Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rohmad Tri Aditiawan

NIM : 1810221031
Analisis Puisi dengan Pendekatan Struktural

PENERIMAAN
Karya Chairil Anwar

Kalau kau mau kuterima kau kembali


Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi


Bak kembang sari sudah terbagi

Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kembali


Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.

Maret 1943

1. Tema
Dalam puisi ini penulis mengangkat tema “Percintaan”. Seorang lelaki yang
masih memberi harapan pada perempuan yang dulu pernah memiliki hubungan
khusus dengannya. Ini tergambar dari bait pertama dan kedua.
“Kalau kau mau kuterima kau kembali”.
“Dengan sepenuh hati”.

“Aku masih tetap sendiri”.


2. Rima
Puisi ini memiliki rima yang konsisten karena seluruh baris pada puisi ini
berakhiran huruf “I” dari awal hingga akhir.

3. Imaji/ Citraan
Imaji yang dipakai dalam puisi penerimaan ini adalah imaji visual
(pengelihatan), seperti pada larik pertama bait ketiga, bait keempat, serta bait
keenam seperti berikut :
“kau bukan yang dulu lagi”.(Bait 3 larik pertama)
“Jangan tunduk!”. (Bait 4)
“dengan cermin aku enggan berbagi”. (Bait 6)

4. Gaya Bahasa/Majas
Majas yang digunakan adalah majas personifikasi yaitu majas yang
mengambarkan benda mati seolah-olah hidup. Seperti pada bait keenam yaitu : 
“sedang dengan cermin aku enggan berbagi”.

Selain itu, puisi penerimaan ini mengunakan gaya bahasa simile yang
terwujud pada baris kedua pada bait ketiga yaitu :
“Bak kembang sari sudah terbagi”

5. Kata Konotasi/ Kiasan


Kata konotasi pada puisi ini terwujud dalam baris kedua bait ketiga dan pada
bait keenam yaitu :
“Bak kembang sari sudah terbagi”
“Sedang dengan cermin aku enggan berbagi”.

Kembang selalu identik dengan seorang perempuan, Maka penulis menulis


kembang sari. Makna sari yang ada pada serbuk sari itu mudah sekali terbagi.

Sedangkan cermin adalah sebuah alat pantul yang merefleksikan diri kita
yang nyata. Dalam baris “sedang dengan cermin aku enggan berbagi”, penulis
menegaskan bahwa dirinya tak mau diduakan bahkan dengan bayangannya
sekalipun.

6. Amanat
Pesan yang ingin disampaikan oleh penulis secara khusus ditujukan kepada
sang perempuan untuk mempertimbangkan penawaran seorang lelaki dan
memutuskan dengan tegas keputusan yang akan ia ambil. Secara umum,
menggambarkan seorang pria yang benci pada hal yang setengah-setengah serta
sosok yang tegas dan menyukai ketegasan.

Anda mungkin juga menyukai