di
laboratorium, pastikankabel sudah terpasang dengan baik.
4. Setelah kabelterpasang, putarknop main switch untuk mengaktifkan sistem HVAC.
5. Nyalakankompresor dengan menekan switch kompresor.
6. Putar knop Fan Speed untuk mengaktifkan fan dengankecepatanyang dibutuhkan.
7. Sesuaikan penggunaan heater dengan kebutuhan, terdapat tujuh switch heater
yang dapat digunakan dalam sistem HVAC ini.
8. Setelah selesai mengambil data parameter yang dibutuhkan dari HVAC, matikan
Ifan HVAC dengan memutar knop Fan Speed hingga kecepatan nol, pastikan fan
sudah berhenti sempurna.
9. Kemudian, matikan kompresor HVAC, lalu putar Kembali knop main switch
untuk mematikan keseluruhan sistem HVAC.

D. REFERENSI
Experimental Operating and Maintenance Manual : Air Conditioning Laboratory
Unit A660. PA HILTON LTD
MODUL PRAKTIKUM II
(Siklus Refrigerasi)

I. LATAR BELAKANG
Salah satu pengaplikasian sistem refrigerasi atau pendinginan adalah sistem
pengondisian udara atau tata udara. Sistem pengondisian udara (Air Conditioning)
telah banyak diaplikasikan di masyarakat, mulai dari bangunan hotel, perumahan,
kendaraan dandi pesawatudarauntuk tujuan meningkatkan kenyamanan termal. Proses
pengondisian udara meliputi proses pendinginan (cooling), pemanasan (heating),
penambahan kelembaban (humidifying) dan pengurangan kelembaban (dehumidifying).
Dalam proses cooling, pendingin yang digunakan yakni unit refrigerasi (mesin
pendingin). Oleh karena itu, praktikum P2 Termodinamika berjudul “ Siklus Refrigerasi”
ini dilaksanakan.

II. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Praktikum P2 Termodinamikayakni :
1. Memahami proses/siklustermodinamika padamesin refrigerasi dankinerjamesin
refrigerasi.
2. Menentukan hargakoefisien performansi (COP) dari suatumesin mesin
refrigerasi (pengkondisian udara dengan AC) baik siklus ideal maupun
siklusnyata.

III. DASAR TEORI


A. Sistem Refrigerasi
Refrigerasi adalah proses menurunkan temperatur ruang atau benda dan
mempertahankan sehingga temperaturnya lebih rendah daripada temperature
lingkungannya

Gambar 4. Siklus Refrigerasi

Siklus refrigerasimemiliki empat komponenutama dengan masing-masing fungsinya


sebagai berikut :
a. Compressor
Proses yang terjadi di kompresor adalah kompresi secara isentropik
terhadap refrigerant hasil keluaran evaporator. Selanjutnya, refrigerant akan
mengalami kenaikan suhu. Lalu, masukke dalam condenser.
b. Evaporator
Pada komponen evaporator, proses yang terjadi yaitu penyerapan kalor
dari lingkungan. Refrigerant yang berwujud cair dan bertekanan rendah hasil
keluaran dari expansion valve akan menyerap kalor dari lingkungan sehingga
mengalami perubahan wujud menjadigas yang bertekanan rendah. Setelahitu,
refrigerant akan masukke dalam compressor.
c. Condensor
Fungsi utama condensor yakni melepaskan kalor dari refrigerant ke lingkungan
yang mana, untuk melakukan proses ini, condensor dilengkapi dengan sebuah
fan yang mengalirkanudara sebagai fluida pengambilkalor dari condensor.
d. Katup Ekspansi dan Instrumen Tambahan
Penurunan tekanan terjadi pada katup ekspansi yang berbentuk thermostatic
expansion valve yang berfungsi untuk mengatur laju aliran refrigerant
dan menurunkantekanan.

B. Kapasitas Refrigerasi
Nilai kapasitas refrigerasidihitung dari nilai kalor yang diserap oleh evaporator
melalui analisis kesetimbangan aktual pada volume kendali (evaporator) dan
dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut :

Q in
m. = h1 — h4 (2.1)
Dengan
Qin : kalor yang diserap oleh evaporator (kW)
: laju aliran massa refrigerant (kg/s)
h1 : entalpi refrigerant keluar evaporator (kJ/kg)
h4 : entalpi refrigerant masuk evaporator (kJ/kg)

C. Daya Compressor
Besarnyakerja oleh kompresor dinyatakan sebagai berikut :

= h2 — h1 (2.2)
Dengan
wc : kerjakompresi yang dihasilkan (kW)
: laju aliran massa refrigerant (kg/s)
h2 : entalpi refrigerant keluarkompresor (kJ/kg)
h1 : entalpi refrigerant memasukikompresor (kJ/kg)

D. Coefficient of Performance (COP)


Nilai aktual yang terpakai selama prosesdinyatakandalam QL yakni nilai yang
diserap dari ruangan atau benda yang didinginkan. Persamaan untuk menghitung COP
dari mesin refrigerasi dinyatakan dalam :
in
C. 0. p = (2.3)
wc
Berdasarkan definisi di atas, nilai COP untuk siklus refrigerasi ideal (siklus Carnot)
dinyatakan dalam persamaan berikut :
TL
C. 0.pideal = (2.4)
TH -TL
Dimana,
TL : Suhu Evaporator (K)
TH : Suhu Kondenser (K)

Lain halnya dengan siklus refrigerasi ideal, nilai COPuntuk siklusaktualdinyatakandalam


h
persamaan berikut. h -
C. 0.pactual = 1 4
h2- h 1 (2.5)
Efisiensi sistem refrigerasi dinyatakan dengan :
C.O.p actual
ηT = (2.
C.O. p ideal
Keterangan :
h1 : entalpi refrigerant memasuki kompresor (kJ/kg)
h2 : entalpi refrigerant keluarkompresor (kJ/kg)
h3 : entalpi refrigerant memasuki katup ekspansi (kJ/kg)
h4 : entalpi refrigerant keluarkatup ekspansi (kJ/kg)

IV. PERALATAN DAN BAHAN


Peralatan danbahanyang digunakan padapraktikum siklus refrigerasi ini adalah :
1. HVAC
2. Termometer bulb
3. Tabel termodinamika
4. Digram p-h R- 134a

V. PROSEDUR PRAKTIKUM
Proseduryang harus dilaksanakan padapraktikumini adalah sebagai berikut :
1. Nyalakan unit pengkondisian udara (refrigerasi) dengan memutar tombol power
supply (tegangan) 3 fasake posisi ON.
2. Nyalakankompresor dengan menekan saklar ON kompresor.
3. Aturfan speed control dengan menentukan besar nilainyayaitu mulai kecepatan
putar fan 30 knop.
4. Dengan menggunakan stopwatch, tunggu 3 menit hingga pembacaan alat ukur
berada dalam keadaan stabil
5. Amati nilai yang ditunjukkan oleh alat pressure gauge padakondensor dan evaporator
6. Catat hasil pembacaanyang ada di pressure gauge kondensor dan evaporator
7. Ulangi langkah ke-3 sampai ke-6 dengan mengubah fan speed control yaitu dengan
5 variasifan speed 30, 40, 50, 60 dan 70.

VI. FORM PENGAMBILAN DATA


Tabel 4 Form Pengambilan Data Praktikum 2
Kecepatan
No. Blower Pevap Tevap Pcond Tcond
1. 30
2. 40
3. 50
4. 60
5. 70

VII. TUGAS PENDAHULUAN


1. Jelaskan siklus termodinamika secara ideal dan siklus termodinamika aktual
pada mesin refrigerasi dengan menggunakan diagram p-h (tekanan-entalpi)
dan T-s (temperatur - entropi)!
2. Dapatkan persamaan matematis koefisien performansi siklus refrigerasi ideal
pada persamaan (2.3) dari diagram p-v (tekanan - volume)!
3. Jelaskan faktor - faktoryang mempengaruhikinerjamesin refrigerasi !
4. Wajibmemiliki Diagram p-h R134a seukuran A4full page (per kelompok)
VIII. TUGAS LAPORAN PRAKTIKUM
1. Susunlah analisis data sesuai hasil pengukuran.
a. Tentukan nilai entalpi dan entropi masing-masing fase refrigerant pada proses
di kompresor dankondensor dengan menggunakantabel dan/ atau grafik R- 134
b. Jelaskan proses siklus refrigerasiberdasarkan nilai-nilai entalpi, entropi,
temperatur dan pressure
c. Hitung koefisien performansi (COP) ideal pada masing-masing temperatur
kerja sesuai pada persamaan (2.4) dengan TH dan TL masing-masing adalah
Tcond dan Tevap
d. Hitung koefisien performansi (COP) actual pada masing-masing temperature
kerja sesuaipada persamaan (2.5)
2. Bandingkan nilai COP ideal dan COP actual pada masing-masing temperatur
kerja! Bila nilai COP padamasing-masing temperaturkerjaberbeda,
analisapenyebabnya!
3. Jelaskan dan analisis penyebab penyimpangan COP actual terhadap COP ideal
pada mesin refrigerasi!

IX. REFERENSI
Moran, Michael J. and Saphiro, Howard N. 2006. (5th Edition) Fundamental of
Engineering Thermodynamics. England: John Willey & Sons, Inc.
Cengel, Yunus A. and Boles, Michael A. Thermodynamics-An Engineering approach

Anda mungkin juga menyukai