Adat Budaya Banyuasin

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANISA NUR RAHMA

KELAS : V.B
1. ARAKAN

Adat arakan di Banyuasin sering dilakukan masyarakat setempat dengan suasana riang

gembira, karena arakan menjadi bagian penting dari tradisi acara pernikahan atau

perkawinan.

Arakan merupakan tradisi mengarak pengantin yang diiringi banyak orang, terutama dari

keluarga kedua belah pihak. Biasanya, arakan kental dengan situasi euforia dan keseruan.

2. NGUNDANG

Kegiatan warisan yang masih sering digelar di Banyuasin yakni nNgundang. Adat ngundang

dilakukan dengan cara mendatangi rumah sanak saudara, atau tetangga yang sedang

menggelar acara hajatan.


3. SERAMBE

Adat asal Banyuasin lain adalah Serambe. Kegiatan ini merupakan seni bercerita dalam

bentuk syair yang dilakukan penutur.

Biasanya Serambe dilakukan di atas pangung dan menjadi tontonan yang menghibur, seperti

layaknya pentas teaterikal.

4. SENJANG

Senjang di Banyuasin merupakan acara yang paling banyak diketahui publik. Senjang

sebenarnya hampir mirip dengan Serambe karena berhubungan dengan seni sastra lisan.

Senjang pun dilakukan oleh penutur dan dipertontonkan kepada masyarakat. Syair Senjang

dominan menyelipkan pesan moral, ajaran baik, dan nasihat dalam setiap lisan.
5. AESAN

Agustin)

Banyuasin juga mempunyai baju adat khas dan sering dipakai pengantin ketika

melangsungkan janji suci. Sama seperti di Palembang, busana adat asal Banyuasin bernama

Aesan Gede dan Aesan Paksangko.

Secara harfiah, Aesan menunjukkan simbol dan ciri khas dari pakaian atau busana warisan

leluhur yang dikenakan setiap pengantin agar lebih anggun dan menawan.

6. TEMBANG BATANGHARI SEMBILAN

Tidak saja kesenian syair serta mempunyai busana adat, Banyuasin juga memiliki musik

modern dengan irama diiringi alunan petikan gitar tunggal.

Seni ini dinamakan Tembang Batanghari Sembilan sebagai lagu asli masyarakat di sana.

Anda mungkin juga menyukai