Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

(PMKR, PKKR, SASIS)


Tahun ajaran 2023/2024

Disusun oleh:

Firdaushy Wildan Arbiansyah

Program Keahlian: Teknik Kendaraan Ringan


YAYASAN PENDIDIKAN SUMRNNO
SMK MEKANIK CIBINONG

Jl. Raya Pemda Sukahati No. 35 Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Kode Pos 16913 Telp & Fax.(021) 87905192
E-mail smkmekanikcibinong@gmail.com Website www.smkmekanikcbn.sch.id

LEMBAR PENGESAHAN
Proposal ini dibuat dalam rangka uji kompetensi keahlian (UKK) yang telah diperiksa dan
disahkan oleh
Penguji

Penguji internal 1. Penguji internal 2

WH.YOGASWARA Indra Eka Taufikurachman S.Pd

Penguji Eksternal

PT. Bukaka Teknik Utama, Tbk

Kepala Program Kepala Sekolah

W.H Yogaswara Haslih, S.T, M.Pd

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT melimpahkan nikmat rahmat sehari harinya
sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan tuga proposal uji kompetensi
keahlian ini dari awal sampai akhir

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proposal ini terutama kepada Bapak Haslih, ST sebagai kepala
sekolah smk mekanik cibinong, Bapak WH. YOGASWARA sebagai penguji 1, Bapak
Indra Eka Taufikurrachman, S.Pd sebagai penguji 2 serta PT BUKAKA sebagai penguji
3

Pada dasarnya ujuan dibuatnya proposal ini untuk memenuhi salah satu syarat
dalam mengikuti UKK (UJI KOMPETENSI KEAHLIAN)

Penulis berharap semoga dengan teselesainya laporan proposal ini dapat


menjadi titik tolak penulis untuk menjadi lebih maju dan bersungguh sungguh, penulis
juga berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menuju
prubahan, Aamiin.

Sudah tentu kekurangan kekurangan akan tedapat dalam proposal ini. Karena
itu, saran dan kritik yang simpannya membangun dari setiap pembaca sangat penulis
harapkan, demi kesempurnaan proposal ini

Waasalamu`alaikum Wr.Wb

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….I

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………...

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PKKR (PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN)

1.1 Tune up
1.2 Dinamo Ampere
1.3 Dinamo Stater

BAB 2 PMKR (PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN)

2.1 Overhoul Engine

BAB 3 SASIS DAN PEMINDAH TENAGA

3.1 Overhoul Transmisi Manual

BAB 4 CONTOH GAMBAR PEMBONGKARAN

4.1 Gambar Pembongkaran Dinamo Stater

4.2 Gambar Pembongkaran Dinamo Ampere

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

PKKR (PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN)


BAB 1

1.1 TUNE UP

Tune up mobil adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua pemilik
kendaraan. Hal ini bertujuan untuk memeriksa kondisi mesin agar tetap prima dan tidak
mengalami masalah, seperti bagian air aki hingga karburator kotor.

Tune up berasal dari kata tune dan up yang artinya mengatur kembali atau
mengembalikan performa. Secara umum, pengertian tune up adalah melakukan
penyetelan ulang dan membersihkan semua komponen dan sistem yang ada di mesin
mobil agar kembali seperti semula, bahkan mengalami peningkatan performa.Jika
memang ada yang tidak sesuai, maka dapat dicek dan diganti.

MACAM - MACAM TUNE UP


Umumnya, bengkel akan melakukan pembersihan dan penyetelan pada beberapa
komponen mesin. Berikut komponen yang turut mendapatkan pemeriksaan kondisinya.

1. Filter udara

Pertama adalah filter udara. Komponen satu ini rentan kotor akibat pemakaian. Jika
kondisinya masih bagus, cukup dibersihkan. Namun jika filter sudah aus, maka
diperlukan penggantian komponen.

2. Karburator atau throttle body

komponen seperti karburator atau throttle body (bagi mesin berteknologi injeksi) juga
akan dibersihkan. Pada karburator juga akan dilakukan penyetelan ulang pada putaran
mesin saat idle.

3. Tegangan aki mobil

Aki juga tak luput diperiksa. Normalnya, tegangan aki harus mencapai 12 volt ketika
mesin mati dan 14 volt ketika mesin hidup. Jika di bawah itu, maka kondisi aki dianggap
sudah tak fit lagi dan membutuhkan penggantian komponen

4. Katup mesin

elah katup harus disetel pada kerapatan di angka 0,1 hingga 0,3 mm. Terlalu rapat atau
renggang celahnya, akan berdampak pada performa mesin

5. Pengecekan pada Berbagai Fluida


Sebagai pemilik mobil, Anda juga harus memerhatikan dan mengecek seluruh fluida
yang digunakan di dalam mobil seperti oli mesin, minyak rem, oli transmisi, oli power
steering, hingga oli gardan.

6. Pengecekan pada Tegangan V Belt

V belt harus selalu dicek kondisi serta tingkat ketegangannya. V belt yang terlalu kendor
harus segera di setel ulang, namun perlu diingat proses penyetelan tersebut hanya
berlaku pada mesin yang memiliki tensioner manual (tensioner ulir).

7. Pengecekan serta Pembersihan pada Celah Busi

Meskipun celah busi sudah diatur dari pabrikan, namun karena penggunaan serta
interaksinya dengan tekanan kompresi, maka kemungkinan celah busi mengalami
perubahan itu tetap ada. Itulah mengapa Anda harus selalu mengecek dan
membersihkan celah busi agar api yang keluar dari busi tidak terlalu besar ataupun
terlalu kecil.

1.2 DINAMO AMPERE

Dinamo ampere mobil atau alternator merupakan salah satu komponen penting
dalam sistem pengisian listrik mobil, yang berfungsi menyuplai arus listrik saat mesin
dalam kondisi hidup. Namun, seperti komponen mobil lainnya, dinamo ampere juga
dapat mengalami kerusakan.Oleh karena itu, setiap pemilik mobil perlu mengetahui
bagaimana cara mengecek serta ciri-ciri komponen dinamo ampere mengalami
kerusakan. Hal ini penting untuk mencegah gangguan atau bahkan matinya beberapa
komponen listrik pada mobil
Cara Mengecek Dinamo Ampere Mobil
Dinamo ampere berfungsi menghasilkan daya listrik untuk mengisi daya aki mobil dan
mengoperasikan komponen listrik mobil seperti lampu, sistem audio, dan lain
sebagainya. Jika komponen ini rusak, maka bisa menyebabkan berbagai masalah pada
sistem kelistrikan.

1.3 DINAMO STATER


Pengertian Dinamo Starter
Dinamo starter atau lebih dikenal sebagai motor starter pada kendaraan mobil ini memiliki
fungsi untuk memutar mesin kendaraan untuk pertama kali.
Lebih tepatnya, fungsinya sebagai pemutar gigi flywheel untuk menggerakan atau
menyalakan mesin mobil. Penggerakan mesin tersebut berasal dari perubahan energi listrik
ke energi gerak

Komponen Dinamo Starter


bagi para pengguna mobil, tentunya wajib tahu apa saja komponen dinamo starter. Hal
ini penting agar Anda dapat mengetahui fungsi sekaligus permasalahan yang mungkin
ditimbulkan dari bagian tersebut. Berikut beberapa konponennya
 Solenoid Starter
komponen ini merupakan bagian yang memiliki bentuk mirip tabung atau silinder
pada bagian motor utama. komponen ini lebih dikenal sebagai solenoid starter.
Hal ini dikarenakan susunannya terdiri atas kumparan maupun coil.
 Solenoid plunger
Komponen ini terdapat pada bagian ujung pull in coil. Kegunaannya hanya satu
yaitu menghubungkan gerakan pada pull in coil menuju drive lever.Selain itu,
komponen ini dapat digunakan sebagai batang yang menghubungkan daya tarik
pull in coil dengan kuat
 Solenoid caps
utup solenoid merupakan serangkaian penutup solenoid starter yang
ditempatkan pada bagian depan starter. Tidak hanya penutup, setiap komponen
dapat digunakan sebagai media yang menghubungkan antara arus dari sistem
menuju aktuator starter.Terdapat 3 macam terminal pada bagian motor starter.
Yang pertama adalah terminal 50 sebagai penghubung rangkaian starter pada
kunci kontak.
 Field Coil
omponen ini merupakan rangkaian coil magnet yang dipakai untuk meningkatkan
kemagnetan yang ada di sekitar rotor coil.
Pada prinsipnya, kerja motor listrik harus terdapat medan magnet yang terletak
di sekitar rotor dan komponen ini yang akan menyediakannya. Dalam hal ini,
terdapat beberapa bagian field coil, yakni yoke, pole core, dan kumparan

 Armature Coil
Komponen ini lebih dikenal sebagai rotor coil atau kumparan yang ditempatkan
pada poros motor. Kegunaan utamanya ditujukan sebagai pembangkit medan
magnet yang akan bereaksi dengan field coil magnetic agar terjadi pergerakan.
Biasanya, armature coil berbentuk seperti kumparan tembaga. Namun,
perbedaannya pada armature memiliki lilitan berjumlah banyak, sehingga
diameternya juga besar.
 Commutators
Komponen berada tepat di bagian depan armature coil. Karakteristiknya mirip
tembaga yang saling tersegmentasi.
Kegunaan commutator sebagai penghubung arus listrik dari brush ke kumparan
armature. Bentuk commutator dapat mengatasi adanya korsleting karena kinerja
commutator terhubung arus positif dan negative
 Drive Lever
Komponen ini terdapat pada solenoid dengan bentuk garpu yang dapat
digunakan untuk penggerak gear. Komponen tersebut bekerja dengan sistem
tuas.
 Brushes
Komponen ini terdapat pada main motor dengan rangkaian sikat sebagai
penghubung arus listrik ke dinamis konduktor melalui konduktor statis.
Maksudnya, brush mengirimkan sinyal pada arus listri dari terminal 50 menkuju
armature coil.
 Drive Pinion Brush
Bagian ini memiliki fungsi untuk memutuskan maupun menghubungkan putaran
starter ke flywheel. Cara kerjanya adalah memanfaatkan slide gerak memakai
model miring. Disini juga terdapat overlap clutch pada bagian ujung drive pinion.
 Drive Pinion Gear
komponen berikutnya memiliki bentuk seperti roda gigi yang ditempatkan pada
ujung drive pinion shaft. Kegunaan komponen tersebut sebagai penghubung
putaran yang diperoleh dari motor listrik ke bagian poros engkol melalui flywheel.
 Motor Housing
kegunaan komponen ini adalah sebagai pelindung dan tempat peletakan
beragam jenis komponen starter.
Cara Kerja Dinamo Starter
secara umum cara kerja dari dinamo starter yaitu saat dilakukan starter switch
atau kunci kontak dengan kondisi start dan arah aliran arus pull in coil, dinamo
melakukan penarikan hubungan pada bagian terminal “30” dengan terminal C.
Tidak ada jalur yang diputus diantara Pull in Coil hingga ke ground. Namun, arus listrik
mengalami pemutusan karena disebabkan oleh karbon brush habis.
Carbon brush ini ditempatkan sebelum maupun sesudah armature. Pull in coil tidak
akan hidup atau bekerja dan motor starter juga akan terjadi hal yang sama.
Tanda pada mobil dengan relay starter, biasanya akan terdengar hubungan relay
starter terhubung saat starter. Namun, jika dinamo starter tidak bekerja, hal ini mungkin
terjadi jika carbon brush habis.

PMKR (PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN)


BAB 2
2.1 OVERHOUL ENGINE
Pengertian overhaul mesin atau yang lebih dikenal dengan istilah turun mesin adalah
proses membongkar mesin yang bermasalah agar dapat secara lebih teliti.
Memiliki sebuah mobil tentunya harus disertai dengan pemahaman terhadap cara
perawatannya. Beberapa dari Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah
overhaul mesin yang biasa dilakukan pada mobil atau yang lebih sering disebut dengan
istilah turun mesin pada mobil.
Pengertian Overhaul
Overhaul atau yang lebih dikenal dengan istilah turun mesin adalah proses dalam
membongkar mesin yang bermasalah agar dapat diperiksa dengan lebih teliti. Dalam
overhaul juga dilakukan penggantian terhadap komponen-komponen mesin yang
bermasalah.
Overhaul adalah service berat yang dilakukan pada mesin mobil Anda apabila
mengalami kerusakan karena dipakai dalam jangka waktu cukup lama. Dari arti
overhaul tersebut dapat disimpulkan bahwa service berat ini perlu dilakukan apabila
terdapat kerusakan pada bagian dalam mesin mobil.

Ciri-ciri perlu Dilakukannya Overhaul


Sebagaimana disebutkan bahwa overhaul ini perlu dilakukan secara rutin pada mobil.
Dalam hal ini, mobil yang memerlukan overhaul memiliki beberapa ciri khas. Diantara
ciri-ciri yang menandakan bahwa perlu dilakukan overhaul mesin pada mobil Anda
adalah sebagai berikut.
 Mengeluarkan Asap Putih dari Knalpot
Ciri pertama yang paling mudah diketahui bahwa mobil memerlukan overhaul
adalah kendaraan Anda mengeluarkan asap berwarna putih dari knalpot. Tidak
hanya itu, aroma yang dikeluarkan dari knalpot juga tidak sedap dan seperti
sebuah busi yang terbakar.
Asap putih dari knalpot ini sering dikeluarkan oleh mesin kendaraan yang sudah
cukup tua usianya. Hal tersebut dikarenakan asap putih biasanya menjadi
sebuah pertanda bahwa kinerja mesin pada kendaraan Anda mulai menurun.
 Suhu Pada Mesin Terus Meningkat
Ciri kedua dari perlu dilakukannya overhaul mesin yang dapat Anda ketahui
dengan mudah adalah suhu mesin kendaraan yang terus meningkat meskipun
dalam kecepatan yang rendah. Suhu mesin kendaraan yang terus meningkat
akan menyebabkan terjadinya overheat.
Perlu Anda ketahui bahwa overheat dapat menyebabkan mesin kendaraan mati
secara mendadak. Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya Anda
memperhatikan temperatur mesin dan jangan menyalakannya secara langsung
karena ini akan membuat suhunya semakin meningkat.
 Pengurangan Air Radiator
Air radiator yang berkurang secara cepat juga merupakan ciri overhaul pada
mesin kendaraan Anda. Oleh sebab itu, Anda harus segera membawa
kendaraan pada bengkel resmi Suzuki agar dapat dilakukan pengecekan
terhadap komponen radiator kendaraan.
 Kepala Busi Basah karena Oli
Ciri berikutnya untuk melakukan overhaul adalah kepala busi yang basah karena
oli. Busi yang basah juga menjadi pertanda bahwa oli dapat menyebabkan ruang
kompresi mudah terbakar karena sudah masuk kedalamnya. Bagian kepala busi
kendaraan Anda juga akan berubah warna menjadi hitam.

 Air Radiator Berminyak


Air radiator berminyak ternyata juga menjadi salah satu ciri bahwa Anda perlu
melakukan overhaul mesin pada kendaraan. Air radiator yang berminyak
biasanya disebabkan oleh oli yang masuk pada saluran air radiator maupun air
yang masuk pada ruang kompresi kendaraan.
Tujuan Dilakukannya Overhaul
 Membersihkan Komponen yang Ada dalam Mesin Kendaraan
Tujuan dilakukannya overhaul yang pertama adalah untuk membersihkan komponen
yang ada dalam mesin kendaraan Anda. Komponen-komponen yang ada pada mesin
harus dibersihkan secara berkala agar tidak terjadi penumpukan kotoran di dalamnya.
 Memeriksa Komponen dalam Mesin
Melakukan overhaul pada kendaraan Anda juga bertujuan untuk memeriksa komponen-
komponen didalam mesin. Komponen tersebut harus diperiksa agar diketahui bagian
mana saja yang harus diperbaharui atau diganti nantinya.

Komponen Penting pada Mesin Mobil


1. Kepala Silinder
2. Komponen Mesin Blok Silinder
3. Komponen Mesin Mobil Piston
4. Crankshaft atau Poros Engkol
5. Komponen Mesin Oil Pan (Karter)
6. Komponen Mesin Transmisi
7. Komponen Mesin Turbocharg

SASIS PEMINDAH TENAGA


BAB 3
3.1 OVERHOUL TRANSMISI
Chasis merupakan komponen yang penting pada sebuah kendaraan, khususnya mobil.
Ibaratnya organ tubuh, chasis bisa disimpulkan sebagai kerangka tulang yang nantinya
menopang body kendaraan
Komponen-Komponen dalam Chasis Mobil
 Kopling
Komponen kopling ini memiliki fungsi sebagai penghubung serta pemutus
putaran mesin ke transmisi. Dengan demikian proses pemindahan pada gigi
akan lebih halus. Kopling terdiri dari dua logam yang berputar.
 Transmisi
Transmisi disini berfungsi untuk memanipulasi putaran pada output mesin. Hal ini
dapat dirasakan ketika Anda dalam kondisi dimana kendaraan memerlukan torsi
besar serta kondisi yang memungkinkan mobil untuk memiliki kecepatan tinggi.
Disaat mengatur perpindahan gigi, disitulah transisi digunakan.
 Gardan
omponen dari chasis mobil selanjutnya yaitu Gardan. Garden atau diferensial
berfungsi untuk membedakan antara putaran roda kanan serta roda kiri pada
mobil. Jika dalam putaran roda tidak dibedakan, maka akan terjadi selip pada
roda yang menyebabkan keausan.
 Poros Propeller
Poros propeller atau shaft propeller yaitu penghubung antara putaran transmisi
pada bagian depan mobil dan di bagian belakang ada axle. Biasanya poros
propeller terdapat pada kendaraan dengan penggerak FR atau 4WD.
 Pegas
Komponen lainnya yaitu pegas. Pegas berfungsi untuk meredam getaran ketika
berjalan dengan memberikan rasa enteng namun lembut ketika roda melewati
sebuah lubang atau gundukan polisi tidur.

 Universal Joint
Komponen chasis mobil selanjutnya yaitu universal joint, atau penghubung
antara momen puntir dari sudut dan arah dari manapun yang didesain secara
fleksibel. Umumnya, komponen ini terletak di bagian belakang transmisi dan di
depan garden.

 Shock Absorber
Shock absorber atau biasa disebut dengan shock breaker memiliki fungsi untuk
mencegah guncangan pada sistem suspensi dengan cara menahan guncangan
melalui mekanisme fluida. Namun, shock absorber ini tidak memiliki daya tahan
pada tekanan.
Kenali juga komponen stabilizer bar dan sistem steering di halaman berikutnya
 Stabilizer Bar
Komponen sasis yang satu ini berfungsi untuk menahan rolling ketika roda
terguncang karena melewati lubang atau gundukan polisi tidur. Hal tersebut
rolling yang awalnya terasa begitu besar dapat dikurangi oleh stabilizer bar.
Komponen ini terdiri dari swing bar dan link stabilizer.
 Sistem Steering
Sistem steering berfungsi sebagai pengendali arah roda depan, serta
mengurangi gaya kemudi, sehingga terasa lebih ringan ketika memutar roda
pada pengemudi. Biasanya komponen ini memiliki dua macam, yaitu tipe hidrolik
dan tipe elektrik.
 Sistem Pengereman
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi kecepatan laju mobil. Umumnya
terdapat dua jenis rem, yaitu rem tromol dan rem cakram. Sistem pengereman ini
menggunakan gaya gesek yang dapat diubah dari energi pada putaran roda
menjadi energy panas.
 Roda dan Ban
Komponen chasis mobil yang terakhir yaitu roda. Roda berfungsi sebagai
pengkonversi putaran pada power train untuk menjalankan mobil. Serta ban
yang berfungsi sebagai penyerap getaran pada saat mobil berjalan agar tidak
terjadi selip

Komponen Sistem Transmisi Manual Mobil dan Fungsinya


1. Poros Input Transmisi

Sebenarnya, poros input transmisi adalah roda gigi atau poros yang bekerja
secara bersamaan dengan kopling. Komponen ini memiliki fungsi sebagai pemutar
gigi di gear box.

2. Gigi Transmisi

Komponen lainnya adalah gigi transmisi. Gigi transmisi digunakan untuk


mengubah input dari tenaga yang dihasilkan mesin, dan berubah menjadi input
gaya torsi.

Nantinya pengubahan dari gigi transmisi ini akan disesuaikan dengan apa yang
diperlukan kendaraan.

3. Garpu Pemindah
Digunakan untuk memindahkan gigi dari porosnya, garpu pemindah ini memiliki
fungsi yang penting. Dengan memindahkan gigi dari poros, gigi bisa lebih mudah
dipasang maupun dibalikkan.

4. Tuas Transmisi

Nama lain dari tuas transmisi adalah tuas pemindah persneling. Fungsi komponen
transmisi manual ini sebagai pengendali pengemudi agar dapat melakukan
pemindahan gigi transmisi yang sesuai dengan kondisi pengemudi. Biasanya,
komponen ini berada tidak jauh dari sang pengemudi

5. Tuas Penghubung

Fungsi yang dimiliki dari tuas penghubung adalah untuk menghubungkan antara
tuas persneling serta shift fork.

6. Gigi Penyesuaian

Saat Anda tetap dapat memindahkan gigi dengan nyaman dan aman meskipun
mobil sedang berjalan, komponen ini akan terlihat

7. Output Shaft
Poros yang berfungsi untuk mentransfer torsi dari sistem transmisi ke gigi terakhir
memiliki nama output shaft. Komponen ini juga dapat digunakan untuk dudukan
persneling di mobil.
8. Bak Transmisi

Komponen lain yang harus Anda ketahui adalah bak transmisi. Bak transmisi ini
digunakan untuk dudukan bearing transmisi dan poros-porosnya. Bukan hanya itu,
bak transmisi juga digunakan sebagai wadah yang menyimpan oli transmisi.

Dengan adanya komponen ini, pergerakan dan pergeseran yang dimiliki setiap
komponen dalam sistem transmisi mobil akan berjalan dengan baik.

9. Bantalan
Fungsi dari bantalan adalah mengurangi gesekan yang disebabkan karena
permukaan komponen berputar di sistem transmisi.

10. Reverse Gear


Sebagai pengubah putaran output shaft, reverse gear tentu sangat dibutuhkan.
Dengan adanya komponen ini, mobil Anda bisa berjalan mundur ketika
menggerakkan tuas persneling ke reverse gear.

11. Counter Gear

Ada juga komponen dengan nama counter gear. Komponen ini dipergunakan
sebagai penghasil torsi gigi input ke gigi kecepatan.

12. Speedometer Gear


Komponen speedometer gear akan membuat kecepatan mobil yang dikendarai
menjadi lebih terukur.

13. Hub Slave

Fungsi yang dimiliki komponen hub sleeve adalah pengunci penyesuaian gigi.
Dengan komponen tersebut, output shaft akan berputar serta berhenti.

Ternyata, ada begitu banyak komponen transmisi manual. Karena begitu


banyaknya komponen ini, setiap komponen tentu bisa usang dan mengalami
kerusakan. Agar dapat mencegah hal tersebut, Anda harus rutin membawa mobil
ke bengkel.

BAB 4

CONTOH GAMBAR PEMBONGKARAN

4.1 DINAMO STATER


 Melepas Kabel Utama / Terminal C

 Melepas Baut Magnetic Switch


 Melepas Magnetic Switch dari Drive Housing

 Melepas Prame Dari Cover Belakang

 Melepas Sring dan Brush dari Brush Holder

 Melepas Insulator dari Brush Holder

 Melepas Yoke dari Armature


 Melepas Drive Lever dan Armatur dari Drive Housing

4.2 DINAMO AMPERE


Lakukan pembongkaran dengan urutan sesuai dengan gambar berikut ini. Setelah
semua baut yang mengikat alternator dilepas, untuk melepas alternator dilakukan
dengan cara mengungkit cover depan dengan stator coil menggunakan obeng.
Jangan mengungkit cover belakang dengan stator coil sebab dapat menyebabkan
kawat stator putus atau diode putus saat tertarik sewaktu memisahkan

BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa
1. Materi Uji Kompetensi Keahlian pada mata pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan
Kendaraan Ringan meliputi:
a. Tune up
Proses tune up meliputi
setel platina, pemeriksaan tegangan accu, pemeriksaan saluran bahan bakar,
pemeriksaan minyak pelumas, pemeriksaan minyak rem, dan pemeriksaan air
pendingin.
b. Overhaul Motor Starter
c. Overhaul Alternaator
2. Materi Uji Kompetensi Keahlian pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan
Ringan adalah Overhaul Engine.
3. Materi Uji Kompetensi Keahlian pada mata pelajaran Pemeliharaan Sasis dan
Pemindah Tenaga adalah Overhaul Transmisi Manual
5.2 Saran
Untuk sekolah:
1. Tingkatkan sarana dan prasana untuk menunjang Uji Kompetensi KeahliaN
2. Adakan jadwal untuk sosialisasi penulisan proposal Uji Kompetensi Keahlian
Untuk siswa:
1. Siswa terlebih dahulu mempersiapkan penulisan proposal dari jauh-jauh hari agar
pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian tidak tergesa-gesa
2. Siswa diharapkan dapat lebih giat lagi dalam hal mempelajari Materi Uji Kompetensi
Keahlian

Anda mungkin juga menyukai