Akuntansi Manajemen Dalam Era Digital
Akuntansi Manajemen Dalam Era Digital
MAKALAH
Dosen Pengampu :
Diusun Oleh :
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Akuntansi manajemen dalam era digital”.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis haturkan ucapan terimakasih kepada seluruh
pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada Bapak Dr. Mukhzarudfa,
S.E, M.Si, selaku dosen pengampu mata kuliah “Akuntansi Manajemen”. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat
kekurangan dan kelemahan. Namun kami sebagai penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Akuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang berupa informasi yang hasilnya
ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi, seperti manajer keuangan, manajer produksi,
manajer pemasaran, dan sebagainya yang digubakan untuk pengambilan keputusan sebuah
organisasi tersebut. (Rudianto, 2006: 9)
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, menuntut manajemen untuk mempunyai shift
in thinking dalam mengelola bisnisnya. Persaingan global membuat model manajemen lama
menjadi kehilangan relevansinya. Untuk kepentingan pemakai dalam pembuatan keputusan
stratejik, Akuntan Manajemen harus mampu menyediakan dan menyampaikan informasi secara
tepat waktu, akurat, dan andal. Akuntan manajemen harus selalu memperbaharui pengetahuannya
agar tetap memiliki peran penting dalam pembuatan keputusan stratejik. Apabila Akuntan
Manajemen mempunyai kandungan pengetahuan teknologi informasi modern yang memadai, dia
akan mempunyai peran penting dengan memberikan kontribusi terhadap strategi perusahaan
dengan berpartisipasi dalam perancangan dan pengoperasien sistem informasi stratejik. Oleh
1
karena itu, Akuntan Manajemen mempunyai peluang yang besar untuk mewujudkan visi pimpinan
bisnis melalui teknologi informas, di era digital ini.
Berdasarkan latar belakang masalah maka, rumusan masalh adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana digitalisasi dan transformasi digital terhadap akuntansi manajemen ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan transformasi digital terhadap
akuntansi manajemen ?
3. Bagaimana solusi digitalisasi pada profesi akuntansi ?
4. Bagaimana peran akuntan manajemen dalam era digital ?
5. Apa keuntungan utama digitalisasi akuntansi manajemen untuk suatu organisasi ?
Berdasrkan rumusa masalah diatas maka, tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan digitalisasi dan transformasi digital terhadap akuntansi manajemen.
2. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan transformasi digital
terhadap akuntansi manajemen.
3. Untuk mendeskripsikan solusi digitalisasi pada profersi akuntansi.
4. Untuk mendeskripsikan peran akuntan manajemen dalam era digital.
5. Untuk mendeskripsikan keuntungan utama digitalisasi akuntansi manajemen untuk suatu
organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Digitalisasi dan Transformasi Digital Terhadap Akuntansi Manajemen
Digitalisasi merupakan proses transisi dari manual ke arah digital dalam berbagai aspek
semisal bisnis. Hal ini ditandai dengan penggunaan teknologi digital yang mengubah model bisnis
dan memberikan peluang organisasi baru. Pada era globalisasi ini, digitalisasi telah memberikan
pengaruh pada semua jenis kegiatan bisnis, mulai dari model bisnis hingga fungsi pendukung
seperti akuntansi manajemen. Digitalisasi telah mendorong bentuk-bentuk kolaborasi baru antara
perusahaan, pemasok, pelanggan, dan karyawan dalam rangka menghasilkan produk dan layanan
baru. Pada saat yang bersamaan, digitalisasi tetap menjadi tantangan bagi sebagian besar
perusahaan atau organisasi karena mengharuskan mereka untuk memikirkan kembali strategi dan
dalam menganalisis peluang bisnis baru. Teknologi digital mengubah dan memperluas jenis dan
sumber data yang digunakan dalam akuntansi manajemen. Dalam bidang penelitian akuntansi
digital harus bersifat interdisipliner karena mencakup disiplin teknologi (informasi) digital dan
akuntansi.
Oleh karena itu, transformasi digital dalam akuntansi perlu dilihat sebagai proses
berkelanjutan yang pada akhirnya dapat mengarah pada sistem akuntansi yang sepenuhnya otonom
(FAAS). Sistem akuntansi yang sepenuhnya otonom akan mencakup Artificial Intelligence (AI)
dan pengambilan keputusan tingkat tinggi sebagai area khusus dan baru dalam bidang akuntansi
yang lebih luas. Tentu saja, perkembangan tersebut harus tertanam dalam proses perubahan
masyarakat yang lebih besar yang disebabkan oleh berbagai kemajuan teknologi. (Fauziyyah
2022). Untuk tetap bisa bertahan bersaing di era ini dan akan datang, akuntan manajemen perlu
mengembangkan kompetensi digital baru tanpa menghilangkan kompetensi tradisional.
Perkembangan zaman memunculkan peluang peran dan pekerjaan baru. Menyesuaikan diri dan
kemampuan, memiliki sifat adaptif dan inovatif merupakan hal yang perlu dilakukan saat ini.
Menurut (Mancini 2017, 1–19) akademisi dan praktisi telah menghadapi dan
menyesuaikan diri untuk melakukan transformasi dasar dalam akuntansi manajemen karena
semakin berkembangnya digitalisasi dan globalisasi selama 4 beberapa tahun terakhir. Di dalam
perusahaan, pihak yang lebih mengharapkan adanya perubahan fungsi keuangan adalah CFO dan
akuntan manajemen, namun sebagian besar departemen keuangan di perusahaan besar hanya
3
membuat sedikit kemajuan dan penyesuaian terhadap digitalisasi. Setengah dari akuntan
manajemen mengindikasikan bahwa perusahaan mereka tidak memiliki strategi digitalisasi
akuntansi, sepertiga melaporkan hanya memiliki strategi awal, dan hanya 6% perusahaan yang
memiliki strategi tersebut. Proses adaptasi membutuhkan waktu lebih lama dari yang diantisipasi
oleh akuntan manajemen.
Digitalisasi pada akuntansi manajemen telah melalui beberapa fase. Fase pertama adalah
munculnya sistem informasi yang terkomputerisasi yang mampu mengubah cara operasi dari suatu
organisasi dan akuntan manajemen melalui pencatatan data yang lebih rinci dan proses analisis
yang lebih akurat. Fase kedua adalah penyebaran Internet dan IIS yang dianggap sebagai sistem
akuntansi manajemen. Fase ketiga adalah digitalisasi yang sedang terjadi pada saat ini. Beragam
teknologi informasi baru menghadirkan dampak kuat pada proses bisnis organisasi, termasuk
akuntansi manajemen. Dalam akuntansi manajemen, digitisasi membantu mengubah data fisik
menjadi format digital yang dapat diakses dan dikelola dengan lebih mudah. Digitalisasi membawa
kemajuan dalam proses akuntansi, memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi
dan analisis data. Sementara itu, transformasi digital melibatkan perubahan lebih luas dalam
sistem, proses, dan budaya 5 organisasi, dengan menggunakan teknologi digital sebagai pendorong
utama dalam perubahan tersebut. (Syamil 2023)
4
4. Budaya Digital (Digital Culture/DCT).
memiliki peran yang penting dalam mendorong organisasi bisnis untuk mencapai
tujuannya, misalnya dengan menerapkan kepemimpinan transformasional yang memiliki
karakteristik penting untuk menjadi pemimpin di era digital. Keterampilan yang dibutuhkan
termasuk mampu terlibat dalam komunikasi yang menginspirasi, memberikan stimulasi kognitif
dan kepemimpinan yang mendukung, dan mengenali keragaman karyawan dalam organisasi.
Pemimpin juga memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan visi melalui komunikasi
yang jelas, memberikan stimulasi intelektual, dan mewujudkan kepemimpinan yang mendukung.
Oleh karena itu, jika eksekutif kantor akuntan berkualitas dan berpengalaman dalam hal digital,
maka akan mendorong kantor akuntan menjadi perusahaan digital.
Sumber daya yang tersedia untuk firma akuntansi memengaruhi kemampuan mereka dalam
menerapkan transisi digital karena faktor internal dalam suatu organisasi, seperti personel, uang,
material dan sumber daya manajemen, dan proses kerja, terutama yang terlibat dalam waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai target dan pemasaran memiliki andil besar pada organisasi bisnis atau
perusahaan. 6 Pengembangan sumber daya manusia sangat penting dalam rangka memperbaharui
dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan digital sesuai dengan persyaratan hukum yang
berkaitan dengan profesi akuntansi, standar dan etika akuntansi, serta penyediaan inovasi
akuntansi dan sumber daya teknologi sehingga perusahaan dapat mengikuti perubahan profesi dan
teknologi yang mendukung pendekatan digital untuk bekerja. Perkembangan tersebut akan
membantu mendorong perusahaan untuk menjadi kantor akuntansi digital yang unggul.
5
Model bisnis dan struktur organisasi sebuah kantor akuntan memengaruhi kemudahan
transformasi digital, misalnya pengadopsian struktur sederhana yang mengurangi hambatan
tradisional untuk bekerja, menggunakan inovasi dan teknologi yang tersedia untuk memecahkan
masalah, mempekerjakan orang dengan pengetahuan inovatif untuk bekerja dengan pandangan ke
masa depan, menekankan nilai dan meningkatkan hubungan dan interaksi pelanggan, dan bekerja
sama. Hal ini akan memungkinkan organisasi untuk mengubah operasi bisnis mereka ke arah yang
sama seperti yang terjadi di negara maju dalam era digital ini.
1. Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence dan machine learning yang menjadi salah
satu dari teknologi pintar telah secara aktif menyediakan informasi waktu-nyata untuk bisnis.
Kecerdasan buatan dan otomatisasi dapat secara signifikan mengurangi kebutuhan akan tenaga
kerja manusia dan dapat diintegrasikan ke dalam proses akuntansi dan audit. Kecerdasan buatan
dapat diterapkan untuk tugas yang lebih terstruktur, dapat diprogram, dan berulang untuk aktivitas
yang tidak terlalu membutuhkan pengetahuan dan keahlian manusia yang kompleks. Teknologi
atau kecerdasan buatan hadir tidak untuk menghilangkan kecerdasan atau keberadaan manusia,
tetapi untuk membantu akuntan menjadi 8 konsultan strategis yang lebih baik dalam memberikan
saran bisnis yang penting.
6
2. Blockchain
Blockchain memudahkan dan mempersingkat waktu proses atas suatu transaksi atau
agenda yang kompleks. Blockchain juga memungkinkan bisnis untuk mengakses informasi yang
sama secara realtime dari sumber yang berbeda. Sebagian besar bisnis menggunakan metode
pengiriman ini untuk mengamankan data akuntansi yang sensitif yang mereka miliki. Blockchain
yang digunakan dalam proses bisnis menggantikan cara tradisional dalam menangani tugas audit,
kepatuhan, dan rekonsiliasi tanpa mengesampingkan faktor keamanan dan transparansi. PWC
telah melakukan penelitian pada sampel perusahaan Jerman dan hasil menunjukkan bahwa 8%
dari perusahaan yang disurvei menggunakan teknologi blockchain. Perusahaan-perusahaan
tersebut ingin menggunakan blockchain di atas segalanya untuk memastikan integritas data,
memproses transaksi, mengelola hubungan pelanggan dan pemasok, serta digunakan untuk
menandatangani kontrak.
3. Akuntansi Berkelanjutan
4. Big Data
Big data dan analitik data mampu memengaruhi akuntansi dalam banyak hal, misalnya
memengaruhi bagaimana bisnis dijalankan dan bagaimana laporan keuangan disiapkan dan
diaudit. Big data juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas proses pengambilan
keputusan karena pengukuran data telah 9 ditingkatkan sehingga data bersifat komprehensif dan
informasi lebih dipahami. Ketersediaan data yang komprehensif melalui digitalisasi meningkatkan
efektivitas dan efisiensi akuntan. Big data dapat membantu efisiensi waktu pelaporan karena
teknologi modern menyediakan pembaruan waktu nyata. Big data memberikan pengaruh pada
7
akuntansi keuangan, manajerial, dan juga pada audit. Big data menggambarkan kumpulan data
yang sangat besar (biasanya lebih besar dari satu petabyte) yang memiliki tantangan penyimpanan
tertentu dan umumnya perlu dianalisis menggunakan metode komputasi.
Cloud computing adalah konsep penting dalam akuntansi manajemen era digital yang
mengacu pada akses dan pengelolaan data dan aplikasi melalui jaringan internet. Dalam cloud
computing, data dan aplikasi disimpan dan diakses dari server jarak jauh melalui internet,
mengurangi kebutuhan akan infrastruktur lokal yang mahal dan kompleks. Akuntansi manajemen
memanfaatkan cloud computing untuk menyimpan data secara efisien, mengoptimalkan akses data
dalam waktu nyata, dan memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara tim yang terlibat dalam
proses akuntansi manajemen. Selain itu, sistem informasi terintegrasi juga menjadi konsep penting
dalam era digital, di mana sistem akuntansi manajemen terhubung secara langsung dengan sistem
lain dalam organisasi, seperti sistem penjualan, persediaan, atau produksi. Integrasi ini
memungkinkan data yang terintegrasi dan saling terkait untuk memberikan informasi yang lebih
lengkap dan mendalam tentang kinerja bisnis secara keseluruhan.
Dalam era digital. IoT dan penggunaan sensor menjadi faktor penting dalam bidang akuntansi
manajemen. IoT mengacu pada jaringan perangkat fisik yang terhubung dan dapat saling
berkomunikasi melalui internet. Sensor merupakan komponen kunci dalam infrastruktur IoT yang
mengumpulkan data dari lingkungan fisik. Dalam konteks akuntansi manajemen. penerapan IoT
dan sensor memungkinkan pengumpulan data. real-time yang akurat tentang berbagai aspek
operasional bisnis. Contohnya, sensor dapat digunakan untuk memantau persediaan, melacak
aktivitas produksi, atau mengukur kinerja mesin. Data yang dikumpulkan oleh sensor dapat
dianalisis untuk mendapatkan pengetahuan yang 10 lebih dalam tentang kinerja bisnis,
memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan responsif terhadap perubahan
lingkungan bisnis.
8
2.4 Peran Akuntansi Manajemen Dalam Era Digital
Untuk menyongsong pergeseran teknologi dari era hard automation ke era smart
technology, peran akuntan manajemen juga harus menyesuaikan. Ross (1995) menyebutkan
bahwa akuntan manajemen Kanada telah memelopori perubahan tersebut, perubahan peran
tersebut adalah sebagai berikut:
3. Memastikan interaksi unit struktural yang tidak terputus dengan rantai pasokan secara
keseluruhan
4. Kemungkinan analisis data yang lebih dalam, yang meningkatkan kualitas interaksi
keduanya di dalam perusahaan dan dengan pemasok
9
5. Kemampuan karyawan untuk fokus pada inovasi dan kreativitas, bukan pada operasi
rutin.
8. Memastikan interaksi unit struktural yang tidak terputus dengan rantai pasokan secara
keseluruhan
9. Kemungkinan analisis data yang lebih dalam, yang meningkatkan kualitas interaksi
keduanya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan zaman memunculkan peluang peran dan pekerjaan baru. Menyesuaikan diri
dan kemampuan, memiliki sifat adaptif dan inovatif merupakan hal yang perlu dilakukan saat ini.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan transformasi digital terhadap akuntansi
manajemen yaitu: pemimpin eksekutif, sumber daya firma akuntansi, model bisnis dan struktur
organisasi, dan dukungan eksternal yang relevan. Begitupun dengan solusi digitalisasi akuntansi
manajemen yaitu: kecerdasan buatan, blockchain, akuntansi berkelanjutan, big data, cloud
computing dan sistem informasi terintegritas dan internet of things (IoT) dan sensor.
Adapun keuntungan dari digitalisasi akuntansi manajemen untuk suatu organisasi yaitu:
Mempromosikan penciptaan kemampuan organisasi baru, meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas
perusahaan, Otomatisasi dan percepatan sirkulasi barang inventaris, Memastikan interaksi unit
struktural yang tidak terputus dengan rantai pasokan secara keseluruhan dan Kemungkinan analisis
data yang lebih dalam, yang meningkatkan kualitas interaksi keduanya di dalam perusahaan dan
dengan pemasok
3.2 Saran
Menurut penulis Setiap perusahaan harus bisa mengikuti kemajuan era digital ini guna
untuk tetap bisa bertahan bersaing di era ini maupun era yang akan datang. Digitalisasi sendiri
berguna untuk membawa kemajuan dalam proses akuntansi, memanfaatkan teknologi digital untuk
meningkatkan efisiensi dan analisis data dalam perusahaan. Dan juga ,asih banyak keuntungan
dengan adanya era digital ini jika dimanfaatkan dengan baik
11
DAFTAR PUSTAKA
Fauziyyah, Nurul. 2022. “Efek Digitalisasi Terhadap Akuntansi Manajemen.” Jurnal Akuntansi
Keuangan dan Bisnis 15(Vol. 15 No. 1 (2022)): 381–90.
Hansen & Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen. (Diterjemahkan oleh: Dewi Fitriasari dan
Deny Arnos Kwary). Jilid 1. Edisi 7. Salemba Empat. Jakarta.
Mancini, Daniela. 2017. “Trends of Digital Innovation Applied to Accounting Information and
Management Control Systems In: Reshaping Accounting and Management Control
Systems.” In Springer.
Nasrah, hidayat. 2023. “AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM ERA DIGITAL.” 2(2): 1–5.
Putri, Anisa. 2010. “Peran Akuntan Manajemen Di Era Globalisasi.” JRAK: Jurnal Riset
Akuntansi & Komputerisasi Akuntansi 1(01): 1–5.
Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen (cet. ke-1). Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
12