Anda di halaman 1dari 3

Standar Baru Akuntansj

Standar baru akuntansi mengacu pada seperangkat aturan dan pedoman yang ditetapkan oleh
badan pengatur akuntansi, seperti Financial Accounting Standards Board (FASB) di Amerika
Serikat atau International Financial Reporting Standards (IFRS) Foundation secara internasional.
Standar ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi, perbandingan, dan konsistensi dalam
pelaporan keuangan.
Standar akuntansi baru biasanya diperkenalkan untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul
atau untuk meningkatkan standar yang ada. Mereka dapat dikembangkan sebagai respons
terhadap perubahan dalam praktik bisnis, kemajuan teknologi, atau kondisi ekonomi yang
berkembang. Proses pengembangan dan implementasi standar akuntansi baru melibatkan
penelitian yang intensif, konsultasi dengan pemangku kepentingan, dan periode komentar publik.
Ketika standar akuntansi baru diterbitkan, perusahaan diwajibkan untuk mengadopsinya dalam
jangka waktu tertentu. Hal ini mungkin melibatkan perubahan dalam kebijakan akuntansi,
sistem, dan proses perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar baru. Implementasi
standar akuntansi baru dapat memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan, rasio
keuangan, dan keputusan bisnis.
Beberapa contoh terbaru dari standar akuntansi baru termasuk:
1. Pengakuan Pendapatan (ASC 606 / IFRS 15): Standar ini menyediakan kerangka kerja
komprehensif untuk mengakui pendapatan dari kontrak dengan pelanggan. Ini
mengharuskan perusahaan untuk mengidentifikasi kewajiban kinerja, mengalokasikan
harga transaksi, dan mengakui pendapatan ketika pengendalian barang atau jasa dialihkan
kepada pelanggan.
2. Sewa (ASC 842 / IFRS 16): Standar ini memperkenalkan pendekatan baru dalam
akuntansi sewa, yang mengharuskan penyewa untuk mengakui sebagian besar sewa
dalam neraca mereka sebagai aset hak pakai dan kewajiban sewa. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan transparansi dan perbandingan dalam pelaporan sewa.
3. Kerugian Kredit yang Diharapkan Saat Ini (CECL): Standar ini, yang berlaku untuk
lembaga keuangan, mengharuskan mereka untuk memperkirakan kerugian kredit yang
diharapkan selama masa hidup pinjaman dan instrumen keuangan lainnya. Ini
menggantikan model kerugian terjadi sebelumnya dengan pendekatan yang melihat ke
depan.
Ini hanya beberapa contoh dari banyak standar akuntansi baru yang telah diperkenalkan dalam
beberapa tahun terakhir. Adopsi standar ini dapat memiliki dampak signifikan pada pelaporan
dan analisis keuangan, serta kesehatan keuangan organisasi secara keseluruhan.

Perbedaan antara standar akuntansi baru dengan yang lama terletak pada pembaruan dan
perubahan yang dilakukan dalam standar tersebut. Standar akuntansi baru biasanya
diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan atau ketidaksesuaian yang ada dalam standar
akuntansi yang lama. Beberapa perbedaan yang mungkin terjadi antara standar akuntansi baru
dan yang lama termasuk:
1. Metode pengakuan pendapatan: Standar akuntansi baru mungkin mengubah metode
pengakuan pendapatan, seperti mengadopsi metode pengakuan pendapatan berdasarkan
kemajuan pekerjaan atau pengakuan pendapatan saat penjualan selesai. Ini dapat
mempengaruhi cara perusahaan melaporkan pendapatan dan keuntungan.
2. Penilaian aset: Standar akuntansi baru mungkin mengubah cara perusahaan menilai aset,
seperti properti, tanaman, dan peralatan. Perubahan ini dapat mempengaruhi nilai aset
yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
3. Pengungkapan informasi: Standar akuntansi baru mungkin memperkenalkan persyaratan
pengungkapan informasi tambahan atau lebih rinci. Ini bertujuan untuk memberikan
informasi yang lebih lengkap dan relevan kepada para pengguna laporan keuangan.
4. Pengukuran risiko: Standar akuntansi baru mungkin mengharuskan perusahaan untuk
melakukan pengukuran risiko atau penilaian risiko lebih terperinci. Hal ini dapat
mempengaruhi cara perusahaan mengevaluasi risiko dalam keputusan bisnis.
5. Penggunaan teknologi: Standar akuntansi baru mungkin mengharuskan perusahaan untuk
menggunakan teknologi atau sistem informasi yang lebih canggih dalam proses pelaporan
keuangan. Ini dapat mempengaruhi cara perusahaan mengelola dan melaporkan data
keuangan.
Perbedaan antara standar akuntansi baru dan yang lama dapat bervariasi tergantung pada jenis
perubahan yang diperkenalkan dalam standar tersebut. Penting bagi perusahaan untuk
memahami perbedaan ini dan mempersiapkan diri untuk mengadopsi standar akuntansi baru
dengan tepat.

Untuk mempersiapkan diri mengadopsi standar akuntansi baru, perusahaan dapat melakukan
langkah-langkah berikut:
1. Membentuk tim atau kelompok kerja khusus yang bertanggung jawab untuk mempelajari
dan memahami standar akuntansi baru. Tim ini dapat terdiri dari anggota dari berbagai
departemen yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan.
2. Melakukan analisis dampak terhadap perubahan standar akuntansi baru terhadap laporan
keuangan perusahaan. Hal ini meliputi identifikasi perbedaan antara standar akuntansi
lama dan baru, serta menghitung dampaknya terhadap posisi keuangan dan kinerja
perusahaan.
3. Mengidentifikasi area-area yang memerlukan perubahan atau penyesuaian dalam sistem
akuntansi perusahaan. Perusahaan perlu mengevaluasi apakah sistem yang ada sudah
cukup mampu mendukung implementasi standar akuntansi baru, atau apakah perlu
dilakukan perubahan atau upgrade.
4. Melakukan pelatihan dan edukasi kepada karyawan terkait mengenai standar akuntansi
baru. Hal ini penting agar semua pihak yang terlibat dalam proses pelaporan keuangan
memiliki pemahaman yang sama tentang perubahan-perubahan yang akan dilakukan.
5. Mengadakan uji coba atau simulasi implementasi standar akuntansi baru dalam situasi
nyata. Dengan melakukan uji coba, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah atau
kesalahan yang mungkin terjadi, serta mengevaluasi efektivitas dan efisiensi proses
implementasi.
6. Berkomunikasi secara terbuka dengan para pemangku kepentingan, seperti investor,
analis keuangan, dan auditor, mengenai perubahan standar akuntansi baru dan dampaknya
terhadap laporan keuangan perusahaan. Hal ini dapat membantu mengurangi
ketidakpastian dan meningkatkan transparansi.
7. Mengikuti perkembangan dan pembaruan terkait standar akuntansi baru. Perusahaan
perlu terus memantau dan mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dalam standar
akuntansi untuk memastikan kepatuhan dan kesiapan dalam mengadopsi standar baru
yang mungkin diperkenalkan di masa depan.
Dengan melakukan persiapan yang matang dan memahami perbedaan antara standar akuntansi
baru dan yang lama, perusahaan dapat menghadapi implementasi standar baru dengan lebih baik
dan memastikan kelancaran proses pelaporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai