Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konseptual

Dalam penulisan karya ilmiah tesis ini , bertitik tolak dari latar belakang

dan rumusan masalah setidaknya penulis menggunakan tiga landasan

teori yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti yakni teori

kebasahan, teori pembuktian dan teori perjanjian. Adapun dasar hukum

implementasi Digital signature/ tanda tangan elektronik di Indonesia yakni

bertumpu pada peraturan induk KUH Perdata/BW, kemudian sejak

dikeluarkannya Undang Undang ITE menjadi cikal bakal

berkembanganya hukum yang seiring dengan perkembangan teknologi di

Indonesia yang kian pesat, kemudian barulah pada tahun 2916 UU ITE di

amandemen sebagaimana disebut UU No.19 Tahun 2016 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik selanjutnya menyusul tahun 2019

dalam pemerintah dalam hal menjabat sebagai stake holder

mengeluarkan atura yakni Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2019

tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik dan PP No.81

Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik sebagai

dasar yuridis sekaligus payung hukum imlementasi Digital signature/

tanda tangan elektronik di Indonesia

Penulisan tesis ini setidaknya ada dua garis besar fokus penelitian

rumusan masalah yang pertama untuk melihat kekuatan pembuktian

79
Digital signature/ tanda tangan elektronik sebagai alat bukti dengan fokus

penelitian untuk mengetahui pembuktian perkara perdata di Indonesia dan

pembuktian Digital signature/ tanda tangan elektronik di persidangan.

Untuk rumusan masalah yang kedua mengetahui keabsahan Digital

signature/ tanda tangan elektronik ditinjau dalam perspektif hukum

perdata dan UU ITE dengan focus penelitian untuk mengetahui peraturan

mengenai Digital signature/ tanda tangan elektronik serta mekanisme

atribut cara kerja Digital signature/ tanda tangan elektronik.

Adapun tujuan penelitian dari penulisan ini untuk mengharapkan

terwujudnya kepastian hukum mengenai Digital signature/ tanda tangan

elektronik yang pada intinya bersesuaian dengan tujuan hukum itu sendiri

yakni adanya keadilan, kepastian dan kemanfaat.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram kerangka konseptual

berikut

80
B. BAGAN KERANGKA KONSEPTUAL

DASAR HUKUM
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata / Burgerlijk
Wetboek (BW)
Landasan Teori 2. Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No.11 Tahun
Teori Keabsahan 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Teori Pembuktian 3. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Teori Perjanjian
elektronik
4. PP No. 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan
melalui sistem elektronik

Kekuatan Pembuktian Digital Keabsahan Digital Signature


Signature Sebagai Alat Bukti Ditinjau dalam Persektif
Hukum Perdata dan UU ITE
1. Pembuktian Perkara 1. Peraturan Mengenai
Perdata di Indonesia Digital signature/
Tanda Tangan
2. Pembuktian Digital Elektronik di
Signature / Tanda Indonesia
2. Mekanisme Atribut
Tangan Elektronik di
Cara Kerja Digital
Persidangan Signature/ Tanda
Tangan Elektronik

Terwujudnya Kepastian Hukum


mengenai keabsahan digital
signature

81
C. Hipotesis

1. Keabsahan Digital signature/ tanda tangan elektronik belum diakui

esensinya dalam perspektif hukum perdata

2. Lemahnya kekuatan pembuktian Digital signature/ tanda tangan

elektronik sebagai alat bukti di persidangan

82

Anda mungkin juga menyukai