Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 1 : RUANG KOLABORASI

Nama Kelompok :
1. Alfin Cahyo Baskoro
2. Adji Pama Wiraguna
3. Bahtiar Ahmad Syukur
4. Elfrida Wahyu Kusuma
5. Dewi Sofya Luky

Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional


Dosen Pengampu : Dra. Awik Hidayati, M.Si
02.01.3-T1-4a Ruang Kolaborasi

Kasus 1
Hari ini adalah pertama Butet masuk ke dalam kelas. Ia merasa sangat bersemangat namun juga merasa
khawatir. Saat orientasi guru baru, Butet diberi pengarahan bahwa Butet akan menjadi wali kelas dari
kelas yang sangat sulit dikelola. Sebagian besar anak-anak di kelas tersebut adalah anak-anak yang sangat
aktif dan sering kali tidak mau mengikuti aturan yang diberikan dari guru-guru sebelumnya. Mendengar
hal itu, Butet pun sudah mempersiapkan beberapa rencana dalam memperkenalkan dirinya di depan kelas
nantinya. Ketika mendekati masuk ke kelas, Butet merasa khawatir namun cukup percaya diri bahwa
dirinya akan mampu menghadapi mereka. Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB tepat, Butet memasuki
ruangan kelas dan tiba-tiba se-ember air jatuh di atas kepala Butet. Seluruh kelas pun tertawa terbahak-
bahak. Seketika itu juga Butet terbelalak hingga wajahnya memerah. Butet rasanya ingin berteriak namun
tidak mampu. Butet hanya berjalan menuju meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya
yang basah kuyup.
Pertanyaan diskusi:
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
Butet dihadapkan pada permasalahan menjadi wali kelas yang kelas tersebut sulit dikelola. Butet
merasa bersemangat dan juga khawatir karena pengalaman ini adalah pertama kali Butet masuk
kelas. Sesampainya di ruang kelas, Butet dikejutkan dengan air yang jatuh di atas kepalanya. Hal
ini merupakan ulah dari siswa yang ada di kelas perwaliannya.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan kompetensi
Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
a. Self -management (Manajemen diri)
Butet mampu menahan teriakan setelah terkena guyuran air di kepalanya.
b. Self-awareness (Kesadaran diri)
Kesadaran Diri Butet diperlihatkan dengan mempersiapkan beberapa rencana dalam
memperkenalkan dirinya di depan kelas serta rasa khawatir yang muncul sebelum masuk
kelas. Karena Butet baru pertama kali masuk kelas dan perlu persiapan, dengan kesadaran diri
akan kekhawatiran Butet maka ia mempersiapkan beberapa rencana dalam memperkenalkan
diri.
c. Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)
Penerapan KSE ini ditunjukkan Butet ketika terkena guyuran air akibat ulah kelas yang
dimasukinya. Butet kemudian merasa ingin berteriak namun tidak mampu. Akhirnya Butet
hanya berjalan menuju meja guru dan langsung duduk sembari mengeringkan dirinya yang
basah kuyup.
Kasus 2
Dua bulan telah berlalu sejak peristiwa di hari pertama yang lalu. Butet mulai terbiasa dengan ritme
pekerjaan yang dimilikinya. Meskipun demikian, Butet merasa lelah dan kehilangan semangat memasuki
bulan ketiga. Pada bulan ketiga ini merupakan jadwal penilaian masa percobaan Butet sebagai guru baru.
Butet merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa siswi di kelasnya. Ada lima siswa yang selalu
tidak mengumpulkan tugas mandiri dan seringkali mengabaikan peringatan yang diberikan oleh Butet
saat proses belajar mengajar berlangsung. Butet kemudian menjadi khawatir hasil evaluasi tiga bulanan
ini akan terpengaruh karena hal itu, sehingga Butet mencoba untuk mendekati kelima siswa tersebut.
Kelima siswa tersebut sama sekali tidak mengindahkan panggilan dari Butet. Butet bingung dan merasa
tidak berdaya.
Pertanyaan diskusi:
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
Butet menghadapi permasalahan terkait penilaian masa percobaan Butet sebagai guru baru. Butet
juga merasa kesulitan mendekatkan diri dengan siswa di kelas. Selain itu Butet juga dibingungkan
dan merasa tidak berdaya terhadap lima siswanya yang selalu tidak mengumpulkan tugas dan
tidak mengindahkan panggilan Butet. Butet menjadi khawatir terkait hasil evaluasi yang akan
dilakukan sebagai guru baru di sekolah.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan Kompetensi
Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
a. Self-awareness: Butet harus memahami emosinya terkait situasi tersebut dan mengenali
kekuatan dan kelemahan dirinya dalam menghadapi tantangan di kelas.
b. Social awareness: Butet perlu memahami situasi dan kondisi siswa, serta bisa melihat dari
perspektif siswa untuk lebih memahami kebutuhan mereka.
c. Relationship management: Butet perlu mengelola hubungan dengan siswa, membangun
kepercayaan, dan menunjukkan rasa peduli terhadap siswa di kelasnya, terlebih dengan
kelima siswa yang sulit dihadapi tersebut.
d. Responsible decision-making: Butet harus mempertimbangkan konsekuensi dari
keputusan-keputusannya terkait cara menangani siswa yang sulit tersebut, serta
bertanggung jawab terhadap tindakan dan keputusannya tersebut.
Kasus 3
Satu semester akhirnya berhasil dilalui oleh Butet dengan segala tantangan dan peristiwa yang beragam.
Butet merasa senang walaupun masih sering khawatir dirinya belum mampu menjadi contoh yang baik
untuk anak-anak. Beberapa kali di kelas, Butet sering berteriak saat ingin diperhatikan. Butet merasa
bersalah karena harus berteriak-teriak seperti itu, namun Butet pun bingung harus bagaimana mencari
perhatian siswa-siswanya itu. Akhirnya Butet pun memutuskan untuk memberikan tugas di beberapa
mata pelajaran. Hal ini dilakukan Butet dengan harapan ada siswa yang bingung dan bertanya kepada
Butet terkait tugas tersebut. Setelah tugas diberikan, Butet menanti siswa-siswinya akan bertanya, namun
kenyataannya tidak ada yang bertanya. Butet kemudian merasa diabaikan dan merasa dirinya semakin
tidak berdaya.
Pertanyaan diskusi:
1. Apakah masalah yang dihadapi Butet? Uraikan dengan padat dan jelas.
Masalah yang dihadapi oleh Butet adalah kesulitan dalam mencari perhatian dan mendapatkan
interaksi yang baik dengan siswa-siswinya di kelas. Butet merasa tidak mampu menjadi contoh
yang baik dan merasa kesulitan dalam mengelola kelas. Butet mencoba memberikan tugas dengan
harapan bisa mendapatkan interaksi dari siswa-siswinya, namun kenyataannya tidak berhasil.
2. Sesuai dengan yang sudah dipelajari pada bagian sebelumnya, bagaimana penerapan kompetensi
Sosial-Emosional (KSE) pada masalah tersebut?
a. Butet menerapkan Self Awareness dengan merasa kurang mampu menjadi contoh yang
baik bagi siswanya. Ia merasa pesimis dan cenderung memberikan solusi yang
kurang sesuai dengan permasalahannya.
b. Butet masih kurang dalam pengambilan keputusan (Responsible Decision Making)
dengan cara memberikan penugasan yang pada akhirnya tidak dipedulikan oleh siswanya.
c. Soscial awareness Butet masih kurang dalam memahami kebutuhan siswanya, sehingga
ia mengambil keputusan yang kurang tepat dalam membuat solusi karena ia memberikan
keputusannya berdasarkan asumsi dan emosinya saja

Anda mungkin juga menyukai