Anda di halaman 1dari 2

Tugas Meresensi Karya

Judul Puisi: Tiga Enam

Puisi berjudul Tiga Enam ini bertema percintaan. Dimana dalam tulisannya, sang
penulis berusaha menyampaikan bagaimana kesederhanaan dalam proses mencintai.
Judul puisi tersebut tertulis pada bait ke 4, dalam kiasan yang berbunyi,
“Mencintaimu selalu seperti rumah tipe tiga enam”, dimana kita tau bahwa rumah tipe
tiga enam adalah rumah dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Di perumahan, rumah
tipe tiga enam selalu khas dengan ukuran yang sangat sederhana dan desain yang
simple, suatu tempat yang penuh dengan kenyamanan. Pilihan kiasan tersebut
mungkin juga merujuk pada kebersamaan, kesederhanaan, serta pondasi kokoh dalam
sebuah hubungan. Lalu kiasan yang ada pada bait kedua puisi yang berbunyi
“Mencintaimu selalu seperti suapan pertama”, seolah menggambarkan bagaimana
suasana hati yang terasa hangat dalam mencintai seseorang yang diceritakan oleh
penulis dalam puisi tersebut. Di akhir puisinya, penulis menyampaikan
kebahagiaannya dalam kestabilan mencintai sang pasangan lewat kalimat kiasan,
“Mencintaimu selalu seperti itu-itu saja. Dan aku yang mau-mau saja”. Ungkapan "itu
itu saja" menunjukkan bahwa cinta tersebut tidak memerlukan banyak perubahan atau
pernak-pernik, tetapi sudah cukup dengan keadaannya yang sekarang. "Aku mau mau
saja" seolah menggambarkan sikap terbuka, siap menerima, dan bahagia dengan cinta
tanpa ekspektasi berlebihan.
Puisi ini merayakan keadaan konstan dan kesederhanaan dalam perasaan cinta,
dengan gaya bahasa yang cukup sederhana, pilihan diksi yang baik, kalimat ringkas
dengan makna yang tidak berlebihan. Untuk orang yang gemar membaca puisi akan
langsung paham dengan penyampaian makna dari puisi ini, namun untuk mereka yang
tidak terlalu suka membaca, maka memahami puisi ini perlu membaca 2 sampai 3
kali. Hal ini umum saja dilakukan bagi pembaca baru karena pemilihan diksi selalu
hanya di pahami betul oleh orang-orang yang memang gemar belajar tentang
kebahasaan.

Anda mungkin juga menyukai