Makalah ini disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah fiqih ibadah
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
Prof.Dr.CHOLIDI, M.A
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Yang mana telah memberikan kenikmatan
sehingga kita masih diberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dalam tepat waktu.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari,makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Pengertian Thaharah
B. Hukum Thaharah
C. Macam-Macam Thaharah
D. Alat-Alat Untuk Bersuci
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Allah itu bersih dan suci. Untuk menemuinya, manusia harus terlebih dahulu bersuci atau
disucikan. Allah mencint ai sesuatu yang bersih dan suci. Dalam hukum Islam
bersuci dansegala seluk beluknya adalah termasuk bagian ilmu dan amalan yang penting
terutama karenadiant aranya syarat-syarat sholat telah dit etapkan
bahwa seseorang yang akan melaksanakan sholat, wajib suci dari hadas dan
suci pula badan, pakaian dan tempat nya dari najis. Dalam kehidupan sehari-hari
kita tidak terlepas dari sesuatu (barang) yang kotor dan najis sehingga t haharah dijadikan
sebagai alat dan cara bagaimana mensucikan diri sendiri agar sah saat
menjalankan ibadah
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari thaharah ?
2. Sebutkan pembagian thaharah ?
3. Sebutkan macam-macam air dan pembagiannya ?
4. Sebutkan pembagian najis ?
5. Bagaimana cara bersuci dari hadast dan najis ?
C. TUJUAN MASALAH
1. Ingin mengetahui tentang thaharah
2. Ingin mengetahui pembagian thaharah
3. Ingin mengetahui macam-macam air dan pembagiaannya
4. Ingin mengetahui pembagian najis
5. Memahami cara bersuci dari hadast dan najis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Thaharah
Thaharah menurut bahasa ialah bersih dan bersuci dari segala kotoran, baik yang nyata
seperti najis, maupun yang tidak nyata seperti aib. Menurut istilah para fuqaha” berarti
membersihkan diri dari hadast dan najis, seperti mandi berwudhu dan
bertayammum.(Saifuddin Mujtaba’.2003:1)
Suci dari hadast ialah dengan mengerjakan wudhu, mandi dan tayammum. Suci dari
najis ialah menghilangkan najis yang ada dibadan, tempat dan pakaian.
“Mereka betanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu
kotoran”.Oleh sebab itu hendaklah kamumenjauhkan diri dari wanita di waktu haid;
dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-oraang yang taubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri”.(QS.2:222)
Adapun tharahah dalam ilmu fiqih ialah:
a. Menghilangkan najis
b. Berwudhu
c. Mandi
d. Tayammum
Alat yang terpenting untuk bersuci ialah air. Jika tidak ada air, batu dan sebagainya
dijadikan sebagai alat pengganti air.
Macam-macam air
Air yang dapat dipergunakan untuk bersuci ada tujuh macam, yaitu:
1. Air hujan
2. Air sungai
3. Air laut
4. Air dari mata air
5. Air sumur
6. Air salju
7. Air embun
Pembagian air
Air tersebut dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Air mutlak (air yang suci dan mensucikan), yaitu air yang masih murni, dan tidak
bercampur dengan sesuatu yang lain.
2. Air musyammas (air yang suci dan dapat mensucikan tetapi makhruh digunakan),
yaitu air yang dipanaskan dengan terik matahari di tempat logam yang bukan emas.
3. Air musta’mal (air suci tetapi tidak dapat mensucikan), yaitu air yang sudah
digunakan untuk bersuci.
4. Air mutanajis (air yang najis dan tidak dapat mensucikan), yaitu air telah kemasukan
benda najis atau yang terkena najis.
B. Macam-macam Tharahah
a. Bersuci dari dosa (bertaubat)
Bertaubat kepada Alah yang merupakan tharahah ruhaniah, juga sebagai
metode mensucikan diri dari dosa-dosa yang besar maupun yang kecil kepada
Allah. Jika dosa yang dimaksudkan berhubungan dengan manusia, sebelum
bertaubat ia harus meminta maaf kepada semua orang yang disakitinya. Sebab
Allah akan menerima taubat-Nya secara langsung jika berhubungan dengan
dosa-dosa yang menjadi hak Allah.
Benda-benda najis
a) Bangkai (kecuali bangkai ikan dan belalang)
b) Darah
c) Babi
d) Khamer dan benda cair apapun yang memabukkan
e) Anjing
f) Kencing dan kotoran (tinja) manusia maupun binatang
g) Suau binatang yang haram dimakan dagingnya
h) Wadi dan madzi
i) Muntahan dari perut
Macam-macam najis
Najis dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Najis mukhaffafah (ringan), ialah air kencing bayi laki-laki yang
belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuati kecuali
ASI.
Cara mensucikannya, cukup dengan memercikan air kebagian
yang terkena najis sampai bersih.
2. Najis mutawassithah (sedang), ialah najis yang keluar dari
kubul dan dubur manusia dan binatang, kecuali air mani.
D. Hikmah bersuci
a) Thaharah termasuk tuntunan fitrah
b) Memelihara kehormatan dan harga diri orang islam
c) Memelihara kesehatan
d) Menghadap Allah dalam keadaan suci dan bersih
e) Thaharah berfungsi menghilangkan hadast dan najis juga berfungsi sebagai
penghapus dosa kecil dan berhikmah membersihkan kotoran indrawi.
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN