Farmakokinetik: Epinefrin dirusak oleh COMT dan Stimulasi: Dirangsang oleh epinefrin dan
MAO yang banyak terdapat pada dinding usus norepinefrin
sehingga obat ini hanya diberikan melalui injeksi
(subkutan atau intravena). Epinefrin dimetabolisme SISTEM SARAF (Sistem Pengendali)
dalam hati yang kemudian hasil metabolisme
dikeluarkan melalui urin. Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi
menerima data, mengolahnya, menentukan respon
Indikasi: Henti jantung, fibrilasi ventrikel,takikardi dan memberi perintah kesetiap organ tubuh untuk
ventrikeltanpa nadi, asistol,PEA. Syok anafilaksis, melakukan tindakan yang penting demi keadaan
reaksi alergi berat (pemberian dikombinasi dengan homeostasis.
cairan, kortikosteroid, dan antihistamin).
Sistem Saraf syaraf aferen (Somatik)
Kontraindikasi: Hipertensi, pada pasien penyakit
jantung koroner, pada pasien yang sedang :Membawa impuls saraf dari reseptormenuju ke
sistem saraf pusat
menggunakan beta blocker non selektif karena
dapat mempresipitasi suatu hipertensiberat. Sistem syaraf eferen (Somatik) Membawa impuls
saraf dari sistemsaraf pusat ke efektor
Efek Samping: Gelisah, palpitasi, tremor, sakit
kepala, aritmia, sampai stroke hemoragik. Sistem syaraf simpatik Sistem kerjanya pada
umumnyamerangsang kerja organ
dan bertanggung jawab atas fungsi "istirahat dan
cerna" dari tubuh. Sedangkan sistem saraf simpatik
Sistem sysraf parasimpatik sistem kerjanya pada
mengontrol respons tubuh terhadap ancaman yang
umumnya menghambat kerja organ Otak dirasakan dan bertanggung jawab atas respons
mengendalikan bagaimana tubuh manusia bekerja. "lawan atau lari"
Gerakan sadar : Otak Sistem Saraf Somatik Sistem saraf simpatis adalah bagian dari sistem
(mengendalikan bisep, trisep dan otot2sadar saraf otonom yang mengatur respons tubuh
lainnya ) terhadap rangsangan atau ancaman. Sistem ini
mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi
Gerakan tidak sadar mis detak jantung. Jikaolah dan meningkatkan kewaspadaan tubuh. Saraf
raga otak bekerja simpatis berjalan sejajar dengan sumsum tulang
Sistem Saraf Otonom meningkatkan detak jantung belakang di kedua sisi kolom vertebral dan terdiri
lebih cepat dari banyak jalur dengan berbagai fungsi pada
berbagai sistem organ. Neuron preganglionik sistem
Busur reflex: Rangsangan = Reseptor = Saraf saraf simpatik muncul dari bagian torakal dan
Sensoris = Saraf Pusat = Saraf Motorik = Efektor lumbal pada medula. Berbeda dengan sistem saraf
(organ pelaksana) parasimpatik, neuron orde pertama sistem saraf
simpatik berakhir sebelum bersinaps pada neuron
FUNGSI SARAF SIMPATIS : postsinaptik yang mirip dengan sistem saraf
parasimpatis. Fungsi sistem saraf simpatis sangat
Mempercepat detak Jantung
luas dan melibatkan banyak sistem organ dan
Mempersempit diameter Pembuluh Darah berbagai jenis efek di mana sistem saraf simpatis
bertindak berlawanan langsung dengan fungsi
Menghambatan sekresi dan gerakangastro-
sistem saraf parasimpatis.
intestinalis.
Memperkecil bronkus
Ketika seseorang terkena anafilaksis, tekanan
Memperlebar pupil darahnya dapat menurun secara drastis. Hal ini
terjadi karena pelepasan bahan kimia yang
Menurunkan tekanan Darah.
berpotensi berbahaya akibat respons sistem
kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap zat
Reseptor alfa dan beta adrenergik adalah dua tipe alergen. Bahan kimia tersebut dapat menyebabkan
utama reseptor yang merespons hormon adrenalin vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas
(atau epinefrin). Adrenalin bekerja dengan cara pembuluh darah, sehingga volume darah yang
berikatan pada kedua tipe reseptor ini. Reseptor mengalir ke jaringan tubuh menurun dan tekanan
alfa terbagi menjadi alfa-1 dan alfa-2, sementara darah menurun. Penanganan medis segera
reseptor beta terbagi menjadi beta-1, beta-2, dan diperlukan untuk kondisi ini.
beta-3. Setiap tipe reseptor memiliki efek yang Epinefrin, Tiramin, Klonidin, FenilefrinB1<82
berbeda dalam tubuh. Misalnya, reseptor alfa-1
Isoproterenol, Dobutamin, Terbutalin, reseptor
menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah,
Amfetamin
sementara reseptor beta-2 menyebabkan relaksasi
otot polos bronkus. Adrenalin memengaruhi
berbagai fungsi tubuh melalui interaksi dengan
reseptor-reseptor ini.