Anda di halaman 1dari 17

ALTERNATOR MOBIL

Dibuat oleh :

IRFAN HALIM LINAME F44121085


FASMAN F44121004
RULI TASRIFUL ALAM F44121022

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU 2023
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Ucapan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Dr.Ahmad Antares Adam, S.T,M.EngSc selaku dosen mata
kuliah Mesin-mesin listrik, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyusun makalah ini yang berjudul “Alternator mobil sebagai generator Dc”. Dan juga
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu memberikan
materi dan masukannya sehingga terselesainya makalah ini. Dengan keseriusan dan
ketekunan dalam pembuatan makalah karya ilmiah ini, harapan kami dapat
memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca, khususnya memotivasi
untuk memulai menulis karya ilmiah. Serta dapat menjadi pembelajaran bagi kami
dalam pembuatan sebuah makalah, terkhusus dalam materi karya ilmiah. Terlepas dari
semua itu, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi materi maupun dari tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran dari teman-teman demi
perbaikan makalah ini. Akhir kata semoga makalah karya ilmiah ini, dapat menjadi
inspirasi bagi teman-teman dan pembaca, untuk memulai berkarya khususnya dalam
hal tulis menulis.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR............................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................5
1.4 Manfaat..........................................................................................5
.......................................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................6
2.1 Pengertian Alternatof Motor............................................................7
2.2 Komponen Alternatof Motor.............................................................7
2.3 Fungsi Alternator Motor...................................................................9
2.4 Jenis – Jenis Alternator Motor........................................................10
2.5 Prinsip Kerja Alternator Motor........................................................11
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Alternator Motor...................................14
BAB 3 PENUTUP............................................................................................15
3.1 Kesimpulan ..................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar Alternator Motor.............................................................6
Gambar 1.2 Gambar Komponen Alternator Motor............................................9
Gambar 1.3 Gambar Prinsip Kerja Alternator Motor........................................12
Gambar 1.4 Gambar Konstruksi Alternator Motor...........................................13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kurangnya pemahaman tentang alternator mobil, baik dari segi pengertian, fungsi,
jenis-jenis, maupun prinsip kerja sebagai generator DC. Keterbatasan pemahaman
tersebut dapat berdampak pada kinerja sistem kelistrikan mobil yang tidak optimal atau
bahkan mengalami kerusakan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu diadakan penelitian atau studi yang
dapat menjelaskan secara jelas dan komprehensif tentang pengertian alternator mobil,
fungsi alternator mobil, jenis-jenis alternator mobil, dan prinsip kerja alternator mobil
sebagai generator DC. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang alternator mobil,
pemilik mobil atau teknisi dapat memilih alternator mobil yang tepat sesuai dengan
kebutuhan mobil dan sistem kelistrikan yang digunakan, serta dapat melakukan
perbaikan atau penggantian alternator mobil dengan lebih efektif dan efisien.
Oleh karena itu, adanya penelitian atau studi yang menyeluruh tentang alternator
mobil, dan pengertian, fungsi, jenis-jenis, maupun prinsip kerja sebagai generator DC,
sangatlah penting untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang
alternator mobil, sehingga dapat membantu pemilik mobil atau teknisi dalam menjaga
kinerja sistem kelistrikan mobil yang optimal dan menjaga keandalan mobil.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Alternator Mobil
2 Apa saja Komponen Alternator Mobil
3 Apa fungsi Alternator Mobil
4 Apa saja jenis-jenis Alternator Mobil
5 Bagaimana Prinsip Kerja Alternator Mobil Sebagai Generator DC
6 Apa saja kelebihan dan kekurangan Alternator Mobil
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Alternator Mobil dan Fungsinya
2. Menganalisis jenis-jenis Alternator mobil dan perbedaan antara masing-
masing jenis
3. Menggambarkan prinsip kerja alternator mobil sebagai generator DC dan
bagaimana alternator mobil menghasilkan arus DC
4. Menjelasakan kelebihan dan kekurangan Alternator Mobil

1.4 Manfaat
1. Mengetahui pengertian alternator mobil akan membantu memahami
bagaimana komponen ini berfungsi dalam sistem kelistrikan
2. Mengetahui Fungsi Alternator Mobil
3. Mengetahui Jenis-jenis Alternator Mobil
4. Mengetahui Prinsip kerja Alternator Mobil
5. Mengetahui Kelebihan dan kekurangan Alternator Mobil
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Alternator Mobil


Alternator mobil adalah salah satu komponen penting dalam sistem kelistrikan
mobil yang bertanggung jawab untuk menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk
menjalankan semua peralatan listrik di dalam mobil, seperti lampu, sistem audio, kipas,
dan sebagainya. Alternator bekerja dengan memanfaatkan energi kinetik dari mesin
mobil untuk menghasilkan arus listrik secara terus-menerus.
Alternator mobil umumnya terdiri dari bagian-bagian seperti rotor, stator, dan
regulator tegangan. Rotor adalah bagian yang berputar dan terhubung dengan mesin
mobil, sementara stator adalah bagian yang diam dan terletak di sekitar rotor. Ketika
rotor berputar, ia menghasilkan medan magnet yang melintasi kumparan-kumparan di
stator, sehingga menghasilkan arus listrik yang kemudian diteruskan ke sistem
kelistrikan mobil. Regulator tegangan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
arus listrik yang dihasilkan oleh alternator tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan
sistem kelistrikan mobil.

(Gambar 1.1)
2.2 Komponen Alternator Mobil
Alternator mobil terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja bersama-
sama untuk menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk menjalankan sistem
kelistrikan mobil. Berikut adalah beberapa komponen utama dari alternator mobil:

1) Roton coil
Rotor coil adalah kumparan berputar yang berfungsi menyediakan medan
magnet didalam alternator, kita tahu kalau prinsip kerja alternator itu dengan
memanfaatkan perpotongan garis gaya magnet untuk menghasilkan aliran listrik.
2) Stator Coil
Stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi menangkap perpotongan
medan magnet. Seperti yang dijelaskan diatas, untuk menghasilkan aliran listrik maka
medan magnet harus berpotongan dengan kumparan.
3) Alternator Shaft
Poros alternator berfungsi sebagai penghubung antara bagian pulley dengan
rotor. Sehingga putaran dari pulley alternator bisa tersambung ke rotor dan rotor dapat
berputar.
4) Brush
Brush atau sikat adalah komponen tembaga berbentuk kotak kecil, yang
digunakan untuk menghubungkan arus listrik ke rotor coil. Kita tahu kalau rotor itu
perlu arus listrik untuk membangkitkan kemagnetan namun rotor ini juga berputar.
5) Pulley
Pulley berfungsi untuk menerima putaran input dari mesin. Secara teknis, pulley
memang diputar oleh drive belt namun drive belt ini melilit ke pulley crankshaft,
Sehingga begitu pulley cranshaft berputar, maka pulley alternator pun ikut berputar.
6) Bearing
Bearing berfungsi sebagai bantalan yang akan melapisi poros alternator dengan
frame alternator. Sebetulnya bukan hanya pada alternator, semua mekanisme putaran
pada sistem apapun wajib memiliki bearing. Tanpa bearing maka putaran poros bisa
lebih kasar dan berat.
7) Alternator Fan
Kalau anda melihat bagian depan rotor coil, anda akan melihat sirip-sirip kipas.
Fungsi kipas ini adalah untuk mendinginkan kumparan baik stator dan rotor saat
bekerja Kipas ini diperlukan untuk mencegah alternator overheat, karena panas berlebih
didalam alternator akan mengganggu proses pengisian arus listrik secara keseluruhan.
8) Rectifier atau Dioda
Rectifier atau rangkaian dioda adalah komponen untuk mengubah arus AC
menjadi DC. Rectifier diperlukan karena arus output dari stator coil, masih bersifah AC
atau bolak balik. Sementara kelistrikan mobil menggunakan DC. Sehingga diperlukan
rangkaian dioda untuk mengubah arus AC ke DC. Cara pengubahan ini murni tugas dari
dioda dimana dioda dapat memblok aliran arus dari salah satu arah. Sehingga saat arus
AC dialirkan ke dioda maka hanya satu arah saja yang dapat lewat. Sehingga arusnya
menjadi searah/DC.
9) IC Regulator
IC regulator adalah komponen untuk mengatur besar tegangan yang dihasilkan
oleh stator agar tidak melebihi batas 14 Volt. Regulator terletak setelah rectifier, artinya
arus DC yang diatur pada regulator ini.
10) Alternator Socket
Socket alternator pada sistem pengisian IC, umumnya sangat simpel karena
hanya terdiri dari dua buah terminal. Nantinya dua terminal ini akan terhubung ke
brush untuk urusan pembangkitan medan magnet pada rotor coil.
11) Battery Connector
Battery connector adalah baut yang dijadikan sebagai terminal output arus
pengisian. Pada terminal inilah arus output pengisian siap untuk digunakan, jadi baut ini
akan dihubungkan ke kabel positif aki agar dapat digunakan untuk kelistrikan mobil
serta mengisi daya aki.
12) Alternator Housing
Rumah alternator adalah frame atau housing yang berfungsi sebagai pelindung
semua komponen-komponen alternator. Secara umum, ada dua buah frame yang
digunakan, yakni front frame dan end frame. Keduanya memiliki fungsi yang sama
yakni melindungi bagain-bagian alternator.

(Gambar 1.2)

2.3 Fungsi Alternator Mobil


Alternator mobil adalah salah satu komponen penting dalam sistem kelistrikan
mobil. Fungsi utamanya adalah menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk
menjalankan semua peralatan listrik di dalam mobil, seperti lampu, sistem audio, kipas,
dan sebagainya. Selain itu, alternator juga berfungsi sebagai pengisi daya baterai mobil,
yang penting untuk menjaga baterai selalu siap digunakan.
Regulator tegangan pada alternator berfungsi untuk memastikan bahwa arus
listrik yang dihasilkan tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan sistem kelistrikan
mobil. Hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan pada peralatan listrik mobil
akibat arus listrik yang tidak stabil.
Dengan menghasilkan arus listrik yang diperlukan untuk sistem kelistrikan mobil,
alternator juga membantu mengurangi beban mesin yang seharusnya digunakan untuk
menggerakkan peralatan listrik di dalam mobil. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi
mesin dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
Secara keseluruhan, alternator mobil memiliki fungsi yang sangat penting dalam
sistem kelistrikan mobil. Untuk memastikan kinerjanya yang optimal, alternator perlu
dijaga dan diperiksa secara berkala, terutama untuk komponen-komponen seperti belt
drive system, diode, fan, dan brush.

2.4 Jenis-Jenis Alternator Mobil


Alternator adalah sebuah komponen penting pada mobil yang berfungsi untuk
menghasilkan listrik dan mengisi daya baterai mobil. Berikut ini adalah beberapa
macam alternator mobil yang umum digunakan:
1. Alternator 1-phase
Alternator ini memiliki satu kumparan primer dan satu kumparan sekunder.
Umumnya digunakan pada mobil-mobil yang lebih tua dan memiliki daya output yang
rendah.
2. Alternator 3-Phase
Alternator ini memiliki tiga kumparan primer dan tiga kumparan sekunder.
Alternator ini lebih efisien dan biasa digunakan pada mobil-mobil modern dengan daya
output yang lebih tinggi.
3. Alternator dengan regulator internal
Alternator ini dilengkapi dengan regulator tegangan internal sehingga dapat
mengatur output daya sesuai dengan kebutuhan mobil. Alternator ini juga umum
digunakan pada mobil modern.
4. Alternator dengan regulator eksternal
Alternator ini tidak dilengkapi dengan regulator tegangan internal dan
membutuhkan regulator eksternal yang terpisah. Alternator ini lebih mudah rusak dan
jarang digunakan pada mobil modern.

5. Alternator High Output


Alternator ini dirancang untuk mobil dengan kebutuhan listrik yang tinggi, seperti
mobil-mobil yang dimodifikasi dengan sistem audio yang besar atau mobil-mobil balap.
Alternator ini memiliki output daya yang lebih besar dari alternator standar.
6. Alternator Dual Output
Alternator ini memiliki dua output yang dapat mengisi dua baterai secara
bersamaan. Alternator ini umum digunakan pada mobil yang membutuhkan daya yang
tinggi, seperti mobil camper atau kapal.
7. Alternator Brushless
Alternator ini tidak memiliki sikat (brush) pada bagian dalamnya, yang
membuatnya lebih tahan lama dan membutuhkan sedikit perawatan. Alternator ini lebih
mahal dari alternator biasa dan umum digunakan pada mobil-mobil mewah dan mobil-
mobil listrik.

2.4 Prinsip kerja Alternator Mobil


Alternator merupakan salah satu komponen-komponen sistem pengisian
kendaraan. Alternator memiliki peran yang sangat penting pada sistem pengisian yaitu
untuk menghasilkan tegangan dan arus listrik yang nantinya digunakan untuk mengisi
baterai (aki).
Alternator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Listrik
yang dihasilkan oleh alternator berbentuk listrik AC. Untuk merubah arus AC menjadi
DC, maka pada alternator dilengkapi komponen penyearah arus yaitu diode. Diode ini
menjadi satu di dalam alternator. Selain diode, komponen-komponen alternator lainnya
adalah rotor coil, stator coil, kipas pendingin alternator, bearing, slip ring, puli, brush,
shaft dan rangka.
Cara kerja alternator sebenarnya sangat sederhana. Pada saat kunci kontak di
nyalakan atau ON maka arus dari baterai akan mengalir ke rotor alternator. Akibatnya
akan timbul kemagnetan pada rotor coil (elektromagnet). Dalam hal ini maka satu
syarat untuk menghasilkan hukum faraday yaitu medan magnet sudah terpenuhi.
Namun rotor coil belum mampu mengasilkan arus listrik karena belum ada perpotongan
garis gaya medan magnet.

(Gambar 1.3)

Bila sebuah konduktor (penghantar) diletakkan diantara magnet yang memiliki


kutub yang berbeda. Kemudian konduktor tersebut diputar sehingga memotong garis
gaya magnet yang ditimbulkan oleh kedua magnet tersebut. Maka akan timbul induksi
elektromagnetik sehingga akan menghasilkan arus listrik pada ujung konduktor
tersebut. Arus listrik yang dihasilkan oleh konduktor tersebut akan bersifat arus bolak-
balik karena arah arus yang dihasilkan berubah-ubah arahnya. Pada posisi satu (pada
gambar diatas) arah arus menuju ke arah huruf A sedangkan pada saat posisi tiga
(pada gambar diatas) arah arus menuju huruf B.
Hal tersebut diterapkan juga pada alternator, dimana pada alternator terdapat
kumparan yang diam dan kumparan yang bergerak. Pada saat kunci kontak On maka
rotor coil akan dialiri arus listrik sehingga pada rotor coil akan timbul kemagnetan. Pada
saat mesin dihidupkan maka puli alternator juga ikut berputar dan akan memutar rotor
coil.
Di dalam rotor coil terdapat komponen penghantar yaitu stator coil sehingga
ketika rotor coil berputar, akibatnya medan magnet yang dibentuk oleh rotor coil akan
dipotong oleh stator coil sehingga pada stator coil akan timbul induksi elektromagnetik.
Akibat dari induksi elektromagnetik yang terjadi, maka akan menghasilkan arus
listrik pada kumparan stator coil. Arus listrik yang dihasilkan ini akan bersifat arus AC.
Arus bolak balik yang dihasilkan oleh stator coil ini nantinya akan dirubah menjadi arus
searah oleh diode .

(Gambar 1.4)

Pada alternator terdapat empat buah terminal yaitu terminal B, E, F dan terminal
N. Terminal B merupakan terminal output tegangan alternator yang nantinya
dihubungkan ke baterai untuk pengisian arus dan juga dihubungkan ke terminal B
regulator untuk mengatur arus pengisian.Terminal F alternator berhubungan dengan
sikat positif dan rotor coil, serta terhubung dengan terminal F regulator. Terminal N
alternator terhubung dengan netral stator coil, serta terhubung dengan terminal N
regulator. Sedangkan terminal E alternator terhubung dengan sikat negatif dan rotor
coil, serta terhubung dengan terminal E regulator. Terminal E juga dihubungkan dengan
bodi atau rangka alternator yang nantinya bodi alternator dihubungkan dengan terminal
negatif baterai.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Alternator Mobil


1. Kelebihan Alternator Mobil
a) Tingkat Efisiensi Tinggi
Alternator mobil mampu menghasilkan energi listrik dengan tingkat efisiensi
yang cukup tinggi. Hal ini karena alternator menggunakan penguatan medan
magnet yang terkontrol untuk menghasilkan listrik yang diperlukan.
b) Tahan Lama
Alternator mobil dirancang untuk tahan lama dan bekerja pada kondisi yang
berat. Oleh karena itu, alternator mobil dapat bekerja selama bertahun-tahun
tanpa memerlukan perawatan yang terlalu sering.
c) Tingkat Tegangan yang Stabil
Alternator mobil juga menghasilkan tegangan DC yang relatif stabil dan
konstan, meskipun kondisi beban berubah-ubah.
2. Kekurangan Alternator Mobil
a) Biaya Mahal
Alternator mobil relatif mahal dibandingkan dengan generator DC
konvensional.
b) Sulit Dipasang
Alternator mobil memiliki banyak kabel dan konektor yang harus dipasang
secara benar agar dapat berfungsi dengan baik. Hal ini membutuhkan keahlian
dan pengalaman khusus dalam pemasangan alternator mobil.
c) Memerlukan Regulator Tegangan
Alternator mobil menghasilkan arus AC yang kemudian diubah
menjadi arus DC oleh regulator tegangan. Hal ini menambah biaya dan
kompleksitas sistem listrik mobil secara keseluruhan.

BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Alternator mobil adalah sebuah komponen penting dalam sistem listrik mobil
yang berfungsi menghasilkan energi listrik untuk mengisi baterai dan mengoperasikan
perangkat listrik dalam mobil. Alternator mobil dapat dianggap sebagai generator DC
yang efisien dan tahan lama, namun memerlukan biaya yang cukup mahal dan
perawatan yang sulit. Terdapat beberapa jenis alternator mobil, antara lain alternator
tipe brushless dan tipe brushed, yang memiliki perbedaan dalam cara mereka
menghasilkan medan magnet dan kapasitas daya serta tegangan yang dihasilkan.
Prinsip kerja alternator mobil sebagai generator DC didasarkan pada hukum
elektromagnetik Faraday dan Lenz. Ketika poros alternator diputar, medan magnet
berputar menghasilkan arus listrik pada kumparan gulungan yang terletak di sekitarnya.
Arus ini kemudian diubah menjadi arus searah oleh regulator tegangan untuk mengisi
baterai dan mengoperasikan perangkat listrik dalam mobil. Kelebihan alternator mobil
antara lain efisiensi yang tinggi, tahan lama, dan menghasilkan tegangan DC yang
stabil. Namun, alternator mobil juga memiliki kekurangan seperti biaya yang mahal,
sulit dipasang, dan memerlukan regulator tegangan yang memperumit sistem listrik
mobil secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.autoexpose.org/2018/08/komponen-
alternator.html
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/ketahui-ini-fungsi-alternator-
dan-komponennya?pages=all
https://www.teknik-otomotif.com/2017/12/prinsip-kerja-
alternator.html
https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-
content/beginilah-fungsi-dan-cara-kerja-alternator-mobil/

Anda mungkin juga menyukai