Semenanjung Iberia yang dikuasai oleh Islam pada 711-1492 M. Ada beberapa
pendapat yang beredar mengenai apa makna asal dari kata andalus ini. Ada yang
menyebutkan bahwa andalus berarti “land of the Vandals” (tanah kekuasaan bangsa
Vandal), “Land of the Atlantis” (tanah kekuasaan bangsa Atlantis), dan ada sebagian
yang berdapat bahwa kata andalus berasal dari bahasa German Landahlauts, yang
berarti “Land allotment” atau tanah pemberian.1 Menurut G. S. Colan, kata andalus
berkaitan dengan penyebutan bangsa Arab terhadap bangsa Vandal (the Vandals), yang
Andalus terdapat pada ukiran mata uang yang diterbitkan pada tahun 98 H/716 M, di
mana di salah satu sisinya tertulis Hispaniae (bahasa Latin dari Spanyol), yang merujuk
pada daerah semenanjung Iberia baik yang dikuasai oleh kerajaan Kristen maupun oleh
kekhalifahan Islam.2
Luas wilayah Andalusia berubah-ubah, meluas pada awal penaklukan Islam atas
Spanyol, kemudian meluas lagi setelahnya. Dan kembali menyempit hanya tinggal
wilayah Granada pada akhir kekuasaan Islam di Spanyol. Wilayah Semenanjung Iberia
pada saat ditaklukkan oleh Islam dikabarkan mencakup wilayah Spanyol dan Portugal.
dari berbagai bangsa, seperti bangsa Iberia, Latin, Romawi, dan Yunani dari Eropa, ada
juga bangsa Yahudi dari Asia dan Afrika. Tetapi yang paling dominan, khususnya
ketika ditaklukkan oleh Islam, adalah bangsa Vandal dan Gothik yang merupakan salah
1
Josef W. Meri, Ed, Medieval Islamic Civilization, An Encyclopedia, Vol. 1, (New York: Routledge,
2006), 43.
2
G. S. Colan, al-Andalus, terj. Ibrahi>
m Khu> rshi>d, dkk., (Beirut: Da>
r al-Kita>
b al-Lubna>
ni>
, 1980), 58.
3
Muhammad Sa‘i> d ad-Daghali> , al-H{ayah al-Ijtima>‘iyyah fi>al-Andalus wa Atharuha>fi>al-Adab al-‘Arabi>
wa fi>al-Adab al-Andalusi>, (Beirut: Da> r Usa>
mah, 1984), 14.
1
2
Bangsa Arab dan Berber muslim yang mendiami wilayah Andalusia setelah
Moor lebih banyak digunakan untuk menyebut orang Berber, baik yang mendiami
PEMBAHASAN
Islam sudah pernah berperang melawan Andalusia pada masa pemerintahan Khalifah
Utsman bin Affan yang terjadi pada tahun 27 H. Sebagaimana dijelaskan dalam Ta>
ri>
kh
al-Umam wa al-Mulu>
k atau yang lebih dikenal dengan Ta>
ri>
kh at}-T{abari>
, “dan Utsman
setelah (menyelesaikan penaklukan) daerah Afrika untuk segera menuju Andalusia, dan
mereka mendatangi kedua (daerah itu) melalui laut”.5 Di sana dituliskan juga tentang
menyebutkan hal itu sebagai penaklukan, melainkan hanya peperangan (ghazwah) saja.7
wilayah di Afrika Utara oleh tentara Islam.8 Selain itu, juga penguasaan wilayah Afrika
4
Stanley Lane-Poole dan Arthur Gilman, The Moors in Spain, (New York: G. P. Putnam’s Sons, 1903),
13.
5
Abu>Ja‘far Muhammad bin Jari> r at}-T{abari>
, Ta>
ri>
kh al-Umam wa al-Mulu> k, Ta>
ri>
kh at}-T{abari>
, (Riyad}:
Bait al-Afka> r ad-Dauliyyah, tt). 726.
6
Ibid, 727.
7
Ibnu Athi>r, al-Ka>
mil fi>at-Ta>
ri>
kh, Ta>ri>
kh Ibn Athi>r, (Riyad}: Bait al-Afka>
r ad-Dauliyyah, tt), 374.
8
Penaklukan oleh ‘Amr bin ‘A< s}pada tahun 21 H/642 M dan ‘Abd Allah bin Abi>Sarh}pada tahun 27
H/647 M. Eduardo Manzano Moreno, The Iberian Peninsula and North Africa, dalam The New
Cambridge History of Islam, Vol. 1, Ed. Chase F. Robinson, (Cambridge, UK: Cambridge University
Press, 2010), 581 dan 583.
3
penaklukan Andalusia, mempunyai peran penting, karena sebagian besar pasukan kaum
Dalam penaklukan Andalusia, ada tiga orang yang dianggap sebagai pahlawan
Di mana T{a>
rif sebagai perintis dan penyelidik yang pertama kali menyeberangi selat
antara Maroko (al-Maghrib) dan benua Eropa bersama 40010 orang pasukan Berber,11
peperangan dan kembali ke Afrika Utara dengan membawa harta rampasan yang
berlimpah.13
kerajaan Spanyol Gotik Barat antara Witiza (putra mahkota) dan Roderick, seorang
komandan yang ingin menjadi raja di kerajaan Gotik Barat, juga didorong oleh
ke Spanyol pada tahun 711 M bersama 7.000 orang pasukan yang sebagian besar terdiri
lebih sedikit dari jumlah pasukan kerajaan Gothik yang berjumlah 100.000 orang.15
T{a>
riq bersama pasukannya berhasil menyeberangi selat Gibraltar (Jabal T{a>
riq) pada
yang saat itu sudah menjadi raja Gothik Barat, terjadi di mulut sungai Barbate (Wa>
di>
9
Moreno, The Iberian Peninsula and North Africa, 584.
10
Ada yang menyebutkan jumlah pasukannya 500 orang termasuk pasukan berkuda. Badri Yatim,
Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010), 88.
11
Ambroxio Huici Miranda, The Iberian Peninsula and Sicily, dalam The Cambridge History of Islam,
Vol. 2A, Ed. PM. Holt, dkk., (Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1970), 406.
12
Julian (Count Julian) adalah penguasa legendaris Kristen yang menguasai Cueta, daerah jajahan
Spanyol di Afrika Utara yang terpisah dari semenanjung Iberia. Dalam en.wikipedia.org/wiki/julian. (8
Desember 2011).
13
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), 162. Yatim, Sejarah
Peradaban Islam, 88-89.
14
Philip K. Hitti, History of The Arabs, terj., R. Cecep Lukman Yasin, dkk., (Jakarta: PT. Serambi Ilmu
Semesta, 2010), 628.
15
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 89.
16
Miranda, The Iberian Peninsula and Sicily, 406.
4
Bakkah) pada 28 Ramadhan 92 H/19 Juli 711 M dan dimenangkan oleh pasukan
ke Spanyol dengan pasukan berjumlah 10. 000 orang tentara. Dalam penaklukan ini,
Mu>
sa>berhasil menguasai Medina Sidonia, Carmona, Alcala de Guadaira, Seville,
khalifah Umar bin Abdul Aziz pada tahun 99 H/717 M, dengan tujuan untuk menguasai
daerah-daerah di pegunungan Pyrenia dan Perancis Selatan. Namun semua usaha yang
dilakukan oleh pasukan muslim kali ini berhasil digagalkan oleh pasukan kerajaan
Perancis, yang selain disebabkan oleh kegigihan tentara kerajaan Kristen yang dipimpin
oleh Charles Martel, juga disebabkan minimnya pengetahuan pasukan muslim tentang
daerah yang akan ditaklukkan yang merupakan daerah pegunungan bersuhu dingin
sehingga strategi yang digunakan tidak dapat berjalan lancar.20 Selanjutnya terdapat
penyerangan lagi, seperti ke Avignon tahun 734 M, ke Lyon tahun 743 M, dan pulau-
pulau yang terdapat di Laut Tengah, Mallorca, Corsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus,
dan sebagian dari Sicilia, semuanya berhasil dikuasai Islam pada masa kekhalifahan
Dilihat dari proses penaklukan Andalusia, usaha yang dilakukan oleh pasukan
penaklukan tersebut dapat dilakukan dengan mudah, kecuali di sebagian kecil wilayah
17
Miranda, The Iberian Peninsula and Sicily, 406.
18
Hitti, History of the Arabs, 630.
19
Ibid., 632-633.
20
Ibid., 635.
21
Amin, Sejarah Peradaban Islam, 164-165.
5
saja. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor politik, sosial ekonomi,
maupun mental.
Secara politik, keadaan Andalusia saat itu memang sedang dalam perpecahan
yang tidak mau tunduk pada kekuasaan kerajaan Gothik, serta perselisihan antara Witiza
dan Roderick sebagaimana dijelaskan di muka. Bersamaan dengan itu, sikap tidak
toleran dan berbagai penganiayaan penguasa kerajaan Gothik terhadap pemeluk agama
lain di wilayahnya, di mana orang Yahudi dipaksa dibaptis untuk memeluk agama
Kristen. Hal ini membuat mereka banyak melakukan pengkhianatan dengan berpihak
Dari faktor sosial ekonomi, rakyat dibagi ke dalam sistem kelas, sehingga
Hal ini membuat mereka menantikan kedatangan juru pembebas dan mereka
Sedangkan dari faktor mental adalah hilangnya semangat pasukan kerajaan Gothik,
wali yang diangkat oleh khalifah Dinasti Umawiyyah yang berpusat di Damaskus,26
22
Miranda, The Iberian Peninsula and Sicily, 406.
23
Hitti, History of The Arabs, 630, 634. Amin, Sejarah Peradaban Islam, 166-167.
24
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 91.
25
Ibid., 93. Amin, Sejarah Peradaban Islam, 167.
26
Ibid., Yatim, 93. Amin, 168.
6
meskipun para wali tersebut sebenarnya lebih tunduk pada gubernur Afrika Utara
khalifah.27
Pada periode ini terjadi 20 kali pergantian wali.28 Hal ini terjadi karena
tentang siapa yang berhak menentukan wali bagi Andalusia,29 meskipun sebenarnya
banyak dari para wali itu gugur dalam peperangan melawan pihak Kristen yang
Andalusia, yang juga berselisih, yaitu antara orang Berber, Arab Utara (suku Qays)
Yu>
suf bin Abd ar-Rahma>
n al-Fahri>mengadakan pemilihan wali pada tahun 747
M.30
peradaban. Hal ini antara lain dikarenakan banyak terjadinya krisis di dalam
disebabkan masih banyaknya sisa-sisa musuh dari luar yang harus diperangi.32
27
Montgomery Watt, Fi>Ta> ri>
kh Isba>niya>al-Isla>
miyyah, terj. Muhammad Rid}a>al-Mis}ri>
, (Beirut: Shirkat
al-Mat}bu> ‘a>
t li at-Tauzi>
‘ wa an-Nashr, 1998), 36.
28
Ibid.
29
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 93.
30
Watt, Fi>Ta> ri>
kh Isba>
niya>al-Isla>
miyyah, 36.
31
Ibid., 39.
32
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 94.
33
Ibid.
7
dikepalai oleh seorang amir (gubernur) yang tidak tunduk kepada kekhalifahan
Islam, yang pada saat itu terjadi pada masa kekhalifahan Bani Abbasiyah di
bermakna ‘Yang Masuk (ke Spanyol)’ atau ‘the Immigrant’)36 sebagai amir
pergi ke Andalusia untuk menjadi bagian dari kekuasaannya, sehingga dia dapat
dilakukan di Damaskus.37
Amir-amir yang berkuasa di Andalusia pada periode ini antara lain ‘Abd ar-
Rahma>
n I (ad-Da>
khil, 756-788 M), Hisha>
m I (788-796 M), al-H{akam I (796-822
Mundhir bin Muhammad (886-888 M), dan ‘Abd Allah bin Muhammad (888-912
M).38
baik politik maupun peradaban. Salah satunya adalah pembangunan masjid Kordova
34
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 95.
35
Watt, Fi>Ta>
ri>
kh Isba>
niya>al-Isla>
miyyah, 44.
36
Laura S. Etheredge, Islamic History, the Islamic World, (New York: Britannica Educational Publishing,
2010), 95.
37
Etheredge, Islamic History, the Islamic World, 96.
38
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 95. Hitti, History of the Arabs, 653.
8
Awsath, yang dikenal sebagai amir yang cinta ilmu, mengundang berbagai ahli ilmu
bergelar an-Na>
s}ir sampai dengan munculnya raja-raja kelompok yang disebut mulu>
k
at}-T{awa>
if. Pada periode ini kekuasaan Dinasti Umawiyyah di Andalusia memasuki
periode kedua dan penguasanya kembali memakai gelar khalifah bukan lagi amir.
sendiri, sehingga baginya adalah waktu yang sangat tepat untuk mengikrarkan
kekhalifahan Dinasti Umawiyyah setelah 150 tahun hilang. Maka diapun memakai
gelar khalifah mulai tahun 929 M. Khalifah-khalifah besar pada periode ini adalah
‘Abd ar-Rahma>
n III (an-Na>
s}ir, 912-962 M), H{akam II (961-976 M), dan Hisha>
m II
(976-1009 M).40
39
Ibid., Yatim, 95.
40
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 96. Selain tiga khalifah tersebut, masih ada khalifah-khalifah Bani
Umayyah lain yang memerintah di Andalusia, baik pada periode ketiga ataupun selanjutnya bersamaan
dengan munculnya mulu> k at}-T{awa>
if, yaitu Muhammad II (1009-1010 M), Sulayman (1009-1010 M,
1013-1016 M), ‘Abd ar-Rahma> n IV (1018 M), ‘Abd ar-Rahma> n V (1023 M), Muhammad III (1023-1025
M), dan Hisha> m III (1027-1031 M). Hitti, History of the Arabs, 680.
41
Ibid., Yatim, 97.
9
terlibat perang saudara satu dengan lainnya.42 Negara-negara kecil ini dapat
(Slavia), dan Andalusia (campuran bangsa Arab –atau keturunan Arab– dan
Iberia).43
diyyah di Seville.44
adalah pemerintahan terpelajar ‘Abba>
yang sudah sedemikian parah. Namun kegiatan intelektual di Andalusia masih tetap
Pada periode ini muncul dua kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan
dinasti Mura>
bit}u> n (1143-1235 M).46
n (1086-1143 M) dan dinasti Muwah}h}idu>
Dinasti Mura>
bit}u>
n asalnya adalah sebuah gerakan keagamaan yang didirikan
42
Hitti, History of the Arabs, 683.
43
Watt, Fi>Ta>ri>
kh Isba>niya>al-Isla>
miyyah, 102.
44
Hitti, History of Arabs, 683-684.
45
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 98.
46
Amin, Sejarah Peradaban Islam, 170.
10
Kemudian gerakan keagamaan ini berubah menjadi sebuah dinasti pada tahun 1062
M oleh Yu>
suf bin Ta>
s}fi>
n, yang kekuasannya mencakup wilayah Maroko,
Mauritania, juga Senegal disebelah selatan, dan bagian barat Aljazair di sebelah
Utara. Tidak diketahui bagaimana gerakan ini dapat berubah menjadi dinasti
Mura>
bit}u>
n yang oleh orang Eropa disebut Almoravids ini. Mereka memasuki
Spanyol pada tahun 1084 M, dan selama berkuasa di sana para rajanya memakai
gelar Ami>
r al-Muslimi>
n serta mengakui otoritas tinggi khalifah Bani Abbasiyyah di
bin Ta>
shfi>
n (1090-1106 M), ‘Ali>bin Ta>
shfi>
n (1106-1143 M), Ta>
shfi>
n bin ‘Ali>
Dinasti al-Muwah}h}idu>
n, sebagaimana Mura>
bit}u>
n berasal dari gerakan
keagamaan yang berubah menjadi gerakan politik, yang juga didirikan oleh orang
al-amr bi al-ma‘ru>
f wa an-nahy ‘an al-munkar, dia mengajarkan Islam, dalam ke
bentuk murninya, dengan doktrik tauhid, mengesakan Allah, dan konsep spiritual
tentang Allah.49 Dia memulai pengajaran tentang tauhid ini kepada suku-sukud di
Afrika Utara dan suku-suku liar yang mendiami pegunungan Atlas. Selain
47
Watt, Fi>Ta>ri>
kh Isba>niya>al-Isla>
miyyah, 107-109.
48
Hitti, History of the Arabs, 693.
49
Dengan dasar tauhid inilah, kemudian pengikut dari Muhammad bin Tu> mart disebut al-Muwah}h}idu>
n
atau orang-orang Eropa menyebutnya Almohads. Hitti, History of the Arabs, 694.
50
Allen J. Fromherz, the Almohads, the Rise of Islamic Empire, (London: I. B. Tauris & Co. Ltd., 2010),
1.
11
menjangkau Spanyol.51
Ibn Tu>
mart kemudian digantikan oleh ‘Abd al-Mu’min bin ‘Ali>
, jenderal
dinasti Muwah}h}idu>
n berhasil menggulingkan dinasti Mura>
bitu>
n dan juga menguasai
Abu>
Yu>
suf Ya‘qu>
b al-Mans}u>
r (1184-1199 M), dan Muhammad an-Na>
s}ir (1199-1214
M).52
Pada periode ini, kekuasaan Islam di Spanyol hanya tersisa di Granada saja,
dengan pemegang kekuasaan dinasti Nas}riyyah atau dinasti Banu Ah}mar, yang
berdiri antara 1232-1492 M. dinasti Nas}riyyah atau Banu Ah}mar didirikan oleh
bersekutu dengan penguasa Kristen untuk merebut Granada dan untuk menjaga
dibangunnya istana megah di kawasan berbukit diperbatasan, yang diberi nama al-
H{amra>
’ (Eropa: Alhambra; yang merah). Nama ini digunakan karena plesteran
merah yang digunakan dalam pembangunan istana tersebut, bukan dari sebutan
Dari 1232 sampai 1492 M, ada 21 sultan yang memerintah dinasti Banu
Ah}mar, enam di antaranya memerintah sebanyak dua kali, dan satu sultan lain,
51
Hitti, History of the Arabs, 696.
52
Hitti, History of the Arabs, 696-670.
53
Hitti, History of the Arabs, 699.
12
1432 M, 1432-1444 M). di antara sultan-sultan lain yang berkuasa adalah Sa‘d al-
Musta‘i>
n (1445-1446 M, 1453-1461 M), ‘Ali>Abu al-H{asan (Alboacen, 1461-1482
Islam di Spanyol dapat ditaklukkan dan direbut oleh Ferdinand dan Isabella of Spain
pada tahun 1492 M. Setelah itu komunitas muslim Spanyol dihadapkan kepada dua
pilihan, masuk Kristen atau keluar meninggalkan daratan Spanyol dan kembali ke
Afrika, sampai akhirnya pada 1609 M, dapat dikatakan sudah tidak ada lagi umat
peradaban Islam yang memberikan pengaruh yang signifikan kepada peradaban Eropa,
bahkan dunia. Kemajuan peradaban ini ada yang ditandai dengan kemunculan beberapa
1. Bidang Intelektual56
No Bidang Tokoh-Tokoh
Ibn Zaydu> n, Ibn H{azm, al-Mu‘tad}id, al-Mu‘tamid, Ibn
1 Syi’ir ‘Uma> r, Ibn H{admi> s, Ibn Khafa>jah, Abu>‘A> mir bin
Shahi>d, dan Abu>Bakr bin Qazma> n
Ibn Sayyidih, Ibn Abi>Randaqah, Yu> suf bin Shaykh al-
Ma> laqi> , Abu>al-Wali> d al-H{ami>ri>
, Ibn Bassa> m, al-
2 Ilmu Bahasa Arab H{ari>ri. Al-Bas}ri>, Abu>al-‘Abba> s ash-Shari> shi>, Abu>at}-
T{a>hir Muhammad at-Tami> mi>as-Sarqast}i>, Abu>al-
‘Ala>’al-Ma‘ri>
54
Ibid., 703.
55
Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 100.
56
Watt, Fi>Ta>ri>
kh Isba>
niya>al-Isla>
miyyah, 123-156. Yatim, Sejarah Peradaban Islam, 100-103. Baca juga
Hitti, Sejarah Peradaban Islam, 708-753.
13
peradaban antara lain Masjid Agung Kordova yang didirikan oleh ‘Abd ar-Rahman
Zahra>
, yang kini disebut Kordova la Vieja, serta vila al-Mans}u>
r yang diberi nama
juga memperkenalkan tanaman padi, aprikot, persik, delima, jeruk, tebu, kapas, dan
Kemajuan lain terjadi pada bidang ekonomi, antara lain pembuatan mata
uang yang meniru model motif-motif Timur (Islam) dengan dinar sebagai satuan
emas dan dirham sebagai satuan perak, serta fals dari tembaga. Uang Arab ini juga
57
Hitti, History of the Arabsi, 758-760.
58
Ibid., 671-673.
14
KESIMPULAN
1. Islam masuk ke daratan Spanyol yang kala itu disebut Andalusia, melalui
penaklukan oleh tiga orang yang dianggap paling berjasa, yaitu T{a>
rif bin Ma>
lik,
oleh pemberontakan –khususnya oleh orang Berber yang tidak puas dengan
berbagai bidang intelektual dari kalangan muslim Spanyol maupun bangsa Arab
59
Ibid., 673.
15
DAFTAR RUJUKAN
Amin, Samsul Munir, Drs., M.A., Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah, 2010.
Etheredge, Laura S. Islamic History, the Islamic World. New York: Britannica
Educational Publishing, 2010.
Fromherz, Allen J. the Almohads, the Rise of Islamic Empire. London: I. B. Tauris &
Co. Ltd., 2010.
Hitti, Philip K. History of The Arabs. Terj., R. Cecep Lukman Yasin, dkk. Jakarta: PT.
Serambi Ilmu Semesta, 2010.
Holt, PM. (Ed.). The Cambridge History of Islam. Vol. 2A. Cambridge, UK: Cambridge
University Press, 1970.
Lane-Poole, Stanley. Gilman, Arthur. The Moors in Spain. New York: G. P. Putnam’s
Sons, 1903.
Robinson, Chase F. (Ed.). The New Cambridge History of Islam. Vol. 1. Cambridge,
UK: Cambridge University Press, 2010.
Yatim, Badri, Dr., M.A. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada,
2010.