PELAKSANA :
PENULIS LAPORAN :
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
DOSEN MENTOR
Diketahui Oleh :
i
////
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek beserta
laporannya pada “PROYEK PENINGKATAN/REVITALISASI TERMINAL
TIPE-A AMPLAS MEDAN”.
Penulis juga bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai
pihak, laporan ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar
– besarnya kepada pihak – pihak yang telah memberikan dukungan kepada kami,
khususnya kepada :
4. PT. Bukit Zaitun sebagai Kontraktor Pelaksana dan PT. Cail Utama Konstruksi
ii
////
Penulis juga menyadari bahwa laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman serta referensi yang dimiliki. Penulis
sangatmengharapkan kritik dan saran demi perbaikan pada masa mendatang.
Akhir kata, semoga laporan Kerja Praktik ini dapat berguna bagi ilmu
pengetahuandan teknologi, khususnya pada bidang teknik sipil.
Penulis
iii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
Telah selesai mengikuti Kerja Praktek selama 2 (dua) bulan di lokasi proyek dan minimal 1 (satu) kali per
minggu dengan penilaian akhir mengikuti Peraturan Akademik Sarjana No 03 tahun 2017 dan mengikuti
Panduan Kerja Praktek sebagai berikut:
Nilai
No. Kriteria Penilaian Nilai
Maksimum
Kompetensi mahasiswa untuk memahami
1 metode pelaksanaan pekerjaan dilapangan 60
2 Video Presentasi 30
3 Penulisan Laporan KP 10
Jumlah Nilai
Demikian surat evaluasi hasil kerja praktek mahasiswa ybs ini dibuat dengan sebenar- benarnya untuk
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Medan, Juni 2021
Dosen Mentor,
v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
vi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
PARAF
BULAN HAL YANG DIKERJAKAN DI PARAF
TANGGAL JAM MAHA-
KE- PROYEK MENTOR
SISWA
- Mentoring
- Pengenalan struktur
bangunan yang sudah
dikerjakan:
1. Pekerjaan pondasi (tiang
08.00 pancang)
vii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
1. Pekerjaan pembuatan
lantai kerja.
2. Pekerja bekisting pile cap
tipe-1
3. Pekerjaan pembesia pile
cap tipe-1
4. Pekerjaan pembesian
sloof.
- Pengamatan pada struktur
bangunan yang sedang
dikerjakan, berupa:
1. Pembesian pada sloof.
2. Pekerjaan pemasangan
bekisting pada pile cap
08.00 tipe-1
viii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
ix
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
4. Pekerjaan pembesian
pada pile cap tipe-2
x
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
5. Pekerjaan pemasangan
dinding menggunakan
batu bata.
xi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
xii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
xiii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
xiv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
2. Revisi Laporan KP
• Tambahkan cover, judul,
daftar isi, daftar gambar,
lampiran dan nilai untuk
pelengkap laporan.
xv
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
xvi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
2.2.3 Kontraktor................................................................................. 11
2.2.10 Surveyor.................................................................................... 16
2.2.11 Mekanik...................................................................................... 16
2.2.12 Logistik.................................................................................... 16
xvii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
3.1 Umum.............................................................................................. 23
4.1 Kesimpulan……………………........................................................... 63
4.2 Saran………..…………………........................................................... 64
xviii
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
xix
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.3 Proses Pembuatan Lantai Kerja setelah Penggalian Pada Pile
Cap................................................................................................... 27
Gambar 3.8 Besi Ulir dengan Diameter 16 mm untuk Tulangan Pokok Pile
Cap…............................................................................................... 31
Gambar 3.9 Besi Polos dengan Diameter 10 mm untuk Tulangan Sengkang Pile
Cap…............................................................................................... 31
xx
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
Gambar 3.16 Pile Cap Tipe-1 setelah Beton Kering dan Bekisting Dibuka…… 36
Gambar 3.23 Tulangan Tie Beam Tipe-1 dengan beton decking yang
diikat……................................................................................... 43
Gambar 3.25 Bekisting pada Tie Beam dengan beton decking yang diikat untuk
xxi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
JL. PERPUSTAKAAN No.5 KAMPUS USU MEDAN – 20155
TELP.(061) 8211236, 8213250, 8212090 FAX. (061) 8213250
Gambar 3.33 Beton decking dengan tebal 5 cm yang telah diikat pada
penulangan kolom......................................................................... 54
xxii
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Menurut Chase (1998) “proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian
kegiatan unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan
dalam periode waktu tertentu.”
Sementara menurut Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman
(2014:2) menjelaskan bahwa proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk
menghasilkan produk atau layanan yang unik. Pada umumnya, proyek melibatkan
beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek
biasanya tertarik dalam penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan
proyek secara efisien dan tepat waktu. Menurut Schwalbe yang dikutip dari buku
Dimyati & Nurjaman (2014:21), setiap proyek akan dibatasi dengan ruang lingkup
(scope), waktu (time), dan biaya (cost). Batasan-batasan ini seringkali digunakan ke
dalam manajemen proyek sebagai tiga batasan utama. Agar proyek berhasil, manajer
proyek harus mempertimbangkan hal berikut. Pertama, ruang lingkup pekerjaan
yang akan dilakukan sebagai bagian dari proyek tersebut, serta produk dan layanan
atau hasil yang diinginkan oleh pelanggan (sponsor) yang dapat dihasilkan dalam
suatu proyek. Kedua, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Ketiga, biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Setiap proyek memiliki tujuan khusus, dan dalam proses pencapaian tujuan
tersebut ada tiga konstrain yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan Trade Off
Triangle atau Triple Constraints. Triple Constraints adalah usaha pencapaian tujuan
yang berdasarkan batasan sebagai berikut.
a. Tepat mutu, mutu adalah apa yang akan dikerjakan oleh proyek tersebut, produk,
layanan atau hasil yang diraih proyek tersebut atau disebut sebagai kinerja
(performance), harus memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang
disyaratkan oleh pemilik.
1
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
b. Tepat waktu, yang di maksud dengan waktu ialah berapa lama waktu yang di
butuhkan untuk melaksanakan suatu proyek serta apa itu jadwal proyek. salah
satu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah proyek. Pada intinya
faktor waktu ini adalah bagaimana kita menentukan lamanya waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti,
terutama pada saat-saat yang memang sangat krusial. Terkadang suatu proyek
dipaksa untuk selesai pada waktu tertentu, walaupun berdampak pada
membengkaknya biaya.
c. Tepat biaya, dalam proyek kita tidak akan pernah lepas dari biaya, biaya di
butuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek harus di perhitungkan secara
matang. Pada intinya faktor biaya atau cost ini adalah menentukan seberapa besar
biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah proyek. Faktor biaya ini sangat
dipengaruhi oleh 2 faktor sebelumnya, yaitu faktor scope dan faktor time. Secara
umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama waktu, maka akan
semakin besar pula biaya suatu proyek.
2
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
maksimal. (Wulfram 2007). Menurut Soeharto (1999), tujuan dari proses manajemen
proyek adalah sebagai berikut :
1. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi
keterlambatan dalam penyelesaian suatu proyek.
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan di luar biaya yang
telah di rencanakan.
3. Kualitas sesuai dengan persyaratan dan proses kegiatan sesuai persyaratan..
3
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
4
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
dipengaruhi oleh metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang baik dan benar,
sehingga konstruksi yang dihasilkan sesuai dengan mutu dan fungsi yang
direncanakan. Sehingga tujuan penulis mengangkat topik Metode Pelaksanaan
Konstruksi adalah untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sesuai yang direncanakan.
Dalam hal memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai proses
pengerjaan di lapangan kami akan didampingi oleh pihak pengawas proyek tersebut.
c. Dokumentasi
Melalui studi literatur dapat dipahami suatu konsep dasar yang diperoleh dari
buku bacaan ataupun literatur guna menunjang pemahaman pelaksanaan
pengerjaan di lapangan.
Dikarenakan oleh adanya pandemi dan harus mengikuti protokol covid-19 maka
dalam melaksanakan Kerja Praktik hanya 2 (dua) bulan dengan jumlah kunjungan
maksimum 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan, hal ini tidak memungkinkan untuk
mengikuti seluruh proses pelaksanaan konstruksi yang telah ditentukan oleh pihak
pelaksana. Kerja Praktek dimulai sejak tanggal 22 Februari 2021
Adapun pekerjaan yang dilakukan dalam jangka waktu Kerja Praktik secara
garis besar adalah sebagai berikut :
Penyusunan laporan Kerja Praktik ini terdiri atas 4 Bab, dimana setiap bab terbagi
lagi atas beberapa sub-bab dan lampiran, yaitu :
• Bab I : Pendahuluan
6
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
• Daftar Pustaka
• Lampiran-lampiran
7
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
BAB II
2.1 Umum
2. Mengelompokan pekerjaan
8
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Hasil Rencana
Konsultan Kontraktor
Perencana
Pemilik
(Owner)
Gambar 2.1 Ilustrasi Hubungan Antara Pihak Utama Struktur Organisasi Poyek
9
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Menurut Ervianto (200,5) pemilik proyek atau pemberi tugas adalah orang
atau badan yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan kepada pihak
penyedia jasa dan yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Untuk mewujudkan
suatu konstruksi, pemilik proyek (owner) memiliki kewajiban untuk menyediakan
dana yang telah direncanakan dalam melaksanakan konstruksi. Dalam hal ini,
pemilik proyek Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
adalah Kementerian Perhubungan.
Adapun tugas dari Pemilik Proyek adalah (e-journal.uajy.ac.id, 2020):
1. Menyediakan lahan dan ruang untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
2. Menunjuk pelaksana, perencana dan pengawas proyek.
3. Memberikan tugas kepada kontraktor pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan
proyek.
4. Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
5. Meminta pertanggung jawaban laporan hasil pekerjaan kepada kontraktor pelaksana
dan pengawas proyek.
6. Menerima proyek saat penyerahan oleh pihak kontraktor pelaksana sesuai perjanjian
kontrak kerja.
Adapun wewenang dari Pemilik Proyek adalah :
1. Persetujuan biaya, mutu dan waktu pelaksanaan.
2. Persetujuan terhadap perubahan desain dengan pertimbangan dari konsultan dan
manajemen konstruksi.
3. Memutuskan hubungan kerja kepada pihak pengelola proyek apabila tidak
4. dapat melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kontrak kerja.
10
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
11
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Manajer Proyek adalah orang yang di beri wewenang dan tanggung jawab
oleh kontraktor untuk memimpin, mengatur, mengawasi serta membuat keputusan
yang terbaik dalam pelaksanaan proyek secara keseluruhan. (sinta.unud.ac.id,n.d;2).
12
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
2. Menyusun rencana mutu proyek termasuk jadwal serta metode kerja bersama-
sama dengan site manager pada awal proyek.
3. Membuat keputusan dalam batasan yang telah di gariskan oleh manager proyek.
5. Memeriksa bobot pekerjaan setiap akhir bulan dan jika terjadi kemunduran dari
time schedule maka site manager memutuskan untuk melaksanakan pekerjaan
lembur.
13
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
9. Bertanggung jawab atas surat masuk dan surat keluar dari proyek tersebut.
10. Menjamin :
2. Meng-input data yang diterima dari project engineer dan sumber lainnya, proyek, dan
menyiapkan dalam bentuk laporan untuk manajemen tepat pada waktu yang di
tentukan.
14
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
2. Membuat rencana dan perhitungan mengenai volume pekerjaan yang akan atau
yang telah di kerjakan dalam suatu proyek bersama dengan manager lapangan.
sebagai persetujuan.
6. Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang di hitung
estimator.
15
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
7. Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan dari apa
yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka tugas quantity
surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan tersebut atau meghitung
pada pada penambahan atau pengurangan item pekerjaan.
2.2.10 Surveyor
Tugas Surveyor yaitu (sinta.unud.ac.id, 2020 : 6) :
1. Membuat rencana dan mgusulkan kepada site manager mengenai kebutuhan alat
–alat ukur (theodolit, auto level, dan aksesorisnya) sesuai dengan besarnya areal
dan schedule master kerja.
2. Memastikan pengadaan alat –alat ukur yang telah di setujui site manager perihal
jumlah, jenis dan kelayakan pakai.
4. Melaporkan dan berkomunikasi langsung dengan site manager bila terjadi ketidak
sesuaian gambar dengan keadaan di lapangan.
2.2.11 Mekanik
Tugas Mekanik yaitu (sinta.unud.ac.id, 2020 : 6) :
2.2.12 Logistik
Tugas logistik antara lain (sinta.unud.ac.id, 2020 : 6) :
16
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
7. Mengadakan pengecekan atas kebenaran barang yang datang dari rekanan harus
sesuai dengan yang diminta.
17
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Pada
dasarnya, kontrak kerja konstruksi dibuat secara terpisah sesuai tahapan dalam
pekerjaan konstruksi, yang terdiri dari kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan
perencanaan, untuk pekerjaan pelaksanaan, dan untuk pekerjaan pengawasan.
Kontrak Kerja Konstruksi adalah dokumen/produk hukum. Semua pekerjaan atau
usaha konstruksi yang diikat dengan kontrak kerja akan ditentukan hak-hak dan
kewajiban hukumnya, untuk itu kontrak kerja harus dibuat dengan baik dan benar
secara hukum. Jenis Kontrak Kerja Konstruksi di Indonesia terdapat beberapa versi
yaitu:
a. Versi Pemerintah
Standar yang biasanya dipakai adalah standar yang dikeluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum.
b. Versi Swasta Nasional
Versi ini beraneka ragam sesuai dengan keinginan Pengguna Jasa/ Pemilik Proyek.
Kadang-kadang dibuat dengan mengikuti standar Pemerintah atau mengikuti
sistem kontrak luar negeri seperti FIDIC (Federation Internationale des
Ingenieurs Counsels atau International Federation of Consulting Engineers), JCT
(Joint Contract Tribunals) atau AIA (American Institute of Architects).
c. Versi/Standar Swasta/Asing
Terdapat juga kontrak proyek berdasarkan Pengaturan Penggantian Biaya, dengan
tiga jenis cara pembayaran dalam proyek konstruksi adalah sebagai berikut :
18
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
harga setiap unit pekerjaan telah dilakukan sebelum konstruksi dimulai. Pemilik
telah menghitung jumlah unit yang terdapat dalam setiap elemen pekerjaan.
pengukuran kontraktor dengan melakukan pengukuran sendiri.
Kelemahan dari penggunaan kontrak jenis ini adalah pemilik tidak dapat
mengetahui secara pasti biaya actual proyek hingga proyek selesai. Untuk mencegah
ketidakpastian ini, perhitungan kuantitas tiap unit perlu dilakukan secara akurat.
Melihat karakteristik kontrak harga satuan ini maka jenis-jenis proyek yang
kiranya sesuai untuk kontrak jenis ini adalah proyek dengan estimasi kuantitas yang
tidak dapat dilakukan dengan akurat, seperti pekerjaan tanah, jalan raya,
pemasangan pipa dan sebagainya. Pada proyek-proyek seperti ini sangat penting
bagi kontraktor untuk mengetahui dan memahami batas-batas pay item dan pay line
yang ada dalam kontrak.
19
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Kekurangan dari kontrak jenis ini adalah pemilik kurang dapat mengetahui biaya
aktual proyek yang akan terjadi. Pemilik harus menempatkan staf untuk memonitor
kemajuan pekerjaan sehingga dapat diketahui apakah biaya-biaya yang ditagih
benar-benar dikeluarkan.
20
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
1. Pekerjaan Pondasi
21
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
22
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
BAB III
METODE KERJA
3.1 Umum
1. Pekerjaan Pondasi
23
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
• Pekerjaan Tiang Kolom (K2) Ukuran 60 x 60 cm
Pile Cap merupakan bagian pekerjaan struktur yang ada pada suatu konstruksi
yang termasuk pada pekerjaan pondasi, oleh karena itu, pile cap sendiri menjadi
bagian terpenting yang harus dikerjakan dalam membangun sebuah bangunan, agar
bangunan dapat berdiri dengan kokoh sesuai yang direncanakan. Pile Cap berfungsi
sebagai penopang beban dari kolom yang akan disebarkan lebih lanjut ke tiang
pancang, juga untuk menahan pergeseran dari beban. Pile Cap juga berperan penting
dalam menentukan lokasi kolom pada titik pusat pondasi. Hal ini bertujuan agar
sesuai dengan penempatannya. Pengerjaan Pile Cap tergolong cukup mudah dan
tidak terlalu sulit untuk dikerjakan. Pile cap merupakan suatu cara untuk mengikat
pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap ini bertujuan agar
lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi seehingga tidak menyebabkan
eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi.
Terdapat dua jenis Pile Cap pada pekerjaan Pile Cap pada konstruksi
Peningkatan/Revitalisasi Teminal Tipe-A Amplas Medan, yaitu:
Pile Cap Tipe-1 ini merupakan Pile Cap berukuran 1 m x 1 m x 0.8 m pada bagian
dengan 1 lantai.
Pile Cap Tipe-2 ini merupakan Pile Cap berukuran 1.6 m x 1.6 m x 1 m pada
bagian dengan 2 lantai.
24
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan ini mengurai tentang proses persiapan bahan-bahan dan alat
yang diperlukan pada pekerjaan Pile Cap Tipe-1 dan Pile Cap Tipe-2.
• Material
Material yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan pile cap adalah beton ready
mix dengan mutu rencana K-300 dan tulangan ulir berdiameter 16 mm.
• Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan Pile Cap antara lain:
1. Pekerjaan persiapan
- Excavator, digunakan untuk menggali tanah untuk daerah pekerjaan pile cap
dilakukan.
2. Pekerjaan pengecoran
- Truck mixer, digunakan untuk mengangkut beton siap cetak (ready mix) dari
supplier ke lokasi proyek.
• Penyimpanan bahan-bahan
25
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Pengukuran pada pekerjaan pile cap dilakukan setelah pekerjaan pondasi tiang
pancang selesai. Setelah dilakukan pengukuran, maka dilakukan penggalian untuk
pile cap sesuai dengan rencana. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat
berat Excavator. Penggalian harus dilakukan dengan rapi untuk mempermudah
dalam pemasangan bekisting. Kedalaman galian tersebut disesuaikan dengan
kedalaman pile cap yaitu ditambah lantai kerja. Setelah dilakukan penggalian,
langkah selanjutnya adalah pembuatan Bouwplank. Penentuan titik as pada pile cap
26
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Gambar 3.3. Proses pembuatan lantai kerja setelah penggalian pada pile cap.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)
27
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
pondasi tiang pancang yang berlebih, yaitu dengan dipecah terlebih dahulu beton
pondasi tiang pancang menggunakan pahat hingga terpisah dengan tulangan di
dalamnya.
b. Bekisting dirakit sesuai dengan ukuran pile cap masing‑masing, dimana digunakan
kayu multipleks 6mm.
d. Bekisting dipasang tegak lurus pada lokasi pile cap yang sudah diberi tanda
kemudian bekisting yang, sudah terpasang seluruhnya dikunci dengan
1
menggunakan kayu 1 x 3” dan paku secukupnya agar kedudukan bekisting
2
28
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
dilaksanakan.
e. Setelah pemasangan bekisting sudah selesai, maka rakitan tulangan pile cap yang
telah dikerjakan sebelumnya dimasukkan pada bekisting pile cap tersebut, dimana
tahu beton atau beton decking juga telah dipasang atau dikaitkan pada tulangan
pile cap tersebut.
Gambar 3.6. Proses pekerjaan pemasangan bekisting pada Pile Cap Tipe-2..
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)
29
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Pekerjaan pembesian adalah salah satu bagian dari pekerjaan pembetonan yang
dikerjakan sebelum beton dicor. Dalam pekerjaan tulangan diperlukan perencanaan
yang baik, selain untuk memenuhi persyaratan teknis, juga untuk mengontrol
pemakaian baja tulangan sehingga dapat menekan biaya. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan pembesian, tulangan yang akan digunakan terlebih dahulu diuji kuat
tariknya di laboratorium yang telah ditunjuk oleh pihak konsultan perencana.
30
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Gambar 3.8 Besi ulir dengan diameter 16 mm sebagai tulangan pokok pada Pile Cap.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)
Gambar 3.9 Besi polos dengan diameter 10 mm sebagai tulangan pokok pada Pile
Cap. (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)
c. Semua besi yang telah disediakan kemudian dibengkokkan sesuai dengan daftar
diatas kemudian dirakit diluar lokasi sesuai dengan gambar rencana. Digunakan
31
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
32
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
d. Tulangan pile cap yang telah jadi kemudian diangkat dan dipasang pada lokasi
pile cap yang telah ditentukan.
e. Tulangan pile cap dilekatkan dengan tulangan luar pondasi tiang pancang
yang telah dihancurkan betonnya dengan menggunakan kawat bendrat sehingga
tulangan pile cap tampak benar‑benar kuat dan kokoh.
33
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Setelah pekerjaan bekisting dan penulangan sudah selesai, tahap akhir adalah
tahap pekerjaan pengecoran. Pada tahap ini, mutu beton yang digunakan pada
pengecoran Pile Cap Tipe-1 dan Pile Cap Tipe-2 adalah mutu beton K-300.
34
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
d. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
e. Tuang beton ready mix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan
tidak ada terjadi segregasi. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang
akan dicor belum siap.
f. Setelah pekerjaan pengecoran telah selesai dan beton telah mengering, maka
bekisting dapat dilepas setelah kekuatan beton pile cap telah sesuai dengan yang
direncanakan.
35
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Gambar 3.16. Pile Cap Tipe-1 setelah beton kering dan bekisting dibuka.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)
36
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Pekerjaan Tie Beam adalah pekerjaan pada struktur bawah yang berfungsi
untuk memikul beban di atasnya dan untuk mengikat pondasi satu sama lain agar
tidak terjadi pergeseran juga, untuk meminimalisir penurunan pada pondasi.
Dikatakan struktur bawah karena letaknya di bawah permukaan tanah atau
bersentuhan dengan tanah. Tie beam sama halnya dengan balok namun terletak
dibawah. Tie beam berfungsi untuk menopang slab atau plat lantai yang berhubungan
langsung dengan permukaan tanah dan untuk meratakan gaya beban bangunan.
Selain itu juga berfungsi sebagai balok penahan gaya reaksi tanah.
Adapun pekerjaan yang dilakukan pada pekerjaan Tie Beam ini adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan ini mengurai tentang proses persiapan bahan-bahan dan alat
yang diperlukan pada pekerjaan Tie Beam Tipe-1, Tie Beam Tipe-2, maupun Tie
Beam Tipe-3.
• Material
Material yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan tie beam adalah beton
ready mix dengan mutu rencana K-300 dan tulangan ulir berdiameter 16 mm dengan
besi polos sebagai tulangan pinggangan dan tulangan sengkang.
37
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
• Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan Tie Beam antara lain:
1. Pekerjaan persiapan
- Excavator, digunakan untuk menggali tanah untuk daerah pekerjaan tie beam
dilakukan.
2. Pekerjaan pengecoran
- Truck mixer, digunakan untuk mengangkut beton siap cetak (ready mix) dari
pemasok (supplier) ke lokasi proyek.
• Penyimpanan bahan-bahan
38
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
39
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Pekerjaan penulangan pada tie beam ini dilakukan setelah pekerjaan lantai kerja
telah selesai dilakukan.
40
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
a. Perakitan besi harus sesuai dengan denah dan spesifikasi pembesian dari gambar
yang telah direncanakan. Adapun pekerjaan perakitan besi ini bertujuan untuk
menentukan daftar lengkungan bengkok besi pada tie beam sesuai dengan
gambar rencana.
• Pada Tie Beam Tipe-1, besi yang digunakan penulangan ini adalah besi ulir
dengan spesifikasi 5D16 pada posisi tumpuan dan besi ulir dengan spesifikasi
3D16 pada posisi lapangan. Adapun spesifikasi sengkang atau begel adalah 10-
200.
• Pada Tie Beam Tipe-2, besi yang digunakan penulangan ini adalah besi ulir
dengan spesifikasi 4D16 pada posisi tumpuan dan besi ulir dengan spesifikasi
2D16 pada posisi lapangan. Adapun spesifikasi sengkang atau begel adalah 10-
200.
• Pada Tie Beam Tipe-3, besi yang digunakan penulangan ini adalah besi ulir
dengan spesifikasi 5D16 pada posisi tumpuan dan besi ulir dengan spesifikasi
3D16 pada posisi lapangan. Adapun spesifikasi sengkang atau begel adalah 10-
200.
c. Semua besi yang telah diperlukan untuk penulangan tie beam kemudian
dibengkokkan sesuai dengan daftar diatas kemudian dirakit sesuai dengan
gambar rencana. Digunakan kawat bendrat sebagai lekatan antar tulangan.
Selanjutnya adalah melakukan pabrikasi pembesian tulangan utama dan
sengkang untuk tie beam pada lokasi pabrikasi dengan bantuan alat bar bender
(pembengkok) dan bar cutter (pemotong). Kemudian tulangan utama maupun
sengkang dapat disesuaikan terlebih dahulu ukurannya sebelum pemasangan.
Jika panjang besi melebihi dari gambar kerja, besi dapat dipotong dengan
menggunakan mesin bar cutter dan untuk kait tulangan sengkang atau tulangan
tie beam yang memerlukan pembengkokan, maka bisa dibengkokkan secara
manual.
41
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
d. Area pemasangan tulangan harus dibersihkan dari sampah dan tanah maupun
material yang menghalangi, sehingga tidak mengganggu pekerjaan pembesian.
42
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Gambar 3.23. Tulangan Tie Beam Tipe-1 dengan beton decking yang diikat.
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)
a. Menyiapkan bahan material papan bekisting untuk pekerjaan tie beam, yaitu
kayu multipleks berukuran 6 mm, sesuai dengan perencanaan untuk bekisting
43
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
pada tie beam. Bekisting diolesi dengan menggunakan mud oil agar tidak terjadi
kesulitan‑kesulitan pada waktu. pembongkaran bekisting.
b. Kemudian, melakukan pemasangan bekisting tie beam pada lokasi tie beam
yang sudah diberi tanda, kemudian bekisting yang, sudah terpasang seluruhnya
1
dikunci dengan menggunakan kayu 1 x 3” dan paku secukupnya agar
2
c. Setelah komponen bekisting telah sesuai dengan persyaratan dan rencana kerja,
maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang
diinginkan, dimana pada pekerjaan tie beam ini, mutu beton yang digunakan
adalah beton mutu K-300.
44
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Gambar 3.25. Bekisting pada Tie Beam dengan beton decking untuk menjaga
jarak selimut beton. (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2021)
a. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu membuat Job Mix Formula
untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk
disetujui. Pada pekerjaan tie beam pada konstruksi ini menggunakan beton ready
mix mutu K-300. Dalam hal ini, pengecoran beton ready mix ini telah diuji dengan
uji slump, sehingga telah sesuai dengan mutu beton ready mix yang dipesan.
d. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
e. Tuang beton ready mix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan
45
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
f. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
g. Setelah pengecoran telah selesai dan bekisting telah dipasang, langkah selanjutnya
adalah membiarkan beton yang telah dicor mengering, dan apabila beton telah
mongering sesuai mutu dan kekuatan yang diinginkan, maka bekisting pada tie
beam dapat dilepas.
46
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Pembongkaran bekisting tie beam dilakukan apabila beton telah mongering dan
dilakukan secara bertahap, sebagai berikut :
47
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
48
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang akan
menyalurkan beban atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi. Konstruksi kekakuan
kolom akan menentukan besarnya gaya lateral yang akan dipikul oleh kolom
tersebut. Adapun besar kecilnya kolom (dimensi kolom) tergantung pada distribusi
pembebanan.
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah
bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat
bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta
beban hembusan angin. Kolom merupakan bagian pada konstruksi yang berperan
sangat penting yaitu agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan
dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom.
Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di
bawahnya. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan .
Terdapat dua jenis kolom utama pada pekerjaan kolom pada konstruksi
Peningkatan/Revitalisasi Teminal Tipe-A Amplas Medan, yaitu:
49
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan ini mengurai tentang proses persiapan bahan-bahan dan alat
yang diperlukan pada pekerjaan Kolom Tipe-1 dan Kolom Tipe-2. Hal pertama yang
harus dipersiapkan adalah mempelajari gambar denah kolom yang telah
direncanakan. Dari gambar tersebut dapat ditentukan posisi penempatan kolom yang
berhubungan langsung dengan pondasi.
• Material
Material yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan kolom utama ini adalah
beton ready mix dengan mutu rencana K-300 dan tulangan ulir berdiameter 19
mm, dan tulangan besi polos digunakan untuk sengkang.
• Peralatan
1. Pekerjaan persiapan
- Truck mixer, digunakan untuk mengangkut beton siap cetak (ready mix) dari
supplier ke lokasi proyek.
50
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
• Penyimpanan bahan-bahan
Hal yang pertama harus dilakukan saat persiapan lahan kerja adalah
mempelajari denah kolom sesuai gambar rencana. Berdasarkan acuan gambar
kerja tersebut akan didapatkan posisi penempatan kolom yang berhubungan
langsung pada pondasi.
Pekerjaan ini meliputi pembersihan lahan dari sampah dan bahan lain yang
dapat mengganggu pekerjaan kolom utama.
- Pengukuran
51
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
2. Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian adalah salah satu bagian dari pekerjaan pembetonan yang
dikerjakan sebelum adonan beton dituang pada cetalam atau bekisting. Dalam
pekerjaan tulangan diperlukan perencanaan yang baik, selain untuk memenuhi
persyaratan teknis, juga untuk mengontrol pemakaian tulangan sehingga dapat
menekan biaya. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembesian, tulangan yang akan
digunakan terlebih dahulu diuji kuat tariknya di laboratorium yang telah ditunjuk
oleh pihak konsultan perencana. Pekerjaan pembesian ini berbeda dengan pekerjaan
pondasi, dimana pada pekerjaan struktur kolom ini tahap pekerjaan pembesian
dilakukan sebelum pekerjaan bekisting dilaksanakan. Pekerjaan pembesian pada
kolom dilakukan setelah perakitan tulangan pondasi selesai dikerjakan dan
terpasang pada cetakan pondasi.
c. Semua besi yang telah disediakan kemudian dibengkokkan sesuai dengan daftar
diatas kemudian dirakit diluar lokasi sesuai dengan gambar rencana. Digunakan
kawat bendrat sebagai lekatan antar tulangan. Selanjutnya adalah melakukan
pabrikasi pembesian tulangan utama dan sengkang untuk pile cap pada lokasi
pabrikasi dengan bantuan alat bar bender (pembengkok) dan bar cutter
52
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
53
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
d. Pekerjaan perakitan tulangan pada kolom lantai dasar ini sedikit lebih rumit,
karena tulangan kolom harus terpasang dan dikaitkan pada tulangan kepala
pondasi sumuran. Adapun langkah-langkah perakitan tulangan kolom sebagai
berikut :
Gambar 3.33. Beton decking dengan tebal 5 cm yang telah diikat pada tulangan
kolom.
(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2021)
54
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
Bekisting kolom pada proyek ini terbuat dari multipleks. Bekisting tersebut
dapat dipakai berulang kali sampai terjadinya kerusakan atau cacat pada bekisting
tersebut. Pekerjaan bekisting kolom dilakukan setelah pekerjaan pengecoran pada
pile cap selesai, dan beton sudah cukup umur.
55
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
a. Mempelajari gambar kerja pada pekerjaan kolom agar sesuai dengan yang
direncanakan.
b. Membersihkan daerah kerja dari benda-benda atau sampah yang dapat
mengganggu pekerjaan bekisting kolom.
c. Mempersiapkan bahan dan alat-alat kerja yang akan dipakai.
d. Memastikan bahwa panel bagian dalam bekisting telah diberi mold oil secara
merata. Mold oil ini berfungsi untuk mempermudah pada saat melepas
bekisting.
e. Memeriksa posisi tulangan kolom utama sesuai gambar kerja,agar
mempermudah proses pemasangan bekisting pada kolom utama.
f. Kayu-kayu multipleks yang berukuran 6 mm yang telah disiapkan dirangkai
menjadi cetakan kolom, disesuaikan atau dibentuk berdasarkan perencanaan,
dan kontrol kesikuannya dengan penyiku.
g. Memasang support pada kolom, dimana fungsi support ini digunakan untuk
menyangga agar kolom yang dibuat tetap tegak. Support ini dipasang pada
balok kayu yang ditahan oleh tie rod.
h. Mengukur ketegakan atau kelurusan bekisting.
i. Pastikan kedudukan bekisting telah baik dan tegak, juga kokoh.
56
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
57
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
d. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
e. Tuang beton ready mix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan
tidak ada terjadi segregasi. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang
akan dicor belum siap.
f. Setelah pekerjaan pengecoran telah selesai dan beton telah mengering, maka
bekisting dapat dilepas setelah kekuatan beton pile cap telah sesuai dengan yang
direncanakan.
58
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
59
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
60
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
pada pembesian jarak pada sengkang pada bagian kolom. Jarak antar sengkang
seharusnya berjarak 15 cm, namun pada hal ini jarak antar sengkang sekitar 17 cm.
61
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
62
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
BAB IV
4. 1 Kesimpulan
63
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
5. Pengaplikasian teori yang didapatkan pada perkuliahan dapat diamati secara jelas
dan diketahui implementasi di lapangan melalui kegiatan Kerja Praktik ini.
4.2 Saran
64
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
65
Grace Theresia Putri Hutajulu
18 0404 043
Laporan Kerja Praktik
Peningkatan/Revitalisasi Terminal Tipe-A Amplas Medan
DAFTAR PUSTAKA
Djatnika, S. S. (2018) ‘Tata Cara Berkontrak Konstruksi dan 2018’, Institut Arbiter
Indonesia, p. 19.
Gaos, Y. S. (no date) ‘Konsep dan area ilmu manajemen proyek’, pp. 1–15.
Rizani Teguh. Sudiadi (2012) ‘Diktat Manajemen Proyek’, e – Jurnal Riset Manajemen,
(September), pp. 1–68.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4