Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Forecasting Penjualan & Perhitungan Dengan Analisis Statistik

Mata kuliah Penganggaran Perusahaan

Dosen pengampu :

Dr. MUTAWALI S.E.I., M.M.

Kelompok 2 :

1. Agy Suci Andira (221010504205)


2. Dini Azmawaroh Nasution (221010504261)
3. Laurensia Stepy Natalie (221010504241)
4. Najuvita Alya Saputri (221010504158)
5. Shaqilla alsyifa irwansyah (221010504207)
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Tanggerang Selatan, 8 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

“Prediksi penjualan (forecasting) adalah perhitungan untuk memprediksi keadaan


dimasa mendatang melalui pengujian keadaan dimasa lalu. Memprediksi penjualan dimasa
mendatang berarti menentukan perkiraan besarnya volume penjualan, bahkan menentukan
potensi penjualan dan luas pasar yang dikuasai dimasa yang akan datang” (Eriyanto, 2012).
Kegunaan prediksi yaitu mampu membantu pihak perusahaan terkait, ketika melakukan
proses perencanaan yang berhubungan dengan stok barang, kemudian prediksi juga dapat
memberikan output terbaik sehingga dapat menekan seminimal mungkin kesalahan dalam
menyusuun perencanaan. Untuk menemukan suatu informasi dari sejumlah data yang besar
maka diperlukan data mining dalam melakukan prediksi.

Heizer dan Render (2013) menyatakan tujuan dari prediksi penjualan (forecasting)
adalah untuk melakukan pengkajian pada kebijakan dari perusahaan yang berlaku pada
saat ini dan pada masa lalu, serta menganalisa seberapa besar pengaruh prediksi terhadap
perusahaan dimasa yang akan datang.

“Data Mining adalah suatu metode pengolahan data untuk menemukan pola yang
tersembunyi dari data tersebut. Hasil dari pengolahan data dengan metode data mining ini
dapat digunakan untuk mengambil keputusan dimasa depan. Data Mining ini juga dikenal
dengan istilah pattern recognition” (Hermawati, 2013). Adapun manfaat data mining adalah
untuk mengekstraksi pola dari data yang ada dan menambah nilai intrinsik data, serta
mengubahnya menjadi pengetahuan. Nama lain data mining adalah Knowledge discovery
from Databases (KDD). Data Mining juga bisa digunakan dalam mencari informasi yang
dibutuhkan dari data-data yang besar dan banyak, sehingga bisa mendapatkan informasi
yang dapat digunakan dalam memprediksi penjualan. Pada penerapan data mining terdapat
beberapa teknik untuk menemukan pola data atau informasi data yang belum diketahui
diantaranya adalah Klasterisasi (clustering), Regresi (regression), Asosiasi (association),
dan Klasifikasi (classification).

Pratiwi (2016) mengatakan terdapat beberapa metode pada data mining dalam
melakukan prediksi, diantaranya adalah Naive Bayes, cara kerja metode tersebut yaitu
melakukan pembagian permasalahan ke dalam tiap-tiap kelas dan membaginya
berdasarkan dari ciri-ciri dari persamaan dan perbedaan permasalahan, selain itu metode
tersebut juga menggunakan perhitungan statistik. Naive Bayes juga berasumsi
bahwasannya nilai atribut dalam sebuah proses input terhadap kelas yang telah diberikan,
tidak bergantung pada nilai yang ada dalam atribut lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud Forecasting Penjualan ?
2. Bagaimana unsur internal dan unsur eksternal dalam Forecasting Penjualan ?
3. Bagaimana cara-cara membuat Forecasting Penjualan ?
4. Metode apa saja yang digunakan dalam Forecasting Penjualan ?
5. Apa yang dimakud dengan analisis trend
6. Bagaimana cara perhitungan dalam metode analisis statistik ?
7. Apa manfaat dari analisis statistik ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apa itu Forecast Penjualan.


2. Untuk mengetahui unsur internal dan unsur eksternal Forecast Penjualan.
3. Untuk mengetahui cara-cara membuat Forecast Penjualan.
4. Untuk mengetahui metode Forecast Penjualan.
5. Untuk mengetahui apa itu analisis trend
6. Untuk mengetahui cara perhitungan dalam analisis statistik
7. Untuk mengetahui manfaat analisis statistik

BAB II
PEMBAHASAAN
2.1. Arti Forecasting Penjualan

Forecasting penjualan yaitu estimasi / ramalan melalui analisa selera


pelanggan berpotensi dalam kurun periode tertentu menggunakan bermacam
perkiraan. Arti tentang forecasting penjualan antara lain : forecasting penjualan
merupakan estimasi maupun proyeksi melalui analisa selera pelanggan berpotensi
dalam kurun periode tertentu menggunakan bermacam analisa. Forecasting
penjualan yaitu anggaran memuat estimasi - estimasi mengenai aktifitas – aktifitas
korporasi kurun periode tertentu di masa berikutnya, juga memuat estimasi - estimasi
mengenai kondisi ataupun kondisi pembiayaan korporasi di periode berikutnya.
Pokok utamanya forecasting penjualan merupakan analisa peramalan selera
pelanggan berpotensi dalam kurun periode ditentukan menggunakan bermacam
analisa. Output yang dihasilkan dari forecasting penjualan mengutamakan
pencantuman atau evaluasi dengan menggunakan angka - angka mengenai
keadaan yang akan datang tentang penjualan sebagai estimasi lapangan melalui
selera pelanggan berpotensi dalam kurun periode yang ditentukan.

Biasanya output yang dihasilkan oleh forecasting penjualan selanjutnya


diubah ke dalam rencana penjualan sambil mempertimbangkan bermacam
kemungkinan, seperti :

a. Masukan dari pimpinan

b. Kebijakan korporasi

c. Keterikatan terhadap sumber daya

d. Keputusan pimpinan untuk meraih target penjualan

Berdasarkan forecasting penjualan yang dibuat tersebut, pimpinan korporasi


selanjutnya bisa mendapatkan proyeksi mengenai kondisi masa depan korporasi.
Proyeksi kondisi penjualan kurun waktu berikutnya amat prioritas untuk pimpinan
korporasi, sebab aturan korporasi teramat dipengaruhi besaran penjualan hasil
produksi korporasi itu.

Forecasting penjualan adalah pendekatan yang mengkalkulasikan


konsekuensi yang bisa saja terjadi pada periode – periode berikutnya. forecasting
penjualan adalah sentral dari semua program korporasi yang mendeskripsikan
kemampuan penjualan juga besaran market yang ingin dijelajahi pada periode
berikutnya.

Eksekutif perusahaan dapat mempertahankan kebijakan dengan lebih


terjamin ketika perkiraan penjualan produk tersedia di beberapa organisasi. Eksekutif
bisnis kemudian dapat memperoleh perkiraan tentang keadaan masa depan
perusahaan berdasarkan perkiraan penjualan yang dihasilkan. Karena jumlah
penjualan output suatu perusahaan sangat mempengaruhi peraturan perusahaan,
para eksekutif perusahaan memprioritaskan proyeksi keadaan penjualan untuk
jangka waktu mendatang. Secara umum, perusahaan menggunakan dua strategi
untuk menjalankan operasinya:
a. Pendekatan spekulasi Perusahaan belum memperhitungkan dampak
ketidakpastian elemen internal dan eksternal.

b. Pendekatan pengkalkulasian risiko Perusahaan telah memperkirakan


dampak ketidakpastian internal dan eksternal.

2.2. Unsur Internal dan Eksternal

2.2.1. Unsur Internal Ini adalah variabel-variabel yang berada di bawah kendali
Anda, seperti Manfaat dan kualitas produk terdiri dari:

a. Penggunaan objek tersebut Barang dan jasa yang diciptakan tentunya


akan dimanfaatkan untuk membantu konsumen barang dan jasa tersebut dengan
cara menyediakan barang dan jasa yang tersedia di pasar. Persyaratan masyarakat
yang memanfaatkan barang atau jasa tersebut dapat dipenuhi.

b. Alasan pembelian barang, Setiap pengguna suatu barang atau jasa pasti
mempunyai motivasinya masing-masing. Setiap pengguna memilih produk atau
layanan yang mereka sukai dan memberikan penjelasan atas pilihan mereka. Setiap
pembenaran untuk menggunakan barang atau jasa ini memberikan peluang bagi
bisnis untuk masuk atau menguasai pasar.

c. Kemungkinan penerapan produk, Setiap usaha yang menawarkan barang


atau jasa wajib membuat pernyataan yang menjelaskan perbedaan penawarannya
dengan usaha lain. Sebuah bisnis mungkin saja memiliki produk yang prospektif dari
pasar yang dibidiknya dengan menonjolkan keunggulan barang atau jasa yang
diberikannya.

d. Modifikasi yang mungkin meningkatkan kegunaan produk Pelaku bisnis


tidak boleh berhenti berinovasi terhadap barang dan jasa yang mereka tawarkan.
Dunia usaha dapat meningkatkan nilai tambah barang dan jasa mereka dengan
memasukkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam penawaran
mereka.

e. Beban produksi dan pengiriman barang.

2.2.2.Unsur Eksternal Adalah unsur yang belum bisa dikontrol, meliputi : a. Keahlian
perusahaan kompetitor Perusahaan yang menyediakan produk atau jasa yang
sebanding dianggap sebagai pesaing. Saingan-saingan ini pasti mempunyai taktik
mereka sendiri yang mereka terapkan sesuai dengan pedoman perusahaan. Namun
tidak dapat disangkal bahwa taktik para pesaing berdampak negatif pada pangsa
pasar perusahaan. Keterampilan para pesaing ini tidak dapat dibatasi atau dikelola
oleh suatu bisnis. Kadang-kadang, beberapa bisnis bahkan meniru perangkat lunak
yang dikembangkan oleh pesaing mereka.
b. Konsumen Konsumen bertindak dengan cara tertentu ketika mereka perlu
memanfaatkan produk atau layanan tertentu. Pelanggan beralih ke produk dan
layanan untuk membantu mereka mengatasi masalah yang mereka hadapi saat ini.
Dunia usaha harus cukup cerdik untuk melihat bahwa program yang mereka pilih
untuk didanai harus mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi konsumen.
Hanya dengan cara ini program yang mereka kembangkan dapat menarik pelanggan
dan pengeluaran yang dialokasikan dalam anggaran perusahaan menjadi efisien dan
berhasil.

c. Peraturan hukum Tentu saja, berbagai peraturan berlaku di berbagai negara dan
wilayah. Dunia usaha harus mematuhi undang-undang yang relevan di wilayah suatu
negara. Agar masyarakat dapat memperoleh produk atau jasa yang disediakan,
perusahaan diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
mematuhi batasan-batasan tertentu.

d. Keadaan politik Daya beli masyarakat suatu negara sangat dipengaruhi oleh
volatilitas politik negara tersebut. Masyarakat akan dapat membeli dengan bebas
dan tanpa rasa takut ketika kondisi politik stabil. Sebaliknya, daya beli suatu negara
akan menurun drastis jika iklim politiknya tidak stabil.

e. Kondisi lingkungan Saat membuat anggaran, lingkungan hidup harus


dipertimbangkan baik di darat maupun di laut. Agar biaya yang diperlukan untuk
mendanai program yang disiapkan perusahaan tidak berlebihan, maka anggaran
yang disiapkan perusahaan harus disesuaikan dengan keadaan tanah, air, dan
sumber daya lainnya.

f. Perubahan teknologi Perusahaan perlu mengalokasikan lebih banyak dana untuk


pergeseran teknologi ini sebagai akibat dari peralihan dari teknologi manual ke
digital. Suatu korporasi akan dihancurkan oleh bisnis lain jika tidak mengikuti
kemajuan teknologi.

g. Barang substitusi Selain itu, barang pengganti atau pengganti harus


dipertimbangkan dan dihindari dengan cermat. Tidak disarankan untuk membiarkan
produk pengganti ini berkembang hingga menjadi pusat perhatian dalam permintaan
pelanggan. Bisnis dapat menciptakan banyak variasi produk sebagai respons
terhadap penciptaan barang pengganti; Namun, hal tersebut memerlukan
pendanaan program kerja dari korporasi.

h. Selera masyarakat Selera terkadang bisa berpindah dari satu era ke era
berikutnya. Program yang terus mendorong individu untuk memanfaatkan produk
atau jasa yang selama ini mereka nikmati diperlukan untuk mendorong konsumen
tetap pada preferensi konsumsinya terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
dunia usaha.

2.3. Membuat Forecasting Penjualan


Keluaran dari proses peramalan penjualan berupa rekomendasi atau penilaian berdasarkan
data penjualan periode berikutnya sebagai sarana menilai potensi penjualan dari pelanggan
di kemudian hari. Bagaimanapun, perkiraan produksi cenderung berbeda dari kenyataan.
Hasil dari suatu peramalan penjualan nantinya akan bias dan dimasukkan ke dalam program
penjualan dengan memperhitungkan berbagai bentuk permasalahan, seperti:

a. Mengambil peran kepemimpinan Semua pendapat manajer harus dikumpulkan oleh


organisasi sebelum membuat anggaran penjualan. Program yang teratur dan terencana
dapat dibuat dengan masukan dari para manajer ini.

b. Taktik pengorganisasian Pihak bisnis selanjutnya harus memikirkan teknik implementasi


tertentu terhadap program kerja yang telah dibuatnya setelah dibuat. Agar penerapan
pendekatan ini efektif, maka harus direncanakan sebaik mungkin.

c. Konektivitas ke sumber Seseorang harus mempertimbangkan sumber daya perusahaan


saat ini saat membuat anggaran penjualan. Hal ini diperlukan untuk menghindari
menumpuknya anggaran penjualan yang besar dan kuat bagi organisasi. Jika organisasi
dapat mengoptimalkan aset lancarnya, anggaran penjualan Perusahaan

d. Pilihan manajemen dibuat dalam upaya memenuhi tujuan penjualan Agar pengendalian
internal dapat berfungsi dengan baik dan mendukung pencapaian perusahaan, maka
peraturan harus dikeluarkan oleh organisasi. Setiap departemen dalam organisasi ini wajib
mematuhi aturan yang telah ditetapkannya. Eksekutif perusahaan dapat melangkah maju
dengan percaya diri mengetahui bahwa perusahaan mereka memiliki sistem perkiraan
penjualan produksi yang tersedia. Pimpinan perusahaan akan diberikan gambaran keadaan
perusahaan dalam jangka waktu mendatang berdasarkan perkiraan penjualan yang telah
dibuat. Mengingat peraturan perusahaan sangat dipengaruhi oleh volume penjualan produk
perusahaan, para pemimpin perusahaan sangat mementingkan memberikan gambaran
keadaan penjualan untuk periode mendatang.

2.4. Metode Forecasting Penjualan

Seseorang dapat menggunakan berbagai teknik peramalan. Tantangan yang dihadapi oleh
sistem peramalan mempunyai dampak yang signifikan baik terhadap pilihan teknik lain
maupun “nilai” keluaran yang diperkirakan. Diantara tantangan tersebut adalah:

a. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk bersiap melakukan peramalan Terkadang menjadi
tantangan bagi departemen untuk berkumpul dan memutuskan satu pendekatan yang akan
digunakan ketika memproyeksikan anggaran. Hal ini disebabkan karena setiap departemen
dalam organisasi mempunyai tugas yang harus diselesaikan pada tanggal tertentu. Sangat
penting bagi setiap manajer departemen untuk dapat mengatur waktu mereka secara efektif
untuk mempersiapkan anggaran perusahaan dan mengidentifikasi metodologi peramalan
yang tepat. Tergantung pada keadaan dan permasalahan yang dihadapi organisasi saat ini,
pendekatan ini dapat bervariasi dari tahun ke tahun. Proses pembuatan anggaran seringkali
terjadi menjelang akhir tahun, ketika pencapaian perusahaan sudah diantisipasi. Akibatnya,
banyak manajer di setiap departemen terus fokus pada permasalahan yang kini dihadapi
departemen masing-masing.

b. Informasi yang tidak memadai baik dari sumber eksternal maupun internal Data yang
digunakan untuk menyusun anggaran berasal dari catatan internal perusahaan, yang
dihasilkan sebagai laporan oleh masing-masing departemen. Terkadang informasi yang
diperoleh dari data internal perusahaan tidak mencukupi dan tidak sejalan dengan tujuan
penyusunan anggaran. Oleh karena itu, setiap manajer di setiap departemen terus mencari
dan menghasilkan data yang dapat diandalkan tergantung pada keadaan bisnis yang
dihadapi saat ini. Demikian pula, informasi yang perlu Anda selesaikan berasal dari sumber
di luar perusahaan. Beban kerja masing-masing pemasok atau mitra perusahaan terus
menjadi kendala. Akibatnya, organisasi dan tim anggaran tidak dapat segera mengumpulkan
informasi yang diperlukan untuk menyiapkan anggaran. Oleh karena itu, organisasi dan tim
yang membuat anggaran sering kali gagal mengumpulkan informasi penting untuk
perencanaan anggaran di tahun-tahun berikutnya.

c. Standar data yang dapat diakses Terkadang anggaran perusahaan disusun menggunakan
data yang dapat diakses karena kurangnya data terkait. Akibatnya, data yang digunakan
memiliki kualitas yang lebih rendah dari ideal. Staf penyusunan anggaran perusahaan
tentunya telah bekerja seideal mungkin untuk mengumpulkan data yang berkualitas. Dengan
keterbatasan waktu, tim yang bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran harus
menentukan pilihan berdasarkan informasi yang mereka kumpulkan. Mau tidak mau,
kualitas data yang ada harus segera dipersiapkan dan dimanfaatkan untuk membuat
anggaran untuk jangka waktu tertentu.

d. Fasilitas pengolahan data dan tenaga ahli Perusahaan sering kali hanya menyertakan
manajer dan karyawan di setiap departemen saat membuat anggaran. Jarang sekali bisnis
menggunakan kontraktor luar untuk menyiapkan dan menyampaikan anggarannya. Hal ini
dilakukan dengan mempertimbangkan biaya perusahaan untuk membayar jasa luar.
Fasilitas perusahaan saat ini dan anggota staf yang membentuk tim persiapan anggaran
adalah sumber daya yang digunakan oleh tim anggaran. Meskipun hambatan-hambatan
yang tercantum pada bagian ketiga sebagian besar bergantung pada peraturan yang
mengatur distribusi pendanaan untuk mengantisipasi kebutuhan, jenis-jenis hambatan yang
tercantum pada bagian pertama, kedua, dan terakhir akan mempengaruhi kualitas informasi

Anda mungkin juga menyukai