Anda di halaman 1dari 61

1. 1. 1 TEORI SOSIAL BUDAYA EVOLUSIONISME Nama Kelompok : 1.

Nurkhasanah (4915122553) 2. Silvia Radita (4915122560) 3. Subur (4915122559)


Prodi : Pendidikan IPS 2012 A UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JL.Rawamangun
Muka, Jakarta 13220. Telp. : (021)4890046, 489 3982. Fax. : (021)489 3726
2. 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan
perkembangan zaman kebiasaan hidup setiap individu maupun kelompok akan
menyesuaikan diri terhadap perubahan, baik itu perubahan secara lambat (evolusi)
ataupun perubahan secara cepat (revolusi). Namun pada hakikatnya tidak ada
perubahan yang terjadi secara instan tetapi pastinya suatu perubahan itu akan
membutuhkan proses yang lama. Sehingga dalam proses perubahan (evolusi) tersebut
terdapat tahap-tahap dari teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli. Dalam
kesempatan kali ini, kita akan mencoba menguraikan berbagai penjelasan mengenai
pengertian dan prinsip-prinsip dasar evolusionisme, beberapa teori tentang evolusi
seperti evolusi sosial universal, kebudayaan, religi, dan keluaraga melalui makalah
dan diskusi kelompok di dalam kelas 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut di atas dengan demikian telah dapat kita rumuskan
berbagai permasalahan yang akan menjadi subpokok bahasan, yaitu: 2. Apa definisi
dan pengertian evolusionisme? 3. Apa saja prinsip-prinsip dasar evolusionisme? 4.
Sebutkan dan jelaskan dari beberapa teori evolusi ! 5. Bagaimana sejarah
berkembangnya teori evolusi ? 1.3 TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah ini,
antara lain ; 1. Mengetahui berbagai definisi dan pengertian evolusionisme 2.
Mengetahui berbagai macam prinsip-prinsip dasar evolusionisme 3. Mengetahui
beberapa teori evolusi, serta 4. Mengetahui sejarah perkembangan teori evolusi
tersebut
3. 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 DESKRIPSI TEORI 2.1.1 PENGERTIAN TEORI
EVOLUSI Teori Evolusi menganggap bahwa keseluruhan sejarah manusia memiliki
bentuk, pola, logika atau makna unik yang melandasi banyak kejadian yang
tampaknya serampangan dan tak berkaitan. Rekontruksi memberikan pemahaman
tentang sejarah masa lalu dan membuka jalan untuk memprediksi masa depan. Obyek
yang mengalami perubahan adalah keseluruhan manusia. Evolusi juga merupakan
perubahan masyarakat dipandang sebagai sesuatu alamiah, terjadi dimana saja,
niscaya dan merupakan ciri tak terhindarkan dari realita sosial.1 Masyarakat
dipandang sebagai satu kesatuan yang mengalami perubahan secara dinamis.
Perubahan evolusi dibayangkan berpola unilinier, mengikuti pola atau lintasan
tunggal dan dilakukan secara bertahap,terus-menerus, meningkat dan komulatif.
Evolusi mempunyai penyebab yang bisa menggerakkan proses kedepan seperti
mendorong perubahan evolusi. Perubahan evolusi adalah sifat masyarakat yang
mempunyai kebutuhan dasar Perubahan. Perubahan evolusi juga dianggap spontan
karena terjadi secara tidak sengaja yang tidak disadari oleh anggota masyarakat
sekitarnya. Perubahan evolusi dianggap dengan kemajuan, menghasilkan perbaikan,
kehidupan manusia yang lebih baik. Menurut kerangka berpikir evolusi, masyarakarat
dan kebudayaan manusia telah berkembang dari tingkat yang rendah pada tingkat
yang tinggi, terdorong oleh kekuatan dari dalam untuk berevolusi. Proses
perkembangan itu melalui tingkat-tingkat tertentu, 1 http://iiscantik.blogspot.com/2011/10/evolusionisme-sosiologi-klasik.html di akses tanggal 10
September 2013 pukul 21.30

4. 4. 4 dan tingkatan itu akan dialami oelh semua kelompok manusia. Menurut aliran
evolusi kebudayaan, semua masyarakat dan kebudayaan mengalami kemajuan atau
berkembang secara progresif, adapun jalan yang ditempuhnya bersifast uniline. Jika
ditinjau dari sudut pandang evolusi, manusia yang sederhana kebudayaannya dan
manusia yang sudah kompleks atau moder tidak berbeda secara kualitatif, melaikan
berbeda secara graduil, terutama dalam alam pikirannya. Perbedaan terebut
disebabkan oleh perkembangan yang lebih intensif dari potensi mental dan intelegensi
manusianya sendiri. Dengan cara kerja seperti ini, maka tiap-tiap kebudayaan yang
ada di dunia dapat ditempatkan di tempatnya masing-masing dan dapat diramalkan
tingkat yang didudukinya kemudian. Dengan menggunakan kriteria psychologi
rasional dapatlah disusun sejarah kebudayaan manusia tanpa menggunakan bahanbahan tertulis, karena anggapan dasar yang dipergunakan oleh teori ini adalah, bahwa
semakin rasional manusia itu, semakin tinggi pula kedudukannya di dalam tangga
evolusi. a. Asal mula teori evolusi Teori evolusi merupakan buah filsafat materialistik
yang muncul bersamaan dengan kebangkitan filsafat-filsafat materialistik kuno dan
kemudian menyebar luas di abad ke 19. Paham materialisme berusaha menjelaskan
alam semesta melalui faktor-faktor materi. Karena menolak pencipta, pandangan ini
menyatakan bahwa segala sesuatu yang hidup ataupun tak hidup, hal tersebut muncul
tidak melalui pencipta tetapi dari sebuah peristiwa kebetulan yang kemudian
mencapai kondisi teratur. Akan tetapi, akal manusia sedemikian terstruktur sehingga
mampu memahami keberadaan sebuah kehendak yang mengatur di mana pun ia
menemukan keteraruran. Filsafat materialistis, yang bertantangan dengan karakteristik
paling mendasar akal manusia ini, memunculkan teori evolusi di pertengahan abad
ke 19. Serta Teori Evousi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan
sebagian besar manusia. Namun demikian, Charles Darwin adalah ilmuwan pertama
yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti menghadapi pengujian
ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi
alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam
menjelaskan peristiwa evolusi. Darwin melengkapi teori evolusinya dengan
menerapkan prinsip yang sama dengan asal-usul spesies kepada asal-usul manusia dan
memberikan tempat kepada manusia
5. 5. 5 melakukan proses evolusi dalam rangka seleksi alam dan mempertahankan
eksistensinya di alam. Teori evolusi ini sangat sulit untuk meninggalkan teori
Darwinisme yang sudah berusia lebih dari 150 tahun, tetapi dalam ilmu pengetahuan
yang terus berkembang, tak terkecuali teori Darwin yang sudah melegenda itu, serta
dapat dibuktikan dengan penelitian terbaru seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Karena ilmu pengetahuan pada zaman modern sekarang ini berkembang
dengan sangat pesat, bukan hanya dalam hitungan tahun dan bulan, tetapi dalam
hitungan hari dan bahwa teori evolusi ini hanyalah sebuah kebohongan 2.1.2
PRINSIP-PRINSIP EVOLUSI Berbagai macam teori evolusi yang dicetuskan oleh
para tokoh tersebut, akan menjadi dasar pemikiran tentang evolusi selanjutnya. Proses
evolusi dapat dibedakan atas dasar faktor-faktor berikut.2 1. Evolusi Berdasarkan
Arahnya Berdasarkan arahnya evolusi dibedakan menjadi dua: a. Evolusi Progresif
Evolusi progresif merupakan evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan
hidup (survival). Proses ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada
burung Finch. b. Evolusi Regresif Evolusi regresif merupakan proses menuju pada
kemungkinan kepunahan. Hal ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang
terjadi pada hewan dinosaurus. 2

http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/menjelaskan-teori-prinsip-dan-mekanismeevolusi-biologi/ di akses tanggal 10 September 2013 pukul 21.05


6. 6. 6 2. Evolusi Berdasarkan Skala Perubahannya Berdasarkan skala perubahannya,
evolusi dapat dibedakan menjadi dua: a. Makroevolusi Makroevolusi adalah
perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala besar. Adanya
makroevolusi dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. b. Mikroevolusi
Berkebalikan dengan makroevolusi, mikroevolusi adalah proses evolusi yang hanya
mengakibatkan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah
kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau kromosom. 3. Evolusi
Berdasarkan Hasil Akhir Berdasarkan hasil akhir, evolusi dapat dibedakan menjadi
dua: a. Evolusi Divergen Evolusi divergen merupakan proses evolusi yang
perubahannya berasal dari satu spesies menjadi banyak spesies baru. Evolusi divergen
ditemukan pada peristiwa terdapatnya lima jari pada vertebrata yang berasal dari
nenek moyang yang sama dan sekarang dimiliki oleh bangsa primata dan manusia. b.
Evolusi Konvergen Evolusi konvergen adalah proses evolusi yang perubahannya
didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ atau organisme pada
garis sama dari nenek moyang yang sama. Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan
lumba-lumba. Ikan hiu dan lumba-lumba terlihat sama seperti organisme yang
berkerabat dekat, tetapi ternyata hiu termasuk dalam pisces, sedangkan ikan lumbalumba termasuk dalam mamalia.
7. 7. 7 2.1.3 PROSES EVOLUSI SOSIAL SECARA UNIVERSAL Etnografi dan
etnografika telah menimbulkan suatu kesadaran di antara para cendekiawan dan para
ahli filsafat di Eropa Barat mengenai besarnya keanekaragaman dari ciri-ciri ras,
bahasa, dan kebudayaan umat manusia di dunia. Di samping itu kerangka cara
berpikir evolusionisme universal tidak hanya diterapkan dalam ilmu biologi saja,
tetapi juga telah menyebabkan timbulnya konsepsi tentang proses evolusi sosial
secara universal. Konsepsi itu terutama dalam bagian kedua abad ke-19 sangat
mempengaruhi cara berpikir para cendekiawan para ahli hukum, para ahli sejarah
kebudayaan , para ahli folklor, dan ahli filsafat mengenai beberapa soal, misalnya soal
asal-mula dan evolusi kelompok keluarga, asal-mula dan evolusi konsep hak milik,
asal-mula dan evolusi negara, asal mula dan evolusi religi dan sebagainya. Menurut
konsepsi tentang proses evolusi sosial universal semua hal tersebut harus dipandang
dalam rangka masyarakat manusia yang telah berkembang dengan lambat (berevolusi)
dari tingkat-tingkat yang rendah dan sederhana, ke tingkat tingkat yang makin lama
makin tinggi dan komplex.3 Proses evolusi seperti itu akan dialami oleh semua
masyarakat manusia di muka bumi, walalupun dengan kecepatan yang berbeda-beda.
Itulah sebabnya pada masakini masih ada juga kelompok-kelompok manusia
hidupdalam masyarakat yang bentuknya belum banyak berubah dari sejak zaman
makhluk manusia baru timbul di muka bumi, artinya mereka baru berada pada
tingkat-tingkat permulaan dari proses evolusi sosial mereka. Bangsa-bangsa lain
berada pada tingkat-tingkat pertengahan dari proses itu, sedangkan ada pula bangsabangsa yang telah mencapai tingkat evolusi sosial yang tertinggi, yaitu bangsa-bangsa
di Eropa Barat. 3 Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Antropologi 1, Jakarta: UI Press
8. 8. 8 Diantara para cendekiawan dan ahli filsafat sosial yang telah menulis berbegai
karangan yang berusaha mendeskripsi jalannya proses evolusi sosial itu, ada beberapa
yang secara luas dan sangat sistematis telah mempergunakan bahan etnografi dan
etnografika itu. Terbitnya karya-karya mereka itulah yang dapat kita anggap sebagai

permulaan dari adanya ilmu antropologi di dunia ilmiah. Karya-karya ahli filsafat H.
Spencer, para ahli hukum J.J. Bachofen, H. Maine dan L.H. Morgan, ahli sejarah
kebudayaan E. B. Tylor dan ahli folklor J. Frazer itu, akan dibicarakan dengan lebih
men dalam dalam sub-sub bab di bawah ini 2.1.4 KONSEP EVOLUSI SOSIALUNIVERSAL H. SPENCER Ahli filsafat Inggris H. Spencer (1820-1903) bersama
dengan ahli filsafat Perancis A. Comte termasuk aliran cara berpikir positivisme, yaitu
aliran dalam ilmu filsafat yang bertujuan menerapkan metodologi eksak yang telah
dikembangkan dalam ilmu fisika dan alam, dalam studi masyarakat manusia.4 Agak
berbeda dengan A. Comte, dalam studi-studinya Spencer mempergunakan bahan
etnografi dan etnografika secara sangat luas dan sangat sistematis. Maka walaupun
dalam tulisan-tulisannya ia selalu menyebut ilmu pengetahuan yang dilaksanakannya
itu ilmu sosiologi, yaitu istilah yang diciptakan oleh A. Comte, ia dapat juga kita
anggap salah seorang tokoh utam dalam timbulnya ilmu antropologi. Semua karya
Spencer berdasarkan konsepsi bahwa seluruh alam itu, baik yang terwujud
nonorganis, organis, maupun superorganis, berevolusi karena didorong oleh kekuatan
mutlak yang disebutnya evolusi universal (Spencer 1876:I, 434). Ia menghasilkan
suatu buku raksasa yang bermaksud melukiskan proses evolusi universal itu di antara
semua bangsa di dunia. Secara garis besar Spencer melihat perkembangann
masyarakat dan kebudayaan dari tiap bangsa di dunia itu telah atau akan mengabaikan
fakta bahwa secara khusus tiap bagian masyarakat atau sub-sub kebudayaan bisa
mengalami proses evolusi yang melalui tingkat-tingkat yang berbeda-beda. 4 ibid
9. 9. 9 Sebuah contoh dari teori Spancer mengenai asal-mula religi. Pangkal pendirian
menganai hal itu adalah bahwa semua bangsa di dunia religi itu mulai karena manusia
sadar dan takut akan maut. Serupa dengan pendirian ahli sejarah kebudayaan E.B.
Tylor, ia juga berpendirian bahwa bentuk religi yang tertua adalah penyembahan
kepada roh-roh yang merupakan personifikasi dari jiwa-jiwa orang-orang yang telah
meninggal, terutama nenek moyangnya. Bentuk religi yang tertua ini pada semua
bangsa di dunia akan berevolusi ke bentukk religi yang menurut Spencer merupakan
tingkat evolusi yang lebih komplex, dan berdiferensiasi, yaitu penyembahan kepada
dewa-dewa, seperti dewa kejayaan, dewi kejayaan, dewa kebijaksanaan, dewa maut
dan sebagainya. Dewa-dewa yang menjadi pusat orientasi dan penyembahan manusia
dalam tingkat evolusi religi seperti itu mempunyai ciri-ciri yang mantap dalam
bayangan seluruh umatnya, karena tercantum dalam mitologi yang seringkali telah
berada dalam bentuk tulisan. Namun, walaupun religi dari semua bangsa di dunia
garis besar evolusi universal akan berkembang dari tingat penyembahan roh nenek
moyang ke tingkat penyembahan dewa-dewa, secara khusus tiap bangsa dapat
mengalami proses evolusi yang berbeda-beda. Contoh lain yaitu anggapan Spencer
tentang perbedaan antara proses evolusi universal yang seragam dan proses evolusi
khusus yang berbeda-beda, tampak dalam teorinya tentang evolusi hukum dalam
masyarakat. Dalam hubungan itu Spencer berpendirian bahwa hukum dalam
masyarakat manusia pada mulanya adalah hukum keramat, karena merupakan aturanaturan hidup dan bergaul, yang berasal dari pada nenek moyang. Dengan demikian
kekuatan dari hukum dalam masyarakat pada zaman permulaan itu. Secara sosiologi,
maka ketaatan warga masyarakat pada zaman itu kepada aturan-aturan yang mereka
anggap berasal dari para nenek moyang itu adalah karena mereka saling butuhmembutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Azas timbal balik inilah yang menjaga
bahwa seorang individu tidak akan merugikan atau berbuat jahat terhadap sesamanya.
Pada tingkat evolusi sosial, waktu timbul masyarakat beragama, maka masyarakat

telah menjadi sedemikian besarnya hingga kekuasaan otoriter raja pun tidak lagi
cukup. Kekuasaan itu perlu dibantu dengan sifat keramat raja. Karena itu
10. 10. 10 ditanamkan keyakinan pada warga masyarakat bahwa raja adalah keturunan
dan bahwa hukum yang dipelihara adalah hukum keramat. Pada tingkat evolusi sosial
selanjutnya timbul masyarakat industri, dimana manusia menjadi bersifat lebih
individualis, dan dimana kekuasaan raja dan keyakinan terhaddap raja keramat
berkurang. Maka timbul lagi suatu sistem hukum yang baru, yang kembali
berdasarkan azas saling butuh-membutuhkan antara warga masyarakat secara timbalbalik. Prosedur terjadinya undang-undang adalah dengan perundingan antara wakilwakil warga masyarakat dalam badan-badan legislatif. Dalam maslah tersebut terakhir
Spencer sempat mangajukan juga pandangannya mengenai proses evolusi pada
umumnya.manurut Spencer, seperti dalam evolusi biologi di mana jenis-jenis
mahkluk yang bisa hidup langsung itu adalah jenis-jenis yang paling cocok dengan
persyaratan lingkungan alamnya, maka dalam evolusi sosial aturan-aturan hidup
manusia serta hukum yang dapat dipaksakan tahan dalam masyarakat, adalah hukum
yang melindungi kebutuhan para warga masyarakat yang paling cocok dengan
persyaratan masyarakat di mana mereka hidup, yaitu : kebutuhan warga masyakat
yang paling berkuasa, yang paling pandai, dan yang paling mampu. Pandangan ini
adalah pandangan Spencer mengenai survival of the fittest , yaitu daya tahan dari
jenis atau individu yang mempunyai ciri-ciri yang paling cocok dengan
lingkungannya. 2.1.5 TEORI EVOLUSI KELUARGA J.J. BACHOFEN J.J.
Bachofen adalah ahli hukum Jerman terbentuknya teori tentang evolusi bentuk
keluarga yang diuraikan dalam bukunya Das Mutterrecht (1861) dengan banyak
bahan bukti yang tidak hanya diambilnya dari masyarakat Yunani dan Rum Klasik,
tetapi juga bahan etnografi dari masyarakat bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan sukusuku bangsa Indian di Amerika. Menurut Bachofen, di seluruh dunia keluarga
manusia berkembang mlelalui empat tingkat evolusi.5 Dalam zaman yang telah jauh
lampau dalam masyarakat manusia ada keadaan promiskuitas, di mana manusia hidup
hidup serupa sekawan binatang berkelompok, dan laki-laki serta wanita berhubungan
5 Ibid.
11. 11. 11 dengan bebas dan melahirkan keturunannya tanpa ikatan. Kelompok keluarga
inti sebagai inti masyarakat bellum ada pada waktu itu. Keadaan inti dianggap
merupakan tingkat pertama dalam proses perkembangan masyarakat manusia. Lambat
laun manusia sadar akan hubungan antara si ibu dengan anak-anaknya sebagai suatu
kelompok keluarga inti dalam masyarakat, karena anak-anak hanya mengenal ibunya,
tetapi tidak menganal ayahnya. Dalam kelompok-kelompok keluarga inti serupa itu,
ibulah yang menjadi kepala keluarga. Perkawinan antara ibu dan anak laki-laki
dihindari, dengan demikian timbul adat exogami. Kelompok-kelompok keluarga ibu
tadi itu menjadi luas karena garis keturunan untuk selanjutnya diperhitungkan melalui
garis ibu, maka timbul suatu keadaan masyarakat yang oleh para sarjana waktu itu
disebut matriarchate. Ini adalah tingkat kedua dalam pproses perkembangan
masyarakat manusia. Tingkat kemudian terjadi karena para pria tak luas dengan
keadaan ini, lalu mengambil calon-calon isteri mereka dari kelompok-kelompok lain
dan membawa gadis-gadis itu ke kelompok-kelompok mereka sendiri. Dengan
demikian keturunan yang dilahirkan juga tetap tinggal dalam kelompom pria.
Kejadian ini menyebabkan timbulnya secara lambat-laun kelompok-kelompok
keluarga dengan ayah sebagai kepala, dengan meluasnya kelompok-kelompok serupa
itu timbullah keadaan partriarchate. Ini adalah tingkat ketiga dalam proses

perkembangan masyarakat manusia. Tingkat terakhir terjadi waktu perkawinan di luar


kelompok yaitu exogami, berubah menjadi endogami karenna berbagai sebab.
Endogami atau perkawinan di dalam batas-batas kelompok menyebabkan bahwa
anak-anak sekaranga senantiasa berhubungan langsung dengan anggota keluarga ayah
maupun ibu. Dengan demikian patriachate lambat laun hilang dan berubah menjadi
suatu susunan kekerabatan yang oleh Bachofen disebut susunan parental. 2.1.6
TEORI EVOLUSI KEBUDAYAAN DI INDONESIA G.A. Wilken merumuskan
teori-teori tentanng sejumlah gejala kebudayaan dan kemasyarakatannya,misalnya
tektonimi (1875), tentang hakekat maskawin, yang menurut wilken pada mulanya
hanya merupakan alat untuk mengadakan perdamaian antara pengantin pria dan
wanita setelah berlangsung kawin lari, suatu kejadian yang sering terdapat dalam
masa peralihan antara matriarkhat ke tingkat patriarkhat (1880 :
12. 12. 12 662, 665-659, 662-664) dan tentang sejumlah masalah serta gejala sosial dan
kebudayaan lain.6 Pada umumnya masalah-masalah serta gejal-gejala masyarakat dan
kebudayaan ini selalu ada hubungannya dengan teori dasarnya mengenai evolusi
keluarga, anggapannya tentang animisme adalah berdasarkan konsepsi seorang ahli
yang menganut konsepsi evolusi kebudayaan bernama E.B. Tylor. 2.1.7 TEORI
EVOLUSI KEBUDAYAAN L.H. MORGAN Lewis H. Morgan (1818-1881) mulamula adalah seorang ahli hukum yang lama tinggal di antara suku-suku bangsa Indian.
Ia mendapat pengetahuan mengenai kebudayaan orang-orang Indian itu. Karangankarangannya tentang orang iroquois itu terutama berpusat kepada soal-soal susunan
kemasyarakatan dan sistem kekerabatan, dan dalam hal ini Morgan terutama berpusat
kepada soal-soal susunan kemasyarkatan dan sistem kekerabatan kepada ilmu
antropologi pada umumnya. Dalam memperhatikan sistem kekerabatan tersebut
Morgan mempunyai cara untuk mengupas semua sistem diambil dari gejala
kesejajaran yanng seringkali ada di antara sistem istilah kekerabatan dan sistem
kekerabatan. Menurut Morgan, masyarakat dari semua bangsa di dunia sudah atau
masih akan menyelesaikan proses evolusinya melalui kedelapan tinngkat evolusi
sebagai berikut :7 1. Zaman Liar Tua, yaitu zaman sejak adanya manusia sampai ia
menemukan api, dalam zaman ini manusia hidup dari meramu, mencari akar-akar dan
tumbuh-tumbuha liar. 2. Zaman Liar Madya, yaitu zaman sejak manusia menemukan
api, sampai ia menemukan senjata busur-panah, dalam zaman ini manusia mulai
merubah mata pencaharian hidupnya dari meramu menjadi pencari ikan di sungaisungai atau menjadi pemburu. 6 Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Antropologi 1,
Jakarta: UI Press 7 Ibid.
13. 13. 13 3. Zaman Liar Muda, yaitu zaman sejak manusia menemukan senjata busurpanah, sampai ia mendapatkan kepandaian membuat barang-barang tembikar, dalam
zaman ini mata pencaharian hidupnya masih berburu. 4. Zaman Barbar Tua, yaitu
zaman sejak manusia menemukan kepandaian membuat tembikar sampai ia mulai
berternak atau bercocok tanam. 5. Zaman Barbar Madya yaitu zaman sejak manusia
berternak atau bercocok tanam sampai ia menemukan kepandaian membuat bendabenda dari logam. 6. Zaman Barbar Muda yaitu zaman sejak manusia menemukan
kepandaian membuat benda-benda dari logam, sampai ia mengenal tulisan. 7. Zaman
Peradaban Purba 8. Zaman Peradaban Masakini. Rangka mengenai kedelapan tingkat
evolusi tersebut di atas oleh Morgan dipakai untuk menyusun bahan yang banyak
jumlahnya tentang unsure-unsur kebudayaan dari berbagai suku bangsa Indian di
Amerika Serikat, dari penduduk asli Australi, dari bangsa-bangsa Yunani dan Rum
Klasik dan dari beberapa bangsa di Eropa sekarang. Walaupun demikian kita jangan

menyangka bahwa Morgan sama sekali mengabaikan kekhususan dan keistimewaan


dari perkembangan tiap masyarakat atau mengabaikan gejala pengaruh luar, tetapi
mengenai beberapa unsure yang terpenting seperti mata pencaharian hidup dan
susunan masyarakat, tiap masyarakat di dunia melewati kedelapan tingkat evolusi
tersebut. Teori Morgan mengenai evolusi kebudayaan mendapat kecaman yang sangat
tajam dari para ahli antropologi di Inggris dan Amerika pada awal abad ke-20 ini, dan
walaupun ia seorang warganegara Amerika yang mempunyai pengetahuan yang luas
mengenai kehidupan masyarakat dan kebudayaan Indian, ia toh tidak di anggap
sebagai pendekar ilm antropologi Amerika. Tetapi L.H. Morgan sampai sekarang
masih dihormati sebagai tokoh pendekar ilmu antropologi di Uni Sovyet yang
disebabkan karena teorinya mengenai evolusi kebudayaan itu sangat cocok dengan
ajaran K. Marx dan F. Engels mengenai evolusi masyarakat manusia, dan juga cocok
dengan gagasan kedua tokoh pendekar komunis yang tercantum dalam Manifesto
Komunis (1848) mereka itu. Teori Morgan kemudian menjadi terkenal di kalangan
14. 14. 14 cendikiawan komunis berkat F. Engels yang sebagai seorang pengarang
bergaya lancar, telah berfungsi membuat populer gagasan-gagasan Marx yang sering
terlalu ilmiah sifatnya itu. 2.1.8 TEORI EVOLUSI RELIGI A. TEORI EVOLUSI
RELIGI E.B. TYLOR Edward B. Tylor (1832-1917) adalah orang Inggris yang mulamula mendapatkan pendidikan dalam kesustateraan dan peradaban Yunani dan Rum
Klasik, dan baru kemudian tertarik akan ilmu arkeologi. Menurut uraiannya sendiri,
seorang ahli antropologi bertujuan mempelajari sebanyak mungkin kebudayaan yang
beraneka ragam di dunia, mencari unsure-unsur persamaan itu sedemikian rupa,
sehingga tampak sejarah evolusi kebudayaan manusia itu sendiri dari satu tingkat ke
tingkat yang lain. Suatu penelitian serupa itu dilakukan sendiri dengan mangambil
sebagai pokok, unsure-unsur kebudayaan seperti sistem religi, kepercayaan,
kesustateraan, adat-istiadat, upacara, dan kesenian. Penelitian itu menghasilkan
karyanya yang terpenting yaitu dua jilid Primitive Culture : Researches into the
Development of Mythology, Philosophy, Religion, Language, Art and Custom (1874).
Dalam buku itu ia juga mengajukan teorinya tentang asal-mula religi yang berbunyi
sbb : Asal mula religi adalah kesadaran manusia kan adanya jiwa. Kesadaran akan
faham jiwa itu disebabkan karena dua hal, yaitu :8 1) Perbadaan yang tampak pada
manusia antara hal-hal yang hidup dan hal-hal yang mati. Dan manusia mulai sadar
akan adanya suatu kekuatan yang menyebabkan gerak itu yaitu jiwa. 2) Peristiwa
mimpi. Dalam mimpinya manusia melihat dirinya di tempat-tempat lain bukan di
tempat di mana ia sedang tidur. Maka manusia mulai membedakan antara tubuh
jasmaninya yang ada di tempat tidur, dan suatu bagian lain dari dirinya yang pergi ke
tempat-tempat lain. Bagian lain itulah yang disebut jiwa. 8 Ibid.
15. 15. 15 Sifat bastrak dari jiwa itu menimbulkan keyakinan pada manusia bahwa jiwa
dapat hidup langsung , lepas dari tubuh jasmaninya. Pada waktu hidup, jiwa itu masih
tersangkut kepada tubuh jasmani, dan hanya dapat meninggalkan tubuh waktu
manusia tidur atau pingsan. Karena pada saat-saat serupa itu kekuatan hidup pergi
melayang, maka tubuh berada dalam keadaan lemah. Tetapi Taylor berpendirian
bahwa walaupun sedang melayang hubungan jiwa dengan jasmani pada saat tidur atau
pingsan tetap ada. Hanya apabila manusia mati, jiwanya melayang terlepas, dan
terputuslah hubungan dengan jasmani untuk selama-lamanya. Jiwa yang telah
merdeka dan terlepas dari jasmaninya itu dapat berbuat sekehendaknya. Alam semesta
penuh dengan jiwa-jiwa merdeka itu, yang oleh Taylor tidak disebut soul, atau jiwa
lagi tetapi disebut spirit (makhluk halus atau roh). Dengan demikian pikiran manusia

telah mentransformasikan kesadarannya akan adanya jiwa menjadi keyakinan kepada


makhluk-makhluk halus. Pada tingkat tertua dalam evolusi religinya, manusia percaya
bahwa makhluk-makhluk halus itulah yang menempati alam sekeliling tempat
tinggalnya. Makhluk-makhluk yang bertubuh halus yang tinggal dekat tempat tinggal
manusia, yang tidak dapat tertangkap leh pancaindera manusia, yang mampu berbuat
yang tidak dapat dilakukan manusia, mendapat tempat yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, sehingga menjadi objek penghormatan dan penyembahannya,
yang disertai berbagai upacara berupa doa, sajian, atau korban. Religi serupa itulah
yang oleh Taylor disebut animism. Kemudian Tylor melanjutkan teorinya tentang asal
mula religi yang berdasarkan cara berfikir evolusionalisme. Katanya, animisme yang
pada dasarnya merupakan keyakinan kepada roh-roh yang mendiam alam semesta
sekeliling tempat tinggal manusia, merupakan bentuk religi yang tertua. Pada tingkat
kedua dalam evolusi religi, manusia yakin bahwa gerak alam yang hidup itu juga
disebabkan adanya jiwa di belakang peristiwa-peristiwa dan gejala-gejala alam itu.
Gunung-gunung meletus, gempa bumi, angin topan, gerak matahari, dan seluruh
gerak alam, disebabkan oleh makhluk-makhluk halus yang menempati alam. Jiwa
alam itu kemudian dipersonifikasikan dan dianggap seperti makhluk yang memiliki
suatu kepribadian dengan kemauan dan pikiran, yang disebut dewa-dewa
16. 16. 16 alam. Pada tingkat ketiga dalam evolusi religi, bersama dengan timbulnya
susunan kenegaraan, serupa dengan manusia. Maka terdapat pula suatu susunan
pangkat dewa-dewa, mulai dari raja dewa-dewa tertinggi sampai dewa-dewa yang
terendah pangkatnya. Susunan tersebut menjadikan manusia berfikir dan menarik
kesimpulan bahwa semua dewa itu adalah penjelmaan dari satu dewa saja. Akibat dari
keyakinan itu adalah berkembangnya keyakinan bahwa Tuhan itu satu, dan timbulnya
religi-religi yang bersifat monotheisme sebagai tingkat yang terakhir dalam evolusi
religi manusia. Penelitian Tylor mengenai tingkat-tingkat evolusi kebudayaan manusia
telah menimbulkan adanya konsep survivals. Tylor memecahkan suatu persoalan
dengan suatu pendirian bahwa unsure-unsur itu adalah unsure-unsur sisa-sisa dari
kebudayaan-kebudayaan yang berasal dari suatu tingkat evolusi sebelumnya. Unsurunsur itu merupakan survivals. Dengan demikian, faham survival itu menjadi alat
yang penting sekali bagi para penganut evolusionalisme dalam menganalisa
kebudayaan-kebudayaan dan dalam menentukan tingkat-tingkat evolusi dari tiap
kebudayaan itu. Kecuali sebagai survivals, Tylor sering juga menerangkan adanya
unsure-unsur kebudayaan yang tidak termasuk kebudayaan teladan sebagai akibat
persebaran dan pengaruh kebudayaan lain. Tylor menerangkan adanya unsure-unsur
kebudayaan seperti : dongeng mitologi, permainan, bentuk bajak, bentuk tiang
keramat(tiang totem), motif perhiasan, dsb. Sebagai akibat dari persebaran pengaruh
kebudayaan-kebudayaan tetangga. B. TEORI J.G. FRAZER MENGENAI ILMU
GAIB DAN RELIGI Teori Frazer mengenai asal mula ilmu gaib dan religi itu dapat
diringkas sbb : Manusia memecahakan soal-soal hidupnya dengan akal dan sistem
pengetahuan itu ada batasnya. Makin terbelakang kebudayaan manusia makin sempit
lingkaran batas akalnya. Soal-soal hidup yang tak dapat dipecahkan dengan akal
dipecahkannya dengan magic, ilmu gaib. Menurut Frazer, Magic adalah semua
tindakan manusia untuk mencapai suatu maksud melalui kekuatan-kekuatan yang ada
di alam serta complex anggapan yang ada dibelakangnya.9 Mula-mulanya manusia
memecahkan setiap persoalan hidup dengan ilmu gaib tetapi lambat laun terbukti
bahwa banyak dari 9Ibid.

17. 17. 17 tindakan magic itu tidak ada hasilnyam maka mulailah ia yakin bahwa alam
didiami oleh makhluk-makhluk halus yang lebih berkuasa daripadanya, lalu mulailah
ia mencari hubungan dengan makhluk-makhluk halus itu. Dengan demikian timbullah
religi. Menurut Frazer memang ada suatu perbedaan besar antara ilmu gaib, dan religi.
Ilmu gaib adalah segala sistem tingkah laku dan sikap manusia untuk mencapai suatu
maksud dengan menguasai dan mempergunakan kekuatan-kekuatan dan kaidahkaidah gaib yang ada di dalam alam. Sebaliknya religi adalah segala sistem tingkah
laku manusia untuk mencapai suatu maksud dengan cara menyandarkan diri kepada
kemauan dan kekuasaan makhluk-makhluk halus seperti roh-roh, dewa-dewa, dsb
yang menempati alam.10 10 Ibid.
18. 18. 18 BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Dalam kehidupan masyarkat tidak dapat
dipungkiri dalam setiap zamannya terjadi evolusi yang melingkupi aspek agama,
keluarga, sosial yang universal, serta budaya.. Dengan demikian, evolusi merupakan
perubahan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan-tahapan tertentu. Perubahan
tersebut tidak selalu kearah kemajuan, akan tetapi perubahan itu dapat ke arah
sebaliknya. Karena evolusi itu mengikuti tingkah laku dari setiap tindakan manusia.
Hal itu mempengaruhi kegiatan manusia dalam segala bidang kehidupannya. Proses
sosial yang terjadi di masyarakat selalu dinamis jadi , evolusi akan selalu terjadi
dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, ada evolusi keluarga yang menjelaskan
tentang asal-usul terbentuknya keluarga. Evolusi sosial universal dan kebudayaan
yang berhubungan dengan tingkah laku sosial manusia dalam segi berinteraksi,
maupun yang lainnya. Begitupun dengan kebudayaan yang menjadi cirri khas dari
suatu daerah.
19. 19. 19 DAFTAR PUSTAKA Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Antropologi 1, Jakarta:
UI Press http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/menjelaskan-teori-prinsip-danmekanisme-evolusi- biologi/ di akses tanggal 10 September 2013 pukul 21.05
http://iis-cantik.blogspot.com/2011/10/evolusionisme-sosiologi-klasik.html di akses
tanggal 10 September 2013 pukul 21.30

Yang k2

MAKALAH BIOLOGI
EVOLUSI MANUSIA

MAKALAH
EVOLUSI MANUSIA
(Makalah Ini Di buat Untuk Memenuhi Tugas yang Di bina Oleh Ibu. Elly purwanti)
Oleh
Anggota

:kelompok III (tiga)

: Rusnia j Robo
: Wibi Yogasetya

(201210070311105)
(201210070311091)

: Usratus Syarifah
: M.Nurainy
:Revisia Nurzana

(201210070311126)
(201210070311103)
(2012 10070311096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Januari 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karna atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayanya.
Kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Evolusi Manusia
untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum yang di bina oleh Ibu. Elly Purwanti .
Syalawat dan salam selalu kita hanturkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW, yang
telah memberikan petunjuk hingga ahir zaman untuk kita umatnya. Dalam penyusunan
makalah ini yang pastinya mengalami masalah , namun itu semua dapat teratasi dengan
berbagai dukungan dan bimbingan dari pihak-pihak lain , untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih:
1. Kepada Kantor Jurusan Pendidikan Biologi, yang mana telah memfasilitasi dan
memprogramkan mata kuliah Biologi Umum ini.
2. 2.
Kepada Kepala Jurusan Prodi Pendidikan Biologi Ibu. Dra. Sri Wahyuni, M.
Kes.
3. Kepada Dosen Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Ibu. Elly Purwanti, atas
bimbingan dan pengarahannya, sehingga tugas Makalah ini bisa terselesaikan.
4. Kepada Ketua Kelas Biologi 1c M. Abdul. Fatir yang selalu memberikan informasi
untuk kelancaran tugas dan proses perkuliaan, mata kuliah Biologi Umum ini.
5. semua teman-teman kelas biologi 1c yang selalu memberikan saran dan kritik
dalam penyusunanMakalah ini
Demikian penyusunan dari tugas makalah ini, semoga dengan tugas ini dapat berguna dan
membantu dalam proses belajar mengajar, dan penilaian. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu, kami sangat mengharapakan kritik dan saran
yang bersifat membangun khususnya dalam proses belajar mengajar. Ahir kata kami
mengucapakan terima kasih. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Malang, Januari 2013

Kelompok III

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
ii
Bab I
Pendahuluan
. 1
Latar
Belakang

1
Rumusan
Masalah
.
1
Tujuan
Penulisan

1
Bab
II Tinjauan
Puastaka..
A. Teori Evolusi Charles
Darwin.

B. Teori Evolusi
Penciptaan..
3
C. Teori Evolusi Ilmu
Pengetahuan..

Bab III
Pembahasan
. 5
1.Pengertian
Evolusi

2. Evolusi Berdasarkan Teori


Darwin
3. Evolusi Berdasarkan Teori
Penciptaan
4. Evolusi Berdasarkan Teori Ilmu
Pengetahuan.

5
6

Bab
IV
Kesimpulan
..
10
Rujukan
.
11
BAB I
( PENDAHULUAN)
1. 1.

Latar Belakang

Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua sebab,mendengar evolusi maka
kita akan,mengingat charles darwin, munkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut
hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan berpengaruh sedikitpun terhadap kehidupn
sehari-hari. Anggapa ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep
biologi.Teori evolusi kini masih menjadi pertanyaan besar setiapa manusia,tapi pada dsarnya
sekarang ini dari sisi agama meyakini bahwa manusia itu ada karna ada yang
menciptakan,sedangkan pada sisi biologi manusia itu ada karna adanya pertemuan sel sperma
dan sel ovum.
Filsafat tersebut aka muncul pemikiran bahwa dari mana manusia itu muncul,dan siapaka
yang menciptakana dan bagaimana terbentuknya manusia itu sendiri. Namun sekarang
faktanya yang kita temui di luar sana pada zaman sekarang bahwa adanya manusia karan
adanya perkawinan dan yang menciptakan adalah sang pencipta, teori evolusi charles darwin
sekarang juga kita pelajari di bangku pendidikan.Berawal dari pemikiran ini dari dasar ini lah
kami mengambil judul EVOLUSI MANUSIA. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kita semua terutama dalam proses belajar mengajar.
1. 2.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Evolusi Menurut Teori Charles darwin?


2. Bagaimana Evolusi Menurut Teori Penciptaan?
3. Bagaimana Evolusi Menurut Teori Ilmu Pengetahuan?
1. 3.

Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Teori Evolusi Charles Darwin.

2. Untuk Mengetahui Teori Evolusi Penciptaan.


3. Untuk Mengetahui Teori Evolusi Ilmu Pengetahuan
4. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Umum.
5.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. 1.

Teori Evolusi Charles Darwin

Dalam teori ini menurut Darwin aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara
terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu
sama lain akibat kondisi alam.contoh pada halnya manusia bahwa darwin berpendapat kalau
manusia itu berasal dari monyet sebagai nenek moyangnya, Menurut mereka, selama proses
evolusi yang diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu, terdapat beberapa bentuk transisi
antara manusia modern dan nenek moyangnya. Menurutnya sekenario yang sepenuhnya
rekaan ini, terdapat 4 kategori dasar:
1. Australopithecus (kera dari selatan), evolusionis menyatakan bahwa Australopithecus
memiliki anatomi kera. Akan tetapi mereka berjalan dengan tegap seperti manusia
2. Homo habilis (kera yang dinyatakan sebagai manusia)
3. Homo erectus (susunan wajah yang salah)
4. Homo sapiens (mendekati bentuk manusia) Secara khusus diciptakan spesies baru
pengganti spesies yang punah. Spesies-spesies tersebut berevolusi dari
pendahuluannya yang tidak tersingkir bahwa spesies yang hidup sekarang ini berasal
dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa silam yang mengalami evolusi melalui
seleksi alam.
Darwin mengatakan bahwa manusia itu berasal dari monyet yang mengalami evolusi karna
adanya seleksi alam,teori darwin ini sangat bertentangan dengan teori penciptaan yakni teori
ini mengatakan bahwa evolusi manusi itu berasal dari sang pencipta,itu banyak di tantang
oleh para ilmuwan salah satu contohnya yaitu:
Francis crik, seorang evolusionis molekuler, pemenagng hadiah nobel mengakuai bahwa
molekul yang begitu rumit tidak mungkin muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba karena
kebetulan sebagai hasil dari proses evolusi.teori darwin juga bertentangan dengan agama

karna menyimpang dari ajaran agama, atau kepercayaan-kepercayaan lain menyebabkan ilmu
evolusi sulit berkembang.
v Alasan darwin manusia mirip kera yaitu:
1. Mata menghadap ke depan
2. Ibu jari tungkai depan dapat digerakkan ke segala arah, mempunyai kelenjar susu
(glandulla mammae) yang terletak di dada.
3. Rahim satu ruang simpleks.
1. 2.

Teori Penciptaan.

Teori ini beranggapan bahwa manusia itu ada karna ada yang menciptakannya. Saat Allah
Swt. merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat cerita tentang asalusul manusia, malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di
muka bumi. malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya
dengan tidak melaksanakan firman Allah. Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh
makhluk Allah yaitu kesombongan. Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk
paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka. Kemudian Allah menciptakan Hawa sebagi
teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu
buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam
kondisi yang menakutkan. Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi
dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat. Taubat mereka diterima oleh Allah, namun
Adam dan Hawa menetap dibumi.ini dijelaskan dalam Al-Quran surat al-baqarah ayat 33-39.
Kini manusia yang mempunyai agama masing-masing menyakini akan hal yang yang telah
diceritakan agama mereka sendiri.
1. 3.

Teori Ilmu Pengetahuan

Ada tiga alasan ilmiah yang menjadi dasar bahwa manusia bukan berasal dari kera
1. Mata
Ilmu pengetahuan mengakui bahwa mata hanya dapat berfungsi jika tersusun sepenuhnya.
Mata setengah jadi tidak akan bisa melihat. Jika kehilangan lensa mata saja, maka mata akan
rusak dan tidak dapat melihat sama sekali. Teori evolusi menyatakan bahwa manusia terjadi
melalui proses secara bertahap secara kebetulan. Maka akan terjadi proses setengah jadi lalu
jadi. Hal ini tidak bisa terjadi pada mata, karena mata tersusun atas bagian yang sangat
komplek dan tak tersederhanakan. Oleh karena itu teori evolusi dinyatakan runtuh.
1. Temuan Fosil
Dalam bukunya, The Origin of Species, Darwin menulis,
Jika setiap spesies berasal dari spesies lain secara bertahap, mengapa dimana-mana kita
tidak melihat bentuk transisi yang amat banyak,Akan tetapi, dikawasan antara, yang
mempunyai kondisi antara kehidupan, mengapa kita sekarang tidak menemukan jenis yang

kemungkinan besar merupakan perantara,Kesulitan ini cukup membingungkan saya dalam


waktu lama.
1. Sel
Menuru Darwin manusia dan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama
yang berupa makhluk bersel satu. Makhluk bersel satu tersebut terus berevolusi hingga
menjadi kera, dari kera menjadi manusia dalam waktu yang lama. Namun nyatanya dulu,
Darwin bisa melihat sel hanya permukaannya saja yang berupa kotak sederhana. Darwin juga
tidak mampu menjelaskan asal usul sel tersebut. Oleh karena itu, lagi-lagi Teori Darwin
dinyatakn runtuh.

BAB III
PEMBAHASAN
1. 1.

Pengertian Evolusi

Evolusi sendiri mempunyai arti bahwa perubahan pada mahluk hidup yang berlangsung
sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu yang sangat lama.
1. 2.
Berdasarkan beberapa teori diatas maka dapat kami bahas proses evolusi
pada manusia diantaranya sebagai berikut:

1. a.

Berdasarkan teori charles darwin.

menyatakan bahwa variasi pada organisme merupakan variasi karakteristik yang muncul pada
kenampakan fenotip pada organisme, serta terjadi seleksi alam dalam kehidupan suatu
organisme, sebab individu yang mempunyai variasi yang sesuai dengan lingkunga maka ia
dapat bertahan hidup dan berkembangn biak, dan sebaliknya.pada teori darwis ia menyatakan
bahwa manusia itu berasal dari nenek moyang mereka yakni kera,dimana karna adanya
evolusi maka manusia itu dapat berevolusia sesuai dengan dunianya sekarang,namun teori
darwin juga bertentangan dengan teori alamiah dan teori agama,sebab pada teori alamiah ada
juga 3 bukti yang menyatakan bahwa manusia bukan berasal dari kera diantaranya mata, sel
dan temuan fosil. Sedangakan untuk teori penciptaan manusia itu ada karena ada yang
menciptakannya. Pada teori darwin ini ia menyatakan bahwa manusia itu ada karna ada unsur
ketidak segajaan, ia berpendapaat manusia berevolusi lebih dari beberapa tahun lalu yang
berawal dari beberapa kera.
1. b.

Berdasarkan Teori Penciptaan.

Disini kami akan membahas tentang evolusi manusia dari dua sudut pandang berbeda yakni
darwis dan dalil al-Quran, sudah dijelaskan diatas bahwa darwis berpendapat manusia
berasal dari kera, sebab manusia berasal dari satu sel, nenek moyang dan mengalami evolusi
karna tidak berhasil adaptasi dengan lingkungannya, sedangkan dalam islam sudah jelas
bahwa manusia pertama dalah nabi adam as,yang di ciptakan oleh allah swt, sedangkan

darwin juga menyatakan bahwa manusia itu muncul karna adanya nenek moyang mereka dan
tidak meyakini adanya penciptaan. Teori darwin sangat bertentangan dalam hal agamis, dan
bilogi juga diamana Charles Robert Darwin tidak lain ternyata hanyalah seorang naturalis
amatir asal Inggris, Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia
hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam
Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apa pun, tetapi
kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para
ahli biologi materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individuindividu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifatsifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan
terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan
nenek moyangnya. Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini.
berdasarkan teori penciptaan manusia ada karna ada yang menciptakannya,dan khusus orang
yang beragma mereka myakini bahwa manusia itu di ciptaan oleh tuhan mereka dan itu
sampai sekarang menjadi faktanya serta didukun oleh bidang biologi tentang evolusi manusia
yakni pertemuan antara tel jantan dan betina.khusunya agama islam manusia pertama yaitu
nabi adam.a.s. dimana beliau lah yang menjadi nenek moyang umat islam,dan siti hawa
sebagai manusia ke-2, adam diciptakan dari tanah,dan ditupkan ruh dan oleh malaikat atas
perintah allah dan ahirnya ia menjadi seorang manusia,sedangkan siti hawa diciptakan dari
tulang rusuknya.

1. 3.

Berdasarkan Teori Ilmu Pengetahuan.

Sebelum proses fertilisasi (baca : pembuahan) terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si lakilaki pada satu waktu dan menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya .
Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur
karena saluran reproduksi wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan
sperma, gerakan menyapu dari dalam saluran reproduksi wanita,dan juga gaya gravitasi
yang berlawanan . Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur. Sel
telur, hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja . Setelah masuk dan terjadi fertilisasi
pun, belum tentu si zygot ini (bahasa biologinya : konseptus) menempel di tempat yang tepat
di rahim. Sel tunggal yang dikenal sebagai zigot dalam ilmu biologi ini akan segera
berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi segumpal daging. Tentu
saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop. dan jangan dikira
prosesnya simpel dan mudah. prosesnya kompleks dan kritis di setiap proses pembelahannya,
kalau sampai ada kesalahan kecil sedikit aja maka akan kesalahan fatal. Sisi penting lain
tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Quran adalah tahap-tahap
pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim
ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus
tulang-tulang ini. Kemudian air mani itu menjadi segumpal darah, lalu segumpal darah itu
menjadi segumpal daging, dan segumpal daging itu menjadi tulang-belulang, lalu tulang
belulang itu dibungkus dengan daging. Kemudian menjadi makhluk yang (berbentuk) lain.
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam rahim ibu.
Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam
embrio terbentuk secara bersamaan. Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan
bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang digambarkan
dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras.

Demikian sedikit kutipannya dari sebuah buku yang pernah saya baca. Disana terlihat jelas
bahwa Darwin menyadari kelemahan teorinya. Ia menyatakan jika tidak ditemukan bentuk
transisi dan ada bentuk yang tidak mungkin terjadi karena evolusi karena tak tersederhanakan
maka teorinya runtuh.Penemuan fosil dari waktu kewaktu belum menemukan adanya bentuk
transisi. Sehingga secara otomatis Teori Darwin runtuh dengan sendirinya. Saya rasa cukup
tiga alasan ilmiah yang menjadi dasar bahwa manusia bukan berasal dari kera. Jadi jelas
bahwa teori evolusi hanyalah mitos belaka yang kemudian dijadikan sebuah dogma melalui
gencarnya propaganda. Kini tidak ada alasan ilmiah yang kuat yang bisa membuktikan
kebenaran ilmiah teori evolusi. Apalagi ditambah dengan penjelasan dari kitab suci AlQuran, hal ini tentunya menambah kepercayaan kita bahwa teori evolusi merupakan sebuah
kesalahan. Banyak teori yang menantang teori darwin sehingga, teori darwin dinyatakan
runtuh. Sebab di dukung oleh beberapa alasan yang menyebabkan runtuhnya teori evolusi
diantaranya:
1. Mata dimana Ilmu pengetahuan mengakui bahwa mata hanya dapat berfungsi jika
tersusun sepenuhnya. Mata setengah jadi tidak akan bisa melihat. Jika kehilangan
lensa mata saja, maka mata akan rusak dan tidak dapat melihat sama sekali. Teori
evolusi menyatakan bahwa manusia terjadi melalui proses secara bertahap secara
kebetulan. Maka akan terjadi proses setengah jadi lalu jadi. Hal ini tidak bisa terjadi
pada mata, karena mata tersusun atas bagian yang sangat komplek dan tak
tersederhanakan. Oleh karena itu teori evolusi dinyatakan runtuh.

1. Temuan FosilDalam bukunya, The Origin of Species, Darwin menulis,Jika setiap


spesies berasal dari spesies lain secara bertahap, mengapa dimana-mana kita tidak
melihat bentuk transisi yang amat banyak,Akan tetapi, dikawasan antara, yang
mempunyai kondisi antara kehidupan, mengapa kita sekarang tidak menemukan jenis
yang kemungkinan besar merupakan perantara,Kesulitan ini cukup membingungkan
saya dalam waktu lama.
Demikian sedikit kutipannya dari sebuah buku yang pernah saya baca. Disana terlihat jelas
bahwa Darwin menyadari kelemahan teorinya. Ia menyatakan jika tidak ditemukan bentuk
transisi dan ada bentuk yang tidak mungkin terjadi karena evolusi karena tak tersederhanakan
maka teorinya runtuh.Penemuan fosil dari waktu kewaktu belum menemukan adanya bentuk
transisi. Sehingga secara otomatis Teori Darwin runtuh dengan sendiri
1. Sel menurut Darwin manusia dan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang
yang sama yang berupa makhluk bersel satu. Makhluk bersel satu tersebut terus
berevolusi hingga menjadi kera, dari kera menjadi manusia dalam waktu yang lama.
Namun nyatanya dulu, Darwin bisa melihat sel hanya permukaannya saja yang berupa
kotak sederhana. Darwin juga tidak mampu menjelaskan asal usul sel tersebut. Oleh
karena itu, lagi-lagi Teori Darwin dinyatakan runtuh.
Saya rasa cukup tiga alasan ilmiah yang menjadi dasar bahwa manusia bukan berasal dari
kera. Jadi jelas bahwa teori evolusi hanyalah mitos belaka yang kemudian dijadikan sebuah
dogma melalui gencarnya propaganda. Kini tidak ada alasan ilmiah yang kuat yang bisa
membuktikan kebenaran ilmiah teori evolusi. Apalagi ditambah dengan penjelasan dari kitab
suci Al-Quran, hal ini tentunya menambah kepercayaan kita bahwa teori evolusi merupakan

sebuah kesalahan. Sedagkan dan sampai sekarang itu merupakan faktanya dan didukun fakta
biologi lainnya.
Berdasarkan teori ke-1 yakni teori charles darwin ternyata ada mekanisme evolusinya khusu
inti dari seleksi alam dimana tingkat adaptasi mahluk hidup sangat di butuhkan dalam
melangsungkan hidupnya dimana apabila ia gagal beradaptasi maka akan tersingkir(mati) Ia
menyatakan bahwa mekanisme evolusi salah satunya adalah seleksi alam sebab memilki
penjelasan sebagai berikut:
a. Adanya hasil perkawinan dimana variasi yang adaptif akan hidup dan sebaliknya
b. Adanya faktor pembatas alam seperti makanan,cahaya,tempat hidup,predator,dll.
c. Tingkat kesuksesan mahluk hidup itu sendiri.
d. Adaptasi (intinya) .

BAB IV
KEIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa,manusia itu berevolusi namun itu ada yang
menciptakan,sedangkan menurut teori darwin bahwanya manusia itu berasal dari satu sel dan
itu secara kebetulan dan mempunyai nenek moyang dari kera,dan terjadi evolusi ke manusia
karna manusia tersebut tidak jadi beradaptasi dengan lingkunganya,sedanagkan dari sisi
agamis manusia itu ada karna ada yang menciptakanya yakni sang pencipta allah swt.Dan
pada dasarnya fakta yang di yakini sampai saat ini adalah teori penciptaan dan
alamiah(biologi) sedangkan pada teori evolusi darwin masi banyak pertanyaaan sebab
teorinya banyak di protes oleh berbagai ilmuwan. Pada hal untuk seleksi alam sendiri itu
memungkinkan, sebab untuk bertahan hidup maka mahluk hidup harus beradaptasi dengan
lingkungan.
RUJUKAN
Mader,s.s.1998 Biology united statet of america : McGraw-Hil Companies,Inc
Windarsi Gut ,2012,biologi Sma/Ma,intan pariwara
www. Internet.com

Yang k3
TUGAS MAKALAH EVOLUSI

TUGAS MAKALAH

EVOLUSI
Dosen pembimbing : Hermaliza, S.Pd., M.Pd.

Nama : Danar Anizar


Npm

: 106510576

Kelas : 3A

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis bermunajat kehadirat Allah SWT, tuhan Yang


Maha Esa sembari mengagkat tangan, bermohon kiranya memberikan
taufi q, hidayah, rahmat dan karunianya serta kelapangan berpikir dan
waktu, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
ini. Dengan judul EVOLUSI. Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan

oleh dosen pembimbing mata kuliah "bahasa indonesia".


Evolusi dalam pengertian yang paling luas adalah pandangan bahwa
realitas adalah kondisi perubahan secara terus-menerus. Evolusi dalam Biologi
berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi
ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami
faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup yang ada di
dunia saat ini. karena itu beberapa hal yang penting yang berkaitan dengan
evolusi akan kita bahas disini
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Hermaliza, S.Pd.,M.Pd. yang
telah mengarahkan dalam menyusun makalah ini serta kepada rekan-rekan dari
semua pihak yang telah berpartisipasi didalam penyusunan makalah ini sehingga
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis juga menyadari bahwa materi dan teknik yang digunakan
dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar makalah ini menjadi lebih
sempurna. Atas kritik dan sarannya diucapkan trimakasih.

Pekanbaru, 10 Desember, 2011

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------- i


DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------- ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ------------------------------------------------------------ 1
I.2. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------- 2
I.3. Tujuan dan Manfaat ---------------------------------------------------- 2
BAB II PEMBAHASAN
II.1.Asal Usul Kehidupan --------------------------------------------------- 3

2.1.1. Teori Abiogenesis --------------------------------------------------------- 3


2.1.2. Teori Biogenesis ----------------------------------------------------------- 3
2.1.3 Teori Kosmozoa ------------------------------------------------------------- 5
II.2. Teori Evolusi

2.2.1. Teori Sebelum Darwin --------------------------------------------------- 6


II.3. Pencetus Teori Evolusi ------------------------------------------------------ 7
2.3.1.Jean Baptise de Lamarck ------------------------------------------------ 7
2.3.2.Charles Robert Darwin --------------------------------------------------- 8
II.4. Teori evolusi lamarck versus teori evolusi weismann-------------- 9
II.5. Fosil ------------------------------------------------------------------------------- 10
II.6. Mekanisme Evolus i----------------------------------------------------------- 11
BAB III PENUTUP
III.1. Kesimpulan -------------------------------------------------------------------- 14
III.2. Saran ---------------------------------------------------------------------------- 14
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------- 15

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Makalah ini dibuat berdasarkan niat dan sesuai dengan kondisi serta
keadaaan dalam kehidupan sekitar. Dimana telah kita ketahui bahwa zaman
modern ini mahluk hidup khususnya manusia telah mempelajari berbagai
macam ilmu pengetahuan alam. Akan tetapi pada tahap pembelajarannya
manusia selalu mendapatkan maslah dan perbedaan pendapat mengenai
sesuatu yang ditelitinya. dalam hal ini adalah meneliti asal usul kehidupan
yang menjadi permasalahan dari sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai
sekarang. karena pada umumnya biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
alam dan mahluk hidup yang ada disekitarnya.

Oleh karena itu, melalui Makalah ini penulis ingin menjelaskan dan
menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan itu
sendiri. adapun hal lain yang ingin diperdalam dalam Makalah biologi umum ini
adalah mengenai keterkaitan antara ilmu biologi dengan ilmu yang lainnya.
Selain itu penulis juga ingin memperdalam tentang ilmupengetahuan dimana
telah diketahui bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu ilmu yang mampu
dibuktikan kebenarannya melalui metode ilmiah dalam hal ini adalah praktikum
biologi umum itu sendiri.

Dan tentunya ilmu pengetahuan itu akan kita peroleh dari pembelajaran,
maka

dari

itu

melalui

Makalah

ini

penulis

mencoba

menjelaskan

dan

menerangkan asal usul kehidupan melalui evolusi biokimia untuk membuktikan


beberapa yang diharapkan. dan tentunya dilengkapi dengan berbagai pihak atau
tokoh

I.2.

pembelajaran.

Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan membahas dan menjelaskan beberapa hal yang
menjadi rumusan masalah yaitu :
1. Apakah kehidupan itu ?
2. Dari manakah asal kehidupan ?

3. Dimanakah unsur kehidupan itu pertama kali timbul ?


4. Perbedaan teori teori evolusi!
5. Mulainya terjadi evolusi sehingga timbul berbagai macam teori yang
berbeda
6. Kepercayaan seorang ahli mengenai Lumpur yang berubah menjadi
makhluk hidup

I.3.

Tujuan dan manfaat

Dengan penyusunan dan pembuatan makalah ini penulis berharap agar


bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis serta dapat mengaplikasikan
pengetahuanya di lingkungan hidup. Tujuann dan manfaat tersebut diantaranya
dalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui dan memahami berbagai macam teori evolusi
2. Untuk memenuhi beberapa syarat-syarat dalam proses belajar mengajar
di perguruan tinggi.
3. Sebagai langkah lanjutan dalam mempelajari bidang study umum
khususnya biologi umum.
4. Menyampaikan

beberapa

pendapat

para

ahli

mengenai

asal

usul

kehidupan dengan teori-teori yang sudah ada.


5. Melatih kita untuk membuat laporan untuk beberapa pelajaran yang
selanjutnya.
6. Membuat kesimpulan dari berbagai macam teori evolusi tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
II. I. ASAL USUL KEHIDUPAN
2.1.1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanae)

Teori Abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda


tak hidup. Orang yang pertama kali mengemukakan teori ini adalah Aristoteles
(384 322 SM). Teori ini diperoleh dari pengamatan keadaan lingkungan
disekitarnya. Misalnya cacing berasal dari tanah atau ulat berasal dari daging,
sehingga diambil kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak
hidup. Namun, semakin banyak orang mempelajari biologi maka orang mulai
meragukan teori abiogenesis. Keraguan tersebut berhasil diyakinkan oleh
Anthony Van Leeuwenhoek pada abad ke-17. Leeuwenhoek menemukan
mikroskop yang dapat memperlihatkan mikroorganisme, sperma, sel darah, dan
mikroorganisme lainya.
2.1.2. Teori Biogenesis
Teori Biogenesis merupakan teori yang mengatakan bahwa makhluk
hidupberasal dari makhluk hidup yang ada sebelumnya. Teori ini didukung oleh
beberapa penelitian.
1. Percobaan Francesco Redi
Pada tahun 1668, seorang dokter italia yang bernama francesco redi
melakukan percobaan untuk menunjukan bahwa ulat tidak muncul dari daging
yang membusuk melainkan dari telur lalat. Pada percobaannya, francesco redi
menggunakan 2 buah toples yang berisi daging. Toples pertama diisi daging dan
ditutup dengan rapat. Toples kedua diisi dengan daging dan di biarkan terbuka.
Setelah

didiamkan

beberapa

hari,

daging

pada

toples

pertama

tidak

mengandung ulat. Sebaliknya pada toples kedua dagingnya mengandung ulat.


Dari percobaan tersebut francesco redi menyimpulkan bahwa ulat yang terdapat
pada toples kedua berasal dari lalat. Lalat yang hinggap pada daging tersebut
bertelur, dan telurnya tersimpan dalam daging tersebut kemudian menetas dan
menjadi ulat.
Hasil percobaan ini tidak dapat diterima oleh para pendukung teori
abiogenesis, karena pada toples pertama yang tertutup rapat udara tidak dapat
masuk, sehingga kehidupan tidak dapat terjadi. Untuk membuktikan kebenaran
teorinya,

maka francesco

redi

melakukan

percobaan

yang

kedua.

Pada

percobaannya kali ini daging diletakkan pada toples yang tidak ditutup dengan
kain kasa sehigga udara masih dapat masuk, tetapi lalat tidak dapat masuk.
Hasil dari percobaan tersebut adalah daging membusuk dan pada daging
terdapat beberapa ulat. Kesimpulan yang diambl dari percobaan ini adalh bahwa

ulat tidak berasal dari daging yang membusuk melainkan dari lalat yang hinggap
di kain kasa dan telurnya jatuh di atas daging.
2. Percobaan Lazzaro Spallanzani
Penelitian

mengenai

biogenesis

juga

dilakukan

oleh

pendeta

berkebangsaan italy, Lazzaro Spallanzani pada tahun 1765. Ia mencoba


membuktikan bahwa mikroorganisme yang ditemukan oleh Leeuwwenhoek tidak
muncul dengan sendirinya. Spallanzani melakukan percobaan dengan dua buah
labu yang berisi air kaldu nutrien yang dipanaskan. Labu pertama diisi air kaldu
nutrien, yang dipanaskan hingga suhu mencapai 15C dan dibiarkan terbuka.
Labu kedua diisi air nutrien, kemudian dipanaskan hingga mendidih (100C), dan
disumbat dengan gabus. Sesudah itu kedua labu didinginkan dan didiamkan
selama satu minggu. Hasil percobaan ini adalah pada labu pertama air kaldu
sedangkan pada labu kedua air kaldu tetap jernih, tidak berbau, dan tidak
mengandung mikroorganisme. Tetapi, jika selanjutnya labu kedua dibiarkan
terbuka maka setelah beberapa hari air kaldu menjadi keruh dan berbau.
Dari

percobaan

spallanzani

ini

dapat

disimpulkan

bahwa

aktivitas

mikroorganisme pada labu pertama menyebabkan air kaldu menjadi berbau.


Mikroorganisme ini berasal dari udara karena labu tidak tertutup. Pada labu
kedua tidak terjadi perubahan pada kaldu, karena mikroorganisme dari udara
luar tidak dapat masuk.
3. Percobaan Louis Pasteur
Penelitian spallanzani disempurnakan oleh Louis Pasteur, seorang ahli
biokimia dan mikrobiologi dari perancis. Pasteur juga mendidihkan gelas labu
berisi kaldu, tetapi leher labu tidak di tutup rapat-rapat melainkan dibentuk
seperti huruf S atau leher angsa, sehingga ujungnya tetap terbuka (udara dapat
masuk).
Labu berleher angsa diisi dengan air kaldu nutrien, kemudian didihkan
hingga steril. Setelah itu labu didinginkan dan didiamkan. Setelah beberapa hari
air kaldu dalam labu leher angsa tetap jernih, meskipun udara dapat masuk
kedalam tabung. Mikroorganisme yang ada di udara tidak dapat mencapai air
kaldu karena terjebak dalam leher labu yang panjang. Tetapi jika labu berleher
angsa ini dimiringkan, sehingga iar kaldu bersentuhan dengan udara yang

terperangkap dileher labu, maka beberapa hari kemudian air kaldu menjadi
keruh.
Percobaan ini membuktikan bahwa mikroorganisme pada air kaldu berasal
dari mikroorganisme yang ada di udara,bukan berasal dari air kaldu
2.1.3 Teori Kosmozoa
Teori kosmozoa mengatakan bahwa kehidupan berasal dari tempat lain di
alam semesta, misalnya dari meteor yang jatuh. beberapa meteor memang
mengandung molekul-molekul organik, namun datangnya molekul di meteor
tersebut dari angkasa luar tidak sama dengan datangnya kehidupan.

II.2. TEORI EVOLUSI


Banyak penjelasan mengenai teori evolusi yang dikemukakan oleh para
ahli biologi, baik pada masa sebelum teori evolusi darwin maupun pada masa
sesudah teori evolusi Darwin. Teori-teori tersebut sebagai berikut.
2.2.1 Teori Evolusi Sebelum Darwin
Teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli sebelum munculnya teori
evolusi Darwin adalah sebagai berikut.
1. Anaximander (500 SM)
Filsuf yunani ini sering disebut sebagai evolusionis pertama. Anaximander
memercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuatik mirip ikan yang
pindah ke darat.
2. Empedocles (495-435 SM)
Empedocles adalah seorang filsuf yunani yang menyatakan bahwa
kehidupan muncul dari limpur dan tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan.
Menurut Ia, makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentukbentuk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik

bertahan hidup. Pemikiran empedocles ini adalah bentuk dari seleksi alam yang
merupakan mekanisme penting dalam evolusi.
3. Georges louis leclarc de Buffon (1707-1788)
Adalah naturalis pertama di era modern yang mengembangkan konsep
mengenai bentuk-bentuk kehidupan berevolusi.

4. Erasmus Darwin (1731-1802)


Ia menulis prosa berjudul Zoonomia yang menentang teori evolusi versi Lamarck.
Namun, tulisannya ini dianggap kurang ilmiah. Erasmus Darwin adalah kakek
dari Charles Darwin.
5. Sir Charles Lyell (1797-1875)
Lyell adalh seorang ahli geologi skotlandia yang berpendapat bahwa
permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang
lama. Pendapatnya ini bertentangan dengan pendapat kebanyakan pada waktu
itu yang menganggap bumi masih berusia muda. Lyell menerbitkan teorinya
dalam buku Principles Of Geology. Hasil karyanya ini memengaruhi pemikiran
Charles Darwin dan Lyell menjadi salah satu pendukung Darwin di kemudian hari.

II.3. PENCETUS TEORI EVOLUSI


2.3.1.Jean Baptise de Lamarck (1744-1829)
ialah seorang ahli biologi prancis yang menjelaskan evolusi berdasarkan
suatu

gagasan

bahwa

perubahan

pada

suatu

individu

disebabkan

oleh

lingkungan dan bersifat diturunkan; disebut teori Lamarckisme.


Contoh klasik yang digunakan untuk menggambarkan teori evolusi ini
adalah jerapah memiliki leher yang panjang karena kebiasaannya memakan
daun-daun dari pohon.
Hipotesis Lamarckdiformulasikan sebelum era biologi modern. Pada saat
itu teori sel belum dikenal, dan diperlukan satu abad lagi sebelum peran gen-gen

dan kromosom diketahui. Jadi tidaklah mengherankan bahwa suatu teori yang
tidak dapat dipertahankan dalam ilmu pengetahuan modern, diajukan pada
waktu itu.
2.3.2.Charles Robert Darwin (1809-1882)
Adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Pada tahun 1831, ia
mengikuti pelayaran HMS beagle untuk memetakan jalur pelayaran. Selama
pelayaran ini, daarwin banyak mengumpulkan fosil,batuan, dan mengamati
berbagai makhluk hidup yang ia jumpai. Ketika Beagle merapat di kepulauan
galapagos yang terpencil (1050 km dari daratan utama Amerika Selatan).
Setelah kembali ke inggris, Darwin kembali memikirkan ide-idenya tentang
evolusi. Satu hal yang mengganggunya adalah evolusi seharusnya terjadi dalam
waktu yang lama, ratusan ribu hingga jutaan tahun. Padahal pendapat yang
populer di kalangan ahli geologi saat itu adalah bumi ini baru berusiia 6000
tahun. Darwin menemukan jawabannya dalam buku karangan Charles Lyell,
Principles of Geology.
Sebelum Darwin mempublikasikan idenya tentang evolusi secara luas, ia
menerima karangan ilmiah dari Alfred Robert Wallace (1823-1913) yang
melakukan penelitian di malaya. Tulisan Wallace tersebut sesuai bengan buah
pikiran Darwin sehingga mereka memutuskan untuk menerbitkan tulisan mereka
bersama-sama pada tahun 1858. Buku Darwin, The Original of Species,
diterbitkan setahun setelah itu.
Setelah melalui pengamatan dan kajian yang mendalam, akhirnya darwin
mengemukakan teori evolusinya dalam bukunya yang berjudul On The Origin of
Species by Means of Natural Selection atau asal mula spesies yang terjadi
melalui seleksi alam. Buku ini diterbitkan pada tanggal 24 November 1859.
Buku darwin tersebut mengandung dua teori utama. Pertama, spesiesspesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa
lalu. Kedua, seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif. Dua teori utama
darwin tersebut merupakan hasil observasi darwin sebagai berikut.
- Observasi Ke-1. setiap spesies memunyai kemampuan fertilisasi yang besar
sehingga ukuran populasi akan meningkat secara eksponensial bila setip individu
yang dilahirkan berhasil melakukan reproduksi

- Observasi Ke-2. ukuran populasi cenderung menjadi stabil kecuali untuk fluktuasi
musiman
- Observasi Ke-3. sumber daya alam terbatas
- Observasi Ke-4. individu-individu suatu populasi sangat berfariasi dalam hal ciriciri tubuh, namun tidak ada dua individu yang benar-benar sama.
- Observasi Ke-5. kebanyakan variasi diwariskan pada keturunannya.

II.4. TEORI EVOLUSI LAMARCK VERSUS TEORI EVOLUSI WEISMANN.


Lamarck

berpendapat

bahwa

makhluk

hidup

beradaptasi

terhadap

lingkungannya dengan cara menggunakan organ tubunya, kemudian sifat atau


fungsi organ tersebut diwariskan pada keturunannya. Berdasarkan teori ini,
menurut

lamarck

nenek

moyang

menjangan

tidak

bertanduk.

Namun,

dikarenakan sering mengadu kepala maka tanduk tumbuh dikepala menjangan.


Teori lamarck ditentang oleh Weismann. Weismann berpendapat bahwa
perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada
keturunannya. Wweismann membuktikan teorinya dengan menggunakan tikus.
Weismann mengawinkan dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah
dipotong. Kemudian, anak-anak tikus yang sudah dewasa tersebut dipotong
ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap anak-anak tikus
yang berekor. Weismann melakukan percobaan ini hingga 21 generasi tikus dan
hasilnya tetap sama
II.5. FOSIL
Fosil merupakan sisa tubuh makhluk hidup yan telah membatu karena
proses geologis yang membentuknya, yaitu proses fisika dan proses kimia
Proses fisika. Proses fisika yang membentuk fosil misalnya proses yang
menyebabkan bangkai makhluk hidup mengalami pembekuan (tertimbun oleh
salju abadi) dan pengeringan (tertimbun diatas tanah yang kering sehingga
mikroba dekomposer tidak dapat bekerja membusukan bangkai tersebut), dan
pengerasan

(terperangkap

oleh

getah

pohon).

menyebabkan bangkai mengalami pengawetan fisik.

Proses

fisika

tersebut

Proses kimia. Proses kimia yang membentuk fosil misalnya adanya suatu zat
pengawet alami sehingga bangkai makhlik hidup tidak dapt didekomposisi oleh
mikroba.
Fosil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fosil biologis dan fosil sisa atau
tanda kehidupan.
1. Fosil Biologis merupakan fosil tubuh makhluk hidup, baik yang utuh maupun
yang tidak utuh.
2. Fosil Sisa atau tanda adanya kehidupan merupakan fosil yang berasal bukan
dari bagian tubuh makhluk hidup. Misal feses, jejak telapak kaki, alat atau
perkakas.
Kegunaan fosil untuk evolusi adalah membantu rekonstruksi kehidupan di
masa lalu. Namun demikian, fosil memunyai beberapa kelemahan sebagai bukti
evolusi. Kelemahan fosil yaitu rekaman fosil umumnya mengalami daur
biokimiawi yang menyebabkan bangkai makhluk hidup menjadi musnah secara
alami. Hanya karena faktor istimewa yanf diuraikan di atas menyebabkan dapat
dijumpainya suatu fosil. Umumnya bagian yang menjadi fosil adalah bagian yang
keras seperti tulang, cangkang, dan gigi-geligi. Bagian yang linak seperti daging
dan

darah

segera

membusuk

secara

alami,

kecuali

oleh

proses

yang

mengawetkannya.
Kelemahan lain dari penggunaan fosil sebagai bukti evolusi adalah yrytan
fosil tidak selalu menggambarkan urutan filogeni yang utuh. Selalu ada mata
rantai yang hilang (missing link) tidak semua bentuk transisi antara dua macam
makhluk hidup dapat ditemukan. Meskipun demikiann terdapat fosil yang lebih
lengkap dan dapat menceritakan kembali urutan filogeni. Hal ini antara lain
1.
2.

Archaeptera, bentuk antara reptil purba dengan burung purba,


Seymoria, bentuk transisi antara amfibi purba dengan reptil purba,

II.6. MEKANISME EVOLUSI


Evolusi menunjukkan perubahan makhluk hidup secara bertahap dalam
jangka waktu yang lama dan perlahan-lahan yang terjadi dari generasi ke
generasi. Mekanisme evolusi berdasarkan tempat terjadinya evolusi. Pertama,
evolusi tidak terjadi di dalam individu. Contohnya, kalaupun manusia berasal dari

makhluk

sebelum manusia (katakanlah

sejenis kera),

hendaknya jangan

dibayangkan bahwa individu kera berangsur-angsur berubah menjadi individu


manusia. Kedua, evolusi terjadi di dalam populasi. Pada peristiwa evolusi terjadi
estafet pewarisan sifat orang tua kepada anak melalui ratusan bahkan ribuan
generasi populasi yang berbeda. Populasi itulah yang merupakan tempat
terjadinya perubahan evolusi.
Mutasi Gen
Mutasi gen merupakan perubahan struktur kimia gen (DNA) yaitu pada basa
nukleotidanya, yang menyebabkan perubahan sifat pada suatu organisme dan
bersifat menurun. Pemahaman mengenai mutasi gen dapat dijelaskan lebih
lanjut dengan mempelajari angka laju mutasi dan frekuensi gen dalam populasi.
Angka laju mutasi merupakan angka yang menunjukkan banyaknya gen yang
bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu individu suatu spesies.
Angka laju mutasi suatu spesies biasanya sangat rendah, yaitu rata-rata 1 :
100.000. Hal ini berarti pada setiap 100.000 gamet terdapat satu gen yang
bermutasi. Meskipun angka laju mutasi sangat kecil, namun tetap menjadi salah
satu mekanisme evolusi yang penting. Alasannya : (1) setiap gamet dapat
mengandung beribu-ribu gen; (2) setiap individu mampu menghasilkan ribuan
bahkan jutaan gamet; dan (3) jumlah tiap generasi dalam suatu populasi individu
sangat banyak.
Umumnya

mutasi

bersifat

merugikan.

Peluang

terjadinya

mutasi

yang

menguntungkan hanya sekitar 1 : 1.000, yang berarti pada setiap 1.000 kali
mutasi, hanya ada satu mutasi yang menguntungkan. Meskipun peluang mutasi
yang menguntungkan kecil, namun karena jumlah generasi selama populasi
spesies tersebut hidup besar, maka jumlah mutasi yang menguntungkan juga
besar.
Mutasi dikatakan menguntungkan kalau mutasi:
1. menghasilkan spesies yang adaptif dan
2. menghasilkan spesies yang mempunyai vitalitas (daya hidup) dan
viabilitas (kelangsungan hidup) yang tinggi.
Sebaliknya, mutasi dikatakan merugikan bila mutasi:

1. menghasilkan alel yang mengakibatkan mutasi letal (mematikan),


2. menghasilkan spesies yang tidak adaptif, dan (3) menghasilkan spesies
yang mempunyai vitalitas rendah.
Mutasi yang menyebabkan timbulnya alel letal, misalnya alel letal yang bersifat
resesif. Pengaruh gen letal resesif ini hanya tampak bila berada dalam keadaan
homozigot, namun tidak tampak pada keadaan heterozigot. Gen resesif ini akan
tetap ada dalam populasi dan seleksi alam hanya akan bekerja pada individuindividu yang homozigot.
Perbandingan frekuensi (penyebaran) alel dominan yang non letal dan alel
resesif yang letal dapat diketahui dengan menghitung frekuensi alel populasinya.
Atau, perbandingan frekuensi genotip homozigot terhadap frekuensi genotip
heterozigot pada gen non letal maupun gen letalnya dapat diketahui dengan
menghitung frekuensi gen (genotip) populasinya.
Frekuensi alel dan frekuensi gen (genotip) populasi.
Frekuensi alel merupakan perbandingan alel satu dengan alel yang lainnya
untuk suatu karakter atau sifat tertentu (biasanya disimbulkan dengan satu
huruf misalnya A, a) dalam suatu populasi. Sebaliknya,
frekuensi gen merupakan perbandingan gen satu dengan gen yang lainnya
untuk suatu karakter atau sifat tertentu (biasanya disimbulkan dengan dua huruf
misalnya AA, Aa, aa) dalam suatu populasi. Setiap populasi mempunyai gene
pool masing-masing. Gene pool populasi merupakan total seluruh (kumpulan
gen) di dalam suatu populasi pada suatu waktu tertentu.
Gene pool terdiri dari seluruh alel pada seluruh lokus gen pada seluruh individu
dari populasi. Pada spesies yang diploid, masing-masing lokusnya diwakilkan dua
kali dalam genom suatu individu, yang mungkin homozigot atau heterozigot
untuk lokus-lokus yang homolog. Jika seluruh anggota suatu populasi homozigot
untuk alel yang sama, maka alel tersebut dikatakan sebagai alel yang tetap
dalam gene pool. Namun biasanya ada dua alel atau lebih untuk tiap gen,
masing-masing mempunyai suatu frekuensi relative (proporsi) tersendiri dalam
gene pool.

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dalam asal usul kehidupan terdapt beberapa teori yang mendukung
diantaranya: Teori Abiogenesis, Teori Boigenesis, dan Teori Kosmozoa

Charles

Darwin adalah seorang pencetus teori evolusi yang hingga saat ini teorinya
masih digunakan. Dalam bukunya ia menuliskan pokok-pokok evolusi yaitu:
a. makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Lamarck mengatakan organisme dapat berevolusi karena ada pengaruh dari
lingkungannya, namun weismann menolak toeri itu dan berkesimpulan bahwa
a. perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan, tidak diwariskan pada
keturunannya
b. evolusi merupakan masalah genetika
III.2. Saran
Melalui makalah ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca untuk bisa
mengembangkan maksud dari evolusi itu dan juga ikut berperan dalam menggali
evolusi di muka bumi ini yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal
yang belum jelas dan dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena itu teori
teori tentang evolusi janganlah dijdikan sebuah momen untuk berperang
pemikiran karena akan menimbulkan perpecahan.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk dapat
mengevaluasi hasil penyusunan makalah ini dan agar dapat disempurnakan
kembali. Atas kritik dan sarannya penulis sampaikan terima kasaih.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah,dkk.2004. Biologi SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.


http://putra-tatiratu.blogspot.com/2008/06/evolusi-6.html
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=330&uniq=3659
http://www.scribd.com/doc/58423350/MAKALAH-EVOLUSI
http://www.scribd.com/doc/39730000/MAKALAH-EVOLUSI
http://www.scribd.com/doc/39540687/Makalah-Evolusi-Final
Di akses pada hari jumat 9 desember 2011 pukul 20.30 WIB

Yang k4
MAKALAH EVOLUSI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organismegen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk
hidup

dan

menjadi

bervariasi

dalam

suatu

populasi.

Ketika

organisme

bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru


dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual,
kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat
meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaanperbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi. dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan
sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi
organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat
yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan
sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga
lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi,

adaptasi terjadi melalui

kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini
dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik

merupakan sebuah

proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu

populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam
kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang
substansial

pada

organisme.

Proses

ini

mencapai

puncaknya

dengan

menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme


yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies
yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen
yang terjadi secara perlahan ini.

1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.

Apa yang dimaksud dengan evolusi?

2.

Bagaimana proses terjadinya evolusi?

3.

Bagaimana pendapat para ahli tentang evolusi?

4.

Apa pengaruh evolusi pada ilmu pengetahuan?

1.3.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.

Menjelaskan definisi evolusi dan proses terjadinya.

2.

Menjelaskan pengaruh evolusi menurut pendapat para ahli.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Pengertian Evolusi
Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang.
Pengertian

sesungguhnya

adalah

perubahan

berangsur

dan

pelan.

Ada

bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi, evolusi


biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan,
evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Disamping
itu ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi geologis. Evolusi kosmik
merupakan perubahan yang terus menerus terjadi di alam raya (evolusi
universe). Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada makhluk hidup
atau komponen biotik dari generasi ke generasi baik morfologis maupun
fisiologis. Hal ini dikenal juga dengan evolusi biologis. Sedangkan evolusi
geologis dikenal sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan
bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.
Evolusi biologi, yang selanjutnya disebut evolusi saja adalah perubahan
berangsur yang terjadi pada makluk hidup yang ada di bumi sesuai dengan
perubahan

zaman. Menurut pengertian evolusi, semua jenis makluk hidup

sebenarnya berasal dari makluk terendah. Sesuai dengan peredaran zaman dan
perubahan geologi-astronomi terjadi perubahan berangsur pada makluk hidup
sampai terjadi terjadi makluk yang sekarang ada. Berdasarkan pemikiran evolusi,
manusia

digolongkan

sebagai

hewan.

Hewan

sendiri

mengalami

tingkat

perkembangan dan bentuk seperti makluk terendah, mulai dari virus, bakteri,
protozoa, cacing, ikan sampai pada mamalia. Evolusi pun sampai kini masih
berlangsung. Bahkan dikira lebih cepat dikira prosesnya kini dari pada masa
purba.
Pengertian evolusi yang lain dapat dinyatakan sebagai perubahan yang
terjadi secara bertahap dan berurutan sepanjang masa kehidupan dari satu
kondisi ke kondisi lainnya. Planet, bintang, topografi dunia, susunan kimia dari
bumi, elemen kimia dan partikel atom dapat berubah secara bertahap yang
dikenal sebagai Evolusi Anorganik. Semua jenis hewan dan tanaman yang ada
saat ini diturunkan dari organisme lain yang terjadi secara sederhana misalnya
modifikasi secara bertahap dan terakumulasi pada generasai yang ada saat ini
disebut Evolusi Organik.

2.2.Sejarah Singkat Evolusi


Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan
teori Darwin, antara lain:

Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh


burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.

Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi


selalu

mengalami

kemungkinan

perubahan.

mempengaruhi

Menurut

makhluk

Darwin,

hal-hal

hidupnya.

Pikiran

tersebut
ini

juga

didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.

Pendapat ekonomi

Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan

kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal
ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.
Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh para
peternak untuk memperoleh bibit unggul. Pokok tesis Malthus ini adalah
pemikiran

bahwa

pertumbuhan

pertumbuhan

persediaan

penduduk

makanan.

Malthus

cenderung

melampui

berkesimpulan

bahwa

kuantitas manusia akan kejeblos ke dalam rawa-rawa kemiskinan dan


berada ditubir kelaparan. Dalam jangka panjang, tak ada kemajuan
teknologi yang dapat mengalihkan keadaan itu, karena kenaikan suplai
makanan terbatas, sedangkan "pertumbuhan penduduk tak terbatas, dan
bumi tak mampu memprodusir makanan buat menjaga eksistensi
manusia."

2.3.Tokoh-Tokoh Pencetus Teori Evolusi


1.

Implikasi Teori Evolusi Darwin

a. Asal Usul Spesies


Teori utama Darwin bahwa spesies yang hidup sekarang berasal dari
spesies lain yang hidup di masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua
spesies makhluk hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama. Seperti
yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang banyak pihak. Para
penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok utama:
a.
b.

Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup ilmiah.
Kelompok Creationist yang berpendapat bahwa masing-masing spesies
diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.

c. Kelompok penganut filsafat idealist yang berpendapat bahwa spesies tidak


berubah. Variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum
archetypes. Goethe mengabstaksikan satu archetype atau Urbild untuk semua
tanaman (Urplanze) dan beberapa Bauplane untuk hewan.
Untuk para penentangnya dari dua kelompok pertama di atas Darwin cukup
menandaskan
supranatural

bahwa
dalam

keajaiban-keajaiban
pembentukan

atau

spesies

intervensi

adalah

tidak

dari

kekauatan

ilmiah.

Dalam

menanggapi kelompok Idealist (seperti Owen dan Lois Agassiz) Darwin mampu
menangkis dengan baik. Pada Origin edisi pertama, Darwin (1959) di halaman
435, menyimpulkan bahwa penjelasan Owen pada masalah archetype adalah
interesting dan unity of typenya merupakan hukum biologi yang penting.
Kemudian setelah Owen lebih keras lagi menentang teorinya. Darwin pada edisi
berikutnya menambahkan tetapi

itu bukan penjelasan

ilmiah. Menurut

Darwin penjelasan tentang homologi dan unity of types terkait dengan nenek
moyang adalah ilmiah, sementara penjelasan terkait dengan archetype tidak
ilmiah. Oleh karena Darwin memandang masalah ini sebagai proses, sementara
konsep archetype adalam timeless. Secara umum Darwin adalam penganut
paham Materialisme.

b. Seleksi Alam

Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan agen utama


penyebab terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallace) menyimpulkan seleksi dari
prinsip yang dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi cendrung
bertambah jumlahnya seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya cepat atau
lambat akan terjadi perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan sumber
daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian, seringkali
merupakan bagian kecil, dari keturunannya bertahan hidup: sementara besar
lainnya tereliminasi.
Dengan berkembangnya ilmu genetika, teori itu diperkaya sehingga
muncul Neo Darwinian. Menurut Lemer (1958), definisi seleksi alam adalah
segala proses yang menyebabkan pembedaan non random dalam reproduksi
terhadap genotype; atau allele gen dan kompleks gen dari generasi ke generasi
berikutnya.
Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi karena
adanya:

Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Perubahan dan genotype yang terakumulasi seiring berjalannya waktu.

Produksi varian baru melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA).

Kompetisi antar individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber


daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya.

Generasi berikut mewarisi kombinasi gen yang sukses dari individu fertile
(dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.
2. August Weismann
Friedrich

Leopold

August

Weismann (lahir

di Frankfurt

am

Main, 17

Januari 1834 meninggal di Freiburg, 5 November 1914 pada umur 80 tahun)


adalah

seorang

ahli

biologi

evolusi

yang

berkebangsaan Jerman.

Ernst

Mayr menempatkannya sebagai ahli teori evolusi terpenting kedua abad ke-19
setelah Charles Darwin..
Kontribusi utamanya adalah teori plasma nutfah, yang menurut teori ini,
pewarisan pada organisme mulitseluler hanya terjadi melalui sel nutfah seperti
sel telur dan sel sperma. Sel-sel lainnya pada tubuh (sel somatik) tidak berfungsi

sebagai agen pewarisan. Akibatnya adalah, sel nutfah yang memproduksi sel
somatik tidak dipengaruhi oleh kemampuan baru apapun yang sel somatik
dapatkan selama hidupnya. Informasi genetik tidak dapat diwariskan melalui
plasma soma ke plasma nutfah ataupun dari generasi ke generasi. Ini disebut
sebagai sawar Weismann
Gagasan mengenai sawar Weismann ini berperan penting dalam sintesis
evolusi

modern.

Menurut

Weismann,

proses

mutasi

acak

yang

terjadi

pada gamet merupakan satu-satunya sumber perubahan pada makhluk hidup


yang diseleksi oleh seleksi alam.
3.

Jean-Baptiste de Lamarck
Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari
Perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang sederhana
dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-muasal. Teori Lamarck
dikenal dengan paham "use and disuse" dari buku Philosophie Zoologique yang
sudah tidak dapat diterima alias gagal.
Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di
bawah ini :

1.

Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang
sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.

2.

Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan


lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.

3.

Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf
yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah
digunakan akan menghilang.

4.

Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya


atau keturunannya.

BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Evolusi, teori evolusi, dan teori Darwin adalah tiga hal yang berbeda
meskipun berkaitan sangat erat. Evolusi dapat dipandang sebagai fakta dan
sebagai

teori.

Sebagai

fakta,

evolusi

adalah

perubahan.

Teori

evolusi

menjelaskan mekanisme perubahan itu. Teori Darwin hanyalah salah satu dari
beberapa teori evolusi yang pernah diajukan, dan sekarang telah banyak
mengalami penyempurnaan.
Lamarck berpendapat bahwa Makhluk hidup mewariskan sifat-sifat yang
mereka peroleh selama hidup ke

generasi berikutnya. Sedangkan Charles

Darwin mengatakan bahwa Semua spesies berasal dari satu nenek moyang
yang sama melalui proses yang terjadi secara kebetulan.
Berdasarkan

percobannya,

August

Weismann

menyimpulkan

dan

memberikan teorinya tentang evolusi, yaitu: Perubahan jaringan tubuh karena


faktor

lingkungan

tidak

diwariskan

kepada

keturunannya

dan

evolusi

merupakan gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika


\
Jadi evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
b. Saran
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu referensi dan
pengetahuan untuk mengetahui lebih dalam tentang evolusi. Dan untuk lebih
menyempurnakan makalah ini kami berharap saran dan masukan dari para
dosen dan mahasiswa sekalian untuk perbaikan makalah ini ke depan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Erlangga. Jakarta.


Gunarso,W., 1988. DNA Rekombinan (Terjemahan). Erlangga. Jakarta.
Yusuf, F.M., 2006. Bahan Ajar Mata Kuliah Evolusi. Universitas Negeri Gorontalo.
Gorontalo
Agus, W . 2009. Pengenalan Konsep Evolusi
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/27/pengenalan-konsep-evolusi/.html.
PutuHandira. 2011. Tugas Evolusi Biologi.
http://www.putuhandira.co.cc/2011/01/tugas-biologi-evolusi-powerpoint.html.
Yudhi prasetyo. 2009. Sejarah Dan Perkembangan Teori Evolusi.
http://Uin.blogspot.com/evolusi/sejarah-dan-perkembangan-teorievolusi.html.
Posted by Shubhi Rosyad at 5:20:00 PM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
No comments:
Post a Comment
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Temukan Kami di Facebook


Google+ Followers
Followers
Blog Archive

Yang k5
Makalah Tentang Teori Evolusi Dalam Biologi

Makalah Tentang Teori Evolusi Dalam Biologi


Makalah Tentang Teori Evolusi Dalam
Biologi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat berdasarkan kondisi serta
keadaan dalam kehidupan sekitar. Dimana telah
kita ketahui bahwa zaman modern ini mahluk
hidup khususnya manusia telah mempelajari
berbagai macam ilmu pengetahuan alam. Akan
tetapi, pada tahap pembelajarannya manusia
selalu mendapatkan masalah dan perbedaan
pendapat mengenai sesuatu yang ditelitinya,
dalam ini adalah meneliti asal usul kehidupan
yang menjadi permasalahan dari sejak berabadabad tahun yang lalu sampai sekarang. Karena
pada umumnya biologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang alam dan mahluk hidup
yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, melalu
makalah ini penulis ingin menjelaskan dan
menyampaikan beberapa pendapat para ahli
mengenai evolusi itu sendiri. Selain itu, makalah
ini juga di harapkan dapat memberikan informasi
kepada masyarakat luas bagaimana teori evolusi
itu sendiri.
B.

Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk


mengetahui dengan jelas masalah teori evolusi
dan bagaimana asal usul kehidupan mulai
terciptanya kita , sehingga kita menjadi mahluk
yang berbeda dan memilki perubahan dalam
kehidupan ini. Selain itu, makalah ini juga di
harapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat luas bagaimana penjelasan evolusi
kehidupan kita, sebagai mahluk.

C.

Rumusan Masalah

Bagaimanakah pendapat
tentang evolusi?
D.

menurut

para

ahli

Manfaat

Kita dapat mengetahui dengan jelas bagaimana


pendapat para ahli tentang teori evolusi dan
apakah sesuai dengan pendapat kita .

BAB II

PEMBAHASAN
A.

Teori Evolusi

Evolusi pada dasarnya berarti proses


perubahan dalam jangka waktu tertentu.Dalam
konteks
biologi
moderm,
evolusi
berarti
perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi.
Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan
terjadinya perubahan pada mahluk hidup. Evolusi
menjelaskan sejarah mahluk hidup seperti :
manusia, hewan, tumbuhan, fungi , mikroba.
Beberapa teori dari para ahli yang menjadi dasar
dari teori evolusi, di antaranya sebagai berikut :
1.

Aristoteles (384 322 SM)

Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal


dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia
mengatakan
bahwa
evolusi
yang
terjadi
berdasarkan
metafisika
alam,
maksudnya
metafisika alam dapat mengubah organisme dan
habitatnya dari bentuk sederhana kebentuk yang
lebih kompleks.
2.

Anaximander (500 SM)

Anaximander juga merupakan seorang filosof


yang berasal dari Yunani. Ia berpendapa bahwa
manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan
dan mengalami proses evolusi.
3.

Empedoclas (495 435 SM)

Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia


mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal
dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari
matahari dan berubah menjadi makhluk hidup.
Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup
yang sederhana kemudia berkembang menjadi
sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam
seperti sekarang ini.
4.

Erasmus Darwin (1731 1802 SM)

Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles


Robert
Darwin, seorang
tokoh
evolusi
berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa
evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap
stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku
yang berjudul Zoonamia yang menentang teori
evolusi dari Lamarck.
5.

Count De Buffon (1707 1788)

Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang


terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan
sehingga terjadi penimbunan variasi.
6.

Sir Charles Lyell (1797 1875)

Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari


Skotlandia dengan bukunya yang terkenal
berjudul Principles
of
Geology. Di
dalam
bukunya
tersebut Lyellberpendapat
bahwa
permukaan bumi terbentuk melalui proses
bertahap dalam jangka waktu yang lama.

7.

Lamarck

Jean Baptise de Lamarck (1744 1829)


seorang ahli biologi kebangsaan Perancis,
memiliki suatu gagasan dan menuliskannya
dalam bukunya berjudul Philoshopic. Dalam
bukunya tersebut Lamarck mengatakan sebagai
berikut :
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri
dan sifat-sifat yang diwariskan
melalui proses
adaptasi lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan
kepada keturunannya.
c.
Organ
yang
sering
digunakan
akan
berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan
organ yang tidak digunakan akan mengalami
pemendekan atau penyusutan, bahkan akan
menghilang.
Contoh yang dapat digunakan oleh Lamarck
adalah jerapah. Menurut Lamarck, pada awalnya
jerapah
memiliki
leher
pendek.
Karena
makanannya berupa daun-daun yang tinggi,
maka
jerapah
berusaha
untuk
dapat
menjangkaunya. Karena terbiasa dengan hal ini
maka semakin lama, leher jerapah menjadi
semakin panjang dan pada generasi berikutnya
akan lebih panjang lagi.
Teori Lamarck ditentang
oleh Erasmus
Darwin (kakek dari Charles Darwin) yang
mengatakan bahwa populasi jerapah adalah
heterogen, ada yang berleher pendek dan ada

yang berleher panjang. Jerapah-jerapah tersebut


berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Dari
persaingan tersebut jerapah berleher panjang
akan menang dan akan tetap hidup, sifat ini akan
diwariskan kepada keturunannya. Jerapah yang
berleher pendek akan mati dan perlahan- lahan
mengalami kepunahan.

8.

Charles Robert Darwin

Bapak Teori Evolusi lahir di daerah Inggris bagian


barat. Teori Evolusi Darwin tidak muncul begitu
saja, namun berdasarkan hasil perjalanannya
dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos
dan studi terhadap berbagai disiplin ilmu.
a.
Pelayaran
Galapagos

Darwin

ke

Kepulauan

Saat berlayar dari Inggris menggunakan kapal


HMS Beagle, Darwin berusia 22 tahun (bulan
Desember 1831). Tujuan utama pelayaran

tersebut adalah untuk memetakan pesisir pantai


Amerika Selatan yang masih belum jelas. Pada
saat awak kapal sibuk memetakan pesisir pantai,
Darwin turun ke pantai, mengamati, dan
mengoleksi ratusan spesimen fauna dan flora
Amerika Selatan yang beraneka ragam dan
endemik. Selain itu, saat kapal mengelilingi
benua Amerika, Darwin mengamati berbagai
adaptasi tumbuhan dan hewan yang menempati
hutan Brazil, bentangan padang rumput di
Argentina, daratan terpencil Tierra del Fuego
dekat Argentina dan pegunungan Andes. Setelah
mencatat flora dan fauna di berbagai wilayah
Amerika Selatan, Darwin menyimpulkan bahwa
flora dan fauna di Amerika Selatan mempunyai
karakteristik khusus yang sangat berbeda
dengan flora dan fauna di Eropa. Darwin juga
mengatakan bahwa flora dan fauna di daerah
beriklim sedang mempunyai hubungan yang
lebih dekat dengan spesies yang hidup di wilayah
tropis benua tersebut, dibandingkan spesies di
daerah beriklim sedang di Eropa.Fauna yang
paling
membingungkan
Darwin
ditemukan
diKepulauan Galapagos, yaitu kepulauan yang
berada di sebelah barat pesisir Amerika Selatan.
Pada umumnya, spesies fauna di Galapagos tidak
ditemukan hidup di tempat lain, meskipun ada
kesamaan dengan hewan di Amerika Selatan.
Setelah mengadakan pengamatan, diantaranya
Darwin menemukan 14 jenis burung finch di
Galapagos. Meskipun jenisjenis tersebut agak
mirip, namun terlihat sebagai spesies yang

berbeda, yang menunjukkan hubungan dengan


burung Finch yang ada di Amerika Selatan.
Perbedaan utama burung finch, yaitu pada
bentuk dan ukuran paruhnya yang merupakan
adaptasi terhadap makanan tertentu. Kelompok
pertama burung Finch yang hidup di tanah
(Geospiza magnirostris) mempunyai paruh yang
besar yang teradaptasi untuk memecahkan biji,
kelompok kedua finch (Camarhynchus pallidus)
yang menggunakan suatu duri kaktus atau
ranting kecil sebagai alat untuk mengorek semut
atau serangga lainnya, dan kelompok ketiga
adalah kelompok kecil finch (Camarhynchus
parvulus) yang menggunakan paruhnya untuk
menangkap serangga.
b.

Teori Evolusi Darwin

Charles Darwin mengemukakan teori evolusinya


secara lengkap dalam buku yang berjudul On The
Origin of Species by Means of Natural
Selection (Asal mula spesies yang terjadi melalui
seleksi alam) yang diterbitkan pada 24 November
1859. Dalam buku ini dikemukakan dua teori
pokok, yaitu:
1) Spesies yang hidup sekarang berasal dari
spesies-spesies yang hidup di masa silam.
2) Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Dua teori
utama Darwin merupakan hasil pengamatan
Darwin sebagai berikut:

Pengamatan ke-1, setiap spesies mempunyai


potensial fertilisasi yang besar sehingga ukuran
populasinya akan meningkat secara eksponensial
bila setiap individu yang dilahirkan berhasil
melakukan percobaan.
Pengamatan ke-2, ukuran populasi cenderung
menjadi stabil kecuali fluktuasi musiman.
Pengamatan ke-3, sumber daya alam terbatas.
Pengamatan ke-4, individu-individu populasi
sangat bervariasi dalam hal ciri-ciri tubuh, namun
tidak ada dua individu yang benar-benar sama.
Pengamatan ke-5, kebanyakan variasi diwariskan
pada
keturunannya.
Setelah
Darwin
menyelesaikan perjalanannya dan kembali ke
Inggris, ia banyak mempelajari geologi, terutama
tentang fosil. Buku yang berpengaruh besar
terhadap
Darwin
adalah Principles
of
Geology (Prinsip-Prinsip
Geologi)
karangan
Charles Lyell. Setelah mempelajari buku tersebut,
Darwin berkesimpulan bahwa:
1) deretan fosil yang terdapat di batuan muda
berbeda dengan fosil pada batuan yang lebih
tua.
2) perbedaan itu disebabkan adanya perubahan
secara perlahan-lahan. Darwin juga mempelajari
buku
mengenai
hubungan
ekonomi
dan
penduduk dunia di antaranya buku karangan
Thomas R. Malthus (1766-1834) yang berjudul An
Essay on The Principle of Population, dimana
Malthus berpendapat bahwa kenaikan jumlah

penduduk cenderung lebih cepat daripada


kenaikan produksi pangan. Oleh karena itu,
timbul
masalah
bagi
manusia
dalam
menyelamatkan diri dari bahaya kelaparan.
Perbandingan
Teori
Weismann, dan Darwin

Evolusi

Lamarck,

a. Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi


Darwin
Teori Evolusi Lamarck berisi dua gagasan utama,
yaitu:
1. Gagasan use and disuse (digunakan dan tidak
digunakan) bagian tubuh yang digunakan secara
intensif untuk menghadapi suatu lingkungan
tertentu akan menjadi besar dan kuat.
Sementara itu, bagian tubuh yang jarang
digunakan akan mengalami kemunduran.
2. Sifat atau ciri-ciri dari lingkungan dapat
diwariskan kepada keturunannya.
Contoh teori ini adalah evolusi pada jerapah
berleher panjang. Menurut Lamarck, nenek
moyang jerapah sebenarnya berleher pendek.
Jerapah yang berleher pendek menjulurkan
lehernya untuk mencapai makanannya pada
daun-daun cabang pohon yang tinggi. Oleh
karena itu, leher jerapah menjadi panjang. Sifat
leher jerapah yang panjang tersebut akan
diwariskan
pada
keturunannya.
Dengan
demikian, semua jerapah berleher panjang.
Sebaliknya, menurut Darwin, evolusi terjadi

melalui seleksi alam dengan adanya adaptasi


makhluk hidup. Darwin berpendapat bahwa
nenek moyang jerapah terdiri atas jerapah yang
berleher panjang dan jerapah berleher pendek.
Karena makanan jerapah adalah daun-daunan di
pohon yang tinggi, maka hanya jerapah berleher
panjang yang dapat menjangkaunya. Jerapah
berleher pendek tidak dapat menjangkau daundaun di pohon yang tinggi tersebut sehingga
kekurangan makanan dan akhirnya mati.
c.

Teori Darwin Vs Teori Weismann

Sebenarnya,
Weismann
tidak
menentang
pandangan Darwin, tetapi lebih menjelaskan
pandangan Darwin mengenai seleksi alam.
Weismann berpendapat bahwa perubahan sel
tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan
diwariskan
kepada
keturunannya.
Evolusi
menyangkut bagaimana pewarisan gengen
melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah
gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor
genetika. Sifat leher panjang atau pendek
jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher
panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk
leher pendek adalah resesif. Karena jerapah
berleher pendek tidak mampu beradaptasi
dengan lingkungan, maka jerapah ini akan
punah.
d.
Teori Evolusi Lamarck Vs Teori Evolusi
Weismann
Lamarck berpendapat bahwa makhluk hidup
beradaptasi terhadap lingkungannya melalui

perubahan pada organ tubuhnya. Kemudian, sifat


atau fungsi organ tersebut diwariskan kepada
keturunannya. Menurut Lamarck, nenek moyang
menjangan tidak bertanduk. Namun, dikarenakan
sering mengadu kepala, maka tanduk tumbuh di
kepala menjangan. Teori Lamarck ditentang oleh
Weismann.
Weismann
berpendapat
bahwa
perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh
lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya.
Weismann
membuktikan
teorinya
dengan
mengawinkan dua ekor tikus yang masingmasing ekornya telah dipotong. Kemudian, anakanak yang sudah dewasa dipotong ekornya dan
dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya tetap
anak-anak tikus yang berekor. Percobaan ini
dilakukan hingga 21 generasi tikus dan hasilnya
tetap sama.
B.

Mekanisme Evolusi

Tidak ada makhluk hidup yang sama persis


meskipun
berada
dalam
satu
spesies.
Keberadaan macam-macam karakteristik yang
dimiliki individu berperan sebagai pembeda
antara individu yang satu dengan yang lain.
Sifat-sifat yang berbeda yang terdapat pada
individu-individu dalam satu spesies disebut
variasi. Individu yang mengalami variasi disebut
varian. Jika satu spesies hidup pada suatu tempat
yang berbeda dari asal-usulnya, keturunanketurunan
berikutnya
akan
mengalami
perubahan sehingga spesies tersebut tidak sama
dengan spesies dari asalusulnya, dengan

demikian muncul varian.Sifat dan karakteristik


yang dimiliki suatu individu ditentukan oleh gen.
Perubahan yang terjadi pada gen menyebabkan
terjadinya perubahan sifat pada individu.Mutasi
gen adalah perubahan susunan kimia dari suatu
gen. Mutasi gen merupakan mekanisme evolusi
yang sangat penting. Pewarisan sifat dari induk
ke generasi berikutnya terjadi melalui gamet
induk. Kenyataan itu menyebabkan setiap gamet
mengandung beribu-ribu gen, setiap individu
menghasilkan beribu-ribu gamet, sehingga
jumlah generasi yang terjadi sedemikian banyak
selama
masih
adanya
spesies
tersebut.
Berdasarkan
kenyataan
tersebut,
dapat
diprediksi jumlah mutasi gen melalui laju mutasi
gen dari suatu spesies. Pemunculan mutasi gen
seakan-akan terjadi secara spontan, misalnya di
antara seribu biji yang normal ditemukan satu biji
yang tidak normal. Biji yang tidak normal
tersebut menghasilkan embrio yang abnormal.
Hal ini terjadi melalui mutasi gen sehingga laju
mutasi spontan pada biji tersebut dikatakan 1 :
1.000 atau 103. Laju mutasi suatu spesies
adalah angka-angka yang menunjukkan jumlah
gen-gen yang bermutasi di antara seluruh gamet
yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu
spesies.
Adanya perubahan lingkungan yang terjadi dari
masa ke masa, mengakibatkan individu-individu
yang hidup pada masamasa tersebut mengalami
perubahan pula. Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa spesies-spesies yang

hidup dari masa ke masa mengalami perubahanperubahan. Demikianlah yang menjadi dasar
terjadinya evolusi. Evolusi juga didukung adanya
faktor-faktor sebagai berikut.
1.

Seleksi Alam

Alam mengadakan seleksi terhadap makhluk


hidup yang ada di dalamnya. Hanya makhluk
hidup yang dapat beradaptasi yang mampu
bertahan hidup dan berkembang biak, sedangkan
yang tidak mampu beradaptasi akan punah dan
gagal melangsungkan kehidupannya.
2.

Migrasi

Migrasi adalah perpindahan spesies-spesies


ke tempattempat baru. Perpindahan tersebut
menghasilkan pola kehidupan baru yang
mendukung terjadinya perubahan pada spesiesspesies tersebut. Pada tempat yang baru
generasigenerasi yang muncul akan berbeda dari
spesies-spesies nenek moyang asal-usulnya.
3.

Rekombinasi Gen

Rekombinasi gen terjadi melalui perkawinan


yang menyebabkan perubahan
frekuensi gen
pada generasi berikutnya. Melalui perkawinan
silang, akan dihasilkan varietas baru. Varietas
baru ini terjadi akibat pembuahan atau
penyerbukan dari individu lain sehingga terjadi
rekombinasi gen. Rekombinasi gen-gen yang
disebabkan oleh perkawinan silang merupakan
dasar
terjadinya
evolusi,
karena
melalui
rekombinasi memungkinkan adanya variasi baru.

Apabila varietas-varietas baru yang terbentuk


menempati daerah yang sangat berbeda dan
tidak memungkinkan terjadinya interhibridisasi,
dua varietas baru tersebut akan mengalami
perubahan-perubahan yang pada akhirnya akan
menjadi dua spesies yang berbeda.
C.

Beberapa Salah Paham Tentang Evolusi

Evolusi
tidaklah
sebagaimana
yang
disangka banyak orang , menyatakan bahwa
manusia berevolusi dengan kera. Tetapi,
manusia
dan
kera
yang
ada
sekarang
mempunyai
nenek
moyang
yang
sama.
Pengertian moyang ini harus dipahami sebagai
moyang secara fisik, bukan spiritual, paling tidak
hingga saat ini.

Evolusi tidak berarti membuat mahluk


hidup tambah bagus atau tambah intelek.
Contohnya, ular adalah hasi evolusi proses dari
semacam kadal yang tidak lagi memerlukan
tangan dan kaki.

Evolusi tidak mempunyai tujuan tertentu.


Organisme adalah hasil dari mutasi yang sukses,
maupun gagal tergantung dari kondisi lingkungan
pada saat itu.

Manusia tidak mempunyai tempat yang


khusus di dalam pohon evolusi . kita hanyalah
salah satu cabang dari pohon itu.

Evolusi tidak berhenti. Evolusi adalah


proses basis dari biologi dan terus berlangsung.


Banyak yang bilang bahwa tidak ada buktibukti evolusi . evolusi sudah banyak diobservasi
di laboratorium maupun bukti-bukti fosil.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas , maka dapat


disimpulkan bahwa masing-masing para ahli ilmu
pengetahuan alam memiliki pandangan yang
berbeda-beda mengenai teori evolusi sesuai
dengan eksperimen-eksperimen yang telah
dilakukannya. Masing-masing pendapat tersebut
didasarkan oleh percobaan yang telah dibuktikan
sendiri oleh para ahli tersebut dan berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan tersebut masingmasing
memiliki
kelemahan-kelemahan,
sehingga masing-masing teori yang dipaparkan
saling melengkapi satu sama lainnya.
B.

Saran

Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini


jauh dari kesempurnaan karena itu
semua
merupakan kritik dan saran dari semua pihak
sangat saya harapkan.

Anda mungkin juga menyukai