Anda di halaman 1dari 120

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PROYEK PENINGKATAN/REVITALISASI TERMINAL


TIPE-A AMPLAS MEDAN

PELAKSANA :

PT. BUKIT ZAITUN

PENULIS LAPORAN :

GRACE THERESIA PUTRI HUTAJULU (NIM: 18 0404 043)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Semester B T.A. 2020/2021

PROYEK PENINGKATAN/REVITALISASI TERMINAL


TIPE-A AMPLAS MEDAN

Disusun Oleh :

GRACE THERESIA PUTRI HUTAJULU


(18 0404 043)

Disetujui Oleh :

DOSEN MENTOR

(Indra Jaya, S.T., M.T)


NIP. 19800630 201706 1 001

Diketahui Oleh :

KOORDINATOR KERJA PRAKTEK KETUA DEPARTEMEN


An. SEKRETARIS DEPARTEMEN

i
////

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek beserta
laporannya pada “PROYEK PENINGKATAN/REVITALISASI TERMINAL
TIPE-A AMPLAS MEDAN”.

Sesuai dengan kurikulum Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas


Sumatera Utara, bahwa setiap mahasiswa wajib melaksanakan dan mengikuti Kerja
Praktek yang berhubungan dengan Teknik Sipil sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi.

Adapun tujuan Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui cara-cara


pelaksanaan dari teori-teori yang telah diterima di bangku perkuliahan dan untuk
mendapatkan ilmu tambahan di lokasi kerja yang sebenarnya.

Laporan ini disusun berdasarkan pengamatan dan pengumpulan data secara


langsung yang diperoleh dari hasil kerja praktek di lapangan dan juga didukung teori
perkuliahan serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.

Penulis juga bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai
pihak, laporan ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar
– besarnya kepada pihak – pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami,
khususnya kepada :

1. Bapak Dr. M. Ridwan Anas, S.T, M.T. selaku Sekretaris Departemen


Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Indra Jaya, S.T., M.T. selaku Kooordinator kerja praktek dan Dosen
Pembimbing Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Utara.
3. Kementrian Perhubungan selaku owner yang telah memberi kesempatan kerja
praktek.

4. PT. Bukit Zaitun sebagai Kontraktor Pelaksana dan PT. Cail Utama Konstruksi

ii
////

sebagai Konsultan Supervisi yang memberi kesempatan dan membimbing selama


pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik ini.
5. Orang Tua Penulis dan Rekan-rekan Mahasiswa Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara, yang telah turut membantu demi terselesainya
laporan ini.

Penulis juga menyadari bahwa laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman serta referensi yang dimiliki. Penulis
sangatmengharapkan kritik dan saran demi perbaikan pada masa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan Kerja Praktik ini dapat berguna bagi ilmu
pengetahuandan teknologi, khususnya pada bidang teknik sipil.

Medan, … Juni 2021

Penulis

GRACE THERESIA PUTRI HUTAJULU


NIM : 180404043

iii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

EVALUASI HASIL KERJA PRAKTEK

Diterangkan bahwa mahasiswa berikut:


Nama : Grace Theresia Putri Hutajulu (18 0404 043)
Nama Kegiatan : Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Lokasi : Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Medan
Pelaksana : PT. Bukit Zaitun

Telah selesai mengikuti Kerja Praktek selama 2 (dua) bulan di lokasi proyek dan minimal 1 (satu) kali per
minggu dengan penilaian akhir mengikuti Peraturan Akademik Sarjana No 03 tahun 2017 dan mengikuti
Panduan Kerja Praktek sebagai berikut:
Nilai
No. Kriteria Penilaian Nilai
Maksimum
Kompetensi mahasiswa untuk memahami
1 metode pelaksanaan pekerjaan dilapangan 60

2 Video Presentasi 30
3 Penulisan Laporan KP 10
Jumlah Nilai

Demikian surat evaluasi hasil kerja praktek mahasiswa ybs ini dibuat dengan sebenar- benarnya untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Medan, Juni 2021
Dosen Mentor,

Indra Jaya, S.T., M.T.


NIP. 19800630 201706 1 001

v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

DAFTAR NILAI KERJA PRAKTIK

PROYEK PENINGKATAN/REVITALISASI TERMINAL


TIPE-A AMPLAS MEDAN

Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan


Sumatera Utara

Setelah melakukan asistensi terhadap laporan yang diajukan dari


mahasiswa yang disebutkan di bawah ini, maka saya selaku dosen
pembimbing Kerja Praktik memberikan nilai :

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043

Dosen Pembimbing Kerja Praktik,

(Indra Jaya, S.T., M.T)


NIP. 19800630201706 1 001

vi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

LEMBAR ABSENSI DAN KEGIATAN KERJA PRAKTIK


SEMESTER GENAP T.A 2020/2021

Nama Kelompok : Grace Theresia Putri Hutajulu (180404043)


Nama Kegiatan : Peningkatan/ Revitalisasi Terminal Tipe- A Amplas Medan
Lokasi : Timbang Deli, Kec. Medan Amplas Kota Medan
Pelaksana : PT. Bukit Zaitun
Dosen Mentor : Indra Jaya, S.T., M.T

PARAF
BULAN HAL YANG DIKERJAKAN DI PARAF
TANGGAL JAM MAHA-
KE- PROYEK MENTOR
SISWA

- Mentoring
- Pengenalan struktur
bangunan yang sudah
dikerjakan:
1. Pekerjaan pondasi (tiang

08.00 pancang)

1 22/02/2021 – 2. Pekerjaan lantai kerja

17.00 3. Pekerjaan bekisting dan


pembesian pile cap tipe-1
4. Pekerjaan pembesian
kolomm (K1)
- Pengamatan struktur
bangunan yang sedang
dikerjakan, berupa :

vii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

1. Pekerjaan pembuatan
lantai kerja.
2. Pekerja bekisting pile cap
tipe-1
3. Pekerjaan pembesia pile
cap tipe-1
4. Pekerjaan pembesian
sloof.
- Pengamatan pada struktur
bangunan yang sedang
dikerjakan, berupa:
1. Pembesian pada sloof.
2. Pekerjaan pemasangan
bekisting pada pile cap

08.00 tipe-1

2 01/03/2021 – 3. Pekerjaan pembesian

17.00 pada pile cap tipe-1


4. Pekerjaan pemasangan
bekisting pada sloof.
5. Pekerjaan Pekerjaan
pembesian kolom (K1)
6. Pekerjaan bekisting pada
kolom (K1)

viii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

- Pengamatan pada struktur


bangunan yang sedang

08.00 dikerjakan, berupa :


1. Pekerjaan pengecoran
08/03/2021 - pile cap tipe-1

10.00 2. Pekerjaan pengecoran


sloof.
3. Pekerjaan pengecoran
tiang kolom (K1)
- Pengamatan pada struktur
bangunan yang sedang
08.00 dikerjakan, berupa :
15/03/2021 – 1. Pekerjaan bekisting pile
17.00 cap tipe-2
2. Pekerjaan pembesian pile
cap tipe-2
- Pengamatan pada struktur
bangunan yang sedang
dikerjakan:
1. Pekerjaan pengecoran
08.00
pada sloof dan pile cap
22/03/2021 –
tipe 1 dan tipe-2
17.00
2. Pekerjaan pengecoran
pada kolom tipe-1
3. Pemasangan bekisting
pada pile cap tipe-2

ix
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

4. Pekerjaan pembesian
pada pile cap tipe-2

- Pengamatan pada struktur


bangunan yang sedang
dikerjakan:
1. Pekerjaan pemasangan
bekisting pada pile cap
08.00 tipe-2
29/03/2021 – 2. Pekerjaan pembesian
17.00 pada pile cap tipe-2
3. Pekerjaan pembesian
pada kolom tipe-2
4. Pembukaan bekisting
pada kolom tipe-1.

- Pengamatan pada struktur


bangunan yang sedang
dikerjakan:
1. Pekerjaan bekisting pada

08.00 pile cap tipe-2

05/04/2021 – 2. Pekerjaan pembesian pada

17.00 pile cap tipe-2


3. Pekerjaan pembesian pada
sloof
4. Pekerjaan pemasangan
bekisting pada kolom tipe-
1 dan tipe-2

x
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

5. Pekerjaan pemasangan
dinding menggunakan
batu bata.

- Pengamatan pada struktur


bangunan yang sedang
dikerjakan:
08.00 1. Pekerjaan pemasangan

12/04/2021 - dinding menggunakan batu


bata.
17.00 2. Pekerjaan pembongkaran
bekisting pada pile cap tipe-2.
3. Pekerjaan pembongkaran
bekisting pada kolom tipe-2.

xi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

LEMBAR ASISTENSI KERJA PRAKTIK


SEMESTER GENAP T.A 2020/2021

Nama : Grace Theresia Putri Hutajulu (180404043)


Nama Kegiatan : Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Lokasi : Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan
Pelaksana : PT. Bukit Zaitun
Dosen Mentor : Indra Jaya, S.T., M.T

No Tanggal Kegiatan Paraf Dosen Mentor


1. 03/03/2021 1. Telah melengkapi dokumen
Gambar Kerja, Time Schedule, dan
Surat Persetujuan dari Pihak
Proyek
2. Menyampaikan paparan minat yang
ingin diangkat sebagai topik laporan
Kerja Praktek
3. Menunjukkan lembar kehadiran
yang telah ditandatangani pihak
proyek.
4. Mengerjakan BAB I.

2. 12/03/2021 1. Menyampaikan jumlah kunjungan


mahasiswa ke lokasi proyek.

xii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

2. Menetapkan paparan minat yang


ingin diangkat sebagai topic
laporan Kerja Praktek.
3. Menunjukkan lembar kehadiran
yang telah ditandatangani pihak
proyek.
4. Perbaikan BAB I.

3. 06/04/2021 1. Menyampaikan perbaikan BAB I.


• Menambah kata dalam
kutipan pada teori yang
diggunakan.
• Memperbaiki penulisan
redaksi laporan.
2. Mengerjakan BAB II
• Gambaran Umum Proyek
• Uraian sistematis Pekerjaan
yang sedang berlangsung
• Permasalahan yang terjadi
dilapangan.
• Uraian peninjauan progress
proyek (Tinjauan khusus)

4. 13/04/2021 1. Revisi BAB II


• Memperbaiki Tinjauan
Permasalahan yang ada
dilapangan mengenai apa

xiii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

tinjauan yang sedang


dibahas.
• Perbaikan redaksi
penulisan laporan pada
BAB II.
2. Mengerjakan BAB III

5. 20/04/2021 1. Penyampaian BAB III.


2. Revisi BAB III
• Menambahkan materi
dan teori yang digunakan
pada BAB III.
• Memperbaiki tata cara
penulisan serta
sumbernya.
3. Mengerjakan BAB IV.

6. 12/05/2021 1. Pemaparan perbaikan BAB III.


2. Pemaparan BAB IV.
3. Revisi Bab IV
• Memperbaiki tata cara
penulisan
• Melengkapi apa saran
yang ingin diberikan

7. 19/05/2021 1. Pemaparan laporan yang telah


diperbaiki.

xiv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

2. Revisi Laporan KP
• Tambahkan cover, judul,
daftar isi, daftar gambar,
lampiran dan nilai untuk
pelengkap laporan.

8. 10/06/2021 ACC Laporan Kerja Praktek 2020/2021

xv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

LEMBAR NILAI KERJA PRAKTIK ........................................................................ iv

LEMBAR ASISTENSI DAN KEGIATAN KERJA PRAKTIK ............................... v

LEMBAR ASISTENSI DOSEN PEMBIMBING ....................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Umum ............................................................................................. 1

1.2 Latar Belakang ................................................................................ 3

1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................ 4

1.4 Batasan Masalah ............................................................................. 4

1.5 Sasaran Pencapaian .......................................................................... 5

1.6 Metode Penyusunan .......................................................................... 5

1.7 Kegiatan Kerja Praktik ..................................................................... 6

xvi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

1.8 Sistematika Laporan…………………………………………………. 6

BAB II URAIAN STRUKTURAL PROYEK

2.1 Umum ............................................................................................. 8

2.2 Gambaran Urain Proyek .................................................................... 9

2.2.1 Pemilik Proyek........................................................................ 10

2.2.2 Konsultan Perencana.................................................................. 10

2.2.3 Kontraktor................................................................................. 11

2.2.4 Manager Proyek ........................................................................ 12

2.2.5 Manager Lapangan........................................................................13

2.2.6 Administrasi Proyek..................................................................... 14

2.2.7 Pelaksana Struktur ........................................................................14

2.2.8 Pelaksana Arsitektur......................................................................15

2.2.9 Quantity Surveyor........................................................................ 15

2.2.10 Surveyor.................................................................................... 16

2.2.11 Mekanik...................................................................................... 16

2.2.12 Logistik.................................................................................... 16

2.3 Kontrak Kerja...................................................................................... 17

2.4 Struktur Organisasi Proyek................................................................ 21

xvii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

2.5 Deskripsi Kegiatan Proyek................................................................... 21

BAB III METODE KERJA

3.1 Umum.............................................................................................. 23

3.2 Pekerjaan Pondasi .............................................................................. 24

3.2.1 Pekerjaan Pile Cap.................................................................... 24

3.2.2.Pekerjaan Tie Beam….............................................................. 37

3.3 Pekerjaan Struktur .............................................................................. 49

3.4 Permasalahan pada Konstruksi............................................................ 60

3.4.1 Kesalahan Pekerja…………........................................................ 60

3.4.2 Segregasi pada Kolom Tipe-1...................................................... 61

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan……………………........................................................... 63

4.2 Saran………..…………………........................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... xvii

LAMPIRAN .................................................................................................................... xix

Lampiran 1 Surat-surat Pendukung Kerja Praktek


Surat Permohonan Kerja Praktek oleh Departemen Teknik
Sipil.

xviii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

Surat Pemohonan Kerja Praktek Mahasiswa.


Surat Permohonan Kerja Praktek oleh Fakultas Teknik.
Surat Penyetujuan Kerja Praktek oleh PT. Bukit Zaitun.
Evaluasi Hasil Kerja Praktek oleh PT. Bukit Zaitun.
Lembar Absensi Kegiatan Kerja Praktek.
Lampiran 2 Gambar Kerja.
Lampiran 3 Time Schedule.
Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktek.

xix
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi Hubungan Antara Pihak Utama Struktur Organisasi


Sederhana Proyek dengan Jenis Organisasi Tradisional.............. 9

Gambar 2.2 Bagan Strukur Organisasi Proyek Peningkatan/Revitalisasi


Terminal Tipe-A Amplas Medan................................................... 21

Gambar 3.1 Pabrikasi Bekisting Pile Cap…...................................................... 26

Gambar 3.2 Pabrikasi Tulangan Pile Cap……………...................................... 26

Gambar 3.3 Proses Pembuatan Lantai Kerja setelah Penggalian Pada Pile

Cap................................................................................................... 27

Gambar 3.4 Lantai Kerja……………………..................................................... 27

Gambar 3.5 Proses Pembobokan Tiang Pancang…………………….............. 28

Gambar 3.6 Proses Pemasangan Bekisting pada Pile Cap.................................... 29

Gambar 3.7 Proses Pemasangan Bekisting pada Pile Cap.................................... 30

Gambar 3.8 Besi Ulir dengan Diameter 16 mm untuk Tulangan Pokok Pile

Cap…............................................................................................... 31

Gambar 3.9 Besi Polos dengan Diameter 10 mm untuk Tulangan Sengkang Pile

Cap…............................................................................................... 31

Gambar 3.10 Alat Barcutter…………….............................................................. 32

Gambar 3.11 Proses Pembengkokan Besi pada Pabrikasi Pembesian………… 33

Gambar 3.12 Proses Pekerjaan Pembesian pada Pile Cap…………………....... 33

Gambar 3.13 Pekerjaan Pembesian pada Pile Cap................................................ . 34

xx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

Gambar 3.14 Proses Pengecoran pada Pile Cap.................................................. 35

Gambar 3.15 Proses Pemadatan pada Pile Cap.................................................... 36

Gambar 3.16 Pile Cap Tipe-1 setelah Beton Kering dan Bekisting Dibuka…… 36

Gambar 3.17 Pabrikasi Bekisting Tie Beam……................................................. 38

Gambar 3.18 Pabrikasi Pembesian Tie Beam…….............................................. 39

Gambar 3.19 Tanah Galian pada Tie Beam…….................................................. 40

Gambar 3.20 Pkerjaan Lantai Kerja pada Tie Beam............................................. 40

Gambar 3.21 Alat Bar Cutter…........................................................................... 42

Gambar 3.22 Pembengkokan Besi secara Manual….......................................... 42

Gambar 3.23 Tulangan Tie Beam Tipe-1 dengan beton decking yang

diikat……................................................................................... 43

Gambar 3.24 Bekisting pada Tie Beam................................................................ 44

Gambar 3.25 Bekisting pada Tie Beam dengan beton decking yang diikat untuk

menjaga jarak selimut beton............................................................ 45

Gambar 3.26 Pekerjaan Pengecoran pada Tie Beam........................................... 46

Gambar 3.27 Pemadatan Beton pada Tie Beam……............................................ 47

Gambar 3.28 Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Tie Beam.............................. 48

Gambar 3.29 Tie Beam setelah Kering.................................................................. 48

Gambar 3.30 Pabrikasi Pembesian Kolom............................................................. 51

Gambar 3.31 Alat Barcutter................................................................................... 53

Gambar 3.32 Proses Pembengkokan Besi pada Pabrikasi Pembesian…............ 53

xxi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250

Gambar 3.33 Beton decking dengan tebal 5 cm yang telah diikat pada

penulangan kolom......................................................................... 54

Gambar 3.34 Penulangan pada Kolom Utama..................................................... 55

Gambar 3.35 Kolom yang Telah Dipasang Bekisting….................................... 57

Gambar 3.36 Proses Pengecoran Kolom...……................................................. 58

Gambar 3.37 Proses Pembongkaran Kolom…….............................................. 59

Gambar 3.38 Kolom setelah kering……………................................................ 60

Gambar 3.39 Kolom............................................................................................ 60

Gambar 3.40 Kesalahan pada Jarak Antar Sengkang pada Kolom................... 61

Gambar 3.41 Segregasi pada Kolom Tipe-1 Sebanyak Dua Buah..................... 62

xxii
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum
Menurut Chase (1998) “proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian
kegiatan unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan
dalam periode waktu tertentu.”
Sementara menurut Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman
(2014:2) menjelaskan bahwa proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk
menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan
beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek
biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan
proyek secara efisien dan tepat waktu. Menurut Schwalbe yang dikutip dari buku
Dimyati & Nurjaman (2014:21), setiap proyek akan dibatasi dengan ruang lingkup
(scope), waktu (time), dan biaya (cost). Batasan-batasan ini seringkali digunakan ke
dalam manajemen proyek sebagai tiga batasan utama. Agar proyek berhasil, manajer
proyek harus mempertimbangkan hal berikut. Pertama, ruang lingkup pekerjaan
yang akan dilakukan sebagai bagian dari proyek tersebut, serta produk dan layanan
atau hasil yang diinginkan oleh pelanggan (sponsor) yang dapat dihasilkan dalam
suatu proyek. Kedua, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Ketiga, biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Setiap proyek memiliki tujuan khusus, dan dalam proses pencapaian tujuan
tersebut ada tiga konstrain yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan Trade Off
Triangle atau Triple Constraints. Triple Constraints adalah usaha pencapaian tujuan
yang berdasarkan batasan sebagai berikut.
a. Tepat mutu, mutu adalah apa yang akan dikerjakan oleh proyek tersebut, produk,
layanan atau hasil yang diraih proyek tersebut atau disebut sebagai kinerja
(performance), harus memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang
disyaratkan oleh pemilik.

1
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

b. Tepat waktu, yang di maksud dengan waktu ialah berapa lama waktu yang di
butuhkan untuk melaksanakan suatu proyek serta apa itu jadwal proyek. salah
satu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah proyek. Pada intinya
faktor waktu ini adalah bagaimana kita menentukan lamanya waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti,
terutama pada saat-saat yang memang sangat krusial. Terkadang suatu proyek
dipaksa untuk selesai pada waktu tertentu, walaupun berdampak pada
membengkaknya biaya.

c. Tepat biaya, dalam proyek kita tidak akan pernah lepas dari biaya, biaya di
butuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek harus di perhitungkan secara
matang. Pada intinya faktor biaya atau cost ini adalah menentukan seberapa besar
biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah proyek. Faktor biaya ini sangat
dipengaruhi oleh 2 faktor sebelumnya, yaitu faktor scope dan faktor time. Secara
umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama waktu, maka akan
semakin besar pula biaya suatu proyek.

Manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,


mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk
mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.
Manajemen proyek mempergunakan personel perusahaan untuk ditempatkan pada
tugas tertentu dalam proyek. (Budi Santoso, 2003). Dimana perencanaan adalah
kegiatan penetapan sasaran kegiatan, termasuk menyiapkan segala sumber daya
untuk mencapainya, dan pengorganisasian dalam manajemen proyek merupakan
pengelolaan proyek dengan tujuan mengatur tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan
dalam mencapai sasaran. Dalam manajemen proyek, mengarahkan merupakan suatu
proses yang menghubungkan antara tenaga kerja, uang dan bahan yang digunakan
dalam proyek, sementara definisi pengendalian adalah kegiatan pengawasan sumber
daya, biaya, kualitas dan budget, dan jika ada perubahan yang diperlukan dapat
direvisi sehingga tepat mutu dan biaya.
Tujuan dari manajemen proyek adalah untuk mendapatkan metode atau cara yang
paling baik agar dengan sumber-sumber daya yang terbatas diperoleh hasil yang

2
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

maksimal. (Wulfram 2007). Menurut Soeharto (1999), tujuan dari proses manajemen
proyek adalah sebagai berikut :
1. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi
keterlambatan dalam penyelesaian suatu proyek.
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan di luar biaya yang
telah di rencanakan.
3. Kualitas sesuai dengan persyaratan dan proses kegiatan sesuai persyaratan..

1.2 Latar Belakang


Kerja Praktek merupakan salah satu syarat wajib kelulusan dan kegiatan
penunjang yang nyata bagi mahasiswa program studi S1 Teknik Sipil Universitas
Sumatera Utara. Kerja praktek menjadi sarana untuk penerapan materi pendidikan
yang telah diberikan dalam masa perkuliahan.
Dalam bidang teknik sipil, kemampuan dan pengalaman merupakan hal yang
sangat penting untuk dimiliki mahasiswa teknik sipil. Tidak hanya memiliki
kemampuan secara teori, namun mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam penerapan dan peninjauan proyek sehingga dapat melihat proses secara
langsung dan dapat menyelesaikan masalah konstruksi di lapangan.
Oleh karena itu, program studi S1 Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara
mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk mengikuti mata kuliah kerja praktek yang
merupakan salah satu syarat untuk lulus dari studi sarjana. Dengan mata kuliah kerja
praktek mahasiswa diharapkan dapat memahami etika profesi yang baik, dan mampu
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam dunia kerja, serta mampu bersaing
dengan lulusan di bidang teknik sipil untuk meningkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kewajiban tersebut, maka pada kesempatan kali ini saya sebagai
mahasiswa S1 Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara memilih Kerja Praktek di
Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan yang
berlokasi di Timbang Deli, Kec. Medan Amplas Kota Medan.
Proyek ini merupakan penerapan ilmu-ilmu ke-teknik sipil-an dan memenuhi
syarat sebagai lokasi Kerja Praktek yang ditetapkan oleh Departemen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.

3
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari pada pelaksanaan Kerja Praktik ditinjau dari segi
akademis antara lain :
1. Memberikan pengalaman dan pengenalan tentang suatu kegiatan pembangunan
struktur bertingkat dengan struktur beton bertulang yang meliputi aspek
kerekayasaan melalui gambar kerja, pelaksanaan pekerjaan konstruksi seperti
pemasangan cetakan, penulangan, proses pengecoran, serta penanganan masalah-
masalah yang timbul pada proyek tersebut.
2. Memberikan pemahaman terhadap metode kerja dan pelaksanaan pekerjaan setiap
item pekerjaan dilapangan.
3. Membandingkan teori yang dipelajari di bangku perkuliahan dengan keadaan
sebenarnya dilapangan mengenai mekanisme kerja dari pembangunan fisik
struktur bangunan tersebut.
4. Memberikan pengetahuan mengenai hal-hal apa saja yang dapat dilakukan apabila
terdapat suatu masalah dalam pembangunan baik dari segi pengerjaannya
maupun dari segi konstruksinya.
5. Mengetahui struktur organisasi pemilik, kontraktor, dan konsultan, serta
hubungan kontraktual dan fungsional antara ketiga badan usaha tersebut dalam
Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan.

1.4 Batasan Masalah


Dikarenakan oleh keterbatasan waktu tinjauan, maka hal-hal yang ditinjau dan
perhatikan pada proyek juga terbatas. Selama Kerja Praktik, kami mengamati dan
menganalisa pekerjaan di lapangan yang dalam hal ini meninjau kesesuaian antara
teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dengan implementasinya dilapangan
sehingga dapat diambil kesimpulan yang disusun dalam bentuk laporan dengan
bimbingan dosen pembimbing Kerja Praktik.
Batasan dari masalah ini, terutama masalah yang ingin penulis ulas, adalah
metode pelaksanaan pekerjaan pada konstruksi yang sedang dikerjakan pada
konstruksi di Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan.
Dalam suatu proyek konstruksi untuk menghasilkan produk yang baik

4
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

dipengaruhi oleh metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang baik dan benar,
sehingga konstruksi yang dihasilkan sesuai dengan mutu dan fungsi yang
direncanakan. Sehingga tujuan penulis mengangkat topik Metode Pelaksanaan
Konstruksi adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sesuai yang direncanakan.
Dalam hal memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai proses
pengerjaan di lapangan kami akan didampingi oleh pihak pengawas proyek tersebut.

1.5 Sasaran Pencapaian


Sasaran yang ingin dicapai dalam kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dapat
memahami kondisi lapangan, mengetahui permasalahan apa saja yang akan terjadi
dan bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut, serta memahami penerapan
teori-teori di lapangan. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat
memahami kondisi konstruksi di bidang ini, sehingga mahasiswa dapat memahami
tanggung jawab struktur organisasi proyek dan keterkaitan antara berbagai item pada
proyek tersebut. Secara khusus, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana melihat
kemajuan pelaksanaan proyek dan bagaimana mengevaluasi masalah yang terjadi
ketika kemajuan tertunda, dan tahu bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.

Hal tersebut sangat berguna untuk menunjang pengetahuan mahasiswa agar


dapat membandingkan ilmu yang didapat selama duduk di bangku perkuliahan
dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.

1.6 Metode Penyusunan


Metode yang digunakan selama kegiatan Kerja Praktik untuk proses
penyusunan laporan adalah sebagai berikut :
a. Metode Observasi/Pengamatan

Metode ini dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan tehadap kegiatan


pelaksanaan kerja di proyek yang sedang berjalan. Banyak hal yang berhubungan
dengan pekerjaan teknis yang kami pelajari dari pengamatan di lapangan.
b. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mewawancarai langsung pengawas lapangan


ataupun para pekerja di lokasi proyek yang sedang berjalan.
5
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi laporan kegiatan yang


berlangsung dengan cara mengambil foto di lapangan di beberapa bagian proyek.
d. Studi Literatur

Melalui studi literatur dapat dipahami suatu konsep dasar yang diperoleh dari
buku bacaan ataupun literatur guna menunjang pemahaman pelaksanaan
pengerjaan di lapangan.

1.7 Kegiatan dan Jadwal Kerja Praktik

Dikarenakan oleh adanya pandemi dan harus mengikuti protokol covid-19 maka
dalam melaksanakan Kerja Praktik hanya 2 (dua) bulan dengan jumlah kunjungan
maksimum 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan, hal ini tidak memungkinkan untuk
mengikuti seluruh proses pelaksanaan konstruksi yang telah ditentukan oleh pihak
pelaksana. Kerja Praktek dimulai sejak tanggal 22 Februari 2021

Adapun pekerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu Kerja Praktik secara
garis besar adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan Pembesian Pile Cap, Tie Beam, dan Kolom.

b. Pekerjaan Bekisting Pile Cap, Tie Beam, dan Kolom.

c. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap, Tie Beam, dan Kolom.

1.8 Sistematika Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan Kerja Praktik ini terdiri atas 4 Bab, dimana setiap bab terbagi
lagi atas beberapa sub-bab dan lampiran, yaitu :

• Bab I : Pendahuluan

• Bab II : Uraian Struktural Proyek

6
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

• Bab III : Metode Kerja

• Bab IV : Kesimpulan dan Saran

• Daftar Pustaka

• Lampiran-lampiran

7
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

BAB II

URAIAN STRUKTURAL PROYEK

2.1 Umum

Menurut Certo (1997) secara umum yang dimaksud dengan mengorganisir


adalah fokus pertama pengorganisasian adalah menentukan aktivitas yang akan
dilakukan oleh sumber daya manusia dalam organisasi dan bagaimana SDM tersebut
dapat diselaraskan atau digabungkan dengan cara yang terbaik untuk mencapai
tujuan organisasi. Untuk maksud tersebut diperlukan sarana, yaitu organisasi. Untuk
mengoptimalkan proses mengorganisir proyek maka dilakukan diferensiasi
pekerjaan, yang terdiri dari langkah – langkah sebagai berikut (Swam, 2012):

1. Melakukan identifikasi dan klasifikasi pekerjaan

2. Mengelompokan pekerjaan

3. Menyiapkan pihak yang akan menangani pekerjaan

4. Mengetahui wewenang dan tanggung jawab,serta melakukan pekerjaan

5. Menyusun mekanisme kerja

Struktur organisasi proyek dapat diartikan sebagai organisasi dalam lingkup


pekerjaan proyek kontruksi yang mempunyai hubungan kerjasama yang terkait
dengan baik sehingga mencapai suatu keberhasilan semua jenis pekerjaan yang
dihasilkan sesuai yang telah direncanakan.
Struktur organisasi proyek dibentuk agar pelaksanaan proyek berjalan dengan
lancar tanpa adanya tumpang tindih anatara wewenang dan kewajiban, karena hal
tersebut setiap unit kerja yaitu pemilik proyek, konsultan dan kontraktor perlu
mengatur sistem organisasi masing-masing dengan ketentuan yang dihadapi.
Adapun beberapa pihak utama yang termasuk dalam struktur organisasi Proyek
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan adalah sebagai
berikut:

8
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

1. Pemilik Proyek (Owner)


2. Konsultan Perencana (Architect)
3. Kontraktor Pelaksana (Contractor)
Ketiga pihak dalam struktur organisasi tersebut memiliki hubungan yang
saling mempengaruhi pekerjaannya satu sama lain. Hubungan tersebut dapat
diilustrasikan sebagai berikut :

Hasil Rencana
Konsultan Kontraktor
Perencana

Pemilik
(Owner)

Gambar 2.1 Ilustrasi Hubungan Antara Pihak Utama Struktur Organisasi Poyek

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

2.2 Gambaran Umum Proyek


Nama Proyek : Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Lokasi : Timbang Deli, Kec. Medan Amplas Kota Medan
Pemilik Proyek : Kementrian Perhubungan
Konsultan Perencana : PT. Cail Utama Konstruksi
Kontraktor Pelaksana : PT. Bukit Zaitun
Manajer Proyek : Anthoni Ranto Sianipar, S.T
Status : Proyek Kementrian Perhubungan
Luas Bangunan : 17.000 m2

9
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Jumlah Lantai : 2 Lantai


Mulai Pelaksanaan : 22 Desember 2020

2.2.1 Owner (Pemilik Proyek)

Menurut Ervianto (200,5) pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang
atau badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak
penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Untuk mewujudkan
suatu konstruksi, pemilik proyek (owner) memiliki kewajiban untuk menyediakan
dana yang telah direncanakan dalam melaksanakan konstruksi. Dalam hal ini,
pemilik proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
adalah Kementerian Perhubungan.
Adapun tugas dari Pemilik Proyek adalah (e-journal.uajy.ac.id, 2020):
1. Menyediakan lahan dan ruang untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
2. Menunjuk pelaksana, perencana dan pengawas proyek.
3. Memberikan tugas kepada kontraktor pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan
proyek.
4. Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
5. Meminta pertanggung jawaban laporan hasil pekerjaan kepada kontraktor pelaksana
dan pengawas proyek.
6. Menerima proyek saat penyerahan oleh pihak kontraktor pelaksana sesuai perjanjian
kontrak kerja.
Adapun wewenang dari Pemilik Proyek adalah :
1. Persetujuan biaya, mutu dan waktu pelaksanaan.
2. Persetujuan terhadap perubahan desain dengan pertimbangan dari konsultan dan
manajemen konstruksi.
3. Memutuskan hubungan kerja kepada pihak pengelola proyek apabila tidak
4. dapat melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kontrak kerja.

2.2.2 Konsultan Perencana


Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan

10
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

usaha baik swasta maupun pemerintah. Dalam hal Proyek Peningkatan/Revitalisasi


Terminal Tipe-A Amplas Medan ini, konsultan perencana berasal dari PT. Cail Utama
Konstruksi.
Adapun tugas dari Konsultan Perencana adalah (e-journal.uajy.ac.id, 2020):
1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik bangunan.
2. Membuat gambar kerja pelaksanaan.
3. Membuat rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai
pedoman pelaksanaan.
4. Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
5. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik ke dalam desain
bangunan.
6. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan
dilapangan yang tidak memungkinkan desain untuk diwujudkan.
7. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan
konstruksi.

2.2.3 Kontraktor Pelaksana


Kontraktor adalah seseorang atau organisasi atau badan hukum yang
mengerjakan pekerjaan menurut syarat-syarat yang telah ditetapkan dengan dasar
imbalan pembayaran menurut jumlah tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati (Grahakaryabali, 2017).
Kontraktor bertanggungjawab langsung kepada pemilik proyek dan dalam
melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dari konsultan perencana
(Ahadi, 201). Selama masa konstruksi kontraktor pelaksana dapat berkonsultasi
secara langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam
pelaksanaan. Perubahan desain dari kontraktor harus dikonsultasikan kepada
konsultan perencana sebelum pekerjaan dilaksanakan. Dalam hal ini merupakan
Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan ini, kontraktor
pelaksana berasal dari PT. Bukit Zaitun. Adapun tugas dan wewenang umum dari
Kontraktor Pelaksana adalah (ejournal.uajy.ac.id, 2020) :
1. Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan secara langsung sesuai dengan dokumen
perjanjian.

11
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

2. Kontraktor harus menunjuk Manager Project sebagai wakil penuh dari


perusahaannya untuk menyelesaikan masalah yang berkenaan dengan pelaksanaan
pekerjaan dalam hal manajemen proyek.
3. Harus menempatkan Site Manager yang bertanggung jawab dan mempunyai
kekuasaan penuh atas pelaksanaan pekerjaan dalam hal tersebut.
4. Kontraktor wajib menanggung biaya pembuatan dokumen kontrak termasuk
gambar kontrak dan wajib menyediakan satu set dokumen kontrak di lapangan
untuk digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor tidak
diperbolehkan melaksanakan pekerjaan tanpa kelengkapan dokumen kontrak.
5. Kontraktor harus menjamin pelaksanaan pekerjaan dilapangan sesuai dengan
peraturan dalam dokumen kontrak. Kontraktor wajib meneliti dokumen kontrak.
Jika terdapat perbedaan - perbedaan yang dapat membawa akibat terhadap segi
konstruksi, arsitektural fungsi teknik, baik menyangkut segi kemudahan
pelaksanaan, pelayanan (operator), maupun perawatan (maintenance), ataupun
pembiayaan, kontraktor harus segera memberitahukan kepada direksi
lapangan/konsultan pengawas yang akan menetapkan kebijakan yang harus
diambil.
6. Kontraktor wajib mengindahkan petunjuk, teguran dan perintah tertulis Direksi
Lapangan.
7. Kontraktor bertanggung jawab atas perawatan, pengawasan dan penjagaan
keamanan fisik dan teknis selama dalam hubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, sejak mulainya pelaksanaan pekerjaan sampai dengan penyerahan
pekerjaan / proyek.
8. Kontraktor wajib menyediakan kemudahan dan fasilitas bagi pemberi tugas,
direksi lapangan dan perencana untuk bebas memasuki dan mengunjungi
tapak/lokasi selama penyelenggaraan pembangunan.

2.2.4 Project Manager (Manager Proyek)

Manajer Proyek adalah orang yang di beri wewenang dan tanggung jawab
oleh kontraktor untuk memimpin, mengatur, mengawasi serta membuat keputusan
yang terbaik dalam pelaksanaan proyek secara keseluruhan. (sinta.unud.ac.id,n.d;2).

12
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Manajer Proyek pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi di lapangan,


adapun tugasnya – tugasnya adalah (sinta.unud.ac.id, 2020 : 2 – 3) :

1. Menguasai detail kontrak dan spesifikasi teknis kontrak.

2. Menyusun rencana mutu proyek termasuk jadwal serta metode kerja bersama-
sama dengan site manager pada awal proyek.

3. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan (RAP) berdasarkan RAP awal dari


estimasi manager yang mempresentasikan pada direksi sehingga di peroleh
persetujuan.

4 Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang timbul selama proses kegiatan


konstruksi di proyek.

2.2.5 Site Manager (Manajer Lapangan)

Tugas – tugas dari manager lapangan yang dalam melaksanakan tugasnya


selalu bertanggung jawab kepada manager proyek untuk membantu kelancaran
pekerjaan di lapangan adalah (sinta.unud.ac.id, 2020 : 3 – 4) :

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan metode konstruksi untuk memenuhi


persyaratan mutu, waktu dan biaya yang telah di sepakati.

2. Memberikan pengarahan dan bimbingan staf yang ada di bawahnya.

3. Membuat keputusan dalam batasan yang telah di gariskan oleh manager proyek.

4. Mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi tenaga kerja agar efisien terhadap


pemakaian tenaga, alat dan material serta target kemajuan proyek agar tercapai
sesuai dengan time schedule yang telah di tetapkan.

5. Memeriksa bobot pekerjaan setiap akhir bulan dan jika terjadi kemunduran dari
time schedule maka site manager memutuskan untuk melaksanakan pekerjaan
lembur.

13
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

6. Mempelajari kemungkinan – kemungkinan perubahan metode konstruksi yang


menguntungkan.

7. Memeriksa laporan pemakaian alat dan membuat surat permohonan pemindahan


alat dan bahan bila di perlukan.

8. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab atas segala sesuatu yang


bersangkutan dengan masalah teknis atau pengelola proyek.

9. Bertanggung jawab atas surat masuk dan surat keluar dari proyek tersebut.

10. Menjamin :

a. Tersedianya tenaga kerja,material dan alat yang memadai.

b. Tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor / sub kontraktor.

c. Tersedianya dan pembayaran upah / opname mandor.

2.2.6 Administrasi Proyek


Tugas Administrasi Proyek antara lain (sinta.unud.ac.id, 2020 : 4) :

1. Menjalankan atau melaksanakan aplikasi program-program computer yang ada untuk


memenuhi kebutuhan pelaporan sebagai operator computer merangkap administrasi.

2. Meng-input data yang diterima dari project engineer dan sumber lainnya, proyek, dan
menyiapkan dalam bentuk laporan untuk manajemen tepat pada waktu yang di
tentukan.

3. Meng-administrasikan kegiatan keluar /masuknya surat dan barang untuk proyek,


menyimpannya dengan teliti dan rapi, serta menjamin ketersedian bila di perlukan.

4. Menyiapakan bahan laporan, presentase dan rapat proyek.

2.2.7 Pelaksana Struktur (Site Enggineering)


Tugas Pelaksana Struktur yaitu (sinta.unud.ac.id, 2020 : 4 – 5) :

1. Membuat rencana dan perhitungan mengenai bahan-bahan dan alat yang


digunakan dalam suatu proyek bersama dengan manager lapangan.

14
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

2. Membuat rencana dan perhitungan mengenai volume pekerjaan yang akan atau

yang telah di kerjakan dalam suatu proyek bersama dengan manager lapangan.

3. Bertanggung jawab kepada project manager.

2.2.8 Pelaksana Arsitek (Drafter)


Tugas Pelaksana Arsitek yaitu (sinta.unud.ac.id, 2020 : 5) :

1. Memeriksa gambar agar sesuai dengan bill off quantity.

2. Mempelajari gambar terutama gambar detail.

3. Menyiapakan perubahan –perubahan pada gambar rencana yang akan diakibatkan

oleh lingkungan namun tetap berdasarkan gambar dari konsultan perencana

sebagai persetujuan.

4. Melakukan pengecekan gambar.

2.2.9 Quantity Surveyor


Tugas QS antara lain (sinta.unud.ac.id, 2020 : 5 – 6) :

1. Menghitung luas pekerjaan bangunan.

2. Menghitung volume pekerjaan.

3. Bekerja sama dengan logistik atau pengadaan barang untuk memberikan


informasai kebutuhan material yang harus di datangkan ke lokasi proyek.

4. Menghitung pekerjaan bangunan yang sudah di laksanakan dan sisa pekerjaan


untuk keperluan pembuatan opname mandor/pemborong dan untuk keperluan
engineering dalam membuat schedule pekerjaan pelaksanaan pembangunan.

5. Menghitung kebutuhan material yang di butuhkan dalam setiap item pekerjaan


bangunan.

6. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang di hitung
estimator.

15
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

7. Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan dari apa
yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka tugas quantity
surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan tersebut atau meghitung
pada pada penambahan atau pengurangan item pekerjaan.

2.2.10 Surveyor
Tugas Surveyor yaitu (sinta.unud.ac.id, 2020 : 6) :

1. Membuat rencana dan mgusulkan kepada site manager mengenai kebutuhan alat
–alat ukur (theodolit, auto level, dan aksesorisnya) sesuai dengan besarnya areal
dan schedule master kerja.

2. Memastikan pengadaan alat –alat ukur yang telah di setujui site manager perihal
jumlah, jenis dan kelayakan pakai.

3. Memastikan bahwa hasil survey di lapangan sesuai dengan persyaratan teknis


yang di tentukan.

4. Melaporkan dan berkomunikasi langsung dengan site manager bila terjadi ketidak
sesuaian gambar dengan keadaan di lapangan.

2.2.11 Mekanik
Tugas Mekanik yaitu (sinta.unud.ac.id, 2020 : 6) :

1. Mengatur dan mengontrol semua peralatan yang mendukung pelaksanaan


pekerjaan.

2. Mengkoordinasikan dengan site manager dan supervisor untuk pembangunan


peralatan dilapangan.

3. Memastikan semua peralatan yang di gunakan untuk mendukung pelaksanaan di


lapangan siap pakai.

2.2.12 Logistik
Tugas logistik antara lain (sinta.unud.ac.id, 2020 : 6) :

16
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

1. Bertanggung jawab kepada project manager

2. Bertanggung jawab terhadap pengadaan jumlah dan mutu material yang


diperlukan dalam pelaksanaan proyek tepat pada waktunya

3. Menjaga keamanan material dan alat-alat yang di simpan di dalam gudang


penyimpanan

4. Mengurus dan bertanggung jawab terhadap semua surat-surat transaksi peralatan


maupun material sebagai arsip
5. Membuat laporan keuangan, absensi pegawai dan tenaga kerja

6. Mengawasi pengadaan, pemakaian dan penempatan material di gudang

7. Mengadakan pengecekan atas kebenaran barang yang datang dari rekanan harus
sesuai dengan yang diminta.

8. Memerima dan mengeluarkan barang

2.2 Kontrak Kerja Proyek

Istilah kontrak kerja konstruksi merupakan terjemahan dari construction


contract. Kontrak kerja konstruksi merupakan kontrak yang dikenal dalam
pelaksanaan konstruksi bangunan, baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun
pihak swasta. Salim H.S., Op.Cit. Hal 90.Menurut Pasal 1 Ayat (5) UUJK, Kontrak
kerja kostruksi merupakan: “Keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi”. Imam Soehanto (1995: 552) mendefinisikan kontrak
konstruksi sebagai suatu proses dimana pemilik proyek membuat suatu ikatan
dengan agen dengan tugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan penyelenggaraan
proyek termasuk studi kelayakan, desain, perencanaan, persiapan kontrak
konstruksi dan lain-lain, kegiatan proyek dengan tujuan meminimkan biaya dan
jadwal serta menjaga mutu proyek.
Berdasarkan Pasal 1 UU No. 18/1999, disebutkan bahwa kontrak kerja
konstruksi adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan hukum antara

17
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Pada
dasarnya, kontrak kerja konstruksi dibuat secara terpisah sesuai tahapan dalam
pekerjaan konstruksi, yang terdiri dari kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan
perencanaan, untuk pekerjaan pelaksanaan, dan untuk pekerjaan pengawasan.
Kontrak Kerja Konstruksi adalah dokumen/produk hukum. Semua pekerjaan atau
usaha konstruksi yang diikat dengan kontrak kerja akan ditentukan hak-hak dan
kewajiban hukumnya, untuk itu kontrak kerja harus dibuat dengan baik dan benar
secara hukum. Jenis Kontrak Kerja Konstruksi di Indonesia terdapat beberapa versi
yaitu:

a. Versi Pemerintah
Standar yang biasanya dipakai adalah standar yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum.
b. Versi Swasta Nasional
Versi ini beraneka ragam sesuai dengan keinginan Pengguna Jasa/ Pemilik Proyek.
Kadang-kadang dibuat dengan mengikuti standar Pemerintah atau mengikuti
sistem kontrak luar negeri seperti FIDIC (Federation Internationale des
Ingenieurs Counsels atau International Federation of Consulting Engineers), JCT
(Joint Contract Tribunals) atau AIA (American Institute of Architects).
c. Versi/Standar Swasta/Asing
Terdapat juga kontrak proyek berdasarkan Pengaturan Penggantian Biaya, dengan
tiga jenis cara pembayaran dalam proyek konstruksi adalah sebagai berikut :

▪ Kontrak harga satuan


▪ Kontrak biaya plus jasa
▪ Kontrak lump sum
Pemilihan kontrak yang sesuai untuk proyek konstruksi lebih didasarkan dari
karakteristik dan kondisi proyek itu sendiri.

a. Kontrak Harga Satuan


Hal penting dalam kontrak harga satuan (unit price contract) adalah penilaian

18
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

harga setiap unit pekerjaan telah dilakukan sebelum konstruksi dimulai. Pemilik
telah menghitung jumlah unit yang terdapat dalam setiap elemen pekerjaan.
pengukuran kontraktor dengan melakukan pengukuran sendiri.
Kelemahan dari penggunaan kontrak jenis ini adalah pemilik tidak dapat
mengetahui secara pasti biaya actual proyek hingga proyek selesai. Untuk mencegah
ketidakpastian ini, perhitungan kuantitas tiap unit perlu dilakukan secara akurat.
Melihat karakteristik kontrak harga satuan ini maka jenis-jenis proyek yang
kiranya sesuai untuk kontrak jenis ini adalah proyek dengan estimasi kuantitas yang
tidak dapat dilakukan dengan akurat, seperti pekerjaan tanah, jalan raya,
pemasangan pipa dan sebagainya. Pada proyek-proyek seperti ini sangat penting
bagi kontraktor untuk mengetahui dan memahami batas-batas pay item dan pay line
yang ada dalam kontrak.

b. Kontrak Biaya Plus Jasa


Pada kontrak biaya plus jasa (cost plus fee contract) jenis ini, kontraktor akan
menerima sejumlah pembayaran atas pengeluarannya ditambah sejumlah biaya
untuk overhead dan keuntungan. Besarnya overhead dan keuntungan umumnya
didasarkan atas persentase biaya yang dikeluarkan. Metode pembayaran dalam
kontrak jenis ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Pembayaran biaya plus tertentu


Pada metode ini kontraktor tidak mendapat kesempatan menaikkan biaya
untuk menambah keuntungan dan overhead.
2. Pembayaran biaya plus persentase biaya dengan jaminan maksimum
Metode ini dapat meyakinkan pemilik bahwa biaya total proyek tidak akan
melebihi suatu jumlah tertentu.
Kontrak jenis ini umumnya digunakan jika biaya aktual dari proyek atau bagian
proyek sulit diestimasi secara akurat. Hal ini dapat terjadi jika perencanaan belum
selesai, proyek tidak dapat digambarkan secara akurat, proyek harus diselesaikan
dalam waktu singkat sementara rencana dan spesifikasi tidak dapat diselesaikan
sebelum proses konstruksi dimulai.

19
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Kekurangan dari kontrak jenis ini adalah pemilik kurang dapat mengetahui biaya
aktual proyek yang akan terjadi. Pemilik harus menempatkan staf untuk memonitor
kemajuan pekerjaan sehingga dapat diketahui apakah biaya-biaya yang ditagih
benar-benar dikeluarkan.

c. Kontrak Biaya Menyeluruh


Kontrak biaya menyeluruh (lump sum contract) ini digunakan pada kondisi
kontraktor akan membangun sebuah proyek sesuai rancangan yang ditetapkan pada
suatu biaya tertentu. Jika terjadi perubahan baik desain, jenis material dan segala
sesuatu yang menyebabkan terjadinya perubahan biaya, maka dapat dilakukan
negosiasi antara pemilik dan kontraktor untuk menetapkan pembayaran yang akan
diberikan kepada kontraktor terhadap perubahan pekerjaan tersebut. Semua biaya
yang dikeluarkan untuk setiap pekerjaan tambah kurang harus dinegosiasikan antara
pemilik dan kontraktor.
Persyaratan utama dalam mengaplikasikan kontrak jenis ini adalah perencanaan
benar-benar telah selesai sehingga kontraktor dapat melakukan estimasi kuantitas
secara akurat. Jika anggaran biaya dari pemilik terbatas maka jenis kontrak ini
menjadi pilihan yang tepat karena memberi nilai pasti terhadap biaya yang akan
dikeluarkan. Pekerjaan konstruksi yang tepat untuk kontrak jenis ini antara lain
pembangunan gedung.
Salah satu kelemahan pemakaian kontrak jenis ini adalah proses konstruksi
yang akan tertunda karena menunggu selesainya perencanaan.
Kesalahan/ketidaktepatan rancangan akan berakibat fatal yang dapat menimbulkan
biaya ekstra yang tidak sedikit.

20
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

2.3 Struktur Organisasi Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A


Amplas Medan

Gambar 2.2 Bagan Strukur Organisasi Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal


Tipe-A Amplas Medan (Sumber : PT. Bukit Zaitun, 2021)

2.4 Deskripsi Kegiatan Proyek Selama Kerja Praktik


Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
yang diamati oleh penulis dalam kegiatan Kerja Praktek terdiri dari:

1. Pekerjaan Pondasi

• Pekerjaan Pile Cap Tipe-1 Ukuran 1 m x 1 m x 0.8 m

• Pekerjaan Pile Cap Tipe-2 Ukuran 1.6 m x 1.6 m x 1 m

• Pekerjaan Tie Beam Tipe-1 Ukuran 25 cm x 50 cm

• Pekerjaan Tie Beam Tipe-2 Ukuran 20 cm x 40 cm

• Pekerjaan Tie Beam Tipe-3 Ukuran 15 cm x 20 cm

21
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

2. Pekerjaan Beton Struktur

• Pekerjaan Tiang Kolom (K1) Ukuran 50 x 50 cm

• Pekerjaan Tiang Kolom (K2) Ukuran 60 x 60 cm

22
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

BAB III

METODE KERJA

3.1 Umum

Metode pelaksanaan konstruksi merupakan tahapan dan teknik –


teknik pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang merupakan inti dari seluruh
kegiatan dalam sistemmanajemen konstruksi. Metode pelaksanaankonstruksi merupakn
kunci untuk dapat mewujudkan seluruh perencanaan menjadi bentuk bangunan fisik.
Cara atau metoda tersebut tidak terlepas dari penggunaan teknologi sebagai pendukung
dan mempercepat proses pembuatan suatu bangunan, agar kegiatan pembangunan dapat
berjalan sebagai mana mestinya sesuai dengan yang diharapkan dan lebih ekonomis
dalam biaya pemakain bahan (Pappung, 2017).

Berikut akan diuraikan metode pelaksanaan pekerjaan kontruksi yang dilakukan


pada Proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan yang
diamati oleh penulis selama melaksanakan kegiatan Kerja Praktik, yang terdiri dari
pekerjaan:

1. Pekerjaan Pondasi

• Pekerjaan Pile Cap Tipe-1 Ukuran 1 m x 1 m x 0.8 m

• Pekerjaan Pile Cap Tipe-2 Ukuran 1.6 m x 1.6 m x 1 m

• Pekerjaan Tie Beam Tipe-1 Ukuran 25 cm x 50 cm

• Pekerjaan Tie Beam Tipe-2 Ukuran 20 cm x 40 cm

• Pekerjaan Tie Beam Tipe-3 Ukuran 15 cm x 20 cm

2. Pekerjaan Beton Struktur

• Pekerjaan Tiang Kolom (K1) Ukuran 50 x 50 cm

23
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
• Pekerjaan Tiang Kolom (K2) Ukuran 60 x 60 cm

3.2 Pekerjaan Pondasi

3.2.1 Pekerjaan Pile Cap

Pile Cap merupakan bagian pekerjaan struktur yang ada pada suatu konstruksi
yang termasuk pada pekerjaan pondasi, oleh karena itu, pile cap sendiri menjadi
bagian terpenting yang harus dikerjakan dalam membangun sebuah bangunan, agar
bangunan dapat berdiri dengan kokoh sesuai yang direncanakan. Pile Cap berfungsi
sebagai penopang beban dari kolom yang akan disebarkan lebih lanjut ke tiang
pancang, juga untuk menahan pergeseran dari beban. Pile Cap juga berperan penting
dalam menentukan lokasi kolom pada titik pusat pondasi. Hal ini bertujuan agar
sesuai dengan penempatannya. Pengerjaan Pile Cap tergolong cukup mudah dan
tidak terlalu sulit untuk dikerjakan. Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat
pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap ini bertujuan agar
lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi seehingga tidak menyebabkan
eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi.

Terdapat dua jenis Pile Cap pada pekerjaan Pile Cap pada konstruksi
Peningkatan/Revitalisasi Teminal Tipe-A Amplas Medan, yaitu:

1. Pekerjaan Pile Cap Tipe-1

Pile Cap Tipe-1 ini merupakan Pile Cap berukuran 1 m x 1 m x 0.8 m pada bagian
dengan 1 lantai.

2. Pekerjaan Pile Cap Tipe-2

Pile Cap Tipe-2 ini merupakan Pile Cap berukuran 1.6 m x 1.6 m x 1 m pada
bagian dengan 2 lantai.

Berikut merupakan uraian metode pelaksanaan pekerjaan Pile Cap pada


konstruksi Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan.

24
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan ini mengurai tentang proses persiapan bahan-bahan dan alat
yang diperlukan pada pekerjaan Pile Cap Tipe-1 dan Pile Cap Tipe-2.

- Persiapan bahan-bahan dan alat yang diperlukan

• Material

Material yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pile cap adalah beton ready
mix dengan mutu rencana K-300 dan tulangan ulir berdiameter 16 mm.

• Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan Pile Cap antara lain:

1. Pekerjaan persiapan

- Excavator, digunakan untuk menggali tanah untuk daerah pekerjaan pile cap
dilakukan.

2. Pekerjaan pengecoran

- Truck mixer, digunakan untuk mengangkut beton siap cetak (ready mix) dari
supplier ke lokasi proyek.

- Vibrator, digunakan untuk memadatkan beton saat pengecoran.

• Penyimpanan bahan-bahan

Penyimpanan bahan-bahan dalam sebuah proyek antara lain tulangan, kayu,


ditempatkan pada area terbuka, seperti terlihat pada gambar:

25
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.1. Pabrikasi Beksting Pile Cap.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

Gambar 3.2. Pabrikasi Tulangan Pile Cap.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

2. Pekerjaan Penggalian dan Penentuan Titik As Pada Pile Cap

Pengukuran pada pekerjaan pile cap dilakukan setelah pekerjaan pondasi tiang
pancang selesai. Setelah dilakukan pengukuran, maka dilakukan penggalian untuk
pile cap sesuai dengan rencana. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat
berat Excavator. Penggalian harus dilakukan dengan rapi untuk mempermudah
dalam pemasangan bekisting. Kedalaman galian tersebut disesuaikan dengan
kedalaman pile cap yaitu ditambah lantai kerja. Setelah dilakukan penggalian,
langkah selanjutnya adalah pembuatan Bouwplank. Penentuan titik as pada pile cap

26
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

dapat diukur dengan bantuan bouwplank.

Gambar 3.3. Proses pembuatan lantai kerja setelah penggalian pada pile cap.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

Gambar 3.4. Lantai kerja.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

3. Pekerjaan Pembobokan atau Pemotongan Tiang Pancang

Setelah pekerjaan galian pile cap selesai, selanjutnya menghancurkan sisa-sisa

27
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

pondasi tiang pancang yang berlebih, yaitu dengan dipecah terlebih dahulu beton
pondasi tiang pancang menggunakan pahat hingga terpisah dengan tulangan di
dalamnya.

Gambar 3.5. Proses pembobokan tiang pancang.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

4. Pekerjaan Bekisting Pada Pile Cap

a. Mengadakan pengukuran dan penandaan / marking posisi bekisting yang akan


dipasang dimana untuk tiap‑tiap pile cap berlainan ukurannya tergantung berapa
titik pondasi yang menahannya.

b. Bekisting dirakit sesuai dengan ukuran pile cap masing‑masing, dimana digunakan
kayu multipleks 6mm.

c. Bekisting diolesi dengan menggunakan mud oil agar tidak terjadi


kesulitan‑kesulitan pada waktu. pembongkaran bekisting.

d. Bekisting dipasang tegak lurus pada lokasi pile cap yang sudah diberi tanda
kemudian bekisting yang, sudah terpasang seluruhnya dikunci dengan
1
menggunakan kayu 1 x 3” dan paku secukupnya agar kedudukan bekisting
2

tersebut tetap stabil, tidak mengalami goyangan pada waktu. Pengecoran

28
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

dilaksanakan.

e. Setelah pemasangan bekisting sudah selesai, maka rakitan tulangan pile cap yang
telah dikerjakan sebelumnya dimasukkan pada bekisting pile cap tersebut, dimana
tahu beton atau beton decking juga telah dipasang atau dikaitkan pada tulangan
pile cap tersebut.

Gambar 3.6. Proses pekerjaan pemasangan bekisting pada Pile Cap Tipe-2..
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

29
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.7. Proses pekerjaan pemasangan bekisting pada pile cap.


(Sumber: PT. Bukit Zaitun, 2021)

5. Pekerjaan Pembesian Pile Cap

Pekerjaan pembesian adalah salah satu bagian dari pekerjaan pembetonan yang
dikerjakan sebelum beton dicor. Dalam pekerjaan tulangan diperlukan perencanaan
yang baik, selain untuk memenuhi persyaratan teknis, juga untuk mengontrol
pemakaian baja tulangan sehingga dapat menekan biaya. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan pembesian, tulangan yang akan digunakan terlebih dahulu diuji kuat
tariknya di laboratorium yang telah ditunjuk oleh pihak konsultan perencana.

Adapun tahapan dalam pekerjaan pembesian pada pile cap adalah:

a. Menentukan daftar lengkungan bengkok besi, dimana dalam konstruksi ini


menggunakan besi D16 mm, dengan jarak antar tulangan 200 mm, baik pada
Pile Cap Tipe-1 maupun Pile Cap Tipe-2, hanya saja berbeda untuk jumlah
tulangan dan tinggi pile cap sesuai dengan gambar rencana.

b. Pengadaan material untuk tulangan pile cap

Tulangan yang digunakan dalam tulangan pile cap adalah :

• Untuk tulangan pokok yang digunakan adalah tulangan D16

30
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.8 Besi ulir dengan diameter 16 mm sebagai tulangan pokok pada Pile Cap.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

• Untuk tulangan sengkang digunakan tulangan 10

Gambar 3.9 Besi polos dengan diameter 10 mm sebagai tulangan pokok pada Pile
Cap. (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

c. Semua besi yang telah disediakan kemudian dibengkokkan sesuai dengan daftar
diatas kemudian dirakit diluar lokasi sesuai dengan gambar rencana. Digunakan

31
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

kawat bendrat sebagai lekatan antar tulangan. Selanjutnya adalah melakukan


pabrikasi pembesian tulangan utama dan sengkang untuk pile cap pada lokasi
pabrikasi dengan bantuan alat bar bender (pembengkok) dan bar cutter (pemotong).
Kemudian tulangan utama maupun sengkang dapat disesuaikan terlebih dahulu
ukurannya sebelum pemasangan. Jika panjang besi melebihi dari gambar kerja, besi
dapat dipotong dengan menggunakan mesin bar cutter dan untuk kait tulangan
sengkang atau tulangan pile cap yang memerlukan pembengkokan, maka bisa
dibengkokkan secara manual.

Gambar 3.10 Alat Barcutter (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

32
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.11 Proses pembengkokan besi pada pabriksasi


pembesian.
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

d. Tulangan pile cap yang telah jadi kemudian diangkat dan dipasang pada lokasi
pile cap yang telah ditentukan.

e. Tulangan pile cap dilekatkan dengan tulangan luar pondasi tiang pancang
yang telah dihancurkan betonnya dengan menggunakan kawat bendrat sehingga
tulangan pile cap tampak benar‑benar kuat dan kokoh.

Gambar 3.12 Proses pekerjaan pembesian pada Pile Cap.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

33
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

3.13. Pekerjaan pembesian pada Pile Cap.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

6. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap

Setelah pekerjaan bekisting dan penulangan sudah selesai, tahap akhir adalah
tahap pekerjaan pengecoran. Pada tahap ini, mutu beton yang digunakan pada
pengecoran Pile Cap Tipe-1 dan Pile Cap Tipe-2 adalah mutu beton K-300.

a. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix


Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga
didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula
yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur
menggunakan beton readymix mutu K-300. Dalam hal ini, pengecoran beton
ready mix ini telah diuji dengan uji slump.

34
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

b. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk


pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.

c. Pemeriksaan kekuatan acuan yang sudah dipasang/dipabrikasi, semua ukuran


dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.

d. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.

e. Tuang beton ready mix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan
tidak ada terjadi segregasi. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang
akan dicor belum siap.

f. Setelah pekerjaan pengecoran telah selesai dan beton telah mengering, maka
bekisting dapat dilepas setelah kekuatan beton pile cap telah sesuai dengan yang
direncanakan.

Gambar 3.14. Pekerjaan pengecoran pada Pile Cap.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

35
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.15. Pekerjaan pemadatan pada Pile Cap.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

Gambar 3.16. Pile Cap Tipe-1 setelah beton kering dan bekisting dibuka.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

36
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

3.2.2 Pekerjaan Tie Beam

Pekerjaan Tie Beam adalah pekerjaan pada struktur bawah yang berfungsi
untuk memikul beban di atasnya dan untuk mengikat pondasi satu sama lain agar
tidak terjadi pergeseran juga, untuk meminimalisir penurunan pada pondasi.
Dikatakan struktur bawah karena letaknya di bawah permukaan tanah atau
bersentuhan dengan tanah. Tie beam sama halnya dengan balok namun terletak
dibawah. Tie beam berfungsi untuk menopang slab atau plat lantai yang berhubungan
langsung dengan permukaan tanah dan untuk meratakan gaya beban bangunan.
Selain itu juga berfungsi sebagai balok penahan gaya reaksi tanah.

Pada konstruksi Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan


ini, terdapat 3 jenis Tie Beam, yaitu:

1. Tie Beam Tipe-1, berukuran 25 cm x 50 cm.

2. Tie Beam Tipe-2, berukuran 20 cm x 40 cm.

3. Tie Beam Tipe-3, berukuran 15 cm x 20 cm.

Adapun pekerjaan yang dilakukan pada pekerjaan Tie Beam ini adalah sebagai
berikut:

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan ini mengurai tentang proses persiapan bahan-bahan dan alat
yang diperlukan pada pekerjaan Tie Beam Tipe-1, Tie Beam Tipe-2, maupun Tie
Beam Tipe-3.

- Persiapan bahan-bahan dan alat yang diperlukan

• Material

Material yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tie beam adalah beton
ready mix dengan mutu rencana K-300 dan tulangan ulir berdiameter 16 mm dengan
besi polos sebagai tulangan pinggangan dan tulangan sengkang.

37
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

• Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan Tie Beam antara lain:

1. Pekerjaan persiapan

- Excavator, digunakan untuk menggali tanah untuk daerah pekerjaan tie beam
dilakukan.

2. Pekerjaan pengecoran

- Truck mixer, digunakan untuk mengangkut beton siap cetak (ready mix) dari
pemasok (supplier) ke lokasi proyek.

- Vibrator, digunakan untuk memadatkan beton saat pengecoran.

• Penyimpanan bahan-bahan

Penyimpanan bahan-bahan dalam sebuah proyek antara lain tulangan, kayu,


ditempatkan pada area terbuka, seperti terlihat pada gambar:

Gambar 3.17. Pabrikasi Bekisting Tie Beam


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

38
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.18. Pabrikasi Pembesian Tie Beam


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

2. Pekerjaan Penggalian dan Pembuatan Lantai Kerja pada Tie Beam

Pekerjaan penggalian dilakukan setelah pekerjaan pengukuran telah selesai


dilakukan sesuai dengan rencana. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat
berat Excavator. Penggalian harus dilakukan dengan rapi untuk mempermudah
dalam pemasangan bekisting. Kedalaman galian tersebut disesuaikan dengan
kedalaman tie beam dan ditambah lantai kerja. Setelah dilakukan penggalian,
langkah selanjutnya adalah pembuatan lantai kerja setebal 5 cm. Lantai kerja
berfungsi sebagai bantuan untuk memudahkan pekerja berdiri di atasnya dan
sebagai dudukan untuk tulangan tie beam.

39
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.19. Tanah Galian pada Tie Beam


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

Gambar 3.20. Pekerjaan Lantai Kerja pada Tie Beam


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

3. Pekerjaan Penulangan Tie Beam

Pekerjaan penulangan pada tie beam ini dilakukan setelah pekerjaan lantai kerja
telah selesai dilakukan.

40
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

a. Perakitan besi harus sesuai dengan denah dan spesifikasi pembesian dari gambar
yang telah direncanakan. Adapun pekerjaan perakitan besi ini bertujuan untuk
menentukan daftar lengkungan bengkok besi pada tie beam sesuai dengan
gambar rencana.

b. Pada pekerjaan penulangan ini terdapat uraian spesifikasi penulangan yang


digunakan, yaitu sebagai berikut:

• Pada Tie Beam Tipe-1, besi yang digunakan penulangan ini adalah besi ulir
dengan spesifikasi 5D16 pada posisi tumpuan dan besi ulir dengan spesifikasi
3D16 pada posisi lapangan. Adapun spesifikasi sengkang atau begel adalah 10-
200.

• Pada Tie Beam Tipe-2, besi yang digunakan penulangan ini adalah besi ulir
dengan spesifikasi 4D16 pada posisi tumpuan dan besi ulir dengan spesifikasi
2D16 pada posisi lapangan. Adapun spesifikasi sengkang atau begel adalah 10-
200.

• Pada Tie Beam Tipe-3, besi yang digunakan penulangan ini adalah besi ulir
dengan spesifikasi 5D16 pada posisi tumpuan dan besi ulir dengan spesifikasi
3D16 pada posisi lapangan. Adapun spesifikasi sengkang atau begel adalah 10-
200.

c. Semua besi yang telah diperlukan untuk penulangan tie beam kemudian
dibengkokkan sesuai dengan daftar diatas kemudian dirakit sesuai dengan
gambar rencana. Digunakan kawat bendrat sebagai lekatan antar tulangan.
Selanjutnya adalah melakukan pabrikasi pembesian tulangan utama dan
sengkang untuk tie beam pada lokasi pabrikasi dengan bantuan alat bar bender
(pembengkok) dan bar cutter (pemotong). Kemudian tulangan utama maupun
sengkang dapat disesuaikan terlebih dahulu ukurannya sebelum pemasangan.
Jika panjang besi melebihi dari gambar kerja, besi dapat dipotong dengan
menggunakan mesin bar cutter dan untuk kait tulangan sengkang atau tulangan
tie beam yang memerlukan pembengkokan, maka bisa dibengkokkan secara
manual.

41
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.21. Alat Bar Cutter. (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

Gambar 3.22. .Proses Pembengkokan Besi Secara Manual..


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

d. Area pemasangan tulangan harus dibersihkan dari sampah dan tanah maupun
material yang menghalangi, sehingga tidak mengganggu pekerjaan pembesian.

42
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

e. Pemasangan pembesian dilakukan dengan cara memasang terlebih dahulu


tulangan lapisan bawah kemudian barulah dipasang tulangan lapis atas. Dibawah
tulangan besi bagian bawah yang terpasang harus diletakkan beton decking
dengan ketebalan 5 cm di area yang mungkin melendut atau mengalami
pergeseran. Pemasangan tulangan sengkang dilakukan setelah tulangan lapisan
bawah selesai. yaitu bersamaan dengan pemasangan tulangan atas.

f. Pemasangan tulangan ties dilakukan setelah besi sengkang terpasang dan


kemudian diikat dengan kawat bendrat agar tidak bergeser atau lepas dari posisi
yang seharusnya. Setelah semua tulangan saling terikat dan membentuk satu
kesatuan yang kaku kemudian beton decking dipasang pada tulangan vertikal
(pada tulangan sengkang). Adapun tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak
selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran, sehingga ukuran
jarak selimut beton tetap sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar 3.23. Tulangan Tie Beam Tipe-1 dengan beton decking yang diikat.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

4. Pekerjaan Bekisting Tie Beam

a. Menyiapkan bahan material papan bekisting untuk pekerjaan tie beam, yaitu
kayu multipleks berukuran 6 mm, sesuai dengan perencanaan untuk bekisting

43
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

pada tie beam. Bekisting diolesi dengan menggunakan mud oil agar tidak terjadi
kesulitan‑kesulitan pada waktu. pembongkaran bekisting.

b. Kemudian, melakukan pemasangan bekisting tie beam pada lokasi tie beam
yang sudah diberi tanda, kemudian bekisting yang, sudah terpasang seluruhnya
1
dikunci dengan menggunakan kayu 1 x 3” dan paku secukupnya agar
2

kedudukan bekisting tersebut tetap stabil, tidak mengalami goyangan pada


waktu. pengecoran dilaksanakan. Untuk mendapatkan tie beam struktur yang
sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran

c. Setelah komponen bekisting telah sesuai dengan persyaratan dan rencana kerja,
maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang
diinginkan, dimana pada pekerjaan tie beam ini, mutu beton yang digunakan
adalah beton mutu K-300.

Gambar 3.24. Bekisting pada Tie Beam.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

44
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.25. Bekisting pada Tie Beam dengan beton decking untuk menjaga
jarak selimut beton. (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

5. Pekerjaan Pengecoran Tie Beam

a. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix Formula
untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk
disetujui. Pada pekerjaan tie beam pada konstruksi ini menggunakan beton ready
mix mutu K-300. Dalam hal ini, pengecoran beton ready mix ini telah diuji dengan
uji slump, sehingga telah sesuai dengan mutu beton ready mix yang dipesan.

b. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran


beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.

c. Pemeriksaan kekuatan acuan yang sudah dipasang/dipabrikasi, semua ukuran dan


perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.

d. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.

e. Tuang beton ready mix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan

45
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

tidak ada terjadi segregasi.

f. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.

g. Setelah pengecoran telah selesai dan bekisting telah dipasang, langkah selanjutnya
adalah membiarkan beton yang telah dicor mengering, dan apabila beton telah
mongering sesuai mutu dan kekuatan yang diinginkan, maka bekisting pada tie
beam dapat dilepas.

Gambar 3.26. Pekerjaan Pengecoran pada Tie Beam.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

46
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.27. Pekerjaan Pemadatan Beton pada Tie Beam Menggunakan.


Vibrator.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

6. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Tie Beam

Pembongkaran bekisting tie beam dilakukan apabila beton telah mongering dan
dilakukan secara bertahap, sebagai berikut :

• Pembukaan kuncian kayu yang terpasang pada bekisting


• Pembongkaran bekisting

Pekerjaan pembongkaran bekisting ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak


merusak beton hasil bekisting.

47
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.28. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting pada Tie Beam.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

Gambar 3.29. Tie Beam Setelah Kering.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

48
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

3.3 Pekerjaan Struktur Kolom

Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang akan
menyalurkan beban atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi. Konstruksi kekakuan
kolom akan menentukan besarnya gaya lateral yang akan dipikul oleh kolom
tersebut. Adapun besar kecilnya kolom (dimensi kolom) tergantung pada distribusi
pembebanan.

Menurut Sudarmoko (1996), kolom merupakan suatu struktur tekan yang


memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu
kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai dan
runtuhnya bangunan secara total.

Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah
bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat
bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta
beban hembusan angin. Kolom merupakan bagian pada konstruksi yang berperan
sangat penting yaitu agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan
dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom.
Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di
bawahnya. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan .

Terdapat dua jenis kolom utama pada pekerjaan kolom pada konstruksi
Peningkatan/Revitalisasi Teminal Tipe-A Amplas Medan, yaitu:

49
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

1. Pekerjaan Kolom Tipe-1

Kolom Tipe-1 ini merupakan Kolom berukuran 50 cm x 50 cm.

2. Pekerjaan Kolom Tipe-2

Kolom Tipe-2 ini merupakan Kolom berukuran 60 cm x 60 cm.

Berikut merupakan uraian metode pelaksanaan pekerjaan kolom pada konstruksi


Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan.

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan ini mengurai tentang proses persiapan bahan-bahan dan alat
yang diperlukan pada pekerjaan Kolom Tipe-1 dan Kolom Tipe-2. Hal pertama yang
harus dipersiapkan adalah mempelajari gambar denah kolom yang telah
direncanakan. Dari gambar tersebut dapat ditentukan posisi penempatan kolom yang
berhubungan langsung dengan pondasi.

- Persiapan bahan-bahan dan alat yang diperlukan

• Material

Material yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan kolom utama ini adalah
beton ready mix dengan mutu rencana K-300 dan tulangan ulir berdiameter 19
mm, dan tulangan besi polos digunakan untuk sengkang.

• Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan kolom utama antara


lain:

1. Pekerjaan persiapan

- Truck mixer, digunakan untuk mengangkut beton siap cetak (ready mix) dari
supplier ke lokasi proyek.

- Vibrator, digunakan untuk memadatkan beton saat pengecoran.

50
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

• Penyimpanan bahan-bahan

Penyimpanan bahan-bahan dalam sebuah proyek antara lain tulangan, kayu,


ditempatkan pada area terbuka, seperti terlihat pada gambar.

Gambar 3.30. Pabrikasi Pembesian Kolom.


(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

- Persiapan lahan kerja

Hal yang pertama harus dilakukan saat persiapan lahan kerja adalah
mempelajari denah kolom sesuai gambar rencana. Berdasarkan acuan gambar
kerja tersebut akan didapatkan posisi penempatan kolom yang berhubungan
langsung pada pondasi.

- Pembersihan lahan kerja

Pekerjaan ini meliputi pembersihan lahan dari sampah dan bahan lain yang
dapat mengganggu pekerjaan kolom utama.

- Pengukuran

Pekerjaan pengukuran yang meliputi penempatan as kolom dan dimensi


penampang kolom harus dilakukan dengan teliti.

51
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

2. Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan pembesian adalah salah satu bagian dari pekerjaan pembetonan yang
dikerjakan sebelum adonan beton dituang pada cetalam atau bekisting. Dalam
pekerjaan tulangan diperlukan perencanaan yang baik, selain untuk memenuhi
persyaratan teknis, juga untuk mengontrol pemakaian tulangan sehingga dapat
menekan biaya. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembesian, tulangan yang akan
digunakan terlebih dahulu diuji kuat tariknya di laboratorium yang telah ditunjuk
oleh pihak konsultan perencana. Pekerjaan pembesian ini berbeda dengan pekerjaan
pondasi, dimana pada pekerjaan struktur kolom ini tahap pekerjaan pembesian
dilakukan sebelum pekerjaan bekisting dilaksanakan. Pekerjaan pembesian pada
kolom dilakukan setelah perakitan tulangan pondasi selesai dikerjakan dan
terpasang pada cetakan pondasi.

Adapun tahapan dalam pekerjaan pembesian pada kolom adalah:

a. Menentukan daftar lengkungan bengkok besi, dimana dalam konstruksi ini


menggunakan besi ulir dengan ukuran D19 mm dan besi polos berukuran 10 mm
untuk sengkang dengan jarak sengkang 15 cm, baik pada Kolom Tipe-1 maupun
Kolom Tipe-2, hanya saja berbeda untuk jumlah tulangan dan tinggi kolom
utama mengacu dengan gambar rencana.

b. Pengadaan material untuk tulangan pada kolom utama

Tulangan yang digunakan dalam kolom utama adalah :

• Untuk tulangan pokok yang digunakan adalah tulangan D19

• Untuk tulangan sengkang digunakan tulangan polos 10.

c. Semua besi yang telah disediakan kemudian dibengkokkan sesuai dengan daftar
diatas kemudian dirakit diluar lokasi sesuai dengan gambar rencana. Digunakan
kawat bendrat sebagai lekatan antar tulangan. Selanjutnya adalah melakukan
pabrikasi pembesian tulangan utama dan sengkang untuk pile cap pada lokasi
pabrikasi dengan bantuan alat bar bender (pembengkok) dan bar cutter

52
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

(pemotong). Kemudian tulangan utama maupun sengkang dapat disesuaikan


terlebih dahulu ukurannya sebelum pemasangan. Jika panjang besi melebihi dari
gambar kerja, besi dapat dipotong dengan menggunakan mesin bar cutter dan untuk
kait tulangan sengkang atau tulangan pile cap yang memerlukan pembengkokan,
maka bisa dibengkokkan secara manual.

Gambar 3.31. Alat Barcutter

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)

Gambar 3.32. Proses pembengkokan besi pada pabriksasi pembesian.


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

53
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

d. Pekerjaan perakitan tulangan pada kolom lantai dasar ini sedikit lebih rumit,
karena tulangan kolom harus terpasang dan dikaitkan pada tulangan kepala
pondasi sumuran. Adapun langkah-langkah perakitan tulangan kolom sebagai
berikut :

• Tulangan-tulangan pada salah satu sisi kolom satu-persatu dimasukkan ke


dalam rangkaian tulangan pile cap, hingga menyentuh bagian dasar dari
rangkaian tulangan pondasi tersebut, kemudian dipasang tulangan
sengkangnya.
• Tulangan kolom yang sudah menyentuh dasar kepala pondasi tiang kemudian
diikat dengan kawat ke tulangan kepala pondasi tiang dibawahnya.Pekerjaan
ini dilakukan oleh salah seorang pekerja yang masuk ke dalam area rangkaian
tulangan pondasi melalui celah di bagian atas.
• Langkah yang sama dilakukan pada tulangan sisi kolom yang lainnya.
e. Tulangan-tulangan sengkang dipasangkan sesuai gambar kerja.
f. Beton decking dipasang pada rangkaian tulangan kolom vertikal.
Adapun tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar tidak
berubah selama proses pengecoran, sehingga ukuran jarak selimut beton tetap
sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar 3.33. Beton decking dengan tebal 5 cm yang telah diikat pada tulangan
kolom.
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

54
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.34. Penulangan pada kolom utama.


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021

3. Pekerjaan Bekisting Kolom Utama

Bekisting kolom pada proyek ini terbuat dari multipleks. Bekisting tersebut
dapat dipakai berulang kali sampai terjadinya kerusakan atau cacat pada bekisting
tersebut. Pekerjaan bekisting kolom dilakukan setelah pekerjaan pengecoran pada
pile cap selesai, dan beton sudah cukup umur.

Sebelum proses pelaksanaan pemasangan bekisting dikerjakan, terlebih dahulu


dilakukan pelaksanaan pabrikasi untuk pekerjaan bekisting menggunakan kayu
multipleks berukuran 6 mm sesuai dengan perencanaan. Proses pabrikasi
multipleks ini terdiri dari tiga tahap yaitu:

55
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

1. Pengukuran multipleks sesuai dengan perencanaan


2. Pemotongan multipleks dengan ukuran 16 mm.
3. Penyemprotan bekisting dengan Mold Oil, agar bekisting tidak sulit untuk
dilepaskan saat beton mengering.

Adapun proses pelaksanaan pekerjaan bekisting yaitu sebagai berikut :

a. Mempelajari gambar kerja pada pekerjaan kolom agar sesuai dengan yang
direncanakan.
b. Membersihkan daerah kerja dari benda-benda atau sampah yang dapat
mengganggu pekerjaan bekisting kolom.
c. Mempersiapkan bahan dan alat-alat kerja yang akan dipakai.
d. Memastikan bahwa panel bagian dalam bekisting telah diberi mold oil secara
merata. Mold oil ini berfungsi untuk mempermudah pada saat melepas
bekisting.
e. Memeriksa posisi tulangan kolom utama sesuai gambar kerja,agar
mempermudah proses pemasangan bekisting pada kolom utama.
f. Kayu-kayu multipleks yang berukuran 6 mm yang telah disiapkan dirangkai
menjadi cetakan kolom, disesuaikan atau dibentuk berdasarkan perencanaan,
dan kontrol kesikuannya dengan penyiku.
g. Memasang support pada kolom, dimana fungsi support ini digunakan untuk
menyangga agar kolom yang dibuat tetap tegak. Support ini dipasang pada
balok kayu yang ditahan oleh tie rod.
h. Mengukur ketegakan atau kelurusan bekisting.
i. Pastikan kedudukan bekisting telah baik dan tegak, juga kokoh.

56
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.35. Kolom yang telah dipasang bekisting.


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

4. Pekerjaan Pengecoran Kolom Utama


Setelah pekerjaan penulangan dan bekisting sudah selesai, tahap akhir adalah
tahap pekerjaan pengecoran. Pada tahap ini, mutu beton yang digunakan pada
pengecoran Kolom Tipe-1 dan Kolom Tipe-2 adalah mutu beton K-300.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pekerjaan pengecoran kolom utama,
antara lain:
a. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix Formula
untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk
disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton readymix
mutu K-300. Dalam hal ini, pengecoran beton ready mix ini telah diuji dengan uji
slump.

57
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

b. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk


pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja

c. Pemeriksaan kekuatan acuan yang sudah dipasang/dipabrikasi, semua ukuran


dan perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.

d. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.

e. Tuang beton ready mix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan
tidak ada terjadi segregasi. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang
akan dicor belum siap.

f. Setelah pekerjaan pengecoran telah selesai dan beton telah mengering, maka
bekisting dapat dilepas setelah kekuatan beton pile cap telah sesuai dengan yang
direncanakan.

Gambar 3.36. Proses Pengecoran Kolom.


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

58
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

5. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting.

Pembongkaran bekisting kolom dilakukan apabila beton telah mengering dan


dilakukan secara bertahap, sebagai berikut :

• Pembukaan tie rod yang terpasang pada bekisting


• Pembongkaran bekisting

Pekerjaan pembongkaran bekisting ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak


merusak beton hasil bekisting.

Gambar 3.37. Proses Pembongkaran Kolom.


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

59
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.38. Kolom Setelah Beton Mengering..


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

Gambar 3.39. Kolom.


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)
3.4 Permasalahan pada Konstruksi

3.4.1 Kesalahan Pekerja

Adapun kesalahan atau kelalaian pekerja pada Proyek


Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas, Medan ini berupa kesalahan

60
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

pada pembesian jarak pada sengkang pada bagian kolom. Jarak antar sengkang
seharusnya berjarak 15 cm, namun pada hal ini jarak antar sengkang sekitar 17 cm.

Gambar 3.40. Kesalahan pada Jarak Antar Sengkang


pada Kolom..
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

3.4.2 Segregasi pada Kolom Tipe-1

Segregasi beton segar merupakan hasil pemisahan sebagian bahan material


beton antara satu dan bahan lain sehingga campuran tersebut tidak seragam
(homogen), akan berpontensi menghasilkan beton yang lemah dan keropos.

Segregasi menghasilkan beton berpori yang mengurangi kekuatan beton.


Hal ini juga menyebabkan lubang pada beton, yang menyebabkan kebocoran di
rumah dan mempercepat proses korosi. Terkadang, segregasi juga dapat berakibat
pada kegagalan konstruksi bangunan karena korosi.

61
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Gambar 3.41. Segregasi pada Dua Buah Kolom Tipe-1.


(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)

62
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4. 1 Kesimpulan

Dengan berakhirnya kerja praktik ini, penulis sebagai mahasiswa Departemen


Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara telah memeroleh beberapa pelajaran dan
ilmu sehingga kesimpulan yang diperoleh dari kerja praktik selama 2 bulan ini
diantaranya adalah :

1. Kerja Praktik telah dilaksanakan pada Proyek Peningkatan/Revitalisasi


Terminal Tipe-A Amplas, Medan dengan Kementrian Perhubungan sebagai
Owner, PT. Bukit Zaitun sebagai Kontraktor Pelaksana, dan PT. Cail Utama sebagai
Konsultan.

2. Selama pelaksanaan Kerja Praktik, berikut merupakan kegiatan/pekerjaan yang


diikuti oleh penulis, antara lain:

a. Pekerjaan Pondasi, meliputi:

• Pekerjaan Pile Cap, meliputi pekerjaan penggalian, pembuatan lantai kerja,


pekerjaan pemasangan bekisting, pekerjaan penulangan, dan pekerjaan
pengecoran.

• Pekerjaan Tie Beam, meliputi pekerjaan penggalian, pembuatan lantai kerja,


pekerjaan penulangan, pekerjaan pemasangan bekisting, dan pekerjaan
pengecoran.

b. Pekerjaan Struktur, meliputi:

• Pekerjaan Kolom Utama, meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan


penulangan, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan pengecoran.

63
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

3. Prosedur pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan oleh pihak Kontraktor


Pelaksana dilakukan berdasarkan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang telah
disetujui bersama dari organisasi proyek, dimana dalam hal ini terdapat tahapan-
tahapan metode pelaksanaan konstruksi yang dilakukan dengan baik dan teratur.

4. Metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang digunakan dalam setiap tahapan


pekerjaan dilakukan berdasarkan ketentuan dan aturan yang berlaku dalam
pelaksanaan konstruksi. Pekerjaan konstruksi pada Proyek
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas, Medan dilakukan dengan
efektif dan efisien karena adanya sistem manajemen yang baik, meskipun dalam
praktik lapangannya terjadi beberapa kendala seperti yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya. Namun, adapun kendala yang terjadi bukanlah akibat dari kesalahan
metode kerja, melainkan akibat dari faktor eksternal dan human error.

5. Pengaplikasian teori yang didapatkan pada perkuliahan dapat diamati secara jelas
dan diketahui implementasi di lapangan melalui kegiatan Kerja Praktik ini.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk Proyek


Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas, Medan ini dapat diuraikan
sebagai berikut:

1. Adanya manajemen yang tepat untuk mengatur jumlah penyediaan dan


pengelolaan barang dan material serta sumber tenaga kerja di lapangan, juga dapat
mengatur waktu pekerjaan di lapangan sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar
sesuai rencana.

2. Penerapan lebih pada Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3),


sehingga para pekerja dapat semakin disiplin dan menaati arahan K3, seperti:
menggunakan helm safety, rompi, sepatu proyek dan lainnya.

64
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

3. Peningkatan dalam penyediaan peralatan dalam menghadapi kemungkinan


terjadinya hujan di lapangan. Hujan deras merupakan salah satu faktor yang
menghambat progres pekerjaan di lapangan. Diharapkan penyediaan peralatan
seperti: mantel bagi para pekerja dan terpal dan tenda untuk membantu menutup
bagian pekerjaan konstruksi yang mudah menyerap air, sehingga membantu
pekerjaan tetap terlaksana sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

4. Pelaksanaan setiap pekerjaan konstruksi pada Proyek Peningkatan/Revitalisasi


Teminal Tipe-A Amplas, Medan harus benar-benar diawasi dan diperhatikan agar
tidak terjadi kelalaian maupun kesalahan yang ditimbulkan.

65
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

DAFTAR PUSTAKA

Ervianto (2005) ‘Unsur-unsur Pelaksanaan Proyek Konstruksi’, Journal of Chemical


Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.

Djatnika, S. S. (2018) ‘Tata Cara Berkontrak Konstruksi dan 2018’, Institut Arbiter
Indonesia, p. 19.

Fathurohman, W. A., Wulan, A. and Handayani, T. (2015) ‘Metode Pelaksanaan Dan


Perhitungan Kebutuhan Material Untuk Pile Cap Pada Lantai Basement’, Jurnal
Elektronik, 6, p. 8. Available at:
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat/article/view/1360.

Gaos, Y. S. (no date) ‘Konsep dan area ilmu manajemen proyek’, pp. 1–15.

Husni, M. (2017) PEMBANGUNAN GEDUNG MALL PODOMORO CITY DELI


MEDAN.

No Title (2019). Available at: https://solusibetonreadymix.com/blog/segregasi-beton-


segar/.

‘PELAKSANAAN KONSTRUKSI PEKERJAAN TIANG PANCANG, PILE CAP


DAN SLOOF’ (no date) V-Proyek Purna Wira Polri-Jaksel, pp. 1–23. Available at:
http://digilib.mercubuana.ac.id/.

Rizani Teguh. Sudiadi (2012) ‘Diktat Manajemen Proyek’, e – Jurnal Riset Manajemen,
(September), pp. 1–68.

Santosa, B. (2009) Manajemen Proyek. 1st edn. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soeharto, I. (1999) Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). II.


Jakarta: PENERBIT ERLANGGA.

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Suwinardi. 2014. Organisasi Proyek Volume 10. Semarang : Orbith.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

LAMPIRAN 1

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

LAMPIRAN 2

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

LAMPIRAN 3

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

LAMPIRAN 4

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan

Grace Theresia Putri Hutajulu


18 0404 043

Anda mungkin juga menyukai