Abimanyu - Tugas Resume
Abimanyu - Tugas Resume
No Test : 2310/DSPLN/84/S1-MES/15292
Soal : Tentukan Metode Predictive Maintenance (PDM) yang tepat pada penempatan proyeksi
saudara berdasarkan jurnal yang telah dibaca ?
PLTD atau Pusat Listrik Tenaga Diesel merupakan pembangkit listrik yang menggunakan
mesin diesel sebagai penggeraknya. Prinsip kerja dari mesin diesel pada dasarnya menggunakan
prinsip kerja motor torak. Pada PLTD bahan bakarnya bisa berupa BBM dan BBG jika
menggunakan BBM berupa solar atau MFO sedangkan BBG menggunakan bahan bakar Gas. Cara
kerja sedehana yaitu bahan bakar dipompa menuju nozzle keruang bakar bersamaan dengan
kompresi udara tekanan tinggi. Pada saat itu terjadi pengkabutan diruang bakar sehingga mesin
diesel otomatis menyala, Dan pada saat itu bahan bakar akan disemprotkan pada silinder sehingga
dapat menimbulkan ledakan bahan bakar dan membuat mesin diesel menyala. Ledakan bahan
bakar tersebut dapat menggerakkan poros rotor generator yang akan mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik.
Untuk menjaga keandalan suatu pembangkit diperlukan perawatan, salah satu perawatan
yang harus dilakukan untuk menjaga keandalan suatu pembangkit ialah Predictive Maintenance.
Pada predictive maintenance ada beberapa metode yang dilakukan yaitu metode Thermography,
Tribologi, Ultrasonic Analysis, Vibration Analysis dan Motor Current Signature Analysis
(MCSA). Pada cara kerja mesin diesel terdapat objek yang bergerak didalamnya sehingga akan
terjadi gesekan, gesekan terus menerus akan menimbulkan keausan sehingga menyebabkan
keandalan dari suatau objek tersebut akan berkurang. Hal tersebut dapat diprediksi dengan
menggunakan Analisa untuk mengetahui masa pakai suatu alat sehingga kita dapat mengetahui
kapan harus melakukan perbaikan. Menurut saya setelah membaca jurnal yang berjudul
“Predictive Maintenance (PdM) Dengan Sistem Major Overhaul Pada Mesin Diesel Mirrless
Blackstone ELS 16 MK 2 Di PLTD Poasia” Salah satu metode Predictive Maintenance yang
menurut saya paling tepat dan dapat dilakukan pada UPDK Mahakam (PLTD DIESEL) yaitu
dengan Metode Tribologi.
Apabila setelah dilakukan pengujian pelumas didapatkan kontaminasi zat yang tidak
diinginkan seperti diatas, maka perlu dilakukan pengecekan pada bagian yang terindikasi
mengalami keausan serta melakukan penggantian pelumas.
Kesimpulan : Pada UPDK Mahakam (PLTD) Analisa Predictive Maintenance yang tepat
dilakukan adalah menggunakan Analisa Tribologi, Tribologi adalah proses pemantauan pelumas
dengan menggunakan spectrometer pada mesin diesel dalam rangka pemeliharaan prediktif,
menurut saya Analisa tribologi ini tepat dilakukan pada mesin diesel dikarenakan analisa ini lebih
cepat untuk melakukan indikasi kerusakan pada mesin. apabila viskositas mesin melebihi 160 cSt
(161 cSt) kita sudah dapat memprediksi bahwa pada mesin ini akan mengalami gangguan, dan
yang kedua kita melihat kandungan bahan kimia dari pelumas tersebut apabila kandungan air yg
terdapat pada pelumas tersebut melebihi 3000 ppm maka kita dapat memprediksi bahwa mesin
akan mengalami gangguan dan harus segera dilakukan pemeliharaan. Hal ketiga yaitu dilihat dari
kandungan kontaminasi pada pelumas seperti dalam tabel diatas, apabila terdapat zat kontaminasi
seperti dalam tabel diatas kita sudah bisa memprediksi dengan cepat bagian apa yang mengalami
gangguan.
Vol. 2, No.2 November 2016 ENTHALPY – Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesine-ISSN:2502-8944
Abstrak
Penelitian pada tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Predictive Maintenance (PdM) dengan
sistem Major Overhaul pada Mesin Diesel Mirrless Blackstone ELS 16 MK 2 Di PLTD Poasia terhadap
pemadaman listrik di Kota Kendari. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan yang tidak
dapat terpisahkan antara Predictive Maintenance (PdM), Major Overhaul dan pemadaman listrik di Kota
Kendari. Hubungan tersebut adalah kemampuan kerja dan umur mesin pada mesin diesel Mirrless Blackstone
ELS MK 2 di PLTD Poasia sangat ditentukan dari seberapa rutin pemeliharaan dilakukan. Ketika pemeliharaan
tidak dilakukan berdasarkan standar operasional yang ada, maka hal tersebut akan mempercepat terjadinya
kerusakan pada mesin. Ketika kerusakan terjadi, maka suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, pemadaman
listrik harus dilakukan oleh pihak PLN sektor pembangkit Kendari. Predictive Maintenance (PdM) adalah model
pemeliharaan dengan mengedepankan sistem prediksi. Prediksi terhadap adanya komponen-komponen mesin
yang rusak berdasarkan hasil anasila tribologi terhadap pelumas, hasil analisa tekanan pembakaran mesin, hasil
analisa getaran mesin, hasil analisa arus gelombang motor dan analisa kandungan bahan lain yang terdapat pada
air pendingin mesin. Pada Predictive Maintenance (PdM), pemeliharaan bisa mesin dimajukan lebih awal dari
kalender pemeliharaan yang telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero). Hal tersebut dilakukan untuk mencegah
kerusakan-kerusakan komponen penyusun mesin lebih awal.
Kata Kunci : Predictive Maintenance, Major Overhaul. Mesin Diesel, PLTD Poasia.
Abstract
Research at this final duty aim to to know the influence of Predictive Maintenance (Pdm) with the Major
Overhaul at Diesel Engine of Mirrless Blackstone ELS 16 MK 2 In PLTD Poasia to electrics extinction in Town
Kendari. Pursuant to research result concluded by that there is relation/link which cannot be dissociated by
among Predictive Maintenance (Pdm), Major Overhaul And electrics extinction in Town Kendari. The Relation
is ability work and machine age at diesel engine of Mirrless Blackstone ELS MK 2 in PLTD Poasia very
determined from routine how maintenance conducted. When maintenance is not conducted by pursuant to
existing operational standard, hence the mentioned will quicken the happening of damage at machine. When
damage happened, hence like or do not like, will or do not want to, electrics extinction must be done by party of
PLN of sector of generating Kendari. Predictive Maintenance (Pdm) is conservancy model by placing forward
system prediksi. Prediksi to existence of damage machine component pursuant to result of anasila tribologi to
Iubricant, result of analysis of pressure of machine combustion, result of analysis of machine vibration, result of
analysis of current of wave of obstetrical analysis and motor of other;dissimilar substance found on water of
machine cooler. At Predictive Maintenance (Pdm), maintenance machine can moved forward is earlier the than
conservancy calendar which have been specified by PT. PLN (Persero). The mentioned conducted to prevent the
damage of earlier machine compiler component.
Konawe Selatan. Keempat pembangkit listrik tersebut pembongkaran menyeluruh dan penelitian terhadap
saling berjaring satu dengan yang lainnya. Ketika mesin, serta melakukan penggantian suku cadang
salah satu mesin dari pembangkit tersebut ada yang yang sesuai dengan spesifikasinya. Untuk
rusak, maka akan berpengaruh terhadap suplai listrik memudahkan melaksanakan pemelihaaraan tersebut
ke wilayah-wilayah lain yang menjadi tanggungjawab maka kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
pendistribusiannya. Contoh : Kejadian pemadaman sebaiknya berdasarkan: work order system yang
listrik yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Kendari merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
dan sekitarnya disebabkan karena masalah yang berdasarkan pesanan dari bagian produksi maupun
terjadi di PLTU Nii Tanasa yang berlokasi di dari bagian-bagian lain. Ceck list system merupakan
Kabupaten Konawe, tetapi imbasnya sangat dirasakan daftar atau schedule yang telah dibuat untuk
oleh masyarakat Kota Kendari. Penyebab dari adanya melakukan kegiatan pemeliharaan Major Overhaul
pemadamam listrik yang selalu terjadi di Kota dengan cara pemeriksaan terhadap setiap mesin
Kendari dikarenakan mesin-mesin pembangkit secara berkala. Rencana kerja triwulan, yaitu kegiatan
mengalami kerusakan, Pada proyek tugas akhir ini, pemeliharaan yang dilaksanakan berdasarkan
pemeliharaan difokuskan pada mesin diesel Mirrless pengalaman atau berdasarkan catatan sejarah mesin,
Blacstone ELS 16 MK 2 yang terdapat di PLTD misalnya kapan suatu mesin harus dirawat atau
Poasia. Mesin ini adalah 1 (satu) dari beberapa mesin diperbaiki. Work order atau surat perintah memuat
yang yang digunakan untuk membangkitkan listrik tentang: apa yang harus dikerjakan; siapa yang
diwilayah Kota Kendari, Kabupaten Konawe, mengerjakan dan bertanggungjawab, alat-alat yang
Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Konawe dibutuhkan serta macamnya; waktu yang dibutuhkan
Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengerjakan pekerjaan pemeliharaan tersebut
pengaruh Predictive Maintenance (PdM) dengan dan kapan waktu penyelesaiannya.
sistem Major Overhaul pada Mesin Diesel Mirrless
Blackstone ELS 16 MK 2 Di PLTD Poasia. 3. Metodologi Penelitian
periode waktu tertentu yaitu dari P6 ( 6000 jam = Pelumasan system pengatur putaran
TO), P7 (12000 jam=SO), dan P8 (18000 jam = MO). Pemeriksaan pada system gas buang / udara
P6 (Top Overhaul 6000 jam) masuk
Pemeliharaan 6000 jam terhadap bagian atas Pemeriksaan dan penanganan kebocoran
mesin (silinder head keatas) yang meliputi system bahan bakar
pekerjaan pengukuran, penggantian atau Hidrotest
merekonduksi komponen-komponen yang aus Pemeriksaan pelumasan bearing shell, cyl.
untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal. Liner, & piston (primming pump)
P7 (Semi Overhaul 12000 jam) Pemeriksaan posisi bearing shell / Aksial
Pemeriksaan 12000 jam terhadap bagian Pembersihan filter T/C
connecting rod keatas yang meliputi P3 (Bulanan)
pengukuran, penggantian atau merekonduksi Pemeriksaan kelonggaran baut con - rod
komponen yang aus untuk mendapatkan
Pembersihan segment filter udara turbocharger
operasi yang optimal.
Pemeriksaan & Penanganan kebocoran BBM
P8 (Mayor Overhaul 18000 jam)
Pemeriksaan kebocoran J/W ( Hidrotest)
Pemeliharaan 18000 jam terhadap bagian
Pembersihan belt drive
mesin yang meliputi pekerjaan pengukuran,
Pemeriksaan posisi bearing shell/axial
penggantian atau merekonduksi komponen
Pemeriksaan tapped clearance
yang aus untuk mendapatkan kondisi operasi
Pembersihan filter T/C
yang optimal.
P4 (Triwulan)
Tabel 1.2 Pemeliharaan Periodik Rutin Pemeriksaan dan penyetelan Clearance inlet
Pada Mesin Pembangkit Di PLTD Poasia dan exhaust valve
(P0-P5) Pemeriksaan permukaan cam shaft
P0 (Harian) Pemeriksaan dan pengencangan kelonggaran
Membersihkan/melap mesin baut pondasi mesin
Membuang air kondesat dan kotoran dari tangki Pemeriksaan dan pengencangan kelonggaran
dengan membuka kran baut pondasi generator
Memeriksa danmenambah minyak atau air Pemeriksaan kelurusan crank shaft (Defleksi)
pendingin Pemeriksaan kelonggaran baut con rod L/E
Melumasi atau menggemuki secara manual Bearing (Axial)
P1 (Mingguan) Pembersihan air intake filter
Pemeriksaan & penanganan kebocoran pipa Pembersihan body turbocahrger
bahan bakar Pengencangan baut-baut turbocharger
Pemeriksaan system gas buang turbo charger Pemeriksaan dan mengatasi kebocoran air pada
Pemeriksaan kebocoran pelumas pada cyl. intercooler
Head Pemeriksaan dan Mengatasi kebocoran udara
Pemeriksaan kelonggaran baut-baut cyl. Head pada intercooler
Pemeriksaan gas buang pada cyl. Head Pemeriksaan kebocoran pipa tekan inj. Pump
Pemeriksaan pelumasan bearing shell, cyl. Pemeriksaan kekencangan baut-baut inj. Pump
Liner, & piston (primming pump) P5 (Semester)
Pemeriksaan defleksi Pemeriksaan cover cyl. Head
Pembersihan filter T/C Periksa dan atasi kebocoran pada cyl. Head
Pemeriksaan baut connecting rod Periksa dan kencangkan kelonggaran pada cyl.
Pembersihan belt Head
Hidrotest Bersihkan bagian block mesin
P2 (2 Minggu) Periksa dan atasi kebocoran packing, gasket,
Pemeriksaan bagian cyl. Head seal cover
Pemeriksaan baut bagian carter mesin Periksa dan kencangkan kelonggaran baut
pondasi mesin
Pemeriksaan bagian block mesin
Periksa dan kencangkan kelonggaran baut
45
Vol. 2, No.2 November 2016 ENTHALPY – Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesine-ISSN:2502-8944
Tabel 1.3 Pemeliharaan Periodik Pada Mesin Tabel 1.4 : Kalender Pemeliharaan Periodik Rutin
Pembangkit Di PLTD Poasia (P6-P8) (P0-5) Pada Mesin Pembangkit Di PLTD Poasia
No. Jenis Kalender Waktu
P6 (Top Overhaul) Pemeliharaan Kerja
Pekerjaan P5 (Jam)
dilakukan oleh seorang mekanik. Tentunya ada yang Ketiga : untuk mengetahui wear debris atau
mendasari seorang mekanik memprediksi bahwa kandungan logam lain dalam minyak pelumas
sebuah mesin sedang mengalami gangguan. Ada tersebut.
indikator-indikator yang mendasarinya. Indikator-
Indikator tersebut adalah : Tabel 1.7 Kontaminasi Dan Material Yang Tidak
di Inginkan Pada Minyak Pelumas
Analisa tribologi terhadap pelumas mesin. No. Jenis Indikasi Keausan
Tribologi adalah proses pemantauan pelumas dengan Material komponen
menggunakan spectrometer pada mesin diesel dalam Kontaminan
rangka pemeliharaan prediktif. Pelumas yang 1. Aluminium Piston (bahan light
digunakan pada mesin diesel yang terdapat di PLTD (Al) alloy Al), Crankshaff
Poasia adalah Total Lube Marine Aurelia TI 3030. bearing (bahan Al Sn)
Pemantauan dan analisa pelumas dilakukan rutin dan Komponen pada Al
karena ini merupakan hal penting yang harus Casings
dilakukan pada suatu mesin pembangkit untuk 2. Antimony White Metal Plain
memprediksi tingkat kesehatan mesin lebih dini. Bearing
Analisa pelumas yang dilakukan meliputi analisa sifat 3. Boron (Br) Kebocoran pendingin,
fisika dan kimia dari pelumas, analisa keausan logam terdapat pada bahan
dan analisa kondisi mesin. Analisa tribologi additive minyak
dilakukan dengan tujuan : pelumas
Pertama : untuk mengetahui viskositas (kekentalan 4. Chromium Piston rings, Cylinder
pelumas tersebut). Standar kekentalan pelumas yang (Cr) Liner, Valve Seat
ditoleransi adalah antara 75 cSt – 160 cSt. Melebihi 5. Cobalt (Co) Valve Seat atau Hard
160 cSt (161 cSt), maka hal tersebut sudah harus Coating
diprediksi bahwa akan menyebabkan gangguan pada 6. Tembaga (Cu) Bronze Bearing atau
mesin. Harus ada langkah pemeliharaan yang Rolling Element
dilakukan. Viskositas adalah sifat kekentalan yang Bearing Cages
dimiliki oleh minyak pelumas yang berguna untuk 7. Indium Crankshaft Bearing
menahan laju alirannya antara minyak dan 8. Besi (Fe) Gear, Shaft, Cast Iron
permukaan, makin kental minyak maka laju aliran Cylinder Bores
dekat permukaan akan makin lambat atau gaya geser
9. Timbal (Pb) Plain Bearing
antara minyak dan permukaan makin besar. Ukuran
10. Magnesium Komponen Plastik
kekentalan minyak pelumas digunakan satuan
(Mg) dengan Talc Filter
Redwood seconds, derajat Engler, Saybolt Universal
11. Nickel (Ni) Valve Seat atau Alloy
Seconds, dan centi Stokes ( cSt ). Biasanya viskositas
Steel
minyak pelumas dihitung tiap 100 0C dan 40 0C.
12. Potasium Kebocoran Pendingin
Klasifikasi viskositas dibagi dalam 2 sistem, yaitu :
13. Silicon Kemasukan Debu
untuk industri dengan istilah Oil Viscosity Grade dan
(Filter Problem)
untuk automotive dengan istilah SAE (Society of
14. Sodium (Na) Kebocoran Pendingin
Automobile Engineers).
15. Vanadium Blow-by dari bahan
Kedua : Untuk mengetahui chemistry (kandungan
(Va) bakar
bahan kimia) dalam pelumas tersebut. Kandungan
bahan kimia yang dimaksud adalah kandungan air 16. Seng (Zn) Bahan additive minyak
yang terdapat pada pelumas tersebut, TBN (total base pelumas
number) dan kelarutan bahan bakar Apabila
kandungan air yang terdapat pada pelumas tersebut Untuk mengetahui bahwa pelumas yang dianalisa
telah melewati 3000 ppm, maka hal tersebut sudah sudah tidak layak lagi untuk digunakan atau harus
harus diprediksi bahwa mesin akan mengalami dilakukan penggantian pelumas, maka hasil analisa
gangguan dan ini harus diambil langkah dari pelumas yang lama dibandingkan dengan analisa
pemeliharaan. pelumas yang masih baru. Perubahan dari pelumas
yang lama masih dapat ditoleransi atau masih boleh
untuk digunakan apabila hasil analisa dari pelumas
47
Vol. 2, No.2 November 2016 ENTHALPY – Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesine-ISSN:2502-8944
tersebut tidak melebihi warning level atau ambang Vibration Analysis pada mesin.
batas. Vibration Analysis pada mesin merupakan salah satu
factor pendukung untuk meminimalisir terjadinya
Pengukuran tekanan pembakaran pada mesin getaran yang berlebih pada mesin. Getaran mesin
Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum yang sangat cepat akan menyebabkan keausan yang
Charles, yaitu ketika udara dikompresi maka suhunya cepat pada komponen mesin. Mesin yang merupakan
akan meningkat. Udara disedot ke dalam ruang bakar serangkaian komponen yang saling berkaitan satu
mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang dengan lainnya. Jika satu komponen mengalami
merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan 22:1 kerusakan atau keausan, tidak menutup kemungkinan
sehingga menghasilkan tekanan 40-bar (4.0 MPa; untuk komponen mesin lainnya menerima dampak
580 psi), dibandingkan dengan mesin bensin yang negatif dari komponen yang mengalami kerusakan.
hanya 8 to 14 bar (0.80 to 1.40 MPa; 120 to 200 psi). Oleh karena itu, bila digantikan spare part hanya pada
Tekanan tinggi ini akan menaikkan suhu udara satu bagian saja tanpa memperhatikan komponen
sampai 550 °C (1,022 °F). Beberapa saat sebelum lainnya. Kemungkinan spare part yang baru
piston memasuki proses kompresi, bahan bakar diesel digantikan akan mengalami keausan sesuai dalam
disuntikkan ke ruang bakar langsung dalam tekanan waktu singkat, misal satu poros kopling bertumpu
tinggi melalui nozzle dan injektor supaya bercampur dengan komponen penyanggah poros sedangkan
dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Injektor posisi poros mengalami misaligment sehingga seiring
memastikan bahwa bahan bakar terpecah menjadi berjalannya waktu, poros akan mengalami keausan
butiran-butiran kecil dan tersebar merata. Uap bahan pada mesin dan dapat menyebabkan kerusakan yang
bakar kemudian menyala akibat udara yang merambat ke komponen-komponen lainnya. Oleh
terkompresi tinggi di dalam ruang bakar. Awal karena itu dalam perawatan mesin diperlukan
penguapan bahan bakar ini menyebabkan sebuah pengujian atau analisa getaran pada mesin atau dalam
waktu tunggu selagi penyalaan, suara detonasi yang bahasa populernya dikenal dengan sebutan vibration
muncul pada mesin diesel adalah ketika uap analysis. Perawatan mesin sangat diperlukan untuk
mencapai suhu nyala dan menyebabkan naiknya menjaga keamanan kinerja mesin demi kenyamanan
tekanan diatas piston secara mendadak. Oleh karena para pekerja dan untuk menjaga kestabilan mesin
itu, penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai agar terkendali, sangat diperlukan proses vibration
dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA analysis. Kondisi ketidaksinambungan serta meliputi
untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan parameter operasi suatu mesin dapat berdampak
bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston kepada aspek-aspek lainnya seperti terjadi perubahan
dinamakan injeksi langsung (direct injection) beban, perubahan kecepatan kerja, perubahan tekanan
sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang operasi, atau perubahan temperatur operasi apapun
khusus yang berhubungan langsung dengan ruang yang dapat menyebabkan perubahan kondisi getaran.
bakar utama di mana piston berada dinamakan injeksi Proses vibration analysis sangat penting untuk
tidak langsung (indirect injection). Ledakan tertutup membantu memperoleh hasil pengujian dari getaran
ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran yang sering terjadi pada mesin-mesin industri.
mengembang dengan cepat, mendorong piston ke Analisa getaran merupakan upaya untuk
bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang meminimalisir kerusakan komponen mesin merambat
penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ke komponen-komponen mesin lainnya. Analisa
ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear getaran juga membantu untuk mengetahui struktur
tadi diubah menjadi tenaga putar. Tingginya mesin, apakah masih dalam kondisi stabil, sesuai
kompresi menyebabkan pembakaran dapat terjadi dengan standar atau sebaliknya.
tanpa dibutuhkan sistem penyala terpisah (pada mesin Motor Current Signature Analysis (MCSA) pada
bensin digunakan busi), sehingga rasio kompresi mesin.
yang tinggi meningkatkan efisiensi mesin. Motor current signature analysis (MCSA) adalah
Meninggikan rasio kompresi pada mesin bensin suatu metode untuk mendeteksi kerusakan suatu
hanya terbatas untuk mencegah kerusakan pra- motor dengan menganalisa spektrum frekuensi dan
penyalaan. arus statornya. Pada motor yang mengalami
kerusakan, spektrum harmonisasi pada arus statornya
berbeda dengan spektrum harmonisasi pada motor
48
Vol. 2, No.2 November 2016 ENTHALPY – Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesine-ISSN:2502-8944
49