Anda di halaman 1dari 8

Volume 1 Issue 1 (2021) Page 1 -

Jurnal Prodi Ekonomi Syariah


Jurnal Studi Kelayakan Bisnis Islam

STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM UMKM DI CIREBON


MENILIK ASPEK LEGALITAS UMKM NAIK KELAS
(STUDI KASUS ---------) PEMBUATAN TAHU DI DESA KEIYAN KECAMATAN
LEMAHWUNGKUK KOTA CIREBON
Ekonomi dan Bisnis Islam IAI Bunga Bangsa Cirebon
Mayang Fuji Asih1, Rizka Rahmasari2, Slamet Riyadi3, Aneke Dwi4
Email: mayangfujiasih@gmail.com

Abstrak
Artikel menilik aspek legalitas UMKM naik kelas merupakan tugas mata kuliah Studi Kelaya
kan Bisnis Islam. Tujuan menulis artikel adalah untuk menganalisa dan memahami gambaran
mengenai aspek legalitas UMKM naik kelas di Cirebon. Metode penelitian yang digunakan d
alam artikel ini bersifat deskriptif analisis. Yaitu dengan mengkaji, mendeskripsikan dan
memberikan gambaran mengenai legalitas UMKM naik kelas yang ada di Kota Cirebon.
UMKM merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang menjadi penggerak perekonomian di
Indonesia, pemerintah berupaya untuk mengembangkan UMKM masyarakat dari biasa
menjadi naik kelas. Salah satunya yaitu dengan melegalitas usaha yang dimiliki pelaku
ekonomi saat ini. Dengan setelah di buatnya artikel ini, peluang untuk mengembangkan
penelitian ini lebih lanjut lagi menjadi semakin besar. Karena artikel ini memberikan info
yang di kaji dengan metode deskriptif analitis sehingga peneliti selanjutnya dapat dengan
mudah mengembangkan hasil penelitian ini tentang legalitas UMKM naik kelas di Kota
Cirebon dan sekitarnya.
Kata Kunci : UMKM Naik Kelas, Legalitas
Abstract
The article considering the legality aspects of MSMEs rising in class is the task of the Islamic
Business Feasibility Study course. The purpose of writing the article is to analyze and
understand the picture of the legality aspects of MSMEs rising in Cirebon. The research
methods used in this article are descriptive of analysis. Namely by reviewing, describing and
providing an overview of the legality of MSMEs to rise in class in the city of Cirebon.
MSMEs are one of the economic activities that are the drivers of the economy in Indonesia,
the government seeks to develop people's MSMEs from ordinary to rising class. One of them
is by legalizing the business owned by economic actors today. With the following this article,
the opportunity to develop this research further becomes even greater. Because this article
provides information that is studied with analytical descriptive methods so that further
researchers can easily develop the results of this study on the legality of MSMEs rising in
Kota Cirebon and surrounding areas.
Keywords: MSMEs Rise In Class, Legality
PENDAHULUAN pemerintah membantu UMKM bisa naik
Ekonomi Indonesia tumbuh dengan kelas.
adanya peran UMKM sebagai penggerak
Untuk itu, pemerintah juga sedang
perekonomian negara. Pemerintah selalu
menyiapkan ekosistem pembiayaan untuk
berupaya agar UMKM tumbuh semakin
membantu UMKM meningkatkan
pesat, salah satunya melalui kebijakan
kapasitas produksi dan daya saing produk.
dengan legalitas untuk melindungi pelaku
Potensi itu ada. Mengutip data
ekonomi. Kini, pemerintah tengah
Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah
menyiapkan peraturan presiden (perpres)
pelaku UKM di Indonesia mencapai 64,1
tentang kewirausahaan. Dalam aturan
juta unit atau sekitar 99 persen dari total
tersebut, Presiden Joko Widodo
pelaku usaha yang ada di negara ini.
berkeinginan untuk meningkatkan jumlah
wirausaha baru di Indonesia.
Kontribusi sektor itu terhadap penyerapan
“Payung hukumnya sedang kami siapkan tenaga kerja pun cukup signifikan. Sektor
dalam bentuk perpres kewirausahaan. itu dinilai mampu menyerap 116 juta
Target kita betul-betul ingin mencetak tenaga kerja dan berkontribusi sekitar 58
wirausaha baru sehingga presentase kita di persen terhadap produk domestik bruto
2024, paling tidak, empat persen dari (PDB) [1].
populasi,” kata Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Dengan adanya payung hukum untuk
Masduki belum lama ini. wirausaha, maka hal ini dapat mendorong
masyarakat untuk dapat bersaing dengan
Tujuan perpres kewirausahaan adalah wirausaha lain, tidak hanya dalam negeri
adanya target untuk mencetak wirausaha tetapi dengan negara tetangga lainnya.
yang unggul, mulai dari UMKM yang
sudah ada maupun para pelaku usaha Tidak hanya untuk usaha mikro, tetapi
pemula di kalangan anak muda. Sebagai usaha kecil dan menengah (UKM) juga
gambaran, mengutip data Kementerian perlu untuk mendapatkan perlindungan
Koperasi dan UKM, rasio kewirausahaan khusus untuk menghadapi pasar bebas.
Indonesia saat ini baru sebesar 3,47 persen Perlindungan yang diharapkan oleh para
dari jumlah penduduk. Angka ini masih UKM ini berupa, penguatan kapasitas
lebih rendah dibanding negara tetangga. sumber daya manusia, modal, pelatihan,
“Padahal Singapura sudah 8,5 persen, promosi, dan iklim usaha yang kondusif.
Malaysia 4,5 persen dan Thailand dengan Hal senada juga disampaikan Tim Peneliti
jumlah yang hampir sama dengan ISEI (2010) merekomendasikan beberapa
Malaysia,” kata Teten. hal berkaitan dengan pengembangan
UMKM di Indonesia, terutama untuk
Perpres akan sejalan dengan UU Cipta meningkatkan daya saing di pasar global,
Kerja yang diharapkan dapat sebagai berikut:
mempermudah pembiayaan dan perizinan
(1) Banyaknya bantuan kepada UMKM
usaha untuk wirausaha yang sudah ada
uang tidak tepat sasaran, untuk itu perlu
ataupun calon wirausaha. Selain itu, UU
dilakukan adalah koordinasi bantuan
Cipta Kerja telah menjadi salah satu upaya
kepada UMKM sehingga tepat sasaran, Kebanyakan dari mereka, berpendapat
pendisiplinan kementerian/lembaga perizinan hanya diperlukan oleh usaha
pemberi bantuan untuk melakukan inovasi yang sudah bergerak dalam skala besar
dalam menyusun skema bantuan. saja. Selain itu, masih banyak juga yang
berpikir bahwa mengurus izin usaha
(2) Diperlukan insentif untuk diversifikasi
adalah hal yang rumit dan memakan
produk, pengkayaan desain, dan hak paten
banyak waktu. Padahal, hal ini justru akan
untuk produk UMKM. Untuk itu
merugikan pelaku usaha UMKM itu
diperlukan kebijakan insentif fiskal dan
sendiri.
non-fiskal bagi pengembangan industri
kreatif dan pengusaha pionir. Di samping
itu juga perlu dilakukan perlindungan dan LITERATUR REVIEW
sosialisasi mengenai hak paten.
(3) mendorong penggunaan teknologi Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
informasi untuk kegiatan usaha UMKM. data bahwa izin usaha merupakan suatu
(4) Pemberian suku bunga khusus dan bentuk dokumen resmi dari instansi
skema pembiayaan yang lebih baik berwenang, yang menyatakan
khususnya untuk UMKM yang sah/dibolehkannya seseorang atau badan
menghasilkan produk yang prospek tinggi untuk melakukan suatu usaha atau
di pasar internasional[2]. kegiatan tertentu. Jadi, begitu pentingnya
‘ijin usaha’ tersebut dalam konteks
Dengan sebuah surat perizinan usaha, berusaha, khususnya bagi Usaha Mikro,
UMKM mendapatkan empat manfaat yaitu Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga
legalitas usaha, kemudahan untuk mereka dapat terlindungi, adanya
mendapatkan modal karena usaha sudah kepastian dalam berusaha dan menikmati
legal, akses untuk mendapatkan kenyamanan serta keamanan yang patut
pendampingan usaha dari pemerintah, dan mereka peroleh, agar dapat berkontribusi
kesempatan untuk memperoleh bantuan secara lebih nyata di dalam peningkatan
pemberdayaan dari pemerintah. Namun, nilai tambah produksi, penyediaan barang
kemudahan memperoleh perizinan ini dan jasa kebutuhan masyarakat,
masih belum bisa diimplementasikan penyerapan tenaga kerja dan diseminasi
dengan baik, karena masih terdapat kepala penumbuhan kewirausahaan. Dalam
daerah yang belum mengeluarkan aturan proses pembinaan dan pengawasan
untuk mendelegasikan kewenangan terhadap Usaha Mikro, kecil dan
penerbitan izin UMKM ke kecamatan. Menengah pemegang izin usaha, Pejabat
Permasalahan izin usaha terutama dalam pemberi izin dapat mencabut Usaha yang
hak merek merupakan salah satu telah diberikan, apabila pemegang izin
permasalahan yang sering dihadapi oleh tidak mentaati kewajiban sebagaimana
para pelaku UMKM. Agar usaha dapat dimaksud dalam Pasal 67dan ketentuan
berjalan dengan baik dan memiliki Peraturan Perundang-undangan. Adapun
legalitas yang jelas, tentu perlu adanya pelaksanaan pencabutan Izin Usaha, harus
perizinan yang resmi dari pemerintah. dilakukandengan tahapan (Suwandi,
Dewasa ini, banyak pelaku UMKM yang 2012): 1)peringatan/teguran tertulis; 2)
mengesampingkan hal tersebut. dalam hal peringatan/teguran tertulis tidak
diindahkan, dilanjutkan dengan Latar Belakang Pendirian Bisnis
pembekuan Izin Usaha sementara; Bisnis atau usaha pembuatan tahu yang
dan/atau 3)apabila pembekuan sementara dijalankan oleh keluarga ibu nani adalah
tidak diindahkan, dilanjutkan dengan bisnis keluarga sejak 2004, sebelum
pencabutan Izin Usaha membuat pabrik dan bisnis pembuatan
tahu keluarga ibu nani adalah transmigran
Dilihat dari penelitian tersebut, maka yang datang ke kota cirebon pada tahun
terdapat persamaan dengan penelitian yang 2002 awalnya mereka hanya menjual tahu
dilakukan oleh peneliti saat ini mengenai milik orang lain selama 2 tahun, dan pada
hukum perizinan usaha yang resmi tahun 2004 mereka mulai menjalankan
diberikan kepada pelaku usaha untuk usaha pabrik pembuatan tahu dengan
melindungi usahanya. Dan diberikan modal awal yang mereka miliki sendiri
dokumen secara resmi dari instansi tanpa bantuan dari pihak manapun tanpa
berwenang yang menyatakan ada pinjaman dari pihak bank.Awalnya
sah/dibolehkannya seseorang atau badan mereka hanya mempunyai 1 tempat dan
untuk melakukan suatu usaha atau peralatan untuk membuat tahu dan
kegiatan tertentu. pekerjanya hanya dari pihak keluarga,
awal pembuatan tahu mereka hanya
METODOLOGI PENELITIAN mampu mengolah kacang kedelai
sebanyak 15 Kg dari 15 Kg tersebut bisa
Penelitian ini menggunakan metode deskri diolah menjadi 700 potong tahu yang
ptif analisis. Metode Deskriptif Analisis dijual seharga 50 rupiah, pada saat itu
adalah statistik yang digunakan untuk
mereka hanya memasarkan dagangan
menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan dengan berkeliling desa sekitar tempat
data yang telah terkumpul sebagaimana produksi.Tahun 2002 pabrik tahu Lestari
adanya tanpa bermaksud membuat mulai berkembang dan mulai menerima
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau pesanan dari pedagang sayur, pedagang
generalisasi (Sugiyono, 2014). Yaitu gorengan, dan pedagang yang ada di
dengan banyak mengkaji dan memaparkan kantin-kantin sekolah maupun kantor,
mengenai legalitas UMKM naik kelas di
perkembangan pabrik tahu ibu
Cirebon, berdasarkan pada informasi-
informasi yang di dapatkan melalui media nani,Pemilik Pabrik Tahu ibu nani,
online dan penelitian-penelitian Wawancara 14 november 2021,ibu nani ,
sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk Pemilik Pabrik Tahu Lestari, yang
menganalisa dan memahami gambaran me semakin maju saat itu didukung dengan
ngenai aspek legalitas UMKM naik kelas d peralatan yang mulai mereka kembangkan,
i Cirebon. dengan membuat 1 lagi peralatan untuk
memproduksi tahu.Dengan total 2
peralatan pabrik tahu Lestari akan semakin
banyak memproduksi tahu untuk
dipasarkan, dengan kemajuan tersebut
pabrik tahu Lestari berkembang dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN baik, yang awalnya hanya bisa mengolah
dan memproduksi 700 buah tahu perhari
mereka bisa mengolah 29 Kg kacang
kedelai dan diproduksi menjadi 1500 dijadikan buah tangan. Struktur Organisasi
potong tahu, dengan skala produksi yang Gambar Struktur Organisasi
sudah lumayan mereka menyasar mangsa
pasar yang lebih besar, yaitu pasar-pasar
tradisional disekitaran kota cirebon. Tahun
2008 mereka mengembangkan kembali 1. Bagian Produksi Bagian Produksi
peralatan dengan menambah jumlah alat bertanggung jawab membantu pemilik
produksi menjadi 3 dan menambah jumlah selama proses produksi berlangsung,
karyawan dengan 3 alat pabrik tahu Lestari sesuai dengan arahan dari pemilik. Bagian
mampu memproduksi 25 kg kacang ibu nani, Pemilik Pabrik Tahu Lestari,
kedelai, dan diproduksi menjadi 2.200 Wawancara 14 november 2021 77 Lestari,
potong tahu perhari, dengan skala yang Pemilik Pabrik Tahu (LESTARI) Bagian
sudah terbilang cukup banyak mereka Produksi Bagian Pemasaran produksi juga
mampu mengalahkan pesaing mereka yang terlibat dalam bagian pemasaran karena
bahkan berdiri lebih lama dari pabrik tahu jumlah karyawan yang masih tergolong
Lestari. Dengan produksi yang sudah sedikit.
terbilang tersebut pabrik tahu Lestari
masih kewalahan untuk mencukupi 2. Bagian Pemasaran Bagian
permintaan dari pasar dan konsumen. pemasaran ini bertugas menerima pesanan
Yang tadinya meraka menjual sendiri tahu dari konsumen, dan bertugas mencatat
mereka maka sekarang mereka hanya semua pesanan dan memperkirakan jumlah
menunggu konsumen untuk mengambil hasil produksi dengan jumlah pesanan
tahu dari pabrik. Saat ini tahu Lestari juga yang ada, tapi bagian pemasaran juga biasa
mengembangkan usaha yang hanya di perbantukan pada bagian produksi.
menjual tahu basah sekarang mereka juga
menjual tahu goreng, dan mereka juga D. Langkah Pembuatan Tahu Tahap
Lestari, Pemilik Pabrik Tahu Lestari, pembuatan tahu Lestari:
Wawancara 14 november 2021 ibu nani,
Pemilik Pabrik Tahu Lestari, Pemilik 1. Kedelai direndam selama 4 jam.
Pabrik Tahu Lestari, menjual bahan utama
pembutan tahu yaitu kacang kedelai import 2. Setelah direndam selama 4 jam
kepada pembuat tahu yang ada di sekitar kedelai langsung digiling,
kota cirebon . Lokasi Pabrik Tahu Lestari
Lokasi pabrik Lestari awalnya adalah 3. Setelah digiling kedelai langsung
tanah kosong dan dibangun pabrik yang direbus,
sederhana, pabrik yang terletak di Desa
4. Lalu hasil rebusan disaring dan di
kriyan Kecamatan lemahwungkuk kota
beri bumbu cuka.
cirebon ini tepat berada di tepi jalan lalu
desa kriyan tempat yang strategis karena
5. Diamkan selama 10 menit,
pabrik tersebut berada diantara pinggir
kota, dengan letak yang strategis ini
6. Lalu mulai di cetak dan dipotong
tentulah banyak pembeli yang mengincar
(selesai untuk tahu basah)
tahu Lestari untuk dijadikan sajian maupun
7. Langkah terakhir tahu di goreng. harganya, jadi kita tidak bisa menaikan
atau menurunkan harga semaunya.”
E. Visi-misi Untuk memajukan
ekonomi mikro dan menciptakan lapangan c. Bagaimana strategi promosi yang
kerja baru. Ibu nani, Pemilik Pabrik Tahu dilakukan dan bagaimana cara yang anda
Lestari, lakukan dalam mendistribusikan produk
yang dihasilkan? “Dulu kita masih susah
HASIL PENELITIAN untuk memasarkan tahu kita, hanya dari
mulut kemulut, bapak membawa tahu
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian kepasar sendiri tapi tidak bisa dalam
yang diperoleh dari wawancara yang telah jumlah banyak karena kendala dengan
dilakukan dengan narasumber ibu nani kendaraan saat itu, lalu saya berinisiatif
yang berkaitan dengan studi kelayakan untuk menjual kepada pedagang gorengan
bisnis usaha mikro kecil menengah dan kantinkantin sekolah, Alhamdulillah
pembuatan tahu di Desa kriyan kecamatan mulai dari sana tahu Lestari semakin di
lemahwungkuk dari aspek pemasaran dan kenal dimasyarakat, dan sampai sekarang
produksi serta perspektif ekonomi Islam. produksi kita belum bisa menutupi
permintaan pasar” d. Konsep dari
1. Pemasaran Untuk mengetahui pemasaran Islam berlaku untuk setiap
tingkat kelayakan bisnis pembuatan tahu di langkah kita memasarkan hasil produksi
Desa Lubuk Sahung ditinjau dari agar tercapai pemasaran yang efektif dan
perspektif ekonomi Islam dari aspek efesien, berlaku adil, tanggap terhadap
pemasaran peneliti mengajukan beberapa perubahan, berbuat yang terbaik dari
pertanyaan yang dilandaskan pada produk dan harga, tidak melakukan
indikator prinsip-prinsip pemasaran kecurangan, dan selalu berorientasi pada
ekonomi Islam yang ditulis oleh (Kasmir kualitas.
dan Jakfar). Daftar pertanyaan dan hasil
penelitian yang dilakukan peneliti di Produksi Untuk mengetahui tingkat
pabrik tahu Lestari adalah sebagai berikut: kelayakan bisnis pembuatan tahu di Desa
kriyan ditinjau dari perspektif ekonomi
a. Bagaimana cara anda menentukan Islam dari aspek produksi peneliti
harga untuk produk yang anda jual? mengajukan beberapa pertanyaan yang
“Kalau penentuan harga kami tidak ribet, dilandaskan pada indikator prinsip-prinsip
kami hanya melihat harga bahan baku pemasaran ekonomi Islam yang ditulis
kedelai impor, ya kalau kedelai sedang oleh (Ibrahim, 2003)
naik kami akan mengecilkan ukuran tahu,
tapi kalau sudah normal kami kembalikan, Daftar pertayaan dan hasil
tapi kami tidak menaikan harga karena penelitian yang dilakukan peneliti di
takut pembeli marah” b. Apakah harga jual pabrik tahu Lestari adalah sebagai berikut
anda sesuai dengan kualitas dan
segmentasi pasar yang ada? a. Apakah saat anda membuka
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada usaha pembuatan tahu anda melakukan
yang komplein untuk masalah ukuran tahu analisis terhadap lokasi usaha? “Sebelum
yang mengecil, seluruh harga tahu sama berdiri pabrik tahu Lestari duluya tanah ini
adalah tanah kosong untuk didirikan tempat pembuangan limbah, tidak
pabrik, kenapa kami memilih tanah kosong mencemari lingkungan”
ini pertama agar kami mudah untuk
membuang limbah hasil produksi tahu, e. Apakah hasil produksi sudah
jadi kita tidak usah membuang limbah ke mampu memenuhi permintaan pasar dan
sungai dan mencemaari sungai, cukup Apa saja kendala dalam memproduksi
dengan sisa tanah kosong di belakang tahu? “Hasil produksi kita untuk saat ini
pabrik cukup untuk menampung seluruh belum bisa memenuhi seluruh permintaan
limbah, dan juga tanah ini letaknya sangat pasar kita baru bisa memenuhi permintaan
strategis, karena berada di pinggir jalan pasar di kota cirebon belum bisa sampai
jadi itu alasan utama pemilihan lokasi ini” Kota lain, tapi doakan supaya bisa
memenuhi seluruh permintaan pasar,
b. Apakah anda selalu kendala yang paling sering di hadapi itu
memperhatikan sumber bahan baku, dan kekurangan karyawan soalnya setiap
bahan baku yang anda pakai saat rekrut mereka selalu tidak pernah tahan,
memproduksi tahu? “Bahan baku yang kita dan saat hujan, karena kita masih pakai
pakai adalah bahan kedelai impor yang kayu bakar ya kayu bakarnya basah.
terbaik, karena kedelai impor kulit arinya
lebih mudah terkelupas, lebih lembut, f. Nilai-nilai yang harus
kedelai bisa mempengruhi rasa” diperhatikan dalam produksi syariah agar
dalam melaksanakan proses produksi kita
c. Berkaitan dengan teknologi yang dapat mencapai maslahah demi
dipakai dalam membuat tahu, apakah terwujudnya fallah beberapa hal yang
sudah memakai teknologi yang harus kita perhatikan tersebut adalah
terbarukan? Ibu nani , Pemilik Pabrik Tahu sebagai berikut, yaitu shiddiq, amanah,
Lestari, “Kita masih menggunakan alat fathanah, tabligh,dan istiqamah. “Kami
yang tradisional, belum seperti alat yang selalu berpegang kepada agama untuk
dipakai pabrik tahu yang ada di kota-kota membangun usaha, dari awal hingga
itu, karena kita mempertahankan rasa dan sekarang karena landasan kita dalam
mengurangi biaya produksi” berproduksi itu harus amanah, harus jujur,
pantang menyerah, jangan malu.”
d. Apakah usaha anda sudah
memiliki surat izin usaha dan surat izin KESIMPULAN
lokasi, serta apakah pembuangan limbah
dari usaha anda sudah sesuai dengan yang Kesimpulan Hasil dari penelitian
seharusnya? “Sudah ada surat izin, kita studi kelayakan bisnis pabrik tahu di Desa
perpanjang terus setiap tahun, karena kalau kriyan kecamatan lemahwungkuk dilihat
usaha makanan kita harus memiliki surat dari perspektif ekonomi Islam yang
izin, supaya kita ada pegangan hukum dan dimiliki oleh ibu Lestari dari aspek
kita jug diawasi, kita juga sudah ada surat pemasaran dan aspek produksi adalah:
izin lokasi dari RT sini, jadi aman, untuk
pembuangan limbah kita membuang ke 1. Dilihat dari aspek pemasaran
tempat kita sendiri, memang saat akan pabrik tahu ibu Lestari melaksanakan studi
mendirikan kita sudah mempersiapkan kelayakan bisnis ditinjau dari perspektif
ekonomi Islam sudah sesuai dengan [1] F. Hidranto, “Menyiapkan UMKM
semestinya, dalam menentukan harga, Naik Kelas,” Menyiapkan UMKM
segmentasi pasar ibu nani menggunakan Naik Kelas, Mei 2019.
https://indonesia.go.id/kategori/editori
analisa yang sudah cukup tepat meskipun
al/2843/menyiapkan-umkm-naik-
cara menganalisis tergolong masih kelas?lang=1?lang=1?lang=1?lang=1?
sederhana, tidak melibatkan para ahli lang=1?lang=1?lang=1?lang=1?
dalam menganalisis, dari perspektif lang=1?lang=1?lang=1?lang=1?
ekonomi Islam ibu nani sudah tanggap lang=1?lang=1
terhadap perubahan, dan berlaku adil, serta [2] W. W. Heri Kusmanto,
berorientasi kepada kualitas produk dan “PENTINGNYA LEGALITAS
USAHA BAGI USAHA MIKRO
harga yang berimbang, Untuk
KECIL DAN MENENGAH,” vol. 11,
mendistribusikan tahu dari pabrik ke no. 2, 2019, doi:
pasaran ibu nani tidak mempunyai kurir https://doi.org/10.24114/jupiis.v11i2.1
atau karyawan sendiri, tapi hanya melalui 3583.g12344.
tukang-tukang sayur dan melalui orang
yang memang mengambil tahu di pabrik
ibu nani untuk dijual kembali di pasar.
Strategi promosi yang di terapkan ibu
Lestari awalnya hanya melalui mulut ke
mulut, mendatangi pemilik-pemilik
warung gorengan, serta kantin-kantin
sekolah, dan membawa sendiri tahu hasil
produksi kepasaran sekitar kecamatan
lemahwungkuk 2. Dilihat dari aspek
produksi pabrik tahu ibu Lestari telah
melaksanakan studi kelayakan bisnis
ditinjau dari perspektif ekonomi Islam
sesuai dengan teori yang telah dipaparkan,
bisnis pembuatan pabrik tahu yang telah
dijalankan ibu nani sesuai dengan teori
produksi dan produksi Islam, pada saat
akan membuka usaha ibu nani sudah
melakukan analisis berkaitan dengan
lokasi usaha, pembuangan limbah, surat
izin usaha dan sumber bahan baku yang
akan dipakai dalam proses pembuatan
tahu. Serta ibu Lestari sudah menerapkan
nilai dalam produksi Islam, yang selalu
shiddiq, amanah, fathanah, tabligh,dan
istiqamah.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai