Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN ALUR PIKIR

2.1. Tinjauan pustaka

2.1.1. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu ini peneliti cantumkan sebagai bahan perbandingan dan

juga untuk menghindari terjadinya plagiat terhadap karya ilmiah orang lain yang

telah melakukan penelitian sebelumnya, antara lain:

Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

Penelitia

Jean M. Adile 2016 Perubahan Sosial Meneliti tentang Penelitian ini


Ekonomi Keluarga perubahan sosial yang terfokus pada
Nelayan Setelah terjadi di masyarakat perubahan sosial
Reklamasi Di Nelayan yang terjadi
Kelurahan Wenang pasca Reklamasi
Selatan

Riswan 2015 Perubahan sosial Penelitian ini tetap Perbedaan


ekonomi merujuk pada penelitian ini
masyarakat desa, perubahan yang terdapat pada
Studi kasus: Petani terjadi di masyarakat subjek
Singkong di Dusun penelitian yang
Cimulia Desa di lakukan
Karangkamulyan
Kec.Ciwigebang

1
Kab. Kuningan
Magdalena Yuli Purwati 2016 Perubahan Sosial Penelitian ini tetap Penelitian yang
Ekonomi terfokus pada dilakukan lebih
Masyarakat perubahan yang kepada sejarah
Nelayan Desa terjadi di masyarakat perubahan sosial
Kedungrejo nelayan di masyarakat
Kecamatan nelayan
Muncar Kabupaten
Banyuwangi Tahun
2000-2015

2.1.2. Perubahan Sosial

Perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan

masyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial, berbudi, dan selalu

merasa tidak puas dan perubahan dalam masyarakat akan terus terjadi. Perubahan

sosial menurut para ahli dapat didefinisikan antara lain:

1. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada

lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang

mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola

perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat (Prof. Selo

Soemardjan)

2. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang

material maupun immaterial. Penekanannya adalah pada pengaruh besar

2
unsur-unsur kebudayaan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat

(William F.Ogburn)

3. Perubahan sosial adalah sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada

struktur dan fungsi masyarakat (Kingsley Davis)

4. Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga

kemasyarakatan dalam masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya

(Soerjono Soekanto)

Dari beberapa definisi yang sudah diberikan tidak ada definisi pasti dari

perubahan sosial, secara garis besar pengertian perubahan sosial adalah perubahan

yang terjadi di masyarakat baik dari struktur maupun fungsi dari masyarakat itu

sendiri dimana ada faktor yang mempengaruhi, secara material maupun

immaterial. Dengan itu penulis ingin menggunakan teori perubahan sosial dari

Soerjono Soekanto yang mengatakan bahwa perubahan sosial itu terjadi pada

lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya.

2.1.3. Karakteristik Perubahan Sosial

Perubahan sosial memiliki beberapa karakteristik yang mempengaruhi

perubahan-perubahannya, (Soerjono Soekanto) karakteristik yang mempengaruhi

yaitu :

a. Pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur

immaterial.

b. Perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat.

3
c. Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (sosial relationships) atau

sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

d. Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-

perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk,

ideologi maupun karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan baru

dalam masyarakat.

e. Modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan-kehidupan

manusia.

f. Segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan

didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Termasuk

didalamya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok

dalam masyarakat.

2.1.4. Bentuk Perubahan Sosial

a. Perubahan lambat dan perubahan cepat

Pada proses perubahan sosial memerlukan waktu dan rentetan-rentetan

perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi.

Perubahan evolusi tersebut terjadi dengan sendirinya tanpa ada rencana dan

kehendak tertentu. Sehingga ada upaya-upaya dari masyarakat untuk

menyesuaikan diri akan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan

dengan perubahan yang terjadi di masyarakat.

4
Perubahan sosial terjadi karena ada dasar-dasar atau sendi-sendi pokok

kehidupan yang berubah, secara sosiologis suatu evolusi dapat terjadi jika syarat-

syarat ketentuan dipenuhi sebagai berikut:

1. Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.

2. Ada seorang pemimpin atau kelompok orang yang dianggap mampu

memimpin masyarakat tersebut,

3. Pemimpin diharapkan dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat

untuk kemudian merumuskan serta menegaskan merasa ketidakpuasan

menjadi program dan arah gerakan.

4. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.

5. Harus ada momentum yaitu saat dimanah segala keadaan dan faktor sudah

tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.

b. Perubahan kecil dan besar

Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur struktur

sosial yang tidak langsung atau tidak membawa pengaruh berarti bagi masyarakat

seperti gaya berpakaian yang tidak mengakibatkan pada lembaga kemasyarakatan.

Sedangkan perubahan besar yang secara langsung berdampak pada struktur sosial

kemasyarakatan.

c. Perubahan yang direncanakan dan perubahan yang tidak direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang sudah diatur ataupun

ada campur tangan oleh pihak-pihak yang ingin melakukan perubahan didalam

5
masyarakat, seseorang yang dianggap pantas menjadi pemimpin didalam struktur

lembaga kemasyarakatan (agent of change). Sedangkan yang tidak di rencanakan

adalah perubahan yang terjadi diluar jangkauan dari masyarakat yang berdampak

langsung terhadap sistem sosial yang ada di masyarakat.

d. Faktor penyebab perubahan sosial

Secara umum penyebab perubahan sosial dibedakan atas dua golongan besar

seperti perubahan dari masyarakat itu sendiri dan dari luar masyarakat (Soerjono

Soekanto). Berikut penjelasan penyebab perubahan sosial:

1. Perubahan dari masyarakat

a) Bertambah atau berkurangnya penduduk

Pertumbuhan dan berkurangnya jumlah penduduk menjadi faktor

perubahan sosial dikarenakan adanya perubahan dalam struktur

masyarakat terutama pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dan terjadi

kekosongan akibat dari perpindahan penduduk yang ada sebelumnya.

b) Penemuan-penemuan baru

Penemuan baru akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan baik berupa

teknologi maupun gagasan-gagasan yang menyebar ke masyarakat,

dikenal, diakui serta diterima dan akhirnya mempengaruhi perubahan

sosial di masyarakat.

6
2. Perubahan dari luar masyarakat

a) Sebab-sebab dari lingkungan alam fisik

Sebab yang bersumber pada lingkungan alam fisik yang kadang

disebabkan oleh tindakan para warga masyarakat seperti penebangan liar

yang mengakibatkan bencana tanah longsor, banjir dan lain sebagainya.

b) Konflik

Peperangan yang terjadi dalam satu masyarakat dan masyarakat lain

menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat besar. Karena adanya

persamaan dan perbedaan kepentingan sosial, baik dari unsur etnis,

kepentingan, kemauan, kehendak serta tujuan.

2.1.5. Sosial Ekonomi

Sosial adalah hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat ataupun sifat-sifat

kemasyarakatan yang bersifat umum, secara garis besar sosial bisa dikatakan

sebagai sebuah perilaku manusia yang berhubungan atau memiliki hubungan

kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat dengan tujuan memenuhi kebutuhan

dan keinginan, baik itu pangan, sandang, papan.

Sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan

orang lain yang berarti memiliki hubungan dalam arti lingkungan pergaulan,

prestasinya dan hak-hak serta kewajibannya dalam berhubungan dengan sumber

daya (Soerjono Soekanto), adapun komponen pokok kedudukan sosial ekonomi

7
seperti ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan, ukuran kehormatan dan ukuran ilmu

pengetahuan.

Kedudukan yang melekat pada seseorang dikenal juga melalui ciri tertentu

atau dalam sosiologi disebut simbol, penggunaan benda-benda sebagai simbol

kedudukan meliputi cincin, kalung, ikat kepala, dan benda lainnya (Soerjono

Soekanto).

Adapun tingkat yang membedakan status ekonomi menjadi tiga Tindakan

yaitu:

a) Status ekonomi tinggi

Ekonomi tinggi yaitu golongan orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhan

primer serta dapat memenuhi kebutuhan sekunder utama yaitu kebutuhan

mewah. Dalam kelompok ini adalah orang-orang yang memiliki jabatan tinggi

dalam satu instansi .

b) Status ekonomi sedang

Ekonomi sedang yaitu golongan orang-orang yang dapat memenuhi

kebutuhan primer serta dapat memenuhi kebutuhan sekunder kedua yaitu

kebutuhan tambahan. Dalam kelompok ini adalah orang-orang yang bekerja

sebagai pegawai negeri sipil serta petani yang berhasil dalam usaha

wiraswasta.

8
c) Status ekonomi rendah

Ekonomi rendah yaitu golongan orang-orang yang dapat memenuhi

kebutuhan primernya saja sedangkan sekundernya hanya sebahagian kecil.

Dalam kelompok ini adalah orang-orang yang bekerja sebagai buruh, petani

dan sebagai nelayan.

Status memiliki arti sebagai tatanan hak dan kewajiban secara hirarki dalam

struktur formal suatu organisasi. Sistem status menunjuk pada sistem organisasi

secara keseluruhan termasuk didalamnya hubungan antara suatu posisi yang

lainnya. Istilah sosial berasal dari kata latin socuis yang mempunyai arti kawan

atau masyarakat. Pada ilmu-ilmu sosial mempunyai arti yang berbeda apabila

istilah sosial dan ilmu-ilmu sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakatnya.

Sosialisme adalah suatu ideologi yang berpokok pada prinsip pemilikan

umum atau alat-alat produksi dan jasa dalam bidang ekonomi, sedangkan

departemen sosial menunjukkan pada kegiatan-kegiatan di lapangan sosial seperti

untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam

bidang kesejahteraan seperti tuna karya, tuna susila, orang jompo serta yatim

piatu yang mana ruang lingkupnya adalah pekerjaan atau kesejahteraan sosial,

(Soerjono seokanto).

9
2.1.6. Masyarakat Nelayan

Secara luas nelayan adalah sekelompok manusia yang mempunyai mata

pencaharian yang mencari ikan di laut dan hidup di daerah pantai ataupun pesisir

pantai bukan yang bertempat di pedalaman, namun tidak menutup kemungkinan

ada pula masyarakat yang mencari ikan di laut tetapi tidak terikat akan budaya

masyarakat pantai. Masyarakat nelayan perpaduan dari dua kata yakni

masyarakat dan nelayan yang dapat di definisikan seperti

1. Pengertian masyarakat

Masyarakat itu sendiri memiliki dasar kata dari Bahasa arab syaraka yang

artinya ikut serta atau berperan langsung. Dalam arti yang lebih luas adalah

kumpulan manusia yang saling berinteraksi. Masyarakat adalah suatu golongan

besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia yang dengan atau sendirinya

bertalian secara golongan dan pengaruh mempengaruhi satu sama lain (Hasan

sadly)

2. Pengertian nelayan

Nelayan adalah orang-orang yang secara aktif melakukan kegiatan

menangkap ikan, baik itu langsung maupun tidak langsung sebagai mata

pencaharian, dalam artian luas nelayan adalah kegiatan masyarakat yang

menjadikan menangkap ikan sebagai sebuah mata pencaharian utama yang

memanfaatkan perairan laut sebagai sumber penghidupannya.

10
2.1.7. Klasifikasi Bentuk Nelayan

Definisi nelayan menurut statistik perikanan:

1. Nelayan penuh adalah nelayan yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan tetap

yang menggantungkan hidupnya dengan berprofesi sebagai penangkap ikan

dan tidak memiliki pekerjaan lain maupun keahlian lain diluar dari profesi

sebagai nelayan.

2. Nelayan sambilan utama, nelayan tipe ini memiliki pekerjaan sebagai nelayan

tetapi juga memiliki perkerjaan lain sebagai sumber pendapatan, namun jika

hasil dari menangkap ikan lebih besar maka tetap di golongkan sebagai

nelayan.

3. Nelayan sambilan tambahan adalah nelayan dengan tipe yang menjadikan

perkerjaan menangkap ikan sebagai pekerjaan sampingan dan memiliki

pekerjaan tetap sebagai sumber penghasilan.

Nelayan berdasarkan peralatan alat tangkap:

1. Nelayan penggarap adalah nelayan yang memberikan tenaganya sebagai alat

serta menangkap ikan dan menggunakan peralatan tangkap milik orang lain.

2. Pemilik adalah orang yang dengan hak penuh berkuasa atau memiliki atas

segala sesuatu baik itu kapal dan alat-alat tangkap yang dikerjakan oleh

orang lain. Namun bila pemilik ikut serta dalam proses penangkapan ikan

maka disebut sebagai nelayan sekaligus pemilik kapal.

11
2.2. Alur Pikir

Alur pikir adalah sebuah metode yang digunakan untuk mempermudah

peneliti dalam melakukan penelitian, dalam suatu penelitian berisi konsep atau

teori utama yang dijadikan sebagai dasar teoritis atau konseptual. Dalam alur

pikir juga berisi indikator-indikator terhadap variabel yang diteliti. Alur pikir

juga bertujuan untuk membantu peneliti agar saat melakukan penelitian tidak

keluar dari objek penelitian yang harusnya diteliti serta mampu merumuskan

masalah-masalah yang ditemukan nantinya.

Dalam penelitian ini terdapat permasalahan utama yang mana membahas

sebuah perubahan sosial ekonomi masyarakat nelayan pasca bencana alam, dari

uraian diatas dapat ditarik kesimpulan yang kemudian menjadi alur pikir yang

nantinya digunakan dalam melakukan penelitian, seperti:

1. Perubahan sosial

Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga

kemasyarakatan dalam masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.

(Soerjono Soekanto)

2. Sosial ekonomi

Sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam masyarakat berkaitan dengan

orang lain yang berarti memiliki hubungan dalam arti lingkungan pergaulan,

prestasinya dan hak-hak serta kewajibannya dalam berhubungan dengan

sumber daya (Soerjono Soekanto).

12
3. Masyarakat nelayan

Masyarakat nelayan adalah masyarakat yang kehidupannya tergantung

langsung dari hasil laut, secara aktif melakukan kegiatan menangkap ikan baik

secara langsung maupun tidak langsung.

13
Secara singkat dapat digambarkan pada bagan alur pikir dibawah ini:

14
1. Penelitian yang dilakukan oleh Jean Maryke Adile (2005), penelitian ini

berjudul “Perubahan Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Setelah Reklamasi Di

Kelurahan Wenang Selatan”. Metode pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan Kualitatif, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

pendekatan Kualitatif, dan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui

tahapan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian

yang dilakukan bahwa perubahan sosial ekonomi keluarga nelayan setelah

reklamasi di keluarga wenang selatan dapat telihat dari perubahan pemenuhan

ekonomi, kepemilikan peralatan melaut, sumber pendapatn dan tempat tinggal.

Faktor perubahan lingkungan pesisir menjadi pendorong utama perubahan

sosial ekonomi masyarakat.

Persamaan dari penelitian yang di tulis oleh Jean Maryke Adile dan

penelitian yang ditulis peneliti ialah terletak pada pendekatan yang digunakan

yaitu pendekatan kualitatif yang membahas perubahan sosial ekonomi. Adapun

perbedaannya terletak pada objek maupun tempat dari penelitian itu sendiri,

yang mana penelitian itu membahas tentang reklamasi dan bertempat di

kelurahan wenang selatan sedangkan penulis membahas tentang eksistensi

masyarakat nelayan pasca bencana alam dan memilih lokasi di kelurahan lere.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Riswan (2015), penelitian ini berjudul

“Perubahan sosial ekonomi masyarakat desa, Studi kasus: Petani Singkong di

Dusun Cimulia Desa Karangkamulyan Kec.Ciwigebang Kab. Kuningan“.

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Kualitatif studi kasus,

15
dan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui tahapan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan

bahwa perubahan sosial ekonomi masyarakat desa karangkamulyan dusun

cimulia dapat terlihat dari inovasi atau temuan baru di masyarakat yang mana

dalam pengolahan singkong yang dulu dilakukan dengan cara tradisional ke

industri yang membuka pabrik-pabrik ketemling singkong . Faktor utama yang

mempengaruhi perubahan sosial ekonomi masyrakat yaitu dipengaruhi oleh

kebudayaan luar, Pendidikan, teknologi dan juga kebijakan pemerintah.

Persamaan dari penelitian yang di tulis oleh Riswan dan penelitian yang

ditulis peneliti ialah terletak pada penelitian yang membahas perubahan sosial

ekonomi. Adapun perbedaannya terletak pada objek maupun tempat dari

penelitian itu sendiri, yang mana penelitian itu membahas tentang studi kasus

petani singkong dan bertempat di desa karangkamulyan dusun cimulia

sedangkan penulis membahas tentang eksistensi masyarakat nelayan pasca

bencana alam dan memilih lokasi di kelurahan lere.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Magdalena Yuli Purwati (2016), penelitian ini

berjudul “Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Desa Kedungrejo

Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi”. Metode yang digunakan adalah

metode deskriptif analisis, dan teknik pengumpulan data yang digunakan

melalui tahapan observasi, wawancara, kritik sejarah melalui data yang

digunakan melalui tahapan observasi, wawancara, kritik sejarah melalui sumber

primer dan sumber sekunder (buku, laporan-laporan, juga monografi),

16
interpretasi (pengaitan informasi dari hasil penelitian) dan historiografi

(penulisan sejarah). Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan bahwa

perubahan sosial ekonomi keluarga nelayan desa kedungrejo dapat terlihat dari

perubahan tingkat pendapatan. Faktor pendorong utama akan perubahan sosial

ekonomi karena adanya modernisasi dan pengolahan sumber daya alam

perikanan yang lebih memadai atas bantuan pemerintah.

Persamaan dari penelitian yang ditulis oleh Jean Maryke Adile dan penelitian

yang ditulis peneliti ialah terletak pada pembahasan perubahan sosial ekonomi.

Adapun perbedaannya terletak pada objek maupun tempat dari pebelitian itu

sendiri, yang mana penelitian itu menggunakan metode pengumpulan data

deskriptif analisis sedangkan penulis membahas tentang eksistensi masyarakat

nelayan pasca bencana alam menggunakan pendekatan kualitatif dan memilih

lokasi di Kelurahan Lere.

17

Anda mungkin juga menyukai