id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kerangka Teori
1.1 Tinjauan Teori Mengenai Legalitas Tanda Tangan Elektronik.
1.1.1. Pengertian Tanda Tangan.
Tanda tangan digunakan sebagai identitas diri yang diakui dalam
hukum sebagai persetujuan seseorang terhadap suatu tulisan atas
kewenangannya sendiri. Tanda tangan terdiri dari susunan aksara
sebagai tanda yang dibubuhkan dari orang yang berwenang menulis
sebuah pernyataan (Herlien Budiono, 2007: 220). American Bar
Association (ABA) mendefinisikan tanda tangan adalah suatu tanda
yang dibuat dengan untuk memberikan persetujuan dan otentifikasi
terhadap sesuatu sehingga dalam suatu pernyataan tertulis haruslah
disertakan tanda tangan orang yang bersangkutan sebagai acuan dari
tulisan seseorang.
14
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
1. Authenticity
Digital Siganature dapat menunjukan keberadaan data
elektronik asalnya, sehingga menjamin integritas suatu pesan
karena memperoleh Digital Certificate melalui aplikasi
Certification Authority. Digital certificate akan memberikan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
1) Pejabat legislatif, yaitu ketua dan anggota MPR, DPR, DPD, dan
DPRD;
2) Pejabat yudikatif, yaitu pimpinan Mahkamah Agung, Mahkamah
Konstitusi dan Komisi Yudisial.
3) Pejabat Eksekutif, yaitu Presiden dan Wakil Presiden, Menteri dan
pejabat pemerintah setingkat Menteri, Gubernur dan Wakil Gubernur,
Duta Besar, Bupati/Wakil Bupati dan Wali Kota/Wakil Wali Kota.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
memperoleh hak dan kewajibannya dengan nyaman, aman dan tentram, hal
tersebut dilaksanakan melaui e-government yang bertujuan untuk mencapai tata
pemerintahan yang baik (good governance).
dimilikinya untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan melalui internet.
2. Interaksi
Jenis pelayanan pada tingkat interaksi memungkinkan terjadinya
komunikasi dua arah antara pemerintah dengan pihak lain. Ada dua cara yang
dapat digunakan untuk melakukan pelayanan interaksi ini, yaitu: Petama adalah
bentuk portal dimana situs terkait memberikan fasilitas pencarian bagi mereka
yang ingin mencari data atau informasi secara spesifik. Kedua adalah
pemerintah menyediakan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi
dengan unit-unit tertentu yang berkepentingan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
3. Transaksi
Jenis pelayanan ini selain memungkin terjadinya komuniskasi dua arah
antara pemerintah dengan pihak lain, dapat juga dilakukan transaksi. Yang
terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada interaksi, hanya saja
terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan perpindahan uang dari satu
pihak lainnya. (Indrajit, 2006: 30-32)
1.5 Tinjauan mengenai Good Governance
1.5.1 Pengertian Good Governance
Dalam peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi
Pemerintah Daerah. Yang mengatur tentang Penyelenggaraan pemerintahan
daerah meliputi penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan yang
dilaksanakan berdasarkan asas otonomi dan asas tugas pembantuan. Yang
dimaksud dengan "tata kepemerintahan yang baik" adalah proses penciptaan
lingkungan kelembagaan yang memungkinkan adanya interaksi antar strata
pemerintahan dan antara pemerintah dan rakyatnya (masyarakat dan
swasta/dunia usaha) dalam suatu tata nilai yang baik. Terdapat tiga terminologi
yang masih rancu dengan istilah dan konsep good Governance, yaitu: Good
Governance (tata pemerintahan yang baik), Good Government
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
HR, 2006:296)
memaksakan kepatuhan.
dari yurisdiksi negara. Ada tiga hal penting dalam penegakan hukum
2. Kerangka Pemikiran
UU No 14 Tahun 2008
Tentang Keterbukaan Informasi Publik
E-Government
Legalitas/Keabsahan
Kebenaran
Sekuritas
Hambatan
Penyelesaian