Anda di halaman 1dari 8

REFLEKSI KASUS LAYANAN UNGGULAN

RESIDENSI RSI SITI AISYAH MADIUN

Anggota Kelompok:

Ardana Windriya (20161030008)


Dimas Saksila Aji (20161030017)
Hafizhuddin Adiwibowo (20161030021)
Muflikh Try Harbiyan (20161030026)
Nurbaiti (20161030032)
Vebrina Ayu Besyari (20161030038)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
A. Deskripsi Layanan Unggulan RS Islam Siti Aisyah Madiun
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun merupakan salah satu amal usaha
Muhammadiyah di bidang kesehatan. Rumah Sakit yang terletak di kota Madiun ini
mempunyai beberapa layanan unggulan, yaitu layanan total care, home care, pelayanan
islami, melayani pasien BPJS semua kelas, pijat bayi dan senam ibu hamil.
Pengertian sederhana tentang pelayanan kesehatan yang Islami adalah segala
bentuk kegiatan asuhan medik dan asuhan keperawatan yang dibingkai dengan kaidah-
kaidah Islam. Islam telah mengajarkan praktek hubungan sosial dan kepedulian terhadap
sesama dalam suatu ajaran khusus, yakni akhlaq, yang diamalkan/dipraktekkan harus
mengandung unsur aqidah dan syari’ah
Layanan nuansa islami merupakan sutu konsep layanan yang menyeluruh dari
berbagai aspek layanan baik SDM, Metode, Sarana prasarana serta lingkunan yang
diberikan kepada pelanggan dengan ciri khas tergambarnya dan dirasakannya nuansa
islam dalam setiap layanan tersebut dari mulai pelanggan mengijakkan kakinya di area
parker RSI Siti Aisyah Madiun sampai pasien meninggalkan RSI Siti Aisyah Madiun.
Dan setiap tahapan pelayanan kepada pelanggan tidak boleh ada satu jengkalpun yang
tidak tersentuh oleh layanan yang islami. Layanan terpadu islami diharapkan akan
menjadi sesuatu yang “ngangeni”.
Adapun maksud dan tujuan dari Manhaj Layanan Terpadu Islami seperti yang
tertera dalam bagan diatas 1)Terwujudnya sinergi antar fungsi & Pribadi .2)Tersedianya
pedoman/panduan Layanan nuansa Islami. 3) Terlaksananya layanan terpadu khas RSI.
4) Melayani dengan hati (mengabdi/ibadah dg Melayani)
Adapun 7 langkah pelayanan islami yang ada di RSI Siti Aisyah Madiun yaitu
1). Budayakan Senyum,Sapa dan Salam
2). Menginformasikan Setiap Rencana Pelayanan
3). Awali Setiap Tindakan dengan Basmallah dan Akhiri dengan Hamdallah
4). Layanilah pasin dan Keluarganya Seperti Keluarga Sendiri
5). Aspek Bekerja Sesuai SOP
6). Mengajak pasien dan keluarganya untuk selalu beristigfar memohon ampunan
dan kesembuhan dari Allah SWT.
7). Membudayakan sholat berjamaah
Pelayanan nuansa islami di RSI merupakan layanan unggulan karena RSI Siti
Aisyah Madiun ini merupakan satu-satunya rumah sakit islam di Madiun. Hal ini
menjadikan rumah sakit ini menjadi pilihan warga Madiun, yang diterapkan pada setiap
aspek bagi pasien rawat jalan maupun rawat inap. Pada bagian rawat inap terdapat
bimbingan rohani yang terdiri dari 4 orang dalam 1 tim yang dibagi dalam 2 shift yaitu
pagi dan siang , tim yang terdiri dari 2 rohaniawan putra dan 2 rohaniwan putri. Bagi
pasien rawat inap non Muslim dapat juga meminta untuk bimbingan rohani sesuai dengan
keyakinan yang dimiliki. Diharapkan dari 7 langkah diatas bimbingan rohaniawan tidak
hanya dari tim tersebut tapi seluruh staff yang bekerja di RSI membudayakan untuk
melayani dengan layanan nuansa islami.

B. Refleksi Program Unggulan RS Islam Siti Aisyah Madiun


Program Layanan nuansa islami ini kami pandang sebagai program rumah sakit
yang sangat baik. Karena dengan Layanan nuansa islami ini dapat membangun
kepercayaan pasien terhadap staff dan membantu pasien untuk membimbing pasien
dalam hal kegiatan agama bagi pasien yang sakit ataupun bagi keluarga pasien. Namun
program Layanan nuansa islami belum terselenggara secara maksimal dikarenakan
kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai dalam bidang rohaniawan dan
dari staff RSI sendiri yang belum membudayakan melayani pasien dengan nuansa islami.
Hal ini menjadi perhatian bagi pihak manajemen rumah sakit untuk mengkaji kebutuhan
tenaga rohaniawan dan pembuatan SPO bagi layanan nuansa islami. Sehingga program
Layanan nuansa islami dapat dilaksanakan dengan seoptimal mungkin.

C. Analisis
a. Pelayanan kesehatan yang Islami di rumah sakit
Tidak mudah untuk memberikan definisi pelayanan kesehatan yang Islami di
rumahsakit Islam. Pengertian sederhana tentang pelayanan kesehatan yang Islami adalah
segala bentuk kegiatan asuhan medik dan asuhan keperawatan yang dibingkai dengan
kaidah-kaidah Islam. Islam telah mengajarkan praktek hubungan sosial dan kepedulian
terhadap sesama dalam suatu ajaran khusus, yakni akhlaq, yang diamalkan/dipraktekkan
harus mengandung unsur aqidah dan syari’ah. Praktek pelayanan kesehatan di rumahsakit
merupakan bagian kecil dari pelajaran dan pengalaman akhlaq. Karena asuhan medik dan
asuhan keperawatan merupakan bagian dari akhlaq, maka seorang muslim yang
menjalankan fungsi khalifah harus mampu berjalan seiring dengan fungsi manusia
sebagai hamba Allah sehingga dengan demikian melaksanakan pelayanan kesehatan
adalah bagian dari ibadah. Profesi dokter dan keperawatan bagi umat Islam diyakini suatu
profesi yang bernilai ibadah, mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan (humanistik),
mendahulukan kepentingan kesehatan dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
di atas kepentingan sendiri dengan menggunakan pendekatan holistik. Dengan demikian
paradigma pelayanan kesehatan Islam memiliki komponen utama, yaitu; manusia-
kemanusiaan, lingkungan, sehat-kesehatan, medis dan keperawatan. Islam telah
mengajarkan tentang pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan komprehensif
baik bio-psiko-sosio-kultural maupun spritual yang ditujukan kepada individu maupun
masyarakat.

b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang Islami tersebut dalam proses


pelayanan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit Islam
Kegiatan medis dan keperawatan dalam Islam merupakan manifestasi dari fungsi
manusia sebagai khalifah dan hamba Allah dalam melaksanakan kemanusiaannya,
menolong manusia lain yang mempunyai masalah kesehatan dan memenuhi kebutuhan
dasarnya baik aktual maupun potensial. Permasalahan klien (pasien) dengan segala
keunikannya tersebut harus dihadapi dengan pendekatan silaturrahmi (interpersonal)
dengan sebaik-baiknya didasari dengan iman, ilmu dan amal. Untuk dapat memberikan
asuhan medik dan asuhan keperawatan kepada pasien, dokter dan perawat dituntut
memiliki ketrampilan intelektual, interpersonal, tehnikal serta memiliki kemampuan
berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar.

Melaksanakan pelayanan kesehatan profesional yang Islami terhadap individu,


keluarga, kelompok maupun masyarakat dengan berpedoman kepada kaidah-kaidah
Islam, medik dan keperawatan yang mencakup: (1) menerapkan konsep, teori dan prinsip
dalam keilmuan yang terkait dengan asuhan medik dan asuhan keperawatan dengan
mengutamakan pedoman pada Al-Qur’an dan Hadits, (2) melaksanakan asuhan medik
dan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Islami melalui kegiatan
kegiatan pengkajian yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare), (3)
mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan yang berdasarkan bukti
(evidence-based healthcare), (4) berlaku jujur, ikhlas dalam memberikan pertolongan
kepada pasien baik secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan semata-
mata mengharapkan ridho Allah, (5) bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada asuhan medik dan asuhan keperawatan yang
berdasarkan bukti (evidence-based healthcare).
Praktek pelaksanaan evidence-based healthcare adalah integrasi kemampuan
klinis individual dengan bukti klinis eksternal yang terbaik dan yang tersedia dari
penelitian klinis yang sistematis (akurasi dan presisi tes diagnostik, kekuatan tanda-tanda
prognosis, kemangkusan serta keamanan terapi, rehabilitasi dan tindakan prevensi).

c. SDM yang terlibat dalam pelayanan kesehatan yang Islami


Seperti diketahui dalam pelayanan kesehatan terdapat asuahan medis dan asuhan
keperawatan. Asuhan medis dilaksanakan oleh dokter dan asuhan keperawatan dilakukan
oleh perawat. Sebagai hamba Allah para dokter dan perawat yang bekerja di rumahsakit
Islam adalah seorang muslim yang mempunyai tujuan hidup Hasanah Fid-dunya dan
Hasanah Fil-akhirah. Ia semata-mata mengabdi kepada Allah (Al-An’am, 112) dengan
cara menjauhi semua larangan Allah (Ali Imron, 110) dan mematuhi semua perintah
Allah, Rasul-Nya dan Ulil Amri. Dokter dan perawat muslim harus menyadari dan
menginsyafi bahwa mengobati orang sakit karena Allah, adalah suatu amal yang amat
tinggi nilainya. Dengan demikian, mereka telah melaksanakan dakwah Islam, bahwa
Allah-lah yang telah menurunkan penyakit dan Dia pulalah yang menurunkan obatnya.
Dokter dan perawat hanya dapat mengenali jenis penyakit dan mengobati dan merawat
pasien, namun hanya Allah jualah yang menyembuhkan. Dokter dan perawat muslim
harus menghilangkan angggapan bahwa dialah yang menyembuhkan pasiennya. Dengan
demikian para dokter dan perawat muslim harus menyadari mereka adalah khalifah Allah
dalam pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang Islami di rumah sakit, para
dokter dan perawat muslim haruslah mencerminkan pada pengetahuan, sikap dan
ketrampilan professional.

d. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh dokter dan perawat muslim


Islam telah menetapkan beberapa sifat-sifat terpuji bagi manusia. Sifat-sifat itu
harus dimiliki oleh dokter dan perawat Muslim. Secara khusus, dokter dan perawat yang
melaksanakan pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: (1) tulus
ikhlas karena Allah (Al Bayyinah, 5), (2) penyantun (Al-A'raf, 56; Al-Baqarah, 263); (3)
ramah ( Ali Imron, 159,); (4) sabar (Asy-Syura, 43), (5) tenang (Hadits, riwayat Ibnu
Sa'ad), (6) tegas (Hadits, riwayat Ahmad dan Buchari), (7) patuh pada peraturan (Riwayat
Buchari, Muslim dan Abu Daud), (8) bersih (At-Taubah, 108, Al-Muddattsir, 4; Hadits,
riwayat Abu Daud), (9) penyimpan rahasia (An-Nisa, 148, An-Nur, 19, Hadits, riwayat
Ibnu Majjah, Abu Daud, Muslim, Abu Hurairah), (10) dapat dipercaya (Al Mukminun, 1-
11, al Anfal, 27, An-Nisa, 58, Hadits, riwayat Ahmad), (11) bertanggungjawab (Al Isra',
36, Hadits, riwayat Ibnu Hibban, Anas bin Malik, dan Ahmad).

e. Organisasi manajemen rumah sakit yang Islami


Secara umum organisasi manajemen rumah sakit yang Islami mencakup kegiatan
sebagai berikut: (1) menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan berdasarkan
kaidah-kaidah Islam, (2) melakukan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan) dengan berpedoman kepada syariah Islam serta
menerapkan akhlakul karimah, (3) pimpinan rumah sakit bertindak sebagai ulama dan
umara untuk meningkatkan motivasi dan kinerja pelayanan kesehatan, (4) pimpinan
rumah sakit menjadi contoh yang baik (uswatun hasanah) dalam berperan sebagai tenaga
medis dan perawat profesional Islam.

f. Lingkungan yang Islami di rumah sakit Islam


Lingkungan yang Islami di rumahsakit Islam tentu akan terlihat adanya suasana
keagamaan (ada mesjid, shalat jama'ah, hiasan-hiasan dinding yang ada kaitannya
kesehatan dan Islam), kenyamanan, kebersihan, ketenangan, kesejukan, ketertiban,
disiplin, mudah mendapatkan informasi, cepat mendapatkan pelayanan dan keramah-
tamahan seluruh karyawan yang bekerja di rumah sakit.
Kalau kita pelajari dan hayati satu persatu segala aspek pelayanan kesehatan,
syarat-syarat dan sifat-sifat yang dipunyai oleh individu yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan, lingkungan yang Islami dan manajemen rumah sakit Islam, dapat dipastikan
pelayanan prima akan dapat diwujudkan di rumah sakit-rumah sakit Islam, sehingga
pasien-pasien, kelompok-kelompok dan masyarakat yang berobat di rumah sakit Islam
akan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan baik selama dirawat di rumah sakit
maupun setelah pulang dari rumah sakit.
D. Kesimpulan
Pada progam layanan unggulan RS Islam Siti Aisyah Madiun yang berupa
Layanan nuansa islami, masih ditemui kendala berupa kesulitan sumber daya manusia
dan budaya dari para staff yang masih belum membudayakan 7 langkah islami yang ada
di RSI . Maupun rutin dilakukan setiap pagi dan siang tetapi begitu banyak pasien yang
menjadikan kekurangan SDM sangat terlihat dan belum adanya yang mengatur mengenai
budaya nuansa islami di RSI.

E. Dokumentasi

F. Daftar Pustaka
Malichah Muchtarom. (2000), Peranan Rumah Sakit Islam dalam Menyongsong
Kesehatan Bagi Semua di Tahun 2000, Jakarta, Penerbit Rajawali
Lamsudin, R. (2014). Kesehatan yang Islami di Rumah Sakit Islam. Suara
Muhammadiyah.
Fhatini, Abdurrahmad. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : PT Rineka
Cipta

Anda mungkin juga menyukai