Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam
tabel. Jumlah unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik adalah sebanyak 118
unsur. Jumlah unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini disebabkan
karena atom-atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang lain
membentuk substansi baru yang disebut dengan senyawa. Bila dua atau lebih atom-
atom berikatan dan membentuk ikatan kimia menghasilkan senyawa yang unik yaitu
memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dari sifat asalnya (sifat dari unsur-
unsur sebelum bereaksi).

Ada beberapa hal yang kita dapat perhatikan, yaitu terdapat banyak contoh
penerapan unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya contohnya
adalah air. Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar
kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk
menjaga DNA dari kerusakan, mengantarkan nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan
menjaga keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa
H2O. Air tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen. Tanpa kita sadari bahwa
kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi dari unsur-unsur yang berikatan,
yang kemudian membentuk senyawa. Mungkin hal-hal yang sepatutnya kita kritisi
adalah bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berikatan dan kemudian membentuk
senyawa. Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari
senyawa kimia.

Senyawa kimia terbentuk dari dua atau lebih atom yang bergabung atau
berikatan satu sama lain. Penggabungan ini akan menghasilkan molekul atau
senyawa yang sederhana atau kompleks. Atom-atom tersebut terikat satu sama lain
dalam senyawa akibat adanya gaya ikatan kimia. Munculnya teori tentang ikatan
kimia disebabkan oleh keberadaan golongan unsur gas mulia yaitu pada golongan
VIIIA pada sistem periodik. Golongan unsur gas mulia memperlihatkan
kecenderungan yang sangat kecil untuk membentuk senyawa kimia, hal ini
disebabkan karena unsur gas mulia bersifat stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur
lain membentuk senyawa dan memiliki elektron valensi oktet dan duplet.

1
Kebanyakan unsur-unsur di alam ada dalam bentuk senyawanya, bukan sebagai
unsur bebas seperti unsur gas mulia. Hal ini memperlihatkan adanya kecenderungan
dari atom-atom yang relatif tidak stabil membentuk senyawa yang lebih stabil
dibandingkan dengan atom unsur bebasnya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan
mempelajari tentang ikatan kimia. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak
akan pernah lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan ikatan kimia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang pengertian dari ikatan kimia?
2. Apa sajakah jenis-jenis ikatan kimia?
3. Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan kimia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari ikatan kimia.
2. Untuk mengetahui seluruh jenis-jenis ikatan kimia.
3. Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknya ikatan kimia.

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu
bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya
menjadi lebih stabil. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui
ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi karena penggabungan atom-atom, yang
membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan aturan oktet.

2.2 Jenis-Jenis Ikatan Kimia

Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya
interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.

2.2.1 Ikatan Primer

Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar.
Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

1. Ikatan ion
Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:
- Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara
ion positif dan ion negatif.
- Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
- Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke
atom yang lain.
- Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi
ganda.
Ciri-ciri senyawa ionik:
- Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.
- Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat.
- Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam
kristal sulit bergerak.

3
Contoh Pembentukan Ikatan Ion

Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif


rendah. Artinya mudah melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur
nonlogam dengan daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya klorin
mempunyai kecenderungan besar untuk menarik elektron. Ketika natrium
direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron dan natrium.
Natrium berubah menjadi ion positif (Na +), sedangkan klorin berubah
menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-
menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl.

Gambar 1.1

Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion


terjadi karena adanya suatu gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan
(positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika antara unsur yang direaksikan
terdapat perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar. Satu unsur
mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga elektronnya mudah
lepas dan kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur
yang gaya tarik elektronnya relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan
golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron relatif lemah adalah
unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogam
umumnya berikatan ion dalam senyawanya.

Rumus Kimia Senyawa Ion

Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas 1 elektron,


sedangkan atom klorin akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom klorin
membutuhkan 1 atom natrium. Akan tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu
ion Na+ hanya terikat pada satu ion Cl-. Dalam kristal NaCl, setiap atom Na+
dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam
suatu struktur tiga dimensi berbentuk kubus. Rumus kimia NaCl adalah
rumus empiris, menyatakan bahwa perbandingan ion Na+ dan Cl- adalah 1:1.

4
2. Ikatan kovalen
Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:
- Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar
atomnya ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.
- Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam,
serta mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil.
- Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh
dua atom.
- Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.

Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen

Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan


penyerapan elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen
mempunyai daya tarik elektron yang cukup besar. Oleh karena peasangan
elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang
berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang terbentuk
dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud
dengan ikatan kovalen.

Gambar 1.2

Rumus Kimia Senyawa Kovalen

Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan


rumus molekul dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah
elektron yang dipasangkan harus disamakan. Akan tetapi, perlu diingat
bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa
kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya adalah ikatan antara H dan
O dalam H2O. Konfigurasi elektron
H dan O adalah H memerlukan 1
elektron dan O memerlukan 2
elektron. Agar atom O dan H mengikuti

5
kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan
atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O.

Gambar 1.3

Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen

Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan


antar atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk
menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Cara atom-
atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus
bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis,
setiap pasangan elektron ikatan pada rumus lewis digambarkan dengan
sepotong garis.

Rumus Molekul Rumus Lewis Rumus Bangun


(Rumus Struktur)
H2 H:H H-H
HCl H Cl H - Cl
H2O HO H–O
H H
Tabel 1.1

Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan
kovalen koordinasi.

a. Kovalen polar
Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki
perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang
berikatan kovalen terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen
polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI)
cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Senyawa kovalen
polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda

6
keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris,
mempunyai momen dipol.
b. Kovalen non polar
Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak
memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada
senyawa yang berikatan kovalen tidak terjadi pengutuban muatan. Ikatan
kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron
Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan.
Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang
mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol
= 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.

Kovalen Polar Kovalen Non Polar


Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air
Memiliki pasangan elektron Tidak memiliki pasangan elektron
bebas bebas
Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan Berakhiran genap
PX5
Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2,
HBr, SO3, N2O5, Cl2O5 N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3
Tabel 1.2

c. Kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk
dari pemakaian bersama elektron yang hanya disumbangkan oleh satu
atom, sedangkan atom yang lainnya tidak menyumbangkan elektron.
Ikatan ini dapat terjadi jika atom penyumbang memiliki Pasangan
Elektron Bebas (PEB).
Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang
bereaksi dengan boron triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3.
Atom N dalam NH3 sudah memenuhi kaidah oktet dan mempunyai
sepasang elektron bebas. Di lain pihak, atom B dalam BCl3 sudah
memasangkan semua elektron valensinya, namun belum memenuhi
kaidah oktet. Dalam hal ini, atom N (dari NH3) dan atom B (dari BCl3)
dapat berikatan dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas
dari atom N.

7
3. Ikatan Logam
Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:
- Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom
logam.
- Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk
karena penggunaan elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah
yang tertentu.
- Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif
dari logam dan muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.

Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah


diketahui bahwa unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga
kulit terluar atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan
elektron valensi dapat berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam
sangat bebas, menyebabkan elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom
lain, atau disebut juga delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang
mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu awan yang membungkus
ion-ion positif logam di dalamnya.

Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenaik ikatan ionik, kovalen, dan
kovalen koordinasi dapat diperhatikan dari tabel berikut ini:

Perbedaan Ion Kovalen Kovalen


Koordinasi
Proses Serah terima Penggunaan Penggunaan
Pembentukan elektron antar bersama pasangan bersama pasangan
atom elektron dimana elektron yang
tiap atom hanya berasal dari
menyumbang salah satu atom.
elektron. X+YaX:Y
X+YaX:Y
Atom yang Logam + Nonlogam + Nonlogam +
terlibat Nonlogam Nonlogam Nonlogam
Titik leleh dan Tinggi Rendah (kecuali Rendah
titik didih pada padatan

8
kovalen seperti
intan)
Kelarutan Larut dalam air Sukar larut dalam Sukar larut dalam
namun sukar larut air namun larut air namun larut
dalam pelarut dalam pelarut dalam pelarut
organik seperti organik. organik.
aseton, alkhohol,
eter dan Benzena.
Daya Hantar Lelehan dan Tidak dapat Tidak dapat
Listrik larutannya menghantarkan menghantarkan
mengantarkan listrik (namun ada listrik (namun ada
listrik beberapa beberapa
larutannya yang larutannya yang
menghantarkan menghantarkan
listrik) listrik)
Contoh NaCl, LiF, CaO, HF, H2O, PCl3, NH4+, SO4-2,
CaBr2, AlCl3 BCl3, CO2 POCl3, H3NBF3,
SO3
Tabel 1.3

2.2.2 Ikatan Sekunder (Gaya Tarik Antarmolekul)

Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol
atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara
bagian positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya
tarik antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik
didih. Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya,
sehingga mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu
senyawa.

1. Gaya London / Gaya Dispersi


Gaya London atau gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara
molekul-molekul dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan
Jerman mengungkapkan teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa
disebut gaya London. Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa

9
bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah
lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar
menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan
cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini dapat berubah secara banyak
dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas molekul
di sekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas.
Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng
molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik
leleh dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa
molekulnya relatif kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu
biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contohnya adalah hidrogen (H 2),
nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti helium (He), dan
sebagainya.
Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain
kerumitan molekul dan ukuran molekul.

a. Kerumitan Molekul
•Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul
sederhana, sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul
sederhana.
•Makin besar Mr makin kuat Gaya London.

b. Ukuran Molekul
•Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul
berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang
menimbulkan Gaya London besar.
•Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar,
sehingga gaya londonnya juga semakin besar.

2. Ikatan Hidrogen
Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa
hidrogen yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F),
oksigen (O), dan nitrogen (N). Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini
tercermin dari titik didih yang menyolok tinggi dari senyawa-senyawa
tersebut dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis.

10
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan
elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar
perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin
besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus
pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya
jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang
seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi
perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi
daripada asam florida.

Gambar 1.4

Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan


parsial positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air.
Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan
terjadi antara atom-atom dalam molekul yang sama maka disebut ikatan
hidrogen intramolekul atau didalam molekul, seperti molekul H 2O dengan
molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada antar molekul
seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang
semacam ini disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul.

3. Ikatan / Gaya Van Der Waals


Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals.
Jadi, bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-
dipol terimbas, semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian,
ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang bertujuan untuk
memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat berikut.

11
- Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya
antarmolekul itulah satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar.
Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan nitrogen.
- Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-
dipol selain gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.

2.3 Geometri Molekul

Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.


Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri
linear atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar (datar sebidang) atau
piramida. Semakin banyak atom penyusun molekul, semakin banyak pula
geometrinya.

Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian, molekul-


molekul sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan pemahaman tentang
struktur elektron dalam molekul.

2.3.1 Teori Domain Elektron

Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul berdasarkan
tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti
kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal ini pada atom pusat.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.

a. Satu pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau
rangkap tiga, merupakan satu domain.
b. Satu pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.

No. Senyawa Rumus Lewis Atom Pusat Jumlah


PEI PEB Domain
Elektron
1. H2O HOH 2 2 4
2. CO2 OCO 2 0 2
3 SO2 OSO 2 1 3
Tabel 1.4

12
2.3.1 Prinsip Dasar Teori Domain Elektron

1. Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak, sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga
tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.

2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada
pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya
terikat pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.

13
DAFTAR PUSTAKA
Rufaida, Anis Dyah., Wulandari, Erna Tri, dan Waldjinah. 2013. Detik-detik Ujian
Nasional Kimia Tahun Pelajaran 2013/2014. Klaten: Intan Pariwara.
Saidah, Aas, dan Purba, Michael. 2013. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Syarifudin. 2008. Inti Sari Kimia untuk SMA. Tangerang: Scientific Press.
http://kmplnmakalah.blogspot.com/2012/12/ikatan-kimia.html
http://herisuheri90.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-ikatan-kimia.html
http://kimlemoet.wordpress.com/2013/11/10/ikatan-kimia-kelas-x/
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4315/f3.htm
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-
hidrogen/
https://alkafyuone.wordpress.com/tag/gaya-london/

SUMBER GAMBAR
Gambar 1.1 : http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/05/Rumus-
Pembentukan-NaCl-Lewis.jpg
Gambar 1.2 : http://www.chem-is-try.org/wp-
content/uploads/2009/04/pembentukanikatan.jpg
Gambar 1.3: http://3.bp.blogspot.com/-
olCunhSlKAk/UFQqTD6urmI/AAAAAAAAAFE/s70eNXxjW3Q/s1600/ikatan-H2O-
tahap-3.jpg
Gambar 1.4: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-
kimia/ikatan-hidrogen/

14

Anda mungkin juga menyukai