METODE PELAKSANAAN
TAHUN ANGGARAN 2021
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
1. UMUM ............................................................................................................................................ 1
97
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
98
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
99
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
100
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
101
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
102
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
1. Umum
1.1 Dasar Hukum
1.1.1 Jasa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatan ini diberlakukan UU No. 2 2017 tentang Jasa Konstruksi,
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Peraturan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No 37 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah, serta Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor S-42/A/2000.
1.1.2 Standard Rujukan
a. Bila bahan-bahan atau mutu pengerjaan disyaratkan oleh spesifikasi ini harus
memenuhi atau melampaui peraturan atau standard yang disebutkan secara khusus,
maka adalah tanggung jawab Penyedia Jasa (Kontraktor) untuk menyediakan bahan-
bahan dan mutu pengerjaan seperti itu.
b. Dalam pengadaan semua jenis barang/bahan yang digunakan dalam pekerjaan, adalah
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa untuk membuktikan bahwa telah dipenuhi
persyaratan rinci dari peraturan dan standard yang disebutkan secara khusus serta
untuk membuktikan bahwa jenis barang yang diadakan dalam pekerjaan memenuhi
atau melampaui persyaratan yang ditetapkan.
c. Pengguna jasa berhak untuk menolak jenis bahan/barang yang digunakan dalam
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan minimum yang ditetapkan. Selanjutnya
Pengguna Jasa berhak, dan dengan tanpa mengabaikan cara penyelesaian lainnya
untuk menerima jenis barang yang tidak sesuai dan diikuti dengan suatu penyesuaian
dalam harga satuan atau harga borongan untuk jenis barang/bahan tersebut.
Juga merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa, disyaratkan demikian oleh Dokumen
Kontrak atau permintaan tertulis dari Pengguna Jasa, untuk menyerahkan kepada
Pengguna Jasa semua bukti yang diminta bahwa bahan-bahan atau mutu pengerjaan
atau kedua-duanya, memenuhi atau melampaui persyaratan peraturan atau standar
yang disebutkan secara khusus.
1
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
2
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
1.3 Ukuran
Semua ukuran untuk pekerjaan beton dinyatakan dalam cm sedang untuk pekerjaan baja
dinyatakan dalam mm. Apabila ada keragu-raguan mengenal dimensi satuan, kontraktor
wajib menanyakan terlebih dulu kepada Konsultan Pengawas (KP).
1.6 Koordinasi
Pada waktu pengadaan material dan pemasangan material tersebut, Kontraktor wajib
mengadakan koordinasi dengan Kontraktor-Kontraktor unsur pekerjaan lainnya atas
petunjuk Konsultan Pengawas.
3
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
4
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
2. Pekerjaan Persiapan
2.1 Papan Nama Proyek
Pembuatan dan pemasangan papan nama proyek sebanyak 1 (satu) buah dengan bentuk,
ukuran, isi tulisan dan warna harus dibuat sesuai Peraturan Gubernur No. 19 Tahun 2019
tentang Pemasangan Papan Informasi Penyelenggaraan Prasarana, Sarana Dan Utilitas
Umum, sebagai berikut :
5
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
h. Nilai anggaran;
i. Sumber anggaran;
j. Media Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; dan
k. Kode Matriks atau Kode Batang yang memuat seluruh informasi Papan Informasi
Penyelenggaraan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum.
Penempatan papan nama proyek di dalam lokasi proyek pada tempat yang mudah terlihat
umum dan dipasang saat mulainya pelaksanaan pekerjaan dan harus dicabut setelah
penyerahan kedua (Final Hand Over).
6
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
3. Pekerjaan Tanah
3.1 Pekerjaan Galian Tanah
3.1.1 Uraian
a. Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan atau penumpukan dari tanah atau
batuan atau bahan-bahan lainnya dari badan jalan atau yang berdekatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan yang memuaskan dari pekerjaan dalam Kontrak ini.
b. Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembangunan pondasi bangunan, saluran
air/selokan, untuk pembentukan parit, pemasangan jaringan pipa, gorong-gorong atau
struktur kecil lainnya.
c. Pemeriksaan lapangan dan Pengujian tanah (Soil Investigasi)
Pemeriksaan Lapangan
Pelaksana/Pemborong harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung
kelapangan guna menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang
kelak akan dijumpai dan keadaan lapangan sekarang atau nanti mungkin akan
mempengaruhi jalannya pekerjaan.
Pengujian Tanah (Soil Investigasi)
Pelaksana/Pemborong sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan terlebih dahulu
harus melakukan pengujian tanah (Soil Investigasi) baik pengujian secara
lapangan maupun pengujian dengan menggunakan Uji Laboratorium.
d. Galian akan ditentukan sebagai salah satu galian umum atau galian berbatu.
Galian biasa terdiri dari semua galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian
batu.
7
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
Galian batu akan terdiri dari galian batu bulat besar yang mempunyai volume 1,0
m3 atau lebih besar dari semua batuan atau bahan-bahan keras lainnya yang dalam
pendapat Direksi adalah kurang praktis untuk menggali tanpa menggunakan alat
bertekanan udara. Pada umumnya peledakan tidak akan diperkenankan. Galian ini
tidak termasuk bahan-bahan yang menurut Direksi dapat dilonggarkan/dilepaskan
dengan suatu mesin penggaruk hidrolik tunggal yang ditarik oleh sebuah traktor
dengan berat minimum 15 ton dan tenaga kuda netto sebesar 180 HP.
Kontraktor dianggap telah memenuhi pekerjaan bila material substansi yang digali
telah dibuang sampai pada batas yang ditunjukkan dalam gambar atau ketentuan
lain.
Kontraktor harus melakukan penggalian dan membuang substansi apapun yang
ditemukan hingga kedalaman yang ditentukan dalam gambar atau hingga
kedalaman yang perlu untuk pelaksanaan konstruksi yang layak dan penyelesaian
pekerjaan.
3.1.2 Toleransi Dimensi
a. Toleransi pengukuran untuk pekerjaan galian ini adalah:
- Vertikal : 0.25 m
- Horizontal : 0.25 m
b. Galian harus dilakukan sesuai dengan ukuran, ketinggian, dan kemiringan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dengan kelandaian akhir, arah dan formasi sesudah galian
tidak boleh bervariasi dari yang ditentukan lebih dari 25 cm pada setiap titik.
c. Permukaan galian yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air permukaan harus
cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk menjamin drainase yang bebas
dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.
d. Apabila galian terlalu dalam maka diperlukan penguat dinding tanah bisa berupa kayu-
kayu yang ditanam disepanjang lereng untuk mencegah kemungkinan terjadinya
ketidak stabilan lereng selama masa pelaksanaan konstruksi.
3.1.3 Pengajuan dan Pencatatan
a. Untuk setiap pekerjaan galian yang akan dibayar menurut bab ini maka kontraktor
harus mengajukan kepada Direksi sebelum memulai pekerjaan, yaitu gambar
penampang memanjang yang menunjukkan tanah dasar yang ada sebelum pekerjaan
pembersihan dan pembongkaran telah dilaksanakan.
8
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
b. Kontraktor harus mengajukan pada Direksi gambar terinci dari semua struktur
sementara yang diusulkan atau yang diperintahkan untuk digunakan, seperti skor,
turap, “Cofferdam” , saluran sementara dan harus memperoleh persetujuan Direksi
sebelum pelaksanaan pekerjaan penggalian yang dimaksudkan, yang akan dilindungi
oleh struktur yang diusulkan.
c. Setelah setiap penggalian untuk tanah diselesaikan maka Kontraktor harus
memberitahukan kepada Direksi. Tidak ada bahan-bahan landasan atau bahan lainnya
yang akan dipasang sampai Direksi telah menyetujui kedalaman galian dan sifat serta
kekuatan bahan-bahan pondasi.
d. Jika penggunaan bahan-bahan peledak untuk mengeluarkan batu cadas atau rintangan
lain diperkenankan maka Kontraktor harus mempunyai suatu daftar dari semua alat
peledak yang digunakan, menunjukkan lokasi dan jumlah untuk dicek oleh Direksi.
3.1.4 Keamanan Pekerjaan Galian
a. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk menjamin keselamatan tenaga kerja
yang melaksanakan pekerjaan galian dan masyarakat umum.
b. Selama pekerjaan galian, harus dipertahankan lereng galian sementara yang mantap
dan mampu menunjang pekerjaan yang berdampingan, struktur atau mesin akan
diawasi setiap waktu. Skor dan turap yang memadai harus dipasang bila permukaan
galian yang menunjang struktur yang berdampingan menjadi kurang stabil atau rusak
oleh pekerjaan galian.
c. Alat–alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau maksud lain tidak akan
diperkenankan untuk berada atau beroperasi lebih dekat dari 1,5 m dari tepi parit
terbuka atau galian yang menunjang struktur yang berdampingan menjadi kurang
stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.
d. “Cofferdam”, tembok ujung atau sarana lain untuk menghindari air dari galian harus
direncanakan secara layak dan cukup kuat untuk menjamin tidak akan terjadi runtuhan
secara tiba-tiba, dan mampu menghindari banjir yang datang cepat pada tempat
pekerjaan.
e. Pada setiap saat sewaktu para pekerja atau lainnya berada di dalam galian dan
mengharuskan kepala mereka di bawah permukaan tanah sekitarnya, maka kontraktor
harus menempatkan seorang pengawas keamanan di tempat kerja yang tugasnya hanya
memonitor keamanan dan kemajuan. Setiap saat peralatan galian yang tidak digunakan
9
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
(cadangan) dan perlengkapan pertolongan pertama (P3K) harus tersedia pada tempat
pekerjaan galian.
f. Bahan-bahan peledak yang diperlukan untuk galian batuan harus disimpan dalam
suatu penyimpanan (Gudang Bahan Peledak) yang aman dari daerah perkotaan pada
suatu lokasi dan dengan suatu cara yang disetujui oleh Direksi dan para penguasa
lainnya yang bersangkutan. Semua akan ditangani dan digunakan dengan sangat
berhati-hati dan ketat sesuai dengan undang-undang dan peraturan Pemerintah.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mencegah setiap pengeluaran yang tidak
sah atau penggunaan yang tidak pada tempatnya dari setiap bahan-bahan peledak
dipercayakan hanya pada orang-orang yang berpengalaman dan bertanggung jawab.
g. Semua galian terbuka harus dibuat penghalang untuk mencegah orang atau sesuatu
secara tidak sengaja terjatuh kedalamnya dan setiap galian terbuka pada jalur lambat
atau bahu jalan akan diberi tanda tambahan pada malam hari dengan drum yang dicat
dengan warna putih (atau yang sama) dan merah atau cahaya kuning untuk kepuasan
Direksi.
3.1.5 Penjadwalan Kerja
a. Luas setiap galian yang dibuka dalam setiap operasi harus dibatasi sesuai dengan
pemeliharaan permukaan yang digali pada suatu kondisi yang baik, dengan
memperhatikan pengaruh dari pengeringan, peredaman oleh air hujan dan gangguan
oleh operasi pekerjaan berikutnya.
b. Pembuatan parit atau penggalian lainnya yang melintasi jalan kendaraan harus
dilaksanakan dengan menggunakan konstruksi setengah lebar jalur kendaraan
sehingga jalan tetap terbuka bagi lalu lintas sepanjang waktu.
Jika lalu lintas pada jalur harus dihentikan karena pekerjaan maka kontraktor harus
memperoleh persetujuan jadwal sebelumnya untuk gangguan tersebut dari para penguasa
yang bersangkutan maupun dari Direksi.
3.1.6 Kondisi Tempat Kerja
a. Semua galian harus dipelihara agar bebas dari air dan Kontraktor harus menyediakan
semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga kerja untuk pengeringan
(pemompaan), pengalihan saluran air dan pembangunan saluran sementara, tembok
ujung serta “Cofferdam”. Setiap saat pompa harus disiapkan pada tempat kerja untuk
menjamin tidak ada gangguan dalam kontinuitas prosedur pengeringan.
10
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
b. Bila pekerjaan sedang dilaksanakan pada saluran yang ada atau daerah lain di mana
aliran bawah tanah atau air tanah dapat tercemar, maka Kontraktor harus memelihara
sepanjang waktu pada tempat pekerjaan yang sebenarnya suatu persediaan air dari
kualitas air minum untuk digunakan oleh pekerja untuk mencuci, bersama dengan
persediaan secukupnya dari sabun dan disinfektan.
3.1.7 Perbaikan Pekerjaan yang Kurang Memuaskan
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi dalam Sub Bab 3.1.2 (1) di atas
harus diperbaiki oleh Kontraktor sebagai berikut:
- Bahan-bahan yang berlebihan harus dibuang dengan galian selanjutnya.
- Daerah yang telah digali secara berlebihan, atau daerah yang retak berlebihan atau
longsor harus diurug kembali dengan timbunan bahan-bahan pilihan atau agregat lapis
pondasi atas sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
3.1.8 Utilitas
a. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperoleh setiap informasi yang ada
tentang keberadaan serta lokasi bangunan utilitas di bawah tanah dan untuk
memperoleh serta membayar setiap perizinan yang diperlukan atau pemberian hak
lainnya untuk melaksanakan galian yang disyaratkan dalam Kontrak.
b. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan perlindungan setiap
saluran pipa di bawah tanah yang masih berfungsi, kabel, pipa penyalur atau lainnya di
atas tanah dan jalur-jalur pelayanan atau struktur cabang yang mungkin ditemukan dan
untuk memperbaiki setiap kerusakan yang disebabkan oleh opersinya.
3.1.9 Royalti Untuk Bahan-bahan yang Digali
Bila timbunan dengan bahan-bahan pilihan atau agregat lapis pondasi atas agregat aspal
atau beton atau bahan-bahan lainnya diperoleh dari galian bahan-bahan tambahan di luar
daerah proyek maka kontraktor harus membuat semua pengaturan yang diperlukan dan
pembayaran biaya dan royalti pada pemilik tanah dan penguasa yang berwewenang untuk
izin menggali dan mengangkut bahan-bahan tersebut.
3.1.10 Penggunaan dan Pembuangan Bahan-bahan Galian
a. Semua bahan-bahan yang sesuai dengan yang digali dalam batas-batas proyek,
bilamana memungkinkan, harus digunakan dalam cara yang paling efektif untuk
timbunan atau urugan kembali.
b. Bahan-bahan galian yang mengandung tanah organik tinggi, tanah gambut, sejumlah
besar akar, atau bahan-bahan tumbuhan lainnya atau tanah kompresibel yang menurut
11
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
12
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
13
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
b. Skor, turap dan “Cofferdam” atau tindakan lainnya untuk mengeluarkan air harus
dipasang untuk memberikan ruang gerak yang cukup untuk pelaksanaan dan
pemeriksaan kerangka acuan dan untuk memungkinkan pemompaan dari tepi luar
acuan. “Cofferdam” atau skor yang bergeser atau bergerak secara lateral selama
pekerjaan galian harus dibetulkan atau diperbesar untuk memperoleh ruang bebas yang
diperlukan dalam pelaksanaan.
c. Setiap pemompaan dari galian harus dikerjakan dengan cara yang sedemikian rupa
untuk menghindari kemungkinan setiap bagian bahan-bahan konstruksi yang baru
ditempatkan dapat terbawa keluar. Setiap pemompaan yang diperlukan selama
penempatan beton atau untuk suatu perioda sekurang-kurangnya 24 jam sesudahnya,
harus dikerjakan dari suatu bak yang cocok terletak di luar acuan beton dan air
dipompa ke dalam sistim drainase yang telah ditetapkan.
3.1.12.3 Galian Untuk Bahan-Bahan Galian Tambahan
a. Lubang galian tambahan harus digali sesuai dengan ketentuan dari spesifikasi ini.
b. Persetujuan untuk membuka suatu daerah galian tambahan baru atau untuk
mengoperasikan yang sudah ada harus diperoleh dari Direksi secara tertulis sebelum
setiap operasi galian tambahan dimulai.
c. Lubang galian akan dilarang atau dibatasi di mana semuanya itu dapat mengganggu
drainase alam atau yang direncanakan.
d. Lubang galian harus diratakan dan diberi drainase sedemikian rupa untuk mengalirkan
semua air permukaan ke gorong-gorong drainase tanpa ada genangan.
e. Tepi suatu lubang galian tambahan tidak boleh lebih dari 2 meter dari kaki suatu
timbunan atau 10 meter dari puncak galian.
3.1.12.4 Pengukuran Galian
a. Pekerjaan galian harus diukur sebagai pembayaran untuk volume, di tempat dalam
kubik meter dari bahan-bahan yang dipindahkan. Dasar perhitungan adalah gambar
potongan melintang profil tanah yang disetujui sebelum galian dan garis kelandaian
serta ketinggian yang ditentukan atau diterima dari pekerjaan galian yang diselesaikan.
Metoda perhitungan akan merupakan metoda luas ujung rata-rata dengan
menggunakan penampang melintang pekerjaan dan berjarak tidak lebih dari 25 meter.
b. Pekerjaan galian yang memenuhi syarat untuk pengukuran dan pembayaran menurut
seksi ini akan dibayar sebagai galian, meskipun bila bahan-bahan yang digali disetujui
14
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
untuk digunakan sebagai bahan-bahan konstruksi dan diukur dan dibayar pada bab
lainnya dari spesifikasi ini.
c. Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk pemasangan pipa beton tidak akan diukur
untuk pembayaran, biaya dari pekerjaan ini dianggap termasuk dalam harga satuan
penawaran.
d. Galian yang melebihi garis yang terlihat pada profil dan penampang melintang yang
disetujui termasuk galian untuk membentuk terassering dan ikatan pada timbunan dan
lereng yang ada, tidak akan termasuk dalam volume yang diukur untuk dibayar kecuali
di mana:
Kelebihan galian diperlukan untuk pembuangan bahan-bahan lunak atau tidak
sesuai sebagaimana ditentukan atau pemindahan batu-batuan dan bahan-bahan
yang keras seperti disyaratkan.
Pekerjaan tambahan yang diperoleh dari keruntuhan lereng yang sebelumnya
telah diterima dan disetujui secara tertulis oleh Direksi.
e. Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk mengambil bahan-bahan untuk konstruksi
dari lubang galian tambahan atau galian batuan di luar batas daerah konstruksi tidak
akan diukur untuk pembayaran, biaya pekerjaan ini dianggap termasuk dalam harga
satuan untuk pembayaran timbunan atau bahan-bahan perkerasan.
15
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
16
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
17
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
b. Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam batas kadar air yang ditentukan
atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi harus dikoreksi dengan menggaru bahan-
bahan disusul dengan penyiraman dengan jumlah air yang cukup dan mencampur
secara keseluruhan dengan sebuah mesin perata (grader) atau peralatan lain yang
disetujui.
c. Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti batas kadar air yang ditetapkan
atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi, harus diperbaiki dengan menggaru bahan-
bahan disusul dengan pengerjaan dengan mesin perata berulang-ulang atau peralatan
lainnya yang disetujui dengan selang istirahat antara pekerjaan, dibawah kondisi cuaca
kering. Kalau tidak atau bila pengeringan yang cukup tak dapat dicapai dengan
pengerjaan dan membiarkan bahan-bahan terlepas, maka Direksi dapat memerintahkan
agar bahan-bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan-bahan
kering yang memadai.
d. Timbunan yang menjadi jenuh karena hujan atau banjir atau sebaliknya setelah
dipadatkan secara memuaskan sesuai dengan spesifikasi ini, pada umumnya tak akan
memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat bahan-bahan dan kerataan permukaan
masih memenuhi persyaratan dari spesifikasi ini.
e. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kestabilan semua pekerjaan timbunan
yang sudah selesai. Kontraktor harus mengganti dengan biayanya sendiri terhadap
pekerjaan yang rusak atau salah penempatan menurut pendapat Direksi atas
kecerobohan atau kelalaian atas pekerjaannya. Bagaimanapun, Kontraktor tidak
dituntut untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang timbul akibat badai dan
bencana alam atau pergeseran bumi yang tak dapat dihindari disebabkan oleh alam di
mana pekerjaan tersebut ditempatkan, pekerjaan yang telah selesai dan diterima secara
tertulis oleh Direksi dalam keadaan yang baik dan lengkap.
3.2.7 Pemulihan Pekerjaan Setelah Pengujian
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang dibuat oleh pengujian kepadatan atau lainnya
harus ditimbun kembali oleh Kontraktor tanpa penundaan dan dipadatkan sampai
persyaratan toleransi permukaan dan kepadatan dari spesifikasi ini.
3.2.8 Pembatasan Cuaca
Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan turun, dan
tidak ada pemadatan yang boleh dilakukan setelah hujan atau sebaliknya bila kadar air
bahan-bahan berada di luar batas yang ditentukan.
18
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
19
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
timbunan dengan bahan-bahan terpilih, bila diuji sesuai dengan AASHTO T 193 harus
mempunyai suatu nilai CBR minimum 3% dan sekurang-kurangnya 100% kepadatan
kering maksimum sebagaimana ditentukan sesuai dengan AASHTO T 99.
b. Bila digunakan dalam situasi pemadatan dengan kondisi jenuh atau banjir tidak dapat
dihindari, maka timbunan dengan bahan-bahan terpilih harus terdiri dari pasir atau
kerikil atau bahan-bahan butiran bersih lainnya dengan suatu Indeks Plastisitas
maksimum 6%.
c. Bila digunakan pada pekerjaan stabilitas timbunan atau lereng atau dalam situasi
lainnya di mana kekuatan geser adalah penting, tetapi berlaku kondisi pemadatan
normal, maka timbunan dengan bahan-bahan terpilih dapat merupakan timbunan
batuan atau kerikil berlempung yang bergradasi baik atau tanah liat berpasir atau tanah
liat yang memiliki plastisitas rendah. Jenis bahan-bahan yang dipilih dan disetujui oleh
Direksi akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau
ditimbun atau pada tekanan tanah yang harus dipikul.
3.2.11 Penempatan dan Pemadatan Timbunan
3.2.11.1 Persiapan Tempat Kerja
a. Sebelum menempatkan timbunan pada suatu daerah maka semua operasi pembersihan
dan pembongkaran, termasuk penimbunan lubang yang tertinggal pada waktu
pembongkaran akar pohon, harus telah diselesaikan dan bahan-bahan yang tidak
memenuhi syarat harus telah dikeluarkan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Semua areal harus diratakan dengan baik sebelum penimbunan dimulai.
b. Di mana ukuran tinggi timbunan adalah satu meter atau kurang, maka daerah pondasi
timbunan tersebut harus dipadatkan secara penuh (termasuk penggaruan dan
pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai lapisan atas 150 mm dari tanah
memenuhi persyaratan kepadatan yang ditentukan untuk timbunan yang akan
ditempatkan di atasnya.
c. Bila timbunan tersebut akan dibangun di atas tepi bukit atau ditempatkan pada
timbunan yang ada, maka lereng-lereng yang ada harus dipotong untuk membentuk
terasering dengan ukuran lebar yang cukup untuk menampung peralatan pemadat
sewaktu timbunan ditempatkan dalam lapisan horizontal.
3.2.11.2 Penempatan Timbunan
a. Timbunan harus ditempatkan pada permukaan yang dipersiapkan dan disebarkan
merata serta bila dipadatkan akan memenuhi toleransi ketebalan lapisan yang
20
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
ditentukan. Di mana lebih dari satu lapisan yang akan ditempatkan maka lapisan
tersebut harus sedapat mungkin sama tebalnya.
b. Timbunan tanah harus dipindahkan segera dari daerah galian tambahan ke permukaan
yang dipersiapkan dalam keadaan cuaca kering. Penumpukan tanah timbunan tidak
akan diizinkan selama musim hujan, dan pada waktu lainnya hanya dengan izin
tertulis dari Direksi.
c. Dalam penempatan timbunan di atas atau pada selimut pasir atau bahan-bahan
drainase porous lainnya maka harus diperhatikan untuk menghindari pencampuran
adukan dari kedua bahan-bahan tersebut. Dalam hal pembentukan drainase vertikal
maka suatu pemisah yang luas antara kedua bahan-bahan tersebut harus dijamin
dengan menggunakan acuan sementara dari lembaran baja tipis yang secara bertahap
akan ditarik sewaktu penempatan timbunan dan bahan drainase porous dilaksanakan.
d. Di mana timbunan akan diperlebar, maka lereng timbunan yang ada harus
dipersiapkan dengan mengeluarkan semua tumbuh-tumbuhan permukaan dan harus
dibuat terasering sebagaimana diperlukan sehingga timbunan yang baru terikat pada
timbunan yang ada hingga memuaskan Direksi. Timbunan yang diperlebar kemudian
harus dibangun dalam lapisan horizontal sampai pada ketinggian tanah dasar. Tanah
dasar harus ditutup dengan sepraktis dan secepat mungkin dengan lapis pondasi bawah
sampai ketinggian permukaan jalan yang ada untuk mencegah pengeringan dan
kemungkinan peretakan permukaan.
3.2.11.3 Pemadatan
a. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan maka setiap lapisan harus
dipadatkan secara menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan layak serta
disetujui oleh Direksi sampai suatu kepadatan yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
b. Pemadatan tanah timbunan akan dilakukan hanya bila kadar air bahan-bahan berada
dalam batas antara 3% kurang daripada kadar air optimum sampai 1% lebih daripada
kadar air optimum. Kadar air optimum tersebut harus ditentukan sebagai kadar air di
mana kepadatan kering maksimum diperoleh bila tanah tersebut dipadatkan sesuai
dengan AASHTO T 99.
c. Timbunan harus dipadatkan dimulai dari tepi luar dan dilanjutkan kearah sumbu
dengan suatu cara sehingga setiap bagian menerima jumlah pemadatan yang sama. Di
mana mungkin, lalu lintas alat konstruksi harus dilewatkan di atas pekerjaan timbunan
21
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
dan jalur yang digunakan dirubah secara terus menerus untuk menyebarkan pengaruh
pemadatan.
d. Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai/dimasuki oleh alat pemadat yang
biasa, harus ditempatkan dalam lapisan horizontal dari bahan-bahan lepas tidak lebih
dari 150 cm tebal dan seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat
tangan mekanis (mechanical stamper) yang disetujui. Perhatian khusus harus diberikan
guna menjamin pemadatan yang memuaskan di bawah dan ditepi untuk menghindari
rongga-rongga.
3.2.11.4 Persiapan Tanah Dasar Pada Timbunan
Ketentuan-ketentuan tentang persiapan tanah dasar harus diterapkan.
3.2.11.5 Rumput Vetiver
Vetiver merupakan sejenis rumput dengan nama latin Chrysiphogon Zizaionide.
Pemanfaatan Rumput Vetiver mencegah terjadinya longsor dan banjir, penanaman rumput
vetiver tanah yang ditanami harus bebas dari tanaman liar dan kotoran sampah lainnya,
selain itu kondisi tanah harus lembab.
3.2.12 Jaminan Kualitas
3.2.12.1 Pengawasan Kualitas Bahan
a. Jumlah data penunjang untuk hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal
kualitas bahan-bahan harus sebagaimana diperintah oleh Direksi, tetapi harus termasuk
semua pengujian yang relevan yang ditentukan, sekurang-kurangnya tiga contoh yang
mewakili sumber bahan-bahan yang diajukan, yang terpilih untuk mewakili
serangkaian kualitas bahan-bahan yang akan diperoleh dari sumber tersebut.
b. Menyusul persetujuan mengenai kualitas bahan-bahan timbunan yang diajukan, maka
pengujian kualitas bahan-bahan tersebut harus diulangi lagi, dalam hal mengenai
perubahan yang diamati pada bahan-bahan tersebut atau pada sumbernya.
c. Suatu program rutin pengujian pengawasan mutu bahan-bahan harus dilaksanakan
untuk mengendalikan keanekaragaman bahan yang dibawa ketempat proyek.
Jangkauan pengujian tersebut harus sebagaimana diarahkan oleh Direksi tetapi untuk
setiap 1000 m3 timbunan yang diperoleh dari setiap sumber sekurang-kurangnya satu
penentuan aktivitas harus dilaksanakan.
22
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
23
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
bahan harus merupakan metoda luas bidang ujung rata-rata dengan menggunakan
penampang melintang dari pekerjaan yang berjarak tidak lebih dari 25 m.
b. Batu timbunan, untuk pembayaran akan diukur sebagai jumlah meter kubik atau
kilogram seperti yang tertulis dalam proposal ini. Di mana pengukuran memakai meter
kubik atau seperti yang ditentukan, volumenya akan dihitung berdasarkan ukuran
kilogram, jumlah bahan-bahan akan ditimbang seperti yang dihitung memakai skala,
tidak kurang dari 5% berat yang mengandung kadar air berdasarkan berat kering.
c. Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang, termasuk setiap
tambahan timbunan yang diperlukan sebagai akibat pekerjaan terasering atau pengikat
timbunan pada lereng yang ada atau sebagai akibat penurunan pondasi, tidak akan
dimasukkan kedalam volume yang akan diukur untuk pembayaran kecuali di mana:
Timbunan diperlukan untuk mengganti bahan-bahan yang kurang sesuai atau
lunak yang digali atau untuk mengganti bahan-bahan batuan atau keras lainnya
yang digali.
Tambahan timbunan diperlukan untuk memperbaiki pekerjaan yang tidak
memuaskan, kurang stabil atau gagal dalam hal ini kontraktor tidak dianggap
bertanggung jawab.
Timbunan yang digunakan di luar batas kontrak dan konstruksi timbunan atau
untuk mengubur bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat atau tidak terpakai,
tidak akan dimasukkan dalam pengukuran timbunan.
Bila bahan-bahan galian digunakan untuk timbunan maka bahan-bahan ini akan
dibayar sebagai timbunan menurut bab ini.
24
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
4. Pekerjaan Beton
4.1 Umum
4.1.1 Uraian
1. Pekerjaan ini akan terdiri dari pembuatan semua struktur beton termasuk beton tak
bertulang, beton bertulang, sesuai dengan spesifikasi ini. Garis, ketinggian, kelandaian
dan ukuran yang tampak pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
2. Kelas beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian pekerjaan harus
sebagaimana dikehendaki dalam gambar atau seksi-seksi yang relevan dari spesifikasi
ini atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
Kualitas campuran beton struktural minimum harus mempunyai mutu fc‟=19,3 MPa
(K-225 kg/cm2). Campuran beton struktural disyaratkan menggunakan ready mixed
(siap pakai) dan fc‟=14,5 MPa (K-175 kg/ cm2).
3. Syarat dari PBI NI. 2 – 1971 harus diterapkan pada semua pekerjaan beton yang
dilaksanakan dalam kontrak ini, kecuali bila terdapat pertentangan dengan syarat
dalam spesifikasi ini, dalam hal ini syarat dari spesifikasi ini harus dipakai.
4.1.2 Pekerjaan yang Berhubungan dan Ditetapkan di Bagian Lain:
- Galian tanah,
- Timbunan tanah,
- Mortar Semen,
- Baja Tulangan,
4.1.3 Cetakan dan perancah,Toleransi Dimensi
1. Toleransi menurut ukuran:
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m : 5,0 mm
Panjang keseluruhan melebihi 6 m : 15,0 mm
Panjang balok, pelat lantai atas, kolom, dinding atau antara 0 s/d 10,0
:
tembok kepala mm
2. Toleransi menurut bentuk:
Siku-siku (perbedaan panjang/diagonal) : 10,0 mm
Kelurusan atau busur (penyimpangan dari garis yang
: 12,0 mm
dimaksud) untuk sampai panjang dengan 3 m
Kelurusan atau busur untuk panjang 3 m sampai 6 m : 15,0 mm
Kelurusan atau busur untuk panjang lebih besar dari 6 m : 20,0 mm
25
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
4.2 Bahan-Bahan
4.2.1 Semen
1. Semen yang digunakan harus semen Portland jenis I yang memenuhi Standar Semen
Portland, SNI 03-2487-2013 Pasal 3.2.
2. Semen harus disimpan ditempat yang terlindung dari cuaca luar, kelembaban dan air,
serta dijaga jangan sampai terjadi kontaminasi. Penyimpanan semen harus mengikuti
ketentuan-ketentuan SNI-03-2487-2013 Pasal 3.7.
3. Semen harus disimpan dengan teratur dan rapih sesuai urutan kedatangannya dan
pemakaiannya harus diusahakan sesuai dengan urutan kedatangannya sehingga tidak
ada semen yang terlalu lama penyimpanannya.
4. Umur semen yang akan digunakan tidak boleh lebih dari 3 bulan.
5. Semen yang telah menggumpal tidak boleh digunakan.
6. Jumlah semen yang disimpan harus diperhitungkan agar cukup banyak untuk
menghindari kemacetan pekerjaan yang diakibatkan oleh keterlambatan pengiriman.
26
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
7. Semen harus dijaga agar tidak terjadi proses pelembaban pada semen yang sedang
dalam pengangkutan.
4.2.2 Air
1. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali, dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu
pekerjaan dan sesuai dengan pasal 5.4 SNI 03-2487-2002.
2. Apabila dipandang perlu, Direksi Teknik dapat minta kepada Kontraktor supaya air
yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas
biaya Kontraktor.
4.2.3 Persyaratan Gradasi Agregat
1. Gradasi agregat kasar dan halus sesuai dengan persyaratan yang diberikan dalam tabel
berikut ini. Bahan-bahan yang tidak memenuhi persyaratan gradasi ini tidak perlu
ditolak dengan syarat bahwa Kontraktor dapat menunjukkan bahwa persyaratan yang
dirinci dalam Sub Bab 8.3.3 dapat dipenuhi jika menggunakan bahan-bahan tersebut.
Tabel : Persyaratan Gradasi Agregat.
Standard Agregat
Inch (in) Pilihan Agregat Kasar
(mm) Halus
50 2 - 100 - - -
37 1.5 - 95-100 100 - -
25 1 - - 95-100 - -
19 3/4 - 35-75 - 90-100 90-100
13 1/2 - - 25-60 - 90-100
10 3/8 100 10-30 - 20-55 40-70
4,75# 4 95-100 0-5 0-10 0-10 0-15
2,36# 8 - - 0-5 0-5 0-5
1,18# 16 45-80 - - - -
0,3# 50 10-30 - - - -
0,15# 100 2-10 - - - -
2. Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran partikel terbesar tidak
lebih besar daripada ¾ dari jarak minimum antara batang tulangan atau antara batang
tersebut dengan acuan atau antara perbatasan lainnya dalam jarak di mana pekerjaan
beton harus ditempatkan.
4.2.4 Sifat Agregat
1. Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih dan keras yang
diperoleh dari pemecahan batu padas atau batu besar bulat, atau menyaring dan
mencuci (bila perlu) kerikil dan pasir sungai.
27
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
2. Agregat harus bebas dari bahan-bahan organik seperti dirinci dalam AASHTO T 21
dan seperti diberikan dalam berikut, bila diambil contoh dan diuji sesuai dengan
ketentuan BS.CP 114 dan prosedur AASHTO yang relevan.
3. Aggregat bahan-bahan yang berukuran sama dari berbagai sumber harus ditimbun
dalam timbunan terpisah dan hanya akan digunakan dalam struktur yang terpisah.
Tabel : Sifat Agregat Beton.
28
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
2. Bila Kontraktor bermaksud menggunakan satuan beton pracetak buatan pabrik, maka
campuran percobaan boleh ditiadakan dengan syarat bahwa diberikan bukti untuk
memuaskan Direksi, bahwa pabrik secara teratur menghasilkan beton yang mengikuti
spesifikasi. Bukti tersebut harus memuat perinci dari proposi campuran, perbandingan
air semen, “slump” dan kekuatan yang diperoleh pada 28 hari.
3. Beton yang tidak memenuhi persyaratan slump pada umumnya tidak boleh
ditempatkan pada pekerjaan, kecuali bahwa Direksi dalam beberapa hal boleh
menyetujui penggunaan yang terbatas dari sejumlah kecil beton tersebut dalam
beberapa bagian pekerjaan tertentu yang sedikit dibebani. Sifat mudah dilaksanakan
dan susunan campuran harus sedemikian rupa hingga beton dapat dicor pada pekerjaan
tanpa membentuk rongga atau sela-sela atau menahan gelembung udara atau air dan
sedemikian rupa hingga pada pembongkaran acuan menghasilkan suatu permukaan
yang halus, rata dan padat.
29
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
4. Contoh yang diuji kuat tekannya harus diuji di laboratorium yang dilengkapi secara
layak dan disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk
mengangkut contoh pengujian dari tempat kerja ke laboratorium dan harus mengambil
tindakan pencegahan untuk mencegah kerusakan terhadap contoh selama penanganan,
pengangkutan dan penyimpanan.
5. Bila hasil pengujian 7 hari menghasilkan kekuatan beton di bawah yang dirinci dalam
tabel di atas maka Kontraktor tidak boleh mengecor beton selanjutnya hingga
penyebab dari hasil yang rendah tersebut telah diketahui pasti dan sampai diambil
lengkah-langkah untuk menjamin produksi beton memenuhi spesifikasi hingga
memuaskan Direksi.
6. Direksi dapat juga menunda pekerjaan dan/atau memerintahkan Kontraktor untuk
mengambil tindakan perbaikkan guna meningkatkan kualitas campuran atas dasar
hasil pengujian kuat tekan 3 hari. Dalam keadaan demikian, Kontraktor harus segera
menghentikan pengecoran beton tersebut, tetapi dapat memilih untuk menunggu
sampai hasil pengujian 7 hari tersedia sebelum melaksanakan tindakan perbaikkan,
pada waktu tersebut Direksi akan meninjau kembali kedua hasil pengujian 3 hari dan 7
hari, dan dapat segera memerintahkan pelaksanaan tindakan perbaikkan yang
dipandang perlu.
7. Kekuatan karakteristik berbagai kelas beton ditentukan berdasarkan serangkaian hasil
pengujian tekan yang dilaksanakan pada contoh pengujian yang diambil dari contoh-
contoh yang sama. Kekuatan karakteristik beton diperoleh sebagai suatu fungsi dari
nilai percobaan kekuatan rata-rata, jumlah pengujian dilaksanakan dan pemancaran
dari hasil-hasil, dengan menggunakan rumus berikut:
n
( fi fav) 2
dimana fav i -i
n
2
n 1
fi
dimana fav 1
n
30
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
31
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
4.3.6 Pencampuran
1. Beton harus dicampur dengan suatu mesin yang dioperasikan secara mekanis dari jenis
dan ukuran yang disetujui yang akan menjamin suatu distribusi bahan-bahan yang
merata di seluruh masa tersebut.
2. Mesin pencampur harus dilengkapi dengan penampungan air yang memadai dan suatu
alat ukur mengukur dan mengendalikan jumlah air secara dalam setiap penakaran.
3. Mesin pencampuran harus terlebih dahulu diisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan kemudian mesin pencampur dijalankan sebelum ditambahkan air.
4. Waktu pencampuran harus diukur dari saat air mulai dimasukkan kedalam bahan-
bahan campuran kering. Semua air pencampur harus dimasukkan sebelum ¼ waktu
pencampuran berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ meter kubik
atau kurang harus 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar maka waktu harus
ditingkatkan 15 detik untuk setiap penambahan 0,5 m3 dalam ukuran.
5. Dimana tidak mungkin untuk menggunakan mesin pencampuran maka Direksi boleh
menyetujui pencampuran beton dengan tenaga manusia, sedekat mungkin dengan
tempat pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan manusia harus dibatasi
pada beton non struktural.
32
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
4.4 Pengecoran
4.4.1 Persiapan Tempat Kerja
1. Kontraktor harus membongkar setiap struktur yang ada, yang harus diganti dengan
pekerjaan beton baru atau yang harus dibongkar untuk memberi tempat bagi pekerjaan
beton baru. Pekerjaan pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dalam pekerjaan tanah dari spesifikasi ini.
2. Kontraktor harus menggali atau mengurug kembali pondasi atau formasi untuk
pekerjaan beton pada garis-garis yang terlihat pada gambar atau ditunjukkan oleh
Direksi sesuai dengan ketentuan dalam pekerjaan tanah dari spesifikasi ini, dan harus
membebaskan serta membongkar suatu daerah yang cukup luas di sekitar tepi
pekerjaan tersebut. Tempat berjalan yang mantap harus disediakan bila perlu untuk
menjamin bahwa semua bagian daripada pekerjaan dapat diawasi dengan mudah dan
aman.
3. Semua telapak, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus dijaga agar kering dan
beton tidak boleh dicor di atas tanah yang mengandung lumpur, puing atau bahan-
bahan asing lainnya, atau dalam air.
4. Sebelum pengecoran beton dimulai, semua acuan, tulangan dan benda lain yang harus
dimasukkan kedalam beton (seperti pipa-pipa atau saluran) harus ditempatkan dengan
tepat dan diikat dengan kuat serta ditunjang terhadap pergeseran oleh pekerjaan
pengecoran beton.
5. Direksi harus memeriksa semua galian dan pondasi yang disiapkan sebelum
mempunyai penempatan acuan atau baja tulangan atau beton dan boleh meminta
Kontraktor untuk melaksanakan pengujian penetrasi penyelidikan yang mendalam,
pengujian kepadatan dan pemeriksaan lainnya untuk menegaskan daya dukung yang
memadai dari tanah di bawah pondasi. Dalam hal bahwa ditemui kondisi yang kurang
memuaskan, maka Kontraktor dapat diperintahkan untuk merubah ukuran atau
kedalaman pondasi dan/atau untuk menggali dan mengganti daerah yang lunak,
memadatkan tanah pondasi atau melaksanakan tindakan stabilisasi lainnya
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
4.4.2 Acuan dan Perancah
1. Perancah/Scaffolding harus direncanakan dan dibangun untuk mendukung beban yang
diperlukan dan untuk mendukung beban-beban tanpa lenturan atau deformasi yang
berarti sehingga mencegah keretakan dalam beton yang dicor. Direksi dapat meminta
33
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
agar Kontraktor menggunakan dongkrak sekrup atau baji kayu keras untuk
mengencangkan setiap penurunan acuan baik sebelum maupun sewaktu pengecoran
beton. Perancah harus didirikan di atas telapak yang memadai dengan cara yang
disetujui Direksi. Perancah dapat dalam hal tertentu ditunjang pada struktur yang
sudah dibangun. Dalam hal tersebut, maka Kontraktor harus mengajukan kepada
Direksi secara tertulis semua informasi beban perancah terhadap struktur. Direksi
harus memberikan persetujuan secara tertulis untuk rencana tersebut memulai mulai
pekerjaan.
2. Perancah harus dipasang untuk memberikan lendutan pada struktur yang telah selesai
sebagimana ditetapkan oleh Direksi dengan toleransi yang diberikan dalam Sub Bab
8.1.3.
3. Semua bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi perancah tersebut harus
sesuai dengan standar AASHTO yang relevan. Pengujian dan sertifikat bahan-bahan
mungkin diperlukan oleh Direksi.
4. Acuan tanah, di mana disetujui oleh Direksi, harus dibentuk dengan galian, sisi dan
dasar harus dipotong dengan tangan menurut ukuran yang diperlukan. Semua tanah
lepas harus dihilangkan sebelum pengecoran beton.
5. Acuan yang dibuat dapat berupa dari kayu atau baja, dengan sambungan yang kedap
terhadap adukan dan cukup kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan
selama pengecoran pemadatan dan penawaran.
6. Acuan untuk permukaan yang terbuka harus ditutupi baik oleh kayu dengan ketebalan
yang merata dengan papan acuan pemisah sebagaimana diperlukan dan disetujui,
maupun oleh logam keras tanpa cacat yang akan merusak kualitas permukaan akhir
beton. Tidak akan digunakan bentuk logam yang menekuk dan berkarat. Acuan harus
ditumpulkan pada semua tepi yang tajam dan harus diberikan siku-siku dalam hal
semua ketidakrataan. Kayu kasar boleh digunakan untuk permukaan yang tidak
tampak pada struktur akhir.
7. Semua kayu harus padat, bebas dari lengkung, puntir, getah, goncangan, simpul besar
dan lepas, tapi bergelombang atau kerusakan lainnya yang mempengaruhi kekuatan
atau penampilan dari struktur akhir.
8. Semua bentuk haruslah dipasang dan dipertahankan benar-benar menurut garis-garis
yang ditunjukkan hingga beton cukup mengeras. Bila bentuk tampak kurang
memuaskan dalam segala hal, baik sebelum atau selama pengecoran beton, maka
34
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
4.4.3 Pengecoran
1. Kontraktor harus memberitahukan Direksi secara tertulis selambat - lambatnya 24 jam
sebelum pengecoran beton dimulai, atau untuk melanjutkan pengecoran beton bila
operasi telah ditunda untuk perioda waktu lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus
meliputi lokasi pekerjaan, sifat pekerjaan, kelas beton serta tanggal dan waktu
pencampuran beton. Direksi akan mensahkan penerima dari pemberitahuan tersebut
dan harus memeriksa acuan dan tulangan baja. Kontraktor tidak boleh mengecor beton
tanpa menerima persetujuan Direksi secara tertulis.
2. Perbandingan adukan harus sesuai hasil percobaan dan persyaratan yang diminta dan
angka perbandingan adukan tersebut harus menyatakan takaran dalam satuan isi yang
dilaksanakan dalam keadaan kering tanpa digetarkan. Alat penakar harus dibuat
dengan baik, kuat dan harus mendapatkan persetujuan Direksi Teknik terlebih dahulu.
35
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
36
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
Beton harus dicor pada suatu kecepatan yang sedemikian hingga beton yang telah
dicor kedalam acuan masih bersifat plastis bila beton baru dicor di atasnya.
Air tidak diijinkan melimpah atau naik pada pekerjaan beton dalam waktu
pengecoran selama 24 jam.
13. Segera sebelum pengecoran beton lantai, maka Kontraktor harus memeriksa semua
perancah dan biji-biji serta harus membuat semua penyesuaian yang diperlukan.
Perhatian harus diberikan untuk menjamin bahwa penurunan dan lendutan minimum
yang disebabkan berat beton. Cara-cara yang sesuai seperti papan petunjuk harus
disiapkan oleh Kontraktor sehingga Direksi dapat dengan mudah mengukur penurunan
dan lendutan bila hal ini timbul. Seandainya penurunan atau pergeseran acuan lainnya
timbul, di mana dapat mengakibatkan suatu lantai tidak memenuhi rencana, maka
pengecoran beton lantai tidak boleh diteruskan sampai tindakan perbaikan disediakan
hingga memuaskan Direksi. Bila tindakan yang memuaskan tidak disediakan sebelum
pembentukan awal dari beton pada daerah yang dipengaruhi, maka pengecoran beton
tidak boleh diteruskan dan suatu turap harus dipasang pada suatu lokasi yang
ditentukan oleh Direksi. Semua beton cor diluar turap tersebut harus dipindahkan.
14. Pengecoran yang Terhenti
Apabila pengecoran beton terhenti pada daerah yang tidak direncanakan sebagai
pemberhentian pengecoran, misalkan akibat terjadinya kerusakan pada peralatan
pengecoran, maka pengecoran selanjutnya hanya dapat dilakukan dengan
memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
- Pengecoran selanjutnya dapat langsung dilakukan jika tidak melebihi 2 jam
dari saat penghentian pengecoran.
- Apabila pengecoran selanjutnya ternyata dilaksanakan pada waktu melebihi 2
jam dari saat penghentian pengecoran, maka daerah pengecoran yang terhenti
tersebut harus diperlakukan sebagai siar pelaksanaan. Permukaan beton pada
daerah pengecoran yang terhenti harus dibobok minimal 5 cm sehingga
membentuk bidang yang kasar (dengan amplitudo kekasaran permukaan
minimal 6 mm). Permukaan beton tersebut kemudian diberi bahan bonding
agent yang dapat menjamin kontinuitas adukan beton lama dengan beton
baru.
37
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
38
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
39
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
40
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
permukaan tegak lurus pada permukaan benda kerja. Suatu anyaman ringan harus
dipasang pada tulangan. Adukan harus terdiri dari semen dan pasir halus dicampur
dalam proporsi yang digunakan dalam beton yang sedang diselesaikan. Penggosokan
harus dilanjutkan sehingga semua tanda acuan, proyeksi dan ketidakteraturan telah
dihilangkan, semua rongga telah terisi dan suatu permukaan yang merata diperoleh.
Pasta yang dibersihkan dengan penggosokan ini harus ditinggalkan di tempat.
4.5.3 Perawatan
1. Di mulai segera setelah pengecoran, maka beton harus dilindungi dari pengeringan
awal, suhu yang terlampau tinggi, angin keras dan gangguan mekanis. Beton harus
dipelihara dengan kehilangan kelembaban yang minimal, dan suatu suhu yang relatif
tetap untuk suatu perioda khusus guna menjamin hidrasi yang layak dari semua dan
pengerasan beton.
2. Beton harus dirawat segera setelah ia cukup mengeras, dengan menutupinya dengan
selimut yang menyerap air yang harus selalu basah untuk suatu perioda sekurang-
kurangnya 7 hari. Semua lembaran atau selimut perawatan harus dibebani secukupnya
atau dibungkus sampai kebawah untuk menjaga agar permukaan beton tertutup dan
untuk mencegah permukaan terbuka terhadap aliran udara. Bila digunakan acuan kayu,
maka perlu dijaga agar basah sepanjang waktu sampai dibongkar, untuk mencegah
terbukanya sambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak akan diperbolehkan di
atas permukaan beton untuk 7 hari setelah beton tersebut dicor.
41
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
untuk setiap kelas beton yang dicor dan untuk setiap jenis terpisah dari komponen struktur
yang dicor pada suatu hari. Setiap pengujian harus termasuk pembuatan tujuh contoh yang
sama yang pertama harus ditunjukkan pada pengujian kuat tekan setelah 3 hari, yang
kedua setelah 7 hari dan yang ketiga setelah 28 hari.
4.6.4 Pengujian Tambahan
Kontraktor harus melaksanakan pengujian tambahan yang mungkin diperlukan untuk
menetapkan kualitas bahan-bahan atau campuran atau pekerjaan beton akhir, sebagaimana
disarankan oleh Direksi. Pengujian tambahan demikian dapat meliputi:
Pengujian yang tidak merusak dengan menggunakan suatu sclerometer atau alat
pengujian lainnya.
- Pengujian beban struktur atau elemen struktural yang dinyatakan.
- Pengambilan dan pengujian contoh beton.
Pengujian lainnya.
42
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
43
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
5.2.2 Adukan
Adukan haruslah adukan semen yang memenuhi kebutuhan spesifikasi ini.
5.2.3 Drainase Porous
Material untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau kantong penyaring untuk
pekerjaan pasangan batu harus memenuhi kebutuhan dari drainase porous.
5.3 Pelaksanaan
5.3.1 Persiapan Pondasi
1. Pondasi untuk struktur pasangan batu kali harus disiapkan sesuai dengan syarat pada
pekerjaan tanah galian.
2. Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada gambar, dasar pondasi untuk
struktur tembok penahan harus normal, atau bertangga yang juga normal terhadap
muka dari tembok. Untuk struktur lain dasar pondasi harus mendatar atau bertangga
yang juga horizontal.
3. Lapis landasan yang dapat mengalihkan air dan kantung penyaring harus disediakan di
mana disyaratkan sesuai dengan syarat dalam drainase porous.
5.3.2 Pemasangan Batu
1. Landasan dari adukan segar yang paling sedikit 5 cm tebalnya harus dipasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan
pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut.
Perhatian harus diambil untuk menghindarkan pengelompokan dari batu yang
berukuran sama.
2. Batu harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak
harus dipasang sejajar dengan muka dari tembok dari batu yang terpasang.
3. Batu harus ditangani sehingga tidak menggunakan atau menggeser batu yang telah
terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang batu yang lebih
besar dari yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan atau
menggulingkan batu pada pekerjaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.
5.3.3 Penempatan Adukan
1. Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan secara menyeluruh dibasahi, cukup
waktu untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang
akan menerima masing-masing batu juga harus dibasahkan dan selanjutnya landasan
dari adukan harus disebar pada sisi dari batu ke batu yang sedang dipasang.
44
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
2. Tebal dari adukan landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm – 5 cm dan harus
minimum diperlukan untuk menjamin terisinya seluruh rongga antara batu yang
dipasang.
3. Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu haruslah
dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan segar yang belum mengeras. Bila
batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal maka harus
dibongkar, dan adukan dibesihkan dan batu dipasang lagi dengan adukan segar.
5.3.4 Syarat Untuk Lubang Suling dan Sambungan Untuk Ekspansi
1. Tembok dari pasangan batu harus dilengkapi dengan lubang suling. Terkecuali
ditunjukkan lain pada gambar atau diperintahkan oleh Direksi, lubang suling harus
ditempatkan berjarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu satu ke lainnya dan harus
berdiameter 50 mm.
2. Dalam struktur panjang yang menerus seperti tembok penahan tanah, sambungan
ekspansi harus dibentuk pada jarak antara 20 m maksimal sambungan harus 30 mm
lebarnya dan harus setinggi tembok. Batu yang digunakan untuk pembentukan
sambungan harus dipilih sedemikian sehingga membentuk sambungan tegak yang
bersih dengan dimensi yang disyaratkan di atas.
3. Urugan dibelakang sambungan ekspansi haruslah material drainase porous berbutir
kasar yang bergradasi baik yang dipilih sehingga tanah yang ditahan tidak akan dapat
dihanyutkan melaluinya, juga material drainase porous tidak hanyut melalui
sambungan.
5.3.5 Pekerjaan Akhir Pasangan Batu Belah/Kali
1. Sambungan pada sisi muka dari batu harus dikerjakan hampir rata dengan permukaan
pekerjaan, tetapi tidak menyelimuti batu, sewaktu pekerjaan berlangsung.
2. Terkecuali disyaratkan lain, bagian puncak horizontal dari seluruh pasangan batu
harus dibuat rapi dengan tambahan dari lapis adukan setebal 2 cm, yang dikerjakan
kepermukaan yang merata dengan kemiringan yang akan menjamin perlindungan
terhadap air hujan dan dengan sudut yang dibulatkan. Lapisan tersebut harus
dimasukkan kedalam dimensi yang disyaratkan dari strukur.
3. Langsung setelah ditempatkan, dan sewaktu adukan masih segar, seluruh batu muka
harus dibersihkan dari kotoran adukan.
4. Permukaan yang telah selesai harus dirawat seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan
beton dari spesifikasi ini.
45
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
6. Mortar Semen
6.1 Umum
Pekerjaan ini harus terdiri dari pembuatan dan penerapan adukan untuk penggunaan dalam
berbagai pekerjaan dan sebagai suatu permukaan akhir pada pasangan batu dari struktur
lainnya sesuai dengan Spesifikasi ini.
46
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
47
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
7. Baja Tulangan
7.1 Umum
7.1.1 Uraian
Pekerjaan ini akan terdiri dari penyediaan dan penempatan baja tulangan pada struktur
beton sesuai dengan spesifikasi ini dan dengan tulangan pada struktur beton sesuai dengan
spesifikasi ini dan dengan gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
7.1.2 Pekerjaan yang Berhubungan dan Ditetapkan Dibagian Lain
- Pekerjaan beton, Bab 4.
7.1.3 Toleransi Dimensi
1. Toleransi untuk pembuatan harus sebagaimana ditetapkan dalam A.C.I 315.
2. Kecuali persyaratan selimut beton ditetapkan dalam gambar, penulangan baja harus
ditempatkan sedemikian rupa hingga selimut bersih minimum beton di atas tepi paling
luar dari tulangan baja adalah sebagai berikut: 35 mm untuk beton yang terlindungi
terhadap air tanah atau bahaya api.
Seperti terlihat dalam tabel berikut ini, untuk beton yang terendam air atau terbuka
terhadap cuaca atau terhadap urugan tanah kembali tetapi yang mudah dapat diamati
untuk pemeriksaan.
Tabel : Selimut Beton Minimum dari Baja Tulangan Untuk Beton
yang Terbuka Tetapi Dapat Dicapai.
Ukuran Batang Baja Tulangan yang Akan Selimut Bersih Minimum
Diselimuti (mm)
(mm)
1. Batang baja 16 mm dan lebih kecil 3,5
2. Batang baja 19 mm dan 22 mm 5,0
3. Batang baja 25 mm dan lebih besar 6,0
4. Batang baja 16 mm dan lebih kecil 3,5
5. Batang baja 19 mm dan 22m 5,0
6. Batang baja 25 mm dan lebih besar 6,0
7,5 cm untuk semua beton yang terendam yang tidak dapat dicapai, atau untuk beton
yang tak dapat dicapai bila kehancuran karena karat dari tulangan dapat menyebabkan
berkurangnya umur struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung di atas
tanah atau batuan, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan saluran riol
atau cairan korosif lainnya.
48
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
7.1.4 Standard/Rujukan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan
digunakan peraturan sebagai berikut:
- Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2000)
- Spesifikasi Baja Struktural (SNI 03-6764-2002)
- Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (SNI 03-6861.2-2002)
- Baja Kanal Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji (SNI 07-0052-1987)
- Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum, Mutu dan Cara Uji (SNI 07-0068-1987)
- Baja Kanal C Ringan (SNI 07-0138-1987)
- Baja Bentuk I Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji (SNI 07-0329-1989)
- Peraturan Umum Pemeriksaan Baja (SNI 07-0358-1989-A)
- Baja Canai Panas untuk Konstruksi Umum (SNI 07-0722-1989)
- Pipa dan Pelat Baja Bergelombang Lapis Seng (SNI 07-0950-1989)
- Baja Siku Sama Kaki Bertepi Bulat Canai Panas, Mutu dan Cara Uji (SNI 07-2054-
1990)
- Baja Profil H Hasil Pengelasan dengan Filter untuk Konstruksi Umum (SNI 07-2610-
1992)
- Baja untuk Keperluan Rekayasa Umum (SNI 07-3014-1992)
- Baja Canai Panas untuk Konstruksi dengan Pengelasan (SNI 07-3015-1992)
- Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-
2002)
- American Institute of Steel Construction Specification 2005
- American Society For Testing and Materials
- American Welding Society - Structural Welding Code
- AASHTO
7.2 Bahan-Bahan
7.2.1 Baja Tulangan
1. Baja tulangan harus merupakan batang baja billet yang polos atau berulir grade U24
atau batang berulir grade U40 mengikuti persyaratan SII 0136-84, kecuali sebaliknya
disetujui oleh Direksi atau terlihat pada gambar.
2. Penulangan anyaman baja harus mengikuti AASHTO M55.
49
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
3. Semua profil dan pelat untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru dan
merupakan jenis profil baja gilas (rolled) dan memenuhi mutu baja ST 37 (SNI 03-
1729-2002 Pasal 5.1 (table 5.3)) atau ASTM A-36. Sebelum digunakan, material
konstruksi baja harus diuji terlebih dahulu karakteristik mekaniknya di laboratorium.
4. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, mutu baut dan mur yang digunakan merupakan
baut mutu tinggi yang memenuhi persyaratan ASTM A325 dengan fymin = 560 MPa
dan mempunyai bentuk hexagonal. Diameter baut dan panjang ulir harus sesuai
dengan yang diperlukan
5. Mutu baut angkur adalah BJTD-40
6. Semua material harus disimpan rapih dan diletakkan di atas papan atau balok kayu
untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, agar tidak rusak. Dalam
penumpukan, material harus dijaga agar tidak rusak dan bengkok.
7.2.2 Penunjang Untuk Tulangan (Baja)
Penunjang untuk tulangan (baja) harus dibentuk dari batang kawat baja ringan atau blok
beton pracetak dari kelas beton yang akan digunakan didalam pekerjaan. Kayu, batu bata,
batu dan bahan-bahan lain tidak akan diperkenankan sebagai penunjang
7.2.3 Pengikat Untuk Tulangan
Kawat untuk mengikat tulangan harus berupa kawat ikat baja lunak yang sesuai dengan
standar AASHTO M 32-78.
50
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
2. Tulangan (baja) harus ditempatkan secara tetap sesuai dengan gambar dan dengan
persyaratan selimut minimum seperti yang ditetapkan dalam seksi di atas.
3. Batang baja tulangan harus diikat kuat dengan menggunakan kawat ikat baja sehingga
tidak dapat bergeser oleh operasi pengecoran beton. Pengelasan dari batang melintang
atau begel pada tulangan baja tarik utama tidak akan diperkenankan.
4. Semua tulangan baja harus disediakan dalam ukuran panjang sepenuhnya yang
ditunjukkan pada gambar, tidak akan diizinkan tanpa ada persetujuan dari Direksi.
Setiap sambungan yang dapat disetujui harus diselang-seling sejauh mungkin dan
harus terletak pada titik dengan tegangan tarik minimum.
5. Bila sambungan yang bertumpangan disetujui maka panjang tumpangan paling sedikit
harus 40 kali diameter batang dan batang tersebut harus diperlengkapi dengan kait.
6. Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan meninggalkan permukaan beton yang
terbuka.
7. Anyaman kawat yang di las harus dipasang sepanjang ukuran panjang yang praktis,
dengan bagian yang berbatasan yang bertumpangan sekurang-kurangnya satu
anyaman, penuh. Anyaman harus dipotong untuk disesuaikan dengan kerb terbuka,
dan sebagainya.
8. Bila tulangan tetap dibiarkan terbuka suatu perioda waktu yang ditunda maka ini harus
seluruhnya dibersihkan dan dilabur dengan adukan semen encer yang murni.
9. Tulangan (baja) tidak akan digunakan untuk menunjang peralatan penghantar beton,
jalan pendekat, lantai kerja atau beban konstruksi lainnya.
51
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
52
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
53
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
54
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
55
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
8.2 Bahan-Bahan/Produk
Bahan-bahan dan perlengkapan-perlengkapan tambahan (accessories) harus disediakan
seperti disyaratkan untuk menghasilkan jenis penyelesaian permukaan beton seperti
disyaratkan.
8.2.1 Pengiriman dan Penyimpanan
Bahan cetakan harus dikirim ke lapangan sedemikian rupa agar praktis penggunaannya dan
harus secara hati-hati ditumpuk dengan rapi di atas tanah sedemikian agar memberi
kesempatan untuk pengeringan udara secara alamiah.
56
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
57
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
sambungan dan pola pengikat harus seragam dan simetris. Setiap sambungan antara
bidang panel ataupun sudut maupun pertemuan-pertemuan bidang, harus disetujui
dahulu oleh Direksi untuk pola sambungannya.
2. Cetakan sambungan panel untuk sambungan beton ekspose antara panel-panel cetakan
harus dikencangkan untuk mencegah kebocoran dari grout (penyuntikan air semen)
atau butir-butir halus dan harus diperkuat dengan rangka penunjang untuk
mempertahankan permukaan-permukaan yang berhubungan dari panel-panel yang
bersebelahan pada bidang yang sama. Gunakan bahan penyambung cetakan (gasket)
antara beton ekspose yang diperkeras dengan panel-panel cetakan untuk mencegah
kebocoran dari grout atau butir-butir halus dari adukan beton baru ke permukaan
campuran beton sebelumnya. Tambahan pada cetakan tidak diijinkan.
8.2.4 Penyelesaian Beton dengan Cetakan Papan
1. Cetakan dengan jenis ini (papan) harus terdiri dari papan-papan yang kering dioven
dengan lebar nominal 8 cm dan tebal minimal 2,5 cm.
2. Semua papan harus bebas dari mata kayu yang besar, takikan, goncangan kuat,
lubang-lubang dan perlemahan-perlemahan lain yang serupa.
3. Denah dasar dari papan haruslah tegak seperti tercantum pada gambar. Cetakan dari
papan haluslah penuh setinggi kolom-kolom, dinding dan permukaan-permukaan pada
bidang yang sama tanpa sambungan mendatar dengan sambungan ujung yang terjadi
hanya pada sudut-sudut dan perubahan bidang.
4. Lengkapi dengan penunjang plywood melewati cetakan papan untuk stabilitas dan
untuk mencegah lepas/terurainya adukan. Cetakan papan harus dikencangkan pada
penunjang plywood dengan kondisi akhir dari paku yang ditanam tidak terlihat. Pola
dari paku harus seragam dan tetap (konsisten) seperti disetujui oleh Direksi.
8.2.5 Cetakan Untuk Beton yang Terlindungi (Un-exposed Concrete)
1. Cetakan untuk beton terlindung haruslah dari logam (metal) plywood atau bahan lain
yang disetujui, bebas dari lubang-lubang atau mata kayu yang besar. Kayu harus
dilapis setidak-tidaknya pada satu sisi dan kedua ujungnya.
2. Lengkapi dengan permukaan kasar yang memadai untuk memperoleh rekatan di mana
beton diindikasikan menerima seluruh ketebalan plesteran.
8.2.6 Perancah, Penunjang dan Penyokong (Studs, Wales and Supports).
Kontraktor harus bertanggung jawab bahwa perancah, penunjang dan penyokong adalah
stabil dan mampu menahan semua beban hidup dan beban pada waktu pelaksanaan. Segala
58
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
59
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
60
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
8.3 Pelaksanaan
8.3.1 Umum
1. Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum melaksanakan suatu
pekerjaan.
2. Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari
bahaya kemiringan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus juga kokoh
terhadap pembebanan yang akan ditanggungnya, termasuk gaya-gaya prategang dan
gaya-gaya sentuhan yang mungkin ada. Kontraktor harus memperhitungkan dan
membuat langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan dengan lendutan perancah
akibat gaya-gaya yang bekerja padanya sedemikian rupa hingga akhir pekerjaan beton,
lendutan dari permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil)
dan bentuk yang seharusnya. Perancah harus dibuat dari baja atau kayu yang bermutu
baik dan tidak mudah lapuk. Pemakaian bambu untuk hal ini tidak diperbolehkan. Bila
perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton berlangsung
menunjukkan tanda-tanda penurunan yang berlebihan sehingga menurut pendapat
Direksi hal itu akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir sesuai dalam gambar
rancangan tidak akan dapat dicapai atau dapat membahayakan dari segi konstruksi,
maka Direksi dapat memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah
dilaksanakan dan mengharuskan Kontraktor untuk memperkuat perancah tersebut
sehingga dianggap cukup kuat. Biaya sehubungan dengan itu sepenuhnya menjadi
tanggungan Kontraktor. Gambar rancangan perancah dan sistem pondasinya atau
sistem lainnya secara detail (termasuk perhitungannya) harus diserahkan kepada
Direksi untuk disetujui dan pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum
gambar rancangan tersebut disetujui.
8.3.2 Pemasangan
1. Perancah dan cetakan harus sesuai dengan dinamis, kelurusan dan kemiringan dari
beton seperti ditunjukkan pada gambar, dilengkapi untuk lubang-lubang (openings),
61
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
62
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
untuk batang-batang kayu dari ciri-ciri lain yang dibutuhkan untuk ditempelkan pada
permukaan beton dengan suatu cara tertentu. Lapislah jalur kayu, blocking dan pencetakan
bentuk khusus dengan bahan untuk memudahkan melepaskan cetakan setelah selesai.
8.3.5 Chamfers
Garis/jalur chamfer haruslah hanya di mana ditunjukkan pada gambar-gambar arsitek saja.
8.3.6 Bahan Untuk Pelepas Beton (Release Agent)
1. Lapislah cetakan dengan bahan untuk pelepas beton sebelum besi tulangan dipasang.
Buanglah kelebihan dari bahan pelepas sehingga cukup membuat permukaan dari
cetakan sekedar berminyak bila disentuh. Pastikan bahwa bahan pelepas tidak
mencapai tulangan beton maupun pada pertemuan beton yang diperkeras dimana beton
basah akan dicor/dituangkan.
2. Jangan memakai bahan pelepas di mana permukaan beton dijadwalkan untuk
menerima penyelesaian kkhusus dan/atau pakailah penutup di mana dimungkinkan.
8.3.7 Pekerjaan Sambungan
Untuk mencegah kebocoran oleh celah-celah dan lubang-lubang pada cetakan beton
ekspose, perlu dilengkapi dengan gasket, plug ataupun caulk joints. Cetakan sambungan-
sambungan hanya diijinkan di mana terlihat pada gambar kerja. Di mana memungkinkan,
tempatkan sambungan ditempat yang tersembunyi. Laksanakan perawatan sambungan
dalam 24 jam setelah jadwal pengecoran.
8.3.8 Pembersihan
1. Untuk beton pada umumnya (termasuk cetakan untuk permukaan terlindung dari beton
yang dicat). Lengkapi dengan lubang-lubang untuk pembersihan secukupnya pada
bagian bawah dari cetakan-cetakan kolom dan cetakan-cetakan dinding serta pada
titik-titik lain di mana diperlukan untuk fasilitas pembersihan dan pemeriksaan dari
bagian dalam dari cetakan utama untuk pengecoran beton. Lokasi/tempat dari bukaan-
bukaan pembersihan berdasarkan kepada persetujuan Direksi.
2. Untuk beton ekspose sama dengan beton umumnya, kecuali bahwa pembersihan pada
lubang-lubang tidak diijinkan pada cetakan beton ekspose untuk permukaan ekspose
tanpa persetujuan Direksi.
3. Di mana cetakan-cetakan mengelilingi suatu potongan beton ekspose dengan
permukaan ekspose pada dua sisinya, harus disiapkan cetakan yang bagian-bagiannya
dapat dilepas sepenuhnya seperti disetujui oleh Direksi.
63
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
4. Memasang jendela, bila pemasangan jendela pada cetakan untuk beton ekspose
diperlukan untuk memasang beton ekspose, lokasi harus disetujui oleh Direksi.
5. Perancah : batang-batang perkuatan penyangga cetakan harus memadai sesuai dengan
metode perancah. Pemeriksaan perancah secara sering harus dilakukan selama operasi
pengecoran sampai dengan pembongkaran. Naikkan bila penurunan terjadi,
perkuat/kencangkan bila pergerakan terlihat nyata. Pasanglah penunjang-penunjang
berturut-turut, segera, untuk hal-hal tersebut di atas. Hentikan pekerjaan bila suatu
perlemahan berkembang dan cetakan memperlihatkan pergerakan terus menerus
melampaui yang dimungkinkan dan peraturan.
6. Pembersihan dan pelapisan dari cetakan; sebelum penempatan dari tulangan-tulangan,
bersihkan semua cetakan pada muka bidang kontak dan lapisi secara seragam/merata
dengan “release agent” untuk cetakan yang spesifik sesuai dengan instruksi pabrik
yang tercantum. Buanglah kelebihan dan jangan ijinkan pelapisan pada tempat di
mana beton ekspose akan dicor.
7. Pemeriksaan cetakan; Beritahukan kepada Direksi setidaknya dua puluh empat jam
sebelumnya dalam pengajuan jadwal pengecoran beton.
8.3.9 Penyisipan dan Perlengkapan
1. Buatlah persediaan/perlengkapan untuk keperluan pemasangan atau perlengkapan-
perlengkapan, baut-baut, penggantung, pengunci angkur dan sisipan di dalam beton.
2. Buatlah pola atau instruksi untuk pemasangan dari macam-macam benda.
3. Tempatkan expansion joint fillers seperti dimana didetailkan.
8.3.10 Dinding-Dinding
Bautlah dinding-dinding beton mencapai ketinggian, ketebalan dan profil seperti
diperlihatkan pada gambar-gambar. Lengkapi dengan keperluan pengunci di dalam dinding
untuk menerima tepian dari lantai-lantai beton.
8.3.11 Waterstops
Lengkapi dengan waterstop yang menerus pada semua sambungan-sambungan yang
langsung berhubungan dengan tanah atau air di bawah lapisan tanah dan di mana
diperlihatkan pada gambar-gambar, letak/posisi waterstop harus akurat dan ditunjang
terhadap penurunan. Penampang sambungan kedap air sesuai dengan rekomendasi dari
perusahaan.
64
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
65
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
66
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
Supplier pemasok box culvert harus menyertakan sertifikat yang memuat dimensi,
ketebalan, beban maksimum diatas decker yang diijinkan ketebalan timbunan diatas
decker dsb, yang memungkinkan untuk memilih box culvert berdasarkan beban
kendaraan / timbunan yang terjadi pada jalur box culvert terpasang .
9.2 Pelaksanaan
9.2.1 Pekerjaan Galian dan yang Berhubungan Dengannya
- Galian harus dibuat sedemikian sehingga box culvert dapat diletakkan pada
lintasan dan kedalaman yang dikehendaki, dan penggalian hanya dilakukan
pada saluran yang akan dipasang seperti pada yang diperbolehkan oleh
pengawas. Galian harus dikeringkan dan dijaga selama pelaksanaan pekerjaan
sehingga pekerja dapat bekerja didalamnya dengan aman dan efisien .
- Lebar galian harus cukup untuk dapat meletakkan pipa dan menyambungkanya
dengan baik, dan “Bedding” maupun timbunan harus ditempatkan dan
dipadatkan seperti tertera dalam gambar atau sesuai instruksi pengawas. Galian
harus dibuat dengan lebar extra, bila diperlukan memasukan penyangga-
penyangga galian dan peralatan-peralatan yang diperlukan.
- Galian harus dibuat dengan kedalaman sesuai dengan keperluan.
- Jika dasar galian ternyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan tidak
stabil seperti debu-debu, sampah dan sebagainya dan dalam pandangan
pengawas harus disingkirkan, maka kontraktor harus mengadakan penggalian
dan menyingkirkan bahan-bahan yang tidak stabil tersebut. Jika menurut
pendapat pengawas diperlukan pondasi khusus, seperti penggantian tanah atau
penimbunan dengan bahan yang sesuai, Kontraktor harus mengerjakannya
sesuai petunjuk pengawas, tidak ada biaya tambahan yang diberikan untuk
pekerjaan ini.
- Galian harus diberi perkuatan jika perlu sehingga tidak runtuh, menjaga para
pekerja untuk bekerja dengan aman dan mengamankan permukaan jalan dan
bangunan–bangunan lainnya seperti yang ditunjukkan oleh pengawas.
67
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
- Sisa galian agar dibuang. Pembuangan dalam radius 1 km dari lokasi proyek
atas biaya kontraktor. Kontraktor bertanggung jawab atas pengangkutan,
penebaran dan perapihan material buangan pada lokasi pembuangan.
- Sisa galian juga bisa ditempatkan sementara pada area yang ditunjuk oleh pihak
Direksi Pekerjaan atau Konsultan Pengawas sebagai stock, untuk digunakan
kemudian atas permintaan pihak Direksi Pekerjaan atau Konsultan Pengawas.
- Kontraktor bertanggung jawab penuh dan agar membuat drainase sementara
pada area konstruksi untuk menjaga agar daerah konstruksi selalu dalam
keadaan kering. Pengalihan aliran air dan semua tindakan teknis lainya agar
dilaksanakan untuk melindungi area kerja tetap dalam keadaan kering .
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kerusakan-kerusakan yang
ditimbulkan dalam melaksanakan hal tersebut, serta harus memperbaikinya.
Tidak ada biaya tambahan dalam hal ini.
68
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
- Untuk box culvert beton dengan kemiringan antara 1/5 sampai dengan 1/10,
agar tidak terjadi pergeseran box culvert, maka pada sambungan harus diberi
angkur dari beton yang ditanam pada kedalaman minimal 50cm dibawah
sambungan.
- Saluran kotoran dan sisa lapisan (coating) harus dihilangkan dari tiap box
culvert harus dibersihkan, kering dan bebas dari lemak, minyak sebelum pipa
dipasang.
- Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk ke dalam box culvert ketika
box culvert diletakkan. Selama pekerjaan berlangsung tidak boleh ada bahan-
bahan, peralatan, pakaian atau barang-barang lain diletakkan diatas U-ditch.
Pada waktu pemasangan box culvert dalam galian, letak akhir harus tepat
dengan ujung box culvert dan dipasang dengan lintasan dan sudut yang benar.
Harus dijaga agar kotoran tidak masuk kedalam ruang antara sambungan box
culvert .
- Pemotongan Box Culvert
Apabila diperlukan pemotongan maka harus dikerjakan dengan rapi dan teliti
tanpa menyebabkan kerusakan pada box culvert dan lapisan ujungnya harus
dibuat halus.
69
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
70
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
Lapisan seng : baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123. Lapisan seng
untuk produksi uliran sekrup harus memenuhi ASTM A153.
Baut dan mur yang idak terlapis (unfinished) harus memenuhi ASTM A307 dan
harus biasanya type segi enam (hexagon-bolt type)
4. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan yang
belum pernah dipergunakan untuk konstruksi lain sebelumnya dan harus disertai
sertifikat dari pabrik.
5. Peraturan-peraturan dan standar dibawah ini atau publikasi yang dapat dipakai harus
dipertimbangkan serta merupakan bagian dari spesifikasi ini. Dalam hal ini ada
pertentangan, spesifikasi ini menentukan.
10.1.3 Material dan Fabrikasi
1. Semua material baja harus baru dan disetujui pengawas walaupun kontraktor telah
menggunakan bahan yang telah disetujui, pasal berikut ini tetap mengikat kontraktor
untuk tetap bertanggung jawab.
2. Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru dan
merupakan "Hot Rolled Structural Steel" dan memenuhi mutu baja BJ 37 (PPBBI-
83) atau ASTM A36 atau SS41 (JIS.U 3101 - 1970).
3. Seluruh pekerjaan fabrikasi harus dilakukan di workshop, kecuali hal-hal yang tidak
dapat dilakukan di workshop dan dapat dikerjakan di lapangan setelah mendapat
persetujuan Pengawas.
4. Semua bagian baja sebelum dan setelah difabrikasi harus lurus dan tidak ada tekukan
dan ukuran disesuaikan dengan gambar. Sebelum semua pekerjaan fabrikasi dimulai
pelat-pelat baja harus rata dan tidak boleh tertekuk dan bengkok.
5. Semua pekerjaan baja harus disimpan rapi dan ditaruh diatas alas papan. Seluruh
pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat dengan sikat
baja dan dicat zincromate 2 (dua) kali.
6. Kekurangtepatan pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus dibetulkan, diperbaiki
atau diganti dengan yang baru atas biaya Kontraktor.
7. Pengawas dan Konsultan berhak meninjau bengkel dan memeriksa pekerjaan fabrikasi
Kontraktor yaitu baja dengan tegangan leleh minimum y = 2.400 kg/cm2.
8. Semua baja yang digunakan harus sesuai bentuk, ukuran dan ketebalannya serta bebas
dari karat, cacat karena tumbukan, tekuk dan puntir, dengan berat sesuai gambar
rencana.
71
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
9. Semua fabrikasi yang dilakukan Pemborong harus mengajukan gambar kerja (Shop
Drawing) sesuai dengan gambar rencana untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas,
dan Pemborong tidak diperkenankan memulai pekerjaan sebelum gambar kerja
tersebut disetujui.
Gambar kerja harus menunjukkan detail pelaksanaan secara jelas, untuk hal-hal
berikut :
- Dimensi layout dalam metrik.
- Type dan lokasi sambungan.
- Dimensi bagian-bagian konstruksi bentuk, detail dan berat setiap unit konstruksi.
10. Permukaan yang akan disambung harus rata satu sama lain, digurinda dahulu sebelum
dilakukan penyambungan dan tidak boleh bergeser selama pengelasan dilakukan.
Sisa-sisa atau material las yang berlebih atau kerak-kerak las harus dibersihkan.
10.1.4 Contoh Bahan
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material, baja profil, kawat las, cat dasar atau akhir dan lain-lain untuk mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas.
2. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Dierksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas
akan dipakai sebagai standar atau pedoman untuk pemeriksaan atau penerimaan
material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.
3. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh material yang
telah disetujui di bengkel Direksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas.
10.1.5 Penyimpanan dan Pengiriman Bahan
1. Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan atau balok-balok
kayu untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, sehingga tidak
merusak material.
2. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak, bengkok.
3. Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman dari
pabrik ke lapangan, guna pengecekan pengawas. Kontraktor harus memberitahukan
pengawas sebelum pengiriman konstruksi baja dan menjamin bahwa setelah di
lapangan konstruksi baja tersebut tetap tidak rusak dan kotor. Bilamana ternyata yang
dikirim rusak dan bengkok, Kontraktor harus mengganti dengan yang baru.
72
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
73
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
16. Dalam pengiriman semua bahan yang didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan
utuh dan tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak atau
kemasan aslinya yang masih bersegel dan berlabel pabriknya
10.1.6 Tanda-tanda Pada Konstruksi Baja
Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dan diberi kode
dengan jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah.
10.1.7 Pemotongan Besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapi dan rata. Pemotongannya hanya boleh
dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sekali kali
tidak diperkenankan.
10.1.8 Perencanaan dan Pengawasan
1. Gambar Kerja dan Metode Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar
kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang serta
ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail lain yang
lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.
a. Sebelum fabrikasi dimulai, kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja yang
diperlukan dan mengirim 3 (tiga) copy gambar kerja untuk disetujui pengawas.
Bilamana disetujui 1 (satu) set gambar akan dikembalikan kepada Kontraktor
untuk dapat dimulai pekerjaan fabrikasinya.
b. Walaupun semua gambar kerja telah disetujui oleh pengawas, tidaklah berarti
mengurangi tanggung jawab Kontraktor bilamana terdapat kesalahan atau
perubahan dalam gambar. Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-ukuran
selama erection tetap ada pada Kontraktor.
c. Pengukuran dengan skala dalam gambar tidak diperkenankan.
d. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus memberikan metode
pelaksanaan.
2. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran
yang tercantum pada gambar kerja.
3. Kelurusan
Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.
74
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
75
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
kerak-kerak las atau slag dan percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang
berpori-pori atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali.
10.2.2 Sambungan
a. Sambungan-sambungan yang dibuat harus mampu memikul gaya-gaya yang bekerja,
selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan batang.
b. Hanya diperkenankan 1 (satu) sambungan dalam 1 (satu) bentang. Yang dimaksud
dengan 1 bentang adalah panjang komponen batang baja dimana hanya ujung-
ujungnya terdapat sambungan dengan menggunakan bolt.
c. Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul atau full
penetration butt weld.
10.2.3 Lubang-lubang Baut
a. Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya.
Kontraktor tidak boleh merubah atau membuat lubang baru di lapangan tanpa seijin
pengawas.
b. Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis
(maksimum 10 mm), boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api
sama sekali tidak diperkenankan.
c. Baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru.
d. Diameter baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut yang
digunakan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar perencanaan.
e. Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.
f. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi kekuatan
baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang baut yang khusus
dengan momentorsi yang sesuai dengan buku petunjuk untuk mengencangkan
masing-masing baut.
g. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih terdapat
paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan
kerusakan pada ulir baut tersebut.
h. Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya.
i. Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang sudah
dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya baut yang tidak
dapat dikencangkan.
76
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
77
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
pelat dan siku atas bentuk lainnya dilaksanakan dengan cara yang disetujui. Pekerjaan
baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi yang tidak
terlindungi dari cuaca harus diisi dengan bahan “Waterproofing” yang disetujui. Sabuk
pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja pada saat bekerja ditempat
yang tinggi, disamping pengaman yang berupa “platform” atau jaringan (“net”).
b. Setiap komponen diberi kode atau marking sesuai dengan gambar pemasangan
sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
c. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus
digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan izin. Ikatan-
ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai. Sambungan-sambungan sementara dari
baut harus diberikan kepada bagian konstruksi untuk menahan beban mati, angin dan
tegangan-tegangan selama pembangunan.
d. Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus dipasang
sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail. Baut kekuatan tinggi harus
dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
e. Pelat dasar kolam untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok, balok
penunjang dan yang sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh setelah
bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak. Daerah dibawah pelat harus
diberi adukan lembab atau kering yang tidak susut dan disetujui Konsultan Pengawas.
f. Toleransi terhadapt penyimpangan kolom dari sumbu vertical tidak boleh lebih dari
1/1500 dari tinggi vertical kolom.
10.2.8 Pengujian Mutu Pekerjaan
a. Sebelum dilaksanakan fabrikasi atau pemasangan, Kontraktor diwajibkan memberikan
pada KP “Certificate Test” bahan baja profil, baut-baut, kawat las, cat dari produsen
atau pabrik.
b. Bila tidak ada “Certificate Test”, maka Kintraktor harus melakukan pengujian atas
baja profil, baut, kawat las di laboratorium.
c. Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type dari
bahan yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari produsen dan
kualifikasi pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
d. Pengujian pengelasan yang tidak bersifat merusak.
Khusus untuk bagian-bagiankonstruksi dengan ketebalan bagian yang dilas tidak lebih
dari 2 cm, pemeriksaan mutu pengelasan dilakukan secara visual, bila ditemukan hal-
78
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji dengan standar AWS.D.1.0.
Khusus untuk las tumpul bila dianggap perlu oleh KP atau Konsultan harus dilakukan
test ultrasonic atau radiographic.
1) Pengujian secara “Radiographic” harus sesuai dengan lampiran B dari
AWS.D.1.0. Pengelasan dan operator pengelasan harus memberi tanda pengenal
pada baja seperti ditentukan dengan tanda-tanda yang lengkap dan sempurna.
- Fasilitas Kontraktor sebaiknya menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan
pengujian secara “Radiographic” termasuk sumber tenaga dari utilitas lainnya
tanpa adanya tambahan biaya pada Pemberi Tugas.
- Perbaikan bagian las yang rusak : Daerah las yang diketahui rusak melebihi
standar yang ditentukan pada “AWS.D.1.0” dinyatakan oleh “Radiographic”
harus diperbaiki dibawah pengawasan KP dan tambahan “Radiographic” dari
daerah yang diperbaiki harus dibuat atas biaya Kontraktor.
2) Pemeriksaan dengan “Ultrasonic” untuk las dan teknik serta standar yang dipakai
harus sesuai dengn lampiran C dari AWS.D.1.0 atau – 75 : Ultrasonic Contact
Examination or Weldments : E273-68 : Ultrasonic Inspection of Longitudinal and
Spiral Welds or Welded Pipe and Tubing (1974).
3) Cara pemeriksaan dengan “Partikel Magnetic” harus sesuai dengan ASTM E109.
4) Cara pemeriksaan dengan “Liquid Penetrant” harus sesuai dengan E109.
5) Semua lokasi pengujian harus dipilih oleh KP.
e. Jumlah pengujian
Jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus seperti yang
ditentukan di lapangan oleh KP.
f. Pemeriksaan visual pengelasan harus dilakukan ketipa operator membuat las dan
setelah pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat
dengan sikat kawat dan dibersihkan merata sebelum MK membuat pemeriksaannya.
Konsultan atau KP akan memberikan perhatian khusus pada permukaan yang pecah-
pecah, permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada permukaan, potongan
bawah, lewatan atau overlap, kantong udara dan ukuran lasnya. Pengelasan yang rusak
harus diperbaiki sesuai dengan persyaratan AWS.D.1.0.
g. Hasil pengujian dari laboratorium atau lapangan diserahkan pada KP secepatnya.
h. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan atau las dan sebagainya,
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
79
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
80
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
81
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
82
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
6. Dalam melakukan Thermal Cutting, peralatan harus diatur sedemikian sehingga dapat
dihindarkan pemotongan yang melewati/melampaui garis pemotongan yang
seharusnya.
7. Bagian yang akan dilas dengan las sudut harus diletakan sedekat mungkin, sedangkan
untuk bagian-bagian yang akan dilas tumpul/butt joints harus diatur sesuai dengan
ketentuan “Root Opening” yang disyaratkan dalam AWS D1.1-90.
8. Tack Weld/Las titik harus dilaksanakan sedemikian sehingga mempunyai kualitas
yang sama dengan las akhir yang sebenarnya.
9. Dalam asembling dan penyambungan bagian-bagian yang dilas maka harus dilakukan
prosedur dan urutan sedemikian sehingga dapat dihindarkan semaksimal mungkin
terjadinya distorsi dan penyusutan/shrinkage dari bagian-bagian yang akan dilas.
10. Toleransi dimensi dari bagian yang sudah dilas harus memenuhi AWS D1-90.
11. Profil penampang las/weld profile dapat sedikit cekung/cembung asalkan memenuhi
syarat AWS D1.1-90.
12. Pengelasan-pengelasan yang tidak memenuhi syarat toleransi yang disebutkan dalam
AWS D1.1-90 harus diperbaiki dengan cara matching, grinding, chipping atau
gouging seperti diatur dalam AWS D1.1-90.
13. Bagian-bagian yang mengalami distorsi harus diluruskan dengan cara mekanis atau
cara pemanasan lokal. Temperatur pemanasan lokal tersebut tidak boleh melebihi
6000°C.
14. Pendempulan/chaulking teradap pengelasan sama sekali tidak diperbolehkan.
15. Percikan-percikan las yang merusak permukaan pelat atau bagian-bagian lainnya harus
dicegah. Cacat atau noda akibat percikan las harus digerinda/dihaluskan kembali.
16. Pada pengelasan yang terdiri atas beberapa layer, sebelum melakukan pengelasan
layer berikutnya, kerak (slag) harus dibersihkan/dilepas dari lapisan tersebut serta
bagian pelat disekitarnya harus disikat sampai bersih. Kerak juga harus dibersihkan
dari semua permukaan las yang sudah selesai. Las dan bagian sekitarnya harus
dibersihkan dengan cara disikat atau cara lain yang disetujui oleh Direksi Teknis.
Permukaan las yang sudah dibersihkan tidak boleh dicat sebelum mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi Teknis.
17. Untuk pengelasan yang menggunakan “Backing Plate” maka backing plate tersebut
harus dibuat menembus sepanjang las. Ketebalan backing plate mengikuti AWS D1.1-
90.
83
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
18. Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang baik, maka
pada dasarnya semua pekerjaan las harus dilakukan di workshop. Pada keadaan
khusus, pengelasan dilapangan hanya diperbolehkan setelah mendapat persetujuan
tertulis dari direksi lapangan.
19. Type, tebal, panjang dan lokasi pengelasan harus mengikuti gambar rencana.
Ketebalan maksimum dari setiap layer root passes dari groove dan las sudut adalah
sebagai berikut.
3 mm untuk setiap layer yang dilakukan pada posisi datar.
5 mm untuk setiap layer yang dilakukan dalam posisi vertikal, overhead, atau
horizontal
20. Ukuran maksimum dari single pass las sudut dan root passed dari multiple pass las
sudut adalah sebagai berikut:
10 mm untuk pengelasan posisi datar
8 mm untuk posisi overhead atau horizontal
3 mm untuk posisi vertikal.
21. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaiki las yang tidak memenuhi
syarat seperti keropos, tumpang tindih, miring, kelebihan atau kurang tebalnya
“throat” atau ukuran.
84
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
85
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
86
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau disesuaikan oleh pihak lain
atau yang diberikan dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi ini,
Pemborong bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini.
4. Izin
Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan
instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.
Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya
yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh
pemborong atas tanggung jawab & biaya Pemborong.
Pemborong pekerjaan ini harus sudah berpengalaman dalam pemasangan instalasi
sistem Pemadam kebakaran dibuktikan dengan surat selesai pekerjaan (berita acara)
dari proyek yang telah ditangani sebelumnya.
Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipatenkan/keagenan, dari tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan dan
untuk ini. bila diperlukan Pemborongan wajib menyerahkan surat pernyataan .
87
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
3. Kelistrikan
Pengadaan dan pemasangan panel daya dan panel kontrol beserta pengabelannya.
4. Testing / Pengujian
Mengadakan testing dan commissioning semua sistem pekerjaan yang terpasang,
sehingga berjalan dengan baik dan sempurna sesuai dengan spesifikasi teknis.
88
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
5. Gambar Kerja
Gambar-gambar kerja (For Constrution) untuk seluruh pekerjaan harus selalu berada
di lapangan (site), gambar pengembangan / gambar untuk tender tanpa persetujuan
perencana tidak boleh digunakan.
Termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya.
Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-
tanda dengan pinsil/tinta merah pada set gambar atas segala perubahannya,
penghapusan atau penambahan pada instalasi tersebut.
6. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail (Shop Drawing )
untuk disetujui oleh Direksi, juga harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan (As Built
Drawing ) yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail
peralatan dari seluruh instalasi.
Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan
mengikuti Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1979.
7. Contoh-contoh Material
Pemborong wajib mengirimkan semua contoh-contoh bahan / material , atau brosur-
brosur dari alat-alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan, kepada direksi dan
menunggu persetujuan dari Direksi Lapangan sebelum alat-alat tersebut dipasang.
Bila bahan-bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirimkan ke kantor
penyelidikan bahan-bahan atas biaya Pemborong/Kontraktor.
Bila ternyata dalam pelaksanaan terdapat bahan-bahan yang dinyatakan tidak
baik/tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui oleh Direksi Lapangan, maka
pemborong harus mengangkut bahan/material tsb ke luar lapangan dalam jangka
waktu 3 (tiga) hari.
8. Tenaga Pelaksanaan
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/ tenaga-tenaga ahli
dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik
dan rapi.
Untuk melaksakan pekerjaan yang khusus,maka pemborong harus memberikan surat
pernyataan yang membuktikan / menjamin bahwa tukang tukangnya yang
melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan kecakapan.
89
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
Kontraktor wajib mempunyai PAS INSTALATUR yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang sesuai dengan domisili Pemborong/Kontraktor tersebut.
9. Pengamanan
Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/ peralatan -peralatan untuk
instalasi ini dari pencurian atau kerusakan.
Bahan-bahan / peralatan-peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh
Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.
10. Koordinasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Pemborong diwajibkan mengadakan koordiansi
dengan Pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan Struktur, Elektrikal, Interior dan
sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.
11. Korelasi Perkerjaan.
Semua perkerjaan galian dan penimbunan yang ada berhubungan dengan pekerjaan
plumbing baik untuk ukuran dan kesesuaian gambar pelaksanaan merupakan
tanggung jawab kontraktor plumbing.
Seluruh fasilitas Air, Listrik, Sanitair sementara / darurat hendaknya diusahakan
oleh kontraktor dan telah dimasukan dalam penawaran.
12. Jaminan dan pemeliharaan.
Kontraktor harus memberikan jaminan Pabrik (Guaranted of product ) kepada
pemilik proyek, terhadap peralatan yang digunakan pada proyek ini.
Kontraktor harus memberikan Maintenance service dalam 1 tahun untuk peralatan dan
6 bulan untuk Instalasi, semenjak serah terima pekerjaan untuk pertama kali, kecuali
yang dinyatakan lain secara tersendiri.
Kontraktor wajib mengganti setiap bagian pekerjaannya yang ternyata cacat atau
rusak selama jangka waktu jaminan/ yang tersebut diatas setelah proyek ini diserah
terimakan untuk pertama kalinya atas biaya sendiri, kecuali dinyatakan lain secara
tersendiri.
13. Petunjuk Operasi dan Pemeliharan.
Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya gambar-gambar, data-data peralatan,
petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin yang terpasang dalam
bahasa indonesia, data-data tersebut harus diserahkan kepemilik proyek sebanyak 3 set
dan kepada perencana 1 set.
90
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
12.4 Persyaratan Teknis Pekerjaan Air Bersih, Air Kotor dan Air Buangan.
Peraturan-peraturan/Persyaratan
1. Tata cara pelaksanaan danlain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturan-
peraturan pembagunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.
2. Selama pelaksanaan Kontrak ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya
peraturan-peraturan berikut ini berkenan dengan pasal sebagai berikut :
b. Perusahaan-perusahaan Air Minum Negara,tentang instalasi air.
c. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat
Teknik Penyehatan Dit.Jen. Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.
d. Pemeriksaan Umum untuk Pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB)
1956 NI-3 1963. PUBB 1969.
e. Peraturan Beton Indonesia PBI-NI-2/1955. PBI-NO-2/1971.
f. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan tenaga kerja harian,
mingguan, bulanan dan borongan.
g. Pemborong dianggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud
dari peraturan-peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas.
91
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
a. Pipa dan fitting yang digunakan dalam sistem pemipaan ini harus dari jenis
pvc dan berasal dari satu merk pembuat dan mengikuti standard SII
b. Fitting dapat juga dari merk lain selama ada jaminan dari pabrik pembuat pipa
bahwa pipa yang diproduksi oleh pabrik itu menggunakan fitting standard yang
diproduksi oleh pabrik lain yang ditentukan oleh pabrik pembuat pipa tersebut.
5. Untuk hal tersebut diatas kontraktor harus menyediakan potongan pipa dari
berbagai ukuran yang akan digunakan dan membuat contoh sambungan (mock up)
antara pipa dengan pipa, dan antara pipa dengan fitting untuk ditunjukan kepada
Direksi Pengawas dan membuat persetujuan untuk penggunaan pipa dan fitting
tersebut, serta memberikan jaminan purna jual untuk pipa dan fitting tersebut. Tebal
dindingnya tidak boleh kurang dari ukuran sebagai berikut :
Diameter Dalam Tebal Dinding Minimum
ø. 50 s/d 80 mm 3,15 - 4,05 mm
ø. 100 s/d 125 mm 4,5 - 5,4 mm
ø. 150 s/d 200 mm 5,4 - 6,4 mm
ø. 200 s/d 250 mm 6,4 - 8,3 mm
ø. 250 s/d 300 mm 3,15 - 4,05 mm
12.6 Pengujian
1. Pengujian sistem pembuangan air kotor dan air buangan.
Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(Plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai dengan lubang
vent tertinggi.
Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan tersebut di atas, untuk jangka
24 jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak ada penurunan.
Apabila pemilik menginginkan pengujian lain di samping pengujian di atas,
Kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya.
2. Pengujian Sistem Distribusi Air Bersih
Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan
tekanan 1,5 kali tekanan kerja untuk pipa sanitary tanpa mengalami kebocoran dalam
waktu 24 jam terus menerus dengan penurunan tekanan maksimum 5 % dari harga
tersebut.
92
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian demi bagian dari panjang
pipa maximum 100 meter.
Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong / Kontraktor.
Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas Lapangan,
selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.
93
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
94
DED Waduk Rawa Minyak
Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan
b. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang
pipa terletak tertumpu dengan baik.
c. Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa sambungan tidak boleh diletakan
pada lubang-lubang yang sama.
d. Setelah pipa terpasang pada lubang galian dan setelah diperiksa leh Pengawas
yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian ditimbun kembali
dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang
ditentukan Direksi Lapangan dengan izin yang disetujui.
e. Patokan / pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari
garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan / tanah asli atau bila
tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku
petunjuk untuk dalamnya galian.
f. Pipa diletakan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi
sesuai dengan „ line & grade „ yang tertera pada gambar.
g. Landasan pasir dibawah pipa dibuat setebal 19 cm dan pada posisi tepat
dibawah sambungan harus diletakan alur berukuran 5 x 15 cm sehingga pipa
memperoleh tekanan secara merata.
h. Urugan pasir dilakukan pada sisi pipa sampai setinggi setengah pipa dan pasir
dipadatkan dengan alat penimbris dari kayu dan selama pekerjaan berlangsung
pipa harus tetap pada posisi semula tidak diperkenankan adanya pergeseran.
i. Urugan selanjutnya dengan mempergunakan tanah urug dan dipadatkan secara
merata dengan tanah urug seperti pada persyaratan pekerjaan sipil.
j. Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelah-menyebelah pipa saja.
k. Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam.
9. Pengecatan
a. Untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang
warnanya akan ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan.
b. Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat
pada setiap jarak ~ 4 m pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-pipa pada shaft
dimana terletak pintu pemeriksaan.
95