Anda di halaman 1dari 7

Notulen dan Mapping Pertemuan 1 dan Pembahasan Topik 1

Henry Sugiharto Hernadi – 6052001465

Hukum Tentang Lembaga Negara Kelas C


Pada pertemuan pertama kelas C Hukum Tentang Lembaga menerangkan mengenai
cakupan mata kuliah Hukum Tentang Lembaga Negara (HTLN) yang dimana adalah gabungan dari
Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negara.Menurut buku Hukum Lembaga Negara –
Dr. H. UU Nurul Huda 1 dijelaskan bahwa dalam bab pendahuluan dinyatakan bahwa arti penting dari
suatu konstitusi adalah untuk mempertahankan keberadaan suatu negara. Konstitusi
menggambarkan keseluruhan system ketatanegaraan suatu negara yang dimana berupa kumpulan
peraturan untuk membentuk, mengatur, memerintah negara. Menurut Hans Kelsen bahwa
keberadaan Lembaga negara atau organ negara menjalankan salah satu dari dua fungsi yaitu fungsi
menciptakan hukum (law creating) dan menerapkan hukum (law applying).2

Dalam teori Trias Politica Baron de Montesquiie (1689-1785) 3 mengidealkan tiga fungsi
kelembagaan negara masing masing 3 organ yaitu legislative, eksekutif, yudikatif. Setelah perubahan
UUD paham yang dianut Indonesia bukan lagi pembagian kekuasaan melainkan pembagian
kekuasaan. UUD 1945 sebelumnya mengenal 6 lembaga tinggi negara yaitu : MPR, DPR, Presiden,
MA, BPK, DPA sebagai Lembaga Tinggi. Namun sejak 1998 reformasi terjadi amandemen terhadap
konstitusi UUD 1945 sebanyak 4 kali.

---------------------------

1. Dr. H. UU Nurul Huda, “ Konstitusi Hukum Kenegaraan dan Sistem Kenegaraan”, Hukum Lembaga
Negara , (Bandung : Refika Aditama, 2020), hal 1
2. Hans Kelsen, Mengenai Fungsi Keberadaan Lembaga Negara
3. Baron de Montesquiie, Mengenai theori Trias Politica
Menurut Jimly Assidiqie 4 menyimpulkan bahwa pasca perubahan UUD 1945 ada 34 lembaga
negara, dari antaranya ada 28 lembaga yang wewenangnya ditentukan secara umum dan rinci dalam
UUD 1945 dan disebut bahwa 28 lembaga ini yang memiliki wewenang konstitusional. Ke 34
lembaga negara tersebut dapat dibagi dalam 2 segi yaitu dalam segi hierarki ( kriteria sumber
normative yang menentukan kewenangan, kualitas fungsinya yang bersifat utama atau penunjang
dalam system kekuasaan negara) dan segi fungsinya. (primer dan auxiliary/penunjang). 34 lembaga
tersebut terbagi menjadi beberapa lapis organ yaitu organ pertama disebut Lembaga tinggi negara,
organ kedua adalah Lembaga negara saja, organ ketiga adalah Lembaga daerah. Keseluruhan
Lembaga tersebut adalah bagian dari negara sebagai suatu organisasi.Adanya pergeseran prinsip
pembagian kekuasaan, pemisahan kekuaaan dalam UUD 1945 menimbulkan implikasi pada
pergeseran kedudukan dan hubungan tata kerja amtar Lembaga negara dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara. Di bidang legislatif terdapat DPR dan DPD, bidang eksekutif terdapat presiden
dan wakil presiden, di bidang yudikatif terdapat mahkamah agung, mahkamah konstitusi dan komisi
yudisial,

Pembentukan Lembaga negara pasca amandemen UUD dilandasi 5 hal penting yaitu tidak
ada kredibilitas Lembaga Lembaga yang telah ada (korupsi sistematik), tidak independent tunduk
pada kekuasaan yang diatasnya, ketidakmampuan Lembaga negara yang telah ada menuju
demokrasi yang baik dikarenakan masalah intern dan ekstern, pengaruh global akan adanya
pembentukan Lembaga mandiri atau pengawas.

---------------------------

4. Jimly Assidiqie, Mengenai 34 Lembaga Negara Indonesia Pasca Perubahan Amandemen UUD
Dalam Menurut buku Hukum Lembaga Negara – Dr. H. UU Nurul Huda dijelaskan mengenai
pembagian kekuasaan di Indonesia dibatasi UUD 1945 5 yaitu pembagian kekuasaan horizontal dan
juga vertical. Horizontal adalah pembagian kekuasaan yang dilakukan pada tingkatan pemerintahan
pusat dan pemerintahan daerah berdasarkan fungsi Lembaga. Ada 6 kekuasaan negara yaitu
eksekutif (kekuasaan negara menjalankan Undang Undang dan Presiden pemegang kekuasaan
menurut UUD 1945), kekuasaan legislative (kekuasaan membentuk undang undang kekuasaan ini
dipegang badan legislative DPR yang dimana pembentukan UU bersama Presiden. Kekuasaan
yudikatif yaitu kekuasaan negara menjalankan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan,
kekuasaan ini dipegang MA dan MK. Kekuasaan konstitutif merupakan kekuasaan negara untuk
mengubah dan menetapkan UUD 1945 dan dijalankan MPR. Kekuasaan eksaminatif/inspektif
berkaitan dengan penyelenggaraan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
dipegang oleh Badan Pemeriksa Keuangan, Kekuasaan moneter merupakan kekuasan negara untuk
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga system pembayaran dan
menstabilkan nilai rupiah dipegang oleh Bank Sentral. Sedangkan penguasaan kekuasaan Vertical
adalah berdasarkan tingkatan / pembagian kekuasaan antar beberapa tingkatan pemerintahan yaitu
propinsi, kota, kabupaten.

---------------------------
5. Dr. H. UU Nurul Huda, “ Pembagian Kekuasaan Dibatasi UUD 1945”, Hukum Lembaga Negara ,
(Bandung : Refika Aditama, 2020), hal 1

Mind Map

Anda mungkin juga menyukai