Dosen pengampu:
Oleh:
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dan Fredy pria asal Kalimantan selatan di kota Banjarmasin yang lahir pada
tanggal 15 juni 1985 ini memulai bisnis narkobanya ini pada tahun 2009 yang
mendapat pasokan dari golden triangle dari mertuanya, jaringan bsinis hitam ini
merupakan salah satu narkoba terbesar di Indonesia, di Indonesia Fredy bergerak
dari Indonesia bagian timur hingga barat yaitu , sumatera, jawa, Kalimantan, dan
Sulawesi, tidak hanya itu Fredy juga mendistribusi bisnisnya ke Malaysia bagian
timur. Oprasi yang di lakukan jaringannya ini berkomunikasi lewat alat komukasi
yang sama yaitu blackberry masagger enterprice , trima. Pada tahun 2020 sampai
2023 kepolisian berhasil menangkap 884 orang dan menyita 10,2 ton sabu bahkan
satu anggota polri juga diamankan oleh kepolisian yang Bernama AKP ANDRI
GUSTAMI bekan kepala satuan reserse narkoba polres lampung Selatan dan juga
beberapa selebgram NUR UTAMI dan ADELIA PUTRI SALMA, dan orang
kepercayaannya yaitu RIVALDO MILIANDARI sebagai pengendali operasi wilayah
sumatera dan jawa dan juga WJ pengandali keuangan Fredy.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Oprasi polri untuk membongkar sindikat di mulai sejak mei 2023 yang di beri
nama “sandi operasi escobar” dalam tahun 2020-2023 setidaknya ada 408 laporan
dengan total baarang bukti yang di sita, banyaknya gembong Fredy ini akan di jerat
UU nomor 53 tahun 2009 tentang narkotika, Sebagian lagi disangka dengan UU
tindak pidana pencucian uang(TPPU) total aset TPPU yang disita dalam
pengungkapan kasus dengan kepolisian Thailand ini mencapai RP273,43 miliar
Adapun barang bukti lain yang di sita sebanyak 116,246 ribu butir ekstasi, 13
kendaraan, empat bangunan dan jumlah uang di ratusan rekening. Di ungkapkan
pada saat barang bukti tersebut dan alat komikasi yang susah untuk di deteksi
ataupun di retas oleh pihak keoplisian tersebut juga di kaitkan dengan Fredy ini.
Jaringan Fredy ini juga masih bergerak walaupun Sebagian besarnya ada di
dalam jeruji besi seperti makhluk yang tidak terlihat, selain itu kurir special Fredy
yaitu AKP andri gustami telah mengantar 100 kg sabu dengan bayaran 800 juta
rupiah, selain itu juga Rivaldo merupakan orang kepercayaan Fredy memasokkan
narkoba jenis sabu hingga 500 kg perbulan, jaringan Fredy ini mengedarkan narkoba
dengan bungkus teh china. Dan Ketika di lakukannya operasi escobar ini kepolisian
berhasil menangkap 884 orang dan itu adalah angka yang lebih besar dari Fredy
Budiman.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, dalam pelaksanaan rapat terbatas bulan September
2023, ada tiga hal yang menjadi penekanan beliau terkait peredaran narkoba di
Indonesia. Bapak Presiden membahas tentang penegakan hukum yang tegas
terhadap penyalahgunaan narkoba, rehabilitasi bagi para pecandu, dan penyalah
guna narkoba serta pencegahan penyelundupan narkoba di daerah yang rawan,"
kata Irjen Asep Edi Suheri dalam konferensi pers pengungkapan peredaran gelap
narkoba operasi Escobar II, Selasa (3/10/2023).
Sehingga, total tersangka yang telah ditangkap terkait jaringan Fredy Pratama
berjumlah 44 orang. Dia juga menjelaskan peran dari lima tersangka yang ditangkap
ini.
"Adapun lima tersangka yang baru ditangkap yang pertama TPA inisial MBS,
berperan sebagai kurir narkotika jenis sabu jaringan FP," ujarnya. "A, H, NU, dan
DAK berperan sebagai penerima dan pengelola uang dengan aset hasil penjualan
narkotika jaringan FP," sambung Asep. Dia mengatakan penyitaan aset tambahan
juga dilakukan. Aset yang disita dari jaringan Fredy Pratama tersebut senilai Rp
75,62 miliar. "Yang pertama, tanah dan bangunan 20 unit senilai Rp 44 miliar,
kendaraan 18 unit senilai Rp 70,8 miliar, uang tunai senilai Rp 22 miliar, barang-
barang lain seperti perhiasan, barang mewah senilai Rp 1,82 miliar," tuturnya.
Polri juga telah memasukkan dua nama dalam DPO (daftar pencarian orang)
setelah pemeriksaan terhadap lima tersangka dilakukan. Mereka adalah TH, yang
berperan sebagai pengelola uang dan aset Fredy Pratama. Sesuai data perlintasan
data Imigrasi, TH berada di Thailand. "Yang kedua tersangka N alias S, berperan
sebagai bandar narkotika jaringan FP di wilayah Sulawesi," ungkapnya. Pasal yang
diterapkan adalah Pasal 114 ayat 2 juncto 132 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana mati, pidana seumur hidup,
atau paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda minimal Rp
1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar ditambah sepertiga.
"Subsider Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika, ancaman pidana hukuman mati, penjara seumur hidup,
atau paling singkat lima tahun, maksimal 20 tahun, denda minimal Rp 800 juta
maksimal Rp 8 miliar ditambah sepertiga," ujarnya. Sementara terkait TPPU, dijerat
Pasal 137 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 3,
4, dan 5 Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan TPPU.
Dengan ancaman maksimal hukuman pidana 20 tahun dan denda paling banyak Rp
10 miliar. Sebelumnya, Bareskrim Polri membongkar sindikat Fredy Pratama.
Sebanyak 39 orang ditangkap. "Apa yang kita lakukan pada hari ini adalah
penyampaian kepada masyarakat tentang apa yang telah dilakukan dalam
mengungkap kejahatan tindak pidana narkoba jaringan Fredy Pratama. Selain tindak
pidana narkoba dan tindak pidana asal, kita juga melaksanakan tindak pidana
pencucian uang," ujar Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada pada September
lalu.
Pengungkapan kasus ini merupakan hasil operasi bersama Polri dengan Royal
Malaysia Police, Royal Thai Police, hingga US-DEA. Penangkapan 39 orang dalam
operasi ini dilakukan sejak Mei 2023.
Jumlah barang bukti yang diamankan sejak pengungkapan kasus ini sejak 2020
berupa 10,2 ton sabu, 116,346 ribu butir ekstasi, 13 unit kendaraan, 4 bangunan, dan
sejumlah uang di ratusan rekening.
Adapun para tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 2 subsider Pasal
112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika. Dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup dan pidana
denda maksimal 10 miliar.
Di situs resmi interpol ini foto Fredy pratama di pajang berbeda dengan yang
di laporkan oleh pihak kepolisian RI, dengan mengenakan baju biru dengan rambut
gondrong lurus, kepolisian menginfokan kepada interpol Ketika Fredy ini berada di
golden triangle akan tetapi keberadaannya masih belum jelas sekarang dimana, dan
Fredy ini juga sudah masuk ke DPO (daftar pencarian orang) sejak tahun 2014.
Akibat sepak terjang di dunia hitam narkoba, Fredy pratama alias miming alias
Fredy miming alias wang xing alias airbag alias mojopahit ini di buru interpol dari
empat negara yang dimana mereka dari Indonesia, royal Malaysia, royal thai police,
dan badan narkotika amerika serikat(US-DEA)
bingung atas keputusan aparat yang mengeluarkan red notice setelah 9 tahun
menjadi buronan, red notice merupakan upaya Lembaga aparat di seluruh dunia
untuk mencari serta mengamankan seseorang yang menunggu ekstradisi.
Menurutnya, 9 tahun menjadi DPO merupakan waktu yang cukup lama. Selain itu,
berdasarkan Surat Keputusan Kapolri Nomor 14 Tahun 2021, apabila seseorang
dinyatakan buron, aparat penegak hukum harus segeramelakukan penggeledahan
dan penangkapan agar proses penyidikan bisa lebih cepat selesai. Penangkapan
puluhan anggota jaringan Fredy akan menjadi momentum bagi penangkapan para
pengedar narkoba besar lainnya. Terdapat bantuan besar atas peredaran narkoba
Fredy Pratama di Indonesia. Kepala satuan reserse narkoba menjadi kurir spesial
dalam kasus peredaran narkoba internasional Fredy Pratama. Dia adalah mantan
Kepala satuan reserse narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami yang
sudah ditangkap pada Juni 2023. Andri adalah salah satu dari 39 tersangka lainnya
yang terlibat dalam kasus narkoba Fredy Pratama yang mana sudah ditangkap pada
Mei sampai September 2023. Keterlibatan Andri pun sudah dikonfirmasi oleh
Ditresnarkoba Polda Lampung Kombes Erlin Tangjaya. Sekarang Andri sudah
dimutasi ke Pelayanan Markas atau Yanma polda Lampung.
2. Masyarakat yang berniat menjauh atau melarikan diri dari kenyataan hidup
(mereka yang mencari pelupaan), khususnya mereka yang berpendapat bahwa obat
penenang sebagai pelampiasan emosional yang nyaman.
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun
semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya
rangsang. Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa
narkotika merupakan zat buatan ataupun yang berasal dari tanaman yang
memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta menyebabkan
kecanduan. Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaian
nya berlebihan,
Permasalahan narkoba saat ini sangat marak terjadi, Indonesia tidak hanya
menjadi daerah pemasaran tetapi juga sebagai daerah produsen narkoba. Sebagian
besar korban penyalahgunaan narkoba berusia 15 sampai dengan 25 tahun. Jumlah
kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba juga terus meningkat dari
tahun ke tahun. Pemakai narkoba tidak terbatas pada masyarakat perkotaan, tapi
juga merambah ke masyarakat pedesaan serta pemakaian narkoba tidak hanya
menyasar kelas sosial tertentu, tetapi sudah mencakup semua lapisan masyarakat.
Mirisnya, rata rata usia awal perkenalan dengan narkoba semakin muda yaitu
menggunakan obat psikotropika, heroin dan zat halusinogen pada usia 10 tahun.
Meningkatnya penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya adanya kemudahan atau tersedianya narkoba dimana-mana, adanya
pengaruh buruk dari teman, rasa ingin tahu atau ingin mencoba,serta ingin
melarikan diri dari permasalahan yang dihadapi.
KESIMPULAN
Kasus pengedar narkoba Fredy Pratama, termasuk dalam Trust National Organized
Crime, yang dikendalikan dari Thailand. Pemeran utama (Fredy Pratama)
merupakan buronan utama Polri yang masih dicari penegak 15 Kesbangpol,
“Narkoba Mengancam Ketahanan Nasional Indonesia”, Zainab Ompu Jainah,
“Kejahatan Narkoba sebagai Fenomena dari Transnational Organized Crime”,
hukum dengan dukungan penuh aparat Thailand berupa Tim kepolisian Thailand.
Badan Reserse Kriminal Nasional menangkap 39 tersangka jaringan narkoba
internasional yang dipimpin Fredy Pratama pada bulan Mei hingga bulan September
2023. Jumlah keseluruhan tersangka sindikat yang ditangkap pada 2020 hingga 2023
ini berjumlah 884 orang. Jaringan Fredy Pratama memang jaringan yang terstruktur,
keterbukaan informasi pun memiliki modus serupa, yaitu ketika ditemukan kasus
narkoba, maka akan dievaluasi oleh Bareskrim untuk melihat apakah ada kemiripan
modus operandi yang dilakukan para kartel tersebut atau tidak. Akibat hukum dari
tindakannya, 39 orang tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (2)
Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Khusus Narkoba
Distribusi. Resiko pidananya yaitu hukuman mati, hukuman penjara seumur hidup
atau hukuman penjara minimal 6 tahun dan maksimal 20 tahun penjara serta denda
minimal Rp. 1 miliar dan maksimal Rp. 10 miliar ditambah sepertiga. Subsider Pasal
132 ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika Khusus
Narkoba Distribusi. Resiko pidananya yaitu hukuman mati, hukuman penjara
seumur hidup atau hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun
penjara serta denda minimal Rp. 800 juta dan maksimal Rp. 8 miliar ditambah
sepertiga. Meskipun pemerintah Indonesia saat ini telah mempunyai peraturan yang
bertujuan untuk memberantas permasalahan kejahatan narkoba, namun ternyata
hingga saat ini hal tersebut belum menjadi jawaban atas permasalahan tersebut,
karena kejahatan narkoba merupakan jenis kejahatan yang selalu dilakukan oleh
pelakunya dengan cara khusus untuk terus melakukan kejahatannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://humas.polri.go.id/2023/09/15/operasi-bersandi-escobar-polri-terbitkan-red-
notice-kasus-narkoba-fredy-sejak-juni-2023/
https://kabar24.bisnis.com/read/20230915/16/1695362/terpampang-di-interpol-ini-
penampakan-buron-gembong-narkoba-fredy-pratama
https://news.detik.com/berita/d-6931901/wanted-ini-tampang-fredy-pratama-
gembong-narkoba-di-foto-interpol
https://news.detik.com/berita/d-7046957/bareskrim-kembali-tangkap-anak-buah-
gembong-narkoba-fredy-pratama-di-bekasi
https://lamongan.jatimnetwork.com/internasional/74110178024/indonesia-darurat-
narkoba-direktur-tipinar-bareskrim-operasi-escobar-untuk-tangkap-buron-fredy-
pratama
https://beritapatroli.co.id/2023/10/04/operasi-escobar-ii-polri-berhasil-selamatkan-
19-juta-jiwa-dari-narkoba/
https://www.bbc.com/indonesia/articles/clwx53ll72yo.amp
https://bengkulu.bnn.go.id/upaya-strategi-pencegahan-narkoba/