Anda di halaman 1dari 1

selera user untuk mempresentasikan N-SPT pada cross section.

Adapun hasil sondir, wajib diinput sebagai P-


Data karena sifat pengukuran hasil sondir tahanan konus ujung (qc) dan friction ratio (fr) yang menerus
sepenjang kedalaman. T-Data, jarang digunakan pada aplikasinya di teknik Sipil dan geoteknik secara umum.
Kecuali pada kasus - kasus khusus di bidang geoenviromental engineering misalkan kasus pencemaran tanah
dimana pengukuran tingkat kontaminasi juga mencatat kapan pengukuran itu dilakukan. Tampilan input I-
Data dan P-Data dapat dilihat pada Figure 2.10. Pada gambar tersebut terlihat bahwa pada I-Data terdapat
beberapa lab test yang sudah terinput seperti liquid limit (LL), plastic limit (PL), plasticity index (PI), dan SPT.
Sedangkan pada P-Data sudah terinput nilai sondir yang berupa qc dan fr pada titik tersebut. Untuk cara
melakukan input pada I-Data, P-Data, dan T-Data pada dasarnya sama dengan proses input Lithology yang
dijelaskan pada bab diatas. Dimana data types harus didefinisikan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan
mengisi datasheet setelahnya.

Figure 2.10 Tampilan input I-Data dan P-Data pada Rockworks.

Perlu diketahui, meskipun tiap - tiap data input I-Data, P-Data, dan T-Data dapat dilakukan permodelan
terpisah antara satu dengan yang lain (seperti yang tertera pada subbab 2.1.2). Namun pada dasarnya data
P, I, dan T merupakan data yang melekat pada suatu borehole, dan dapat ditampilkan pada produk
Stratigraphy Model.

2.2.5 Data pelengkap


Empat data yang sudah dijelaskan pada sub bab sebelumnya merupakan data yang digunakan untuk
melakukan permodelan. Selain itu, ada juga data yang sifat nya melengkapi untuk memperindah estetika
dari pada penyajian produk misalkan produk cross section. Data pelengkap itu antara lain, P-text, I-text, dan
T-text.

17 | 33 Merdeka Sandi Tazakka | Modul Rockworks™ Untuk Teknik Sipil (Geoteknik)

Anda mungkin juga menyukai