Binroh RSI Surakarta
Binroh RSI Surakarta
SURAKARTA
Yani Pabelan Kartasura Sukoharjo, yaitu jalur utama arah Solo-Semarang, Solo-
operasionalnya pada tanggal 30 Juli 1983 oleh Gubernur Jawa Tengah pada waktu
itu yaitu H. M. Ismail,dan masuk dalam kelompok rumah sakit tipe C Pratama.
Sekarang, RS. Islam Surakarta merupakan rumah sakit tipe B, dengan kelulusan
menempuh dan berusaha memenuhi akreditasi versi 2012 KARS yang berfokus
pada keselamatan pasien sesuai dengan ketentuan dan peraturan dari Kementerian
tim medis yang profesional dan memiliki keahlian dibidangnya. Saat ini jumlah
tenaga pelaksana disemua unit pelayanan berjumlah sebanyak 654 tenaga baik
medis, para medis maupun non medis ditambah tenaga dokter spesialis seluruhnya
Jumlah tempat tidur RS. Islam Surakarta untuk pelayanan rawat inap
sebanyak 208 tempat tidur, terdiri dari 32 tempat tidur di bangsal perawatan kelas
34
1, 59 tempat tidur di bangsal perawatan kelas 2, 42 tempat tidur di bangsal
bangsal perawatan kelas VIP A, 8 tempat tidur di bangsal perawatan Super VIP, 4
tidur di bangsal perawatan isolasi (Kabar Gembira, RSIS Surakarta, 2015: 1).
lainnya tampak maju dengan pesatnya dimana-mana. Salah satu segi yang
masih jauh ketinggalan dalam usaha umat Islam dengan umat Kristen ialah
miskin. Setiap insan yang menderita sakit dan masuk rumah sakit, disana ia
akan di perlakkan sama dengan penuh kasih sayang. Pengertian kasih dan
sayang ini bagi kita umat Islam telah tercantum dalam sifat-sifat Tuhan Ar-
35
Tuhan selalu diingatkan kepada sifat Maha Kasih dan Maha Sayang dari
rumah sakit yang besar dan baik baru diusahakan oleh Misi Kristen. Rumah
telah dimulai usaha kearah rencana-rencana yang agak besar. Kita umat
Islam yang berdiam dalam daerah Surakarta khususnya, Jawa tengah pada
kebaikan ini. Oleh sebab itu, segenap kaum Muslimin dan Muslimat harus
dan ekonomi, juga bertugas sebagai Misi Kristen di Indonesia ini. (Misi
Kristen ini sesuai dengan anjuran ratu Belanda pada pidato kerajaannya
tahun 1901 yang berbunyi: “Sebagai hukum rakyat Kristen yang berada di
36
dijajahnya) karena itu kepentingan kaum muslimin dibidang kesehatan tidak
ini dapat kita lihat pada masa itu, dimana rumah sakit yang baik masih
menilik jumlah mereka sangat sedikit dibanding umat Islam (Djufri As,
1886: 8).
seorang Muslim yang sejak kecil terdidik dengan Agama Islam, apabila ia
37
menyatakan cara-cara perawatan kesehatan yang hanya bersifat umum dan
bersifat pengobatan jasmaniah saja, tidak menjurus ke satu tata cara agama
semestinya. Di rumah sakit juga sudah ada mushola bagi orang-orang Islam
yang menjalankan sholat. Tapi meskipun demikian tata cara murni dari
peraturan khusus mengenai hal itu dan juga belum ada pelaksanaannya yang
sakit disertai dengan tutur sapa yang lemah lembut, sikap sopan santun dan
budi luhur dari para pengasuh dan juru rawatnya sehingga bear-benar rumah
rumah sakit itu pula umat Islam menyumbangkan darma baktinya kepada
masyarakat umat (tidak hanya umat Islam) dengan nyata (Djufri As, 1886:
14).
38
kesehatan yang meliputi pendidikan dokter, juru rawat, bidan, dan
masyarakat luas, tidak hanya yang tinggal di kota, tetapi di desa-desa yang
akhniak yang ada di Surakarta (Peresmian Graha Rawat Jalan, 1997: 20).
3.1.2. Falsafah, Visi, Misi, Motto, dan Tujuan RS. Islam Surakarta
Disini akan dijelaskan mengenai falsafah visi, misi dan tujuan dari
39
Misi dari Rumah Sakit Islam Surakarta adalah pelayanan
eksterior dan interior ruangan, taman nan asri, pengadaan fasilitas dan
keluarganya (Kabar Gembira & Petunjuk Ibadah bagi Orang Sakit, RSIS
40
Berbagai macam jenis pelayanan dilakukan oleh pihak rumah sakit
guna mendukung dan mensukseskan visi dan misi yang telah dibuat di
masa yang akan datang. Pelayanan yang disediakan rumah sakit pada
sendiri harus ada lembaga atau asosiasi yang menaungi profesi tersebut.
Agama Islam)
4. Berakhlakul karimah
41
Sebagaimana pengertian bimbingan rohani Islam secara etimologi,
artinya menunjukkan, memberi jalan atau menuntun orang lain ke arah tujuan
yang baru harus mencapai standarisasi yang telah di tetapkan oleh menejer sub
meliputi:
3.2.2. Tujuan dan Fungsi Pembinaan Rohani Islam di RS. Islam Surakarta
42
Agama Islam dapat dimengerti, dipahami dan dilaksanakan bersama-
Islam di RS. Islam Surakarta adalah sebagai pemenuhan dari apa yang
petugas Binroh dari RS. Islam Surakarta yang berada di bawah bagian
4. Ust. H. Subakir, BA
43
8. Ust. Moh. Zainal Abidin, S. Kom. I.
Islam dibagi menjadi 2 shift, yaitu dari pukul 07.00-14.00 WIB, 14.00-
memberikan bimbingan hanya 1-2 jam saja (Kabar Gembira & Petunjuk
Islamiyah
44
a. Melakukan bimbingan spiritual terhadap pasien dan pegawai
kepada pegawai
keislaman.
45
Adapun prosedur pengendalian mutu model GKM adalah
1. Menentukan tema
6. Memeriksa hasil
rutin unit.
46
3. Menindaklanjuti hal-hal yang belum sempurna dan
solusinya.
beberapa langkah.
47
2. Laporan pengendalian mutu tertulis harian oleh masing-
21).
48
menunjukkan kekurangan dari kompetensi yang mereka miliki
21).
2015: 21).
49
Untuk mengetahui kinerja setiap pegawai, pertemuan
pertemuan tahunan.
Surakarta
50
Ruang lingkup pembinaan rohani Islam meliputi pelayanan
1. Motivasi Spiritual
bulan.
5. Hafalan Juz’amma
7. Konsultasi Keagamaan
51
8. Tadarus pada bulan Ramadhan
yaitu:
52
Gerakan shalat jama’ah ini dilakukan untuk memperkokoh
3. Tahsin al-Qur’an
yaitu hari senin pada minggu pertama dan minggu ketiga, yang
dalam membacanya.
53
pegawai serta mampu membangun karakter yang berakhlakul karimah.
a. Aspek aqidah
b. Aspek syari’ah
dari dua jenis yaitu ibadah dalam pengertian umum dan ibadah
semua amalan yang diizinkan oleh Allah dan yangn tidak ditetapkan
ibadah dalam arti khusus yakni apa-apa yang telah ditetapkan Allah
tertentu.
c. Aspek akhlak
54
tanpa mempergunakan pertimbangan terlebih dahulu. Apabila yang
apabila yang timbul dari padanya adalah perbuatan yang jelek maka
55
digunakan ketika ada pegawai yang tidak aktif dalam
ceramah).
56
pembinaan rohani Islam RS. Islam Surakarta pada 13 Mei 2016
pukul 13.00).
Islam Surakarta
rohani.
57
pengalaman, pengetahuan dan ilmu. Pembinaan rohani Islam tidak
melaksanakannya.
mempunyai peran lebih dari satu. Double job yang sering dialami
adalah selain menjadi petugas bina rohani Islam, mereka juga aktif
merupakan suatu hal yang sering terjadi. Namun, hal itu dapat menjadi
58