Anda di halaman 1dari 3

Nama Aisyah

NIM 90400121114
Judul Peran pengawasan komisaris independen dalam penurunan
resiko manajemen laba dan kebijakan utang
Nama Jurnal Jurnal analisis akuntansi
Volume dan Halaman Vol. 10, Halaman 1-40
Tahun Terbit 4 juli 2020
Penulis Muhammad Aulia Ramadhan1 and Amrie Firmansyah2
Permasalahan Permasalahan penelitian yang dibaha adalah bagaimana
pengawasan komisaris independen dapat memoderasi
pengaruh manajemen laba dan kebijakan hutang terhadap
financial distress pada perusahaan sektor barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018
hingga 2020. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya peran komisaris independen
dalam mengurangi risiko manajemen laba dan kebijakan
utang pada perusahaan.
Tujuan Penelitian untuk menguji pengaruh manajemen laba dan kebijakan
hutang terhadap financial distress pada perusahaan sektor
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2018 hingga 2020. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk menguji peran komisaris independen sebagai
variabel moderasi dalam hubungan antara manajemen laba
dan kebijakan hutang dengan financial distress. Tujuan lain
dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi
terhadap literatur penelitian akuntansi keuangan terkait
financial distress dan implementasi tata kelola di Indonesia
serta membantu perusahaan menerapkan standar tata kelola
perusahaan yang baik melalui komisaris independen.

Sumber data Sumber-sumber data penilitian ini bersumber dari data-data


panel pengembalian pajak administratif yang besar dari wajib
pajak Italia yang pendapatannya diperoleh dari wirausaha dan
kepemilikan perseorangan yang digabungkan dengan database
audit pajak yang di sediakan oleh badan pendapatan italiah
Metode Penilitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan metode
kuantitatif. Data penelitian bersumber dari perusahaan sektor
barang konsumsi yang terdaftar di laporan keuangan Bursa
Efek Indonesia (BEI). Data penelitian bersumber dari
www.idx.co.id dan www.idnfinancials.com. Berdasarkan
purposive sampling, sampel penelitian terdiri dari 138
observasi dari 46 perusahaan pada tahun 2018 hingga 2020.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi
linier berganda untuk data panel.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba dan
kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap
financial distress pada perusahaan sektor barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018
hingga 2020. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan
bahwa komisaris independen dapat memoderasi pengaruh
manajemen laba dan kebijakan hutang terhadap financial
distress. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa
peran komisaris independen sangat penting dalam mengurangi
risiko manajemen laba dan kebijakan utang pada perusahaan
Kelebihan Penelitian eberapa kelebihan penelitian ini antara lain:
1. Novelty: Penelitian ini memiliki keunikan dan kebaruan
dalam menguji pengaruh manajemen laba dan kebijakan
hutang terhadap financial distress dengan memasukkan
komisaris independen sebagai variabel moderasi. Hal ini
jarang dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya.
2. Sampel yang representatif: Sampel penelitian diambil
dengan menggunakan purposive sampling dan terdiri dari 138
observasi dari 46 perusahaan pada tahun 2018 hingga 2020.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari
perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI), sehingga dapat dianggap sebagai
sampel yang representatif.
3. Sumber data yang akurat: Data yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari laporan keuangan tahunan
perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018 hingga 2020. Data
diunduh dari website IDX dan IDNFinancials, www.idx.co.id
dan www.idnfinancials.com. Oleh karena itu, dapat dianggap
bahwa sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
akurat dan dapat dipercaya.
4. Kontribusi terhadap literatur penelitian: Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap literatur
penelitian akuntansi keuangan terkait financial distress dan
implementasi tata kelola di Indonesia. Selain itu, penelitian ini
juga diharapkan dapat membantu perusahaan menerapkan
standar tata kelola perusahaan yang baik melalui komisaris
independen.
Kekurangan Penelitian
1. Terbatas pada satu sektor: Penelitian ini hanya
memfokuskan pada perusahaan sektor barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Oleh karena itu, hasil
penelitian ini mungkin tidak dapat digeneralisasi ke sektor
lain atau ke negara lain.
2. Terbatas pada periode waktu tertentu: Penelitian ini hanya
menggunakan data dari tahun 2018 hingga 2020. Oleh karena
itu, hasil penelitian ini mungkin tidak dapat
merepresentasikan kondisi perusahaan pada periode waktu
yang berbeda.
3. Variabel lain yang tidak dimasukkan: Penelitian ini hanya
memasukkan manajemen laba, kebijakan hutang, dan
komisaris independen sebagai variabel penelitian. Ada
beberapa variabel lain yang mungkin juga berpengaruh
terhadap financial distress, seperti ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan likuiditas, yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.
4. Metode pengambilan sampel: Penelitian ini menggunakan
purposive sampling dalam pengambilan sampel. Metode ini
mungkin tidak dapat merepresentasikan populasi secara
keseluruhan dan dapat memunculkan bias dalam hasil
penelitian.
5. Penggunaan data sekunder: Penelitian ini menggunakan
data sekunder dari laporan keuangan tahunan perusahaan
sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2018 hingga 2020. Penggunaan
data sekunder dapat memunculkan masalah dalam akurasi dan
validitas data
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba dan
kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap
financial distress pada perusahaan sektor barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018
hingga 2020. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan
bahwa komisaris independen dapat memoderasi pengaruh
manajemen laba dan kebijakan hutang terhadap financial
distress. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa
peran komisaris independen sangat penting dalam mengurangi
risiko manajemen laba dan kebijakan utang pada perusahaan.
Meskipun demikian, penelitian ini memiliki beberapa
kekurangan, seperti terbatas pada satu sektor dan periode
waktu tertentu, serta penggunaan metode pengambilan sampel
yang mungkin tidak merepresentasikan populasi secara
keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai