Anda di halaman 1dari 9

Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No.

2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

STUDI PENGUJIAN KESEREMPAKAN PEMUTUS TENAGA (PMT) 150 KV


MENGGUNAKAN BREAKER ANALYZER DI GARDU INDUK

Edi Suhardi Rahman1, Muhammad Yusuf Mappeasse2, Hasrul3


1
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
edisuhardi@unm.ac.id
2
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
muh.yusuf.mappeasse@unm.ac.id
3
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Makassar
hasrulbakri@unm.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui keserempakan
pemutus tenaga (PMT) 150 kV di gardu Induk Jeneponto. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian pada
kontak PMT 150 kV bay line Jeneponto-Punagaya #2 dengan mengukur keserempakan waktu kerja kontak
open dan close menggunakan alat ukur Breaker Analyzer. Pengujian yang dilakukan pada pemeliharaan 2
tahunan yaitu pada tahun 2020 dan 2022. Standar SPLN NO.52-1 1984 waktu maksimum membuka dan
menutup kontak PMT untuk sistem 150 kV tidak melebihi 120 ms. Dimana hasil pengujian keserempakan
yang dihasilkan menggunakan breaker analyzer masih dalam batas standar PLN. Kemudian untuk hasil
pengujian selisih waktu pada tahun 2020 dan 2022 juga sudah sesuai dengan standar PLN yaitu dengan
selisih waktu kontak <10 ms, maka dinyatakan PMT 150 kV di Gardu Induk Jeneponto tersebut masih layak
untuk digunakan. Apabila selisih waktu PMT 150 kV tidak sesuai dengan standar, salah satu penyebabnya
adalah motor yang terdapat pada box kontrol PMT di kontak salah satu fasa melakukan pengisian dengan
waktu pengisian motor yang lebih cepat dari kedua motor pada fasa lainnya, sehingga otomatis kekuatan
mekanik penggerak dari spring (pegas) yang dimiliki oleh kontak PMT pada salah satu fasa ketika menutup
kontaknya menjadi lebih kuat daripada kedua kontak pada fasa lainnya. Mengatasi permasalahan tersebut,
direkomendasikan untuk melakukan penyetelan pada moving contact yang dimiliki oleh PMT 150 kV
tersebut.
Kata Kunci: Pemutus Tenaga, Keserempakan, Breaker Analyzer

STUDY OF SYSTEMS TESTING OF POWER BREAKERS (PMT) 150 kV USING BREAKER


ANALYZER AT JENEPONTO SUBSTANCES

ABSTRACT
This research is a quantitative descriptive study that aims to determine the Synchronously power breaker
(PMT) 150 kV at the Jeneponto substation. Therefore, the reliability of this PMT must always be
maintained. In this study, two tests were conducted on the contact PMT 150 kV bay line Jeneponto-
Punagaya #2 by measuring the Synchronously working time of the open and closed contacts using a
Breaker Analyzer. Tests carried out on 2-year maintenance, namely in 2020 and 2022. SPLN Standard
NO.52-1 1984 The maximum time for opening and closing PMT contacts for a 150 kV system does not
exceed 120 ms. Where the results of the synchronously test produced using the breaker analyzer are still
within PLN's standard limits. Then the test results for the difference in time in 2020 and 2022 are also in
accordance with PLN standards, namely with a contact time difference of <10 ms, it is stated that the 150
kV PMT at the Jeneponto Substation is still feasible to use. If the 150 kV PMT time difference is not in
accordance with the standard, one of the reasons is that the motor in the PMT control box is in contact
with one of the phases charging with a faster motor charging time than the two motors in the other phases,
so that the mechanical force of the spring is automatically driven (spring) owned by the PMT contact on
one of the phases when closing the contact becomes stronger than the two contacts on the other phase.
Overcoming this problem, it is recommended to make adjustments to the moving contact owned by the PMT
150 kV.
Keyword: Circuit Breaker, Synchronously, Breaker Analyzer

119
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No. 2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

PENDAHULUAN penting untuk dirawat dan dipelihara secara rutin


dengan cara melakukan serangkaian pengujian
Gardu induk merupakan bagian dari sistem
untuk menentukan kelayakan operasi kerja dari
kelistrikan yang ada di Gardu Induk Jeneponto yang
PMT tersebut, berdasarkan dari beberapa parameter
berfungsi mentransformasikan daya listrik. Gardu
pengujian yang dilakukan pada tanggal 10 Agustus
induk mempunyai peralatan-peralatan sebagai
2021 sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
pendukung kinerjanya. Untuk tetap menjaga
Berdasarkan hasil wawancara yang telah
keandalan peralatan-peralatan tersebut, perlu
dilakukan dengan karyawan bernama Putra Syawal
adanya pemeliharaan secara berkala. Pemeliharaan
Keandre pada tanggal 15 Juni 2022 di Unit Layanan
merupakan salah satu hal terpenting yang harus
Transmisi & Gardu Induk (ULTG) Jeneponto,
diperhatikan dalam pengoperasian sistem transmisi
bahwa keserempakan pemutus tenaga memiliki
tenaga listrik. Hal tersebut akan membuat
standar selisih waktu yang diizinkan adalah <10 ms.
kebutuhan energi listrik ke konsumen akan terlayani
Jika PMT tidak serempak, maka dapat menjadi
dengan baik, selain itu harga peralatan sistem tenaga
suatu gangguan didalam sistem tenaga listrik dan
listrik yang mahal mendorong perlunya
menyebabkan sistem proteksi bekerja. Standar
pemeliharaan secara berkala. Salah satu peralatan
SPLN NO.52-1 1984 waktu maksimum membuka
yang dilakukan pemeliharaan rutin yaitu pemutus
dan menutup kontak PMT untuk sistem 150 kV
tenaga (PMT).
selama 120 ms. Waktu kerja kontak PMT pada saat
Pemutus tenaga merupakan saklar mekanis yang
Open lebih cepat daripada waktu kerja PMT pada
dirancang untuk melihat kondisi dan titik kerusakan
saat close. Kemudian untuk keserempakan kontak
pada gardu induk. PMT akan bekerja saat terjadi
dapat dihitung dengan membandingkan selisih nilai
gangguan, PMT akan membuka (open) saat terjadi
tertinggi dengan nilai terendah. Ketika suatu PMT
gangguan hubung singkat pada sistem transmisi di
mengalami kasus selisih waktu kerja kontak PMT
gardu induk [1]. PMT mempunyai peran yang
pada saat close sebesar 12 ms melebihi batas standar
sangat penting dalam sistem di gardu induk, karena
yang ditentukan yaitu 10 ms, maka keserempakan
PMT merupakan peralatan yang akan memutus arus
PMT dinyatakan jelek atau tidak sesuai dengan
beban saat adanya gangguan. Apabila PMT tidak
standar yang telah ditetapkan.
dapat bekerja saat adanya gangguan maka akan
Hal tersebut tentunya harus dilakukan perawatan
menyebabkan kerusakan pada peralatan lain.
yang dilakukan secara terus-menerus agar tetap
Dengan demikian, diharapkan adanya pemeliharaan
terjaga dengan baik keserampakan PMT. Jika
secara berkala dapat membuat peralatan listrik
terdapat nilai yang tidak memenuhi standar yang
bekerja lebih lama dengan performa maksimal,
ditentukan, perbaikan dapat dilakukan dengan
sehingga pelayanan terhadap konsumen tetap
melakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya
terjaga dengan baik.
adalah pemeriksaan tegangan kerja, pemeriksaan
Pemeliharaan pemutus tenaga diperlukan karena
koil, pemeriksaan auxillary contact/kontaktor,
pentingnya peralatan tersebut untuk memutus dan
penggantian part mekanik yang rusak, pemeriksaan
mengalirkan tenaga listrik serta untuk perlindungan
roda penggerak dan perbaikan mekanik
terhadap peralatan lainnya. Terputusnya sistem
penggerak[2]. Perbedaan selisih waktu yang terlalu
transmisi tenaga listrik dan kerusakan peralatan
lama akan mengakibatkan adanya lonjakan arus
dapat terjadi jika pemutus tenaga gagal beroperasi
maupun tegangan pada fasa lainnya yang akan
karena kurangnya pemeliharaan preventif.
menyebabkan rusaknya peralatan lain yang
Pemeliharaan PMT dilakukan dengan melakukan
terhubung pada PMT tersebut. Pemeliharaan secara
pengujian terhadap semua komponen yang ada di
berkala dengan melakukan pengujian keserempakan
pemutus tenaga diantaranya adalah melakukan
kontak PMT sangat diperlukan agar PMT dapat
pengujian terhadap tahanan isolasi, tahanan kontak,
bekerja secara serempak dan dalam waktu yang
tahanan pentanahan dan keserempakan kontak PMT
cepat, sehingga kerusakan peralatan yang
[2].
disebabkan tidak serempaknya PMT saat menutup
Apabila PMT sedang bermasalah dan kebetulan
(close) maupun membuka (open) dapat
terjadi gangguan di sistem transmisinya, peralatan
diminimlaisir [3].
lainnya yang terdapat di dalam sebuah bay line
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti
tersebut dapat terkena dampak dari arus berlebih
tertarik melakukan penelitian pada Gardu Induk
yang dihasilkan sehingga dapat menyebabkan
Jeneponto dengan mengambil judul penelitian
kerusakan pada peralatan tersebut. Rusaknya
“Studi Pengujian Keserempakan PMT 150 kV
peralatan dalam sebuah Gardu Induk tentunya dapat
menggunakan Breaker Analyzer di Gardu Induk
menyebabkan penyaluran dan distribusi tenaga
Jeneponto”.
listrik terganggu, dengan demikian PMT ini sangat
120
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No. 2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 2. Dokumentasi
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian Dokumentasi dilakukan sebagai teknik
ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan pengumpulan data dengan menghimpun dan
kuantitatif. Tujuan penelitian deskriptif dengan menganalisis dokumen-dokumen, baik tertulis,
pendekatan kuantitatif ini adalah untuk membuat gambar maupun elektronik. Metode dokumentasi
gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan adalah metode pengumpulan data mengenai hal-hal
secara objektif yang menggunakan angka, mulai atau variasi yang berupa catatan, buku, agenda dan
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data sebagainya. Metode ini digunakan sebagai
tersebut serta penampilan dan hasilnya. Penelitian pendukung dalam melakukan penelitian yaitu
ini memberikan gambaran tentang waktu memperoleh data keserempakan PMT melalui alat
keserempakan kontak pada pemutus tenaga (PMT) ukur breaker analyzer pada gardu induk Jeneponto.
di Gardu Induk Jeneponto. Adapun dokumentasi data yang diperlukan adalah
single line diagram GI Jeneponto, Spesifikasi PMT
B. Tempat dan Waktu Penelitian
yang diuji, hasil pengujian keserempakan, dan
Penelitian dilaksanakan di Gardu Induk
instruksi kerja pengoperasian penganalisa PMT
Jeneponto yang berlokasi di Jl. Poros Bantaeng-
menggunakan ISA CBA 1000.
Jeneponto Kalumpang Loe, Arungkeke, Kab.
Jeneponto, Sulawesi Selatan. Penelitian G. Instrumen Penelitian
dilaksanakan mulai September 2022.
1. Wawancara
C. Objek Penelitian Pengumpulan data dengan cara wawancara
Objek pada penelitian ini adalah Pemutus menggunakan instrumen sebagai pedoman untuk
Tenaga (PMT) menggunakan Breaker Analyzer di memperoleh data hasil wawancara dari Supervisor
Gardu Induk Jeneponto. sebagai narasumber. Kisi-kisi instrumen lembar
wawancara dapat digambarkan sebagai berikut:
D. Variabel Penelitian
Variabel merupakan indikator penting yang TABEL 1. KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA
menentukan keberhasilan penelitian, sebab variabel Nomor Jumlah
penelitian menjadi titik perhatian dalam suatu Variabel Sub Variabel Butir Butir
Item Item
penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah
Pemutus Tenaga
Pengujian Keserempakan Pemutus Tenaga (PMT) 1,2,3 3
(PMT)
dengan menghitung selisih waktu (delta time) GI
Keserempakan
pemutus tenaga saat Close Time dan Open Time. Jeneponto 4,5,6,7 4
PMT
E. Definisi Operasional Variabel Breaker Analyzer 8,9,10 3
Pengujian Keserempakan Pemutus Tenaga Jumlah 10
(PMT) merupakan kegiatan untuk mengetahui 2. Dokumentasi
keserempakan saat Open/Close dengan menghitung Teknik ini bertujuan untuk memperoleh data
selisih waktu (delta time) kerja kontak pada langsung dari tempat penelitian meliputi hasil
pemutus tenaga (PMT) yang bekerja pada saat pengukuran keserempak PMT di Gardu Induk
terjadi trip secara serentak yang akan menyebabkan Jeneponto serta dokumen yang berkaitan dengan
gangguan pada sistem yang ada di gardu induk. pengujian PMT 150 kV khususnya pada pengujian
F. Teknik Pengumpulan Data keserempakan. Berikut paduan yang akan
Teknik pengumpulan data yang digunakan digunakan:
dalam penelitian adalah sebagai berikut: TABEL 2. KISI-KISI PADUAN DOKUMENTASI
Jumlah
1. Wawancara No. Dokumentasi yang dibutuhkan
Item
Wawancara yaitu salah satu teknik 1. Single Line Diagram GI Jeneponto 1
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti
2. Instruksi Kerja Pengoperasian 1
untuk memperoleh informasi tentang pengujian
Penganalisa PMT Menggunakan
keserempakan pemutus tenaga (PMT) ISA CBA 1000
menggunakan breaker analyzer di Gardu Induk 3. Spesifikasi PMT yang diuji 1
Jeneponto dengan jalan mengadakan komunikasi
4. Hasil Pengujian Keserempakan 2
dan tanya jawab dengan orang yang berkompeten PMT 150 kV
dengan objek penelitian. Jumlah 5

121
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No. 2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

2. Pengujian Tahanan Kontak


H. Teknik Analisis Data Pengukuran tahanan kontak dilaksanakan guna
Teknik analisis data yang digunakan adalah mengukur nilai resistansi yang mengakibatkan
dengan cara membandingkan hasil uji dengan adanya rugi daya. Sesuai dengan standart tahanan
standar yang tertera dengan menggunakan rumus kontak adalah tidak melebihi atau < 50 µΩ. Berikut
pada persamaan yang sudah ditetapkan pada buku merupakan proses pengukuran tahanan kontak [6].
PLN pedoman pemeliharaan PMT. Analisis a. Melakukan grounding pada pemutus tenaga
perhitungan tahanan isolasi menggunakan rumus yang akan dilakukan pengujian.
persamaan (1), analisisperhitungan tahanan kontak b. Memasangkan kabel berwarna merah (+) pada
menggunakan rumus pada persamaan (2), dan terminal atas PMT.
analisis perhitungan keserempakan kontak c. Memasangkan kabel berwarna hitam (-) pada
menggunakan rumus pada persamaan (3) [4]. terminal bawah PMT.
𝑉 d. Memilih inject arus pada alat ukur sebesar 100
𝐼=𝑅 (1) A.
Keterangan: e. Memulai melakukan pengujian dan mencatat
𝐼 = Arus (mA) hasilnya. Pengukuran tahanan kontak
𝑉 = Tegangan (V) ditunjukkan pada Gambar 2.
𝑅 = Tahanan (Ω)
𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 (2)
Keterangan :
𝑊 = Daya (Watt)
𝐼 = Arus (mA)
𝑅 = Tahanan (Ω)
∆𝑡 = 𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑡𝑚𝑖𝑛 (3)
Keterangan:
∆𝑡 = selisih waktu
𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 = waktu tertinggi
𝑡𝑚𝑖𝑛 = waktu terendah
I. Langkah Kerja Pengujian PMT 150 Kv Gambar 2. Rangkaian Pengujian Tahanan
1. Pengujian Tahanan Isolasi Kontak
Pengukuran tahanan isolasi dilaksanakan guna 3. Tahanan Pentanahan
mengukur berapa nilai kebocoran arus yang terjadi.
Pengukuran uji tahanan pentanahan ini
Batasan tahanan isolasi ialah 1 KV sebesar 1 MΩ, mengunakan suatu alat ukur berupa (Earth
arus bocor yang diperbolehkan setiap 1 KV sebesar Resistance Tester) (PT.PLN, 2014). Menurut
1 mA. Berikut merupakan proses pengukuran Menurut IEEE guide for safety in ac subtation
tahanan isolasi [5].
grounding maksimal nilai standar tahanan
pentanahan pada PMT switcgearGardu Induk 150
kV yaitu sebesar < 1 ohm [4].Cara pengujian
sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian Pengujian Tahanan Isolasi


a. Melakukan pemasangan local grounding,
pemasangan local grounding
b. Melaksanakan pengukuran tahanan isolasi
terminal atas-ground Gambar 3. Rangkaian Pengujian Tahanan
c. Melaksanakan pengukuran tahanan isolasi bagian Pentanahan
bawah-ground
d. Melaksankan pengukuran tahanan isolasi bagian a. Persiapkan pelat untuk ditancapkan pada tanah
atas-bawah dan 3 kabel proble yang terdapat pada alat ukur,
kabel ini ada 3 warna diantaranya merah kuning
dan hijau.

122
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No. 2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

b. Pengukuran dilakukan 3 kali pada masing untuk pengujian Keserempakan PMT dengan
masing fasa PMT, dengan menghubungkan 2 mengikuti petunjuk/panduan pada display alat
kabel merah dan kuning ke pelat yang uji.
ditancapkan ke tanah yang berjarak 5 sampai 10 i. Memastikan PMT dalam kondisi open apabila
meter. akan melakukan pengujian keserempakan close
c. Kemudian bersihkan terlebih dahulu plat pada time. Demikian juga sebaliknya. Hal ini bisa
grounding PMT yang akan di ukur mengunakan dilihat pada indikator di kotak kontrol PMT.
sikat atau amplas agar kabel proble terhubung Apabila PMT dalam kondisi open indikator
dengan baik. menunjukkan “0” sedangkan PMT kondisi close
d. Hubungkan kabel proble hijau ke grounding indikatornya adalah “1”.
PMT yang telah dibersihkan. j. Menekan tombol start agar PMT bekerja
e. Atur selektor knob alat ukur untuk pengukuran (open/close) untuk melakukan pengujian
grounding. keserempakan PMT kerja kontak Open dan
Close.
4. Pengujian Keserempakan
Langkah-langkah dalam pengujian k. Catat hasil pengujian.
keserempakan 150 kV bay Punagaya #2 di Gardu HASIL DAN PEMBAHASAN
Induk Jeneponto, sebagai berikut [7]:
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Pengujian Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi dilakukan dengan
menggunakan alat ukur Megger dengan tegangan
yang diinput 5 kV. Hasil pengujian ditunjukkan
pada Tabel 3.
TABEL 3. HASIL PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI
Hasil Pengukuran Hasil Pengukuran
(MΩ) (MΩ)
Titik Tahun 2020 Tahun 2022
Acuan
Ukur R S T
R S T
Gambar 4. Rangkaian Pengujian Keserempakan
Atas-
Bawah 1500 3000 2000 2000 1800 5000
a. Sebelum memasang main contact alat uji,
pastikan PMT dalam posisi masuk (close) dan Atas- 1 kV/1
2000 1500 2500 3000 2500 1500
Tanah MΩ
kedua sisi PMT terpasang pentanahan lokal
Bawah- 2150 1800 3500 2570 3450 2780
untuk menghindari induksi tegangan Tanah 00 00 00 00 00 00
b. Alat uji dapat dioperasikan dengan
menggunakan baterai yang terdapat pada alat uji 2. Hasil Pengujian Tahanan Kontak
atau dengan menghubungkan alat uji dengan Pengukuran tahanan kontak PMT dilakukan pada
sumber tegangan 220 V. setiap fasa PMT dengan menggunakan alat uji
c. Rangkai alat uji untuk dihubungkan pada Mjolner 600. Hasil pengujian ditunjukkan pada
peralatan PMT ke kontak fasa R, S, T, di Tabel 4.
pole/chamber atas dan pole/chamber bawah TABEL 4. HASIL PENGUJIAN TAHANAN KONTAK
PMT. Hasil Hasil
d. Hubungkan kabel (konektor 4 pin/kabel) pada Pengukuran Pengukuran
Titik Arus (µΩ) (µΩ)
rangkaian kontrol yang terdapat pada kotak Ukur
Acuan
Injeksi Tahun 2020 Tahun 2022
kontrol PMT maupun kotak control bay.
R S T R S T
e. Menghubungkan alat uji Circuit Breaker
Analyzer ke sumber tegangan yang sesuai (220 𝑅
Atas – 100 A 75 5 42 32 29 33
≤ 120%
VAC) & pastikan Power On/Off alat pada posisi bawah
nilai
(PMT
Off. ON)
pabrika 200 A 73 2 31 31 29 33
f. Mengaktifkan alat uji Circuit Breaker Analyzer n

dengan memposisikan saklar On/Off pada posisi 3. Hasil Pengujian Tahanan Pentanahan
On. Pengujian tahanan pentanahan pada PMT 150 kV
g. Masukkan data/spesifikasi PMT yang akan di uji pada pemeliharaan 2 tahunan bay line punagaya #2
dengan media keypad dan display monitor pada dengan menggunakan earth tester hasil pengujian
alat uji. sebagai berikut:
h. Melakukan operasi alat Circuit Breaker Analyzer
123
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No. 2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

TABEL 5. HASIL PENGUJIAN TAHANAN a. Terminal Atas – bawah


PENTANAHAN 5000 𝑉
Hasil Pengukuran Hasil 𝑅 = 1500 𝑀Ω = 3.3 𝑚𝐴
Titik
Acuan
(Ω) Pengukuran (Ω) 5000 𝑉
Ukur Tahun 2020 Tahun 2022 𝑆= = 1.6 𝑚𝐴
R S T R S T
3000 𝑀Ω
5000 𝑉
𝑇= = 2.5 𝑚𝐴
Term. 2000 𝑀Ω
𝑅
Penta 0,82 0,82 0,82 0.9 0.9 0.9 b. Terminal Atas – tanah
≤1Ω
nahan 5000 𝑉
𝑅= = 2.5 𝑚𝐴
2000 𝑀Ω
5000 𝑉
4. Hasil Pengujian Keserempakan 𝑆= = 3.3 𝑚𝐴
a. Hasil Pengujian PMT 150 kV Kontak Terbuka 1500 𝑀Ω
5000 𝑉
(Open/Trip) 𝑇= = 2 𝑚𝐴
2500 𝑀Ω
TABEL 6. HASIL PENGUJIAN WAKTU OPEN c. Terminal Bawah – tanah
Phasa 5000 𝑉
Standar Pengukuran Tahun 𝑅 = 215000 𝑀Ω = 0.023 𝑚𝐴
(ms) 5000 𝑉
R 38 𝑆= = 0.027 𝑚𝐴
180000 𝑀Ω
∆𝑡 ≤ 10 ms 2020 S 39.5 5000 𝑉
(Buku Kondisi 𝑇= = 0.014 𝑚𝐴
T 40 350000 𝑀Ω
Pedoman Terbuka
Pemeliharaa (Open) R 32 Hasil pengujian tahanan isolasi tahun 2022
n) 2022 S 31.5 sebagai berikut:
𝑉
T 29.5 𝐼=
𝑅
b. Hasil Pengujian PMT 150 kV Kontak Tertutup a. Terminal Atas – bawah
5000 𝑉
(Close) 𝑅 = 2000 𝑀Ω = 2.5 𝑚𝐴
TABEL 7. HASIL PENGUJIAN WAKTU CLOSE 5000 𝑉
𝑆= = 2.7 𝑚𝐴
Standar Pengukuran Tahun Phasa (ms) 1800 𝑀Ω
5000 𝑉
R 68 𝑇= = 1 𝑚𝐴
5000 𝑀Ω
∆𝑡 ≤ 10 ms 2020 S 68 b. Terminal Atas – tanah
Kondisi T 70.5 5000 𝑉
(Buku 𝑅 = 3000 𝑀Ω = 1.6 𝑚𝐴
Tertutup
Pedoman R 75 5000 𝑉
(Close) 𝑆= = 2 𝑚𝐴
Pemeliharaan) 2022 S 74.5 2500 𝑀Ω
5000 𝑉
T 53 𝑇= = 3.3 𝑚𝐴
1500 𝑀Ω
c. Hasil Pengujian Ulang PMT 150 kV Kontak c. Terminal Bawah – tanah
5000 𝑉
Close Tahun 2022 𝑅= = 0.019 𝑚𝐴
257000 𝑀Ω
TABEL 8. HASIL PENGUJIAN ULANG WAKTU CLOSE 5000 𝑉
Selisih 𝑆= = 0.014 𝑚𝐴
Phasa 345000 𝑀Ω
Standar Pengukuran Tahun Waktu 5000 𝑉
(ms) 𝑇= = 0.017 𝑚𝐴
(∆𝒕) 278000 𝑀Ω
Kondisi R 72
∆𝑡 ≤ 10 S 68 Merujuk pada nilai standar tahanan isolasi PMT
Tertutup 2022 4 ms
ms
(Close) T 71
150 kv yaitu 1 kV/ 1 MΩ, dalam arti 1 kV dapat
mengisolasi 1MΩ atau 1 kV/1 mA, dari hasil
B. Pembahasan pengujian tersebut maka kemampuan isolasi pada
1. Analisis Hasil Pengujian Tahanan Isolasi PMT dalam keadaan baik karena masih dalam nilai
Pengukuran atau pengujian tahanan isolasi standar. Jika tanahan isolasi tidak sesuai dengan
bertujuan untuk mengetahui kebocoran arus pada nilai standar, maka harus dilakukan pengujian
setiap fasa pemutus tenaga (PMT) 150 kV. Hasil ulang, tetapi jika nilai pengukuran masih tetap maka
pengujian tahanan isolasi tahun 2020 & 2022 adanya pergantian [8].
sebagai berikut:
1. Analisis Hasil Pengujian Tahanan Kontak
Hasil pengujian tahanan isolasi tahun 2020
Tabel 4 didapat hasil pengujian tahanan kontak
sebagai berikut [6]:
pada tahun 2020 dan 2022 pada PMT 150 kV
𝑉
𝐼= dengan arus yang mengalir 100 A dan 200 A. untuk
𝑅
124
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No. 2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

mengetahui rugi-rugi daya 𝑊 = 𝐼 2 × 𝑅 [1]. Maka 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑅 = 32 𝑚𝑠


rugi-rugi yang didapat hasil pada masing-masing 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑆 = 31.5 𝑚𝑠
fasa R, S, T, yaitu: 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑇 = 29.5 𝑚𝑠
a. Rugi-rugi daya tahun 2020 ∆𝑡 𝑂𝑝𝑒𝑛 = 𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑡𝑚𝑖𝑛
Fasa R : 𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 = 1002 𝐴 × (75 × 10−6 )Ω = 𝑡32 − 𝑡29.5
= 0,75 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,00075 𝑘𝑊 = 2.5 𝑚𝑠
Fasa S : 𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 = 1002 𝐴 × (5 × 10−6 )Ω Berdasarkan data perhitungan pada tabel 6,
= 0,05 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,00005 𝑘𝑊 diketahui waktu kerja kontak PMT tahun 2020 dan
Fasa T : 𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 = 1002 𝐴 × (42 × 10−6 )Ω 2022 yang diperoleh ketika membuka (open) yang
= 0,42 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,00042 𝑘𝑊 diperoleh dari pengujian tersebut masih dalam batas
b. Rugi-rugi daya tahun 2022 standar yang diizinkan berdasarkan standar No.
Fasa R : 𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 = 1002 𝐴 × (32 × 10−6 )Ω 0520-2.K/DIR/2014, yaitu maksimal selama 120 ms
= 0,32 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,00032 𝑘𝑊 dengan toleransi ±110%. Sedangkan untuk
Fasa S : 𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 = 1002 𝐴 × (29 × 10−6 )Ω perbedaan selisih waktu kerja (Δt) terbesar dari tiap
= 0,29 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,00029 𝑘𝑊 fasa PMT pada tahun 2020 adalah 2 ms dan pada
Fasa T : 𝑊 = 𝐼2 × 𝑅 = 1002 𝐴 × (33 × 10−6 )Ω tahun 2022 adalah 2.5 ms. Selisih waktu ini masih
= 0,33 𝑤𝑎𝑡𝑡 = 0,00033 𝑘𝑊 di bawah standar pabrikan dari PMT, yaitu ≤ 10 ms.
Dari data yang yang diperoleh nilai semakin Selisih waktu (Δt) inilah yang menunjukkan
kecil makan semakin baik karena rugi-rugi daya serempak atau tidaknya PMT ketika bekerja, di
akan menjadi kecil. Pada pengujian ini nilai tahanan mana semakin kecil selisih waktu kerja PMT di tiap
kotak masih dalam nilai standar. Jika nilai tahanan fasanya, maka dapat dikatakan PMT tersebut
kontak tidak sesuai standar maka diberikan tindakan semakin serempak.
seperti pembersihan pada klem penghantar PMT, b. Hasil Pengujian PMT 150 kV Kontak
apabila nilainya masih tetap maka dilakukan Tertutup (Close)
pengantian. Hasil perhitungan selisih waktu close PMT 150
2. Analisis Hasil Pengujian Tahanan kV pada tahun 2020 dan 2022 sebagai berikut:
Pentanahan Diketahui :
Tabel 5 didapat nilai hasil pengujian setiap fasa 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑅 = 68 ms
PMT tahun 2020 dan 2022. Menurut standar nilai 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑆 = 68 ms
dari PLN nilai standar pentanahan PMT 150 kV 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑇 = 70.5 ms
yaitu < 1Ω. Maka hasil pengujian yang telah ∆𝑡 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑒 = 𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑡𝑚𝑖𝑛
= 𝑡70.5 − 𝑡68
dilakukan memiliki nilai yang masih baik dan dalam
= 2.5 𝑚𝑠
standar yang berlaku. Semakin kecil hasil
Diketahui :
pengukuran maka semakin baik dan semakin besar 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑅 = 75 ms
pengukuran maka semakin kurang baik. Tahanan 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑆 = 74.5 ms
pentanahan bertujuan untuk mengalirkan arus 𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑇 = 53 ms
gangguan ke dalam tanah sehingga aman untuk ∆𝑡 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑒 = 𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑡𝑚𝑖𝑛
manusia dan peralatan lainnya agar tidak rusak. = 𝑡75 − 𝑡53
= 22 𝑚𝑠
3. Analisis Hasil Pengujian Keserempakan
Berdasarkan data hasil perhitungan pada tabel
a. Hasil Pengujian PMT 150 kV Kontak
7, diketahui bahwa hasil pengujian kecepatan waktu
Terbuka (Open/Trip)
Hasil perhitungan selisih waktu open PMT 150 kerja kontak ketika menutup (close) kontak pada
fasa R, S, dan T tahun 2020 dan 2022 masih dalam
kV pada tahun 2020 & 2022 sebagai berikut [6]:
Diketahui : batas normal dan tidak melebihi besarnya waktu
𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑅 = 38 ms kerja yang telah ditentukan oleh pabrikan ataupun
𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑆 = 39.5 ms PLN itu sendiri. Namun, untuk perbedaan selisih
𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑇 = 40 ms waktu terbesar yang dimiliki PMT tahun 2022 oleh
∆𝑡 𝑂𝑝𝑒𝑛 = 𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑡𝑚𝑖𝑛 tiap kontak tersebut ketika menutup adalah 22 ms,
= 𝑡40 − 𝑡38 di mana nilai ini melebihi dari Selisih waktu terbesar
= 2 𝑚𝑠 yang diijinkan oleh pabrikan PMT 150 kV yaitu ≤
10 ms.
Perhitungan selisih waktu open PMT 150 kV pada
tahun 2022 sebagai berikut:
Diketahui:

125
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No. 2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

c. Hasil Pengujian Ulang PMT 150 kV Kontak yang diperoleh tidak lebih dari 120 ms
Close Tahun 2022 berdasarkan standar No. 0520-2.K/DIR/2014.
Hasil perhitungan selisih waktu close PMT 150 2. Besar selisih waktu atau delta time kontak PMT
kV pada tahun 2022 sebagai berikut: saat open/close pada tahun 2020 masih dalam
Diketahui : batas standar PLN. Namun pada tahun 2022
𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑅 = 72 ms selisih waktu pada pengujian close PMT
𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑆 = 68 ms memperoleh nilai delta time yang melebih
𝐹𝑎𝑠𝑎 𝑇 = 71 ms standar yaitu <10 ms, sehingga dilakukan
∆𝑡 𝑐𝑙𝑜𝑠𝑒 = 𝑡𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑡𝑚𝑖𝑛 penyetelan pada moving contact PMT sehingga
= 𝑡72 − 𝑡68 selisih antar fasa kembali normal setelah
= 4 𝑚𝑠
dilakukan pengujian ulang. Maka dapat
Berdasarkan data hasil perhitungan pada tabel 8, disempulan bahwa PMT 150 kV Gardu Induk
diketahui bahwa hasil pengujian kecepatan waktu Jeneponto masih layak untuk digunakan.
kerja kontak ketika menutup (close) kontak pada
fasa R, S, dan T sudah dalam batas normal dan tidak DAFTAR PUSTAKA
melebihi besarnya waktu kerja yang telah
ditentukan oleh pabrikan dan berdasarkan standar [1] Irwan Pranomo, “Analisis Pengujian Pemutus
No. 0520-2.K/DIR/2014, yaitu maksimal selama Tenaga Bay Gondangrejo 2 Dalam
120 ms dengan toleransi ±110%. Hasil perhitungan Pemeliharaan Dua Tahunan Di Gardu Induk
selisih waktu (delta time) saat close adalah 4 ms, Palur,” J. Chem. Inf. Model., 2019.
dimana nilai ini sudah sesuai standar oleh PMT 150 [2] A. Prawira, “Analisis Pengujian Pemutus
kV yaitu ≤ 10 ms. Tenaga Bay Kedungombo 2 Dalam
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada PMT Pemeliharaan Dua Tahunan Di Gardu Induk
150 kV di Gardu Induk Jeneponto menggunakan Purwodadi,” Eprints.Ums.Ac.Id, Pp. 1–22,
Breaker Analyzer untuk mengukur keserempakan 2019.
PMT yang dilakukan dalam pengujian dua tahunan [3] A. Fikri, H. Rudito, And Usman, “Analisis
di PT. PLN (Persero) untuk hasil pengujian pada Pengujian Pemutus Tenaga (PMT) Bay
kontak Open tahun 2020 & 2022 sudah sesuai Punagaya Dalam Pemeliharaan Dua Tahunan
dengan standar, namun untuk hasil pengujian waktu Di Gardu Induk Tallasa,” Jurnal.Poliupg.Ac.Id,
kontak close pada tahun 2022 melebihin nilai No. September, Pp. 2–6, 2021, [Online].
standar. Kemudian dilakukan penyetelan ulang pada Available:
moving contact PMT dan pembersihan pada body Http://Jurnal.Poliupg.Ac.Id/Index.Php/Sntei/A
PMT, serta kabel pada breaker analyzer juga perlu rticle/View/2813.
diperhatikan sebelum melakukan pengujian dengan [4] D. Arsyi Saputra, A. Imam Agung, And S.
melakukan pengetesan pada kabel menggunakan Isnur Haryudo, “Analisis Kelayakan Pemutus
avo meter untuk melihat apakah kabel masih layak Tenaga Bay Trafo 2 Berdasarkan Hasil Uji
digunakan untuk pengujian atau tidak. Shutdown Measurement Analisis Kelayakan
Setelah dilakukan hal tersebut, hasil perhitungan Pemutus Tenaga Bay Trafo 2 Berdasarkan
selisih waktu pada PMT line Punagaya #2 adalah 4 Hasil Uji Shutdown Measurement Di Gardu
ms, dimana hasil selisih waktu kerja kontak sudah Induk 150 KV Kenjeran Surabaya,” J. Tek.
berdasarkan Buku Pedoman Pemeliharaan Pemutus Elektro, Vol. 11, Pp. 440–446, 2022.
Tenaga No dokumen: PDM/PGI/07:2014 [9]. Hasil [5] Rusdjaja, Tatang, “Buku Pedoman Pemutus
pengujian tahanan isolasi, tahanan kontak dan Tenaga,” Jakarta, No. 0520–2.K/DIR, 2014.
tahanan pentanahan juga menunjukkan hasil yang [6] E. Ariyanto, “Analisis Hasil Pengujian
baik atau sesuai dengan standar PLN. sehingga Tahanan Isolasi Dan Keserempakan Pemutus
dapat disimpulkan bahwa PMT 150 kV bay Tenaga 150 Kv Bay Palur 1 Dan Palur 2 Gardu
Punagaya #2 masih layak untuk dioperasikan. Induk Gondangrejo,” Anal. Has. Penguji.
Tahanan Isolasi Dan Keserempakan Pemutus
SIMPULAN Tenaga 150 Kv Bay Palur 1 Dan Palur 2 Gardu
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Induk Gondangrejo, 2019.
maka dapat disimpulkan bahwa: [7] Maizarah. P., “IK.16-TRS.16 Pengoperasian
1. Setelah dilakukan pengujian 2 tahunan pada Penganalisa PMT Menggunakan ISA CBA
pemutus tenaga 150 kV diketahui keserempakan 1000.pdf.” PT PLN (Persero), 2019.
PMT masih dalam batas wajar dimana standar
keserempakan yang diperoleh dari pengujian
dengan menggunakan breaker anakyzer nilai
126
Jurnal MEDIA ELEKTRIK, Vol. 20, No. 2, April 2023
p-ISSN:1907-1728, e-ISSN:2721-9100

[8] M. R. Ari Susanto, Rudi Kurnianto,


“Berdasarkan Hasil Uji Tahanan Isolasi ,
Tahanan,” Fak. Tek. Univ. Tanjungpura, 2014.
[9] G. C. Purnama, “Institut sains dan teknologi
nasional fakultas teknologi industri,” 2015.

127

Anda mungkin juga menyukai