Anda di halaman 1dari 26

Seri Panduan Pemetaan

Partisipatif No. 7 ini,

Pola dasar pemetaan dengan

7 kompas

Persiapan pemetaan

Alat-alat yang digunakan

PEMETAAN Pelaksanaan pemetaan


DENGAN
Menggambar peta dan
KOMPAS menghitung luas
TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN PARTISIPATIF

MEMAHAMI PEMETAAN
PARTISIPATIF “Kompas adalah alat
sangat berguna dalam
membuat peta. Cara
MEMPERKENALKAN IDE menggunakannya pun
PEMETAAN sangat mudah. Hanya
perlu sedikit ketekunan
untuk mempelajari cara
KESEPAKATAN-KESEPAKATAN
KAMPUNG YANG PENTING menggunakan kompas
secara efektif”

PERENCANAAN KEGIATAN
Seri Panduan Pemetaan
Partisipatif No. 7
ini menjelaskan tentang:
PELATIHAN TEHNIK PEMETAAN
! Cara mempersiapkan
tim pemetaannya
MEMETAKAN PENGETAHUAN
! Alat-alat yang
LOKAL / SURVEY PEMETAAN
diperlukan
! Cara mengambil data
MENGGAMBAR PETA survey dengan kompas
! Cara menghitung
angka hasil pengambilan
MEMERIKSA PETA, PENGESAHAAN data dengan
PETA DAN PENYUSUNAN
menggunakan kompas
! Cara menggambar

Untuk lebih memahami tahap-tahap pemetaan partisipatif,


lihat juga bagan pada bagian belakang kotak kemasan Seri
Panduan Pemetaan Partisipatif ini
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
No. 7 - PEMETAAN DENGAN KOMPAS

Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP)

Diterbitkan oleh Garis Pergerakan,


Jalan Cigadung Selatan I No 31
Bandung, 40191
Phone +62 - 22 - 2505531

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Rahmat Hidayat, dkk
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
Bandung; Garis Pergerakan, 2005
188 hlm.; 14 cm x 21 cm
ISBN: 979-25-4761-4
Cetakan Pertama, Maret 2005

Editor:
Rahmat Hidayat
Wisnu Adhi
Dianto Bachriadi

Penyusun Materi:
Ita Natalia
Restu Achmaliadi
Imam Hanafi
Hilma Safitri
Idham Kurniawan
Albertus Hadi Pramono

Grafis:
Rahmat Hidayat
Terranova Waksman
Jenis-Jenis Tranverse

Pada Pemetaan Dengan


Kompas (Transverse),
terdapat empat pola

1. Transverse Linear (garis lurus) 2. Transverse Jaringan

Pemetaan dengan pola Pemetaan dengan pola


transverse linear dilakukan transverse jaringan
dengan cara mengikuti dilakukan dengan
jalur yang berbentuk garis membuat beberapa garis
seperti jalan atau sungai. lurus yang sejajar satu
sama lain.

kegunaan transverse
jaringan ini adalah untuk
memetakan begitu banyak
informasi di dalam sebuah
area dengan cara yang
sistematis.

1
3. Transverse Radial (Jari-jari). 4. Transverse Tertutup (batas).

Pemetaan dengan pola Pemetaan dengan pola


transverse radial transverse tertutup ini
dilakukan dengan dilakukan untuk
mensurvey garis-garis menentukan batas suatu
linier (lurus) yang dimulai wilayah..
pada suatu tempat pusat.
Contoh: Jalan

"... Kenalilah
wilayah Anda!
Tentukan tujuan pemetaan di
wilayah Anda..!
Untuk mudah menentukan Pola”

Masing-masing pola dapat

2
Mempersiapkan Tim Pemetaan

Dalam satu tim pemetaan dengan kompas, setidaknya


dibutuhkan empat (4) orang anggota, yaitu : satu (1) orang
pemegang kompas dan klinometer, dua (2) orang yang
melakukan pengukuran jarak, dan satu (1) orang pencatat

Ada baiknya jika kita


menyertakan orang
yang banyak tahu
tentang lokasi yang

Siapa saja, bisa menjadi anggota


tim pemetaan baik itu laki-laki
maupun perempuan

3
Kalau memungkinkan (ketersediaan alat), bentuk
beberapa tim pemetaan untuk pembagian tugas.
Ini akan mempercepat kerja pemetaan.

"Alat Yang Digunakan"


1. Kompas
Kompas
penting untuk
menentukan 2. Klinometer
arah.

Alat ini berguna


untuk menetukan
3. Alat Ukur kemiringan.

Meteran yang digunakan ada baiknya memiliki


panjang 30-50 meter. Kalau tidak memiliki
meteran, dapat digunakan tali panjang yang
diberi tanda setiap meternya.

1 meter

4
4. Alat Tulis dan Tabel Data.
Ini diperlukan untuk mencatat data
dalam informasi yang didapat.
Patok Derajat Depan Derajat Belakang Jarak
Kemiringan Catatan Kiri Catatan Kanan
(stasiun) (Azimuth) (back azimuth) (meter)

"Memulai Pemetaan"
Untuk memulai pemetaan, kita harus
menentukan titik awal dan dari titik awal
tersebut kita dapat menentukan rute

Titik awal yang dipilih sebaiknya adalah objek yang mudah


dikenali dan mudah dicari dalam peta topografi. Misalnya,
jembatan atau persimpangan jalan.
Kalau tidak memiliki peta dasar, kita dapat menentukan titik
awal dengan menggunakan GPS

5
Mengukur Arah, Jarak,
dan Kemiringan

Untuk mengukur arah dapat dilakukan dengan kompas.


Bidiklah arah dari satu patok ke patok lain dengan
menggunakan kompas.

Patok 1 Patok 2
aan
Penggun
dibahas
kompas
b 10
pada ba
Ukurlah jarak dari patok satu ke patok lainnya,
dengan menggunakan meteran

Patok 1 Patok 2

6
Ukurlah kemiringan dengan

Sudut Kemiringan
yang diukur

Patok 2

Kenapa
kemiringan Patok 1

Peta merupakan gambar bumi dalam bentuk


datar, sementara permukaan bumi yang asli
bukan merupakan bidang datar karena terdiri
dari gunung dan lembah yang tidak datar.
Untuk itu, permukaan bumi yang miring atau
tidak datar harus dihitung bidang datarnya.

ing
g mir
Bidan

Bidang datar

7
Mencatat Data dan Informasi Wilayah

Masukkan setiap data ke dalam


tabel yang telah dibuat.

Patok Derajat Depan Derajat Belakang Jarak


Kemiringan Catatan Kiri Catatan Kanan
(stasiun) (Azimuth) (back azimuth) (meter)

0 130 310 50 0 Titik awal di jembatan sungai paku -


1 80 260 45 10 hutan lindung sungai paku
2 100 280 34.6 30 hutan lindung, 46 makam keramat -
3 55 235 42 0 318 makam keramat -
4 20 200 33 0 padang rumput, sawah -
5 330 150 37 0 sungai sungai
6 240 320 23 0 sawah -
7 263 83 45 0 212 arah kampung -
8 293 113 17 10 155 arah kampung -
9 241 61 53.3 38 hutan -
10 214 34 37 0 padang rumput -
kembali ke titik awal -

Sepanjang perjalanan Kita harus mencatat semua informasi


penting yang terdapat di dalam wilayah kita, seperti
keberadaan makam keramat/leluhur, mata air, sungai, jalan,

Ada beberapa tehnik untuk memcatat informasi wilayah


Mencatat atau Menggambar sketsa dari suatu wilayah yang dilalui
dalam melakukan pemetaan

Menggunakan tehnik persimpangan, yaitu membidik tempat penting


dari dua patok yang berbeda. Ketika menggambar pertemuan kedua

Makam Keramat
Ingat..!!
Dari data inilah
peta wilayah
Patok 9
Patok 6
akan dibuat.
Patok 7 Patok 8

8
Mengolah Data

1. Mengubah jarak kemiringan


menjadi jarak datar.
Setelah pemetaan dengan kompas selesai, dan
semua data telah dicatat, langkah selanjutnya
adalah mengubah jarak kemiringan menjadi jarak

Untuk
melakukannya,

Jarak datar =
Jarak kemiringan x cosinus (sudut kemiringan).

Contoh :
50
an =
ring
kk emi Sudut
Jara
20

Tentukan nilai cosinus dari 20 !


- cosinus 20 = 0,9397
- jarak datar = 50 x 0,9397

TERNYATA MUDAH MENGHITUNGNYA...!!

9
Bagaimana
cara
mengetahui
nilai
Gunakanlah cosinus?
tabel kosinus
yang biasa
dimiliki anak
sekolahan!
Selalu
gunakan
kalkulator
untuk
menghitung.

2. Menentukan skala peta.


Yang pertama-tama harus dilakukan dalam
menggambar peta adalah menentukan skala peta.
SKALA PETA adalah
perbandingan jarak
sebenarnya dengan jarak
yang ada dalam peta.

Misalnya...
Jarak sari kampung kita ke
kampung tetangga 100 m,
maka jarak di dalam peta

Penentuan skala ini bertujuan untuk dapat menampung


gambar peta dalam kertas yang tersedia.

10
Cara menentukan besaran skala :
1. Tentukan panjang kertas yang Anda miliki.

-------------- 90 cm ----------------
“ Panjang kertas
yang biasa
digunakan untuk
menggambar
peta adalah 90cm

2. Perkirakanlah berapa jarak terpanjang dari survey


pemetaan yang Anda lakukan, ubahlah ke dalam sa-
tuan centimeter. 1 km = 100.000 cm.

Jarak terpanjang kurang lebih


1 kilometer, atau sama dengan

Harus diingat!
100 cm = 1 meter
1 km = 1000 meter.

11
3. Menentukan skala.
Setelah sisi terpanjang kertas dan jarak terpanjang
pemetaan sudah ditentukan, maka dapat dimulai
perhitungan skala.

RUMUS UNTUK MENENTUKAN SKALA :


Jarak terpanjang pemetaan (cm)
Skala = Panjang kertas (cm)

Skala = 100.000 cm : 90 cm
= 1111,11
= 1200
Karena angka 1111,11 adalah angka yang tidak
lazim, maka kita harus bulatkan angka tersebut
menjadi 1200 .

Maka, skala untuk peta yang kita buat adalah 1 :

Meskipun terdapat banyak rumus


dan hitungan, bukan berarti ini
pekerjaan yang sulit..!
Lakukanlah latihan terus menerus
saya yakin anda pasti BISA...!!

12
4. Mengubah jarak sebenarnya ke dalam jarak peta.

Jarak sebenarnya (cm)


Jarak peta (cm) = Skala

Contoh :
- Jarak sebenarnya 20 meter
- Skala 1 : 1200
RUMUS PEMBULATAN
Berapakah jarak peta? Jika angka dibelakang
koma lebih besar dari 5,
* Ubahlah satuan jarak sebenarnya maka pembulatan keatas,
dari meter menjadi centimeter dan sebaliknya jika sama
20 m = 2000 cm atau lebih kecil dari 5,
maka pembulatan
kebawah
Jarak peta = 2000 / 1200
= 1,66 cm
= 1,7 cm
5. Membuat tabel baru.
Untuk mencatat semua penghitungan dan untuk
memudahkan memindahkan data ke dalam bentuk
gambar, buatlah tabel baru...
Ja berd
ini
ra
k s asa 000
ka rka

Patok Derajat Depan Derajat Belakang Jarak Kemiringan Jarak Datar Jarak Skala
la

(Azimuth) (Azimuth) (Meter) (Meter) (Centimeter)


pa sk

0 130 310 50 0 50 5
1

da ala

45 45 4.5
n

1 80 260 10
ta 1

2 100 280 34.6 30 30 3


be :
l

3 55 235 42 0 42 4.2
4 20 200 33 0 33 3.3
5 330 150 37 0 37 3.7
6 240 320 23 0 23 2.3
7 263 83 45 0 45 4.5
8 293 113 17 10 17 1.7
9 241 61 53.3 38 42 4.2
10 214 34 37 0 37 3.7

13
Menggambar Peta

Menyiapkan kertas milimeter block dan alat-alat lainnya.

Agar
menggambar
peta lebih
mudah,
gunakanlah

Kertas milimeter block terdiri dri


garis-garis lurus yang mendatar
(horizontal) dan menurun
(vertikal), sehingga akan
memudahkan penentuan garis

Alat-alat yang digunakan :

Busur Derajat

Pensil Mistar /

14
Langkah-langkah menggambar peta

1. Menentukan titik awal penggambaran.

Titik awal penggambaran lebih baik

Utara

Stasiun awal

2. Dari titik tersebut tentukan su-


dut pemetaan (azimut) dari

Utara
Titik 360/0 harus tepat
berada digaris utara

Titik stasiun 0, harus tepat


berada disumbu busur

Berilah tanda titik dengan pensil.


Ini merupakan titik untuk
menentukan garis kearah patok
kedua ( stasiun 1 )

15
3. Gambarlah garis lurus yang panjang-
nya sesuai dengan jarak yang sudah

Patok 0

Patok 1
5

4. Dari titik kedua ( patok 1 ), lakukanlah hal


yang sama, untuk menentukan gambar
dari patok kedua.

Utara

Patok 0

Patok 1

Lakukanlah langkah-langkah tersebut di atas sampai semua


patok (stasiun) tergambar dan anda mendapatkan sebuah
gambar peta hasil pemetaan anda

16
5. Lakukan terus-menerus sampai semua
tergambar, sehingga Anda mendapat-

6
9 7
8
10
5

0 4

2
1 3

Peta ini dibuat dari hasil pemetaan dengan


menggambar pola (transverse) batas.

6. Jika Anda melakukan penggabungan


pola dalam melakukan pemetaan, ma-
ka gambarlah pola lainnya, berdasar-
kan hasil pemetaan dengan pola ter-
sebut.

Gambar peta yang menggabungkan pola


(traverse) tertutup dengan traverse linear (garis).

17
Memasukan Informasi Wilayah dan
Catatan Survey

Setelah data survey telah tergambar, langkah


selanjutnya adalah memasukan informasi wilayah
kedalam peta

Kalau anda melakukan pemetaan dengan melakukan pola


gabungan, isikanlah catatan atau informasi wilayah dari
survey pemetaan dengan pola lain

Untuk mengisi informasi wilayah, dapat juga


dilakukan dengan menyalin dari peta
topografi. Tetapi anda harus lebih dulu
menyalin peta yang anda buat di kertas
milimeter block ke dalam kertas kalkir (kertas
tembus pandang), kemudian dari kertas kalkir
itu salinlah rincian informasinya. Untuk itu anda
harus membuat peta sesuai dengan skala peta
topografi

18
Membuat legenda dan Kolom
Pengesahan

Membuat Legenda
dan Kolom
Pengesahan dalam
pemetaan
partisipatif
merupakan
keharusan

KOLOM
LEGENDA

Hutan Lindung Batas Wilayah

Hutan Rakyat
Jalan Setapak
Sawah
Kolom Pen
Padang Rumput Sungai gesahan

Kebun Rakyat

Makam Keramat/Leluhur

Perkampungan Skala 1 : 1.000

Disahkan
pada tang
Tempat Pe gal :
ngesahan
:

19
Menghitung Luas

Bagaimana caranya agar kita Gampang sekali...


tahu luas wilayah yang sudah Cara menghitungnya tidak

PENTING UNTUK DIINGAT SAAT MENGHITUNG LUAS

Skala 1 : 1000 artinya, setiap jarak 1 cm dipeta, sama dengan


1000 cm jarak sebenarnya.
Untuk mengitung luas, skala tersebut harus dirubah kedalam

Untuk mengetahui luas wilayah yang kita petakan, dapat dihitung


secara manual yaitu dengan menggunakan kertas milimeter blok

Lakukan perhitungan luas sesuai


dengan skala yang digunakan.
Pada skala 1 : 1000,
1 cm

maka luas 1 cm persegi dipeta


sama dengan
10 x 10 = 100 meter persegi
Untuk kotak yang kecil (milimeter)
satu kotaknya sama dengan
1 cm
1 x 1 = 1 meter persegi
PERHITUNGAN INI
SANGAT PENTING
SEBAGAI ACUAN UN
TUK
MENGHITUNG LUAS
KESELURUHAN

20
Setelah acuan tersebut diketahui,
lakukanlah perhitungan dengan cermat,
teliti dan sabar pada tiap-tiap kotak

Wah banyak sekali


kotaknya....! dan ada
yang terpotong
batas wilayah

Terpotongnya kotak oleh garis batas pasti terjadi...


Untuk menghitungnya kita dapat melakukan generalisasi, yaitu
dengan cara menghitung semua kotak milimeter (kotak kecil) yang
terpotong, kemudian dibagi dengan angka 2 maka hasilnya
dianggap sebagai kotak milimeter utuh

Gambar di samping ini


menunjukan kotak-kotak kecil
yang terpotong oleh garis batas
wilayah (berwarna biru) dan
garis merah merupakan batas
dari kotak-kotak kecil yang tidak

Dalam gambar tersebut, jumlah kotak milimeter (kotak kecil) yang


terpotong berjumlah 38, maka 38 dibagi 2 adalah 19. Jumlah 19
itulah yang kemudian kita hitung luasnya......

21
Saya sudah menghitungnya, terdapat
80 kotak centimeter, 2308 kotak
milimeter dan 350 kotak milimeter
yang terpotong.

Kotak milimeter yang terpotong dibagi


2, adalah 350 dibagi 2 adalah 175.

Sekarang kita dapat


menghitung luas wilayah yang
Jangan lupa !!! pada skala 1 : 1000,

! Maka luas
1 cm2 = 10 x 10 = 100 m2
1 mm2 = 1 x 1 = 1 m2

80 x 100 = 8000 m2
2483 x 1 = 2483 m2 +
Luas = 10483 m2

Bagaimana kalau kita ingin merubah satuan


luasnya menjadi hektar?

I hektar = 10000 m2

Jadi 10483 m2 (persegi) dibagi


10000, sama dengan 1.0483
Hektar

22
Contoh-contoh yang disajikan dalam
buku ini adalah contoh yang sangat
sederhana

Ketika anda melakukan pemetaan yang


sebenarnya, anda akan menghadapi
persoalan yang lebih rumit.

Tetapi inti dan cara mengerjakannya


adalah sama. Anda harus tekun berlatih
dan berlatih

SELAMAT MELAKUKAN PEMETAAN


PARTISIPATIF

23

Anda mungkin juga menyukai