Anda di halaman 1dari 2

UNDIAN 2 “SANGGAR ALE-ALE PUTERA”

“ASKARA”

Tatkale Adzan senja berkumandang


Bersegere askara mulai benderang

“Askara” dalam Bahasa Indonesia berarti cahaya atau


sinar, yang pada garapan tari ini disimbolkan dengan pelita.
Pelita berfungsi sebagai penerang dikala gelap mulai datang.
Pada zaman dahulu, penerangan di kampong sangat terbatas.
Masyarakat di perkampungan menggunakan pelita sebagai
media penerang di rumah, jalan, bahkan Musholla.

Sebelum kumandang Adzan Maghrib tiba, para pemuda


Muslim biasanya telah bersiap di Musholla atau Masjid
terdekat sambil bersenda gurau, bermain sarung dan
menghidupkan pelita, agar cahaya terangnya menerangi
sekitar.

Penata tari : Febry Putra Utama, S.Pd., CPS


Penata Musik : Iswahyudi
Penari : Riskhi, Haekal, Rendy & Ariel.
UNDIAN 9 “SPEKTRA A”

“DARE MENENUN”

Memanglah cantik nage belimbur, Jadi selendang pergi kenduri


Memanglah cantik dare pelipur, Cantik dipandang sampai ke hati

Tarian ini menceritakan aktivitas Dare Melayu yang


sedang membuat kain tenun. Kain corak Nage Belimbur
merupakan kain khas dari Ketapang. Proses yang dilakukan
mulai dari memintal benang sampai dengan kain tenun jadi
yang nantinya akan dipakai untuk mereka sehari-hari. Dalam
gerakannya tercermin perasaan sukaria dan gembira dalam
proses pembuatan kain yang juga difungsikan sebagai tudung
kepala sebagai identitas puan melayu.

Penata tari : Febry Putra Utama, S.Pd., CPS


Penata Musik : Ridho,S.Pd
Penata rias & busana : Fakhrani Anugrah Putri, S.Pd
Penari : Aisya, Evlyne, Devina, Mutia, & Zalfina

Anda mungkin juga menyukai