Nim : 2008306123
Kelas : BKI 4D
Jawaban
1. Teori kritis adalah sebuah aliran pemikiran yang menekankan penilaian reflektif dan kritik dari
masyarakat dan budaya dengan menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
Sebagai istilah, teori kritis memiliki dua makna dengan asal-usul dan sejarah yang berbeda:
pertama berasal dari sosiologi dan yang kedua berasal dari kritik sastra, di mana digunakan dan
diterapkan sebagai istilah umum yang dapat menggambarkan teori yang didasarkan atas kritik;
dengan demikian, teori Max Horkheimer menggambarkan teori kritis adalah, sejauh berusaha
"untuk membebaskan manusia dari keadaan yang memperbudak mereka. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebelum melakukan kritik antara lain sebagai berikut :
1. Momen personal
Penyampaian kritik dilakukan dalam momen personal. Hanya ada pengkritik dan orang yang
akan di kritik, tidak melibatkan orang lain.
2. Kritik tindakan atau perilaku, tidak pribadi orang yang akan dikritik
Kritik tindakan yang dilakukan untuk menghindari kritikan yang tidak perlu terhadap orang
yang akan di kritik.
3. Sediakan solusi
Mempunyai solusi yang bisa ditawarkan setelah menyampaikan kritik bisa berguna untuk
melatih pikiran agar tidak hanya bisa dalam menyampaikan kritikan tetapi juga bisa
memberikan solusi.
Pilih kata yang tepat dalam menyampaikan kritikan. Penggunaan bahasa yang
tepat akan mengurangi kemungkinan salah paham bagi penerima kritik. Hal ini juga akan
melatih untuk menyampaikan kritik secara tepat.
2.} Setiap penguasa (pemimpin) yang telah memegang kekuasaan didalam masyarakat, demi
stabilnya masyarakat, akan erusaha untuk mempertahankannya. Cara-cara atau usaha-usaha yang
dapat dilakukannya adalah antara lain :
Cara mengetahui siapa atau siapa saja yang berkuasa dalam suatu system politik atau dalam
suatu masyarakat,dapat dikemukakan toga analisis sebagai berikut:
Analisis posisi,ialah suatu analisis untuk mengetahui siapa yang berkuasa atau
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembuatan keputusan politik dengan melihat
posisinya dalam lembaga pemerintahan. Hak ini, sebenarnya didasarkan pada suatu
asumsi bahwa pejabat-pejabat yang menduduki posisi-posisi yang tinggi dalam lembaga
pemerintahan cenderung secara politis mempunyai kekuasaan yang besar pula.
Analisis reputasi, yaitu analisis untuk mengidentifikasikan pihak berkuasa yang tidak
didasarkan pada bagian organisasi resmi akan tetapi pada reputasi kekuasaan mereka
secara informal. Hal ini dapat diketahui dengan menanyai informan-informan yang
mengetahui mekanisme politik dari dekat.
Analisis yang ketiga adalah analisi keputusan yakni analisis untuk mengetahui siapa-
siapa yang berkuasa dengan cara mengamati dan meneliti siapa-siapa yang ikut
mengambil keputusan melalui beberapa kasus pengambilan keputusan yang dianggap
cukup representative. Dapat diasumsikan bahwa yang memnpunyai kekuasaan dalam
pengambilan keputusan itu bias terdiri atas orang- orang yang mempunyai pengaruh
langsung dan tidak langsung dalam proses pengambilan keputusan.
Kekuasaan Ada dalam setiap bentuk masyarakat, baik yang bersahaja maupun masyarakat yang
kompleks. Adanya kekuasaan tergantung dari hubungan antara yang berkuasa dengan yang
dikuasai, atau dengan kata lain, antara pihak yang memiliki kemampuan untuk melancarkan
pengaruh dan pihak lain yang menerima pengaruh itu, dengan rela atau karena terpaksa, sehingga
apabila kekuasaan itu diterjemahkan pada diri seseorang, biasanya orang itu dinamakan
pemimpin, dan mereka yang menerima pengaruh-pengaruhnya adalah pengikut-pengikutnya.
3.}
4.} dramaturgi adalah sandiwara kehidupan yang disajikan oleh manusia. Situasi dramatik yang
seolah-olah terjadi di atas panggung sebagai ilustrasi untuk menggambarkan individu-individu
dan interaksi yang dilakukan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, dramatugi merupakan pandangan tentang kehidupan sosial
sebagai bentuk alur cerita pertunjukan drama dalam sebuah pentas.
5.} Kendala yang bagi orang-orang yang mengalami cacat mental dan fisik yaitu tentang
Informasi dan Komunikasi
Tidak tersedianya informasi dalam format yang aksesibel di tempat-tempat
penyelenggaraan pelayanan publik akan merupakan hambatan tambahan bagi para penyandang
disabilitastertenru. Bagi orang-orang tunanetra, format yang aksesibel untuk informasi tertulis
adalah Braille,rekaman audio, tulisan besar (bagi low
vision), format elektronik atau bantuan pembaca.