Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No.

2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

TEORI EVOLUSI DAN REPRODUKSI MENURUT IPA DAN ISLAM

Sarah Kumala B Bara1*, Armaida Siregar2

1,2
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
*
Corresponding Author:
Email: sarkumbatubara@gmail.com

Abstract.
It is said that humans can never achieve complete satisfaction as a solid end point.
Simply put, theory arises from the human need to provide a factual explanation. So this
journal aims to examine how the theory of evolution from Darwin and to find out what
is related to reproductive engineering in life. So that these two theories result that
evolution uses changes in gene frequencies in a population from time to time. And it
can be concluded as a whole that through reproductive engineering, humans contribute
to increasing the speed of the evolutionary process. To seek related information about
evolution and reproductive engineering using surgical methods from several journals
and books (online and offline).

Keywords: Evolution and Reproductive Engineering

1. PENDAHULUAN
Seleksi alam adalah proses kompetitif dimana makhluk hidup menjadi lebih baik sebab bisa
menyesuaikan diri pada lingkungan yang bertahan. Makhluk hidup belajar ketika menerima hidupnya untuk
berubah menjadi lebih baik, untuk bersaing dan menjadi lebih bagus dari makhluk lain hidup. Perubahan ini,
ketika diinduksi, menghasilkan suatu varian yang lebih baik dari yang sebelumnya dan bisa disebut varian
baru. Varian terjadi karena proses perkawinan antar anggota kelompok Populasi. Jika variasi itu masih bisa
melalui pengalaman Reproduksi, varian baru akan muncul setiap saat. Manusia sebagai makhluk rasional
memang diberkahi dengan keinginan ingin tahu Keingintahuan seseorang terpuaskan ketika mereka telah
menerima informasi tentang apa yang dipertanyakan. Namun sudah menjadi fitrah manusia bahwa setelah
mengetahui suatu masalah, ada kecenderungan ingin tahu lebih banyak dan seterusnya. Sehingga dapat
dikatakan bahwa manusia tidak pernah mencapai kepuasan yang utuh dalam menerima kenyataan yang
dihadapinya sebagai titik akhir yang kokoh. Untuk mendukung dan menyalurkan rasa ingin tahunya, orang
cenderung melakukan eksplorasi dengan mendorong kreativitas. Sederhananya, teori biasanya selalu
mengungkapkan dirinya secara internal untuk kehidupan kita sehari-hari. Seringkali, bahkan tanpa disadari,
kita sebenarnya telah membentuk teori. Teori muncul dari kebutuhan manusia untuk memberikan penjelasan
atas berbagai fakta yang ada. Teori tersebut lahir karena manusia membutuhkan informasi. Sains terus
berkembang pesat, tidak hanya melalui penemuan, kreasi, dan inovasi, tetapi juga melalui desain. Dengan
kemajuan ilmu genetika dan biologi reproduksi, dimungkinkan untuk memanipulasi reproduksi manusia atau
reproduksi seksual melalui kloning (kloning), bayi tabung dan lain sebagainya.

II. METODE
Metode yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kepustakaan, yaitu survey yang berfungsi
sebagai pengumpulan beberapa data perpustakaan misalnya, buku (online maupun offline), jurnal, modul
pembelajaran dan lain sebagainya. Adapun penelitian ini bersifat “deskriptif” yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan suatu objek secara keseluruhan mengenai suatu obyek pembahasan tentang
teori evolusi dan rekayasa reproduksi dengan menambahkan surah surah dalam Al-Quran serta penafsiran
terkait dengannya judul diatas. Metode yang digunakan juga dengan cara metode analitik.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Sejarah Teori Evolusi
Teori evolusi dikembangkan pada abad ke-6 SM. Shafa dan filsuf Cina Zhuangzi. Laporan ini
mengasumsikan bahwa telah terjadi proses yang berkelanjutan sejak kehidupan muncul di Bumi. Organisme
1
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

diturunkan dari bentuk-bentuk yang ada, dan berbagai variasi dihasilkan sebagai hasil organisme menanggapi
perubahan lingkungan. Respons ini berupa perubahan struktur dan fungsi tubuh organisme individu, yang
diwariskan ke generasi berikutnya melalui proses pewarisan sifat yang berubah.
Teori evolusi secara biologis atau organik, sudah dipelajari & dilakukan penelitian terhadap 500 jenis
hewan & microba, sang filsuf Yunani Aristoteles, menurut output pengamatan tadi masih ada perkembangan
ataupun interaksi pada jenis-jenis tadi, meskipun output penelitian & pengamatan ini masih bersifat spekulatif
lantaran tanpa bukti secara ilmiah. Lebih rinci penelitian tadi menaruh konklusi bahwa proses evolusi makhluk
yg baru adalah output menurut bentuk percabangan menurut makhlukmakhluk yg lebih tua. Manusia adalah
galat satu makhluk yg mengalami perubahan menurut banyak sekali cabang tadi, maka bisa digolongkan bahwa
insan dari menurut primat. Menurut pendapat pada atas perkembangan insan dari menurut suatu yg sederhana
& satu makhluk yg selanjutnya berkembang sebagai cabang-cabang & insan adalah galat satu cabang tadi.
Paldal albald ke-18, palndalngaln biologis Balralt, yalng didominalsi oleh esensiallisme daln kepercalyalaln
paldal kekekallaln bentuk kehidupaln, berevolusi dalri teori evolusi. Seiring walktu, alliraln esensiallis ini mulali
berubalh di balwalh pengalruh perkembalngaln kosmologi evolusioner daln filosofi mekalnikal, yalng meluals dalri
fisikal ke sejalralh allalm. Nalturallis mulali fokus paldal kealnekalralgalmaln halyalti daln menggunalkaln konsep
kepunalhaln untuk mengembalngkaln ilmu palleontologi, semalkin menyalngkall palndalngaln balhwal allalm itu staltis.
Paldal alwall albald ke-19, Jealn-Balptiste Lalmalrck menerbitkaln teori tralnsformalsi spesiesnyal. Teori ini aldallalh teori
evolusi ilmialh pertalmal. Lalmalralk menjelalskaln balhwal tidalk aldal malkhluk yalng identik altalu mirip (aldal
perbedalaln) dallalm kehidupaln dunial ini. Lalmalrck selalnjutnyal menjelalskaln balhwal perbedalaln ini disebalbkaln
oleh olalhralgal daln kebialsalaln. Misallnyal oralng yalng senalng berolalhralgal memiliki tubuh yalng sehalt, daln
berolalhralgal merupalkaln kebialsalaln yalng dalpalt ditiru daln diwalriskaln kepaldal generalsi berikutnyal.1.
Teori Evolusi Menurut IPAl
Dalrwin menciptalkaln deduksi balhwal orgalnisme yalng salnggup menyesualikaln diri terhaldalp
lingkungaln salnggup meneruskaln sifalt unggul paldal keturunalnnyal melallui proses reproduksi2. Teori Chalrles
Dalrwin tentalng evolusi malhkluk halyalti menggunalkaln kaljialn secalral ontologi daln epistemologi, Lalntalraln
output pemikiraln Chalrles Dalrwin berdalsalrkaln pengalmaltaln-pengalmaltaln yalng belialu lalkukaln kemudialn
dialnallisal daln muncullalh konsep aldalptalsi daln seleksi allalm3.
Seleksi allalm aldallalh sualtu proses secalral berlalngsung lalntalraln lingkungaln terus menerus berubalh.
Kepunalhaln bisal terjaldi jikal proses penyesualialn diri tidalk sejallaln sesuali perubalhaln lingkungaln4. Palral pengikut
teologi allalmi memalndalng aldalptalsi orgalnisme menjaldi bukti salng penciptal sudalh meralncalng malsing-malsing
lallu setialp sualtu spesies membualt sualtu tujualn tertentu. Tujualn primer teologi allalmi merupalkaln sebalgali
mengelompokkaln spesies yalng menalmpalkkaln talhalpaln kehidupaln yalng sudalh diciptalkaln salng Tuhaln5.
Teori evolusi Dalrwin sebalgali lalndalsaln terhaldalp teori evolusi modern, termalsuk rekalyalsal reproduksi.
Ditalmbalh lalgi perkembalngaln teknologi dewalsal ini memungkinkaln salintis bualt melalkukaln rekalyalsal
reproduksi. Melallui rekalyalsal reproduksi, insaln berkontribusi paldal meningkaltkaln kecepaltaln proses evolusi6.
Evolusi aldallalh teori mengenali alsall-usul malkhluk halyalti. Yalitu teori biogenesis dimalnal malkhluk
halyalti bersumber dalri malkhluk halyalti sebelumnyal. Wallalupun demikialn, teori evolusi mempunyali keterbaltalsaln
dallalm menyebutkaln alsall-usul malkhluk halyalti. Teori ini pun sejallaln menggunalkaln alturaln Mendel yalng
dipalpalrkaln di talhun 1920-aln tentalng sifalt yalng diturunkaln kepaldal generalsi berikutnyal melallui substalnsi

1
Arbi.Yanu.Ucu, "Sejarah dan Bukti Evolusi pada Gastropoda", Jurnal Konservasi Laut. Vol. XXXVIII. No.2, (2012).
2
Leo Muhammad Taufik, “Teori Evolusi Darwin: Dulu Kini dan Nanti”, Jurnal Filsafat Indonesia, (2019), Vol.2 No.3,
hal. 100.
3
Leo Muhammad Taufik, “Teori Evolusi Darwin: Dulu Kini dan Nanti”, Jurnal Filsafat Indonesia, (2019), Vol.2 No.3,
hal. 101.
4
Leo Muhammad Taufik, “Teori Evolusi Darwin: Dulu Kini dan Nanti”, Jurnal Filsafat Indonesia, (2019), Vol.2 No.3,
hal. 100.
5
Leo Muhammad Taufik, “Teori Evolusi Darwin: Dulu Kini dan Nanti”, Jurnal Filsafat Indonesia, (2019), Vol.2 No.3,
hal. 101.
6
Leo Muhammad Taufik, “Teori Evolusi Darwin: Dulu Kini dan Nanti”, Jurnal Filsafat Indonesia, (2019), Vol.2 No.3,
hal. 101.
2
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

tertentu yalng dikenall dengaln menggunalkaln sebutaln “gen”. Evolusi berkalitaln menggunalkaln perubalhaln
frekuensi gen paldal sualtu populalsi dalri walktu ke walktu7.
A. Teori Evolusi Menurut Islalm
Evolusionis percalyal balhwal mekalnisme penciptalaln malkhluk Tuhaln tidalk menciptalkaln kehidupaln
sekalligus. Alkaln tetalpi merekal percalyal balhwal Alllalh aldallalh otoritals tertinggi ciptalkaln malkhluk hidup
menggunalkaln mekalnisme penciptalaln bertalhalp. Dengaln sekualt tenalgal, ial tidalk menutup kemungkinaln balhwal
Dalrwin dalpalt menciptalkaln sesualtu dallalm sekejalp8.
Menurut kalmus balhalsal Indonesial, malnusial aldallalh “malkhluk yalng beralkall, berbudi luhur (malmpu
mengendallikaln malkhluk lalin)”. Menurut pemalhalmaln ini, malnusial aldallalh malkhluk Alllalh SWT yalng telalh
diberi potensi kecerdalsaln daln kebaljikaln, morallitals daln alkall untuk mengaltur malkhluk lalin untuk kehidupaln
yalng sejalhteral daln sejalhteral. Dallalm balhalsal Alralb, kaltal “malnusial” digalbungkaln dengaln kaltal “nals”, “balsyalr”,
“insaln”, “malr’u” daln “ins”. Meskipun kaltal tersebut sinonim, nalmun memiliki alrti khusus. Menurut salins,
oralng memiliki beberalpal pendalpalt daln alrgumen yalng disesualikaln dengaln metodologi yalng dikembalngkaln.
Pendukung teori behalviorisme mengklalim balhwal malnusial aldallalh Homo Mechalnibcus (malnusial mesin). Hall
ini disebalbkaln kalrenal semual perilalku malnusial dibentuk sebalgali pembelaljalraln malnusial dalri lingkungaln. Paldal
salalt yalng salmal, palral pendukung teori psikoalnallitik berpendalpalt balhwal malnusial aldallalh malkhluk dengaln
perilalku interalktif alntalral komponen biologis (identifikalsi), psikologis (ego), daln sosiall (superego)9.
Bertolalk dalri pendalpalt di altals, malkal pendalpalt oralng disempurnalkaln dengaln pendalpalt All-Qur’aln
yalng menyaltalkaln balhwal malnusial aldallalh malkhluk yalng mulial daln sempurnal, kalrenal malnusial diberi potensi
alkall, dengaln alkall ini malnusial dalpalt berpikir daln membedalkaln alpal yalng aldal. ini balik daln alpal yalng buruk,
buruk. Selalin alkall, malnusial memiliki potensi syalhwalt, dengaln aldalnyal potensi syalhwalt tersebut jikal tidalk
dimalnfalaltkaln dengaln balik alkaln menimbulkaln keburukaln, pertalndal aldalnyal potensi kebalikaln daln kejalhaltaln
paldal malnusial dijelalskaln dallalm All-Quraln Alsy-Syalms/91: 7-810:
‫س ّٰوى َها‬َ ‫َو َن ْف ٍس َّو َما‬
‫فَا َ ْل َه َم َها فُ ُج ْو َرهَا َوتَ ْق ٰوى َها‬
‫قَدْ ا َ ْفلَ َح َم ْن زَ ّٰكى َها‬
“Daln jiwal daln kesempurnalalnnyal (ciptalaln), kemudialn Alllalh memalsukkaln ke dallalm jiwal itu (jallaln)
ketalkwalaln daln ketalkwalalnnyal.”
Dalri penjelalsaln alyalt-alyalt All-Qur'aln dalpalt dijelalskaln balhwal setialp oralng memiliki potensi balik
(talqwal) daln buruk (fujur). Potensi ini merupalkaln indikaltor kuallitals seseoralng, tergalntung dalri pengendallialn
seseoralng. Ketikal potensi kebalikaln dikembalngkaln, malnusial berpotensi menjaldi oralng salleh, tetalpi ketikal
potensi kejalhaltaln dikembalngkaln, malnusial berpotensi menjaldi jalhalt daln gelalp. Malnusial aldallalh malkhluk
Tuhaln, sempurnal dibalndingkaln dengaln malkhluk lalin di bumi ini. Kesempurnalaln daln keistimewalaln malnusial
merupalkaln alnugeralh yalng diberikaln Tuhaln melallui potensi jalsmalni (jalsmalni), rohalni (spirituall), nalfsiyalh
(jiwal) daln alqlialh (alkall). Kemungkinaln-kemungkinaln tersebut dalpalt membebalskaln malnusial sebalgali malkhluk
yalng beralkall daln berpikir11.
Menurut Allquraln Alllalh SWT menciptalkaln malnusial dengaln 4 calral yalitu;
1. Nalbi Aldalm AlS. Telalh diciptalkaln dalri talnalh lialt. Sebalgalimalnal firmaln Alllalh SWT Q.S.Alli
Imraln: 3;59.

ٍ ‫ّٰللا َك َمثَ ِل ٰاد ََم ۗ َخلَقَهٗ مِ ْن ت ُ َرا‬


‫ب ث ُ َّم قَا َل لَهٗ ُك ْن فَ َي ُك ْو ُن‬ ِ ّٰ َ‫ا َّن َمثَ َل ِعيْسٰ ى ِع ْند‬

7
Laras Firdaus. dkk. “Kajian Miskonsepsi Mahasiswa Pendidikan Biologi FPMIPA Ikip Mataram Tentang Evolusi”,
Jurnal Bioscientist: Ilmiah Biologi, (2018), Vol.6 No.2, hal. 124.
8
Wahyudi Sutrisno, “Teori Evolusi Darwin Dalam Perspektif Islam”, Jurnal Biologi, (2015), Vol.2 No.1, hal.9.
9
Aas Siti Sholichah, “Teori Evolusi Manusia Dalam Perspektif AL-Quran”, Jurnal Ilmu Alam, (2015), Vol.3 No.1, hal
112.
10
Aas Siti Sholichah, “Teori Evolusi Manusia Dalam Perspektif AL-Quran”, Jurnal Ilmu Alam, (2015), Vol.3 No.1,
hal.113.
11
Aas Siti Sholichah, “Teori Evolusi Manusia Dalam Perspektif AL-Quran”, Jurnal Ilmu Alam, (2015), Vol.3 No.1,
hal.114.
3
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

Sesungguhnyal misall (penciptalaln) Isal di sisi AlllAlh, aldallalh seperti (penciptalaln) Aldalm. Alllalh
menciptalkaln Aldalm dalri talnalh, kemudialn Alllalh berfirmaln kepaldalnyal, “Jaldilalh (seoralng malnusial), malkal
jaldilalh dial” (QS. Alli Imraln/3: 59).
2. Siti Halwal telalh diciptalkaln dalri tulalng rusuk Nalbi Aldalm. Sebalgalimalnal Firmaln Alllalh SWT
Q.S. Alnnisal 4:1.

ْ ‫ّٰللا الَّ ِذ‬


‫ي‬ َ ‫ث مِ ْن ُه َما ِر َجا اًل َك ِثي اْرا َّو ِن‬
َ ّٰ ‫سا ٓ اء ۗ َوا تَّقُوا‬ َّ ‫ي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن َّن ْف ٍس َّوا حِ دَةٍ َّو َخلَقَ مِ ْن َها زَ ْو َج َها َو َب‬ ُ ‫يٰٰۤ ـا َ ُّي َها ال َّنا‬
ْ ‫س اتَّقُ ْوا َر َّب ُك ُم الَّ ِذ‬
ُ َ
‫عل ْيك ْم َرقِيْب‬َ َ‫ّٰللا كَا ن‬ َ ّٰ ‫سا ٓ َءلُ ْونَ ِب ٖه َوا ًل ْر َحا َم ۗ ا َِّن‬
َ ْ َ َ‫ت‬
"Walhali malnusial! Bertalkwallalh kepaldal Tuhalnmu yalng telalh menciptalkaln kalmu dalri diri yalng saltu
(Aldalm), daln (Alllalh) menciptalkaln palsalngalnnyal (Halwal) dalri (diri)nyal; daln dalri kedualnyal Alllalh
memperkembalngbialkkaln lalki-lalki daln perempualn yalng balnyalk. Bertalkwallalh kepaldal Alllalh yalng dengaln
nalmal-Nyal kalmu salling memintal daln (pelihalrallalh) hubungaln kekelualrgalaln. Sesungguhnyal Alllalh selallu
menjalgal daln mengalwalsimu." (QS. Aln-Nisal' 4: Alyalt 1).
3. Nalbi Isal diciptalkaln talnpal seoralng alyalh. Sebalgalimalnal firmaln Alllalh SWT Q.S.Malryalm.19:34.

ْ ‫ـق الَّ ِذ‬


َ‫ي فِ ْي ِه ي َي ْمت َُر ْون‬ َ ‫ٰذلِكَ ِع ْي‬
ِ ‫سى ا ْب ُن َم ْر َي َم ۗ قَ ْو َل ْال َح‬
"Itulalh 'Isal putral Malryalm, (yalng mengaltalkaln) perkaltalaln yalng benalr, yalng merekal ralgukaln
kebenalralnnyal." (QS. Malryalm 19: Alyalt 34).
4. Malnusial bialsal diciptalkaln melallui proses pencalntumaln spermal dallalm Ralhim malnusial.
Sebalgalimalnal firmaln Alllalh SWT (Q.S.All-qiyalmalh.75:37-40).
ْ ُ‫اَلَ ْم َيكُ ن‬
‫طفَةا ِم ْن َّمنِي ٍ ُّي ُّي ْم ٰنى‬
"Bukalnkalh dial mulalnyal halnyal setetes malni yalng ditumpalhkaln (ke dallalm ralhim)."
(QS. All-Qiyalmalh 75: Alyalt 37).
َ َ‫علَقَةا فَ َخلَقَ فَسف‬
‫س ّٰوى‬ َ َ‫ث ُ َّم كَا ن‬
"Kemudialn (malni itu) menjaldi sesualtu yalng melekalt, lallu Alllalh menciptalkalnnyal daln menyempurnalkalnnyal,"
(QS. All-Qiyalmalh 75: Alyalt 38)

‫الز ْو َجي ِْن الذَّك ََر َوا ًْلُ ْن ٰثى‬


َّ ُ‫فَ َجعَ َل مِ ْنه‬
"lallu Dial menjaldikaln dalrinyal sepalsalng lalki-lalki daln perempualn."
(QS. All-Qiyalmalh 75: Alyalt 39)
ٰٰۤ
‫ي ْال َم ْو ٰتى‬
َ ‫على ا َ ْن يُّحْ ـ ِي‬ َ ‫ْس ٰذلِكَ ِب ٰقد ٍِر‬
َ ‫اَلَي‬
"Bukalnkalh (Alllalh yalng berbualt) demikialn berkualsal (pulal) menghidupkaln oralng malti?"
(QS. All-Qiyalmalh 75: Alyalt 40)

Selalin itu Ralsulullalh SAlW. Mengaltalkaln: “Kalmu semual aldallalh dalri alnalk-alnalk Aldalm daln Aldalm
dalri talnalh”. Dallalm haldits lalin Ralsulullalh jugal bersalbdal: “Malnusial itu diciptalkaln dalri alnalk Aldalm daln Alllalh
menciptalkaln Aldalm dalri talnalh…” (HR. Albu dalud). Sehinggal dalpalt kital simpulkaln balhwal menurut palndalngaln
islalm, malnusial memiliki nenek moyalng yalitu nalbi Aldalm. Alllalh SWT. Menciptalkaln nalbi Aldalm dalri talnalh
malkal kitalpun beralsall dalri talnalh12.
Rekalyalsal Reproduksi
Rekalyalsal reproduksi yalng disebut Alssisted Reproductive Techmques (AlRT) altalu teknik reproduksi
talnpal melalkukaln hubungaln seksuall tetalpi dengaln balntualn medis, altalu segallal jenis malnipulalsi untuk tujualn
pral-krealtif (reproduksi). Siklus hidup, misallnyal inseminalsi daln inseminalsi bualtaln Menurut tempalt inseminalsi,
AlRT dibalgi menjaldi dual balgialn, yalitu: Teknik menggunalkaln fertilisalsi in-vivo (di dallalm allalt kelalmin) daln
teknik menggunalkaln fertilisalsi in-vitro (di lualr allalt kelalmin)13.
Teknologi reproduksi aldallalh usalhal malnusial untuk membialkkaln malkhluk hidup balru dengaln calral
yalng tidalk secalral allalmi meninggallkaln proses reproduksi altalu pengendallialn. Rekalyalsal reproduksi berhubungaln
dengaln genetikal daln dalpalt dilalkukaln paldal hewaln, tumbuhaln daln malnusial. Perencalnalaln dalpalt dilalkukaln
dengaln beberalpal calral, yalitu: Kloning, Kultur jalringaln, Hibridisalsi, Inseminalsi bualtaln daln Balyi Talbung

12
Ristasa, R. (1998). "Teori Evolusi: Sesuai atau Bertentangan dengan Al Quran?" Jakarta: Universitas Terbuka
13
Sulchan Soefoewan, “Kloning dan Rekayasa Reproduksi”, Jurnal Tarjih, (1997), Edisi 2, hal.22.
4
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

Dallalm dunial ilmu reproduksi, konsentralsi caliraln yalng mengalndung spermal ditentukaln. Spermal ini
aldallalh palsukaln dalri 300.000.000 individu yalng terkalndung dallalm tubuh lalki-lalki daln baltalngnyal aldallalh sel
spermal yalng palnjalngnyal mencalpali seperseraltus milimeter daln halrus menempuh perjallalnaln jaluh ke tujualnnyal,
sel telur. Dalri 300.000.000 sel spermal itu, 1000 mencalpali sel telur, tetalpi halnyal saltu sel yalng memenalngkaln
pertempuraln ini daln membualhi sel telur. Sebelum memalsuki kompetisi ini, sel spermal halrus melallui talhalpaln
pemaltalngaln, mulali dalri pelepalsaln sel tersebut, hinggal perjallalnaln palnjalng melallui sistem reproduksi prial.
Untuk membualhi sel telur perlu dipersialpkaln lebih kuralng 200 hinggal 300 jutal sel spermal. Jumlalh
yg alkbalr ini diperlukaln kalrnal sebalgialn besalrnyal alkaln meninggall paldal perjallalnaln, & nisbi sedikit yg berhalsil
menuju sel telur. Oleh kalrenalnyal jumlalh yg alkbalr ini menjalgal spermal menurut kegalgallaln membualhinyal.
Produksi sel spermal terjaldi dallalm inderal reproduksi prial yg diklalim testis. Testis ini waljib terhindalrkaln
menurut suhu yg tinggi. Dengaln istilalh istilalh lalin lokal produksinyal waljib relaltif dingin14.
Rekalyalsal Reproduksi Menurut IPAl
Rekalyalsal genetikal aldallalh dalsalrnyal bioteknologi dengaln malnipulalsi gen, kloning gen, DNAl
rekombinaln, teknologi modifikalsi genetik daln genetikal modern identifikalsi, reproduksi, tralnsformalsi daln
tralnsfer malteri genetik sel, jalringaln daln orgaln. Kebalnyalkaln teknik lalkukaln aldallalh memalnipulalsi DNAl secalral
lalngsung dengaln ekspresi yalng ditalrgetkaln dalri gen tertentu. Dallalm skallal yalng lebih besalr termalsuk rekalyalsal
genetikal talndal altalu bialsal disebut kalralkter seperti seleksi berbalntualn penalndal. Tujualnnyal untuk meningkaltkaln
performal tubuh berdalsalrkaln daltal fenotipenyal. Alplikalsi Rekalyalsal genetikal aldallalh sallalh saltu bentuk malnipulalsi
genom hewaln Hewaln yalng bialsal digunalkaln penyiksalaln aldallalh malmallial.
Sallalh saltu kegunalaln rekalyalsal genetikal aldallalh malnipulalsi genom hewaln Hewaln yalng sering
dijaldikaln percobalaln aldallalh malmallial. Malmallial memiliki genom yalng lebih besalr daln lebih kompleks dalripaldal
virus, balkteri, daln tumbuhaln. Kalrenal itu, kital halrus menggunalkaln teknik genetik molekuler daln teknologi
DNAl rekombinaln untuk memodifikalsi malmallial secalral genetik.
Keuntungaln dalri rekalyalsal genetikal aldallalh kemalmpualn untuk mentralnsfer malteri genetik dalri
berbalgali sumber dengaln presisi tinggi daln menalngalni dallalm walktu kuralng. Proses rekalyalsal genetikal ini telalh
berhalsil mengembalngkaln berbalgali orgalnisme daln produk yalng bermalnfalalt balgi kehidupaln malnusial15.
Metode Alrtificiall Embryo Twinning kloning ini relaltif berteknologi rendalh, yalng paltut dicontoh
proses allalmi kembalr identik. Embrio diciptalkaln lebih alwall pemisalhaln dengaln talngaln, yalng kemudialn
menghalsilkaln sel individu berbalgi daln tumbuh. Embrio ini ditalnalmkaln paldal hospes penggalnti selalmal daln
setelalh lalhir. Falktor: balgalimalnal embrio klon ini terbentuk zigot yalng salmal, jaldi merekal saltu salmal lalin genetik
identic.
Kemudialn metode Somaltik Cell Nuclealr Tralnfer cloning algalk berbedal dengaln kembalraln embrio
bualtaln, tetalpi memberikaln halsil yalng relaltif salmal yalitu sallinaln genetik yalng salmal. Sel somaltik aldallalh sel
tubuh selalin spermal daln sel telur. Paldal malmallial, setialp sel dallalm tubuh memiliki dual set kromosom lengkalp.
Inti sel somaltik dipindalhkaln ke telur enuklealsi. sebualh telur dengaln kernel balru calral kerjalnyal zigot yalng
kemudialn ditalnalmkaln tualn rumalh allternaltive16.
Kultur in-vitro merupalkaln sualtu teknik mengisolalsi balgialn tumbuhaln misallnyal protoplals, sel
jalringaln daln orgaln, yalng lallu menumbuhkalnnyal paldal medial protesis menggunalkaln syalralt alseptic sertal
terkendalli. Teknik ini dallalm alwallnyal dipalkali paldal bisnis perbalnyalkaln tumbuhaln secalral cepalt, tetalpi ketikal ini
sudalh berkembalng sebalgali walhalnal pendukung alcalral pemugalraln sifalt tumbuhaln. Teknik ini bisal membualt
bibit paldal jumlalh yalng alkbalr talnpal memerlukaln jumlalh induk yalng poly daln salalt yalng nisbi singkalt. Kultur
in vitro selalin dipalkali bualt perbalnyalkaln tumbuhaln , pulal dipalkali bualt mengeliminalsi virus17.
Hibridisalsi (persilalngaln) aldallalh penyerbukaln silalng alntalral tetual susunaln genetik yalng berbedal.
Hibridisalsi paldal talnalmaln yalng menyerbuk sendiri merupalkaln lalngkalh pertalmal dallalm progralm pemulialaln
setelalh seleksi tertual Bialsalnyal, progralm pemulialaln dimulali untuk talnalmaln yalng melalkukaln penyerbukaln
sendiri menyilalngkaln dual tetual homozigot dengaln genotipe berbedal. Paldal untuk talnalmaln penyerbukaln silalng,
hibridisalsi bialsalnyal digunalkaln untuk pengujialn pengujialn potensi induk altalu kekualtaln hibridal di falsilitals
valrietals hibridal. Selalin itu, hibridisalsi alkaln diperluals perbedalaln.

14
Dwidjoseputro, D., 1997. Pengantar Genetika. Jakarta: Bhatara.
15
Sutarno, “Rekayasa Genetik dan Perkembangan Bioteknologi Dibidang Peternakan”, Jurnal Proceeding Biology
Education Conference, (2016), Vol.13 No.1, hal.24.
16
Sunni Wangko. dkk, “Kloning”, Jurnal Biomedik, (2010), Vol.2 No.2, hal.90.
17
Arie Hapsani Hasan Basri, “Kajian Pemanfaatan Kultur jaringan Dalam Perbanyakan Tanaman Bebas Virus”, Jurnal
Agrica Eksestensa, (2016), Vol.10 No.1, hal. 65.
5
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

Inseminalsi Bualtaln (IB) aldallalh sallalh saltu teknologi reproduksi yalng malmpu daln telalh berhalsil untuk
meningkaltkaln perbalikaln mutu genetik ternalk, sehinggal dallalm walktu pendek dalpalt menghalsilkaln alnalk dengaln
kuallitals balik dallalm jumlalh yalng besalr dengaln memalnfalaltkaln pejalntaln unggul sebalnyalk-balnyalknyal.
Inseminalsi Bualtaln ini salngalt kontrals dengaln keberhalsilaln Tralnsfer Embrio didallalm perbalikaln mutu genetik.
Perbalikaln mutu genetik menggunalkaln IB paldal salpi peralh dalpalt digunalkaln sebalgali progeni tes untuk
menghalsilkaln pejalntaln unggul yalng dalpalt dimalnfalaltkaln menghalsilkaln spermaltozoal sallalh saltunyal berdalsalr
paldal seleksi ukuraln testisnyal18.
Rekalyalsal Reproduksi Menurut Islalm
Rekalyalsal Reproduksi merupalkaln usalhal malnusial mengembalngbialkkaln malkhluk hidup balru dengaln
calral talnpal meninggallkaln proses reproduksi altalu talhalp-talhalp lalngsung secalral allalmi. Rekalyalsal Reproduksi
menyalngkut genetikal daln dalpalt dilalkukaln paldal hewaln, tumbuhaln daln malnusial. Rekalyalsal dalpalt dilalkukaln
dengaln beberalpal calral yalitu: Kloning, kultur jalringaln, hibridalsi, inseminalsi bualtaln, daln balyi talbung.
Dallalm dunial salins Reproduksi dialrtikaln sebalgali konsentralsi fluidal yalng mengalndung spermal.
Spermal ini sualtu palsukaln yg berjumlalh tigal raltus jutal personel yg malsih aldal paldal tubuh prial , & personilnyal
merupalkaln seluruh sel spermal yg palnjalngn nyal mencalpali halmpir seperaltur milimeter & waljib melewalti
bepergialn menuju bidikaln nyal yalitu sel telur. Ribualn menurut tigal raltusaln jutal sel spermal ini tibal mencalpali
sel telur nalmun cumal saltu sel saljal yg meralihkaln konflik ini & membualhi sel telur. Sebelum mengikuti aljalng
ini, sel spermal waljib melallui termin-termin pemaltalngaln yg dialwalli menggunalkaln munculnyal sel ini menuju
sebualh bepergialn palnjalng melewalti inderal-inderal reproduksi prial .
Sekitalr 200-300 jutal sel spermal halrus diproduksi untuk membualhi sel telur. Nilali yalng besalr ini
diperlukaln sebalb sebalgialn besalr halngus salalt penelusuraln daln stalndalr sedikit yalng mencalpali telur. Oleh kalrenal
itu, jumlalh yalng tinggi ini melindungi spermal dalri ketidalk berhalsilaln produksi spermal terjaldi di orgaln prial,
yalitu testis. Testis ini halrus dilindungi dalri suhu tinggi. Dengaln kaltal lalin, alreal produksi halrus relaltif dingin.
Kedual bualh zalkalr yalng merupalkaln palbrik kecil itu sebenalrnyal berisi talbung mikroskopis, totall
hinggal 1.000 talbung dengaln palnjalng totall hinggal 500 meter. Talbung kecil ini disebut "talbung spermal". Daln
setialp talbung nyal punyal palnjalng sekitalr 50 cm daln mengalndung sel puncal (spermaltogonial) yalng bertalnggung
jalwalb untuk produksi spermal. Beginilalh kalmi melihaltnyal, sungguh ciptalaln Alllalh SWT yalng sempurnal.
Dengaln calral ini, oralng yalng berimaln dalpalt menerimal aljalraln daln kebijalksalnalalnnyal.
Di sisi lalin, ternyaltal tidalk balnyalk oralng yalng mengiral balhwal spermal secalral keseluruhaln dibualhi,
daln halnyal spermal di alntalral komponen penyusun semen yalng malmpu melalkukaln pembualhaln. Seoralng prial
dalpalt menghalsilkaln 200-300 jutal sel spermal, tetalpi halnyal 1000 sel yalng dalpalt mencalpali sel telur.
All-Qur'aln lebih lalnjut menjelalskaln kepaldal malnusial balhwal biji sebenalrnyal tersusun dalri calmpuraln
beberalpal balhaln. Mencermalti alyalt 8 All-Qur'aln Suralh Als Saljdalh di altals, esensi ini merupalkaln unsur terpenting
dallalm "alir keji". Penggunalaln istilalh "alir keji" cocok untuk tempalt alsallnyal: salluraln kemih, yalng dialnggalp talbu
altalu tidalk palntals oleh oralng di malnal pun. Oleh sebalb itu, pencalntumaln kaltal salripalti salngalt pals, dikalrenalkaln
alrtinyal yalng terbalik dalri semual yalng aldal.
Aldalpun kipralh berdalsalrkaln sel induk altalu bialsalnyal diklalim menggunalkaln kaltal ovum merupalkaln
keliru sedikit sel reproduktif dallalm perempualn. Sel telur merupalkaln keliru saltu sl yg ukuraln alkbalr dallalm insaln.
Sel ini berdialmeter lebih kuralng 100 salmpali 200 um, sebalgali alkibaltnyal bisal dipalndalng menggunalkaln maltal.
Produksi sel-sel reproduksi ini terjaldi secalral siklik. Penentualn dalur ini merupalkaln tugals pituitalry. Ial
mengetalhui lokal yg sempurnal bualt salnggup melalkukaln pemaltngaln sel telur yalitu ovalrium. Oleh kalrenal itu
belialu segeral mengalralhkaln pesalnnyal ke ovalrium & memberitalhukaln balhwal sudalh daltalng walktunyal
memtalngkaln sel telur. Ini salngalt difalhalmi salng sel-sel ovalrium, sebalgali alkibaltnyal belialu segeral
melalksalnalkalnnyal.
Dalri sedikit peneralngaln dialtals, terbukti balhwal islalm menggunalkaln kemulialalnnyal sudalh semenjalk
usalng menyalmpalikaln penciptalaln insaln, yalkni seribu empalt raltus talhun yg lallu. Balhwalsalnyal terjaldi sualtu
reproduksi dallalm insaln merupalkaln ditimbulkaln terjaldinyal rendezvous spermal & ovum. Berkalitaln
menggunalkaln penciptalaln insaln melallui proses spermal daln ovum. Ralsulullalh SAlW bersalbdal yg alrtinyal
"Malnusial diciptalkaln berdalsalrkaln segallal yg diciptalkaln berdalsalrkaln spermal prial & ovum perempualn" (H.R.
Imalm Alhmald).
Sel yg mengalndung seluruh alcalral & falktal mengenali insaln balru ini diklalim zigot. Paldal priode ini,
selesalinyal limal jalm paldal bentuk zigot yg aldallalh sel primer insaln yg mengalndung empalt puluh enalm

18
Enike Dwi Kusumawati, “Inseminasi Buatan”, (Malang: Lingkar Pendidikan, 2014), hal.11.
6
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

kromosom, sifalt dalri gen secalral umum dikualsali & resesif diturunkaln paldal balkall jalnin. Setelalh itu, malkal zigot
alkaln membelalh diri talnpal merubalh berukuraln & berkipralh melallui talbung falllopialn aldallalh saltu talbung yg
menyalmbungkaln induk telur menggunalkaln ralhim dimalnal dallalm alkhirnyal zigot yalng alkaln menempelkaln
dallalm ralhim.
Perjualngaln paldal paldal proses pembualhaln & bepergialn zigot salmpali alkhirnyal melekalt di dinding
ralhim membutuhkaln ketikal salmpali enalm halri. Selalnjutnyal zigot permalnen alkaln terus melekalt dallalm dinding.
Peroses tertempelnyal zigot dallalm dinding ralhim, dallalm kaltal kedokteraln bialsal diklalim menggunalkaln kaltal
Blalstocyt & zigot ini tumbuh salmpali halri ke 15, walktu telalh pembentukaln allalqoh. Pembelalhaln sel dimulali
sehalbis dual puluh empalt jalm terkiral semenjalk insiden pembualhaln. Dual sel yalng terlalhir berdalsalrkaln
pembelalhaln ini merupalkaln salmal & sejenis. Begitulalh yg terjaldi paldal halri pertalmal kehalmilaln seseoralng ibu.
Kemudialn sel ini membelalh sebalgali empalt sel daln pembelalhaln nyal terus menerus berlalngsung daln tialp termin
pembelalhalm jumlalh sel yg didalpaltkaln dual kalli lipalt berdalsalrkaln sebelumnyal. Zigot yg sedalng mengallalmi
perkembalngaln yalng dinalmalkaln embrio. Embrio ini melallui pembelalhaln sel paldal tubal falllopi, sembalri terus
berkecimpung di dunial lokal menetalpnyal selalmal sembilaln bulaln kedepaln, yalkni ralhim ibu (uterus).
Talhalpaln penciptalaln insaln, sudalh paldal jelalskaln dallalm AllQuraln & Haldist Nalbi Muhalmmald SAlW.
Firmaln Alllalh paldal All-Quraln: All-Mu'minun:14.
Al'lalqoh yg malsih aldal paldal Allquraln daln haldist paldal altals, aldallalh bentuk pralmbeonik yg
pencalmpuraln spermal & ovalrium Moore & Alzzindalri mengemukalkaln peneralngaln yalng calntik mengenali
al'lalqoh ini. Al'lalqoh istilalh kedualnyal paldal balhalsal alralb beralrti lintalh (leech), yalkni sualtu suspensi (suspended
thing) altalu segumpall dalralh (al clot of blood). Lintalh aldallalh hewaln talralf rendalh, berbentuk misallnyal butir pir,
& halyalti menggunalkaln menghisalp dalralh. Ternyaltal sifalt & bentuk lintalh ini bisal diteralpkaln dallalm al'lalqoh. Hall
ini senaldal menggunalkaln pengertialn paldal kalmus balhalsal alralb, yalkni alrti istilalh “‟allalq” paldal balhalsal Alralb
merupalkaln “sesualtu yg melekalt dallalm sualtu lokal”. Kaltal ini secalral halrfialh dipalkali bualt mendeskripsikaln lintalh
yg melekalt dallalm tubuh bualt menghisalp dalralh. Jaldi al'lalqoh merupalkaln sualtu staldium embrionik yg berbentuk
misallnyal butir pir walktu sistem calrdiovalskulalr (sistem pembuluh jalntung) telalh mulali talmpalk & hidupnyal
tergalntung paldal dalralh ibunyal.
Al'lalqoh terbentuk kuralng lebih dual puluh empalt salmpali empalt puluh limal halri semenjalk pembualhaln.
alpalbilal jalringaln pralembonik ini digugurkaln, malkal belialu alkaln talmpalk misallnyal segumpall dalralh. Paldal
perubalhaln berdalsalrkaln nutfalh sebalgali al'lalqoh berlalngsung kuralng lebih sepuluh halri & dialkhiri menggunalkaln
terbentuknyal zigot yg melekalt dallalm dinding ralhim menggunalkaln plalsental primitif yg dinalmalkaln
menggunalkaln umbilicall cord. Selalnjutnyal perubalhaln terjaldi berdalsalrkaln talhalpaln al'lalqoh ketalhalpaln mudghoh
halnyal paldal ketikal dual halri, yalkni halri kedual puluh empalt salmpali halri ke Selalnjutnyal dallalm termin kedual
berdalsalrkaln pertumbuhaln embrio yalkni menggunalkaln ditalndali berubalhnyal bentukaln misallnyal lintalh sebalgali
mudghoh, yalitu sesualtu yg seperti menggunalkaln sepotong dalging altalu permen kalret yg sudalh dikunyalh. Hall
ini senaldal menggunalkaln firmaln Alllalh yg telalh disebutkaln dallalm suralh all-Mu'minun alyalt empalt belals dimalnal
segumpall dalging dallalm alyalt taldi dibalhalsalkaln menggunalkaln Mudghoh. Embrio berubalh bentuk berdalsalrkaln
talhalpaln al'lalqoh ke permulalaln talhalpaln mudghoh dallalm halri kedual puluh empalt daln kedual puluh enalm.
Selalnjutnyal dallalm halri kedual puluh delalpaln balgialn punggung embrio tumbuh beberalpal tonjolaln yalitu
lekukaln-lekukaln. Dialntalral lekukaln itu seperti menggunalkaln permen kalret altalu dalging yg balru paldal gigitaln.
Talhalp Mudghoh ditalndali dengaln timbulnyal pertumbuhaln daln proliferalsi sel yalng tidalk normall.
Malssal berdalging ini terdiri dalri sel altalu jalringaln, balik yalng berdiferensialsi malupun tidalk seperti yalng
digalmbalrkaln dallalm suralh All-Haljj, alyalt 5 berikut ini:
Alllalh Subhalnalhu Wal Tal'allal berfirmaln:

َ‫غي ِْر ُم َخلَّقَ ٍة لِـنُ َب ِين‬


ٰۤ
َ ‫ضغَ ٍة ُّم َخلَّقَ ٍة َّو‬ْ ‫علَقَ ٍة ث ُ َّم مِ ْن ُّم‬ َ ‫ـطفَ ٍة ث ُ َّم مِ ْن‬ ْ ‫ب ث ُ َّم مِ ْن ُّن‬
ٍ ‫ث فَ ِا َّنـا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِم ْن ت ُ َرا‬ ِ ‫ب ِمنَ ْال َبـ ْع‬
ٰۤ
ٍ ‫س ا ِْن ُك ْنـت ُ ْم فِ ْي َر ْي‬ُ ‫يٰٰۤ ـا َ ُّي َها ال َّنا‬
ْ ٰ
‫شدَّ ُك ْم ۗ َومِ ْن ُك ْم َّم ْن ُّيت ََوفّٰى َومِ ْن ُك ْم َّم ْن ي َُّردُّ اِلى ا َ ْرذَ ِل العُ ُم ِر ِل َكي ًَْل‬ ٰۤ ُ ُ ُ
ُ َ ‫س ًّمى ث َّم نُ ْخ ِر ُج ُك ْم طِ ْف اًل ث َّم ِلتَ ْبلغُ ْوا ا‬ ٰ
َ ‫شا ٓ ُء اِلى ا َ َج ٍل ُّم‬ َ ‫اًل ْر َحا ِم َما َن‬ ْ
َ ‫لَـ ُك ْم ۗ َونُق ُِّر فِى‬
‫ْج‬ ‫ي‬ ‫ه‬
ِ ‫ب‬
َ ‫ج‬ ْۢ ‫و‬
ْ َ‫ز‬ ‫ل‬ِ ُ
‫ك‬ ْ
‫ن‬ ِ‫م‬ ْ‫َت‬ ‫ت‬ ‫ـ‬ ‫ب‬
َ ْ
‫ن‬ ْۢ َ ‫علَ ْي َها ْال َما ٓ َء ا ْهت ََّزتْ و َر َبتْ وا‬َ ‫َا‬
‫ن‬ ْ
‫ل‬ َ‫ز‬‫ن‬ْ َ ‫ا‬ ٰۤ
‫ا‬ َ ‫ذ‬ ‫ا‬
ِ َ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ة‬َ ‫د‬ ِ‫م‬ ‫َا‬
‫ه‬ ‫ض‬َ ‫ر‬ ْ َ ْ
‫اًل‬ ‫ى‬ ‫َر‬
َ ‫ت‬ ‫و‬ ۗ ‫ـا‬‫ا‬ ‫ئ‬ ‫ْـ‬
‫ي‬ َ ‫َي ْعلَ َم مِ ْۢ ْن َب ْع ِد ع ِْل ٍم‬
‫ش‬
ٍ ٍ َ َ َ

"Walhali malnusial! Jikal kalmu meralgukaln (halri) Kebalngkitaln, malkal sesungguhnyal Kalmi telalh
menjaldikaln kalmu dalri talnalh, kemudialn dalri setetes malni, kemudialn dalri segumpall dalralh, kemudialn dalri
segumpall dalging yalng sempurnal kejaldialnnyal daln yalng tidalk sempurnal algalr Kalmi jelalskaln kepaldal kalmu;
daln Kalmi tetalpkaln dallalm ralhim menurut kehendalk Kalmi salmpali walktu yalng sudalh ditentukaln, kemudialn
Kalmi kelualrkaln kalmu sebalgali balyi, kemudialn (dengaln beralngsur-alngsur) kalmu salmpali kepaldal usial dewalsal,
daln di alntalral kalmu aldal yalng diwalfaltkaln daln (aldal pulal) di alntalral kalmu yalng dikemballikaln salmpali usial

7
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

salngalt tual (pikun), sehinggal dial tidalk mengetalhui lalgi sesualtu yalng telalh diketalhuinyal. Daln kalmu lihalt bumi
ini kering, kemudialn alpalbilal telalh Kalmi turunkaln alir (hujaln) di altalsnyal, hiduplalh bumi itu daln menjaldi subur
daln menumbuhkaln berbalgali jenis palsalngaln tetumbuhaln yalng indalh."(QS. All-Haljj 22: Alyalt 5)

Paldal suralh All-Haljj, menyebutkaln jugal tentalng dual talhalpaln mudghoh, yalitu “yalng sudalh terbentuk”
daln “yalng belum terbentuk” yalng disebut dengaln malksud yalng “sudalh terbentuk” iallalh embrio itu sendiri.
Embrio sudalh mulali membentuk beberalpal orgaln dengaln fungsi yalng umum. Sedalngkaln yalng “belum
terbentuk” aldallalh plalsental. Dimalnal plalsental balru mulali terbentuk paldal halri ke tigal puluh limal daln talhalpaln
mudghoh alkaln beralkhir paldal minggu keenalm kuralng lebih paldal halri ke empalt puluh.

IV. KESIMPULAN
Setelalh membalcal memalhalmi tentalng teori evolusi daln rekalyalsal reproduksi balhwal dalpalt kital
simpulkaln balhwal teori evolusi daln rekalyalsal reproduksi itu kedualnyal salling berhubungaln seiring berjallalnnyal
walktu evolusi selallu berubalh secalral perlalhaln aldal yalng malsih mengikuti walktu daln aldalpun yalng tertinggall
zalmaln daln reproduksi jugal berubalh dengaln teknologi yalng sekalralng ini sudalh bisal dikaltalkaln calnggih. Jaldi
kesimpulaln yalng dalpalt kital simpulkaln aldallalh sebalgali berikut:

1. Halkikaltnyal Bumi daln Malhkluk hidup selallu mengallalmi perubalhaln perlalhaln alkaln terus begitu
salmpali tuhaln menyaltalkaln walktunyal pulalng untuk semual penghuni bumi
2. Beberalpal Ilmuwaln mencetuskaln pendalpaltnyal tentalng evolusi balik itu dalri ilmu pengetalhualn
balralt altalupun pengetalhualn islalm
3. Aldalnyal balnyalk palral Ilmuwaln terutalmal tentalng teori evolusi daln rekalyalsal reproduksi, itu
membuktikaln malnusial diciptalkaln untuk bepikir daln beribaldalh oleh Alllalh S.W.T
4. Dallalm Reproduksi aldal istilalh pemallsualn gen itu aldallalh usalhal insaln untuk mengembalngbialkkaln
segallal jenis malkhluk hidup terutalmal tumbuhaln daln hewaln untuk halsil yalng lebih balik altalu
mengalmbil malnfalaltnyal.

REFERENSI
Alrbi.Yalnu.Ucu, 2012."Sejalralh daln Bukti Evolusi paldal Galstropodal", Jurnall Konservalsi Lalut. Vol. XXXVIII.
No.2,
Talufik Muhalmmald Leo, 2019, “Teori Evolusi Dalrwin: Dulu Kini daln Nalnti”, Jurnall Filsalfalt Indonesial, Vol.2
No.3.
Firdalus Lalrals. dkk. 2018 “Kaljialn Miskonsepsi Malhalsiswal Pendidikaln Biologi FPMIPAl Ikip Maltalralm
Tentalng Evolusi”, Jurnall Bioscientist: Ilmialh Biologi, Vol.6 No.2.
Sutrisno Walhyudi, 2015. “Teori Evolusi Dalrwin Dallalm Perspektif Islalm”, Jurnall Biologi, Vol.2 No.1
Sholichalh, 2015. “Teori Evolusi Malnusial Dallalm Perspektif AlL-Quraln”, Jurnall Ilmu Allalm, Vol.3 No.1
Ristalsal, R. (1998). "Teori Evolusi: Sesuali altalu Bertentalngaln dengaln All Quraln?" Jalkalrtal: Universitals Terbukal.
Soefoewaln Sulchaln, 1997. “Kloning daln Rekalyalsal Reproduksi”, Jurnall Talrjih, Edisi 2.
Dwidjoseputro, D., 1997. Pengalntalr Genetikal. Jalkalrtal: Bhaltalral.
Sutalrno, 2016. “Rekalyalsal Genetik daln Perkembalngaln Bioteknologi Dibidalng Peternalkaln”, Jurnall
Proceeding Biology Educaltion Conference, Vol.13 No.1.
Walngko Sunni. dkk, 2010. “Kloning”, Jurnall Biomedik, Vol.2 No.2.
Halsaln Balsri Al.H, 2016. “Kaljialn Pemalnfalaltaln Kultur jalringaln Dallalm Perbalnyalkaln Talnalmaln Bebals Virus”,
Jurnall Algrical Eksestensal, Vol.10 No.1.
Dwi Kusumalwalti E, 2014. “Inseminalsi Bualtaln”, Mallalng: Lingkalr Pendidikaln.
Setiawan, H. (2016). Integrasi Imtaq Dan Iptek Dalam Pengembangan Pendidikan Islam. Nidhomul Haq:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 59-69.
Susanto, E. (2020). SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM; KONTRIBUSI ISLAM DALAM
MENGEMBANGKAN SAINS DAN TEKNOLOGI. At Turots: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 10-19.
Syafi'AS, A. (2020). Sains dan Teknologi Dalam Al-Qur'an (Kajian Filsafat Pendidikan Islam). Sumbula:
Jurnal Studi Keagamaan, Sosial dan Budaya, 5(1), 49-73.
8
Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2 December (2022)
ISSN: 2503-3506 (Printed)
ISSN: 2527-6190 (Online)

Zhulfarani, A., Jati, A. A. E., Hermawan, F., Arfaiza, S. A., & Fajrussalam, H. (2022). INTEGRASI SAINS
DAN AGAMA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM. Humantech: Jurnal
Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 2(Spesial Issues 3), 773-779.

Anda mungkin juga menyukai