Anda di halaman 1dari 1

Jurnal INTEKNA, Tahun XIII, No.

1, Mei 2013 : 7 - 15

Hasil semivariogram pada sampel data bor 5. Hasanuddin, D, Arifin Karim, dan Apud Dja-
daerah penelitian diperoleh daerah pengaruh juli, (1992). Pemantauan Teknologi Penam-
atau Range (a) sebaran endapan nikel se- bangan Bijih Nikel di UPN Pomalaa PT.
o
panjang 197,6 m berarah N 296 E. Sedangkan Aneka Tambang Pomalaa.Kolaka,Sulawesi
untuk ketebalan mempunyai range (a) ter- Tenggara.
o 6. Golightly, J.P, (1981). Nickelferous Laterite
panjang 172, 495 m berarah N 135 E. Kondisi Deposit. Economic Geology 75 th Anniver-
ini searah dengan struktur kekar pada daerah sary Volume 1981
penelitian yang berarah Tenggara-Barat Laut 7. Ollier, C, (1969). Weathering. T and A Con-
dan sesuai dengan bentuk morfologi daerah pe- stable Ltd, Great Britain, 304p.
nelitian yang memiliki kelerengan sedang sam- 8. Prijono, A., (1977). Potensial of the Lateri-
pai landai pada arah tersebut. Kondisi ini meng- tic- Nickel Deposit in Indonesia and Their
gambarkan, bahwa pada arah tersebut sebaran Succesfull Development Much Depends on
endapan nikel cenderung lebih homogen se- The Right Processing Method on The Indo-
hingga dapat direkomendasikan pengambilan nesian Mining Industry, it’spresent and futu-
sampel data titik bor dapat dilakukan dengan re. The Indonesian Mining Association. Ja-
spasi yang lebih besar. karta 184- 250p.
Koefisien variasi dari sampel data bor sebe- 9. Rauf.A, (1998). Perhitungan Cadangan En-
sar 0,26. Setelah melalui proses kriging diper- dapan Mineral. Jurusan Teknik Pertam-
oleh nilai koefisien variasi yang lebih kecil, yakni bangan FTM UPN “Veteran” Yogyakarta.
0,17. Sampel data bor hasil proses kriging 10. Robb, L, (2005). Introduction to Ore For-
menghasilkan data yang memiliki variabilitas ming Processes. Blackwell publishing com-
populasi yang homogen. pany. USA
Kadar nikel pada sampel conto yang masuk 11. Soeria Atmadja, R. Golightly. J.P dan Wah-
dalam cut off grade sebelum proses kriging se- yu. B.N, (1974). Mafic and Ultramafic Rock
banyak 56 blok, namun setelah melalui proses Association in The East Arc of Sulawesi.
kriging diperoleh sebanyak 71 blok. Metode Proceeding ITB, Vol. 8 No.2 .Bandung
ordinary kriging memberikan hasil estimasi yang 12. Sulistiyana,W, (1998). Kriging Indikator Se-
lebih baik, dimana kadar unsur Ni yang masuk bagai Metode Alternatif Untuk Penaksiran
dalam cut off grade jumlahnya lebih banyak dan Kadar Bijih Secara Geostatistik. Prosiding
melalui metode ini pula kadar contodikoreksi, di- Temu Ilmiah dan Reuni 1998 Jurusan Tek-
naikan atau diturunkan sehingga mempersempit nik Pertambangan UPN “ Veteran” FTM
elips pencaran data. UPN “Veteran” Yogyakarta
Jumlah cadangan atau tonase nikel yang 13. Suratman, (2000). Geology and Nickel Late-
diperoleh sebelum dilakukan kriging sebesar rit Weathering Deposit in The South East
4.279,006 ton dan setelah dilakukan kriging Arm of Sulawesi. Berita Sedimentologi edisi
diperoleh tonase nikel sebesar 4.267,280 ton. 14/11/2000. Jakarta
Hal ini menggambarkan bahwa estimasi kriging
merupakan metode pendekatan dari nilai sebe-
narnya dengan tujuan utama untuk menghindari
kesalahan sistimatis dalam estimasi yang terlalu
besar atau terlalu kecil dalam menaksir cadang-
an.

6. DAFTAR PUSTAKA

1. Armstrong, M, (1998). Basic Linear Geosta-


tistics. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
New York
2. Dariyanto, T, (1998). Geostatistik. Jurusan
Teknik Pertambangn Fakultas Teknologi
Mineral. ITB Bandung.
3. Davis, C.J, (2002). Statistics and Data Ana-
lysis in Geologi. Third Edition. John Wiley &
Sons. New York.
4. Elias, M, (2003). Nickel Laterite Deposits-
Geological Overview, Resources and Explo-
ration. Special Publication 4 Nickel Elias As-
sotiation. CSA Australia Pty Ltd, 24p. ₪ INT © 2013 ₪

Anda mungkin juga menyukai