Anda di halaman 1dari 8

Projustisia

ProsidingPenelitian dan Pengabdian Masyarakat


Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol 2, No. V Desember | 2023
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

SOSIALISASI BENTUK PERILAKU BULLYING PADA ANAK DI SMK BINTANG


NUSANTARA KECAMATAN PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN –
BANTEN

Muhamad Yunus Wirawan1, Ardiyana Fahridholloh Prasetyo2, Hana Shaqiah3, Paulina4, Ayu
Risky Fadilah5
1
Muhamad Yunus Wirawan (Universitas Pamulang)
2Ardiyana Fahridholloh Prasetyo (Universitas Pamulang)
3Hana Shaqiah (Universitas Pamulang)
4Paulina (Universitas Pamulang)
5Ayu Risky Fadilah (Universitas Pamulang)

E-mail: myunuswirawan@gmail.com

ABSTRAK
Perilaku bullying di lingkungan sekolah dapat menciptakan suasana lingkungan yang kurang mendukung
terhadap perkembangan siswa, baik dalam bidang akademik maupun bidang sosial. Perilaku bullying dapat
menyakiti siswa, sehingga mereka merasa tidak diinginkan dan ditolak oleh lingkungannya. Hal ini tentunya
membawa efek kepada berbagai kegiatan siswa di sekolah. Untuk mencari alternatif pemecahan masalah diatas,
maka diadakan sosialisasi bentuk perilaku bullying yang bertujuan untuk memberikan edukasi terhadap peserta
kegiatan tentang bentuk perilaku bullying terhadap anak serta memberikan pengetahuan terhadap pencegahan
perilaku bullying di sekolah khususnya di SMK Bintang Nusantara. Khalayak sasaran di dalam kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah siswa dan siswi SMK Bintang Nusantara yang beralamat di Jalan Jombang
Raya No.15, Pondok Kacang Timur, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Biaya kegiatan ini diperoleh
dari dana pribadi mahasiswa/i Universitas Pamulang. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 18-20 Oktober
2023 yang bertempat di SMK Bintang Nusantara yang beralamat di Jalan Jombang Raya No.15, Pondok Kacang
Timur, Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan dengan diikuti oleh 21 orang peserta siswa dan siswi SMK
Bintang Nusantara. Berdasarkan evaluasi setelah dilakukan sosialisasi bentuk perilaku bullying pada anak,
diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman yang baik berdasarkan hasil postest yang
dilakukan setelah kegiatan kepada siswa dan siswi SMK Bintang Nusantara. Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini berjalan dengan amat lancar karena dukungan dari beberapa pihak, khususnya partisipasi peserta
yang sangat antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi ini. Sehingga dengan demikian kegiatan
sosialisasi ini hendaknya kedepan dilakukan pada sasaran yang lebih luas lagi dan materinya dapat dikembangkan
lebih luas lagi sehingga pengetahuan dan pemahaman peserta kegiatan dapat lebih meningkat lagi.

Kata kunci: Pencegahan pelecehaan, kekerasan kesual, anak

ABSTRACT
Bullying behavior in the school environment can create an environmental atmosphere which does not support
student development, both in the field academic and social fields. Bullying behavior can hurt students, so they feel
unwanted and rejected by their environment. This is of course has an effect on various student activities at school.
To find alternative solutions to the above problems, socialization was held a form of bullying behavior that aims
to provide education to participants activities about forms of bullying behavior towards children and providing
knowledge of preventing bullying behavior in schools, especially in vocational schools Star Archipelago. Target
audience in this community service activity are students of SMK Bintang Nusantara whose address is Jalan
Jombang Raya No.15, Pondok Kacang Timur, Kec. Pondok Aren, South Tangerang City.
The costs for this activity were obtained from the personal funds of Pamulang University students.
Projustisia
ProsidingPenelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol 2, No. V Desember | 2023
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

This activity was carried out on 18-20 October 2023 at Bintang Nusantara Vocational School which is located at
Jalan Jombang Raya No.15, Pondok East Peanut, District. Pondok Aren, South Tangerang City followed by 21
students and students of Bintang Nusantara Vocational School. Based on the evaluation after socializing the forms
of bullying behavior among children, the result is that there is an increase in knowledge and understanding both
based on the results of the posttest carried out after the activity for students and Bintang Nusantara Vocational
School student. This community service activity is ongoing very smoothly due to support from several parties,
especially participation The participants were very enthusiastic and actively participated in this socialization
activity. So this socialization activity should be carried out in the future on broader targets and the material can
be developed even more widely so that the knowledge and understanding of activity participants
can be further increased.

Keywords: Prevention of harassment, sexual violence, children

PENDAHULUAN
“Bullying atau perundungan merupakan salah satu kasus yang dapat dijumpai dimana
saja. Perilaku perundungan terjadi pada seseorang yang menjadi sasaran aksi negatif dari
seseorang maupun sekelompok orang secara berulang. Perundungan tidak hanya terjadi pada
anak-anak, namun terjadi pula pada orang dewasaPerilaku perundungan dapat terjadi secara
langsung seperti mengejek, mengancam, mencela, memukul, dan merampas yang dilakukan
oleh satu atau lebih siswa kepada korban atau anak yang lain. Perilaku perundungan tidak
langsung, misalnya dengan mengisolasi atau dengan sengaja menjauhkan seseorang yang
dianggap berbeda. Pada kondisi yang demikian ini, terjadi kesenjangan kekuatan serta
kekuasaan yang cukup besar antara pelaku dengan korban bullying (Olweus, 1994; Bauman &
Yoon, 2014;) menurut Pasal 1 angka 16 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak,
adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, psikis, seksual, dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan
perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum.

Bullying terjadi karena adanya beberapa faktor penyebab yaitu, perbedaan ekonomi, agama,
gender, tradisi dan kebiasan senior untuk menghukum yunior-nya yang sering terjadi. Adanya
perasaan dendam atau iri hati, adanya semangat untuk menguasai korban dengan kekuatan fisik
dan daya tarik seksual. Selain itu, pelaku melakukan bullying untuk meningkatkan
popularitasnya dikalangan teman sepermainnya (peergroup). Sedangkan anak yang menjadi
pelaku bullying cenderung memiliki permasalahan dengan keluarganya, misalnya orangtua
yang sering menghukum anaknya secara berlebihan dan anak tersebut akan mempelajari dan
meniru perilaku bullying ketika mengamati konflik- konflik yang terjadi pada orangtua mereka,
kemudian menirukan-nya kepada teman-temannya.

METODE
Metode yang di pakai dalam kegiatan ini adalah metode sosialisasi berupa penyuluhan
yang di sampaikan oleh Dosen-Dosen serta peserta pengabdi kepada siswa/siswi SMK Bintang
Projustisia
ProsidingPenelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol 2, No. V Desember | 2023
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

Nusantara Pondok Aren Kota Tangerang Selatan dan di sertai dengan Tanya jawab dan diskusi
yang melibatkan para pembicara dengan Siswa/Siswi SMK Bintang Nusantara Pondok Aren
Kota Tangerang Selatan.

HASIL
Peserta kegiatan sosialisasi yang terdiri atas siswa dan siswi SMK Bitang Nusantara
Pada tahapan ini dilakukan penyuluhan dan edukasi sosialisasi bentuk perilaku bullying
terhadap anak kepada siswa-siswi SMK Bintang nusantara Pondok Aren, Tangerang Selatan
untuk mengenalkan kegiatan yang akan dilakukan. Selanjutnya dilakukan pemberdayaan
kepada para guru dalam pembelajaran modul Nelida serta melakukan pembentukan kader
cilik duta Nelida dalam rangka keberlanjutan program Nelida. Penerapan dan pembelajaran
program Nelida dilakukan kepada siswa-siswi SMK Bintang Nusantara Pondok Aren
Tangerang Selatan kelas 11 sebanyak 35 siswa-siswi. Kegiatan ini dilakukan dengan
melakukan pentas teater boneka menggunakan boneka tangan yang telah disetting dengan
panggung boneka dari limbah yang telah dikumpulkan. Pada pembelajaran program nelida
ini dibagi menjadi 4 seksi, yang masing-masing seksi akan membahas : (1) Perilaku yang
boleh dan tidak boleh dilakukan seorang anak didepan umum; (2) perbedaan anatomi tubuh
perempuan dan laki-laki secara sederhana; (3) Sejauhmanakah pengetahuan siswa/siswi
SMK Bintang Nusantara terhadap bentuk perilaku bullying terhadap anak; (4)
Bagaimanakah langkah yang tepat untuk menanggulangi perilaku bullying di lingkungan
sekolah.
Evaluasi hasil Nelida Hasil pengabdian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil
belajar adalah 65 dan 61% siswa mencapai hasil belajar yang baik. Hasil belajar siswa adalah
pengetahuan siswa tentang sosialisasi bentuk perilaku bullying pada anak dan bagaimana
menangani perilaku bullying terhadap anak dilingkungan sekitar. Hasil pengabdian juga
menunjukkan bahwa tidak ada varian signifikan pada motivasi belajar siswa pada hasil
belajar dengan nilai P = 0,139> 0, 05.
Projustisia
ProsidingPenelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol 2, No. V Desember | 2023
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

Sumber : dokumentasi pkm 2023

Gambar 1. Sesi foto kelompok 2

Sumber : dokumentasi pkm 2023

Gambar 2. Sesi pemberian cendra mata kepada audience


Projustisia
ProsidingPenelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol 2, No. V Desember | 2023
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

PEMBAHASAN
Materi pertama perilaku bullying dan cara mengatasinya, dan materi kedua adalah
peran siswa dalam mengatasi perilaku bullying. Pada pertemuan pertama ini materi perilaku
bullying dan cara mengatasinya adalah penyamaan persepsi kepada siswa-siswi tentang
perilaku-perilaku sehari-hari yang mana tergolong perilaku bullying dan mana yang bukan.
Berdasarkan hasil wawancara sebelumnya dengan guru BK di sekolah ini, siswa cenderung
bercanda berlebihan sehingga secara tidak sadar mereka telah melakukan perilaku bullying.
Beberapa siswa yang mengalami pendungan (bullying) di sekolah juga masih enggan untuk
melapor ke guru mereka karena merasa takut bahkan merasa terancam, sehingga perilku
bullying di sekolah ini belum dapat teratasi dengan baik. Selanjutnya materi kedua adalah
peran siswa dalam mengatasi perilaku bullying di sekitarnya. Pada materi ini siswa di ajak
untuk mencari solusi dari permasalahan bullying yang terjadi di sekolahnya, secara
bergantian setelah menuliskan masalah-masalah yang sering terjadi di sekolah mereka
terkait interaksi sosial selanjutnya siswa menuliskan jalan keluar yang biasanya mereka
tempu dalam menyelesaikan masalah tersebut. Ditemukan bahwa selama ini mereka lebih
banyak memilih memendam atau hanya diam ketika mendapatkan perilaku yang tidak baik
dalam proses interaksi mereka. Ada beberapa siswa yang menyatakan bahwa dalam
menyelasaikan masalahnya lebih memilih untuk curhat ke sahabatnya. Melalui aktivitas ini
siswa di ajak untuk menyadari bahwa ada peran penting yang dapat mereka lakukan dalam
mengatasi perilaku bullying yang terjadi di sekolah mereka.
Materi selanjutnya adalah konsep dasar teman sebaya dalam mengatasi perilaku
bullying di sekolah. Materi ini bertujuan untuk memberikan alternative pemecahan masalah
perilaku bullying yang terjadi di sekitar siswa. Teman sebaya adalah sosok penting yang
paling dipercaya oleh siswa untuk bercerita ketika mereka mengalami masalah. Siswa
merasa lebih nyaman ketika mereka bercerita ke teman yang sebaya dan dekat dengan
mereka. Materi selanjutnya adalah pemilihan siswa yang paling berpengaruh. Tujuan dari
materi ini adalah untuk membentuk suatu komunitas agen perubahan di SMK Bintang
Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan Proses pemilihan harus mempertimbangkan
aspek gender, tingkatan kelas, orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan siswa.
Maka pada pertemuan ini, seluruh siswa diminta untuk memilih 10 teman mereka yang
Projustisia
ProsidingPenelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol 2, No. V Desember | 2023
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

paling berpengaruh di sekolahnya, boleh dari kelas yang berbeda. Setelah ini dipilihlah 70%
siswa yang paling popular, 20% siswa dipilih secara acak, dan 10% siswa dipilih yang
terisiolasi. Pola ini bertujuan untuk merangkul perwakilan siswa dari semua kalangan
menjadi agen perubahan anti bullying. Pertemuan selanjutnya merupakan awal dimulainya
pelatihan sosialisasi bentuk perilaku bullying. Setelah dipertemuan sebelumnya siswa
memilih agen perubahan, maka selanjutnya adalah pelatihan. Pelatihan pertama adalah
membangun kepercayaan dan kesadaran akan peran sebagai ambassador anti Bullying.
Aktivitas dalam pelatihan ini menggunakan metode active learning, sehingga siswa lebih
banyak berperan, pemateri sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa. Pada pertemuan ini
siswa diajak bermain peran dan melakukan aktivitas-aktivitas kelompok, dengan tujuan akan
terbentuknya kerjasama yang baik dari agen perubahan ini.
Hukuman Bullying telah tertuang dalam KUHP. Pasal-pasal yang menjerat pelaku
bullying yaitu Pasal 351 KUHP tentang Tindak Penganiayaan, Pasal 170 KUHP tentang
Pengeroyokan, dan Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP tentang Perundungan yang Dilakukan di
Tempat Umum dan Mempermalukan Harkat Martabat Seseorang. Selain itu, ada pasal yang
mengatur tentang tindak bullying yang mengarah ke pelecehan seksual yaitu Pasal 289
KUHP tentang Pelecehan Seksual. Hukuman bullying juga diatur di dalam Pasal 76 UU No.
35 Tahun 2014 tentang Perlindungan anak yang menjelaskan bahwa setiap orang dilarang
menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan
kekerasan terhadap anak. Bagi yang melanggarnya akan dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72 Juta.
Hukuman bagi pelaku bullying bisa lebih berat lagi apabila korban yang ia rundung bunuh
diri. Dalam Pasal 345 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana mengatur bahwa barangsiapa
dengan sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu,
atau memberi sarana kepadanya untuk itu, dapat diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun jika orang tersebut bunuh diri. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa apabila
dalam peristiwa bullying mengandung hasutan atau anjuran untuk bunuh diri hingga korban
bunuh diri, maka pelaku dapat dikenai dengan Pasal 345 KUHP. Pertemuan selanjutnya
adalah meningkatkan kemampuan komunikasi. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih
kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi. Setelah menjadi agen perubahan maka mereka
Projustisia
ProsidingPenelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol 2, No. V Desember | 2023
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

akan lebih banyak berinteraksi dengan temantemannya di sekolah, maka dari itu untuk
menciptakan komunikasi yang positif maka kelompok kami diberikan pelatihan komunikasi.
Metode yang digunakan adalah role play dan permainan ngobrol yuks. Siswa sangat
bersemangat menerima pelatihan ini, karena ini adalah pengalaman yang baru bagi mereka.
Pertemuan selanjutnya adalah Kontrak Perilaku. Kontrak perilaku ini adalah aktivitas
membuat perjanjian perilaku apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan yang berkaitan
dengan interaksi siswa di sekolah. Siswa di ajak untuk menuliskan sendiri perilaku-perilaku
tersebut. Setelah itu siswa diberikan tantangan untuk membuat poster terkait ajakan kepada
siswa lain untuk melakukan perilaku yang positif di sekolah mereka. Pelatihan hari terakhir
adalah puncak dari rangakaian sosialisasi bentuk perilaku bullying terhadap anak ini. Maka
pada pertemuan ini dilakukan deklarasi atau kampanye anti bullying. Kelompok kami
mengajak seluruh siswa-siswa di SMK Bintang Nusantara Pondok Aren Tangerang Selatan
dan guru-guru mereka untuk memberikan tanda tangan pada spanduk yang telah disediakan
sebagai tanda bahwa mereka setuju untuk menebarkan dan mempraktikkan perilaku positif
di keseharian mereka. Seluruh siswa dan guru di SMK Bintang Nusantara Pondok Aren
Tangerang Selatan merasa bersemangat karena setelah diberikan pelatihan terdapat
perubahan-perubahan perilaku terkait interaksi siswa. Siswa lebih percaya diri untuk
berkomunikasi dan menyebarkan pesan-pesan positif, selain itu siswa juga menjadi lebih
terbuka ketika mereka menemukan perilaku bullying di sekolah mereka. Guru-guru merasa
bahwa pelatihan ini memberikan dampak positif dilingkungan sekolah mereka.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil dari pemaparan kegiatan Pengab dianKepada
Masyarakat Mahasiswa Prodi Hukum Universitas Pamulang di SMK Bintang Nusantara
Pondok Aren Kota Tangerang Selatan adalah:

Adapun kesimpulan dari hasil kegiatan ini adalah sebagai berikut :


1. Pengetahuan siswa dan siswi SMK Bintang Nusantara terhadap Bentuk Perilaku Bullying dan
Peraturan Hukum Terhadap Perilaku Bullying dalam kegiatan ini masih kurang apabila melihat hasil
pretest.
2. Pengetahuan dan kesiapan siswa dan siswi SMK Bintang Nusantara setelah di lakukan sosialisasi
mengenai Bentuk Perilaku Bullying dan Peraturan Hukum Terhadap Perilaku Bullying terjadi
peningkatan yang sangat baik berdasarkan hasil postest yang dilakukan setelah kegiatan.
Projustisia
ProsidingPenelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fakultas Hukum Universitas Pamulang
Vol 2, No. V Desember | 2023
P-ISSN x – x, E-ISSN x – x

DAFTAR PUSTAKA

American Psychological Association. (2016),


Bullying.
http://www.apa.org/topics/billying/

Departement of Health & Human Service USA,


(2015). What is Bullying,
http://www.stopbullying.gov/what-is-bullying

Steve Warton, How To Stop Bully (Menghentikan Situkang Teror), (Yogyakarta: Kanius, 2009)

Sucipto, Bullying Dan Upaya Meminimalisasikannya, (Prodi BK FKIP Universitas Muria Kudus,
Ensiklopedia Vol. 1, No. 1, Juni 2012

Olweus. (1993). Bullying At School: What We know and What We Can Do.
Oxford:Blackwell

Rigby, Ken. (2003). Addressing bullying in


schools: Theory and practice. Australian

Sumber: dokumentasi pkm 2023

Gambar 3. Foto bersama dengan kepala sekolah beserta jajaran SMK Bintang
Nusantara

Anda mungkin juga menyukai