Anda di halaman 1dari 370

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

6.4EDISI
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

INTERNASIONAL
STANDAR KONSENSUS
UNTUK PENYELAMAN KOMERSIAL DAN
OPERASI BAWAH AIR
6.4 EDISI

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.


Keselamatan • Pendidikan • Komunikasi

Saya
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Tidak ada tanggung jawab yang ditanggung oleh Association of Diving Contractors International, Inc. (ADCI), anggotanya, dewan direksi,
pejabat atau penerbitnya atas cedera dan/atau kerusakan apa pun pada orang atau properti sebagai akibat dari tanggung jawab,
kelalaian atau lainnya, atau dari penggunaan atau pengoperasian metode, produk, instruksi, standar, aturan, atau gagasan apa pun yang
terkandung dalam materi di sini. Tes atau prosedur yang disarankan tidak boleh dilakukan kecuali, menurut penilaian pembaca, risikonya
dapat dibenarkan dan pembaca memikul semua tanggung jawab.

Seluruh hak cipta. Tidak ada bagian dari buku ini yang boleh direproduksi, disimpan dalam sistem pengambilan atau
ditransmisikan dalam bentuk apa pun atau dengan cara apa pun (elektronik, mekanis, fotokopi, mikrofilm, rekaman, atau
lainnya) tanpa izin tertulis dari Association of Diving Contractors International, Inc.

Hak Cipta © Association of Diving Contractors International, Inc. Dicetak dan dijilid di Amerika Serikat.
Nomor Buku Standar Internasional : 0-941332-45-4. Nomor kendali Perpustakaan Kongres: 95-077534.

Diterbitkan oleh:

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.


5206 FM 1960 West, Suite 202
Houston, Texas 77069
www.adc-int.org

Edisi ketiga 1991


Edisi keempat 1992
Edisi Kelima 2004
Edisi Keenam 2011
Edisi Keenam 2014 (Revisi 6.1)
Edisi Keenam 2016 (Revisi 6.2)
Edisi Keenam 2019 (6.3)
Edisi Keenam 2020 (6.4)

ii
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Misi ADCI adalah:


• Untuk berpromosi te tingkat keselamatan setinggi mungkin dalam praktik operasi al menyelam dan
di bawah air komersial.

• Untuk berpromosi pelatihan dan pendidikan yang tepat dan memadai bagi pelaku industri onnel.

• Untuk membina o komunikasi pena dalam industri bawah air.


• Untuk menahan al l anggota bertanggung jawab dalam mematuhi Konsen ersial Standar su
untuk Kom Internasional Operasi Penyelaman dan Bawah Air.

aku aku aku


Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

DAFTAR ISI

CATATAN PERUBAHAN XVII


1.0 KETENTUAN UMUM
1.1 RUANG LINGKUP DAN APLIKASI 2
1.1.1 TUJUAN 2
1.1.2 TINDAKAN PRESERVATIF 2

2.0 PERSYARATAN MEDIS DAN PELATIHAN TENAGA PENYELAM


2.1 UMUM 4
2.2 PERSYARATAN PELATIHAN MENYELAM KOMERSIAL 4
2.2.1 KUALIFIKASI TINGKAT MASUK 4
2.2.2 PENGALAMAN DAN KECAKAPAN MINIMUM YANG DIPERLUKAN 4
2.3 PERSYARATAN MEDIS PENYELAM 5
2.3.1 UMUM 5
2.3.2 PEMERIKSAAN FISIK 5
2.3.3 PEMERIKSAAN ULANG SETELAH CEDERA ATAU SAKIT 5
2.3.4 TABEL 1 – UJI MEDIS UNTUK MENYELAM 6
2.3.5 LAPORAN TERTULIS DOKTER 6
2.3.6 KETENTUAN DISKUALIFIKASI 6
2.3.7 PENARIKAN DARI KONDISI HIPERBARIK BAGI PENYELAM 7
2.3.8 PENYIMPANAN REKAM MEDIS 7
2.3.9 SENGATAN IKAN BERBEDA 7
2.4 PEDOMAN DAN REKOMENDASI MEDIS 8
2.4.1 PENDAHULUAN 8
2.4.2 STANDAR PEMERIKSAAN FISIK ADCI 9
2.4.3 RIWAYAT KESEHATAN DAN FORMULIR PEMERIKSAAN ADCI 13
2.4.4 NEUROPSIKIATRI 17
2.4.5 PENGOBATAN 17
2.4.6 PENAFIAN 17
2.4.7 TABEL BMI 18
2.4.8 TABEL PERBANDINGAN LEMAK TUBUH DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH 19
2.4.9 BAGAN BERAT MAKSIMUM YANG DIIZINKAN 19
2.4.10 KEMBALI BERTUGAS SETELAH INSIDEN TERKAIT MENYELAM 20
2.4.11 KALKULATOR RISIKO JANTUNG FRAMINGHAM 20
iv
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3.0 TANGGUNG JAWAB, KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI PERSONIL PENYELAM


3.1 PROGRAM SERTIFIKASI PENYELAM KOMERSIAL 25
3.1.1 PERSYARATAN UMUM 25
3.1.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 25
3.1.3 RUANG LINGKUP DAN PENERAPAN 25
3.1.4 MATRIKS SERTIFIKASI DAN PELATIHAN 26
3.1.5 DOKUMENTASI DITERIMA 26
3.1.6 MASALAH KARTU 27
3.1.7 PEMELIHARAAN DATABASE 27
3.1.8 PETUNJUK FOTO UNTUK KARTU SERTIFIKASI PENYELAM KOMERSIAL 27
3.1.9 APLIKASI 30
3.2 TENDER/PENYELAM TINGKAT UMUM 35
3.2.1 TANGGUNG JAWAB 35
3.2.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 35
3.2.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI 36
3.2.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI 36
3.3 PENYELAM UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 36
3.3.1 TANGGUNG JAWAB 36
3.3.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 37
3.3.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI 37
3.3.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI 37
3.4 SUPERVISOR PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 37
3.4.1 TANGGUNG JAWAB 37
3.4.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 39
3.4.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI 39
3.4.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI 39
3.5 HeO / PENYELAM GAS CAMPURAN
2
39
3.5.1 TANGGUNG JAWAB 39
3.5.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 40
3.5.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI 40
3.5.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI 40
3.6 PENGAWAS
2
PENYELAM GAS CAMPURAN / HEO 40
3.6.1 TANGGUNG JAWAB 40
3.6.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 42
3.6.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI 42
3.6.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI 42
ay
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3.7 BELL/PENYELAM SATURASI 42


3.7.1 TANGGUNG JAWAB 42
3.7.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 43
3.7.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI 43
3.7.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI 43
3.8 PENGAWAS PENYELAM BEL/SATURASI 43
3.8.1 TANGGUNG JAWAB 43
3.8.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 45
3.8.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI 45
3.8.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI 45
3.9 TEKNISI PENDUKUNG HIDUP 46
3.9.1 TANGGUNG JAWAB 46
3.9.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI 47
3.9.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI 47
3.9.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI 47
4.0 CARA MENYELAM: DEFINISI, PERSYARATAN DAN PEDOMAN
4.1 PENDAHULUAN UMUM 49
4.2 PENYELAMAN MANDIRI (SCUBA) 49
4.2.1 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM 49
4.2.2 PEDOMAN OPERASIONAL 49
4.2.3 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM 50
4.3 PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 50
4.3.1 PENYELAMATAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 0-100 fsw (0-30 msw) TANPA DEKOMPRESI 51
4.3.1.1 Persyaratan Minimum Personil 51
4.3.1.2 Pedoman Operasional 52
4.3.1.3 Persyaratan Peralatan Minimal 52
4.3.2 PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 0-100 fsw (0-30msw) DENGAN DEKOMPRESI TERENCANA 52
4.3.2.1 Persyaratan Minimum Personil 52
4.3.2.2 Pedoman Operasional 53
4.3.2.3 Persyaratan Peralatan Minimal 53
4.3.3 PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 101-190 fsw (30-57msw) 54
4.3.3.1 Persyaratan Minimum Personil 54
4.3.3.2 Pedoman Operasional 54
4.3.3.3 Persyaratan Peralatan Minimal 55
4.4 PENYELAMAN UDARA YANG DIPERKAYA (NITROX) 55

vi
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

4.4.1 DEFINISI 55
4.4.2 UMUM 56
4.4.3 PERSYARATAN 56
4.4.4 PELATIHAN 57
4.4.5 PROSEDUR OPERASIONAL 57
4.4.5.1 Penyelaman Berulang 57
4.4.5.2 Menyelam di Ketinggian 57
4.4.5.3 Dekompresi Dihilangkan 57
4.4.5.4 Persyaratan Ruang Dekompresi 57
4.4.6 PERSEDIAAN GAS 57
4.4.6.1 Sertifikasi dan Pelabelan Gas Pernafasan NITROX 57
4.4.6.2 Pengujian Campuran NITROX 57
4.4.6.3 Toleransi Campuran NITROX 57
4.4.6.4 Kemurnian Gas Pernafasan 57
4.4.6.5 Pembersihan tanpa
22
Servis 58
4.4.7 PROSEDUR TERAPEUTIK 58
4.5 PENYELAMAN GAS CAMPURAN YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN (HeO )
2
58
4.5.1 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM 58
4.5.2 PEDOMAN OPERASIONAL 58
4.5.3 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM 59
4.6 PENYELAMAN SATURASI 59
4.6.1 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM 59
4.6.2 PEDOMAN OPERASIONAL 60
4.6.3 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM 60
5.0 OPERASI BAWAH AIR: PROSEDUR, DAFTAR PERIKSA DAN PEDOMAN
5.1 MANUAL PRAKTIK/OPERASIONAL YANG AMAN 62
5.2 BANTUAN DARURAT 62
5.3 PEMERIKSAAN OBAT DAN ALKOHOL 62
5.4 PERTOLONGAN PERTAMA 62
5.5 PENGAWAS PENYELAM YANG DITUNJUK 64
5.6 PERSYARATAN PENYELAM SIaga 64
5.7 PERENCANAAN DAN PENILAIAN 64
5.7.1 KESELAMATAN PEKERJAAN/PROYEK 64
5.7.2 PERSONIL PENYELAM DAN PENDUKUNG 64
5.7.3 PERALATAN 64
vii
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.8 ANALISIS BAHAYA KERJA (JHA) 65


5.9 PEMBERIAN TIM 65
5.10 PENGHENTIAN PENYELAM 65
5.11 PROSEDUR PASCA PENYELAMAN 66
5.12 PERSYARATAN CATATAN PENYELAMAN (DIVE LOG) PERUSAHAAN 66
5.13 PENILAIAN PROSEDUR DEKOMPRESI 66
5.14 KEBIJAKAN JAM Istirahat MINIMUM 66
5.14.1 CAKUPAN 67
5.15 BAHAYA TERHADAP OPERASI DI BAWAH AIR 67
5.16 TEKANAN DIFERENSIAL (DELTA P) 67
5.16.1 JENIS DELTA P 67
5.16.2 CONTOH DELTA P 67
5.16.3 REKOMENDASI 68
5.16.4 METODE SURVEI PRA-Penyelaman Jarak Jauh 69
5.16.5 FORMULA 69
5.16.6 FAKTA LAIN-LAIN 70
5.16.7 REFERENSI 70
5.17 GANGGUAN ATAU KONDISI SEMENTARA 70
5.18 MEMASUK DAN KELUAR AIR 70
5.19 KETERSEDIAAN RUANG DEKOMPRESI YANG DIPERLUKAN 70
5.20 PEMERIKSAAN SISTEM, PERALATAN DAN ALAT PENDUKUNG KEHIDUPAN 71
5.21 PAPARAN TERMAL TERHADAP PERSONIL PENYELAM 71
5.21.1 TATA CARA MENYELAM DI AIR DINGIN DAN CUACA DINGIN 71
5.21.1.1 Penyelam 71
5.21.1.2 Lembut Dan Bagian Atas 71
5.21.1.3 Peralatan Dan Pemeliharaan 72
5.21.2 TATA CARA MENYELAM DI AIR PANAS 72
5.21.2.1 Penyelam 72
5.21.2.2 Lembut dan Bagian Atas 73
5.21.2.3 Peralatan dan Pemeliharaan 73
5.22 TAMPILAN PERINGATAN OPERASI PENYELAM 73
5.23 PASOKAN GAS DARURAT YANG DIPAKAI PENYELAM ATAU DIBAWA 74
5.24 KOMUNIKASI SUARA DI STASIUN 74

viii
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.25 POSISI PLATFORM PENYELAM 74


5.26 PERALATAN PELINDUNG DIRI 74
5.27 PEDOMAN PROSEDUR KESELAMATAN 75
5.27.1 MANUAL PRAKTIK/OPERASI AMAN 75
5.27.2 BANTUAN DARURAT 75
5.27.3 PERTOLONGAN PERTAMA 75
5.27.4 PERENCANAAN DAN PENILAIAN 75
5.27.5 BAHAYA TERHADAP OPERASI PENYELAM 76
5.27.6 KONDISI BERBAHAYA DI BAWAH AIR 76
5.27.7 PENYIMPANAN CATATAN 76
5.28 DAFTAR PERIKSA PROSEDUR PERALATAN PENUNJANG HIDUP 76
5.28.1 PERSIAPAN PERALATAN 76
5.28.2 PERALATAN UMUM 76
5.28.3 MENYIAPKAN PERSEDIAAN GAS PERNAPASAN 77
5.28.4 MENGAKTIFKAN PERSEDIAAN GAS PERNAPASAN 78
5.28.5 SELANG GAS PERNAPASAN 78
5.28.6 PENGUJIAN PERALATAN DENGAN SUPLAI GAS PERNAPASAN DIAKTIFKAN 78
5.28.7 CHECKOUT RUANG DEKOMPRESI (KHUSUS SEBELUM PENYELAMAN) 78
5.28.8 PERSIAPAN AKHIR 78
5.29 ALAT LISTRIK TANGAN 78
5.29.1 BAHAYA LISTRIK 78
5.29.2 SAKLAR DAN KONTROL 79
5.30 PENGELASAN DAN PEMBAKARAN 79
5.30.1 PERSYARATAN UMUM 79
5.30.2 PERSYARATAN PERALATAN DAN PENYIAPAN 79
5.30.3 REKOMENDASI KESELAMATAN 80
5.31 BAHAN PELEDAK 80
5.31.1 UMUM 80
5.31.2 TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN 80
5.31.3 UJI RANGKAIAN 81
5.31.4 PEMBERSIHAN WILAYAH 81
5.31.5 PERANGKAT DETONASI 81
5.31.6 PERATURAN YANG BELUM DILAKUKAN 81
5.32 PEDOMAN PENGOPERASIAN TAS LIFT BAWAH AIR 81
5.32.1 TUJUAN 81

ix
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.32.2 TINDAKAN PENCEGAHAN 81


5.32.3 DEFINISI 81
5.32.4 TANGGUNG JAWAB 82
5.32.5 POTENSI BAHAYA YANG TERKAIT DENGAN OPERASI TAS LIFT BAWAH AIR 82
5.32.6 CARA YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK MITIGASI POTENSI BAHAYA TERKAIT
DENGAN PENGOPERASIAN TAS LIFT BAWAH AIR 83
5.32.7 PERTIMBANGAN OPERASIONAL KETIKA MENGGUNAKAN TAS LIFT BAWAH AIR 83
5.32.8 APLIKASI TAS LIFT 84
5.32.9 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN 89
5.33 PEDOMAN OPERASI PENGOPERASIAN PENGgalian BAWAH AIR 96
5.33.1 TUJUAN 96
5.33.2 FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN 96
5.33.3 DEFINISI 96
5.33.4 TANGGUNG JAWAB 96
5.33.5 POTENSI BAHAYA YANG TERKAIT DENGAN OPERASI DALAM DITCH 96
5.33.6 CARA YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK MITIGASI POTENSI BAHAYA
YANG TERKAIT DENGAN OPERASI SALURAN DALAM 96
5.33.7 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM UNTUK OPERASI SALURAN DALAM 97
5.33.8 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM UNTUK OPERASI SALURAN DALAM 97
5.33.9 KUALIFIKASI PERSONIL 97
5.33.10 HAND JETTING PADA PIPA – PERGERAKAN PIPA 97
5.34 PELEDAKAN AIR TEKANAN TINGGI 98
5.34.1 PENDAHULUAN 98
5.34.2 UMUM 98
5.34.3 PERENCANAAN KE DEPAN UNTUK KESELAMATAN AIR BLASTER 98
5.34.4 POTENSI BAHAYA 98
5.34.5 SEBELUM DIMULAINYA OPERASI PELEDAKAN AIR DI BAWAH AIR 99
5.35 PENYELAMAN PENETRASI 99
5.35.1 DEFINISI 99
5.35.2 MELAKUKAN PENETRASI PENYELAMAN 100
5.35.3 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM UNTUK OPERASI PENYELAM PENETRASI 100
5.35.4 CONTOH PENYELAMAN PENETRASI 100
5.36 OPERASI PENYELAMATAN AIR MINUM 100
5.36.1 UMUM 100
5.36.2 PROSEDUR OPERASI 100
5.36.2.1 Pengoperasian Fasilitas Penyimpanan Non-terisolasi 100

X
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.36.3 PENGOPERASIAN FASILITAS PENYIMPANAN TERISOLASI 101


5.36.4 PERSYARATAN PERALATAN DAN PERSONIL 101
5.36.4.1 Peralatan 101
5.36.5 KESELAMATAN 101
5.36.6 PERSYARATAN UMUM 101
5.37 OPERASI PENYELAMATAN AIR TERKONTAMINASI 102
5.37.1 PELATIHAN 102
5.37.2 EVALUASI LOKASI 102
5.37.3 PERALATAN PELINDUNG PERSONIL TOPSIDE: PEDOMAN SELEKSI EPA 102
5.37.4 PERALATAN DAN AKSESORIS YANG DIPAKAI ATAU DIBAWA PENYELAM 104
5.37.5 PROSEDUR DEKONTAMINASI 104
5.37.6 EVALUASI DAN IDENTIFIKASI BAHAYA 105
5.38 PEDOMAN YANG DIREKOMENDASIKAN HIDROGEN SULFIDE (H₂S) 106
5.38.1 TUJUAN 106
5.38.2 RUANG LINGKUP 106
5.38.3 TANGGUNG JAWAB 106
5.38.4 PROSEDUR 106
5.38.4.1 Definisi 106
5.38.4.2 Pedoman Operasional H₂S 106
5.38.4.3 Operasi Penyelaman 107
5.39 UDERWATER SHIP HUSBANDRY (UWSH) UNTUK KAPAL KARGO/FREIGHTERS 108
5.39.1 TUJUAN 108
5.39.2 TANGGUNG JAWAB 108
5.39.3 UMUM 108
5.39.3.1 Peternakan kapal bawah air mencakup operasi berikut 108
5.39.3.2 Keselamatan di Peternakan Kapal 109
5.39.4 RENCANA PENYELAMAN 111
5.39.5 PERSYARATAN PERSONIL MINIMAL 112
5.39.6 PEDOMAN OPERASIONAL 113
5.39.7 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM 113

6.0 PERALATAN PENDUKUNG HIDUP: PERSYARATAN, PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN

6.1 UMUM 116


6.2 CATATAN PEMELIHARAAN 116
6.3 PAKAIAN PENYELAM 116

xi
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

6.3.1 UMUM 116


6.3.2 PAKAIAN KERING 116
6.3.3 Setelan AIR PANAS 117
6.3.4 HARNESS 117
6.3.5 SABUK BERAT 117
6.3.6 PASOKAN GAS DARURAT YANG DIPAKAI PENYELAM ATAU DIBAWA 118
6.4 HELM DAN MASKER 118
6.4.1 UMUM 118
6.4.2 HELM SELAM KELAS BERAT 118
6.4.3 HELM SELAM RINGAN 118
6.4.4 HELM SIRKUIT TERTUTUP DAN SISTEM REKLAIM GAS 118
6.4.5 BIBS (SISTEM PERNAPASAN TERBUAT) 119
6.5 SELANG 119
6.5.1 UMUM 119
6.5.2 SELANG OKSIGEN YANG DIGUNAKAN UNTUK GAS PERNAPASAN 119
6.5.3 UMBILIK 119
6.5.4 SELANG OKSIGEN 120
6.5.5 SELANG GAS PERNAPASAN (HP) (Selang bertekanan tinggi yang berhubungan dengan sistem gas pernapasan) 120
6.6 SISTEM KOMPRESOR 121
6.6.1 KOMPRESOR DAN POMPA GAS 121
6.6.2 FILTRASI 121
6.6.3 PENGUJIAN 121
6.6.4 PERSYARATAN KEMURNIAN UDARA 121
6.7 MANIFOLD 121
6.8 REGULATOR PENURUN TEKANAN 122
6.9 SISTEM PELUNCURAN DAN PEMULIHAN (LARS) 122
6.9.1 UMUM 122
6.10 SISTEM MASUK DAN KELUAR PENYELAM 122
6.10.1 TANGGA DAN PANGGUNG MENYELAM 122
6.10.2 LONCENG BAWAH TERBUKA 122
6.11 PENGUKUR 123
6.12 PERANGKAT PENJAGA WAKTU 123
6.13 PERALATAN GAS TERKOMPRESI 123
6.13.1 TANGKI VOLUME/PENERIMA UDARA 123
6.13.2 SILINDER DAN TABUNG PENYIMPANAN GAS 123
xii
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

6.13.3 BOTOL SCUBA DAN EGS (BAILOUT). 124


6.14 KAPAL TEKANAN UNTUK PENUMBUHAN MANUSIA (PVHO) 124
6.14.1 UMUM 124
6.14.2 PERSYARATAN DESAIN DAN KONSTRUKSI PVHO 124
6.14.2.1 Ruang Dekompresi Penyelaman Permukaan 125
6.14.2.2 Ruang Saturasi 126
6.14.2.3 Lonceng Selam, Ruang Dekompresi Submersible, Lonceng Tertutup 126
6.14.3 SISTEM EVAKUASI DARURAT (EES) 127
6.15 PEMELIHARAAN KAPAL TEKANAN UNTUK TAMBAHAN HUMAN MANUSIA 128
6.15.1 PENDAHULUAN 128
6.15.2 TINDAKAN PENCEGAHAN UMUM UNTUK PANDANGAN AKRILIK 128
6.15.3 PEMBERSIHAN 128
6.15.4 INSPEKSI DALAM LAYANAN 129
6.15.5 INSTALASI 129
6.15.6 TANDA 129
6.16 KERUSAKAN KARENA KECELAKAAN 129
6.16.1 KERUSAKAN TEKANAN LAMBANG 129
6.16.2 PINTU 129
6.16.3 KERUSAKAN PEMANTAUAN 129
6.17 KERUSAKAN KARENA KOROSI 130
6.17.1 UMUM 130
6.17.2 KERUSAKAN KOROSI KHUSUS MUNGKIN TERMASUK 130
6.17.3 TUNJANGAN KOROSI 130
6.18 PERBAIKAN PVHO 130
6.19 PENILAIAN 130
6.20 RENCANA 131
6.21 EKSEKUSI 131
6.22 PENGUJIAN 131
6.23 DOKUMENTASI 131
6.24 REFERENSI 132
7.0 PROSEDUR DARURAT, PENILAIAN DAN PELAPORAN KECELAKAAN
7.1 PEDOMAN PROSEDUR DASAR DARURAT 134
7.1.1 KEHILANGAN MEDIA PERNAPASAN 134
7.1.2 KEHILANGAN KOMUNIKASI 134

xiii
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

7.1.3 PENYELAM YANG TERKESAL ATAU TERJANGKAU 134


7.1.4 PENYELAM YANG CEDERA DALAM AIR 134
7.1.5 PEMUTUSAN UMBILIK PENYELAM – SELANG GAS SAJA 135
7.1.6 PEMUTUSAN UMBILIK LENGKAP 135
7.1.7 KEBAKARAN 135
7.1.8 KEGAGALAN PERALATAN – PENYELAM DI DALAM AIR 135
7.1.9 KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMBAHAYAKAN 136
7.1.10 TOKSISITAS OKSIGEN DALAM AIR 136
7.1.11 TOKSISITAS OKSIGEN SELAMA PENGOBATAN 136
7.1.12 EVAKUASI DARURAT 136
7.2 PELAPORAN KECELAKAAN 136
7.2.1 FORMULIR LAPORAN KECELAKAAN 138
8.0 KAPAL DAN PLATFORM TERAPung UNTUK OPERASI PENYELAM

8.1 PERNYATAAN UMUM 140


8.2 PERAHU LIVE 140
8.2.1 PERSYARATAN MINIMUM 141
8.2.2 PENGAWAS PENYELAM 141
8.2.3 PROSEDUR 141
8.2.4 PERALATAN MINIMUM 142
8.2.5 OPERATOR KAPAL 142
8.3 KAPAL YANG DITEMPATKAN SECARA DINAMIS 142
8.3.1 PENDAHULUAN 142
8.3.2 PRINSIP 142
8.3.2.1 Pendahuluan 142
8.3.2.2 Kegagalan Satu Titik 142
8.3.2.3 Kemampuan dan Keterbatasan Sistem Penyelaman DP 142
8.3.2.4 Kemampuan Personil 143
8.3.3 SISTEM DP 143
8.3.3.1 Pendahuluan 143
8.3.3.2 Unit Dorong 143
8.3.3.3 Sistem Tenaga 144
8.3.3.4 Sistem Input Informasi DP 145
8.3.4 KOMPUTER/SISTEM KONTROL 146
8.3.5 SISTEM KOMUNIKASI 147
8.3.6 PEMELIHARAAN PERALATAN 147

xiv
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

8.3.7 KEMAMPUAN DAN KETERBATASAN 147


8.3.7.1 Pendahuluan 147
8.3.7.2 Kemampuan Operasional Kapal 147
8.3.7.3 Penurunan Kemampuan Operasional 148
8.3.7.4 Akurasi Pemosisian 148
8.3.7.5 Prosedur Operasional 148
8.3.8 KEMAMPUAN PERSONIL 153
8.3.8.1 Pihak berwenang 153
8.3.8.2 Pelatihan dan Pengalaman 154
8.3.8.3 Panduan dan Catatan Pengoperasian 155
8.3.8.4 Umpan Balik Informasi 156
8.3.8.5 Referensi 156
8.3.9 PENYELAMAN YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN DARI KAPAL YANG POSISINYA DINAMIS 156
8.3.9.1 Penyelaman Berorientasi Permukaan 156
8.3.9.2 Manajemen Umbilical Lonceng dan Manajemen Umbilical Permukaan (Contoh Diagram Saja) 158
9.0 KENDARAAN YANG DIOPERASIKAN JARAK JAUH (ROV)

9.1 PENDAHULUAN 160


9.2 LATAR BELAKANG 160
9.2.1 SISTEM KLASIFIKASI 160
9.2.2 TUGAS ROV 160
9.2.3 ALAT ROV 161
9.2.4 PERTIMBANGAN LINGKUNGAN 161
9.2.5 PERTIMBANGAN OPERASIONAL 162
9.2.6 PERSONIL 165
9.3 PROSEDUR OPERASIONAL ROV DAN PENYELAM 165
9.3.1 PENDAHULUAN 165
9.3.2 DEFINISI 166
9.3.3 PROSEDUR OPERASIONAL ROV DAN TIM PENYELAM 166
9.3.3.1 Pra-penyelaman 166
9.3.3.2 Operasi Bawah Laut 166
9.3.3.3 Intervensi ROV dan Penyelam 167
9.3.3.4 Kru Survei Navigasi Permukaan 167
9.3.4 PROSEDUR PRA-PENYELAM 168
9.3.5 PROSEDUR PASCA PENYELAMAN 168
9.3.6 PROSEDUR OPERASIONAL MULTI-ROV 169

xv
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

9.3.6.1 Pemulihan Sistem 170


9.3.6.2 Pengumpulan Data 170
9.3.7 PROSEDUR PEMULIHAN KENDARAAN DARURAT 171
9.3.7.1 Kegagalan HPU Kendaraan 171
9.3.7.2 Kegagalan Instrumentasi Kendaraan 172
9.3.7.3 Pemisahan Tambatan 172
9.3.7.4 Kegagalan TMS 172
9.3.7.5 Peluncuran dan Pemulihan Kegagalan Sistem 173
9.3.7.6 Keterikatan Kendaraan 173
9.3.7.7 Kegagalan Daya Sistem ROV 174
10.0 PROSEDUR AUDIT KEPATUHAN ADCI
10.1 PENDAHULUAN DAN TUJUAN AUDIT 176
10.3 AUDIT KEPATUHAN 176
LAPORAN AUDIT KONTRAKTOR PENYELAM ADCI 177
LAPORAN AUDIT PROGRAM PELATIHAN PENYELAM KOMERSIAL ADCI LAPORAN AUDIT 200
PROTOKOL INSPEKSI DAN DAFTAR PERIKSA SATURASI ADCI DAFTAR PERIKSA 226
KESELAMATAN PRA PENYELAMAN ADCI 242
11.0 BAHAN REFERENSI
11.1 DAFTAR ISTILAH 246
11.2 FISIKA DAN RUMUS 254
11.3 SETARA METRIK BAHASA INGGRIS 258
11.4 PERHITUNGAN BAILOUT (Cu. Ft.) 260
PERHITUNGAN BAILOUT (Liter) 264
11.5 BAGAN REFERENSI KONDISI MEDIS 266
11.6 DAFTAR PERIKSA ADCI UNTUK PENGUJIAN DAN INSPEKSI TERJADWAL PERALATAN 269
11.7 LATIHAN TANGGAP DARURAT 271
11.8 ANALISIS BAHAYA KERJA (FORMULIR SAMPEL JHA) 291
11.9 STANDAR ANSI/ACDE-01-2009 292
11.10 PERATURAN FEDERAL AS TENTANG OPERASI PENYELAMATAN KOMERSIAL 314
USCG 46 CFR BAGIAN 197 SUBBAGIAN B 316
OSHA 29 CFR BAGIAN 1910 SUBPART T 329

xvi
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

CATATAN PERUBAHAN
Edisi Standar Konsensus Internasional untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air ini menggantikan edisi 6.3,
tertanggal 2019. Analisis Kesenjangan antara edisi 6.3 dan 6.4 dapat diakses di website ADCI.

xvii
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

xviii
BAGIAN 1.0

KETENTUAN UMUM

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

1
1.0 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

1.0 KETENTUAN UMUM


1.1 RUANG LINGKUP DAN APLIKASI

1.1.1 TUJUAN
Tujuan dari standar konsensus ini adalah untuk memberikan praktik industri terbaik dalam format yang jelas dan lengkap untuk berkontribusi terhadap
keselamatan dan kesejahteraan semua orang yang bekerja di industri penyelaman komersial, terutama penyelam komersial, tender, personel pendukung
dek, dan penyelia. .

Standar konsensus ini berlaku untuk semua jenis pekerjaan bawah air, baik di darat maupun lepas pantai, yang melibatkan penyelaman komersial. Standar-standar ini
dimaksudkan untuk melengkapi peraturan dan regulasi pemerintah yang berlaku serta melengkapi kode etik industri tentang praktik keselamatan untuk penyelaman dan
operasi bawah air dengan memberikan konsensus praktik terbaik industri untuk operasi penyelaman bawah air.

Tidak ada hal apa pun yang terkandung dalam manual ini yang dapat ditafsirkan sebagai pengganti undang-undang, peraturan, atau regulasi lembaga pemerintah mana pun.

1.1.2 TINDAKAN PRESERVATIF


Standar konsensus ini mewakili standar yang berlaku secara umum dan berlaku pada situasi normal atau tipikal. ADCI menyadari bahwa variasi
dari standar-standar ini mungkin diperlukan dan sesuai ketika situasi darurat dan tidak terduga muncul.

2
BAGIAN 2.0

PERSYARATAN MEDIS DAN


PELATIHAN PERSONIL PENYELAM

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

3
2.0 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

2.0 PERSYARATAN MEDIS DAN PELATIHAN TENAGA PENYELAM


2.1 UMUM
Setiap orang yang terlibat dalam operasi penyelaman dan bawah air harus memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk penugasan pekerjaan. Penetapan
tingkat keterampilan dalam standar ini mencakup tiga elemen utama:

• Pelatihan teknis
• Pengalaman lapangan

• Menunjukkan kemahiran
Orang yang ditugaskan untuk kegiatan penyelaman dan bawah air tertentu harus memiliki hal-hal berikut:

1. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui kombinasi pelatihan formal dan/atau pengalaman sebagai berikut:

• Prosedur dan teknik penyelaman.


• Prosedur darurat.
• Fisiologi dan fisika yang berkaitan dengan penyelaman.

• Perlengkapan menyelam.

• Pertolongan pertama dan CPR.

2. Keakraban dengan prosedur dan kemahiran dalam penggunaan alat, perlengkapan, perangkat dan sistem yang terkait dengan tugas yang diberikan.

3. Bagi orang yang terlibat sebagai penyelam atau terpapar kondisi hiperbarik, kualifikasi fisik untuk kegiatan tersebut harus dipenuhi sebagaimana diuraikan
dalamBagian 2.3 Persyaratan Medis Penyelam.Kualifikasi fisik tersebut harus didokumentasikan pada ADCIformulir riwayat kesehatan dan
pemeriksaan fisik,atau bentuk yang setara.

4. Bagi orang yang mengoperasikan ruang dekompresi, pengetahuan dan pengalaman dalam pengoperasian ruang.

Seseorang yang tidak memiliki pengalaman dan kemahiran yang disyaratkan seperti diuraikan di atas dapat diberi tugas, di bawah
arahan individu yang berpengalaman dan berkualifikasi, untuk memperoleh pengalaman dan tingkat kemahiran yang dibutuhkan.

Personil yang dilatih dan disertifikasi oleh lembaga rekreasi seperti, namun tidak terbatas pada, National Association
of Underwater Instructors (NAUI), Professional Association of Diving Instructors (PADI), Young Men's Christian
Association (YMCA) atau organisasi serupa lainnya tidaklah cukup. terlatih untuk berpartisipasi atau melakukan
aktivitas penyelaman komersial tanpa pelatihan formal tambahan dari sumber yang terakreditasi.

Untuk kontraktor yang beroperasi di Amerika Serikat, OSHA menganggap pemberi kerja mematuhi persyaratan pelatihan
penyelam dari Kode Peraturan Federal untuk setiap penyelam yang dipekerjakan dengan Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial
ADCI yang valid untuk tingkat pelatihan yang sesuai.

2.2 PERSYARATAN PELATIHAN MENYELAM KOMERSIAL

2.2.1 KUALIFIKASI TINGKAT MASUK


Semua personel yang memasuki profesi penyelaman komersial haruslah lulusan sekolah menengah atas atau sederajat. Sebutan ketrampilan minimal entry level
pada awak penyelam adalah tender/penyelam. Tender/penyelam tingkat awal memenuhi kualifikasi minimum tingkat awal dalam hal kemahiran menyelam,
kemahiran teknis, dan pengalaman dengan berhasil menyelesaikan program studi formal.

Kursus studi formal untuk tender/penyelam harus diselesaikan di sekolah terakreditasi, sekolah militer atau sederajat yang kurikulumnya
minimal sesuai dengan ANSI/ACDE-01-2015.² Standar ini dapat ditemukan di bagian referensi.
ADCI mengakui beberapa sertifikat pelatihan formal yang dikeluarkan dari negara lain. Sertifikat semacam itu akan dievaluasi bersama dengan dokumentasi
yang ditunjukkan seperti catatan penyelaman/catatan penyelia, dll., untuk menentukan apakah individu tersebut memenuhi syarat dalam segala hal untuk
penerbitan kartu penyelam komersial ADCI.

ADCI tidak berfungsi sebagai organisasi pendidikan dan oleh karena itu tidak mendukung, mengesahkan atau mengakreditasi sekolah mana pun yang berpartisipasi dalam
pelatihan personel. Sekolah-sekolah anggota diharapkan memperoleh dan mempertahankan akreditasi yang sesuai dari lembaga-lembaga yang berada di bawah yurisdiksinya
yang persyaratan pendidikannya harus dipertahankan.

2.2.2 PENGALAMAN DAN KECAKAPAN MINIMUM YANG DIPERLUKAN


1. Kemajuan melampaui penunjukan tender/penyelam memerlukan penyelesaian partisipasi aktual dalam operasi penyelaman komersial dan
menunjukkan kemahiran selama penyelaman kerja.
4
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.3

2. Pengalaman lapangan didefinisikan sebagai hari-hari yang dihabiskan (di lepas pantai, danau di daratan, pelabuhan, sungai, dll.) untuk berpartisipasi sebagai awak kapal dalam operasi

penyelaman pada tingkat kompetensi yang ditentukan oleh pelatihan sebelumnya dan kemahiran yang ditunjukkan.

3. Kemahiran menyelam menetapkan jumlah minimum penyelaman kerja di perairan terbuka yang diperlukan untuk mendapatkan berbagai sebutan. Semua
penyelaman harus dilakukan dalam jangka waktu 24 bulan segera sebelum penerbitan penunjukan. Pekerjaan harus dilakukan selama setiap penyelaman
dengan pengawasan yang tepat. Semua penyelaman harus memiliki waktu terbawah minimal 20 menit. Sejumlah penyelaman berdurasi lebih pendek dapat
digabungkan untuk menyamai satu penyelaman dari waktu terbawah 20 menit yang disyaratkan.

4.Kemajuanuntuk sebutan yang lebih tinggi memerlukan penyelesaian pelatihan dan pengalaman untuk semua sebutan yang lebih rendah.

Kualifikasi Minimal:
• Tender/Penyelam Tingkat Awal

Pelatihan penyelam komersial minimal 625 jam pengajaran formal yang terdokumentasi dalam mata pelajaran yang ditetapkan dalam Standar ANSI.²

• Sertifikasi Tingkat Lanjut


Sebagaimana didefinisikan dalam Matriks di Bagian 3.

• Yang lain

Kemahiran teknis yang sesuai dengan mode penyelaman tertentu sebagaimana dirinci dalam persyaratan program kartu sertifikasi ADCI atau
bagian yang sesuai untuk standar ini.

2.3 PERSYARATAN MEDIS PENYELAM


Direkomendasikan agar calon yang mengikuti program pelatihan penyelam komersial formal dan sekolah mengikuti pedoman medis dan
pemeriksaan ADCI yang diuraikan di bagian ini.

2.3.1 UMUM
Untuk orang yang terlibat sebagai penyelam, atau mengalami kondisi hiperbarik, pemeriksaan kesehatan ADCI berikut (atau yang
setara) diperlukan:

1. Pemeriksaan kesehatan awal oleh dokter yang memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan penyelam komersial sesuai dengan pedoman
yang direkomendasikan ADCI.

2. Ujian diwajibkan setiap tahun.


3. Pemeriksaan ulang setelah cedera atau penyakit terkait penyelaman diperlukan untuk menentukan kebugaran untuk kembali bertugas menyelam. Untuk keperluan
persyaratan medis ini, semua pemeriksaan harus dilakukan hanya oleh dokter berlisensi yang memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan penyelam
komersial. Harus memiliki tanda tangan dokter berlisensi agar dapat dibaca dan/atau dicap, dengan penunjukan medigalnya ditunjukkan dengan jelas. Non-dokter tidak
diakui oleh ADCI sebagai orang yang memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan penyelam komersial

2.3.2 PEMERIKSAAN FISIK


1. Bagi orang yang bertugas sebagai penyelam atau mengalami kondisi hiperbarik, pemeriksaan awal dan pemeriksaan ulang kesehatan berkala akan dicatat
menggunakan formulir pemeriksaan kesehatan penyelaman ADC dan akan mencakup hal-hal berikut:

• Riwayat pekerjaan.

• Pengujian yang disyaratkan pada Bagian 2, Tabel 1 jika diperlukan.

• Tes apa pun yang dianggap perlu untuk membuktikan adanya kondisi diskualifikasi yang tercantum dalam bagian ini.

• Tes tambahan apa pun yang dianggap perlu oleh dokter.

2. Semua orang yang terlibat sebagai penyelam atau yang mengalami kondisi hiperbarik wajib mengikuti ujian tahunan. Pemeriksaan yang lebih
sering atau ekstensif, termasuk pemeriksaan ulang medis secara lengkap, harus dilakukan jika terdapat insiden (penyakit, kecelakaan, dll.)
selama tahun tersebut yang mungkin menyebabkan perubahan pada kesehatan individu. kondisi. Penyelam wajib memberitahukan kepada
pemeriksa medis penyelam mengenai setiap perubahan kondisi medisnya termasuk perubahan obat-obatan.

2.3.3 PEMERIKSAAN ULANG SETELAH CEDERA ATAU SAKIT


1. Siapa pun yang terlibat sebagai penyelam, atau terpapar pada kondisi hiperbarik, harus menjalani pemeriksaan medis setelah mengalami cedera atau
penyakit terkait penyelaman yang memerlukan rawat inap atau penyakit dekompresi yang diketahui dengan gangguan audio-vestibular, sistem
saraf pusat, atau emboli gas arteri. . Penyelam yang mengalami penyakit dekompresi tipe I yang diobati dan gejalanya teratasi dengan satu meja
perawatan tidak perlu diperiksa oleh pemeriksa medis penyelaman sebelum kembali menyelam.
5
2.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

2. Siapa pun yang terlibat sebagai penyelam, atau terpapar pada kondisi hiperbarik, akan menjalani evaluasi medis setelah cedera atau
penyakit non-penyelaman yang memerlukan obat resep, prosedur pembedahan, atau rawat inap apa pun.

3. Orang tersebut tidak boleh diizinkan untuk kembali bekerja sebagai penyelam, atau terkena kondisi hiperbarik, sampai dia dibebaskan oleh
dokter yang diakui oleh ADCI untuk melakukannya.

4. Dokter yang memeriksa harus menentukan ruang lingkup pemeriksaan berdasarkan sifat cedera atau penyakitnya.

2.3.4 TABEL 1 - UJI MEDIS UNTUK MENYELAM

Tes Awal Tahunan Komentar


Termasuk kecenderungan untuk tidak sadarkan diri, muntah, serangan jantung, gangguan
Sejarah & Fisik X X transportasi oksigen, kehilangan darah yang parah atau apapun yang, menurut pendapat
dokter yang memeriksa, akan mengganggu efektifitas pekerjaan di bawah air.
PA dan lateral (Proyeksi: minimum 14” x 17”) setiap tiga tahun kecuali
Rontgen dada X X
kondisi medis menentukan sebaliknya.
Survei Rontgen Tulang dan Sendi X Opsional dan sesuai indikasi medis.
Opsional pada awalnya untuk menetapkan data dasar; setiap tahun setelah
EKG: Standar (12 Lead) X
usia 35; dan sesuai indikasi medis.
Diwajibkan sesuai indikasi medis jika Skor Risiko Framingham
EKG: Tes Stres
menunjukkan risiko >10%.
Diperlukan termasuk FVC, FEV1 dan FEF25-75. Pengujian harus dibandingkan
Spirometri X X
dengan nilai referensi NHANESIII untuk menentukan persentase prediksi
Ambang batas audiogram dengan audiometri nada murni; audiogram konduksi tulang
Audiogram X X
sesuai indikasi medis.
EEG Diperlukan hanya jika ada indikasi medis.
Ketajaman Penglihatan X X Diperlukan pada awalnya dan setiap tahun.
Buta warna X Diperlukan.
Hitung Darah Lengkap X X
Urinalisis Rutin X X
Tes kehamilan X X Direkomendasikan sebelum menyelam saturasi.
Layar Sel Sabit X Opsional.
skrining TBC X X Opsional.
Profil Metabolik Opsional, termasuk kolesterol dan trigliserida yang diperlukan untuk penyelam berusia di atas 40 tahun.
X X
Komprehensif
Panel Lipid X X Wajib setiap tahun setelah usia 35 tahun
Skor Risiko Framingham X X Wajib setiap tahun setelah usia 35 tahun

2.3.5 LAPORAN TERTULIS DOKTER


Laporan tertulis yang menguraikan kondisi medis dan kebugaran seseorang untuk melakukan penyelaman komersial atau aktivitas hiperbarik lainnya
harus diberikan oleh dokter yang memeriksa setiap saat pemeriksaan fisik diperlukan di sini. Yang tertulisformulir pemeriksaan fisik harus disertai
dengan salinan standar yang lengkapFormulir riwayat kesehatan ADCI.

Dokter pemeriksa harus memiliki kualifikasi berdasarkan pengalaman atau pelatihan untuk melakukan pemeriksaan fisik penyelam komersial.

2.3.6 KETENTUAN DISKUALIFIKASI


Seseorang yang mengalami salah satu dari kondisi berikut, sebagaimana ditentukan oleh pemeriksaan dokter, akan didiskualifikasi dari melakukan
penyelaman atau aktivitas hiperbarik lainnya.

• Riwayat gangguan kejang selain kondisi demam pada anak usia dini.
• Penyakit paru kistik, bulosa, atau kavitas, penyakit paru obstruktif atau restriktif yang signifikan, dan/atau pneumotoraks spontan.
• Ketidakmampuan kronis untuk menyamakan tekanan sinus dan telinga tengah.

• Penyakit atau gangguan sistem saraf pusat atau perifer yang signifikan.
• Alkoholisme kronis, penyalahgunaan atau ketergantungan obat-obatan, atau riwayat psikosis.

• Hemoglobinpati yang berhubungan dengan penyakit penyerta.

• Siapa pun yang terlibat sebagai penyelam, atau terpapar kondisi hiperbarik, akan menjalani evaluasi medis setelah mengalami cedera atau
penyakit non-penyelaman yang memerlukan obat resep, prosedur pembedahan, atau rawat inap apa pun.
• Keganasan ganas yang tidak diobati atau persisten/metastasis atau penyakit signifikan lainnya termasuk yang memerlukan kemoterapi dan/atau terapi
radiasi kecuali lima tahun setelah pengobatan dan tidak ada bukti kekambuhan.
• Gangguan pendengaran pada telinga yang lebih baik harus rata-rata minimal 40 dB pada frekuensi 500, 1000, dan 2000 Hz.
• Osteonekrosis justa-artikular mendiskualifikasi.
6
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.3

• Kondisi kronis yang memerlukan pengendalian terus menerus dengan pengobatan yang meningkatkan risiko dalam penyelaman.

• Kehamilan.

2.3.7 PENARIKAN DARI KONDISI HIPERBARIK BAGI PENYELAM


Berdasarkan pemeriksaan dokter, akan ditentukan apakah kesehatan seseorang akan terganggu secara signifikan akibat paparan terus-menerus
terhadap kondisi hiperbarik. Dokter harus menunjukkan, dalam laporan tertulis, segala batasan atau batasan yang mungkin berlaku pada aktivitas kerja
orang tersebut.

2.3.8 PENYIMPANAN REKAM MEDIS


1. Rekam medis yang akurat untuk setiap orang sesuai dengan spesifikasi medis pada bagian ini harus dibuat dan dipelihara. Catatan
tersebut harus mencakup pemeriksaan fisik yang disebutkan di sini, termasukFormulir riwayat kesehatan/pemeriksaan fisik
ADCIdan laporan tertulis dokter.

2. Rekam medis harus disimpan minimal lima tahun sejak tanggal paparan hiperbarik terakhir kecuali ditentukan lain oleh
undang-undang.

2.3.9 SENGATAN IKAN BERBEDA

SENGATAN IKAN BERBEDA


Sengatan ikan berbisa antara lain lionfish, Scorpionfish, dan stonefish. Sengatan yang terjadi di perairan dengan jarak pandang yang buruk
dan diketahui terdapat ikan berbisa harus dianggap sebagai potensi keracunan ikan dan ditangani sesuai dengan protokol ini. Meskipun
belum ada kasus yang dilaporkan dalam literatur medis tentang anafilaksis akibat ikan lionfish, ada kemungkinan hal ini terjadi setelah
paparan berulang kali. Protokol anafilaksis harus diikuti untuk gejala yang konsisten dengan anafilaksis. Nyeri ringan hingga parah dapat
KRITERIA PASIEN: dilaporkan di lokasi luka tusuk. Racun ikan berbisa adalah jenis neuromuskular dan dapat menyebabkan berbagai gejala sistemik lainnya
termasuk sakit kepala, mual, muntah, sakit perut atau kram, delirium, kejang, kelumpuhan anggota badan, hiper atau hipotensi, gangguan
pernapasan, disritmia, iskemia miokard, gagal jantung kongestif. , edema paru, tremor, kelemahan otot dan sinkop. Nyeri yang memburuk
beberapa jam atau hari setelah perbaikan awal dengan pengobatan air panas mungkin mengindikasikan infeksi sekunder. Meski
menyakitkan, pengobatan lokal dengan air panas umumnya meredakan nyeri pada banyak kasus.

• Fokus Anamnesis & Fisik untuk memasukkan tanda-tanda vital.


• Pemeriksaan kulit untuk mencari adanya luka tusuk dan/atau vesikel.
DIPERLUKAN • Auskultasi bunyi paru untuk mengetahui adanya mengi atau stridor.

PENILAIAN: • Dokumentasikan lokasi, distribusi lesi kulit dan dapatkan riwayat kejadian lengkap dan kejadian serupa di masa lalu.
• Ukur area yang mengalami kemerahan atau bengkak dan catat untuk referensi di kemudian hari.

• Pengujian kekuatan dan pengujian sensorik.

• Saat ini hanya ada antivenin untuk ikan batu dan hanya tersedia di wilayah Indo Pasifik. Jika di wilayah di mana antivenin tersedia dan cedera
tersebut diperkirakan disebabkan oleh ikan stonefish atau Scorpionfish, pertimbangkan untuk mengangkutnya ke fasilitas yang dapat memberikan
obat tersebut.
• Racun yang ditemukan pada ikan ini tidak tahan terhadap panas dan umumnya bereaksi terhadap pengolahan air panas. Jika pada bagian ekstremitas yang dapat
dibenamkan, panaskan air hingga suhu 113 derajat Fahrenheit (45 derajat Celcius), idealnya diukur dengan termometer, dan celupkan ekstremitas tersebut ke
dalam air selama 15 menit setiap kali. Jika tidak, masukkan handuk yang direndam dalam air panas dan oleskan ke area yang terkena.
INTERVENSI: • Perawatan dengan air panas dapat diulangi.
• Jika diduga terdapat duri ikan pada jaringan, hubungi konsultan medis untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.
• Bersihkan luka dengan povidone yodium (betadine) dan balut dengan mupirocin atau salep tiga antibiotik jika mupirocin tidak
tersedia.
• Pengobatan nyeri ringan hingga sedang: Ibuprofen 400mg PO qid atau Asetaminofen 1000 mg PO qid
• Perbarui difteri/tetanus sesuai kebutuhan.

Hubungi Konsultan Medis sebelum memberikan Antibiotik atau Narkotika


ALS: • Nyeri yang tidak responsif terhadap obat antiinflamasi nonsteroid: Dapat meningkatkan Ibuprofen hingga 800 mg PO setiap kali dengan gejala yang tidak
kunjung teratasi. Jika tidak ada perubahan gejala setelah pemberian Ibuprofen, analgesik narkotika dapat dipertimbangkan.

Hubungi Konsultan Medis sebelum memberikan Antibiotik atau Narkotika


KLINIS • Infeksi sekunder: Pertimbangkan pengobatan antibiotik dengan tawaran Doxycycline 100mg, Ciprofloxacin 500mg. bid atau Trimethoprim/ Sulfa
PERTIMBANGAN: 160/800 mg bid selama 10 hari.
• Anafilaksis : Rawat sesuai protokol anafilaksis standar menggunakan epinefrin (Epipen) dan ulangi jika perlu.

• Transportasi diperlukan bagi pasien yang datang dengan gejala berat, demam, atau pasien yang mengalami nyeri yang tidak responsif terhadap
pengobatan oral.
KONSULTASI
• Transportasi akan diperlukan bagi pasien yang memiliki tanda-tanda nekrosis.
& RUJUKAN
• Transportasi mungkin diperlukan bagi pasien yang duri ikannya tertahan.
KRITERIA: • Transportasi akan diperlukan ke daerah di mana antivenin tersedia untuk pengobatan gejala sistemik akibat ikan stonefish atau ikan
kalajengking.

7
2.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

2.4 PEDOMAN DAN REKOMENDASI MEDIS


2.4.1 PENDAHULUAN
Rekomendasi berikut ditetapkan oleh ADCI dan dimaksudkan untuk digunakan dengan formulir riwayat kesehatan/pemeriksaan fisik ADCI. Mereka menangani
aspek-aspek tertentu dari kebugaran fisik subjek untuk menyelam berdasarkan nomor item. Standar-standar ini ditawarkan dengan apa yang kami yakini, dalam
banyak kasus, sebagai persyaratan minimum. Penggunaan standar ini dimaksudkan agar sesuai dengan penilaian yang baik dari dokter yang memeriksa. Jika
terdapat keraguan mengenai kelayakan medis subjek, dokter yang memeriksa harus mencari pendapat dan rekomendasi lebih lanjut dari spesialis yang sesuai di
bidang tersebut. Perhatian khusus harus diberikan pada riwayat medis dan penyelaman di masa lalu. Secara umum, standar kesehatan fisik dan mental yang tinggi
diperlukan untuk menyelam. Oleh karena itu, selain mengecualikan kondisi medis utama yang didiskualifikasi, dokter yang memeriksa harus mengidentifikasi dan
memberikan pertimbangan yang cermat terhadap penyakit mental atau fisik ringan, kronis, berulang atau sementara yang dapat mengganggu perhatian
penyelam dan menyebabkan dia mengabaikan faktor-faktor yang berkaitan dengan penyakitnya sendiri. keselamatan atau keselamatan orang lain.

Direkomendasikan agar pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter yang telah menyelesaikan pelatihan formal atau mempunyai pengalaman
dalam penilaian kesehatan kebugaran untuk penyelaman komersial. Pemeriksaan tidak boleh dilakukan oleh non-dokter.

Spektrum penyelaman komersial mencakup tugas-tugas industri yang dilakukan mulai dari bawah permukaan hingga penyelaman saturasi dalam. Deskripsi pekerjaan dan oleh karena itu

disabilitas yang membatasi pekerjaan bisa sangat bervariasi. Standar-standar ini secara umum berlaku untuk semua penyelam. Beberapa pertimbangan harus diberikan pada riwayat

kesehatan subjek, riwayat pekerjaan, usia, dll. Dalam penyelaman komersial, mungkin seorang penyelam mampu melakukan beberapa pekerjaan tetapi tidak untuk pekerjaan lain.

Tidak ada batasan usia minimum atau maksimum, asalkan semua standar medis dapat dipenuhi. ADCI tidak menerbitkan kartu sertifikasi penyelam
komersial untuk orang yang berusia di bawah 18 tahun. Pertimbangan serius harus diberikan pada kebutuhan semua penyelam untuk memiliki
cadangan kebugaran paru dan kardiovaskular yang memadai untuk digunakan dalam keadaan darurat. Kurangnya cadangan ini mungkin menyebabkan
penghentian karir menyelam profesional. Dokter yang memeriksa harus menggunakan pertimbangan profesional yang tepat untuk menentukan apakah
pengujian tambahan diperlukan dalam keadaan tertentu. Diskualifikasi karena ketidakmampuan memenuhi salah satu standar ini harus ditentukan
berdasarkan kasus per kasus.

Atas permohonan perusahaan atau individu, dan dengan persetujuan dokter yang memeriksa, keadaan medis tertentu dapat membenarkan
pemberian perbedaan sementara. Dokter pemeriksa harus memahami fungsi pekerjaan penting (deskripsi pekerjaan) untuk setiap
pemeriksaan fisik penyelaman komersial. Dokter yang memeriksa dianjurkan untuk membuat rekomendasi akomodasi wajar yang
diperlukan seseorang untuk memenuhi standar ini.

Item bernomor dalam standar ini mengacu pada kotak pada formulir riwayat kesehatan/pemeriksaan fisik ADCI. Formulir ini
tersedia untuk diunduh di situs web ADCI.

Jika diperlukan klarifikasi lebih lanjut mengenai standar yang direkomendasikan ini, silakan hubungi ADCI.

8
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.4

2.4.2 STANDAR PEMERIKSAAN FISIK ADCI


Riwayat pasien dicatat pada halaman 2-15 hingga 2-16 dari formulir yang ditetapkan. Halaman 2-17 dan 2-18 digunakan untuk mencatat temuan-temuan tertentu selama
pelaksanaan pemeriksaan.

Judul berikut merujuk dan menjelaskan kotak bernomor padaFormulir pemeriksaan fisik ADCIdi halaman 2-17 dan 2-18. Contoh salinan
formulir ini terlampir dalam standar ini. Penggunaan formulir ini menjamin kualitas dan konsistensi di seluruh industri penyelaman
komersial. Formulir ini dapat diperoleh dari situs ADCI.

1 Nama Catatan.

Nomor KTP Catatan.


2
atau Nomor Paspor
3 Tinggi Tidak ada batasan yang ditetapkan.

Batasan berat yang tercantum dalam tabel berat maksimum yang diperbolehkan (2.4.9) harus berlaku. Jika seorang
penyelam melampaui batas-batas ini dan dokter yang mengetahui bahwa peningkatan tersebut disebabkan oleh
pembentukan otot dan kebugaran fisik, maka varians mungkin tepat. Varians mungkin sesuai untuk penyelam yang
4 Berat
tidak memenuhi batas berat tetapi memiliki lemak tubuh 23% atau kurang yang diukur dengan pengujian impedansi
atau lemak hidrostatik. Selain itu, individu yang termasuk dalam batas berat badan ini tetapi memiliki jaringan lemak
berlebih harus didiskualifikasi.

5 Lemak Tubuh Opsional. Menurut Angkatan Laut AS, 23% untuk laki-laki, 34% untuk perempuan.

Opsional. Perhitungan BMI =(berat dalam pon x 703)


6 Indeks Massa Tubuh (BMI) tinggi dalam inci2.
BMI maksimum yang diperbolehkan menurut tabel tinggi dan berat Angkatan Laut AS adalah 28.

7 Suhu Penyelam harus bebas dari infeksi/penyakit apa pun yang dapat menyebabkan suhu tidak normal.

Tekanan darah istirahat tidak boleh melebihi 140/90 mm Hg. Dalam kasus hipertensi yang nyata, pengukuran
tekanan darah harian berulang harus dilakukan sebelum keputusan akhir dibuat. Tekanan darah harus
8 Tekanan darah dikontrol tanpa kerusakan organ target. Pemblokir beta tidak dapat diterima. Diuretik dosis rendah dapat
diterima. Obat-obatan yang diperlukan untuk mengontrol tekanan darah harus dicatat pada formulir
pemeriksaan fisik.

Takikardia yang persisten, aritmia kecuali tipe sinus, atau gangguan signifikan lainnya pada jantung atau
9 Denyut/Irama
sistem pembuluh darah harus dievaluasi dan mungkin didiskualifikasi.

Penampilan umum/ Seharusnya bagus.


10
Kebersihan

Penglihatan harus diuji dengan dan tanpa koreksi bila memungkinkan. Penglihatan harus dikoreksi menjadi 20/40, pada
kedua mata. Penglihatan monokuler tidak serta merta mendiskualifikasi penyelaman komersial. Penyelam yang telah
11 Penglihatan Jauh
menjalani operasi perbaikan penglihatan harus dilarang menyelam sampai mendapat izin dari dokter penyelam dan
dokter mata yang berkualifikasi.

12 Penglihatan Dekat Dapat diperbaiki hingga 20/40.

Catatan. Buta warna tidak mendiskualifikasi penyelaman, namun penyelam harus memiliki penglihatan warna khusus untuk
13 Penglihatan warna
tugasnya.

Harus normal, jika ada perbedaan yang terdokumentasi. Diperlukan bidang pandang minimal 85
14 Bidang Visi
derajat.
Rekam jika digunakan. Lensa yang sesuai untuk menyelam dapat digunakan (lensa keras yang dapat menyerap gas/
15 Lensa kontak
berfenestrasi). Penglihatan harus direkam dengan dan tanpa lensa kontak.

Beberapa penyebab penolakan mungkin termasuk:

a) Kelainan bentuk tengkorak yang bersifat depresi, eksostosis, dll., pada tingkat yang menghalangi
individu untuk memakai peralatan yang diperlukan.
16 Kepala, Wajah dan Kulit Kepala
b) Kelainan bentuk tengkorak pada derajat apa pun yang berhubungan dengan bukti adanya penyakit pada otak, sumsum
tulang belakang, atau saraf tepi.

c) Hilangnya atau tidak adanya substansi tulang tengkorak secara kongenital.

9
2.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Kondisi yang mempengaruhi leher tidak boleh mengganggu penyelam sehingga menyebabkan rentang gerak yang tidak

mencukupi. Penyebab penolakan mungkin termasuk:

a) Tulang rusuk leher bila ada gejala.

b) Kista kongenital yang berasal dari celah bronkus atau yang berkembang dari sisa saluran
17 Leher
tiroglosus, dengan atau tanpa saluran fistula.
c) Fistula, pengeringan kronis, jenis apa pun.

d) Kontraksi spastik otot leher yang bersifat persisten dan kronis.


e) pelampiasan saraf.
Patologi aktif atau operasi mata sebelumnya mungkin menjadi penyebab pembatasan atau penolakan. Penyelam yang telah
18 Mata menjalani operasi perbaikan penglihatan harus dilarang menyelam sampai mendapat izin dari dokter penyelam dan dokter mata
yang berkualifikasi. Riwayat operasi katarak dengan implan lensa intraokular tidak mendiskualifikasi.

19 fundus Opsional. Tidak ada patologi.

Kondisi berikut ini mendiskualifikasi:

a) Penyakit akut termasuk penyakit vestibular.


b) Otitis kronis yang serius.

c) Otitis media aktif.


d) Perforasi membran timpani saat ini.
e) Tabung PE pada tempatnya.

f) Obstruksi pernafasan hidung atau faring yang signifikan.


20 Melalui #24
g) Sinusitis kronis jika tidak mudah dikendalikan.

h) Gangguan bicara karena cacat organik.


i) Ketidakmampuan untuk menyamakan tekanan karena sebab apapun.

j) Vertigo berulang atau persisten.


k) Tindikan yang baru saja terjadi akan didiskualifikasi sampai sembuh.

Jika dicurigai adanya disfungsi tuba Eustachius, maka rujukan atau pengujian harus dilakukan. Pecahan jendela bundar yang telah
diperbaiki atau disembuhkan secara memadai dan tidak memiliki sisa defisit yang signifikan dapat disetujui untuk penyelaman.

a) Kandidat harus memiliki tingkat kebugaran gigi yang tinggi; kelainan gigi apa pun atau malformasi
mandibula yang mungkin mengganggu kemampuan penyelam untuk memegang corong perlengkapan
25 Mulut dan Tenggorokan standar dengan aman dan mudah harus didiskualifikasi.

b) Gigi palsu lepasan tidak boleh dipakai saat menyelam.


c) Karies gigi yang parah didiskualifikasi sampai diperbaiki.

26 Dada (termasuk payudara) Catat adanya kelainan bentuk dada, kelainan payudara, atau massa.

Paru: Cacat bawaan dan didapat yang dapat membatasi fungsi paru, menyebabkan terperangkapnya
udara, atau mempengaruhi ventilasi-perfusi atau keseimbangan akan mendiskualifikasi pelatihan awal
27 Paru-paru dan lanjutan. Fungsi paru obstruktif atau restriktif memerlukan evaluasi lebih lanjut. Penyakit paru-paru
yang memerlukan penggunaan obat-obatan mungkin didiskualifikasi. Riwayat pneumotoraks berulang
atau spontan akan mendiskualifikasi.
Setiap bukti penyakit jantung atau aritmia selain aritmia sinus harus diselidiki sepenuhnya. Untuk
tujuan evaluasi, pengujian stres fungsional protokol Bruce melalui tahap III harus mencapai minimal 10
Jantung (dorongan, ukuran, METS tanpa bukti iskemia. Alat pacu jantung dan defibrilator jantung implan didiskualifikasi. Perbaikan
28
ritme, suara) PFO tidak mendiskualifikasi. Pengujian PFO rutin tidak dianjurkan. Coumadin atau antikoagulan apa
pun, obat antiplatet, dan aspirin (kecuali aspirin dosis rendah) dianggap mendiskualifikasi. Fraksi ejeksi
harus minimal 40% jika diukur.
29 Detak Catatan. Denyut nadi perifer harus teratur, penuh dan simetris serta kurang dari 100.

10
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.4

Sistem kardiovaskular: Sistem kardiovaskular harus bebas dari kelainan berarti dalam segala hal
Sistem Pembuluh Darah
30 sebagaimana ditentukan melalui pemeriksaan fisik dan tes sesuai indikasi. Bukti adanya arteriosklerosis
(varises, dll.)
yang bergejala, varises yang parah, dan wasir yang bergejala mungkin akan mendiskualifikasi.
a) Ulkus peptikum aktif harus didiskualifikasi sampai pengobatan dan penyembuhan diketahui. Riwayat
perdarahan saluran cerna dapat mendiskualifikasi penyelaman dan mendiskualifikasi penyelaman
saturasi.
b) Penyakit gastrointestinal kronis lainnya (misalnya kolitis ulserativa, kolelitiasis) dapat menjadi penyebab
31 Perut dan Jeroan penolakan.

c) Penyakit Crohn mungkin mendiskualifikasi.

D). Hepatitis mungkin mendiskualifikasi.

e) Kolostomi harus didiskualifikasi untuk penyelaman saturasi.


Semua hernia inguinalis atau femoralis didiskualifikasi sampai diperbaiki. Hernia ventral lebih dari satu cm
32 Hernia (semua jenis)
harus diperbaiki sebelum menyelam.

Penderita diabetes yang dikontrol hanya dengan diet dan olahraga dan dengan Hgb A1C <7,0 dapat diterima. Riwayat
33 Sistem endokrin penyakit tiroid yang cukup terkontrol dengan pengobatan dapat diterima. Gangguan endokrin lain yang memerlukan
pengobatan mungkin akan didiskualifikasi.

a) Penyakit gonokokal, sifilis, klamidia, dan herpes genital akan didiskualifikasi sampai diobati secara memadai.

b) Bukti atau riwayat nefrolitiasis harus diselidiki dan diobati sepenuhnya dan dapat
didiskualifikasi.
Sistem GU
34 c) Insufisiensi ginjal atau penyakit ginjal kronis dapat didiskualifikasi.
(genital-kemih)
d) Riwayat batu ginjal mungkin mendiskualifikasi penyelaman permukaan dan penyelaman saturasi. Penyelam dengan
riwayat batu ginjal sebaiknya menjalani evaluasi berkala oleh ahli urologi untuk mengetahui keberadaan batu.

e) Bukti atau riwayat disfungsi atau retensi urin harus diselidiki dan diobati sepenuhnya.
Setiap gangguan fungsi muskuloskeletal harus dinilai secara hati-hati terhadap persyaratan umum
Ekstremitas Atas
35 yang dapat mengganggu kinerja individu sebagai penyelam. Amputasi mungkin mendiskualifikasi.
(kekuatan, ROM)
Perangkat keras fiksasi internal ortopedi tidak mendiskualifikasi jika lokasi fraktur telah disembuhkan.
Setiap gangguan fungsi muskuloskeletal harus dinilai secara hati-hati terhadap persyaratan umum
Ekstremitas Bawah,
36 yang dapat mengganggu kinerja individu sebagai penyelam. Amputasi mungkin mendiskualifikasi.
Kecuali Kaki
Perangkat keras fiksasi internal ortopedi tidak mendiskualifikasi jika lokasi fraktur telah disembuhkan.
Setiap gangguan fungsi muskuloskeletal harus dinilai secara hati-hati terhadap persyaratan
37 Kaki
umum yang dapat mengganggu kinerja individu sebagai penyelam.
Setiap gangguan fungsi muskuloskeletal harus dinilai secara hati-hati terhadap persyaratan umum
38 Tulang belakang yang dapat mengganggu kinerja individu sebagai penyelam. Pelampiasan saraf atau perpindahan akar
saraf dianggap mendiskualifikasi meskipun tidak menunjukkan gejala.
Kulit dan Limfatik Penyakit kulit atau sistem limfatik yang aktif, akut, atau kronis dapat didiskualifikasi. Tato harus disembuhkan
39
Sistem sepenuhnya sebelum menyelam.

Segala kondisi yang mengganggu fungsi normal (misalnya striktur, prolaps, wasir parah) dapat
40 Anus dan Rektum
didiskualifikasi.
41 Nada Sfingter Catat dan catat.
Pemeriksaan lengkap pada sistem saraf pusat dan perifer harus menunjukkan fungsi normal, namun
kelainan minor lokal, seperti patch anestesi, diperbolehkan asalkan penyakit sistem saraf umum dapat
disingkirkan. Riwayat kejang apa pun (selain kejang demam pada masa kanak-kanak, keracunan
Pemeriksaan Neurologis
oksigen, atau kejang putus obat) akan didiskualifikasi. Pembedahan intrakranial, kehilangan kesadaran
(42-49)
lebih dari 30 hingga 45 menit, dan cedera kepala parah yang menyebabkan tidak sadarkan diri atau
gegar otak sesaat, dapat didiskualifikasi. Jika tingkat keparahan cedera kepala diragukan, konsultasi dan
studi khusus harus dipertimbangkan. Semua kondisi neurodegeneratif mendiskualifikasi.

11
2.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

42 Saraf kranial Memeriksa, mengevaluasi dan mencatat.

Harus simetris dan bebas dari patologi. Dokumentasikan segala kelainan. Refleks patologis harus
43 Refleks
dievaluasi. Refleks asimetris harus didokumentasikan.
44 Fungsi Otak Kecil Uji dan catat.
Kekuatan dan Periksa dan catat. Perhatikan adanya atrofi atau hilangnya tonus.
45
Kekencangan Otot

Propiosepsi/ Periksa dan catat.


46
Stereognosis

Lakukan dan catat. Nystagmus kongenital belum tentu mendiskualifikasi. Nistagmus pandangan lateral
47 Nistagmus
titik akhir dianggap normal.
Uji dan catat. Getaran harus diuji menggunakan garpu tala 128 Hz. Diskriminasi dua titik harus
Sensasi dan
48 diuji pada ibu jari (C6), jari tengah (C7) dan jari kelingking (C8) dan harus dapat dilihat pada jarak
Getaran
5 mm.
49 Romberg Lakukan dan catat. Dapat melakukan romberg hingga dua menit.

Keterangan Lain-Lain Catat temuan dan komentar.


50 dan Dermatom
Diagram
Meliputi pH warna, berat jenis, glukosa, albumin dan mikro, dan semua hasil harus dalam batas
51 Urinalisis
normal.
Hematologi: Setiap anemia yang signifikan atau riwayat penyakit hemolitik harus dievaluasi; bila karena keadaan
52 Tes darah
hemoglobin yang berbeda, maka akan didiskualifikasi.

Semua penyelam harus menjalani spirometri berkala untuk menetapkan Volume Ekspirasi Paksa pada satu (1) detik
(FEV1), Kapasitas Vital Paksa (FVC) ), dan FEF 25-75 yang mencatat tiga pengukuran terbaik menggunakan standar
53 Spirometri American Thoracic Society. FEV1 dan FVC keduanya harus 75% atau lebih menggunakan nilai referensi NHANES. Jika
salah satu atau keduanya di bawah 75%, maka penyelam harus dirujuk untuk pengujian stres fungsional berdasarkan
protokol Bruce hingga setidaknya 10 METS.

a) 14 x 17 dada: PA dan lateral setiap tiga tahun. Tidak ada patologi dalam batas normal.
b) Tulang belakang lumbal/sakral (opsional pada karyawan baru).

c) Tulang panjang (opsional): Setiap lesi, terutama juxta-artikular, harus dievaluasi untuk menentukan kebugaran pasien
54 X-ray/Pencitraan
untuk menyelam.

d) MRI (opsional): Penekanan saraf atau perpindahan akar saraf pada pemeriksaan MRI akan
mendiskualifikasi.
Pemeriksaan EKG: EKG istirahat standar 12 sadapan merupakan pilihan pada pemeriksaan karyawan baru dan
55 Elektrokardiogram diwajibkan setiap tahun setelah usia 35 tahun. Tes stres olahraga harus dipertimbangkan dan dapat diindikasikan
setelah usia 40 tahun.

Gangguan pendengaran pada kedua telinga sebesar 40 dB pada kisaran 500, 1000 dan 2000 Hz dapat menjadi indikasi untuk
rujukan calon dokter spesialis untuk mendapatkan pendapat lebih lanjut, kecuali dokter yang memeriksa yakin bahwa gangguan
56 Audiogram Nada Murni pendengaran tersebut tidak mungkin terjadi. meningkat secara signifikan dengan melanjutkan aktivitas menyelam. Keraguan
tentang fungsi labirin memerlukan pemeriksaan khusus. Sidang monaural tidak mendiskualifikasi. Kemampuan pendengaran
harus memadai untuk melaksanakan tugas pekerjaan.

Luas Opsional.
57
Panel Metabolik
58 Hemoglobin A1C Diperlukan untuk setiap riwayat diabetes.

59 Panel Lipid Diperlukan untuk Perhitungan Risiko Framingham. Harus dilakukan pada penyelam berusia 35 tahun ke atas.

60 Skrining Narkoba Direkomendasikan.

12
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.4

2.4.3 RIWAYAT KESEHATAN DAN FORMULIR PEMERIKSAAN ADCI


Asosiasi Kontraktor Selam Internasional
FORMULIR RIWAYAT MEDIS
Pemberi pekerjaan Judul pekerjaan Tanggal

1. Nama Belakang Nama depan Nama tengah 2. Alamat Email 3. Tanggal Lahir 4. Jenis Kelamin 5. 4 Nomor SSN Terakhir

6. Alamat (Nomor, Jalan) 7. Kota 8. Negara 9. Kode Pos 10. Kode Area – Nomor Telepon

( )
11. Kontak Person Darurat – Hubungan – Alamat – Nomor Telepon 12. Nomor Ponsel

( )
13. RIWAYAT KESEHATAN : Apakah anda pernah atau sedang berobat (jawaban positif harus dijelaskan dibawah ini):
Ya TIDAK Ya Ya TIDAK TIDAK

Kejang atau Kejang Angiogram Jantung atau Cedera Bahu


Epilepsi Perbaikan ECHO PFO Cedera Siku
Gegar Otak atau Cedera Kepala yang Tekanan darah tinggi Cedera lengan/pergelangan tangan/tangan

Melumpuhkan Sakit Kepala Asma atau Mengi Cedera Pinggul/Kaki/Pergelangan Kaki

Kehilangan Keseimbangan/Pusing Batuk Darah Cedera Lutut atau Masalah


Mabuk Perjalanan Parah TBC Kaki “Trick Knee” atau
Ketidaksadaran Sesak napas Dislokasi Cedera
Mantra Pingsan Batuk kronis Sendi bengkak
Kenakan Kontak/Kacamata Pneumotoraks Patah Tulang atau Patah
Cacat Penglihatan Warna Penyakit Paru-Paru atau Operasi Tulang Varises
Penyakit Mata atau Cedera Penyakit Kantung Empedu atau Penyakit atau Kelemahan Otot
Operasi Mata Batu Perut atau Bisul Perut Mati rasa atau Kelumpuhan
Gangguan Pendengaran Pendarahan Gangguan tidur
Penyakit Telinga atau Operasi Sering Gangguan Pencernaan Diabetes
Cedera Telinga Penyakit kuning Penyakit Gondok atau Penyakit Tiroid
Gendang Telinga Berlubang Penyakit Liver atau Hepatitis Penyakit Darah
Kesulitan Kliring Pendarahan Rektal/Darah pada Anemia: Sel Sabit atau Ruam atau
Pendarahan Hidung Kotoran Wasir (Ambeien) Penyakit Kulit Lainnya
Obstruksi Jalan Nafas Sakit Gas Infeksi Staph
Hay Fever atau Alergi Penyakit Crohn/Pecahnya Kolitis Tumor atau Kanker
Nyeri Dada Ulseratif atau Hernia Klaustrofobia
Murmur Hati Penyakit ginjal Penyakit Mental/Depresi/Kecemasan
Demam Reumatik Batu ginjal Gangguan Saraf
Serangan jantung Protein, Gula atau Darah dalam Urine Segala Penyakit Menular Seksual
Irama Jantung Tidak Normal Nyeri Sendi/Radang Sendi
Penyakit jantung Masalah Tulang Belakang Dinas Militer Sebelumnya
Stent Jantung atau Angioplasti Ketegangan atau Cedera Penyakit atau Cedera Lainnya atau
Diskus Herniasi atau Sciatica Kondisi Medis Lainnya
HANYA UNTUK WANITA Menstruasi yang menyakitkan

Menstruasi Tidak Teratur Kehamilan Periode Menstruasi Terakhir ________


MOHON JELASKAN DETAIL MASING BARANG YANG DI CHECK YA

14. DAFTAR SEMUA OPERASI TAHUN

15. DAFTAR SEMUA RUMAH SAKIT TAHUN

16. DAFTAR SEMUA CEDERA TAHUN

17. DAFTAR SEMUA OBAT, RESEP, ATAU YANG DIPERLUKAN

18. JAWAB PERTANYAAN BERIKUT:


Setiap Barang Dicek Ya Harus Dijelaskan Lengkap Di Bawah Ini YA TIDAK YA TIDAK

Pernahkah Anda mengundurkan diri, diberhentikan, atau berganti pekerjaan karena


Apakah Anda mempunyai cacat fisik atau cacat sebagian? alasan medis?
Pernahkah Anda ditolak atau dinilai untuk mendapatkan asuransi, pekerjaan, lisensi, atau angkatan Pernahkah Anda dipecat dari pekerjaan karena penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol secara
bersenjata karena alasan kesehatan? berlebihan?

Pernahkah Anda menderita penyakit, cedera, atau kecelakaan karena pekerjaan apa pun Apakah Anda memiliki alergi atau reaksi terhadap makanan, bahan kimia, obat-obatan, sengatan
yang Anda lakukan? serangga, atau biota laut?

Pernahkah Anda disarankan untuk menjalani operasi bedah atau pengobatan medis namun Apakah saat ini Anda sedang dalam perawatan dokter? Berikan nama dan alamat dokter
belum dilakukan? di halaman berikutnya.

KOMENTAR:

13
2.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

19. Dokter Pribadi saya adalah: Nama


Alamat
Kota, Negara Bagian

Nomor telepon

20. SEJARAH MENYELAM Berapa lama Anda melakukan penyelaman komersial?

Sejarah Penyelaman Udara Permukaan Sejarah Penyelaman Saturasi


Kedalaman Maksimum Permukaan Udara Kedalaman Maksimum

Kedalaman Maksimum Gas Campuran Permukaan Helioks Ya TIDAK

Udara Waktu Bawah Terpanjang Trimix Ya TIDAK


Durasi Maksimum (Hari)

Gas Campuran Waktu Bawah Terpanjang Nitrox Ya TIDAK

21. PENGALAMAN MENYELAM (Jumlah tahun pengalaman): 2. CANTUMKAN JUMLAH INSIDEN DEKOMPRESI Jika Tidak Ada, beri
angka 0 (Nol) Buat daftar sisa apa pun
Nama Sekolah Menyelam
Udara Membungkuk, hanya nyeri

Membungkuk, neurologis
Gas Campuran
Tersedak
Kejenuhan
Bagian dalam telinga

23. DALAM MENYELAM APAKAH ANDA MEMILIKI RIWAYAT : (Berikan rincian tanggal dan tingkat keparahannya)
Ya Tidak Detail Ya TIDAK Detail
Emboli Gas Perasan Paru-paru

Toksisitas Oksigen Hampir tenggelam

BERSAMA2Toksisitas sesak napas


Toksisitas CO Vertigo (Pusing)
Remas Telinga/Sinus Pneumotoraks

Pecahnya Gendang Telinga Narkosis Nitrogen

Ketulian Penurunan kesadaran

24. Apakah Anda pernah mengalami kecelakaan saat menyelam (penyakit dekompresi atau lainnya) sejak pemeriksaan fisik terakhir? Ya TIDAK

25. Tanggal pemeriksaan fisik terakhir: Nama Dokter yang melakukan pemeriksaan terakhir Anda

Untuk perusahaan atau organisasi manakah Anda terakhir kali diperiksa? Alamat Dokter
Kota, Negara Bagian

26. Apakah Anda pernah mengalami hal-hal berikut ini? Jika ya, berikan perkiraan
tanggalnya: ya Tidak Berikan Tanggal Ya TIDAK Berikan Tanggal

X-ray terbaik Audiogram Studi Fungsi


Seri ongbone Paru
ack (tulang belakang) X-ray EKG
RI Latihan (Stres) EKG

27. Keterangan Dokter:

SAYA MENYATAKAN BAHWA SAYA TELAH MENINJAU INFORMASI DI ATAS YANG SAYA SEDIAKAN DAN BAHWA INI BENAR DAN LENGKAP SEJAUH PENGETAHUAN
SAYA. SAYA MEMAHAMI BAHWA MENGABAIKAN ATAU MENYATAKAN FAKTA YANG DISEBUTKAN DI ATAS DAPAT MENYEBABKAN PENOLAKAN PEKERJAAN ATAU
PEMISAHAN DARI PERUSAHAAN. SAYA BERWENANG DOKTER, RUMAH SAKIT, ATAU KLINIK YANG DISEBUTKAN DI ATAS UNTUK MEMBERIKAN TRANSKRIP
LENGKAP REKAM MEDIS SAYA UNTUK PEMROSESAN PEMERIKSAAN FISIK SAYA.

Tanggal Tanda tangan Halaman 2 dari 4

14
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.4

Asosiasi Kontraktor Selam Internasional


FORMULIR PEMERIKSAAN FISIK
Pemberi pekerjaan Tanggal Tanggal lahir Usia

1. Nama Belakang Nama depan Nama tengah 2. 4 Nomor SSN atau Nomor PASPOR terakhir.

3. Tinggi (inci) 4. Berat (pound) 5. Lemak Tubuh (%) (Opsional) 6. BMI (Opsional)

7. Suhu 8. Tekanan Darah 9. Denyut/Irama 10. Penampilan Umum/Kebersihan 11. Membangun

/
12. Penglihatan Jauh: 13. Penglihatan Dekat: Jaeger Penglihatan Dekat Dikoreksi 14. Penglihatan Warna (Uji yang Dilakukan dan Hasil)
R.20/______________ Kor. sampai 20/______________ R.20/______________ R.20/______________
L.20/______________ Kor. sampai 20/______________ L.20/______________ L.20/______________
15. Bidang Penglihatan (Derajat) R °L ° 6. Lensa Kontak Ya TIDAK

NORMAL ABNORMAL Centang setiap item pada kolom yang sesuai (masukkan NE untuk Tidak Dievaluasi) PERKATAAN
17. Kepala, Wajah, Kulit Kepala

18. Leher
19. Mata
20. Telinga – Umum (saluran internal dan eksternal)
21. Fungsi Saluran Eustachius
22. Membran Timpani
23. Hidung (Penyelarasan Septal)
24. Sinus
25. Mulut dan Tenggorokan
26. Dada
27. Paru-paru
28. Jantung (Dorongan, Ukuran, Irama, Suara)
29. Pulsa (Kesetaraan, dll)
30. Sistem Vaskular (Varisositas, dll.)
31. Perut dan Jeroan
32. Hernia (Semua Jenis)
33. Sistem Endokrin
34. Sistem GU
35. Ekstremitas Atas (Kekuatan, ROM)
36. Ekstremitas Bawah (Kecuali Kaki)
37. Kaki
38. Tulang belakang

39. Kulit, Limfatik


40. Anus dan Rektum
41. Nada Sfingter
PEMERIKSAAN NEULOGIS 42. SARAF
KRANIAL
NORMAL ABNORMAL TIDAK NORMAL ABNORMAL TIDAK

SAYA
Pencium VII Wajah
II Optik VIII pendengaran

AKU AKU AKU Okulomotor IX Glossofairngeal


IV Troklear X tidak jelas

V Trigeminal XI Aksesori Tulang Belakang

VI penculikan XII Hipoglosal


43. REFLEKS
TENDON DALAM PATOLOGI DANGKAL
Kiri Benar Kiri Benar
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 Hadiah Absen Hadiah Absen Hadiah Absen TIDAK

Trisep Babinski Perut atas


Bisep Hoffman Perut Bawah
Tempurung lutut Klonus Pergelangan Kaki kremaster
Achilles

44. FUNGSI SEREBELAR 45. OTOT KEKUATAN NADA


0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 Normal Abnormal
Ataxia Ekstremitas Kanan Atas
Tremor (niat) Ekstremitas Kiri Atas
Normal Abnormal Ekstremitas Bawah Kanan
Jari ke Hidung Ekstremitas Bawah Kiri
Tumit ke Tulang Kering (Geser)

Bergantian dengan Cepat


Gerakan

46. PROPIOCEPSI 47. NYSTAGMUS


Kiri Benar Hadiah Absen
Normal Abnormal Normal Abnormal Pandangan Lateral Titik Akhir
Rasa Posisi Bersama Patologi
Stereognosis
Sensasi Getaran

48. SENSASI 49. ROMBERG


Normal Abnormal Normal Abnormal Diskriminasi Dua Poin Absen
Panas Tajam Normal Hadiah
Dingin Lembut Abnormal Halaman 3 dari 4

15
2.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

0. KETERANGAN LAIN-LAIN

TEMUAN LABORATORIUM
1. Urinalisis 0 1+ 2+ 3+ 4+ 52. Tes Darah Lampirkan Laporan
Warna Gula KBK RPR Pos
Penampilan Darah Normal Negatif

Sp. Gravitasi Keton Abnormal


Ph Bilirubin 53. Skor Risiko Jantung
Mikroskopis Normal Protein Sel sabit Pos Jumlah Poin _________
Abnormal Negatif

(Lihat laporan) risiko 10 tahun _________


4. Fungsi Paru 55. Rontgen/MRI Normal Abnormal (Menggambarkan)

FVC Dada
FEV1 Tulang Belakang Lumbar

FEV1/FVC Tulang Panjang


MRI
6. Elektrokardiogram 57. Audiogram Hz 500 1000 2000 3000 4000 6000 8000
Statis Kiri
Stres Latihan Benar

8. Komprehensif Menempel Panel Lipid Komentar: 59. Pemeriksaan Narkoba


Panel Metabolik Laporan (jika selesai)
Tidak dikumpulkan

Normal Normal Dikumpulkan, hasilnya dikirim ke majikan


Abnormal Abnormal

Status pekerjaan:
Cocok untuk menyelam

Diizinkan untuk penyelia Nama Peserta Ujian


Dibersihkan hanya untuk pekerjaan bagian atas saja

Diizinkan dengan batasan: Tanda Tangan Dokter

Diperlukan evaluasi lebih lanjut:

Tidak layak untuk menyelam : Nama Dokter


Tak layak

Komentar: Alamat

Nomor telepon

Tanggal Pemeriksaan

Revisi 2016
Halaman 4 dari 4

16
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.4

2.4.4 NEUROPSIKIATRI
Sifat tugas menyelam memerlukan penilaian yang cermat terhadap kebugaran emosional dan temperamental individu. Gangguan kepribadian, gangguan
bipolar, psikosis, ketidakstabilan, dan sifat anti-sosial akan didiskualifikasi. Kondisi kejiwaan apa pun yang memerlukan pengobatan dapat didiskualifikasi. Depresi
situasional sementara mungkin diperbolehkan untuk menggunakan antidepresan dosis rendah yang tidak mempengaruhi ambang kejang atau memiliki efek
samping depresi SSP. Bukti penyakit kejiwaan yang ada di masa lalu atau sekarang harus menjadi alasan penolakan kecuali dokter yang memeriksa dapat yakin
bahwa penyakit tersebut bersifat ringan dan tidak mungkin terulang kembali.

Perhatian khusus harus diberikan pada bukti penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang di masa lalu atau sekarang. Penyelam tidak boleh
mengonsumsi steroid atau zat terlarang apa pun. Kelainan apa pun harus dicatat pada blok No. 52 formulir pemeriksaan fisik.

Gejala gangguan neurologis atau penyakit organik pada sistem saraf di masa lalu atau saat ini akan didiskualifikasi. Tidak ada individu dengan riwayat
epilepsi dalam bentuk apa pun, atau cedera kepala dengan gejala sisa, atau gangguan kepribadian yang boleh diterima. Tren neurotik, penyesuaian
emosional, akan mendiskualifikasi. Gagap atau hambatan bicara lainnya yang mungkin terlihat saat kegembiraan akan didiskualifikasi. Kecerdasan
setidaknya harus normal. Kelainan apa pun harus dicatat pada blok No. 52 formulir pemeriksaan fisik.

2.4.5 PENGOBATAN
Obat-obatan berikut ini didiskualifikasi:
1. Amfetamin (termasuk lisdexamfetamine dimesylate) dan obat perancang (methylenediosyphenethylamines tersubstitusi termasuk
MDMA, MMDA, FLEA, EDMA, EFLEA, MDOH, EBDB, MDEA, 5-methyl-MDA dan lain-lain)
2. Ganja dan bentuk ganja sintetik
3. Fensilidin (PCP)
4. Kokain
5. Opioid, alami dan sintetis
6. Inhibitor fosfodiesterase seperti obat disfungsi ereksi
7. Imunosupresan tidak dianjurkan dalam penyelaman saturasi

8. Tramadol
9. Semua antidepresan kecuali sertraline dosis rendah digunakan untuk depresi situasional ringan

10. Semua obat antipsikotik


11. Relaksan otot
12. Segala bentuk insulin

13. Obat hipoglikemik oral


14. Antikoagulan atau penghambat trombosit

15. Benzodiazepin
16. Barbiturat
17. Obat ansiolitik dan/atau hipnotis
18. Patch nikotin – harus dilepas saat menyelam
19. Vareniklin
20. Bupropion

21. Pemblokir beta

2.4.6 PENAFIAN
Karena kurangnya literatur medis mengenai penyelaman komersial, pedoman ini dikembangkan sebagai konsensus di antara dokter penyelam dan
dimaksudkan hanya untuk tujuan tersebut. Pemeriksa medis penyelam dapat menggunakan kebijaksanaannya untuk menyimpang dari pedoman ini
secara individual sesuai dengan keadaannya.

17
2.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

2.4.7 TABEL BMI


Tabel BMI
BMI
Tinggi
(inci)
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Berat Badan (pound)
58 91 96 100 105 110 115 119 124 129 134
59 94 99 104 109 114 119 124 128 133 138
60 97 102 107 112 118 123 128 133 138 143
61 100 106 111 116 122 127 132 137 143 148
62 104 109 115 120 126 131 136 142 147 153
63 107 113 118 124 130 135 141 146 152 158
64 110 116 122 128 134 140 145 151 157 163
65 114 120 126 132 138 144 150 156 162 168
66 118 124 130 136 142 148 155 161 167 173
67 121 127 134 140 146 153 159 166 172 178
68 125 131 138 144 151 158 164 171 177 184
69 128 135 142 149 155 162 169 176 182 189
70 132 139 146 153 160 167 174 181 188 195
71 136 143 150 157 165 172 179 186 193 200
72 140 147 154 162 169 177 184 191 199 206
73 144 151 159 166 174 182 189 197 204 212
74 148 155 163 171 179 186 194 202 210 218
75 152 160 168 176 184 192 200 208 216 224
76 156 164 172 180 189 197 205 213 221 230

Tabel BMI
Tinggi BMI
(Sentimeter) 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Berat Badan (kilogram)
147.3 41.3 43.5 45.4 47.6 49.9 52.2 54.0 56.2 58.5 60.8
149.9 42.6 44.9 47.2 49.4 51.7 54.0 56.2 58.1 60.3 62.6
152.4 44.0 46.3 48.5 50.8 53.5 55.8 58.1 60.3 62.6 64.9
154.9 45.4 48.1 50.3 52.6 55.3 57.6 59.9 62.1 64.9 67.1
157.5 47.2 49.4 52.2 54.4 57.2 59.4 61.7 64.4 66.7 69.4
160.0 48.5 51.3 53.5 56.2 59.0 61.2 64.0 66.2 68.9 71.7
162.6 49.9 52.6 55.3 58.1 60.8 63.5 65.8 68.5 71.2 73.9
165.1 51.7 54.4 57.2 59.9 62.6 65.3 68.0 70.8 73.5 76.2
167.6 53.5 56.2 59.0 61.7 64.4 67.1 70.3 73.0 75.7 78.5
170.2 54.9 57.6 60.8 63.5 66.2 69.4 72.1 75.3 78.0 80.7
172.7 56.7 59.4 62.6 65.3 68.5 71.7 74.4 77.6 80.3 83.5
175.3 58.1 61.2 64.4 67.6 70.3 73.5 76.7 79.8 82.6 85.7
177.8 59.9 63.0 66.2 69.4 72.6 75.7 78.9 82.1 85.3 88.5
180.3 61.7 64.9 68.0 71.2 74.8 78.0 81.2 84.4 87.5 90.7
182.9 63.5 66.7 69.9 73.5 76.7 80.3 83.5 86.6 90.3 93.4
185.4 65.3 68.5 72.1 75.3 78.9 82.6 85.7 89.4 92.5 96.2
188.0 67.1 70.3 73.9 77.6 81.2 84.4 88.0 91.6 95.3 98.9
190,5 68.9 72.6 76.2 79.8 83.5 87.1 90.7 94.3 98.0 101.6
193.0 70.8 74.4 78.0 81.6 85.7 89.4 93.0 96.6 100.2 104.3

18
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.4

2.4.8 TABEL PERBANDINGAN LEMAK TUBUH DAN PERSENTASE LEMAK TUBUH

Persentase Lemak Tubuh


Tabel perbandingan

Tingkat Lemak Pria (%) Wanita (%)


Sangat rendah 7-10 14-17
Rendah 10-13 17-20
Rata-rata 13-17 20-27
Tinggi 17-25 27-31
Sangat tinggi di atas 25 di atas 31

2.4.9 BAGAN BERAT MAKSIMUM YANG DIIZINKAN

Bagan Berat Maksimum yang Diijinkan

Laki-laki Tinggi Betina


Berat masuk (inci) Berat masuk

Pound Pound
170 60 170
176 61 174
182 62 179
188 63 182
194 64 187
200 65 192
206 66 196
212 67 200
218 68 204
225 69 209
230 70 212
235 71 217
241 72 222
247 73 225
253 74 230
259 75 234
265 76 239
271 77 243
277 78 248
283 79 252
289 80 255

19
2.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

2.4.10 KEMBALI BERTUGAS SETELAH INSIDEN TERKAIT MENYELAM

Rekomendasi ADCI untuk Kembali Menyelam

Insiden Terkait Penyelaman Saatnya kembali menyelam

Nyeri sederhana hanya dengan resolusi lengkap setelah satu meja pengobatan 24 hingga 72 jam

Nyeri hanya membutuhkan lebih dari satu meja perawatan untuk penyelesaian total 7 hari
Perubahan sensasi pada anggota badan dapat diatasi dengan satu meja perawatan 7 hari
Defisit motorik atau neurologis lainnya dapat diatasi dengan satu meja perawatan 28 hari
Cedera neurologis memerlukan beberapa tabel perawatan untuk diatasi 4 hingga 6 bulan

Barotrauma paru teratasi 3 bulan


Pneumotoraks teratasi (selain spontan) 3 bulan
Penyakit dekompresi vestibular 4 hingga 6 bulan

Pecahnya jendela bundar 6 bulan setelah perbaikan

Toksisitas oksigen sistem saraf pusat (setelah evaluasi lengkap) 7 hari


Membran timpani yang berlubang 6 minggu setelah sembuh

Barotrauma THT lainnya Ditentukan oleh pemeriksa

Semua kasus kecuali nyeri sederhana, hanya penyakit dekompresi yang diselesaikan dengan satu meja perawatan harus diselesaikan melalui pemeriksaan medis dari
pemeriksa medis penyelam yang berkualifikasi sebelum kembali menyelam.

Defisit neurologis yang terus-menerus setelah insiden terkait penyelaman umumnya didiskualifikasi.

2.4.11 KALKULATOR RISIKO JANTUNG FRAMINGHAM


ADC menyadari bahwa serangan jantung merupakan penyebab kematian kedua setelah tenggelam sebagai penyebab kematian saat menyelam. Daripada
menggunakan kriteria berdasarkan usia untuk pemeriksaan jantung lebih lanjut, Komite Penasihat Selam Dokter kini merekomendasikan pendekatan berbasis
risiko dengan menggunakan data Framingham. Kalkulator risiko jantung untuk pria dan wanita disediakan di bawah ini. Jika risiko jantung dihitung sebesar 10%
atau lebih besar maka pengujian lebih lanjut seperti tes stres olahraga dianjurkan.

Kalkulator Risiko Jantung - PRIA

Total
Usia 20-39 Usia 40-49 Usia 50-59 Usia 60-69 Usia 70-79
Kolesterol
<160 0 0 0 0 0
160-199 4 3 2 1 0
200-239 7 5 3 1 0
240-279 9 6 4 2 1
280+ 11 8 5 3 1

20
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.4

Usia Poin
20-34 -9
35-39 -4
40-44 0
45-49 3
50-54 6
55-59 8
60-64 10
65-69 11
70-74 12
75-79 13

HDL Poin
60+ -1
50-59 0
40-49 1
<40 2

tekanan darah sistolik Jika Tidak Diobati Jika Diobati


Jumlah Poin Risiko 10 Tahun

<120 0 0 <0 <1%


120-129 0 1 0 1%
130-139 1 2 1 1%
140-159 1 2 2 1%
160+ 2 3 3 1%
4 1%
Usia Perokok Bukan perokok
5 2%
20-39 8 0
6 2%
40-49 5 0
7 3%
50-59 3 0
8 4%
60-69 1 0
9 5%
70-79 1 0
10 6%
Masukkan Jumlah Poin 11 8%
Usia 12 10%

Jumlah Kol
13 12%
Tentukan Risiko
14 16%
HDL Kol
Dari Bagan
15 20%
Sis B/P
16 25%
Merokok
17 atau lebih ≥30%
Total
Tentukan Risiko
Dari Bagan

21
2.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Kalkulator Risiko Jantung - WANITA

Total
Usia 20-39 Usia 40-49 Usia 50-59 Usia 60-69 Usia 70-79
Kolesterol
<160 0 0 0 0 0
160-199 4 3 2 1 1
200-239 8 6 4 2 1
240-279 11 8 5 3 2
280+ 13 10 7 4 2

Usia Poin
20-34 -7
35-39 -3
40-44 0
45-49 3
50-54 6
55-59 8
60-64 10
65-69 12
70-74 14
75-79 16

HDL Poin
60+ -1
50-59 0
40-49 1
<40 2

22
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 2.4

tekanan darah sistolik Jika Tidak Diobati Jika Diobati Jumlah Poin Risiko 10 Tahun

<120 0 0 <9 <1%


120-129 1 3 9 1%
130-139 2 4 10 1%
140-159 3 5 11 1%
160+ 4 6 12 1%
13 2%
Usia Perokok Bukan perokok
14 2%
20-39 9 0 15 3%
40-49 7 0 16 4%
50-59 4 0 17 5%
60-69 2 0 18 6%
70-79 1 0 19 8%
20 11%
Masukkan Jumlah Poin
21 14%
Usia
22 17%
Jumlah Kol
23 22%
HDL Kol
24 27%
Sis B/P
25 atau lebih ≥30%
Merokok
Tentukan Risiko
Total Dari Bagan

23
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

BAGIAN 3.0

PERSONIL PENYELAM
TANGGUNG JAWAB,
KUALIFIKASI
DAN SERTIFIKASI

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

24
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.1

3.0 TANGGUNG JAWAB, KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI PERSONIL PENYELAM


Jabatan, tugas, tanggung jawab dan kemampuan personel yang terlibat dalam penyelaman komersial dan operasi bawah air akan sangat bervariasi. Perusahaan
bertanggung jawab untuk menugaskan personel untuk operasi penyelaman atau bawah air dan akan memastikan semua personel memiliki kualifikasi melalui
pelatihan dan/atau pengalaman untuk melakukan tugas yang diberikan. Penunjukan sertifikasi di bagian ini menunjukkan tugas dan tanggung jawab minimum
anggota tim penyelam. CATATAN: Personel yang memiliki sertifikasi DMT yang diakui saat ini tidak diharuskan juga memiliki kualifikasi Penyedia Pertolongan
Pertama/CPR/AED/O2.

3.1 PROGRAM SERTIFIKASI PENYELAM KOMERSIAL

Kartu sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga rekreasi tidak diakui sebagai kualifikasi seseorang untuk melakukan aktivitas penyelaman
komersial jika tidak ada pelatihan menyelam komersial formal tambahan dari sumber yang terakreditasi.

3.1.1 PERSYARATAN UMUM


Perusahaan anggota ADCI mempekerjakan orang untuk bertindak sebagai penyelam komersial bersertifikat dalam kategori berikut:

• Tender/penyelam tingkat pemula.

• Penyelam udara.

• Penyelam gas campuran.

• Penyelam saturasi.

• Supervisor penyelaman udara.

• Pengawas penyelaman gas campuran.

• Supervisor penyelaman saturasi.

• Teknisi pendukung kehidupan.

• Teknisi saturasi.
Orang-orang ini harus dilatih dengan baik sesuai dengan edisi terkiniStandar Konsensus Internasional ADCI untuk Penyelaman
Komersial dan Operasi Bawah Airdan kemudian akan melanjutkan jalur kemajuan karier mereka melalui pelatihan di tempat kerja dan
menunjukkan pengalaman lapangan dan kepemimpinan. Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki kartu
sertifikasi ADCI terkini yang mencerminkan tugas yang harus dilakukan. Kartu sertifikasi ini harus diperoleh dalam waktu 90 hari setelah
bekerja di perusahaan anggota umum.¹

3.1.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI


Ijazah yang dikeluarkan oleh organisasi pendidikan sipil atau militer bertujuan untuk membuktikan bahwa seseorang telah menerima pelatihan formal dasar yang
diperlukan untuk memasuki bidang kejuruan. Instrumen tersebut tidak boleh digunakan untuk memverifikasi bahwa lulusan dapat bekerja di lapangan tanpa
pelatihan kerja lebih lanjut dan pengalaman dengan demonstrasi kompetensi yang sebenarnya.

3.1.3 RUANG LINGKUP DAN PENERAPAN


ADCI telah menetapkan program di mana penyelam komersial yang terlatih, teknisi pendukung kehidupan dapat memperoleh kartu sertifikasi yang
menunjukkan kualifikasi dan tingkat kompetensi mereka sebagaimana ditentukan dalamStandar Konsensus Internasional ADCI untuk Penyelaman
Komersial dan Operasi Bawah Air.

Kecuali sertifikasi tender/penyelam tingkat awal, kartu sertifikasi yang diterbitkan dalam program ini akan berlaku untuk jangka waktu lima tahun sejak
tanggal penerbitan. Kartu dapat diperoleh hanya dengan menunjukkan dokumentasi yang dapat diterima bahwa individu yang dimintai kartu tersebut
telah mencatat bukti telah menyelesaikan pelatihan yang diperlukan dan pengalaman kerja yang diperlukan untuk mendukung penerbitan kartu pada
tingkat klasifikasi yang sesuai.

25
3.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3.1.4 MATRIKS SERTIFIKASI DAN PELATIHAN Matriks


Sertifikasi Pengesahan Internasional

MATRIKS SERTIFIKASI DAN PELATIHAN


PERSYARATAN TENDER TINGKAT MASUK/ PENYELAM UDARA PENYELAMAN UDARA GAS CAMPURAN GAS CAMPURAN BEL/SAT BEL/SAT NITROX DUKUNGAN HIDUP

PENYELAM PENGAWAS PENYELAM MENYELAM PENYELAM MENYELAM PENGAWAS TEKNISI


PENGAWAS PENGAWAS

Resmi 625 jamANSI/


Pelatihan ACDE-01-2015atau
diakui setara,
dengan kedalaman yang diperlukan

dan waktu terbawah

persyaratan dengan
komersial atau
SCUBA militer
Hari Lapangan 100 200 100 Udara 350 Udara atau 200 Udara 100 hari 100 Hari
50 Campuran Gas Campuran atau Campuran sebagai Campuran sebagai

Gas Gas Gas dan/ Asisten


atau Udara LST
Menyelam

Pengawas
Bekerja 30 50 50 – Udara 150 Udara atau 100 Udara atau

Menyelam 10 – Gas Campuran Gas Campuran

Gas Campuran Dan


10 Lonceng

Berjalan

Operasi 30
pada Sistem Bekerja
hari
Asisten 30 30 Bekerja 60
Pengawas Bekerja hari Bekerja
Pelatihan hari hari
Bidang

UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN UJIAN


DIPERLUKAN DIPERLUKAN DIPERLUKAN DIPERLUKAN DIPERLUKAN

3.1.5 DOKUMENTASI DITERIMA


1. Kartu sertifikasi ADCI dapat diminta oleh perusahaan anggota ADCI dengan menyatakan bahwa orang yang dimintai kartu tersebut sepenuhnya memenuhi syarat
untuk melaksanakan tugas dalam klasifikasi penyelam yang diminta. Perusahaan anggota diwajibkan untuk menyimpan, dan menyimpannya selama jangka
waktu lima tahun, salinan informasi yang menunjukkan bukti bahwa individu yang dimintai kartu tersebut, pada kenyataannya, memiliki pelatihan yang
diperlukan, pengalaman lapangan dan jumlah karyawan yang diperlukan. penyelaman kerja.

2. Direkomendasikan agar semua penyelam menyimpan buku log penyelam komersial pribadi (ADCI Commercial Diver Log Book atau yang setara) untuk
merinci paparan hiperbarik.

3. Personil individu yang ingin mendapatkan kartu sertifikasi ADCI harus memiliki bukti yang dapat diverifikasi yang diperlukan untuk mendukung permohonan dan,
dalam hal tingkat supervisor penyelaman, akan diminta untuk mendapatkan dan memberikan dukungan yang dapat diverifikasi dari ADCI (atau otoritas
sertifikasi lainnya yang diakui oleh ADCI) perusahaan anggota yang mana mereka harus mempunyai catatan kinerja sebagai asisten pengawas penyelaman
atau pengawas penyelaman.

4. Sekolah Menyelam Komersial Anggota Asosiasi ADCI:

Permohonan untuk kartu sertifikasi tingkat awal dapat dilakukan dengan mengajukan kepada ADCI daftar anggota setiap kelas beserta kelasnya
diberi nomor identifikasi, tanggal lahir mereka dan foto masing-masing anggota yang memenuhi persyaratan standar ini. Kartu sertifikasi akan
disiapkan untuk setiap individu yang diidentifikasi dan dikembalikan kepada pemohon. Kartu tersebut HANYA dapat dikeluarkan untuk individu
yang benar-benar lulus. Setiap kartu yang diberikan kepada sekolah untuk diterbitkan kepada individu yang TIDAK lulus akan dikembalikan ke
ADCI untuk dibuang dan dihapus informasinya dari database utama.

26
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.1

5. Sekolah Menyelam Komersial atau Pemerintah/Militer Non-Anggota ADCI:

Permohonan kartu sertifikasi tingkat awal untuk sekolah selam komersial atau pemerintah/militer non-anggota ADCI akan diterima
dengan ketentuan sebagai berikut:

A. Bahwa mereka secara resmi diakui sebagai sekolah terakreditasi oleh badan pemerintah.

B. Bahwa kursus pengajaran yang ditawarkan secara umum sejajar dengan Asosiasi Pendidik Selam Komersial sebagaimana diakui dalam Standar
Konsensus Internasional ADCI untuk Operasi Penyelaman Komersial dan Bawah Air yang terdiri dari tidak kurang dari625 jam pengajaran formal
dalam mata pelajaran yang ditetapkan di dalamnya atau, jika sesuai, isi standar ini ditujukan untuk pelatihan dan pendidikan.

C. Bahwa program pengajaran yang ditawarkan dalam semua kasus akan paralel dengan yang ditetapkan dalam dokumen
American National Standards Institute ANSI/ACDE-01-2009; Sekretariat, Asosiasi Pendidik Selam Komersial (ACDE); atau prosedur
formal yang diakui oleh asosiasi ini dan dianggap setidaknya sama dengan prosedur yang diperlukan untuk penerapan oleh
perusahaan anggota ADCI.

3.1.6 MASALAH KARTU

Kartu sertifikasi penyelam komersial ADCI (atau lainnya yang sesuai) akan berupa kartu laminasi plastik setebal 2 1/8-inci x 3 3/8-inci, setebal 0,030
inci yang diidentifikasi secara sesuai dan dikeluarkan oleh ADCI. Apabila foto berwarna tidak dapat dilengkapi, maka foto hitam putih dianggap dapat
diterima. Kecuali sertifikasi tender/penyelam tingkat awal, semua kartu sertifikasi ADCI berlaku selama lima tahun sejak tanggal penerbitan. Kartu
sertifikasi tender/penyelam tingkat awal berlaku selama dua tahun sejak tanggal penerbitan.

Foto pemegangnya akan dipindai dengan laser pada kartu, dan kartu itu sendiri akan dilindungi agar tidak diubah atau dipalsukan dengan
lapisan holografik yang ditempelkan pada kartu sebelum dilapisi dengan lapisan Duraguard™.

3.1.7 PEMELIHARAAN DATABASE


ADCI akan memelihara database penerima kartu bersertifikat berdasarkan penerbitan kartu. Basis data akan berisi nomor urut setiap
kartu, nama, pengenal unik yang diberikan oleh pemohon, serta tanggal penerbitan dan tanggal kedaluwarsa semua kartu yang
diterbitkan.

Informasi database akan dijaga kerahasiaannya. Keberadaannya akan digunakan sebagai alat verifikasi penggantian kartu yang hilang,
pembaharuan kartu, dan sebagai sarana untuk melacak secara umum jumlah penyelam komersial bersertifikat dalam industri. Format
dan isi database tidak akan dirilis atau diubah tanpa persetujuan Dewan Direksi ADCI.

3.1.8 PETUNJUK FOTO UNTUK KARTU SERTIFIKASI PENYELAM KOMERSIAL


1. Foto harus diambil dengan warna latar belakang terang.
2. Foto subjek harus diambil dengan pandangan seluruh wajah dari jarak kira-kira 4 kaki dari lensa kamera.
3. Foto penuh warna lebih diutamakan.
4. Identifikasi foto dengan menuliskan nama subjek di bawah foto pada margin bawah.
5. Jangan menempelkan klip kertas langsung ke bagian depan foto.
Harap diingat bahwa foto akan dipangkas menjadi tinggi 1,25 inci dan lebar 1,0 inci. Pastikan foto yang dikirimkan konsisten dengan
kemampuan untuk memindai foto berukuran tersebut dengan laser ke dalam kartu sertifikasi.

27
3.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

SISI DEPAN

Asosiasi Kontraktor Selam Asosiasi Kontraktor Selam


Internasional Internasional

Sertifikat. #Sertifikat. Sertifikat. #Sertifikat.

No. No.
Kedaluwarsa: Kedaluwarsa:

PENYELAM GAS CAMPURAN PENYELAM BELL/SATURASI


Nama: ID # ID Ditugaskan Nama: ID # ID Ditugaskan
Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial

PENYELAM GAS CAMPURAN PENYELAM BELL/SATURASI

Asosiasi Kontraktor Selam Asosiasi Kontraktor Selam


Internasional Internasional

Sertifikat. #Sertifikat. Sertifikat. #Sertifikat.

No. No.
Kedaluwarsa: Kedaluwarsa:

PENYELAM UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN TENDER/PENYELAM TINGKAT MASUK


Nama: ID # ID Ditugaskan Nama: ID # ID Ditugaskan
Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial

PENYELAM UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN TENDER/PENYELAM TINGKAT MASUK

SISI BELAKANG

Association of Diving Contractors International (ADCI) menerbitkan Kartu


Sertifikasi ini kepada pemegangnya hanya dengan mengandalkan pernyataan
atau informasi yang diterima bahwa individu yang disebutkan telah menyelesaikan semua pelatihan,
pengalaman lapangan, dan kinerja di tempat kerja yang diperlukan untuk menjamin identifikasi sebagai
Penyelam Komersial pada tingkat pengalaman yang disebutkan di sini.
ADCI tidak bertanggung jawab atau berkewajiban atas kegagalan pihak yang menanggungnya
melaksanakan tugasnya pada tingkat kemampuan apa pun yang dinyatakan.

Pelatihan khusus tambahan dan/atau kualifikasi yang diperoleh saat terlibat


dalam praktik penyelaman komersial dicatat di perusahaan yang dikelolanya
catatan personel dan Buku Catatan Penyelam pribadi yang sesuai.
Minimal, semua operasi penyelaman komersial harus dilakukan dengan
minimal tiga orang tim penyelam sesuai dengan ADCI Internasional
Standar Konsensus untuk Operasi Penyelaman Komersial (edisi saat ini).

USCG secara resmi mengakui sertifikasi ini untuk sepenuhnya


memenuhi persyaratan CFR bagian 197, sub bagian B.

Pertanyaan harus ditujukan ke ADCI di (281) 893-8388 atau Fax (281) 893-5118.

28
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.1

SISI DEPAN

Asosiasi Kontraktor Selam Asosiasi Kontraktor Selam


Internasional Internasional

Sertifikat. #Sertifikat. Sertifikat. #Sertifikat.

No. No.
Kedaluwarsa: Kedaluwarsa:

TEKNISI PENDUKUNG HIDUP SUPERVISOR PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN


Nama: ID # ID Ditugaskan Nama: ID # ID Ditugaskan
Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial

TEKNISI PENDUKUNG HIDUP SUPERVISOR PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN

Asosiasi Kontraktor Selam Asosiasi Kontraktor Selam


Internasional Internasional

Sertifikat. #Sertifikat. Sertifikat. #Sertifikat.

No. No.
Kedaluwarsa: Kedaluwarsa:

SUPERVISOR PENYELAMAN GAS CAMPURAN PENGAWAS PENYELAM BELL/SATURASI


Nama: ID # ID Ditugaskan Nama: ID # ID Ditugaskan
Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial

SUPERVISOR PENYELAMAN GAS CAMPURAN PENGAWAS PENYELAM BELL/SATURASI

Asosiasi Kontraktor Selam


Internasional

Sertifikat. #Sertifikat.

No.
Kedaluwarsa:

Pengesahan Nitrox
SUPERVISOR PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN
Nama: ID # ID Ditugaskan
Kartu Sertifikasi Penyelam Komersial

SUPERVISOR PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN

DUKUNGAN NITROX

29
3.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3.1.9 APLIKASI
APLIKASI KARTU SERTIFIKASI PENYELAM KOMERSIAL

Asosiasi Kontraktor Selam Internasional 5206 Aplikasi baru _____


FM 1960 West, Suite 202
Houston, Texas 77069 Pembaruan _____

APLIKASI DARI PERUSAHAAN ANGGOTA ADCI(rev. 1/2009)

KLASIFIKASI
Nomor paspor
Tender/Penyelam Tingkat Awal (2 tahun)
atau Foto
Nama Penyelam Udara
Numerik Lainnya Nomor
Penyelam gas campuran
Pengidentifikasi
Penyelam Lonceng/Sabtu

CATATAN: Semua aplikasi harus diserahkan pada aplikasi ujian dan sertifikasi masing-masing (aplikasi gabungan baru).

Dalam mengajukan permohonan ini, saya memahami dan mengakui bahwa ADCI sepenuhnya mengandalkan pernyataan saya bahwa individu yang dimintai penerbitan
kartu telah memenuhi kriteria pelatihan dan pengalaman Standar Konsensus Internasional ADCI untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air . Dengan tindakan
tersebut, saya secara khusus melepaskan ADCI dari setiap dan seluruh tanggung jawab, yang mungkin mencakup penerbitan dan penggunaan kartu yang diminta kepada
individu yang disebutkan di atas.

Saya lebih lanjut memahami bahwa validitas kartu penyelam komersial yang diminta adalah seperti yang diketahui di www.adc-int.org dan sebelum habis masa
berlakunya, kartu pengganti harus diperoleh dengan menyerahkan formulir aplikasi yang telah direvisi untuk mencatat perubahan apa pun. Saya memverifikasi
bahwa semua pelamar yang dimintai kartu sertifikasi penyelam komersial memiliki buku catatan penyelam komersial dengan benar, dan buku catatan tersebut
tersedia untuk verifikasi tingkat sertifikasi yang diminta.

Permohonan sertifikasi hanya dapat diajukan untuk personel yang dipekerjakan secara permanen oleh perusahaan anggota umum yang mengajukan.
Sekolah anggota asosiasi yang melamar siswa yang lulus tidak termasuk dalam kategori ini.

Atas nama orang-orang berikut ini, dengan ini saya mengajukan permohonan penerbitan kartu sertifikasi penyelaman komersial ADCI:

________________________________________ ________________________________________
Perusahaan Alamat perusahaan

________________________________________ ________________________________________
Tanda Tangan (Perwakilan Perusahaan)

________________________________________ ________________________________________
Nama Tercetak (Perwakilan Perusahaan)

________________________________________ ________________________________________
Tanggal Surel

30
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.1

APLIKASI KARTU SERTIFIKASI PENYELAM KOMERSIAL


Asosiasi Kontraktor Selam Internasional 5206 Aplikasi baru _____
FM 1960 West, Suite 202
Houston, Texas 77069 Pembaruan _____

APLIKASI INDIVIDU(Rev. 1/2009)

Klasifikasi
_________________________________
Tender/Penyelam Tingkat Awal (2 tahun)
Nama (Harap Cetak)
Penyelam Udara

Penyelam gas campuran

_________________________________ Penyelam Lonceng/Sabtu

Nomor Paspor atau


Pengenal Numerik Lainnya

_________________________________
Alamat

CATATAN: Semua aplikasi harus diserahkan pada aplikasi ujian dan sertifikasi masing-masing (aplikasi gabungan baru).

Dalam mengajukan permohonan ini, saya memahami dan mengakui bahwa ADCI sepenuhnya mengandalkan pernyataan saya bahwa individu yang dimintai penerbitan kartu sepenuhnya
memenuhi syarat untuk menerima hal yang sama dengan memenuhi kriteria pelatihan dan pengalaman Standar Konsensus Internasional ADCI untuk Komersial Operasi Penyelaman dan
Bawah Air. Dengan tindakan tersebut, saya secara khusus melepaskan ADCI dari setiap dan seluruh tanggung jawab, yang mungkin mencakup penerbitan dan penggunaan kartu yang
diminta kepada individu yang disebutkan di atas.

Saya lebih lanjut memahami bahwa validitas kartu sertifikasi yang diminta adalah seperti yang diketahui di www.adc-int.org dan sebelum habis masa berlakunya, kartu pengganti harus
diperoleh dengan menyerahkan formulir permohonan yang telah direvisi untuk mencatat perubahan apa pun.

Untuk mendukung keabsahan permintaan kartu sertifikasi penyelam komersial ini, saya memberikan bukti berikut bahwa saya sepenuhnya memenuhi syarat untuk membawa dan memperlihatkan kartu

tersebut:

1. Salinan buku catatan penyelam saya untuk periode _____________ 20___ sampai _________ 20___.

2. Fotokopi ijazah atau sertifikat kelulusan kursus saya dari __________________________.

3. Daftar semua perusahaan penyelaman komersial tempat saya bekerja: (Gunakan lembar terpisah jika perlu).

________________ ________ ___________________________________________


________________ ________ ___________________________________________
4. Jika mengajukan permohonan kartu pengawas: Penyelesaian ujian sertifikasi pengawas yang memuaskan dan dokumentasi kualifikasi harus
diserahkan.

5. Foto diperlukan untuk pelamar baru

________________ ________ ___________________________________________


Nama yang dicetak Telepon Surel

______________________________________ __________________________________________
Tanda tangan Tanggal

31
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

3.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

APLIKASI KARTU SERTIFIKASI PENYELAM KOMERSIAL


Asosiasi Kontraktor Selam Internasional 5206 Aplikasi baru _____
FM 1960 West, Suite 202
Houston, Texas 77069 Pembaruan _____

APLIKASI PENGGANTIAN INDIVIDU (KHUSUS


KARTU YANG HILANG ATAU DICURI) (rev. 1/2009)

Klasifikasi
_________________________________
Tender/Penyelam Tingkat Awal (2 tahun)
Nama (Harap Cetak)
Penyelam Udara

Supervisor Penyelaman Udara

_________________________________ Penyelam gas campuran

Nomor Paspor atau Lonceng Pengawas Penyelaman Gas

Campuran/Penyelam Sabtu
Pengenal Numerik Lainnya
Teknisi Penunjang Kehidupan

Supervisor Penyelaman Bell/Sabtu


_________________________________
Alamat

Dalam mengajukan permohonan ini, saya memahami dan mengakui bahwa ADCI sepenuhnya mengandalkan pernyataan saya bahwa individu yang dimintai penerbitan
kartu sepenuhnya memenuhi syarat untuk menerima hal yang sama dengan memenuhi kriteria pelatihan dan pengalaman Standar Konsensus Internasional ADCI untuk
Komersial Operasi Penyelaman dan Bawah Air. Melalui tindakan ini, saya secara khusus melepaskan ADCI dari setiap dan seluruh tanggung jawab, yang mungkin mencakup
penerbitan dan penggunaan kartu yang diminta kepada individu yang disebutkan di atas.

Saya lebih lanjut memahami bahwa validitas kartu sertifikasi penyelam komersial yang diminta adalah seperti yang diketahui di www.adc-int.org dan setelah habis masa
berlakunya, kartu baru dapat diajukan jika diinginkan dengan menunjukkan semua dokumentasi yang diperlukan.

________________________________________________________________________ _______________________
Nama yang dicetak Telepon Surel

________________________________________ __________________________________________
Tanda tangan Tanggal

Termasuk pembayaran $250,00. Biaya ini sudah termasuk ujian dan kartu sertifikasi.
Untuk negara di luar Amerika, biaya pengiriman akan ditentukan menggunakan USPS, FedEx, DHL, UPS.

32
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.1

APLIKASI UJIAN DAN SERTIFIKASI SUPERVISOR


(APLIKASI GABUNGAN BARU) (Rev. 4/2019)

Asosiasi Kontraktor Selam Internasional 5206


FM 1960 West, Suite 202
Houston, Texas 77069

INFORMASI PEMOHON

Nama lengkap: ___________________________________ ____________________________ _____________________________


Pertama Tengah Terakhir

Alamat: _______________________________________________________________ _______________________________


Apartemen/Unit #

__________________________________________________ ______________________________ ______________________


Kota Negara Kode Pos

Provinsi: ________________________________________ Negara: ______________________________________________

Telepon: ( ______ ) __________ Alamat Email: ______________________________________

Nomor Paspor atau Nomor ID Lainnya: ________________________________________________________ Tes dan Sertifikasi Supervisor
yang Diterapkan untuk: - Penyelaman Udara - Gas Campuran - Lonceng/Sabtu - Pengesahan Nitrox ($250,00)

PERUSAHAAN

Pengawas: __________________________________________ Judul pekerjaan: ______________________________________

Perusahaan: _____________________________________________________________ Telepon: ______________ ______________________

Alamat: _________________________________________________________________________________________________________
Rangkaian

________________________________________ ________________________ _________


Kota Negara Kode Pos

Provinsi: ____________________________________ Negara: ______________________________________________

Surel: ___________________________________________________________________________________________________________
Jika Anda menyetujui ketentuan kedua pernyataan di bawah ini, silakan centang kedua kotak tersebut.

- Saya memahami bahwa mengikuti dan lulus ujian ini TIDAK secara otomatis menjamin penerbitan kartu sertifikasi pengawas ADCI
dan bahwa penerbitan kartu sertifikasi pengawas ADCI yang diminta akan didasarkan pada kinerja ujian, serta kriteria pelatihan
dan pengalaman Standar Konsensus Internasional ADCI untuk Operasi Penyelaman Komersial, Bagian 3.0.

- Saya menyatakan bahwa yang mengikuti ujian akhir sebenarnya adalah calon yang namanya tercantum pada lamaran ini.

____________________________________________________________________________________________ ______________________
Tanda Tangan Pengawas Tanggal

Termasuk pembayaran $250,00. Biaya ini sudah termasuk ujian dan kartu sertifikasi.

Untuk negara di luar AS, biaya pengiriman akan ditentukan menggunakan USPS, FedEx, DHL, UPS.LIFE-

33
3.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

DUKUNGAN UJIAN TEKNISI DAN APLIKASI SERTIFIKASI


(APLIKASI GABUNGAN BARU) (rev. 1/2009)
Asosiasi Kontraktor Selam Internasional 5206
FM 1960 West, Suite 202
Houston, Texas 77069

INFORMASI PEMOHON

Nama lengkap: _________________________ _________________________ ______________________________________


Terakhir Pertama MI
Alamat: ____________________________________________________________________ _______________________
Alamat jalan Apartemen/Unit #

__________________________________________________________ ______ ______


Kota Negara Kode Pos

Telepon: ( _____ ) __________ Alamat Email: ____________________________________

Nomor Paspor atau Nomor ID Lainnya: ________________________________________________________________

PERUSAHAAN

Pengawas: ____________________________ Judul pekerjaan: ______________________________

Perusahaan: ________________________________________ Telepon: ( _____ ) __________


Alamat: ________________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________________
Surel: __________________________________________________________________________________
Lokasi Pengawasan: __________________________________________________________
Jika Anda menyetujui ketentuan kedua pernyataan di bawah ini, silakan centang kedua kotak tersebut

Saya memahami bahwa mengikuti dan lulus ujian ini TIDAK secara otomatis menjamin penerbitan kartu sertifikasi teknisi
pendukung kehidupan ADCI dan bahwa penerbitan kartu sertifikasi ADCI LST yang diminta akan didasarkan pada kinerja ujian,
serta kriteria pelatihan dan pengalaman ADCI. Standar Konsensus Internasional untuk Operasi Penyelaman Komersial, Bagian 2.0

Saya menyatakan bahwa yang mengikuti ujian akhir sebenarnya adalah calon yang namanya tercantum pada lamaran ini.

______________________________________________________________________ ______________________
Tanda tangan Tanggal

34
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.2

3.2 TENDER/PENYELAM TINGKAT UMUM

Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki sertifikasi ADCI terkini yang mencerminkan
tugas yang harus dilakukan.¹

3.2.1 TANGGUNG JAWAB


Tender/penyelam ditugaskan oleh pengawas penyelaman atau penanggung jawab penyelaman yang ditunjuk (DPIC) untuk melakukan berbagai tugas, yang mungkin meliputi:

• Terus merawat penyelam.


• Mempersiapkan dan mendukung penyelaman hingga selesai.

• Dukung setiap dekompresi di dalam air sesuai kebutuhan.

• Bantu penyelam dalam berpakaian dan membuka pakaian.

• Pastikan peralatan penyelam berfungsi dengan baik dan informasikan kepada pengawas penyelaman bahwa penyelam telah siap.

• Rawat pusar penyelam (setidaknya satu tangan tetap memegang pusar setiap saat) dan waspadai kedalaman dan lokasi penyelam setiap saat.
Menyiapkan dan mengoperasikan semua peralatan sesuai arahan pengawas penyelaman, DPIC atau perwakilannya.

• Melakukan perawatan rutin terhadap peralatan selam.


• Perbaiki peralatan tersebut sesuai dengan kualifikasinya untuk check-out untuk diperbaiki.

• Membantu pekerjaan bagian atas sesuai kebutuhan atau arahan.

• Waspada dan segera laporkan kondisi yang mungkin berbahaya atau tidak aman.
• Mempertahankan sertifikasi dalam pertolongan pertama dan CPR.

• Operasikan ruang dekompresi dengan benar sesuai kebutuhan untuk dekompresi atau perawatan sesuai petunjuk.

• Jaga komunikasi dengan penghuni ruangan.


• Lengkapi semua dokumen dengan benar sebagaimana diwajibkan oleh kebijakan pemberi kerja dan/atau peraturan pemerintah.

• Jangan melakukan tugas lain apa pun saat mengoperasikan ruangan.

• Melakukan tugas sebagai penyelam atau penyelam siaga bila diarahkan oleh supervisor. Seorang penyelam/penyelam yang melakukan penyelaman harus tunduk pada tugas
dan tanggung jawab seorang penyelam dalam batasan penugasannya.

• Bila diperlukan, naiki ruangan bersama penyelam selama dekompresi atau perawatan. Tender/penyelam bagian dalam ini harus memahami dan
waspada terhadap gejala keracunan oksigen.

• Laporkan kepada penyelia penyelaman setiap perawatan medis atau penyakit yang baru saja terjadi sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat mengenai kebugaran dan/
atau kemampuan menyelam.

• Segera laporkan segala gejala atau dugaan gejala DCS kepada pengawas penyelaman sedini dan seakurat mungkin.
• Laporkan kepada pengawas penyelaman jika ada cacat atau malfungsi peralatan selam yang disediakan untuk operasi penyelaman.

• Membaca, memahami dan mematuhi semua kebijakan perusahaan dan peraturan pemerintah yang berlaku, karena hal tersebut berkaitan dengan
kualifikasi atau kinerja mereka saat melakukan operasi penyelaman.

Apabila seorang penyelam/penyelam diberi tugas yang menurutnya ia tidak memenuhi syarat baik berdasarkan pelatihan dan/
atau pengalaman, ia harus segera memberitahukan kepada pengawas penyelaman, DPIC atau wakilnya.

3.2.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI


• Kartu sertifikasi penyelam tingkat pemula/tender ADCI.

• Sebelum terkena kondisi hiperbarik, penyelam/penyelam harus memiliki sertifikasi medis sebagai “layak untuk menyelam.”

• Sertifikasi CPR dan pertolongan pertama yang valid.

• Lulusan SMA atau sederajat dan berusia minimal 18 tahun.

35
3.2 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3.2.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI


Semua lulusan sekolah anggota ADCI yang menyelesaikan program pelatihan penyelam komersial yang terdiri dari minimal 625² jam
pengajaran formal sesuai dengan ketentuan Standar Konsensus Internasional ADCI untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air,
termasuk referensi ke Standar Nasional Amerika untuk Operasi Bawah Air Sekretariat Penyelam (ANSI) dari Asosiasi Pendidik Selam
Komersial (ACDE), memenuhi syarat.

Kartu ini akan diberikan kepada semua lulusan program pelatihan penyelam komersial yang diakui selama 625² jam. Non-anggota ADCI dapat
mengajukan permohonan untuk menerima jenis kartu sertifikasi ini dengan menunjukkan bukti bahwa mereka telah mengikuti kursus instruksi
formal yang diakui sesuai dengan ketentuan Standar Konsensus Internasional ADCI untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air.

3.2.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI


(Persyaratan terdapat di Bagian 3.1.4:Matriks Sertifikasi dan Pelatihan.)

3.3 PENYELAM UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN

Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki sertifikasi ADCI terkini yang mencerminkan
tugas yang harus dilakukan.¹

3.3.1 TANGGUNG JAWAB


Penyelam ditugaskan oleh supervisor untuk melakukan tugas tertentu di dalam air dan di bagian atas.

Seorang penyelam harus memiliki sertifikasi medis sebagai layak untuk menyelam, telah menyelesaikan kursus instruksi menyelam komersial formal, memiliki
pengetahuan rinci tentang teori dan praktik menyelam, dan memiliki pemahaman penuh tentang peralatan menyelam yang digunakan dan tugas yang diberikan. Semua
penyelam harus memiliki buku catatan penyelam terkini, yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat pengalaman.

Setiap penyelam, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, harus:

• Menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh supervisor penyelaman. Jika penyelam diberi tugas yang menurutnya ia tidak kompeten baik
berdasarkan pelatihan dan/atau pengalaman, penyelam harus segera memberi tahu pengawas penyelaman.

• Memiliki pengetahuan, pelatihan, dan pengenalan yang memadai terhadap semua perlengkapan pendukung kehidupan dan peralatan tambahan yang ditujukan untuk operasi

penyelaman.

• Membaca, memahami dan mematuhi semua kebijakan perusahaan dan peraturan pemerintah yang berlaku, karena hal tersebut berkaitan dengan
kualifikasi atau kinerja mereka saat melakukan operasi penyelaman.

• Telah meninjau dan memahami Analisis Bahaya Pekerjaan (JHA).


• Mempertahankan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi.

• Mematuhi semua perintah atau instruksi dari pengawas penyelaman atau penanggung jawab penyelaman yang ditunjuk (DPIC) selama
melakukan operasi penyelaman.

• Pastikan kedalaman terdalam yang dicapai selama penyelaman telah diketahui sebelum pendakian.

• Transisi yang aman dari air ke ruang dekompresi tanpa penundaan yang dapat dihindari.
• Bertindak sebagai penyelam siaga bila diarahkan untuk melakukannya. Mampu dan memenuhi syarat untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab penyelam
sebagaimana tercantum di atas. (Penyelam siaga adalah individu yang memiliki pelatihan dan pengalaman yang diperlukan untuk memasuki air di stasiun penyelaman guna
memberikan bantuan kepada penyelam yang terkena dampak). Saat bertindak sebagai penyelam siaga, penyelam harus:

a) Telah memasangkan helm atau masker selamnya ke pusar penyelam siaga dalam keadaan kencang dan kemudian memeriksa
aliran media pernapasan yang baik dan komunikasi yang memadai. Helm atau masker selam harus siap dipakai oleh
penyelam siaga bila diarahkan oleh pengawas penyelaman. Penyelam siaga harus tetap berada di sekitar lokasi masuknya
air penyelam dan siap memasuki air jika diarahkan oleh pengawas penyelaman.
b) Tetap berada di stasiun selama penyelaman berlangsung, untuk mencakup semua dekompresi di dalam air.

c) Selalu mengikuti perkembangan peristiwa penyelaman.

d) Tidak diberikan tugas apapun yang dapat mengganggu tugas sebagai penyelam siaga selama penyelam berada di dalam air.

• Bertindak sebagai operator ruang sebagaimana diminta oleh pengawas penyelaman.

• Mematuhi peraturan atau instruksi mengenai penggunaan, pemeliharaan, perbaikan dan pengujian semua peralatan selam yang disediakan untuk
pengoperasian.

36
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.4

• Laporkan kepada penyelia penyelaman setiap perawatan medis atau penyakit yang baru saja terjadi sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat mengenai kebugaran dan/
atau kemampuan menyelam.

• Segera laporkan segala gejala atau dugaan gejala DCS kepada pengawas penyelaman sedini dan seakurat mungkin.
• Laporkan kepada pengawas penyelaman jika ada cacat atau malfungsi peralatan selam yang disediakan untuk operasi penyelaman.

• Ikuti praktik penyelaman yang aman setiap saat selama operasi penyelaman baik di dek maupun di dalam air. Beritahukan pengawas
penyelaman jika ada barang yang meragukan. Waspadai keselamatan orang lain dan juga dirinya sendiri.

• Membantu dalam pelatihan personel baru atau tender/penyelam.

• Tetap terjaga dan berada di sekitar ruang dekompresi setidaknya selama satu jam setelah perawatan atau paparan hiperbarik di
luar batas tanpa dekompresi.
• Mengetahui dan menaati peraturan terbang setelah menyelam atau melakukan perjalanan ke ketinggian yang lebih tinggi dari lokasi penyelaman.

• Pastikan peralatan menyelam telah dirawat, disiapkan dan diuji dengan benar sebelum setiap penyelaman. Persyaratan ini tidak boleh didelegasikan
kepada orang lain.

• Pastikan sertifikat medis terkini dan dicatat dalam buku catatan penyelam.

3.3.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI


• Kartu sertifikasi penyelam ADCI untuk tingkat kemahiran.
• Sebelum terkena kondisi hiperbarik, penyelam harus memiliki sertifikasi medis sebagai “layak untuk menyelam.”

• Sertifikasi CPR dan pertolongan pertama yang valid.

3.3.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI


Kartu jenis ini akan diterbitkan ADCI kepada pemohon yang memiliki:

Menyelesaikan kursus pengajaran formal di sekolah menyelam komersial yang diakui, pelatihan militer atau setara yang terdiri dari setidaknya 625²
jam pengajaran.

a) Menyelesaikan setidaknya 100 hari lapangan dengan berpartisipasi dalam operasi penyelaman komersial.

b) Menyelesaikan setidaknya 30 penyelaman kerja.

3.3.4 PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI


(Persyaratan terdapat di Bagian 3.1.4:Matriks Sertifikasi dan Pelatihan.)

3.4 SUPERVISOR PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN

Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki sertifikasi ADCI saat ini yang mencerminkan
tugas yang harus dilakukan.¹ Semua penyelia bersertifikat ADCI harus mengikuti ujian NITROX ENDORSEMENT untuk
mengawasi operasi penyelaman NITROX.

3.4.1 TANGGUNG JAWAB


Seseorang yang memenuhi syarat harus diidentifikasi secara tertulis sebagai pengawas penyelaman untuk setiap operasi penyelaman. Pengawas penyelaman bertanggung
jawab atas perencanaan dan pelaksanaan operasi penyelaman, termasuk tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tim penyelam.

Pengawas penyelaman harus memiliki kartu sertifikasi pengawas ADCI yang sesuai dan memiliki pengetahuan serta familiar dengan semua teknik,
prosedur, prosedur darurat dan parameter operasional untuk mode penyelaman di bawah pengawasan langsungnya.

Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, tugas pengawas penyelaman harus mencakup, namun tidak terbatas pada, hal-hal berikut:

• Menyadari sepenuhnya semua peraturan lembaga pemerintah terkait yang berlaku pada operasi penyelaman dan mode penyelaman yang digunakan, serta
panduan praktik/operasi keselamatan dasar yang dimiliki perusahaan. Pastikan semua peraturan dan ketentuan dipatuhi.

• Memiliki pengetahuan, pelatihan, dan pengenalan yang memadai terhadap semua perlengkapan pendukung kehidupan dan peralatan tambahan yang ditujukan untuk operasi

penyelaman.

• Saat bertugas, segera kendalikan dan siap melaksanakan prosedur darurat. Pengawas penyelaman tidak diperbolehkan menyelam
kecuali ada penyelam lain yang memenuhi syarat yang juga telah ditunjuk dan ditunjuk untuk memikul tanggung jawab.

37
3.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Pengawas penyelaman juga harus memastikan, sebelum memulai operasi penyelaman, selain pihak-pihak yang terlibat langsung dalam operasi
penyelaman, bahwa ahli kapal, pilot kapal selam, master pelabuhan, manajer instalasi lepas pantai, jaringan pipa, lokasi teknik sipil, di daratan
saluran air, dan semua orang yang bertanggung jawab atas apa pun yang mempengaruhi operasi penyelaman disarankan untuk melakukan
operasi penyelaman atau bawah air.

• Memastikan operasi penyelaman dilakukan dari lokasi yang sesuai dan aman di permukaan.

• Mengembangkan atau memodifikasi dan membuat daftar periksa sebelum dan sesudah penyelaman untuk operasi tersebut.

• Mengembangkan dan menerapkan prosedur darurat/kontinjensi.

• Mengetahui prosedur yang harus diikuti untuk mendapatkan dukungan medis jika terjadi kecelakaan, baik yang berhubungan dengan penyelaman maupun yang tidak berhubungan dengan

penyelaman. Pastikan sistem komunikasi dua arah tersedia di lokasi penyelaman untuk mendapatkan bantuan darurat.

• Memfasilitasi Analisis Bahaya Pekerjaan untuk setiap tugas yang dilakukan.

• Menetapkan rencana penyelaman untuk memastikan bahwa campuran pernafasan, persediaan dan peralatan yang tepat tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menyelesaikan tugas pekerjaan

dengan aman dan tepat waktu.

• Menetapkan tugas semua anggota tim penyelaman dan secara pribadi mengarahkan mereka selama operasi penyelaman.

• Menanyakan secara pribadi apakah semua personel dalam tim penyelam memenuhi syarat dan mampu secara fisik melakukan tugas yang diberikan. Lakukan
penilaian terhadap kondisi fisik penyelam sebelum setiap penyelaman untuk menentukan apakah terdapat gangguan fisik yang dapat merugikan kesehatan
dan keselamatan penyelam di dalam air atau dalam kondisi hiperbarik.

• Pastikan perlengkapan selam yang diperuntukkan untuk digunakan adalah:

- Cocok untuk operasi penyelaman yang direncanakan.

- Mematuhi persyaratan peraturan untuk mode menyelam yang digunakan.

- Diperiksa sebelum setiap penyelaman dan berfungsi dengan baik.

• Memastikan bahwa semua instruksi pengoperasian, manual, tabel dekompresi, jadwal perawatan dan publikasi peraturan yang relevan tersedia di
lokasi penyelaman dan dipelihara untuk mencerminkan perubahan dan/atau perkembangan saat ini.

• Pastikan pengarahan rinci kepada tim penyelam dan personel pendukungnya, termasuk:
- Tugas yang harus dilakukan.

- Bahaya atau kondisi lingkungan yang tidak biasa.

• Pertahankan profil kedalaman, waktu dasar, dan campuran pernapasan di lokasi penyelaman untuk setiap penyelam selama penyelaman.

• Pastikan setiap penyelam terus dirawat selama berada di dalam air.


• Pastikan penyelaman dihentikan ketika:

- Penyelam meminta penghentian.

- Penyelam gagal merespon komunikasi atau terputusnya komunikasi antara penyelam dan anggota tim penyelam di lokasi penyelaman.

- Komunikasi terputus antara operator kapal dan pengawas penyelaman selama operasi liveboating.
- Penyelam mulai menggunakan pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelamnya.

- Cuaca atau kondisi lokasi menurun sehingga membahayakan keselamatan penyelam.


• Pastikan setelah setiap penyelaman:

- Kondisi fisik dan kesejahteraan penyelam diperiksa dengan observasi visual dan pertanyaan verbal.
- Penyelam diinstruksikan untuk melaporkan masalah fisik atau gejala penyakit dekompresi atau emboli gas arteri.
- Penyelam diberitahu tentang lokasi ruang dekompresi operasi terdekat dan mengetahui bahaya terbang setelah menyelam atau melakukan perjalanan
ke ketinggian yang lebih tinggi dari lokasi penyelaman.

• Pastikan setelah perawatan atau penyelaman di luar batas tanpa dekompresi:

- Penyelam diinstruksikan untuk tetap terjaga dan berada di sekitar ruang dekompresi setidaknya selama satu jam.

- Seorang anggota tim penyelam terlatih tersedia untuk mengoperasikan ruang dekompresi.

• Laporkan semua kecelakaan atau insiden yang melibatkan personel sebagaimana diwajibkan oleh peraturan perusahaan dan peraturan pemerintah terkait.

• Memelihara dan menyerahkan laporan yang diwajibkan oleh pemberi kerja dan peraturan pemerintah terkait mengenai operasi penyelaman dan
pemeliharaan peralatan (pengujian atau perbaikan).

• Melihat dan memastikan keakuratan buku catatan pribadi penyelam dan membubuhkan tanda tangan untuk mencatat aktivitas dengan benar.

38
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.5

3.4.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI


• Berhasil menyelesaikan ujian supervisor ADCI.
• Kartu sertifikasi supervisor ADCI untuk mode menyelam.
• Sebelum terkena kondisi hiperbarik, pengawas harus memiliki sertifikasi medis “layak untuk menyelam.”
• Sertifikasi CPR dan pertolongan pertama yang valid.

3.4.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI


Jenis kartu ini akan dikeluarkan oleh ADCI kepada penyelam udara bersertifikat yang memiliki:

a) Berhasil menyelesaikan ujian sertifikasi penyelia penyelaman udara ADCI.


b) Menyelesaikan 100 hari lapangan tambahan untuk berpartisipasi dalam operasi penyelaman komersial yang mana selama itu mereka harus melakukan sedikitnya 50
penyelaman kerja dan melakukan minimal 30 hari sebagai asisten pengawas penyelaman udara yang disuplai permukaan.

3.4.4. PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI


(Persyaratan terdapat di Bagian 3.1.4:Matriks Sertifikasi dan Pelatihan.)

3.5 HeO / PENYELAM


2
GAS CAMPURAN

Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki sertifikasi ADCI terkini yang mencerminkan
tugas yang harus dilakukan.¹

3.5.1 TANGGUNG JAWAB


Penyelam ditugaskan oleh supervisor untuk melakukan tugas tertentu di dalam air dan di bagian atas.

Seorang penyelam harus memiliki sertifikasi medis sebagai “layak untuk menyelam”, telah menyelesaikan kursus instruksi menyelam komersial formal, memiliki
pengetahuan rinci tentang teori dan praktik menyelam, dan memiliki pemahaman penuh tentang peralatan menyelam yang digunakan dan tugas yang diberikan. Semua
penyelam harus memiliki buku catatan penyelam terkini, yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat pengalaman.

Setiap penyelam, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, harus:

• Menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh supervisor penyelaman. Jika penyelam diberi tugas yang menurutnya ia tidak kompeten baik
berdasarkan pelatihan dan/atau pengalaman, penyelam harus segera memberi tahu pengawas penyelaman.

• Memiliki pengetahuan, pelatihan, dan pengenalan yang memadai terhadap semua perlengkapan pendukung kehidupan dan peralatan tambahan yang ditujukan untuk operasi

penyelaman.

• Membaca, memahami dan mematuhi semua kebijakan perusahaan dan peraturan pemerintah yang berlaku, karena hal tersebut berkaitan dengan kualifikasi
atau kinerja saat melakukan operasi penyelaman.

• Mempertahankan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi.

• Mematuhi semua perintah atau instruksi dari pengawas penyelaman atau penanggung jawab penyelaman yang ditunjuk (DPIC) selama
melakukan operasi penyelaman.

• Pastikan kedalaman terdalam yang dicapai selama penyelaman telah ditentukan sebelum pendakian.

• Transisi yang aman dari air ke ruang dekompresi tanpa penundaan yang dapat dihindari.
• Bertindak sebagai penyelam siaga bila diarahkan untuk melakukannya. Mampu dan memenuhi syarat untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab penyelam
sebagaimana tercantum di atas. (Penyelam siaga adalah individu yang memiliki pelatihan dan pengalaman yang diperlukan untuk memasuki air di stasiun penyelaman guna
memberikan bantuan kepada penyelam yang terkena dampak). Saat bertindak sebagai penyelam siaga, penyelam harus:

A. Telah memasangkan helm atau masker selamnya ke pusar penyelam siaga dalam keadaan kencang dan kemudian
memeriksa aliran media pernapasan yang tepat dan komunikasi yang memadai. Helm atau masker selam harus siap
dipakai oleh penyelam siaga bila diarahkan oleh pengawas penyelaman. Penyelam siaga harus tetap berada di sekitar
lokasi masuknya air penyelam dan siap memasuki air jika diarahkan oleh pengawas penyelaman.
B. Tetaplah di stasiun selama penyelaman, untuk mencakup semua dekompresi di dalam air.
C. Terus ikuti perkembangan peristiwa penyelaman.
D. Tidak diberikan tugas apapun yang dapat mengganggu tugas Ddver yang standby selama ada penyelam di dalam air.
• Bertindak sebagai operator ruang sebagaimana diminta oleh pengawas penyelaman.

• Mematuhi peraturan atau instruksi mengenai penggunaan, pemeliharaan, perbaikan dan pengujian semua peralatan selam yang disediakan untuk
pengoperasian.

39
3.6 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Laporkan kepada penyelia penyelaman setiap perawatan medis atau penyakit yang baru saja terjadi sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat mengenai kebugaran dan/
atau kemampuan menyelam.

• Segera laporkan segala gejala atau dugaan gejala DCS kepada pengawas penyelaman sedini dan seakurat mungkin.
• Laporkan kepada pengawas penyelaman jika ada cacat atau malfungsi peralatan selam yang disediakan untuk operasi penyelaman.

• Ikuti praktik penyelaman yang aman setiap saat selama operasi penyelaman baik di dek maupun di dalam air. Beritahukan pengawas
penyelaman jika ada barang yang meragukan. Waspadai keselamatan orang lain dan dirinya sendiri.
• Membantu dalam pelatihan personel baru atau tender/penyelam.

• Tetap terjaga dan berada di sekitar ruang dekompresi setidaknya selama satu jam setelah perawatan atau paparan hiperbarik di
luar batas tanpa dekompresi.
• Mengetahui dan menaati peraturan terbang setelah menyelam atau melakukan perjalanan ke ketinggian yang lebih tinggi dari lokasi penyelaman.

• Pastikan peralatan menyelam telah dirawat, disiapkan dan diuji dengan benar sebelum setiap penyelaman. Persyaratan ini tidak boleh didelegasikan
kepada orang lain.

3.5.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI


• Kartu sertifikasi penyelam ADCI untuk tingkat kemahiran.
• Sebelum terkena kondisi hiperbarik, penyelam harus memiliki sertifikasi medis sebagai “layak untuk menyelam.”

• Sertifikasi CPR dan pertolongan pertama yang valid.

3.5.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI


Kartu jenis ini akan dikeluarkan oleh ADCI kepada penyelam bersertifikat HeO/MIXED-GAS yang memiliki:
2

A. Menyelesaikan setidaknya 100 hari lapangan sebagai penyelam udara.

B. Menyelesaikan setidaknya 50 penyelaman kerja sebagai penyelam udara.

C. Menyelesaikan setidaknya 50 hari lapangan dengan berpartisipasi dalam operasi penyelaman gas campuran permukaan di mana mereka harus memiliki:

• Melakukan sedikitnya 10 kali penyelaman gas campuran.

3.5.4. PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI


(Persyaratan terdapat di Bagian 3.1.4:Matriks Sertifikasi dan Pelatihan.)

3.6 PENGAWAS
2
PENYELAM GAS CAMPURAN / HEO

Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki sertifikasi ADCI terkini yang mencerminkan
tugas yang harus dilakukan.¹

3.6.1 TANGGUNG JAWAB


Seseorang yang memenuhi syarat harus ditunjuk sebagai pengawas penyelaman untuk setiap operasi penyelaman. Pengawas penyelaman bertanggung jawab atas
perencanaan dan pelaksanaan operasi penyelaman, termasuk tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tim penyelam.

Pengawas penyelaman harus memiliki kartu sertifikasi pengawas ADCI yang sesuai dan memiliki pengetahuan serta familiar dengan semua teknik,
prosedur, prosedur darurat dan parameter operasional untuk mode penyelaman di bawah pengawasan langsungnya.

Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, tugasnya mencakup, namun tidak terbatas pada, hal-hal berikut:

• Menyadari sepenuhnya semua peraturan badan pengatur pemerintah yang relevan yang berlaku untuk operasi penyelaman dan mode penyelaman yang
digunakan serta panduan praktik/operasi keselamatan dasar yang dimiliki perusahaan. Pastikan semua peraturan dan ketentuan dipatuhi.

• Memiliki pengetahuan, pelatihan, dan pengenalan yang memadai terhadap semua perlengkapan pendukung kehidupan dan peralatan tambahan yang ditujukan untuk operasi

penyelaman.

• Saat bertugas, segera kendalikan dan siap melaksanakan prosedur darurat. Pengawas penyelaman tidak diperbolehkan menyelam
kecuali ada penyelam lain yang memenuhi syarat yang juga telah ditunjuk dan ditunjuk untuk memikul tanggung jawab.

40
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.6

• Pengawas penyelaman juga harus memastikan, sebelum memulai operasi penyelaman, selain pihak-pihak yang terlibat langsung dalam operasi
penyelaman, bahwa ahli kapal, pilot kapal selam, master pelabuhan, manajer instalasi lepas pantai, jaringan pipa, lokasi teknik sipil, di daratan
saluran air, dan semua orang yang bertanggung jawab atas apa pun yang mempengaruhi operasi penyelaman disarankan untuk melakukan
operasi penyelaman atau bawah air.

• Memastikan operasi penyelaman dilakukan dari lokasi yang sesuai dan aman di permukaan.

• Mengembangkan atau memodifikasi dan membuat daftar periksa sebelum dan sesudah penyelaman untuk operasi tersebut.

• Mengembangkan dan menerapkan prosedur darurat/kontinjensi.

• Mengetahui prosedur yang harus diikuti untuk mendapatkan dukungan medis jika terjadi kecelakaan, baik yang berhubungan dengan penyelaman maupun yang tidak berhubungan dengan

penyelaman. Pastikan sistem komunikasi dua arah tersedia di lokasi penyelaman untuk mendapatkan bantuan darurat.

• Melakukan analisis keselamatan kerja untuk setiap tugas yang dilakukan.

• Menetapkan rencana penyelaman untuk memastikan bahwa campuran pernafasan, persediaan dan peralatan yang tepat tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menyelesaikan tugas pekerjaan

dengan aman dan tepat waktu.

• Menetapkan tugas semua anggota tim penyelaman dan secara pribadi mengarahkan mereka selama operasi penyelaman.

• Secara pribadimemeriksa bahwa semua personel di tim penyelam berkualifikasi dan mampu secara fisik melakukan tugas yang diberikan. Ia harus
melakukan penilaian terhadap kondisi fisik penyelam sebelum setiap penyelaman untuk menentukan apakah ada gangguan fisik yang dapat
merugikan kesehatan dan keselamatan penyelam di dalam air atau dalam kondisi hiperbarik.

• Pastikan perlengkapan selam yang diperuntukkan untuk digunakan adalah:

- Cocok untuk operasi penyelaman yang direncanakan.

- Mematuhi persyaratan peraturan untuk mode menyelam yang digunakan.

- Diperiksa sebelum setiap penyelaman dan berfungsi dengan baik.

• Memastikan bahwa semua instruksi pengoperasian, manual, tabel dekompresi, jadwal perawatan dan publikasi peraturan yang relevan tersedia di
lokasi penyelaman dan dipelihara untuk mencerminkan perubahan dan/atau perkembangan saat ini.

• Pastikan pengarahan rinci kepada tim penyelam dan personel pendukungnya, termasuk:
- Tugas yang harus dilakukan.

- Bahaya atau kondisi lingkungan yang tidak biasa.

• Melakukan modifikasi terhadap prosedur standar atau prosedur keselamatan yang diperlukan oleh operasi penyelaman tertentu.

• Pertahankan profil kedalaman, waktu dasar, dan campuran pernapasan di lokasi penyelaman untuk setiap penyelam selama penyelaman.

• Pastikan setiap penyelam terus dirawat selama berada di dalam air.


• Pastikan penyelaman dihentikan ketika:

- Penyelam meminta penghentian.

- Penyelam gagal merespon komunikasi atau terputusnya komunikasi antara penyelam dan anggota tim penyelam di lokasi penyelaman.

- Komunikasi terputus antara operator kapal dan pengawas penyelaman selama operasi liveboating.
- Penyelam mulai menggunakan pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelamnya.

- Cuaca atau kondisi lokasi menurun sehingga membahayakan keselamatan penyelam.


• Pastikan setelah setiap penyelaman:

- Kondisi fisik dan kesejahteraan penyelam diperiksa dengan observasi visual dan pertanyaan verbal.
- Penyelam diinstruksikan untuk melaporkan masalah fisik atau gejala penyakit dekompresi atau emboli gas arteri.
- Penyelam diberitahu tentang lokasi ruang dekompresi operasi terdekat dan mengetahui bahaya terbang setelah menyelam atau melakukan perjalanan
ke ketinggian yang lebih tinggi dari lokasi penyelaman.

• Pastikan setelah perawatan atau menyelam di luar batas tanpa dekompresi :

- Penyelam diinstruksikan untuk tetap terjaga dan berada di sekitar ruang dekompresi setidaknya selama satu jam.

- Seorang anggota tim penyelam terlatih tersedia untuk mengoperasikan ruang dekompresi.

• Laporkan semua kecelakaan atau insiden yang melibatkan personel sebagaimana diwajibkan oleh peraturan perusahaan dan peraturan pemerintah terkait.

• Memelihara dan menyampaikan laporan yang diwajibkan oleh pemberi kerja dan peraturan pemerintah terkait mengenai operasi penyelaman dan
pemeliharaan peralatan, pengujian atau perbaikan.

• Melihat dan memastikan keakuratan buku catatan pribadi penyelam dan membubuhkan tanda tangan untuk mencatat aktivitas dengan benar.

41
3.6 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3.6.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI


• Berhasil menyelesaikan ujian supervisor ADCI.
• Kartu sertifikasi supervisor ADCI untuk mode menyelam.
• Sebelum terkena kondisi hiperbarik, pengawas harus memiliki sertifikasi medis “layak untuk menyelam.”
• Sertifikasi CPR dan pertolongan pertama yang valid.

3.6.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI


Jenis kartu ini akan dikeluarkan oleh ADCI kepada penyelam gas campuran bersertifikat yang memiliki:

A. Berhasil lulus ujian sertifikasi ADCI


2
HeO /pengawas penyelaman gas campuran.
B. Menyelesaikan setidaknya 350 hari lapangan sebagai penyelam udara atau gas campuran.

C. Menyelesaikan setidaknya 150 penyelaman kerja sebagai penyelam udara atau gas campuran.

D. Menyelesaikan setidaknya 30 hari kerja sebagai asisten supervisor penyelaman gas campuran.

e. Individu juga memenuhi syarat untuk bekerja sebagai supervisor penyelaman udara.

3.6.4. PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI


(Persyaratan terdapat di Bagian 3.1.4:Matriks Sertifikasi dan Pelatihan.)

3.7 BELL/PENYELAM SATURASI

Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki sertifikasi ADCI terkini yang mencerminkan
tugas yang harus dilakukan.¹

3.7.1 TANGGUNG JAWAB


Penyelam ditugaskan oleh supervisor untuk melakukan tugas tertentu di dalam air dan di bagian atas.

Seorang penyelam harus memiliki sertifikasi medis sebagai layak untuk menyelam, telah menyelesaikan kursus instruksi menyelam komersial formal, memiliki
pengetahuan rinci tentang teori dan praktik menyelam, dan memiliki pemahaman penuh tentang peralatan menyelam yang digunakan dan tugas yang diberikan. Semua
penyelam harus memiliki buku catatan penyelam terkini, yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat pengalaman.

Setiap penyelam, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, harus:

• Menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh supervisor penyelaman. Apabila penyelam diberi tugas yang menurutnya tidak kompeten, baik
berdasarkan pelatihan dan/atau pengalaman, penyelam harus segera memberitahukan kepada pengawas penyelaman.

• Memiliki pengetahuan, pelatihan, dan pengenalan yang memadai terhadap semua perlengkapan pendukung kehidupan dan peralatan tambahan yang ditujukan untuk operasi

penyelaman.

• Membaca, memahami dan mematuhi semua kebijakan perusahaan dan peraturan pemerintah yang berlaku sehubungan dengan kualifikasi
atau kinerja saat melakukan operasi penyelaman.
• Mempertahankan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi.

• Mematuhi semua perintah atau instruksi dari pengawas penyelaman atau penanggung jawab penyelaman yang ditunjuk (DPIC) selama
melakukan operasi penyelaman.

• Bertindak sebagai penyelam siaga bila diarahkan untuk melakukannya. Mampu dan memenuhi syarat untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab penyelam
sebagaimana tercantum di atas. (Penyelam siaga adalah individu yang memiliki pelatihan dan pengalaman yang diperlukan untuk memasuki air di stasiun penyelaman guna
memberikan bantuan kepada penyelam yang terkena dampak). Saat bertindak sebagai penyelam siaga, penyelam harus:

A. Telah memasangkan helm atau masker selamnya ke pusar penyelam siaga dalam keadaan kencang dan kemudian memeriksa aliran
media pernapasan yang tepat dan komunikasi yang memadai. Helm atau masker selam harus siap dipakai oleh penyelam siaga bila
diarahkan oleh pengawas penyelaman. Penyelam siaga harus tetap berada di sekitar lokasi masuknya air penyelam dan siap
memasuki air jika diarahkan oleh pengawas penyelaman.
B. Pantau manifold bel dan alat analisa yang dapat digunakan.

Terus ikuti perkembangan peristiwa penyelaman.

42
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.8

• Mematuhi peraturan atau instruksi mengenai penggunaan, pemeliharaan, perbaikan dan pengujian semua peralatan selam yang disediakan untuk
pengoperasian.

• Laporkan kepada penyelia penyelaman setiap perawatan medis atau penyakit yang baru saja terjadi sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat mengenai kebugaran dan/
atau kemampuan menyelam.

• Segera laporkan segala gejala atau dugaan gejala DCS kepada pengawas penyelaman sedini dan seakurat mungkin.
• Laporkan kepada pengawas penyelaman jika ada cacat atau malfungsi peralatan selam yang disediakan untuk operasi penyelaman.

• Ikuti praktik penyelaman yang aman setiap saat selama operasi penyelaman baik di dek maupun di dalam air. Beritahukan pengawas
penyelaman jika ada barang yang meragukan. Waspadai keselamatan orang lain dan dirinya sendiri.
• Membantu dalam pelatihan personel baru atau tender/penyelam.

• Mengetahui dan menaati peraturan terbang setelah menyelam atau melakukan perjalanan ke ketinggian yang lebih tinggi dari lokasi penyelaman.

3.7.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI

• Kartu sertifikasi penyelam ADCI untuk tingkat kemahiran.

• Sebelum terkena kondisi hiperbarik, penyelam harus memiliki sertifikasi medis sebagai “layak untuk menyelam.”

• Sertifikasi CPR dan pertolongan pertama yang valid.

3.7.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI


Kartu jenis ini akan dikeluarkan oleh ADCI kepada penyelam bersertifikat yang memiliki:

A. Menyelesaikan setidaknya 200 hari lapangan sebagai penyelam udara atau gas campuran.

B. Menyelesaikan setidaknya 100 penyelaman kerja sebagai penyelam udara atau gas campuran.

C. Dilakukan minimal 30 hari kerja untuk mendukung operasional penyelaman bel/saturasi.


D. Melakukan setidaknya 10 bel berbunyi.

3.7.4. PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI


(Persyaratan terdapat di Bagian 3.1.4:Matriks Sertifikasi dan Pelatihan.)

3.8 PENGAWAS PENYELAM BEL/SATURASI

Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki sertifikasi ADCI terkini yang mencerminkan
tugas yang harus dilakukan.¹

3.8.1 TANGGUNG JAWAB


Seseorang yang memenuhi syarat harus ditunjuk sebagai pengawas penyelaman untuk setiap operasi penyelaman. Pengawas penyelaman bertanggung jawab atas
perencanaan dan pelaksanaan operasi penyelaman, termasuk tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tim penyelam.

Pengawas penyelaman harus memiliki kartu sertifikasi pengawas ADCI yang sesuai dan memiliki pengetahuan serta familiar dengan semua teknik,
prosedur, prosedur darurat dan parameter operasional untuk mode penyelaman di bawah pengawasan langsungnya.

Dalam melaksanakan tanggung jawab ini, tugas pengawas penyelaman harus mencakup, namun tidak terbatas pada, hal-hal berikut:

• Menyadari sepenuhnya semua peraturan badan pengatur pemerintah yang relevan yang berlaku untuk operasi penyelaman dan mode penyelaman yang
digunakan serta panduan praktik/operasi dasar keselamatan yang dimiliki perusahaan. Pastikan semua peraturan dan ketentuan dipatuhi.

• Memiliki pengetahuan, pelatihan, dan pengenalan yang memadai terhadap semua perlengkapan pendukung kehidupan dan peralatan tambahan yang ditujukan untuk operasi

penyelaman.

• Saat bertugas, segera kendalikan dan siap melaksanakan prosedur darurat.


• Memastikan operasi penyelaman dilakukan dari lokasi yang sesuai dan aman di permukaan.

• Mengembangkan atau memodifikasi dan membuat daftar periksa sebelum dan sesudah penyelaman untuk operasi tersebut.

• Mengembangkan dan menerapkan prosedur darurat/kontinjensi.

• Mengetahui prosedur yang harus diikuti untuk mendapatkan dukungan medis jika terjadi kecelakaan, baik yang berhubungan dengan penyelaman maupun yang tidak berhubungan dengan

penyelaman. Pastikan sistem komunikasi dua arah tersedia di lokasi penyelaman untuk mendapatkan bantuan darurat.

43
3.8 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Melakukan Analisis Keselamatan Kerja untuk setiap tugas yang dilakukan.

• Menetapkan rencana penyelaman untuk memastikan bahwa campuran pernafasan, persediaan dan peralatan yang tepat tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menyelesaikan tugas pekerjaan

dengan aman dan tepat waktu.

• Menetapkan tugas semua anggota tim penyelaman dan secara pribadi mengarahkan mereka selama operasi penyelaman.

• Secara pribadimemeriksa bahwa semua personel di tim penyelam berkualifikasi dan mampu secara fisik melakukan tugas yang diberikan. Ia harus
melakukan penilaian terhadap kondisi fisik penyelam sebelum setiap penyelaman untuk menentukan apakah ada gangguan fisik yang dapat
merugikan kesehatan dan keselamatan penyelam di dalam air atau dalam kondisi hiperbarik.

• Pastikan perlengkapan selam yang diperuntukkan untuk digunakan adalah:

- Cocok untuk operasi penyelaman yang direncanakan.

- Cukup memenuhi persyaratan peraturan untuk mode menyelam yang digunakan.

- Diperiksa sebelum setiap penyelaman dan berfungsi dengan baik.

• Memastikan bahwa semua instruksi pengoperasian, manual, tabel dekompresi, jadwal perawatan dan publikasi peraturan yang relevan tersedia di
lokasi penyelaman dan dipelihara untuk mencerminkan perubahan dan/atau perkembangan saat ini.

• Pastikan pengarahan rinci kepada tim penyelam dan personel pendukungnya, termasuk:
- Tugas yang harus dilakukan.

- Bahaya atau kondisi lingkungan yang tidak biasa.

• Melakukan modifikasi terhadap prosedur standar atau prosedur keselamatan yang diperlukan oleh operasi penyelaman tertentu.

• Pertahankan profil kedalaman, waktu dasar, dan campuran pernapasan di lokasi penyelaman untuk setiap penyelam selama penyelaman.

• Pastikan setiap penyelam terus dirawat selama berada di dalam air.


• Pastikan penyelaman dihentikan ketika:

- Penyelam meminta penghentian.

- Penyelam gagal merespon komunikasi atau terputusnya komunikasi antara penyelam dan anggota tim penyelam di lokasi penyelaman.

- Komunikasi terputus antara operator kapal dan pengawas penyelaman selama operasi liveboating.
- Penyelam mulai menggunakan pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelamnya.

- Cuaca atau kondisi lokasi menurun sehingga membahayakan keselamatan penyelam.


• Pastikan setelah setiap penyelaman:

- Kondisi fisik dan kesejahteraan penyelam diperiksa dengan observasi visual dan pertanyaan verbal.
- Penyelam diinstruksikan untuk melaporkan masalah fisik atau gejala penyakit dekompresi atau emboli gas arteri.
- Penyelam diberitahu tentang lokasi ruang dekompresi operasi terdekat dan mengetahui bahaya terbang setelah menyelam atau melakukan perjalanan
ke ketinggian yang lebih tinggi dari lokasi penyelaman.

• Pastikan setelah perawatan atau penyelaman di luar batas tanpa dekompresi:

- Penyelam diinstruksikan untuk tetap terjaga dan berada di sekitar ruang dekompresi setidaknya selama satu jam.

- Seorang anggota tim penyelam terlatih tersedia untuk mengoperasikan ruang dekompresi.

• Laporkan semua kecelakaan atau insiden yang melibatkan personel sebagaimana diwajibkan oleh peraturan perusahaan dan peraturan pemerintah terkait.

• Melihat dan memastikan keakuratan buku catatan pribadi penyelam dan membubuhkan tanda tangan untuk mencatat aktivitas dengan benar.

• Pastikan sebelum setiap bel berbunyi:

- Semua pemeriksaan bel dilakukan, secara internal dan eksternal, dan dicatat.

- Semua operator kapal atau fasilitas terkait diberitahu dengan benar.

- Semua peralatan pendukung dan personel disiapkan untuk operasi.


- Komunikasi yang jelas terjalin dengan operator kapal, operator DP, operator ROV, operator derek, dan personel operasional
terkait lainnya.

44
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.8

• Pastikan bel berbunyi dihentikan ketika:


- Kapal tidak mampu atau terancam kehilangan kemampuan menjaga stasiun (karena cuaca atau kerusakan mekanis).

- Hilangnya air panas, gas, daya listrik primer, atau peralatan pendukung kehidupan lainnya
- Suasana di dalam bel tidak dapat dikendalikan (misalnya penumpukan CO2).

- Cuaca, laut atau kondisi eksternal yang membahayakan bel.

- Hilangnya komunikasi yang jelas dengan personel operasi penting seperti operator kapal DP di kapal selam DP.
- Hilangnya sistem peringatan DP pada kapal DP.
- Petugas DP mengeluarkan lampu kuning atau merah pada kapal DP.

- Ada bahaya bagi kru bagian atas yang mencegah atau menurunkan kinerja operasi pengambilan lonceng seperti cuaca yang
mendekat atau petir.
- Komunikasi primer dengan bel terputus.
- Diduga atau terkonfirmasi adanya gas hidrokarbon di dalam bel.
- Kapan pun keselamatan dan kesejahteraan penyelam saturasi memerlukan penghentian.

• Pastikan setelah setiap bel berbunyi:

- Setiap pemeliharaan atau perbaikan dilakukan untuk mengembalikan semua sistem yang berlebihan.

- Melakukan pencatatan yang benar sehubungan dengan kinerja LARS dan masalah pemeliharaan yang akan datang.

- Tanyakan kepada kru dek mengenai masalah apa pun yang dihadapi selama pemulihan bel.

- Mandor dek, LST dan teknisi sat sepenuhnya menyadari adanya masalah pemeliharaan atau perbaikan dan persiapan sedang dilakukan untuk bersiap
menghadapi bel berikutnya.

3.8.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI


• Berhasil menyelesaikan ujian supervisor ADCI.
• Kartu sertifikasi supervisor ADCI untuk mode menyelam.
• Sebelum terkena kondisi hiperbarik, pengawas harus memiliki sertifikasi medis “layak untuk menyelam.”
• Sertifikasi CPR dan pertolongan pertama yang valid.

3.8.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI


Kartu jenis ini akan dikeluarkan oleh ADCI kepada penyelam bersertifikat yang memiliki:

A. Berhasil menyelesaikan ujian sertifikasi supervisor penyelaman bel/saturasi ADCI. B


Menyelesaikan setidaknya 100 hari lapangan sebagai pengawas penyelaman gas campuran.

C Dilakukan minimal 60 hari sebagai asisten bel/pengawas penyelaman saturasi.

3.8.4. PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI


(Persyaratan terdapat di Bagian 3.1.4:Matriks Sertifikasi dan Pelatihan).

45
3.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3.9 TEKNISI PENDUKUNG HIDUP

Semua personel penyelam perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki sertifikasi ADCI terkini yang mencerminkan
tugas yang harus dilakukan.²

3.9.1 TANGGUNG JAWAB


Teknisi pendukung kehidupan digunakan dalam mode penyelaman saturasi dan melapor langsung ke pengawas penyelaman. Teknisi pendukung
kehidupan harus memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang tercantum di bawah ini dalam lingkup penugasannya.

Pengetahuan dan keterampilan ini diperoleh melalui kombinasi pengalaman dan pelatihan di lapangan. Teknisi pendukung kehidupan diharuskan
menyimpan buku catatan pribadi yang mencakup rincian pengalaman kerja dan kualifikasi mereka. Tugas dan tanggung jawab teknisi pendukung
kehidupan akan bervariasi tergantung pada mode penyelaman yang digunakan, namun minimal mereka harus mengendalikan dan terus memantau
lingkungan dan sistem hiperbarik di mana penyelam tinggal saat menyelam saturasi. Tugas mereka dalam mode menyelam ini meliputi, namun tidak
terbatas pada:

• Pertahankan suasana yang tepat (misalnya, kadar oksigen, karbon dioksida, dan gas lainnya yang tepat) dan tekanan di kompleks saturasi sesuai
dengan kebijakan pemberi kerja dan sesuai arahan pengawas penyelaman.

• Menjaga lingkungan yang tepat (misalnya suhu dan kelembapan) pada tingkat yang sesuai dengan kedalaman arus sesuai dengan kenyamanan penyelam.

• Dekompresi penyelam sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebagaimana diarahkan oleh pengawas penyelaman.

• Jaga komunikasi dengan penyelam.


• Mengkalibrasi, secara berkala, semua instrumen pemantauan yang memerlukan, berdasarkan desainnya, kalibrasi berkala, atau kapan saja keakuratan
instrumen tersebut diragukan.

• Memelihara catatan peristiwa yang akurat, dalam bentuk catatan saturasi, yang berkaitan dengan sistem penyelaman. Semua pembacaan yang dilakukan dan
tindakan selama shift harus dicatat dalam log.

Informasi dalam log saturasi harus mencakup:

- Pembacaan oksigen dan karbon dioksida.

- Perubahan kedalaman dan pembacaan suhu dan kelembaban.

- Perubahan gas dan detail penggunaan BIBS.

- Perubahan scrubber karbon dioksida.

- Kunci medis berjalan, dengan catatan item terkunci masuk atau keluar.

- Siklus tidur penyelam individu.


- Hujan, siram, dan saluran air.

- Kalibrasi instrumen.
- Sistem bel hidup dan mati dan TUP kru.
- Perubahan pengaturan pada sistem pengendalian lingkungan dan catatan status peralatan.

- Kebersihan dan desinfeksi ruang serta profilaksis telinga penyelam.

- Peristiwa apa pun di luar rutinitas ruang normal.

- Artikel apa pun yang masuk ke sistem.

• Menjaga kebutuhan penyelam di dalam kompleks penyelaman. Segala hal yang menyangkut keselamatan dan kesejahteraan penyelam segera
dilaksanakan. Ini termasuk barang-barang seperti makanan, minuman, hiburan, kebersihan pribadi, laundry dan masalah sanitasi, dll.

• Waspada setiap saat terhadap semua barang yang dikirim masuk atau keluar dari sistem, dan awasi semua pengoperasiannya. Mencegah barang terlarang
memasuki sistem.

46
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 3.9

• Memberi tahu pengawas penyelaman mengenai status penyelam secara berkala atau sesuai kondisi.

• Waspada terhadap keadaan darurat.

• Minimalkan lalu lintas di dalam van kendali.


• Melakukan operasi seperti yang mungkin diperlukan atau diarahkan oleh penyelia penyelaman.

• Melakukan tugas pengawas penyelaman yang ditugaskan. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua gas yang akan digunakan selama penyelaman telah
dianalisis dengan benar dan telah diterima serta dicatat sebelum ditempatkan secara online.

• Pertahankan pasokan campuran pernapasan yang benar kepada penyelam dalam jumlah yang cukup.

• Pertahankan pasokan tekanan berlebih yang benar untuk kedalaman dan peralatan.

• Siapkan bank siaga.


• Ikuti tabel yang digunakan dengan benar dan akurat.

• Ganti campuran pernapasan pada waktu dan kedalaman yang tepat.

• Catat data konsumsi gas sesuai petunjuk.


• Membantu pemeliharaan semua peralatan menyelam.

• Membantu pelatihan tender/penyelam dan personel baru.


• Laporkan setiap situasi atau kondisi yang berpotensi tidak aman kepada pengawas penyelaman.

• Mempertahankan sertifikasi dalam pertolongan pertama dan CPR, dan memiliki pengetahuan mendalam tentang prosedur darurat serta diagnosis
dan pengobatan penyakit dekompresi.

• Waspada setiap saat terhadap tindakan yang dilakukan oleh personel yang sementara berada di bawah pengawasannya. Teknisi pendukung kehidupan harus
diberitahu sebelumnya tentang aktivitas apa pun yang akan dilakukan di kompleks penyelaman, peralatan pendukungnya, atau di sekitarnya oleh personel lain.

3.9.2 KUALIFIKASI DAN SERTIFIKASI


• Pelatihan dan pengalaman yang dapat diterapkan pada peralatan yang berada di bawah tanggung jawabnya.

• Pengetahuan dan pemahaman tentang fisika dan fisiologi penyelaman.


• Pemahaman dasar tentang teori saturasi dan operasi yang aman.

• Sertifikasi dan pelatihan khusus sebagaimana diwajibkan oleh industri, badan pengatur, dan produsen.

• Sertifikasi CPR dan pertolongan pertama yang valid.

3.9.3 DESKRIPSI KARTU SERTIFIKASI


Kartu jenis ini akan diterbitkan oleh ADCI kepada personel yang memiliki:

A. Berhasil menyelesaikan ujian teknisi pendukung kehidupan ADCI


B. Dilakukan setidaknya 100 hari lapangan sebagai asisten teknisi pendukung kehidupan.

3.9.4. PERSYARATAN KARTU SERTIFIKASI


(Persyaratan terdapat di Bagian 3.1.4:Matriks Sertifikasi dan Pelatihan).

47
BAGIAN 4.0

MODE MENYELAM: DEFINISI,


PERSYARATAN DAN PEDOMAN

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

48
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 4.0

4.0 CARA MENYELAM: DEFINISI, PERSYARATAN DAN PEDOMAN


4.1 PENDAHULUAN UMUM

Semua peralatan dan tingkat awak yang dirujuk dalam Bagian 4 harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati SEMUA aplikasi
penyelaman, yang didasarkan pada satu kali penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin
diperlukan untuk setiap penyelaman yang melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang tepat harus
dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman.

Prosedur pengoperasian spesifik bervariasi menurut jenis mode penyelaman yang digunakan. Sebelum mobilisasi, proses penilaian risiko/identifikasi bahaya proyek
atau rencana penyelaman harus dilakukan untuk menentukan jenis mode penyelaman yang akan digunakan, peralatan yang dibutuhkan, dan persyaratan awak
kerja.

Sebelum memulai operasi penyelaman, Analisis Bahaya Pekerjaan harus diselesaikan dan semua anggota tim penyelam, termasuk nakhoda kapal (serta
personel lain yang terlibat) harus hadir pada pertemuan keselamatan sebelum penyelaman.

KEDALAMAN MAKSIMUM UNTUK SELF-CONTAINED DIVING (SCUBA) – 100 FSW (30 MSW) KEDALAMAN MAKSIMUM UNTUK

PENYELAMATAN UDARA YANG DIMASUKKAN PERMUKAAN – 190 FSW (57.91 MSW) KEDALAMAN MAKSIMUM UNTUK

PENYELAMAN GAS CAMPURAN YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN (He0₂) – 300 FSW (91.44 MSW )

4.2 PENYELAMAN MANDIRI (SCUBA)


Semua peralatan dan tingkat awak yang dirujuk dalam Bagian 4 harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati penerapan
penyelaman ini, berdasarkan satu kali penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin
diperlukan untuk setiap penyelaman yang melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang tepat harus
dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman.

Prosedur scuba tidak boleh digunakan untuk melakukan operasi penyelaman komersial kecuali jika prosedur tersebut terbukti lebih aman dan efisien
dibandingkan metode penyelaman alternatif. Berikut ini adalah persyaratan minimum untuk operasi penyelaman mandiri.

4.2.1 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM


Menyelam scuba komersial 0-100 fsw (0-30 msw) tanpa dekompresi:

• Seorang pengawas penyelaman.

• Satu Penyelam.

• Seorang penyelam/penyelam yang harus diperlengkapi dengan baik dan mampu melaksanakan tugas penyelam siaga. Ketika dua (2) penyelam berada di dalam air,
seorang anggota tambahan harus ditambahkan ke tim penyelam untuk bertindak sebagai penyelam siaga permukaan.

• Minimal, setidaknya satu anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O₂ yang diakui atau merupakan DMT. Jika anggota tersebut merupakan
bagian dari rotasi penyelaman, maka setidaknya dua anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O yang diakui atau
2
menjadi DMT.

4.2.2 PEDOMAN OPERASIONAL


1. Diperlukan komunikasi audio dua arah antara penyelam dan bagian atas.
2. Waktu yang direncanakan untuk operasi penyelaman scuba tidak boleh melebihi batas tanpa dekompresi atau durasi suplai udara pada silinder
tidak termasuk suplai cadangan. Tekanan silinder harus ditentukan segera sebelum setiap penyelaman. Kedalaman penyelaman tidak boleh
melebihi 100 fsw (30 msw).

3. Penyelaman scuba tidak boleh dilakukan terhadap arus melebihi satu knot.

4. Penyelaman scuba tidak boleh dilakukan di ruang tertutup atau ruang yang dibatasi secara fisik.

5. Selama seluruh penyelaman scuba, seorang penyelam siaga harus tersedia saat penyelam berada di dalam air.

6. Penyelam scuba harus menjaga garis dari permukaan, atau didampingi oleh penyelam lain di dalam air dalam kontak visual terus menerus
selama operasi penyelaman.

49
4.2 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

7. Menyelam dengan scuba hanya diperbolehkan pada siang hari.

8. Semua penyelam yang melakukan scuba harus mengenakan kompensator daya apung dan peluit atau perangkat sinyal audio lainnya.

9. Selama periode visibilitas permukaan rendah atau buruk, penyelam juga harus membawa suar yang menyala.

10. Penyelam scuba harus dilengkapi dengan EGS yang dibawa penyelam.

11. Penyelam harus dilengkapi dengan alat pengukur tekanan submersible (pengukur isi tangki).

Pasokan gas darurat (bailout) yang dipakai/dibawa oleh penyelam harus memiliki pasokan minimum yang dihitung selama empat menit pada kedalaman yang
diantisipasi. Lihat Bagian 6: Penyelam Dikenakan atau Dibawa Pasokan Gas Darurat.

4.2.3 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM


1. Setiap penyelam harus dilengkapi dengan pisau, jam tangan selam dan pengukur kedalaman.

2. Masker wajah penuh dengan komunikasi air ke permukaan (supervisor), dengan komunikasi penyelam-ke-penyelam merupakan pilihan yang diinginkan.

3. Sabuk pemberat dengan pelepasan cepat yang sesuai dengan pakaian dan kedalaman penyelaman harus dipakai.

4. Perangkat kompensator daya apung (BCD) harus digunakan untuk mengamankan silinder ke penyelam dan memberikan kompensasi daya apung di bawah air atau
daya apung permukaan sesuai kebutuhan. Jika penyelam mengenakan pakaian kering, maka tali pengaman silinder dengan pelepasan cepat dapat dipakai untuk
mengamankan silinder ke penyelam.

5. Perlengkapan administrasi O₂ darurat (tersedia untuk perawatan penyelam).

4.3 PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN

Semua peralatan dan tingkat awak harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati aplikasi penyelaman ini, berdasarkan pada
satu penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin diperlukan untuk setiap penyelaman
yang melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang tepat harus dilakukan untuk memastikan bahwa
jumlah personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman.

Anggota tim penyelam mana pun tidak boleh diminta melakukan aktivitas yang menghalangi orang tersebut untuk melakukan tugas
dan tanggung jawab pengawas penyelaman secara langsung dan berkelanjutan.

Selama tahap perencanaan operasi yang dimaksud, Analisis Bahaya Pekerjaan (JHA) harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua faktor yang
diperlukan untuk mendukung tingkat keselamatan tertinggi telah dipertimbangkan. JHA harus mencakup metode pemulihan yang aman bagi
penyelam yang tidak mampu.

Setidaknya satu anggota tim penyelam yang memenuhi syarat yang ditugaskan untuk setiap kru penyelam harus sepenuhnya kompeten, diperlengkapi dan
ditunjuk untuk melaksanakan tugas penyelam siaga guna memberikan bantuan darurat kepada penyelam yang ditugaskan secara rutin. Jika sifat pekerjaan
tidak membuat penyelam kedua di dalam air menghadapi bahaya yang sama seperti penyelam utama, (misalnya, parit dalam yang berlubang akibat hand
jetting, dll.), maka penyelam kedua di dalam air dapat bertindak sebagai siaga. penyelam. Selain itu, penyelam kedua/siaga harus tetap berada dekat dengan
penyelam utama. CATATAN: SETIAP PENYELAM YANG BEKERJA HARUS TERUS DIPERAWATAN OLEH ANGGOTA TIM PENYELAM TERPISAH.

Individu selain anggota tim penyelam dapat digunakan untuk secara fisik merawat kabel dan/atau tali yang memasuki air.
Orang-orang ini harus selalu tanggap terhadap arahan dari pengawas penyelaman atau penanggung jawab yang ditunjuk.

Jika operasi penyelaman dilakukan di ruang terbatas secara fisik, lihat Penyelaman Penetrasi di Bagian 5.

Tangki volume hanya diperlukan untuk penyelaman udara atau pengoperasian ruang menggunakan kompresor LP. Pengoperasian yang hanya menggunakan
pasokan HP/udara botolan tidak memerlukan tangki volume.

50
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 4.3

4.3.1 PENYELAMATAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 0-100 fsw (0-30 msw) TANPA DEKOMPRESI

Berikut ini adalah persyaratan minimum untuk operasi penyelaman udara yang disuplai permukaan:

1. Personil Minimal
Minimal, setidaknya satu anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O₂ yang diakui atau DMT. Jika anggota tersebut merupakan bagian
dari rotasi penyelaman, maka setidaknya dua anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O
2
yang diakui atau menjadi DMT.

Jumlah minimal personel dalam tim penyelam tidak pernah kurang dari tiga orang; namun, perencanaan harus mempertimbangkan tidak hanya
persyaratan langsung dari pekerjaan yang akan dilakukan, tetapi juga faktor-faktor tambahan, baik yang diketahui atau diduga, yang dapat
menyebabkan komplikasi selama pelaksanaan operasi yang dimaksud. Hanya karena tim penyelam yang terdiri dari tiga orang mungkin cukup untuk
satu operasi, bukan berarti jumlah orang yang sama akan cukup untuk mengakomodasi kebutuhan operasi lainnya.

Manajemen kontraktor penyelaman dan pengawas penyelaman harus hati-hati mempertimbangkan tingkat pengawakan tim penyelam. Meskipun
peraturan mengizinkan penyelaman dengan awak minimal tiga orang, tingkat pengawakan tersebut berada dalam kondisi optimal. Misalnya,
kapan pun operasi penyelaman komersial dimaksudkan untuk dilakukan di lokasi terpencil, atau jika celah udara dari stasiun penyelaman ke
perairan melebihi 15 kaki (4,6 m), setidaknya ada empat anggota tim penyelam yang harus dipertimbangkan. .

Operasi Dangkal dengan Kru Besar

Apabila operasi penyelaman dilakukan dalam kecepatan kurang dari 100 fsw (30 msw) dan jumlah kru yang bertugas dalam shift adalah delapan orang atau lebih, maka seorang pengawas

penyelaman yang bukan bagian dari rotasi penyelaman harus menjadi bagian dari kru tersebut.

4.3.1.1 Persyaratan Minimum Personil


• Seorang penyelia penyelaman udara.

• Seorang penyelam.

• Seorang penyelam/penyelam yang harus diperlengkapi dengan baik dan mampu melaksanakan tugas penyelam siaga.

• Minimal, setidaknya satu anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O₂ yang diakui atau merupakan DMT. Jika anggota
tersebut adalah bagian dari rotasi penyelaman, maka setidaknya dua anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O₂
yang diakui atau DMT.

A. Pengawas Selam
• Seseorang yang memenuhi syarat harus ditunjuk sebagai pengawas penyelaman untuk setiap operasi penyelaman. Pengawas penyelaman bertanggung
jawab atas perencanaan dan pelaksanaan operasi penyelaman, termasuk tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tim penyelam.

• Pengawas penyelaman harus memiliki kartu sertifikasi pengawas ADCI yang sesuai dan memiliki pengetahuan serta familiar dengan semua
teknik, prosedur, prosedur darurat dan parameter operasional untuk mode penyelaman di bawah pengawasan langsungnya.

B. Penyelam

Harus memiliki pelatihan dan/atau pengalaman di bidang berikut:

• Prosedur dan teknik penyelaman udara.


• Prosedur darurat.
• Prosedur pengobatan kecelakaan selam.
• Pengoperasian dan penggunaan semua peralatan yang berhubungan dengan penyelaman udara dengan benar termasuk ruang dekompresi.

• Penggunaan peralatan selam udara

• Keakraban dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

C. Tender/Penyelam

• Harus memiliki kualifikasi yang sama dengan Air Diver, dengan tingkat pengalaman yang lebih rendah.

CATATAN: Anggota awak penyelam tambahan biasanya diperlukan ketika operasi penyelaman yang dilakukan mengalami peningkatan
kemungkinan penyelam terperangkap atau potensi membuat penyelam tidak sadarkan diri atau tidak berdaya karena bahaya kimia, fisik, listrik,
atau bahaya dari atas, seperti, namun tidak terbatas pada, hal berikut jika ada atau direncanakan:

• Selama melakukan analisis bahaya pekerjaan, pengawas penyelaman harus mempertimbangkan apakah penggunaan peralatan pemeliharaan permukaan oleh
penyelam akan memerlukan individu tambahan untuk merawat kabel atau selang terkait. Hal ini mencakup pengaliran tangan, peledakan air, pemotongan dan
pengelasan, penggunaan alat apa pun yang dioperasikan secara pneumatik atau hidrolik, atau penggunaan peralatan video atau sonar bawah air yang
memerlukan kabel listrik atau kabel data yang tidak ditempelkan pada pusar penyelam.

51
4.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Penyelaman di lokasi terpencil dimana bantuan dari personel non-penyelam tidak tersedia dalam jangkauan
komunikasi pengawas penyelaman mungkin memerlukan anggota tambahan untuk ditambahkan ke tim penyelam.

4.3.1.2 Pedoman Operasional


1. Perkiraan kedalaman setiap penyelaman harus ditentukan sebelum dimulainya operasi.
2. Campuran pernafasan yang diberikan kepada penyelam harus terdiri dari campuran gas yang sesuai dengan kedalaman penyelaman. Saat menggunakan gas campuran
atau udara yang diperkaya, semua gas harus dianalisis sebelum dimasukkan ke dalam saluran untuk mencari O2konten dan campuran yang tepat diperlukan untuk
mendukung kedalaman maksimum penyelaman yang direncanakan.

3. Setiap penyelam harus terus dirawat selama berada di dalam air oleh anggota tim penyelam tersendiri.

4. Setiap operasi penyelaman harus mempunyai pasokan gas pernapasan utama yang cukup untuk mendukung semua penyelam selama durasi penyelaman yang
direncanakan, termasuk dekompresi.

5. Jika tidak ada ruang dekompresi di lokasi, ruang operasional berawak terdekat harus diketahui, dan rencana evakuasi
harus tersedia.

4.3.1.3 Persyaratan Peralatan Minimal


• Dua sumber udara independen (dan tangki volume jika ada) untuk mendukung dua penyelam.

• Sumber udara sekunder di bagian atas.

• Pasokan gas yang cukup untuk profil penyelaman yang direncanakan.

• Dua kelompok selang yang terdiri dari:

- Selang udara.

- Anggota kekuatan/pelepas regangan. (Bagian kekuatan dapat berupa keseluruhan rakitan selang, jika dirancang demikian.)

- Kabel komunikasi.
- Selang pneumofathometer.

• Satu set meja dekompresi dan perawatan udara.


• Satu stasiun kendali yang terdiri dari:

- Sistem komunikasi.
- Pengukur kedalaman dan sistem distribusi gas dengan kemampuan memasok dan mengendalikan dua penyelam pada kedalaman kerja maksimum.

• Dua perangkat pencatat waktu.

• Satu kotak P3K dasar dengan alat resusitasi manual (masker saku atau lainnya). Otoritas pengatur setempat mungkin memerlukan
peralatan dan pelatihan tambahan

• Perlengkapan administrasi
2
O darurat.

• Dua Set perlengkapan menyelam pribadi penyelam yang terdiri dari:

- Helm atau masker.

- EGS yang dikenakan penyelam.

- Sabuk beban jika diperlukan.

- Pakaian pelindung.
- Alat sesuai kebutuhan.

- Tali pengaman.

- Pisau.
• Suku cadang sesuai kebutuhan.

• Lembar selam, manual praktik keselamatan, buku pegangan pertolongan pertama dan JHA tertulis yang berlaku untuk pekerjaan.

4.3.2 PENYELAMATAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 0-100 fsw (0 – 30 msw) DENGAN DEKOMPRESI TERENCANA

4.3.2.1 Persyaratan Minimum Personil


• Seorang penyelia penyelaman udara.

• Seorang penyelam.

• Satu penyelam siaga.

• Dua tender/penyelam.

52
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 4.3

• Minimal, setidaknya satu anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O₂ yang diakui atau merupakan DMT. Jika anggota tersebut adalah bagian dari
rotasi penyelaman, maka setidaknya dua anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O yang diakui atau menjadi DMT.
2

A. Pengawas Selam
• Seseorang yang memenuhi syarat harus ditunjuk sebagai pengawas penyelaman untuk setiap operasi penyelaman. Pengawas penyelaman bertanggung
jawab atas perencanaan dan pelaksanaan operasi penyelaman, termasuk tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tim penyelam.

• Pengawas penyelaman harus memiliki kartu sertifikasi pengawas ADCI yang sesuai dan memiliki pengetahuan serta familiar dengan semua
teknik, prosedur, prosedur darurat dan parameter operasional untuk mode penyelaman di bawah pengawasan langsungnya.

B. Penyelam

Harus memiliki pelatihan dan/atau pengalaman di bidang berikut:

• Prosedur dan teknik penyelaman udara.

• Prosedur darurat.
• Prosedur pengobatan kecelakaan selam.

• Pengoperasian dan penggunaan semua peralatan yang berhubungan dengan penyelaman udara dengan benar, termasuk ruang dekompresi.

• Penggunaan peralatan selam udara.

• Keakraban dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

C. Tender/Penyelam

• Harus memiliki kualifikasi yang sama dengan Air Diver, dengan tingkat pengalaman yang lebih rendah.

4.3.2.2 Pedoman Operasional


1. Perkiraan kedalaman setiap penyelaman harus ditentukan sebelum dimulainya operasi.
2. Semua media pernapasan selain udara harus diverifikasi komposisinya sebelum ditempatkan secara online.

3. Ruang dekompresi harus siap digunakan di lokasi penyelaman dan dapat diakses oleh penyelam dalam jangka waktu yang ditentukan
sesuai dengan jadwal dekompresi.
4. Setiap penyelam harus terus dirawat selama berada di dalam air oleh anggota tim penyelam tersendiri.

5. Setiap operasi penyelaman harus mempunyai pasokan gas pernapasan primer yang cukup untuk mendukung semua penyelam selama durasi
penyelaman yang direncanakan, termasuk dekompresi, serta pasokan gas pernapasan independen sekunder.

4.3.2.3 Persyaratan Peralatan Minimum


• Dua sumber udara independen (dan tangki volume jika ada) untuk mendukung dua penyelam.

• Sumber udara darurat di stasiun penyelaman.

- Satu ruang dekompresi kunci ganda dan sumber udara yang memadai untuk mengompresi ulang ruang hingga 165 fsw.

- Pasokan gas yang memadai untuk profil penyelaman yang direncanakan dan potensi pengolahannya.

• Dua kelompok selang yang terdiri dari:

- Selang udara.

- Anggota kekuatan/pelepas regangan. (Bagian kekuatan dapat berupa keseluruhan rakitan selang, jika dirancang demikian.)

- Kabel komunikasi.
- Selang pneumofathometer.

• Satu set meja dekompresi dan perawatan udara.


• Untuk dekompresi dalam air yang direncanakan:

- Sumber ketiga pasokan udara darurat penyelam, selain pusar penyelam dan EGS.
• Satu stasiun kendali yang terdiri dari:

- Sistem komunikasi.
- Pengukur kedalaman dan sistem distribusi gas dengan kemampuan memasok dan mengendalikan dua penyelam pada kedalaman kerja maksimum.

• Dua perangkat pencatat waktu.

- Satu kotak P3K dasar dengan resusitasi manual tipe tas dengan masker dan selang transparan.

53
4.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Dua set perlengkapan menyelam pribadi penyelam yang terdiri dari:

- Helm atau masker.

- EGS yang dikenakan penyelam.

- Sabuk beban jika diperlukan.

- Pakaian pelindung.
- Alat sesuai kebutuhan.

- Tali pengaman.

- Pisau.
- Suku cadang sesuai kebutuhan.

- Lembar selam, manual praktik keselamatan, buku pegangan pertolongan pertama dan JHA tertulis yang berlaku untuk pekerjaan.

4.3.3 PENYELAMAN UDARA YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 101-190 fsw (30 – 57 msw)

4.3.3.1 Persyaratan Minimum Personil


• Seorang pengawas penyelaman udara.

• Seorang penyelam.

• Seorang penyelam siaga.

• Dua tender/penyelam.

• Minimal, setidaknya satu anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O₂ yang diakui atau merupakan DMT. Jika anggota tersebut
merupakan bagian dari rotasi penyelaman, maka setidaknya dua anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O yang diakui
2
atau
menjadi DMT.

A. Pengawas Selam
Seseorang yang memenuhi syarat harus ditunjuk sebagai pengawas penyelaman untuk setiap operasi penyelaman. Pengawas penyelaman bertanggung jawab atas
perencanaan dan pelaksanaan operasi penyelaman, termasuk tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tim penyelam.

Pengawas penyelaman harus memiliki kartu sertifikasi pengawas ADCI yang sesuai dan memiliki pengetahuan serta familiar dengan semua
teknik, prosedur, prosedur darurat dan parameter operasional untuk mode penyelaman di bawah pengawasan langsungnya.

B. Penyelam

Harus memiliki pelatihan dan/atau pengalaman di bidang berikut:

• Prosedur dan teknik penyelaman udara.

• Prosedur darurat.
• Prosedur pengobatan kecelakaan selam.

• Pengoperasian dan penggunaan semua peralatan yang berhubungan dengan penyelaman udara dengan benar, termasuk ruang dekompresi.

• Memiliki pengalaman dalam penggunaan peralatan selam udara.

• Keakraban dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.

C. Tender/Penyelam

• Harus memiliki kualifikasi yang sama dengan penyelam udara, dengan tingkat pengalaman yang lebih rendah.

4.3.3.2 Pedoman Operasional


1. Perkiraan kedalaman setiap penyelaman harus ditentukan sebelum dimulainya operasi.
2. Campuran pernapasan yang diberikan kepada penyelam harus terdiri dari campuran gas yang sesuai dengan kedalaman penyelaman. Saat menggunakan gas campuran
atau udara yang diperkaya, semua gas harus dianalisis untuk mendapatkan campuran yang tepat yang diperlukan untuk mendukung kedalaman maksimum
penyelaman atau dekompresi yang direncanakan.

3. Ruang dekompresi harus siap digunakan di lokasi penyelaman dan dapat diakses oleh penyelam dalam jangka waktu yang ditentukan
sesuai dengan jadwal dekompresi.
4. Setiap penyelam harus terus dirawat selama berada di dalam air oleh anggota tim penyelam tersendiri.

5. Setiap operasi penyelaman harus mempunyai pasokan gas pernapasan utama yang cukup untuk mendukung semua penyelam selama durasi penyelaman yang
direncanakan, termasuk dekompresi.

54
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 4.4

4.3.3.3 Persyaratan Peralatan Minimum


• Dua sumber udara independen dan tangki volume untuk mendukung dua penyelam.

• Sumber udara darurat di stasiun penyelaman.

• Satu ruang dekompresi kunci ganda dan sumber udara yang memadai untuk mengompresi ulang ruang hingga 165 fsw.

• Pasokan gas yang cukup untuk profil penyelaman yang direncanakan dan potensi pengolahannya.

• Dua kelompok selang yang terdiri dari:

- Selang udara.

- EGS yang dikenakan penyelam

- Anggota kekuatan/pelepas regangan. (Bagian kekuatan dapat berupa keseluruhan rakitan selang, jika dirancang demikian.)

- Kabel komunikasi.
- Selang pneumofathometer.

• Satu set meja dekompresi dan perawatan.


• Untuk dekompresi air yang direncanakan:

- Satu panggung penyelaman atau platform pendukung lainnya.

- Sumber ketiga pasokan udara darurat penyelam, selain pusar penyelam dan EGS.
• Satu stasiun kendali yang terdiri dari:

- Sistem komunikasi.
- Pengukur kedalaman dan sistem distribusi gas dengan kemampuan memasok dan mengendalikan dua penyelam pada kedalaman kerja maksimum.

• Dua perangkat pencatat waktu.

• Satu kotak P3K dasar dengan resusitasi manual berbentuk tas dengan masker dan selang transparan.

• Dua set perlengkapan menyelam pribadi penyelam yang terdiri dari:

- Helm atau masker.

- Sabuk beban jika diperlukan.

- Pakaian pelindung.
- Alat sesuai kebutuhan.

- Tali pengaman.

- Pisau.
• Suku cadang sesuai kebutuhan.

• Lembar selam, manual praktik keselamatan, buku pegangan pertolongan pertama dan JHA tertulis yang berlaku untuk pekerjaan.

4.4 PENYELAMAN UDARA YANG DIPERKAYA (NITROX)

4.4.1 DEFINISI
Penyelaman nitrogen-oksigen (juga disebut penyelaman udara yang diperkaya atau penyelaman NITROX) adalah teknik dimana persentase O dalam campuran pernapasan ditingkatkan di
2
atas 21 persen, dan keseimbangan N dikurangi secara proporsional. Karena berkurangnya kandungan nitrogen dalam campuran pernapasan, seorang penyelam dapat bekerja lebih dalam
2
atau lebih lama tanpa dekompresi dibandingkan penyelam yang menghirup udara dan mempertahankan N yang sama.2penyerapan.

Keuntungan penyelaman nitrogen-oksigen (NITROX) dibandingkan penyelaman udara:

• Waktu dasar yang diperpanjang untuk penyelaman tanpa dekompresi.

• Mengurangi waktu dekompresi.


• Mengurangi sisa nitrogen dalam tubuh setelah menyelam.

• Mengurangi kemungkinan penyakit dekompresi.


• Mengurangi narkosis nitrogen.

Kerugiannya meliputi:
• Peningkatan risiko toksisitas oksigen SSP.

• Penyelaman dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan keracunan oksigen paru.

NITROX paling efektif di perairan dangkal dengan kedalaman maksimum 100 kaki. Ini dapat memperpanjang waktu dasar secara signifikan tergantung pada kedalaman yang
digunakan.

55
4.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

4.4.2 UMUM
Penggunaan NITROX untuk operasi penyelaman telah menjadi praktik rutin dan diterima untuk meningkatkan keselamatan penyelam dan efektivitas
operasi penyelaman. Meskipun manfaat penggunaan NITROX sangat besar, penggunaan gas pernapasan sebagai pengganti udara alami membawa
serta bahaya yang harus diatasi sebelum memulai operasi penyelaman.

Penyelaman menggunakan NITROX dapat digunakan dengan jadwal apa pun dari tabel Dekompresi Udara Angkatan Laut AS. Dekompresi permukaan menggunakan oksigen
tidak disarankan saat menyelam NITROX karena peningkatan pengambilan oksigen selama dekompresi. Haruskah Sur MELAKUKAN2digunakan, perhatian khusus harus
diberikan pada pengambilan oksigen total ketika merencanakan profil penyelaman.

Saat memilih campuran NITROX yang tepat, harus berhati-hati. Kedalaman maksimum penyelaman harus diketahui serta waktu dasar yang direncanakan. Jika
kedalaman dan profil waktu penyelam melebihi yang diperbolehkan untuk campuran NITROX tertentu, penyelam mempunyai risiko lebih besar terhadap
toksisitas oksigen SSP yang mengancam jiwa serta efek jangka panjang yang terkait dengan toksisitas oksigen paru. Manual Penyelaman NOAA memberikan
waktu pemaparan maksimum satu kali dan 24 jam untuk rentang PPO 0,6 hingga 1,6.
2
Waktu-waktu ini tidak boleh dilampaui.

KEDALAMAN UDARA SETARA (EAD)


EAD adalah bentuk penghitungan kedalaman udara setara penyelam yang diterima berdasarkan jumlah nitrogen dalam campuran pernapasan selam. EAD kemudian digunakan
untuk menentukan profil kedalaman yang tepat ketika memilih Tabel Tanpa Dekompresi Udara atau Dekompresi Udara Angkatan Laut AS.

EAD juga dapat ditabulasikan menggunakan tabel pencarian. Manual Penyelaman NOAA memberikan kedalaman udara yang setara untuk persentase oksigen antara 28 dan
40 persen. Manual Penyelaman Angkatan Laut AS memberikan kedalaman udara yang setara untuk persentase oksigen dari 25 persen hingga 40 persen.

EAD dihitung menggunakan rumus:

( 0,79
FN
)
EAD = 2* (d+x) - X

)
Bentuk persamaan lainnya dapat ditampilkan sebagai:

EAD = ( FN2 * (d+x) - X


0,79

Di mana:

• FN2 adalah fraksi nitrogen dalam campuran nitrox.


• 0,79 adalah fraksi nitrogen di udara (termasuk gas sisa).
• d adalah kedalaman sebenarnya dalam satuan yang sesuai (fsw atau msw).

• x adalah kedalaman air yang setara dengan 1 Bar dalam satuan yang sesuai (33 fsw atau 10 msw).

Penggunaan EAD memungkinkan penyelaman dengan nitrox direncanakan menggunakan tabel udara standar. Saat menyelam di udara, EAD adalah kedalaman sebenarnya.
Pada campuran hipoksia (<21 persen O ), EAD akan lebih dalam dari kedalaman sebenarnya. Pada campuran hiperoksik (>21 persen O ), EAD akan lebih dangkal dari
2 2
kedalaman sebenarnya.

4.4.3 PERSYARATAN
Persyaratan berikut, bila digunakan dengan tabel Dekompresi Udara Angkatan Laut AS, akan sangat mengurangi risiko keracunan oksigen SSP
dan toksisitas oksigen paru bagi penyelam.

1. Selama seluruh operasi penyelaman, pasokan gas on-line penyelam harus terus dianalisis kandungan O-nya,
2
dengan alarm audio/visual Hi/Lo
yang menyala jika tersedia.

2. Waktu paparan oksigen penyelam harus dilacak baik untuk paparan tunggal maupun dosis maksimum harian. Direkomendasikan agar Tabel
Paparan Oksigen NOAA dari Manual Penyelaman NOAA atau yang setara digunakan.

3. Persentase oksigen maksimum campuran NITROX harus 40 persen (kecuali bila digunakan sebagai media dekompresi atau terapi).
4. Semua gas NITROX harus berada dalam kisaran ± 1 persen dari campuran bersertifikat.

5. Selama seluruh operasi penyelaman, akan ada pasokan cadangan campuran NITROX yang sesuai secara online ke panel pasokan gas penyelam, dan jika
pasokan ketiga dianggap perlu, ini bisa berupa udara atau NITROX. Setiap gas tahap juga akan mengandung campuran NITROX yang sama dengan yang
dihirup oleh penyelam.

6. Penyelam harus selalu memakai botol dana talangan. Botol dana talangan penyelam harus diisi dengan campuran NITROX yang sama dengan
persediaan utama, diuji dan diberi label dengan benar.

7. Meskipun ada sejumlah variabel yang perlu dipertimbangkan jika penyelam menghirup udara bertekanan selama penyelaman (misalnya,
campuran gas yang salah di saluran), hal-hal berikut ini harus dipatuhi dengan ketat:
56
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 4.4

Batalkan penyelaman dan dekompresi penyelam seolah-olah dia telah menghirup UDARA sepanjang penyelamanpada kedalaman penyelaman
sebenarnya (bukan EAD).

8. Penyelaman harus direncanakan sedemikian rupa sehingga, jika seorang penyelam dialihkan ke udara bertekanan kapan saja selama penyelaman, komitmen
dekompresinya tidak akan melebihi batas perencanaan operasional penyelaman udara pada kedalaman tersebut.

9. Bila menggunakan tabel Angkatan Laut AS, bulatkan semua campuran gas menggunakan aturan pembulatan standar: bila gas bercampur pada atau di atas 0,5
persen, bulatkan ke atas ke persen berikutnya; dan untuk campuran 0,1 persen hingga 0,4 persen, dibulatkan ke bawah ke persen keseluruhan berikutnya.

4.4.4 PELATIHAN
Semua pengawas penyelaman dan penyelam yang terkait dengan operasi penyelaman komersial menggunakan NITROX harus dilatih sesuai dengan
standar industri penyelaman yang diterima. Standar pelatihan rekreasi saja tidak dianggap memadai untuk operasi komersial. Semua pelatihan harus
didokumentasikan secara lengkap. Semua Supervisor Bersertifikat ADCI harus mengikuti ujian NITROX ENDORSEMENT untuk mengawasi operasi
penyelaman NITROX. Pelatihan khusus harus mencakup topik-topik berikut:

• Definisi nitrox.
• Perspektif sejarah.
• Keuntungan dan keterbatasan.

• Hukum dan perhitungan gas.

• Rumus dan tabel kedalaman udara yang setara.

• Aspek fisiologis oksigen.


• Pasokan dan analisis gas.

• Pertimbangan peralatan.

4.4.5 PROSEDUR OPERASIONAL

4.4.5.1 Penyelaman Berulang

Penyelaman berulang dapat dilakukan dengan menggunakan EAD dan jadwal Dekompresi Udara Angkatan Laut AS. Setelah EAD ditentukan untuk
penyelaman tertentu, tabel Standar Navy Air digunakan sepanjang penyelaman menggunakan EAD.

4.4.5.2 Menyelam di Ketinggian

Meja selam NOAA NITROX dapat digunakan hingga ketinggian 1.000 kaki. Pada ketinggian yang lebih tinggi, gunakan EAD yang dikoreksi hingga kedalaman setara tingkat segel sesuai tabel

Tabel Selam Angkatan Laut AS.

4.4.5.3 Dekompresi Dihilangkan


Ikuti prosedur yang diuraikan dalam Panduan Menyelam Angkatan Laut AS.

4.4.5.4 Persyaratan Ruang Dekompresi


Pada semua penyelaman dimana dekompresi direncanakan, atau lebih dalam dari 100 kaki, atau menggunakan liveboating lebih dalam dari 60 kaki, ruang
dekompresi yang beroperasi penuh akan diperlukan di lokasi.

4.4.6 PERSEDIAAN GAS

4.4.6.1 Sertifikasi dan Pelabelan Gas Pernafasan NITROX


Semua wadah gas NITROX harus disertifikasi mengenai campuran NO
22
oleh vendor atau kontraktor selam yang memasok gas dan ditandai dengan jelas
dengan persentase campuran gas pada setiap wadah.

4.4.6.2 Pengujian Campuran NITROX

Setiap wadah NITROX yang ditempatkan secara on-line untuk mendukung operasi penyelaman harus diuji dengan penganalisis oksigen yang dikalibrasi oleh penyelam
atau pengawas penyelaman untuk memastikan campuran gas sebelum digunakan.

(on-line pada titik manifold distribusi).

4.4.6.3 Toleransi Campuran NITROX

Semua gas NITROX harus berada dalam kisaran +/- 1 persen dari campuran bersertifikat.

4.4.6.4 Kemurnian Gas Pernafasan

Nitrogen atau udara harus disaring sebelum dicampur dengan oksigen. Semua gas harus digunakan dalam memproduksi campuran NITROX

57
4.5 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

memenuhi standar kemurnian gas pernapasan untuk oksigen dan nitrogen. Jika udara digunakan untuk menghasilkan campuran, udara tersebut harus memenuhi persyaratan

kemurnian udara bebas minyak (batas kabut minyak 0,1 mg/m3).

4.4.6.5 Pembersihan tanpa


2 2
Servis
Kebersihan dan prosedur yang digunakan untuk mendapatkan dan menjaga kebersihan menjadi perhatian sistem NITROX. Pedoman NOAA, OSHA, dan USCG saat ini
memperbolehkan campuran gas dengan oksigen hingga 40 persen ditangani seolah-olah merupakan udara, dan industri komersial secara rutin menggunakan hingga 50
persen O pada tekanan penyaluran rendah tanpa pembersihan O secara formal. Namun, disarankan agar semua peralatan dibersihkan dari kotoran yang terlihat,
2 2
kemudian digosok secara manual atau dibersihkan secara ultrasonik dengan deterjen kuat dalam air panas, kemudian dibilas beberapa kali dengan air panas yang bersih.

4.4.7 PROSEDUR TERAPEUTIK


Jika pengobatan terapeutik diperlukan setelah penyelaman NITROX, prosedur yang sama akan diikuti seolah-olah penyelam telah melakukan
penyelaman udara.

CATATAN: Penyerapan O2oleh penyelam harus dilacak dengan cermat jika meja
2
perlakuan O digunakan.

Dokumen Referensi Utama:

• Manual Penyelaman Angkatan Laut AS terkini

• Manual Penyelaman NOAA Departemen Perdagangan AS terkini

4.5 PENYELAMAN GAS CAMPURAN YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN (HeO )


2

Semua peralatan dan tingkat awak harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati aplikasi penyelaman ini, berdasarkan pada satu
penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin diperlukan untuk setiap penyelaman yang
melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang tepat harus dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah
personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman.

Berikut ini adalah persyaratan minimum untuk operasi penyelaman gas campuran (HeO ) yang2disuplai permukaan:

4.5.1 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM


• Seorang pengawas penyelaman gas campuran (bukan bagian dari rotasi penyelaman).

• Seorang penyelam.

• Satu penyelam siaga.


• Dua tender/penyelam.

• Minimal, setidaknya satu anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O₂ yang diakui atau merupakan DMT. Jika anggota tersebut merupakan bagian
dari rotasi penyelaman, maka setidaknya dua anggota tim penyelam harus memiliki sertifikasi penyedia O yang diakui
2
atau menjadi DMT.

4.5.2 PEDOMAN OPERASIONAL


1. Kedalaman yang sesuai untuk setiap penyelaman harus ditentukan sebelum dimulainya operasi. Atur kedalaman maksimum pada 300 fsw (91msw).

2. Campuran pernafasan yang diberikan kepada penyelam harus terdiri dari campuran gas yang sesuai dengan kedalaman penyelaman. Saat menggunakan gas
campuran, semua gas harus dianalisis kandungan O-nya dan campuran yang tepat yang diperlukan untuk mendukung kedalaman maksimum penyelaman yang
2
direncanakan.

3. Ruang dekompresi harus siap digunakan di lokasi penyelaman dan dapat diakses oleh penyelam dalam jangka waktu yang ditentukan
sesuai dengan jadwal dekompresi.
4. Setiap penyelam harus terus dirawat selama berada di dalam air oleh anggota tim penyelam tersendiri.

5. Seorang penyelam harus ditempatkan di titik masuk bawah air ketika penyelaman dilakukan di ruang tertutup atau terbatas secara fisik.

6. Setiap operasi penyelaman harus mempunyai pasokan gas pernapasan utama yang cukup untuk mendukung semua penyelam selama durasi penyelaman yang
direncanakan, termasuk dekompresi.

7. Penyelaman HeO₂ memerlukan operator manifold yang ditunjuk.

Setiap operasi yang lebih dalam dari 165 fsw memerlukan metode untuk mengurangi kenaikan penyelam yang tidak terkendali ke permukaan. Hal ini dapat
dilakukan dalam bentuk kliping pada tali pusar penyelam ke panggung atau bel, atau penggunaan peralatan “gerbang emas”.

58
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 4.5

4.5.3 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM

Semua operasi
2
HeO memerlukan bel terbuka. Jika bel terbuka tidak dapat dikerahkan karena ruang terbatas atau
aksesibilitas, pasokan gas darurat alternatif, tidak termasuk pusar penyelam, harus disediakan.

• Dua sumber gas untuk mendukung dua penyelam (Termasuk rencana dekompresi).

• Tersedia sumber gas darurat di stasiun penyelaman.


• Satu ruang dekompresi kunci ganda dan sumber udara yang memadai untuk mengompresi ulang ruang hingga 165 fsw.

• Pasokan oksigen yang cukup untuk profil penyelaman yang direncanakan dan kemungkinan penanganannya.

• Dua kelompok pusar (referensi Bagian 6: Selang).


• Satu set meja dekompresi dan perawatan.
• Satu bel bawah terbuka dan sistem pemulihan pusar dan peluncuran dengan sarana sekunder pemulihan bel untuk semua operasi.

• Satu stasiun kendali yang terdiri dari:

- Sistem komunikasi yang sesuai dengan cadangan (disarankan pengacak helium).


- Pengukur kedalaman dan sistem distribusi gas dengan kemampuan untuk memasok dan mengendalikan dua penyelam dan bel bawah terbuka pada kedalaman
kerja maksimum.

• Alat analisa oksigen yang dipasang sejajar pada pasokan gas hilir ke penyelam harus memiliki alarm visual dan/atau audio tinggi/rendah².

• Dua perangkat pencatat waktu.

• Satu kotak P3K dasar dengan resusitasi manual berbentuk tas dengan masker dan selang transparan.

• Dua set perlengkapan menyelam pribadi penyelam yang terdiri dari:

- Helm atau masker.


- Sabuk beban jika diperlukan.

- Pakaian pelindung.
- Alat sesuai kebutuhan.

- Tali pengaman.
- Pisau.
• Suku cadang sesuai kebutuhan.

• Lembar selam, manual praktik keselamatan, buku pegangan pertolongan pertama dan JHA tertulis yang berlaku untuk pekerjaan.

• EGS yang dikenakan penyelam

4.6 PENYELAMAN SATURASI

Semua peralatan dan tingkat awak yang diidentifikasi harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati penerapan penyelaman ini,
berdasarkan pada satu penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin diperlukan untuk
setiap penyelaman yang melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang tepat harus dilakukan untuk
memastikan bahwa jumlah personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman.

Berikut ini adalah persyaratan minimum untuk operasi penyelaman saturasi (berdasarkan operasi 24 jam dan satu bel berbunyi). Pada proyek multi-hari,
pertimbangan harus diberikan pada jumlah penyelam dalam saturasi dan durasi lonceng maksimum untuk memastikan istirahat yang cukup dan
menghindari kelelahan.

4.6.1. PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM


• Dua pengawas bel/saturasi.
• Dua penyelam saturasi.
• Dua penyelam siaga di permukaan (memenuhi syarat saturasi).

• Dua teknisi pendukung kehidupan.

• Dua teknisi saturasi.


• Empat tender/penyelam.

(Kecuali supervisor dan teknisi, salah satu anggota tim penyelam harus merupakan teknisi medis penyelam atau yang setara.)

59
4.6 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

4.6.2. PEDOMAN OPERASIONAL

Semua operasi penyelaman saturasi harus memiliki volume cadangan gas yang disimpan di lokasi penyelaman yang setara dengan 1,5X volume yang diperlukan untuk

memberi tekanan pada sistem hingga penyelaman kerja terdalam yang direncanakan, setelah sistem diberi tekanan.

1. Perkiraan kedalaman setiap penyelaman harus ditentukan sebelum dimulainya operasi.


2. Seorang penyelam siaga permukaan harus tersedia ketika bel tertutup meninggalkan lokasi penyelaman sampai penyelam berada di ruang dek saturasi.

3. Semua operasi bel tertutup (penguncian ke penguncian) akan dilakukan dengan minimal dua orang yang menjalankan bel.

4. Pasokan gas primer dan sekunder yang independen harus disediakan untuk penyelam yang bekerja dan sumber gas penyelam lonceng serta tangki
volume untuk mendukung dua penyelam.

5. Salinan kode keran darurat harus tersedia bagi penghuni bel dan personel stasiun kendali selam.
6. Harus ada sarana dan prosedur untuk mengevakuasi penyelam yang berada di bawah tekanan selama keadaan darurat.

7. Campuran pernapasan yang diberikan kepada penyelam harus terdiri dari campuran gas yang sesuai dengan kedalaman penyelaman. Saat menggunakan gas campuran, semua gas harus

dianalisis untuk mendapatkan campuran yang tepat yang diperlukan untuk mendukung kedalaman maksimum penyelaman yang direncanakan.

8. Ruang dekompresi untuk penyelam siaga permukaan harus siap digunakan di lokasi penyelaman dan dapat diakses oleh penyelam dalam jangka waktu yang
diperbolehkan sebagaimana ditentukan oleh jadwal dekompresi.

9. Harus ada sarana sekunder untuk memulihkan bel.


10. Harus ada sarana untuk memantau atmosfer lonceng terhadap hidrokarbon atau kontaminan lainnya.

11. Diperlukan sarana dekontaminasi suasana penyelam dan/atau lonceng.


12. Harus ada cara untuk mengeluarkan penyelam yang tidak mampu dari air ke dalam bel.

13. Kelembapan dan suasana harus dikontrol dan dipantau.


14. Temperatur dan aliran air panas ke penyelam dan pemanas bel bagian dalam harus dikontrol.

15. Penyelam yang bekerja harus dijaga dari loncengnya oleh pelayan siaga/penyelam saturasi.

16. Pasokan gas darurat (bailout) yang dipakai penyelam harus digunakan (referensi Bagian 6: Pasokan Gas Darurat yang dipakai penyelam).

4.6.3. PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM


• Semua PVHO harus dirancang dan dibangun sesuai peraturan dan standar setempat.
• LARS dan sistem sekunder untuk memulihkan bel.
• Semua mesin derek LARS dengan catu daya redundan.

• Catu daya independen yang berlebihan untuk sistem, konsol kontrol, dan kontrol lingkungan.
• Sarana sekunder untuk mengendalikan sistem lingkungan.

• Semua peralatan yang diperlukan untuk operasi penyelaman permukaan dengan gas campuran.

• Sistem evakuasi darurat (misalnya HRC atau SPHL), selain bel utama.³ (Juga
lihat Bagian 6.12.3 SISTEM EVAKUASI DARURAT (EES))

Lihat Protokol Inspeksi Penyelaman Saturasi dan Daftar Periksa di Bagian 10: PROSEDUR AUDIT KEPATUHAN ADCI untuk informasi lebih lanjut
rincian tentang persyaratan peralatan minimum untuk sistem penyelaman saturasi.

60
BAGIAN 5.0

OPERASI BAWAH AIR:


PROSEDUR, DAFTAR PERIKSA DAN
PEDOMAN

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

61
5.0 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.0 OPERASI BAWAH AIR: PROSEDUR, DAFTAR PERIKSA DAN PEDOMAN


5.1 MANUAL PRAKTIK/OPERASIONAL YANG AMAN
1. Setiap kontraktor dan sekolah harus mengembangkan dan memelihara panduan praktik/operasi yang aman sebagaimana diwajibkan oleh peraturan
pemerintah yang berlaku dan ADCI dan harus membuat panduan ini tersedia di lokasi penyelaman untuk setiap anggota tim penyelam. Panduan ini
harus mengatur keselamatan dan kesehatan penyelam. Sekolah Anggota Asosiasi diharuskan memiliki Panduan Praktik & Pengoperasian Aman versi
mereka sendiri, khusus untuk keselamatan siswa dan instruktur. Panduan ini harus tersedia di lokasi penyelaman atau di setiap stasiun penyelaman di
sekolah. Panduan praktik/pengoperasian yang aman harus memenuhi atau melampaui persyaratan Standar Konsensus Internasional ADCI untuk
Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air.

2. Standar Konsensus Internasional ADCI untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air dapat digunakan sebagai seperangkat pedoman minimum
untuk membantu kontraktor/sekolah dalam mengembangkan panduan praktik/operasi keselamatan khusus mereka sendiri. Setiap kontraktor/sekolah
bertanggung jawab untuk menyelesaikan, memodifikasi dan/atau melengkapi prosedur, daftar periksa dan standar sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku dan sebagaimana ditentukan oleh kebijakan dan praktik khusus kontraktor/sekolah.

3. Panduan praktik/pengoperasian yang aman minimal memuat informasi berikut:


A. Salinan peraturan pemerintah yang berlaku untuk pelaksanaan penyelaman komersial atau operasi bawah air lainnya.

B. Untuk setiap mode penyelaman yang dilakukan:

I. Prosedur keselamatan dan daftar periksa untuk operasi penyelaman komersial.

II. Penugasan dan tanggung jawab anggota tim penyelam.


AKU AKU AKU. Prosedur peralatan dan daftar periksa.

IV. Prosedur darurat untuk kebakaran, kegagalan peralatan, kondisi lingkungan yang merugikan, cedera medis dan penyakit.

4. ADCI sangat menyarankan agar setiap panduan praktik/operasi yang aman memuat pernyataan pasti mengenai penggunaan obat-obatan atau alkohol.
Pernyataan tersebut harus mencakup referensi terhadap peraturan pemerintah yang berlaku mengenai penggunaan narkoba dan alkohol di tempat kerja. Selain
itu, pernyataan tersebut harus merujuk pada program narkoba dan alkohol yang disyaratkan ADCI oleh perusahaan (merujuk pada Bagian 5.3: Pemeriksaan
Narkoba dan Alkohol).

5.2 BANTUAN DARURAT


1. Setiap kontraktor/sekolah harus mengembangkan dan memelihara daftar sumber bantuan darurat, peralatan dan bantuan profesional yang
tersedia dengan tanda panggil, nomor telepon atau cara lain dan instruksi untuk menjalin kontak dengan mereka di lokasi di mana operasi
dilakukan. Jam pengoperasian fasilitas hiperbarik terdekat, beserta kemampuan ruangnya, yaitu 6 ATA atau 165'.
2. Setiap kontraktor/sekolah harus menyediakan daftar kontak di tempat usaha utama perusahaan, di kantor operasi lapangan, dan kepada mereka yang
mungkin memerlukannya untuk memenuhi rencana tanggap darurat perusahaan.

3. Daftar tersebut harus mencakup informasi yang diperlukan untuk memperoleh jenis bantuan darurat berikut ini sesuai dengan jenis penyelaman atau aktivitas
bawah air yang dilakukan:
• Ruang dekompresi yang sesuai untuk menampung TT6.
• Rumah sakit atau fasilitas perawatan medis.
• Transportasi udara atau darat.
• Dokter panggilan yang memiliki pengetahuan tentang jenis operasi penyelaman yang dilakukan untuk mengobati potensi penyakit terkait penyelaman.
• Penjaga Pantai atau Pusat Koordinasi Penyelamatan nasional lainnya.

4. Komunikasi dua arah harus tersedia dan dapat diakses di lokasi penyelaman, hiperbarik, atau lokasi kerja bawah air lainnya untuk melakukan layanan darurat
sebagaimana diperlukan.

5.3 PEMERIKSAAN OBAT DAN ALKOHOL


1. Harus ada program pemeriksaan narkoba sebelum bekerja.
2. Harus ada program skrining obat yang rutin, acak dan “untuk tujuan tertentu”.

5.4 PERTOLONGAN PERTAMA

1. Persediaan pertolongan pertama yang sesuai dengan jenis operasi yang dilakukan harus disediakan dan mudah dijangkau dalam wadah yang diberi
tanda jelas di lokasi kerja.
2. Selain perlengkapan pertolongan pertama lainnya dan buku pegangan pertolongan pertama standar (atau yang setara), diperlukan sarana resusitasi manual (masker saku atau
lainnya). Pihak berwenang setempat mungkin memerlukan peralatan dan pelatihan tambahan (misalnya, perlengkapan administrasi O2 darurat).

3. Daftar isi kotak P3K yang direkomendasikan diuraikan di bawah ini untuk mencerminkan hal-hal yang harus dipertimbangkanminimumisi. Setiap operator harus meninjau
daftar ini dan melakukan penambahan atau penggantian jika diperlukan untuk memastikan pertolongan pertama yang efektif dan tepat waktu dapat diberikan.
4. Pemeriksaan terdokumentasi terhadap isi kotak P3K wajib dilakukan setiap tahun.
62
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.4

INVENTARIS:
KIT P3K DASAR ADCI (PENYELAMAN KOMERSIAL)

NAMA PRODUK UKURAN KUANTITAS NAMA PRODUK UKURAN KUANTITAS


Kartu Isi Setiap 1 INSTRUMEN & PERALATAN MEDIS
Surat Persetujuan Dokter Setiap 1 Tas Biohazard 23” x 23” Setiap 4
Kasus Kuda Laut 630 Setiap 1 Kompres Dingin Instan 5” x 7” Setiap 2
PERAWATAN LUKA Buku Pertolongan Pertama Setiap 1
Kain Aneka Band Aid Setiap 100 Serpihan Forsep 3,5” Setiap 1
Pembakaran Dressing 4” x 4” Setiap 1 Sarung Tangan Nitril Besar 1 pasang 6
Menyesuaikan Kasa 2” Setiap 2 Peniti Besar 12 1
Menyesuaikan Kasa 4” Setiap 2 Gunting Trauma Setiap 1
Bantalan Kapas Setiap 10 Tourniquet yang
Setiap 1
Aplikator Berujung Kapas 3” 100 1 diproduksi khusus

Perban elastis 4” Setiap 2 PENGOBATAN

6 Asetaminofen 325mg
Bantalan Mata Besar Setiap Setiap 10
Tablet U/D
Bantalan Kasa 2” x 3” Setiap 8
Tablet Alka Seltzer 12 1
Bantalan Kasa 3” x 4” Setiap 5
Inhalansia Amonia 10 1
Sam Belat Setiap 1
Suplemen Kalsium Antasida 150 1
Pembalut Trauma 8” x 10” Setiap 4
Tablet U/D Aspirin 325mg Setiap 10
Pita Tahan Air 3 in 1 Setiap 1
Tablet Kunyah Bismut
Lencana Segitiga Setiap 3 30 1
(Pepto Bismol)
KEADAAN DARURAT
Cairan Arang Aktif 120ml 1
Airway Kit Guedel ukuran 00-4 Setiap 1 Kaplet Diphenhydramine 25mg 24 1
Masker Saku CPR Setiap 1 Pereda Telinga (Bebas Alkohol) 10ml 1
Masker Katup Kantong Resusitasi
Setiap 1 Sirup Batuk Guaitussin DM 120ml 1
dengan Masker & Tabung
Tablet U/D Ibuprofen 200mg Setiap 10
PERSIAPAN KULIT
Kaplet Loperamide 2mg 12 1
Handuk Antiseptik BZK Setiap 10
Pseudoefedrin Tablet 30mg 24 1
Gel Bebas Bakar U/D Setiap 6
Penyeka Obat Pereda Sengatan 10 1
Plastik Penutup Mata Setiap 1
TIDAK UNTUK DIGUNAKAN DALAM RUANG HIPERBARIK
Cuci mata 120ml 1
Persiapan Alkohol 10 10
Krim Hidrokortison 1% U/D Setiap 10
Semprotan Pompa Pengusir Serangga 2 ons 1
Larutan Hidrogen Peroksida 120ml 1
Semprotan Hidung Oxymetozalin 15ml 1
Tongkat Penyeka Yodium Povidon Setiap 10
Losion Tabir Surya (SPF 30) 120ml 1
Salep Tiga Antibiotik U/D Setiap 10

Penafian: Kotak P3K ini sesuai dengan persyaratan ADCI CS 6.1, ANSI#Z308.1-2009, OSHA#29CFR1910, USCG#46CFR160 & 197, DAN USACE EM385-1-1
untuk penyelam komersial darat dan lepas pantai dan bersifat Hiperbarik / Ruang Dekompresi kompatibel dengan pengecualian item yang tercantum
di bagian TIDAK UNTUK DIGUNAKAN DALAM RUANG HIPERBARIK.

63
5.5 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.5 PENGAWAS PENYELAM YANG DITUNJUK


1. Seseorang yang memenuhi syarat harus ditunjuk untuk bertanggung jawab atas setiap operasi penyelaman. Tanggung jawab orang-orang yang ditunjuk tersebut
harus mencakup perencanaan kerja, koordinasi, pencatatan dan respons yang tepat terhadap keadaan darurat terkait pekerjaan, serta pengetahuan tentang
peraturan badan pengawas pemerintah yang sesuai.(Referensi Bagian 3: Tanggung Jawab, Kualifikasi dan Sertifikasi Personil Penyelam.)

Semua supervisor perusahaan anggota umum ADCI harus memiliki kartu sertifikasi supervisor ADCI yang masih berlaku yang mencerminkan tingkat
penyelaman yang dilakukan.¹

5.6 PERSYARATAN PENYELAM SIaga


Setidaknya satu anggota dari setiap tim penyelam harus ditunjuk sebagai penyelam siaga dan harus siap memasuki air jika diarahkan oleh
pengawas penyelaman.

Sebelum memulai operasi, peralatan penyelam siaga harus diverifikasi sepenuhnya apakah berfungsi dengan benar dan kemudian dipelihara dalam kondisi
tersebut sampai penyelaman selesai. Jika penyelam siaga diminta untuk masuk ke dalam air, pemeriksaan permukaan harus diselesaikan untuk memastikan
pasokan gas pernapasan yang tepat, fungsi penyelamatan dan komunikasi yang efektif sebelum penyelam meninggalkan permukaan. Penyelam siaga harus
menggunakan mode dan tingkat peralatan yang sama dengan penyelam utama.

5.7 PERENCANAAN DAN PENILAIAN


Perencanaan operasi penyelaman atau bawah air harus mencakup rencana operasi penyelaman.

Selama tahap perencanaan dan penilaian operasi penyelaman atau bawah air, sebelum operasi penyelaman dimulai, sebuah rencana harus dikembangkan untuk
memastikan kinerja pekerjaan yang aman dan efisien. Dalam kedua kasus tersebut, rencana operasi penyelaman merupakan elemen penting dari setiap proyek
penyelaman atau bawah air.

Secara umum, rencana operasi akan membahas isu-isu seperti rincian tujuan dan metode proyek, urutan operasional, keselamatan
operasional, persyaratan kru dan peralatan, prosedur darurat, komunikasi, dan persyaratan peraturan. Daftar ini tidak terbatas, dan hal-hal
yang harus ditangani dalam rencana operasi penyelaman akan ditentukan secara unik oleh spesifikasi masing-masing proyek.

Rencana operasi penyelaman berbeda dengan Analisis Bahaya Pekerjaan (JHA) karena JHA berfokus secara khusus pada keselamatan proyek saja, sedangkan rencana operasi
penyelaman dirancang untuk memastikan pekerjaan dipahami dengan baik dan direncanakan, diawaki, dan dilengkapi dengan benar.

5.7.1 KESELAMATAN PEKERJAAN/PROYEK

• Operasi penyelaman harus direncanakan sesuai dengan otoritas pengatur dan standar konsensus ADCI.
• Pengawas penyelaman bersertifikat ADCI harus bertanggung jawab atas operasi penyelaman.

• Semua personel penyelam harus memiliki sertifikasi ADCI untuk tugas yang ditugaskan kepada mereka.

• Rencana tanggap darurat harus tersedia, dipasang dan ditinjau oleh semua personel.
• Pertemuan keselamatan sebelum penyelaman harus dilakukan.

• Pekerjaan dan seluruh tugas harus didefinisikan, ditinjau dan dipahami oleh tim penyelam dan personel kapal.

• Supervisor akan melakukan JHA pekerjaan tertentu.

5.7.2 PERSONIL PENYELAM DAN PENDUKUNG


• Pastikan semua penyelam terlatih dan berpengalaman dalam tugas yang harus mereka lakukan.

• Pastikan semua penyelam sehat secara fisik dan mental untuk menyelam.

• Memastikan seluruh personel yang bertugas mempunyai komunikasi langsung dengan semua pihak yang terlibat langsung dalam operasi penyelaman.

5.7.3 PERALATAN
• Memastikan peralatan selam dan perlengkapan pendukungnya telah diperiksa/diperiksa dan siap untuk operasi penyelaman. (Lihat contoh dasar daftar periksa
pra-penyelaman di Bagian 10: Prosedur Audit Kepatuhan ADCI.)

• Memastikan semua peralatan darurat dan pendukung telah diperiksa/diperiksa dan berfungsi penuh.

• Memastikan semua metode komunikasi yang diperlukan tersedia dan berfungsi.

• Memastikan semua perlengkapan pertolongan pertama/CPR (resusitasi), serta papan belakang, tersedia dan tersedia dengan baik.

• Pastikan semua bendera/bentuk/sinyal penyelaman ditampilkan dengan jelas selama operasi penyelaman.

64
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.8

5.8 ANALISIS BAHAYA KERJA (JHA)


(Lihat Bagian 11: Bahan Referensi untuk contoh formulir JHA.)

Sebelum tugas bawah air dimulai, analisis keselamatan kerja (JHA) harus dilakukan.

Tujuan dari JHA adalah untuk menyediakan dokumen tertulis yang mengidentifikasi bahaya yang terkait dengan setiap langkah pekerjaan dan mengembangkan solusi yang akan
mengurangi, menghilangkan atau menjaga terhadap bahaya. Di JHA, kalimat harus pendek dan sederhana. Contoh formulir JHA ADCI di Bagian 11: Bahan Referensi dapat disalin
dan digunakan apa adanya atau dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.

1. Urutan Langkah Pekerjaan Dasar

Bagi pekerjaan menjadi langkah-langkah yang dapat diamati. Jangan terlalu umum atau terlalu detail.

• Jika pekerjaannya rumit, bagi menjadi beberapa tugas dan siapkan JHA untuk setiap tugas.

• Mulailah dengan kata kerja aktif, misalnya memutuskan sambungan, memeriksa, membalikkan, merakit, mengisolasi, memulai, menghentikan, dll.

• Beri nomor pada setiap langkah.

2. Potensi Bahaya
• Identifikasi kemungkinan bahaya yang terkait dengan setiap langkah dan buat daftar bahaya yang ada di seberang langkah pekerjaan.

• Pertimbangkan kemungkinan penyebab kecelakaan (ketegangan, keseleo, terpeleset, terjatuh, terpotong, tertindih, dll.).

• Pertimbangkan bahaya lingkungan dan kesehatan (uap, gas, panas, kebisingan, toksisitas, dll.).

3. Merekomendasikan Prosedur dan Perlindungan yang Aman

• Mengembangkan solusi untuk setiap potensi bahaya dan membuat daftar solusi yang berlawanan dengan bahaya tersebut.

• Pengendalian detail, misalnya ventilasi, isolasi, pendinginan, pengamanan, penjagaan, pelatihan, dan lain-lain.

• Buat daftar alat pelindung diri (APD) yang diperlukan, misalnya sarung tangan, pelindung mata, respirator, pelindung jatuh, dll.

4. Tetapkan Tanggung Jawab

• Menugaskan orang tertentu untuk bertanggung jawab menerapkan prosedur keselamatan atau perlindungan yang diperlukan.

5. Personil yang Terlibat

• Identifikasi orang-orang yang mempersiapkan, mengkaji dan menyetujui JHA.

• Mendistribusikan JHA kepada seluruh personel yang terlibat dalam pekerjaan atau tugas dan memastikan bahwa setiap orang memahami isi JHA.

6. Merevisi JHA
JHA harus ditinjau dan diperbarui setiap kali peralatan, produk atau prosedur baru diperkenalkan ke lokasi kerja. Hal ini
terutama berlaku jika terjadi kecelakaan pada tugas yang dilakukan JHA.

5.9 PEMBERIAN TIM


1. Sebelum memulai operasi bawah air, anggota tim penyelam harus diberi pengarahan tentang:
• Tugas yang harus dilakukan.
• Prosedur keselamatan untuk mode menyelam.

• Bahaya atau kondisi lingkungan apa pun yang tidak biasa yang mungkin mempengaruhi keselamatan operasi bawah air.

• Setiap modifikasi terhadap prosedur operasi yang diperlukan oleh operasi bawah air tertentu.
2. Sebelum setiap penyelaman, penyelam harus diinstruksikan untuk melaporkan dan mencatat segala kondisi fisik, masalah atau dampak fisiologis merugikan yang mungkin membuat

penyelam tidak layak untuk menyelam.

5.10 PENGHENTIAN PENYELAM


1. Interval kerja penyelaman harus dihentikan bila:
• Disutradarai oleh pengawas penyelaman dan/atau penanggung jawab.

• Penyelam meminta penghentian.


• Penyelam gagal merespons komunikasi atau sinyal dari anggota tim penyelam dengan benar.
• Komunikasi terputus dan tidak dapat segera terjalin kembali dengan penyelam, tender/penyelam dan/atau pengawas penyelaman.

• Dalam operasi liveboating, orang yang mengendalikan kapal meminta penghentian.

• Penyelam mulai menggunakan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelam atau gas pernapasan cadangan di lokasi penyelaman.

65
5.11 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.11 PROSEDUR PASCA PENYELAMAN

1. Setelah menyelesaikan setiap penyelaman, penyelam harus:

• Ditanya mengenai kondisi fisiknya.


• Diinstruksikan untuk melaporkan masalah fisik atau efek fisiologis yang merugikan, gejala penyakit dekompresi atau
termasuk emboli gas.
• Diberitahu mengenai lokasi ruang dekompresi operasional.
• Waspada terhadap potensi bahaya terbang setelah menyelam.

• Waspada terhadap potensi bahaya saat melakukan perjalanan ke tempat yang lebih tinggi dari lokasi penyelaman.

2. Setelah menyelesaikan penyelaman apa pun di luar batas waktu/kedalaman tanpa dekompresi, disarankan hal berikut:

• Ambil langkah-langkah yang wajar agar penyelam tetap terjaga dan berada di sekitar ruang dekompresi setidaknya selama satu jam.

• Instruksikan penyelam tersebut untuk tetap berada dalam waktu dua jam perjalanan dari ruang dekompresi selama lima jam tambahan.

• Berikan instruksi kepada penyelam mengenai bahaya terbang setelah menyelam.

3. Pada setiap penyelaman yang mengakibatkan penyakit dekompresi, otoritas medis yang tepat harus dikonsultasikan sebelum penyelam melakukan penerbangan setelah perawatan.

5.12 PERSYARATAN CATATAN PENYELAMAN (DIVE LOG) PERUSAHAAN


Setiap pemberi kerja harus membuat dan menyimpan catatan paparan hiperbarik setiap penyelam.Catatan ini harus berisi hal-hal berikut:

• Nama dan alamat perusahaan.


• Lokasi, waktu dan tanggal operasi penyelaman.
• Nama pengawas penyelaman, penyelam dan tender/penyelam.

• Kedalaman penyelaman.

• Waktu terbawah.

• Perkiraan suhu air dan perlindungan termal yang digunakan.


• Kondisi lingkungan (perkiraan kondisi laut, jarak pandang bawah air, dan arus bawah air).
• Tabel dekompresi dan jadwal yang digunakan.

• Waktu yang berlalu sejak paparan tekanan terakhir jika kurang dari 24 jam atau penetapan penyelaman berulang.

• Campuran pernafasan yang digunakan dan komposisinya.

• Jenis pekerjaan yang dilakukan.

• Jenis perlengkapan menyelam yang dipakai.

• Segala kondisi yang tidak biasa.

• Untuk setiap penyelaman yang diduga menderita penyakit dekompresi atau gejalanya terlihat jelas, informasi tambahan berikut harus
dicatat dan dipelihara:
- Deskripsi gejala penyakit dekompresi, termasuk kedalaman dan waktu timbulnya.
- Deskripsi dan hasil perawatan.
• Kondisi penyelam saat muncul ke permukaan. Tanda Tangan Penyelam:________________________________

5.13 PENILAIAN PROSEDUR DEKOMPRESI


Setiap pemberi kerja harus:

• Selidiki dan evaluasi setiap kejadian penyakit dekompresi berdasarkan informasi yang tercatat, pertimbangan kinerja tabel
dekompresi yang digunakan di masa lalu, dan kerentanan individu.
• Mengambil tindakan perbaikan yang tepat untuk mengurangi kemungkinan terulangnya penyakit dekompresi.

• Menyiapkan evaluasi tertulis mengenai penilaian prosedur dekompresi, termasuk tindakan perbaikan yang diambil.

5.14 KEBIJAKAN JAM Istirahat MINIMUM


Kecuali dalam keadaan darurat, personel operasi penyelaman boleh bekerja tidak lebih dari 18 jam terus menerus jika pekerjaan tersebut mencakup peralatan
pemuatan; melakukan perjalanan ke tempat kerja melalui udara, darat atau laut; menyiapkan stasiun penyelaman; bersiap untuk memulai operasi penyelaman;
berpartisipasi dalam operasi penyelaman; atau kombinasi apa pun yang sama. Setelah 18 jam pertunjukan terus-menerus, orang-orang tersebut harus diberi jarak
minimal delapan jam berturut-turut dari stasiun penyelaman dan tidak melakukan aktivitas kerja alternatif.

66
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.15

Tidak termasuk dalam ketentuan di atas adalah setiap jam selama periode 18 jam awal dimana personel operasi penyelaman mungkin telah diberikan
kesempatan untuk tidur tanpa gangguan selama lebih dari empat jam. Kesempatan tersebut dapat dianggap telah diberikan pada saat-saat seperti
selama pengangkutan ke lokasi kerja melalui darat, laut atau udara.

Bila tugas di stasiun penyelaman tidak mencakup aktivitas berdasarkan ayat 1 dan 2 di atas, personel operasi penyelaman tidak akan diizinkan bekerja lebih dari 16
jam dalam jangka waktu 24 jam atau 60 jam dalam jangka waktu 96 jam, kecuali dalam keadaan darurat. . Selain itu, orang-orang tersebut harus diberikan cuti
setidaknya delapan jam berturut-turut di antara periode kerja.

Keadaan darurat terjadi ketika ada ancaman langsung terhadap kelangsungan kesehatan dan kesejahteraan seseorang atau beberapa individu atau kerugian harta benda yang signifikan yang

dapat terjadi sebagai akibat langsung dari peristiwa yang tidak direncanakan.

5.14.1 CAKUPAN
Kebijakan ini dimaksudkan untuk berlaku bagi semua anggota tim penyelam yang beroperasi, termasuk pengawas penyelaman, penyelam, teknisi pendukung
kehidupan, dan tender. Yang dikecualikan dari kebijakan ini adalah orang-orang yang termasuk dalam kategori manajemen kontraktor, seperti mereka yang
menjalankan tugas sebagai manajer proyek, pengawas proyek, pengawas penyelaman, atau individu lain yang aktivitasnya tidak perlu dilakukan di stasiun
penyelaman sebenarnya selama shift yang dijadwalkan secara rutin. /jam tangan.

5.15 BAHAYA TERHADAP OPERASI DI BAWAH AIR


1. Pemberitahuan harus diberikan mengenai rencana operasi bawah air, termasuk waktu mulai dan selesai harian, kepada orang-orang di sekitar yang aktivitasnya dapat
mengganggu atau menimbulkan bahaya bagi personel yang terlibat dalam operasi tersebut. Kegiatan ini meliputi pembongkaran di bawah air, pergerakan kapal permukaan,
pengangkatan material langsung di atas operasi bawah air, dan lain-lain.

2. Operasi penyelaman tidak boleh dilakukan jika aktivitas atau kondisi berbahaya di sekitarnya menimbulkan bahaya keselamatan bagi penyelam atau mengganggu
personel pendukung dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dengan aman.

3. Penyelam tidak boleh diminta melakukan penyelaman yang bertentangan dengan keinginannya.

5.16 TEKANAN DIFERENSIAL (DELTA P)


Sejumlah besar kematian dalam industri penyelaman melibatkan situasi tekanan diferensial (Delta P). Delta P merupakan bahaya yang sangat berbahaya
karena beberapa alasan:

• Delta P tidak terlihat oleh penyelam dan menyerang secara tiba-tiba, tanpa peringatan.

• Setelah terjebak oleh Delta P, hampir tidak ada cara untuk melarikan diri.

• Jika profil kecepatan suatu bahaya sedemikian rupa sehingga berada di pinggiran, penyelam dapat mendekat tanpa adanya peningkatan kecepatan aliran air yang nyata.
Pada saat penyelam dapat merasakan kecepatan air, ia sudah berada pada tingkat yang berbahaya.

• Bahkan gaya kecil pun dapat diperparah oleh faktor-faktor seperti imobilisasi anggota badan atau geometri struktur di sekitar
bahaya Delta P.
• Penerapan gaya seberat 77 pon (35 kilogram/343 newton) pada batang tubuh dapat mengganggu pernapasan dan mengganggu aliran darah. Dada,
punggung, atau perut seorang penyelam yang terperangkap pada bukaan berukuran 9 inci kali 9 inci dengan Delta P hanya 1 psi (kurang dari 2,5 kaki
ketinggian air) akan mengalami gaya sebesar 81 pon.

• Arus dengan kecepatan 1 knot (0,5m/s/1,64 fps) atau lebih sangat sulit diatasi oleh penyelam, dan dapat membawa penyelam, atau tali pusar
penyelam, ke dalam bahaya Delta P. Bukaan berdiameter 6 inci dengan Delta P setinggi 10 kaki air dapat menghasilkan kecepatan arus melebihi 1
knot 16 inci atau lebih dari bukaan, bergantung pada geometri struktur di sekitarnya; Bukaan 10 inci dengan Delta P yang sama dapat
menimbulkan arus berbahaya lebih dari 2 kaki dari bukaan.

5.16.1 JENIS DELTA P


1. Ketika ketinggian air antar wilayah yang bersebelahan berbeda-beda dan berusaha untuk menyamakan kedudukan.

2. Ketika air berdekatan dengan rongga gas yang tekanannya lebih rendah dari tekanan air.

3. Ketika air dialirkan secara mekanis melalui saluran masuk atau pompa.

4. Ketika air ditarik secara mekanis ke arah baling-baling atau jenis pendorong lainnya di kapal.

5. Tekanan positif dilepaskan dari sumur atau pipa bawah laut HP.

5.16.2 CONTOH DELTA P


• Layar masuk tersumbat (tipe 1 dari atas).
• Layar saluran keluar/rak sampah pada bendungan (tipe 1 dari atas).

• Lubang pada tangki penyimpanan air (tipe 1 dari atas).

67
5.16 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Buka pintu air (tipe 1 dari atas).


• Pembukaan pada pembatas antara dua area (tipe 1 dari atas).
• Pipa transfer (tipe 1 dari atas).
• Saluran air tower (tipe 1 dari atas).
• Penyelam memasang bagian pipa dengan pelindung flensa pada ujungnya tanpa ventilasi (tipe 2 dari atas).
• Lubang yang ada pada pipa bawah air (tipe 2 dari atas).
• Memotong pipa bawah air atau rongga lainnya dengan Delta P (tipe 2 dari atas).
• Asupan rumah pompa (tipe 3 dari atas).
• Lift atau kapal keruk udara (tipe 3 dari atas).

• Menggambar dari pendorong di kapal (tipe 4 dari atas).

5.16.3 REKOMENDASI
• Menghadiri pertemuan pra-kerja untuk memahami di mana letak bahayanya.

• Mengetahui tata letak fasilitas tempat Anda bekerja. (Tinjau rencana fasilitas atau bangunan yang sudah dibangun, jika tersedia.)

• Memahami potensi terjadinya Delta P.


• Memastikan kepemimpinan yang berkualitas tinggi dan berpengetahuan luas, didukung oleh penyediaan informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai,
untuk tim penyelam dan personel terkait lainnya.

• Pastikan penyelam dan supervisor mengetahui cara kerja sistem perpipaan dan katup.
• Sampaikan kekhawatiran Anda mengenai potensi bahaya Delta P kepada personel di perusahaan tempat Anda bekerja.

• Periksa dan tanyakan tentang pompa, penghisap, gerbang atau katup.

• Verifikasi secara fisik bahwa semua gerbang atau katup di sekitar area kerja penyelam telah diposisikan dengan benar dan dikunci/ditandai sebagaimana mestinya.

• Lakukan prosedur lockout/tagout yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan seaman mungkin.

• Hitung kekuatan air di daerah potensial Delta P.


• Periksa aliran menggunakan flow meter jika ada.
• Beri tahu penyelam mengenai lokasi kemungkinan penyedotan. Penggunaan ilustrasi sederhana bisa sangat bermanfaat.

• Berhati-hatilah saat menyelam pada struktur yang diduga mengalami kerusakan.

• Jika memungkinkan, tetapkan zona eksklusi dengan ukuran sedemikian rupa sehingga terdapat batas keamanan yang sesuai di sekitar suatu bahaya.

• Jaga agar tali pusar penyelam tetap kencang untuk mencegah agar tali pusar tidak terjebak dalam situasi Delta P.

• Batasi jumlah pusar yang diberikan kepada penyelam.

• Tetaplah berkomunikasi dengan topside dan pastikan topside dan penyelam lainnya di dalam air selalu mengetahui di mana Anda berada.

• Pastikan semua perlengkapan penyelam telah terpasang dengan benar, dan pastikan tidak ada benda lepas yang dapat tersangkut.

• Pada kapal dengan posisi dinamis (DP), tali pusat penyelam harus setidaknya 16 kaki lebih pendek dari jarak ke bahaya terdekat, seperti
baling-baling dan pendorong. Pusar penyelam siaga harus 10 kaki lebih pendek dari bahaya terdekat.
• Pusar penyelam siaga harus cukup panjang agar dapat menjangkau penyelam utama setiap saat.
• Pasang sekat atau pelindung pada bukaan jika memungkinkan.

• Jika melakukan pemotongan di area bertekanan rendah, potonglah bilah-bilah dengan jarak yang terpisah, bukan lubang-lubang agar air tetap mengalir meskipun penyelam berada di

depan bagian bukaan tersebut.

• Perhatian khusus harus diberikan pada pengangkutan dan pengerukan udara di semua kedalaman, terutama yang kedalamannya lebih dari 33 kaki.

• Survei pra-penyelaman jarak jauh mungkin perlu dilakukan sebelum penyelam memasuki perairan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan ROV, drop camera,
flow meter, dll. (lihat metode survei pra-penyelaman jarak jauh di bawah).

• Perhatikan kondisi strukturnya. Bagian struktur yang rusak dapat menyebabkan aBahaya Delta P.
Langkah-langkah pengendalian harus dilaksanakan semaksimal mungkin dengan urutan kepentingan sebagai berikut:

1. Hilangkan bahaya:
• Menyelam di sisi hilir bahaya.
• Menyamakan ketinggian air atau mengisi lubang yang ada

• Pengganti penyelam dengan menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV).

68
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.16

2. Gunakan kendali teknik untuk menghilangkan bahaya (kontrol teknik harus menjauhkan penyelam dari atau mencegah pembentukan bahaya
Delta P):

• Batasi panjang tali pusar atau tali penyelamat penyelam.

• Buatlah pelindung/penyaring atau tutup katup untuk meminimalkan potensi jebakan.

• Pisahkan penyelam dari bahaya dengan menggunakan lebih dari satu katup (redundansi) bila memungkinkan.

3. Penggunaan sistem yang aman di tempat kerja:

• Gunakan prosedur lockout/tagout untuk mengisolasi katup, saluran masuk pompa, dan perangkat penggerak.

• Mengevaluasi efektivitas tindakan pengendalian sebelum penyelam memasuki air.


• Penyelam dan awak kapal harus diberikan pelatihan untuk mengenali bahaya dan risiko tekanan. Pertemuan keselamatan sebelum
penyelaman harus mencakup risiko bahaya Delta P.

4. Alat pelindung diri (APD):


• Penggunaan alat bantu pernapasan udara yang disuplai ke permukaan dan dilengkapi dengan tali pusar dengan anggota kekuatan yang sesuai.

• Masker seluruh wajah atau helm yang dilengkapi komunikasi bagian atas.

5.16.4 METODE SURVEI PRA-Penyelaman Jarak Jauh


Penggunaan semacam alat pendeteksi pergerakan air direkomendasikan jika terdapat potensi situasi Delta P. Sekalipun indikator pada katup atau gerbang
menunjukkan posisi tertutup, indikator tersebut mungkin tidak berfungsi dengan baik. Misalnya pada kasus batang kendali yang bengkok, maka panjang efektif
batang tersebut akan memendek, sehingga menghasilkan indikator yang menunjukkan bahwa katup berada pada posisi tertutup meskipun katup atau
gerbangnya mungkin tidak tertutup sempurna.

Secara historis, kepala pel yang diberi beban atau perangkat serupa (tanda) sering kali diturunkan di depan potensi bahaya Delta P. Jika ia tertarik ke area
tersebut, atau tersedot ke dalam, hal ini mengindikasikan adanya bahaya Delta P. Metode ini masih digunakan sampai sekarang dan dapat menjadi cara yang
efektif untuk menentukan adanya bahaya Delta P. Namun, teknologi telah maju dengan penggunaan pengukur aliran pembacaan digital, yang dapat diturunkan
melalui kolom air dan secara elektronik akan menampilkan laju aliran (biasanya dalam ft/s). Ini dapat diubah menjadi simpul jika diinginkan (lihat rumus di
bawah).

5.16.5 FORMULA
Rumus berikut dapat dan harus digunakan untuk menghitung potensi gaya dan arus yang mungkin ditemui penyelam saat menyelam di
dekat potensi bahaya Delta P. Rumus ini juga dapat digunakan untuk menyatakan potensi bahaya Delta P pada klien.

Gaya akibat perhitungan tekanan diferensial (standar AS)

F=D x kepadatan x Luas

Di mana: F = Pound gaya


D = Selisih ketinggian air (ft)

kepadatan = 62,4 pon per kaki kubik air tawar

kepadatan = 64,1 pon per kaki kubik air laut

SEBUAH = r2untuk lingkaran (r adalah jari-jari dalam satuan kaki)

A = Panjang x tinggi (dalam kaki) untuk persegi panjang atau persegi

Contoh: Sebuah lubang berukuran 1 kaki x 2 kaki terletak 10 kaki di bawah air pada kapal yang sedang tenggelam. Berapakah gaya yang bekerja pada benda yang diletakkan

di atas lubang tersebut?

F=(10')(64,1)(2 kaki2) = 1.282 pon.

Gaya akibat perhitungan tekanan diferensial (metrik)

F=D x kepadatan x Luas

Di mana: F = Kilogram gaya (kgf) D = Selisih

ketinggian air (m) massa jenis = 1025

kg ·m3untuk massa jenis air laut =

1000 kg ·m3untuk air tawar


69
5.17 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

SEBUAH = r2untuk lingkaran (r adalah jari-jari dalam meter)

A = Panjang x tinggi (dalam meter) untuk persegi panjang atau persegi

Perhitungan aliran air melalui bukaan (standar AS)


Q=3600 x (A) x (√ D)

Di mana: Q = Laju aliran (gpm)

A = Luas bukaan (ft2)


D = Kedalaman air di atas bukaan (ft)

Perhitungan aliran air melalui suatu bukaan (metrik)

Q=4,43 x (A) x (√ D)

Di mana: Q = Laju aliran (m3/S)

A = Luas bukaan (m2)


D = Kedalaman air di atas bukaan (m)

Konversikan kaki per detik ke knot = (fps) x 0,5925 = knot

5.16.6 FAKTA LAIN-LAIN


• Jika profil kecepatan suatu bahaya sedemikian rupa sehingga berada di pinggiran, penyelam dapat mendekat tanpa adanya peningkatan kecepatan aliran air yang nyata.
Pada saat penyelam dapat merasakan kecepatan air, ia sudah berada pada tingkat yang berbahaya.

• Bahkan kekuatan kecil pun dapat diperparah oleh faktor-faktor seperti imobilisasi anggota tubuh.

• Penerapan beban sesedikit 77 pon (35 kilogram) pada batang tubuh dapat mengganggu pernapasan dan mengganggu aliran darah.5.17.7

5.16.7 REFERENSI
Asosiasi Kontraktor Selam Internasional, Inc. “Bahaya Bekerja di Lingkungan Kerja Delta-P,” Video 2010.
Untuk informasi pemesanan kunjungi www. .adc-int.org/products.php

Nelayan, AS; Gilber, MJ; Anthony TG “Bahaya Tekanan Diferensial dalam Menyelam,” Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan RR761, (2009): hal 107.

Tucker, Wayne C. “Buku Panduan Perhitungan Bawah Air Penyelam .” San Pedro: Perusahaan Penerbitan Terbaik, 1980. Cetak.

5.17 GANGGUAN ATAU KONDISI SEMENTARA


Penyelam tidak boleh menyelam atau terkena kondisi hiperbarik selama jangka waktu gangguan atau kondisi sementara yang diketahui jika hal tersebut
mungkin berdampak buruk pada kesehatan atau mengganggu secara material kemampuan orang tersebut untuk melakukan tugas penyelaman tertentu
dengan aman atau terkena kondisi hiperbarik dengan aman. . Hal ini termasuk, namun tidak terbatas pada, pilek, keracunan alkohol atau efek sampingnya,
pengaruh obat-obatan, kehamilan, penyakit pernapasan atau telinga tengah, infeksi kulit atau telinga bagian luar, kelelahan berlebihan, atau tekanan
emosional. Penyelam harus diajak berkonsultasi sebelum penentuan tersebut dibuat. Penyelam tidak boleh diminta untuk menyelam atau terkena kondisi
hiperbarik yang bertentangan dengan keinginannya, kecuali untuk prosedur perawatan.

5.18 MEMASUK DAN KELUAR AIR


Harus ada sarana yang aman untuk memasuki atau keluar air dari platform penyelaman, seperti tangga, panggung atau perangkat lain yang sesuai. Jika
menggunakan tangga, perangkat ini harus berada minimal 3 kaki di bawah permukaan air. Selain itu, sarana untuk masuk dan keluar air harus memadai
untuk memfasilitasi penyelamatan personel. Dalam keadaan dimana celah udara dari lokasi stasiun penyelaman dan garis air lebih besar dari 15 kaki (5
meter), sangat disarankan agar panggung atau perangkat lain yang sesuai menjadi cara yang lebih disukai untuk masuk atau keluar dari air.

5.19 KETERSEDIAAN RUANG DEKOMPRESI YANG DIPERLUKAN


1. Untuk penyelaman apa pun yang melebihi 100 fsw, penyelaman lebih dalam dari 60 fsw (18,29 msw) saat liveboating atau jika penyelaman memerlukan dekompresi, ruang
dekompresi kunci ganda yang memiliki kemampuan minimum 6 ATA (setara dengan 165 fsw/50,3 msw) harus digunakan tersedia dan siap digunakan di lokasi penyelaman.

2. Sebelum mobilisasi pada pekerjaan yang biasanya tidak memerlukan ruang dekompresi, analisis bahaya pekerjaan harus dilakukan untuk menentukan
apakah ruang dekompresi akan diperlukan di lokasi penyelaman.Pertimbangan tersebut dapat mencakup, namun tidak terbatas pada:
70
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.20

• Lokasi lokasi penyelaman sehubungan dengan lokasi ruang dekompresi yang diketahui dan teridentifikasi yang akan tersedia dalam keadaan
darurat.
• Operasi penyelaman selama beberapa hari dan/atau berulang-ulang.

• Potensi terjadinya pelanggaran atau jebakan penyelam.

Potensi bahaya atau faktor lain yang dapat menyebabkan penyelam harus menanggung kewajiban dekompresi.

- Operasi perahu hidup.


- Lokasi terpencil.

5.20 PEMERIKSAAN SISTEM, PERALATAN DAN ALAT PENDUKUNG KEHIDUPAN


1. Sebelum penyelaman atau operasi bawah air lainnya dimulai, personel harus memastikan bahwa semua sistem operasional, peralatan dan perkakas yang akan
digunakan berfungsi dengan baik, sesuai untuk tugas dan sesuai dengan informasi yang disajikan dalamBagian 6: Peralatan Penunjang Kehidupan:
Persyaratan, Pemeliharaan dan Pengujian.

• Untuk memastikan standar keselamatan tertinggi, daftar periksa harus digunakan untuk memastikan bahwa sistem, peralatan dan perkakas berada dalam kondisi kerja yang aman.

2. Sistem operasional, peralatan dan perkakas yang digunakan dalam operasi bawah air harus diperiksa setiap hari dan dipantau selama
operasi oleh orang yang ditunjuk.
3. Setiap orang yang terlibat sebagai penyelam dalam operasi penyelaman harus memeriksa peralatan selam pribadinya dan memastikan kesiapan
operasionalnya sebelum digunakan. Pengawas penyelaman atau penggantinya yang ditunjuk juga wajib memeriksa perlengkapan setiap penyelam
sebelum penyelam memasuki air.

5.21 PAPARAN TERMAL TERHADAP PERSONIL PENYELAM

5.21.1 TATA CARA MENYELAM DI AIR DINGIN DAN CUACA DINGIN


(Air dingin didefinisikan sebagai air yang suhunya kurang dari 40°F/4°C.)

5.21.1.1 Penyelam

1. Untuk membantu mencegah hipotermia, penyelam harus mengenakan pelindung termal yang sesuai berdasarkan suhu air dan
perkiraan waktu tenggelam.

2. Dalam air dingin (di bawah 40°F/4°C), pakaian kering atau pakaian air panas harus dikenakan agar penyelam tetap terlindungi dengan baik.

3. Pastikan setelan terpasang dengan benar dan semua segel dalam kondisi baik.

4. Karena suhu dingin yang parah dapat mengakibatkan gangguan penilaian, tugas-tugas yang harus dilakukan di bawah air harus diidentifikasi dengan jelas,
dan kondisi penyelam harus terus dipantau.

5. Tetap terhidrasi setiap saat.

6. Berolahraga secara rutin.


7. Jangan berolahraga di air dingin agar tetap hangat. Olahraga akan menyebabkan suhu tubuh turun lebih cepat.
8. Ajak penyelam ke atas jika penyelam menunjukkan gejala hipotermia ringan atau berat. Gejala ringannya meliputi menggigil yang tidak terkendali, bicara tidak jelas,
ketidakseimbangan, dan/atau penilaian buruk. Gejala yang parah termasuk hilangnya rasa menggigil, gangguan status mental, detak jantung tidak teratur dan/atau
denyut nadi atau pernapasan sangat dangkal (ini adalah keadaan darurat medis).

9. Saat keluar dari air dingin:

• Jika penyelam mengenakan pakaian selam atau pakaian air panas, segera siram pakaian tersebut dengan air hangat. Melakukan hal ini akan memberikan efek menenangkan dan

menggantikan panas.

• Bawa penyelam ke tempat yang kering dan relatif hangat sesegera mungkin.

• Penyelam harus melepas pakaian basah, mengeringkan badan dan mengenakan pakaian pelindung yang hangat sesegera mungkin.

• Minuman panas non-alkohol harus tersedia bagi penyelam.

5.21.1.2 LEMBUT DAN SISI ATAS


1. Personel bagian atas harus mengenakan pakaian pelindung yang hangat dan tepat.

2. Rencanakan waktu ekstra untuk melakukan tugas dalam kondisi dingin.

71
5.21 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.21.1.3 PERALATAN DAN PEMELIHARAAN


1. Kelembapan pada kompresor udara dan saluran udara harus diatasi untuk mencegah pembekuan pada sistem udara, yang dapat menyebabkan kerusakan
atau kegagalan yang parah.

2. Awak penyelam juga dapat menggunakan silinder bertekanan tinggi, yang umumnya mengandung lebih sedikit uap air dibandingkan udara yang dihasilkan oleh
kompresor bertekanan rendah.

3. Bagian atas harus terus-menerus mengosongkan kelebihan air dari tangki volume untuk membantu mengurangi jumlah kelembapan dalam sistem.

4. Jangan biarkan pusar penyelam beristirahat terlalu lama di permukaan yang dingin (dek tongkang, dll). Perlengkapan pada pusar dapat
memindahkan suhu dari permukaan yang dingin dan menyebabkan kelembapan pada pusar penyelam membeku.

5. Dalam suhu air 37° F (3º C) atau kurang, pengatur dana talangan tahap pertama harus dilengkapi dengan pengaturan air dingin yang tepat
(perlengkapan lingkungan).

6. Tindakan pencegahan ekstra harus dilakukan untuk memastikan bagian dalam silinder bailout benar-benar kering, udara bebas lembab digunakan, dan regulator
dikeringkan secara menyeluruh sebelum digunakan.

7. Jika menggunakan mesin air panas, perhatian harus diberikan untuk memantau suhu keluaran mesin air panas. Di lingkungan air dingin yang
ekstrim, mesin air panas diklasifikasikan sebagai peralatan pendukung kehidupan. Kegagalan dalam sistem dapat menyebabkan akibat yang
sangat buruk bagi penyelam.

8. Kegagalan mesin air panas selama dekompresi harus dipertimbangkan selama pengoperasian dan rencana penyelaman.

9. Mesin bensin dan diesel harus dimodifikasi pada cuaca dingin untuk mencegah pembekuan mesin.

• Gunakan pelumas yang tepat pada kompresor udara penyelam.

• Gunakan pelumas bersuhu dingin yang sesuai pada bantalan yang sudah dikemas sebelumnya.

10. Bawalah baterai ekstra untuk peralatan. Suhu dingin dapat memperpendek umur baterai pada umumnya.

11. Perlengkapan manajemen hipotermia harus dipertimbangkan.

12. Kehati-hatian yang ekstrim harus dilakukan saat mengisi bahan bakar di cuaca kering dan dingin. Listrik statis harus “dikuras” dengan membumikan
peralatan atau wadah bahan bakar (jauh dari lubang uap) menggunakan tangan. Listrik statis dapat terbentuk pada lapisan pakaian yang dikenakan
personel dan dapat menyebabkan pelepasan listrik secara spontan, yang dapat menyulut bahan bakar.

13. Saat menggunakan corong, gunakan corong dengan saringan tembaga untuk membantu menyaring partikel es dan kotoran asing.

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melindungi penyelam dan personel di bagian atas dari paparan panas yang merugikan dan menjaga keseimbangan panas
yang tepat saat melakukan operasi.

5.21.2 TATA CARA MENYELAM DI AIR PANAS


(Air panas didefinisikan sebagai air dengan suhu lebih dari 87° F/30.5°C.)

5.21.2.1 Penyelam

1. Dalam banyak kasus, air panas merupakan produk proses industri dan sering kali terkontaminasi. Oleh karena itu, peralatan perlindungan kontaminasi yang
tepat harus digunakan baik oleh penyelam maupun personel di bagian atas. Selain melindungi personel dari kemungkinan kontaminan di dalam air,
peralatan pelindung tersebut dapat memperburuk masalah panas bagi penyelam dan personel di bagian atas, sehingga tindakan perlindungan kontaminasi
harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

2. Untuk membantu mencegah hipertermia, penyelam harus mengenakan pelindung termal yang sesuai berdasarkan suhu air dan perkiraan waktu tenggelam.
Di lingkungan air panas, pakaian tabung yang mengalirkan air dingin melalui pakaian dalam di bawah pakaian kering penyelam dapat digunakan. Ini
awalnya dikembangkan untuk pekerja pengecoran tetapi telah dimodifikasi untuk digunakan oleh penyelam di lingkungan air panas. Beberapa perusahaan
anggota ADCI telah menemukan bahwa mereka efektif pada suhu air hingga 100°F tergantung pada waktu pemaparan penyelam. Selain itu, beberapa
perusahaan anggota telah melakukan penyelaman singkat pada suhu hingga 120°F, meskipun ini merupakan lingkungan yang ekstrem (misalnya bak
mandi air panas normal umumnya bersuhu sekitar 100°F hingga 104°F). Untuk lingkungan ini, beberapa perusahaan menggunakan pakaian khusus yang
disebut pakaian kafan, yang terdiri dari pakaian luar yang menutupi pakaian kering penyelam. Pasokan air dingin dalam jumlah besar dipompa ke dalam
pakaian kafan dan keluar secara terkendali, menjaga suhu tetap dingin di sekitar penyelam. Karena ini adalah lingkungan ekstrem dengan banyak bahaya
keselamatan, disarankan agar penyelam digunakan sebagai pilihan terakhir.

3. Harus diperhatikan untuk memastikan bahwa aliran air ke dan dari penyelam tidak terhambat karena kekusutan saluran atau hambatan
lainnya.

4. Penyerapan panas dapat terjadi dengan cepat melalui pate penyelam sehingga area ini harus tetap sejuk. Selain itu, gas pernapasan penyelam
akan dipanaskan karena pusar berada di dalam air dan semua kelebihan pusar harus dijauhkan dari air. Selain itu, dalam kasus ekstrim,
metode lain mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa gas pernapasan penyelam disalurkan sedingin mungkin.

5. Pastikan setelannya terpasang dengan benar dan semua segel dalam kondisi baik.

72
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.22

6. Karena panas berlebih dapat mengakibatkan gangguan penilaian, tugas-tugas yang harus dilakukan di bawah air harus diidentifikasi dengan
jelas, dan kondisi penyelam harus terus dipantau.

7. Tetap terhidrasi setiap saat.

8. Pastikan penyelam dalam kondisi fisik yang baik.


9. Ajak penyelam ke atas jika penyelam menunjukkan gejala hipertermia ringan atau berat. Karena seorang penyelam mungkin berada di perairan yang
mungkin tidak dianggap panas, personel pendukung tidak boleh hanya mengandalkan tanda-tanda dan gejala-gejala klasik dari tekanan panas untuk
paparan di darat, namun harus waspada terhadap tanda-tanda dan gejala-gejala hipertermia yang umum ditemui dalam penyelaman. Gejala ringannya
meliputi keringat berlebih, laju pernapasan tinggi, ketidakmampuan berpikir jernih, kelelahan, sakit kepala atau pusing, kram otot, mual dan muntah. Gejala
yang parah termasuk berhentinya keringat, peningkatan denyut nadi secara tiba-tiba, perubahan status mental, disorientasi atau kebingungan, kelelahan
dan potensi kejang, kehilangan kesadaran atau syok (ini adalah keadaan darurat medis).

10. Saat keluar dari air panas:

• Jika penyelam mengenakan pakaian pendingin atau pakaian air dingin, segera bilas pakaian tersebut dengan air dingin dan lepaskan setelah penyelam
cukup dingin. Jika pakaian kering sudah dipakai dan tidak dapat segera dilepas karena terkontaminasi, dinginkan bagian luar pakaian kering dengan
air dingin.

• Minuman dingin dan non-alkohol harus tersedia bagi penyelam.

5.21.2.2 Lembut dan Bagian Atas

1. Panas berlebih merupakan risiko saat mengenakan pakaian pelindung saat beroperasi di lingkungan yang terkontaminasi. Pemantauan terus-menerus terhadap
personel topside untuk masalah terkait panas diperlukan dalam situasi seperti ini.

2. Pastikan tersedia minuman dingin non-alkohol, serta kain lap dingin dan lembap untuk tujuan pendinginan.

3. Pastikan akses terhadap lingkungan yang terkendali iklim tersedia, jika diperlukan.
4. Terus pantau kondisi personel di bagian atas seperti yang Anda lakukan pada penyelam.

5. Rencanakan waktu ekstra untuk melakukan tugas dalam kondisi panas.

5.21.2.3 Peralatan dan Pemeliharaan


1. Di lingkungan lembab, tangki volume dan filter akan menumpuk kelembapan dan perlu terus dikosongkan.
2. Awak penyelam dapat menggunakan silinder bertekanan tinggi, yang umumnya mengandung lebih sedikit uap air dibandingkan udara yang dihasilkan oleh
kompresor bertekanan rendah.

3. Minimalkan jumlah pusar di dalam air. Melakukan hal ini akan mengurangi jumlah air panas yang bersentuhan dengan selang udara dan cairan pendingin,
sehingga menurunkan suhu udara dan cairan pendingin bagi penyelam.

4. Jika menggunakan mesin air dingin, perhatian harus diberikan untuk memantau suhu keluaran mesin air dingin. Di lingkungan air panas yang
ekstrim, mesin air dingin diklasifikasikan sebagai peralatan pendukung kehidupan. Kegagalan dalam sistem dapat menyebabkan akibat yang
sangat buruk bagi penyelam.

5. Kegagalan mesin air dingin selama dekompresi harus dipertimbangkan selama pengoperasian dan rencana penyelaman.

6. Perlengkapan penatalaksanaan hipertermia harus dipertimbangkan.

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melindungi penyelam dan personel di bagian atas dari paparan panas yang merugikan dan menjaga keseimbangan panas
yang tepat saat melakukan operasi.

5.22 TAMPILAN PERINGATAN OPERASI PENYELAM

Untuk area yang mendukung lalu lintas laut, tampilan peringatan yang sesuai harus dipasang di dekat lokasi kerja sehingga memiliki visibilitas
menyeluruh. Ini mungkin termasuk, namun tidak terbatas pada, bentuk, lampu, bendera atau plakat.Sinyal-sinyal ini harus diberikan hanya ketika
operasi penyelaman sebenarnya sedang dilakukan. Ketika menyelam dari permukaan selain kapal di area yang mampu mendukung lalu lintas laut,
replika bendera kode internasional "A" yang tingginya minimal satu meter (3'-3.5') harus dipajang di lokasi penyelaman dengan cara yang
memungkinkan visibilitas ke sekeliling, dan harus diterangi selama operasi malam hari. Direkomendasikan juga agar bendera "Menyelam ke
Bawah" (bendera merah dengan garis diagonal putih yang biasa digunakan oleh penyelam SCUBA rekreasi digunakan bersama dengan bendera
"Alpha").

73
5.23 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.23 PASOKAN GAS DARURAT YANG DIPAKAI PENYELAM ATAU DIBAWA

Diperlukan EGS minimum 4 menit yang dihitung untuk mencapai kedalaman terdalam.

1. Pasokan gas darurat yang dikenakan atau dibawa oleh penyelam harus disediakan untuk semua operasi penyelaman, kecuali jika melibatkan alat berat (didefinisikan
sebagai peralatan selam yang bersifat MKV Angkatan Laut AS, atau yang setara).

2. Pasokan gas darurat yang dipakai atau dibawa oleh penyelam harus menyediakan campuran yang sesuai secara fisiologis dan kapasitas minimum empat menit untuk
kedalaman yang terlibat.

3. Pasokan gas darurat yang dikenakan atau dibawa oleh penyelam harus memberikan indikasi positif kepada penyelam bahwa cadangannya telah diaktifkan. Indikasi
tersebut dapat berupa persyaratan bagi penyelam untuk membuka katup, sinyal visual, atau metode lain yang sesuai, seperti latihan penyelamatan sebelum
penyelaman.

Catatan: Pertimbangan durasi tabung gas pernafasan cadangan harus menjadi bagian dari perencanaan pra-penyelaman.

4. Pasokan gas darurat yang dikenakan atau dibawa oleh penyelam harus memiliki durasi yang cukup untuk digunakan sampai penyelam dapat mencapai
permukaan (termasuk dekompresi di dalam air yang diperlukan) dari kedalaman penyelaman maksimum; dapat menjangkau sumber media pernapasan
lain; atau dapat dijangkau oleh penyelam siaga yang dilengkapi sumber media pernapasan lain. Ketika sebuah panggung digunakan, dimana pasokan
gas tambahan tersedia, pasokan gas darurat yang dikenakan penyelam tidak perlu dalam jumlah dan durasi yang cukup untuk membawa penyelam
melalui dekompresi yang diperlukan.

Informasi berikut diberikan untuk membantu dalam memilih ukuran silinder pernapasan cadangan yang sesuai untuk operasi penyelaman yang dimaksudkan.

Konsumsi gas dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:

FORMULA DURASI PASOKAN GAS DARURAT DA =


VA/CD
DA = Durasi dalam Menit
VA = Volume Tersedia
CD = Tingkat Konsumsi pada Kedalaman
Tingkat konsumsi pada kedalaman = Volume menit X kedalaman dalam bar atau atmosfer
Tekanan pengukur dikurangi (kedalaman tekanan + tekanan pengiriman regulator) = tekanan gas yang dapat digunakan

* Lihat Perhitungan Dana Talangan untuk Silinder di Bagian 11

CATATAN: Volume yang tersedia tergantung pada jenis (volume terukur dan tekanan terukur) dan jumlah silinder yang digunakan, tekanan pengukur
terukur, dan tekanan silinder minimum yang disarankan.

5. Dalam semua kasus, pengaktifan cadangan penyelam akan menyebabkan penyelaman dibatalkan, kecuali gas primer dapat segera dipulihkan.
Alasan pengaktifan cadangan penyelam harus dipastikan dan diperbaiki sebelum melanjutkan penggunaan peralatan yang terlibat.

5.24 KOMUNIKASI SUARA DI STASIUN


Harus ada sistem komunikasi audio dua arah yang berfungsi dengan baik antara penyelam dan stasiun normal pengawas
penyelaman di lokasi penyelaman.

Selama pelaksanaan operasi bawah air, komunikasi bagian atas harus dibangun, dan terus dipelihara selama penyelaman, antara penyelia, operator
mesin derek, penanggung jawab, dan personel kunci lainnya sebagaimana dianggap perlu selama melakukan analisis bahaya pekerjaan. Penggunaan
headphone harus dipertimbangkan ketika kebisingan latar belakang mempunyai kemampuan menghambat komunikasi ke semua personel kunci
sebagaimana dianggap perlu selama pelaksanaan JHA.

5.25 POSISI PLATFORM PENYELAM


Kapal tempat penyelaman dan operasi bawah air lainnya dilakukan harus mempunyai platform kerja yang aman. Pengoperasian yang aman dari kapal
yang diposisikan secara dinamis tercakup dalam Bagian 8 standar ini.

5.26 PERALATAN PELINDUNG DIRI


Peralatan pelindung diri yang disetujui ANSI (atau standar yang digunakan di negara tertentu) harus dipakai bila diperlukan. Hal-hal ini
mungkin termasuk, namun tidak terbatas pada:

• Perlengkapan pelindung kepala.

• Alas kaki pelindung.


• Kacamata pelindung.
74
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.28

• Perangkat flotasi pribadi yang memenuhi standar peraturan yang sesuai.

• Pelindung pendengaran.

• Tali pengaman dengan tali elastis pengunci ganda yang disetujui.

• Peralatan pernafasan.

5.27 PEDOMAN PROSEDUR KESELAMATAN


Berikut ini adalah pedoman minimum yang mungkin memerlukan modifikasi untuk setiap mode penyelaman atau operasi bawah air untuk memenuhi kebutuhan masing-masing
perusahaan.

5.27.1 MANUAL PRAKTIK/OPERASI AMAN


1. Setiap pemberi kerja harus mengembangkan dan memelihara panduan praktik/operasi yang aman sebagaimana diwajibkan oleh peraturan pemerintah yang
berlaku dan ADCI dan harus membuat panduan ini tersedia di lokasi penyelaman untuk setiap anggota tim penyelam. Panduan ini harus mengatur keselamatan
dan kesehatan penyelam. Sekolah Anggota Asosiasi diharuskan memiliki Panduan Praktik & Pengoperasian Aman versi mereka sendiri, khusus untuk keselamatan
siswa dan instruktur. Panduan ini harus tersedia di lokasi penyelaman atau di setiap stasiun penyelaman di sekolah. Panduan praktik/pengoperasian yang aman
harus memenuhi atau melampaui persyaratan Standar Konsensus Internasional ADCI untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air.

2. Standar Konsensus Internasional ADCI untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air dapat digunakan sebagai seperangkat pedoman minimum untuk
membantu perusahaan dalam mengembangkan panduan praktik/operasi keselamatan spesifik mereka sendiri. Setiap pemberi kerja bertanggung jawab untuk
menyelesaikan, memodifikasi dan/atau melengkapi prosedur, daftar periksa, dan standar apa pun sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku dan
sebagaimana ditentukan oleh kebijakan dan praktik khusus pemberi kerja.

3. Panduan praktik/pengoperasian yang aman minimal memuat informasi berikut:


A. Salinan peraturan pemerintah yang berlaku untuk pelaksanaan penyelaman komersial atau operasi bawah air lainnya.

B. Untuk setiap mode penyelaman yang dilakukan:

I. Prosedur keselamatan dan daftar periksa untuk operasi penyelaman komersial.

II. Penugasan dan tanggung jawab anggota tim penyelam.


AKU AKU AKU. Prosedur peralatan dan daftar periksa.

IV. Prosedur darurat untuk kebakaran, kegagalan peralatan, kondisi lingkungan yang merugikan, cedera medis dan penyakit.

4. ADCI sangat menyarankan agar setiap panduan praktik/operasi yang aman memuat pernyataan pasti mengenai penggunaan obat-obatan atau alkohol.
Pernyataan tersebut harus mencakup referensi terhadap peraturan pemerintah yang berlaku mengenai penggunaan narkoba dan alkohol di tempat kerja. Selain
itu, pernyataan tersebut harus merujuk pada program narkoba dan alkohol yang disyaratkan ADCI oleh perusahaan (merujuk pada Bagian 5.3: Pemeriksaan
Narkoba dan Alkohol).

5.27.2 BANTUAN DARURAT


• Ruang dekompresi terdekat (di luar lokasi).
• Rumah sakit/fasilitas perawatan medis terdekat.

• Transportasi darurat melalui udara atau darat.

• Dokter panggilan.
• Penjaga Pantai AS, Pusat Koordinasi Penyelamatan nasional lainnya, atau otoritas lain yang memberikan respons.

• Sumber penyelamatan darurat selain Penjaga Pantai AS.


• Komunikasi dua arah tersedia di lokasi dan jika memungkinkan, diuji ke jalur tanggap darurat.

5.27.3 PERTOLONGAN PERTAMA

• Pertolongan pertama.

• Panduan pertolongan pertama.

• Resusitasi manual tipe tas.


• Papan pelampung penuh atau alas Stokes, lengkap dengan sandaran kepala dan tali pengikat.

5.27.4 PERENCANAAN DAN PENILAIAN


• Rencana penyelaman tertulis yang menguraikan langkah-langkah dan urutan operasi. Catatan: Program pelatihan penyelam komersial juga harus memiliki
rencana penyelaman tertulis, sebagai alat bantu pelatihan, yang menguraikan langkah-langkah dan urutan operasi.

• Analisis bahaya pekerjaan.

75
5.28 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Penilaian lokasi.
• Mengevaluasi pengendalian pencemaran lingkungan dan kesiapan tanggap jika memungkinkan.

• Model/sistem peralatan selam.


• Sarana masuk dan keluar air.
• Pasokan gas pernapasan, termasuk cadangannya (disiapkan dan diuji).

• Perlindungan termal (semua anggota tim penyelam).

• Penugasan tim penyelam/briefing dan kebugaran untuk menyelam.

• Penugasan/pengarahan dan kesiapan tim ROV untuk melakukan operasional.

• Status gas inert dari anggota tim penyelam (penunjukan penyelaman berulang).

• Prosedur dekompresi dan/atau perawatan (termasuk ketinggian).


• Prosedur dan metode komunikasi untuk semua personel yang terlibat dalam operasi.
• Prosedur darurat.
• Pengaturan stasiun penyelaman.

• Setiap modifikasi yang diperlukan terhadap praktik/panduan pengoperasian yang aman.

• Melaporkan sifat dan waktu yang direncanakan dari operasi yang dimaksudkan serta keterlibatan peralatan dan personel kapal atau fasilitas
kepada penanggung jawab.

5.27.5 BAHAYA TERHADAP OPERASI PENYELAM


• Pengoperasian kapal permukaan, lalu lintas kendaraan atau pesawat terbang.

• Pengoperasian derek/gantri di atas kepala.

• Lalu lintas pejalan kaki.

• Keterbatasan cuaca pada kapal dan peralatan selam.

5.27.6 KONDISI BERBAHAYA DI BAWAH AIR


• Pengotoran dan/atau jebakan umbilikus.
• Tekanan diferensial.
• Penguncian/penandaan.

• Cairan terkontaminasi atau beracun.

• Akses terbatas/ruang terbatas/penetrasi.


• Penggunaan bahan peledak atau aktivitas seismik.

• Sonar bawah air.


• Proteksi katodik.
• Kehidupan laut.
• Arus tinggi/kondisi pasang surut yang parah.
• Benda asing yang terbawa air, seperti kayu gelondongan, aliran es, dll.

5.27.7 PENYIMPANAN CATATAN

• Deskripsi proyek/penyelesaian catatan pencapaian.


• Catatan penyelaman dan perawatan, laporan kecelakaan.

5.28 DAFTAR PERIKSA PROSEDUR PERALATAN PENUNJANG HIDUP


Berikut ini adalah pedoman minimum yang mungkin memerlukan modifikasi untuk setiap mode penyelaman untuk memenuhi kebutuhan masing-masing perusahaan.

5.28.1 PERSIAPAN PERALATAN


1. Merakit, menata dan memeriksa semua perlengkapan selam dan suku cadang yang dimaksudkan untuk pekerjaan tersebut termasuk semua perlengkapan dan peralatan tambahan.

2. Periksa semua helm dan masker dan pastikan semuanya bersertifikat dan berfungsi dengan baik.

5.28.2 PERALATAN UMUM


1. Periksa apakah semua perlengkapan aksesori — perkakas, lampu, sistem khusus, suku cadang, dll. — berada di lokasi dan berfungsi dengan baik.

76
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.28

5.28.3 MENYIAPKAN PERSEDIAAN GAS PERNAPASAN

ADCI tidak merekomendasikan penggunaan 100 persen O sebagai media


2
pernapasan di dalam air. Namun, jika O₂ (melebihi 50 persen) digunakan
untuk media pernapasan di dalam air, peralatan tersebut harus O bersih dan dirancang
2
untuk digunakan dengan oksigen murni.

1. Periksa apakah pasokan gas pernafasan primer dan cadangan yang sesuai tersedia dan gas pernafasan mematuhi peraturan kemurnian;
tersedia dalam jumlah yang cukup; dicampur dengan benar untuk mengakomodasi mode dan profil penyelaman; dan bahwa tekanan
pasokan memadai untuk pengoperasian yang dimaksudkan dan penggunaan helm/masker.

Saya. Pastikan bahwa tekanan pasokan gas pernapasan yang tersedia cukup untuk kedalaman dan durasi penyelaman yang diinginkan
dan bahwa tekanan pasokan akan mengakomodasi persyaratan tekanan di bagian bawah untuk penggunaan helm atau masker selam
sebagaimana ditentukan oleh instruksi pabrik.

ii. Persyaratan tekanan pasokan di bagian bawah untuk helm atau masker yang dimaksudkan untuk digunakan pada penyelaman dapat ditentukan
dengan mengacu pada spesifikasi pabrikan.

aku aku aku. Persyaratan aliran minimum untuk helm/masker harus didasarkan pada rekomendasi pabrikan.

Contoh: Kebutuhan aliran udara dapat dihitung dengan:

MENGALIR=H+33 (ACFM)(N)ACFM=Aliran diperlukan berdasarkan


33
rekomendasi pabrikan
N=Jumlah penyelam

D=Kedalaman di kaki

• Penyelam siaga harus disertakan dalam persamaan. Jadi, jika penyelaman dilakukan oleh satu orang, (n) adalah 2.
• D sama dengan kedalaman penyelaman yang diinginkan.

• ACFM sama dengan kebutuhan aliran udara minimum; namun, mungkin lebih tinggi sebagaimana ditentukan oleh spesifikasi
pabrikan untuk helm/masker yang dimaksud.

2. Pastikan pasokan gas pernapasan mencukupi untuk mencakup dekompresi, rekompresi, dan peralatan yang diperlukan di
seluruh tahapan operasi yang direncanakan.
3. Pastikan semua sistem pasokan gas pernapasan memiliki tangki volume yang sesuai dan sistem filtrasi yang dipasang di jalur pasokan udara
antara sumber pasokan dan sambungan selang penyelam. Sistem filtrasi harus dipasang antara tangki volume dan dive manifold.

4. Pastikan semua selang suplai yang mengalir ke dan dari kompresor mempunyai saluran yang tepat, tidak melewati area bersuhu tinggi seperti saluran uap,
bebas dari kekusutan dan kekusutan, serta tidak terbuka di dek sedemikian rupa sehingga dapat membahayakan. terguling, rusak atau terpotong oleh
mesin atau cara lain.

5. Pastikan semua selang suplai dan antarmuka bertekanan tinggi memiliki jalur pengaman dan pelepas regangan yang terpasang dengan benar.

6. Kompresor:
• Menentukan ketersediaan bahan bakar, cairan pendingin, pelumas, dan anti beku yang cukup untuk memperbaiki seluruh komponen selama
pengoperasian. Semua kompresor harus terisi penuh, dilumasi, dan diservis.

• Pastikan oli dalam kompresor merupakan jenis yang disetujui. Pastikan oli kompresor tidak melebihi tanda pengisian selama servis,
karena hal ini berpotensi menimbulkan kontaminasi pada pasokan udara. Tumpahan minyak apa pun harus segera dibersihkan.

• Periksa apakah saluran pembuangan kompresor berada jauh dari area kerja, dan khususnya saluran masuk kompresor tidak berada pada jalur
gas buang. Periksa apakah saluran masuk kompresor terletak di area yang bebas dari potensi kontaminasi.

• Periksa apakah kompresor tidak tertutup selama pengoperasian.

• Periksa kebersihan semua filter, pembersih dan pemisah oli.


• Keluarkan semua uap air yang terkondensasi dari filter dan dari dasar tangki volume.
• Periksa semua sumbat pembuangan manifold.

• Periksa apakah semua katup telah sejajar dengan benar.

• Periksa apakah semua pelindung sabuk sudah terpasang dengan benar pada unit penggerak.

• Periksa semua katup pelepas tekanan, katup periksa dan unloader otomatis

77
5.29 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.28.4 MENGAKTIFKAN PERSEDIAAN GAS PERNAPASAN


1. Kompresor
• Pastikan semua prosedur pemanasan diikuti dengan benar.
• Periksa semua petcock, katup pengisi, tutup pengisi, titik luapan, katup pembuangan, dan sumbat pembuangan dari kebocoran atau kerusakan apa pun.

• Periksa kebocoran semua katup dan sambungan.

• Pastikan pengukur tekanan pada penerima udara berfungsi dengan baik dan kompresor memenuhi persyaratan
penyalurannya.
2. Silinder
• Periksa semua silinder untuk tekanan yang tepat.

• Verifikasi ketersediaan dan kesesuaian silinder cadangan.

• Periksa pengoperasian semua manifold dan katup.


• Aktifkan dan periksa pengiriman.

5.28.5 SELANG GAS PERNAPASAN


1. Pastikan semua selang memiliki ujung yang jelas dan terlindung dari pemanasan berlebihan atau kerusakan fisik.

2. Tiup sebentar selang sebelum penyambungan.


3. Periksa selang dan perlengkapan gas pernapasan dari kebocoran dan aliran.

4. Pastikan selang gas pernapasan (umbilicals) ditandai dengan benar untuk menentukan jarak keluarnya umbilical dari stasiun kontrol
selam.
5. Memastikan selang gas pernapasan (umbilicals) sesuai dengan penggunaan gas dan dijaga kebersihannya.

5.28.6 PENGUJIAN PERALATAN DENGAN SUPLAI GAS PERNAPASAN DIAKTIFKAN


1. Periksa semua katup buang dan katup satu arah.

2. Hubungkan semua selang gas pernafasan ke helm, masker dan ruangan; buat sambungan antara suplai cadangan dan manifold suplai primer.

3. Pastikan campuran gas pernapasan sesuai dengan kedalaman dan mode penyelaman yang digunakan.

4. Verifikasi aliran ke helm dan masker.

5.28.7 CHECKOUT RUANG DEKOMPRESI (KHUSUS SEBELUM PENYELAMAN)


1. Periksa apakah ruangan benar-benar bebas dan bersih dari semua bahan yang mudah terbakar.

2. Periksa pasokan udara primer dan cadangan ke ruang dan semua pengukur tekanan.

3. Periksa apakah ruangan bersih dan bebas dari kontaminan. Periksa semua persediaan BIBS ruang. Verifikasi bahwa media
pernafasan yang memadai tersedia dan sistem pembuangan ke laut (jika terpasang) berfungsi.
4. Pastikan peralatan medis tersedia dan dekat dengan ruangan.
5. Periksa semua pintu dan segel.

6. Periksa apakah ruang memenuhi persyaratan kode sehubungan dengan pengujian berkala yang disyaratkan oleh ASME/PVHO atau yang setara.

7. Periksa apakah semua katup berada pada posisi yang benar.

8. Hubungkan dan uji semua komunikasi.

5.28.8 PERSIAPAN AKHIR


1. Verifikasi bahwa semua catatan, log, dan lembar waktu yang diperlukan ada di stasiun penyelaman.

2. Periksa apakah meja dekompresi dan perawatan yang sesuai sudah tersedia.

5.29 ALAT LISTRIK TANGAN


Berikut ini adalah persyaratan minimum untuk perkakas listrik genggam. Sebelum menggunakan perkakas listrik genggam apa pun, analisis keselamatan kerja
harus dilakukan.

5.29.1 BAHAYA LISTRIK


1. Semua peralatan listrik genggam, termasuk peralatan listrik genggam, harus dihilangkan energinya di permukaan sebelum dimasukkan ke
dalam atau dikeluarkan dari air.
78
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.30

2. Semua peralatan listrik AC (arus bolak-balik) bawah air yang dikabelkan dari sisi atas harus diberi daya melalui pemutus sirkuit
gangguan tanah (GFCI) antara sumber listrik sisi atas dan perkakas.
3. GFCI digunakan untuk membantu melindungi penyelam dari sengatan listrik saat menggunakan listrik AC di bawah air. GFCI yang digunakan harus memenuhi semua
persyaratan peraturan yang berlaku.

4. Memiliki steker dan stopkontak yang kompatibel dengan perkabelan dan kabel ground khusus.

5.29.2 SAKLAR DAN KONTROL


Semua perkakas listrik genggam (misalnya perkakas hidrolik dan pneumatik, senjata peledakan air) harus memiliki saklar atau kontrol tekanan yang konstan (kecuali
untuk peralatan pengelasan dan pembakaran bawah air).

• Perkakas listrik genggam tidak boleh dialiri listrik dari lokasi penyelaman sampai diminta oleh penyelam.

5.30 PENGELASAN DAN PEMBAKARAN

Berikut ini adalah persyaratan minimum untuk pengelasan dan pembakaran bawah air.

PERHATIAN: Pengelasan dan pembakaran di bawah air harus dilakukan hanya oleh personel berkualifikasi yang telah menjalani pelatihan sebelumnya dalam pengoperasian
ini dan hanya boleh dilakukan dengan menggunakan peralatan selam yang disediakan di permukaan dan dapat berkomunikasi dengan penyelam.

Minimal, hal-hal berikut harus dipertimbangkan:


• Pakaian penyelam untuk memastikan perlindungan dari guncangan.

• Peralatan dan pengaturan yang tepat (daya DC, polaritas, dll.).

• Mengatasi potensi gas yang mudah meledak dan terciptanya gas yang mudah meledak melalui proses pembakaran dan pengelasan; juga
memastikan ventilasi yang tepat.

• Memastikan bahwa setiap bagian atau kompartemen yang dapat menampung gas yang mudah terbakar dibanjiri atau diberi tekanan dengan gas
inert (nitrogen, karbon dioksida, argon, dll.) sebelum dipotong.

Pengelasan dan pembakaran bawah air menghasilkan campuran hidrogen/oksigen yang SANGAT mudah meledak. Pastikan semua kompartemen, struktur,
atau saluran pipa tertutup yang terkena panas pembakaran atau pengelasan di bawah air tergenang atau dibersihkan dengan air dan diberi ventilasi. Pastikan
gas tidak dapat terperangkap dengan menyediakan lokasi ventilasi pada titik tertinggi. Jika tidak yakin apakah kompartemen atau pipa sudah terisi penuh,
lubang ventilasi harus dipotong terlebih dahulu. Pemotongan dingin: Suatu teknik yang tidak menghasilkan panas yang cukup yang dapat menyebabkan
penyalaan gas atau hidrokarbon yang mudah terbakar.

5.30.1 PERSYARATAN UMUM


• Penyelam harus mengenakan pakaian pelindung yang memadai (umumnya pakaian selam karet atau pakaian kering dalam kondisi baik), termasuk sarung tangan
berinsulasi, saat melakukan pengelasan bawah air atau operasi pembakaran. Selain itu, helm selam harus dipakai untuk menjaga kepala penyelam tetap kering,
untuk mencegah kemungkinan terjadinya kejutan.

• Meskipun hanya terendam sebagian di dalam air, penyelam berisiko terkena sengatan listrik parah saat terbakar atau mengelas. Dari sudut pandang bahaya sengatan
listrik, zona percikan merupakan lokasi yang paling berbahaya bagi penyelam saat melakukan pembakaran atau pengelasan. Saat bekerja di zona percikan,
penyelam harus selalu mengenakan pakaian basah atau kering lengkap dan sarung tangan karet isolasi, dalam kondisi baik, untuk melindungi tubuh dan tangan
mereka.

• Penyelam harus menggunakan pelindung las yang sesuai untuk melindungi penglihatannya ketika bekerja di air dengan jarak pandang.

• Penyelam harus berhati-hati agar tidak berada di antara permukaan tanah dan pekerjaan.

• ADCI tidak menyarankan pembakaran atau pengelasan saat menggunakan mode scuba.

5.30.2 PERSYARATAN PERALATAN DAN PENYIAPAN


Gunakan hanya sumber listrik DC untuk pembakaran atau pengelasan di bawah air. Ada bahaya yang sangat besar jika menggunakan arus AC di dalam air.

Sumber listrik pengelasan harus diperiksa oleh personel yang berpengetahuan sebelum digunakan.

Pilih mesin Anda berdasarkan arus listrik yang dibutuhkan di kepala obor untuk membakar baja dengan batang yang akan digunakan. Mesin kelas atas akan terbakar di mesin
kelas bawah; mesin kelas bawah tidak akan terbakar pada mesin kelas atas. Pada pekerjaan pembakaran yang lama atau kritis, mesin las cadangan harus dipertimbangkan.

• Semua operasi pembakaran atau pengelasan di bawah air harus dilakukan dengan menggunakan polaritas lurus.

• Hal ini dapat diingat dengan akronim PIG (positif adalah tanah). Ini akan membantu mencegah elektrolisis pada obor atau dudukan elektroda.

79
5.30 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Polaritas mesin las bisa saja diubah secara internal dan berbeda dengan tanda eksternal pada mesin (misalnya, tanda
positif pada mesin sebenarnya bisa negatif dan sebaliknya).
Untuk memastikan polaritas lurus, masukkan tanah dan ujung batang dengan jarak kira-kira 2 inci ke dalam ember berisi air garam. Berikan energi
pada batang dengan menutup sakelar pemutus pengaman. Aliran gelembung harus mengalir dari ujung batang menuju penjepit tanah. Jika tidak,
balikkan polaritasnya dan uji lagi.

• Tanah harus dihubungkan dari mesin las langsung ke tempat kerja. (Tanah di dalam air tidak disarankan.)
• Sakelar pemutus pengaman arus positif (misalnya, sakelar pisau) harus menjadi bagian dari sirkit listrik dan harus ditempatkan di stasiun kendali selam
sedemikian rupa sehingga tidak dapat terbentur atau bergetar secara tidak sengaja. Ini harus dapat segera dioperasikan oleh orang yang berkomunikasi
dengan penyelam. Sakelar harus sesuai dengan arus listrik maksimum yang digunakan dan harus tetap terbuka kecuali selama pengelasan atau
pembakaran sebenarnya. Karena potensi terjadinya busur api, sakelar pemutus tidak boleh ditempatkan di lokasi yang berpotensi terjadinya
penumpukan oksigen atau gas yang mudah terbakar.
• Kabel las, penahan elektroda, obor bawah air, dan sambungan harus diisolasi dengan baik dan mampu mengalirkan arus listrik maksimum yang diperlukan
untuk pekerjaan. Kabel berinsulasi buruk yang diletakkan di atas dek baja dapat menyebabkan terjadinya arus shunt di sekitar sakelar pemutus pengaman.
Pemegang elektroda dan obor harus dirancang untuk pekerjaan di bawah air.
• Pastikan semua peralatan berada dalam kondisi baik dan semua rekomendasi pabrikan dipatuhi untuk peralatan tertentu yang
digunakan. Obor bawah air harus memiliki collet dan mesin cuci yang baik, dan harus dipastikan tidak ada kebocoran oksigen.
Semua komponen sistem yang mungkin bersentuhan dengan oksigen harus dijaga bebas dari lemak atau oli.
• Pada obor yang menggunakan penahan percikan api, pastikan penahan percikan api berada pada tempatnya.

5.30.3 REKOMENDASI KESELAMATAN

Sebelum perintah “BUAT PANAS”, penyelam harus menekan pelatuk untuk melepaskan kemungkinan penumpukan gas hidrogen.

• Penyelam harus mengucapkan “BUAT PANAS” di sisi atas lalu ucapkan “BUAT PANAS” dan tutup saklar pisau. Saat penyelam menyelesaikan
joran atau pembakaran, dia harus mengucapkan “BUAT DINGIN” di sisi atas, lalu buka tombolnya dan ucapkan “DINGIN”.

• Selalu kendalikan sakelar pisau dengan ketat; jangan pernah membiarkannya ditutup saat penyelam tidak sedang terbakar, karena dapat menyebabkan cedera
pada penyelam atau kerusakan pada lokasi kerja. Jangan sekali-kali memasang sakelar sedemikian rupa sehingga dapat menutup.

• Pertimbangan khusus, perencanaan dan identifikasi bahaya harus dipertimbangkan untuk setiap operasi habitat, termasuk, namun tidak
terbatas pada, parameter kehidupan habitat, pemantauan kontaminan atmosfer dan masuk/keluarnya habitat.

• Gas-gas dari operasi pembakaran/pengelasan akan terkumpul di ruang tertutup serta di dalam struktur berbentuk balok seperti di bawah balok-H. SELALU
pastikan bahwa penggenangan/pembersihan/ventilasi yang memadai telah dilakukan sebelum pembakaran/pengelasan. Jika ragu, gunakan teknik
pemotongan dingin untuk membuat ventilasi.

• Gas mudah terbakar yang terperangkap, seperti metana dari bahan organik yang membusuk, mungkin terdapat di kompartemen terendam di tongkang atau
lambung kapal. Gas yang terperangkap juga mungkin ada di dalam pipa.

• Saat membakar, jika memungkinkan, mulailah dari titik tertinggi dan turunkan untuk memungkinkan keluarnya gas. Saat membakar bagian besar dimana
jebakan baja yang jatuh merupakan potensi bahaya, pastikan bagian yang dipotong diamankan dengan baik dari sisi atas, dan potong bagian yang paling
sulit terlebih dahulu. Tubuh dan pusar penyelam harus berada di luar zona bahaya potensial saat menyelesaikan pemotongan. Berhati-hatilah saat
membakar benda apa pun yang terkena tegangan (kabel, dll.), karena benda tersebut dapat melompat kembali dengan kekuatan yang luar biasa.

Penyelam harus selalu waspada terhadap lokasinya, serta pusarnya, setiap saat ketika terjadi pembakaran, untuk menghindari potensi
terjepit atau cedera akibat jatuhnya baja atau terak cair.

• Pastikan sakelar pemutus (sakelar pisau/kontaktor) terbuka ketika mengganti batang atau meletakkan dudukan elektroda atau obor.
• Pastikan saklar pemutus (saklar pisau/kontaktor) terbuka sebelum menaikkan atau menurunkan dudukan obor/elektroda atau ground.

5.31 BAHAN PELEDAK

Berikut ini adalah persyaratan minimum untuk menggunakan bahan peledak. Sebelum penggunaan bahan peledak, Analisis Keselamatan Kerja harus dilakukan.

5.31.1 UMUM
Pengusaha harus mengangkut, menyimpan dan menggunakan bahan peledak sesuai dengan 29 CFR 1910.109, 29 CFR 1926.912 dan persyaratan bagian ini.
Peraturan negara bagian dan lokal lainnya mungkin berlaku.

5.31.2 TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN

Bahan peledak satu komponen harus diangkut dan disimpan dalam kotak magasin. Tutup peledak tidak akan disimpan bersama bahan peledak.

80
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.32

5.31.3 UJI RANGKAIAN


Kontinuitas listrik pada sirkuit peledak tidak boleh diuji dengan penyelam di dalam air.

5.31.4 PEMBERSIHAN WILAYAH

Penyelam harus keluar dari air sebelum bahan peledak diledakkan.

5.31.5 PERANGKAT DETONASI


Semua alat peledakan harus dijaga di bawah pengawasan pengawas penyelaman ketika penyelam berada di dalam air atau ketika personel di
permukaan berada di sekitar bahan peledak.

5.31.6 PERATURAN YANG BELUM DILAKUKAN

Peraturan yang tidak meledak, (atau UXOs/UXBs, terkadang disingkat UO) adalah senjata peledak (bom, peluru, peluru, granat, ranjau darat,
ranjau laut, dll.) yang tidak meledak saat digunakan dan masih menimbulkan risiko ledakan. , mungkin beberapa dekade setelah digunakan
atau dibuang. Jika ditemui, mereka tidak boleh diganggu oleh personel yang tidak terlatih, dan pihak yang berwenang harus diberitahu.
Lokasi bom yang belum meledak harus diperhatikan.

5.32 PEDOMAN PENGOPERASIAN TAS LIFT BAWAH AIR

5.32.1 TUJUAN
• Tujuan dari bagian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan merekomendasikan tindakan pencegahan keselamatan saat bekerja dengan tas pengangkat bawah air.

• Prosedur yang direkomendasikan ini berlaku untuk semua sektor komunitas penyelaman komersial, baik di darat maupun di lepas pantai.

5.32.2 TINDAKAN PENCEGAHAN

• Saat melakukan tugas di bawah air, penyelam sering kali diminta untuk memindahkan atau mengangkat benda dengan menggunakan bantuan tas pengangkat bawah air.

• Penggunaan tas pengangkat di bawah air dapat menimbulkan ancaman pendakian yang tidak terkendali terhadap penyelam atau objek.

• Tindakan pencegahan ekstra harus dilakukan melalui pelaksanaan penilaian bahaya sebelum penyelaman.

• Pengawas penyelaman harus mendiskusikan setiap fase operasi pengangkatan terlebih dahulu dengan semua personel yang terlibat, peralatan yang diperlukan, tali-
temali, dan penyelam yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut

• Mengembangkan atau menetapkan rencana pengangkatan yang disetujui sebelum memulai operasi pengangkatan tas.

• Pendidikan dan pelatihan yang tepat (Hukum Boyles/ Prinsip Archimedes/tekanan hidrostatis/tekanan absolut; lihat Fisika dan rumus
ADCI di bagian 11)

Tidak ada standar yang dapat mencakup seluruh potensi yang mungkin ditemui. JHA, akal sehat, dan perhatian ekstra dari seluruh tim penyelam
dianggap sebagai komponen penting dalam pendekatan operasi seperti ini. JHA harus diperbarui seiring kemajuan pekerjaan untuk mencerminkan
kondisi saat ini.

Catatan: Kantong pengangkat bawah air tidak seperti alat pengangkat lainnya. Tindakan pengangkatan dihasilkan oleh perpindahan air ketika
kantong terisi udara. Seorang penyelam harus menyadari posisi pusarnya setiap saat untuk menghindari pengotoran. Pengelolaan selang sangat
penting untuk mencegah terjeratnya tali-temali kantong pengangkat udara bawah air atau benda yang akan diangkat. Penggunaan tas angkat
tertutup atau tas angkat dengan beberapa titik pemasangan memerlukan perencanaan tambahan, dan pengguna harus mengacu pada pedoman
yang disarankan pabrikan untuk penggunaan dan pengoperasian yang benar.

5.32.3 DEFINISI
Titik jangkar:(Juga disebut sebagai jangkar orang mati.) Suatu titik di mana tali jangkar dipasang pada tas pengangkat bawah air untuk menahan
beban. Titik jangkar harus mempunyai massa yang melebihi kapasitas angkat maksimum tas angkat bawah air.

Jangkar Orang Mati (DMA):Jangkar orang mati atau titik jangkar independen yang, setelah dinilai, merupakan titik tetap yang cocok untuk
menahan beban. Saat memilih DMA, berat DMA di dalam air dikombinasikan dengan berat beban di dalam airlah yang harus digunakan.

Metode pengisian yang dioperasikan penyelam:Metode pengisian di mana penyelam menggunakan sumber udara seperti pneumopathometer atau saluran pengisian udara khusus untuk

mengontrol jumlah udara yang ditempatkan ke dalam kantong angkat di kantong angkat itu sendiri.

Peningkatan Dinamis:Tas angkat digunakan untuk mengangkat beban secara langsung, biasanya untuk pergerakan beban antar lokasi. Kantong pengangkat dan muatannya
cenderung mendekati daya apung netral dengan sistem penahan yang terpasang.

81
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

5.32 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Garis pembuangan:Saluran terpasang ke katup pembuangan di dalam kantong pengangkat. Itu harus dapat dibedakan dari garis lainnya. Jalur pembuangan
mengontrol pengempisan kantong angkat oleh penyelam. (Beberapa tas pengangkat juga dilengkapi dengan tali panjang ekstra, yang memungkinkan penyelam
mengoperasikan katup pembuangan dari jarak yang aman.)

Jangkar saluran pembuangan:Sebuah beban yang dipasang pada jalur pembuangan dengan massa yang cukup untuk mengaktifkan katup pembuangan selama pendakian yang tidak direncanakan.

Katup pembuangan:Katup terletak di dalam tas angkat untuk mengempiskan tas angkat, yang dikendalikan oleh penyelam melalui penggunaan jalur
pembuangan.

Tas Angkat Tertutup:Kantong angkat tertutup adalah kantong tertutup sepenuhnya yang dilengkapi dengan katup tekanan berlebih untuk mencegah
tekanan internal melebihi tekanan sekitar lebih dari jumlah yang ditentukan. Tersedia dalam beberapa konfigurasi, termasuk silinder horizontal, silinder
vertikal, parasut tertutup, dan bantal.

Garis inversi/garis kesal:Tali dipasang pada titik jangkar yang sesuai, dan pada bagian atas tas pengangkat, untuk memastikan bahwa tas membalikkan dan mengempiskan
udara jika terjadi kegagalan pada tali-temali tas pengangkat.

Jalur pengangkat utama:Ini adalah tali-temali standar yang dipasang pada tas pengangkat, umumnya dalam konfigurasi dua atau empat tali. Garis-garis ini
biasanya dibelenggu pada benda yang akan diangkat.

Tas Angkat Parasut:Kantong pengangkat parachte terbuka di bagian bawah. Ketika sudah penuh, udara berlebih atau mengembang akan tumpah dan
dilepaskan. Bentuk tas pengangkat parasut harus mendistribusikan volume dalam arah vertikal daripada horizontal sehingga ujung tas yang terbuka selalu
berada di bawah air.

Metode inflasi jarak jauh:Metode pengisian di mana penyelam menempelkan tas pengangkat ke beban dan garis pemompaan independen dari
permukaan. Penyelam kemudian diperbolehkan mundur dari lift ke posisi aman. Pengisian tas angkat dikontrol dari permukaan.

Laberang:Semua tali-temali tambahan yang dipasang pada tas pengangkat termasuk belenggu, tali anyaman, kabel, rantai, dll. perlu disertifikasi dan diberi
nilai beban untuk memenuhi setidaknya kapasitas angkat dari masing-masing tas yang digunakan.

Pengangkatan Statis:Tas pengangkat diamankan dengan tali-temali penahan dan digunakan sebagai titik angkat tunggal, tas pengangkat mempunyai daya apung yang sangat positif, namun

langsung tertahan pada titik-titik jangkar, oleh karena itu tas pengangkat terpasang tetap, dan beban bebas bergerak secara vertikal dengan penggunaan alat pengangkat yang sesuai dan

disetujui.

5.32.4 TANGGUNG JAWAB


Supervisor penyelam bertanggung jawab atas kesejahteraan dan keselamatan tim penyelam. Namun, penyelam bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
dia memahami prinsip-prinsip pengoperasian tas angkat bawah air yang dia lakukan. Penyelam bertanggung jawab untuk melakukan tugas menggunakan tas
pengangkat bawah air dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.

Pengawas penyelaman bertanggung jawab untuk membuat rencana pengangkatan yang mencakup persyaratan peralatan, metode pemompaan,
teknik perawatan yang tepat, manajemen pusar, dan potensi bahaya pada lift.

Penyelam bertanggung jawab untuk memahami dan melaksanakan rencana pengangkatan yang telah ditetapkan dengan benar.

Pengawas penyelaman dan penyelam bertanggung jawab untuk menggunakan tas angkat yang diperlukan dan perangkat keras terkait sesuai dengan
rekomendasi pabrikan setiap saat.

5.32.5 POTENSI BAHAYA YANG TERKAIT DENGAN OPERASI TAS LIFT BAWAH AIR
1. Inflasi tas pengangkat yang berlebihan.

2. Kantong pengangkat mengempis secara tidak sengaja.

3. Kegagalan tali tali-temali atau tali tas pengangkat.

4. Kegagalan kain pengangkat tas.

5. Penggunaan tas pengangkat yang tidak sesuai dengan muatannya.

6. Hambatan pada jalur pengangkatan (kolom air atau permukaan).

7. Kemungkinan terganggunya sistem DP selama pengempisan kantong angkat.

8. Kemungkinan masuknya udara kempes ke dalam bel selam.

9. Pendakian gratis yang tidak direncanakan.

10. Penyelam melakukan pelanggaran pada tas angkat atau tali-temali selama pendakian yang tidak direncanakan.

11. Kegagalan titik lampiran.


12. Perangkat keras atau lokasi tali-temali yang tidak tepat.

82
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.32

13. Rigging yang tidak bersertifikat atau tidak diberi rating/di bawah rating.

14. Jenis tas pengangkat yang digunakan untuk operasi pengangkatan salah.

15. Pelepasan hisapan dasar laut secara tiba-tiba atau tidak terencana.

16. Kurang/tidak lengkapnya pemeriksaan terhadap lift bag dan rigging yang digunakan.

5.32.6 CARA YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK MITIGASI POTENSI BAHAYA TERKAIT DENGAN PENGOPERASIAN TAS LIFT
BAWAH AIR
1. Kesadaran situasional dari penyelam dan personel topside.
2. Pendidikan dan pelatihan yang tepat (Hukum Boyles/Prinsip Archimedes/tekanan hidrostatik/tekanan absolut; lihat Fisika ADCI dan
rumusnya di Bagian 11).
3. Pastikan bahwa terdapat tali jangkar/pengekangan, jika memungkinkan, dengan kekuatan yang cukup untuk tetap melekat pada beban dan jangkar orang
mati.

4. Pastikan jalur pembuangan dapat dibedakan dari semua jalur lainnya.

5. Pastikan perlengkapan pribadi penyelam dan semua peralatan lainnya tidak boleh kotor oleh saluran pembuangan.

6. Perawatan yang tepat, inspeksi dan pengujian tas angkat dan tali-temalinya. Direkomendasikan agar catatan pemeriksaan dan pemeliharaan setiap tas
pengangkat bawah air disertakan bersama tas pengangkat di mana pun tas tersebut digunakan secara operasional.

7. Pemasangan garis inversi ke bagian atas tas pengangkat (garis inversi harus dipasang pada titik jangkar).
8. Pendidikan dan pelatihan yang tepat, dikombinasikan dengan tanda yang terlihat untuk menunjukkan nilai tas angkat dan satuan pengukuran yang
digunakan untuk menyatakan nilai tersebut (lbs./kg). Penting untuk menggunakan tas angkat yang memiliki kapasitas angkat sedekat mungkin dengan
berat benda untuk mencegah potensi kemiringan tambahan pada pendakian.

9. Penilaian dan survei menyeluruh terhadap area tersebut harus dilakukan sebelum memulai pengangkatan (penggembungan kantong pengangkatan).

10. Pada DSV/DPV: Volume udara yang keluar dari kantong angkat selama fase deflasi dapat mempengaruhi sistem DP kapal; pemberitahuan terlebih
dahulu kepada jembatan harus dilakukan sebelum memulai deflasi.

11. Penting agar kantong pengangkat tidak kempes tepat di bawah bel selam, karena hal ini dapat menimbulkan bahaya bagi personel yang berada di
dalam bel.

12. Pastikan titik jangkar, bila memungkinkan, lebih berat daripada potensi pengangkatan terbesar dari tas pengangkat.

13. Penggunaan tas pengangkat harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
14. Saat menggunakan tas angkat tertutup, kehati-hatian harus diberikan untuk memastikan bahwa semua titik pemasangan yang disediakan telah digunakan.

15. Mengembangkan atau menetapkan rencana pengangkatan yang disetujui sebelum memulai operasi pengangkatan apa pun. Rencana pengangkatan perlu menetapkan
ukuran dan jenis tas angkat yang diperlukan, tali-temali, lokasi tali-temali, berat muatan, kondisi lingkungan, dll.

5.32.7 PERTIMBANGAN OPERASIONAL KETIKA MENGGUNAKAN TAS LIFT BAWAH AIR


1. Kondisi cuaca dan lingkungan Faktor-faktor yang

perlu diperhatikan antara lain:

A. Saat ini.
B. Hambatan dasar laut.

C. Kondisi dasar laut.


D. Penyedotan dasar laut.

2. Detail benda yang akan diangkat dan posisinya di kolom air


A. Komposisi (terbuat dari bahan apa dan perkiraan pusat gravitasinya).
B. Penilaian posisi pasti suatu benda dan kestabilannya.
C. Penentuan titik angkat suatu benda.
3. Lakukan semua perhitungan yang diperlukan untuk menentukan berat benda, dengan mempertimbangkan berat benda di bawah air,
stabilitas dan perkiraan pusat gravitasinya.

4. Saat melakukan perhitungan, penting untuk menilai posisi terbaik, jumlah tas, kapasitas angkat tas, dan jenis tas yang diperlukan untuk menghindari
kerusakan pada benda (tertekuk atau tekuk). Penentuan urutan pemompaan untuk meminimalkan jumlah kantong yang terisi sebagian pada satu waktu
ketika menggunakan beberapa kantong pengangkat, penting untuk menghasilkan pengangkatan yang aman dan bebas kerusakan.

5. Bila menggunakan beberapa penyelam selama operasi pengangkatan, jarak pandang di area kerja penyelam harus dipertimbangkan.

6. Jika memungkinkan, gunakan metode inflasi/deflasi jarak jauh untuk memungkinkan penyelam berpindah ke lokasi yang aman selama pengangkatan. Jika inflasi jarak jauh/

83
5.32 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

deflasi tidak mungkin dilakukan, pastikan penyelam dan semua peralatan dalam keadaan aman sebelum tas pengangkat dioperasikan.

7. Jika memungkinkan, gunakan tali pengangkat (rigging) yang cukup panjang sehingga permukaan tas berada pada ketinggian yang diinginkan untuk mengangkat beban Anda.

8. Menggunakan tas yang tertutup (atau terbuka) sebagai alat pengangkat permukaan, dan menempatkan kerekan rantai atau kerekan rantai di antara tas dan muatan,
sehingga Anda dapat mengontrol pengangkatan secara bertahap dan sepenuhnya dengan hoist - jadi hanya menggunakan tas sebagai pelampung permukaan.

9. Setelah memperhitungkan dengan cermat beban yang akan diangkat (berat bersih di bawah air). Pasang kantung secukupnya untuk meringankan beban, kemudian pengangkatan dapat dilakukan secara

terkendali, dengan memanfaatkan kapasitas pengangkatan seluruh permukaan laut yang lebih sedikit.

CATATAN: Harus sangat hati-hati saat menggembungkan kantong pengangkat di bawah air. Jangan gunakan daya apung berlebih untuk “mendobrak” atau “membebaskan” muatan dari dasar

laut. Ingat: Di perairan yang lebih dangkal, udara yang masuk ke dalam kantong akan mengalami persentase perubahan volume yang lebih besar seiring naiknya udara dibandingkan di

kedalaman yang lebih dalam. Kantong pengangkat bawah air mengembang lebih cepat pada kedalaman yang lebih dangkal.

5.32.8 APLIKASI TAS LIFT


Kepala Sekolah Archimedes:Prinsip Archimedes menyatakan bahwa suatu benda yang dicelupkan seluruhnya atau sebagian ke dalam zat cair akan
mengalami gaya gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan. Oleh karena itu, daya apung suatu benda yang terendam dapat dihitung dengan
mengurangkan berat benda dari berat zat cair yang dipindahkan.

Jika berat benda lebih kecil dari berat zat cair yang dipindahkan, maka benda dikatakan positif apung dan benda tersebut akan mengapung. Jika kedua berat
benda tersebut sama persis, maka benda tersebut bersifat apung netral, dan jika berat benda lebih besar dari berat air yang dipindahkan maka benda tersebut
bersifat apung negatif dan akan tenggelam.

Tekanan hidrostatis -Tekanan hidrostatik adalah hasil dari berat air yang bekerja pada benda yang terendam, dan seperti tekanan atmosfer, tekanan
tersebut sama ke segala arah pada kedalaman tertentu. Tekanan ini meningkat dengan laju yang seragam sebesar 0,1005 bar/m (0,445 psi/ft) di air asin.

Tekanan mutlak -Tekanan absolut yang diberikan pada benda yang terendam adalah jumlah dari tekanan atmosfer dan tekanan
hidrostatik. Tekanan atmosfer normal di permukaan laut dianggap 1,013 bar (14,7 psi).

Hukum Boyle -Hukum Boyles menyatakan bahwa pada suhu konstan, volume gas akan berbanding terbalik dengan tekanan absolut, sedangkan massa
jenisnya akan berbanding lurus dengan tekanan.

Meskipun suhu dan tekanan merupakan faktor penting dalam karya ilmiah, keduanya dapat diabaikan demi tujuan praktis. Kita hanya perlu
memikirkan masalah penyusutan dan perluasan seiring dengan perubahan kedalaman.

Rumus dasar yang diturunkan dari Hukum Boyles untuk penggunaan praktis adalah:

V1 = P2*V2/P1
Di mana: V1 = Volume kantong pada 1 atm. mutlak (m3atau kaki kubik)
V2 = Volume resultan (m3atau kaki kubik) P1 = Tekanan awal
(bar atau psi)
P2 = Tekanan baru (bar atau psi)

PERSYARATAN UDARA UNTUK TAS LIFT


Aturan praktis yang berguna adalah mengingat bahwa jarak 35 kaki3udara diperlukan untuk mengangkat 1 ton (panjang) atau 2,240 lbs.

Contoh: 2240/64 = 35 kaki3

Dengan menggunakan 'aturan praktis' yang disebutkan di atas, bahwa dibutuhkan 35 ft3 udara untuk mengangkat 1 ton, maka tas pengangkat seberat 5 ton memerlukan:

35 * 5 = 175 kaki3udara (1 atm)

Namun, dengan dipasangnya katup pelepas tekanan, yang memastikan bahwa tekanan internal dipertahankan pada 2 psi adalah 13,6% dari 1 atmosfer:
(2/14.7) * 100 = 13,6%

Jadi, untuk kantong seberat 5 ton dengan katup pelepas, revisi volume udara yang diperlukan adalah:

175 * 1,136 = 198,8 kaki3

a) Suasana mutlak : 15,24 * 0,1007 + 1 = 2,53 atm


b) Udara yang dibutuhkan untuk kantong seberat 5 ton: 35 x 5 = 175 ft3

c) kelebihan 2 psi - tekanan = 0,136 atm


d) Total udara yang dibutuhkan untuk mengoperasikan katup pelepas pada satu atmosfer absolut: 175 * 1,136 = 198,8 ft3

84
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.32

e) Total udara yang dibutuhkan pada ketinggian 50 kaki: 175 * (2,53 + 0,136) = 466,55 kaki3

f) Waktu kompresor untuk mengisi kantong: 466,55 / 50 cfm = 9,33 menit


g) Hilangnya aliran udara dalam selang: 9,33 * 0,333 = 3,08 menit

h) Total waktu untuk mengisi kantong: 9.33 + 3.08 = 12.41 menit

PERTIMBANGAN PRAKTIS
Asumsikan ada puing-puing di kedalaman 100 kaki di laut, yang akan diangkat. Informasi dasar yang diperlukan diperlukan
untuk menjawab empat pertanyaan berikut:

a) Berapa berat bersih puing-puing "di dalam air"?


b) Berapakah perpindahannya?
c) Berapa jumlah dan volume kantong pengangkat yang diperlukan?
d) Berapa volume udara minimum yang diperlukan?

Asumsikan perkiraan massa puing-puing tersebut adalah 10 ton (panjang), dan materialnya adalah baja. Sekarang ubah perkiraan massa menjadi lbs:
10 * 2240 pon = 22400

Tentukan juga dari tabel Massa Jenis Material yang diberikan, massa jenis baja, diukur dalam: Massa
pon
jenis baja: 485kaki3

CATATAN:Massa jenis baja umumnya berkisar antara 485 hingga 503. Untuk contoh ini, yang digunakan adalah 485.

a) Berat Kotor dalam lbs di udara/ Massa jenis Material = perpindahan dalam ft3
19444
= 46,19 kaki3
485
Perpindahan dalam ft3 * berat 1 kaki3air laut = gaya apung (lbs)

46,19 kaki3* 64pon


kaki3=2956 pon

Jadi berat "di dalam air" = 22400 - 2956 = 19444

CATATAN:Berat "di dalam air" ini hanya merupakan perkiraan, karena sulit untuk memperoleh pengukuran berat yang akurat dan tidak beraturan
benda di bawah air.

b) Dalam air, berat barang dalam lbs / berat 1 ft3 air laut dalam lbs. = perpindahan total untuk mencapai daya apung netral
19444
= 303,81 kaki3
64

c) Lift dalam ton = perpindahan (ft3)/volume untuk mengangkat 1 ton dalam ft3

303.81
= 8,68 ton
35
Oleh karena itu, untuk menjadikan gaya angkat hanya sebagai daya apung netral, diperlukan tenaga sebesar 8,68 ton. Untuk mencapai daya apung positif, gaya angkat
sebesar 9 ton merupakan perhitungan yang masuk akal, bergantung pada geometri gaya angkat. Dari 9 ton gaya angkat setidaknya 1 ton akan digunakan sebagai pengatur
daya apung (lihat komentar nanti).

CATATAN:bahwa 8,68 ton mewakili 96,45% dari 9 ton yang tersedia, oleh karena itu 3,55% atau 716,8 pon akan mewakili daya apung positif.
yaitu: 9,00 ton - 8,68 ton = 0,32 * 2240 lbs. = 716,8 pon.

716,8 pon dibagi 64 pon menghasilkan 11,2 kaki3udara untuk memberikan daya apung positif

d) (i) Tekanan absolut di atmosfer dan psi:


batang
100 kaki * 0,445pon + 14,7 psi = 59,2 psi atau 30,48m * 0,1005 +
M1 atm = 4,06 atm
kaki3

(ii) Total volume udara yang dibutuhkan untuk menggembungkan kantong pengangkat. mewakili 9 ton pada kedalaman 100

kaki: 9 ton * 35 kaki3* 4,06 atm = 1278,9 kaki3

Karena kompresor diperlukan untuk mensuplai volume udara ini, asumsikan kapasitas suplai sebesar 75 ft3per menit (cfm), maka diperlukan waktu kurang lebih 12 menit
untuk mengembang, namun jika terjadi kenaikan 1/3 pada kehilangan aliran dalam selang, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengembang adalah:
1278.9kaki3
= 17,05 menit
75cfm
17,05 * 0,33 = 5,63 mnt
Total waktu = 17,05 menit + 5,63 menit =22,68 menit
85
5.32 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

KEBUTUHAN UDARA UNTUK TAS LIFT


Menggunakan "aturan praktis", telah disebutkan bahwa dibutuhkan 35 kaki3udara untuk mengangkat satu ton, maka tas pengangkat seberat 5 ton memerlukan:

35 * 5 = 175 kaki3udara (1 atm)

Namun, dengan dipasangnya katup pelepas tekanan, yang memastikan bahwa tekanan internal dipertahankan pada 2 psi di atas suhu sekitar, kemudian lebih dari 175
kaki3akan dibutuhkan. Karena 2 psi sama dengan 13,6% dari 1 atmosfer:

(2/14.7) * 100 = 13,6%


Jadi, untuk kantong seberat 5 ton dengan katup pelepas, revisi volume udara yang diperlukan adalah:

175 * 1,136 = 198,8 kaki3

Mempertimbangkan masalah yang lebih praktis; perhitungan apa yang diperlukan untuk menggunakan kantung udara tertutup total seberat 5 ton pada kedalaman 50 kaki
(15,24 m) di air laut dengan kompresor 50 kaki3per menit tersedia?

a) Suasana mutlak : 15,24 * 0,1007 + 1 = 2,53 atm


b) Udara yang dibutuhkan untuk kantong seberat 5 ton: 35 x 5 = 175 ft3

c) kelebihan 2 psi - tekanan = 0,136 atm


d) Total udara yang dibutuhkan untuk mengoperasikan katup pelepas pada satu atmosfer absolut: 175 * 1,136 = 198,8 ft3

e) Total udara yang dibutuhkan pada ketinggian 50 kaki: 175 * (2,53 + 0,136) = 466,55 kaki3

f) Waktu kompresor untuk mengisi kantong: 466,55 / 50 cfm = 9,33 menit

g) Hilangnya aliran udara dalam selang: 9,33 * 0,333 = 3,08 menit

h) Total waktu untuk mengisi kantong: 9.33 + 3.08 = 12.41 menit

Contoh
Meskipun contoh sebelumnya dihitung dalam satuan imperial, mungkin Anda perlu memahami jenis penghitungan yang sama berdasarkan satuan
metrik.

Berapa berat balok beton berukuran 51 cm * 30 cm * 25,5 cm (20 inci * 12 inci * 10 inci) di udara? Berapakah berat benda tersebut jika
dicelupkan ke dalam air asin?

Dalam Satuan Metrik DI UDARA Di Unit Kekaisaran

W = pV W = pV
pon
M
P= 2323batang P= 145kaki3

V=0,51m*0,30m*0,255m = 0,039015 m3 V = 20 inci * 12 inci * 10 inci

Konversikan ke meter - Konversikan ke kaki -

V=0,51m*0,30m*0,255m = 0,039015 m3 V = 1,67 kaki * 1 kaki * 0,833 kaki = 1,39 kaki3

W = 2323kg
M3
*0,039015m3= 901,63kg W = 145pon*1,39 kaki3= 201,55 pon
kaki3

DI BAWAH AIR
Dalam Satuan Metrik Di Unit Kekaisaran

Wsub= V * (halHai- Pw) Wsub= V * (halHai- Pw)


V= 0,039015m3 V = 1,39 kaki3
kg
PHai= 2323M3 PHai= 145pon
kaki 3

kg pon
Pw= 1026 M3 Pw= 64kaki3
Wsub= 0,039015*(2323 - 1026) = 50,60kg Wsub= 1,39 * (145 - 64) = 112,59 pon

Setelah mencermati aspek teoretis dari subjek ini, sekarang mari kita pertimbangkan penerapan praktisnya, dan pertimbangan pertama yang harus diambil adalah
“Berapa besar daya apung positif yang diperlukan dalam sebuah lift?”

Salah satu masalah utama yang terkait dengan sistem pemulihan apung adalah mengendalikan kecepatan pendakian setelah pengangkatan sebenarnya dimulai.

86
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.32

Hal ini terutama berlaku pada tas pengangkat yang dapat dilipat karena sejumlah alasan. Jika muatan kurang dari kapasitas tas, pendakian akan dimulai
sebelum tas mencapai perpindahan maksimumnya. Saat naik, gas akan mengembang di dalam kantung udara, meningkatkan daya apung sehingga
meningkatkan kecepatan pendakian. Maka penting untuk menggunakan tas dengan katup pelepas tekanan. Yang paling penting adalah memilih tas dengan
kapasitas angkat yang sama dengan beban, mungkin dengan bantuan tas yang lebih kecil atau derek untuk memberikan kontrol daya apung positif yang
diperlukan. Bagaimanapun, kecepatan pendakian tidak boleh melebihi 2-3 kaki per detik (fps).

Apa akibat dari tingkat kenaikan yang terlalu cepat?

Jika tas pengangkat naik dengan kecepatan lebih dari 10 fps, fenomena yang dikenal sebagai panas kecepatan dapat terjadi pada permukaan atas, di mana gaya akibat gerakan
ke atas bereaksi terhadap permukaan atas, membentuk tekanan tinggi, mengubah bentuk tas dan menyebabkannya menjadi tidak stabil. Dalam situasi ekstrem, hal ini dapat
menyebabkan kantung mengeluarkan udara, kehilangan daya apung, dan menyebabkan muatan kembali ke dasar. Oleh karena itu, tingkat pendakian sangat penting untuk
keberhasilan hasil setiap proyek pengangkatan. Perkiraan percepatan dan kecepatan pendakian akhir yang akurat lebih sulit dibandingkan perhitungan sebelumnya.
Percepatan awal diberikan oleh total gaya angkat dibagi dengan total massa muatan. Dalam hal ini, selain muatan itu sendiri, massa tersebut juga mencakup air yang
terperangkap atau terperangkap dalam jumlah yang tidak diketahui jumlahnya. Kecepatan pendakian akhir ditentukan oleh gaya angkat total; yang kemudian ditentukan oleh
bentuk dan luas tarikan kombinasi kantong angkat dan muatan.

Bentuk persamaannya adalah:

Gaya Angkat = Massa x Percepatan + Tarikan Tekanan + Tarikan Gesekan Gaya Angkat = M * A + (0,5 * p * V 2̂) * (Cp * A1 * Cf * A2)

Dimana : M = Massa total (termasuk massa air yang ditambahkan)


A = percepatan
P = massa jenis air
Cp = Tekanan atau Koefisien drag bentuk
A1 = Luas horizontal yang ditunjukkan oleh muatan dan kantong angkat
Cf = Koefisien drag gesekan
A2 = Luas permukaan yang bersentuhan dengan aliran

Pemilihan kapasitas tas yang akurat untuk akselerasi dan kontrol kecepatan yang tepat sulit dilakukan karena ketidakpastian nilai M, Cp,
Cf, serta A1 dan A2.

Aturan praktisnya, yang terbukti memberikan hasil yang memuaskan, dan menghindari kecepatan pendakian yang berlebihan adalah dengan memberikan gaya angkat
yang tidak lebih dari 20% lebih besar dari berat muatan di dalam air.

CONTOH LIFT STATIS

• Baik jalur inverter maupun jalur penahan harus diamankan pada komponen struktur bawah laut atau DMA yang sesuai. Pastikan saluran
penahan lebih pendek dari saluran inverter. Kantung tersebut menyediakan titik tetap dimana beban dapat dinaikkan atau diturunkan
dengan cara mekanis.
• Dalam contoh ini tas angkat r g dihukum.

87
5.32 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

CONTOH ANGKAT GANDA UDARA

• Pada lift kompleks yang menggunakan banyak kantong, tidak perlu mengamankan setiap saluran inverter ke bagian struktural yang
ada karena berpotensi menimbulkan bahaya tersandung.

• Sebagian besar inverter harus dipasang pada titik-titik kuat untuk memberikan daya apung yang cukup untuk menghubungkan beban ke tanah.
Penahanan diperlukan di kedua ujung.

• Saluran penahan harus lebih pendek dari saluran inverter. Perangkat pemosisian/penjajaran, seperti kerekan tuas, bukanlah pengganti
yang cocok untuk penahan.

• Dalam contoh ini, kegagalan tali-temali akan mengakibatkan muatan dan tas tidak dapat terbang.

• Contoh tali pengangkat yang cukup panjang sehingga tas dapat mencapai permukaan saat beban mencapai ketinggian yang diinginkan.

• Contoh penggunaan tas pengangkat di permukaan dan mengangkat beban dengan rantai jatuh (S) atau datang bersama (s).

• Contoh meringankan beban dengan tas angkat, sehingga rig pengangkat dengan kapasitas permukaan yang lebih ringan dapat melakukan pengangkatan yang

terkontrol. (Contoh: Tongkang berat – meringankan beban, angkat dengan crane yang lebih kecil ke permukaan agar dapat dikeringkan).

88
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.32

5.32.9 PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN

• Sebelum digunakan, periksa secara visual semua komponen tas pengangkat.

• Sebelum setiap penggunaan, inspeksi visual terhadap tali pengikat dan jahitan pada tas pengangkat.

• Sebelum digunakan, periksa katup pembuangan di bagian atas kantong parasut untuk memastikannya bersih dan operator leluasa.

• Pastikan saluran pembuangan katup terpasang dengan benar dan dapat mengoperasikan katup saat ditarik

• Pada tas parasut, periksa tali penahan untuk memastikan bahwa tali tersebut terpasang pada titik pemasangan jalur inverter tertentu pada tas sehingga tas
akan terbalik jika ada kegagalan pada bagian mana pun dari tali-temali atau titik tali-temali yang terpasang.

• Dengan kantong pengangkat yang tertutup, katup pelepas harus diperiksa untuk memastikan bahwa katup tersebut bebas dan bersih.

• Direkomendasikan untuk melengkapi dan memelihara buku catatan yang mendokumentasikan penggunaan, kerusakan, dan perbaikan

• Pengguna harus mengacu pada pedoman yang disarankan pabrikan untuk pemeriksaan dan pemeliharaan yang benar.

• Bersihkan, lumasi, dan simpan setelah digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrik

89
5.32 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

90
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.32

91
5.32 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

92
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.32

BAGAN INFLASI UDARA

Permukaan 33' 66' 99' 132' 165' 198' 231' 264' 297' 330'

Sekelilingnya 14.7 29.4 44.1 58.8 73.5 88.2 102.9 117.6 132.3 147.0 161.7
Tekan

50 pon. 0,8 1.6 2.4 3.2 4.0 4.8 5.6 6.4 7.2 8.0 8.8

100 pon. 1.6 3.2 4.8 6.4 8.0 9.6 11.2 12.8 14.4 16.0 17.6

200 pon. 3.2 6.4 9.6 12.8 16.0 19.2 22.4 25.6 28.8 32.0 35.2

500 pon. 6.4 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.7 79.0 86.9

1000 pon. 15.8 31.6 47.4 63.2 79.0 94.8 110.6 126.4 142.2 158.0 173.8

2000 pon. 31.6 63.2 94.8 126.4 158.0 189.6 221.2 252.8 284.4 316.0 347.6

3000 pon. 47.5 95.0 142.5 190.0 237.5 285.0 332.5 380.0 427.5 475.0 522.5

6000 pon. 95.1 190.2 285.3 380.4 475.5 570.6 665.7 760.8 885.9 951.0 1046.1

12000 pon. 190.2 380.4 570.6 760.8 951.0 1141.2 1331.4 1521.6 1711.8 1902.0 2092.2

20.000 pon. 317 634 951 1268 1585 1902 2219 2536 2853 3170 3487

40000 pon. 635 1270 1905 2540 3175 3810 4445 5080 5715 6350 6985

70000 pon. 1111 2222 3333 4444 5555 6666 7777 8888 9999 11110 12221

93
5.32 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

KEPADATAN BAHAN UMUM

Bahan

Aluminium 2712 169


Aspal 1041 65
Kuningan 8400 524
Bata, biasa 1794 112
Perunggu 8780 548
Semen, Portland 1506 94
Semen, Portland Set 2010 125
Kapur 2195 137
Tanah liat (basah) 3124 195
Batubara (antrasit) 1554 97
Batubara (bitumen) 1346 84
Batu Beton 2323 145
Tembaga 8940 558
Kaca 3140 196
Emas 19320 1206
Kerikil 1922 120
Besi 7850 490
Minyak tanah 817 51
Memimpin 11342 708
Batu gamping 2739 171
bijih mangan 3204 200
Nitrat 1602 100
Minyak, mineral 929 58
Kertas 929 58
Minyak bumi, mentah 881 55
Lumpur sungai 1442 90
Pasir 1602 100
Batu pasir 1442 90
Perak 10490 655
Baja 7850 490
Timah 7280 455
Seng 7135 445

94
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.32

CONTOH DAFTAR PERIKSA PRA-GUNAAN TAS LIFT UDARA

Nomor Identifikasi:
...............................................................................................................................

Beban kerja yang aman:


...............................................................................................................................

Jenis tas: Parasut / tertutup (hapus jika ada)


Tanggal kedaluwarsa tes beban:

..............................................................................................................................

Tanggal kadaluarsa uji kebocoran:

..............................................................................................................................

Barang yang harus diperiksa

1 Periksa kondisi umum material tas angkat


1.1 Kondisi umum/penampilan bahan tas/bahan kain dan lubang tali
1.2 Periksa bagian dalam tas apakah ada kerusakan atau serpihan, periksa kondisi saluran pembuangan
1.3 Beban kerja aman (SWL) terlihat jelas pada tas angkat
1.4 Nomor identifikasi tertera jelas pada tas lift
1.5 Rincian sertifikat sesuai dengan nomor identifikasi pada tas lift
2 Periksa kondisi umum tali-temali
2.1 Kondisi umum/penampilan barang tali-temali
2.2 Kondisi semua web sling
2.3 Kondisi jahitan penahan web sling
2.4 Web sling tidak disilangkan atau dipelintir
2.5 Kondisi masterlink
2.6 Kondisi belenggu
2.7 Semua pin belenggu terpasang erat pada tempatnya (misalnya belenggu pin sekrup dibungkus rapat)
2.8 Sling web, belenggu, dan tautan utama merupakan SWL yang sesuai untuk tas
2.9 Rincian sertifikat sesuai dengan nomor identifikasi pada barang tali-temali
3 Periksa item fungsional pada tas pengangkat
3.1 Periksa integritas titik pemasangan saluran inverter ke kantong pengangkat
3.2 Periksa apakah panjang saluran inverter memadai
3.3 Pastikan saluran inverter jelas berbeda dengan saluran pembuangan
3.4 Kondisi/penampilan katup pembuangan
3.5 Uji fungsi katup pembuangan – tarik saluran pembuangan untuk menguji kerja katup
3.6 Pastikan katup buang bebas dari sumbatan/sumbat lumpur
3.7 Pastikan segel O-ring katup pembuangan sudah terpasang di tempatnya

3.8 Periksa apakah panjang saluran pembuangan memadai


3.9 Pastikan saluran pembuangan jelas berbeda dengan saluran inverter
3.10 Kondisi/penampilan katup seperempat putaran
3.11 Fungsi pegangan katup seperempat putaran, katup pengaman membuka dan menutup
3.12 Pastikan katup seperempat putaran bebas dari sumbatan/sumbat lumpur
3.13 Kondisi/penampilan katup pelepas
3.14 Pastikan katup pelepas bebas dari sumbatan/sumbat lumpur

95
5.33 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.33 PEDOMAN OPERASI PENGOPERASIAN PENGgalian BAWAH AIR


5.33.1 TUJUAN
1. Tujuan dari dokumen ini adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan merekomendasikan tindakan pencegahan keselamatan ketika melakukan operasi bawah
air di bawah garis lumpur (selokan dalam).

2. Prosedur yang direkomendasikan ini berlaku untuk semua sektor komunitas penyelaman komersial, baik di darat maupun di lepas pantai.

5.33.2 FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN

1. Saat melakukan berbagai tugas, penyelam seringkali diharuskan melakukan penggalian atau memasuki area penggalian.

2. Material yang terbawa dengan tangan dan terbawa udara dari dasar alami dapat menimbulkan ancaman penguburan.

3. Tindakan pencegahan ekstra harus dilakukan melalui pelaksanaan penilaian keselamatan sebelum penyelaman.

4. Variasi kondisi dasar dapat menyebabkan perubahan stabilitas, yang mungkin memerlukan pendekatan operasi yang lebih konservatif
dibandingkan rekomendasi yang diuraikan dalam dokumen ini.

Tidak ada standar yang dapat mencakup seluruh potensi yang mungkin ditemui. JHA, akal sehat, dan perhatian ekstra terhadap detail oleh seluruh tim
penyelam harus dianggap sebagai komponen penting dalam pendekatan operasi seperti ini. JHA harus diperbarui seiring kemajuan pekerjaan untuk
mencerminkan kondisi saat ini.

5.33.3 DEFINISI
Parit:Area galian/parit/saluran yang dibuat untuk mendapatkan akses ke area kerja.

Parit yang dalam:Setiap penggalian atau saluran yang kedalamannya lebih dari 6 kaki (2 meter) dari dasar alami (bagian atas parit bawah permukaan) ke
dasar parit bawah permukaan.

Dasar alami:Kedalaman dasar laut sebelum dilakukan penggalian.

5.33.4 TANGGUNG JAWAB


Pengawas penyelaman bertanggung jawab atas kesejahteraan dan keselamatan tim penyelam. Penyelam bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dia melakukan
tugas yang diberikan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.

5.33.5 POTENSI BAHAYA YANG TERKAIT DENGAN OPERASI DALAM DITCH


1. Dinding parit runtuh dan menjebak penyelam dan/atau pusarnya.
2. Pembuatan terowongan yang tidak disengaja oleh penyelam saat melakukan hand-jetting.

3. Kerusakan nosel jet atau komponen alat pengaliran tangan lainnya.


4. Cederanya penyelam atau peralatannya akibat selang jet atau air yang diarahkan dari hand-jet.
5. Cedera pada personel yang berada di posisi atas karena kerusakan komponen peralatan hand-jetting.

6. Cedera pada penyelam atau kerusakan peralatannya akibat pengisapan angkutan udara.

5.33.6 CARA YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK MITIGASI POTENSI BAHAYA YANG TERKAIT DENGAN OPERASI
SALURAN DALAM
1. Kesadaran situasional dari penyelam dan personel topside:
Penyelam harus selalu memeriksa kondisi dinding parit sebelum memulai atau melanjutkan pekerjaan.

A. Manajemen selang/komunikasi rutin.


B. Penyelam harus secara rutin memastikan bahwa rasio kemiringan dan kedalaman yang memadai telah ditetapkan dan dipertahankan.
Minimal, disarankan bahwa untuk setiap 1 kaki/meter yang digali ke bawah, 3 kaki/meter perlu digali ke arah luar (perbandingan 3:1).

2. Penyelam perlu melakukan pemeriksaan fisik secara berkala dan berkala terhadap lokasi tepatnya. Penyelam harus secara berkala
mengeluarkan dirinya dari parit dan kembali ke dasar alami untuk menilai potensi bahaya terhadap dirinya, pusarnya, atau peralatan
jet tangan.
Tidak ada jaminan bahwa kerusakan peralatan tidak akan terjadi selama pengoperasian. Pemeriksaan rutin sebelum dan sesudah penyelaman
terhadap semua peralatan dan sistem adalah cara terbaik untuk mencegah kerusakan.

3. Penyelam harus selalu memastikan bahwa dia mampu menangani kekuatan tekanan yang dipancarkan dari nosel jet. Sesuai

96
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.33

keseimbangan, pijakan dan posisi penyelam adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa semprotan dari belakang atau depan dari nosel jet tidak melukai
penyelam atau merusak peralatannya.

Mengirimkan gas ke pneumo penyelam dan mengaktifkan sebagian “aliran bebas” penyelam adalah praktik lain yang direkomendasikan
saat melakukan operasi parit dalam.

5.33.7 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM UNTUK OPERASI SALURAN DALAM


Pada seluruh operasi parit dalam, diperlukan minimal lima awak kapal yang terdiri dari:

• Seorang pengawas penyelaman.

• Seorang penyelam.

• Satu penyelam siaga.


• Dua penyelam/tender.

(Peralatan penyelam siaga dan perlindungan termal harus berpakaian/dilengkapi setidaknya sama dengan penyelam.)

5.33.8 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM UNTUK OPERASI SALURAN DALAM


Peralatan jetting yang berlebihan dan selang jet yang lebih panjang harus ada di lokasi penyelaman. Selain itu, peralatan pengaliran
redundan harus disiapkan dan dijalankan pada tekanan idle setiap saat selama sistem primer digunakan.

CATATAN:Operasi Deep-Ditch dianggap sebagai pekerjaan konstruksi. Helm yang menutupi seluruh kepala penyelam adalah satu-satunya bentuk penutup kepala
yang dapat diterima oleh personel yang bekerja di lingkungan seperti ini.

5.33.9 KUALIFIKASI PERSONIL


Semua anggota tim penyelam harus terlatih dan berpengalaman untuk melaksanakan tugas. Dalam kasus operasi selokan dalam, personel bawah air harus
disaring dengan baik untuk memastikan bahwa mereka memahami ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan, potensi bahaya yang ada, dan prosedur
untuk menyelamatkan penyelam yang terjebak atau terluka.

5.33.10 HAND JETTING PADA PIPA – PERGERAKAN PIPA


CATATAN: Pengaliran tangan pada pipa aktif memerlukan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, seperti isi pipa,
faktor eksternal dan lingkungan, serta umur, kondisi dan diameter pipa.

Pedoman berikut ini didasarkan pada CFR 49 Pengangkutan Cairan Berbahaya Melalui Pipa Sub Bagian F – Pengoperasian dan
Pemeliharaan. (Lihat di bawah)

195.424 Pergerakan Pipa


(A)Operator tidak boleh memindahkan pipa saluran apa pun kecuali tekanan pada bagian saluran yang bersangkutan dikurangi hingga tidak lebih dari 50 persen dari
tekanan operasi maksimum.Pengaliran tangan untuk mengekspos pipa aktif tidak memerlukan pengurangan tekanan.

(b) Operator tidak boleh memindahkan pipa apa pun yang mengandung cairan yang sangat mudah menguap dimana material pada bagian saluran tersebut disatukan dengan pengelasan

kecuali:

(1) Pergerakan jika pipa tidak mengandung cairan yang sangat mudah menguap adalah tidak praktis;

(2) Prosedur operator berdasarkan §195.402 berisi tindakan pencegahan untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya pergerakan pipa yang berisi cairan
yang sangat mudah menguap, termasuk penggunaan peringatan, jika perlu, untuk mengevakuasi area yang dekat dengan pipa; Dan

(3) Tekanan pada bagian saluran tersebut dikurangi menjadi yang terendah berikut ini:

(i) Lima puluh persen atau kurang dari tekanan operasi maksimum; atau

(ii) Tingkat praktis terendah yang dapat mempertahankan cairan yang sangat mudah menguap dalam keadaan cair dengan aliran yang kontinu, namun
tidak kurang dari 50 psi (345 kPa) di atas tekanan uap komoditas.

(c) Operator tidak boleh memindahkan pipa apa pun yang berisi cairan yang sangat mudah menguap jika material pada bagian saluran tersebut tidak disambung dengan
pengelasan kecuali –

(1) Operator mematuhi ayat (b) (1) dan (2) pasal ini; Dan
(2) Bagian saluran tersebut diisolasi untuk mencegah aliran cairan yang sangat mudah menguap.

97
5.34 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Baik operator maupun kontraktor harus melakukan analisis penilaian risiko secara menyeluruh, memastikan bahwa semua persyaratan
di atas dipenuhi dan tidak ada kondisi eksternal lain yang dapat mengganggu kepatuhan terhadap Kode Peraturan Federal ini. Pipa yang
masih hidup tidak disarankan untuk dipindahkan ke arah atas (diangkat).

5.34 PELEDAKAN AIR TEKANAN TINGGI

5.34.1 PENDAHULUAN
Jet air bertekanan tinggi digunakan dalam berbagai cara untuk menyelesaikan tugas pembersihan dan pemotongan di bawah air. Unit-unit ini biasanya
beroperasi pada tekanan 1.000 hingga 40.000 psig dan lebih tinggi.

Peledakan air berbahaya dan dapat menyebabkan cedera serius. Praktik dan prosedur yang direkomendasikan tidak menggantikan pelatihan yang
diperlukan untuk mengoperasikan sistem peledakan air bertekanan tinggi. Cedera yang disebabkan oleh water blaster sangat rentan terhadap
infeksi dan harus segera diberikan pengobatan. Siapapun yang terkena suntikan harus segera berhenti bekerja, melapor kepada atasannya dan
mencari nasihat medis mengenai pengobatan.

5.34.2 UMUM
• Personil yang ditugaskan pada operasi peledakan air, khususnya personel selam, harus dilatih oleh personel yang berkualifikasi dan menunjukkan dengan baik
pengetahuan dan kemampuan mereka untuk melakukan suatu tugas sebelum diminta untuk melakukannya.

• Cedera dan cedera serius dapat terjadi akibat penyalahgunaan peralatan peledakan air dan penggunaan alat kelengkapan, selang, atau perlengkapan tambahan yang
tidak dipilih dengan benar. Semua komponen sistem harus diperiksa berdasarkan instruksi pabrik untuk memastikan bahwa komponen tersebut kompatibel dan
memiliki ukuran ulir serta peringkat tekanan yang benar untuk layanan yang dimaksudkan.

• Semua anggota tim penyelam (penyelam, tender dan supervisor) harus memahami peralatan yang akan digunakan dan bahaya
yang terkait dengan pengoperasiannya.
• Sebelum dioperasikan, semua peralatan harus diperiksa dari kerusakan dan penurunan kualitas, dengan perhatian khusus diberikan pada selang
bertekanan tinggi, fitting dan fungsi pemicu senjata.

• Sebelum digunakan dalam operasi penyelaman, peralatan peledakan air harus dirakit sepenuhnya dan diuji fungsinya, termasuk penghentian darurat
atau pengoperasian katup pembuangan.

5.34.3 PERENCANAAN KE DEPAN UNTUK KESELAMATAN AIR BLASTER

• Jadilah pengamat yang baik. Jagalah dirimu sendiri dan orang lain. Tinjau apa yang harus dicari dan bertindak berdasarkan apa yang Anda lihat. Gunakan Otoritas Berhenti

Bekerja Anda.

• JHA: Kondisi kerja yang tidak aman dan perilaku tidak aman merupakan penyebab utama terjadinya cedera dan kecelakaan. Identifikasi dan minimalkan risiko, dan
tetapkan tanggung jawab untuk menghasilkan lingkungan kerja yang aman.

• Wewenang Hentikan Pekerjaan: Setiap pekerja mempunyai tanggung jawab untuk menghentikan tindakan atau tugas yang tidak aman. Matikan operasi dan nilai
kembali potensi masalah. Revisi JHA Anda dan lanjutkan operasi yang aman.

• Laporkan semua insiden: Laporkan semua insiden dengan benar, dokumentasikan kejadian tersebut, dan dapatkan perawatan medis jika diperlukan. Melaporkan insiden,
betapapun kecilnya, adalah kunci pencegahan cedera.

5.34.4 POTENSI BAHAYA


• Titik aman untuk water blaster adalah piringan pecahnya. Jangan gunakan koin untuk mengganti disk. Ada alasan yang menyebabkan cakram pecah
(ujungnya salah atau tersumbat).

• Penggunaan ujung yang salah pada pistol bawah air akan merusak cakram atau menurunkan tekanan pelepasan.

• Penyelam secara tidak sengaja mengarahkan aliran tekanan depan ke dirinya sendiri, pusarnya, atau peralatannya.
• Tabung penyekat terlepas dari blok katup kontrol dan memperlihatkan rakitan nosel retro. Tidak menyadari situasinya, penyelam terus melakukan
peledakan dan secara tidak sengaja mengarahkan aliran dari nosel retro yang terbuka ke dirinya.

• Kegagalan selang atau fitting menyebabkan kebocoran aliran tekanan untuk mengenai dan melukai personel atau penyelam yang berada di bagian atas.

• Personil yang berada di bagian atas secara tidak sengaja mengarahkan aliran tekanan depan atau belakang ke diri mereka sendiri atau orang lain ketika mempersiapkan, menguji atau menggunakan

sistem.

• Puing-puing di udara yang tercipta saat menggunakan bagian atas water blaster menyebabkan partikel-partikel yang terbawa kabut masuk ke mata orang-orang di area tersebut.

• Petugas yang berada di bagian atas meregangkan punggung mereka saat menyerahkan selang.

98
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.35

• Pasokan air ke pompa habis, mati atau tersumbat, dan pompa menjadi terlalu panas dan terjadi kerusakan. (Air mendinginkan dan melumasi mesin
pompa dan, jika pompa dioperasikan dalam keadaan kering, pompa akan cepat panas dan macet.)

• Peralatan atau perlengkapan jatuh atau terjatuh dan menyebabkan cedera pada personel atau kerusakan pada pompa.

5.34.5 SEBELUM DIMULAINYA OPERASI PELEDAKAN AIR DI BAWAH AIR


Survei lokasi bawah air harus dilakukan untuk mengidentifikasi potensi bahaya. Analisis bahaya pekerjaan harus dilakukan atau ditinjau oleh tim
penyelam.

Analisis bahaya pekerjaan harus mencakup, namun tidak terbatas pada, ketentuan berikut:

• Merawat pusar penyelam dan selang air bertekanan tinggi selama operasi peledakan air.
• Sistem diberi tekanan hanya berdasarkan permintaan penyelam.

• Kemampuan untuk mematikan tekanan pada pistol dengan cepat.

• Tekanan sistem dimatikan sebelum penyelam meninggalkan lokasi kerja.

• Analisis penilaian risiko yang menyeluruh harus dilakukan jika lebih dari satu penyelam melakukan operasi peledakan air bertekanan tinggi pada saat yang
bersamaan. Jarak aman dan pertimbangan lainnya harus diberikan kepada setiap penyelam dan peralatan yang digunakan.

• Karena tingginya tingkat kebisingan yang dihasilkan, perintah dan sinyal harus disepakati dan ditinjau antara penyelam dan bagian atas.

• Perlindungan telinga bagi penyelam diperlukan. Batasi waktu paparan penyelam karena bahaya kebisingan.

• Mekanisme pemicu harus bertipe dead-man dan tidak boleh diikat ke belakang atau terjepit di arus atau posisi “terbuka” dalam keadaan apa
pun.

• Periksa dengan hati-hati pelindung nosel retro jet, karena hal ini dapat menimbulkan bahaya bagi penyelam dan selangnya jika tidak dilindungi dan disebarkan
dengan benar.

• Pemilihan nosel harus sesuai dengan tujuan pekerjaan (sudut nosel laras senapan yang lebih kecil adalah yang paling berbahaya karena
kemampuan memotongnya).

• ADCI merekomendasikan agar selang bertekanan tinggi, senjata semburan air, dan sambungan bertekanan tinggi antara unit-unit perusahaan
yang berbeda tidak cocok.

5.35 PENYELAMAN PENETRASI

PENYELAMAN PENETRASI AKAN DIPERHATIKAN RISIKONYA SECARA KECIL.

5.35.1 DEFINISI
Penyelaman penetrasi:Penyelaman yang mengharuskan penyelam untuk mengakses area yang merupakan ruang terbatas secara fisik dan tidak ada akses
langsung ke permukaan atau bel untuk pemulihan penyelam dari air melalui tender.

Ruang yang dibatasi secara fisik:Ruang bawah air apa pun yang akan membatasi kemampuan penyelam untuk memutar dirinya dari kepala hingga ujung kaki, 180
derajat, di bidang apa pun.

Akses langsung ke permukaan:Lokasi penyelaman di mana penyelam dapat dengan mudah ditarik ke permukaan dengan tender permukaan, atau
ke bel dengan tender bel dalam. Hal ini tidak berarti bahwa tidak ada halangan pada permukaan tepat di atas penyelam selama menyelam, namun
tidak ada yang membatasi penyelam untuk ditarik kembali ke titik masuk di permukaan air atau bel oleh tender bagian atas. atau bel empuk.

Penyelam yang bekerja di tikungan:Situasi di mana pusar dapat menjadi kotor atau sinyal tarikan garis dapat hilang karena konfigurasi
lokasi penyelaman yang menyebabkan ketidakmungkinan tarikan garis lurus antara permukaan lunak dan penyelam.

Area yang terbatas:Ruang terbatas adalah ruang tertutup dan hanya menggambarkan kondisi bagian atas saja. Dalam keadaan tertentu, untuk mengakses
lokasi penyelaman, kru penyelam mungkin harus transit atau bekerja dari ruang terbatas. Secara umum, ruang terbatas:

- Cukup besar dan ditata sedemikian rupa sehingga karyawan dapat sepenuhnya memasuki ruangan dan bekerja.

- Memiliki akses masuk atau keluar yang terbatas atau dibatasi. Contohnya adalah tangki, kapal, silo, tempat penyimpanan, hopper, brankas, penggalian dan lubang.

- Tidak dirancang khusus untuk dihuni manusia.


- Tidak kebanjiran.

Semua operasi bagian atas yang dilakukan dari/di ruang terbatas harus sesuai dengan persyaratan peraturan yang sesuai.

99
5.36 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.35.2 MELAKUKAN PENETRASI PENYELAMAN


Saat melakukan penyelaman penetrasi, jika pintu masuk penetrasi berada di bawah air dan tidak mudah diakses dari permukaan, maka penyelam
harus selalu dijaga di pintu masuk penetrasi dengan alat tender di dalam air. Tujuan dari tender di dalam air adalah untuk merawat pusar penyelam
yang sedang melakukan penetrasi dan untuk membantu jika penyelam memerlukan bantuan jika terjadi pusar yang kotor atau terjepit.

Dalam kondisi seperti ini, tim penyelam harus menyertakan tender/penyelam tambahan, serta tali pusat ketiga untuk penyelam siaga atas.

Ketika ada penyelam yang bekerja di sekitar tikungan di mana tali pusar kemungkinan besar akan kotor atau sinyal tarikan tali mungkin hilang, penyelam/petugas
lain di dalam air dapat dikirim untuk menjaga barisan penyelam pertama di penghalang dan melewati garis mana pun. -sinyal tarikan.

5.35.3 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM UNTUK OPERASI PENYELAM PENETRASI


• Seorang pengawas penyelaman.

• Seorang penyelam.

• Satu kapal tender di dalam air (penyelam siaga).

• Dua tender bagian atas.

(Salah satu tender bagian atas dapat bertindak sebagai Penyelam Siaga bagian atas)

5.35.4 CONTOH PENYELAMAN PENETRASI


• Contoh paling umum dari penyelaman penetrasi adalah penyelam yang memasuki pipa dan berjalan sepanjang bagian dalamnya. Hal ini umumnya memenuhi kedua
kriteria yang tercantum di atas untuk penyelaman penetrasi (ruang terbatas secara fisik dan tidak ada akses langsung ke permukaan).

• Secara umum, bekerja di bawah kapal atau tongkang tidak dianggap sebagai penyelaman penetrasi, karena penyelam biasanya dapat dengan mudah ditarik
ke permukaan di lokasi tender bagian atas.

Ada perbedaan yang jelas dan nyata antara bekerja di bawah kapal dan bekerja di dalam pipa. Dalam kasus sebelumnya, penyelam dapat
langsung diambil dengan permukaan lembut tanpa bahaya terjepit atau terbelit karena pusar umumnya dijaga dalam garis lurus
horizontal ke penyelam. Jika seorang penyelam memasuki pipa bawah air, pusarnya sering kali berbelok di sudut pintu masuk pipa, atau
bahkan di dalam pipa, dan oleh karena itu harus dirawat di titik tersebut oleh penyelam lain yang bertindak sebagai tender dalam air.
Saat melakukan penetrasi panjang, tender tambahan di dalam air mungkin diperlukan, dan perhitungan harus dilakukan untuk
memastikan volume dan tekanan gas yang memadai disalurkan ke penyelam.

5.36 OPERASI PENYELAMATAN AIR MINUM


5.36.1 UMUM
Maksud dari pedoman ini adalah untuk memenuhi beberapa persyaratan jelas yang diperlukan untuk pelaksanaan operasi penyelaman komersial
yang aman di tangki dan waduk air minum.

Semua peralatan dan tingkat awak harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati aplikasi penyelaman ini, berdasarkan pada
satu penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin diperlukan untuk setiap penyelaman
yang melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang tepat harus dilakukan untuk memastikan bahwa
jumlah personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman.

5.36.2 PROSEDUR OPERASI

5.36.2.1 Pengoperasian Fasilitas Penyimpanan Non-terisolasi

Meskipun operator fasilitas air dapat memilih untuk mengisolasi fasilitas dari sistem selama kegiatan pemeliharaan bawah air, diakui bahwa
isolasi fasilitas penyimpanan untuk melakukan pemeliharaan rutin bawah air mungkin tidak nyaman, atau bahkan tidak mungkin, sebagai akibat
dari pengoperasian sistem atau batasan desain.

Setiap operasi penyelaman yang dilakukan dengan fasilitas penyimpanan air dalam status non-terisolasi dapat menimbulkan potensi bahaya bagi penyelam. Hal
ini disebabkan oleh perbedaan tekanan yang diciptakan oleh tekanan air versus penurunan tekanan di lokasi outlet katup.

Dalam kondisi seperti itu, evaluasi situasi JHA secara menyeluruh harus dipertimbangkan selama perencanaan dan penilaian dan langkah-langkah yang tepat harus
diambil untuk memastikan bahwa penyelam dan peralatan tidak akan terkena tekanan diferensial. (Lihat Bagian 5:17: Tekanan Diferensial.)

Langkah-langkah harus diambil untuk memastikan bahwa penyelam menyadari fakta bahwa katup tertentu akan terbuka dan adanya bahaya tekanan diferensial.
Kehati-hatian harus diberikan untuk memberi penyelam lokasi katup terbuka yang terperinci dan menginstruksikan penyelam untuk menjauhi bukaan tersebut.
Operator fasilitas air HARUS mengambil bagian dalam diskusi mengenai keselamatan penyelam di fasilitas non-isolasi dan bersiap untuk mengambil tindakan
yang sesuai sesuai kesepakatan.

100
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.36

5.36.3 PENGOPERASIAN FASILITAS PENYIMPANAN TERISOLASI

Apabila operator fasilitas air memilih untuk mengisolasi fasilitas penyimpanan air untuk melakukan kegiatan pemeliharaan bawah air, fasilitas
tersebut harus dikeluarkan dari layanan dan diisolasi dari sistem sebelum dimulainya aktivitas penyelaman. Semua katup masuk dan keluar
sistem primer dan sekunder harus diverifikasi terkunci dan diberi tanda “tertutup” oleh penanggung jawab operasi penyelaman (pengawas
penyelaman).

Jika katup fasilitas penyimpanan harus diperiksa selama operasi penyelaman, katup sistem yang berada jauh di hulu atau hilir harus ditutup.

Semua katup yang penting untuk isolasi fasilitas penyimpanan air harus ditandai dalam posisi terbuka atau tertutup sesuai
kesepakatan selama perencanaan dan penilaian. Keamanan posisi katup harus terjamin, dan katup tidak boleh dibuka tanpa izin
tertulis dari penanggung jawab fasilitas perairan dan penanggung jawab operasi penyelaman (pengawas penyelaman).

Penyelam tidak boleh memasuki pipa riser dalam tangki yang ditinggikan kecuali tangki telah diisolasi, dikunci, dan ditandai sesuai dengan prosedur
Lockout/Tagout.

5.36.4 PERSYARATAN PERALATAN DAN PERSONIL

CATATAN: Sangat disarankan agar peralatan yang digunakan dalam pengoperasian ini hanya diperuntukkan bagi pengoperasian air
minum saja.

5.36.4.1 Peralatan
Semua peralatan menyelam dan lainnya yang digunakan untuk inspeksi bawah air pada fasilitas penyimpanan air minum, jika memungkinkan, harus
digunakan hanya untuk tujuan tersebut. Jika tidak memungkinkan, semua peralatan yang digunakan dalam fasilitas penyimpanan air minum harus disertifikasi
telah didesinfeksi secara menyeluruh sebelum tiba di lokasi kerja, dan penyelam yang berpakaian harus didesinfeksi lagi di lokasi air minum.

Peralatan yang akan digunakan dalam fasilitas penyimpanan air minum harus, minimal, didesinfeksi dengan terlebih dahulu menghilangkan
semua kotoran, kotoran atau zat lain yang terlihat dan kemudian direndam seluruhnya dalam larutan klorin 200 PPM selama minimal dua menit
sebelum digunakan dalam air minum. . Perendaman total berarti seluruh permukaan luar peralatan yang akan bersentuhan dengan air minum
harus terus menerus bersentuhan dengan larutan klorin 200 PPM. Penyelam berpakaian harus disemprot dengan larutan klorin 200 ppm segera
sebelum memasuki air. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur disinfeksi tersedia dari Standar Disinfeksi ANSI/AWWA.

Peralatan apa pun yang sebelumnya digunakan di lingkungan penyelaman air yang terkontaminasi tidak boleh digunakan di dalam fasilitas air minum.

Scuba tidak boleh digunakan dalam pengoperasian fasilitas air minum.

• Pakaian penyelam.Setiap penyelam harus mengenakan pakaian kering berbahan karet vulkanisasi atau bahan permukaan halus lainnya dalam kondisi baik,
bebas dari robekan, goresan, area rusak atau ketidaksempurnaan lainnya yang dapat merusak integritas pakaian tersebut atau menjadi tempat
kontaminasi bakteriologis. Selanjutnya, pakaian penyelam, termasuk helm dan pakaian selam, harus memberikan enkapsulasi dan isolasi lengkap tubuh
penyelam dari air yang dapat diminum.

• Helm menyelam.Penyelam harus mengenakan helm selam (helm keras yang menutupi seluruh kepala penyelam di lingkungan kering) yang dilengkapi
dengan komunikasi suara langsung dan pelindung leher yang dapat disegel pada pakaian tersebut, dan dapat dipasang untuk menerima sistem dana
talangan. dengan katup penutup. Selanjutnya, helm, seperti halnya semua perlengkapan dan pakaian penyelam, harus dianggap sebagai sumber
kontaminasi bakteriologis yang potensial. Penggunaan masker pita penyelam (konfigurasi masker dan pengatur pernapasan apa pun yang tidak menutupi
seluruh kepala penyelam dengan helm kering) dilarang secara khusus kecuali dalam keadaan darurat.

5.36.5 KESELAMATAN

Tidak ada standar yang dapat mencakup semua situasi yang mungkin dihadapi. JHA, akal sehat, dan perhatian ekstra dari seluruh tim penyelam
dianggap sebagai komponen penting dalam pendekatan operasi seperti ini. JHA harus diperbarui seiring kemajuan pekerjaan untuk mencerminkan
kondisi saat ini.

5.36.6 PERSYARATAN UMUM


• Untuk semua operasi penyelaman yang dimaksudkan untuk dilakukan pada bangunan yang ditinggikan, sarana penyelamatan personel dari atas bangunan
tersebut harus disediakan. Sarana yang aman dan efektif untuk menurunkan personel yang terluka dari atas tank tersebut akan disediakan.

• Sarana untuk menyelamatkan personel penyelam dari ruang tertutup atau ketinggian harus dilengkapi sesuai kebutuhan, bila diperlukan.

101
5.37 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Ketika operasi penyelaman dilakukan pada tangki yang ditinggikan, peningkatan jumlah awak harus dipertimbangkan.

5.37 OPERASI PENYELAMATAN AIR TERKONTAMINASI

Semua peralatan dan tingkat awak harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati aplikasi penyelaman ini, berdasarkan pada
satu penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin diperlukan untuk setiap penyelaman
yang melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang tepat harus dilakukan untuk memastikan bahwa
jumlah personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman.

Informasi yang disajikan pada bagian ini dihasilkan sebagai bahan panduan saja yang harus dipertimbangkan ketika merencanakan
pelaksanaan operasi penyelaman air terkontaminasi.

Pertimbangan utama selama operasi penyelaman di air yang terkontaminasi adalah meminimalkan lamanya waktu anggota tim penyelam terkena
kontaminan. Penyelaman harus dijadwalkan agar tidak memerlukan dekompresi di dalam air untuk membatasi paparan penyelam terhadap
bahaya yang ditularkan melalui air.

5.37.1 PELATIHAN
A. Semua personel yang kemungkinan akan berpartisipasi dalam operasi penyelaman air yang terkontaminasi harus menerima pelatihan yang
sesuai dengan persyaratan peraturan di area di mana operasi akan dilakukan, seperti 29 CFR 1910.120 (US OSHA) – Operasi Limbah
Berbahaya dan Tanggap Darurat (HAZWOPER).

B. Pelatihan khusus harus diberikan dalam:

• Pakaian kering.

• Alat pelindung diri untuk personel topside dan penyelam.


• Prosedur dekontaminasi, termasuk penyiapan disinfektan atau larutan lain yang akan digunakan.
• Dekontaminasi personel dan peralatan yang digunakan selama operasi.

5.37.2 EVALUASI LOKASI


Apabila operasi akan dilakukan di tempat yang airnya dicurigai atau diketahui terkontaminasi, penilaian lokasi harus dilakukan. Penilaian ini
harus mencakup:

• Setiap dugaan kontaminan dan potensi bahaya.


• Pengujian lingkungan penyelaman: Tidak selalu mungkin untuk mengetahui apakah suatu lingkungan terkontaminasi baik melalui penglihatan
atau penciuman. Setiap lingkungan penyelaman harus didekati dengan hati-hati, dan jika diduga ada kontaminasi, air harus diuji sebelum
memulai operasi.

• Angin: Dalam situasi di mana mungkin terdapat asap beracun, stasiun penyelaman, kompresor, dan personel di bagian atas harus ditempatkan menghadap
arah angin dari sumber kontaminasi ke udara.

• Arus: Baik di permukaan maupun di bawah air, penyelam harus mendekati titik sumber kontaminan yang diketahui dari sisi arus atas bila
memungkinkan. Hal ini akan memungkinkan arus membawa kontaminan menjauh dari penyelam.

• Perimeter: Jika memungkinkan, perimeter harus dibuat di sekitar stasiun penyelaman dan lokasi penyelaman untuk menjaga orang-orang yang tidak
terlindungi dari kemungkinan kontaminasi.

• Penetapan zona: Manajemen zona harus diterapkan jika memungkinkan untuk menjaga personel dan peralatan yang tidak terlindungi berada di luar zona
panas.

5.37.3 PERALATAN PELINDUNG PERSONIL TOPSIDE: PEDOMAN SELEKSI EPA


Untuk membantu pemilihan peralatan pelindung yang lengkap, termasuk pakaian pelindung dan respirator dari bahan kimia, Kantor Tanggap Darurat
dan Perbaikan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) telah menetapkan empat tingkat bahaya bahan kimia, mulai dari sangat
berbahaya atau tidak diketahui (Level A) untuk situasi di mana hanya pakaian kerja dasar (Level D) yang merupakan perlindungan yang diperlukan.
Standar OSHA merekomendasikan penggunaan pedoman ini, yang dapat membantu pengusaha dalam mematuhi persyaratan peralatan pelindung
dalam standar tersebut.

Berikut ulasan singkat pedoman EPA. Hal ini dijelaskan secara lebih rinci dalam Lampiran B standar OSHA dan Tabel 1 (di
bagian ini).

• Tingkat Amemerlukan pakaian kedap uap (enkapsulasi total) yang tidak dapat ditembus oleh bahan kimia yang akan terpapar pada pekerja.

102
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.37

Yang juga diperlukan adalah alat bantu pernapasan mandiri (SCBA) bertekanan positif yang disetujui atau respirator saluran udara bertekanan positif yang disetujui
NIOSH dengan SCBA escape yang memiliki silinder udara berdurasi tidak kurang dari lima menit. Sarung tangan luar dan dalam yang tahan bahan kimia serta
sepatu bot tahan bahan kimia dengan ujung dan betis baja juga harus digunakan.

• tingkat Bmemerlukan tingkat perlindungan pernapasan yang sama dan cakupan kulit yang menyeluruh seperti Tingkat A. Namun, pakaian
pelindung tidak harus kedap uap.

• tingkat Cmemerlukan respirator pemurni udara yang menutupi seluruh wajah atau setengah masker; pakaian percikan yang digunakan dengan sarung tangan tahan bahan

kimia bagian luar dan dalam; dan sepatu bot tahan bahan kimia dengan ujung dan betis baja.

• tingkat Dmemerlukan pakaian kerja dasar seperti baju lengan panjang, sepatu bersol keras, dan pelindung wajah atau kacamata.

A. Sebelum operasi penyelaman dilakukan di air yang terkontaminasi, penilaian risiko sangat penting. Alat pelindung diri (APD) harus dipilih
berdasarkan kemampuannya yang diketahui untuk melindungi pekerja dari bahaya spesifik yang ada atau diduga. Hal ini berlaku untuk
penyelam dan personel topside. Ada empat kategori APD bagian atas yang berbeda, dari yang paling tidak protektif (Level D) hingga
enkapsulasi total (Level A). Persyaratan untuk level ini disajikan pada Tabel 1 di bagian ini.

B.Variabel kunci yang harus diperhatikan saat memilih APD adalah:


• Identifikasi bahaya.
• Rute potensi bahaya terhadap karyawan, misalnya, terhirup, terserap oleh kulit, tertelan, dan kontak dengan mata atau kulit.

• Kinerja bahan APD, jahitan, pelindung dan semua komponen penting lainnya
• Menyesuaikan ketahanan bahan APD seperti kekuatan jahitan, sobekan, pecah dan abrasi dengan kondisi spesifik lokasi penyelaman.

• Menyesuaikan kondisi lingkungan di lokasi dengan dampak APD terhadap karyawan (misalnya, tekanan panas, hipotermia, dehidrasi, durasi tugas,
dll.).

• Pemilihan peralatan (APD). Variabel spesifik lokasi harus dipertimbangkan dan perlindungan diarahkan pada situasi terburuk jika variabel tersebut tidak teridentifikasi
secara positif. Semakin banyak yang diketahui tentang lokasi tersebut, semakin mudah untuk menyesuaikan APD yang sesuai untuk memastikan perlindungan bagi
anggota tim penyelam teratas.

TABEL 1
PEDOMAN PEMILIHAN ALAT PELINDUNG DIRI

Tingkat EPA Perlindungan Pernafasan Pakaian pelindung Perlindungan Tangan dan Kaki Perlindungan Tambahan

A
Hasil positif yang disetujui- Benar-benar merangkum • Baju
tekanan, penutup wajah pakaian pelindung bahan • Celana dalam yang panjang
penuh, alat bantu kimia yang dirancang khusus
• Topi keras
pernapasan mandiri (SCBA) untuk menahan perembesan
• Radio dua arah
oleh bahan kimia
komunikasi
atau yang ditemui

B
sistem
Sarung tangan: Sarung tangan tahan

Sebuah disetujui, positif- Pakaian bertudung tahan bahan kimia bahan kimia bagian luar dan dalam Di atas, ditambah:

tekanan, pasokan udara yang terbuat dari bahan yang tahan Pelindung wajah

respirator dengan escape terhadap bahan kimia (overall dan


Penutup boot (sekali pakai,
SCBA (minimal 5 menit jaket lengan panjang; baju terusan;
tahan bahan kimia)
durasi) satu atau dua potong pakaian tahan Sepatu bot: Tahan bahan kimia,

C
percikan bahan kimia; sekali pakai dengan ujung dan betis baja

Respirator pemurni udara dengan penutup Di atas, ditambah:semua item

wajah penuh atau masker setengah yang baju terusan tahan bahan kimia). yang mendahuluinya Escape

disetujui tank

D
Baju. Sepatu bot: Tahan bahan kimia, Di atas, ditambah:semua item yang

dengan ujung dan betis baja mendahuluinya Kacamata pengaman atau

kacamata pelindung percikan

Sarung tangan

103
5.37 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.37.4 PERALATAN DAN AKSESORIS YANG DIPAKAI ATAU DIBAWA PENYELAM


A. Pemilihan peralatan yang dikenakan oleh penyelam harus didasarkan pada tingkat perlindungan kontaminasi yang diperlukan. Konfigurasi peralatan
berikut hanyalah rekomendasi. Tanggung jawab pemilihan peralatan dan teknik penyelaman harus dilakukan oleh orang yang terlibat dalam aktivitas
penyelaman sebagaimana diidentifikasi dalam rencana penyelaman dan/atau analisis keselamatan kerja.

B. Peralatan yang menunjang penyelam juga harus sesuai dengan kontaminan yang mungkin ditemui.
C. Ada tiga tingkat perlindungan untuk perlengkapan dan aksesori yang dikenakan penyelam, dari yang paling protektif (Tingkat Satu) hingga yang paling
tidak protektif (Tingkat Tiga). Persyaratan untuk level ini disajikan pada Tabel 2 di bagian ini.

D. Semua peralatan yang dikenakan penyelam harus diuji integritas dan fungsinya sebelum operasi penyelaman.

MEJA 2
PERALATAN DAN AKSESORIS YANG DIPAKAI ATAU DIBAWA PENYELAM
TINGKAT SATU TINGKAT KETIGA
TINGKAT KEDUA
(Paling Protektif) (Paling Tidak Protektif)

• Untuk menyelam di perairan yang mengandung • Kontaminasi biologis atau kimia yang akan menimbulkan dampak • Direkomendasikan untuk menyelam di
kontaminasi biologis, bahan bakar minyak, minyak kesehatan jangka pendek namun tidak menyebabkan cedera, perairan yang dianggap memiliki risiko
pelumas, dan bahan kimia industri yang diketahui kecacatan atau kematian yang berkepanjangan kesehatan minimal
menyebabkan risiko kesehatan jangka panjang atau
• Pusar yang dilengkapi permukaan dengan pakaian kering dengan • Pusar yang dilengkapi peralatan scuba/permukaan
kematian
tudung terpasang dan tertutup, sarung tangan dan sepatu bot dengan masker setengah atau masker penuh,

• Penyelam yang memakai helm dan pakaian kering tidak pakaian terusan anti gesekan, serta pelindung

berpori yang dipadukan dengan sepatu bot tangan dan kaki


• Masker seluruh wajah yang melapisi penutup wajah
terpasang, sarung tangan, dan sistem pembuangan
tudung setelan kering
saluran balik atau katup pembuangan ganda

CATATAN: Penggunaan perlindungan Tingkat Satu


harus mempertimbangkan kompatibilitas bahan
kimia dari peralatan yang digunakan dan dampak
kontaminasi yang ditularkan melalui air ke dalam
peralatan. (Konsultasikan data pabrikan).
Menyelam di perairan yang mengandung bahan
kimia kuat atau kontaminasi nuklir dimana
paparan kecil sekalipun dapat menyebabkan
ancaman serius memerlukan pertimbangan dan
perencanaan khusus, tindakan pencegahan
peralatan, dan pelatihan.

Setiap pelanggaran yang nyata atau dicurigai terhadap sistem penyelaman Tingkat Satu menyebabkan penghentian segera operasi penyelaman.

5.37.5 PROSEDUR DEKONTAMINASI


Dalam situasi penyelaman tertentu yang sangat terkontaminasi, prosedur berikut dapat diterapkan namun tidak selalu berlaku untuk setiap pekerjaan:

A. Area di sekitar stasiun kendali penyelaman dapat dibagi menjadi tiga zona untuk isolasi kontaminasi yang tepat. Zona yang berada tepat di
sekitar titik masuk/keluar air dianggap “kontaminasi tinggi”. Zona di mana penyelam dan perlengkapannya bergerak setelah dekontaminasi
awal disebut “kontaminasi rendah”. Zona terakhir yang dilalui penyelam setelah mereka didekontaminasi dan semua perlengkapan menyelam
dilepas adalah zona “bersih”.

B. Sistem kode warna yang efektif dapat digunakan untuk mengkomunikasikan dengan jelas titik demarkasi area dekontaminasi. Salah satu sistemnya adalah dengan
menggunakan warna merah untuk mengidentifikasi semua area “tinggi”, kuning untuk area “rendah” dan hijau untuk area “bersih”. Jika memungkinkan, zona “bersih”
harus ditempatkan menghadap arah angin dari zona yang terkontaminasi.

C.Bilas air tawar awal:Semprotkan sebagian besar kontaminan menggunakan bilas air tawar jernih bertekanan tinggi. Jika limbah tidak perlu ditangkap,
mulailah menyiram penyelam saat ia pertama kali keluar dari air untuk membatasi jumlah kontaminan yang berpindah ke stasiun penyelaman.

• Berhati-hatilah dengan mengarahkan aliran air menjauh dari titik-titik kebocoran pada anjungan penyelam, seperti katup buang, sambungan segel, dll. Semburan air
bertekanan tinggi yang diarahkan ke titik-titik kebocoran tersebut dapat menyuntikkan kontaminan ke dalam alat pelindung dan ke dalam peralatan penyelam.
kontak dengan penyelam. Kehati-hatian harus diberikan untuk memastikan penghilangan sebagian besar kontaminan pada tahap ini agar langkah dekontaminasi
selanjutnya mendapatkan efektivitas yang maksimal.

104
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.37

D.Pakaian luar:Jika terdapat kemungkinan yang masuk akal untuk menghadapi kontaminan yang besar dan melekat selama penyelaman, penggunaan pakaian
luar sekali pakai sangat dianjurkan. Pakaian pelindung sekali pakai yang terbuat dari bahan berbahaya dapat diberikan kepada penyelam setelah dia
dilengkapi dengan seluruh peralatan selam.

• Tidak ada upaya untuk membuat pakaian luar tersebut kedap air. Tindakan tersebut dapat mempersulit penyelaman dengan menciptakan kantong udara
yang dapat mempengaruhi daya apung penyelam. Saat penyelam tiba di stasiun penyelaman, pakaian luarnya harus dipotong untuk memungkinkan
dekontaminasi penyelam dan peralatannya. Pada saat ini, pelepasan peralatan selam seperti tali pengaman, sabuk pemberat, tangki pasokan gas
darurat (bailout), dll., harus dilakukan dengan barang-barang tersebut telah didekontaminasi dengan benar.

e.Gosok ke bawah:Setelah penyelam pertama kali dibilas dan peralatannya dilepas, ia dapat digosok dengan sikat sintetis berbulu kaku dan
larutan pembersih sesuai kebutuhan. Sikat bergagang panjang dapat memudahkan proses pembersihan. Sikat genggam dapat digunakan
untuk pembersihan menyeluruh pada helm selam dan antarmuka bendungan leher.

• Setelah penyelam digosok secara menyeluruh dengan larutan pembersih dari ujung kepala sampai ujung kaki, ia harus dibilas dengan air bersih.
Perhatian harus diberikan untuk memastikan penyelam telah dibersihkan dari semua kontaminasi yang terlihat, terutama di area yang berdekatan
dengan bendungan leher, helm, dan pakaian kering.

• Komposisi larutan pembersih harus sesuai untuk menghilangkan kontaminan.


F.Menanggalkan pakaian penyelam:Setelah penyelam telah didekontaminasi secara memadai dan dipindahkan ke zona “kontaminasi rendah”, peralatan
selam harus dilepas. Pertama, lepaskan mekanisme penguncian dari helm untuk mengeringkan pakaian dan lepaskan helm. Kemudian, lepas pakaian kering
dan sarung tangan, dan terakhir pakaian dalam.

• Jika tidak ada indikasi bahwa anjungan penyelaman telah dilanggar selama penyelaman, penyelam dapat melanjutkan ke zona “bersih” dan, jika
memungkinkan, mandi setelah penyelaman.

• Jika terdapat indikasi positif adanya paparan kontaminan pada kulit, tindakan dekontaminasi tambahan mungkin diperlukan.
G.Peralatan bersih:Setelah dikeluarkan dari penyelam, semua peralatan harus menjalani dekontaminasi sekunder.

H.Menangkap limbah:Dalam beberapa keadaan, semua cairan yang digunakan untuk membilas, mencuci, dan membilas kembali penyelam dan
peralatannya perlu dikumpulkan, lalu membuangnya dengan cara yang sesuai untuk bahan berbahaya. Jika perlu, prosedur di atas perlu diubah
untuk memastikan bahwa semua prosedur dekontaminasi dilakukan di area pengambilan yang kedap air.

5.37.6 EVALUASI DAN IDENTIFIKASI BAHAYA


A. Jika dicurigai adanya ancaman bahaya kimia, pertimbangkan untuk melakukan tinjauan historis terhadap lokasi tersebut. Hal-hal seperti riwayat tumpahan,
keberadaan bahan kimia yang diketahui, volume bahan kimia, pembuangan aktif, kualitas udara, sifat operasi saat ini dan di masa lalu, dan keberadaan zat
yang sangat berbahaya harus diperiksa. Petugas keselamatan fasilitas, pengawas instalasi atau teknisi dapat memberikan informasi yang berguna.

B. Saat merencanakan operasi penyelaman di air yang terkontaminasi, suhu air perlu diperhitungkan saat menentukan peralatan yang
tepat untuk digunakan.
C. Tanyakan kepada lembaga kualitas air setempat, negara bagian atau federal untuk mendapatkan saran terkini mengenai biotoksin, patogen yang ditularkan melalui air,

kontaminasi mikroba, saran mengenai ikan atau kerang, penutupan pantai atau peristiwa badai, yang mana hal-hal tersebut mungkin mengindikasikan adanya polutan.

D. Jika diduga ada kontaminan berbahaya, pertimbangkan pengambilan sampel dan analisis air atau sedimen. Laboratorium yang dipilih dapat
menyediakan wadah dan prosedur yang tepat untuk pengumpulan, penanganan, dan pengiriman sampel.

e. Jika polutan telah teridentifikasi, alat uji cepat di lokasi untuk bahan kimia tertentu dalam sedimen atau air, dalam beberapa kasus, tersedia.

Jika diketahui terdapat kontaminasi parah di lokasi operasi penyelaman yang direncanakan, pertimbangan harus diberikan untuk menggunakan ROV jika
memungkinkan.

F. Detektor genggam untuk memantau sekelompok bahan kimia di udara, seperti bahan organik yang mudah menguap, dapat digunakan untuk:

• Masuk pertama kali ke area pementasan selama mobilisasi jika kualitas udara tidak diketahui.

• Pemantauan terus menerus dengan alarm selama operasi penyelaman untuk memberitahukan peserta dengan cepat jika terjadi perubahan kualitas udara.

• Memindai penyelam saat keluar dari air dan setelah dekontaminasi untuk menentukan apakah ada kontaminan.

G. Daftar bahan kimia yang sangat berbahaya yang dapat dengan mudah menembus peralatan selam atau menyebabkan bahaya besar setelah terpapar sebentar dapat
diperoleh dari produsen pakaian tersebut. Jika penyelam atau awak kapal bagian atas mencurigai adanya paparan, darah, urin, atau sampel biologis lainnya dapat
dikumpulkan untuk pemeriksaan medis.

105
5.38 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.38 PEDOMAN YANG DIREKOMENDASIKAN HIDROGEN SULFIDE (H₂S)


5.38.1 TUJUAN
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memberikan pedoman dalam mengidentifikasi, melatih, dan memantau kesehatan dan keselamatan personel
yang berpotensi terpapar uap atau gas Hidrogen Sulfida (H₂S).

CATATAN: Ini adalah pedoman minimal. Kontraktor dan operator harus mencari arahan dan prosedur terkini dari sumber yang
tepat.

5.38.2 RUANG LINGKUP

Prosedur ini menguraikan peralatan yang diperlukan untuk mengerjakan proyek yang berpotensi terkontaminasi H₂S, prosedur evakuasi yang
direkomendasikan, alarm untuk deteksi H₂S, serta pedoman pelatihan dan medis.

5.38.3 TANGGUNG JAWAB


Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua komponen berada pada tempatnya untuk mematuhi pedoman ini. Mereka juga
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pelatihan, kualifikasi, sertifikasi, dan persyaratan medis yang tepat telah dipenuhi oleh personel.
Departemen HSE harus menyediakan informasi terkait apa pun di lokasi kerja kepada personel perusahaan untuk memastikan kepatuhan. Kontraktor
juga bertanggung jawab untuk menetapkan “Rencana Evakuasi / Kontinjensi H₂S” yang dapat disesuaikan dengan proyek tertentu bila diperlukan.
Direkomendasikan agar Manajemen Perubahan (MoC) formal dilakukan jika diperlukan perubahan terhadap rencana evakuasi/kontinjensi yang
disebutkan di atas.

5.38.4 PROSEDUR

5.38.4.1 Definisi
Hidrogen Sulfida (H₂S) adalah gas yang tidak berwarna, sangat beracun, mudah terbakar, dan memiliki bau khas seperti telur busuk pada konsentrasi
hingga 100 bagian per juta. Tergantung pada kondisi lingkungan, bau khas H₂S mungkin tidak terdeteksi, meskipun terdapat gas. H₂S juga disebut
sebagai “gas asam” atau “gas saluran pembuangan”. Hal ini tidak terbatas pada satu area atau sektor industri penyelaman komersial. H₂S tidak terlihat
dan mampu menghancurkan material seperti baja dan karet.

• Pada 200ppm – Gejala: mata dan tenggorokan terasa terbakar, dan sakit kepala parah

• Pada 600ppm – mematikan tanpa perawatan medis segera


• Pada 1000ppm – mematikan dengan sedikit peluang untuk bertahan hidup

5.38.4.2 Pedoman Operasional H₂S


Semua proyek yang berpotensi terkontaminasi H₂S harus memiliki rencana kontinjensi H₂S yang disesuaikan dengan area dan ruang lingkup pekerjaan yang akan
dilakukan. Personel harus memahami rencana tersebut dan terlatih serta memenuhi syarat untuk melaksanakannya.

Disarankan agar pedoman berikut diikuti untuk personel, peralatan, dan penerapan rencana darurat jika H₂S dapat
menimbulkan bahaya terhadap operasi:

• Personil harus terlatih dan memahami OSHA 29 CFR 1910.134 yang menguraikan perlindungan pernafasan. Alat Bantu Pernafasan
Mandiri (SCBA) harus digunakan.
• Titik kumpul darurat harus ditetapkan untuk personel yang memiliki peralatan pernapasan yang memadai.
• Latihan terjadwal harus dilakukan selama proyek berlangsung. Direkomendasikan juga agar latihan terjadwal dilakukan secara berkala
untuk semua personel proyek.
• Semua peralatan (alarm, alat bantu pernapasan, kompresor, botol HP, dan paket darurat, dll.) harus tersedia di lokasi
proyek. Peralatan ini harus diperiksa sebelum mobilisasi dan dokumentasi pemeriksaannya harus tersedia di lokasi proyek
untuk ditinjau.
• Semua alarm H₂S harus dianggap sebagai pelepasan yang sebenarnya.

• Setelah pelepasan, semua area di lokasi kerja harus diperiksa secara menyeluruh dan semua ruangan diberi ventilasi. Masuk kembali ke lokasi kerja
memerlukan verifikasi tidak adanya H₂S.

5.38.4.3 Operasi Penyelaman


Jika alarm H₂S diaktifkan:

• Semua operasi penyelaman harus dibatalkan.

• Semua personel topside harus dilengkapi dengan peralatan SCBA atau BIBS.

106
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.38

• Semua penyelam harus beralih ke gas pernapasan darurat dan mulai naik ke permukaan. Penyelam dalam keadaan jenuh sebaiknya dikembalikan ke kompleks
penyelaman saturasi.

• “Rencana Evakuasi / Kontinjensi H₂S” harus segera diberlakukan.


• Komunikasi dan koordinasi antara Dive Supervisor dan Vessel Captain/Barge Superintendent akan menentukan pergerakan kapal atau tongkang.
Untuk operasi di darat, Supervisor Selam akan berinteraksi dengan personel yang ditunjuk sebagaimana diuraikan dalam rencana darurat
spesifik pekerjaan. Rencana kontinjensi spesifik pekerjaan harus diselesaikan oleh Kontraktor.

Rencana Kontinjensi Khusus Proyek H₂S harus berisi:

• Lokasi proyek
• Informasi perwakilan klien
• Informasi kapal
• Nama dan nomor kontak untuk klien dan semua manajer proyek
• Tanggal mobilisasi proyek
• Informasi sub-kontraktor (jika ada)
• Informasi dukungan dok
• Peralatan dan informasi pelatihan
• Rencana darurat dan kontak

107
5.39 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.39 KAPAL BAWAH AIR (UWSH) UNTUK KAPAL KARGO/FREIGHTER


5.39.1 TUJUAN
Tujuan dari bagian ini adalah untuk memberikan pedoman untuk mendefinisikan berbagai tugas yang terkait dengan pertimbangan
keselamatan, pedoman operasional yang direkomendasikan, dan pelatihan untuk melakukan operasi peternakan kapal bawah air untuk
kapal kargo/pengangkut di lautan (kapal kargo umum, kapal kontainer, kapal tanker, kapal curah kering, kapal serba guna, kapal reefer),
kapal besar, MODU, dan kapal pesiar.

CATATAN: Ini adalah pedoman minimal. Sebelum memulai operasi penyelaman, penilaian risiko (RA) dan analisis bahaya pekerjaan (JHA)
harus diselesaikan dan semua anggota tim penyelam, termasuk nakhoda kapal dan kepala teknisi harus hadir pada pertemuan keselamatan
pra-penyelaman. . Peningkatan tingkat pengawakan dan peralatan tambahan mungkin diperlukan tergantung pada ruang lingkup operasi.

5.39.2 TANGGUNG JAWAB


Kontraktor penyelaman bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua komponen berada pada tempatnya untuk mematuhi pedoman ini.
Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa personel telah memenuhi pelatihan, kualifikasi, sertifikasi, dan persyaratan medis yang
tepat. Kontraktor penyelaman juga bertanggung jawab untuk mendapatkan izin lokal dan menetapkan rencana penyelaman yang dapat disesuaikan
dengan operasi peternakan kapal tertentu bila diperlukan. Direkomendasikan agar Manajemen Perubahan (MoC) formal dilakukan jika diperlukan
revisi terhadap rencana penyelaman.

5.39.3 UMUM
Peternakan kapal mencakup semua aspek pemeliharaan, pembersihan, perbaikan, dan pemeliharaan umum lambung kapal, pelengkap dan
peralatan bawah air kapal (pendorong, kemudi, baling-baling, peti laut, saluran masuk dan keluar pelapisan lambung), termasuk perbaikan lubang
pin, penggantian anoda, dan pengelasan cofferdam untuk mengisolasi retakan.

5.39.3.1 Peternakan kapal bawah air meliputi operasi berikut:


• Pembersihan lambung bawah air untuk menghilangkan organisme pengotoran. Pembersihan tersebut dapat dilakukan pada seluruh lambung kapal atau bagian tertentu, seperti baling-

baling, kemudi, poros, terowongan pendorong, lunas lambung kapal, pelindung katodik, sirip penstabil, dan kisi-kisi peti laut. Inspeksi sebelum/sesudah lambung kapal harus diselesaikan

sebelum dan/atau setelah seluruh pekerjaan bawah air. Pembersihan lambung kapal dapat dilakukan oleh penyelam dengan menggunakan peralatan genggam atau peralatan penyikat

mekanis yang dapat digerakkan sendiri, pancaran air, atau pengikis.

• Pengujian non-destruktif atau inspeksi lambung kapal, termasuk survei pencemaran, inspeksi terhadap kerusakan yang diketahui atau diduga terjadi pada
lambung kapal, pelengkap, peralatan atau pelapis bawah air, dan inspeksi terhadap perbaikan sebelumnya. Beberapa metode dapat digunakan, termasuk
inspeksi visual, perekaman video, pengujian partikel magnetik dan pengujian ketebalan ultrasonik.

• Pelapisan bawah air dilakukan untuk memperbaiki pengecatan/dan epoksi setelah inspeksi atau perbaikan, atau bila sebagian kecil lapisan
telah rusak atau telah dipoles. Cat bawah air atau epoksi bawah air yang sesuai dapat diaplikasikan oleh penyelam menggunakan kuas/
rol atau dengan tangan untuk epoksi.

• Pembungkus fiberglass bawah air dapat digunakan untuk perbaikan lambung kapal atau perbaikan lapisan pelindung poros baling-baling. Perbaikan pelapis poros fiberglass
umumnya dilakukan di habitat kering yang dipasang di atas poros, sehingga memungkinkan akses melalui bagian bawah yang terbuka bagi penyelam. Poros dibersihkan
terlebih dahulu sebelum dibungkus dengan lapisan selubung baru.

• Penggantian Proteksi Katodik, termasuk sistem pengorbanan dan/atau Impressed Current Cathodic Protection (ICCP).

• Pengelasan bawah air dilakukan di habitat kering atau hiperbarik yang terendam, atau di dalam air. Kode Pengelasan Bawah Air AWS D3.6M:2010
mendefinisikan variabel penting yang terkait dengan pengelasan bawah air (misalnya karakteristik perpindahan logam, perilaku pemadatan, tampilan las,
sifat mekanik, dll.) dan untuk menjelaskan prosedur pengelasan dan inspeksi sehingga pekerjaan memiliki tingkat kualitas yang diketahui dapat dengan
mudah ditentukan. Standar Pengelasan Bawah Air AWS D3.6 saat ini merupakan satu-satunya standar yang tersedia untuk kualifikasi pengelasan bawah air
basah atau hiperbarik. Sebelum melakukan pengelasan basah atau hiperbarik, kontrak penyelaman harus membuat tukang las/penyelam memenuhi syarat
untuk mengikuti prosedur yang ada atau memenuhi syarat prosedur mereka sendiri untuk kelas pengelasan yang sesuai dengan aplikasi mereka.

• Kerusakan lapisan pada kemudi, kubah sonar lambung dan pelengkapnya dapat diperbaiki oleh penyelam. Hal ini memerlukan penghilangan karet
yang rusak, persiapan permukaan dan penerapan tambalan karet menggunakan perekat yang sesuai.

• Inspeksi NDE pada kapal yang berada di bawah garis air, yang mencakup survei visual umum pada area spesifik yang memerlukan pengukuran lambung/
ketebalan atau lapisan las yang memerlukan inspeksi gelombang geser.

• Menghapus penghalang dari pendorong, baling-baling atau kemudi kapal.


108
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.39

CATATAN: Beberapa dari operasi ini akan melepaskan sejumlah bahan berbahaya ke dalam air, khususnya operasi pembersihan lambung kapal, yang
akan melepaskan racun antifouling. Peternakan kapal bawah air dapat menyebabkan dampak buruk terhadap lingkungan karena sejumlah besar
tembaga dan seng dilepaskan oleh pengikisan lambung bawah air. Organisme biofouling asing juga dapat dilepaskan selama proses ini. Peraturan
lingkungan mengenai pelepasan bahan-bahan ini berbeda-beda di setiap lokasi dan harus dipertimbangkan sebagai bagian dari rencana proyek.

5.39.3.2 Keselamatan di Peternakan Kapal

• Sangat penting bagi penyelam untuk memahami bagaimana kapal dibangun dan memahami terminologi yang digunakan untuk menggambarkan berbagai
area dan bagian kapal.

• Penilaian harus dilakukan terhadap kesesuaian kapal tempat penyelaman peternakan dilakukan. Ukuran kapal, ruang dek kerja yang tersedia,
ruang yang memadai untuk peralatan dan perbekalan, serta ruang yang memadai untuk mengatasi keadaan darurat terkait penyelam harus
dipertimbangkan. Reaksi dari bekerja di samping kapal besar yang mengalami gelombang besar dan naik turun, serta pengaturan tambatan juga
harus dipertimbangkan.

• JHA dan RA menyeluruh harus dilakukan sebelum operasi penyelaman.

• Semua penyelam harus dinyatakan sehat untuk menyelam sebelum memulai operasi.

• Sarana untuk pemulihan yang aman bagi penyelam yang cedera/tidak sadarkan diri harus tersedia di lokasi penyelaman.

• Semua mesin yang diidentifikasi dalam JHA/RA yang menimbulkan risiko bagi penyelam harus dikontrol secara memadai menggunakan
lockout-tagout (LOTO) dan hierarki kendali yang sesuai.

• Harus ada prosedur pengelolaan pusar yang memadai untuk mencegah penyelam mengakses saluran masuk air hidup.

• Rambu peringatan LOTO harus dipasang di anjungan dan konsol ruang kendali.

• Pastikan kriteria LOTO diterapkan pada kapal penempatan penyelam mana pun jika digunakan.

• Semua penahan jangkar/kunci rantai harus terpasang.

• Pengumuman secara berkala harus disampaikan dari anjungan kapal bahwa penyelam berada di dalam air, dan tidak melakukan penyedotan atau
pembuangan ke laut, mengoperasikan peralatan penggerak atau kemudi atau membayar tambatan atau jangkar.

• Manajemen pusar penyelam harus dibuat dengan mempertimbangkan semua bahaya yang teridentifikasi.

• Penyelam harus dilarang transit lebih jauh dari lunas kapal dari sisi masuk, yaitu sisi tempat penyelam dirawat.

• Jarak perjalanan penyelam harus relatif terhadap pasokan gas darurat yang dipakai penyelam dan durasi pada kedalaman kerja.

• Menjembatani rencana tanggap darurat kontraktor penyelaman dengan rencana tanggap darurat kapal harus
dilakukan.

• Tidak ada pekerjaan yang boleh dilakukan di atas lokasi kerja penyelam (tidak boleh ada perancah, operasi pengangkatan, perbaikan, dll.).

• Penilaian harus dilakukan ketika bekerja di dermaga untuk mengetahui risiko lain di darat seperti saluran masuk air laut, saluran keluar dari
saluran air, dan lain-lain.

• Pertimbangan situasi tekanan diferensial harus dipertimbangkan apabila lambung kapal pecah.

• Bendera Alpha dan semua tanda peringatan operasi penyelaman lainnya harus dipasang sesuai kebutuhan.

• Pembaruan kondisi cuaca secara berkala harus dilakukan.

• Draf kapal, kedalaman lambung kapal, dan waktu pasang surut harus diperiksa. Pastikan kedalaman yang aman berada di bawah kapal untuk mencegah
penyelam terjebak atau tertindih di bawah lambung kapal saat air surut atau jika permukaan sungai turun. Lalu lintas kapal yang lewat bisa berbelok

109
5.39 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

dari area “aman” menjadi area bahaya hantaman. Hal ini juga dapat mencakup bongkar muat perbekalan dan material (atau
bunkering) saat penyelam berada di dalam air.

• Pastikan Penjaga Pantai (atau Otoritas Maritim) setempat dan Syahbandar telah diberitahu mengenai operasi penyelaman apa pun. Waspadai lalu
lintas kapal dan miliki metode (radio VHF, dll.) untuk berkomunikasi dengan lalu lintas jika diperlukan. Pastikan lalu lintas kapal lokal yang
diketahui (kapal tunda, dll.) mengetahui pengoperasian tersebut dan telah diinstruksikan untuk menjaga jarak yang aman.

• Pertimbangkan kedekatan kapal yang berdekatan dan apakah kapal tersebut memerlukan isolasi (kapal selam, dll.).

• Pertimbangkan apakah bahaya yang tidak terkait dengan kapal memerlukan isolasi – pemasukan/pelepasan dari dermaga dan bahaya yang berbeda (misalnya
pintu pengunci/ dok kering) dan kapal lain yang mungkin berada di samping atau tepat di depan atau belakang kapal yang sedang diselami.

• Pertimbangkan sapuan benda jatuh di sekeliling kapal.

• Survei harus dilakukan untuk baling-baling atau perangkat kemudi yang kotor.

• Direkomendasikan untuk menggunakan downline untuk gergaji, scrubber, dan peralatan berat lainnya yang digunakan untuk menghilangkan serpihan.

CATATAN: Saat bekerja di kapal yang retak atau diduga bocor, pompa internal harus dihentikan untuk mencegah cedera tekanan diferensial pada penyelam yang
bekerja di lambung kapal. Semua investigasi hanya boleh dilakukan ketika kapal berada di pelabuhan atau dalam cuaca tenang – gelombang dapat
menyebabkan perbedaan tekanan pada retakan yang lebih besar.

Lockout-Tagout (LOTO)adalah prosedur keselamatan yang digunakan dalam industri penyelaman dan maritim komersial untuk memastikan bahwa mesin
yang berpotensi menimbulkan bahaya (pendorong, saluran masuk, kemudi, baling-baling, sistem ICCS) dimatikan dengan benar dan tidak dapat dihidupkan
kembali sebelum pemeliharaan selesai. atau pekerjaan perbaikan. Hal ini mensyaratkan bahwa sumber energi berbahaya harus “diisolasi dan dibuat tidak
beroperasi” sebelum pekerjaan dimulai pada peralatan tersebut. Sumber listrik yang terisolasi kemudian dikunci, dan tanda dipasang pada kunci yang
mengidentifikasi personel yang ditunjuk yang memasangnya. Pengawas penyelaman kemudian memegang kunci, memastikan bahwa hanya personel yang
ditunjuk yang dapat melepas kunci dan menghidupkan kembali mesin. Beberapa kapal mungkin terlalu besar atau rumit untuk diisolasi sepenuhnya. Dalam hal
ini LOTO dilakukan pada segmen-segmen kapal. Dalam skenario ini penyelam harus ditahan secara fisik menggunakan gerbang emas atau sistem serupa
untuk memastikan bahwa ia tidak keluar dari zona aman. Zona penyangga keamanan seluas 16,5 kaki (5 meter) harus diterapkan untuk memastikan
kepatuhan.

CATATAN: ADCI mengamanatkan bahwa metode Lockout-Tagout digunakan ketika operasi peternakan kapal dilakukan.

• Sebelum operasi penyelaman dimulai pada lambung kapal, pengawas penyelaman harus terlebih dahulu bertemu dengan nakhoda (atau rekannya) dan chief
engineer dan mengunci semua mesin dengan saluran masuk, termasuk mesin utama. Dokumen yang ditandatangani dan kepemilikan kunci (oleh
supervisor penyelaman) untuk kunci tersebut adalah satu-satunya konfirmasi bahwa prosedur penguncian telah diikuti. Tergantung pada jenis kapalnya,
barang-barang lain yang mungkin perlu dikunci termasuk (namun tidak terbatas pada):
HaiPendorong
HaiPompa Kemudi
HaiPeti Laut
HaiZ Drive
HaiSistem propulsi pod
HaiTerkesan saat ini sistem proteksi katodik
Haitiang transduser HiPAP dan sonar.
• Mesin utama dan seluruh pendorong harus dikunci. Jika diperlukan, teknisi harus diminta untuk menahan poros utama agar tidak berputar jika ada
arus yang kuat. Selain itu, harus ada penekanan pada pengekangan fisik pada pendorong untuk mencegah pergerakan yang disebabkan oleh
arus kuat. Untuk pembangkit listrik tenaga uap, putaran interlock roda gigi turbin pada baling-baling tidak boleh melebihi 0,2 rpm. Perencanaan
yang cermat dan perhatian khusus harus diberikan selama pengoperasian apa pun saat baling-baling
berada dalam rotasi konstan. Pada kapal besar Anda dapat mengisolasi bagian depan kapal dan memasang batas “GO” – “NO GO” dan membiarkan bagian belakang
tersedia untuk kemudi (menyelam jauh ke depan dari bagian tengah kapal). Air yang mengalir akan menyebabkan baling-baling berputar perlahan, sehingga mungkin
menjerat penyelam. Melewati lalu lintas kapal dapat menyebabkan baling-baling berputar. Pada kapal yang lebih kecil, kunci pas pipa pada porosnya berfungsi dengan
baik. Poros kapal juga dapat diamankan agar tidak berputar dengan rantai jatuh.
o Kepatuhan Lockout-Tagout HARUS memiliki lima komponen berikut:
N Prosedur Lockout-Tagout (Dokumentasi)
N Pelatihan Lockout-Tagout (untuk karyawan yang berwenang dan karyawan yang terkena
N dampak) Kebijakan Lockout-tagout (Program)
N Perangkat dan Kunci Lockout-Tagout
N Audit Lockout-Tagout – Setiap 12 bulan, setiap prosedur harus ditinjau serta peninjauan terhadap karyawan
yang berwenang.
• Penting untuk memastikan bahwa tidak ada peralatan bantu di kapal yang dinyalakan secara otomatis jika peralatan tersebut memiliki saluran
masuk di luar lambung kapal.

110
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.39

5.39.4 RENCANA PENYELAMAN

Rencana penyelaman harus jelas dan ringkas. Ini harus mencakup secara memadai:

• Semua perencanaan pra-pekerjaan dan kondisi lingkungan, dengan masukan dan persetujuan dari nakhoda kapal, kepala teknisi, dan nakhoda
pelabuhan, jika diperlukan.

• Peta, gambar, manual, atau dokumen lain apa pun yang relevan dengan operasi penyelaman.

• Penugasan tanggung jawab untuk semua personel selama operasi penyelaman.

• Dokumentasi seluruh peralatan, perkakas, dan bahan yang dibutuhkan.

• Teknik menyelam dan meja/jadwal yang akan digunakan.

• Prosedur dan kontak darurat (Peralatan P3K dan Peralatan Administrasi O2 Darurat

• Garis besar rinci mengenai operasi penyelaman, termasuk aplikasi penyelaman yang digunakan.

• Persyaratan dan lokasi kedekatan ruang dekompresi.

• Rincian sistem izin kerja dan hubungan antara tim penyelam dan awak kapal, termasuk cara mempengaruhi dan
mengendalikan isolasi sistem dan mesin kapal yang dapat membahayakan keselamatan penyelam dan personel
pendukung. Isolasi yang aman terhadap mesin kapal perlu dipertahankan sampai operasi penyelaman berhenti dan
semua penyelam dipastikan bersih dari air oleh pengawas dan penghentian izin kerja.

• Prosedur operasi pasca penyelaman.

• Tindakan pencegahan keselamatan (akses/keluar [peluncuran dan pemulihan] penyelam ke lokasi kerja, termasuk metode pemulihan penyelam
yang tidak sadarkan diri).

• Pengawasan dan koordinasi dengan seluruh operasional crane dan ROV. Pembatasan operasi kerja di sisi luar dan pengangkatan di
sekitar operasi penyelaman.

• Penilaian risiko dilakukan.

• Keterpencilan lokasi kerja dan akses terhadap layanan darurat mungkin memerlukan tingkat kompetensi medis dan peralatan yang lebih tinggi agar
segera tersedia di lokasi penyelaman.

• Memulihkan penyelam yang terluka/tidak sadarkan diri dari kedalaman kerja ke tempat yang aman untuk mendapatkan perawatan, dan perawatan lanjutan, termasuk
kemungkinan kompresi ulang memerlukan rencana spesifik lokasi.

• Rencana untuk melakukan latihan darurat untuk menguji efektivitas rencana darurat.

• Verifikasi kesiapan peralatan pendukung kehidupan dan darurat.

• SIMOPS, misalnya pergerakan kapal permukaan, pengelolaan masyarakat umum, operasi di sekitar.

• Pengaturan lalu lintas laut oleh Syahbandar/otoritas pelabuhan. Kerjasama antara tim penyelam dengan Syahbandar untuk kemungkinan
pembatasan lalu lintas kapal di kawasan dan pada saat menyelam di drydock.

• Subkontraktor atau otoritas teknis mana pun yang memberikan dukungan atau konsultasi.

• Rencana Tanggap Darurat Khusus Lokasi harus ada di lokasi penyelaman.

111
5.39 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5.39.5 PERSYARATAN PERSONIL MINIMUM

Karena beragamnya tugas dan kondisi yang berbeda-beda yang dilakukan sebagai “Peternakan Kapal”, tingkat awak minimum yang diperbolehkan
oleh ADCI untuk mode penyelaman yang dilakukan adalah minimum mutlak. Ukuran Tim Penyelam tunduk pada penilaian risiko formal. Harus
terdapat cukup jumlah personel yang kompeten dan, jika diperlukan, personel yang memenuhi syarat untuk mengoperasikan seluruh instalasi
penyelaman dan memberikan fungsi pendukung kepada tim penyelam. Hal ini mungkin memerlukan personel pendukung tambahan dan manajemen
lain atau personel dukungan teknis terkait, misalnya teknisi proyek atau teknisi pemeliharaan.

Pengawas penyelaman harus kompeten dalam menjalankan tugasnya dan mempunyai surat penunjukan dari kontraktor penyelaman. Rencana
Penyelaman, RA, dan JHA yang menyeluruh perlu disiapkan untuk setiap proyek untuk menentukan apakah diperlukan penambahan kru melebihi
tingkat minimum yang diperbolehkan. Beberapa faktor yang mungkin memerlukan tambahan awak kapal antara lain penggunaan peralatan, arus
deras, kondisi lepas pantai, ukuran kapal, keterpencilan lokasi, dan ruang lingkup pekerjaan. Sebagai contoh, pemeriksaan yang relatif sederhana
terhadap baling-baling pada kapal tunda kecil, yang diikatkan dengan aman ke dermaga, biasanya dapat dilakukan dengan awak yang lebih kecil
dibandingkan pekerjaan pembersihan lambung kapal besar di lingkungan lepas pantai (kurang terlindungi) pada kapal besar. Mengelola keadaan
darurat secara efektif juga harus menjadi faktor dalam menentukan jumlah tim penyelam.

Jika dua penyelam berada di dalam air pada saat yang sama, masih harus ada penyelam yang siaga di permukaan untuk segera
ditempatkan. Diperlukan panel manifold/penyelam untuk menampung 3 penyelam, ditambah media pernapasan tambahan dan gas
pengolahan. Penghitungan jumlah tertentu dari media pernapasan dan gas perlu menjadi bagian dari perencanaan pra-kerja.

A. Pengawas Selam

Seseorang yang memenuhi syarat harus ditunjuk sebagai pengawas penyelaman untuk setiap operasi penyelaman. Pengawas penyelaman
mengawasi perencanaan dan pelaksanaan operasi penyelaman, termasuk tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan tim penyelam.

Kontraktor penyelaman harus menunjuk pengawas penyelaman secara tertulis, dan dokumen ini harus tersedia di lokasi penyelaman untuk ditinjau.
Pengawas penyelaman hanya boleh mengalihkan kendali operasi penyelaman kepada pengawas lain yang ditunjuk secara tertulis oleh kontraktor
penyelaman. Pengalihan kendali ini harus didokumentasikan secara formal dalam catatan penyelaman.

Dalam pemeliharaan kapal bawah air, pengawas harus bekerja sama dengan nakhoda kapal, perwira jaga, kepala teknisi, dan Syahbandar.
Meskipun pengawas adalah satu-satunya orang yang dapat memerintahkan dimulainya operasi penyelaman, nakhoda kapal atau syahbandar
dapat memberitahu pengawas untuk menghentikan penyelaman demi alasan keselamatan atau operasional.

Pengawas penyelaman perlu memastikan bahwa semua pihak diberitahu bahwa operasi penyelaman akan segera dimulai.
Semua izin/izin yang diperlukan harus sudah ada sebelum dimulainya operasi penyelaman.

Selama operasi penyelaman, pengawas penyelaman perlu melakukan komunikasi verbal langsung dengan penyelam utama dan
penyelam siaga setiap saat selama operasi penyelaman. Komunikasi langsung juga diperlukan antara nakhoda kapal, kepala
teknisi, atau anggota awak anjungan lainnya jika diperlukan. Ini mungkin juga mencakup operator derek dan pilot ROV.

Pengawas penyelaman harus memiliki kartu sertifikasi pengawas ADCI yang sesuai (atau yang setara) dan memiliki
pengetahuan serta familiar dengan semua teknik, prosedur, prosedur darurat dan parameter operasional untuk mode
penyelaman di bawah pengawasan langsungnya.

B. Penyelam / Penyelam Siaga

• Harus memiliki pelatihan formal, pengalaman dan sertifikasi yang diakui industri di bidang berikut:
• Prosedur dan teknik penyelaman Surface-Supplied Air (SSA).
• Sertifikasi yang diakui industri untuk tugas yang diberikan (penyelam, penyelia).
• Prosedur darurat.
• Prosedur pengobatan kecelakaan selam.
• Pengoperasian dan penggunaan semua peralatan yang terkait dengan penyelaman SSA dengan benar, termasuk ruang dekompresi.
• Penggunaan peralatan menyelam SSA
• Keakraban dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
• Kenali dan laporkan masalah atau gejala medis apa pun yang dialami sebelum, selama, dan setelah penyelaman.
• Penyelam standby harus berada dalam kondisi siap sedia selama operasi penyelaman. Ini berarti mengenakan semua peralatan yang
diperlukan untuk penempatan segera, kecuali helm atau masker dan sabuk pengaman.
• Penyelam siaga harus diperlengkapi dengan tingkat/tingkat yang sama dengan penyelam utama. Panjang tali pusar penyelam siaga harus
lebih panjang dari tali pusar penyelam utama atau dapat menjangkau lebih jauh karena pengaturan stasiun penyelaman.
112
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 5.39

C. Tender/Penyelam

Harus memiliki kualifikasi yang sama dengan penyelam SSA, dengan tingkat pengalaman yang diperlukan.

Selama melakukan analisis bahaya pekerjaan, pengawas penyelaman harus mempertimbangkan apakah penggunaan peralatan pemeliharaan permukaan oleh
penyelam akan memerlukan individu tambahan untuk merawat kabel atau selang terkait, seperti dalam kasus penetrasi lambung kapal, seperti tangki pemberat,
tangki pemberat, kapal laut, dan kapal selam. peti, pendorong terowongan, dll. Ini termasuk hand jetting, water blasting, pemotongan dan pengelasan, penggunaan
alat apa pun yang dioperasikan secara pneumatik atau hidrolik, atau penggunaan peralatan video atau sonar bawah air yang memerlukan kabel listrik atau data
yang tidak ditempelkan pada pusar penyelam. .
(Personil dalam tim penyelam dapat melaksanakan lebih dari satu tugas, selama hal tersebut tidak membahayakan keselamatan tim penyelam.
Misalnya, seorang penyelam dapat membantu penyelia dengan mengoperasikan ruang dekompresi dek atau berdiri untuk membantu perawatan)
penyelam lain.)

5.39.6 PEDOMAN OPERASIONAL


Penggunaan scuba tidak diperbolehkan untuk pelaksanaan Operasi Peternakan Kapal Bawah Air.

1. Kedalaman maksimum setiap penyelaman harus ditentukan sebelum dimulainya operasi.

2. Campuran pernafasan yang diberikan kepada penyelam harus terdiri dari campuran gas yang sesuai dengan kedalaman penyelaman. Semua gas
pernapasan yang tercampur harus dianalisis sebelum ditayangkan untuk mengetahui kandungan O2 dan campuran yang tepat yang diperlukan untuk
mendukung kedalaman maksimum penyelaman yang direncanakan.

3. Anggota tim penyelam yang terpisah harus terus menjaga setiap penyelam selama penyelam berada di dalam air.

4. Pasokan gas darurat (EGS) yang dipakai oleh penyelam (atau dibawa) harus digunakan dan penghitungan pasokan gas harus
dilakukan berdasarkan jarak, kedalaman, masuknya, dan keluarnya penyelam.

5. Jika tidak ada ruang dekompresi di lokasi, ruang operasional berawak terdekat (yang mampu memberikan pengobatan untuk penyakit yang berhubungan
dengan penyakit) harus diketahui, dan rencana evakuasi harus tersedia. Penilaian risiko menyeluruh harus dilakukan untuk menentukan apakah
diperlukan ruang di lokasi penyelaman.Penyelaman dengan dekompresi terencana dan kedalaman lebih dari 100 fsw [30 msw]) diharuskan memiliki
setidaknya satu ruang dekompresi kunci ganda dan sumber udara yang memadai untuk mengompresi ulang ruang tersebut hingga 165 fsw.
Pasokan gas yang cukup untuk profil penyelaman yang direncanakan dan potensi pengolahannya.

6. Baik pusar penyelam maupun pusar pembersih lambung harus dirawat secara aktif untuk memastikan mesin pembersih
lambung tidak memotong atau menjerat pusar penyelam. Penilaian risiko harus diselesaikan untuk jenis operasi ini. Pusar
penyelam dan pusar mesin pembersih lambung tidak boleh dikawinkan dan harus selalu terpisah satu sama lain.

7. Mesin pembersih lambung kapal yang mengumpulkan semua serpihan dan memiliki pipa pemulihan dengan lubang besar menimbulkan tantangan yang lebih
besar dalam pengelolaan pusar. Operator mesin terpisah harus disediakan di bagian kontrol paket daya atau pengawas penyelaman harus mempunyai
kemampuan segera untuk secara mandiri menghentikan sikat berputar mesin pembersih lambung.

8. Semua mesin harus memiliki pegangan mati agar penyelam dapat segera menghentikan perputaran sikat. Penyelam
siaga harus mampu merespons dengan kemampuan melepaskan sikat berputar pembersih lambung jika pusar
penyelam terjerat.Catatan: Beberapa mesin tidak dapat dipindahkan kecuali sikatnya bergerak.

5.39.7 PERSYARATAN PERALATAN MINIMUM

• Satu sumber udara untuk mendukung dua penyelam secara mandiri (penyelam kerja dan penyelam siaga).

• Sumber udara sekunder di bagian atas.

• Pasokan gas yang cukup untuk profil penyelaman yang direncanakan.

• Dua kelompok selang yang terdiri dari:


- Selang udara.

- Kekuatan anggota/pelepas regangan. (Bagian kekuatan dapat berupa keseluruhan rakitan selang, jika dirancang demikian.)
- Kabel komunikasi.
- Selang pneumofathometer.

113
5.39 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Satu set meja dekompresi dan perawatan udara.


• Satu stasiun kendali yang terdiri dari:
- Sistem komunikasi.
- Pengukur kedalaman dan sistem distribusi gas dengan kemampuan untuk memasok dan mengendalikan dua penyelam pada kedalaman kerja
maksimum. Kotak rak/manifold harus dilengkapi dengan katup satu arah (NRV).

• Dua perangkat pencatat waktu.

• Satu kotak P3K dasar dengan isi yang diperlukan ADCI. Otoritas pengatur setempat mungkin memerlukan peralatan dan pelatihan tambahan.

• Peralatan administrasi O2 darurat, dengan pasokan O2 yang cukup untuk transit ke fasilitas hiperbarik terdekat, yang mampu mengobati penyakit yang berhubungan
dengan penyelaman.

• Peralatan penyelamatan darurat untuk pemulihan penyelam yang tidak sadarkan diri/cedera.

• Dua set perlengkapan menyelam pribadi penyelam yang terdiri dari:


- Helm atau masker.
- EGS yang dikenakan penyelam.

- Sabuk beban jika diperlukan.


- Pakaian pelindung.
- Alat sesuai kebutuhan.
- Tali pengaman.
- Pisau.

• Suku cadang, perkakas, dan manual sesuai kebutuhan, untuk pemeliharaan preventif peralatan.

• Buku catatan, lembar penyelaman, manual praktik keselamatan, buku pegangan pertolongan pertama dan JHA tertulis yang berlaku untuk pekerjaan.

Semua peralatan dan personel minimal harus memenuhi semua persyaratan sebagaimana tercantum dalam edisi terbaruStandar
Konsensus Internasional untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air.

Informasi lebih lanjut mengenai tanggung jawab, kualifikasi dan sertifikasi personel penyelam dapat ditemukan di Bagian 3.0 dari
Standar Konsensus Internasional untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air.

Informasi lebih lanjut mengenai mode menyelam: definisi, persyaratan dan pedoman dapat ditemukan di Bagian 4.0 dariStandar
Konsensus Internasional untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air.

Informasi lebih lanjut mengenai operasi bawah air; prosedur, daftar periksa dan pedoman dapat ditemukan di Bagian 5.0 dariStandar Konsensus
Internasional untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air.

114
BAGIAN 6.0

PERALATAN PENDUKUNG HIDUP: PERSYARATAN,


PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

115
6.0 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

6.0 PERALATAN PENDUKUNG HIDUP: PERSYARATAN, PEMELIHARAAN DAN PENGUJIAN

6.1 UMUM
Peralatan seperti helm, masker, sistem dana talangan, regulator, dll., yang memberikan dukungan kehidupan langsung harus dari jenis yang familiar bagi penyelam
dan tunduk pada sistem pemeliharaan terencana.

Karena sifat penyelaman yang menunjang kehidupan, personel yang terlibat dalam pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan sistem dan peralatan penyelaman harus
memiliki pelatihan dan pengalaman yang sesuai dalam pemeliharaan dan penggunaan jenis peralatan yang digunakan.

Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa semua sistem dan peralatan penyelaman telah diperiksa dan diuji sebelum penyelaman untuk
menentukan kondisi dan kesesuaiannya untuk digunakan. Operasi penyelaman tidak boleh dimulai sampai semua sistem dan peralatan telah diuji
secara menyeluruh untuk fungsionalitas yang tepat.

Semua katup pelepas yang terkait dengan sistem pendukung kehidupan harus diperiksa dan diuji setiap tahun terhadap tekanan retak (tidak boleh melebihi + 10% dari MAWP.)

Segala perlengkapan yang berkaitan dengan sistem penyangga kehidupan:

1. Harus dari bahan tahan korosi.


2. Memiliki peringkat tekanan minimum 200 psi atau lebih besar sesuai dengan tekanan kerja maksimum yang diijinkan (MAWP) aktual dari
sistem tempat mereka dipasang.

Di lokasi penyelaman (di kapal atau di darat) harus ada daftar semua peralatan pendukung kehidupan dan tali-temali, dengan semua sertifikasi yang berlaku yang
mendokumentasikan kesesuaian untuk digunakan. Catatan pemeliharaan dan pengujian serta dokumentasi yang menguraikan batasan desain dan batasan penggunaan
oleh produsen harus mudah diakses di tingkat perusahaan dan disediakan sesuai kebutuhan. Hal ini juga dapat mencakup manual teknis, inventaris suku cadang untuk
peralatan di lokasi, dokumentasi pemeliharaan terencana, catatan perbaikan dan pemeliharaan, buku catatan peralatan, dan daftar periksa.

Selain itu, pemeliharaan harus didasarkan pada lamanya peralatan beroperasi, rekomendasi pabrikan, atau sejarah dan
silsilah peralatan yang terdokumentasi.
Jadwal pemeliharaan harus diuraikan dan didokumentasikan, dan hanya personel yang berkualifikasi yang melakukan inspeksi, pemeliharaan, dan pengujian
peralatan dan sistem. Dokumentasi ini harus dapat diakses di fasilitas perusahaan dan disediakan sesuai kebutuhan.

Sistem permukaan dan saturasi tetap, minimal, harus mematuhi persyaratan di atas.

6.2 CATATAN PEMELIHARAAN


Catatan peralatan yang sesuai harus dibuat dan dipelihara dalam kondisi yang benar dan terkini.

Peralatan pendukung kehidupan harus mempunyai identitas unik yang diberikan oleh pabrikan atau kontraktor, mudah terlihat, ditempel secara permanen dan
dapat dilacak ke catatan peralatan/pemeliharaan.

Entri yang dibuat dalam log peralatan harus menjelaskan sifat pekerjaan yang dilakukan, termasuk tanggal modifikasi, perbaikan atau
pengujian; nama orang yang melakukan pekerjaan atau pengujian; dan peralatan tertentu yang terlibat.

Program pemeliharaan preventif diperlukan untuk semua peralatan pendukung kehidupan.

6.3 PAKAIAN PENYELAM

6.3.1 UMUM
Pakaian penyelam harus sesuai untuk pekerjaan yang dimaksudkan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi biologis, radiologi, kimia, dan termal.

6.3.2 PAKAIAN KERING

Personil penyelam harus memahami persyaratan penggunaan pakaian kering atau harus menerima pelatihan sebelum pengoperasian pakaian kering.

Pakaian kering harus:

1. Memiliki cara untuk mencegah inflasi berlebih, yang dapat mengakibatkan kenaikan yang tidak terkendali.

2. Dibuat dari bahan yang sesuai dengan lingkungan penggunaannya.


3. Lindungi penyelam dari lingkungan, misalnya suhu atau bahan berbahaya.

116
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 6.3

6.3.3 Setelan AIR PANAS


Pakaian air panas harus:

1. Alirkan air secukupnya untuk menjaga keseimbangan termal penyelam pada suhu yang diinginkan.

2. Mampu menahan suhu pengoperasian 110º F (44º C).


3. Memiliki sarana yang memungkinkan penyelam melewati air yang masuk sebelum memasuki pakaiannya.

6.3.4 HARNESS
Seorang penyelam yang bekerja harus dilengkapi dengan perlengkapan menyelam seluruh tubuh yang:

A. Dirancang untuk:

I. Sediakan metode untuk memasangkan pusar ke penyelam dengan aman.

II. Angkat penyelam yang tidak sadarkan diri atau terluka beserta peralatannya dari air dalam keadaan darurat.

AKU AKU AKU. Digunakan untuk penggunaan di bawah air.

B. Memiliki kekuatan putus keseluruhan tidak kurang dari 2,000 pon.

C. Dilengkapi dengan perangkat tekuk positif (yaitu, dirancang untuk mencegah tali tertarik dan terlepas secara tidak sengaja oleh penyelam). Tidak
mungkin melepaskan harness dengan satu tindakan.

D. Dilengkapi dengan setidaknya satu titik perlekatan pada tali pusar yang memiliki kekuatan putus paling tidak sama dengan tali penolong atau anggota
kekuatan pada ikatan tali pusar. Jika tali pengaman mempunyai beberapa titik pemasangan dengan kekuatan berbeda, titik pemasangan yang sesuai untuk
pemasangan pusar harus diidentifikasi dengan jelas.

e. Dilengkapi dengan tali pengikat kaki yang dapat disesuaikan dan dipasang secara permanen.

F. Dilengkapi dengan setidaknya satu cincin pengangkat (pemulihan), dapat diakses ketika penyelam berpakaian lengkap, cocok untuk pemulihan penyelam dari air
dalam keadaan darurat menggunakan alat pengangkat atau sarana lain yang sesuai.

G. Dirancang untuk menjaga penyelam dalam posisi menghadap ke atas selama pemulihan (menggunakan cincin/cincin pengangkat) dari air dalam keadaan darurat.

H. Memungkinkan pelepasan tali pusat dan beban utama dengan mudah, tanpa melepas tali pengaman utama. Hal ini dapat dicapai dengan penggunaan tali
kekang atau jaket luar yang terpisah/independen untuk sistem dana talangan dan beban penyelam, atau sistem serupa.

Saya. Harus diperiksa secara visual sebelum digunakan untuk melihat tanda-tanda kemunduran atau kerusakan. Perlengkapan apa pun yang kondisi materialnya diragukan
tidak boleh digunakan sampai ada keputusan yang dibuat oleh pengawas penyelaman.

J. Harus dirawat secara teratur sesuai dengan rekomendasi pabrikan.


k. Disertifikasi oleh pabrikan sebagaimana dirinci di bawah ini.

• Sertifikasi dan Pengujian Harness Selam


Tali pengaman selam yang baru harus disertifikasi oleh produsen atau pemasok untuk memastikan bahwa:

A. Setiap titik pengaman yang dimaksudkan untuk memasang pusar atau mengangkat penyelam keluar dari air dalam keadaan darurat harus tahan terhadap gaya tarik
minimal 2.000 pon selama lima menit tanpa mengalami kerusakan yang membuatnya tidak dapat dioperasikan atau tidak aman untuk digunakan.

B. Setiap harnes seluruh tubuh yang lengkap, termasuk sistem penyetelan, gesper, dll., harus menahan beban tarik minimal 2.000 pon selama lima menit,
diterapkan searah pengangkatan, tanpa mengalami kerusakan yang membuatnya tidak dapat dioperasikan atau tidak aman untuk digunakan.

C. Setiap harness ditandai dengan jelas dan tahan lama dengan informasi minimum berikut:
• Nama produsen.
• Pengenal unik.
• Melanggar kekuatan.

6.3.5 SABUK BERAT


Sabuk beban harus:

A. Memiliki bobot yang cukup untuk menjaga penyelam pada kedalaman kerja.

B. Tidak digunakan sebagai pelengkap untuk pusar selam.


C. Dilengkapi dengan perangkat pelepas yang sesuai.

D. Diikatkan pada penyelam sedemikian rupa untuk menghindari pelepasan yang tidak disengaja.

117
6.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

6.3.6 PASOKAN GAS DARURAT YANG DIPAKAI PENYELAM ATAU DIBAWA

Pasokan gas darurat (bailout) yang dipakai atau dibawa oleh penyelam harus memiliki pasokan minimum yang dihitung selama empat menit pada kedalaman
yang diantisipasi. (Lihat perhitungan dana talangan di Bagian 11: Bahan Referensi).

Sistem EGS harus:

1. Memiliki silinder yang memenuhi persyaratan pada Bagian 6.11.2

2. Memiliki pengatur kompensasi kedalaman pada silinder yang mampu memberikan tekanan dan aliran yang tepat ke helm atau
masker penyelam sesuai dengan rekomendasi produsen helm atau masker.
3. Memiliki alat yang dapat dipasang pada topi atau masker, yang mencegah terlepasnya secara tidak sengaja.

4. EGS atau masker/helm yang dibawa penyelam harus mempunyai sarana positif untuk mengisolasinya dari pasokan gas primer.

5. Saat menyelami campuran gas selain udara, sampel/uji untuk memverifikasi isinya.

6. Botol harus diberi tanda yang jelas berisi isi, tanggal, tekanan dan nama orang yang melakukan verifikasi ini.

6.4 HELM DAN MASKER


6.4.1 UMUM

Helm dan masker serta pengatur yang dibawa penyelam merupakan komponen sistem pendukung kehidupan yang penting, yang jika
tidak berfungsi dengan baik, dapat membuat penyelam menghadapi bahaya yang signifikan. Oleh karena itu, semua helm dan masker
serta pengatur divercarried terkait harus dirawat dan diperiksa sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Log yang sesuai harus dipelihara
untuk mencerminkan kepatuhan.

Helm dan masker yang digunakan untuk operasi penyelaman di permukaan harus:

1. Sesuai dengan tugas yang dimaksudkan.

2. Dilengkapi dengan sistem komunikasi audio dua arah.


3. Dilengkapi dengan katup satu arah pada pasokan gas utama yang dapat menutup dengan mudah dan positif.

4. Memiliki katup satu arah dengan pegas tidak melebihi tekanan retak 3 psi.
5. Terbuat dari bahan tahan korosi.
6. Dipelihara sesuai dengan spesifikasi pabrikan dan semua modifikasi yang mempengaruhi keselamatan atau kinerja
didokumentasikan dalam log peralatan.

6.4.2 HELM SELAM KELAS BERAT


Helm yang diperuntukkan sebagai pakaian selam kelas berat (heavy gear) wajib :

1. Memenuhi persyaratan paragraf 6.4.1.


2. Memiliki kelompok helm yang terdiri dari helm, penutup dada serta katup dan sambungan terkait.

3. Dilengkapi dengan katup pembuangan cepat untuk mencegah inflasi berlebihan.

6.4.3 HELM SELAM RINGAN


Helm selam yang ringan harus:

1. Memenuhi persyaratan paragraf 6.4.1.


2. Cocok untuk menerima EGS yang dikenakan penyelam.

3. Dipasang untuk memungkinkan pelepasan yang positif dan siap pakai dari penyelam dalam semua penggunaan.

6.4.4 HELM SIRKUIT TERTUTUP DAN SISTEM REKLAIM GAS


Helm sirkuit tertutup dan helm reklamasi gas harus:

1. Memenuhi persyaratan umum Bagian 6.4.4


2. Dipasang agar berfungsi pada sirkuit terbuka.

118
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 6.5

6.4.5 BIBS (SISTEM PERNAPASAN TERBUAT)


Peralatan pernapasan individu yang digunakan dalam sistem pernapasan bawaan PVHO (BIBS) harus:

1. Ditahan di tempatnya dengan tali pengikat, tudung, atau alat lain yang dapat disesuaikan untuk membebaskan tangan penyelam.

2. Mampu memberikan 2.0 ACFM (56.6 alpm) pada kedalaman maksimum. (Beberapa persyaratan regional dan peraturan mungkin berbeda.)

3. Dilengkapi untuk memungkinkan pengguna menyesuaikan kemudahan bernapas atau aliran bebas yang konstan.

4. Dilengkapi dengan katup buang.


5. Dilengkapi untuk mencegah tekanan berlebih atau tekanan negatif cepat yang membahayakan pengguna.

6. Dipelihara sesuai dengan spesifikasi pabrikan.

6.5 SELANG

6.5.1 UMUM (yaitu semua selang yang berhubungan dengan sistem gas pernapasan) Selang gas

pernapasan fleksibel yang digunakan dengan sistem atau peralatan penyelaman harus:

1. Memiliki tekanan semburan minimum sama dengan empat kali tekanan kerja maksimum yang diijinkan (MAWP). Cocok/dinilai oleh pabrikan untuk
pekerjaan yang dimaksudkan.

2. Memiliki MAWP dan rating aliran tidak kurang dari sistem di mana ia dipasang atau digunakan dan sesuai untuk layanan yang dimaksudkan.

3. Memiliki konektor dengan kemampuan tekanan sama atau lebih besar dari tekanan kerja yang dirancang dari sistem tempat konektor tersebut dipasang.

4. Memiliki perlengkapan yang terbuat dari bahan tahan korosi yang tidak dapat terlepas secara tidak sengaja.

5. Tahan kekusutan atau diatur untuk mencegah kekusutan.

6. Memiliki rating suhu yang sesuai saat digunakan untuk servis air panas.

7. Diperiksa secara visual dan diuji tekanannya setelah setiap perbaikan batas tekanan.

8. Memiliki desain yang sesuai untuk mencegah keruntuhan bila digunakan untuk operasi dengan tekanan eksternal yang lebih tinggi daripada tekanan internal.

9. Memiliki tekanan kerja maksimum yang diijinkan sama dengan atau lebih besar dari tekanan suplai ditambah 150 psi. (10.546kg/sq).

10. Semua sambungan ujung selang sudah terpasang, tertutup, atau dikantongi (yaitu pusar ke sambungan helm/penampungan ke sambungan
kopling cepat helm). Penggunaan selotip saja untuk tujuan ini tidak diperbolehkan.

6.5.2 SELANG YANG DIGUNAKAN UNTUK GAS PERNAPASAN (LP)(yaitu cambuk dek dan semua selang LP lainnya yang terkait dengan sistem gas pernapasan)

Rakitan selang gas pernapasan harus:

1. Memenuhi persyaratan paragraf 6.5.1.


2. Cocok untuk layanan gas pernapasan.

3. Setiap rakitan selang akan menjalani uji tekanan tahunan sebesar satu setengah kali tekanan kerja desain
sistem. Tekanan uji harus dipertahankan (bila suhu dikoreksi) selama 10 menit.

6.5.3 UMBILIK
Rakitan umbilikal dan selang selam penyelam harus:

1. Memenuhi persyaratan paragraf 6.5.1 dan 6.5.2.


2. Ditandai dari ujung penyelam/lonceng dengan interval 10 kaki hingga 100 kaki dan ditandai dalam interval 50 kaki setelahnya.

3. Dikenakan uji tekanan tahunan sebesar satu setengah kali tekanan kerja desain sistem. Tekanan uji harus
dipertahankan tanpa kehilangan tekanan (bila suhu dikoreksi) selama 10 menit.
Catatan: Untuk memastikan keseragaman di seluruh industri penyelaman komersial, ADCI Standard 006 merekomendasikan kode warna berikut
digunakan oleh semua peserta.

119
6.5 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

10 kaki (3,05 meter) 1 pita putih


20 kaki (6,10 meter) 2 band
30 kaki (9,15 meter) 3 pita putih
40 kaki (12,2 meter) 4 pita putih
50 kaki (15,25 meter) 1 pita kuning
60 kaki (18,29 meter) 1 pita kuning/1 pita putih
70 kaki (21,34 meter) 1 pita kuning/2 pita putih
80 kaki (24,39 meter) 1 pita kuning/3 pita putih
90 kaki (27,44 meter) 1 pita kuning/4 pita putih
100 kaki (30,49 meter) 1 pita merah

150 kaki (45,73 meter) 1 pita merah/1 pita kuning

200 kaki (60,98 meter) 2 pita merah

250 kaki (76,22 meter) 2 pita merah/1 pita kuning

300 kaki (91,46 meter) 3 pita merah

Melampaui 300 kaki (91,46 meter), terus letakkan pita kuning setelah 50 kaki (15,25 meter) dan pita merah setelah 100 kaki (30,49 meter).

4. Ditandai dengan identitas unik dan menjalani program pemeliharaan terencana.


5. Terdiri dari selang gas pernapasan, kabel komunikasi, alat untuk menentukan kedalaman penyelam, dan anggota kekuatan (anggota kekuatan dapat
berupa keseluruhan rakitan selang, jika dirancang demikian).

6. Memiliki kekuatan putus minimum pada rakitan selang, termasuk perangkat keras pemutus (misalnya, cincin “D” atau titik pemasangan), sebesar
1.000 pound.
7. Selang pneumo harus diuji tekanannya setiap tahun untuk mengetahui adanya kebocoran.

Perlengkapan pusar yang digunakan untuk penyelam siaga harus memiliki panjang yang cukup untuk menjangkau penyelam utama pada
perjalanan terjauhnya dari stasiun penyelaman.

6.5.4 SELANG OKSIGEN


1. Selang oksigen harus memenuhi persyaratan Bagian 6.5.2 dan sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan.

2. Rakitan selang LP (kurang dari 500 psi) yang digunakan dalam sistem yang mengandung lebih dari 50 persen oksigen harus dibersihkan untuk layanan oksigen.

3. Selang yang digunakan untuk servis oksigen (lebih dari 50 persen) harus ditandai dengan kode warna yang konsisten atau diberi label “HANYA UNTUK PENGGUNAAN OKSIGEN”.

4. Pelumas yang digunakan untuk memasang fitting pada selang untuk servis oksigen harus kompatibel dengan oksigen.

6.5.5 SELANG GAS PERNAPASAN (HP) (Selang bertekanan tinggi yang berhubungan dengan sistem gas pernapasan)

Rakitan selang gas pernapasan harus:

1. Memiliki tekanan semburan minimum sama dengan empat kali tekanan kerja maksimum yang diijinkan (MAWP) dan sesuai/dinilai oleh pabrikan
untuk pekerjaan yang dimaksudkan.

2. Memiliki konektor dengan kemampuan tekanan sama atau lebih besar dari tekanan kerja yang dirancang dari sistem tempat konektor tersebut dipasang.

3. Memiliki perlengkapan yang terbuat dari bahan tahan korosi yang tidak dapat terlepas secara tidak sengaja.

4. Tahan kekusutan atau diatur untuk mencegah kekusutan.

5. Diperiksa secara visual dan diuji tekanannya setelah setiap perbaikan batas.

6. Cocok untuk layanan gas pernapasan.


7. Setiap rakitan selang akan menjalani uji tekanan tahunan hingga tekanan kerja maksimum yang diijinkan (MAWP)
sistem. Tekanan uji harus dipertahankan (bila suhu dikoreksi) selama 10 menit.

120
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 6.6

6.6 SISTEM KOMPRESOR


6.6.1 KOMPRESOR DAN POMPA GAS
Kompresor, booster, pompa transfer gas dan filter yang digunakan untuk menyediakan udara/gas pernapasan untuk penyelaman harus dirancang dan diproduksi untuk:

1. Memiliki perlindungan personel yang sesuai di sekitar mesin berputar yang memenuhi persyaratan yurisdiksi yang berlaku.

2. Memiliki instrumentasi yang diperlukan untuk memudahkan pengoperasian.

3. Tipe, tekanan dan laju alirannya tepat, serta sesuai untuk tujuan penggunaan.
4. Atur saluran masuk udara agar bersih dari asap knalpot dan kontaminan lainnya.
5. Memiliki selang tekanan fleksibel sesuai dengan paragraf 6.5.1.
6. Memiliki kontrol kelistrikan, perkabelan dan unit penggerak yang memenuhi persyaratan yurisdiksi, jika dilengkapi.

6.6.2 FILTRASI
Filter, ketika dipasang untuk mencegah kontaminasi, harus memenuhi atau melampaui laju aliran dan peringkat tekanan kompresor atau sistem perpipaan di mana filter
tersebut dipasang dan mampu mengalirkan gas pernapasan sesuai dengan standar kemurnian Compressed Gas Association (atau yang setara) untuk jangka waktu yang
lebih lama. operasi.

6.6.3 PENGUJIAN
Kompresor yang digunakan untuk menghirup gas harus diuji fungsinya sesuai jadwal berikut, dan harus sesuai dengan spesifikasi desain.

1. Sebelum digunakan.
2. Secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan dan jadwal perawatan yang direncanakan.
3. Selama pemeriksaan tahunan.

4. Setelah melakukan perbaikan yang dapat mempengaruhi kinerja kompresor.

6.6.4 PERSYARATAN KEMURNIAN UDARA


1. Semua kompresor, pompa transfer, atau pompa booster yang digunakan untuk layanan udara pernapasan akan menjalani uji kualitas udara
setiap enam bulan. Kompresor dengan tekanan pelepasan 500 psi atau kurang harus memenuhi standar ANSI CGA saat ini yang disyaratkan
untuk udara Kelas D, atau setara. Kompresor dengan tekanan pelepasan melebihi 500 psi harus memenuhi persyaratan ANSI CGA saat ini
untuk udara Kelas E, atau yang setara.

2. Uji kemurnian udara harus dilakukan di titik pembuangan yang biasanya menyuplai sistem gas pernapasan, selang penyelam, atau titik
pengisian silinder.

3. Dokumentasi pengujian terakhir harus disimpan dalam arsip dan tersedia jika diminta.

4. Kompresor yang digunakan untuk memindahkan gas pernafasan selain udara atmosfer harus diperiksa setiap enam bulan untuk memastikan bahwa kompresor tersebut tidak

menyebabkan kontaminan ke dalam gas yang sedang diproses.

6.7 MANIFOLD
Manifold:
1. Harus dipasangi pipa untuk mendapatkan tekanan dan aliran yang tepat untuk memasok gas ke pekerjaan sesuai kebutuhan.

2. Semua komponen harus sesuai untuk semua gas yang digunakan, terbuat dari bahan tahan korosi, dan memiliki tingkat tekanan 200 psi atau
lebih besar sesuai dengan tekanan kerja maksimum yang diizinkan (MAWP) aktual dari sistem di mana komponen tersebut dipasang. .
3. Harus dibersihkan dengan benar untuk gas yang digunakan.

4. Tidak boleh menggunakan katup pembuka cepat dengan layanan oksigen lebih dari 50% campuran.

5. Harus dilengkapi dengan sistem yang dapat dilihat oleh operator manifold setiap saat yang menunjukkan tekanan masuk pada setiap jalur suplai dan
dilengkapi dengan tekanan suplai manifold.

6. Jika manifold dilengkapi dengan pengatur pengurang tekanan, maka setiap pengatur yang dipasang pada manifold harus dilengkapi
sebagaimana dimaksud pada bagian 6.8. Regulator harus memiliki katup pelepas yang sesuai, dengan katup penutup yang bekerja cepat
(kecuali media pernapasan memiliki campuran oksigen lebih besar dari 50% sehingga katup bukaan lambat harus dipasang), di bagian hilir PRV
untuk melindungi bagian bawah. dari sistem. PRV harus ditetapkan tidak lebih tinggi dari 10% MAWP sistem.

7. Harus memiliki alat pengukur pneumo dengan tingkat akurasi 1/2 dari 1% atau lebih besar sesuai kebutuhan untuk pekerjaan yang dimaksudkan.

8. Harus memiliki sumber gas cadangan yang tersedia dan terhubung ke manifold dengan kemampuan pergantian yang mudah.

9. Harus mempunyai katup kerja cepat di semua lokasi yang meninggalkan area pernapasan penyelam (kecuali media pernapasan memiliki campuran
oksigen lebih dari 50%).
121
6.8 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

6.8 REGULATOR PENURUN TEKANAN


Regulator pengurang tekanan:
1. Harus berupa tekanan dan aliran yang sesuai yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan pada kedalaman yang diinginkan.

2. Harus berupa bahan tahan korosi.


3. Harus mempunyai katup pelepas yang sesuai, dengan katup penutup yang bekerja cepat (kecuali media pernapasan memiliki campuran
oksigen lebih besar dari 50%), dalam hal ini katup yang membuka lambat harus dipasang), di bagian hilir PRV untuk melindungi bagian bawah
dari sistem. PRV harus ditetapkan tidak lebih tinggi dari +10% MAWP sistem.

4. Harus dilengkapi dengan pengukur tekanan masuk dan pengukur tekanan keluar.

6.9 SISTEM PELUNCURAN DAN PEMULIHAN (LARS)

6.9.1 UMUM
Sistem peluncuran dan pemulihan yang dimaksudkan untuk peluncuran dan pemulihan penyelam atau penyelam antara lokasi penyelaman permukaan dan lokasi kerja
dengan bel atau panggung harus:

1. Dirancang, diproduksi, dipasang, dan diuji sesuai dengan kode desain, standar, dan peraturan yang berlaku.
2. Uji kemurnian udara harus dilakukan pada titik pembuangan yang biasanya menyuplai sistem gas pernapasan.

3. Dilengkapi dengan dua sistem pengereman independen yang mampu menahan 1,25 kali beban kerja winch yang aman.

4. Didesain sedemikian rupa sehingga beban dapat dihentikan dan dipertahankan pada posisinya jika pasokan listrik mati, terputus, dimatikan, atau jika kendali
pengoperasian dilepaskan.

5. Memiliki kendali yang ditempatkan atau dilengkapi sedemikian rupa sehingga operator dapat melihat dan mengendalikan operasi pengangkatan, atau pemberi sinyal yang sesuai.

6. Setelah pemasangan, perubahan, perbaikan atau kegagalan apa pun, periksa secara menyeluruh dan uji fungsi serta beban hingga 1,25 kali
beban kerja aman sistem penanganan.

7. Memiliki tali kawat dan perlengkapannya yaitu:

• Dipasang, dihentikan dan dipelihara sesuai dengan kriteria desain dan/atau rekomendasi pabrikan.
• Diperiksa secara visual setiap enam bulan untuk mengetahui adanya kerusakan, penurunan kualitas atau perubahan bentuk.

• Diperiksa dan diuji secara berkala berdasarkan kode dan standar yang berlaku dan diakui.

• Memiliki tali kawat dan alat kelengkapan yang mempunyai beban delapan kali lipat.

8. Pasang susunan spooling jika sudut pandang melebihi 2 derajat.

6.10 SISTEM MASUK DAN KELUAR PENYELAM

6.10.1 TANGGA DAN PANGGUNG MENYELAM

Tangga dan tahapan penyelaman harus:

1. Mampu menopang beban dua penyelam ditambah perlengkapannya.

2. Terbuat dari bahan yang tahan korosi atau dijaga bebas korosi.
3. Cocok untuk tujuan yang dimaksudkan.

4. Tangga harus memanjang minimal 3 kaki di bawah permukaan tempat dipasang.

5. Panggung harus dilengkapi dengan rantai pengaman dan pegangan internal untuk keselamatan penyelaman selama peluncuran dan pemulihan.

6.10.2 LONCENG BAWAH TERBUKA

Lonceng dengan dasar terbuka harus:

1. Memiliki bagian atas yang menyediakan selubung yang mampu menampung gelembung campuran pernapasan bagi penyelam ketika penyelam
berdiri di bagian bawah dengan tubuhnya melalui bagian bawah yang terbuka dan kepalanya di dalam gelembung.

2. Memiliki mata pengangkat yang mampu mengangkat beban seberat 500 pon untuk setiap penumpang, ditambah berat bel.

3. Dilindungi dan dijaga agar bebas dari korosi yang merugikan.


4. Mampu menampung dua orang penyelam dengan gigi dalam posisi tidak sempit.

5. Dilengkapi dengan pegangan internal untuk penyelam.

122
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 6.11

6. Memiliki perlengkapan untuk pemasangan tabung gas pernafasan dan pengatur pernafasan darurat pada semua kedalaman operasi yang dimaksudkan.

6.11 PENGUKUR

Alat pengukur yang digunakan dengan peralatan atau sistem penyelaman harus:

1. Cocok untuk tujuan yang dimaksudkan.

2. Dibersihkan dari oksigen bila dipasang pada sistem oksigen yang menggunakan campuran lebih dari 50%.

3.Saat digunakan untuk menunjukkan kedalaman penyelam:

• Memiliki jangkauan dan gradasi yang sesuai.


• Dinilai dalam satuan yang konsisten dengan tabel dekompresi yang akan digunakan.
• Dikalibrasi sesuai standar yang diketahui setiap enam bulan.
• Diuji keakuratannya sesuai dengan ASME B4-100-2005. Pengukur harus diuji minimal 5 titik, naik dan turun skala penuh dengan varian
tidak lebih besar dari +- 2% pada titik pengujian mana pun. Titik uji harus tersebar di seluruh rentang pengukur dalam jarak 10%
dari ujung pelat jam agar tidak "menyematkan" "pengukur".
• Ditandai dengan label, tag atau stiker yang menunjukkan tanggal kalibrasi terakhir, tanggal jatuh tempo, dan inisial teknisi, yang tidak akan mengganggu visibilitas
skala penuh.

• Memiliki kalibrasi yang didokumentasikan dalam log peralatan.


• Perangkat pembatas tekanan dapat dipasang untuk menghindari tekanan berlebih pada alat pengukur.

• Memiliki rentang dan tingkat kelulusan yang sesuai dan diberi peringkat akurasi 1/2 dari 1% atau lebih besar sesuai kebutuhan untuk pekerjaan yang dimaksudkan.

4. Jika pengukur referensi utama digunakan untuk kalibrasi, akurasi pengukur harus minimal 0,25% dan diuji keakuratannya setiap tahun jika dipasang secara

permanen. Jika tidak dipasang secara permanen, pengujian diperlukan dua kali setahun

6.12 PERANGKAT PENJAGA WAKTU


Perangkat yang digunakan untuk memantau waktu pemaparan penyelam di bawah tekanan harus sesuai dengan tujuannya dan mudah dibaca.

6.13 PERALATAN GAS TERKOMPRESI


6.13.1 TANGKI VOLUME/PENERIMA UDARA
Tangki volume yang digunakan dalam sistem penyelaman harus:

1. Didesain, dibuat, diperiksa, diuji, dan disertifikasi sesuai dengan Kode Boiler dan Bejana Tekanan American Society of Mechanical
Engineers (ASME) Bagian VIII, Div. I, “Bejana Tekanan yang Tidak Dibakar,” dan/atau persyaratan undang-undang atau lembaga
klasifikasi lainnya.
2. Dilengkapi dengan pengukur tekanan.

3. Dilengkapi dengan check valve pada sisi inlet.


4. Nilai tekanannya mencapai tekanan sistem maksimum di mana ia dipasang.
5. Dilengkapi dengan katup pelepas seperti yang dipersyaratkan oleh kode pabrikan dan diuji setidaknya setiap tahun.

6. Dilengkapi dengan katup pembuangan kondensat yang terletak pada titik terendah.

7. Dilengkapi dengan katup yang bukaannya lambat bila digunakan dengan tekanan desain melebihi 500 psi.

9. Dibersihkan untuk layanan oksigen dan memiliki katup yang bukaannya lambat bila digunakan dalam sistem yang mengandung lebih dari 50 persen oksigen.

10. Diperiksa secara internal dan eksternal setidaknya setiap tahun untuk mengetahui adanya kerusakan atau korosi.

11. Diuji secara pneumatik terhadap MAWP setiap tahun, menggunakan campuran pernapasan yang biasa digunakan.

12. Diuji hidro hingga 1,3 MAWP (ASME 2007 UG 99) setiap tahun kelima atau setelah perbaikan, modifikasi atau perubahan batas tekanan dan
ditandai dengan tanggal pengujian.

13. Memiliki identitas unik dan hasil seluruh pengujian dicatat dalam log peralatan.

6.13.2 SILINDER DAN TABUNG PENYIMPANAN GAS


Silinder atau tabung gas bertekanan tinggi harus:

1. Diproduksi sesuai kode atau standar yang diakui.


2. Dilengkapi dengan alat pelepas tekanan berlebih.

3. Diperiksa secara visual secara eksternal setidaknya setiap tahun untuk mengetahui adanya kerusakan dan korosi.

4. Jika dipasang di rak pada silinder atau tabung, pastikan katup dan regulator terlindung dari kerusakan akibat benturan atau benda
jatuh.
123
6.14 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

5. Diuji secara hidrostatis setiap tahun kelima sesuai dengan persyaratan kode pabrikan oleh fasilitas pengujian resmi dan dicap
dengan tanggal pengujian.
6. Diperiksa secara internal setidaknya setiap tahun untuk mengetahui adanya kerusakan atau korosi jika digunakan di bawah air oleh teknisi yang berkualifikasi.

7. Diberi label sesuai isinya. Tanda peringatan bahaya kebakaran harus dipasang di sekitar tempat penyimpanan oksigen.

8. Disimpan di tempat yang berventilasi baik, terlindung dari panas berlebih, dan aman agar tidak terjatuh.

9. Catatan harus disimpan di tempat yang telah ditentukan mengenai isi dan tekanan setiap silinder, segi empat atau tepian. Catatan ini harus diperbarui
setiap hari saat sistem sedang digunakan.

6.13.3 BOTOL SCUBA DAN EGS (BAILOUT).


Botol bertekanan tinggi yang digunakan untuk scuba dan EGS (bailout) harus:

1. Diproduksi sesuai kode atau standar yang diakui.


2. Dilengkapi dengan alat pelepas tekanan berlebih.

3. Diperiksa secara internal dan eksternal setidaknya setiap tahun terhadap kerusakan atau korosi oleh teknisi yang berkualifikasi.

4. Diuji secara hidrostatis setiap tahun kelima sesuai dengan persyaratan kode pabrikan oleh fasilitas pengujian resmi dan dicap
dengan tanggal pengujian.
5. Memiliki identitas unik dan hasil seluruh pengujian dicatat dalam log peralatan.

Direkomendasikan agar tingkat maksimum 600 psig per menit dipatuhi untuk pengisian botol EGS (bailout) yang aman dan personel
menghindari tekanan berlebih atau pengisian cepat. APD yang tepat harus dipakai oleh semua personel saat mengisi silinder.

Pelabelan isi yang tepat (bottommix) harus terlihat pada botol. Lebih lanjut disarankan agar pembuangan campuran
dasar dilakukan setelah penyelaman jika botol diisi dengan campuran selain udara.

6.14 KAPAL TEKANAN UNTUK PENUMBUHAN MANUSIA (PVHO)

6.14.1 UMUM
Bejana tekan untuk hunian manusia (PVHO), yang terkait dengan operasi penyelaman mencakup berbagai aplikasi, termasuk, namun tidak
terbatas pada, ruang dekompresi dek, lonceng selam, ruang hidup saturasi, kunci transfer, dan sistem evakuasi darurat hiperbarik.

PVHO dan sistem terkait adalah peralatan khusus yang dioperasikan dalam lingkungan industri penyelaman yang keras dan menimbulkan potensi
risiko bagi personel yang mendukung operasi penyelaman. PVHO biasanya memiliki atribut unik seperti area pandang akrilik dan penutup tekanan
bukaan cepat yang memiliki persyaratan untuk pemeliharaan dan pengoperasian yang aman.

ADCI, dalam kapasitas teknis dan konsultasinya terhadap industri penyelaman, telah mengadopsi serangkaian standar yang direkomendasikan untuk
PVHO secara khusus untuk meminimalkan risiko terkait pengoperasian yang aman. Standar-standar ini disusun sebagai rekomendasi untuk
dimasukkan ke dalam praktik industri. Standar tersebut mencakup desain, fabrikasi, inspeksi, pemeliharaan dan perbaikan PVHO. PVHO diatur oleh
standar industri, lembaga klasifikasi, dan otoritas regulasi nasional dan yang berlaku (lihat “Referensi” di akhir Bagian 6).

6.14.2 PERSYARATAN DESAIN DAN KONSTRUKSI PVHO


Semua PVHO harus memenuhi persyaratan minimum berikut:

1. PVHO dan sistem terkaitnya harus dibangun sesuai dengan versi terbaru ASME PVHO-1 dan/atau sesuai dengan
persyaratan lembaga pengklasifikasi yang berkompeten dalam sistem penyelaman PVHO.
2. Memiliki alat pelepas tekanan sesuai versi terbaru ASME PVHO-1 atau kode/standar konstruksi. Biasanya tekanan ini tidak
lebih dari 10 persen di atas MAWP (tekanan kerja maksimum yang diijinkan) PVHO.
3. Setiap pintu, palka, atau penutup cepat yang terkait dengan sistem TUP (pemindahan di bawah tekanan) harus dilengkapi dengan sistem
interlock untuk mencegah pembukaan yang tidak disengaja di bawah tekanan. Ini termasuk kunci medis, kunci peralatan dan penutupan
cepat TUP bel.

4. Memiliki panel kontrol dengan pengukur tekanan khusus yang menunjukkan kedalaman untuk setiap kompartemen bertekanan. Alat pengukur harus:

• Dipertahankan dengan kalibrasi setiap alat pengukur kedalaman dalam waktu enam bulan.

124
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 6.14

• Disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan perbandingan dengan alat ukur lain ketika sedang dioperasikan.

6.14.2.1 Ruang Dekompresi Penyelaman Permukaan

Saat memilih ruang dekompresi penyelaman permukaan, pertimbangan yang cermat harus diberikan pada kemampuan MAWP relatif terhadap
kedalaman operasi penyelaman terdalam yang direncanakan (Lihat 7.).

Ruang dekompresi penyelaman permukaan harus:

1. Berkunci ganda dan multitempat (kecuali ruang penyelamat darurat atau ruang yang dirancang untuk dipasangkan dengan PVHO lain, jika
peraturan mengizinkan).

2. Memiliki dimensi internal yang cukup untuk menampung orang yang berbaring dalam posisi horizontal dengan orang lain yang menjaganya
(kecuali bel selam, kunci transfer, dan ruang penyelamatan darurat yang ditentukan).

3. Izinkan masuk dan keluarnya personel dan peralatan sementara penghuninya tetap diberi tekanan.

4. Memiliki sarana untuk mengoperasikan semua perangkat pengunci jalan yang terpasang, kecuali anjing pengangkut yang cacat, dari kedua sisi palka yang
tertutup.

5. Memiliki penerangan bagian dalam yang cukup untuk memungkinkan pengoperasian kontrol apa pun dan memungkinkan observasi visual, diagnosis dan/atau
perawatan medis.

6. Memiliki area pandang yang memungkinkan interior diamati dari luar.


7. Memiliki kemampuan tekanan minimal 6 ATA (165 fsw [50 msw];dan kemampuan tekanan minimum kedalaman penyelaman
maksimum ditambah 1 ATA.

8. Mampu mencapai tingkat tekanan minimum 60 fsw (18,3 msw) dalam waktu 1 menit. Kunci bagian dalam dapat diledakkan terlebih dahulu untuk
mencapai tingkat tekanan ini. Harus ada kapasitas udara yang memadai di lokasi untuk mencapai kedalaman pengolahan yang lebih dalam.

9. Mampu melakukan laju dekompresi 30 fsw (9.2 msw) per menit hingga 33 fsw [10.06 msw].
10. Memiliki sarana untuk menjaga atmosfer di bawah tingkat oksigen 25 persen berdasarkan volume.

11. Memiliki sarana untuk menjaga atmosfer agar tidak melebihi 1 persen karbon dioksida setara permukaan berdasarkan volume.

12. Memiliki muffler/peredam suara pada saluran pembuangan dan saluran pembuangan.

13. Pasang pelindung hisap pada bukaan saluran pembuangan di dalam setiap kompartemen.

14. Siapkan perpipaan untuk memastikan sirkulasi yang memadai.

15. Apakah semua selang fleksibel yang dipasang memenuhi persyaratan Bagian 6.5: Selang.

16. Apakah semua penetrasi ditandai dengan jelas sebagai layanan.

17. Memiliki perpipaan yang sesuai dengan ANSI B31.1 dan/atau versi terbaru ASME PVHO-1 atau lembaga klasifikasi yang menjadi dasar
pembuatannya.

18. Periksa pengaturan tekanan katup pelepas setiap tahun dan catatlah pengujian tersebut dalam catatan peralatan.

19. Uji tekanan ruang dan perpipaan terkait setiap tahun ke MAWP, seperti yang tertera pada pelat nama ruang, dan catat dalam log
peralatan.
20. Memiliki sistem pernapasan terpasang dengan minimal satu masker per penghuni per kunci, ditambah satu unit masker cadangan
per kunci.

21. Memiliki kemampuan untuk mensuplai campuran pernapasan dengan kecepatan maksimum yang dibutuhkan oleh setiap penghuni yang melakukan pekerjaan berat.

22. Memiliki katup satu arah atau pemutusan cepat dengan katup periksa bawaan pada penetrator lambung yang menyuplai sistem
pernapasan bawaan [BIBS].

23. Memiliki sistem komunikasi suara dua arah primer dan sekunder antara penghuni dan operator.
24. Dilengkapi dengan alat pemadam api yang tersedia.
25. Ketika dipasang, sistem kelistrikan dirancang dan dipasang sesuai dengan tujuan lingkungan di mana sistem tersebut akan dioperasikan.

26. Ruang dan pembuangan BIBS tidak boleh mengalir ke ruang tertutup.

27. Ruangan dan area umum serta kontrolnya harus memiliki penerangan yang cukup untuk pengoperasian di malam hari. Ruang tertutup dapat berarti
gubuk kecil, area tenda, wadah, atau bagian dalam kapal.

28. Jika lampu eksternal digunakan untuk menerangi ruangan secara internal, lampu tersebut tidak boleh ditempatkan sedemikian rupa sehingga area pandang dapat menyebabkan penumpukan

panas dan kerusakan.

29. Jika ruangan terletak jauh dari stasiun kendali selam, harus ada sarana komunikasi antar
125
6.14 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

dua lokasi.
30. Semua ruangan harus mempunyai media pernapasan darurat yang segera tersedia untuk BIBS selain gas pengolahan.

6.14.2.2 Ruang Saturasi


Saturasi ruang PVHO, apa pun penggunaannya; ruang tamu; ruang TUP; atau komponen kompleks saturasi yang dirancang dan
diperuntukkan bagi manusia untuk ditampung harus mempunyai seluruh persyaratan ruang dekompresi ditambah yang berikut ini:

1. Memiliki dimensi internal yang cukup untuk mengakomodasi hunian berperingkat PVHO dari setiap orang yang berdiri dan berbaring di tempat tidur yang telah
ditentukan dalam posisi horizontal dan tempat penyimpanan pribadi.

2. Kemampuan menganalisis lingkungan sekitar, termasuk suhu, kelembaban, oksigen, dan CO secara
2
terus menerus.
3. Pengambilan sampel2gas analisis oksigen dan CO harus dilakukan dari peralatan khusus dengan alarm visual dan audio untuk memastikan
tingkat tinggi atau rendah yang telah ditentukan agar diperhatikan oleh teknisi pendukung kehidupan kontrol sat.

4. Ruang harus memiliki kemampuan untuk menganalisis sampel gas di dalam ruang dari titik rendah dan tinggi di dalam ruang. (Hal ini
memastikan stratifikasi gas diidentifikasi dan dipantau.)

5. Ruang harus mempunyai sistem pengendalian lingkungan yang mampu mempertahankan suhu dan kelembaban yang sesuai secara fisiologis
selama pengoperasian normal.

6. Kandungan oksigen metabolik harus dikontrol sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan tingkat konstan yang diinginkan.

7. Kunci medis atau peralatan harus ditempatkan pada lokasi yang strategis untuk menjamin penghuni PVHO dapat menerima
perbekalan, makanan, minuman dan kebutuhan lain-lain selama operasi normal maupun pada operasi darurat.
8. Dalam ruangan yang diperuntukkan sebagai area sanitasi dan pancuran, wadah toilet harus memiliki dudukan berventilasi tinggi untuk memastikan segel
tidak dapat dibuat oleh penghuni yang duduk di dudukan toilet.

9. Rakitan toilet harus mempunyai perangkat interkoneksi pengaman yang tidak memungkinkan toilet dibilas saat
penghuninya sedang duduk.

6.14.2.3 Lonceng Selam, Ruang Dekompresi Submersible, Lonceng Tertutup


Ruang dekompresi/lonceng selam harus:
1. Memenuhi persyaratan desain dan konstruksi PVHO jika berlaku.
2. Memiliki dimensi internal yang cukup untuk menampung jumlah penyelam dan perlengkapannya.
3. Memiliki perlindungan terhadap kerusakan mekanis pada penetrator katup, permukaan penyegelan, gas onboard, dll.

4. Memiliki lubang pandang yang memungkinkan penghuninya mengamati lingkungan luarnya, juga cukup untuk memungkinkan pengamatan interior
dari luar.

5. Memiliki perlindungan terhadap kerusakan mekanis pada semua port tampilan.

6. Semua penetrasi pipa dilengkapi dengan katup penutup di kedua sisi batas tekanan.
7. Pastikan semua penetrasi, katup, pengukur, dan perpipaan ditandai dengan jelas untuk servis dan pengoperasian. Diagram atau
catatan foto katup lonceng (internal dan eksternal) harus tersedia di stasiun kendali penyelaman.

8. Telah mengidentifikasi titik-titik sambungan layanan darurat.


9. Apakah semua selang fleksibel yang dipasang memenuhi persyaratan paragraf 6.5: Selang.

10. Dilengkapi dengan daya listrik primer dan darurat yang cukup selama 24 jam.
11. Memiliki sarana dimana penghuni dapat membaca tekanan kedalaman internal dan tekanan kedalaman eksternal setiap saat.

12. Pasang alat analisa oksigen yang dapat dibaca oleh penghuni.
13. Memiliki metode internal dalam menganalisis CO.
2
(Tabung kimia dapat diterima.)

14. Memiliki alat penghilang CO . 2

15. Memiliki sistem komunikasi dua arah utama antara pengawas penyelaman dan semua penyelam yang didukung oleh bel,
termasuk penghuni bel.
16. Memiliki sistem komunikasi sekunder yang terhubung ke pusat kendali penyelaman. Ini mungkin telepon bertenaga suara dengan
perangkat sinyal Growler.

17. Dilengkapi dengan sistem komunikasi darurat “melalui air”.


18. Dilengkapi dengan suar akustik (harus memiliki daya yang cukup untuk bertahan minimal 24 jam).
19. Memiliki sistem kelistrikan internal yang dirancang untuk lingkungan di mana sistem tersebut akan beroperasi untuk meminimalkan risiko kebakaran,

126
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 6.14

sengatan listrik atau aksi galvanik dari PVHO.

20. Memiliki penetrator listrik yang dirancang dan dipasang sesuai dengan tujuan lingkungan di mana penetrator tersebut akan
beroperasi dan diuji minimal dua kali tekanan kerja desain bel dan mampu menahan tekanan yang diterapkan di kedua arah.
21. Memiliki kemampuan memulihkan penyelam yang cedera dari air (block and tackle/boom vang).
22. Telah mengidentifikasi, memasang dan menguji titik angkat sekunder yang mampu menopang beban bel yang terendam.

23. Memiliki sarana untuk menjaga suhu yang sesuai secara fisiologis selama pengoperasian normal.

24. Memiliki sarana untuk mengontrol aliran air panas ke penyelam yang tidak dapat mengakses bel.

25. Perpipaan gas dirancang dan diatur sedemikian rupa sehingga ventilasi atau pembilasan bel tidak akan berdampak buruk pada pasokan gas pernapasan
penyelam mana pun yang didukung oleh bel.

26. Dilengkapi dengan satu alat bantu pernapasan untuk setiap penumpang yang mampu menyediakan gas pernapasan baik dari sumber yang disuplai di permukaan
maupun dari gas darurat di dalam pesawat (ditambah satu rakitan masker cadangan).

27. Memiliki bahan bakar yang cukup di kapal untuk memungkinkan penyelam tetap berada di luar bel selama 30 menit pada tingkat kedalaman maksimum bel, dengan
laju pernapasan 1,5 cfm.

28. Miliki pengukur yang menunjukkan tekanan dalam tabung gas darurat di atas kapal, yang dapat dibaca oleh penghuni bel.

29. Memiliki oksigen metabolik di dalam pesawat untuk mendukung jumlah penumpang selama 24 jam dengan tingkat konsumsi minimal 0,5
liter per menit, per penumpang. Catatan: Campuran gas dalam jumlah yang cukup dapat diganti.

30. Memiliki suplai oksigen yang diatur sedemikian rupa sehingga aliran oksigen ke dalam bel dibatasi pada laju atau volume yang terkendali relatif terhadap
tekanan internal bel.

31. Siapkan kotak P3K dalam wadah yang ditandai dengan jelas dan sesuai.

32. Miliki seperangkat perkakas dasar.

33. Miliki salinan prosedur darurat yang kedap air.


34. Memiliki pusar yang memenuhi persyaratan Bagian 6.5: Selang, dan menyediakan gas pernapasan; tekanan dan pembuangan; komunikasi dan
kekuasaan; air panas; dan layanan lain yang diperlukan. Pusar penyelam lonceng siaga harus mampu bergerak cepat

tindakan pelepasan oleh pelayan setelah dia keluar dari bel dalam keadaan darurat. Jika pusar penyelam siaga bel disimpan di luar bel, maka harus
disimpan secukupnya untuk menghindari kerusakan selama peluncuran dan pemulihan bel. Ujung pusar penyelam siaga bel harus diatur agar penyelam
siaga dapat memasang masker atau helmnya dan mengujinya sebelum penyelam utama keluar dari bel.

35. Bila dipasang, miliki mekanisme pelepasan pemberat yang dirancang untuk mencegah pelepasan pemberat yang tidak disengaja.

36. Didesain sedemikian rupa sehingga penyelam dapat leluasa keluar dan masuk kembali bel jika sedang beristirahat di dasar laut. Hal ini biasanya memerlukan kerangka penyangga

dan/atau beban rumpun.

37. Jika menyelam di bawah 500 fsw (152 msw), harus ada alat yang memanaskan gas inspirasi penyelam.

38. Sediakan salinan kode keran darurat untuk penghuni bel dan personel stasiun kendali selam. (Kode keran
darurat harus dipasang di luar bel.)
39. Miliki salinan kode ketukan darurat yang ditempelkan di luar bel dekat area pandang.

40. Harus ada sarana dan prosedur tertulis untuk mengevakuasi penyelam yang berada di bawah tekanan selama keadaan darurat.

41. Penyelaman tidak boleh dilakukan melebihi batas kedalaman sistem saturasi.
42. Tekanan kerja sistem maksimum tidak boleh melebihi tekanan kerja maksimum dengan nilai terendah dari setiap komponen.

6.14.3 SISTEM EVAKUASI DARURAT (EES)


EES adalah PVHO khusus yang dirancang untuk transportasi/evakuasi penyelam dalam keadaan jenuh dalam situasi darurat. Setiap operasi
penyelaman saturasi yang direncanakan memerlukan EES.

Ada dua jenis sistem evakuasi darurat:


1. PVHO yang disesuaikan dan dirancang untuk digunakan dalam evakuasi.(Belum termasuk bel utama.)

2. Sistem penyelamatan khusus di mana ruang bertekanan dipasang atau menjadi bagian dari sekoci yang dibuat khusus.

Sistem evakuasi darurat harus:


1. Memenuhi persyaratan bagian 6.12.2.1 dan 6.12.2.2: Ruang Saturasi, sebagaimana berlaku.
2. Bersiaplah untuk mengakomodasi jumlah maksimum penyelam yang mungkin berada di bawah tekanan.

127
6.15 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3. Dilengkapi dengan alat pencari lokasi.

4. Memiliki oksigen atau gas campuran di dalam pesawat untuk menunjang jumlah penumpang selama jangka waktu 72 jam dengan laju
konsumsi oksigen metabolik 0,017 cfm/0,48 liter per menit, per penumpang.

5. Memiliki sarana primer dan sekunder untuk menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer (misalnya, bertenaga baterai dan paru-paru), serta sarana
untuk memantau kadar CO dan2O (disarankan
2
menggunakan
2
meteran PPO).

6. Memiliki baterai terpasang untuk memenuhi kebutuhan beban listrik selama 72 jam.

7. Sediakan kotak P3K yang sesuai, ditandai dengan jelas, dalam wadah yang sesuai, dan mudah dijangkau.

8. Harus ada prosedur tertulis rinci untuk evakuasi EES yang tertuang dalam prosedur darurat.
9. EES harus dihubungkan ke sistem saturasi dan pasokan gas cadangan harus tersedia untuk menekan EES hingga kedalaman
penyimpanan terdalam dari sistem selama seluruh operasi penyelaman atau dekompresi. Prosedur ini harus dirinci dalam prosedur
evakuasi darurat (lihat nomor 8).
10. EES harus mampu memindahkan pasokan dan peralatan di bawah tekanan.
11. Cantumkan tanda peringatan yang sesuai. (Lihat dokumen tanda peringatan IMO dalam Kode Keamanan IMO untuk Sistem Penyelaman a.536
(13))
12. Memiliki sarana untuk diambil, ditarik dan diangkat.

13. Harus diuji daya apung positifnya untuk memverifikasi desain, setelah modifikasi struktur apa pun, atau setiap tahun.

HRC harus memiliki sistem kontrol pendukung kehidupan (LSCS)³ yang kompatibel yang tersedia dalam waktu maksimum 24 jam dari lokasi HRC
dan harus disimpan di lokasi yang berbeda dari sistem saturasi. HRC LSCS minimal harus:

- Lakukan komunikasi dua arah.


- Memiliki panel kontrol gas.

- Memiliki gas yang cocok untuk mempertahankan kedalaman.

- Miliki gas darurat untuk BIBS.


- Mampu memonitor oksigen dan CO₂
- Memiliki salinan tertulis prosedur untuk menjaga lingkungan.

6.15 PEMELIHARAAN KAPAL TEKANAN UNTUK TAMBAHAN HUMAN MANUSIA


6.15.1 PENDAHULUAN
ADCI, dalam kapasitas teknis dan penasehatannya terhadap industri penyelaman, telah mengadopsi serangkaian pedoman untuk perbaikan dan pemeliharaan
peralatan PVHO yang direkomendasikan untuk dimasukkan ke dalam praktik industri.

Bisnis penyelaman pada dasarnya adalah industri yang beroperasi di lingkungan yang keras. Oleh karena itu, desain, konstruksi dan
pemeliharaan peralatan selam serta prosedur operasional terkait diatur oleh standar industri dan nasional, serta peraturan nasional
dan internasional (Lampiran A). Tangki PVHO dan perangkat keras terkait serta sistem terkait merupakan peralatan khusus, yang
aturannya dirancang khusus untuk meminimalkan risiko.

6.15.2 TINDAKAN PENCEGAHAN UMUM UNTUK PANDANGAN AKRILIK


Ini adalah tindakan pencegahan umum untuk pembersihan, inspeksi operasional, pemasangan dan pemeliharaan area pandang akrilik yang digunakan
dalam bejana tekan untuk dihuni manusia.Untuk tambahan informasi disarankan agar ASME PVHO-2 dijadikan referensi. Dokumen ini mencakup
desain, inspeksi, dan pemeliharaan area pandang akrilik.

6.15.3 PEMBERSIHAN

Jika pembersihan diperlukan, area pandang harus dibersihkan dengan hati-hati, dan permukaannya tidak boleh tergores. Bahan pembersih yang dapat diterima adalah sabun
lembut dan air.

Jangan gunakan pelarut jenis apa pun(alkohol, aseton, dll.) untuk tujuan apa pun pada jendela, gasket, atau cincin-O. PERINGATAN:Hanya

pembersihan tangan yang diperbolehkan. Penggunaan peralatan yang digerakkan oleh tenaga listrik tidak diperbolehkan.

128
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 6.16

Setelah dibersihkan, periksa jendela apakah ada noda seperti retak, terkelupas, bantingan, tergores, retak, melepuh, atau perubahan warna. (Crazing
adalah berkembangnya jaringan retakan halus seperti jaring laba-laba pada permukaan jendela; hal ini dapat disebabkan oleh stres atau paparan
pelarut.)

6.15.4 INSPEKSI DALAM LAYANAN


Inspeksi operasional harus dilakukan sebelum pemberian tekanan pada setiap ruang. Periksa secara visual permukaan eksterior, interior, dan bantalan
yang mudah dijangkau untuk mengetahui adanya cacat dalam bentuk keretakan, retakan, goresan, lecet, dan perubahan warna. Senter biasa akan
membantu menemukan cacat seperti terkelupas, retak, atau retak dan dalam menentukan kondisi permukaan bantalan.

Noda pada permukaan bertekanan rendah dapat menjadi pemicu retakan dan kegagalan selanjutnya pada area pandang cakram datar dan frustum berbentuk kerucut. Untuk lonceng selam dan

area pandang kompartemen pengunci penyelam submersible, kedua permukaan harus dianggap sebagai permukaan bertekanan rendah.

Kedalaman noda dapat diukur dengan mikrometer kedalaman dengan batang runcing (Brown dan Sharpe, atau sejenisnya atau pembanding optik).
Pertimbangan harus diberikan pada konsentrasi goresan, retakan atau keretakan yang terjadi di tengah area penglihatan, karena hal ini mungkin
merupakan indikasi adanya tekanan.

6.15.5 INSTALASI
Area pandang harus dibersihkan dengan benar dan dipasang dengan hati-hati untuk memastikan pengoperasian yang sesuai dan aman. Semua permukaan area pandang harus bebas dari cacat.

Semua permukaan kontak logam harus halus dan bersih. Permukaan harus bebas dari segala cacat dan benda asing. Pelumas yang kompatibel dengan
oksigen, yang kompatibel dengan akrilik, harus digunakan. Baut penahan juga harus dibersihkan, diperiksa dan dilumasi.

Permukaan segel O-ring dan gasket harus benar-benar bebas dari benda asing, seperti bahan pembersih dan pelarut, karat, pasir, pasir,
serpihan cat, dll.

Semua cat yang bersentuhan dengan area pandang harus dikeringkan sepenuhnya.

6.15.6 TANDA
Tanda identifikasi area pandang harus dipertahankan pada setiap area pandang selama pembersihan dan penanganan. Dokumentasi area
pandang yang sesuai harus disimpan dengan paket dokumentasi PVHO.

CATATAN: Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di ANSI ASME/PVHO-1, Bagian 2.

6.16 KERUSAKAN KARENA KECELAKAAN

Kerusakan struktural yang besar mungkin disebabkan oleh kecelakaan atau kesalahan penanganan. Ini mungkin mencakup hal-hal seperti:

6.16.1 KERUSAKAN TEKANAN LAMBANG


• Penyok.
• Pencungkil.
• Penetrator rusak (benang terkelupas).
• Flensa kawin.
• Angkat lug atau pengikat mata (bengkok, patah atau lubang memanjang).

• Basis penyangga (deformasi rangka).

6.16.2 PINTU
• Permukaan penyegelan rusak.
• Engsel bengkok/patah.
• Mekanisme dogging rusak.

6.16.3 KERUSAKAN PEMANTAUAN


• Menggila.
• Retak/terkelupas.

129
6.17 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Percikan las.
• Kerusakan pengencer cat.
• Terlalu panas/melepuh (deformasi permanen).

6.17 KERUSAKAN KARENA KOROSI

6.17.1 UMUM
Yang lebih penting daripada kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan, dan sering kali tidak terlihat sampai kerusakan yang lebih parah, adalah kerusakan yang disebabkan oleh korosi.

Sebagian besar kerusakan akibat korosi dapat dihindari dengan program pemeliharaan preventif yang rajin, namun bahkan dengan program pemeliharaan preventif terbaik sekalipun,

kerusakan masih dapat terjadi.

6.17.2 KERUSAKAN KOROSI KHUSUS MUNGKIN TERMASUK


• Korosi lubang (shell dan head).
• Korosi celah.
• Penetrator.
• Permukaan penyegelan area pandang.

• Muka pintu.
• Menyegel permukaan.

• Alur cincin-O.
• Penyangga kaki/sadel.

6.17.3 TUNJANGAN KOROSI


Bejana tekan biasanya dibuat dengan batas korosi sesuai perhitungan ketebalan logam yang dibutuhkan. Informasi ini biasanya terdapat pada
sertifikat bejana tekan. Pemeriksaan area yang terkena korosi harus dilakukan dengan cara yang diperlukan untuk menentukan apakah korosi telah
melampaui jumlah yang diperbolehkan dan mungkin memerlukan tindakan perbaikan.

6.18 PERBAIKAN PVHO


Pemilik harus mengetahui persyaratan dari otoritas pengatur dan pihak ketiga yang berkepentingan, karena persyaratan mereka akan berdampak
langsung pada spesifikasi perbaikan.

Perbaikan PVHO harus dilakukan dengan benar, terlepas dari seberapa baik pekerjaan dilakukan atau kualitas bahan yang digunakan. Tanpa
upaya sadar untuk mematuhi peraturan dan ketentuan yang ada, perbaikan mahal mungkin terjadi yang tidak memenuhi persyaratan dan
tidak dapat diterima.

Penting untuk menggunakan metode tertentu ketika mendekati perbaikan PVHO. Langkah-langkah yang

disarankan untuk mendekati perbaikan apa pun adalah sebagai berikut:

• Penilaian.
• Rencana.

• Eksekusi.
• Dokumentasi.

6.19 PENILAIAN
1. Langkah awal adalah menilai kerusakan. Ini berarti lebih dari sekadar memandang kapal itu dengan santai dan menyetujui bahwa kapal itu telah rusak. Semua kerusakan
harus diselidiki untuk menentukan penyebabnya dan tindakan apa yang dapat diambil untuk mencegah terulangnya kembali.

2. Ukur atau hitung kerusakannya sehingga Anda dapat menjawab pertanyaan tentang tingkat kerusakan yang terlihat. Sadarilah bahwa mungkin ada area kerusakan
yang tersembunyi. Membuat sketsa atau peta area kerusakan; foto mungkin bisa membantu. Buatlah laporan tertulis yang menjelaskan sifat dan tingkat
kerusakan. Akurat, dan sertakan sedetail mungkin. Jujurlah dalam penilaian Anda; ingat bahwa tujuannya adalah untuk menyelamatkan kapal PVHO dan
mengembalikannya ke layanan dengan aman.

3. Kerusakan pada batas tekanan bejana memerlukan perbaikan apa pun sesuai dengan kode pabrikan. Demikian pula, kerusakan pada pipa yang
terpasang harus diperbaiki sesuai kode pembuatannya. Hanya komponen yang memenuhi persyaratan kode yang berlaku yang boleh
digunakan untuk perbaikan atau penggantian.

4. Kumpulkan semua dokumentasi yang ada di kapal. Informasi ini akan dibutuhkan oleh teknisi, bengkel kode, pemeriksa kode
resmi, adjuster asuransi, surveyor masyarakat klasifikasi, dll.

5. Tergantung pada jenis dan tingkat kerusakan, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan tak rusak (NDE) untuk menentukan
130tingkat kerusakan. Kapal mungkin perlu diledakkan hingga menjadi logam untuk menentukan cakupan pekerjaan yang tepat.
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 6.17

6. Menyiapkan laporan tertulis dan anggaran perbaikan.

CATATAN:Jika keputusan mengenai disposisi perbaikan ada di tangan Anda, jangan lewati langkah ini. Ini akan menjadi alat Anda untuk mengontrol proyek perbaikan.

6.20 RENCANA

1. Membuat rencana teknis perbaikan. Rencana tersebut harus dengan jelas menetapkan ruang lingkup pekerjaan fabrikator, serta ruang lingkup tanggung
jawabnya. Rencana ini, jika disusun dengan benar, dapat berfungsi sebagai spesifikasi pekerjaan dan sebagai bagian dari pesanan pembelian.

2. Rencana tersebut harus dengan jelas menyatakan kode etik, standar, aturan, peraturan dan kualitas pengerjaan yang akan mengatur pekerjaan. Jangan lupa
persyaratan dokumennya. Bersikaplah sangat spesifik tentang dokumen dan penyerahan kertas yang menjadi tanggung jawab fabrikator atau bengkel.

3. Menyiapkan gambar dan/atau perhitungan yang diperlukan untuk mempengaruhi rencana perbaikan. Seorang insinyur, baik internal maupun eksternal, mungkin perlu
dilibatkan untuk memverifikasi bahwa semua detail telah ditangani.

Anda kemudian harus mendapatkan persetujuan dari regulator (yurisdiksi) atau lembaga klasifikasi bahwa:

• Usulan perbaikan dan teknik ada dalam kode.


• Materi yang diusulkan memenuhi persyaratan kode etik.

• Rencana perbaikan akan disetujui.

Sebagian besar perbaikan memerlukan survei awal untuk melihat kapal dan menilai rencana perbaikan Anda.

6.21 EKSEKUSI
1. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak-pihak yang diperlukan, dan berbekal rencana perbaikan, anggaran, gambar dan spesifikasi, Anda kini siap untuk
berbicara dengan perakit atau bengkel yang berkualifikasi.

2. Pilihan yang paling sedikit menimbulkan masalah adalah pembuat kapal asli. Hal ini tidak selalu memungkinkan, namun kemungkinan besar pabrikan asli memiliki
catatan yang akan membuat perbaikan dan dokumentasi berjalan lebih lancar.

Sayangnya, banyak perakit yang telah membangun PVHO dalam 15 tahun terakhir sudah gulung tikar atau mungkin tidak menyimpan catatan di kapal Anda.
ASME mengharuskan catatan disimpan hanya selama lima tahun. Merupakan ide bagus untuk mewajibkan, sebagai bagian dari perjanjian pembelian Anda
dengan fabrikator atau fasilitas perbaikan mana pun, agar Anda menerima salinan semua dokumen. Jika kapal tersebut terdaftar pada Badan Inspektur Kapal
Tekanan Nasional, Anda bisa mendapatkan salinan sertifikat tersebut dengan menghubungi Badan Nasional.

3. Pilihan terbaik berikutnya adalah perakit yang sedang membangun dan mensertifikasi kapal PVHO. Pabrikan harus diberi wewenang untuk
membubuhkan stempel ASME “U” dan/atau stempel “R” dari Dewan Nasional. Ruang lingkup dan kriteria untuk membedakan antara perbaikan kecil dan
besar diatur dalam Kode Dewan Nasional ANSI-NB23. Alternatifnya, untuk PVHO yang dibuat dengan kode lain, bengkel harus mempunyai sertifikasi
untuk melakukan perbaikan terhadap kode yang digunakan untuk kapal PVHO tersebut.

6.22 PENGUJIAN

1. Sebelum, selama dan setelah perbaikan, berbagai jenis pengujian dapat dilakukan. Hasil pengujian harus disimpan sebagai bagian dari catatan peralatan.

2. Semua pemeriksaan non-destruktif harus dilakukan sesuai dengan ASME Bagian-V: Pemeriksaan Non Destruktif, oleh personel yang
kompeten dalam jenis tes yang digunakan.

3 Uji tekanan harus dilakukan sesuai dengan prosedur tertulis dan tindakan pencegahan keselamatan yang sesuai.

6.23 DOKUMENTASI
1. Semua perbaikan dan perubahan harus dicatat dalam log peralatan. Hal ini harus disertai dengan referensi pada sertifikat dan tanda
pengenal. Pengujian tekanan juga harus didokumentasikan dan dicatat dalam log. Setiap perubahan atau modifikasi harus tercermin dalam
semua revisi gambar.

2. Semua sertifikat, gambar, perhitungan dan laporan harus disimpan selama masa pakai peralatan.

Pendekatan profesional terhadap perbaikan PVHO akan memberikan hasil yang profesional, sehingga menjaga aset berharga dan menjamin
keselamatan penghuni dan operator.

Tidak ada jaminan bahwa kecelakaan tidak akan terjadi. Namun, kemungkinannya dapat dikurangi secara signifikan dengan PROGRAM
PEMELIHARAAN PENCEGAHAN yang baik dan praktik keselamatan yang konsisten.

131
6.24 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

6.24 REFERENSI
• Kode Boiler dan Bejana Tekan ASME, Bagian VIII, Divisi 1 dan 2
• ASME Bagian V : Pemeriksaan Tidak Merusak
• ANSI — ASME/PVHO-1 dan 2
• ANSI B31.1: Kode untuk Perpipaan Tekanan, Perpipaan Listrik

• Standar Konsensus Internasional Asosiasi Kontraktor Penyelaman untuk Operasi Penyelaman Komersial
• 29 CFR Part 1910: Peraturan OSHA untuk Penyelaman Komersial

• 46 CFR Part 197: Peraturan USCG untuk Operasi Penyelaman Komersial

• Kode Keselamatan IMO (Organisasi Maritim Internasional) untuk Sistem Penyelaman, a.536 (13)

• IACS (Asosiasi Internasional Masyarakat Pengklasifikasian)

- ABS (Biro Pengiriman Amerika)


- DNV (Det Norske Veritas)
- Pendaftaran Lloyds

- Dewan Nasional Inspektur Boiler & Bejana Tekan ANSI-NB23

132
BAGIAN 7.0

PROSEDUR DARURAT, PENILAIAN


DAN PELAPORAN KECELAKAAN

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

133
7.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

7.0 PROSEDUR DARURAT, PENILAIAN DAN PELAPORAN KECELAKAAN


7.1 PEDOMAN PROSEDUR DASAR DARURAT
Prosedur darurat berikut ini yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan personel ditawarkan sebagai pedoman minimum untuk membantu perusahaan dalam
mengembangkan prosedur darurat spesifik mereka yang terperinci. Langkah-langkah yang tercantum mungkin tidak sesuai urutan pilihan. Setiap keadaan darurat akan
menentukan prioritasnya masing-masing. Secara umum, setiap keadaan darurat akan menyebabkan penyelaman dibatalkan sampai penyebabnya telah diatasi sepenuhnya.

Pneumofathometer harus selalu mengandung campuran yang sama dengan media pernapasan penyelam. Latihan prosedur darurat harus dilakukan
secara berkala untuk memastikan pemahaman para kru.

7.1.1 KEHILANGAN MEDIA PERNAPASAN


1. Memperkuat kembali pasokan media pernafasan dengan cara:

• Penyelam yang memakai atau membawa EGS (bailout);


• Mengaktifkan pasokan media pernapasan sekunder bagian atas; atau

• Jika memungkinkan, masukkan media pernafasan ke dalam selang pneumo penyelam dan pastikan bahwa penyelam mempunyai gelembung, sebelum memasukkan selang

pneumo ke dalam bendungan leher penyelam.

2. Waspadai penyelam siaga.

3. Penyelam pergi ke bel/panggung/permukaan, sebagaimana berlaku.

4. Jika diperlukan, kirimkan penyelam siaga untuk membantu penyelam.

5. Hentikan penyelaman.

7.1.2 KEHILANGAN KOMUNIKASI


1. Upaya untuk membangun kembali komunikasi elektronik.

2. Jika komunikasi tidak dapat dibangun kembali, cobalah berkomunikasi melalui sinyal tarik garis.
3. Jika memungkinkan, letakkan media pernapasan pada pneumo penyelam.

4. Waspadai penyelam siaga.

5. Penyelam melanjutkan ke tahap downline/lonceng atau permukaan sebagaimana berlaku (jika bel, cobalah menggunakan komunikasi bel).

6. Bawa penyelam ke perhentian pertama setelah sinyal tarik tali terbentuk.

7. Jika diperlukan (tidak dapat menjalin komunikasi apa pun dengan penyelam), kirimkan penyelam siaga untuk membantu penyelam sebelum membawa penyelam ke
perhentian pertamanya.

8. Hentikan penyelaman.

7.1.3 PENYELAM YANG TERKESAL ATAU TERJANGKAU

1. Hindari kepanikan dan pastikan penyelam tidak membuang peralatan.

2. Penyelam menginformasikan bagian atas.

2. Waspadai penyelam siaga.

4. Penyelam menentukan tingkat jebakan.


5. Penyelam berusaha membebaskan dirinya.

6. Jika diperlukan, kirimkan penyelam siaga untuk membantu penyelam.

7. Ketika penyelam sedang bebas, jika tidak mampu atau tidak mau melanjutkan penyelaman, atau jika penyelam siaga diharuskan untuk mencari bantuan penyelam,

hentikan penyelaman.

7.1.4 PENYELAM YANG CEDERA DALAM AIR

1. Penyelam menginformasikan bagian atas, dan penyelaman dibatalkan.

2. Waspadai penyelam siaga.

3. Penyelam menentukan sifat dan tingkat cedera.

4. Jika diperlukan, kirimkan penyelam siaga untuk membantu penyelam, memberikan pertolongan pertama dan mengevaluasi cedera. Penyelam yang siaga harus tetap bersama penyelam yang

cedera.

5. Pantau pernapasan penyelam. Jika penyelam berhenti bernapas, berikan tekanan berlebihan pada regulatornya, jika memungkinkan.

134
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 7.1

6. Jika memungkinkan, penyelam siaga membantu penyelam yang terluka untuk naik ke permukaan, mengikuti prosedur dekompresi yang benar, kecuali jika cedera yang parah

menunjukkan risiko yang lebih besar daripada mengabaikan dekompresi.

7. Melembagakan prosedur pemulihan penyelam yang direncanakan.

8. Minta bantuan medis dan evakuasi darurat, jika diperlukan.

7.1.5 PEMUTUSAN UMBILIK PENYELAM - SELANG GAS SAJA


1. Aktifkan media pernapasan ke selang pneumo penyelam.

2. Penyelam mengaktifkan botol dana talangan.

3. Waspadai penyelam siaga.

4. Jika diperlukan, penyelam memasukkan selang pneumo ke dalam helm/masker setelah dipastikan ada gelembung pada selang pneumo.

5. Penyelam kembali ke bel/panggung/permukaan.

6. Jika memungkinkan, penyelam mengaktifkan dan menggunakan media pernapasan darurat pada bel/panggung.

7. Hentikan penyelaman dan ikuti prosedur dekompresi yang benar.

8. Jika diperlukan, turunkan penyelam siaga dengan botol atau selang dana talangan tambahan.

7.1.6 PEMUTUSAN UMBILIK LENGKAP


1. Penyelam mengaktifkan botol dana talangan dan kembali ke bel/panggung/permukaan. Jika memungkinkan, penyelam mengaktifkan dan menggunakan gas darurat pada bel/panggung.

2. Waspadai penyelam siaga.

3. Kerahkan penyelam siaga jika penyelam belum segera muncul ke permukaan.

4. Jika memungkinkan, pasang pelampung penanda di lokasi terakhir penyelam yang diketahui.

5. Jika memungkinkan dan tersedia, penyelam siaga menyediakan selang/botol talangan baru. Jika tidak, kirimkan penyelam siaga ke kabel downline atau kabel
panggung bel.

6. Hentikan penyelaman dan ikuti prosedur dekompresi yang benar.

7.1.7 KEBAKARAN

Api bagian atas:

1. Menerapkan prosedur darurat kebakaran standar.

2. Jika diperlukan, hentikan aktivitas penyelaman dan evakuasi stasiun penyelaman. Kebakaran

di dalam PVHO:

1. Setiap ruangan harus mempunyai alat pemadam api di bagian dalamnya.

2. Beritahukan di bagian atas ada api di dalam ruangan; evakuasi ke ruangan lain atau kunci jika tersedia atau memungkinkan.

3. Penyelam di dalam ruangan harus memakai BIBS dengan gas darurat.


4. Mengamankan daya listrik ke sistem yang tidak penting.

5. Memadamkan api.

6. Ventilasi ruangan.
7. Menetapkan kondisi penghuni ruangan.

7.1.8 KEGAGALAN PERALATAN - PENYELAM DI DALAM AIR


1. Evaluasi dampaknya terhadap penyelam.

2. Beritahu penyelam mengenai masalah dan rencana tindakan.

3. Waspadai penyelam siaga.

4. Memperingatkan kru dek.

5. Penyelam menginformasikan kesiapannya.


6. Aktifkan rencana dan hentikan penyelaman.

135
7.2 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

7.1.9 KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMBAHAYAKAN


Minimal, JHA atau prosedur khusus harus dikembangkan untuk mengatasi hal-hal berikut, jika memungkinkan:

• Kondisi lingkungan yang buruk, termasuk namun tidak terbatas pada:

- Cuaca.
- Keadaan laut.

- Arus.
- Petir.
- Angin.
- Gas metana/rawa.
- Kehidupan laut yang berbahaya.

7.1.10 TOKSISITAS OKSIGEN DALAM AIR


1. Supervisor mencatat tanda-tanda, atau penyelam melaporkan gejala ke atas.

2. Mengurangi tekanan parsial oksigen (beralih ke udara), atau menurunkan PPO2 gas campuran.

3. Kerahkan penyelam siaga.

4. Lanjutkan dekompresi di meja yang sesuai kecuali campuran 50/50 nitrox tersedia untuk penggunaan dekompresi dalam air.

7.1.11 TOKSISITAS OKSIGEN SELAMA PENGOBATAN


1. Penyelam melapor ke atas.

2. Instruksikan penyelam untuk melepas masker oksigen selama 15 menit. Setelah semua gejala hilang, mulai pemberian oksigen kembali. Jangan menghitung waktu
bukan pada oksigen. Mulai kembali dekompresi saat oksigen berhenti.

3. Tender akan dikunci.


4. Jika gejala keracunan oksigen terjadi untuk kedua kalinya, ulangi langkah 2.

5. Jika gejala keracunan oksigen terjadi untuk ketiga kalinya, hentikan oksigen dan segera minta nasihat dan bantuan medis dari
titik kontak yang ditunjuk.

7.1.12 EVAKUASI DARURAT


1. Beritahu penyelam dan semua personel di sekitarnya tentang keadaan darurat dan hentikan penyelaman.

2. Dekompresi penyelam sesuai dengan prosedur dekompresi yang benar. Jika tidak memungkinkan, ikuti prosedur dekompresi yang dihilangkan.

3. Evakuasi semua personel yang tidak diperlukan ke platform yang aman.

4. Informasikan kepada manajemen mengenai kondisi tersebut sesegera mungkin.

5. Prosedur darurat tambahan harus dikembangkan sesuai kebutuhan, mungkin termasuk, namun tidak terbatas pada:

• Hilangnya pasokan listrik.

• Hilangnya SDC (bel).


• Hilangnya ROV.

• Kondisi lingkungan yang buruk.

7.2 PELAPORAN KECELAKAAN


Persyaratan Internasional Asosiasi Kontraktor Selam:

ADCI mewajibkan SEMUA Perusahaan Anggota Umum dan Sekolah Anggota Asosiasi untuk melaporkan kematian/cedera akibat bencana yang berhubungan dengan
industri.

Prosedur:
Perusahaan anggota ADCI dapat menyampaikan laporan baik dalam dokumen perusahaannya sendiri atau dalam formulir laporan kecelakaan ADCI (Lihat
Bagian 7.2.1: Formulir Laporan Kecelakaan).

136
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 7.2

UNTUK PERUSAHAAN YANG BERBASIS AS:

Persyaratan Peraturan Federal

46 CFR – Departemen Perhubungan – Penjaga Pantai

Subbab V-Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelautan, Bagian § 197.484, mengharuskan penanggung jawab untuk memberi tahu petugas yang bertanggung jawab,
inspeksi kelautan, sesegera mungkin setelah terjadi korban penyelaman, jika korban tersebut melibatkan salah satu hal berikut:

• Hilangnya nyawa.

• Cedera akibat penyelaman pada siapa pun yang menyebabkan ketidakmampuan selama lebih dari 72 jam.

• Cedera akibat penyelaman pada siapa pun yang memerlukan rawat inap lebih dari 24 jam. Bagian

§197.486 mendefinisikan bentuk laporan tertulis tentang korban dan mensyaratkan:

• Agar laporan tersebut dilengkapi pada Formulir CG-2692 ketika instalasi penyelaman berada di kapal; atau

• Bahwa laporan tertulis dalam bentuk naratif digunakan pada saat instalasi penyelaman berada pada suatu

fasilitas. Dalam kedua kasus tersebut, laporan harus memberikan informasi berikut:

• Nama dan nomor resmi (jika ada) kapal atau fasilitas.


• Nama pemilik atau agen kapal atau fasilitas.
• Nama penanggung jawab.
• Nama pengawas penyelaman.
• Deskripsi korban, termasuk dugaan penyebabnya.
• Sifat dan tingkat cedera yang dialami seseorang.

29 CFR – Departemen Tenaga Kerja – Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Subbagian T – Operasi Penyelaman Komersial, §1910.440, mengharuskan pemberi kerja mencatat terjadinya cedera atau penyakit terkait penyelaman yang
mengharuskan anggota tim penyelam dirawat di rumah sakit selama 24 jam atau lebih, dengan menyebutkan keadaan insiden tersebut dan tingkat
keparahannya. cedera atau penyakit apa pun.

Pada bulan Mei 1994, OSHA lebih lanjut mengklarifikasi dan mendefinisikan persyaratan pelaporan untuk menyatakan:

Pengusaha diwajibkan untuk melaporkan secara lisan setiap kematian atau bencana akibat kerja yang melibatkan rawat inap tiga pekerja atau
lebih dalam waktu delapan jam, sesuai 29 CFR §1910.8. Laporan tersebut harus mencakup informasi berikut:

• Nama perusahaan.

• Lokasi dan waktu kejadian.


• Jumlah korban jiwa atau karyawan yang dirawat di rumah sakit.

• Kontak person untuk perusahaan.


• Nomor telepon untuk contact person perusahaan.
• Penjelasan singkat mengenai kejadian tersebut.

PENGECUALIAN DARI PELAPORAN FATALITAS DAN KECELAKAAN BENCANA TIDAK ADA!


Meskipun sebagian besar perusahaan penyelaman komersial dikecualikan dari persyaratan pencatatan (SIC7389), semua perusahaan diharuskan untuk:

• Melaporkan secara lisan sebagaimana didefinisikan di atas.

• Menyimpan catatan cedera dan penyakit akibat kerja.


Perusahaan anggota ADCI didesak untuk memberikan kepada ADCI salinan laporan apa pun yang disyaratkan oleh 29 CFR atau 46 CFR. Dalam hal ini, dimana
laporan awalnya diserahkan dalam format lisan (29 CFR), berikan kepada ADCI informasi yang berasal dari entri log yang diwajibkan oleh peraturan tersebut.
Laporan harus diberikan kepada ADCI pada saat yang sama dengan diserahkan kepada otoritas pengatur untuk memastikan bahwa ADCI mampu menanggapi
pertanyaan dengan tepat mengenai keadaan sebenarnya daripada harus bergantung pada rilis media yang sering kali tidak akurat atau dilebih-lebihkan.

ADCI BUKAN bermaksud untuk mengungkapkan identitas perusahaan, individu atau keadaan yang terkandung dalam laporan yang diterima, kecuali jika hal tersebut diketahui
secara umum mungkin telah diungkapkan melalui siaran pers atau pemberitahuan keselamatan oleh perusahaan yang terlibat. TUJUAN dari “sistem” ini adalah untuk
mengumpulkan informasi yang kemudian dapat digunakan dalam mengembangkan data statistik yang akurat, atau jika informasi yang diterima mungkin memerlukan
pengembangan pemberitahuan keselamatan atau dokumen panduan lainnya yang dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan. Isi laporan juga bisa digunakan untuk
membela industri kita dari tindakan pihak-pihak yang tidak bermoral yang tujuannya jelas-jelas hanya untuk pencemaran nama baik.

137
7.2 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

7.2.1 FORMULIR LAPORAN KECELAKAAN

LAPORAN KECELAKAAN

Ke: Asosiasi Kontraktor Selam Internasional


info@adc-int.org , 281-893-5118

Dari: ______________________________________________________________________________
(Nama perusahaan)

Subjek: Laporan Korban/Kecelakaan

____________________________________________________________________________________________________________
Tanggal kejadian: ______ / ______ / _________

Lokasi kejadian : ________________________________________________________________

Deskripsi acara: ________________________________________________________________


______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
Sifat dan luasnya ______________________________________________________________________________
cedera/cedera: ______________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________

138
BAGIAN 8.0

KAPAL DAN PLATFORM TERAPUNG


UNTUK OPERASI MENYELAM

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

139
8.0 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

8.0 KAPAL DAN PLATFORM TERAPung UNTUK OPERASI PENYELAM


8.1 PERNYATAAN UMUM
Kapal pendukung penyelaman (DSV) didefinisikan dalam dokumen ini sebagai platform terapung yang digunakan untuk mendukung operasi penyelaman. Karena jenis
penyelaman yang dilakukan di seluruh industri sangat beragam dan bervariasi, DSV juga bervariasi, mulai dari ponton sectional dan tongkang derek hingga kapal selam
yang dibuat khusus dengan sistem jangkar empat titik khusus atau kapal yang diposisikan secara dinamis. Dari kapal kecil untuk proyek sehari penuh hingga kapal yang
diposisikan secara dinamis untuk operasi lepas pantai jangka panjang, DSV harus dipilih dengan cermat berdasarkan persyaratan proyek penyelaman, penyelaman yang
akan dilakukan, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan, dan potensi lingkungan apa pun. kondisi.

Meskipun setiap anjungan penyelaman mempunyai karakteristik tersendiri yang perlu dinilai agar pekerjaan penyelaman dapat dilakukan dengan aman dan berhasil, faktor-
faktor umum tertentu dapat diidentifikasi, dan dengan demikian “kesesuaian tujuan” tertentu untuk kapal tertentu, pekerjaan tertentu. dan lokasi tertentu dapat ditentukan.
Kontraktor penyelaman bertanggung jawab untuk memilih atau menolak DSV berdasarkan keselamatan kru penyelam. Meskipun tidak semua kapal ideal, sebagian besar
kapal dapat diadaptasi atau dimodifikasi, atau peralatan tambahan dapat ditambahkan untuk mengurangi kekurangan dan oleh karena itu menyediakan platform kerja yang
aman untuk operasi penyelaman.

Sebagian besar keselamatan penyelam didasarkan pada keandalan peralatan pendukung kehidupan selam; oleh karena itu, peralatan ini harus dilengkapi dengan pengikatan,
penyimpanan dan perlindungan yang memadai dari unsur-unsur dan operasi lain yang sedang berlangsung.

Saat memilih DSV, kehati-hatian harus diberikan dengan mempertimbangkan kemungkinan terburuk untuk kondisi angin, pasang surut, arus, dan cuaca. Perencanaan yang memadai dan
peralatan yang tepat harus segera tersedia agar kapal dapat berpindah dari lokasi penyelaman jika kondisi lingkungan memerlukannya. Meskipun beberapa kapal dapat bertahan dalam
kondisi cuaca buruk, kemampuan kapal tersebut untuk keluar dari tegalan terbatas pada kemampuan kapal pendukung jangkar untuk membawa jangkarnya masuk. Oleh karena itu,
kehati-hatian harus diberikan untuk tidak melebihi batas operasional ini sebelum mendapatkan jangkar. DSV keluar dari bahaya.

• Secara umum, DSV biasanya digunakan untuk menyediakan:


• Transit ke dan dari lokasi kerja untuk personel dan peralatan yang dibutuhkan.
• Pemeliharaan posisi selama operasi penyelaman dengan akurasi dan keamanan yang memadai.

• Ruang dek untuk perlengkapan pendukung kehidupan dan keselamatan yang diperlukan.

• Ruang dek untuk peralatan yang diperlukan penyelam untuk melakukan pekerjaan.

• Komunikasi untuk tujuan darurat dan komersial.


• Akomodasi dan fasilitas mess.
Layanan tambahan (meliputi fasilitas medis, komunikasi, pasokan listrik, derek, peralatan penyelamat jiwa, peralatan pemadam kebakaran, dll.).

Setiap kontraktor penyelaman akan memeriksa kecukupan DSV di setiap kategori yang berlaku di atas, memastikan kepatuhan terhadap kebijakan keselamatan perusahaan
mereka dan kebijakan ADCI.

8.2 PERAHU LIVE


Live Boating adalah teknik menyelam di mana seorang penyelam yang diperlengkapi permukaan melakukan pekerjaan di bawah air sementara selangnya dirawat dari
haluan kapal yang dioperasikan secara manual oleh nakhoda kapal dan sedang berjalan menggunakan sistem propulsi utamanya.

PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Karena adanya risiko yang melekat pada operasi liveboating, semua cara operasi penyelaman lainnya harus dipertimbangkan jika memungkinkan. Jika liveboating telah
ditetapkan sebagai metode penyelaman yang akan dilakukan, pertimbangan tambahan berikut harus dipertimbangkan untuk memastikan operasi yang aman:

• Kinerja penilaian risiko menyeluruh


• Pertunjukan latihan untuk pemulihan penyelam, kehilangan media pernapasan penyelam, dan untuk menguji perangkat penghentian darurat kapal

• Tergantung pada kapalnya, indikator putaran poros, pelindung baling-baling, dan penghalang lain untuk mencegah penyelam dan tali pusar penyelam siaga
bersentuhan dengan baling-baling kapal harus dipertimbangkan untuk pemanfaatannya.

• Penilaian terhadap pekerjaan yang harus dilakukan, kedalaman air, dan komunikasi yang tersedia di kapal harus mempertimbangkan tingkat
pengawakan awak kapal

• Pastikan pengawas penyelaman dapat melihat dengan jelas pusar penyelam yang masuk ke dalam air dan gelembung penyelam

• Memastikan adanya komunikasi langsung antara kapten, pengawas penyelaman, penyelam siaga, dan tender

140
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.2

8.2.1 PERSYARATAN MINIMUM

Semua peralatan dan tingkat awak harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati aplikasi penyelaman ini,
berdasarkan pada satu penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin
diperlukan untuk setiap penyelaman yang melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang
tepat harus dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman. ADCI
merekomendasikan agar metode alternatif selain liveboating dieksplorasi.

Jika operasi penyelaman memerlukan alat genggam yang dirawat secara terpisah dari penyelam, maka sangat disarankan untuk dilakukan dengan
metode selain liveboating. Namun, jika pekerjaan tersebut hanya dapat dilakukan melalui liveboating, hanya satu alat bertenaga permukaan yang dapat
digunakan dalam satu waktu. Pusar kecil, (misalnya, probe CP dan pelacak pipa) harus dikawinkan dengan pusar penyelam.

Berikut ini adalah persyaratan minimum untuk pengoperasian liveboating:

• Operasi liveboating tidak boleh mencakup dekompresi di dalam air yang direncanakan.

• Operasi liveboating tidak boleh dilakukan dengan scuba.

• Liveboating tidak boleh dilakukan di dalam kapal lain atau tempat berlabuh tongkang.

• Kedalaman maksimum untuk melakukan operasi perahu hidup adalah 130 fsw (39.6 msw).

1. Personil Minimal
Dalam semua kasus, personel dan peralatan harus dipilih untuk menjamin keselamatan maksimum selama operasi. Pada perahu/kapal kecil dengan panjang
kurang dari 33 kaki (10,05 meter), awak kapal diperbolehkan terdiri dari tidak kurang dari tiga orang (pengawas penyelaman, penyelam dan tender/penyelam)
karena keterbatasan ruang.

A. Operasi penyelaman liveboating (0 – 130 fsw [39.6 msw]) (Kapal yang lebih besar dari 33 kaki / 10.05 meter). Awak penyelam harus terdiri dari minimal tujuh
(7) personel penyelam yang berkualifikasi.

• Satu (1) Pengawas Selam

• Satu (1) Penyelam

• Satu (1) Penyelam Siaga

• Dua (2) Tender/Penyelam

• Dua (2) personel penyelam yang berkualifikasi untuk membantu pengoperasian perahu penyelamat

8.2.2 PENGAWAS PENYELAM


Harus berpengalaman dan berpengetahuan luas dalam operasi liveboating.

8.2.3 PROSEDUR
A. Komunikasi yang berkesinambungan dan mudah dimengerti akan dipertahankan antara stasiun penyelaman dan ruang kemudi setiap saat.

B. Nakhoda kapal diberitahu sebelum penyelam masuk atau keluar dari air dan sistem propulsi harus dilepaskan.
C. Perahu akan digerakkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan tender/penyelam atau pengawas penyelaman untuk terus memantau arah
pusar penyelam sehubungan dengan stasiun kendali penyelaman.

D. Sistem propulsi kapal harus dihentikan sebelum penyelam masuk atau keluar dari air.
e. Liveboating tidak boleh dilakukan:

• Di laut yang menghalangi kemampuan kapal untuk menjaga stasiun.

• Di luar waktu siang hari.


• Selama periode visibilitas terbatas. (Visibilitas terbatas berarti segala kondisi di mana visibilitas navigasi kapal dibatasi oleh kabut,
kabut, salju yang turun, hujan badai lebat, badai pasir atau sebab-sebab serupa lainnya.)

• Setiap saat kondisi yang ada membuat liveboating tidak aman menurut pendapat nakhoda dan/atau penyelia kapal.

F. Seorang penyelam siaga akan terus bersiap memasuki air jika diarahkan oleh pengawas penyelaman.
G. Semua pengoperasian liveboating harus dilakukan dari haluan, dan perahu harus dioperasikan dari ruang kemudi atau jembatan layang.

141
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

8.2.4 PERALATAN MINIMUM


A. Kapal harus dapat diterima oleh perusahaan penyelaman dan pengawas penyelaman.

B. Sebuah “sakelar mematikan” harus berada di dekat operator kapal untuk mematikan mesin seketika.
C. Untuk operasi pada kapal yang diposisikan secara dinamis (lihatSistem DP Bagian 8.3).

D. Botol pasokan gas darurat yang dipakai atau dibawa oleh penyelam harus dipakai oleh penyelam.

e. Alat mekanis untuk mencegah keterikatan umbilikalis selam pada sistem propulsi kapal.
F. Selama operasi liveboating, selang selam ketiga yang dihubungkan ke manifold harus tersedia untuk penggunaan darurat kecuali dalam kasus kapal
berukuran 33 kaki/10,05 meter atau kurang.

G. Perahu yang siap diluncurkan bersama awaknya jika terjadi keadaan darurat (untuk kapal yang berukuran lebih besar dari 33 kaki/10,5 meter).

H. Sebuah metode komunikasi yang jelas antara tender/penyelam dan pengawas penyelaman.

Saya. Untuk keperluan darurat; sarana harus tersedia untuk menyediakan platform yang stabil bagi penyelam untuk dekompresi di dalam air untuk kapal yang berukuran lebih dari

33'.

8.2.5 OPERATOR KAPAL


Operator kapal harus berpengalaman dalam pengoperasian liveboating dan memahami ruang lingkup tugas bawah air termasuk kedalaman dan
durasi penyelaman.

8.3 KAPAL YANG DITEMPATKAN SECARA DINAMIS

8.3.1 PENDAHULUAN
Pedoman ini berkaitan dan dimaksudkan untuk membantu dalam perancangan dan pengoperasian kapal pendukung penyelaman yang diposisikan secara dinamis
(DP). Tujuannya adalah untuk memberikan landasan bagi perancang, pemasok, pembangun, pemilik kapal, kontraktor penyelaman, nakhoda, pengawas
penyelaman, dan penyewa dapat mengembangkan peralatan dan prosedur pengoperasian yang paling sesuai untuk setiap kapal dan untuk memberikan tolok
ukur kesesuaian kapal. kapal yang diposisikan secara dinamis untuk operasi penyelaman dapat dinilai.

Penerapan pedoman ini akan bervariasi dari satu kapal ke kapal lainnya, dan karakteristik setiap kapal akan mempengaruhi kesesuaiannya untuk operasi tertentu.
Bahkan dalam jangka pendek, hal ini dapat berubah seiring dengan perubahan personel dan komponen sistem. Oleh karena itu penting bahwa pedoman ini
digunakan tidak hanya oleh pemilik dalam mempersiapkan kapal (atau operasi penyelaman), namun juga oleh calon penyewa dalam menilai kapal yang sesuai
dengan kebutuhan khusus mereka.

Perilaku umum operasi penyelaman dari kapal DP harus mengikuti prinsip yang sama seperti operasi penyelaman lainnya. Selain itu, tidak ada upaya yang harus
dilakukan untuk membangun keandalan operasional DP dan memastikan bahwa dampaknya terhadap penyelam diminimalkan jika kapal kehilangan stasiunnya.
Semua orang yang terkait dengan operasi ini harus selalu mengingat hal ini.

Pemilik/operator harus menerapkan proses penjaminan kompetensi DP internal untuk personel utama DP yang terstruktur, sistematis dan
progresif. Perlu diketahui bahwa sertifikasi DPO hanya merupakan salah satu elemen dalam proses penjaminan kompetensi.

Sesuai dengan IMO, ADCI mensyaratkan, minimal, kapal harus berstatus DP2.

8.3.2 PRINSIP

8.3.2.1 Pendahuluan
Pedoman ini disusun berdasarkan tiga prinsip utama dan saling terkait yang secara sederhana dinyatakan dalam bagian ini. Bagian selanjutnya berisi
panduan pelaksanaannya. Meskipun hal ini mencakup banyak aspek sistem dan operasi penyelaman DP, hal ini tidak bersifat definitif, dan keputusan
mengenai operasi yang tidak tercakup harus tetap didasarkan pada prinsip-prinsip utama ini.

8.3.2.2 Kegagalan Satu Titik


“Kegagalan bencana” didefinisikan dalam pedoman ini sebagai kegagalan yang dengan sendirinya menimbulkan risiko bagi penyelam. Artinya, kegagalan
tersebut akan menyebabkan kapal berpindah dari posisi yang diharapkan. Prinsip dasar dari semua desain dan pengoperasian kapal selam DP adalah bahwa
tidak ada satu kesalahan pun yang dapat menyebabkan kegagalan besar. Prinsip ini segera memperkenalkan konsep redundansi. Dalam melakukan hal ini,
harus ditekankan bahwa redundansi dapat dicapai dengan beberapa cara (tidak hanya melalui duplikasi).

8.3.2.3 Kemampuan dan Keterbatasan Sistem Penyelaman DP


Sistem apa pun dapat beroperasi dengan memuaskan asalkan tidak mengalami kondisi yang berada di luar kemampuan pengoperasiannya.
Prinsip dasar pengoperasian kapal selam DP adalah bahwa persyaratan pengoperasian sistem tidak boleh melebihi kemampuan kapal dalam hal
apa pun. Prinsip ini mensyaratkan bahwa kemampuan dan keterbatasan kapal dipahami dengan jelas dan diperbarui berdasarkan pengalaman
dan bahwa indikasi diberikan ketika batas yang telah ditentukan sudah mendekati.
142
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.3

8.3.2.4 Kemampuan Personil


Peralatan atau sistem apa pun hanya dapat berfungsi sebagaimana mestinya jika dioperasikan dengan benar. Semakin rumit peralatan atau sistemnya, semakin besar
pula tuntutan terhadap personel yang mengoperasikannya. Prinsip dasar pengoperasian kapal selam DP adalah bahwa personel terkait harus mampu sepenuhnya
melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada mereka. Hal ini mengharuskan mereka memiliki latar belakang dan pengalaman yang diperlukan atau telah menerima
pelatihan dan bimbingan yang sesuai.

8.3.3 SISTEM DP

8.3.3.1 Pendahuluan
Penerapan prinsip pertama (kegagalan satu titik) melibatkan desain sistem yang benar. Dalam konteks pedoman ini, sistem DP didefinisikan
sebagai “semua peralatan dan komponen yang terlibat dalam mempertahankan kapal pada posisi yang diperlukan.” Prinsipnya menyatakan bahwa
“tidak ada satu kesalahan pun yang dapat menyebabkan kegagalan besar.” Untuk memastikan bahwa sistem DP mematuhi prinsip ini, analisis
mode kegagalan dan efek komponen utama harus selalu dilakukan. Jika analisis tersebut menunjukkan bahwa satu kesalahan dapat menyebabkan
kegagalan yang sangat besar, komponen, sub-sistem, atau prosedur operasinya yang relevan harus didesain ulang untuk menghindari atau
memperhitungkan dampak dari satu titik kegagalan. Pada bagian ini, beberapa pertimbangan desain mengenai komponen utama sistem DP
diperiksa. Rekomendasi mengenai pemantauan kondisi disertakan berdasarkan premis bahwa untuk bereaksi dengan benar, operator sistem harus
menyadari kegagalan komponen utama.

8.3.3.2 Unit Dorong


1. Konfigurasi
Instalasi unit dorong harus dirancang untuk meminimalkan potensi gangguan pencucian dengan unit dorong lainnya, sistem sensor, sistem
penyelaman dan penyelam, dan pengaruh permukaan lambung terhadap efisiensi unit dorong dalam batasan desain kapal.

2. Redundansi
Unit daya dorong dan, jika perlu, kemudi, harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mencapai bagian depan dan belakang, kapal yang menghadap ke belakang, dan daya dorong rotasi harus

dikonfigurasi sedemikian rupa sehingga hilangnya salah satu unit daya dorong selalu menyisakan daya dorong yang cukup di setiap arah untuk memastikan bahwa kapal dapat mempertahankan

posisinya. dan arah ketika beroperasi dalam perkiraan kemampuan operasionalnya.

3. Modus Kegagalan

Jika terjadi kegagalan fungsi pitch, azimuth, kontrol kecepatan motor, atau ketika kesalahan kontrol menjadi tidak dapat diterima, fungsi yang dikontrol
mungkin tetap sama seperti pada saat kegagalan, pitch dapat secara otomatis diatur ke nol, atau unit dorong mungkin secara otomatis dihentikan dan tidak
dipilih. Dalam situasi apa pun, unit daya dorong tidak boleh mengasumsikan kondisi daya dorong maksimum jika terjadi kegagalan.

4. Berhenti Darurat

Sarana harus tersedia dimana setiap unit dorong dapat dihentikan dari kontrol DP mana pun tanpa menggunakan komputer DP untuk
menghasilkan perintah. Sarana yang disediakan harus cukup terlindungi dari pengoperasian yang tidak disengaja.

5. Pemantauan Kondisi
Daftar berikut menunjukkan fungsi-fungsi utama yang, jika memungkinkan, harus dipantau baik dengan cara permanen jarak jauh atau
dengan cara lokal pada interval yang sering.

• Status (online/offline).
• Temperatur belitan stator motor pendorong (hanya tinggi).

• Unit dorong rpm/pitch diurutkan dan ditunjukkan (dengan tampilan atau output dorong 80 persen).

• Tekanan minyak.

• Status paket daya hidraulik.


• Azimuth diurutkan dan ditunjukkan.

• Suhu bantalan dorong.


• Hilangnya pasokan listrik.

• Minyak pelumas/cairan hidrolik — tekanan/suhu/ketinggian.

• Respon terhadap penyimpangan sinyal perintah.

Catatan:Pemantauan mesin diesel, yang digunakan untuk menggerakkan pendorong dengan penggerak langsung, harus sesuai dengan parameter desain
sistem.

143
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

8.3.3.3 Sistem Tenaga


1. Faktor Daya
Desain sistem tenaga listrik harus, sejauh mungkin, menyediakan generator untuk dijalankan pada faktor daya yang secara efektif sesuai dengan
karakteristik beban.

2. Redundansi
Sistem sumber daya, baik mesin diesel individual atau pembangkit listrik pusat, harus mampu menghasilkan daya yang cukup
untuk memenuhi kemampuan operasional kapal setelah terjadi kegagalan pada satu unit daya.
3. Manajemen Daya
Pengaturan harus disediakan untuk memastikan bahwa ketika operasi penyelaman sedang dilakukan, beban-beban yang tidak penting dilepaskan dalam
urutan terbalik sebelum konsumsi daya mencapai pasokan maksimum yang tersedia. Pasokan listrik ke pendorong untuk memelihara stasiun, serta sistem
penyelaman, harus dijaga. Pengaturan juga harus dilakukan untuk memastikan bahwa daya yang cukup selalu tersedia untuk memungkinkan kapal
mempertahankan posisinya dalam akurasi yang telah ditentukan dalam kondisi yang ada dan yang dapat diperkirakan jika ada satu unit daya on-line yang
mengalami kegagalan. Hal ini mungkin berarti menyediakan unit daya tambahan yang beroperasi dan online seiring dengan meningkatnya konsumsi daya.

4. Layanan Penting
Layanan penting seperti bahan bakar, oli, ventilasi, dan pendinginan generator juga harus dirancang untuk menghindari kegagalan sistem yang
berasal dari kegagalan komponen penting, misalnya filter, pompa, pasokan listrik, dll.

5. Batasan Operasional

Batas pengoperasian daya harus ditentukan dan diwaspadai untuk mesin diesel, turbin, motor dan generator untuk menghindari kerusakan
mesin dan masalah faktor daya.

6. Jaringan Distribusi
Sistem distribusi tenaga listrik harus sedemikian rupa sehingga tidak ada kegagalan yang dapat menghalangi distribusi atau tenaga yang cukup untuk pendorong agar
kapal dapat beroperasi dalam batasan operasional penuhnya.

7. Pemantauan Kondisi
Daftar berikut menunjukkan fungsi-fungsi utama yang, jika memungkinkan, harus dipantau baik melalui sarana jarak jauh permanen atau sarana lokal
rutin dengan interval yang sering.

• Jaringan Distribusi
- Status pemutus sirkuit (peralatan penyambung/pemutusan otomatis).

- Tegangan batang bus.

- Level pengguna saat ini.

- Perjalanan pelepasan beban (online dan tersandung).

- Ketersediaan pasokan listrik cadangan (generator darurat atau baterai akumulator).


• Mesin diesel
- RPM.
- Tekanan/suhu oli.
- Indikasi suhu bantalan utama yang tinggi.
- Peralatan dan urutan mulai otomatis.
- Suhu pembuangan bank dan individu.
- Tingkat minyak.

- Ketinggian tangki bahan bakar online.

- Tekanan bahan bakar.

- Pengaturan rak bahan bakar (jika ada).

- Status kopling (jika ada).


- Tekanan dan suhu air jaket.
- Tekanan pendingin air garam.

- Ubah tekanan udara (jika ada).

144
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.3

• Genset/Motor
- Aliran dan suhu minyak pelumas bantalan.

- Tegangan terminal.

- Saat ini.
- Suhu belitan stator (hanya tinggi).
- Frekuensi (rendah)/kecepatan.

- Status (mati, siaga, online).

8.3.3.4 Sistem Input Informasi DP


1. Redundansi Sensor Posisi
Disarankan agar tersedia setidaknya tiga sensor posisi independen. Semua hal ini tidak harus bekerja berdasarkan prinsip yang berbeda, namun
jika sistem serupa dianggap independen, maka sistem tersebut tidak boleh mengalami kegagalan mode umum (misalnya, tidak ada faktor
tunggal yang mempengaruhi lebih dari satu sistem). Setiap kali operasi penyelaman DP dilakukan, setidaknya tiga sensor independen harus
dipasang, dihubungkan ke komputer DP, dan digunakan. Direkomendasikan agar sensor ketiga, jika tidak online, harus siap untuk segera
digunakan sebagai cadangan. Untuk membantu penggunaan sensor yang benar dalam keadaan tertentu, produsen harus memberikan informasi
tentang kinerja dan batasan operasional dari setiap sensor referensi posisi yang disediakan untuk digunakan oleh kapal pendukung penyelaman
DP.

2. Unit/Sistem Referensi Vertikal


Dua unit referensi vertikal/sistem referensi vertikal harus beroperasi setiap kali operasi penyelaman DP dilakukan dan sensor referensi posisi
yang memerlukan masukannya sedang digunakan. Setidaknya salah satu dari mereka harus online.

3. Sensor Angin
Penempatan sensor angin harus dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalkan efek turbulensi dari bangunan atas. Pengaruh downdraft
helikopter, meskipun biasanya terbatas, harus diingat. Dua sensor angin harus dipasang pada posisi yang terpisah secara fisik untuk
memperhitungkan kegagalan dan pembacaan yang salah akibat faktor eksternal. Dalam beberapa keadaan di mana interferensi tidak dapat
dihindari, ketidakakuratan yang disebabkan oleh mematikan sensor angin mungkin lebih kecil dibandingkan dengan kesalahan informasinya.

4. Sensor Referensi Pos


Dua sensor referensi arah independen (misalnya, gyrocompass) harus dijalankan secara online atau satu sensor online dan satu lagi tersedia
sebagai cadangan langsung selama operasi penyelaman DP. Pemilihan kompas online secara otomatis atau manual mungkin disediakan.

5. Keandalan

Sensor harus dirancang dan dibuktikan keandalannya secara terus-menerus pada posisi terbuka di mana sensor beroperasi.

6. Pemantauan Kondisi
Pemantauan sistem masukan informasi DP harus mencakup:
• Fasilitas untuk pemeriksaan fungsi penuh secara berkala.

• Alarm untuk kegagalan transduser atau sirkuit.

• Deteksi penyimpangan atau kerusakan data.

• Alarm hilangnya pasokan listrik.

7. Pengolahan Data Jabatan

Data dari semua sensor posisi harus diproses secara otomatis (tidak dipilih secara manual):
• Untuk menolak data palsu.

• Untuk menstabilkan output jika terjadi kegagalan.

• Untuk memilih data yang diinginkan.

• Untuk memperingatkan jika sistem mengembangkan geometri yang buruk atau terjadi kehilangan sinyal.

• Untuk memungkinkan peralihan yang lancar antar sistem.

• Untuk memantau status sensor.

145
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

8.3.4 KOMPUTER/SISTEM KONTROL


1. Tujuan

Tujuan utama dari komputer sistem kendali DP adalah untuk menghitung dan mengatur operasi unit dorong yang diperlukan untuk mempertahankan kapal pada
posisi yang dipilihnya. Meskipun komputer dapat digunakan untuk banyak fungsi tambahan (misalnya, pemrosesan dan presentasi data, manajemen daya, dll.),
kehati-hatian harus diberikan untuk memastikan bahwa hal ini tidak mengganggu pengoperasian yang benar dalam peran utamanya.

2. Redundansi Sistem Pengendalian

Setidaknya harus ada satu metode cadangan untuk mengendalikan unit daya dorong kapal untuk mempertahankan posisinya jika terjadi kegagalan sistem
kendali online. Sistem kontrol otomatis kedua dapat memenuhi peran ini dengan baik. Jika sistem otomatis kedua tidak dipasang, maka sistem kontrol joystick
dapat menjadi cadangan yang dapat diterima, dengan ketentuan:

• Sistem ini memberikan kontrol manual pada bagian depan dan belakang, arah kapal, dan gaya dorong rotasi dengan kontrol arah otomatis.

• Tuas kendali joystick terletak di area kendali DP dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga operator dapat melihat dengan jelas kapal
dan segala sesuatu di sekitarnya.
• Sistem kendali joystick dan catu dayanya tidak bergantung pada unit kendali otomatis yang gagal, namun ketentuan dibuat untuk menjamin kelancaran
kelancaran pengoperasian unit dorong jika terjadi kegagalan pada unit kendali otomatis.

• Data dari gyrocompass dimasukkan langsung ke sistem kendali joystick.


• Tampilan sederhana posisi kapal relatif terhadap posisi yang diperlukan disediakan secara terpisah dari unit yang gagal, namun dengan sarana untuk memastikan
keselarasan yang benar dengan unit yang gagal pada saat terjadi kegagalan.

• Digunakan hanya untuk mempertahankan posisi dalam jangka waktu singkat, misalnya untuk memulihkan penyelam dalam keadaan darurat.
Direkomendasikan agar sistem kendali otomatis dilengkapi fasilitas joystick untuk membantu manuver kapal ke lokasi.

3. Catu Daya
Ketentuan harus dibuat untuk memastikan bahwa pasokan listrik ke komputer/pengontrol dijaga setiap saat. Hal ini dapat mencakup penyediaan
mesin konversi duplikat dan pasokan baterai cadangan. Baterai harus memiliki kapasitas yang cukup untuk menyimpan persediaan yang
diperlukan setidaknya selama 30 menit, dan peringatan bahwa baterai tidak terisi penuh harus diberikan.

4. Redundansi Layanan

Jika memungkinkan, desain harus memastikan bahwa layanan diduplikasi dan terbagi sedemikian rupa sehingga jika ventilasi dan pendinginan lokal gagal, atau terjadi kebakaran atau banjir,

layanan yang memadai tetap dipertahankan sehingga memungkinkan penyelam dapat pulih dengan selamat.

5. Lokasi Konsol DP
Konsol DP harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga operator DP dapat mengamati kontrol DP, melihat ke luar kapal dan mengetahui
pengoperasian dek dan hubungan kapal dengan struktur permukaan, dll.

6. Pemantauan Informasi

Informasi pemantauan secara keseluruhan harus ditampilkan atau disediakan untuk dipanggil dengan cara yang menghindari kelebihan informasi pada operator
DP. Data harus ditampilkan dengan cara yang paling sederhana agar mudah diasimilasi. Informasi berikut harus tersedia untuk membantu memantau kinerja DP
secara keseluruhan:

• Konfigurasi unit dorong dan rpm atau level pitch diurutkan dan ditunjukkan (dengan tampilan dorong 80 persen).

• Konsumsi daya online sebagai persentase dari total daya yang tersedia (dengan indikasi khusus sebesar 80 persen).

• Unit dorong tersedia dalam keadaan siaga.

• Status dan validitas sensor posisi.


• Status dan validitas sistem DP.
• Target kapal dan posisi yang ditunjukkan.

• Sasaran kapal dan arah yang ditunjukkan.

• Status tingkat peringatan (dioperasikan secara manual).

• Sistem pencatatan peristiwa sejarah yang terbatas.

Hal ini harus memberikan catatan otomatis mengenai perubahan parameter utama yang berkaitan dengan kinerja kapal, seperti:

• Kecepatan dan arah angin.


• Kesalahan posisi dan arah.

146
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.3

• Ketersediaan dan penggunaan sensor referensi posisi.

• Ketersediaan dan penggunaan unit dorong.

• Ketersediaan dan penggunaan unit daya.

• Ketersediaan dan penggunaan komputer.

8.3.5 SISTEM KOMUNIKASI

1. Komunikasi Suara Internal


Sebagai persyaratan minimum, komunikasi suara harus tersedia untuk memastikan transfer informasi yang cepat dan jelas antara semua pihak
yang bertanggung jawab.

Sebagai persyaratan minimum, komunikasi langsung harus disediakan antara konsol DP dan kontrol selam; bel pengatur selam dan penyelam; kendali
selam dan kendali penyangga kehidupan; kontrol selam dan kontrol penanganan bel; kontrol selam, konsol DP dan derek atau derek kapal; Konsol DP
dan kabin master; kontrol selam, konsol DP dan kabin pengawas selam senior; dan konsol DP serta ruang mesin (kontrol).

Semua sistem komunikasi suara yang penting harus dilengkapi dengan 100 redundansi jika memungkinkan, baik melalui duplikasi atau penyediaan
sistem alternatif. Terminal harus ditempatkan dekat dengan posisi operasi normal personel yang disediakan terminal tersebut. Sistem primer harus
menyediakan reproduksi suara yang jelas dan tidak mengurangi kemampuan pengguna untuk menjalankan fungsi utamanya.

2. Sistem Peringatan DP

Sistem lampu harus disediakan di ruang kendali saturasi, area kendali penyelaman udara atau gas campuran, dek kerja dan, jika
memungkinkan, posisi kendali ROV atau kapal selam yang diaktifkan secara manual dan diulangi di ruang kendali DP. Lampu berikut harus
digunakan:

• Lampu hijau stabil untuk menunjukkan kapal dalam kendali DP otomatis, status operasional normal dan memastikan sistem peringatan
berfungsi.

• Lampu kuning berkedip untuk menandakan peringatan pengoperasian DP menurun.

• Lampu merah berkedip menandakan DP darurat.

Alarm khusus harus berbunyi di ruang kontrol saturasi, area penyelaman udara atau campuran gas, kabin master, kabin pengawas
operasi (jika ada), dan kabin supervisor penyelaman senior bersamaan dengan lampu merah yang berkedip. Penyediaan sarana
untuk membatalkan fungsi audio dan kedipan sinyal dari posisi penerima ketika telah dicatat harus dilakukan.

8.3.6 PEMELIHARAAN PERALATAN


Pemeliharaan peralatan yang tepat sangat penting untuk kinerja yang benar. Instruksi yang jelas tentang jenis dan frekuensi pemeliharaan yang
diperlukan oleh seluruh komponen sistem DP harus disusun oleh pemilik kapal dengan bantuan produsen dan pemasok. Hal ini harus dikeluarkan untuk
kapal bersama dengan sistem untuk memantau pelaksanaan yang benar.

8.3.7 KEMAMPUAN DAN KETERBATASAN

8.3.7.1. Perkenalan
Prinsip kedua (kemampuan dan keterbatasan sistem penyelaman DP), melibatkan pengetahuan tentang kemampuan kapal dan persyaratan
pengoperasian. Kesadaran akan keterbatasan khusus dalam menyelam dari kapal DP harus selalu ada di antara mereka yang terkait dengan
operasi tersebut. Selain itu, prinsip-prinsip tertentu harus diterapkan untuk meminimalkan kemungkinan dan dampak risiko terhadap penyelam
akibat pergerakan kapal yang tidak terkendali. Sekalipun prinsip-prinsip ini, kewenangan personel yang tepat untuk memerintahkan
penghentian operasi penyelaman DP, jika mereka menganggap operasi tersebut berbahaya bahkan ketika kondisinya berada dalam batas
pedoman, tidak boleh dikurangi.

8.3.7.2 Kemampuan Operasional Kapal


Kemampuan maksimum penjagaan stasiun operasional berkelanjutan untuk penyelaman DP harus diperkirakan untuk setiap kapal pendukung
penyelaman DP. Hal ini harus dinyatakan dalam arah dan besarnya angin, gaya aliran gelombang yang terkait, dan kombinasi arus. Hal ini harus
didefinisikan sebagai “kondisi lingkungan di mana kapal dapat mempertahankan posisi dan arah yang dipilih
sampai pada tingkat kepercayaan yang memuaskan apabila unit daya dorong tunggal atau unit daya mana pun gagal dan dengan daya yang tersedia untuk kebutuhan

penyelaman yang dapat diperkirakan serta layanan penting kapal.”

Plot atau sampul kemampuan dari kekuatan lingkungan maksimum yang dapat ditoleransi dan arah relatifnya harus dibuat untuk
membantu dalam mendefinisikan informasi ini. Ini harus mencakup pernyataan tentang posisi dan toleransi pos, serta
147
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

tingkat kepercayaan yang sesuai terkait dengan plot kemampuan. Harus dipahami dengan jelas bahwa hal tersebut hanya merupakan panduan
bagi kemampuan kapal dalam menjaga posisi dan indikasi kemampuan tersebut dalam kondisi tertentu.

Plot kemampuan pada awalnya harus didasarkan pada informasi desain kapal tetapi harus dimodifikasi berdasarkan pengalaman praktis. Kehati-
hatian harus diberikan agar modifikasi tersebut ditinjau dengan benar dan diizinkan oleh pemilik kapal. Penjelasan rinci tentang asumsi-asumsi
yang dibuat dalam pembuatan plot-plot ini harus diberikan. Misalnya, konsumsi daya sistem penyelaman dan beban darurat domestik, definisi
kecepatan angin dan keluaran daya dorong, asumsi penyimpangan gelombang dan kondisi arus, serta rincian cara untuk mengidentifikasi toleransi
pemeliharaan posisi dan tingkat kepercayaan yang sesuai harus dipertimbangkan. termasuk.

Perlu dicatat bahwa persyaratan untuk mempertahankan stasiun dan pos dalam batas operasional ketika unit daya dorong tunggal atau unit daya gagal
mengasumsikan kegagalan “kasus terburuk”. Oleh karena itu, dalam menentukan “amplop” batas operasional, unit daya dorong “kasus terburuk” yang
dipilih mungkin akan bervariasi tergantung pada arah relatif kekuatan lingkungan. Ini harus diperhitungkan.

Saat menentukan kemampuan kapal dalam menahan posisi, pertimbangan juga harus diberikan pada interaksi antara unit daya dorong, lambung kapal, dan
pergerakan air relatif. Untuk menyederhanakan tugas perhitungan/penyajian, diusulkan agar gaya arus didasarkan pada arus satu simpul yang berjalan
dalam arah yang sama dengan gaya angin dan gelombang yang dipilih dan jumlah “arah” yang dipilih untuk gaya-gaya yang terjadi secara bersamaan ini
dapat berupa dibatasi hingga kenaikan 30û.

8.3.7.3 Penurunan Kemampuan Operasional

Prinsip memastikan bahwa tidak ada kesalahan tunggal yang dapat menyebabkan kegagalan besar memungkinkan kapal dioperasikan dengan percaya diri
dalam batasan operasional yang dirancang. Jika kemampuan operasionalnya menurun, maka pengoperasian kapal harus mencerminkan status baru. Ada satu
sumber utama penurunan kemampuan operasional, yaitu hilangnya redundansi suatu subsistem.

8.3.7.4 Akurasi Pemosisian


Keakuratan posisi kapal DP bergantung pada beberapa sumber kesalahan yang dapat bersifat kumulatif. Perkiraan posisi dan toleransi arah serta
tingkat kepercayaan yang sesuai harus disertakan dalam plot kemampuan dan harus diperhitungkan ketika merencanakan operasi di dekat instalasi
kapal lain. Perjalanan di sekitar posisi yang diinginkan, meskipun tidak menimbulkan masalah yang lebih buruk, cenderung mengayunkan bel
sedemikian rupa sehingga, jika berlebihan, dapat berbahaya. Dengan operasi penyelaman yang disuplai udara atau gas campuran, pergerakan
kapal yang berlebihan dapat menyebabkan bahaya bagi penyelam. Pengurangan ke tingkat minimum yang dapat dicapai harus menjadi prioritas
baik dalam penyusunan DP maupun, jika perlu, dalam pelaksanaan operasional DP.

8.3.7.5 Prosedur Operasional


Tujuan dari semua operasi harus memastikan bahwa kapal beroperasi secara efektif dan aman. Untuk mencapai hal ini, dengan menggunakan prinsip-
prinsip desain yang telah disebutkan, prosedur operasi yang dipersiapkan dengan cermat harus diterapkan. Hal ini sendiri harus didasarkan pada tiga
prinsip utama:

• Sistem diperiksa pada saat pemasangan dan setelah modifikasi yang relevan, sebelum memulai penyewaan baru, dan segera sebelum dan secara
berkala selama penggunaan.
• Kemampuan operasional disesuaikan dengan status operasional.
• Prosedur yang diterapkan harus mempertimbangkan keterbatasan sistem.
• Prinsip-prinsip ini menghasilkan beberapa garis besar prosedur operasi, yang dijelaskan di bawah ini.

1. Uji Coba Pembuktian DP

Semua tindakan pencegahan dan prosedur yang dijelaskan di sini akan sia-sia jika sistem DP masih memiliki kesalahan yang belum diperbaiki setelah
konstruksi aslinya. Sebelum kapal selam DP melakukan operasi penyelaman DP setelah konstruksi atau modifikasi apa pun yang relevan, kapal
tersebut harus menjalani serangkaian uji coba penuh.

Hal ini harus mencakup pengujian dan penyetelan di pelabuhan, diikuti dengan uji coba laut, di mana sistem penjagaan posisi kapal harus diuji secara
menyeluruh dalam kondisi normal dan kondisi rusak, dan harus diakhiri dengan penyelaman lonceng DP. Ditekankan bahwa commissioning sistem,
sepotong demi sepotong, tidak dapat menggantikan kebutuhan pengujian menyeluruh terhadap keseluruhan sistem dalam kondisi kerja. Kemungkinan
besar uji coba tersebut, jika dilakukan dengan benar, akan memakan waktu beberapa hari. Jika memungkinkan, tindakan tersebut harus dilakukan
sebagian dalam situasi di mana pemantauan akurat terhadap posisi kapal dapat dicapai dan sebagian lagi dilakukan di perairan terbuka dalam kondisi
lingkungan yang realistis. Hasil uji coba ini harus digunakan untuk mengkonfirmasi atau menyempurnakan pernyataan kemampuan kinerja kapal.

Sebagai indikasi uji coba pembuktian DP yang tepat, dapat dilakukan pemeriksaan terhadap hal-hal berikut:
• Di Pelabuhan

- Pemasangan dan pemasangan semua peralatan dan kabel yang benar.

- Pengkabelan yang benar untuk semua catu daya, kabel data, dan peralatan.

- Berfungsinya semua peralatan (termasuk sistem input data, komputer, peralatan antarmuka, unit pendorong, dan catu daya)
melalui pengujian elektronik dan fungsional.
148
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.3

- Perlindungan efektif terhadap semua sumber gangguan listrik potensial (termasuk yang hanya dapat digunakan sesekali)
- Pemeriksaan dan penyetelan perangkat lunak.

- Berfungsinya semua sistem pemantauan kondisi dan alarm dengan benar.

• Di laut
- Berfungsinya semua sistem input data dengan benar.

- Fungsi komputer dan antarmuka yang benar.


- Berfungsinya sistem manajemen daya dengan benar.
- Berfungsinya unit dorong dengan benar, termasuk waktu respons.

- Performa menjaga posisi yang optimal dengan penyempurnaan perangkat lunak.

- Pastikan keakuratan menjaga posisi menggunakan cara independen.

- Berfungsinya semua pengaturan dan prosedur peralihan otomatis dan manual dari sistem primer ke sistem
cadangan.
- Fungsi offset dan kontrol perubahan pos yang benar.
- Pengoperasian sistem DP yang memuaskan, dengan bel berbunyi dan kemudian dengan penyelam di dalam air.

- Menjaga posisi sesuai peraturan dalam cuaca buruk.

Ditekankan bahwa daftar ini tidak bersifat definitif, namun disertakan sebagai indikasi jenis pengujian yang diperlukan.

2. Penilaian Piagam Baru


Dalam memenuhi tanggung jawab mereka berdasarkan peraturan nasional, kontraktor penyelaman dan operator lapangan yang operasinya melibatkan
penggunaan kapal selam DP harus, sebelum mereka mengizinkan operasi penyelaman DP dilakukan, harus meyakinkan diri mereka sendiri tentang
kesesuaian kapal tersebut untuk operasi yang direncanakan. Hal ini dapat mencakup penilaian menyeluruh terhadap pengaturan DP kapal sesuai
dengan pedoman ini, termasuk studi dokumentasi yang relevan, seperti manual operasi, laporan FMEA, plot kemampuan dan segala bentuk penilaian
sistem DP lainnya yang tersedia bersama dengan ringkasan pengalaman kapal. personel yang terlibat dengan operasi DP berdasarkan log operator
mereka. Hal ini juga harus mencakup uji coba laut singkat di mana kemampuan aktual kapal dan awak kapal untuk mendukung penyelaman DP baik
dalam kondisi primer maupun kondisi rusak dinilai. Uji coba tersebut, jika kapalnya memuaskan, dapat diselesaikan dalam delapan hingga 10 jam.

3. Pemeriksaan Pengoperasian

Sebuah program pemeriksaan fungsional yang dirancang untuk menguji pengoperasian sistem DP, termasuk pemilihan dan pengoperasian
sistem cadangan, harus dilakukan setiap kali melakukan pengaturan pada DP. Misalnya, hal ini dapat mencakup (namun tidak terbatas pada)
simulasi kegagalan komponen online seperti komputer DP, sensor referensi posisi, gyro, generator, atau unit dorong. Mereka juga dapat
mencakup perintah offset pada kedua arah dan arah. Selain berhasil menyelesaikan pemeriksaan ini, kapal harus tetap berada di stasiun secara
otomatis dalam tingkat akurasi yang ditentukan sampai nakhoda dan penyelia penyelam senior yakin bahwa sistem telah diatur dengan andal
sebelum operasi penyelaman diizinkan untuk dimulai. Ini mungkin memakan waktu setidaknya 30 menit.

Reposisi kapal di bawah kendali DP tidak memerlukan pengulangan periode pemeriksaan ini. Direkomendasikan agar sebagian atau seluruh
pemeriksaan ini diulangi secara berkala saat berada di DP, namun bila penyelaman tidak dilakukan dan penjagaan posisi tidak penting. Dengan
melakukan hal ini, keberlangsungan fungsi sistem dapat diperiksa dan kesiapan operator untuk menghadapi keadaan darurat dapat
ditingkatkan. Petunjuk pelaksanaan pemeriksaan ini harus disiapkan dan ditulis oleh pemilik kapal dengan bantuan produsen sistem DP dan
dapat dibuat dalam bentuk daftar periksa di kartu atau folder untuk kemudahan penggunaan. Pengaturan yang lebih komprehensif dapat
disediakan oleh simulator yang dibuat khusus.

4. Peringatan DP

Saat menyelami DP, sistem yang jelas untuk menunjukkan dan memandu respons terhadap kemampuan operasional adalah hal yang penting.
Sistem ini harus didasarkan pada jumlah minimal tingkat status operasi standar yang mewakili kemampuan sistem DP untuk mempertahankan
kapal di stasiun dalam batas aman. Direkomendasikan bahwa level ini harus mewakili kondisi berikut:

• Status Operasional Normal (Lampu Hijau)


Kapal dapat didefinisikan dalam status operasional normal bila seluruh kondisi berikut ini berlaku:
- Kapal berada di bawah kendali DP, dan sistem DP beroperasi secara normal dengan tersedia sistem cadangan yang sesuai.

- Output pendorong dan total konsumsi daya (jika berlaku) masing-masing tidak melebihi 80 persen daya dorong maksimum dan total
daya tersedia, selama lebih dari periode singkat dan terisolasi.

- Posisi dan arah kapal yang ditunjukkan berada dalam batas yang telah ditentukan untuk semua kecuali periode singkat dan terisolasi. Batasan
ini harus ia tentukan untuk setiap lokasi.

- Tidak ada risiko tabrakan.


149
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

• Status Operasional Menurun (Waspada Kuning)

Kapal dapat didefinisikan berada dalam status operasional terdegradasi ketika salah satu dari kondisi berikut ini berlaku:

- Terjadi kegagalan pada sub-sistem, sehingga sistem DP tetap dalam kondisi operasional (mungkin setelah konfigurasi ulang) namun
tidak tersedia cadangan yang sesuai sehingga terjadinya kesalahan tambahan dapat mengakibatkan kerusakan sistem DP dan asumsi
status darurat.

- Unit daya yang tersedia dikurangi hingga kegagalan satu unit lagi dapat menghalangi kapal untuk mempertahankan posisi atau arah
dalam kondisi yang ada atau yang dapat diperkirakan.

- Unit daya dorong yang tersedia dikurangi hingga kegagalan satu unit lagi dapat mencegah kapal menahan posisi atau menuju
kondisi saat ini dan yang dapat diperkirakan.

- Dengan semua unit daya dorong dan daya yang tersedia online, output unit daya dorong apa pun melebihi 80 persen daya dorong maksimumnya, atau total
konsumsi daya melebihi 80 persen dari total daya yang tersedia selama lebih dari periode singkat dan terisolasi. Posisi kapal yang ditunjukkan menyimpang
melampaui batas yang telah ditentukan selama lebih dari periode singkat dan terisolasi.

- Ada risiko tabrakan.


- Kondisi cuaca dinilai tidak cocok untuk penyelaman DP.
• Status Darurat (Siaga Merah)
Suatu kapal dapat ditetapkan dalam status darurat jika salah satu dari kondisi berikut ini berlaku:

- Kegagalan sistem mengakibatkan ketidakmampuan mempertahankan kendali posisi atau arah.

- Segala kondisi eksternal yang ada, termasuk tabrakan yang akan terjadi, yang menghalangi kapal untuk mempertahankan posisinya.

5. Respon Tingkat Kewaspadaan

Respons berikut dapat dilakukan pada tingkat kewaspadaan yang berbeda. Sinyal visual dan suara harus dimulai secara manual oleh operator
DP.

• Status Operasional Normal (Lampu Hijau) Operasi

penyelaman DP penuh dapat dilakukan.

• Status Operasional Menurun (Waspada Kuning)

Master dan supervisor penyelaman senior harus diberitahu. Pengawas penyelaman harus diberitahu. Pengawas penyelaman harus memerintahkan
penyelam untuk segera kembali ke bel dan mendapatkan segel. Keputusan harus diambil oleh pengawas penyelaman senior, bersama dengan
nakhoda, dengan mempertimbangkan kondisi yang ada dan kemungkinan tindakan mitigasi yang ada, apakah akan membatalkan penyelaman atau,
jika penyelaman dengan perlengkapan permukaan sedang dilakukan, bersiap untuk kembali ke penyelaman. permukaan. Dalam kondisi ini, penyelam
udara atau gas campuran harus diperintahkan untuk kembali ke permukaan.

• Status Darurat (Siaga Merah)


Penyelam harus diperintahkan segera untuk kembali ke bel dan mendapatkan segel. Pengawas penyelaman harus memerintahkan bel untuk
dipasang kembali sesegera mungkin setelah mempertimbangkan bahaya yang mungkin terjadi (misalnya, kabel jangkar, anggota jaket, dll.) yang
rusak atau, jika penyelaman dengan perlengkapan permukaan sedang dilakukan, bersiap untuk kembali. ke permukaan. Operator DP harus
menggunakan segala cara yang tersedia untuk mempertahankan kapal pada posisinya sampai penyelam tersegel dalam bel dan bel bebas dari
penghalang. Pengawas dan nakhoda penyelaman harus diberitahu secara lisan sesegera mungkin. Dalam kondisi ini, penyelam udara atau gas
campuran harus diperintahkan untuk kembali ke permukaan.

6. Komunikasi
Komunikasi antara posisi kontrol selam dan konsol DP harus teratur dan sering. Masing-masing petugas jaga harus saling memberi informasi
mengenai perubahan apa pun dalam keadaan operasional yang terjadi atau yang direncanakan.

Daftar berikut memberikan indikasi jenis informasi yang harus disampaikan:


• Kontrol Penyelaman ke Operator DP

- Status bel.
- Status penyelam.

- Niat menggunakan water jetting atau peralatan bawah air lainnya.

- Kemungkinan penyelam, peralatan bel, dll., mengosongkan atau memindahkan sinyal referensi akustik.

- Situasi apa pun yang dapat berkembang menjadi keadaan darurat.

• Operasi DP ke Dive Control


- Niat memindahkan kapal.
- Setiap perubahan status operasional.
150
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.3

- Informasi latar belakang penyebab perubahan status operasional.


- Prakiraan atau perubahan cuaca signifikan yang sebenarnya.

- Pergerakan kapal dan helikopter di sekitarnya.


- Niat untuk menangani down-line dengan deskripsi apa pun, termasuk mengatur ulang posisi beban kawat yang kencang.

- Berniat untuk membawa perahu kecil di sampingnya.

- Berniat memasukkan sesuatu ke dalam air.

Daftar berikut menunjukkan jenis informasi yang dibutuhkan oleh operator DP tentang aktivitas di kapal:
- Niat untuk melakukan dan memberitahukan penyelesaian pemeliharaan atau modifikasi sistem kelistrikan atau mekanis apa pun yang dapat
berdampak langsung pada peralatan DP online atau membuat peralatan siaga tidak tersedia.

- Niat untuk memulai dan menghentikan unit udara/hidrolik tambahan yang dapat mengurangi tekanan pada DP atau peralatan terkait penyelaman.

- Niat untuk memulai dan menghentikan pemompaan lambung kapal, pembuangan limbah, limbah dapur, dll.

- Niat untuk memulai dan menghentikan penggunaan peralatan radio dan radar yang dapat mempengaruhi sistem DP.

- Niat untuk menangani peralatan yang dapat mempengaruhi trim kapal.

- Kedatangan atau keberangkatan helikopter atau kapal di sampingnya dalam waktu dekat.

Daftar berikut menunjukkan jenis informasi yang harus diteruskan antara operator DP dan platform:
• Platform ke Operator DP
- Rencana pergerakan kapal dan helikopter.
- Rencana pengangkatan derek atau pekerjaan platform luar yang dapat mengganggu operasi penyelaman, lokasi suar atau transponder.

- Niat membuang lumpur, limbah dapur, dll.


- Pemadaman listrik dan komunikasi atau operasi berbahaya yang direncanakan (misalnya, pengujian sumur).

- Informasi cuaca.
- Operasi subset lainnya.
• Sistem Kawat Kencang

- Inspeksi dan pemeliharaan kawat secara teratur harus dilakukan. Bahan tersebut juga harus sering dipotong dan diamankan kembali sesuai
dengan beratnya untuk memastikan bahwa keausan tidak menjadi berlebihan baik pada berat maupun pada katrol.

- Pemilihan posisinya di dalam bejana harus hati-hati untuk meminimalkan keterbatasan mekanis sistem. Hal ini sangat penting
di negara-negara laut yang lebih tinggi karena pergerakan kapal. Lokasinya juga harus sejauh mungkin dari kolam bulan atau
posisi menyelam lainnya.
- Harus berhati-hati untuk memastikan bahwa kabel yang kencang tidak terlepas dari bagian bawah atau, jika terlepas, indikasi telah terjadi akan diberikan
secara otomatis kepada operator DP. Tindakan harus diambil untuk mencegah bahaya bagi penyelam jika kawat yang kencang dipindahkan dan untuk
menghindari gangguan pada kawat yang kencang oleh penyelam.

- Kawat yang kencang harus diturunkan ke posisi sejauh mungkin dari pipa bawah laut, jalur aliran atau kabel, yang mana pun dapat
bergerak. Pembatasan mekanis pada sudut dimana kawat yang kencang dapat beroperasi secara efektif menimbulkan batasan pada
jarak dari posisi yang diinginkan dimana kapal dapat menyimpang. Ini sangat penting di perairan dangkal.

• Sistem Radio Jarak Pendek


- Operator kapal harus mewaspadai kemungkinan hilangnya informasi untuk sementara (misalnya karena blanking yang dilakukan oleh kapal lain, helikopter,
peralatan anjungan, atau kadang-kadang hujan badai), dan tindakan harus diambil untuk menghindari atau meminimalkan dampak dari hal ini.

- Suar jarak jauh atau transponder yang dipasang pada platform produksi berawak rentan terhadap gangguan manual.
Langkah-langkah harus diambil untuk memastikan bahwa saluran tersebut tidak dirusak atau “dimatikan” dan pasokan
listriknya tidak terganggu. Hal ini dapat mencakup penyediaan cadangan baterai, koneksi ke pasokan layanan penting
platform, dan penempatan di posisi yang mudah dijangkau. Sinyal peringatan akan menunjukkan bahwa catu daya utama
telah diputus dan sistem bekerja dengan baterai. Pemilik platform harus bertanggung jawab atas keamanan peralatan yang
terletak di platform.
- Jika memungkinkan, frekuensi atau kode alternatif harus disiapkan untuk menutupi kemungkinan interferensi namun harus dialokasikan
dengan hati-hati.

- Posisi kapal dan geometri stasiun referensi yang dihasilkan harus dipertimbangkan secara hati-hati setiap kali hendak melakukan
perpindahan.

- Gangguan dari radar dapat menyebabkan kegagalan atau kesalahan sinyal sementara.

151
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

7. Penanganan Downline dan Interferensi dengan Sensor DP

Penanganan seluruh downline dari kapal DP memerlukan kehati-hatian khusus dalam hal:
• Kesalahan Kawat Kencang

Benda panjang yang digantung secara horizontal dan dapat berputar ketika digantung di dalam air dapat bersentuhan dengan kabel kencang yang
memberikan informasi posisi. Kehati-hatian harus dilakukan untuk menghindari hal ini.

• Tertangkapnya Penyelam

Downline mana pun dapat menangkap seorang penyelam. Jalur bawah harus ditangani hanya oleh orang yang berpengalaman dalam melakukannya dan di bawah
pengawasan pengawas penyelaman, jika perlu, melalui jembatan. Hal ini sangat relevan ketika kapal sedang dipindahkan.

• Memindahkan Suar Akustik atau Transponder

Perangkat akustik harus dipindahkan hanya oleh penyelam di bawah pengawasan pengawas penyelaman dan atas wewenang langsung dari nakhoda,
yang harus terus menerus diberitahu tentang pergerakannya.

• Down-line
Garis bawah harus dibuat dengan menyertakan bagian yang melanggar untuk mengurangi kemungkinan cedera pada penyelam.

8. Gerakan Tidak Terkendali

Pelaksanaan operasi penyelaman dari kapal DP, dibandingkan dengan jenis kapal lainnya, memerlukan perhatian khusus terhadap risiko bagi
penyelam akibat pergerakan kapal. Akibat kapal yang keluar dari stasiun dapat menyebabkan kegagalan kabel pengangkat utama, penyangga
kehidupan dan/atau pengaturan komunikasi antara kapal dan bel, kapal dan penyelam, atau bel dan penyelam.

Prosedur operasi dan keadaan darurat harus ditetapkan untuk meminimalkan risiko, dan pengaturan yang memadai harus dibuat untuk
penyediaan peralatan pendukung kehidupan darurat, komunikasi dan relokasi agar pemulihan berhasil. Lonceng atau penyelam harus selalu
ditempatkan dengan hati-hati, dan bila memungkinkan, di atas tingkat potensi penghalang. Kemungkinan melepaskan tegangan pada kawat
winch, tali pusar, dan kawat beban rumpun, saat bel dipasang, harus dipertimbangkan untuk menghindari terseretnya jika posisinya hilang.

Umumnya penyelam tidak boleh memasuki ruang terbatas saat menyelam dari kapal DP. Namun, dalam keadaan khusus dan dengan
memperhatikan penyediaan sarana khusus untuk menjamin keselamatan jika terjadi kegagalan DP, operasi tersebut dapat diizinkan.

9. Plot Operasi dan Rencana Darurat


Plot yang menampilkan posisi relatif kapal, bel, penyelam, lokasi kerja dan segala halangan yang diketahui (misalnya platform, kapal lain, kabel
tambatan, kepala sumur, dll.) bersama dengan arah kapal dan arah serta kecepatan angin harus dipertahankan pada sepanjang waktu di posisi
kontrol DP. Penjaga DP harus memastikan bahwa plot ini selalu diperbarui dan prosedur darurat yang direncanakan telah disetujui oleh
pengawas penyelaman untuk menentukan tindakan yang harus diambil jika terjadi DP atau keadaan darurat lainnya. Rencana ini harus dibuat
sebelum operasi penyelaman apa pun dan ditinjau serta dimodifikasi sebagaimana mestinya.

10. Keterbatasan Pergerakan Kapal

Ketika bel diluncurkan atau penyelam dikerahkan, kapal selam DP harus dipindahkan hanya dengan sepengetahuan dan persetujuan penuh dari pihak
yang berkepentingan (khususnya penyelam) dalam keadaan yang sangat terbatas dan terkendali, sebagai berikut:

• Di bawah kontrol DP otomatis.


• Secara umum, kapal tidak boleh dipindahkan saat penyelam berada di dalam air. Namun, dalam keadaan khusus dan dengan
mempertimbangkan rintangan yang berbahaya, nakhoda, dengan persetujuan pengawas penyelaman, harus dapat mengizinkan
pergerakan kapal secara terbatas bersama penyelam di dalam air yang diarahkan oleh pengawas penyelaman. Gerakan tersebut tidak
boleh melebihi batasan sensor referensi dan harus dilakukan dengan kecepatan lambat. Perubahan judul tidak boleh melebihi 15%. Saat
bergerak, penyelam bel harus berada di sekitar bel (yaitu, pada beban rumpun). .

• Pergerakan terbatas kapal yang lebih besar dari yang dijelaskan di atas harus dilakukan hanya jika penyelam sudah kembali
ke kapal dan dengan penyelam lonceng di dalam lonceng sudah kembali ke kapal atau sudah bersih dari potensi hambatan
berbahaya, termasuk dasar laut.
• Saat memindahkan kapal dengan DP, pertimbangan khusus harus diberikan pada:

- Jika lonceng diangkut secara melintang atau sumbu rotasi vertikal kapal tidak bertepatan dengan kolam bulan, selain batasan yang
ditetapkan di atas, perubahan arah tidak boleh melebihi sudut yang menyebabkan pergerakan lonceng sejauh 10 meter.

- Kemungkinan tersangkutnya down-line dengan kawat bell winch dan pusar.


11. Operasi DP di Sekitar Platform, Dll.
Kehati-hatian khusus harus dilakukan ketika mengoperasikan DP di dekat objek tetap, seperti platform produksi, mooring
buoy, dll. Ketika penyelaman DP dilakukan di sekitar kabel jangkar dan kabel, ketidakakuratan dalam mengetahui posisi
sebenarnya di pada waktu tertentu, dan kebutuhan untuk menjaga bel dan kabel bel sejauh mungkin dari mereka, harus
diperhitungkan.
152
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.3

12. Titik Referensi Visual


Ketika dekat dengan struktur tetap, nilainya sebagai referensi visual untuk memberikan indikasi tambahan awal mengenai kegagalan DP harus
dipertimbangkan.

13. Operasi DP di Sekitar Kapal DP lainnya


Ketika beroperasi di DP yang berdekatan satu sama lain, kapal DP berpotensi mengalami beberapa bentuk interferensi timbal balik. Ini termasuk
pencucian pendorong, yang dapat mempengaruhi lambung kapal dan kabel yang kencang; sinyal sensor referensi posisi akustik dan radio; dan
perlindungan sesekali dari angin dan laut. Faktor-faktor ini harus dipertimbangkan ketika merencanakan operasi tersebut dan penyisihan yang diberikan
untuk operasi tersebut. Hal ini dapat berupa asumsi toleransi penjagaan posisi yang kurang akurat dibandingkan yang diperkirakan secara nominal,
namun hal ini juga dapat mencakup koordinasi pilihan sensor referensi posisi dan frekuensi serta pemilihan posisi relatif kapal secara hati-hati.

14. Operasi DP di Perairan Dangkal


Selama pengoperasian di perairan dangkal, terdapat indikasi bahwa keterbatasan sensor referensi akustik dan kabel kencang, dalam hal jarak dari
posisi yang diinginkan agar sensor dapat beroperasi dengan benar, dapat menimbulkan bahaya tambahan melebihi bahaya yang biasanya terkait
dengan penggunaannya. di perairan dalam. Oleh karena itu, kebutuhan untuk menggunakan sensor referensi permukaan sebagai salah satu sensor
dalam operasi tersebut menjadi sangat penting. Pengaruh atau arus pasang surut yang kuat dan arus yang kadang-kadang dikaitkan dengan perairan
dangkal juga harus diperhitungkan dalam kaitannya dengan kemampuan kapal DP untuk menjaga posisi.

15. Tindakan Pencegahan Cuaca

Perhatian harus diberikan terhadap indikasi perubahan cuaca yang akan datang, khususnya perubahan angin dan/atau hembusan angin yang tiba-tiba. Di
musim dingin, sering terjadi perubahan arah dan peningkatan kekuatan angin secara tiba-tiba. Penggunaan instrumen meteorologi di atas kapal, termasuk
barometer, barograf, sensor angin (baik tetap maupun portabel), serta termometer basah dan kering diperlukan untuk memastikan bahwa tindakan tepat
waktu diambil untuk mengurangi kemungkinan hilangnya posisi.

Dalam kondisi dimana angin dan gelombang datang dari sisi berlawanan dari garis depan dan belakang kapal, diperlukan kehati-hatian khusus, karena
pergeseran angin yang bertepatan dengan arah gelombang kemungkinan besar akan menyebabkan perubahan gaya resultan yang cepat pada kapal.
Peringatan ketidakstabilan ketika cuaca bergerak dari depan atau belakang, diperoleh dari pergerakan unit gaya dorong yang sering bergantian hingga
180º dengan menggunakan gaya dorong yang cukup besar. Telah terjadi kasus mati listrik total akibat kapal DP tersambar petir. Semua tindakan
pencegahan yang wajar sesuai dengan praktik kelautan yang baik harus dilakukan untuk memastikan bahwa prakiraan perubahan kondisi cuaca diperoleh
dan ditindaklanjuti.

Tindakan pencegahan ini harus mencakup:

• Memperoleh prakiraan cuaca secara berkala dan berkala untuk wilayah operasi dan penggunaan fasilitas faksimili dan grafik.

• Mencari informasi melalui radio dari unit lain di sekitarnya mengenai kondisi cuaca yang ada di wilayahnya.
• Penggunaan pengalaman dan “mata pelaut” dalam menilai kondisi yang ada dan tren yang mungkin terjadi.

• Penyajian informasi lingkungan yang diukur oleh sistem DP dan tren kondisi apa pun yang dapat dihasilkannya.
16. Risiko Tabrakan

Kehati-hatian harus dilakukan setiap saat untuk memastikan bahwa lampu dan bentuk yang benar ditampilkan sesuai dengan peraturan tabrakan internasional terkini.
Berdasarkan peraturan yang ada, kapal-kapal yang digerakkan oleh tenaga dan kapal-kapal layar diwajibkan untuk menghindari kapal yang kemampuan olah geraknya
terbatas (misalnya, kapal selam DP), kapal yang sedang menangkap ikan ketika sedang berlayar hanya diwajibkan “sehingga sejauh mungkin” untuk melakukannya.

Nakhoda kapal selam DP harus memberikan peringatan dini bahwa kapal tersebut tidak dapat bermanuver ke kapal mana pun yang tampaknya berada di
jalur tabrakan dengan menggunakan sinyal visual dan suara. Potensi penggunaan sistem peringatan tabrakan otomatis sederhana, jika digunakan dengan
benar, tidak boleh diabaikan. Dalam kondisi jarak pandang berkurang, keputusan tentang kesesuaian kondisi untuk penyelaman harus berada di tangan
nakhoda kapal.

8.3.8 KEMAMPUAN PERSONIL


Prinsip ketiga (kemampuan personel) berkaitan dengan kemampuan personel di kapal untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada mereka. Harus terdapat cukup
personel yang memiliki pelatihan dan pengalaman yang sesuai untuk menjamin keselamatan kapal dan semua penumpang di dalamnya.

8.3.8.1 Pihak berwenang

Tidak ada ketentuan dalam pedoman ini yang dapat menggantikan semangat atau isi undang-undang yang mencakup wewenang nakhoda kapal dagang, staf
pengawas yang bertanggung jawab atas penyelaman, pengendalian proyek, dan instalasi lepas pantai. Namun demikian, merupakan hal yang sangat penting
untuk menetapkan kewenangan seluruh personel yang terkait dengan pengelolaan operasi penyelaman yang dilakukan dari kapal DP secara menyeluruh dan
jelas. Bagian di bawah ini memberikan pedoman umum.

153
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

1. Sang Guru
Nakhoda kapal pada akhirnya bertanggung jawab atas keselamatan kapalnya dan seluruh personel di atas kapal dan mempunyai wewenang tertinggi
untuk melarang memulai atau memerintahkan penghentian operasi penyelaman dan DP atas dasar keselamatan personel di kapal.

2. Inspektur Operasi
Pengawas operasi, jika hadir, bertanggung jawab atas pelaksanaan semua operasi yang dilakukan dari kapal. Dengan demikian, ia mempunyai
kewenangan untuk melarang dimulainya atau memerintahkan penghentian operasi penyelaman demi keselamatan atau alasan lainnya. Pengawas operasi
tidak boleh memerintahkan dimulainya operasi penyelaman.

3. Pengawas Selam
Pengawas penyelaman ditunjuk oleh pemberi kerja penyelam untuk bertanggung jawab secara keseluruhan atas semua operasi penyelaman dari kapal dan
bertanggung jawab atas semua aspek keselamatan penyelaman. Ia mempunyai kewenangan tertinggi untuk mengizinkan atau melarang dimulainya dan
memerintahkan penghentian operasi penyelaman apa pun atas dasar keselamatan penyelaman. Pengawas penyelaman lainnya, jika diperlukan, dapat
ditunjuk oleh kontraktor penyelaman tetapi harus berada di bawah kendali pengawas penyelaman. Untuk keperluan pedoman ini, diasumsikan bahwa
setiap pengawas penyelaman tambahan telah diberi wewenang dan tanggung jawab operasional dari pengawas penyelaman ketika bertugas dan sampai
dibebastugaskan.

4. Perwakilan Klien
Perwakilan di kapal klien harus, bersama dengan perwakilan senior di kapal kontraktor, bertanggung jawab kepada klien atas kinerja yang
tepat atau semua pekerjaan sesuai dengan kontrak. Ia dapat meminta dimulainya operasi DP atau penyelaman dan harus mempunyai
wewenang untuk memveto dimulainya atau memerintahkan penghentian operasi penyelaman atau DP dengan alasan apa pun.

5. Penghubung Proyek

Mengingat faktor keselamatan tambahan yang terlibat dalam operasi DP, penting untuk menjaga hubungan erat antara berbagai otoritas
terkait. Beberapa organisasi mungkin memasukkan peran pengawasan tambahan, namun empat otoritas di atas harus mewakili forum
minimum untuk pertemuan perencanaan mengenai operasi penyelaman yang didukung DP.

6. Prioritas
Prioritas harus ditetapkan dengan jelas untuk menangani keadaan darurat DP. Kewenangan nakhoda dan pengawas penyelaman merupakan hal yang sangat
penting pada saat seperti itu. Mereka harus bekerja sama secara erat dalam melaksanakan prioritas-prioritas ini sehingga tidak ada ruang untuk keraguan atau
perselisihan. Prioritas harus mempertimbangkan bahwa:

• Keselamatan jiwa adalah prioritas utama. Nakhoda mempunyai wewenang tertinggi untuk menilai dan memutuskan
tindakan dalam hal ini. Saran dari supervisor harus diperhitungkan.
• Keamanan harta benda berada pada prioritas yang lebih rendah. Tidak ada upaya yang harus dilakukan untuk menjaga properti dengan mengorbankan atau
keselamatan jiwa, namun potensi bahaya terhadap kehidupan yang ditimbulkan oleh beberapa ancaman terhadap properti tidak boleh diabaikan. Saran
dari perwakilan klien dan pemilik instalasi lepas pantai harus diindahkan jika memungkinkan sehubungan dengan keselamatan instalasi dan peralatan lepas
pantai.

7. Manning untuk Operasi Penyelaman DP

Persyaratan jumlah operator DP yang memenuhi syarat akan berbeda-beda. Namun demikian, setiap kapal DP yang melakukan operasi penyelaman harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:

• Nakhoda kapal pendukung penyelaman DP, ketika melakukan operasi penyelaman DP, harus dilatih secara memadai untuk
bertanggung jawab mengoperasikan sistem DP tanpa pengawasan.

• Operator DP harus hadir di ruang kendali DP setiap kali operasi penyelaman DP dilakukan. Salah satu dari mereka harus mempunyai
kualifikasi perwira geladak yang sesuai untuk memimpin tugas jaga navigasi. Seseorang harus bertanggung jawab untuk
mengoperasikan sistem DP tanpa pengawasan. Pihak lain seharusnya telah menerima instruksi yang sesuai mengenai prinsip dan
pengoperasian sistem DP. Penjaga kedua boleh meninggalkan ruang kendali DP untuk mengurus urusan kapal.

• Teknisi terlatih yang mampu menemukan kesalahan kecil dan memelihara sistem DP harus selalu berada di kapal saat
pengoperasian DP sedang berlangsung.
• Jangka waktu dimana petugas jaga yang disebutkan di atas terus menerus mengoperasikan sistem DP harus dibatasi untuk menghindari
hilangnya konsentrasi. Periode terus menerus yang lebih dari dua jam sepertinya tidak akan memuaskan, dan dalam beberapa keadaan
hal ini mungkin perlu dipersingkat.

• Ruang mesin (atau ruang kendali mesin) harus dijaga setiap saat ketika berada di DP.

8.3.8.2 Pelatihan dan Pengalaman


Jumlah pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh personel untuk menjalankan fungsinya dengan aman bervariasi. Namun,
standar minimum berikut direkomendasikan, namun dalam beberapa kasus mungkin perlu dilampaui:

154
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.3

• Tidak seorang pun boleh bertanggung jawab mengoperasikan sistem DP di kapal penyelaman DP tanpa pengawasan selama operasi
penyelaman sedang berlangsung, sampai ia telah:

- Menerima instruksi yang sesuai tentang prinsip dan pengoperasian sistem DP.
- Memperoleh pengalaman praktik yang memuaskan dengan menyelesaikan periode pengawasan DP yang sesuai di lepas pantai di mana
ia telah melakukan simulasi kegagalan subsistem utama, termasuk kegagalan kendali komputer otomatis. Disarankan bahwa jangka
waktu yang sesuai adalah paling sedikit 200 jam.

- Menyelesaikan secara memuaskan sekitar 50 jam pengawasan DP di kapal yang bersangkutan dimana dia telah melakukan
simulasi kegagalan sub-sistem utama. Untuk membantu pemilik memantau pelatihan ini, disarankan agar semua operator DP
menyimpan catatan pribadi pengalaman DP mereka.
- Teknisi yang bertanggung jawab atas penemuan kesalahan kecil dan pemeliharaan sistem kontrol DP harus telah menyelesaikan kursus pelatihan
yang sesuai dengan memuaskan.

8.3.8.3 Panduan dan Catatan Pengoperasian

Panduan yang jelas tentang pengoperasian masing-masing kapal selam DP harus dimuat dalam manual pengoperasian yang disiapkan khusus untuk
kapal tersebut. Panduan ini harus memuat bagian-bagian setidaknya pada pokok bahasan yang diuraikan dalam sub-paragraf berikut.

1. Batasan Operasional Kapal dan Prosedur Kesiagaan


Batasan dan prosedur sebagaimana didefinisikan dalam Bagian 8.3.7.5(4) Peringatan DP harus dinyatakan dengan jelas.

2. Pengawakan

Bagian ini harus merinci pengaturan awak minimum kapal ketika beroperasi di DP dan selama operasi
menyelam.
3. Tanggung Jawab, Wewenang dan Tugas
Tugas, tanggung jawab dan wewenang personel senior harus dijelaskan berdasarkan panduan dalam Bagian 8.3.8.
4. Operasional DP

Uraian tentang sistem DP yang dipasang di kapal dan panduan kinerja seluruh operasi DP, termasuk prosedur untuk:
• Pemeriksaan pengoperasian.

• Pengoperasian sensor referensi posisi.


• Durasi periode operasional DP.
• Operasi di sekitar platform, dll.
• Tingkat peringatan standar (dengan penjelasan sinyal peringatan).

• Tindakan pencegahan sehubungan dengan cuaca.

• Tindakan untuk mencegah tabrakan.

5. Operasi Penyelaman

Penjelasan terkini mengenai sistem penyelaman dan pedoman pelaksanaan operasi penyelaman yang mungkin dipengaruhi oleh kapal DP itu
sendiri, termasuk prosedur untuk:

• Tindakan yang harus diambil jika terjadi perubahan status tingkat kewaspadaan.

• Pengoperasian penyelam di ruang bebas banjir dan tertutup

• Tindakan pencegahan untuk menghindari efek pencucian atau pengisapan unit dorong.

• Dukungan permukaan dan penanganan downline.

• Informasi yang harus diberikan pada posisi kontrol selam.

• Persiapan dan penggunaan rencana darurat.

• Memindahkan kapal.

6. Prioritas
Panduan harus diberikan mengenai prioritas yang harus diambil jika terjadi keadaan darurat. Hal ini harus mengikuti panduan yang diberikan dalam 8.3.8.1 (No. 6).

7. Komunikasi
Panduan dan prosedur mengenai transfer informasi harus dimodifikasi agar sesuai dengan kapal tertentu. Bagian
ini juga harus memuat deskripsi sistem komunikasi suara dan sistem alarm yang tersedia dan harus menjelaskan
situasi darurat.

155
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

8. Catatan dan Laporan

Rincian semua catatan dan laporan yang diperlukan oleh nakhoda, penyelia penyelam senior, dan lain-lain.

8.3.8.4 Umpan Balik Informasi


Pembelajaran yang didapat selama praktik operasi DP dapat bermanfaat bagi orang lain selain mereka yang terlibat langsung. Pengaturan untuk
penyebaran informasi harus dibuat, sehingga pengalaman praktis yang relevan dan pembelajaran dapat tersedia bagi orang lain untuk
meningkatkan keselamatan operasi penyelaman DP. Hal ini dapat mencakup sosialisasi di dalam kapal dan/atau perusahaan, dan kepada
perancang, produsen, dan galangan kapal.

8.3.8.5 Referensi
Publikasi Organisasi Maritim Internasional 645 Pedoman Kapal W/D

8.3.9 PENYELAMAN YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN DARI KAPAL YANG POSISINYA DINAMIS

Semua peralatan dan tingkat awak harus dianggap sebagai tingkat minimum yang disarankan untuk mendekati aplikasi penyelaman ini, berdasarkan pada
satu penyelaman dan setiap dekompresi yang diperlukan. Peningkatan tingkat awak dan peralatan tambahan mungkin diperlukan untuk setiap penyelaman
yang melebihi satu kali penyelaman dan setiap dekompresi diperlukan. Perencanaan pra-pekerjaan yang tepat harus dilakukan untuk memastikan bahwa
jumlah personel dan peralatan yang diperlukan tersedia untuk operasi penyelaman.

1. Personil Minimal
• Seorang pengawas penyelaman udara atau gas campuran (BUKAN bagian dari rotasi penyelaman).

• Satu operator manifold saat penyelaman gas campuran [HeO₂].

• Seorang penyelam.

• Satu penyelam siaga.

• Dua tender/penyelam.

• Dua Operator LARS/Winch

8.3.9.1 Penyelaman Berorientasi Permukaan

Kondisi berikut harus dipenuhi untuk melakukan penyelaman permukaan dari kapal DP dalam mode DP baik melalui sisi atau melalui
kolam bulan:
- Pemanfaatan bel bawah terbuka dengan gas darurat di dalam pesawat. (Untuk penyelaman udara atau nitrox, panggung dengan gas darurat di
kapal dapat diganti dengan bel dengan dasar terbuka.)

- Titik perawatan di permukaan atau di dalam air dimana pusar penyelam dapat dirawat dengan aman. Metode pemeliharaan yang
diperbolehkan perlu dibahas dalam proyek JHA dan dapat mencakup hal-hal berikut:

• Tender yang berlokasi di kapal;


• Suatu tender yang terletak pada suatu panggung di atas permukaan;

• Titik perawatan di dalam air tanpa awak (misalnya lonceng dengan dasar terbuka, lingkaran penyelam {gerbang emas};

• Tender di dalam air;


- Penyelam (dan, jika digunakan, tender di dalam air) memiliki akses ke gas permukaan dan di atas kapal.

- Pusar bel dan/atau pusar penyelam yang memasok bel basah dan/atau penyelam dengan layanan yang sesuai harus diamankan pada kabel
pengangkat utama (atau kabel pengangkat sekunder).

- Pusar Penyelam (wisata) diamankan pada bel basah sehingga jaraknya setidaknya 16 kaki lebih pendek dari jarak ke bahaya
terdekat. Pusar harus diberi tanda yang tepat.
- Rencana pengelolaan pusar dan pusar permukaan (harus diajukan ke JHA).
- Pengawas penyelaman harus dilengkapi dengan alarm DP dan sistem komunikasi yang relevan ke anjungan dan/atau stasiun
kendali DP.
- Topside tender harus dapat mendengar semua komunikasi antara penyelam dan supervisor dan harus dapat berbicara langsung
dengan supervisor.
- Prosedur tertulis, seperti kebanyakan peraturan yang berlaku di negara lain, harus disiapkan untuk situasi darurat (misalnya perubahan
status tingkat kewaspadaan, alarm, hilangnya komunikasi, pergerakan kapal, dll.).

- Awak penyelam harus memahami keseluruhan desain dan karakteristik pengoperasian kapal (misalnya posisi pendorong, baling-
baling, saluran masuk, penghalang, dll.).
156
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 8.3

CATATAN: Selama operasi penyelaman, disarankan agar semua struktur atau puing-puing harus berada lebih dalam dari titik terdalam bel
untuk melindungi bel jika terjadi peristiwa tersebut.darikeadaan limpasan atau kapal hitam.Operasi dimana bel berada di bawah titik
dangkal penghalang bawah air memerlukan manajemen perubahan (MOC).

Persyaratan berikut untuk operasi penyelaman permukaan dan saturasi yang dilakukan dari kapal hanya berlaku bila kapal beroperasi dalam mode DP.
“Mode DP” didefinisikan sebagai kapanpun terdapat suatu bentuk tenaga gerak yang sedang beroperasi, misalnya pendorong atau baling-baling, yang
secara otomatis mempertahankan posisi kapal (jalur tetap atau yang telah ditentukan) melalui gaya pendorong. Sistem DP terdiri dari sistem tenaga, sistem
pendorong, sistem kendali DP dengan redundansi bawaan untuk mempertahankan atau memulihkan fungsinya, misalnya DP II dan DP III. Operasi
penyelaman yang dilakukan dari kapal DP II atau DP III tidak boleh dianggap sebagai “Live Boating” dan dapat dilakukan kapan saja, siang atau malam,
asalkan penilaian bahaya telah dilakukan secara menyeluruh. Persyaratan ini didasarkan pada premis bahwa panjang pusar dari titik perawatan ke penyelam
tidak boleh memungkinkan penyelam bersentuhan dengan pendorong atau baling-baling terdekat yang sedang dalam mode operasi. Kehati-hatian yang
sangat besar diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi penyelaman dangkal dan berorientasi permukaan untuk meminimalkan pengaruh unit
dorong pada penyelam. Dampak dari pencucian atau penyedotan unit dorong harus dipertimbangkan dengan hati-hati, dan tindakan pencegahan harus
diambil untuk mencegahnya, terutama ketika bel atau penyelam melewati zona pencucian potensial. Tindakan pencegahan ini dapat mencakup perangkat
lunak komputer yang sesuai untuk menghindari dampak berbahaya pada pengoperasian bel atau penyelam.

Penggunaan diagram dorong saat merencanakan penyelaman juga dapat membantu. Menghambat atau membatalkan pilihan pendorong tertentu mungkin
diperlukan, dan pengurangan batasan operasional kapal yang diakibatkannya harus diperhitungkan. Panjang tali pusar penyelam dan cara memasangnya
(misalnya dari samping, dari bel, dll.) harus dipilih sedemikian rupa sehingga penyelam dan tali pusarnya secara fisik tidak dapat bergerak ke posisi di mana
mereka atau peralatannya dapat bersentuhan dengan tali pusat. unit dorong atau terkena dampak buruk dari pencuciannya. Selain itu, kehati-hatian harus
selalu diberikan untuk mencegah timbulnya gelung pada pusar, dan segera tanggapi setiap indikasi penyelam berada dalam kesulitan, seperti ketegangan
yang tidak biasa pada atau pada sudut pusar. Tidak ada pendekatan yang sederhana terhadap masalah ini karena perbedaan yang ditemui di kapal dan lokasi
kerja.

157
8.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

8.3.9.2 Manajemen Umbilical Lonceng dan Manajemen Umbilical Permukaan


- SAMPEL DIAGRAM SAJA-
Formula Panjang Pusar yang Aman

A2+B2=C2
Akar kuadrat dari C2= Jarak ke bahaya A = Jarak ke bahaya

terdekat (pendorong buritan) B = Penyelam dengan

kedalaman paling dangkal akan meninggalkan bel

C = Jarak dari kedalaman ke bahaya terdekat

Butir 1 dan 2 di bawah ini harus dikurangi dari (C) untuk menentukan panjang pusar maksimum yang aman.

1. Pusar UTAMA harus lebih pendek 16 kaki (5m) dari (C) bahaya terdekat.

2. Pusar STANDBY harus lebih pendek 10 kaki (3m) dari (C) bahaya terdekat.

158
BAGIAN 9.0

KENDARAAN YANG DIOPERASIKAN JARAK JAUH

(ROV)

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

159
9.0 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

9.0 KENDARAAN YANG DIOPERASIKAN JARAK JAUH (ROV)

9.1 PENDAHULUAN
Tujuan dari panduan yang terkandung dalam bagian ini ditujukan untuk penggunaan ROV dalam industri penyelaman komersial dan bawah air dan untuk
menyediakan materi umum yang dimaksudkan untuk berkontribusi pada tingkat keselamatan setinggi mungkin selama pelaksanaan operasi ROV.Untuk
pedoman dan prosedur khusus pengoperasian penyelam ROV, lihat Bagian 9.3.

9.2 LATAR BELAKANG


Penerapan pedoman ini akan bervariasi tergantung pada kelas ROV yang digunakan, dan penting untuk menyadari bahwa keragaman dan variasi kendaraan yang besar
menyulitkan untuk menentukan secara pasti kelas mana ROV tertentu dapat masuk dalam kategori tersebut.

Istilah “kendaraan yang dioperasikan jarak jauh” (ROV) mencakup berbagai peralatan, dan tidak ada satu pun kendaraan yang dapat digambarkan sebagai
kendaraan biasa. Tidak hanya terdapat banyak perbedaan antara desain dasar, tetapi ROV dasar yang sama dapat dimodifikasi untuk melaksanakan tugas
yang berbeda. Untuk tujuan standar ini, lima klasifikasi berbeda diidentifikasi, namun harus diakui bahwa terdapat subdivisi dalam kelas-kelas ini. Misalnya,
ROV yang diluncurkan dan dipulihkan di “garasi” atau “kandang” dengan sistem manajemen tambatan dapat dibagi lagi dari ROV yang berenang bebas.
Demikian pula, ROV kelas pekerja besar dapat dilacak seperti halnya kendaraan observasi kecil dapat dipasang ke trek untuk operasi khusus dalam mode
observasi.

9.2.1 SISTEM KLASIFIKASI


Kelas I – Observasi Murni.Kendaraan observasi murni umumnya dianggap terbatas secara fisik pada observasi video dan dilengkapi dengan kamera video,
lampu, dan pendorong. Namun, hal ini bukanlah “aturan” yang baku dan jenis kendaraan ini telah berevolusi sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan
tugas lain jika dilengkapi dengan perangkat penginderaan tambahan dengan benar.

Kelas II – Observasi dengan Opsi Muatan.Kendaraan ini umumnya berukuran lebih besar daripada kendaraan observasi murni dan mampu
membawa sensor tambahan, seperti kamera diam, perangkat pengukuran potensial katodik, kamera video tambahan, sistem sonar, dan
manipulator kecil. Kendaraan Kelas II harus mampu beroperasi tanpa kehilangan fungsi aslinya dengan membawa setidaknya dua sensor
tambahan.

Kelas III – Kendaraan Kelas Kerja.Kendaraan ini cukup besar untuk membawa sensor dan/atau manipulator tambahan dan umumnya memiliki kemampuan
multiplexing yang memungkinkan sensor dan alat tambahan beroperasi tanpa “terprogram” melalui sistem pusar. Kendaraan ini umumnya lebih besar dan lebih
bertenaga dibandingkan kendaraan kelas I dan II. Variasi kekuatan, peringkat kedalaman, dan kemampuan yang luas dimungkinkan.

Kelas IV – Kendaraan yang Ditarik atau Dilacak.Kendaraan yang ditarik dapat ditarik melalui air dengan kapal permukaan atau winch. Beberapa mungkin memiliki
tenaga penggerak terbatas untuk kemampuan manuver terbatas.

A. Kendaraan yang dilacak memiliki kemampuan untuk bergerak melintasi dasar. Beberapa mungkin memiliki kemampuan “berenang” di kolom tengah air yang terbatas.

B. Kendaraan dalam kelas ini mungkin berasal dari kelas I sampai III, sehingga atribut fisiknya bisa sangat bervariasi.

Kelas V – Prototipe atau Kendaraan Pengembangan. VKendaraan dalam kelas ini mencakup kendaraan yang sedang dikembangkan atau kendaraan tujuan khusus yang
tidak termasuk dalam salah satu kelas lainnya.

9.2.2 TUGAS ROV


Pengamatan.Observasi adalah cara kerja yang paling tidak rumit. Biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan kamera video tanpa
peralatan tambahan dan umumnya dilakukan oleh ROV Kelas I atau Kelas II. Jika pengawasan terhadap penyelam diperlukan, kendaraan
biasanya akan dijaga dalam posisi hampir tidak bergerak.

Survei.Kegiatan survei biasanya terdiri dari beberapa bentuk pengamatan terhadap wilayah operasi yang dituju, baik di dasar laut atau di dalam wilayah tertutup
seperti saluran pipa, saluran pembuangan, atau struktur seperti tangki. Survei juga dapat digunakan sebagai alat verifikasi pasca konstruksi atau pemasangan
peralatan.

Tujuan umum kegiatan survei dapat berupa:

A. Memperbaiki koordinat geografis.

B. Memastikan struktur atau perangkat target berada dalam koridor atau area yang diizinkan.

C. Verifikasi penguburan.

D. Penentuan kerusakan fisik.


e. Pemeriksaan jaringan pipa atau struktur.

160
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 9.2

F. Verifikasi penghapusan puing-puing.

G. Identifikasi.
Inspeksi.Seringkali sulit untuk membedakan antara inspeksi dan survei, terutama karena ROV dapat melakukan kedua jenis tugas tersebut dalam satu penyelaman.
Tugas inspeksi biasanya berkonsentrasi pada area perhatian tertentu yang telah ditentukan sebelumnya dan mencakup inspeksi visual terperinci dan/atau jenis
inspeksi lainnya menggunakan sensor terpasang seperti perangkat pengukuran proteksi katodik (CP).

Konstruksi.Tugas-tugas ini biasanya memerlukan kendaraan yang lebih besar yang mampu mengerahkan setidaknya satu manipulator. Kendaraan konstruksi dapat digunakan
dalam tugas-tugas seperti pembuangan puing-puing, intervensi, penyambungan atau pelepasan alat pengangkat, atau penggerakan komponen katup.

Intervensi.Banyak ROV kelas kerja yang memiliki paket alat yang dirancang khusus yang mampu berinteraksi dengan manifold bawah laut, kepala sumur, atau pod kontrol untuk
melakukan fungsi pemasangan, pelepasan, pemeliharaan, atau perbaikan.

9.2.3 ALAT ROV


Paket alat dapat bervariasi sesuai kebutuhan, dengan perangkat baru yang terus dikembangkan dan ditingkatkan. Bagian ini memberikan
pengenalan singkat tentang beberapa alat yang lebih umum.

Saat memasang atau menggunakan alat ROV, semua petunjuk keselamatan pabrikan dan industri yang relevan harus diterapkan. Sama seperti
peralatan lainnya, catatan pemeliharaan yang sesuai harus disimpan. Saat mengoperasikan ROV di area yang mungkin terdapat arus atau lonjakan
arus yang besar, teknik perencanaan dan penilaian harus digunakan untuk memastikan bahwa peralatan yang dipasang tidak akan menimbulkan
bahaya baik bagi personel maupun kendaraan.

Kamera.Kamera dapat dipasang pada posisi tetap, pada rakitan geser dan miring, atau dipegang oleh manipulator. Tersedia sistem video dengan kemampuan
melihat dalam kondisi intensitas cahaya rendah dan kamera foto untuk memberikan dokumentasi resolusi tinggi. Rakitan pan-and-tilt memberikan kemampuan
untuk memungkinkan pelatihan sistem kamera untuk memungkinkan tampilan omnidirection.

Sensor NDT.Sensor yang lebih umum digunakan untuk aktivitas NDT adalah probe potensial katodik (CP), perangkat pengukuran ketebalan
ultrasonik, dan sistem deteksi anggota banjir.

Akustik dan pelacakan.Banyak sistem akustik yang tersedia, seperti perangkat pelacakan dan pengukuran, pemindaian, pembuatan profil, pemindaian sisi,
pembuatan profil sub-bawah, batimetri, dan pelacakan pipa.

Pembersihan.ROV dapat digunakan sebagai platform untuk perangkat pembersih yang digunakan pada struktur dan/atau bejana. Perangkat ini dapat berkisar dari sistem kawat putar atau

sikat nilon yang sederhana hingga unit yang lebih canggih yang mampu menghilangkan pertumbuhan laut yang mengandung kapur.

Penjagaan Stasiun.Banyak ROV yang mampu mempertahankan arah, kedalaman, dan posisi. Perangkat tambahan tersedia untuk memungkinkan ROV
ditempatkan di lokasi yang hampir tetap. Beberapa perangkat tersebut adalah:

A. Kerucut dok dan alat penusuk serupa.


B. Bantalan hisap dan pompa air untuk pemasangan hidrostatik pada permukaan halus.

C. Perangkat hidraulik yang dipasang di manipulator untuk mencengkeram komponen struktur.

Catatan: Perangkat tambahan harus dilengkapi dengan fitur “aman dari kegagalan” untuk memungkinkan pelepasan jika aliran listrik ke kendaraan padam.

9.2.4 PERTIMBANGAN LINGKUNGAN


Untuk memastikan keselamatan dan efisiensi operasi yang dimaksudkan, perlu mempertimbangkan pertimbangan lingkungan yang mungkin terjadi
dan tidak diantisipasi di lokasi kerja yang dimaksudkan.

Kondisi Air. ROV dapat beroperasi di mana saja, mulai dari lokasi yang sangat dangkal hingga kedalaman lebih dari beberapa ribu meter. Peningkatan kemampuan
kedalaman dicapai seiring berkembangnya kebutuhan untuk melakukan operasi yang lebih dalam. ROV individual tidak boleh digunakan di bawah kedalaman
desainnya. Saat mengoperasikan ROV, pertimbangan harus diberikan pada:

- Panjang pusar dan hambatan terkait. Ini mempengaruhi spesifikasi sistem penanganan bagian atas.
- Waktu transit. Anggota kru yang ditugaskan untuk memantau ROV mungkin terganggu selama transit lama dengan ROV di kedalaman
yang ekstrim.

Variasi suhu, salinitas, kedalaman dan kebisingan akustik harus dipertimbangkan karena kemungkinan dampak buruknya terhadap sistem pelacakan
dan penentuan posisi akustik. Karakteristik air juga mungkin berpengaruh. Faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan ketika menilai penggunaan
kendaraan untuk tugas tertentu:

- Visibilitas. Jarak pandang yang buruk dapat berdampak buruk pada pengoperasian dan mungkin memerlukan penggunaan peralatan canggih, seperti sistem
pencitraan akustik. Pengoperasian kendaraan di dekat dasar laut dapat menimbulkan sedimen berbutir halus yang tetap tersuspensi sehingga mengurangi jarak
pandang dalam kondisi arus rendah atau nol.

161
9.2 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

- Suhu. Temperatur ekstrem (baik tinggi maupun rendah) dapat mempengaruhi keandalan perangkat elektronik dan menyebabkan keretakan material yang
menyebabkan kerusakan struktural atau mekanis, khususnya di kondisi kutub. Oli dan pelumas hidrolik yang menawarkan sifat stabil pada kisaran suhu
yang diinginkan harus selalu digunakan.

- Salinitas. Hal ini mungkin sangat bervariasi di dekat muara sungai, di muara pasang surut, dan di dekat muara sungai. Variasi kepadatan air yang dihasilkan dapat
mempengaruhi daya apung ROV, trim, dan keakuratan data sonar.

- Polutan. Kehadiran produk minyak bumi atau polutan lainnya dapat mengaburkan lensa optik, merusak bahan plastik, mempengaruhi jarak pandang, menghalangi
transmisi suara, atau menyebabkan hilangnya daya apung secara tiba-tiba. Jika terdapat polutan, tindakan pencegahan harus diambil untuk melindungi bagian
kendaraan yang berada di dalam air dan personel di bagian atas yang menangani ROV selama peluncuran, pemulihan, dan pemeliharaan.

- Pergerakan air. ROV sensitif terhadap pergerakan air, dan perhatian ekstra harus diberikan di perairan dangkal karena lonjakan atau dorongan dari
baling-baling atau pendorong kapal di sekitarnya dapat berdampak pada pengendalian kendaraan.

- Arus. Arus dapat menimbulkan masalah besar dalam pengoperasian ROV, namun data kuantitatif mengenai profil arus tertentu
jarang tersedia.
Simulasi dan analisis dapat memberikan prediksi arus yang baik, namun arus tidak akan bertahan lama, bahkan di dekat dasar laut. Arus juga bervariasi menurut
lokasi, dan arus permukaan dapat dipengaruhi dengan cepat oleh angin. Pengukur pasang surut dan data historis merupakan indikator yang berguna mengenai
kekuatan dan arah arus untuk wilayah dan kedalaman tertentu.

Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi pengoperasian ROV, termasuk kemampuan manuvernya saat ini, meliputi:

- Panjang dan diameter (massa) pusar.


- Tenaga penggerak.
- Kedalaman dan orientasi terhadap arah arus – profil arus yang tidak seragam.
- Pusar “memetik” atau “memutar” di perairan dalam (hal ini mungkin memerlukan penggunaan pusar yang dirancang khusus).

- Hidrodinamika kendaraan (yaitu luas permukaan dan profil).

- Keadaan laut dan gelombang besar dapat mempengaruhi setiap tahapan operasi ROV.

Keselamatan harus selalu dipertimbangkan secara hati-hati ketika meluncurkan atau memulihkan ROV, terutama dari kapal pendukung di laut yang
ganas. Operator ROV harus memahami pengaruh kapal pendukung naik-turun pada pusar yang terpasang pada ROV yang relatif tidak bergerak dan
harus menyadari bahwa sistem penanganan ROV dapat kelebihan beban atau personel di dek dapat terkena risiko kecelakaan.

Dalam kondisi sulit, personel yang terlibat dalam peluncuran dan pemulihan harus mengenakan semua peralatan pelindung diri yang diperlukan dan sepenuhnya memahami
peran mereka sendiri serta peran orang lain yang terlibat dalam operasi tersebut. Komunikasi yang baik sangat penting untuk menghindari kecelakaan.

Dalam situasi tertentu, sistem penerapan yang menggabungkan kompensasi gerakan dapat mengurangi atau mengakomodasi dengan lebih baik efek aksi gelombang sehingga
memungkinkan pengoperasian ROV dilakukan di kondisi laut yang lebih tinggi dari biasanya dengan tetap menjaga standar keselamatan yang tinggi.

• Cuaca. Meskipun ROV sendiri biasanya tidak sensitif terhadap cuaca, biaya dan efisiensi pengoperasian ROV dapat dipengaruhi oleh
cuaca dalam beberapa cara:
- Kecepatan dan arah angin dapat menyulitkan kapal pendukung untuk menjaga stasiun dan berdampak buruk pada penerapan dan
pemulihan ROV.

- Hujan dan kabut dapat mengurangi visibilitas permukaan dan menimbulkan bahaya bagi kapal pendukung.

- Kombinasi angin, hujan, salju, dll. yang merugikan, dapat membuat pekerjaan kru ROV berbahaya bagi personel di dek.

- Cuaca panas dapat mempengaruhi elektronik ROV dan sistem terkait. Demikian pula, cuaca panas dapat berdampak buruk pada personel kru
ROV di dek.

Oleh karena itu, pengoperasian harus dipantau secara hati-hati sehubungan dengan keselamatan personel dan peralatan yang terkena dampak kondisi cuaca
buruk.

• Karakteristik dasar laut. Saat merencanakan operasi ROV, kondisi dasar laut dan topografi setempat harus diketahui terlebih dahulu. Singkapan berbatu atau
bangunan yang terendam dapat membuat tabrakan lebih mungkin terjadi dan menambah risiko abrasi pada pusar kendaraan, atau mempengaruhi
transmisi sinyal dari sonar atau perangkat lainnya.

9.2.5 PERTIMBANGAN OPERASIONAL


Untuk menjamin penggunaan ROV yang aman dan efisien, operator harus memastikan bahwa sistem ROV yang dipilih telah diuji secara memuaskan
sebelum digunakan dan mampu memenuhi persyaratan operasional pekerjaan. Supervisor ROV harus memulai operasi hanya setelah
mempertimbangkan dengan cermat:

• Kesiapan sistem dan kru.

162
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 9.2

• Dampak faktor lingkungan yang diantisipasi selama operasi.


• Potensi faktor risiko yang mungkin muncul selama operasi.
• Sifat dan urgensi tugas yang dimaksudkan.
Semua hal ini ditambah berbagai pertimbangan lainnya harus dijadikan bagian dari analisis bahaya pekerjaan yang dilakukan selama perencanaan dan penilaian.

• Prosedur operasi.Prosedur pengoperasian minimal harus terdiri dari praktik keselamatan/panduan pengoperasian kontraktor ROV
(prosedur perusahaan) bersama dengan persyaratan dan prosedur spesifik lokasi. Prosedur darurat untuk tindakan darurat juga
merupakan suatu persyaratan. Rantai komando manajemen untuk proyek ROV harus didefinisikan dengan jelas, dan pengawas ROV
harus diidentifikasi secara tertulis. Jika operasi akan berlanjut melebihi satu shift per hari, supervisor ROV pengganti harus ditunjuk.

• Perencanaan dan penilaian. Prosedur operasi khusus yang diperlukan untuk penyelesaian tugas yang dimaksudkan akan sebagian besar
ditentukan selama proses perencanaan. Proses ini dimaksudkan untuk menganalisis potensi bahaya, area gangguan pekerjaan yang mungkin
terjadi, dan penilaian risiko lain yang dianggap mungkin terjadi selama pelaksanaan operasi.

• ROVlokasi dan integritas sistem.Selama tahap perencanaan dan penilaian, pertimbangan harus diberikan pada lokasi di mana pengoperasian ROV akan
dilakukan. Tergantung pada proyeknya, hal ini dapat dilakukan di anjungan lepas pantai, kapal, dermaga, garis pantai, perahu kecil atau lokasi lainnya.
Pertimbangan yang harus diperhitungkan dalam rencana operasional mencakup, namun tidak terbatas pada:

- Jenis struktur atau kapal tempat pengoperasian ROV akan dilakukan dan evaluasi apakah terdapat area kerja
yang memadai untuk ROV, sistem terkait, dan awak ROV.
- Apakah stasiun kendali penyelaman berada di area yang berbahaya, seperti di mana penyalaan gas, uap, atau cairan dapat menyebabkan kebakaran atau
ledakan.

- Apakah pengoperasian di sekitar atau yang terkait dapat menimbulkan bahaya bagi ROV, sistemnya, atau personel kru.
Contohnya adalah saat derek atau operasi overhead terkait lainnya sedang dilakukan.
- Kedekatan ROV dengan sistem penanganan yang diperlukan dengan mempertimbangkan jarak lateral atau horizontal yang harus dilalui untuk
meluncurkan atau memulihkan kendaraan sepenuhnya.

• Sistem penanganan.Sistem penanganan, baik untuk ROV atau penggunaan lainnya, pada dasarnya dapat berbahaya jika kehati-hatian dan perhatian selama
penggunaannya tidak dijaga.

Prosedur pengoperasian terperinci untuk setiap sistem penanganan harus tersedia di lokasi kerja, dan operator ROV harus memiliki
pengetahuan mengenai beban kerja aman yang dibatasi oleh sistem tersebut. Ketika sistem diamankan ke dek dengan proses pengelasan,
metode pemeriksaan nondestruktif harus digunakan untuk memastikan integritas instalasi yang sesuai.

• Pengujian dan pemeriksaan berkala.Prosedur harus dikembangkan bagi orang yang bertanggung jawab untuk memeriksa sistem penanganan ROV:

- Setidaknya setiap enam bulan untuk kerusakan fisik, ketidaksejajaran, atau bukti keausan pada titik kritis.

- Setelah perubahan atau perbaikan besar apa pun yang dapat mempengaruhi integritasnya.

- Setelah dipindahkan dari satu posisi atau lokasi ke lokasi lain.


• Kabel, pusar dan perangkat keras terkaitharus diperiksa setidaknya setiap enam bulan sesuai dengan rekomendasi
pabrikan dan pedoman peraturan yang berlaku. Buku catatan dan catatan yang sesuai harus dipelihara.
• Komunikasi. Komunikasi yang efektif dan andal sangat penting bagi keselamatan dan keberhasilan operasi apa pun. Semua personel yang terlibat dalam
operasi harus menyadari sepenuhnya pekerjaan yang sedang dilakukan dan status situasi tidak biasa yang mungkin atau memang timbul selama pekerjaan
dilakukan.

- Operasi penyelaman.Pengawas penyelaman mempunyai tanggung jawab utama atas keselamatan seluruh operasi ketika operasi penyelaman
sedang berlangsung. Komunikasi harus dijaga setiap saat antara supervisor penyelaman dan supervisor ROV. Lihat Bagian 9.3 untuk
pengoperasian penyelam ROV.

- Kontrol kapal. Pengawas ROV harus memastikan dan memelihara komunikasi yang efektif dengan personel pengendali pergerakan kapal setiap
kali operasi ROV sedang berlangsung.

• Lokasi pengoperasian ROV.ROV diharuskan beroperasi dari lokasi berbeda dengan tingkat dukungan berbeda untuk sistem ROV dan kru. Pertimbangan
yang tepat harus diberikan pada keterbatasan masing-masing lokasi dalam hal keselamatan dan efisiensi. Kekuatan dek yang sesuai, dukungan ekstra,
pasokan eksternal dan kemudahan peluncuran dan pemulihan harus dipertimbangkan.

Sebelum mobilisasi, pengawas ROV harus memeriksa lokasi dan memutuskan lokasi optimal untuk sistem ROV. Jalur pusar atau kabel harus dipasang
dengan hati-hati untuk melindungi dari kerusakan atau gangguan fisik. Selain itu, panjang dan sudut armada untuk pengoperasian ini harus dievaluasi
untuk melindungi integritas dan fungsionalitas sistem.

163
9.2 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Ketika mempertimbangkan penggunaan kapal yang nyaman untuk mendukung operasi ROV, keterbatasan operasional mungkin ditemui. Beberapa keterbatasan ini
mungkin berhubungan dengan:

- Kurangnya kemampuan manuver.

- Kurangnya akurasi navigasi.


- Sistem tambatan atau penahan.
- Ruang dek.
- Cadangan daya listrik.
- Pelindung baling-baling.

- Akomodasi personel terbatas.


- Keakraban dengan jenis operasi yang diinginkan.

- Freeboard minimal (atau berlebihan).

Ketika bermaksud melakukan operasi dari platform tetap, ada sejumlah pertimbangan khusus, seperti:
- Kebutuhan untuk mematuhi persyaratan zonasi yang spesifik, seringkali memberatkan, terkait dengan keselamatan hidrokarbon, atau peraturan khusus lainnya dari
operator.

- Kesulitan memasang peralatan pendukung permukaan.

- Persyaratan pelatihan untuk personel kru ROV terkait operasi berorientasi platform.
- Komplikasi penempatan dan pemulihan (termasuk efek pasang surut) yang disebabkan oleh perbedaan ketinggian antara dek platform dan
garis air.

- Bahaya yang ditimbulkan oleh aktivitas di sekitar struktur.


• Tempat pengoperasian kapal yang berlabuh, ditambatkan atau DPmenghadirkan bahaya serupa dengan jenis platform tetap, meskipun
persyaratan zonasi dan keselamatan hidrokarbon biasanya hanya berlaku untuk rig pengeboran. Apabila kapal DP akan digunakan, harus
diingat bahwa baling-baling/pendorong kapal selalu digunakan. Harus dipastikan bahwa pusar ROV tidak bersentuhan dengan peralatan yang
berputar dan pusar tidak akan terkena dampak buruk oleh dorongan atau pencucian dari alat tersebut.

• Navigasi.Penggunaan suar lokasi akustik pada beberapa ROV berkontribusi pada navigasi, penentuan posisi, dan pelacakan. Dalam beberapa kasus, ROV
dapat ditempatkan di samping objek yang terendam untuk menentukan posisi akurat objek tersebut.

Dalam beberapa situasi, terdapat potensi bahaya gangguan akustik, seperti bayangan atau kebisingan, jika beberapa kapal beroperasi di wilayah yang
sama atau jika terdapat proyek konstruksi atau survei skala besar. Hal ini dapat menjadi masalah khusus jika kapal DP mengandalkan sinyal akustik
untuk penentuan posisi. Frekuensi suar akustik harus dipilih untuk menghindari interferensi. Dalam proyek yang lebih besar, tugas koordinasi frekuensi
yang digunakan mungkin memerlukan suatu bentuk kendali pusat.

• Manual dan dokumentasi.Untuk memastikan pengoperasian ROV yang aman dan efisien, diperlukan buku log, daftar periksa, dan manual yang
sesuai di lokasi. Merupakan tanggung jawab kontraktor untuk memastikan bahwa setiap supervisor ROV dilengkapi dengan dokumentasi yang
diperlukan.

Peraturan dan perundang-undangan yang sesuai dengan wilayah operasi yang dituju juga harus dipahami dan tersedia di lokasi operasi.

• umbilikus.Umbilical dapat dikategorikan secara luas berdasarkan berat dan komposisi materialnya, namun memiliki karakteristik kekuatan, daya, dan
transmisi sinyal yang berbeda-beda.

- Pusar yang ringan umumnya diperkuat dengan Kevlar untuk kekuatan, dan menggunakan bahan tahan abrasi yang
sesuai untuk pelapis.
- Pusar berbobot sedang dapat terdiri dari dongkrak, jalinan baja tahan karat, dan bagian tengah Kevlar®.

- Pusar yang berat atau lapis baja dapat digunakan untuk mengangkat.

Pengawas dan operator ROV harus menyadari bahwa pusar dibatasi oleh beban putus, beban kerja aman, dan radius tikungan minimum.

Inspeksi dan pemeliharaan pusar secara berkala dan rutin harus dilakukan sesuai dengan desain dan instruksi pabrik, dan
penghentian ulang harus dilakukan sesuai instruksi tersebut.

• Peluncuran dan pemulihan.Supervisor ROV bertanggung jawab untuk memastikan peluncuran dan pemulihan ROV dengan aman dapat
dilakukan dan semua anggota ROV serta kru pendukung memahami apa yang diperlukan. Evolusi ini harus berjalan dengan lancar dan logis
dengan semua personel yang terlibat sepenuhnya menyadari situasi yang ada setiap saat.

Parameter desain sistem penanganan ROV harus melengkapi perhitungan untuk menentukan batasan peluncuran dan pemulihan berdasarkan cuaca, kondisi laut,
pergerakan kapal pendukung, dan parameter lain yang sesuai dengan operasi yang dimaksudkan.

164
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 9.3

• Bahaya fisik.Selain yang dibahas di atas, sejumlah bahaya fisik lainnya mungkin ditemui selama pengoperasian
ROV. Ini termasuk:
- Intake/pembuangan.ROV rentan terhadap pengisapan atau turbulensi yang disebabkan oleh masuk dan keluarnya air. Pengawas ROV harus
menetapkan keberadaan lokasi pemasukan dan pembuangan yang dapat menimbulkan bahaya dan menetapkan prosedur untuk meminimalkan
dampaknya.

- Operasi penyelaman.Saat melakukan operasi ROV di sekitar operasi penyelaman, terdapat bahaya tertentu yang dapat terjadi, seperti
kemungkinan tersangkutnya tali pusar, kontak fisik, bahaya listrik, dan fakta bahwa baling-baling atau pendorong ROV dapat menimbulkan
bahaya. Diperlukan hubungan yang erat antara ROV dan pengawas penyelaman.

• Bahaya fisik terhadap penyelam yang disebabkan oleh kekuatan, massa, dan kemungkinan inersia ROV tidak boleh dianggap remeh.

• Komunikasi antara ROV dan pengawas penyelaman harus efektif dan berkesinambungan serta bersifat wajib. Hilangnya
komunikasi ini memerlukan prosedur darurat dan penghentian segera baling-baling/pendorong/track ROV.
- Listrik.Persyaratan kelistrikan ROV sangat signifikan dan dapat menimbulkan situasi berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Kehati-hatian harus
diberikan untuk memastikan bahwa semua personel terlindungi dari bahaya listrik setiap saat, baik selama pemeliharaan, pra-peluncuran, pasca-
peluncuran, atau kondisi operasional.

- Peledakan air.Beberapa ROV membawa peralatan peledakan air bertekanan tinggi. Sistem ini diketahui menyebabkan kecelakaan dan kematian serta kerusakan
parah pada peralatan jika tidak digunakan dengan benar. Kehati-hatian harus diberikan selama pengujian dan pengoperasian untuk mencegah kecelakaan baik
selama aktivitas di permukaan maupun di dalam air.

9.2.6 PERSONIL
Semua personel ROV harus kompeten untuk melaksanakan tugas yang diminta dari mereka. Kualifikasi personel ROV ditentukan oleh
pelatihan, pengalaman, dan evaluasi aktual individu oleh pemberi kerja.

• pengawakan.Keselamatan personel adalah hal terpenting selama pengoperasian dan pemeliharaan; merupakan tanggung jawab kontraktor untuk menyediakan tim
terampil dalam jumlah yang cukup untuk menjamin keselamatan setiap saat. Saat menentukan ukuran tim, kontraktor harus mempertimbangkan:

- Sifat pekerjaan yang sedang dilakukan.


- Metode penerapan.
- Lokasi.
- Klasifikasi kendaraan.
- Masa operasional.
- Kemampuan untuk menanggapi kebutuhan darurat.

Kontraktor harus menyediakan personel yang terlatih dan berpengalaman dalam jumlah yang memadai, mampu mengoperasikan semua peralatan dan
memberikan fungsi dukungan kepada tim ROV. Untuk pengoperasian yang aman, tim mungkin juga perlu menyertakan personel pendukung dek tambahan dan
personel dukungan manajemen atau teknis lainnya. Namun, personel yang biasanya tidak dipekerjakan oleh kontraktor ROV (misalnya klien, awak kapal, dll.) dapat
menimbulkan bahaya bagi diri mereka sendiri dan orang lain jika mereka kurang memahami prosedur, peraturan, dan peralatan kontraktor. Oleh karena itu,
kompetensi dan kesesuaian mereka harus dipertimbangkan secara matang sebelum dimasukkan ke dalam tim ROV.

Praktik kerja yang aman menyatakan bahwa personel tidak boleh bekerja sendirian ketika berhadapan dengan:

- Tegangan tinggi.

- Lift berat.
- Mesin bertekanan tinggi.
- Pengujian umbilikus.

- Potensi bahaya kebakaran (pengelasan, pembakaran, dll).

- Bahan kimia yang mampu menghasilkan asap beracun.

9.3 PROSEDUR OPERASIONAL ROV DAN PENYELAM

9.3.1 PENDAHULUAN
Pedoman dan prosedur yang direkomendasikan ini telah ditulis untuk mencakup pedoman umum mengenai pengoperasian penyelam ROV. Prosedur ini
dimaksudkan sebagai pedoman bagi supervisor dan operator.

Faktor penting untuk keberhasilan dan efektif melakukan operasi ROV secara simultan dengan intervensi penyelam adalahKOMUNIKASI. Kata ini akan
sering digunakan dalam prosedur ini. Jalur komunikasi yang jelas antara kru ROV dan pengendali selam sangat penting.
165
9.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Analisis keselamatan kerja merupakan unsur penting untuk memastikan bahwa semua faktor yang diperlukan untuk mendukung tingkat keselamatan tertinggi telah

dipertimbangkan.

9.3.2 DEFINISI
ROV Kendaraan yang Dioperasikan Jarak Jauh

TMS Sistem Manajemen Tether

LARS Peluncuran dan Pemulihan Sistem

HPU Unit Tenaga Hidraulik

WPS Kaki Air Laut


MSW Meteran Air Laut

9.3.3 PROSEDUR OPERASIONAL ROV DAN TIM PENYELAM

KOMUNIKASI ADALAH KUNCI OPERASI YANG AMAN DAN EFISIEN.

9.3.3.1 PRA-PENYELAM

Selain pengarahan standar sebelum menyelam:

• Penting bagi semua penyelam dan pengawas penyelaman untuk memahami seluruh aspek ROV.

• Lokasi pendorong, kotak peralatan penyelam, lengan manipulator, tambatan dan lokasi kamera harus menjadi area fokus selama
orientasi ini.

• Lokasi kamera penting untuk menekankan bidang pandang pilot kepada personel penyelam.
• Tether tidak boleh digunakan sebagai jalur penyeberangan/berenang bagi penyelam.

• Saat memasang kotak peralatan penyelam pada ROV, letakkan di lokasi yang mempertimbangkan bahwa sebagian besar peralatan selam dilengkapi
dengan tali pengikat. Penyelam harus dapat mengakses kotak peralatan dan peralatan tanpa tali pengikat atau penyelam itu sendiri yang terkena
pendorong.

• Lokasi pendorong penting bagi penyelam. Penyelam akan memiliki pneumo dan perkakas dengan lanyard. Bahkan dengan pendorong yang dibatalkan dan pilot
memegang tongkat mati, pendorong akan tetap berputar. Penyelam perlu mengamankan semua lanyard dan selang pneumo sebelum mendekati ROV.

9.3.3.2 OPERASI BAWAH LAUT


• Sebelum ROV mendekati penyelam, pengawas penyelaman harus diberitahu. Gerakan ROV yang lambat dan mudah diperlukan untuk mencegah
cedera pada penyelam.

• Ketika penyelam mendekati ROV, pengawas penyelaman harus diberitahu begitu juga dengan pengawas atau pilot ROV. ROV harus
menghentikan semua gerakan agar penyelam dapat mendekat. Jika memungkinkan, penyelam harus mendekat dari depan ROV, agar pilot
ROV dapat melihatnya. Jika ROV perlu melakukan gerakan dorong vertikal ke bawah, untuk mempertahankan posisinya, pilot harus memberi
tahu pengawas penyelaman bahwa pendorong sedang beroperasi selama pendekatan penyelam.

• Menggunakan manipulator dengan penyelam:

- ROV harus menempatkan manipulator pada posisi sedemikian rupa sehingga penyelam dapat meletakkan alat di rahangnya.

- Pilot ROV kemudian harus memberi tahu pengawas penyelaman bahwa rahang manipulator sedang menutup. Setelah hal ini diketahui,
barulah pilot dapat menutup rahang ROV.

- ROV tidak boleh mencoba mengambil alat dari penyelam; penyelam harus meletakkan alat pada rahang manipulator untuk meminimalkan
pergerakan manipulator.

• Tambatan ROV tidak boleh digunakan untuk jalur penyeberangan/jalur renang penyelam.

• Saat menetapkan garis renang untuk penyelam:

- Setelah ROV memperoleh pengait untuk jalur persilangan, penyelam harus membayar garis persilangan saat ROV terbang ke titik
sambungan.
- Penyelam tidak boleh mengeluarkan tali pancing dalam jumlah berlebihan selama operasi ini. Garis harus dijaga tetap kencang; jika pilot memerlukan
kelonggaran tambahan, dia kemudian dapat memberi tahu pengawas penyelaman.

166
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 9.3

- Setelah garis persilangan terbentuk, penyelam harus mengamankannya sehingga kelonggaran yang berlebihan tidak membuat ROV tersangkut di
pendorong.

• Garis penanda harus dipotong pendek atau dibuat ramah ROV dari permukaan. Tag line ramah ROV adalah tag line yang dapat dilepas dari permukaan, setelah tag
line memenuhi tujuannya, pada peralatan over-boarding. Jika penyelam diminta untuk memotong tag line, potongan yang dipotong harus diikat ke belenggu
pengambilan, di down line. Potongan-potongan tersebut kemudian harus diangkat ke permukaan untuk dibuang, untuk mengurangi kemungkinan mengotori
pendorong ROV dengan tali yang mengambang di bawah laut.

• Seperti disebutkan sebelumnya, penyelam tidak boleh menggunakan tambatan sebagai garis penyeberangan. Penyelam juga harus mencoba masuk ke bawah
tambatan ROV. Hal ini akan membantu mencegah masalah keterikatan pada penyelam, jika ROV kehilangan hidrolikanya.

• Jika ROV berada dalam situasi tidak dapat dilihat:

- Penyelam harus kembali ke panggung atau bel, jika ROV perlu melakukan tugas. Jika ROV tidak diperlukan dan penyelam harus tetap
berada di lokasi, ROV harus mati. Pilot kemudian harus memberi tahu pengawas penyelaman bahwa ROV berada dalam situasi tidak
dapat dilihat dan harus tetap aman dari penyelam. Pilot ROV harus memungkinkan ROV untuk melampaui visibilitas ke area di mana
visibilitas dapat diperoleh.ROV, dengan alasan apa pun, tidak boleh terbang dalam situasi tanpa jarak pandang dengan seorang penyelam
di area tersebut.

• Pilot ROV harus mewaspadai semua jalur di dalam air. Biasanya akan ada setidaknya satu jalur bawah, yang membentang dari
permukaan ke lokasi kerja penyelam. Selain itu, satu atau lebih garis persilangan juga akan ada. Jalur persilangan ini akan berjalan
dari panggung atau bel (jika ada) ke lokasi kerja.

9.3.3.3 INTERVENSI ROV DAN PENYELAM


• Selama pengoperasian multi-ROV/multi-penyelam, ROV harus menjawab tanda panggilan yang ditentukan sistem tersebut, (misalnya, XL19,
XL16, Quest, dll). Komunikasi “ROV” umum tidak boleh digunakan melalui radio.

• Tim penyelam harus disebut sebagai tim yang ditunjuk (misalnya, tim dangkal, tim dalam, tim manifold, dll.).

• Direkomendasikan agar tim penyelam dibagi/ditugaskan pada ROV tertentu.


• Saat menugaskan ROV/penyelam, hal-hal berikut akan dipertimbangkan:
- Titik peluncuran ROV.
- Titik penempatan tim penyelam.
- Tugas sudah dekat.

- Perutean tambatan ROV dan pusar penyelam.


• Bidang operasi harus ditugaskan ke masing-masing tim ROV/penyelam. ROV kemudian harus bekerja di area ini selama operasi. Jika sewaktu-waktu, ROV
diharuskan meninggalkan area operasi yang telah ditetapkan, baik ROV maupun pengawas penyelaman harus diberitahu, untuk melakukan perubahan
yang diperlukan. Kedua supervisor harus memastikan semua anggota penyelam dan ROV mengetahui adanya ROV yang memasuki area kerja yang
ditentukan.

• Semua komunikasi melalui radio harus diketahui dan diulangi untuk verifikasi, sebelum tugas apa pun dilaksanakan.

9.3.3.4 KRU KESELAMATAN NAVIGASI PERMUKAAN


Survei (pelacakan ROV), dalam kasus tertentu, harus ditangani oleh kontraktor pihak ketiga. Dalam hal ini, kru ROV harus sangat
bergantung pada kru survei selama melakukan operasi multi-ROV. Komunikasi yang baik dan jelas sangat penting antara kedua
kru ini. Pedoman yang direkomendasikan berikut ini akan mencakup beberapa langkah yang harus ditetapkan agar antarmuka
antara kedua kru berhasil.
• Kru ROV harus menjalankan jalur video dan komunikasi antara van kendali ROV dan van kendali survei. Kedua kru
harus selalu berkomunikasi selama setiap penyelaman.
• Kru survei harus menjalankan jalur video komputer ke van kendali ROV dan menempatkan monitor di setiap van kendali ROV untuk
memberikan informasi pelacakan. Layar pada monitor navigasi harus menampilkan kapal pendukung permukaan, ROV dan struktur bawah
laut di area tersebut, dll. Hal ini akan membantu pilot ROV dalam menavigasi ROV ke, dari, dan di sekitar lingkup operasi.

• Pelacakan ROV dilakukan dengan menggunakan peralatan berikut:


- ROV harus dilacak dengan menggunakan mode LBL atau USBL. Dalam mode LBL, ROV harus memiliki sistem mini ROV NAV yang terpasang.
Jika dalam mode USBL, ROV harus memiliki mini beacon yang terpasang.

- Monitor navigasi juga harus ditempatkan di anjungan kapal pendukung permukaan. Hal ini akan memungkinkan kapten kapal untuk
melacak pergerakan ROV dan menjaga kapal permukaan pada posisi yang diinginkan selama pengoperasian ROV.

167
9.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

9.3.4 PROSEDUR PRA-PENYELAM


1. Pastikan kondisi laut aman untuk menyelam.

2. Beritahu perwakilan klien, survei dan kapten kapal tentang niat untuk menyelam.

3. Pastikan semua kabel aman dan bebas dari belitan.


4. Pastikan semua kompensator statis sudah penuh dan mengeluarkan udara.

5. Pastikan semua kompensator hidrolik penuh dan mengeluarkan udara.

6. Periksa kursor sistem (jika ada).


7. Pastikan tali ground sudah terpasang.

8. Pastikan komunikasi yang baik dari van kendali ke area winch/LARS.


9. Verifikasi dengan ROV lain mengenai maksud melakukan pemeriksaan dek.

10. Nyalakan daya ke TMS; pastikan tekanan hidrolik TMS (jika ada), komunikasi (jika ada), dan penarikan arus tidak
berlebihan.
11. Kalibrasi sistem pan-and-tilt. (Jika berlaku)
12. Verifikasi fungsi tether-in dan tether-out TMS dengan benar.

13. Pastikan kait dan buka kait TMS berfungsi dengan benar.

14. Matikan aliran listrik ke TMS HPU (jika ada).


15. Nyalakan daya instrumen; verifikasi indikator telemetri baik (jika ada).
16. Pastikan gyro beroperasi dan dalam pengaturan slave (jika ada).
17. Pastikan semua nilai GFD berada pada nilai yang dapat diterima.

18. Nyalakan semua kamera; verifikasi kualitas video yang diterima, uji pengoperasian semua VCR dan pasang kembali penutup SIT.

19. Aktifkan daya cahaya; pastikan semua lampu dikontrol secara bervariasi melalui kontrol (jika ada).

20. Nyalakan daya sonar; verifikasi bahwa sonar lulus uji mandiri dan telemetri telah ditetapkan.

21. Nyalakan daya altimeter dan verifikasi pembacaan.

22. Nyalakan daya untuk “berfungsi” manipulator dan verifikasi telemetri yang valid.

23. Pastikan semua personel bebas dari area ROV.

24. Nyalakan ROV HPU (pastikan tekanan hidrolik dan penarikan arus tidak berlebihan).
25. Uji setiap dan seluruh peralatan tambahan, dengan dihadiri oleh perwakilan klien, jika diperlukan.

26. Nyalakan semua alat survey dan tracking.

27. Verifikasi tekanan yang tepat pada kompensator dan pengukur tekanan sistem.

28. Verifikasi izin pengoperasian dan kecepatan unit geser dan miring.

29. Verifikasi pengoperasian dan kecepatan manipulator lima fungsi yang benar.

30. Pastikan putaran pendorong sudah benar dan tidak terdengar suara bising berlebihan.

31. Matikan HPU (jika ada).


32. Nyalakan suar RF dan uji receivernya.
33. Nyalakan lampu kilat darurat.
34. Lepaskan penutup kamera SIT.

35. Lepas tali pengikat ground.

36. Luncurkan ROV.

37. Masukkan waktu peluncuran, nomor penyelaman dan tugas di buku log operasi

9.3.5 PROSEDUR PASCA PENYELAMAN

1. Matikan daya dan pasang ground strap ke ROV.


2. Pasang semua penutup kamera. (Sangat penting untuk memastikan penutup kamera SIT terpasang.)

3. Matikan flasher darurat.


4. Matikan suar RF darurat.
5. Cuci sistem dengan air bersih.
168
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 9.3

6. Periksa ROV dan TMS secara visual dari kerusakan dan serpihan.

7. Periksa pendorong dari kerusakan, serpihan atau keausan berlebihan.

8. Periksa dan isi semua kompensator dan keluarkan udara.

9. Periksa pusar di bagian atas jamur apakah ada tanda-tanda keausan.

9.3.6 PROSEDUR OPERASIONAL MULTI-ROV


Bagian ini menjelaskan rekomendasi tindakan yang diperlukan untuk menerapkan beberapa sistem ROV dengan aman untuk pengoperasian. Hal ini juga akan mengatasi
masalah keselamatan personel dan peralatan yang terkait dengan penerapan sistem ROV.

Langkah-langkah yang disajikan dalam daftar periksa pra-penyelaman harus diselesaikan sebelum sistem ROV dapat diterapkan.

• Setelah semua pemeriksaan pra-penyelaman selesai dan tiang hidrofon dipasang (jika ada), semua personel harus berjaga di pos tugas masing-
masing. Pengawas ROV harus mengadakan rapat penugasan singkat. Pada saat ini, harus diputuskan ROV mana yang akan menjadi penggerak
utama (atau pemimpin) penyelaman. ROV utama mempunyai hak untuk mendahului ROV lain di wilayah operasi tersebut.

• Pengawas ROV harus memberi tahu kapten kapal tentang niatnya untuk menyelam.

CATATAN:Disarankan agar hanya satu ROV yang diluncurkan pada satu waktu. Sebelum fungsi apa pun dijalankan yang dapat menyebabkan
penarikan daya dalam jumlah besar, pilot ROV tersebut harus memberitahukan niatnya kepada ROV lainnya.

• Pilot ROV yang memimpin harus mengoperasikan konsol ROV di van kendali.

• Co-pilot ROV yang memimpin akan mengoperasikan winch.

• Pemimpin pengawas ROV harus menjadi pengamat LARS dan menyampaikan informasi kepada operator winch.

• Pilot ROV harus memverifikasi dengan kapten kapal bahwa kapten akan mempertahankan arah yang menempatkan kapal haluan ke laut jika
memungkinkan, yang akan mengurangi goyangan kapal.
• Pengamat LARS harus memastikan semua personel non-esensial tetap berada jauh dari area peluncuran.

• Atas perintah pilot ROV, operator winch harus mengangkat rangka LARS A ke sisi kapal. Operator winch harus
memastikan tidak ada tegangan pada pusar selama manuver ini.
• Ketika rangka A berada pada batas penuhnya, di sisi pembuluh darah, bagian tali pusar yang kendur harus dikeluarkan dan diberi sedikit tegangan pada bagian tersebut.

• Pengamat LARS harus mengawasi lautan dan gelombang besar serta mengatur waktu bagi operator winch untuk menurunkan sistem ROV.

• Atas perintah pengamat LARS, operator winch harus mengencangkan (ketegangan rendah) pusar untuk menekan peredam kejut pada
rangka ayun kira-kira 3/4 langkahnya, kemudian membuka kait rangka ayun dan mulai menurunkan sistem ROV.
• Karena gaya ekstrem yang diberikan pada sistem ROV saat melintasi zona antarmuka, operator winch harus bergantung pada pengamat
LARS untuk mengatur waktunya untuk menurunkan sistem ROV (melalui zona antarmuka). Setelah sistem ROV berhasil diterapkan melalui
zona antarmuka, pengamat LARS akan kembali ke van kendali dan memikul tanggung jawab untuk mengawasi keseluruhan operasi.

• Ketika sistem ROV berada sekitar 50 kaki di bawah permukaan, pilot ROV harus memberikan perintah kepada operator winch untuk berhenti. Hal ini
akan memungkinkan pilot ROV untuk menghidupkan HPU TMS dan ROV dan operator winch untuk mengubah winch ke tegangan tinggi (jika ada).

• Setelah HPU dihidupkan, pilot ROV harus memberikan perintah kepada operator winch untuk melanjutkan turun ke kedalaman siaga aman
200 fsw.
• Saat ini, ROV sekunder akan melakukan langkah peluncuran yang disebutkan di atas.
• Setelah ROV sekunder berhasil melewati zona antarmuka dan hidrauliknya naik, OK dapat diberikan kepada ROV utama untuk melanjutkan
penurunan.

• Jika ROV ketiga atau berikutnya akan digunakan, langkah-langkah di atas harus dilakukan untuk setiap ROV.

• Selama penurunan sistem ROV, semua ROV harus terus memantau sikap dan jarak pusar ROV lainnya. Hal ini untuk mencegah
terbelitnya pusar selama penurunan ROV. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan sonar ROV.
• Selama penurunan sistem ROV, operator winch harus mewaspadai umbilikus dan memperhatikan adanya muatan yang terjepit, akibat goyangan kapal
pendukung. Jika hal ini terjadi, pemuatan cepat dapat dikurangi dengan tidak mengeluarkan tali pusar ketika kapal bergoyang ke arah sisi peluncuran
kapal.

• Sistem ROV utama harus dihentikan kira-kira 50 kaki di atas lokasi kerja.
• ROV sekunder harus dihentikan pada ketinggian 70 kaki di atas lokasi kerja dan sistem berikutnya dengan interval menaik.

• Setelah mencapai kedalaman kerja, pilot ROV harus memberikan perintah kepada operator winch untuk “berhenti di winch.” Pada saat ini,

169
9.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

operator winch harus berhenti membayar pusar, memastikan rem winch disetel, dan mematikan HPU winch. Setelah HPU winch
dimatikan, operator winch harus masuk ke dalam van kendali dan memikul tanggung jawab sebagai co-pilot.
• Setelah sistem ROV dihentikan pada kedalaman kerja yang tepat, pilot ROV harus memantau tampilan kedalaman untuk
menentukan apakah ada sistem yang naik-turun akibat goyangan kapal pendukung. Jika sistem naik turun, pilot harus
memantau gerakan naik turun, mengatur waktunya, dan menunggu jeda. Jika ada jeda dalam hembusan angin yang menurut
pilot akan berlangsung cukup lama, ia harus melepaskan ROV dari TMS.
• Setelah menentukan waktu yang tepat untuk melepaskan ROV, pilot akan memberikan sedikit perintah dorong ke atas pada ROV,
menambatkan TMS dan membuka kait TMS. Setelah indikator kait menunjukkan bahwa kait TMS terbuka, pilot ROV akan mengubah
perintah dorong vertikal dari sedikit ke atas menjadi sedang ke bawah sambil melanjutkan perintah tether out pada TMS.
• Setelah berhasil memisahkan TMS dan ROV, pilot dapat melanjutkan ke lokasi kerja sambil terus melakukan pembayaran tambatan dari TMS.
Tambatan harus tetap pas tetapi tidak kencang.

• Semua ROV berikutnya dapat ditempatkan di lokasi kerjanya masing-masing setelah ROV utama telah berada di lokasi kerjanya. Perlu diperhatikan bahwa sebelum
meninggalkan TMS, konfirmasi harus diperoleh dari ROV lain yang saat ini berada di lokasi kerja mereka.

• Kehati-hatian yang ekstrim dan pemantauan terus-menerus di area kerja harus dilakukan, karena mungkin ada sejumlah tali pusar, tali kawat, reflektor/
pelampung sonar, dan kabel derek di dalam air pada saat yang bersamaan. Jangan pernah terbang buta dari satu area ke area lain, termasuk kembali ke TMS.
Selalu beri tahu sistem ROV lain tentang niat Anda dan kapan Anda telah menyelesaikan perpindahan Anda.

9.3.6.1 PEMULIHAN SISTEM


Bagian ini akan menjelaskan tindakan yang diperlukan untuk memulihkan sistem ROV dengan aman dari pengoperasiannya. Hal ini juga akan mengatasi masalah keselamatan
personel dan peralatan yang terkait dengan pemulihan sistem ROV.

• Saat mengambil keputusan untuk kembali ke TMS untuk pemulihan ke permukaan, pilot ROV harus terlebih dahulu memastikan bahwa kendaraan dan
tambatannya bebas dari hambatan apa pun.

• Setelah kendaraan dan tambatan bebas dari penghalang apa pun, pilot ROV harus meletakkan perintah joystick pada posisi mundur.
• Pilot kemudian dapat menggunakan kamera belakang untuk terbang kembali ke TMS, menjaga tambatan tetap terlihat setiap saat.

• Saat terbang kembali ke TMS, pilot harus memastikan tambatan bebas dari hambatan apa pun dan menjaga kelonggaran tambatan cukup
untuk mengimbangi tindakan naik-turun yang mungkin terjadi pada TMS.

• Pilot ROV harus memastikan untuk melepaskan tambatan sebelum menyambungkan ROV dan TMS secara bersamaan.

• Pilot harus memastikan bahwa dia membawa ROV kembali ke TMS pada kedalaman yang memungkinkan ROV mendekati TMS setidaknya 10
hingga 20 kaki di bawah TMS. Jika memungkinkan, ROV tidak boleh ditambatkan kembali ke TMS pada kedalaman di atas TMS.

• Setelah melihat TMS secara visual di kamera belakang, pilot harus mulai menilai jumlah aksi heave yang bekerja pada TMS, jika
ada, dan mulai menentukan waktu untuk memasang kembali ROV ke TMS.
• Saat pilot menentukan waktu untuk masuk kembali ke TMS, ia harus memastikan bahwa kait TMS terbuka.
• Setelah pilot menentukan waktunya, ia kemudian harus memposisikan ROV tepat di bawah TMS dan mengarahkan ROV ke arah
kompas di mana ROV aktif pada saat ROV dikerahkan dari TMS. Kemudian, pilot harus memasukkan sisa tambatan sambil
mengerahkan sedikit gaya dorong ke bawah. Pilot kemudian harus menerbangkan tali pengangkat ROV ke pemandu dok TMS.

• Saat penahan pengangkat ROV berada di panduan docking TMS, pilot harus melihat apakah indikator kait pengaman gagal menyala. Jika indikator kait pengaman
gagal menyala, pilot kemudian harus menerapkan perintah dorong setengah ke atas, menambatkan, dan menutup kait utama TMS. Pilot kemudian harus
melihat apakah indikator kait menyala. Jika indikator kait menyala, sistem ROV dapat mulai naik ke permukaan dengan aman. Jika indikator fail-safe atau
indikator kait utama tidak menyala, pilot harus memberikan perintah turun vertikal pada ROV dan menambatkannya, kemudian menerbangkan ROV ke bawah
dan menjauhi TMS. Kemudian tentukan apa yang menyebabkan upaya kait gagal dan coba lagi.

• Ketika pilot ROV berhasil menyatukan TMS dan ROV, ia harus memberikan perintah kepada operator winch untuk membawa
sistem ke permukaan dan memberi tahu kapten kapal bahwa ROV sudah kembali ke TMS.
• Operator mesin derek harus memastikan semua personel yang tidak berkepentingan berada jauh dari area tersebut.

• Operator winch harus memastikan bahwa rem winch telah terlepas dan mulai memasukkan sistem ROV.
• Pilot ROV harus secara berkala mengkomunikasikan kepada operator winch mengenai kedalaman ROV.

• Pengawas ROV harus melapor ke skid LARS untuk bertindak sebagai pengamat LARS dan membantu operator winch dalam pemulihan
sistem ROV.
• Ketika pilot ROV melaporkan kepada operator winch bahwa sistem ROV telah mencapai 100 fsw, operator winch harus menghentikan pendakian
sistem ROV dan beralih ke tegangan rendah (jika ada), kemudian melanjutkan pendakian dengan kecepatan sekitar 30 kaki per menit . Itu

170
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 9.3

operator winch harus bergantung pada pengamat LARS untuk menentukan waktu pengambilan sistem ROV melalui zona antarmuka.

• Saat operator winch mengambil sistem ROV dari zona antarmuka, ia harus melakukan winch secara perlahan dalam sistem ROV hingga
bersentuhan dengan rangka ayun. Saat kontak awal dengan rangka ayun, cincin redaman harus menahan setiap ayunan pada sistem ROV.

• Bila ayunan sistem ROV sudah mereda, operator winch harus melakukan winch secara perlahan hingga peredam kejut pada
rangka ayun menekan kira-kira 3/4 langkahnya, lalu menutup kait pada rangka ayun hingga indikator kait hilang .

• Bila kait telah ditutup, operator winch harus perlahan-lahan mengeluarkan cairan pusar secukupnya untuk menghilangkan ketegangan pada pusar.

• Operator winch kemudian harus mulai memasang sistem ROV ke dalam kapal sambil memanipulasi rangka ayun untuk menjaga ketinggian
sistem ROV.

• Operator winch harus terus menaikkan sistem ROV ke dalam kapal sampai sistem ROV turun ke selip LARS. Pemeriksaan pasca penyelaman
kemudian harus dilakukan.
• Memberi tahu kapten kapal, perwakilan survei dan klien bahwa ROV sudah kembali ke dek.
• Pastikan tiang hidrofon terpasang (jika ada).

9.3.6.2 PENGUMPULAN DATA


Berikut ini hanyalah pedoman yang direkomendasikan untuk pengumpulan data.

Pengumpulan data merupakan aspek yang sangat penting dalam setiap pengoperasian ROV. Pekerjaan sebenarnya yang harus dilakukan hanyalah setengah dari operasi,
dan pekerjaan tersebut tidak akan selesai tanpa pengumpulan data terkait yang ringkas dan teratur.

Bagian ini akan merinci langkah-langkah dan prosedur yang diperlukan untuk pengumpulan data yang sistematis dan teratur yang ditemui
selama pengoperasian ROV.

Rekaman video
Direkomendasikan agar semua van kendali sistem ROV kontraktor dilengkapi dengan minimal dua perekam video. Satu harus ditetapkan sebagai
perekam rekaman pekerjaan dan yang lainnya sebagai perekam “kotak hitam”.

Kotak hitam

ADCI merekomendasikan, jika memungkinkan, tersedia perekam kotak hitam. Disarankan juga agar perekam video kotak hitam selalu berada dalam
mode rekam selama pengoperasian ROV. Seperti perekam kotak hitam di pesawat mana pun, perekam ini merekam secara terus menerus selama
pengoperasian. Hal ini dilakukan agar jika ada yang tidak beres, peristiwa tersebut terekam dalam video. Karena penggunaan dan sifat perekam
kotak hitam, pedoman berikut harus digunakan:

• Perekam kotak hitam akan diberi label “kotak hitam”.

• Perekam kotak hitam akan dihidupkan sebelum penyelaman apa pun dan dibiarkan menyala hingga sistem kembali ke dek.

• Ketika kotak hitam VCR mencapai ujung kaset, dan tidak ada rekaman informasi yang perlu disimpan, kaset akan diputar
ulang dan direkam ulang. Disarankan agar perputaran kaset atau disk dilakukan, yang memungkinkan 12 jam berturut-
turut pencatatan operasi sebelum operasi sebelumnya direkam.

9.3.7 PROSEDUR PEMULIHAN KENDARAAN DARURAT


Berikut ini adalah pedoman umum yang direkomendasikan untuk prosedur pemulihan darurat saat beroperasi di atas kapal. Ini hanyalah
dokumen referensi, dan semua keputusan mengenai peralatan ROV dan personel ROV akan dibuat oleh supervisor ROV di lokasi. Untuk
prosedur sistem individual, lihat prosedur pemulihan darurat sistem tersebut. Berbagai faktor penentu akan mencakup, namun tidak
terbatas pada, kondisi cuaca, keadaan laut, kondisi saat ini, navigasi, status kendaraan dan status kapal. Pertemuan pra-kerja akan diadakan
dengan kru ROV, personel kapal, dan perwakilan klien. Semua personel terkait yang tiba setelah permulaan pekerjaan juga harus diberi
pengarahan. Jika terjadi satu atau lebih peristiwa berikut, pertimbangan utamanya adalah, dan akan selalu,keselamatan personel .

9.3.7.1 KEGAGALAN HPU KENDARAAN

Kegagalan HPU kendaraan biasanya akan ditandai dengan adanya gangguan keras ke ground pada detektor gangguan ground HPU sehingga
menimbulkan GFI pada pemutus HPU. Telemetri dan video harus tetap berfungsi dan membantu keberhasilan pemulihan.

• Supervisor ROV harus menginformasikan situasi tersebut kepada semua personel terkait di kapal.

• Jika melakukan liveboating, pilot ROV harus memberi tahu kapten untuk menjaga kapal tetap stabil dan memasuki laut. Jika kapal terikat pada
kapal atau bangunan lain, pilot harus memberi tahu kapten mengenai situasi tersebut dan bersiap untuk memberikan tanggapan segera.

• Jika kapal ROV dalam keadaan apung positif, pilot harus meminta operator winch untuk mulai menaikkan TMS secara perlahan sementara pilot

171
9.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

mulai melakukan tambatan. Jika, karena alasan tertentu, kendaraan dalam keadaan negatif atau turun dengan sangat lambat, pilot dapat segera melakukan
tambatan. Sebelum mencoba merapat ke TMS, operator winch harus menurunkan TMS secara perlahan untuk membantu mengunci kendaraan.

• Setelah ROV berada di TMS dengan verifikasi visual dan lampu sangkar TMS menyala, operator winch harus menurunkan
TMS dan pilot harus mengaktifkan sakelar kait TMS.
• Kendaraan sekarang dapat dipulihkan dengan mengikuti prosedur pengoperasian normal.

• Setelah kendaraan berada di dek, perbaikan harus dimulai.

9.3.7.2 KEGAGALAN INSTRUMENTASI KENDARAAN


• Jika terjadi kehilangan telemetri pada kendaraan, kendaraan akan terus menerima sinyal video dan kontrol HPU secara otomatis akan masuk ke mode
fail-safe. Dalam mode fail-safe, kendaraan harus secara otomatis mematikan semua kontrol pendorong horizontal dan memasuki mode kedalaman
otomatis untuk mempertahankan kedalaman ketika sinyal telemetri hilang. Hal ini akan membantu memasukkan ROV ke dalam TMS dan pemulihan
normal setelahnya.

• Jika seluruh instrumentasi hilang, HPU dan pemutus instrumen harus dimatikan jika belum terjadi trip.
• Memulihkan ROV sesuai kegagalan HPU.

9.3.7.3 PEMISAHAN TETHER


• Jika ada indikasi bahwa tambatan telah terlepas (tidak ada indikasi kait, penghitung tambatan terus melewati angka nol), TMS harus
dimatikan dan diangkat ke permukaan.
• Pengawas ROV harus mengingatkan kapten dan menunjuk pos-pos pengintai di sekitar kapal.
• Pengawas ROV harus berunding dengan personel survei dan kapten untuk melacak ROV jika masih menerima sinyal suar transponder survei
dari ROV. Kapten harus menjaga kapal dalam jarak 100 kaki dari kendaraannya selama pendakian. Jika kapal terikat pada suatu struktur,
pengawas ROV harus memberitahu kapten untuk melepaskan ikatan kapal dari struktur segera setelah TMS ditemukan ke permukaan.

• Jika tidak ada sinyal yang diterima dari transponder beacon, supervisor ROV harus meminta surveyor menaikkan tiang hidrofon.

• Jika informasi survei menunjukkan transponder kendaraan berfungsi dan kendaraan tidak naik, survei harus menentukan
lokasi ROV, dan kapten harus mendapatkan koordinat GPS. Kantor kontraktor ROV harus segera diberitahu dan personel di
kapal menunggu instruksi lebih lanjut.
• Jika informasi survei menunjukkan bahwa kendaraan sedang menanjak dan kehilangan sinyal pada kedalaman dangkal (di luar kerucut operasional hidrofon),
tempat pengamatan harus disiagakan dan pencari lokasi suar RF digunakan untuk melacak ROV.

• Setelah ROV berada di permukaan, kapal harus memposisikan dirinya sedemikian rupa sehingga ROV berada di bagian tengah kapal
sebelah kanan (recovery zone). Kru ROV harus memasang sling pemulihan pada ROV. Pada titik ini, derek di sisi kanan kapal harus
digunakan untuk mengambil ROV dan memasangnya kembali ke rangka LARS.
• Petugas pemulihan harus mengenakan rompi pelampung dan berusaha mengaitkan kendaraan pada bel pengangkat, jika memungkinkan. Tergantung di
mana tambatannya terlepas, menggunakan sling choker, atau bahkan menggunakan tambatan itu sendiri, dapat membantu pemulihan.

• Setelah kendaraan berada di dek, kru ROV harus mengamankan ROV ke LARS.
• Kantor kontraktor ROV harus segera diberitahu.
• Awak kapal harus memulai penggantian tambatan dan perbaikan lain yang diperlukan.

9.3.7.4 KEGAGALAN TMS


• Jika timbul indikasi bahwa TMS sudah tidak beroperasi lagi, maka supervisor ROV harus segera memberitahu nakhoda kapal. Jika kapal sedang berlabuh pada suatu
bangunan, nakhoda harus bersiap untuk segera memberikan tanggapan dan memperingatkan kapal-kapal lain di daerah tersebut untuk menjauh.

• Jika kapal sedang melakukan liveboating, kapten harus mulai memindahkan kapal secara perlahan ke area yang aman sementara pilot ROV mengikuti kapal,
untuk memastikan tambatannya aman.

• Jika memungkinkan, nakhoda harus memasang sekrup kapal pada posisi netral sampai tambatan terpasang dengan kencang. Jika hal ini tidak memungkinkan,
nakhoda harus memposisikan kapal sedemikian rupa sehingga arus dapat membawa tambatan menjauh dari buritan kapal. Kapten tidak boleh menggunakan
pendorong busur kecuali terjadi keadaan darurat.

• Pilot ROV harus mendapatkan gambaran TMS dan meminta operator winch menaikkan TMS ke permukaan dengan kecepatan yang ditentukan oleh pilot.

• Tergantung pada jumlah tambatan yang dipasang dan kondisi permukaan, pilot ROV harus menghentikan pendakian saat TMS
kembali ke permukaan. Tambatan harus ditarik ke geladak oleh petugas geladak dan diamankan agar tambatan tidak melayang ke
buritan kapal. Jumlah dan sudut tambatan harus dipantau setiap saat, sampai TMS dikembalikan ke air.

172
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 9.3

• Perbaikan TMS harus segera dimulai, sementara pilot ROV, kapten dan personel survei terus
berkomunikasi dan memverifikasi lokasi ROV.
• Setelah TMS diperbaiki, tambatan harus dikerahkan sebagai petugas dek saat TMS diluncurkan ke air. Setelah TMS berada di dalam air, pilot
ROV harus melakukan kontak visual sesegera mungkin dan mengikuti TMS hingga ke kedalaman kait yang aman. ROV dan TMS kemudian
harus dikembalikan ke permukaan sesuai prosedur normal, dan pemeriksaan sistem secara menyeluruh harus dilakukan.
Kantor kontraktor ROV harus diberitahu tentang kejadian tersebut.

• Jika TMS tidak dapat diperbaiki di dek, ROV harus dibawa sepanjang sisi kanan kapal (recovery zone), dimana persiapan
harus dilakukan untuk mengangkat ROV ke LARS dengan derek sisi kanan. Setelah TMS dan ROV berada di LARS dan
diamankan, perbaikan harus dimulai, dan kantor kontraktor ROV harus diberitahu.

9.3.7.5 KEGAGALAN PELUNCURAN DAN PEMULIHAN SISTEM


• Jika terjadi kegagalan LARS, pilot ROV, jika belum terpasang pada TMS, harus segera melakukannya.
• Supervisor ROV harus segera memberitahu perwakilan klien dan kapten kapal mengenai situasi tersebut. Nakhoda harus memandu kapal
secara perlahan ke tempat yang bersih jika tidak diikat, atau tetap di tempatnya jika kapal ditambatkan ke platform atau tongkang.

• Awak ROV harus mulai melakukan perbaikan LARS setelah kapal sudah siap untuk melakukan perbaikan.
• Kantor kontraktor ROV harus segera diberitahu mengenai situasinya.
• Setelah perbaikan dilakukan, ROV harus segera dipulihkan, dan pemeriksaan sistem secara menyeluruh harus dilakukan.
• Jika perbaikan tidak dapat dilakukan karena keterbatasan peralatan, supervisor ROV harus segera melapor ke kantor kontraktor untuk mengatur
pengiriman cepat suku cadang pengganti yang diperlukan. Jika kondisi cuaca memungkinkan, ROV harus disimpan di dalam air sampai perbaikan dapat
dilakukan dengan pemantauan sistem secara terus menerus. (HPU mungkin dimatikan.)

• Tergantung pada komponen LARS mana yang tidak berfungsi, berbagai upaya untuk memulihkan ROV dapat dilakukan dengan menggunakan kereta
pengisian sistem.

• Kereta muatan dapat dihubungkan ke winch untuk mengangkut kendaraan ke permukaan. Setelah TMS tersedot ke dalam
kerah kait, hidraulik harus tersedia di sirkuit kait rangka ayun untuk menutup kait. Setelah kait memasang jamur TMS,
pasokan hidrolik dapat dialihkan antar fungsi ke kendaraan darat.
• Jika terjadi kegagalan winch, pemulihan kendaraan dapat dilakukan dengan menggunakan derek untuk mengangkut pusar ke dek. Pusar akan diletakkan
di dek belakang sampai jamur TMS berada di kerah dok dan kaitnya terpasang. Tindakan yang sangat hati-hati harus dilakukan selama prosedur ini
untuk mencegah kerusakan pada pusar selama prosedur ini, meskipun terdapat risiko yang cukup besar untuk terjadinya hal ini.Prosedur ini harus
dilakukan hanya jika semua kondisi lain menunjukkan hal tersebut (misalnya, kerusakan cuaca, kerusakan kapal, dll.).

• Jika kerusakan rangka A terjadi namun winch masih beroperasi, ROV dan TMS akan dimasukkan ke dalam docking collar. Jika rangka A harus
mendarat pada saat ini, pemasangan derek ke boom rangka A dan pembukaan aliran hidrolik ke boom ram akan selesai. Setelah derek
terpasang pada boom, saluran hidrolik akan dibuka untuk memungkinkan aliran bebas, dan boom kemudian dapat dimanipulasi ke posisi
pendaratannya.Prosedur ini harus dilakukan hanya jika semua kondisi lain menunjukkan hal tersebut (misalnya, kerusakan cuaca,
kerusakan kapal, dll.).

9.3.7.6 KETERLIBATAN KENDARAAN


• Jika kendaraan tersangkut, supervisor ROV harus segera memberi tahu kapten kapal, perwakilan klien, dan personel survei.
Petugas survei harus mencatat lokasi ROV saat ini dan merencanakan penurunan kapal untuk kapal tersebut. Kapten juga harus
mengunci lokasi ke dalam GPS kapal jika terjadi kegagalan peralatan survei.
• Kru ROV harus memperhatikan keterikatan ROV pada pita kotak hitam untuk melihat informasi yang berguna untuk membantu
pemulihan.

• Jika kendaraan tidak dapat ditarik kembali melalui tenaga ROV, pilot harus menarik tambatan dengan TMS hingga kencang. Jika manajemen tambatan
tidak membantu dalam membebaskan ROV, maka supervisor ROV harus menghubungi kantor kontraktor ROV untuk menginformasikan situasi terkini.

• Tergantung pada kedalaman keterikatan kendaraan dan pertimbangan pengoperasian, pertanyaan harus diajukan kepada klien mengenai kemungkinan
penggunaan penyelam dalam membebaskan kendaraan.

• Pertimbangan terakhir mencakup penggunaan winch untuk menarik kendaraan hingga lepas.Namun, opsi ini sebaiknya digunakan hanya
setelah berkonsultasi dengan kantor kontraktor ROV atau jika terdapat kondisi kerja yang sangat berbahaya.

173
9.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

9.3.7.7 KEGAGALAN DAYA SISTEM ROV


• Jika terjadi pemadaman listrik total pada sistem, pilot ROV harus segera mematikan semua pemutus sistem dan memberi tahu perwakilan klien, kapten
kapal, dan awak survei mengenai situasi tersebut. Awak survei harus melacak kendaraan tersebut, sementara kapten menggerakkan kapal untuk
membersihkan area tersebut jika situasinya menentukan.

• Kru ROV harus menelusuri sumber masalahnya, dimulai dari status generator. Jika ditemukan masalah, kru harus segera
memulai perbaikan. Kantor kontraktor ROV harus diberitahu mengenai situasi ini.
• Jika perbaikan tidak dapat dilakukan segera, supervisor ROV harus memberitahu klien dan kapten mengenai situasi dan
memberikan ETA perbaikan. Pengawas ROV harus menginstruksikan kapten untuk memasang pengintai di semua sudut anjungan
untuk mengenali ROV jika terjadi pemisahan tambatan saat sistem mati. Jika komponen sistem diperlukan tetapi tidak tersedia,
supervisor ROV harus memberi tahu kantor kontraktor ROV untuk segera mengirimkan suku cadang. Jika terjadi situasi ini, TMS
dapat dikembalikan ke dek dan ROV dapat dipulihkan menggunakan derek kanan kapal. Semua praktik keselamatan listrik harus
diikuti.
• Jika sumber masalahnya dipastikan berasal dari generator dan perbaikan tidak dapat dilaksanakan tepat waktu (10 menit), awak ROV harus
mengganti kabel listrik ke generator cadangan atau listrik darurat kapal. Supervisor harus menghubungi kantor kontraktor ROV untuk
memberi tahu mereka tentang situasi tersebut dan mengatur perbaikan suku cadang atau pengiriman generator baru.

Sekali lagi, prosedur ini harus digunakan sebagai pedoman saja, dan supervisor akan mengambil semua keputusan akhir di
lokasi. Keadaan apa pun yang dianggap di luar lingkup operasi normal memerlukan konsultasi dengan kantor kontraktor
ROV sebelum tindakan ekstrem diambil. Prosedur ini harus ditujukan kepada seluruh awak ROV dan personel terkait yang
berada di kapal.

174
BAGIAN 10.0

PROSEDUR AUDIT KEPATUHAN ADCI

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

175
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

10.0 PROSEDUR AUDIT KEPATUHAN ADCI


10.1 PENDAHULUAN DAN TUJUAN AUDIT
Association of Diving Contractors International (ADCI) menawarkan tiga jenis audit berbeda untuk kontraktor dan sekolah anggota asosiasi yang melakukan
operasi penyelaman. Jenis audit pertama yang akan diketahui oleh kontraktor dan sekolah adalah laporan audit mandiri ADCI. Laporan ini dilakukan secara
internal oleh personel perusahaan dan harus diserahkan bersama semua informasi lamaran lainnya sebagai bagian dari proses lamaran atau sebagaimana
diamanatkan oleh asosiasi secara berkala. Tujuan dari audit ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas kepada perusahaan dan sekolah yang
melamar tentang item-item yang direkomendasikan dan diwajibkan untuk mematuhi standar konsensus ADCI. Bila diperlukan, ADCI akan mengarahkan
anggota yang ada untuk menyerahkan revisi protokol audit mandiri sehingga informasi terkini tentang kontraktor atau sekolah akan tersedia untuk ditinjau.
ADCI mendorong kontraktor dan sekolah untuk menggunakan laporan audit mandiri sebagai alat untuk melakukan audit internal setiap tahun, untuk
memastikan kepatuhan terhadap Standar Konsensus ADCI.

Jenis audit kedua yang ditawarkan asosiasi adalah laporan audit kontraktor penyelaman ADCI. Protokol ini harus diselesaikan oleh pihak ketiga yang ditunjuk
oleh direktur eksekutif ADCI, dengan persetujuan kontraktor yang mengajukan. Audit ini dilakukan sebagai langkah terakhir dari proses lamaran bagi
pelamar sekolah kontraktor atau anggota asosiasi. Protokol audit ini juga dapat digunakan sebagai bagian dari proses peninjauan keanggotaan untuk
kontraktor atau sekolah anggota asosiasi. Tujuan dari audit ini adalah untuk memberikan tingkat keyakinan kepada dewan direksi ADCI bahwa perusahaan
yang mengajukan permohonan penerimaan atau peninjauan mampu mematuhi standar konsensus ADCI.

Jenis audit ketiga yang ditawarkan ADCI adalah inspeksi penyelaman saturasi dan protokol daftar periksa. Protokol ini digunakan dengan kontraktor yang
terlibat dalam operasi penyelaman saturasi. Protokol ini harus diselesaikan oleh pihak ketiga, yang ditunjuk oleh direktur eksekutif ADCI, dengan persetujuan
kontraktor yang mengajukan. Tujuan dari audit ini adalah untuk memberikan jaminan kepada dewan direksi ADCI bahwa perusahaan yang melakukan
operasi penyelaman saturasi mampu mematuhi pedoman yang direkomendasikan oleh standar konsensus ADCI untuk operasi penyelaman saturasi.

10.3 AUDIT KEPATUHAN


Laporan Audit Kontraktor Selam ADCI (di Halaman 177)

Laporan Audit Pelatihan Penyelam Komersial ADCI (di Halaman 199)

Protokol Inspeksi Penyelaman Saturasi ADCI dan Daftar Periksa (di Halaman 224)

Daftar Periksa Keselamatan Pra-Penyelaman ADCI (di Halaman 240)

176
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.0

LAPORAN AUDIT KONTRAKTOR PENYELAM ADCI


Bab I: Informasi Kontraktor

1. INFORMASI UMUM
Nama Kontraktor

Alamat Kontraktor

Telepon Kontraktor

Faksimili Kontraktor

Email Kontraktor

Situs Web Kontraktor

Nomor Izin Usaha

Ruang Lingkup Usaha Kontraktor

Bagan Organisasi (Salinan untuk dilampirkan)

Nama Presiden atau Manajer Umum

Nama Manajer Keselamatan

Nama Manajer QA/QC

Nama Manajer Selam

Nama Pengawas Selam

Jumlah Penyelam

Jumlah Tender

Jumlah Personil Lainnya

Yang lain

177
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

2. INFORMASI PERSONIL
DAFTAR PENGAWAS PENYELAM
Nomor dan Valid
Nomor dan Tanggal Berlaku
Nama Menyelam Tanggal Surat Tanggal Berlaku Kesehatan
Sertifikasi Lain atau Rekam medis
Pengawas Sertifikat Penunjukan Sertifikat
Dokumentasi yang Diperlukan
dari Pengawas

178
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

DAFTAR PENYELAM
Nomor dan Valid Nomor dan Tanggal Berlaku
Tanggal Berlaku Kesehatan
Nama Penyelam Tanggal Sertifikat Sertifikasi Lain atau Rekam medis
Sertifikat
Penyelam Dokumentasi yang Diperlukan

179
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

PERSONNELLIST LAINNYA (TEKNISI


LST / DMT / SATURASI)
Nomor dan Tanggal Berlaku
Nama Lainnya Nomor dan Valid Tanggal Berlaku Kesehatan
Sertifikasi Lain atau Rekam medis
Personil Tanggal Sertifikat Sertifikat
Dokumentasi yang Diperlukan

180
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

DAFTAR PERALATAN (1)


Barang Nama Peralatan Ketersediaan Komentar

181
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

DAFTAR PERALATAN (2)


Barang Nama Peralatan Ketersediaan Komentar

182
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

LAPORAN AUDIT KONTRAKTOR PENYELAM


Bab II: Persyaratan Personil

1. PENGAWAS PENYELAM
BARANG KETERANGAN RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Kursus Pelatihan Supervisor Formal Ya Tidak -


2 Sertifikasi Pengawas Ya Tidak -
3 Surat Penunjukan Pengawas Ya Tidak -
4 Nomor dan Tanggal Berlaku Sertifikasi Lain atau Dokumentasi Ya Tidak -
yang Diperlukan

5 Surat Keterangan Sehat dan Fisik yang masih berlaku Ya Tidak -

2. PENYELAM
BARANG KETERANGAN RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Kursus Pelatihan Penyelam Formal Ya Tidak -


2 Sertifikasi Penyelam Ya Tidak -
3 Fisik Menyelam Saat Ini: Cocok untuk Menyelam? Ya Tidak -
4 Nomor dan Tanggal Berlaku Sertifikasi Lain atau Dokumentasi Ya Tidak -
yang Diperlukan

5 Sertifikat NDT (jika diperlukan) Ya Tidak -


6 Sertifikat Pengelasan (jika diperlukan) Ya Tidak -
7 Sertifikat Pengoperasian Pengaliran Air (jika diperlukan) Ya Tidak -
8 Sertifikat Pelatihan H2S (jika diperlukan) Ya Tidak -

183
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

LAPORAN AUDIT KONTRAKTOR PENYELAM


Bab III : Peralatan dan Sistem

CAKUPAN

Catatan Pemeliharaan Peralatan Pendukung Kehidupan


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Log Peralatan Log peralatan yang sesuai harus dibuat dan Ya Tidak -
dipelihara dalam kondisi yang benar dan terkini.
2 Identitas Unik Semua peralatan harus memiliki identitas unik yang Ya Tidak -
dapat ditelusuri ke log peralatan.

3 Isi Entri Entri yang dibuat dalam log peralatan harus Ya Tidak -
menjelaskan sifat pekerjaan yang dilakukan,
termasuk tanggal modifikasi, perbaikan atau
pengujian; nama orang yang melakukan pekerjaan
atau pengujian; dan peralatan tertentu yang terlibat.

4 Tanda tangan Setiap perbaikan dan pemeliharaan peralatan harus Ya Tidak -


ditandatangani oleh penyelam atau teknisi.

5 Petunjuk Pemeriksaan dan perawatan helm atau Ya Tidak -


masker harus sesuai dengan instruksi
pabrik.
PAKAIAN PENYELAM

Pakaian Kering

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Mencegah Perangkat Over- Jika dilengkapi dengan katup, miliki cara untuk Ya Tidak -
inflasi mencegah inflasi berlebih, yang dapat mengakibatkan
kenaikan yang tidak terkendali.

2 Bahan Dibuat dari bahan yang sesuai dengan lingkungan di Ya Tidak -


mana bahan tersebut akan digunakan.

3 Perlindungan lingkungan Lindungi penyelam dari lingkungan, baik Ya Tidak -


suhu maupun bahan berbahaya.

Pakaian Air Panas


1 Aliran Air Alirkan air secukupnya untuk menjaga keseimbangan Ya Tidak -
termal penyelam pada suhu yang diinginkan.

2 Tahan Suhu Mampu menahan suhu pengoperasian. Ya Tidak -

3 Lewati Perangkat Miliki sarana yang memungkinkan penyelam melewati Ya Tidak -


air yang masuk sebelum masuk ke dalam pakaian.

4 Sistem Cadangan Jika menyelam di lingkungan ekstrem, sediakan Ya Tidak -


persediaan air panas cadangan, atau alternatifnya,
segera hentikan penyelaman dan bawa penyelam ke
permukaan jika persediaan air panas hilang.

184
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Memanfaatkan
1 Bahan Terbuat dari bahan dengan kekuatan yang sesuai untuk Ya Tidak -
mengangkat penyelam dan perlengkapannya dari air.

2 Perangkat Pelepasan Cepat Miliki pelepasan cepat mekanis antara tali Ya Tidak -
pengaman dan pusar.
3 Perlindungan terhadap ketegangan Dibangun dan dipasang untuk mencegah Ya Tidak -
Konstruksi penyelam yang tidak sadarkan diri terlepas dari
tali pengaman atau dari tekanan pada masker
atau helm.
4 Penggunaan Tidak digunakan sebagai sabuk beban. Ya Tidak -
5 Cegah Pembatasan Didesain untuk mencegah terbatasnya Ya Tidak -
Pernafasan Penyelam pernafasan penyelam ketika seluruh berat
badannya ditopang oleh tali pengaman.
Mematuhi pedoman ADCI saat ini. (Bagian 6.3.4)

Sabuk Berat
1 Berat Memiliki bobot yang cukup untuk menjaga penyelam pada Ya Tidak -
kedalaman kerja.

2 Penggunaan Tidak digunakan sebagai pelengkap untuk pusar Ya Tidak -


selam.
3 Lepaskan Gesper Dilengkapi dengan gesper pelepas yang sesuai. Ya Tidak -
4 Hindari Sengaja Diikatkan pada penyelam sedemikian rupa untuk Ya Tidak -
Pelepasan menghindari pelepasan yang tidak disengaja.

Gas Darurat yang Dipakai atau Dibawa Penyelam (Bailout)


1 Kesesuaian Diproduksi sesuai kode atau standar yang Ya Tidak -
diakui.
2 Tekanan Berlebih pada Silinder Dilengkapi dengan alat pelepas tekanan berlebih Ya Tidak -
Disk Bantuan

3 Inspeksi Tahunan Diperiksa secara internal dan eksternal terhadap Ya Tidak -


kerusakan atau korosi dalam waktu 1 tahun.

4 Pengujian dan Stempel Diuji secara hidrostatis sesuai persyaratan Ya Tidak -


Hidrostatis kode pabrikan oleh fasilitas pengujian resmi
dalam waktu 5 tahun dandicapdengan
tanggal ujian.
5 Catatan dan Sertifikat Memiliki identitas unik dengan hasil semua tes Ya Tidak -
tercatatataubersertifikatdalam log peralatan.
6 Pengatur Memiliki pengatur pada silinder yang mampu Ya Tidak -
mengalirkan tekanan dan aliran yang tepat ke
helm atau masker penyelam sesuai dengan
karakteristik aliran yang direkomendasikan oleh
produsen helm atau masker.
7 Mencegah Pelepasan Memiliki alat yang dapat dipasang pada helm atau Ya Tidak -
Perangkat masker yang mencegah pelepasan secara tidak sengaja.

8 Kapasitas Cukup Memiliki kapasitas yang cukup untuk memungkinkan Ya Tidak -


penyelam kembali ke permukaan atau ke tahap penyelaman
dengan kecepatan perjalanan 10 meter/menit.

9 Kapasitas Cukup Mampu menyediakan EGS 4 menit di kedalaman. Ya Tidak -


10 Konten yang Sesuai Diisi dengan campuran gas pernapasan yang sesuai Ya Tidak -
untuk mengakomodasi mode penyelaman/kebutuhan
kedalaman.

185
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

HELM & MASKER


Umum
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Kesesuaian Penggunaan Cocok untuk tugas yang dimaksudkan. Ya Tidak -


2 Kemampuan Ventilasi Mampu memberikan ventilasi gas yang diperlukan bila Ya Tidak -
disuplai pada tekanan yang direkomendasikan oleh
pabrikan peralatan pada kedalaman berapa pun di mana
peralatan tersebut dioperasikan.

3 PP CO 2 Mampu mempertahankan tekanan parsial CO yang Ya Tidak -


dihirup
2
penyelam di bawah 0,02 ATA.

4 Komunikasi Dilengkapi dengan komunikasi dua arah Ya Tidak -


5 Katup satu arah Dilengkapi dengan katup satu arah pada pasokan gas Ya Tidak -
utama yang dapat menutup dengan mudah dan positif.
Miliki katup periksa dengan pegas yang tekanan retaknya
tidak melebihi 3 psi.

6 Bahan Terbuat dari bahan tahan korosi. Ya Tidak -


7 Perlindungan Tekanan Berlebih Terlindungi dari tekanan berlebih. Ya Tidak -
8 Menandai Setiap helm atau masker harus memiliki nomor seri yang Ya Tidak -
unik.

9 Pemeliharaan Setiap helm atau masker harus menjalani Ya Tidak -


perawatan rutin dan terencana dan acatatan
pemeliharaan tersebut harus tersedia.
10 Inspeksi dan Pengujian Inspeksi dan uji fungsi pada tekanan atmosfer Ya Tidak -
setidaknya setiap tahun dengancatatanatau
sertifikat.

SELANG

Selang Gas Pernapasan


1 Tekanan Meledak Memiliki tekanan semburan minimum sama dengan Ya Tidak -
4 kali tekanan kerja maksimum.

2 Peringkat Aliran Peringkat aliran untuk memenuhi tujuan penggunaan. Ya Tidak -


3 Tekanan Konektor Tekanan konektor sama dengan atau lebih besar dari Ya Tidak -
sistem tempat konektor dipasang.

4 Bahan Miliki alat kelengkapan dari bahan tahan korosi yang Ya Tidak -
tidak dapat terlepas secara tidak sengaja.

5 Pencegahan Runtuhnya Tahan kekusutan atau diatur untuk mencegah kekusutan. Ya Tidak -
6 Pengujian Tahunan Periksa secara visual dan uji tekanan hingga Ya Tidak -
1,5 kali tekanan kerja desain sistem.
7 Pengujian Setelah Perbaikan Periksa secara visual, tekanan setelah konstruksi Ya Tidak -
awal dan setelah setiap perbaikan dan perubahan
dengan catatan.

8 Kesesuaian Cocok untuk layanan gas pernapasan. Ya Tidak -

186
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

umbilikus
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Tekanan Meledak Memiliki tekanan semburan minimum sama dengan Ya Tidak -


4 kali tekanan kerja maksimum.

2 Peringkat Aliran Peringkat aliran tidak kurang dari sistem di mana ia Ya Tidak -
dipasang atau digunakan dan sesuai untuk layanan yang
dimaksudkan.

3 Tekanan Konektor Tekanan konektor sama dengan atau lebih besar dari Ya Tidak -
sistem tempat konektor dipasang.

4 Bahan Miliki alat kelengkapan dari bahan tahan korosi yang Ya Tidak -
tidak dapat terlepas secara tidak sengaja.

5 Pencegahan Runtuhnya Tahan terhadap keruntuhan atau diatur untuk mencegah Ya Tidak -
keruntuhan.

6 Pengujian Tahunan Periksa secara visual dan uji tekanan hingga Ya Tidak -
1,5 kali tekanan kerja desain sistem.
7 Pengujian Setelah Perbaikan Periksa secara visual, tekanan setelah konstruksi Ya Tidak -
awal dan setelah setiap perbaikan dan perubahan
dengan catatan.

8 Menandai Pusar harus ditandai panjangnya menggunakan sistem Ya Tidak -


yang dikenal yang memungkinkan identifikasi visual
dengan mudah dari panjang yang dibayarkan.

9 Rencana pemeliharaan Ditandai dengan identitas unik dan tunduk pada Ya Tidak -
program pemeliharaan terencana.
10 Komposisi Terdiri dari selang gas pernafasan, kabel komunikasi, Ya Tidak -
alat untuk menentukan kedalaman penyelam dan
anggota kekuatan yang disertakan, bila diperlukan.

11 Bahan Memiliki anggota minimum yang terbuat dari bahan yang Ya Tidak -
tidak terpengaruh oleh perendaman dalam air untuk waktu
yang lama.

12 Kekuatan Putus Minimum Miliki kekuatan putus rakitan selang minimum Ya Tidak -
1.000 lbs.
13 Keamanan Ujung pusar penyelam harus dilengkapi Ya Tidak -
dengan alat yang memungkinkannya diikat
dengan aman ke tali pengaman penyelam
tanpa membebani ujung cambuk individu.
14 Penyelam Siaga Perlengkapan pusar yang digunakan untuk penyelam Ya Tidak -
siaga harus memiliki panjang yang cukup untuk
menjangkau penyelam utama pada jarak terjauh yang
dapat dia tempuh dari stasiun penyelaman.

Selang Oksigen untuk Gas Pernafasan


1 Tekanan Meledak Memiliki tekanan semburan minimum sama dengan Ya Tidak -
4 kali tekanan kerja maksimum

2 Peringkat Aliran Peringkat aliran tidak kurang dari sistem di mana ia Ya Tidak -
dipasang atau digunakan dan sesuai untuk layanan yang
dimaksudkan.

3 Tekanan Konektor Tekanan konektor sama dengan atau lebih besar dari Ya Tidak -
sistem tempat konektor dipasang.

187
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

4 Bahan Miliki alat kelengkapan dari bahan tahan korosi yang Ya Tidak -
tidak dapat terlepas secara tidak sengaja.

5 Pencegahan Runtuhnya Tahan terhadap keruntuhan atau diatur untuk mencegah Ya Tidak -
keruntuhan.

6 Pengujian Tahunan Periksa secara visual dan uji tekanan hingga Ya Tidak -
1,5 kali tekanan kerja desain sistem.
7 Pengujian Setelah Perbaikan Periksa secara visual, tekanan setelah konstruksi Ya Tidak -
awal dan setelah setiap perbaikan atau perubahan.

8 Pembersihan Oksigen Rakitan selang yang digunakan dalam sistem yang Ya Tidak -
mengandung lebih dari 50% oksigen harus dibersihkan
untuk layanan oksigen.

9 Menandai Selang yang digunakan untuk layanan oksigen 100% harus ditandai Ya Tidak -
dengan kode warna yang konsisten atau diberi label “HANYA

UNTUK PENGGUNAAN OKSIGEN”.

10 Pelumas Pelumas yang digunakan untuk memasang alat kelengkapan pada Ya Tidak -
selang untuk servis oksigen harus kompatibel dengan oksigen.

11 Selang dan Perlengkapannya Selang dan perlengkapannya harus dari kuningan atau paduan lain yang Ya Tidak -
sesuai untuk penggunaan O².

SISTEM KOMPRESOR
Kompresor & Pompa Gas untuk Penunjang Kehidupan
1 Perlindungan Personil Miliki perlindungan personel yang sesuai di sekitar Ya Tidak -
mesin yang berputar.

2 Petunjuk Miliki instruksi yang diperlukan untuk memfasilitasi Ya Tidak -


pengoperasian

3 Kesesuaian Tipe, tekanan dan laju alirannya tepat, Ya Tidak -


cocok untuk keperluan servis.
4 Perlindungan Polusi Tempatkan saluran masuk udara agar bebas dari Ya Tidak -
asap knalpot dan kontaminan lainnya.
5 Perpipaan Memiliki sistem perpipaan sesuai dengan Ya Tidak -
kode standar yang diakui.
6 Selang Fleksibel Miliki selang fleksibel sesuai dengan “selang Ya Tidak -
persyaratan." SUPERVISOR PENYELAMAN UDARA
YANG DISEDIAKAN PERMUKAAN 6.5.1.

7 Kontrol Listrik Memiliki kontrol kelistrikan, perkabelan, dan unit Ya Tidak -


penggerak yang memenuhi persyaratan yurisdiksi
jika dilengkapi.

8 Perpindahan Oksigen Dibersihkan untuk servis oksigen bila digunakan Ya Tidak -


dengan campuran oksigen lebih dari 50% dan
dilengkapi dengan katup tipe batang naik.

9 Mengakses Mudah dijangkau oleh personel penyelam, baik untuk Ya Tidak -


pemeliharaan rutin maupun dalam keadaan darurat.

188
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Pencatatan Pemeliharaan dan Perbaikan


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Entri Perbaikan Entri harus dibuat dalam log peralatan untuk semua Ya Tidak -
pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan pada
kompresor dan sistem gas.

2 Tes Kualitas Hasil uji kualitas udara harus disimpan untuk Ya Tidak -
mendokumentasikan hasil dan pencapaiannya.
3 Identitas Unik Kompresor harus memiliki identitas unik yang Ya Tidak -
mencakup pabrikan, model, nomor seri, tekanan
keluar laju maksimum, kapasitas aliran terukur,
dan pengaturan katup pengaman.
4 Pemeliharaan yang Direncanakan Unit kompresor harus menjalani pemeliharaan Ya Tidak -
terencana.

Tangki Volume
1 Pembuatan Dirancang, dibuat, diperiksa, diuji dan disertifikasi Ya Tidak -
sesuai dengan kode yang diakui atau persyaratan
undang-undang atau masyarakat klasifikasi.
2 Pengukur tekanan Dilengkapi dengan pengukur tekanan. Ya Tidak -
3 Periksa Katup Dilengkapi dengan check valve pada sisi inlet. Ya Tidak -
4 katup pelepas Dilengkapi dengan katup pelepas seperti yang Ya Tidak -
disyaratkan oleh kode pabrikan.

5 Katup Pembuangan Dilengkapi dengan katup pembuangan kondensat yang Ya Tidak -


terletak pada titik terendah.

6 Inspeksi Tahunan Diperiksa secara internal dan eksternal dalam waktu 1 Ya Tidak -
tahun untuk kerusakan atau korosicatatan.

7 Pengujian Pneumatik Diuji secara pneumatik hingga tekanan kerja Ya Tidak -


maksimum yang diijinkan (MAWP) dalam waktu 1
tahun untuk campuran pernapasan yang biasa
digunakan catatan.

8 Pengujian Hidrostatis Diuji secara hidrostatik hingga 1,3 kali tekanan kerja Ya Tidak -
maksimum yang diijinkan (MAWP), dalam waktu 5
tahun atau setelah perbaikan, modifikasi atau
perubahan pada batas tekanan danditandai dengan
tanggal ujian.

9 Catatan dan Sertifikat Memiliki identitas unik dengan hasil semua tes Ya Tidak -
dicatat dalam peralatancatatandengan
sertifikat.

Penyaringan
1 Filter Filter, ketika dipasang untuk mencegah kontaminasi, Ya Tidak -
harus memenuhi atau melampaui laju aliran dan
peringkat tekanan kompresor atau sistem perpipaan di
mana filter tersebut dipasang dan mampu mengalirkan
gas pernapasan sesuai dengan standar kemurnian yang
diakui untuk pengoperasian yang lebih lama.

189
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Berjenis
1 Pipa saluran air Dipasang untuk mendapatkan tekanan dan aliran yang tepat untuk Ya Tidak -
memasok gas.

2 Komponen Cocok untuk semua gas yang digunakan, Ya Tidak -


bahan tahan korosi, dan tingkat tekanan 200
psi atau lebih besar sesuai dengan MAWP
sistem.
3 Kebersihan Dibersihkan dengan tepat untuk gas yang digunakan. Ya Tidak -
4 Pengukur tekanan Dilengkapi dengan pengukur tekanan saluran masuk pada Ya Tidak -
setiap jalur suplai dan pengukur tekanan suplai manifold.

5 Mengurangi Tekanan Dilengkapi dengan regulator pengurang tekanan sebagaimana Ya Tidak -


Regulator tercantum pada bagian 6.

6 Katup Pelepas Tekanan Dilengkapi dengan katup pelepas tekanan yang Ya Tidak -
diposisikan dengan tepat dan diatur tidak lebih
tinggi dari +10% MAWP sistem.

7 Pengukur Pneumo Dilengkapi dengan pengukur pneumo yang diberi nilai1/2 dengan Ya Tidak -
akurasi 1% atau lebih besar sesuai kebutuhan pekerjaan yang

dimaksudkan.

8 Sumber Gas Sekunder Sumber gas sekunder tersedia dan terhubung ke Ya Tidak -
manifold dengan kemampuan pergantian yang mudah.

9 katup Dilengkapi dengan katup kerja cepat di semua lokasi Ya Tidak -


yang meninggalkan area pernapasan penyelam
(kecuali media pernapasan memiliki campuran
oksigen lebih dari 50%).

Regulator Pengurang Tekanan


1 Cocok untuk Tujuan Sesuai dengan tekanan dan aliran yang diperlukan Ya Tidak -
untuk kedalaman yang diinginkan.

2 Bahan Bahan tahan korosi. Ya Tidak -


3 Katup pelepas tekanan Dilengkapi dengan katup pelepas tekanan yang sesuai, Ya Tidak -
dengan katup penutup yang bekerja cepat (kecuali
media pernapasan memiliki campuran oksigen lebih
besar dari 50%) di bagian hilir untuk melindungi bagian
bawah sistem, disetel tidak lebih tinggi dari +10% MAWP
dari sistem.

4 Pengukur tekanan Dilengkapi dengan pengukur tekanan masuk dan pengukur Ya Tidak -
tekanan keluar.

190
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Persyaratan Kemurnian Udara


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Pengujian Kualitas Semua kompresor, pompa transfer, atau pompa booster Ya Tidak -
yang digunakan untuk layanan udara pernapasan harus
menjalani uji kualitas dalam 6 bulan terakhir.

2 Memilih Titik Pengujian harus dilakukan di titik pembuangan yang Ya Tidak -


biasanya memasok sistem gas pernapasan, selang
penyelam, atau titik pengisian silinder.

3 Catatan Pengujian Dokumentasi tes ini harus disimpan dalam arsip dan Ya Tidak -
tersedia berdasarkan permintaan.

SISTEM MASUK & KELUAR PENYELAM

Tangga dan Panggung Selam


1 Kemampuan Mampu menopang beban dua penyelam ditambah Ya Tidak -
perlengkapannya.

2 Bahan Terbuat dari bahan yang tahan korosi atau Ya Tidak -


dijaga bebas korosi.
3 Tujuan Cocok untuk tujuan yang dimaksudkan Ya Tidak -
4 Panjang Tangga Tangga harus memanjang minimal (3 kaki) di 1 meter Ya Tidak -
bawah permukaan tempat dipasang.

5 Rantai Pengaman dan Pegangan Panggung dilengkapi dengan rantai pengaman dan pegangan Ya Tidak -
Tangan tangan internal untuk keselamatan penyelam selama peluncuran

dan pemulihan.

6 Silinder dan Regulator Panggung dilengkapi dengan tabung gas Ya Tidak -


pernapasan dan pengatur pernapasan darurat
jika diperlukan.

PVHO – RUANG
Kapal Tekanan Selam
1 Pembuatan Peralatan harus dibuat sesuai dengan Ya Tidak -
peraturan dan kode yang diakui dan harus
tunduk pada sistem pemeliharaan terencana.
2 Inspeksi Tahunan Setiap bejana tekan harus diperiksa dan diuji Ya Tidak -
terhadap kerusakan atau kerusakan mekanis dan
juga harus diperiksa dan diuji setelah perbaikan,
modifikasi atau pergantian apa pun dalam waktu 1
tahun dengancatatan.

3 Pengujian Tekanan Setiap bejana tekan dan pipa harus diuji kebocoran Ya Tidak -
tekanannya setiap tahun dengan Catat tekanan kerja
maksimum yang diijinkan (MAWP) yang ditandai
pada pelat nama.

191
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Ruang Dekompresi (DDC)


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Sesuai Memenuhi persyaratan Ruang Depokompresi Ya Tidak -


yang terdapat di Bagian 6.
2 Jenis Menjadi twin-lock dan/atau multi-tempat. Ya Tidak -
3 Dimensi Memiliki dimensi internal yang cukup untuk Ya Tidak -
menampung dua orang yang berbaring dalam
posisi horizontal (kecuali bel selam, kunci
transfer, dan ruang penyelamatan darurat).
4 Masuk dan Keluar Izinkan masuk dan keluarnya personel dan Ya Tidak -
peralatan sementara penghuninya tetap diberi
tekanan.
5 Mengunci Pengoperasian Perangkat Memiliki sarana untuk mengoperasikan semua perangkat pengunci Ya Tidak -
jalan yang terpasang dari kedua sisi palka yang tertutup, kecuali

anjing pengangkut yang cacat.

6 Penerangan Dalaman Memiliki penerangan interior yang cukup untuk Ya Tidak -


memungkinkan pengoperasian kontrol apa pun dan
memungkinkan observasi visual, diagnosis, atau
perawatan medis.

7 Kemampuan Penglihatan Memiliki kemampuan visual yang memungkinkan Ya Tidak -


interior dapat diamati dari eksterior.

8 Kemampuan Tekanan Memiliki kemampuan tekanan minimal 6 ATA, atau Ya Tidak -


kedalaman penyelaman maksimum untuk penyelaman
lebih dalam dari 10 ATA.

9 Tingkat Tekanan Mampu mencapai tingkat tekanan udara minimum Ya Tidak -


18,3 meter (60 kaki) dan setidaknya 9 meter (30 kaki)
per menit setelahnya.

10 Tingkat Dekompresi Mampu melakukan tingkat dekompresi 9-10 Ya Tidak -


meter (30 kaki) per menit.
11 Konsentrasi Oksigen Memiliki sarana untuk mempertahankan atmosfer di bawah Ya Tidak -
tingkat oksigen 25% berdasarkan volume.

12 Konsentrasi
2
CO Memiliki sarana untuk mempertahankan atmosfer di Ya Tidak -
bawah 1% setara permukaan karbon dioksida
berdasarkan volume.

13 Muffler atau Peredam Suara Pasang muffler/peredam suara pada saluran pembuangan dan Ya Tidak -
saluran pembuangan.

14 Penjaga Hisap Pasang pelindung hisap pada bukaan saluran pembuangan di Ya Tidak -
dalam setiap kompartemen.

15 Pengaturan Perpipaan Siapkan perpipaan untuk memastikan sirkulasi yang Ya Tidak -


memadai.

16 Selang Fleksibel Apakah semua selang fleksibel yang dipasang Ya Tidak -


memenuhi persyaratanbutir 6.5: Selang.

17 Tanda Penetrasi Apakah semua penetrasi ditandai dengan jelas sebagai Ya Tidak -
layanan.

18 Peraturan Perpipaan Memiliki perpipaan sesuai dengan kode/peraturan Ya Tidak -


yang diakui atau lembaga klasifikasi tempat pipa
tersebut dibangun.

19 Kalibrasi untuk Kedalaman Lakukan kalibrasi setiap pengukur kedalaman dalam Ya Tidak -
Mengukur waktu 6 bulan dengansertifikat.

192
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Ruang Dekompresi (DDC)lanjutan.


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

20 Perangkat pelepas tekanan Miliki alat pelepas tekanan sesuai kode Ya Tidak -
konstruksi yang diakui.
21 Tekanan Katup Pelepas Periksa pengaturan tekanan katup pelepas Ya Tidak -
Pengujian selama 1 tahunsertifikat.
22 Sistem Pernafasan Memiliki sistem pernapasan terpasang dengan minimal Ya Tidak -
satu masker per penghuni per kunci ditambah satu
masker cadangan per kunci. (Dalam sistem satelit,
mungkin diperlukan lebih banyak). Untuk DDC, minimal
dua kunci dalam dan dua kunci luar.

23 Kemampuan Pasokan Memiliki kemampuan untuk mensuplai campuran pernapasan Ya Tidak -


Gas Pernafasan dengan kecepatan maksimum yang dibutuhkan oleh setiap

penghuni yang melakukan pekerjaan berat (4.5ACFM).

24 Katup satu arah Memiliki katup satu arah pada penetrator Ya Tidak -
lambung yang menyuplai sistem pernapasan
internal (BIBS).
25 Sistem komunikasi Memiliki sistem komunikasi suara dua arah Ya Tidak -
antara penghuni dan operator dan juga
antara penghuni lain di kompartemen
terpisah dari PVHO yang sama atau PVHO
yang terpasang. Harus ada sarana
komunikasi sekunder.
26 Memadamkan Api Dilengkapi dengan sarana yang tersedia untuk Ya Tidak -
memadamkan api.
27 Sistem listrik Saat dipasang, miliki sistem kelistrikan yang dirancang untuk Ya Tidak -
lingkungan di mana sistem tersebut akan beroperasi.

28 Ruang Pembuangan Knalpot ruang dan BIBS tidak boleh dibuang ke Ya Tidak -
ruang tertutup
29 Penerangan Eksternal Ruangan, area umum dan kontrolnya harus memiliki Ya Tidak -
penerangan yang cukup untuk pengoperasian di malam
hari.

30 Penumpukan Panas ke Area Pandang Jika lampu eksternal digunakan untuk menerangi ruangan secara Ya Tidak -
internal, lampu tersebut tidak boleh ditempatkan sedemikian rupa

sehingga area pandang dapat terkena penumpukan panas.

31 Komunikasi Antar Jika ruang tersebut terletak jauh dari stasiun Ya Tidak -
Dua Lokasi kendali selam, harus ada sarana komunikasi
yang sesuai antara kedua lokasi tersebut.

PENGUKUR

Alat pengukur yang digunakan dengan peralatan atau sistem penyelaman harus:

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Kesesuaian Cocok untuk tujuan yang dimaksudkan. Ya Tidak -


Saat digunakan untuk menunjukkan kedalaman penyelam:

2 Jangkauan dan Kelulusan Memiliki jangkauan dan kelulusan yang sesuai. Ya Tidak -
3 Konsisten Dinilai dalam satuan yang konsisten dengan tabel Ya Tidak -
dekompresi yang akan digunakan.
4 Kalibrasi Dikalibrasi ke standar yang diketahui setiap 6 bulan Ya Tidak -
dengan sertifikat

193
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Alat pengukur yang digunakan dengan peralatan atau sistem penyelaman harus:lanjutan.

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

5 Perbedaan Dikalibrasi ulang bila terdapat perbedaan yang Ya Tidak -


melebihi 2% dari skala penuh.

6 Tanda Kalibrasi Ditandai dengan label, tag atau stiker yang menunjukkan Ya Tidak -
tanggal kalibrasi terakhir dan tanggal jatuh tempo, yang tidak
akan mengganggu visibilitas skala penuh.

7 Log Kalibrasi Miliki kalibrasi yang didokumentasikan dalam peralatan Ya Tidak -


catatan.

8 Perangkat Pembatas Tekanan Perangkat pembatas tekanan dapat dipasang pada Ya Tidak -
pengukur yang bertekanan berlebihan.

PERANGKAT PENJAGA WAKTU

Perangkat yang digunakan untuk memantau waktu pemaparan penyelam di bawah tekanan harus:

1 Kesesuaian Cocok untuk tujuan dan mudah dibaca, serta memiliki Ya Tidak -
cadangan yang sesuai.

PERALATAN GAS TERKOMPRESI


Silinder dan Tabung Penyimpanan Gas

Silinder atau tabung gas bertekanan tinggi harus:


1 Standar Pembuatan Diproduksi dengan kode atau standar yang diakui. Ya Tidak -
2 Bantuan Tekanan Berlebih Dilengkapi dengan alat pelepas tekanan berlebih. Ya Tidak -
Perangkat

3 Perlindungan untuk Valve dan Jika dipasang di rak pada kumpulan silinder atau Ya Tidak -
Regulator tabung, pastikan katup dan regulator terlindung dari
kerusakan akibat benda jatuh.

4 Pengujian dan Stempel Diuji secara hidrostatis sesuai dengan Ya Tidak -


Hidrostatis pabrikan dan/atau pihak berwenang, dan
diberi stempel tanggal pengujian.
5 Internal Tahunan dan Diperiksa secara visual secara internal dan eksternal dari Ya Tidak -
Inspeksi Eksternal kerusakan atau korosi dalam waktu 1 tahun jika digunakan di
bawah air.

6 Label Isi Diberi label sesuai isinya. Tanda peringatan bahaya Ya Tidak -
kebakaran harus dipasang di sekitar tempat
penyimpanan oksigen.

7 Penyimpanan Disimpan di tempat yang berventilasi baik, terlindung Ya Tidak -


dari panas berlebih, dan aman dari terjatuh. Tanda
peringatan kebakaran harus dipasang di sekitar tempat
penyimpanan oksigen.

8 Isi dan Tekanan Catatan harus disimpan di tempat yang ditentukan Ya Tidak -
Catatan mengenai isi dan tekanan setiap silinder, quad atau
bank. Catatan ini harus diperbarui setiap hari saat
sistem sedang digunakan.

194
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

SISTEM PENANGANAN
Umum
Sistem penanganan yang ditujukan untuk peluncuran atau pemulihan penyelam atau penyelam di antara permukaan
lokasi penyelaman dan lokasi kerja baik bel maupun panggung harus:
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Pembuatan Dirancang, diproduksi, dipasang, dan diuji Ya Tidak -


sesuai dengan kode desain, standar, dan
peraturan yang berlaku.
2 Kesesuaian Didesain sedemikian rupa sehingga sistem penggerak dan Ya Tidak -
bukan rem yang mengontrol pengoperasian dalam kondisi
normal.

3 Fungsi Rem Dilengkapi dengan rem mekanis yang mampu Ya Tidak -


menahan 1,25 kali beban kerja winch yang
aman.
4 Fungsi Rem Didesain sedemikian rupa sehingga beban dapat Ya Tidak -
dihentikan dan dipertahankan pada posisinya jika
pasokan listrik mati, terputus, dimatikan, atau jika
kendali pengoperasian dilepaskan.

5 Kontrol Memiliki kendali yang ditempatkan atau dilengkapi agar Ya Tidak -


operator dapat melihat dan mengendalikan operasi
pengangkatan.

6 Pengujian Fungsi Setelah pemasangan, perbaikan perubahan, atau Ya Tidak -


kegagalan apa pun, periksa secara menyeluruh dan uji
fungsi serta uji beban hingga 1,25 kali beban kerja aman
sistem penyerahan

7 Kawat dan Tali Memiliki tali kawat dan perlengkapannya Ya Tidak -


yang dipasang, diakhiri, dan dipelihara
sesuai dengan kriteria desain dan/atau
rekomendasi pabrikan.
8 Inspeksi Diperiksa secara visual setiap 6 bulan untuk mengetahui adanya kerusakan, Ya Tidak -
penurunan kualitas atau perubahan bentuk.

9 Sertifikat Diperiksa dan diuji secara berkala sesuai kode dan Ya Tidak -
standar yang berlaku dan diakui.

10 Beban Kerja Memiliki tali kawat dan alat kelengkapan yang Ya Tidak -
mempunyai nilai 8 kali beban kerja aman sistem.

11 Perangkat Penggulung Pasang pengaturan spooling jika sudut Ya Tidak -


pandang melebihi 2 derajat.
12 Winch Peringkat Manusia Winch rating manusia telah dilengkapi. Ya Tidak -
13 Sarana Sekunder dari Sistem sekunder tersedia untuk cadangan. Ya Tidak -
Pemulihan

14 LARS Penyelam Siaga Sistem peluncuran dan pemulihan penyelam siaga. Ya Tidak -

195
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

LAPORAN AUDIT KONTRAKTOR PENYELAM


Bab IV : Tata Cara Pengoperasian

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Harus ada manual praktik/operasi yang aman di Ya Tidak -


lokasi kerja.
Manual telah memenuhi persyaratan Ya Tidak -
ADCI CS.

Praktik Keselamatan/Manual
Panduan tersebut berisi peraturan pemerintah Ya Tidak -
1 terkait, prosedur keselamatan, daftar periksa,
Pengoperasian
tugas dan tanggung jawab personel
penyelam, prosedur dan daftar periksa
peralatan, prosedur darurat, dll.
Manual tersebut berisi pernyataan pasti mengenai Ya Tidak -
penggunaan obat-obatan atau alkohol.

Mengembangkan dan memelihara daftar kontak Ya Tidak -


untuk tanggap darurat.

Daftar kontak darurat telah tersedia di Ya Tidak -


tempat usaha utama kontraktor dan di
lokasi penyelaman.
2 Pertolongan darurat Daftar kontak mencakup ruang dekompresi, Ya Tidak -
rumah sakit, transportasi udara atau darat,
dokter selam panggilan, pusat penyelamatan
nasional, dll.
Komunikasi dua arah tersedia di lokasi penyelaman Ya Tidak -
sesuai kebutuhan.

Persediaan pertolongan pertama sesuai dan Ya Tidak -


tersedia untuk jenis operasi yang dilakukan.
Kotak P3K mudah diakses dalam wadah yang Ya Tidak -
ditandai dengan jelas di lokasi kerja.
Buku panduan pertolongan pertama tersedia di lokasi Ya Tidak -
3 Pertolongan pertama
penyelaman.

Resusitasi/defibrilator manual tipe tas Ya Tidak -


tersedia di lokasi penyelaman.
Isi kotak P3K memenuhi rekomendasi Ya Tidak -
ADCI.
Ada rencana penyelaman yang ditetapkan untuk setiap Ya Tidak -
operasi.

Rencana penyelaman mencakup analisis keselamatan kerja. Ya Tidak -


Rencana penyelaman mencakup penugasan personel, Ya Tidak -
tugas dan tanggung jawab.
4 Perencanaan dan Penilaian
Rencana penyelaman termasuk persiapan peralatan Ya Tidak -
operasional.

Rencana penyelaman mencakup prosedur dekompresi Ya Tidak -


dan prosedur perawatan.

Rencana penyelaman mencakup semua prosedur darurat. Ya Tidak -

196
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

LAPORAN AUDIT KONTRAKTOR PENYELAM


Bab IV: Prosedur Pengoperasian lanjutan

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Ada pertemuan keselamatan yang dilakukan sebelum operasi Ya Tidak -


penyelaman.

Selama pertemuan tersebut, anggota tim penyelam diberi Ya Tidak -


pengarahan tentang tugas-tugas bawah air, prosedur
5 Pengarahan Tim
keselamatan dan bahaya apa pun yang terkait dengan
operasi bawah air.

Sebelum/sesudah setiap penyelaman, kondisi Ya Tidak -


fisik penyelam dilaporkan dan dicatat.
Inspeksi Sistem, Daftar periksa digunakan untuk memastikan bahwa sistem Ya Tidak -
6
Peralatan dan Tol dan peralatan berada dalam kondisi kerja yang aman.

Untuk penyelaman yang melebihi 30 MSW/100 FSW, Ya Tidak -


harus tersedia ruang dan siap digunakan di lokasi
penyelaman.

7 Ruang Dekompresi Kemampuan minimum ruang harus tidak Ya Tidak -


kurang dari 6 ATA.
Ruangan tersebut harus berupa ruang dekompresi dengan Ya Tidak -
kunci ganda.

Penyelam siaga harus ditugaskan untuk setiap operasi Ya Tidak -


penyelaman.

Sebelum memulai operasi, peralatan Ya Tidak -


8 Penyelam Siaga penyelam siaga harus diverifikasi sepenuhnya
apakah berfungsi dengan benar dan
kemudian dipelihara dalam kondisi tersebut
sampai penyelaman selesai.
Untuk area yang mendukung lalu lintas laut, Ya Tidak -
tampilan peringatan yang sesuai harus dipasang di
9 Tampilan Peringatan
dekat lokasi kerja sehingga memiliki visibilitas
menyeluruh.

Persediaan pernapasan cadangan yang dibawa penyelam harus Ya Tidak -


disediakan untuk semua operasi penyelaman.

10 Cadangan Pasokan Pernapasan


Pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa Ya Tidak -
penyelam harus memberikan indikasi positif kepada
penyelam bahwa cadangannya telah diaktifkan
(misalnya, alat pengukur, dll.).

Harus ada sistem komunikasi audio dua arah Ya Tidak -


yang berfungsi dengan baik antara penyelam dan
supervisor.
11 Komunikasi Harus ada sistem komunikasi audio dua arah Ya Tidak -
yang berfungsi dengan baik antara supervisor
dan pihak lain, seperti operator winch, master,
dll.

197
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

LAPORAN AUDIT KONTRAKTOR PENYELAM


Bab IV: Prosedur Pengoperasian lanjutan

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Kontraktor penyelaman harus membuat dan memelihara Ya Tidak -


catatan setiap operasi penyelaman.
12 Rekor Penyelaman Perusahaan
Isi catatan memenuhi persyaratan ADCI Ya Tidak -
CS.
Pelindung Pribadi Peralatan pelindung yang sesuai dikenakan pada Ya Tidak -
13
Peralatan saat personel bekerja di lokasi penyelaman.
Menyediakan dokumen tertulis yang mengidentifikasi bahaya Ya Tidak -
yang terkait dengan setiap langkah pekerjaan dan cara untuk
mengurangi potensi bahaya.

Menugaskan orang tertentu untuk bertanggung jawab Ya Tidak -


14 Analisis Keselamatan Kerja (JHA) menerapkan prosedur keselamatan atau perlindungan
yang diperlukan.

JHA harus ditinjau dan diperbarui setiap Ya Tidak -


kali peralatan, produk atau prosedur
baru diperkenalkan ke lokasi kerja.
Tunjuk, secara tertulis, orang yang memenuhi syarat sebagai Ya Tidak -
pengawas penyelaman untuk bertanggung jawab atas setiap

proyek penyelaman.

Tanggung jawab pengawas penyelaman harus Ya Tidak -


ditetapkan secara tertulis.

Tanggung jawab penyelam harus ditetapkan secara Ya Tidak -


tertulis.
Tugas dan
15 Tanggung jawab penyelam siaga harus Ya Tidak -
Tanggung jawab
ditetapkan secara tertulis.
Tanggung jawab tender harus ditetapkan secara Ya Tidak -
tertulis.

Tanggung jawab LST harus ditetapkan secara tertulis, jika Ya Tidak -


ada yang ditugaskan untuk pekerjaan itu.

Tanggung jawab dokter selam harus Ya Tidak -


ditetapkan secara tertulis, jika ada.
Apakah ada daftar periksa pra-penyelaman yang dapat menunjukkan Ya Tidak -
16 Daftar Periksa Prosedur Keselamatan semua tindakan pencegahan keselamatan telah dilakukan sebelum

operasi penyelaman?

Prosedur Peralatan Apakah ada daftar periksa pra-penyelaman yang dapat Ya Tidak -
Daftar periksa menunjukkan bahwa semua peralatan siap beroperasi?

Jumlah minimal personel dalam tim penyelam tidak Ya Tidak -


pernah kurang dari tiga orang. (Pertimbangan yang
Minimal Tim Penyelam
cermat harus diberikan pada lokasi dan ruang lingkup
Anggota
pekerjaan yang akan dilakukan untuk menentukan
17 tingkat personel dan peralatan yang aman.)

Kualifikasi Minimal Apakah personel penyelam memenuhi kualifikasi Ya Tidak -


Personil minimum, sebagaimana diuraikan dalam ADCI CS?

Apakah peralatan kontraktor memenuhi Ya Tidak -


Peralatan Minimal persyaratan minimum yang dituangkan dalam
ADCI CS?

198
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Apakah kontraktor mempunyai prosedur pengoperasian Ya Tidak -


18 Perkakas Listrik Genggam
untuk perkakas listrik genggam?

Apakah kontraktor mempunyai prosedur untuk Ya Tidak -


19 Pengelasan dan Pembakaran
pengelasan dan pembakaran bawah air?

Apakah kontraktor mempunyai prosedur darurat jika Ya Tidak -


kehilangan media pernapasan, kehilangan
20 Prosedur Darurat komunikasi, dan lain-lain?

Apakah prosedur darurat memenuhi Ya Tidak -


persyaratan ADCI CS?

199
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

LAPORAN AUDIT PROGRAM PELATIHAN PENYELAM KOMERSIAL ADCI


Bab I: Informasi Sekolah/Program

1. Informasi Umum
Nama Sekolah

Alamat Sekolah

Telepon Sekolah

Faksimili Sekolah

Email Sekolah

Situs Web Sekolah

Nomor Izin Usaha

Bagan Organisasi (Salinan untuk dilampirkan)

Nama Direktur

Nama Manajer Keselamatan

Nama Manajer QA/QC

Nama Instruktur Senior atau Utama

Jumlah Instruktur

Jumlah Siswa

Jumlah Personil Lainnya

200
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

2. INFORMASI PERSONIL
DAFTAR INSTRUKTUR MENYELAM

Nomor dan Valid Nomor dan Valid


Nama Menyelam Tanggal Sertifikat Tanggal Lainnya Tanggal Berlaku Surat
Rekam medis
Instruktur Surat Penunjukan Sertifikasi atau Keterangan Kesehatan

Pengajar Dokumentasi yang Diperlukan

201
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Nomor dan Tanggal Berlaku Sertifikasi Lain atau Tanggal Berlaku Surat
Nama Rekam medis
Dokumentasi yang Diperlukan Keterangan Kesehatan

202
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

3. DAFTAR PERALATAN

Barang Nama Peralatan dengan sebutan UI Ketersediaan Komentar

203
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

LAPORAN AUDIT PROGRAM PELATIHAN PENYELAM KOMERSIAL


Bab II: Persyaratan Personil

KETERANGAN RESPON AUDIT KOMENTAR

Kursus Pelatihan Supervisor Formal Ya Tidak -

Sertifikasi Pengawas Ya Tidak -

Surat Penunjukan Instruktur Ya Tidak -

Nomor dan Tanggal Berlaku Sertifikasi Lain atau


Ya Tidak -
Dokumentasi yang Diperlukan

Surat Keterangan Sehat dan Fisik yang masih berlaku Ya Tidak -

KETERANGAN RESPON AUDIT KOMENTAR

Kursus Pelatihan Penyelam Formal Ya Tidak -

Sertifikasi Penyelam Ya Tidak -

Bab III: Peralatan dan Sistem

CAKUPAN

Catatan Pemeliharaan Peralatan Pendukung Kehidupan


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Log peralatan yang sesuai harus dibuat dan


1 Log Peralatan dipelihara dalam kondisi yang benar dan Ya Tidak -
terkini.
Semua peralatan harus memiliki identitas unik yang
2 Identitas Unik Ya Tidak -
dapat ditelusuri ke log peralatan.

Entri yang dibuat dalam log peralatan harus


menjelaskan sifat pekerjaan yang dilakukan,
termasuk tanggal modifikasi, perbaikan atau
3 Isi Entri Ya Tidak -
pengujian; nama orang yang melakukan
pekerjaan atau pengujian; dan peralatan
tertentu yang terlibat.
Setiap perbaikan dan pemeliharaan peralatan harus
4 Tanda tangan Ya Tidak -
ditandatangani oleh penyelam atau teknisi.

Pemeriksaan dan perawatan helm atau


5 Petunjuk masker harus sesuai dengan instruksi Ya Tidak -
pabrik.

204
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

PAKAIAN PENYELAM

Pakaian Kering

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Jika dilengkapi dengan katup, miliki cara untuk mencegah


Mencegah Berlebihan
1 inflasi berlebih, yang dapat mengakibatkan kenaikan yang Ya Tidak -
Perangkat inflasi
tidak terkendali.

Dibuat dari bahan yang sesuai dengan lingkungan di


2 Bahan Ya Tidak -
mana bahan tersebut akan digunakan.

Lingkungan Lindungi penyelam dari lingkungan, baik


3 Ya Tidak -
Perlindungan suhu maupun bahan berbahaya.

Pakaian Air Panas


Alirkan air secukupnya untuk menjaga keseimbangan
1 Aliran Air Ya Tidak -
termal penyelam pada suhu yang diinginkan.

Suhu Mampu menahan suhu


2 Ya Tidak -
Menahan pengoperasian.
Miliki sarana yang memungkinkan penyelam melewati
3 Lewati Perangkat Ya Tidak -
air yang masuk sebelum masuk ke dalam pakaian.

Jika menyelam di lingkungan ekstrem, sediakan


persediaan air panas cadangan, atau alternatifnya,
4 Sistem Cadangan Ya Tidak -
segera hentikan penyelaman dan bawa penyelam ke
permukaan jika persediaan air panas hilang.

Memanfaatkan

Terbuat dari bahan dengan kekuatan yang sesuai


1 Bahan untuk mengangkat penyelam dan perlengkapannya Ya Tidak -
dari air.

Miliki pelepasan cepat mekanis antara tali


2 Perangkat Pelepasan Cepat Ya Tidak -
pengaman dan pusar.
Dibangun dan dipasang untuk mencegah penyelam
yang tidak sadarkan diri terlepas dari tali pengaman
3
Perlindungan terhadap ketegangan
Ya Tidak -
Konstruksi atau dari tekanan pada masker atau helm.

4 Penggunaan Tidak digunakan sebagai sabuk beban. Ya Tidak -

Didesain untuk mencegah terbatasnya


Cegah Pembatasan pernafasan penyelam ketika seluruh berat
5 Ya Tidak -
Pernafasan Penyelam badannya ditopang oleh tali pengaman.
Mematuhi pedoman ADCI saat ini (6.3.4.).

205
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Sabuk Berat
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Memiliki bobot yang cukup untuk menjaga penyelam pada


1 Berat Ya Tidak -
kedalaman kerja.

Tidak digunakan sebagai pelengkap untuk pusar


2 Penggunaan Ya Tidak -
selam.

Dilengkapi dengan gesper pelepas yang


3 Lepaskan Gesper Ya Tidak -
sesuai.

Hindari Sengaja Diikatkan pada penyelam sedemikian rupa untuk menghindari


4 Ya Tidak -
Pelepasan pelepasan yang tidak disengaja.

Gas Darurat yang Dipakai atau Dibawa Penyelam (Bailout)


Diproduksi dengan kode atau standar yang
1 Kesesuaian Ya Tidak -
diakui termasuk.

Tekanan Berlebih pada Silinder


2 Dilengkapi dengan alat pelepas tekanan berlebih. Ya Tidak -
Disk Bantuan

Diperiksa secara internal dan eksternal terhadap


3 Inspeksi Tahunan Ya Tidak -
kerusakan atau korosi dalam waktu 1 tahun.

Diuji secara hidrostatis sesuai persyaratan kode


Pengujian Hidrostatis pabrikan oleh fasilitas pengujian resmi dalam
4
dan Stempel waktu 5 tahun dan diberi cap tanggal Ya Tidak -
pengujian.
Memiliki identitas unik dengan hasil semua
5 Catatan dan Sertifikat pengujian dicatat atau disertifikasi dalam log Ya Tidak -
peralatan.

Memiliki pengatur pada silinder yang mampu


mengalirkan tekanan dan aliran yang tepat ke helm
6 Pengatur atau masker penyelam sesuai dengan karakteristik Ya Tidak -
aliran yang direkomendasikan oleh produsen helm
atau masker.

Mencegah Pelepasan Memiliki alat yang dapat dipasang pada helm atau masker
7 Ya Tidak -
Perangkat yang mencegah pelepasan secara tidak sengaja.

Memiliki kapasitas yang cukup untuk memungkinkan penyelam

8 Kapasitas Cukup kembali ke permukaan atau ke tahap penyelaman dengan Ya Tidak -


kecepatan perjalanan 10 meter/menit.

Mampu menyediakan EGS 4 menit di


9 Kapasitas Cukup Ya Tidak -
kedalaman.
Diisi dengan campuran gas pernapasan yang sesuai
10 Konten yang Sesuai untuk mengakomodasi mode penyelaman/kebutuhan Ya Tidak -
kedalaman.

206
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

HELM DAN MASKER


Umum
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Kesesuaian Penggunaan Cocok untuk tugas yang dimaksudkan. Ya Tidak -


Mampu memberikan ventilasi gas yang diperlukan bila
disuplai pada tekanan yang direkomendasikan oleh
2 Kemampuan Ventilasi Ya Tidak -
pabrikan peralatan pada kedalaman berapa pun di mana
peralatan tersebut dioperasikan.

Mampu mempertahankan tekanan parsial CO yang


3 PP CO 2 Ya Tidak -
dihirup
2
penyelam di bawah 0,02 ATA.

4 Komunikasi Dilengkapi dengan komunikasi dua arah. Ya Tidak -


Dilengkapi dengan katup satu arah pada pasokan gas
utama yang dapat menutup dengan mudah dan positif.
5 Katup satu arah Ya Tidak -
Miliki katup periksa dengan pegas yang tekanan
retaknya tidak melebihi 3 psi.

6 Bahan Terbuat dari bahan tahan korosi. Ya Tidak -

7 Perlindungan Tekanan Berlebih Terlindungi dari tekanan berlebih. Ya Tidak -

Setiap helm atau masker harus memiliki nomor


8 Menandai Ya Tidak -
seri yang unik.

Setiap helm atau masker harus menjalani


9 Pemeliharaan perawatan terencana secara rutin dan catatan Ya Tidak -
perawatan tersebut harus tersedia.
Inspeksi dan uji fungsi pada tekanan atmosfer
10 Inspeksi dan Pengujian setidaknya setiap tahun dengan catatan atau Ya Tidak -
sertifikat.

SELANG
Selang Gas Pernapasan
Memiliki tekanan semburan minimum sama
1 Tekanan Meledak Ya Tidak -
dengan 4 kali tekanan kerja maksimum.

2 Peringkat Aliran Peringkat aliran untuk memenuhi tujuan penggunaan. Ya Tidak -

Tekanan konektor sama dengan atau lebih besar


3 Tekanan Konektor Ya Tidak -
dari sistem tempat konektor dipasang.

Miliki alat kelengkapan dari bahan tahan korosi yang


4 Bahan Ya Tidak -
tidak dapat terlepas secara tidak sengaja.

Tahan kekusutan atau diatur untuk mencegah


5 Pencegahan Runtuhnya Ya Tidak -
kekusutan.

Periksa secara visual dan uji tekanan hingga 1,5


6 Pengujian Tahunan kali tekanan kerja desain sistem dalam waktu 1 Ya Tidak -
tahun dengan catatan.
Periksa secara visual dan tekanan setelah setiap
7 Pengujian Setelah Perbaikan perbaikan dan perubahan dan setelah konstruksi awal Ya Tidak -
dengan Catatan.

8 Kesesuaian Cocok untuk layanan gas pernapasan. Ya Tidak -


207
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

umbilikus
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Memiliki tekanan semburan minimum sama dengan 4 kali


1 Tekanan Meledak Ya Tidak -
tekanan kerja maksimum.

Peringkat aliran tidak kurang dari sistem di mana ia dipasang


2 Peringkat Aliran atau digunakan dan sesuai untuk layanan yang dimaksudkan. Ya Tidak -

Tekanan konektor sama dengan atau lebih besar dari


3 Tekanan Konektor Ya Tidak -
sistem tempat konektor dipasang.

Miliki alat kelengkapan dari bahan tahan korosi yang tidak


4 Bahan Ya Tidak -
dapat terlepas secara tidak sengaja.

Tahan terhadap keruntuhan atau diatur untuk mencegah


5 Pencegahan Runtuhnya Ya Tidak -
keruntuhan.

Periksa secara visual dan uji tekanan hingga 1,5


6 Pengujian Tahunan Ya Tidak -
kali tekanan kerja desain sistem.

Periksa secara visual dan uji tekanan setelah setiap perbaikan dan
7 Pengujian Setelah Perbaikan Ya Tidak -
perubahan dengan catatan

Pusar harus ditandai panjangnya menggunakan sistem


8 Menandai yang dikenal yang memungkinkan identifikasi visual Ya Tidak -
dengan mudah dari panjang yang dibayarkan.

Ditandai dengan identitas unik dan tunduk pada


9 Rencana pemeliharaan Ya Tidak -
program pemeliharaan terencana.
Terdiri dari selang gas pernafasan, kabel komunikasi, alat
10 Komposisi untuk menentukan kedalaman penyelam dan anggota Ya Tidak -
kekuatan yang disertakan, bila diperlukan.

Memiliki anggota minimum yang terbuat dari bahan yang tidak

11 Bahan terpengaruh oleh perendaman dalam air untuk waktu yang lama. Ya Tidak -

Istirahat Minimal Miliki kekuatan putus rakitan selang minimum


12 Ya Tidak -
Kekuatan 1.000 lbs.
Ujung pusar penyelam harus dilengkapi dengan
alat yang memungkinkannya diikat dengan aman
13 Keamanan Ya Tidak -
ke tali pengaman penyelam tanpa membebani
ujung cambuk individu.
Perlengkapan pusar yang digunakan untuk penyelam siaga
harus memiliki panjang yang cukup untuk menjangkau penyelam
14 Penyelam Siaga Ya Tidak -
utama pada jarak terjauh yang dapat dia tempuh dari stasiun
penyelaman.

208
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Selang Oksigen untuk Penunjang Kehidupan

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Memiliki tekanan semburan minimum sama dengan 4


1 Tekanan Meledak Ya Tidak -
kali tekanan kerja maksimum.

Peringkat aliran tidak kurang dari sistem di mana ia dipasang


2 Peringkat Aliran atau digunakan dan sesuai untuk layanan yang dimaksudkan. Ya Tidak -

Tekanan konektor sama dengan atau lebih besar dari


3 Tekanan Konektor Ya Tidak -
sistem tempat konektor dipasang.

Miliki alat kelengkapan dari bahan tahan korosi yang tidak


4 Bahan Ya Tidak -
dapat terlepas secara tidak sengaja.

Tahan terhadap keruntuhan atau diatur untuk mencegah


5 Pencegahan Runtuhnya Ya Tidak -
keruntuhan.

Periksa secara visual dan uji tekanan hingga 1,5


6 Pengujian Tahunan Ya Tidak -
kali tekanan kerja desain sistem dengan catatan
Periksa secara visual dan tekanan setelah setiap perbaikan
7 Pengujian Setelah Perbaikan dan perubahan dan setelah konstruksi awal dengan Ya Tidak -
Catatan.

Rakitan selang yang digunakan dalam sistem yang mengandung


8 Pembersihan Oksigen lebih dari 50% oksigen harus dibersihkan untuk layanan oksigen. Ya Tidak -

Selang yang digunakan untuk layanan oksigen 100% harus

9 Menandai ditandai dengan kode warna yang konsisten atau diberi label Ya Tidak -
“HANYA UNTUK PENGGUNAAN OKSIGEN”.

Pelumas yang digunakan untuk memasang alat kelengkapan pada


10 Pelumas Ya Tidak -
selang untuk servis oksigen harus kompatibel dengan oksigen.

Selang dan perlengkapannya harus dari kuningan atau paduan lain yang
11 Selang dan Perlengkapannya Ya Tidak -
sesuai untuk penggunaan O².

209
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

SISTEM KOMPRESOR
Kompresor dan Pompa Gas untuk Penunjang Kehidupan
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Personil Miliki perlindungan personel yang sesuai di sekitar mesin


1 Ya Tidak -
Perlindungan yang berputar.

Miliki instruksi yang diperlukan untuk memfasilitasi


2 Petunjuk Ya Tidak -
pengoperasian.

Tipe, tekanan dan laju alirannya tepat, cocok


3 Kesesuaian Ya Tidak -
untuk keperluan servis.
Tempatkan saluran masuk udara agar bebas dari asap
4 Perlindungan Polusi Ya Tidak -
knalpot dan kontaminan lainnya.

Memiliki sistem perpipaan sesuai dengan kode


5 Perpipaan Ya Tidak -
standar yang diakui.
Miliki selang fleksibel sesuai dengan
6 Selang Fleksibel Ya Tidak -
“kebutuhan selang”.
Memiliki kontrol kelistrikan, perkabelan, dan unit
7 Kontrol Listrik penggerak yang memenuhi persyaratan yurisdiksi jika Ya Tidak -
dilengkapi.

Dibersihkan untuk servis oksigen bila digunakan dengan


8 Perpindahan Oksigen campuran oksigen lebih dari 50% dan dilengkapi dengan Ya Tidak -
katup tipe batang naik.

Mudah dijangkau oleh personel penyelam, baik untuk


9 Mengakses Ya Tidak -
pemeliharaan rutin maupun dalam keadaan darurat.

Pencatatan Pemeliharaan dan Perbaikan


Entri harus dibuat dalam log peralatan untuk semua
1 Entri Perbaikan pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan pada Ya Tidak -
kompresor dan sistem gas.

Hasil uji kualitas udara harus disimpan untuk


2 Tes Kualitas Ya Tidak -
mendokumentasikan hasil dan pencapaiannya.

Kompresor harus memiliki identitas unik yang mencakup


pabrikan, model, nomor seri, tekanan keluar laju
3 Identitas Unik Ya Tidak -
maksimum, kapasitas aliran terukur, dan pengaturan
katup pengaman.

Berencana Unit kompresor harus menjalani pemeliharaan


4 Ya Tidak -
Pemeliharaan terencana.

210
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Tangki Volume
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Dirancang, dibuat, diperiksa, diuji dan disertifikasi


1 Pembuatan sesuai dengan kode yang diakui atau persyaratan Ya Tidak -
undang-undang atau masyarakat klasifikasi.

2 Pengukur tekanan Dilengkapi dengan pengukur tekanan. Ya Tidak -


3 Periksa Katup Dilengkapi dengan check valve pada sisi inlet. Ya Tidak -
Dilengkapi dengan katup pelepas seperti yang
4 katup pelepas disyaratkan oleh kode pabrikan. Katup pelepas diuji Ya Tidak -
setiap tahun dengan catatan.

Dilengkapi dengan katup pembuangan kondensat


5 Katup Pembuangan Ya Tidak -
yang terletak pada titik terendah.

Diperiksa secara internal dan eksternal dalam waktu 1 tahun


6 Inspeksi Tahunan Ya Tidak -
untuk kerusakan atau korosi dengan catatan.

Diuji secara pneumatik hingga tekanan kerja maksimum yang


diijinkan (MAWP) dalam waktu 1 tahun untuk campuran
7 Pengujian Pneumatik Ya Tidak -
pernapasan yang biasanya digunakan dengan catatan.

Diuji secara hidrostatis hingga 1,3 kali tekanan kerja


maksimum yang diizinkan dalam waktu 5 tahun atau
8 Pengujian Hidrostatis setelah perbaikan, modifikasi, atau perubahan apa pun Ya Tidak -
pada batas tekanan dan diberi cap dengan tanggal
pengujian.

Memiliki identitas unik dengan hasil semua


9 Catatan dan Sertifikat pengujian dicatat dalam log peralatan dengan Ya Tidak -
sertifikat.

Penyaringan
Filter, ketika dipasang untuk mencegah kontaminasi, harus
memenuhi atau melampaui laju aliran dan peringkat
tekanan kompresor atau sistem perpipaan di mana filter
tersebut dipasang dan mampu mengalirkan gas
1 Filter Ya Tidak -
pernapasan sesuai dengan standar kemurnian yang diakui
untuk pengoperasian jangka panjang yang disertifikasi
sesuai dengan kode yang diakui atau persyaratan undang-
undang atau masyarakat klasifikasi.

211
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Berjenis
1 Pipa saluran air Dipasang untuk mendapatkan tekanan dan aliran yang tepat untuk Ya Tidak -
memasok gas.

2 Komponen Cocok untuk semua gas yang digunakan, Ya Tidak -


bahan tahan korosi, dan tingkat tekanan 200
psi atau lebih besar sesuai dengan MAWP
sistem.
3 Kebersihan Dibersihkan dengan tepat untuk gas yang digunakan. Ya Tidak -
4 Pengukur tekanan Dilengkapi dengan pengukur tekanan saluran masuk pada Ya Tidak -
setiap jalur suplai dan pengukur tekanan suplai manifold.

5 Mengurangi Tekanan Dilengkapi dengan regulator pengurang tekanan sebagaimana Ya Tidak -


Regulator tercantum pada bagian 6.

6 Katup Pelepas Tekanan Dilengkapi dengan katup pelepas tekanan yang Ya Tidak -
diposisikan dengan tepat dan diatur tidak lebih
tinggi dari +10% MAWP sistem.

7 Pengukur Pneumo Dilengkapi dengan pengukur pneumo yang diberi nilai1/2 dengan Ya Tidak -
akurasi 1% atau lebih besar sesuai kebutuhan pekerjaan yang

dimaksudkan.

8 Sumber Gas Sekunder Sumber gas sekunder tersedia dan terhubung ke Ya Tidak -
manifold dengan kemampuan pergantian yang mudah.

9 katup Dilengkapi dengan katup kerja cepat di semua lokasi Ya Tidak -


yang meninggalkan area pernapasan penyelam
(kecuali media pernapasan memiliki campuran
oksigen lebih dari 50%).

Regulator Pengurang Tekanan


1 Cocok untuk Tujuan Sesuai dengan tekanan dan aliran yang diperlukan Ya Tidak -
untuk kedalaman yang diinginkan.

2 Bahan Bahan tahan korosi. Ya Tidak -


3 Katup pelepas tekanan Dilengkapi dengan katup pelepas tekanan yang sesuai, Ya Tidak -
dengan katup penutup yang bekerja cepat (kecuali
media pernapasan memiliki campuran oksigen lebih
besar dari 50%) di bagian hilir untuk melindungi bagian
bawah sistem, disetel tidak lebih tinggi dari +10% MAWP
dari sistem.

4 Pengukur tekanan Dilengkapi dengan pengukur tekanan masuk dan pengukur Ya Tidak -
tekanan keluar.

212
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Persyaratan Kemurnian Udara


Semua kompresor, pompa transfer, atau pompa booster
1 Pengujian Kualitas yang digunakan untuk layanan udara pernapasan harus Ya Tidak -
menjalani uji kualitas dalam 6 bulan terakhir.

Pengujian harus dilakukan di titik pembuangan


2 Memilih Titik yang biasanya memasok sistem gas pernapasan, Ya Tidak -
selang penyelam, atau titik pengisian silinder.

Dokumentasi tes ini harus disimpan dalam arsip dan


3 Catatan Pengujian Ya Tidak -
tersedia berdasarkan permintaan.

SISTEM MASUK DAN KELUAR PENYELAM


Tangga dan Panggung Selam
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Mampu menopang beban dua penyelam


1 Kemampuan Ya Tidak -
ditambah perlengkapannya.

Terbuat dari bahan yang tahan korosi atau


2 Bahan Ya Tidak -
dijaga bebas korosi.
3 Tujuan Cocok untuk tujuan yang dimaksudkan Ya Tidak -
Tangga harus memanjang minimal
4 Panjang Tangga Ya Tidak -
1 meter (3 kaki) di bawah permukaan tempat dipasang.

Panggung dilengkapi dengan rantai pengaman dan


Rantai Pengaman dan
5 pegangan tangan internal untuk keselamatan penyelam
Pegangan Tangan Ya Tidak -
selama peluncuran dan pemulihan.

Panggung dilengkapi dengan tabung gas


Silinder dan
6 pernapasan dan pengatur pernapasan darurat jika Ya Tidak -
Pengatur
diperlukan.

PVHO – RUANG
Kapal Tekanan Selam
Peralatan harus dibuat sesuai dengan
1 Pembuatan peraturan dan kode yang diakui dan harus Ya Tidak -
tunduk pada sistem pemeliharaan terencana.
Setiap bejana tekan harus diperiksa dan diuji untuk
mengetahui adanya kerusakan atau kerusakan mekanis
2 Inspeksi Tahunan dan juga harus diperiksa dan diuji setelah perbaikan, Ya Tidak -
modifikasi atau pergantian apa pun dalam waktu 1 tahun
dengan catatan.

Setiap bejana tekan dan pipa harus diuji


kebocoran tekanannya setiap tahunCatatanke
3 Pengujian Tekanan Ya Tidak -
tekanan kerja maksimum yang diijinkan (MA WP)
yang tertera pada papan nama.

213
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Ruang Dekompresi (DDC)


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Memenuhi persyaratan Ruang


1 Sesuai Ya Tidak -
Dekompresi yang terdapat di Bagian 6.
2 Jenis Menjadi twin-lock dan/atau multi-tempat. Ya Tidak -
Memiliki dimensi internal yang cukup untuk
menampung dua orang yang berbaring dalam
3 Dimensi Ya Tidak -
posisi horizontal (kecuali bel selam, kunci transfer,
dan ruang penyelamatan darurat).
Memiliki dimensi internal yang cukup untuk
menampung dua orang yang berbaring dalam
4 Masuk dan Keluar Ya Tidak -
posisi horizontal (kecuali bel selam, kunci transfer,
dan ruang penyelamatan darurat).
Memiliki sarana untuk mengoperasikan semua perangkat
Alat pengunci
5 pengunci jalan yang terpasang dari kedua sisi palka yang Ya Tidak -
Pengoperasian
tertutup, kecuali anjing pengangkut yang cacat.

Memiliki penerangan interior yang cukup untuk


memungkinkan pengoperasian kontrol apa pun dan
6 Penerangan Dalaman Ya Tidak -
memungkinkan observasi visual, diagnosis, atau
perawatan medis.

Memiliki kemampuan visual yang memungkinkan


7 Kemampuan Penglihatan Ya Tidak -
interior dapat diamati dari eksterior.

Memiliki kemampuan tekanan minimal 6 ATA, atau


8 Kemampuan Tekanan kedalaman penyelaman maksimum untuk penyelaman Ya Tidak -
lebih dalam dari 10 ATA.

Mampu mencapai tingkat tekanan udara minimum


9 Tingkat Tekanan 18,3 meter (60 kaki) dan setidaknya 9 meter (30 kaki) Ya Tidak -
per menit setelahnya.

Mampu melakukan tingkat dekompresi 9-10


10 Tingkat Dekompresi Ya Tidak -
meter (30 kaki) per menit.
Memiliki sarana untuk mempertahankan atmosfer di bawah
11 Konsentrasi Oksigen Ya Tidak -
tingkat oksigen 25% berdasarkan volume.

Memiliki sarana untuk mempertahankan atmosfer di bawah


12 Konsentrasi
2
CO 1% setara permukaan karbon dioksida berdasarkan volume. Ya Tidak -

Pasang muffler/peredam suara pada saluran pembuangan dan


13 Muffler atau Peredam Suara Ya Tidak -
saluran pembuangan.

Pasang pelindung hisap pada bukaan saluran pembuangan


14 Penjaga Hisap Ya Tidak -
di dalam setiap kompartemen.

Siapkan perpipaan untuk memastikan sirkulasi yang


15 Pengaturan Perpipaan Ya Tidak -
memadai.

Apakah semua selang fleksibel yang dipasang


16 Selang Fleksibel Ya Tidak -
memenuhi persyaratan butir 6.5: Selang.

Apakah semua penetrasi ditandai dengan jelas sebagai


17 Tanda Penetrasi Ya Tidak -
layanan.

Memiliki perpipaan sesuai dengan kode/peraturan


18 Peraturan Perpipaan yang diakui atau lembaga klasifikasi tempat pipa Ya Tidak -
tersebut dibangun.

214
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Ruang Dekompresi (DDC)lanjutan


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Kalibrasi untuk Kedalaman Miliki kalibrasi setiap pengukur kedalaman dalam waktu 6
19 Ya Tidak -
Mengukur bulan dengan sertifikat.

Miliki alat pelepas tekanan sesuai kode


20 Perangkat pelepas tekanan Ya Tidak -
konstruksi yang diakui.
Tekanan Katup Pelepas Periksa pengaturan tekanan katup pelepas dengan 1
21 Ya Tidak -
Pengujian tahun dengan sertifikat.

Memiliki sistem pernapasan terpasang dengan minimal


satu masker per penghuni per kunci ditambah satu
22 Sistem Pernafasan masker cadangan per kunci. (Dalam sistem satelit, Ya Tidak -
mungkin diperlukan lebih banyak). Untuk DDC, minimal
dua kunci dalam dan dua kunci luar.

Memiliki kemampuan untuk mensuplai campuran pernapasan


Kemampuan Pasokan
23 dengan kecepatan maksimum yang dibutuhkan oleh setiap Ya Tidak -
Gas Pernafasan
penghuni yang melakukan pekerjaan berat (4.5ACFM).

Memiliki katup satu arah pada penetrator


24 Katup satu arah lambung yang menyuplai sistem pernapasan Ya Tidak -
internal (BIBS).
Memiliki sistem komunikasi suara dua arah
antara penghuni dan operator dan juga
Komunikasi antara penghuni lain di kompartemen
25 Ya Tidak -
Sistem terpisah dari PVHO yang sama atau PVHO
yang terpasang. Harus ada sarana
komunikasi sekunder.
Dilengkapi dengan sarana yang tersedia untuk
26 Memadamkan Api Ya Tidak -
memadamkan api.
Saat dipasang, miliki sistem kelistrikan yang dirancang
27 Sistem listrik Ya Tidak -
untuk lingkungan di mana mereka beroperasi.

Knalpot ruang dan BIBS tidak boleh dibuang ke


28 Ruang Pembuangan Ya Tidak -
ruang tertutup.
Ruangan, area umum dan kontrolnya harus memiliki
29 Penerangan Eksternal penerangan yang cukup untuk pengoperasian di malam Ya Tidak -
hari.

Jika lampu eksternal digunakan untuk menerangi ruangan secara


Penumpukan Panas ke
30 internal, lampu tersebut tidak boleh ditempatkan sedemikian rupa Ya Tidak -
Area pandang
sehingga area pandang dapat terkena penumpukan panas.

Komunikasi Jika ruang tersebut terletak jauh dari stasiun


31 Antara Dua kendali selam, harus ada sarana komunikasi Ya Tidak -
Lokasi yang sesuai antara kedua lokasi tersebut.

215
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

PENGUKUR

Alat pengukur yang digunakan dengan peralatan atau sistem penyelaman harus:

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

1 Kesesuaian Cocok untuk tujuan yang dimaksudkan. Ya Tidak -

Saat digunakan untuk menunjukkan kedalaman penyelam:

2 Jangkauan dan Kelulusan Memiliki jangkauan dan kelulusan yang sesuai. Ya Tidak -
Dinilai dalam satuan yang konsisten dengan
3 Konsisten Ya Tidak -
tabel dekompresi yang akan digunakan.

Dikalibrasi ke standar yang diketahui setiap 6


4 Kalibrasi Ya Tidak -
bulan dengan sertifikat.

Dikalibrasi ulang bila terdapat perbedaan yang


5 Perbedaan Ya Tidak -
melebihi 2% dari skala penuh.

Ditandai dengan label, tag atau stiker yang menunjukkan


6 Tanda Kalibrasi tanggal kalibrasi terakhir dan tanggal jatuh tempo, yang tidak Ya Tidak -
akan mengganggu visibilitas skala penuh.

Miliki kalibrasi yang didokumentasikan dalam log


7 Log Kalibrasi Ya Tidak -
peralatan.

Pembatas tekanan Perangkat pembatas tekanan dapat dipasang pada


8 Ya Tidak -
Perangkat pengukur yang bertekanan berlebihan.

PERANGKAT PENJAGA WAKTU

Perangkat yang digunakan untuk memantau waktu pemaparan penyelam di bawah tekanan harus:
Cocok untuk tujuan dan mudah dibaca, serta memiliki
1 Kesesuaian Ya Tidak -
cadangan yang sesuai.

216
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

PERALATAN GAS TERKOMPRESI


Silinder dan Tabung Penyimpanan Gas

Silinder atau tabung gas bertekanan tinggi harus:


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Diproduksi dengan kode atau standar


1 Standar Pembuatan Ya Tidak -
yang diakui.

Bantuan Tekanan Berlebih Dilengkapi dengan alat pelepas tekanan berlebih.


2 Ya Tidak -
Perangkat

Jika dipasang di rak pada kumpulan silinder atau


Perlindungan untuk Katup
3 tabung, pastikan katup dan regulator terlindung dari Ya Tidak -
dan Pengatur
kerusakan akibat benda jatuh.

Diuji secara hidrostatis sesuai dengan pabrikan dan/


Pengujian Hidrostatis
4 atau pihak berwenang, dan diberi stempel dengan Ya Tidak -
dan Stempel
tanggal pengujian.

Diperiksa secara visual secara internal dan eksternal dari


Internal Tahunan dan
5 kerusakan atau korosi dalam waktu 1 tahun jika digunakan di Ya Tidak -
Inspeksi Eksternal
bawah air.

Diberi label sesuai isinya. Tanda peringatan bahaya


6 Label Isi kebakaran harus dipasang di sekitar tempat penyimpanan Ya Tidak -
oksigen.

Disimpan di tempat yang berventilasi baik, terlindung dari


panas berlebih, dan aman dari terjatuh. Tanda peringatan
7 Penyimpanan Ya Tidak -
kebakaran harus dipasang di sekitar tempat penyimpanan
oksigen.

Catatan harus disimpan di tempat yang ditentukan


Isi dan Tekanan mengenai isi dan tekanan setiap silinder, quad atau
8 Ya Tidak -
Catatan bank. Catatan ini harus diperbarui setiap hari saat
sistem sedang digunakan.

217
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

SISTEM PENANGANAN
Umum
Sistem penanganan ditujukan untuk peluncuran atau pemulihan penyelam atau penyelam di antara penyelaman permukaan

lokasi dan lokasi pekerjaan baik bel maupun panggung harus:


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN OPERASI PENYELAM RESPON AUDIT KOMENTAR

Dirancang, diproduksi, dipasang, dan diuji


1 Pembuatan sesuai dengan kode desain, standar, dan Ya Tidak -
peraturan yang berlaku.
Didesain sedemikian rupa sehingga sistem penggerak dan
2 Kesesuaian bukan rem yang mengontrol pengoperasian dalam kondisi Ya Tidak -
normal.

Dilengkapi dengan rem mekanis yang mampu


3 Fungsi Rem menahan 1,25 kali beban kerja winch yang aman. Ya Tidak -

Didesain sedemikian rupa sehingga beban dapat


dihentikan dan dipertahankan pada posisinya jika pasokan
4 Fungsi Rem Ya Tidak -
listrik mati, terputus, dimatikan, atau jika kendali
pengoperasian dilepaskan.

Memiliki kendali yang ditempatkan atau dilengkapi agar


5 Kontrol operator dapat melihat dan mengendalikan operasi Ya Tidak -
pengangkatan.

Setelah pemasangan, perbaikan perubahan, atau


kegagalan apa pun, periksa secara menyeluruh dan
6 Pengujian Fungsi Ya Tidak -
uji fungsi serta beban hingga 1,25 kali beban kerja
aman sistem penyerahan.

Memiliki tali kawat dan perlengkapannya


yang dipasang, diakhiri, dan dipelihara
7 Kawat dan Tali Ya Tidak -
sesuai dengan kriteria desain dan/atau
rekomendasi pabrikan.
Diperiksa secara visual setiap 6 bulan untuk mengetahui adanya kerusakan,
8 Inspeksi Ya Tidak -
penurunan kualitas atau perubahan bentuk.

Diperiksa dan diuji secara berkala sesuai kode dan


9 Sertifikat Ya Tidak -
standar yang berlaku dan diakui.

Memiliki tali kawat dan alat kelengkapan yang


10 Beban Kerja Ya Tidak -
mempunyai nilai 8 kali beban kerja aman sistem.

Pasang pengaturan spooling jika sudut


11 Perangkat Penggulung Ya Tidak -
pandang melebihi 2 derajat.
12 Winch Peringkat Manusia Winch rating manusia telah dilengkapi. Ya Tidak -
Sarana Sekunder dari
13 Sistem sekunder tersedia untuk cadangan. Ya Tidak -
Pemulihan

14 LARS Penyelam Siaga Sistem peluncuran dan pemulihan penyelam siaga. Ya Tidak -

218
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

LAPORAN AUDIT PROGRAM PELATIHAN PENYELAM KOMERSIAL


Bab IV : Tata Cara Pengoperasian

Prosedur Operasi
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Harus ada Panduan Praktik dan Pengoperasian yang


Ya Tidak -
Aman di lokasi penyelaman instruksional.

Manual telah memenuhi persyaratan


Ya Tidak -
ADCI CS.
Manual ini berisi peraturan pemerintah terkait,
Praktik Keselamatan/
1 prosedur keselamatan, daftar periksa, tugas
Panduan Operasi
dan tanggung jawab siswa dan personel Ya Tidak -
pengajar, prosedur dan daftar periksa
peralatan, prosedur darurat, dll.
Manual tersebut berisi pernyataan pasti mengenai
Ya Tidak -
penggunaan obat-obatan atau alkohol.

Mengembangkan dan memelihara daftar kontak


Ya Tidak -
untuk tanggap darurat.

Daftar kontak darurat telah tersedia di


sekolah atau lokasi penyelaman Ya Tidak -
instruksional di lokasi terpencil.
2 Pertolongan darurat Daftar kontak mencakup ruang dekompresi, rumah
sakit, transportasi udara atau darat, dokter selam
Ya Tidak -
panggilan, pusat penyelamatan nasional, dll.

Komunikasi dua arah tersedia di lokasi penyelaman


Ya Tidak -
instruksional sesuai kebutuhan.

Persediaan pertolongan pertama sesuai dan


Ya Tidak -
tersedia untuk jenis operasi yang dilakukan.
Kotak P3K mudah diakses dalam wadah yang
Ya Tidak -
ditandai dengan jelas di lokasi kerja.

Buku panduan pertolongan pertama tersedia di lokasi


3 Pertolongan pertama Ya Tidak -
penyelaman.

Resusitasi/defibrilator manual tipe tas


Ya Tidak -
tersedia di lokasi penyelaman.
Isi kotak P3K memenuhi rekomendasi
Ya Tidak -
ADCI.

219
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Ada rencana penyelaman yang ditetapkan untuk


Ya Tidak -
setiap operasi.

Rencana penyelaman mencakup analisis keselamatan kerja. Ya Tidak -


Rencana penyelaman mencakup penugasan personel,
Ya Tidak -
tugas dan tanggung jawab.
Perencanaan dan
4 Rencana penyelaman termasuk persiapan peralatan
Penilaian Ya Tidak -
operasional.

Rencana penyelaman mencakup prosedur


Ya Tidak -
dekompresi dan prosedur perawatan.

Rencana penyelaman mencakup semua


Ya Tidak -
prosedur darurat.

Ada pertemuan keselamatan yang dilakukan sebelum


Ya Tidak -
operasi penyelaman instruksional.

Selama pertemuan tersebut, siswa diberi pengarahan


Pengarahan Tim
5 tentang tugas-tugas bawah air, prosedur keselamatan dan Ya Tidak -
bahaya apa pun yang terkait dengan operasi bawah air.

Sebelum/sesudah setiap penyelaman, kondisi


Ya Tidak -
fisik penyelam dilaporkan dan dicatat.

Daftar periksa digunakan untuk memastikan bahwa


Inspeksi Sistem,
6 sistem dan peralatan berada dalam kondisi kerja yang Ya Tidak -
Peralatan dan Tol
aman.

Untuk penyelaman yang melebihi 30 MSW/100 FSW,


harus tersedia ruang dan siap digunakan di lokasi Ya Tidak -
penyelaman.
Dekompresi
7 Kemampuan minimum ruang harus tidak
Ruangan Ya Tidak -
kurang dari 6 ATA.
Ruangan tersebut harus berupa ruang
Ya Tidak -
dekompresi dengan kunci ganda.

Siswa penyelam siaga harus ditugaskan untuk setiap


Ya Tidak -
operasi penyelaman.

Sebelum memulai operasi, peralatan pelajar


8 Penyelam Siaga Pelajar penyelam siaga harus diverifikasi sepenuhnya
apakah berfungsi dengan benar dan kemudian Ya Tidak -
dipelihara dalam kondisi tersebut sampai
penyelaman selesai.
Untuk area yang mendukung lalu lintas laut, tampilan
peringatan yang sesuai harus dipasang di dekat lokasi
9 Tampilan Peringatan Ya Tidak -
kerja sehingga memiliki visibilitas menyeluruh.

220
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Prosedur Operasilanjutan
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Persediaan pernapasan cadangan yang dibawa penyelam harus


Ya Tidak -
disediakan untuk semua operasi penyelaman.

Cadangan Pernafasan Pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelam


10
Memasok harus memberikan indikasi positif kepada penyelam bahwa
Ya Tidak -
cadangannya telah diaktifkan (misalnya, alat pengukur, dll.).

Harus ada sistem komunikasi audio dua


arah yang berfungsi dengan baik antara Ya Tidak -
siswa dan instruktur.
11 Komunikasi Harus ada sistem komunikasi audio dua arah
yang berfungsi dengan baik antara instruktur
Ya Tidak -
dan orang lain, seperti operator winch,
master, dll.
Sekolah harus membuat dan memelihara catatan
Ya Tidak -
setiap operasi penyelaman.
12 Catatan Sekolah Menyelam
Isi catatan memenuhi persyaratan ADCI
Ya Tidak -
CS.
Peralatan pelindung yang sesuai dikenakan
Pelindung Pribadi
13 pada saat personel bekerja di lokasi Ya Tidak -
Peralatan
penyelaman.

Menyediakan dokumen tertulis yang mengidentifikasi bahaya


yang terkait dengan setiap langkah pekerjaan dan cara untuk Ya Tidak -
mengurangi potensi bahaya.

Menugaskan orang tertentu untuk bertanggung jawab


menerapkan prosedur keselamatan atau perlindungan Ya Tidak -
yang diperlukan.

JHA harus ditinjau dan diperbarui setiap


Analisis Bahaya Pekerjaan
kali peralatan, produk atau prosedur baru Ya Tidak -
14 (JHA) diperkenalkan ke lokasi kerja.
Tanggung jawab instruktur selam harus
Ya Tidak -
ditetapkan secara tertulis.

Tanggung jawab Pelajar/Penyelam harus


Ya Tidak -
ditetapkan secara tertulis.

Tanggung jawab pelajar/penyelam siaga harus


Ya Tidak -
ditetapkan secara tertulis.

Tanggung jawab Siswa/Tender harus


Ya Tidak -
ditetapkan secara tertulis.

Apakah ada daftar periksa pra-penyelaman yang dapat menunjukkan


Prosedur Keselamatan
15 semua tindakan pencegahan keselamatan telah dilakukan sebelum Ya Tidak -
Daftar periksa
operasi penyelaman?

221
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Prosedur Peralatan Apakah ada daftar periksa pra-penyelaman yang dapat menunjukkan
Ya Tidak -
Daftar periksa bahwa semua peralatan siap beroperasi?

Minimum Apakah personel pengajar penyelam memenuhi


16 Kualifikasi kualifikasi minimum, sebagaimana diuraikan dalam Ya Tidak -
Personil ADCI CS?

Apakah peralatan sekolah memenuhi persyaratan


Peralatan Minimal Ya Tidak -
minimum yang diuraikan dalam ADCI CS?

Kekuatan Genggam Apakah sekolah mempunyai prosedur pengoperasian


17 Ya Tidak -
Peralatan alat-alat listrik genggam?

Apakah sekolah mempunyai prosedur untuk pengelasan dan


18 Pengelasan dan Pembakaran Ya Tidak -
pembakaran bawah air?

Apakah sekolah mempunyai prosedur darurat jika


kehilangan media pernapasan, kehilangan komunikasi, Ya Tidak -
19 Prosedur Darurat dan lain-lain?

Apakah prosedur darurat memenuhi


Ya Tidak -
persyaratan ADCI CS?

222
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

LAPORAN AUDIT PROGRAM PELATIHAN PENYELAM KOMERSIAL


Bab VI: Fasilitas

Ruang kelas
BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 Ruang kelas mempunyai tempat duduk yang memadai Ya Tidak -


2 Ruang kelas mempunyai jumlah meja/meja yang memadai Ya Tidak -
3 Ruang kelas berisi peralatan audio/visual Ya Tidak -
4 Ruang kelas mempunyai penerangan yang cukup Ya Tidak -

Perpustakaan Teknis
Perpustakaan Teknis berisi teks-teks yang diperlukan untuk melengkapi objek
1 Ya Tidak -
pembelajaran

Perpustakaan Teknis berisi materi pelatihan untuk melengkapi tujuan


2 Ya Tidak -
pembelajaran

(Praktis) Fasilitas Pelatihan


1 Fasilitas Dalam Air Ya Tidak -
2 Laberang Ya Tidak -
3 Pengelasan Ya Tidak -
4 Operasi Kamar Ya Tidak -

Bab VII: Staf

Staf Instruksional
Jumlah staf pengajar yang memadai untuk mendukung populasi siswa
1 Ya Tidak -
(disarankan rasio maksimum 20:1)

Instruktur memiliki setidaknya dua tahun pengalaman lapangan penuh waktu


2 Ya Tidak -
dalam penyelaman permukaan komersial

3 Instruktur memiliki sertifikasi Pertolongan Pertama dan CPR terkini Ya Tidak -


4 Instruktur dilatih dalam kebijakan dan prosedur darurat Ya Tidak -

Karyawan kantor

Jumlah staf administrasi yang memadai untuk mendukung populasi


1 Ya Tidak -
siswa dan kebutuhan administrasi

Bab VIII: Kurikulum


Kurikulum sekolah memenuhi atau melampaui persyaratan ANSI/
1 Ya Tidak -
ACDE-01-2009

223
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Bab IX: Peralatan

Pelatihan Praktis (Langsung)


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Peralatan yang digunakan sesuai dengan apa yang akan digunakan mahasiswa di
1 Ya Tidak -
dunia industri

Manual operasional pabrikan tersedia untuk referensi


2 Ya Tidak -
dan ulasan siswa
3 Manual instruksi tersedia untuk referensi dan ulasan siswa Ya Tidak -
Peralatan dan perkakas tersedia untuk perbaikan dan pemeliharaan helm dan
4 Ya Tidak -
masker secara langsung

Peralatan yang akan digunakan di lapangan pada penyelaman kerja tersedia untuk
5 Ya Tidak -
pelatihan langsung

Siswa diberikan pelatihan dengan setidaknya dua jenis helm selam


6 yang umum digunakan di industri, termasuk helm jenis “demand” Ya Tidak -
dan “freeflow”.

Peralatan tersedia untuk pelatihan/penggunaan siswa


1 Kompresor selam Ya Tidak -
2 Ruang dekompresi Ya Tidak -
3 Sistem pasokan air panas Ya Tidak -
4 Rak gas Ya Tidak -
5 Mesin las Ya Tidak -
6 Peralatan pemotongan/pengelasan bawah air Ya Tidak -
7 Alat hidrolik/pneumatik Ya Tidak -
8 Jet air Ya Tidak -
9 Angkat udara Ya Tidak -
10 Proyek rigging dan mekanis bagian atas dan bawah air Ya Tidak -
Peralatan untuk mengajarkan pengoperasian dan pemeliharaan mesin
11 Ya Tidak -
dan kompresor kelautan

Alat pengangkat dan perlengkapan tali-temali lainnya yang umum digunakan dalam industri
12 Ya Tidak -
penyelaman

13 Pusar yang dibuat dengan benar Ya Tidak -


14 Peralatan pelatihan pertolongan pertama dan CPR Ya Tidak -

Bab X: Alat Bantu Pelatihan

Buku dan alat bantu pelatihan berisi informasi terkini dan sesuai
1 Ya Tidak -
untuk masing-masing kursus dan modul

Alat bantu audio-visual dan teknologi komputer yang tepat digunakan untuk
2 Ya Tidak -
melengkapi pengajaran

224
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

Bab XI : Pemeriksaan Fisik


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Semua siswa telah lulus pemeriksaan kesehatan sebelum masuk ke


1 Ya Tidak -
program pelatihan

Persyaratan dan formulir medis ADCI digunakan untuk ujian kebugaran siswa
2 Ya Tidak -
untuk menyelam

Bab XII: Kebugaran Jasmani

Pentingnya kebugaran jasmani ditekankan kepada siswa


1 Ya Tidak -
sepanjang program pelatihan

Bab XIII : Masukan Industri

Siswa dididik tentang kebijakan perekrutan majikan mengenai obat-


1 Ya Tidak -
obatan dan alkohol

Siswa dididik tentang tanggung jawab tender, tender/penyelam,


2 Ya Tidak -
penyelam dan penyelam siaga

Siswa dididik tentang peraturan dan regulasi USCG, OSHA,


3 serta pedoman yang terdapat dalam Standar Konsensus ADCI Ya Tidak -
untuk Penyelaman Komersial dan Operasi Bawah Air

Bab XIV: Keamanan

Keselamatan dan kepatuhan terhadap standar federal, negara bagian,


1 dan negara bagian, serta praktik terbaik industri ditekankan selama Ya Tidak -
program pelatihan

Siswa diinstruksikan bahwa tanggung jawab dasar untuk keselamatan pribadi dan
2 Ya Tidak -
operasional terletak pada masing-masing individu

Bab XV: Dokumentasi


Dokumentasi semua pelatihan yang berhasil diselesaikan harus
1 Ya Tidak -
tersedia bagi siswa (transkrip, diploma, sertifikat)

Bab XVI : Penerbitan Sertifikasi


Penerbitan sertifikasi Tender/Penyelam Tingkat Awal ADCI
1 mematuhi persyaratan Standar Konsensus ADCI (625 jam Ya Tidak -
pelatihan penyelam permukaan komersial formal)

Bab XVII: Kebijakan Narkoba

1 Terdapat program untuk menyediakan tempat kerja yang bebas narkoba dan alkohol Ya Tidak -
2 Kebijakan penyalahgunaan narkoba sangat terlihat dan ditegakkan dengan ketat Ya Tidak -

225
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Inspeksi Penyelaman Saturasi ADCI dan Protokol Daftar Periksa


KOMPLEKS SATURASI
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Apakah yang
Sistem Saturasi
PVHO
1 Diklasifikasikan (Konstruksi Ya Tidak -
Konstruksi
Kode)
Kode?
Sistem Penyelaman Saat Ini
2 Sertifikat Keamanan Ya Tidak -
(persyaratan IMO).

Diuji setiap tahun hingga tekanan kerja maksimum yang diijinkan atau jika
3 Pengujian Ya Tidak -
dilakukan modifikasi terhadap batas tekanan (non-pengelasan).

Pemadaman kebakaran Peralatan dan metode pemadaman kebakaran tersedia untuk Apakah yang
4 Sistem-Eksternal seluruh area kompleks saturasi. Ya Tidak - sertifikasi
Lokasi Kamar tanggal?

A. Diproduksi sesuai dengan standar yang diakui.


Area Pandang Chambers Ya Tidak -
(ASME/PVHO 1).
(Dalam tanggal diperiksa
untuk kegilaan, kejelasan,
B.Tanggal sertifikasi. Ya Tidak -
5
goresan atau apa pun C. Lampu eksternal dipasang sedemikian rupa sehingga tidak merusak port
Ya Tidak -
kerusakan. Luar tampilan.
perlindungan.)
D. Perangkat pelindung area pandang. Ya Tidak -
A. Bebas dari kerusakan dan korosi berlebihan sebagaimana ditentukan
Ya Tidak -
oleh kode konstruksi.

B. Pintu/lubang palka diberi nomor dan diberi label dengan benar. Ya Tidak -
C. Penetrator dilengkapi dengan penghentian kehilangan tekanan. Ya Tidak -
D. Segel dan area/wajah yang menyatu harus bebas dari kotoran dan dalam
Ya Tidak -
kondisi baik.

E. Kunci (med./makanan) dilengkapi dengan sistem pengaman yang saling


bertautan yang dilengkapi dengan alat penjepit yang menahan pintu Ya Tidak -
Kompleks Saturasi kunci bagian luar.
6
(Kondisi Eksternal) F. Semua katup ditandai, diberi label dan bebas dari karat atau korosi. Dirancang,
Ya Tidak -
dibangun, dan sesuai dengan tujuan.

G. Dilengkapi dengan katup pelepas untuk mengatasi tekanan berlebih. Katup ASME yang
Ya Tidak -
dapat ditutup kembali agar sesuai 10% di atas MAWP.

H. Komunikasi dua arah antara kunci med./makanan dan


Ya Tidak -
stasiun kendali selam tersedia.
I. Unit kendali lingkungan (ECU) sesuai dengan tujuannya dan dirancang
Ya Tidak -
untuk memenuhi beban dinamis dan statis.

J. ECU dilengkapi dengan katup satu arah. Ya Tidak -

226
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

KOMPLEKS SATURASIlanjutan.
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

A. Bebas dari kerusakan internal dan korosi berlebihan (lihat


Ya Tidak -
kode konstruksi).

B. Diuji integritas lambung hingga tekanan kerja maksimum yang


Ya Tidak -
diijinkan (merekomendasikan penggunaan 20% He).

C. Semua penetrator lambung gas dilengkapi dengan katup untuk menghentikan


Ya Tidak -
kehilangan tekanan.

D. Segel pada area/permukaan perkawinan harus bebas dari serpihan/


Ya Tidak -
kerusakan dan dalam kondisi operasional.

E. Semua katup ditandai, diberi label dan bebas dari karat atau korosi.
Dirancang, dibuat, dan sesuai dengan tujuan. (misalnya kuningan, atau Ya Tidak -
paduan untuk campuran persentase O).
2

F. Perlindungan yang tepat pada perpipaan untuk semua saluran pembuangan (pelindung isap). Ya Tidak -
G. Diffuser dipasang untuk semua pipa saluran masuk. Ya Tidak -
H. Komunikasi dua arah antara personel penyelam di dalam
setiap kompartemen kompleks saturasi dan stasiun Ya Tidak -
kendali selam.
I. Komunikasi cadangan tersedia (telepon bertenaga suara dengan
Ya Tidak -
tombol panggil atau Growler).

J. BIBS, dilengkapi dengan sistem pembuangan ke laut, tersedia untuk


setiap penyelam di setiap kompartemen, ditambah satu rakitan masker/ Ya Tidak -
selang cadangan untuk cadangan di setiap kompartemen.

Kompleks Saturasi K. Dokumentasi untuk pengujian BIBS sebelum setiap sat run. Ya Tidak -
7
(Kondisi Dalaman) L. Tempat berlabuh yang memadai bagi penyelam (ranjang). Ya Tidak -
M.Pencahayaan internal yang memadai bagi personel untuk mengidentifikasi semua
Ya Tidak -
katup dan peralatan dengan benar.

N. Pencahayaan yang memadai untuk pemantauan visual dan video luar. Ya Tidak -
O. Pintu/palka harus dapat diamankan dan tidak diamankan
Ya Tidak -
dari kedua sisi.
P. Pintu/palka dapat diamankan pada posisi terbuka. Ya Tidak -
Q. Pintu palka diberi label/nomor yang jelas. Ya Tidak -
R. Fasilitas sanitasi yang memadai untuk menampung
Ya Tidak -
penyelam selama saturasi berjalan.
S. Shower dan wastafel tersedia untuk personel penyelam. Ya Tidak -
T. Semua toilet dilengkapi dengan kunci pengaman untuk menyiram. Ya Tidak -
U. Sarana yang tersedia untuk pemadaman kebakaran. (misalnya, alat
Ya Tidak -
pemadam hiperbarik atau sistem bawaan).

V. Pengukur kedalaman internal (caisson) bagi penyelam untuk membaca


Ya Tidak -
kedalamannya saat ini. Masukkan tanggal kalibrasi di bagian keterangan.

W. Unit kendali lingkungan (ECU) dirancang dan sesuai


tujuannya untuk mengendalikan atmosfer bagian dalam Ya Tidak -
kompleks saturasi.
X. Jika memungkinkan, injeksi oksigen ditempatkan pada titik
Ya Tidak -
pelepasan ECU.

227
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

SISTEM PELUNCURAN DAN PEMULIHAN BELL (LARS)


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Berat peralatan
1
untuk diangkat adalah
Ya Tidak -
didokumentasikan untuk keduanya

udara dan di dalam air (bel).

Beban kerja yang aman

(SWL) jelas
2 ditandai pada derek, Ya Tidak -
winch, rangka A atau
davit, dll
A. Mesin derek dinilai dan disertifikasi oleh pabrikan atau badan
Ya Tidak -
kompeten lainnya.
B. Petunjuk pengoperasian dan prosedur darurat ditampilkan dan
Ya Tidak -
tersedia untuk ditinjau oleh operator.
C. Catatan dan dokumentasi pengujian tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
D. Rem utama akan aktif secara otomatis ketika dikembalikan ke
Ya Tidak -
posisi netral atau jika terjadi kehilangan tenaga.
E. Ada rem cadangan sekunder. Ya Tidak -
F. Tuas Pengoperasian ditandai dengan jelas, menunjukkan
Ya Tidak -
semua posisi (naik, turunkan, netral)

G. Tuas pengoperasian kembali ke posisi netral bila


Ya Tidak -
dilepaskan oleh operator winch.
3 Mesin Derek Penunggang Manusia H. Mekanisme kopling memiliki sarana untuk mencegah pelepasan selama
Ya Tidak -
pengoperasian.

I. Sarana tenaga sekunder tersedia untuk pengoperasian


Ya Tidak -
winch.
J. Winch mampu menerima seluruh panjang kawat yang
Ya Tidak -
digunakan.
K. Pelindung winch dipasang pada drum untuk mencegah
Ya Tidak -
tersangkutnya pakaian atau benda lain di dalam mesin.
L. Komponen penggulungan rata adalah bagian dari winch untuk memastikan penggulungan
Ya Tidak -
kawat bel dan kabel winch yang diberi peringkat manusia lainnya secara merata.

M. Kawat dan pusar ditandai pada interval yang ditentukan. Ya Tidak -


N. Alat bantu pernapasan darurat dengan komunikasi
Ya Tidak -
tersedia untuk operator winch.
A. Kabel pengangkat tidak berputar dan dirancang serta sesuai dengan tujuannya. Ya Tidak -
B. Sambungan kabel bel mempunyai alat penahan yang sesuai untuk pin
Ya Tidak -
yang dapat dilepas.
4 Kabel Pengangkat Utama
C. Inspeksi dan pelumasan berkala dilakukan dan
Ya Tidak -
didokumentasikan untuk kabel pengangkat utama.
D. Catatan dan dokumentasi pengujian tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
A. Sarana pemulihan sekunder yang independen tersedia
Ya Tidak -
untuk bel.
Sarana Sekunder dari
5 B. Sarana pemulihan sekunder memiliki kemampuan untuk memposisikan bel di
Pemulihan Ya Tidak -
tempat yang dapat dipasangkan dengan sistem ruang.

C. Winch memenuhi persyaratan berkendara manusia. Ya Tidak -

228
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

SISTEM PELUNCURAN DAN PEMULIHAN BELL (LARS)lanjutan.


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

A. Sistem kawat pemandu dipasang untuk membatasi gerakan


Ya Tidak -
lateral atau rotasi bel di dalam air.
6 Kabel Panduan B. Winch kawat pemandu digunakan sebagai sarana sekunder pemulihan bel. (Jika ya,

semua persyaratan untuk peralatan pengangkat yang dikendarai manusia dan yang Ya Tidak -
diberi peringkat manusia akan berlaku.)

Sistem Lintas Jarak A. Catatan dan dokumentasi pengujian tersedia untuk


Ya Tidak -
(Manajemen ditinjau winch dan tujuannya.
7 mengubah studi untuk memastikan
B. Catatan dan dokumentasi pengujian tersedia untuk tali
operasional yang aman
kawat dan tujuannya. Ya Tidak -
praktik diikuti)
Kompensasi Angkat A. Sistem kompensasi heave dipasang pada sistem peluncuran
Ya Tidak -
(Hal ini hanya diperbolehkan di dan pemulihan (LARS).
8 wilayah dengan kondisi laut atau B. Petunjuk pengoperasian tersedia di stasiun kendali selam.
parameter desain yang ekstrem.) Ya Tidak -

A. Titik pemasangan utama adalah desain yang disetujui dan


Ya Tidak -
diakui industri (pad eye).
9 Angkat Titik Lampiran
B. Terdapat titik pemasangan sekunder pada bel selam. Ya Tidak -
C. Catatan dan dokumentasi pengujian tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
A. Sistem interlock pengaman dipasang pada mekanisme penjepit (bel
Ya Tidak -
10 Penjepit Lonceng dan ruang).

B. Catatan dan dokumentasi pengujian tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -


A. Unit hidrolik dalam kondisi operasional. Ya Tidak -
11 Unit Hidrolik
B. Dokumen pengujian dan pemeliharaan tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
Terdapat rencana, peralatan dan prosedur untuk pemadaman
12 Pemadaman Kebakaran Ya Tidak -
kebakaran di area LARS/sistem penanganan.

LONCENG MENYELAM²
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

A. Lonceng harus dibuat dan dirancang dengan kode atau kelas yang diakui dan sesuai
Ya Tidak -
1 PVHO (Bel) dengan tujuannya.

B. Dokumen pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -


A. Lubang palka memungkinkan akses gratis bagi penyelam atau personel
Ya Tidak -
(bahkan saat beristirahat di dasar laut atau dek).

B. Lubang palka dapat diamankan pada posisi terbuka. Ya Tidak -


2 Menetas
C. Segel pada permukaan kawin bersih dan bebas dari kerusakan. Ya Tidak -
D. Semua segel palka dan permukaan penyegelan harus diperiksa sebelum
Ya Tidak -
diberi tekanan.

A. Dirancang dan sesuai dengan tujuan. Ya Tidak -


B. Sesuai dengan ASME/PVHO 1. Ya Tidak -
3 Area pandang
C. Bebas dari goresan dan retakan. Ya Tidak -
D. Dokumentasi pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -

229
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

LONCENG MENYELAM²lanjutan.
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

A. Sistem pemberat pemberat dirancang untuk mencegah pelepasan yang


tidak disengaja. (Posisi fisik Bell tidak boleh menyebabkan sistem Ya Tidak -
pelepasan pemberat terganggu.)

B. Pemberat dirancang dan dipasang untuk dilepaskan dari


Sistem Pelepasan Ballast
Ya Tidak -
dalam bel.
(CATATAN: Tidak semua bel
4 C. Dua tindakan independen harus dilakukan untuk melepaskan
dilengkapi dengan sistem Ya Tidak -
beban.
pelepasan pemberat.)
D. Fail safe diterapkan pada sistem yang dioperasikan secara
pneumatik atau hidrolik agar tidak terganggu oleh perubahan Ya Tidak -
tekanan internal atau eksternal pada bel.

E. Dokumentasi pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -


Daya Apung Lonceng dan

Stabilitas (Catatan: Tidak semua A. Dokumentasi pengujian daya apung dan stabilitas tersedia untuk
5 Ya Tidak -
lonceng dirancang agar dapat ditinjau.
mengapung.)

A. Informasi pabrikan dan nomor seri terlihat jelas di


Ya Tidak -
bagian luar bel.
B. Anoda terlihat jelas dan dalam kondisi memuaskan. Ya Tidak -
C. Cat dan isolasi dalam kondisi baik. Ya Tidak -
D. Semua penetrator dirancang dan sesuai dengan tujuannya. Ya Tidak -
E. Semua penetrator gas dilengkapi dengan perangkat untuk mencegah
Ya Tidak -
kehilangan tekanan yang sangat besar.

F. Semua penetrator ditandai dengan jelas, menunjukkan fungsinya. Ya Tidak -


G. Semua katup ditandai yang menunjukkan fungsi. Ya Tidak -
H. Manifold darurat tersedia. Ya Tidak -
I. Sambungan gas/air panas darurat (sesuai IMO).
Ya Tidak -

J. Salinan kode penyadapan darurat telah dilampirkan/dipasang


Ya Tidak -
pada bel eksternal.
K. Titik pemasangan pengangkat (mata bantalan) telah dirancang dan
Ya Tidak -
sesuai dengan tujuannya.
6 Lonceng (Eksternal)
L. Terdapat titik pemasangan lift sekunder pada bel selam. Ya Tidak -
M. Dokumen pengujian dan inspeksi untuk titik pemasangan
Ya Tidak -
lift (primer dan sekunder) tersedia untuk ditinjau.
N. Tersedia bahan bakar di kapal dalam jumlah yang cukup (sesuai mandat). Ya Tidak -
O. Dokumentasi pengujian dan inspeksi untuk tabung gas
Ya Tidak -
onboard tersedia untuk ditinjau.
P. Transponder dan strobo dipasang pada bel untuk melacak
Ya Tidak -
lokasinya.
Q. Dokumentasi pengujian dan inspeksi transponder tersedia
Ya Tidak -
untuk ditinjau.
R. Lampu eksternal menerangi bel (disarankan 360 derajat). Ya Tidak -
S. Paket baterai eksternal tersedia dan sesuai dengan tujuannya. Ya Tidak -
T. Dokumentasi pengujian dan inspeksi untuk baterai eksternal
Ya Tidak -
tersedia untuk ditinjau.
U. Dokumentasi pengujian dan pemeliharaan untuk semua pusar
Ya Tidak -
bel tersedia untuk ditinjau.

230
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

LONCENG MENYELAM²lanjutan.
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

A. Volume bel mengakomodasi tingkat pengawakan yang dirancang


Ya Tidak -
menurut kelas dan atau kode konstruksi.

B. Cat dan isolasi internal dalam kondisi baik. Ya Tidak -


C. Semua penetrator gas dan listrik dirancang dan sesuai dengan
Ya Tidak -
tujuannya.

D. Semua penetrator diberi label jelas yang menunjukkan fungsinya. Ya Tidak -


E. Semua katup diberi label yang jelas, yang menunjukkan fungsinya. Ya Tidak -
F. Bell dilengkapi dengan pengukur kedalaman internal dan eksternal. Ya Tidak -
G. Dokumentasi kalibrasi untuk pengukur kedalaman tersedia untuk
Ya Tidak -
ditinjau.

Sistem pemanas H. Bell tersedia untuk penyelam. Ya Tidak -


I. Sistem air panas tersedia untuk penyelam lonceng. Ya Tidak -
J. Sistem untuk memanaskan gas penyelam tersedia. Ya Tidak -
K. Peralatan pemantauan gas untuk menganalisis atmosfer bel
Ya Tidak -
tersedia.
L. Dokumentasi pengujian dan pemeliharaan untuk sistem
Ya Tidak -
pemantauan gas bel tersedia untuk ditinjau.
M.Bell dilengkapi dengan scrubber
2
CO dan tabung cadangan. Ya Tidak -
N. Pencahayaan bel internal yang memadai. Ya Tidak -
O. Semua pipa saluran masuk gas dilengkapi dengan diffuser. Ya Tidak -
Peralatan bertahan hidup penghuni P. Bell. Ya Tidak -
7 Q. Dokumentasi inspeksi dan pemeliharaan peralatan
Lonceng (Internal)
Ya Tidak -
keselamatan penghuni lonceng tersedia untuk ditinjau.
R. Bell menghirup pasokan gas.

1. Tekanan tabung gas dapat dibaca dari bagian dalam


Ya Tidak -
bel.
2. Dokumen pengujian dan inspeksi untuk tabung gas bel
Ya Tidak -
terpasang tersedia untuk ditinjau.
3. Pasokan cadangan gas sekunder tersedia secara mandiri untuk
Ya Tidak -
pelayan dan penyelam.

4. Masker seluruh wajah atau BIBS yang dapat mengakses gas


dari pasokan gas bel primer atau sekunder. Harus tersedia Ya Tidak -
untuk semua penghuni bel.

5. Sistem pemantauan dan pengiriman O yang aman tersedia untuk


2 Ya Tidak -
mencegah penumpukan
2
O berlebih.

S. Komunikasi tersedia antara pengawas penyelaman dan semua


penyelam/pelayan.

1. Komunikasi melalui air tersedia antara bel dan


Ya Tidak -
kontrol selam.
2. Telepon bertenaga suara dengan Growler atau perangkat
pemberi sinyal tersedia untuk komunikasi antara kontrol selam Ya Tidak -
dan penghuni bel.

3. Kode Penyadapan diposting di dalam Bell. Ya Tidak -


T. Sistem pemulihan penyelam yang cedera tersedia di bel
Ya Tidak -
(block-nd-tackle dengan selai cleat).

231
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

LONCENG MENYELAM²lanjutan.
BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

U. Kotak P3K telah dilengkapi dan sesuai dengan tujuannya.

1. Dokumen pemeliharaan kotak P3K bel tersedia


Ya Tidak -
untuk ditinjau.
7 Lonceng (Internal) V. Tempat duduk untuk pelayan dilengkapi dengan tali pengaman. Ya Tidak -
Pusar W.Divers sudah dalam sertifikasi dan layak digunakan. Ya Tidak -
X. Panduan prosedur darurat bel tersedia untuk referensi
Ya Tidak -
oleh penghuni bel.

PUSAT KONTROL DUKUNGAN HIDUP (LSCC)


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Semua manual dan prosedur


1 tertulis tersedia untuk Ya Tidak -
digunakan dan ditinjau.

Log dan lembar lain yang


2 diperlukan tersedia untuk Ya Tidak -
digunakan dan ditinjau.

1. Pencahayaan di LSCC layak digunakan. Ya Tidak -


3 Lingkungan 2. Suasana dan suhu LSCC sesuai dan layak digunakan.
Ya Tidak -

1. Semua komunikasi terprogram. Ya Tidak -


2. Komunikasi dua arah antara LSCC dan seluruh
Ya Tidak -
kompartemen dalam kompleks saturasi.
A. Komunikasi cadangan sekunder tersedia. Ya Tidak -
3. Komunikasi dua arah tersedia antara LSCC dan kontrol
4 Komunikasi Ya Tidak -
penyelaman.
4. Komunikasi dua arah tersedia antara semua kunci
Ya Tidak -
makanan (eksterior) dan LSCC.
5. Tersedia komunikasi dua arah antara LSCC dan
Ya Tidak -
sistem evakuasi darurat (EES).
6. Dokumen pemeliharaan untuk komunikasi tersedia untuk
Ya Tidak -
ditinjau.
1. Panel pendukung kehidupan dilengkapi dengan alat pengukur untuk
Ya Tidak -
memantau kedalaman semua kompartemen di kompleks saturasi.

2. Panel pendukung kehidupan dilengkapi dengan alat pengukur untuk memantau


Ya Tidak -
tekanan pasokan gas.

A. Pengukur dipasang untuk menunjukkan tekanan saluran


5 Pengukur Ya Tidak -
masuk dan juga keluar panel.

B. Katup cross-over panel dirancang dan sesuai dengan


tujuannya serta tidak mengganggu keakuratan Ya Tidak -
pembacaan gas.

C. Alat pengukur diberi label yang jelas dengan tanggal kalibrasi. Ya Tidak -
1. Semua pipa dan katup harus dirancang dan sesuai dengan
Ya Tidak -
tujuannya.
6 Pipa Panel/Katup
2. Dokumen pengujian dan inspeksi untuk pipa dan katup
Ya Tidak -
tersedia untuk ditinjau.

232
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

PUSAT KONTROL DUKUNGAN HIDUP (LSCC)lanjutan.


BARANG KETERANGAN PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1. Penerangan darurat tersedia dan sesuai peruntukannya.


Ya Tidak -

Listrik LSCC 2. Semua peringatan dan label untuk peralatan listrik


7 Ya Tidak -
Peralatan ditampilkan.

3. Dokumentasi pengujian dan pemeliharaan


Ya Tidak -
peralatan listrik LSCC tersedia untuk ditinjau.
1. Sistem pemadam kebakaran untuk LCSS dirancang dan sesuai dengan
Ya Tidak -
Pemadam Kebakaran LSCC tujuannya.
8
Sistem 2. Dokumentasi pengujian dan inspeksi untuk sistem pemadaman
Ya Tidak -
kebakaran LSCC tersedia untuk ditinjau.

1. Kotak P3K tersedia dan sesuai peruntukannya. Ya Tidak -


9 Pertolongan pertama 2. Dokumen pemeliharaan kotak P3K LSCC tersedia
Ya Tidak -
untuk ditinjau.
1. Alat bantu pernafasan darurat yang dilengkapi dengan komunikasi
Ya Tidak -
10 Alat bantu pernapasan tersedia untuk semua personel yang ditugaskan di LSCC.

2. Dokumentasi pemeliharaan dan inspeksi LSCC. Ya Tidak -


1. Alarm kapal dan fasilitas terdengar dan terhubung ke LSCC. Ya Tidak -
2. Alat analisa oksigen dengan alarm tinggi/rendah (audio/visual)
Ya Tidak -
11 Alarm harus dipasang di LSCC.

3. Dokumentasi pengujian dan inspeksi untuk alarm dan


Ya Tidak -
penganalisis oksigen LSCC tersedia untuk ditinjau.
Pemantauan dan perekaman video seluruh kompleks saturasi
12 Pemantauan Video tersedia untuk personel di pusat kendali pendukung Ya Tidak -
kehidupan (LSCC).
1. Alat2 analisa CO dipasang di seluruh kompleks saturasi
Ya Tidak -
dan dipantau di LSCC.
2. Alat analisa CO cadangan
2
primer dipasang di seluruh
Suasana Umum kompleks saturasi dan dipantau di LSCC.
Ya Tidak -
13 dan Suhu
Pemantauan 3. Alat analisa O dipasang di seluruh kompleks saturasi
2 Ya Tidak -
dan dipantau di LSCC.
4. Alat analisa O cadangan primer dipasang di seluruh
2 Ya Tidak -
kompleks saturasi dan dipantau di LSCC.
1. Pasokan gas primer dan sekunder tersedia untuk
Ya Tidak -
semua kompartemen kompleks saturasi setiap saat.
2. Pasokan gas primer dan sekunder diatur secara independen untuk
menyediakan gas pernapasan ke penyelam, bel, dan semua Ya Tidak -
kompartemen ruang.

3. Sistem make-up2 metabolik O harus dirancang dan sesuai dengan


14 Pasokan Gas Sistem Ya Tidak -
tujuannya.

4. Sistem make-up Metabolik O dilengkapi dengan pengaman anti gagal untuk


2 Ya Tidak -
memastikan aliran dan pengiriman yang aman.

5. Terdapat sistem untuk menyalurkan gas pengolahan (melalui


BIBS) ke penghuni bel dan seluruh penghuni di kompleks Ya Tidak -
saturasi.

233
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

LONCENG UTAMA UMBILIK


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 1. Pusar utama dirancang dan sesuai dengan tujuannya. Ya Tidak -


2. Dokumen pengujian dan inspeksi untuk pusar lonceng utama tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
3. Sistem penyebaran pusar bel utama dirancang dan sesuai dengan tujuannya. Ya Tidak -
4. Winch pusar dilengkapi dengan brankas yang menahan pembayaran keluar dari pusar ketika dalam keadaan
Ya Tidak -
diam atau dalam keadaan netral.

5. Dokumen pengujian dan pemeliharaan untuk winch pusar tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
6. Pusar bel utama dipasang pada bel dengan sistem pelepas regangan. Ya Tidak -

SISTEM PEMANASAN PENYELAM


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 Sistem air panas untuk penyelam dirancang dan sesuai dengan tujuannya.

1. Tersedia sistem air panas cadangan sekunder. Ya Tidak -


2. Dokumentasi pengujian dan pemeliharaan tersedia untuk ditinjau (kalibrasi alat ukur,
Ya Tidak -
kelistrikan, bejana tekan, dll.).

3. Kontrol selam memiliki tampilan indikasi suhu air panas yang disuplai ke
Ya Tidak -
penyelam.
4. Sistem alarm dipasang pada sistem untuk mengingatkan kontrol penyelaman jika batas
Ya Tidak -
suhu telah dilanggar (Hi-Lo/audio/visual).

5. Sistem air panas terletak di area yang tidak menimbulkan risiko kebakaran atau
Ya Tidak -
kontaminasi udara pernapasan (kompresor).

6. Sistem air panas dilengkapi dengan baki tumpahan, bila diperlukan. Ya Tidak -
7. Tangki bahan bakar dirancang untuk mengurangi luapan yang tidak disengaja, bila diperlukan. Ya Tidak -
8. Sistem dan prosedur pemadaman kebakaran tersedia jika terjadi kebakaran. Ya Tidak -
9. Dokumentasi pengujian dan pemeliharaan peralatan penekan halus tersedia
Ya Tidak -
untuk ditinjau.

UMBILIK MENYELAM
BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 Pusar selam dirancang dan sesuai dengan tujuannya.

1. Umbilical ditandai dengan benar untuk identifikasi visual dari jumlah yang dibayarkan. Ya Tidak -
2. Pusar penyelam siaga/petugas pelayan lebih panjang dari pada penyelam utama. Ya Tidak -
3. Prosedur pengelolaan bel dan permukaan pusar tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
4. Dokumen pengujian, pemeliharaan dan inspeksi untuk peralatan selam tersedia untuk
Ya Tidak -
ditinjau.

2 Pasokan Gas Darurat yang Dipakai Penyelam (Botol Bailout/Pernafasan Darurat)

1. Pasokan gas darurat yang dialihkan untuk semua penghuni bel. Ya Tidak -
2. EGS dirancang dan sesuai dengan tujuan (durasi EGS minimum 4 menit untuk penyelaman paling
Ya Tidak -
dalam).

3. Semua silinder EGS/SLS ditandai dengan nama dan persentase campuran. Ya Tidak -
4. Dokumen pengujian dan inspeksi untuk silinder /SLS tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
3 Cambuk dan Konektor untuk EGS dan Helm
1. Kelengkapan dan sambungan sesuai dengan tujuannya (seperti yang direkomendasikan oleh pabrikan). Ya Tidak -
2. Dokumen pengujian dan pemeliharaan untuk cambuk dan konektor tersedia untuk
Ya Tidak -
ditinjau.

234
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

KOMPRESOR DAN POMPA


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 Kompresor telah ditentukan dan sesuai dengan tujuannya

1. Kompresor terletak di area yang dapat diakses oleh personel tim penyelam. Ya Tidak -
2. Dokumentasi pengujian, pemeliharaan (filter, dll.) dan pengoperasian untuk semua pompa dan
Ya Tidak -
kompresor tersedia untuk ditinjau.

3. Tersedia sistem dan prosedur pemadaman kebakaran jika terjadi kebakaran. Ya Tidak -
4. Dokumentasi pengujian dan inspeksi untuk peralatan pemadam kebakaran tersedia untuk
Ya Tidak -
ditinjau.

5. Kompresor dilengkapi dengan alat pengaman. Ya Tidak -


A. Sakelar solenoid. Ya Tidak -
B. Katup pelepas. Ya Tidak -
C. Perangkat keselamatan lain yang direkomendasikan atau disediakan oleh pabrikan. Ya Tidak -

PENERIMA UDARA DAN GAS


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Semua penerima udara dan gas dirancang dan diproduksi dengan kode yang diakui dan sesuai untuk tujuan
1 Ya Tidak -
tertentu.

1. Dokumentasi pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -

PERSEDIAAN LISTRIK
BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 Semua perlengkapan dan peralatan listrik dirancang dan sesuai dengan tujuannya. Ya Tidak -
1. Dokumentasi pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -

UNIT PENGENDALIAN LINGKUNGAN EKSTERNAL


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Semua komponen unit pengendalian lingkungan eksternal telah ditetapkan dan sesuai dengan
1 Ya Tidak -
tujuannya.

1. Dokumentasi pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -

235
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

PERALATAN MENYELAM INDIVIDU


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 helm
1. Helm diberi label dengan nomor seri unik (sesuai anjuran pabrikan). Ya Tidak -
2. Helm dirancang dan sesuai dengan tujuannya. Ya Tidak -
3. Dokumen pengujian, pemeliharaan dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -

PENYIMPANAN GAS TEKANAN TINGGI


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1. Gas dalam jumlah yang cukup tersedia untuk lingkup pekerjaan yang akan dilakukan, ditambah persediaan
1 Ya Tidak -
medis dan cadangan darurat lainnya yang diperlukan.

2. Pasokan gas ditempatkan di area dengan risiko kerusakan silinder yang minimal. Ya Tidak -
3. Semua silinder diberi label dengan nama dan persentase isinya. Ya Tidak -
4. Silinder yang mengandung 25% O atau lebih disimpan di tempat yang berventilasi, bebas dari bahaya kebakaran.
2
Ya Tidak -
5. Lokasi tertutup yang mengandung gas HP dilengkapi dengan : Ya Tidak -
A. O penganalisis dengan alarm HI /RENDAH.
2
Ya Tidak -
B. Tanda-tanda bahaya. Ya Tidak -
C. Lampu dan alarm jarak jauh ke anjungan kapal dan kontrol selam. Ya Tidak -
D. Paket udara darurat tersedia. Ya Tidak -
e. Kondisi luar silinder bebas dari karat dan korosi. Ya Tidak -
F. Dokumen pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
G. Tabung gas. Ya Tidak -
H. Bejana tekan. Ya Tidak -
Saya. Pekerjaan katup dan pipa. Ya Tidak -
J. Katup pelepas dan cakram mengeluarkan gas buang ke area aman. Ya Tidak -
k. Penganalisis. Ya Tidak -
aku. Pemadaman kebakaran untuk penyimpanan gas HP. Ya Tidak -
M. Sistem dan prosedur pemadaman kebakaran tersedia di seluruh area penyimpanan gas
Ya Tidak -
HP.

N. Sistem deteksi kebakaran dipasang di area tak berawak dan tertutup di mana gas HP
Ya Tidak -
disimpan.

Hai. Dokumentasi pengujian, pemeliharaan dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
P. Catatan yang diperbarui disimpan mengenai isi dan tekanan setiap silinder atau
Ya Tidak -
bank/kuad gas.
Q. Campuran gas O yang
2
25% atau lebih besar. Ya Tidak -
R. Kompresor dan pompa khusus tersedia untuk campuran ini. Ya Tidak -
S. Katup yang digunakan adalah katup yang bukaannya lambat (jarum atau batang). Ya Tidak -
T. Pipa keras dipasang untuk menyalurkan gas. Ya Tidak -
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

REKLAIM GAS (PENYELAM)²


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 Sistem reklamasi dirancang dan sesuai dengan tujuan. Ya Tidak -


1. Semua helm dan masker yang ditujukan untuk digunakan dengan sistem reklamasi gas dirancang dan sesuai
Ya Tidak -
dengan tujuannya.

2. Kompresor dan pompa yang digunakan sebagai bagian dari sistem reklamasi gas dirancang dan sesuai dengan
Ya Tidak -
tujuannya.

3. Sistem reklamasi gas terletak di pusat kendali penyelaman. Ya Tidak -


4. Alarm Audio/visual Hi/Rendah dipasang pada panel pengambilan gas. Ya Tidak -
5. Prosedur pengoperasian sistem reklamasi gas tersedia di pusat kendali penyelaman. Ya Tidak -
6. Sistem reklamasi gas dilengkapi dengan perangkat kontrol aliran O untuk mencegah melebihi tingkat
2 Ya Tidak -
konsumsi metabolisme yang ditetapkan.

7. Kontrol
2
aliran O dan HeO₂ dilengkapi dengan pengaman jika listrik mati. Ya Tidak -
8. Alat analisa gas: Ya Tidak -
A. O alat analisa dengan alarm tinggi/rendah dipasang pada pasokan hilir ke bel penyelaman di
2 Ya Tidak -
pusat kendali penyelaman.

B. Penganalisis CO dengan alarm tinggi/rendah dipasang pada pasokan hilir ke bel


2 Ya Tidak -
penyelaman di stasiun kontrol penyelaman (sepenuhnya independen dari
2
penganalisis O).

C. Dokumentasi pengujian, pemeliharaan dan kalibrasi untuk semua alat analisa gas tersedia
Ya Tidak -
untuk ditinjau.
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

SISTEM EVAKUASI DARURAT³


(RUANG PENYELAMATAN HIPERBARIK/PERAHU HIPERBARIK YANG DIPROPELASI DIRI)
BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

SISTEM REKLAIM DAN PEMURNIKAN GAS (RUANG)


BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

1 Kantong Gas

1. Kantong untuk pemulihan gas terletak di area yang memungkinkan terjadinya inflasi penuh. Ya Tidak -
2. Alarm dan monitor inflasi berlebih dipasang di pusat kendali penyelaman. Ya Tidak -
3. Katup pelepas atau cakram pecah dipasang untuk mencegah kemungkinan terjadinya inflasi berlebihan pada kantong. Ya Tidak -
4. Dokumentasi pengujian, pemeliharaan dan inspeksi untuk kantong gas, katup pelepas, dan
Ya Tidak -
cakram pecah tersedia untuk ditinjau.

2 Penganalisis
2 2
O dan CO

1. Alat
2
analisa O 2dan CO dipasang pada sistem reklamasi gas untuk ruangan tersebut. Ya Tidak -
2. Dokumentasi pengujian, pemeliharaan dan inspeksi untuk sistem reklamasi ruang
Ya Tidak -
tersedia untuk ditinjau.
Kompresor dan pompa untuk sistem reklamasi gas ruang dirancang dan sesuai dengan
3
tujuannya.

1. Dokumentasi pengujian, pemeliharaan dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -


4. Pekerjaan pipa/Katup

1. Semua katup diberi label dengan jelas. Ya Tidak -


2. Semua katup dapat dioperasikan dan bebas korosi. Ya Tidak -
3. Dokumentasi pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
5 Silinder Berisi Gas Bekas
1. Silinder ditandai dengan jelas. Ya Tidak -
2. Dokumentasi pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau Ya Tidak -
Petunjuk pengoperasian untuk sistem reklamasi ruang tersedia di pusat kendali
6 Ya Tidak -
penyelaman.
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

SISTEM EVAKUASI DARURAT³


(RUANG PENYELAMATAN HIPERBARIK/PERAHU HIPERBARIK YANG DIPROPELASI DIRI)
BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

Buat daftar jenis EES khusus yang dipasang pada sistem. (CATATAN: Sistem bel menyelamtidak bisa
1
digunakan sebagai EES.)

1. EES dirancang dan sesuai dengan tujuan. Ya Tidak -


2. Dokumentasi latihan penerapan untuk EES dan LARS yang berlaku tersedia untuk ditinjau
Ya - TIDAK -
(minimal diperlukan satu penerapan setiap tahun, ADCI CS 6thEd.)
3. EES ditandai dengan jelas sesuai dengan persyaratan internasional, negara bendera, atau
Ya Tidak -
peraturan.
4. EES telah diuji mengambang, sebagaimana diuraikan dalam ADCI CS 6th Ed. (setiap tahun atau ketika
Ya Tidak -
sistem mengalami modifikasi).

5. Terdapat sistem komunikasi suara dua arah kabel khusus antara EES dan
Ya Tidak -
pusat kendali selam.
6. Salinan kode penyadapan darurat dipasang secara permanen di EES baik secara internal
Ya Tidak -
maupun eksternal.

7. Perangkat pencari lokasi adalah:

A. Dilengkapi dengan lampu strobo. Ya Tidak -


B. Dilengkapi dengan suar marabahaya. Ya Tidak -
C. Dilengkapi dengan reflektor radar. Ya Tidak -
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

SISTEM EVAKUASI DARURAT³


(RUANG PENYELAMATAN HIPERBARIK/PERAHU HIPERBARIK YANG DIPROPELASI DIRI)
BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

8. Pasokan gas EES memiliki:

A. O dan gas pendukung kehidupan lainnya yang diperlukan berdasarkan parameter operasional; onboard
2
untuk mendukung jumlah penumpang untuk jangka waktu 72 jam pada tingkat konsumsi oksigen Ya Tidak -
metabolik.

9. Sarana primer dan sekunder untuk menghilangkan CO dari atmosfer EES (misalnya bertenaga baterai
2 Ya Tidak -
dan paru-paru).

10. EES memiliki baterai onboard untuk memenuhi kebutuhan beban listrik selama 72 jam. Ya Tidak -
11. EES mempunyai kotak P3K yang sesuai (berisi tablet mabuk laut) dalam wadah yang sesuai, diberi
Ya Tidak -
tanda dengan jelas dan mudah dijangkau.

12. ESS mampu memindahkan perbekalan dan peralatan di bawah tekanan. Ya Tidak -
13. EES memiliki prosedur tertulis terperinci untuk evakuasi dan penempatan yang tersedia di pusat
Ya Tidak -
kendali penyelaman.

14. Terhubung ke sistem saturasi dan diberi tekanan minimum hingga kedalaman penyimpanan yang
Ya Tidak -
lebih dangkal (selama semua operasi penyelaman atau dekompresi).

15. Sistem kontrol pendukung kehidupan yang kompatibel (LSCS) tersedia dalam waktu 24 jam
(maksimum) dari lokasi EES.

A. LSCS disimpan di lokasi yang berbeda dari sistem saturasi. Ya Tidak -


16. EES LSCS berisi:
A. Komunikasi dua arah dengan EES dan telepon bertenaga suara dengan Growler. Ya Tidak -
B. Panel kontrol gas. Ya Tidak -
C. Gas cocok untuk menjaga kedalaman. Ya Tidak -
D. Gas darurat untuk BIBS. Ya Tidak -
e. Dilengkapi dengan
2
alat analisa
2
O dan CO. Ya Tidak -
F. Salinan prosedur tertulis. Ya Tidak -
17. Harus mempunyai sarana untuk memulihkan dan menarik. Ya Tidak -
18. Tabung gas pada EES diberi label isinya. Ya Tidak -
19. Dokumentasi pengujian dan inspeksi tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
20. EES (Eksternal)
A. Pekerjaan pengecatan bebas dari korosi dan karat. Ya Tidak -
B. Segel pada wajah kawin bersih dan tidak rusak. Ya Tidak -
C. Area pandang bebas retak atau tergores sesuai dengan ASME/PVHO 2. Ya Tidak -
D. Dokumen pengujian dan sertifikasi untuk area pandang tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
e. Semua penetrator berongga dan listrik dirancang dan sesuai dengan tujuannya. Ya Tidak -
F. Katup diberi label dan bebas dari karat dan korosi. Ya Tidak -
21. EES (Internal)
A. Pekerjaan pengecatan bebas dari karat dan korosi. Ya Tidak -
B. Segel pada wajah kawin bersih dan tidak rusak. Ya Tidak -
C. Katup diberi label dan bebas dari karat dan korosi. Ya Tidak -
D. Katup di EES diamankan pada posisi terbuka atau tertutup. Ya Tidak -
e. Semua penetrator diberi label. Ya Tidak -
F. Semua penetrator berongga dilengkapi dengan perangkat untuk mencegah hilangnya tekanan. Ya Tidak -

240
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

SISTEM EVAKUASI DARURAT³lanjutan.


(RUANG PENYELAMATAN HIPERBARIK/PERAHU HIPERBARIK YANG DIPROPELASI DIRI)
BARANG PERSYARATAN TANGGAPAN KOMENTAR

G. Semua saluran masuk gas dilengkapi dengan diffuser. Ya Tidak -


H. EES dilengkapi dengan BIBS tipe overboard-dump untuk setiap penumpang, ditambah satu
Ya Tidak -
cadangan.

Saya. Penerangan cukup memadai untuk pembacaan alat pengukur dan pengawasan dari
Ya Tidak -
luar.

J. Toilet harus dirancang dan sesuai dengan tujuannya, dengan interlock pengaman. Ya Tidak -
k. Pintu / Palka EES:
Saya. Mampu dibuka dari kedua sisi. Ya Tidak -
ii. Mampu diamankan dalam posisi terbuka. Ya Tidak -
aku aku aku. Dilengkapi dengan alat pemerataan tekanan. Ya Tidak -
aku. EES dilengkapi dengan penahan tempat duduk untuk semua penumpang. Ya Tidak -
M. Sistem pemadam kebakaran tersedia untuk memudahkan akses oleh penghuni EES. Ya Tidak -
N. Dokumen pengujian dan inspeksi untuk sistem pemadaman kebakaran EES tersedia
Ya Tidak -
untuk ditinjau.
Hai. Minimal 1 galon air minum tersedia untuk setiap penghuni EES. Ya Tidak -
P. Ketentuan EES disediakan sebagaimana diuraikan oleh IMO. Ya Tidak -
Q. Terdapat prosedur untuk menjaga suhu dan atmosfer yang memadai di
Ya Tidak -
EES.
R. Tersedia cara yang sesuai untuk menghilangkan CO2 dari atmosfer EES setidaknya selama
Ya Tidak -
72 jam.

S. ECU dipasang ke EES.


Saya. ECU mampu memberikan pemanasan, pendinginan, dan scrubbing CO2, kontrol
Ya Tidak -
kelembaban.

T. EES dilengkapi dengan pengukur kedalaman. Ya Tidak -


kamu. Label kalibrasi dan dokumen untuk pengukur kedalaman EES tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
22. Sistem peluncuran dan pemulihan (LARS) untuk EES:

A. Dirancang dan sesuai dengan tujuan, memenuhi persyaratan SOLAS dan kelas. Ya Tidak -
B. Prosedur terperinci dan tertulis untuk EES LARS mudah diakses dan tersedia
Ya Tidak -
untuk ditinjau.
C. LARS dinilai dan mampu menangani EES dan penghuninya. Ya Tidak -
D. LARS cadangan sekunder tersedia. Ya Tidak -
e. Dokumen pengujian, pemeliharaan dan inspeksi untuk LARS tersedia untuk ditinjau. Ya Tidak -
23. Koneksi EES ke kompleks saturasi:
A. Sistem safety interlock dipasang pada mekanisme penjepitan antara flensa EES
Ya Tidak -
dan flensa pada sambungan ke ruang/kompleks saturasi.
B. Dokumen pengujian dan pemeliharaan sistem interlock keselamatan tersedia untuk
Ya Tidak -
ditinjau.

241
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

DAFTAR PERIKSA KESELAMATAN PRA-SELAM ADCI

Silakan cetak atau ketik semua informasi

INFORMASI PERUSAHAAN

NAMA PERUSAHAAN: WAKTU: TANGGAL INSPEKSI:

ALAMAT PERUSAHAAN: KOTA: NEGARA: KODE POS:

NOMOR PEKERJAAN:

LOKASI:

KAPAL/PLATFORM:

ORANG yang Melakukan Pemeriksaan Keamanan

Nama: Judul:

Nama: Judul:

ANGGOTA TIM PENYELAM DAN TUGASNYA

Nama: Judul: Sertifikasi #:

Nama: Judul: Sertifikasi #:

Nama: Judul: Sertifikasi #:

Nama: Judul: Sertifikasi #:

Nama: Judul: Sertifikasi #:

(Semua personel yang ditugaskan ke tim penyelam harus memiliki Kartu Sertifikasi ADCI yang sah)

Beri tanda centang di sebelah setiap item dan catat semua informasi yang berlaku

DOKUMENTASI YANG DIPERLUKAN DI STASIUN PENYELAM

JSA:_____ Tabel/Jadwal DECO:______ Panduan Keselamatan Menyelam: Rencana Penyelaman, EMP, Kontak Darurat dan Informasi: _________
______

Catatan Penyelaman Harian: ________ Kedalaman Terdalam/Kedalaman Maks_______

PERALATAN DAN SISTEM STASIUN PENYELAM

Kotak P3K/ Panduan P3K: _____________


(DIPERLUKAN OLEH ADCI/USCG)

Defibrilator/Resusitasi Manuel Tipe Tas: ___________

Papan belakang: ____________

Peralatan Administrasi Darurat 02: ______________

(DIPERLUKAN OLEH ADCI/USCG)

Udara _____________ HeOշ __________


Gas Pernafasan Primer

242
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 10.3

PERALATAN DAN SISTEM STASIUN PENYELAM TERUS

Kompresor: Cairan / Bahan Bakar / Filter:

Tangki Volume:

Bank/Botol Udara Terkompresi (Udara Siaga)

Tekanan (PSI/Bar) _____________ Periksa Pengiriman dan Aktivasi Gas __________ Katup____________

Pasokan Gas

HeOշ Jumlah Bank/Botol:________ Tekanan Online (PSIG/Bar):________

50/50 Jumlah Bank/Botol:________ Tekanan Online (PSIG/Bar):________

Ya Jumlah Bank/Botol:________ Tekanan Online (PSIG/Bar):________

Udara Jumlah Bank/Botol:________ Tekanan Online (PSIG/Bar):________

dana talangan Udara: _______ HeOշ: ______(%_______)

KOMUNIKASI:______________(Pastikan semua komunikasi terhubung dan diuji)

Komunikasi dua arah di lokasi untuk keadaan darurat: __________ (Diwajibkan oleh ADCI/USCG)

RUANG:UI ___________ SN _____________Dewan Nasional#:______________Dimensi: ____________Tanggal Pembuatan: __________

Semua gas tersambung dan pengiriman diuji: ____________ Atau online: ____________ (PSIG/Bar: ________

BIBS dan cadangan BIBS: _____________ Pasokan gas cadangan siap dikirim: _________

PENGUKUR:

UI_________________ Tanggal Terakhir Diuji: ____________

UI____ Tanggal Terakhir Diuji: ____________

Diuji untuk Kalibrasi: _____________ Memverifikasi Dokumentasi: __________


(Diwajibkan oleh ADCI/USCG) (Diwajibkan oleh ADCI/USCG)

BENDERA ALPHA/BENTUK HARI/LAMPU MALAM: _________(Diwajibkan oleh ADCI/USCG)

TANGGA MENYELAM:____________

Pastikan terpasang dengan aman di kapal/platform dan di lokasi yang aman_____________

Minimal 3 kaki di bawah permukaan air ________________

BEL/TAHAP:_______ (Pastikan semua gas pernapasan dan sistem pengiriman telah diperiksa)

Udara Terkompresi (PSIG/Bar: _________ HeOշ (PSIG/Bar: ________ 50/50 (PSIG/Batang: _________

Rak Kotak / Manifold : __________________ Regulator Pengurang Tekanan: _____________________________

SELANG SELAM/UMBILICAL:____________(Periksa semua selang selam untuk pemasangan, staging, dan kemudahan servis yang benar)

Penyelam Utama: UI________________ ID dan Panjang ________________

243
10.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Penyelam Siaga: UI ________________ ID dan Panjang ________________

SELANG SELAM/UMBILICAL LANJUTKAN:____________(Periksa semua selang selam untuk pemasangan, staging, dan kemudahan servis yang benar)

cambuk dek:

LP Komp ke VT: UI ________________ ID dan Panjang ________________

VT untuk Memfilter: UI ________________ ID dan Panjang ________________

Filter ke Kotak Rak: UI ________________ ID dan Panjang ________________

EGS ke Kotak Rak: UI ________________ ID dan Panjang ________________

Memanfaatkan: ______________(Periksa kemudahan servis)

BAILOUT/REGULATOR: ____________(Pastikan EGS telah diaktifkan pada botol; pemeriksaan bailout dan tekanan selang sebelum air masuk)

Penyelam Utama: UI__________ Tanggal Hidro: ________ VIP________ Tahap Pertama: UI ________ Model & Merek: ________ Tanggal terakhir dilayani: _________

Penyelam Siaga: UI__________ Tanggal Hidro: ________ VIP________ Tahap Pertama: UI ________ Model & Merek: ________ Tanggal terakhir dilayani: _________

LOTO (Kunci Tag Keluar):______________


CATATAN:Topi keras, kacamata keselamatan, sepatu bot berujung baja, dan alat pelampung pribadi yang memadai untuk proyek tersebut diwajibkan oleh ADCI/USCG

Helm & Masker:

Jenis:

Penyelam Utama:

Penyelam Siaga:

KOMENTAR:

Tanda Tangan Orang yang Melengkapi Daftar Periksa Keamanan Formulir Audit Lokasi Penyelaman

Nama: Tanda tangan:

Nama: Tanda tangan:

Nama Penanggung Jawab/Supervisor yang Ditunjuk: (Diwajibkan oleh ADCI/USCG)

Nama DPIC/Pembimbing : Tanda tangan:

Komentar Tambahan oleh Auditor:

244
BAGIAN 11.0

BAHAN REFERENSI

Asosiasi Kontraktor Selam International, Inc.

245
11.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

11.1 DAFTAR ISTILAH


ACFM (acfm)
Kaki kubik aktual per menit. Mengacu pada volume aktual gas yang disuplai ke penyelam, bel, dll., pada tekanan sekitar.

SELALU

Asisten Teknisi Penunjang Kehidupan

Tekanan Sekitar
Tekanan sekitar pada kedalaman (aktual atau simulasi, dalam ruang hiperbarik) yang dialami oleh penyelam, bel, dll.

Campuran Pernapasan yang Sesuai

Campuran pernafasan yang, dengan memperhatikan sistem dan peralatan yang digunakan dalam operasi penyelaman, pekerjaan yang dilakukan dalam operasi tersebut,
dan kondisi di mana serta kedalaman di mana campuran tersebut akan dilakukan, sesuai dalam kandungan dan suhu serta tekanan yang memadai.

Waktu Pendakian

Interval waktu antara meninggalkan dasar saat penyelaman dihentikan dan mencapai permukaan.

ATA (ata)
Suasana mutlak. Tekanan total, termasuk atmosfer, yang dialami oleh penyelam, bel, dll.

ATM (atm)
Satuan atmosfer (atm) setara dengan 14,7 psi atau 760 (mm) air raksa.

Botol Dana Talangan (EGS)

MelihatPasokan Gas Darurat yang Dipakai atau Dibawa Penyelam.

Batang

Satuan tekanan sama dengan 1 atmosfer (atm).

Lonceng (Lonceng Terbuka dan Lonceng Tertutup)

Kompartemen tertutup, bertekanan (bel tertutup) atau tidak bertekanan (bel terbuka juga dikenal sebagai Wet Bell), yang memungkinkan penyelam diangkut
ke dan dari area kerja bawah air dan dapat digunakan sebagai tempat perlindungan sementara selama operasi penyelaman.

tikungan

MelihatPenyakit Dekompresi.

BIBS
Sistem pernapasan bawaan. Sistem gas pernapasan yang dibangun di semua ruang dek dan SDC yang dengannya gas pernapasan darurat atau gas perawatan dapat
disuplai ke penyelam melalui masker atau tudung mulut-hidung.

Waktu Terbawah

Total waktu yang berlalu, diukur dalam menit, dari saat penyelam meninggalkan permukaan saat turun hingga saat penyelam mulai naik.

Sistem Pernafasan

Alat atau peralatan untuk mengalirkan campuran pernapasan yang sesuai.

Tekanan Meledak
Tekanan di mana perangkat penahan tekanan akan gagal secara struktural.

246
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.1

Dibersihkan untuk Layanan Oksigen

Pembersihan peralatan atau sistem untuk memastikan penghapusan semua hidrokarbon dan kontaminan berbahaya lainnya ketika sistem akan digunakan dalam
layanan oksigen. Lihat jugaPembersihan Oksigen.

SSP
Sistem syaraf pusat.

Penyelam Komersial

Seseorang yang telah mengajukan permohonan dan mendapatkan kartu sertifikasi atau dokumen lain yang diakui yang mencerminkan pelatihan formal, pengalaman
lapangan, kinerja di tempat kerja, dan kemampuan individu tersebut.

Kompresor
Mesin yang menaikkan udara atau gas lainnya hingga tekanan di atas 1 atmosfer.

CPR
Resusitasi jantung paru. Kombinasi pernapasan buatan dan sirkulasi buatan.

Silinder
Bejana bertekanan untuk penyimpanan gas.

DDC
Ruang dekompresi dek, PVHO (bejana tekan untuk hunian manusia). Ruang dek yang mampu mengendalikan tekanan dan
depresurisasi.

Dekompresi
Pelepasan dari tekanan atau kompresi mengikuti tabel atau prosedur dekompresi tertentu selama pendakian; naik di dalam air atau mengalami
penurunan tekanan di dalam ruangan.

Ruang Dekompresi Dek


Ruang hiperbarik yang merupakan bagian integral dari sistem penyelaman dalam, terletak pada platform permukaan tempat penyelaman dilakukan.

Ruang Dekompresi
Ruang tertutup yang digunakan untuk menurunkan tekanan secara bertahap sehingga penyelam dapat terpapar dari tekanan bawah air sekitar kembali ke 1 atmosfer.

Jadwal Dekompresi
Profil kedalaman waktu dengan waktu dan kedalaman dasar tertentu, yang penerapannya dihitung untuk mengurangi tekanan pada penyelam dengan aman.

Penyakit Dekompresi (DCS atau DCI)


Suatu kondisi dengan berbagai gejala yang menyebabkan terbentuknya gelembung gas dalam darah atau jaringan lain penyelam selama atau setelah
pendakian atau penurunan tekanan lainnya.

Tabel Dekompresi
Serangkaian jadwal dekompresi dikembangkan dan tersedia dari sumber keahlian yang diakui (seperti Angkatan Laut AS) atau dikembangkan oleh ahli
fisiologi selam terkemuka atas nama perusahaan. Tabel tersebut harus telah diuji dan dievaluasi secara menyeluruh di lapangan sebelum digunakan dalam
praktik operasional.

Desain Tekanan Kerja Sistem


Peringkat tekanan terendah dari semua komponen sistem.

247
11.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Tekanan Diferensial (Delta P)


Terjadi ketika ada pengisapan air, atau ketika air berpindah dari area bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah. Aliran ini mungkin merupakan hasil
pergerakan air karena beratnya sendiri atau proses aktif yang melibatkan mesin bertenaga (misalnya pompa atau pendorong).

Lokasi Menyelam

Kapal atau bangunan lain tempat penyelaman dilakukan dan didukung. Lebih khusus lagi, titik dimana penyelaman sebenarnya dikendalikan.

Stasiun Menyelam

Lokasi dimana operasi penyelaman dikontrol secara langsung. Lokasi ini juga harus mencakup segala perlengkapan bantu atau perlengkapan tambahan yang diperlukan untuk
pelaksanaan operasi penyelaman.

Tim Penyelam

Tender/penyelam, penyelam dan personel pendukung penyelam yang terlibat dalam operasi penyelaman, termasuk pengawas penyelaman.

Lampu Indikator Penyelam

Lampu yang dipasang pada seorang penyelam dengan tujuan untuk menunjukkan posisi penyelam tersebut ketika berada di permukaan air.

Pasokan Gas Darurat yang Dipakai atau Dibawa Penyelam (Bailout)

Gas tersebut wajib dipakai/dibawa oleh penyelam, saat berada di bawah air.

Lonceng Selam

Sistem pendukung bawah air tertambat yang menyediakan layanan pendukung kehidupan dan digunakan untuk mengangkut penyelam.

Tali Kekang Selam

Kombinasi tali pengikat dan pengencang yang digunakan untuk memasang peralatan dan pusar pada penyelam yang dapat dimanfaatkan sebagai titik angkat untuk
mengeluarkan penyelam dari air jika terjadi keadaan darurat.

Operasi Penyelaman

Setiap operasi kerja yang memerlukan beberapa jenis penyelaman atau pekerjaan di bawah air yang melibatkan paparan manusia secara terencana terhadap peningkatan tekanan untuk melakukan

pekerjaan.

Personel Operasi Penyelaman

Setiap anggota tim penyelam yang kegiatannya dijadwalkan secara rutin sesuai kebutuhan untuk melakukan operasi penyelaman di atau dari stasiun penyelaman.

Inspektur Selam
Seorang pengawas atau pengawas penyelaman yang ditunjuk mempunyai tanggung jawab penuh atas keselamatan operasi penyelaman, termasuk tanggung jawab atas keselamatan
dan kesehatan seluruh personel penyelaman.

Pengawas Selam
Seseorang yang, melalui pelatihan, pengalaman, menunjukkan kompetensi, dan sertifikasi, ditunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan operasi
penyelaman, memastikan protokol keselamatan dipatuhi, dan memastikan keselamatan operasi penyelaman secara keseluruhan.

DMT
Teknisi medis penyelam.

DPIC
Penanggung jawab yang ditunjuk.

DPO
Operator posisi secara dinamis. Operator kapal yang diposisikan secara dinamis.

248
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.1

Kapal DP
Kapal yang diposisikan secara dinamis. Sebuah kapal yang, melalui sistem yang dikendalikan komputer, secara otomatis mempertahankan posisi dan arahnya dengan menggunakan
pendorong dan baling-balingnya.

Ruang Kunci Ganda


Ruang dekompresi dek multi-kunci.

Jas Kering

Pakaian selam yang dirancang untuk mengeluarkan air dari permukaan tubuh.

DSV
Kapal olah raga selam.

Pemosisian Dinamis (DP)


Sebuah sistem yang secara otomatis mengontrol posisi dan arah kapal melalui pendorong. Sistem DP tipikal terdiri dari sistem kendali (termasuk
manajemen daya dan kendali posisi), sistem referensi (seperti referensi posisi, arah, dan lingkungan) dan sistem tenaga (termasuk pembangkitan,
distribusi, dan konsumsi daya. Ada banyak tingkat redundansi yang berbeda untuk sistem DP.DP 2 adalah jumlah minimum yang diperlukan untuk
operasi penyelaman.

EES
Sistem evakuasi darurat (yaitu, HRC atau SPHL).

misalnya

Pasokan gas darurat (bailout).

Emboli
MelihatEmboli Gas.

Tabel Tamasya
Dua meja untuk digunakan dengan penyelaman ekskursi saturasi yang membatasi ekskursi ke atas dan ke bawah dan menyediakan zona di mana penyelam
dapat bergerak bebas tanpa memperhatikan jumlah ekskursi atau durasinya tanpa dikenakan penalti dekompresi.

Katup buang
Katup yang mengontrol pembuangan gas dari sumber bertekanan tinggi seperti DDC, helm penyelam, pakaian, sistem daya apung, tangki volume, dll.

FMEA
Mode kegagalan dan analisis efek. Ini adalah metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi mode kegagalan, menentukan dampaknya, dan mengidentifikasi tindakan
untuk memitigasi kegagalan.

WPS (fsw)
Satu kaki air laut. Satuan tekanan di permukaan laut umumnya didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan oleh satu kaki air laut yang memiliki
berat jenis 1,027, dan sama dengan sekitar 0,445 pon per inci persegi.

Emboli Gas
Suatu kondisi yang disebabkan oleh perluasan gas yang masuk dan tertahan di paru-paru saat bernapas di bawah tekanan, dipaksa masuk ke
aliran darah atau jaringan lain selama naik atau dekompresi.

GFCI (GFI)
Pemutus sirkuit gangguan tanah yang dipasang pada sumber daya AC sisi atas yang memiliki stopkontak, yang mana pun dapat dipasang ke kabel bawah air yang
menyuplai daya ke peralatan atau penerangan.

249
11.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

BERBAHAYA

Identifikasi bahaya

Pengurai Helium — Pengurai Ucapan


Perangkat elektronik yang dirancang untuk membuat kata-kata yang diucapkan dalam lingkungan hiperbarik helium dapat dipahami.

Sindrom Saraf Tekanan Tinggi (HPNS)


Sekelompok gejala, termasuk kurangnya koordinasi, gemetar pada ekstremitas, disorientasi, mual, pusing, dan kehilangan kesadaran singkat yang
terjadi pada kedalaman 500 kaki atau lebih.

HPU
Unit tenaga hidrolik.

HIRA
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko

HRC
Ruang penyelamatan hiperbarik.

HRV
Kapal penyelamat hiperbarik (SPHL)

Kondisi Hiperbarik
Kondisi tekanan melebihi tekanan permukaan.

Fasilitas Penerimaan Hiperbarik

Tempat di mana penyelam saturasi yang dievakuasi dapat diangkut dengan aman di bawah tekanan baik di HRC atau SPHL dan dipindahkan di bawah tekanan ke bejana
bertekanan lain yang secara khusus dimaksudkan untuk mendukung dekompresi penyelam.

Hipotermia
Kehilangan panas tubuh yang sangat besar.

JHA (JHA, JHEA, SJA, TRA)


Analisis bahaya pekerjaan. Disebut juga analisis keselamatan kerja, bahaya pekerjaan, analisis evaluasi, dan penilaian risiko tugas.

LARS
Peluncuran dan pemulihan sistem.

Berperahu hidup

Liveboating adalah teknik menyelam di mana seorang penyelam yang diperlengkapi permukaan melakukan pekerjaan di bawah air sementara selangnya dirawat dari
haluan kapal dan ketika kapal dioperasikan secara manual oleh nakhoda kapal dan sedang berjalan menggunakan sistem propulsi utamanya.

Sistem Kontrol Pendukung Kehidupan (LSCS, LSP)

Paket dukungan terbang jauh dengan gas dan fasilitas pendukung kehidupan sistem EES dan/atau dekompresi penyelam saturasi dalam keadaan darurat. Sebuah sistem
yang dirancang untuk mendukung sistem evakuasi darurat yang diterapkan (HRC atau SPHL). Juga dikenal sebagai paket pendukung kehidupan (LSP).

LP
Tekanan rendah (kurang dari 500 PSI).

250
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.1

LSS
Pengawas pendukung kehidupan

LST
Teknisi/operator rak pendukung kehidupan. Bertanggung jawab atas pengoperasian ruang sistem hiperbarik yang aman; melapor kepada supervisor penyelaman.

MOC - Manajemen Perubahan


Suatu proses formal dimana perubahan terhadap prosedur dan/atau kebijakan operasi normal dikelola.

Berjenis
Panel untuk distribusi gas pernapasan penyelam.

Operator Berjenis
Perorangan, seperti LST, pengawas penyelaman, atau penyelam gas campuran, yang ditunjuk untuk melakukan tugas distribusi gas pada operasi penyelaman gas
campuran (HeO₂) yang disuplai permukaan, yang berpengalaman dan terlatih dalam pengoperasian manifold, dan yang tanggung jawab utamanya adalah
mengoperasikan manifold.

Menguasai

Biasanya dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas aset kelautan.

MAWP
Tekanan kerja maksimum yang diijinkan. MelihatTekanan Kerja Maksimum.

Tekanan Kerja Maksimum


Tekanan maksimum yang dapat dikenakan pada perangkat penahan tekanan dalam kondisi pengoperasian.

Kunci medis

Kunci yang terletak di kunci bagian dalam ruang hiperbarik, untuk memudahkan pemindahan perbekalan medis, makanan, atau barang lain antara penghuni
ruangan dan personel di luar.

Penyelaman Gas Campuran (HeO₂)

Teknik penyelaman permukaan di mana penyelam disuplai dengan campuran helium dan oksigen di dasar laut.

MSW
meter air laut.

NDT
Pengujian non destruktif

Penyelaman Nitrox (Udara yang Diperkaya).

Sebuah teknik menyelam di mana penyelam diberikan campuran nitrogen dasar, ditambah oksigen lebih dari 21%.

Menyelam tanpa dekompresi

Penyelaman yang melibatkan kedalaman dan waktu yang dangkal dan cukup singkat sehingga pendakian dapat dilakukan ke permukaan tanpa penghentian air atau
dekompresi ruang berikutnya.

Katup Satu Arah (Katup Periksa)


Katup periksa satu arah yang dipasang pada sistem fluida atau gas untuk memungkinkan aliran dalam satu arah saja. Semua helm selam harus memiliki katup satu arah pada saluran
masuk pasokan gas untuk mencegah penurunan tekanan pada helm dan tekanan yang diakibatkannya, jika pasokan gas hilang.

251
11.1 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Pembersihan Oksigen

Proses pembersihan khusus untuk peralatan yang akan digunakan dalam sistem oksigen.

Kompatibilitas Oksigen
Kemampuan suatu zat untuk bersentuhan dengan oksigen tanpa bereaksi.

Toksisitas Oksigen (SSP O )2


Suatu kondisi yang biasanya tidak ditemui kecuali PPO
2
mendekati atau melebihi 1,6 ATA. Namun, bisa ditemui serendah 1,4 ATA.

Toksisitas Oksigen (O Paru) 2


Suatu kondisi dari paparan yang lama hingga peningkatan PPO
2
yang menyebabkan iritasi paru secara langsung. Dapat terjadi pada tabel pengobatan 4, 7, 8, dan juga
melalui pemberian tabel pengobatan 6 secara berturut-turut.

Tekanan Parsial
Bagian dari tekanan gas total yang diberikan oleh konstituen tertentu dari campuran pernafasan.

Penanggung Jawab (Kapten Tongkang - Manajer Instalasi)


Sehubungan dengan kapal/tongkang/struktur, termasuk nakhoda atau orang lain yang diberi tanggung jawab oleh pemilik kapal atau fasilitas, pengoperasiannya, dan
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan orang-orang di kapal.

Pneumofathometer (Kluge - Pneumo)


Alat pengukur kedalaman yang terdiri dari selang ujung terbuka yang dipasang pada penyelam, dengan ujung permukaan dihubungkan ke pasokan gas dan pengukur tekanan
(biasanya ditandai dalam msw). Gauge mengukur tekanan yang diperlukan untuk mengalirkan air ke kedalaman penyelam.

PSIA
Pound per inci persegi absolut (pengukur pon per inci persegi ditambah 1 atmosfer (14,7).

PSI (psi)
Pound per inci persegi. Ekspresi tekanan; misalnya, 1 atmosfer sama dengan 14,7 psi.

PSIG
Pengukur pound per inci persegi (pound per inci persegi absolut dikurangi 1 atmosfer.

PVHO
Bejana tekan untuk hunian manusia.

katup pelepas

Perangkat pelepas tekanan yang mencegah tekanan naik melebihi tingkat yang telah ditentukan.

Tugas beresiko
Proses dimana setiap risiko yang dirasakan diidentifikasi, dievaluasi, dan dinilai, sebelum dimulainya operasi. Temuan dan tindakan akan
didokumentasikan. Penilaian risiko adalah bagian dari proses manajemen risiko.

ROV
Kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh.

252
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.1

Penyelaman Saturasi

Prosedur dimana seorang penyelam secara terus menerus diberikan tekanan sekitar yang lebih besar dari tekanan atmosfer sehingga jaringan
tubuh dan darahnya menjadi jenuh dengan unsur-unsur penyusun gas pernapasan. Setelah tubuh penyelam menjadi jenuh, ia dapat tetap berada
dalam zona tertentu untuk waktu yang tidak terbatas tanpa menimbulkan kewajiban dekompresi tambahan apa pun.

selam
Singkatan dari alat bantu pernapasan bawah air mandiri. Digunakan untuk menggambarkan peralatan di mana udara yang dihirup disalurkan oleh pengatur permintaan
dan dihembuskan ke air sekitar (sirkuit terbuka); pasokan udara dilakukan di punggung penyelam. Terutama digunakan untuk penyelaman yang relatif dangkal dan
berhubungan dengan rekreasi.

SIMOPS
Operasi Serentak

SPHL
Sekoci hiperbarik yang dapat digerakkan sendiri.

SWL
Batas/beban kerja aman.

Meremas

Kurangnya pemerataan antar bagian tubuh atau antara tubuh dengan peralatannya. Kasus yang ekstrim dapat menyebabkan cedera parah atau kematian.

Penyelam Siaga
Penyelam lain yang memenuhi syarat di lokasi penyelaman yang dalam keadaan siap membantu penyelam di dalam air.

Penyelaman dengan Perlengkapan Permukaan

Mode menyelam di mana penyelam menerima gas pernapasannya dari sumber daya di permukaan.

Lembut
Istilah yang diperuntukkan bagi penyelam magang atau pembantu penyelam.

Transfer Di Bawah Tekanan Kunci/Ruang (TUP)


Kunci atau ruang yang memungkinkan perpindahan ke dan dari personel penyelam antara tempat kerja dan ruang hidup (juga disebut ruang dekompresi
dek) tanpa mengganggu penyelam yang sedang tidak bertugas di kompleks. Pemindahan di bawah kunci/ruang bertekanan sangat penting jika terkena
tekanan sekitar dapat mengancam jiwa.

Tabel Perawatan
Profil gas kedalaman, waktu, dan pernapasan yang dirancang untuk menangani penyelam yang mengalami emboli gas atau penyakit dekompresi.

Pusat
Paket selang antara lokasi penyelaman dan penyelam atau bel yang memasok tali penyelamat, gas pernapasan, komunikasi, listrik, dan panas yang sesuai
dengan mode atau kondisi penyelaman. Kamera dan kabel televisi bawah air juga dapat dibawa sebagai bagian komponen pusar atau dapat ditempel atau
diikatkan padanya untuk sementara.

Katup
Perangkat yang memulai, menghentikan atau mengatur aliran cairan atau gas.

Tangki Volume
Bejana bertekanan yang terhubung ke outlet pasokan gas dan digunakan sebagai reservoir gas.

Tekanan Pekerjaan
Tekanan yang dikenakan pada perangkat penahan tekanan pada kondisi pengoperasian normal.

253
11.2 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

11.2 FISIKA DAN RUMUS

PSIG ke PSIA

PSIA = PSIG + 14.7 Bulatkan


ke bilangan bulat berikutnya.

PSIA ke PSIG

PSIG = PSIA – 14.7 Bulatkan


ke bilangan bulat berikutnya.

Kedalaman (fsw) ke PSIG

PSIG = Kedalaman x 0,445


Bulatkan ke bilangan bulat berikutnya.

PSIG ke Kedalaman (fsw)

Kedalaman = PSIG dibagi 0,445


Bulatkan ke bilangan bulat berikutnya.

PSIG ke Suasana Absolut (ATA)


ATA =(PSIG+14.7)
14.7
Bawalah dua tempat desimal.

Atmosfer Absolut (ATA) ke PSIG


(ATA – 1) x 14,7 = PSIG

Kedalaman (fsw) ke Atmosfer Absolut (ATA)

ATA =Kedalaman + 33
33
Bawalah dua tempat desimal.

ATA ke Kedalaman (fsw)

ATA – 1 x 33 = Kedalaman (fsw)

Bulatkan ke bilangan bulat berikutnya.

254
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.2

Hukum Dalton (Rumus “T”)


hal

ATAS % Gas

PP = Tekanan Parsial
% = Persen Volume Gas yang
Teridentifikasi ATA = Atmosfer Absolut

Hukum Gay-Lussac

P2 =P1 x T2
T1
Volumenya konstan.
T1 = Suhu Awal (mutlak) T2 =
Suhu Akhir (mutlak) P1 =
Tekanan Awal (mutlak)
P2 = Tekanan Akhir (mutlak)

Hukum Charles

V2 =V1 x T2
T1
Tekanannya konstan.
T1 = Suhu Awal (mutlak) T2 =
Suhu Akhir (mutlak) V1 =
Volume Awal (mutlak)
V2 = Volume Akhir (mutlak)

Hukum Boyles (Hubungan Tekanan/Volume)

DL+33 x OV = NV DA
+ 33
DL= Kedalaman Kiri
DA = Kedalaman Tiba
OV = Volume Asli NV =
Volume Baru

255
11.2 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Hukum Henry

(Hukum Penyerapan dan Kelarutan Gas) PENJELASAN :

• “Jumlah gas tertentu yang akan larut dalam cairan pada suhu tertentu berbanding lurus dengan tekanan parsial gas tersebut.”

• Gas berdifusi dan larut dalam darah karena perbedaan tekanan parsial antara udara yang dihirup dan dihembuskan.

• Gas inert dalam media pernapasan (nitrogen atau helium) akan larut ke dalam jaringan tubuh penyelam saat penyelam turun dan
selama berada di dasar.

• Gas apa pun yang telah terlarut dalam jaringan tubuh penyelam, pada kedalaman dan tekanan tertentu, akan tetap berada di dalam jaringan, selama
kedalamannya tetap terjaga. Saat penyelam mulai naik, semakin banyak gas terlarut yang keluar dari jaringannya. Jika kenaikannya dikontrol,
seperti melalui penggunaan tabel dekompresi, gas terlarut akan dibawa ke paru-paru dan dihembuskan sebelum terakumulasi cukup untuk
membentuk gelembung-gelembung besar di dalam darah atau jaringan.

Hukum Gas Umum (Hubungan Tekanan/Volume/Suhu)


(P1 x V1) − T1 = (P2 x V2) − T2

Derajat Fahrenheit ke Rankine

Rº = Fº + 460º

Derajat Celcius hingga Absolut

Cº + 273º = Derajat Kelvin

Derajat Fahrenheit hingga Celsius

5 x (Fº– 32º) ÷9 = Celsius (membawa 1 tempat desimal)

Derajat Celcius hingga Fahrenheit

(9 x Cº) 5 = 32º = Fahrenheit (bawa 1 tempat desimal)

Rumus Kebutuhan Volume Gas jika Menggunakan Kompresor LP

SCFM = ATA x ACFM x N

Rumus Kebutuhan Volume Gas jika Menggunakan Bank Gas HP

SCF = ATA x ACFM x N x T


SCFM = Kaki Kubik Standar per Menit
SCF = Kaki Kubik Standar
ATA = Atmosfer Mutlak ACFM = Kaki
Kubik Aktual per Menit N = Jumlah
Penyelam
T = Waktu (selalu dinyatakan dalam menit)

Tekanan Manifold Minimum

MMP = D x 0,445 + Tekanan Atas Bawah (OBP ditetapkan


oleh perusahaan atau standar tertentu yang digunakan.)
Bulatkan ke bilangan bulat berikutnya.

256
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.2

Rata-rata Konsumsi Gas Berdasarkan Sedang

Topi Tipe Aliran Bebas (Desco, MK V) 4.5ACFM


Topi Tipe Permintaan (Superlite/Miller) 1.4ACFM
Sistem Pernafasan Bawaan (BIBS) 0,3 ACFM

Campuran Gas Pengolahan (O2/HeO /NO


2
)
22

Kedalaman (fsw) Campuran Gas PPO2


0 – 60 detik 100 % HAI
2
1,00 – 2,81ATA
61 – 165 detik 50/50% HeO atau
2
NO
22
1,42 – 3,00ATA
166 – 225 detik 64/36% HeO 2 2.17 – 2.80ATA

Contoh Menghitung Interval Permukaan


Mencapai permukaan (RS) @ 2305 jam.
Permukaan kiri (LS) @ 0317 WIB. (membawa lebih dari 24 jam)
03.17 WIB dapat dinyatakan, HANYA UNTUK TUJUAN PERHITUNGAN, sebagai jam 27.17. 2717 dikurangi (-) 2305 = 4:12 4 jam.
dan 12 menit.

Menghitung Waktu Perjalanan Dalam Air

1. Kedalaman kiri (ft/m) dikurangi (-) kedalaman tiba (ft/m) = jarak tempuh (ft/m).

2. Jarak yang ditempuh dibagi (±) dengan laju naik/turun = menit (dan/atau persentase menit dalam desimal.
3. Bilangan bulat adalah menit. Desimal adalah persentase menit. Ambil desimal dan kalikan (x) dengan 60 (jumlah detik dalam satu menit). Desimal
kemudian akan diubah menjadi detik sebenarnya.

CONTOH:
215 fsw – 87 fsw = 128 fsw Kecepatan pendakian: 30 fpm
128 fsw 30 fpm = 4,26 (4 menit dan 0,26 atau 26% menit) 26 x 60 =
15,6 detik (dibulatkan ke detik berikutnya) = 16 detik 4 menit dan 16
detik adalah waktu tempuh Anda dari 215' ke 87'

257
11.3 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

DEFINISI FORMULA
ACF Kaki Kubik Sebenarnya

ACFM Kaki Kubik Aktual per Menit


ATAS Suasana Mutlak
ATM Suasana
CFM Kaki Kubik per Menit
D Diameter
FFW Kaki Air Tawar
WPS Kaki Air Laut
FV Volume Banjir
HP Tekanan tinggi

LP Tekanan rendah

MFW Meter Air Tawar


MSW Meter Air Laut
MWP Tekanan Kerja Maksimum
hal Tekanan Parsial
PP0² Tekanan Parsial Oksigen
PPM Bagian Per Juta
PSIG Pound per Meteran Inci Persegi
PSIA Pound per Inci Persegi Mutlak
SCF Kaki Kubik Standar
SCFM Kaki Kubik Standar per Menit
V Volume
W Berat
WP Tekanan Pekerjaan

11.3 SETARA METRIK BAHASA INGGRIS

SETARA TEKANAN
Suasana Bar Pound Per Inci Persegi (PSIG) Kolom Merkurius pada 0̊ C Kolom Air pada suhu 15˚C
1 1.01325 14.696 . 76 meter / 29,92 inci 10.33 MSW / 33.06 FSW
0,986923 1 14.50 . 75 meter / 29,59 inci 10.20 MSW / 32.63 FSW
0,967841 . 98066 14.22 . 73 meter / 28,95 inci 10.00 MSW / 32.00 FSW
. 068046 . 068947 1 . 05 meter /2,03 inci . 70 MSW / 2,25 FSW
1.31579 1.33322 19.33 1 meter / 39,37 inci 13,60 MSW / 43,50 FSW
. 0334211 . 0338639 . 4911 . 0254 meter / 1 inci . 345 MSW / 1,10 FSW
. 09674 . 09798 1.421 . 0735 meter / 2,89 inci 1 MSW / 3,19 WPS
. 002456 . 002489 . 0360 . 0018 meter / 0,0735 inci . 025 MSW / .0812 PSW
. 029487 . 029877 . 4333 . 0224 meter / 0,8822 inci . 304 MSW / .975 FSW
. 030242 . 03064271 . 4444 . 0229 meter / 0,9048 inci . 3126 MSW / 1 FSW

258
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.3

SETARA MASSA
Kilogram gram Ons Pound Ton (pendek) Ton (panjang) Ton (metrik)
1 1000 35.274 2.20462 1.1023x10-3 9.942x10-4 0,001
0,001 1 0,035274 2.2046x10-3 1.1023x10-6 9.842x10-7 0,000001
6.479x10-5 0,6047989 2.2857x10-3 1.4286x10-4 7.1429x10-8 6.3776x10-8 6.4799x10-8
0,0283495 28.3495 1 0,0625 3.125x10-5 2.790x10-5 2.835x10-5
0,453592 453.592 16 1 0,0005 4.4543x10-4 4.5359x10-4
907.185 907185 32000 2000 1 0,892857 0,907185
1016.05 1.016x106 35840 2240 1.12 1 1.01605
1000 106 35274 2204.62 1.10231 0,984206 1

SETARA PANJANG
Sentimeter Meter Kilometer Inci Kaki Yard Memahami mil Mi Bahari.
1 0,01 0,00001 . 3937 . 0328 . 0109 . 005468 6.21x10-5 5.36x10-6
2.54 0,025 2540x10-5 1 . 0833 . 0277 . 01388 1,57x10-5 1,37x10-5
30.48 0,3048 3048x10-4 12 1 . 3333 . 16666 1,89x10-4 1.64x10-4
91.44 0,9144 9.14x10-4 36 3 1 .5 5.68x10-4 4.93x10-4
100 1 0,001 39.37 3.28 1.093 . 5468 6.21x10-4 5.39x10-4
182,88 1.828 . 000182 72 6 2 1 . 00113 9.86x10-4
100.000 1.000 1 39.370 3.280,83 1.093,61 546.8 . 6213 . 5395

160.935 1609.35 1.609 63.360 5.280 1.760 880 1 . 8683

185.325 1853.25 1.853 72.962,4 6.080,4 2.026,73 1.013,36 1.1515 1

SETARA VOLUME DAN KAPASITAS


Sentimeter Kubik Mililiter Liter Inci Kubik Kaki Kubik Yard Kubik Pint Kuart Galon
1 . 99997 9.99x10-4 . 061023 3,53x10-5 1.30x10-6 2.113x10-3 1.056x10-3 2.641x10-4
16.387 16.387 . 016386 1 5.78x10-4 2.14x10-3 . 034632 . 017316 4.329x10-3
28.317 28.316.2 28317 1728 1 . 037037 59.84448 29.9221 7.48052
764.559 764.559 764.53 46.656 27 1 1615.79 807.896 201.974
1,00 1 . 001 . 061025 3,53x10-5 1.308x10-6 2.11x10-3 1.056x10-3 2.641x10-4
1000,03 1.000 1 61.0251 . 0353154 1.308x10-3 2.11342 1.05671 . 264178

473.179 473.166 . 47316 28.875 . 0167101 6.188x10-4 1 0,5 . 125

946.359 946.359 . 9463 57.75 . 0334201 1.237x10-3 2 1 . 25


3.785 3.785 3.785 231 . 133681 49511x10-3 8 4 1

259
11.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

11.4 PERHITUNGAN BAILOUT (Cu. Ft.)

PERHITUNGAN BAILOUT 30 Cu. kaki SILINDER


Pengiriman
Silinder Dapat digunakan Durasi
Nilai cu.ft Silinder Kedalaman tekanan
ATAS
Gas yang Dapat Digunakan
Kedalaman Kedalaman psi volume Kaki kubik gas /
psi
Beberapa menit di
/ mnt dalam psi + 150 psi tekanan
cu.ft botol Kedalaman
reg tekan.

1000 445.00 31.30 1.5 3000 30 595.00 2405.00 24.05 0,51


975 433,88 30.55 1.5 3000 30 583,88 2416.13 24.16 0,53
950 422,75 29.79 1.5 3000 30 572,75 2427.25 24.27 0,54
925 411.63 29.03 1.5 3000 30 561.63 2438.38 24.38 0,56
900 400,50 28.27 1.5 3000 30 550,50 2449.50 24.50 0,58
875 389.38 27.52 1.5 3000 30 539.38 2460.63 24.61 0,60
850 378.25 26.76 1.5 3000 30 528.25 2471.75 24.72 0,62
825 367.13 26.00 1.5 3000 30 517.13 2482.88 24.83 0,64
800 356.00 25.24 1.5 3000 30 506.00 2494.00 24.94 0,66
775 344.88 24.48 1.5 3000 30 494,88 2505.13 25.05 0,68
750 333,75 23.73 1.5 3000 30 483,75 2516.25 25.16 0,71
725 322.63 22.97 1.5 3000 30 472.63 2527.38 25.27 0,73
700 311,50 22.21 1.5 3000 30 461,50 2538.50 25.39 0,76
675 300,38 21.45 1.5 3000 30 450.38 2549.63 25.50 0,79
650 289.25 20.70 1.5 3000 30 439.25 2560.75 25.61 0,82
625 278.13 19.94 1.5 3000 30 428.13 2571.88 25.72 0,86
600 267.00 19.18 1.5 3000 30 417.00 2583.00 25.83 0,90
575 255.88 18.42 1.5 3000 30 405.88 2594.13 25.94 0,94
550 244,75 17.67 1.5 3000 30 394,75 2605.25 26.05 0,98
525 233.63 16.91 1.5 3000 30 383.63 2616.38 26.16 1.03
500 222.50 16.15 1.5 3000 30 372,50 2627.50 26.28 1.08
475 211.38 15.39 1.5 3000 30 361.38 2638.63 26.39 1.14
450 200,25 14.64 1.5 3000 30 350,25 2649.75 26.50 1.21
425 189.13 13.88 1.5 3000 30 339.13 2660.88 26.61 1.28
400 178.00 13.12 1.5 3000 30 328.00 2672.00 26.72 1.36
375 166,88 12.36 1.5 3000 30 316.88 2683.13 26.83 1.45
350 155,75 11.61 1.5 3000 30 305.75 2694.25 26.94 1.55
325 144.63 10.85 1.5 3000 30 294.63 2705.38 27.05 1.66
300 133,50 10.09 1.5 3000 30 283,50 2716.50 27.17 1.79
275 122.38 9.33 1.5 3000 30 272.38 2727.63 27.28 1,95
250 111.25 8.58 1.5 3000 30 261.25 2738.75 27.39 2.13
225 100.13 7.82 1.5 3000 30 250.13 2749.88 27.50 2.34
200 89.00 7.06 1.5 3000 30 239.00 2761.00 27.61 2.61
175 77,88 6.30 1.5 3000 30 227.88 2772.13 27.72 2.93
150 66,75 5.55 1.5 3000 30 216.75 2783.25 27.83 3.35
125 55.63 4.79 1.5 3000 30 205.63 2794.38 27.94 3.89
100 44.50 4.03 1.5 3000 30 194,50 2805.50 28.06 4.64
75 33.38 3.27 1.5 3000 30 183.38 2816.63 28.17 5.74
50 22.25 2.52 1.5 3000 30 172.25 2827.75 28.28 7.50
25 11.13 1.76 1.5 3000 30 161.13 2838.88 28.39 10.77

260
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.4

PERHITUNGAN BAILOUT UNTUK 50 Cu. kaki SILINDER


Silinder Tekanan Pengiriman Dapat digunakan Dapat digunakan Durasi
Nilai cu.ft / Silinder
Kedalaman Kedalaman psi ATAS volume kedalaman psi + 150 psi Gas Kaki kubik gas /
psi
Beberapa menit di
menit
cu.ft reg tekan. tekanan botol Kedalaman

1000 445.00 31.30 1.5 3000 50 595.00 2405.00 40.08 0,85


975 433,88 30.55 1.5 3000 50 583,88 2416.13 40.27 0,88
950 422,75 29.79 1.5 3000 50 572,75 2427.25 40.45 0,91
925 411.63 29.03 1.5 3000 50 561.63 2438.38 40.64 0,93
900 400,50 28.27 1.5 3000 50 550,50 2449.50 40.83 0,96
875 389.38 27.52 1.5 3000 50 539.38 2460.63 41.01 0,99
850 378.25 26.76 1.5 3000 50 528.25 2471.75 41.20 1.03
825 367.13 26.00 1.5 3000 50 517.13 2482.88 41.38 1.06
800 356.00 25.24 1.5 3000 50 506.00 2494.00 41.57 1.10
775 344.88 24.48 1.5 3000 50 494,88 2505.13 41.75 1.14
750 333,75 23.73 1.5 3000 50 483,75 2516.25 41.94 1.18
725 322.63 22.97 1.5 3000 50 472.63 2527.38 42.12 1.22
700 311,50 22.21 1.5 3000 50 461,50 2538.50 42.31 1.27
675 300,38 21.45 1.5 3000 50 450.38 2549.63 42.49 1.32
650 289.25 20.70 1.5 3000 50 439.25 2560.75 42.68 1.37
625 278.13 19.94 1.5 3000 50 428.13 2571.88 42.86 1.43
600 267.00 19.18 1.5 3000 50 417.00 2583.00 43.05 1,50
575 255.88 18.42 1.5 3000 50 405.88 2594.13 43.24 1.56
550 244,75 17.67 1.5 3000 50 394,75 2605.25 43.42 1.64
525 233.63 16.91 1.5 3000 50 383.63 2616.38 43.61 1.72
500 222.50 16.15 1.5 3000 50 372,50 2627.50 43.79 1.81
475 211.38 15.39 1.5 3000 50 361.38 2638.63 43,98 1.90
450 200,25 14.64 1.5 3000 50 350,25 2649.75 44.16 2.01
425 189.13 13.88 1.5 3000 50 339.13 2660.88 44.35 2.13
400 178.00 13.12 1.5 3000 50 328.00 2672.00 44.53 2.26
375 166,88 12.36 1.5 3000 50 316.88 2683.13 44.72 2.41
350 155,75 11.61 1.5 3000 50 305.75 2694.25 44,90 2.58
325 144.63 10.85 1.5 3000 50 294.63 2705.38 45.09 2.77
300 133,50 10.09 1.5 3000 50 283,50 2716.50 45.28 2,99
275 122.38 9.33 1.5 3000 50 272.38 2727.63 45.46 3.25
250 111.25 8.58 1.5 3000 50 261.25 2738.75 45.65 3.55
225 100.13 7.82 1.5 3000 50 250.13 2749.88 45.83 3.91
200 89.00 7.06 1.5 3000 50 239.00 2761.00 46.02 4.34
175 77,88 6.30 1.5 3000 50 227.88 2772.13 46.20 4.89
150 66,75 5.55 1.5 3000 50 216.75 2783.25 46.39 5.58
125 55.63 4.79 1.5 3000 50 205.63 2794.38 46.57 6.48
100 44.50 4.03 1.5 3000 50 194,50 2805.50 46.76 7.73
75 33.38 3.27 1.5 3000 50 183.38 2816.63 46.94 9.56
50 22.25 2.52 1.5 3000 50 172.25 2827.75 47.13 12.49
25 11.13 1.76 1.5 3000 50 161.13 2838.88 47.31 17.95

261
11.4 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

PERHITUNGAN BAILOUT UNTUK 80 Cu. kaki SILINDER


Silinder Kedalaman Tekanan Pengiriman Dapat digunakan Durasi
Nilai cu.ft Silinder
ATAS
Kedalaman Gas yang Dapat Digunakan
Kedalaman psi volume dalam psi + 150 psi reg Kaki kubik gas /
fsw psi
Beberapa menit di
/ mnt tekanan
cu.ft tekan. botol Kedalaman

1000 445.00 31.30 1.5 3000 80 595.00 2405.00 64.13 1.37


975 433,88 30.55 1.5 3000 80 583,88 2416.13 64.43 1.41
950 422,75 29.79 1.5 3000 80 572,75 2427.25 64.73 1.45
925 411.63 29.03 1.5 3000 80 561.63 2438.38 65.02 1.49
900 400,50 28.27 1.5 3000 80 550,50 2449.50 65.32 1.54
875 389.38 27.52 1.5 3000 80 539.38 2460.63 65.62 1.59
850 378.25 26.76 1.5 3000 80 528.25 2471.75 65.91 1.64
825 367.13 26.00 1.5 3000 80 517.13 2482.88 66.21 1.70
800 356.00 25.24 1.5 3000 80 506.00 2494.00 66.51 1.76
775 344.88 24.48 1.5 3000 80 494,88 2505.13 66.80 1.82
750 333,75 23.73 1.5 3000 80 483,75 2516.25 67.10 1.89
725 322.63 22.97 1.5 3000 80 472.63 2527.38 67.40 1.96
700 311,50 22.21 1.5 3000 80 461,50 2538.50 67.69 2.03
675 300,38 21.45 1.5 3000 80 450.38 2549.63 67,99 2.11
650 289.25 20.70 1.5 3000 80 439.25 2560.75 68.29 2.20
625 278.13 19.94 1.5 3000 80 428.13 2571.88 68.58 2.29
600 267.00 19.18 1.5 3000 80 417.00 2583.00 68.88 2.39
575 255.88 18.42 1.5 3000 80 405.88 2594.13 69.18 2.50
550 244,75 17.67 1.5 3000 80 394,75 2605.25 69.47 2.62
525 233.63 16.91 1.5 3000 80 383.63 2616.38 69,77 2.75
500 222.50 16.15 1.5 3000 80 372,50 2627.50 70.07 2.89
475 211.38 15.39 1.5 3000 80 361.38 2638.63 70.36 3.05
450 200,25 14.64 1.5 3000 80 350,25 2649.75 70.66 3.22
425 189.13 13.88 1.5 3000 80 339.13 2660.88 70,96 3.41
400 178.00 13.12 1.5 3000 80 328.00 2672.00 71.25 3.62
375 166,88 12.36 1.5 3000 80 316.88 2683.13 71,55 3.86
350 155,75 11.61 1.5 3000 80 305.75 2694.25 71,85 4.13
325 144.63 10.85 1.5 3000 80 294.63 2705.38 72.14 4.43
300 133,50 10.09 1.5 3000 80 283,50 2716.50 72.44 4.79
275 122.38 9.33 1.5 3000 80 272.38 2727.63 72.74 5.20
250 111.25 8.58 1.5 3000 80 261.25 2738.75 73.03 5.68
225 100.13 7.82 1.5 3000 80 250.13 2749.88 73.33 6.25
200 89.00 7.06 1.5 3000 80 239.00 2761.00 73.63 6.95
175 77,88 6.30 1.5 3000 80 227.88 2772.13 73,92 7.82
150 66,75 5.55 1.5 3000 80 216.75 2783.25 74.22 8.92
125 55.63 4.79 1.5 3000 80 205.63 2794.38 74.52 10.38
100 44.50 4.03 1.5 3000 80 194,50 2805.50 74.81 12.38
75 33.38 3.27 1.5 3000 80 183.38 2816.63 75.11 15.30
50 22.25 2.52 1.5 3000 80 172.25 2827.75 75.41 19.99
25 11.13 1.76 1.5 3000 80 161.13 2838.88 75,70 28.72

262
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.4

PERHITUNGAN BAILOUT UNTUK 120 Cu. kaki SILINDER


Tekanan Pengiriman Dapat digunakan Durasi
Nilai cu.ft Silinder Silinder
ATAS
Kedalaman Gas yang Dapat Digunakan
Kedalaman psi kedalaman psi + 150 Kaki kubik gas /
fsw psi
Beberapa menit di
/ mnt volume cu.ft tekanan
psi reg tekan. botol Kedalaman

1000 445.00 31.30 1.5 3500 120 595.00 2905.00 99,60 2.12
975 433,88 30.55 1.5 3500 120 583,88 2916.13 99,98 2.18
950 422,75 29.79 1.5 3500 120 572,75 2927.25 100,36 2.25
925 411.63 29.03 1.5 3500 120 561.63 2938.38 100,74 2.31
900 400,50 28.27 1.5 3500 120 550,50 2949.50 101.13 2.38
875 389.38 27.52 1.5 3500 120 539.38 2960.63 101.51 2.46
850 378.25 26.76 1.5 3500 120 528.25 2971.75 101,89 2.54
825 367.13 26.00 1.5 3500 120 517.13 2982.88 102.27 2.62
800 356.00 25.24 1.5 3500 120 506.00 2994.00 102,65 2.71
775 344.88 24.48 1.5 3500 120 494,88 3005.13 103.03 2.81
750 333,75 23.73 1.5 3500 120 483,75 3016.25 103.41 2.91
725 322.63 22.97 1.5 3500 120 472.63 3027.38 103,80 3.01
700 311,50 22.21 1.5 3500 120 461,50 3038.50 104.18 3.13
675 300,38 21.45 1.5 3500 120 450.38 3049.63 104.56 3.25
650 289.25 20.70 1.5 3500 120 439.25 3060,75 104,94 3.38
625 278.13 19.94 1.5 3500 120 428.13 3071.88 105.32 3.52
600 267.00 19.18 1.5 3500 120 417.00 3083.00 105,70 3.67
575 255.88 18.42 1.5 3500 120 405.88 3094.13 106.08 3.84
550 244,75 17.67 1.5 3500 120 394,75 3105.25 106.47 4.02
525 233.63 16.91 1.5 3500 120 383.63 3116.38 106,85 4.21
500 222.50 16.15 1.5 3500 120 372,50 3127.50 107.23 4.43
475 211.38 15.39 1.5 3500 120 361.38 3138.63 107.61 4.66
450 200,25 14.64 1.5 3500 120 350,25 3149.75 107,99 4.92
425 189.13 13.88 1.5 3500 120 339.13 3160.88 108.37 5.21
400 178.00 13.12 1.5 3500 120 328.00 3172.00 108,75 5.53
375 166,88 12.36 1.5 3500 120 316.88 3183.13 109.14 5.88
350 155,75 11.61 1.5 3500 120 305.75 3194.25 109.52 6.29
325 144.63 10.85 1.5 3500 120 294.63 3205.38 109,90 6.75
300 133,50 10.09 1.5 3500 120 283,50 3216.50 110.28 7.29
275 122.38 9.33 1.5 3500 120 272.38 3227.63 110.66 7.90
250 111.25 8.58 1.5 3500 120 261.25 3238.75 111.04 8.63
225 100.13 7.82 1.5 3500 120 250.13 3249.88 111.42 9.50
200 89.00 7.06 1.5 3500 120 239.00 3261.00 111.81 10.56
175 77,88 6.30 1.5 3500 120 227.88 3272.13 112.19 11.87
150 66,75 5.55 1.5 3500 120 216.75 3283.25 112.57 13.53
125 55.63 4.79 1.5 3500 120 205.63 3294.38 112,95 15.73
100 44.50 4.03 1.5 3500 120 194,50 3305.50 113.33 18.75
75 33.38 3.27 1.5 3500 120 183.38 3316.63 113.71 23.16
50 22.25 2.52 1.5 3500 120 172.25 3327.75 114.09 30.24
25 11.13 1.76 1.5 3500 120 161.13 3338.88 114.48 43.42

263
264
11.4

PERHITUNGAN BAILOUT SILINDER 7L (METRIK)


Pengiriman

Silinder Silinder Tekanan Dapat digunakan Dapat digunakan Dapat digunakan Durasi Durasi
Silinder Silinder Silinder Silinder
Kecepatan Ltr di Ltr di Silinder mendalam Gas Dapat digunakan Gas Gas Dapat digunakan Menit Menit Durasi
Kedalaman Kedalaman Tekanan Batang Silinder kg/cm2 Silinder Ltr FV Ltr FV Silinder
Batang Ltr/ 300 batang 300 batang Ltr di kg/cm2 Tekanan Gas Ltr/Sil Ltr/Sil Ltr Gas/ di Kedalaman di Kedalaman Beberapa menit di
msw kg/cm2 mutlak Luxfer® Batang Luxfer® kg/cm2 Luxfer® Luxfer® Ltr FV
Minimal Luxfer® Luxfer® 300 batang + 10.54604 Luxfer® Tekanan Luxfer® Luxfer® silinder Luxfer® Luxfer® Kedalaman
S080 S080 S080 106W
S080 S106W kg/cm2 S080 S080 S106W S080 S106W
reg tekan.

300 30.7692 30.1743 31.80 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 41.32 169,77 264.59 1997.80 3113.79 1816.38 1.48 2.30 1.34
290 29.7436 29.1685 30.77 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 40.29 170,79 259.71 2009.87 3056.32 1782.85 1.54 2.34 1.36
280 28.7179 28.1627 29.75 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 39.26 171.82 260,74 2021.94 3068.38 1789.89 1.60 2.43 1.42
270 27.6923 27.1569 28.72 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 38.24 172.84 261.76 2034.01 3080.45 1796.93 1.67 2.52 1.47
260 26.6667 26.1511 27.70 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 37.21 173,87 262.79 2046.08 3092.52 1803.97 1.74 2.63 1.53
250 25.641 25.1453 26.67 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 36.19 174,89 263.81 2058.15 3104.59 1811.01 1.82 2.74 1.60
240 24.6154 24.1394 25.65 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 35.16 175.92 264.84 2070.22 3116.66 1818.05 1.90 2.86 1.67
230 23.5897 23.1336 24.62 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 34.14 176,95 265.86 2082.29 3128.73 1825.10 1,99 2,99 1.74
220 22.5641 22.1278 23.59 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 33.11 177,97 266.89 2094.36 3140.80 1832.14 2.09 3.13 1.83
210 21.5385 21.122 22.57 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 32.08 179.00 267.92 2106.43 3152.87 1839.18 2.20 3.29 1.92
200 20.5128 20.1162 21.54 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 31.06 180.02 268.94 2118.50 3164.94 1846.22 2.31 3.46 2.02
190 19.4872 19.1104 20.52 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 30.03 181.05 269,97 2130.57 3177.01 1853.26 2.44 3.64 2.13
180 18.4615 18.1046 19.49 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 29.01 182.07 270,99 2142.64 3189.08 1860.30 2.59 3.85 2.25
170 17.4359 17.0988 18.47 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 27.98 183.10 272.02 2154.71 3201.15 1867.34 2.75 4.08 2.38
160 16.4103 16.093 17.44 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 26.96 184.12 273.04 2166.78 3213.22 1874.38 2.92 4.34 2.53
150 15.3846 15.0872 16.41 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 25.93 185.15 274.07 2178.85 3225.29 1881.42 3.12 4.62 2.70
140 14.359 14.0813 15.39 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 24.91 186.18 275.09 2190.92 3237.36 1888.46 3.35 4.95 2.89
130 13.3333 13.0755 14.36 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 23.88 187.20 276.12 2202.99 3249.43 1895.50 3.61 5.32 3.11
120 12.3077 12.0697 13.34 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 22.85 188.23 277.15 2215.06 3261.50 1902.54 3.91 5.75 3.36
110 11.2821 11.0639 12.31 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 21.83 189.25 278.17 2227.13 3273.57 1909.58 4.26 6.26 3.65
100 10.2564 10.0581 11.29 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 20.80 190.28 279.20 2239.20 3285.64 1916.63 4.67 6.85 4.00
90 9.23077 9.05229 10.26 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 19.78 191.30 280.22 2251.27 3297.71 1923.67 5.16 7.56 4.41
80 8.20513 8.04648 9.24 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 18.75 192.33 281.25 2263.34 3309.78 1930.71 5.77 8.43 4.92
70 7.17949 7.04067 8.21 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 17.73 193.36 282.27 2275.41 3321.85 1937.75 6.52 9.52 5.55
60 6.15385 6.03486 7.18 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 16.70 194.38 283.30 2287.48 3333.92 1944.79 7.49 10.92 6.37
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

50 5.12821 5.02905 6.16 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 15.67 195.41 284.33 2299,55 3345.99 1951.83 8.79 12.78 7.46
40 4.10256 4.02324 5.13 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 14.65 196.43 285.35 2311.62 3358.06 1958.87 10.60 15.39 8.98
30 3.07692 3.01743 4.11 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 13.62 197.46 286.38 2323.69 3370.13 1965.91 13.31 19.31 11.26
20 2.05128 2.01162 3.08 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 12.60 198.48 287.40 2335.75 3382.20 1972.95 17.84 25.83 15.07
10 1.02564 1,00581 2.06 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 11.57 199.51 288.43 2347.82 3394.27 1979.99 26.87 38.85 22.66
1 0,10256 0,10058 1.13 42.5 207 300 211.081 305.91 12 12 7 2484 3600 2100 10.65 200,43 289.35 2358.69 3405.14 1986.33 49.00 70,74 41.27
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.4

PERHITUNGAN BAILOUT SILINDER 10L (METRIK)


Pengiriman

Tekanan
Dapat digunakan
Silinder mendalam Durasi
Gas
Dapat digunakan
Tekanan Silinder Silinder Silinder
Gas
Kedalaman Kedalaman Kecepatan
Ltr di kg/cm2 Menit
msw Ltr/
Batang
kg/cm2 Mutlak Ltr/Menit Batang kg/cm2 Ltr FV
300 batang + 10.54604 Tekanan di Kedalaman
silinder
kg/cm2Reg
tekan.
300 30.7692 30.1743 31.80 42.5 300 305.91 10 3000 41.32 264.59 2594.83 1.92
290 29.7436 29.1685 30.77 42.5 300 305.91 10 3000 40.29 259.71 2546.93 1,95
280 28.7179 28.1627 29.75 42.5 300 305.91 10 3000 39.26 260,74 2556.99 2.02
270 27.6923 27.1569 28.72 42.5 300 305.91 10 3000 38.24 261.76 2567.05 2.10
260 26.6667 26.1511 27.70 42.5 300 305.91 10 3000 37.21 262.79 2577.10 2.19
250 25.641 25.1453 26.67 42.5 300 305.91 10 3000 36.19 263.81 2587.16 2.28
240 24.6154 24.1394 25.65 42.5 300 305.91 10 3000 35.16 264.84 2597.22 2.38
230 23.5897 23.1336 24.62 42.5 300 305.91 10 3000 34.14 265.86 2607.28 2.49
220 22.5641 22.1278 23.59 42.5 300 305.91 10 3000 33.11 266.89 2617.34 2.61
210 21.5385 21.122 22.57 42.5 300 305.91 10 3000 32.08 267.92 2627.40 2.74
200 20.5128 20.1162 21.54 42.5 300 305.91 10 3000 31.06 268.94 2637.45 2.88
190 19.4872 19.1104 20.52 42.5 300 305.91 10 3000 30.03 269,97 2647.51 3.04
180 18.4615 18.1046 19.49 42.5 300 305.91 10 3000 29.01 270,99 2657.57 3.21
170 17.4359 17.0988 18.47 42.5 300 305.91 10 3000 27.98 272.02 2667.63 3.40
160 16.4103 16.093 17.44 42.5 300 305.91 10 3000 26.96 273.04 2677.69 3.61
150 15.3846 15.0872 16.41 42.5 300 305.91 10 3000 25.93 274.07 2687.74 3.85
140 14.359 14.0813 15.39 42.5 300 305.91 10 3000 24.91 275.09 2697.80 4.12
130 13.3333 13.0755 14.36 42.5 300 305.91 10 3000 23.88 276.12 2707.86 4.44
120 12.3077 12.0697 13.34 42.5 300 305.91 10 3000 22.85 277.15 2717.92 4.79
110 11.2821 11.0639 12.31 42.5 300 305.91 10 3000 21.83 278.17 2727.98 5.21
100 10.2564 10.0581 11.29 42.5 300 305.91 10 3000 20.80 279.20 2738.04 5.71
90 9.23077 9.05229 10.26 42.5 300 305.91 10 3000 19.78 280.22 2748.09 6.30
80 8.20513 8.04648 9.24 42.5 300 305.91 10 3000 18.75 281.25 2758.15 7.03
70 7.17949 7.04067 8.21 42.5 300 305.91 10 3000 17.73 282.27 2768.21 7.93
60 6.15385 6.03486 7.18 42.5 300 305.91 10 3000 16.70 283.30 2778.27 9.10
50 5.12821 5.02905 6.16 42.5 300 305.91 10 3000 15.67 284.33 2788.33 10.65
40 4.10256 4.02324 5.13 42.5 300 305.91 10 3000 14.65 285.35 2798.39 12.83
30 3.07692 3.01743 4.11 42.5 300 305.91 10 3000 13.62 286.38 2808.44 16.09
20 2.05128 2.01162 3.08 42.5 300 305.91 10 3000 12.60 287.40 2818.50 21.52
10 1.02564 1,00581 2.06 42.5 300 305.91 10 3000 11.57 288.43 2828.56 32.38
1 0,10256 0,10058 1.13 42.5 300 305.91 10 3000 10.65 289.35 2837.61 58,95

265
11.5 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

11.5 BAGAN REFERENSI KONDISI MEDIS

MEDIS
MENYEBABKAN PENCEGAHAN GEJALA PERLAKUAN
KONDISI
MEREMAS G - Ruang berisi gas R Tetap terdepan dalam menghadapi tekanan Tergantung pada jenis Tergantung pada jenis
- Dinding kaku pemerasan. pemerasan.
Kerusakan terjadi pada jaringan
A - Pers sekitar. ubah V -
yang tidak bertekanan dengan
Penetrasi pembuluh darah
tekanan sekitar
E - Ruang tertutup
HIPOKSIA - Kegagalan pasokan udara - Analisis gas. C - Sianosis (kebiruan Di dalam air:

- Penyelam kehilangan corong - Susunan silinder. kulit)


Defisiensi
²
O pada Lakukan darurat
- Obstruksi atau pembatasan - Prosedur check-out I - Denyut nadi meningkat L -
jaringan tubuh prosedur rig/helm.
jalan napas sebelum menyelam. Kurangnya kontrol otot L -
- O pada media pernapasan
2
- Pantau sensor
2
O Kurangnya konsentrasi I - Permukaan:

penyelam tidak mencukupi selama penyelaman. Ketidakmampuan melakukan


100% O dengan masker.
- Ventilasi dalam ruangan tidak tugas-tugas rumit 2

memadai W- Kelemahan CPR jika perlu.


- O turun
²
di bawah 0,16 ATA L - Hilangnya kesadaran D
Transportasi ke medis
- Mengantuk
fasilitas.

HIPERKAPNIA - Lewati pernapasan - Ikuti sebelum menyelam. I - Peningkatan pernapasan C Di dalam air:

(Toksisitas
²
CO) - Bekerja berlebihan di - Kecepatan kerja sedang. - Kebingungan - Beritahu bagian atas.

kedalaman - Hindari melewatkan pernapasan. H - Sakit kepala - Menurunkan tingkat kerja.


Kelebihan CO ² - Perlengkapan/helm - Hindari bernapas berlebihan I - Ketidakmampuan - Bernapaslah dengan normal.
terbentuk di dalam darah
pernapasan berlebih Peralatan selam. berkonsentrasi L - Hilangnya - Ikuti EP
- Paru-paru tidak memadai kesadaran D - Mengantuk - Batalkan penyelaman (jika perlu).

ventilasi - Carilah perhatian medis.


- Kerusakan peralatan
Permukaan:

- Hapus penyelaman
Aparat.
- Neuro untuk mengesampingkan USIA.

- 100% O dengan masker.


2
- Transportasi ke fasilitas
medis.

NARKOSIS NITROGEN Terutama karena Penghindaran yang berlebihan C - Kebingungan - Naik di atas kedalaman
HAI
2
toksisitas; nitrogen tekanan parsial dari L - Kurangnya kepedulian terhadap pekerjaan permulaan
Perasaan narkotika yang
adalah gas inert yang tidak nitrogen. atau keamanan - Biasanya akan terselesaikan di
disebabkan oleh paparan
digunakan atau dimetabolisme A - Kebodohan yang nyata :01.
gas inert pada sistem saraf; Batasi kedalaman.
oleh tubuh S - Perasaan sejahtera I -
biasanya dimulai
Lakukan penyelaman. Gangguan penilaian
sekitar 4 ATA
BAGIAN DALAM TELINGA - Flu biasa - Jangan melakukan manuver - Vertigo - Mungkin akibat
BAROTRAUMA (IEB) - Anatomi tidak normal valsava yang kuat. - Gangguan pendengaran AGE.
- Disfungsional - Dilarang menyelam karena pilek. - Nistagmus - Hindari mengejan.
Telinga bagian dalam tidak
saluran Eustachius - Tetap terdepan dalam - Mual/muntah - Transportasi ke fasilitas
mengandung gas dan tidak
- Hidung meler, kepala dingin menghadapi tekanan. - Ketidakseimbangan medis.
terkena barotrauma. Namun,
atau tersumbat - Pelatihan yang tepat. - Menderu tinitus
terletak di sebelah telinga tengah
- JENIS: jendela pecah - Gejala MEB akan
dan dipengaruhi oleh kondisi yang
bulat, jendela oval Hadir.
sama yang menyebabkan
pecah, perpindahan cairan secara
TELINGA TENGAH
tiba-tiba di telinga bagian dalam,
BAROTRAUMA
pendarahan ke bagian dalam

telinga

266
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.5

MEDIS
MENYEBABKAN PENCEGAHAN GEJALA PERLAKUAN
KONDISI
TELINGA TENGAH - Flu biasa - Dilarang menyelam karena pilek. - Rasa penuh atau nyeri pada telinga - Beritahu bagian atas.

BAROTRAUMA - Anatomi tidak normal - Tetap terdepan dalam - Sedikit darah menetes - Hentikan perjalanan, naik/
- Disfungsional menghadapi tekanan. dari mulut/nasal via turun beberapa meter.
Jenis barotrauma (MEB)
saluran Eustachius - Pelatihan yang tepat. rongga tuba eustachius - Mencoba untuk membersihkan.
yang paling umum
- Hidung meler, kepala dingin, - Gangguan pendengaran ringan - Batalkan penyelaman jika Diperlukan.

atau hidung tersumbat

TELINGA EKSTERNAL - Impaksi lilin - Tarik tudung jas basah dari wajah - Pembengkakan saluran - Transportasi ke fasilitas
BAROTRAUMA - Kap jas basah yang ketat untuk memungkinkan air masuk dan - Kemungkinan pendarahan medis.
- Infeksi telinga memberi tekanan. - Rasa sakit yang luar biasa di
Terjadi jika eksternal
- Jangan menyelam jika mengalami salurannya
saluran pendengaran tersumbat
infeksi telinga.

- Jangan gunakan penyumbat telinga.

KARBON MONOKSIDA - Asupan kompresor - Lakukan pemeriksaan sebelum - Sesak di seluruh - Jauhkan pasien dari
(CO) TOKSISITAS angin knalpot menyelam dengan benar. dahi paparan CO.
- Kompresor yang tidak tepat - Asupan kompresor - Sakit kepala - Neuro untuk mengesampingkan USIA.
Diproduksi sebagai hasil
minyak terletak jauh dari - Mual - 100% HAI.2
pembakaran Hidrokarbon yang
- Sistem kompresor udara knalpot mesin. - Kebingungan - Transportasi ke fasilitas
tidak sempurna
rusak - Perawatan kompresor - Muntah medis
yang benar.
SSP HAI2 TOKSISITAS - Parsial yang berlebihan VENTID - C - Mati HAI.
2
tekanan biasanya tidak V - Gangguan penglihatan E - - Tunggu hingga gejala
Sistem syaraf pusat
ditemui kecuali Telinga berdenging atau menderu mereda.
toksisitas oksigen
pendekatan
2
PPO N - Mual - Tunggu :15.
atau melebihi 1,6 ATA. T- Kesemutan/berkedut - Kembali ke 2O pada titik
Namun, bisa saja Saya - Iritabilitas gangguan.
ditemui serendah D - Pusing - Insiden lebih lanjut
1,4 ATA. C - Kejang berkonsultasi dengan CDP.

USIA - Paru-paru mengembang secara berlebihan, - Nafas normal. - Ketidaksadaran - Segera


terjadi ruptur alveolar, dan - Jangan pernah menahan nafas saat - Kelemahan Kompresi ulang.
Cedera menyelam paling
udara dipaksa masuk ke pendakian. - Kelumpuhan - Selesaikan ujian neuro.
serius; pecahnya alveolar
dalam kapiler sistem arteri. - Jika kehabisan udara, hembuskan napas saat - Mati rasa - 100% HAI.2
dengan gelembung udara
Gelembung-gelembung ini pendakian. - Telinga berdenging/menderu - Transportasi ke fasilitas
memasuki kapiler paru-paru
dibawa ke sisi kiri jantung - Penglihatan kabur medis di bawah 1.000 kaki di
dan berjalan ke jantung dan
dan dipompa keluar arteri. - Pusing atas permukaan laut
kemudian didistribusikan
Gelembung yang - Kelelahan - Jika pasien merasa lega
seluruh tubuh
menumpuk di area sempit - Kesemutan/berkedut saat memasuki ruangan,
membuat aliran darah Gejala neurologis apa pun yang obati kelainan aslinya.
terhambat. Semua jaringan muncul dalam :10 pertama setelah - Hubungi dokter selam
di luarnya kekurangan muncul ke permukaan setelah bersertifikat.
darah dan menjadi hipoksia. menyelam dianggap sebagai tanda

Kerusakan AGE oleh petugas non-medis.

dan gejalanya tergantung


pada lokasi penyumbatan. Otak

adalah tempat paling penting

bagi gelembung

PARU Terjadi dalam waktu lama C - Batuk, B parah - - Hentikan O Gunakan.


2
HAI
2
TOKSISITAS paparan meningkat Nafas; sesak S - Nyeri - Konsultasikan dengan dokter selam

PPO , 2menyebabkan iritasi dada substernal bersertifikat.

paru langsung; dapat


terjadi selama pengobatan
tabel 4,7,8 dan TT6
berturut-turut

267
11.6 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

MEDIS
MENYEBABKAN PENCEGAHAN GEJALA PERLAKUAN
KONDISI
SUBKUTAN Hasil perluasan gas - Rasa “Rice Krispies” di - Pemeriksaan neuro untuk menyingkirkan

EMPISEMA yang bocor dari leher USIA.

mediastinum ke - Perubahan suara - 100% HAI.2


jaringan subkutan - Gejala mediastinum - Konsultasikan dengan dokter selam

leher mungkin ada bersertifikat.

- Perasaan kenyang - Transportasi ke fasilitas


- Kesulitan menelan medis.

MEDIASTINAL Gas memuai dan - Nyeri dada di belakang - Pemeriksaan neuro untuk menyingkirkan

EMPISEMA memaksa gas lepas tulang dada USIA.

jaringan mediastinum - Nyeri dapat memburuk dengan - 100% HAI.2


di tengah dada inspirasi yang dalam, - Konsultasikan dengan dokter selam

batuk atau menelan bersertifikat.

- Sesak hingga nyeri tumpul - Transportasi ke fasilitas


ringan hingga sedang medis.

DCS TIPE II - Variasi individu - Variasi individu - Ketidaksadaran - Lengkapi Neuro untuk

- Olahraga berlebihan saat - Olahraga berlebihan saat - Kelemahan mengesampingkan USIA

bekerja bekerja - Kelumpuhan - Segera


- Cedera sebelumnya - Cedera sebelumnya - Mati rasa kompresi ulang
- Dingin, selama - Dingin, selama - Telinga berdenging/menderu - 100% HAI 2
dekompresi dekompresi - Penglihatan kabur - Hubungi dokter selam
- keracunan
2
CO - keracunan
2
CO - Pusing bersertifikat
- USIA - USIA - Kelelahan - Transportasi ke fasilitas
- Alkohol - Dehidrasi - Kesemutan/berkedut medis di bawah 1000 kaki di
- Dehidrasi - Kelelahan atas permukaan laut.
- Kelelahan - Pastikan kebugaran yang tepat untuk

menyelam

- Pelatihan yang tepat bagi

personel penyelam

TIPE I DCS - Variasi individu - Variasi individu - Nyeri - Lengkapi Neuro untuk

- Olahraga berlebihan saat - Olahraga berlebihan saat - Marmer menyingkirkan USIA atau TIPE II.

bekerja bekerja - Pembengkakan kelenjar getah bening - Segera


- Cedera sebelumnya - Cedera sebelumnya kompresi ulang.
- Dingin, selama - Dingin, selama - 100% HAI.2
dekompresi dekompresi - Konsultasikan dengan dokter selam

- keracunan
2
CO - keracunan
2
CO bersertifikat

- USIA - USIA - Beberapa bentuk


- Alkohol - Alkohol DCS TIPE I tidak
- Dehidrasi - Dehidrasi memerlukan Segera
- Kelelahan - Kelelahan kompresi ulang.
- Pastikan kebugaran yang tepat untuk

menyelam

- Pelatihan yang tepat bagi

personel penyelam

PNEUMOTORAKS - Tidak menghembuskan napas saat pendakian - Bernapaslah dengan normal. - Nyeri dada, bahu samping - Neuro untuk mengesampingkan USIA.

- Jangan pernah menahan nafas atau atas secara tiba-tiba atau - 100% HAI.2
Inflasi berlebihan, menyebabkan
saat pendakian tajam - Hubungi dokter selam
udara memasuki ruang antara paru-
- Evaluasi fisik penyelam. - Mungkin bernapas bersertifikat.
paru dan penutup serta dinding
- Pelatihan penyelam yang cepat atau dangkal - Transportasi ke fasilitas
dada
tepat/medis yang tepat - Penyelam mungkin menjaga sisi medis.
peralatan penyaringan yang terkena dampak

& fungsi. - Penyelam mungkin pucat

268
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.5

11.6 DAFTAR PERIKSA ADCI UNTUK PENGUJIAN DAN INSPEKSI TERJADWAL PERALATAN
JENIS DIPERLUKAN DIREKOMENDASIKAN DIPERLUKAN DIREKOMENDASIKAN KOMENTAR/CATATAN
PERALATAN PENGUJIAN PENGUJIAN INSPEKSI INSPEKSI
Pakaian selam T/A T/A T/A Berkala
Pakaian kering T/A T/A T/A Sebelum digunakan

Setelan air panas T/A T/A T/A Sebelum digunakan

Menyelam Diuji oleh T/A T/A Sebelum digunakan


Memanfaatkan pabrikan
sebelum inisial
menggunakan

Sabuk Berat T/A T/A T/A Sebelum digunakan

Dana talangan Tes hidrostatis T/A Setiap tahun (oleh T/A


setiap 5 tahun yang berkualitas

teknisi)
Helm dan Uji Fungsi Uji Fungsi sebelumnya Setiap tahun Inspeksi sebelumnya
Masker Setiap tahun untuk melakukan (Internal dan melakukan penyelaman
operasi penyelaman luar) operasi
Gas Pernafasan Tes tekanan T/A Setiap tahun Inspeksi sebelumnya
Selang (yaitu Dek Setiap tahun melakukan penyelaman
Cambuk dan semuanya (Tes tekanan operasi
selang LP lainnya setelah inisial
berkaitan dengan konstruksi atau
pernapasan modifikasi apa pun
sistem gas) atau perbaikan)

umbilikus Tes tekanan T/A Setiap tahun Inspeksi sebelumnya


Setiap tahun melakukan penyelaman
(Setelah inisial operasi
konstruksi
atau setelahnya

modifikasi atau
memperbaiki)

Selang Oksigen Tes tekanan T/A Setiap tahun Inspeksi sebelumnya


untuk Bantuan Hidup Setiap tahun melakukan penyelaman
(Tes tekanan operasi
setelah inisial
konstruksi atau
modifikasi apa pun
atau perbaikan)

Kompresor Uji Kemurnian Udara T/A T/A Inspeksi sebelumnya


Sistem setiap 6 bulan melakukan penyelaman
operasi
Tangki Volume Tes Pneumatik T/A Setiap tahun Inspeksi sebelumnya
Setiap tahun dan (Internal dan melakukan penyelaman
Tes hidrostatis luar) operasi
setiap 5 tahun

Filter T/A T/A T/A Inspeksi sebelumnya


melakukan penyelaman
operasi

269
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

JENIS DIPERLUKAN DIREKOMENDASIKAN DIPERLUKAN DIREKOMENDASIKAN KOMENTAR/CATATAN


PERALATAN PENGUJIAN PENGUJIAN INSPEKSI INSPEKSI
Tangga Menyelam T/A T/A T/A Inspeksi sebelumnya
melakukan penyelaman
operasi
Panggung T/A T/A T/A Inspeksi sebelumnya
melakukan penyelaman
operasi
PVHO / Kebocoran Tekanan T/A Setiap tahun Inspeksi sebelumnya
Ruangan Uji Setiap Tahun (modifikasi atau melakukan penyelaman
kemerosotan) operasi
Pengukur Kedalaman / Kalibrasi
Tes master setiap 6 bulan T/A T/A T/A
Pengukur

Katup Pelepas Katup pelepas T/A T/A Berkala


pengaturan tekanan
untuk diuji
setiap tahun

Penyimpanan Gas Tes hidrostatis T/A Setiap tahun Berkala


Silinder / setiap 5 tahun (Eksternal dan
Tabung Dalaman untuk

silinder yang digunakan

di bawah air
oleh seorang yang memenuhi syarat

teknisi)

Penanganan Uji Fungsi T/A Diperiksa secara visual Sebelum setiap pekerjaan

Sistem (Saat dipasang, setiap 6 bulan


diperbaiki, atau (Kerusakan,
diubah) kemerosotan,
deformasi)
T/A
Pertolongan pertama pada kecelakaan T/A Bulanan Sebelum setiap pekerjaan

270
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.6

11.7 LATIHAN TANGGAP DARURAT


CATATAN: ADCI merekomendasikan agar perusahaan mengembangkan dan melaksanakan latihan tanggap darurat (ERD) yang diperlukan dan dapat
diterapkan pada operasi mereka. Latihan berikut adalah contoh yang dapat dimanfaatkan dan/atau dimodifikasi.

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:ABV/Pusing saat Pendakian
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:T/A
PENYELAMAN PERTAMA SETELAH MAKAN SIANG. Penyelam 2 memiliki dua kali penahan saat turun,
RS: dengan waktu turun 1 menit 30 detik. Pada ketinggian sekitar 10 kaki, Penyelam 2 akan menghentikan
SI: pendakian dan melakukan sekitar 3 putaran cepat di sekitar garis bawah.

Penyelaman Saat Ini


Dia akan melaporkan vertigo dan akan baik-baik saja dalam waktu sekitar 20 detik pada jarak 10 kaki.
Tabel/Jadwal:Sebenarnya Saat ditanya, Penyelam 2 akan menyatakan bahwa dia baru saja sembuh dari flu dan meminum dua pil

RS: Sudafed merah pada pukul 07.30 pagi itu agar bisa menyelam. Penyelaman selanjutnya, jika
dikendalikan, akan lancar.
Waktu Permulaan:Sebenarnya

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Penyelam pulih dan penyebabnya ditentukan.
Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa


• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa
• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:
Keterangan Peserta:

271
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Peluncuran dan Pemulihan Sistem Evakuasi Darurat (EES)
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:
RS:
SI: Bencana kebakaran telah menyebabkan kapten memerintahkan evakuasi
Penyelaman Saat Ini darurat seluruh personel dari kapal. Personil penyelam di kompleks saturasi
Tabel/Jadwal: harus dipindahkan ke EES. Peluncuran dan pemulihan EES harus dimulai.

RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

272
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Transfer Lonceng ke Lonceng

Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:
RS:
SI: Selama operasi penyelaman, bel penyelaman mengalami kerusakan, sehingga
Penyelaman Saat Ini kunci transfer/TUP tidak dapat ditutup secara mekanis. Perpindahan bel ke bel
Tabel/Jadwal: harus dimulai.

RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

273
11.7 11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Penumpukan
2
CO (Rig Pernapasan Tipe Permintaan)
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

Penjaga Komunikasi/Log, Supervisor Selam, Penyelam Siaga (jika dikerahkan), Tender.


PROFIL PENYELAM SKENARIO
Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:Tidak ada

RS:
SI: Penyelam mengalami penumpukan CO sekitar 15 menit setelah penyelaman. Gejalanya adalah pusing,
2
Penyelaman Saat Ini sesak napas, dan mudah tersinggung, dan akhirnya penyelam pingsan jika tidak dilakukan tindakan
yang tepat. Setelah penyelam mendapat ventilasi, penyelaman berlanjut seperti biasa.
Tabel/Jadwal:
RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Penyelam berventilasi.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

274
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Pasokan Gas Pernapasan yang Terkontaminasi

Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

Pengawas penyelaman, operator komunikasi/pencatatan kayu, tender, penyelam siaga (jika dikerahkan).

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:TIDAK ADA

RS:
Sekitar 10 menit setelah penyelaman, penyelam mengatakan udaranya terasa aneh. Jika tidak
SI: ada tindakan yang dilakukan, dalam waktu 3 menit penyelam akan pingsan. Jika atau ketika
Penyelaman Saat Ini penyelam beralih ke EGS atau sumber gas pernapasan cadangan, rasa tersebut akan hilang.
Pengawas penyelamanHARUSkirim seseorang untuk memeriksa sumber utama masalah
Tabel/Jadwal:
pernapasan.
RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Sumber gas pernapasan bergeser.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

275
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:DCS/Tipe I/Nyeri di Siku Kanan
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:60'/55 menit
RS: Pada penyelaman terakhir hari itu, Penyelam 2 dari penyelaman sebelumnya memberi tahu
SI:45 menit rekan anggota tim penyelam bahwa siku kanannya sangat sakit. Ketika ditanya, dia akan
menyatakan bahwa itu dimulai sekitar 30 menit setelah muncul ke permukaan. Hal ini tidak
Penyelaman Saat Ini
diperparah dengan gerakan dan bukan akibat cedera mekanis. Nilainya sekitar 7 pada skala 1
Tabel/Jadwal:Sebenarnya hingga 10, naik dari sekitar 4 saat pertama kali diketahui. Tidak ada gejala lain. Gejala akan
RS: hilang sepenuhnya saat turun ke dalam ruangan.

Waktu Permulaan:@30 menit SI


Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Pada jarak 60 kaki, ruang dan TT yang benar ditentukan.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

276
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:DCS/Tipe II/Nyeri Lengan Bawah Kiri, Tangan Kiri Mati Rasa
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:70'/50 menit
Pada penyelaman terakhir hari itu, Penyelam 2 dari penyelaman sebelumnya melaporkan
RS:
kepada sesama anggota tim penyelam bahwa lengan kirinya agak sakit. Ketika ditanya, dia
SI:30 menit akan menyatakan bahwa itu dimulai sekitar 15 menit interval permukaan (SI) saat dia sedang
Penyelaman Saat Ini mandi. Rasa sakitnya akan sulit ditentukan dan tidak diperparah dengan gerakan. Angkanya 6
dari skala 1 sampai 10 dan menjadi sedikit lebih buruk sejak pertama kali diketahui. Selama
Tabel/Jadwal:Sebenarnya
neuro, mati rasa ditemukan di punggung tangan kiri. Penyelam tidak akan menunjukkan gejala
RS: pada 11 menit memasuki periode O pertama.
2
Waktu Permulaan:@15 menit SI

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:11 menit @ 60' dan TT Proper ditentukan.
Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

277
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Penyelam Terkejut Saat Pengelasan Bawah Air
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

Operator komunikasi/log, pengawas penyelaman, tender, operator saklar, penyelam siaga (jika dikerahkan).

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:TIDAK ADA

RS:
SI: Saat mengelas di bawah air, penyelam tersebut melaporkan bahwa dia terkejut.
Personel bagian atas harus melepaskan sakelar pisau. Jika listrik tidak tersedia
Penyelaman Saat Ini
pada waktu yang tepat, penyelam akan pingsan (tidak menjawab komunikasi atau
Tabel/Jadwal: sinyal tarik tali).
RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Listrik ke peralatan las diamankan
Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

278
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Penyelam Kotor, Ganti Selang
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

Penyelam Siaga, Tender, Pembicara Telepon, Supervisor Selam

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:T/A
RS: Penyelam melakukan pelanggaran di bagian bawah dan tidak dapat bebas. Ketika
SI: ditanya, penyelam tersebut menyatakan bahwa dia beberapa kali melingkari downline
dan tidak dapat menentukan ke mana harus bergerak agar bisa bebas. Siaga akan
Penyelaman Saat Ini
dikerahkan tetapi tidak dapat melewati penyelam dan akan menyatakan bahwa pusar
Tabel/Jadwal: perlu diganti dengan pusar lain dari permukaan. Standby akan mendapatkan pusar lain
RS: dan mengganti pusar pada penyelam utama.

Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Pusar diganti di dalam air.
Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

279
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Pergelangan Kaki Kanan Mekanis dan Terkilir Parah

Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:T/A
RS:
Saat kembali ke garis bawah, kaki kanan Penyelam 1 terkena puing-puing di bagian bawah. Dia
SI: tidak melaporkan hal ini. Tender akan terus berlangsung hingga Penyelam 1 berteriak untuk
Penyelaman Saat Ini berhenti. Penyelam 1 melaporkan bahwa kakinya aman namun mengalami cedera parah saat
melakukannya. Ketika ditanya, Penyelam 1 akan menyatakan bahwa dia dapat mencapai garis
Tabel/Jadwal:Sebenarnya
bawah tetapi memerlukan bantuan untuk menaiki tangga.
RS:
Waktu Permulaan:Dasar

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Penyelam yang terluka sudah berada di dek dan rekomendasi dibuat.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

280
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:POIS/AGE/Pneumothorax, Kelemahan
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:T/A
PENYELAM TERAKHIR HARI INI. Selama pembersihan, Penyelam 1 dari set terakhir
RS:
mengeluhkan nyeri sedang di sisi kiri dadanya yang dimulai sekitar 11 menit setelah muncul ke
SI: permukaan dari penyelaman. Lebih sakit saat menghirup tetapi tidak bertambah parah.
Penyelaman Saat Ini Melaporkan angka 6 pada skala 1 hingga 10. Neuro mengungkapkan kelemahan penting di
bahu kiri penyelam, ketika dia diminta untuk mengangkat bahu. Tidak ada gejala lain.
Tabel/Jadwal:Sebenarnya
Penyelam tidak akan menunjukkan gejala apa pun 5 menit setelah mencapai kedalaman
RS: perawatan.
Waktu Permulaan:@15 menit SI
Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Diagnosis, kedalaman pengobatan dan TT ditentukan.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

281
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:POIS/Mediastinal/Nyeri, Batuk
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:T/A
RS:
SI: PENYELAM TERAKHIR SEBELUM MAKAN SIANG. Saat mencapai permukaan, Penyelam 1 mulai
batuk. Jika tidak diberi topi, ia akan mengeluhkan sensasi terbakar dan nyeri di bagian tengah
Penyelaman Saat Ini
dada, yang semakin parah saat menarik napas dalam-dalam. Batuknya menjadi sedikit lebih
Tabel/Jadwal:Sebenarnya buruk dan terus berlanjut. Neuro tidak menunjukkan gejala lain.
RS:
Waktu Permulaan:@RS

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Neuro dan diagnosis serta pengobatan yang tepat dibuat.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

282
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Tender Runtuh Karena Kelelahan Panas
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

Pengawas penyelaman, tender, personel tambahan di samping.

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:TIDAK ADA

RS:
SI: Sesaat setelah penyelam masuk ke dalam air (kurang lebih 10 menit), tender no 1
Penyelaman Saat Ini akan keluar. Setelah diselidiki lebih lanjut, diketahui bahwa tender ini menderita
Tabel/Jadwal: kelelahan akibat panas.

RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Tender diberikan pertolongan pertama yang sesuai.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

283
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Penyelam Penetrasi Bawah Sadar
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

Pengawas penyelaman, operator komunikasi/pencatatan kayu, penyelam siaga, tender.

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:TIDAK ADA

RS:
SI: Sesaat setelah memasuki area penetrasi (setidaknya 10 kaki tetapi tidak lebih dari 15 kaki),
Penyelaman Saat Ini penyelam berhenti dan tidak menjawab komunikasi atau sinyal tarikan tali. Siaga harus
menyelamatkan penyelam.
Tabel/Jadwal:
RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Penyelam Tak Sadar ada di platform penyelaman.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

284
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Tender Tak Sadar
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

Pengawas penyelaman, tender, personel tambahan di samping.

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:TIDAK ADA

RS:
SI: Sesaat setelah penyelam masuk ke dalam air (kurang lebih 10 menit), tender no 1
Penyelaman Saat Ini akan keluar. Setelah diselidiki lebih lanjut, diketahui bahwa tender ini berhasil
Tabel/Jadwal: sebelumnyamenyelam.

RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:Tender berada pada kedalaman perawatan yang benar.

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

285
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Penyelam Lonceng Tak Sadar (di dalam Lonceng)

Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:
RS:
SI: Setelah upaya berulang kali dengan kontrol menyelam untuk menghubungi bel, penyelam
Penyelaman Saat Ini diarahkan untuk kembali ke bel, dan menemukan petugas lonceng tidak sadarkan diri.
Prosedur respon bell siver (di dalam bel) yang tidak disadari dimulai.
Tabel/Jadwal:
RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

286
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Penyelam Lonceng Tak Sadar (Keluar dari Lonceng)

Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:
RS:
SI: Setelah gagal merespon komunikasi radio dari dive control, bel, dan
Penyelaman Saat Ini tarikan tali dari bel, Bell Standby dikirim ke lokasi penyelam. Mulailah
Tabel/Jadwal: prosedur respons penyelam bel yang tidak disadari.

RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

287
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Hilangnya Media Pernapasan pada Penyelam

Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:
RS:
SI: Saat penyelam sedang bekerja di dasar, pengiriman gas pernapasan utama penyelam
Penyelaman Saat Ini terhenti. Supervisor perlu menyalakan gas darurat untuk penyelam dan mengatasi
kegagalan gas primer.
Tabel/Jadwal:
RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

288
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.7

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Hidrokarbon di Bell
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:
RS:
SI:
Alarm hidrokarbon di bel telah berbunyi. Prosedur respons hidrokarbon
Penyelaman Saat Ini
dimulai.
Tabel/Jadwal:
RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

289
11.7 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

ASOSIASI KONTRAKTOR PENYELAM INTERNATIONAL, INC.

LATIHAN RESPON DARURAT


Kategori/Jenis/Gejala:Pemulihan Penyelam Permukaan Tidak Sadar
Pengawas: Pekerjaan No.

Subjek: Tanggal:

Peserta/Keterangan Utama:

PROFIL PENYELAM SKENARIO


Penyelaman Sebelumnya

Tabel/Jadwal:
RS:
SI: Setelah tidak ada respon dari penyelam melalui komunikasi radio atau penarikan jalur, standby
Penyelaman Saat Ini diturunkan ke lokasi penyelam. Penyelam siaga melaporkan penyelam tersebut tidak sadarkan
diri. Prosedur respons penyelam yang tidak sadar harus dimulai.
Tabel/Jadwal:
RS:
Waktu Permulaan:

Proyek:
Latihan Korban Akan Berlanjut Sampai:

Waktu mulai: Hentikan waktu:

Gejala yang disajikan seperti yang dijelaskan? (Jika tidak, jelaskan di komentar.) YA TIDAK

Grade Casualty Drill dengan 1-5 atau N/A sebagai berikut:

1. Prosedur yang Buruk/Salah/Pelanggaran Keamanan Besar

2. Pelanggaran Keselamatan Di Bawah Rata-Rata/Kecil/Sering Diwajibkan oleh Supervisor

3. Rata-rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diperlukan Perintah dari Supervisor

4. Di Atas Rata-Rata/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Diwajibkan Minimal Diminta oleh Supervisor

5. Luar Biasa/Tidak Ada Pelanggaran Keselamatan/Tidak Perlu Diminta oleh Supervisor

BARANG / WILAYAH NILAI BARANG / WILAYAH NILAI


• Mengenali Masalah Awal • Pertanyaan yang Diajukan

• Memberitahu Kantor Perusahaan • Profil Selam Diperiksa

• Layanan Darurat yang Diberitahu • Mitra Selam Diperiksa


• Stasiun Penyelaman Tertutup • Permukaan
2
O – Tandu di Lokasi
• Penugasan Darurat • Diagnosis Gejala yang Benar
• Upaya Tim Penyelam • Tabel Perawatan yang Benar

• Penyelam Siaga Dikerahkan • Kedalaman yang Benar

• Pengendalian Personil yang Cedera • Tarif Perjalanan

• Pemeriksaan Neurologis • Pasca Perawatan

• Daerah yang Terkena Dampak Diperiksa • Lainnya

Debriefing Supervisor:

Keterangan Peserta:

290
ANALISIS BAHAYA KERJA
Perusahaan: Lokasi: Tanggal: Halaman______dari______ Baru -
Diperbaiki -
Pekerjaan atau Tugas:
11.8 ANALISIS BAHAYA KERJA

TIDAK. Langkah Pekerjaan Dasar Potensi Bahaya Direkomendasikan Aman Tanggung jawab
Prosedur/Perlindungan

Disiapkan oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Distribusi:

291
11.8
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

11.9 STANDAR ANSI/ACDE-01-2015


STANDAR ANSI (LEMBAGA STANDAR NASIONAL AMERIKA) DAN
ACDE (ASOSIASI PENDIDIKAN SELAM KOMERSIAL)
Association of Diving Contractors International, Inc. (ADCI), dengan ini mengakui dan mendukung
standar ini dapat diterima oleh peserta pelatihan penyelam komersial tingkat pemula.

Perkenalan
Standar Pelatihan Penyelam Komersial Institut Standar Nasional Amerika (ANSI) mensyaratkan bahwa penyelam yang bekerja harus telah menerima pelatihan yang
memadai agar dapat melakukan pekerjaan yang terlibat dalam operasi penyelaman dengan aman. Sebagai bagian dari persyaratan ini, setiap penyelam harus memiliki
sertifikat pelatihan yang sah. Ini mungkin:

A. Sertifikat pelatihan yang dikeluarkan oleh sekolah terakreditasi Asosiasi Pendidik Menyelam Komersial (ACDE); atau

B. Pengalaman menyelam komersial atau kombinasi pengalaman komersial dan pelatihan; atau
C. Setara dengan persyaratan pelatihan yang dituangkan dalam standar ANSI.

Penilaian Kompetensi
Selama tahun 1993, dalam upayanya untuk mendorong pelatihan dan pendidikan kejuruan yang lebih baik, Asosiasi Pendidik Selam Komersial (ACDE)
mendorong pengembangan kualifikasi berbasis standar yang berfokus pada kompetensi penting di tempat kerja dan yang dapat dinilai, serta dipahami, oleh
pemberi kerja, peserta pelatihan, dan pelatih.

Dengan persetujuan industri, ACDE memutuskan pada tahun 1995 bahwa pendekatan seperti itu sesuai untuk kualifikasi penyelam dan bahwa sertifikat
harus diterbitkan berdasarkan kompetensi dan bukan hanya sekedar penyelesaian kursus pelatihan. ACDE selanjutnya mengembangkan standar kompetensi
dan persyaratan penilaian terkait sebagaimana diatur dalam dokumen ini.

Kompetensi ditentukan melalui tes tertulis, evaluasi instruktur, pencatatan buku catatan dan kinerja peserta pelatihan, sikap dan kemampuan untuk melakukan tugas-
tugas kerja yang berhubungan dengan penyelaman di dalam air. Sehubungan dengan kursus pelatihan penyelam, penyelam akan dinilai oleh sekolah yang telah
terakreditasi untuk tujuan ini. Kompetensi teoritis membentuk landasan penerapan dan diperlukan ketika kemampuan dan keterampilan praktis bergantung pada
beberapa elemen pengetahuan dan pemahaman. Jika teori dan praktik ditunjukkan, penyelam akan dinilai dari dua arah. Catatan penilaian pada setiap peserta pelatihan
akan disimpan oleh masing-masing lokasi pelatihan.

Meskipun tidak disebutkan sebagai kompetensi khusus, semua penyelam yang direkomendasikan untuk mendapatkan sertifikat harus telah mencapai waktu di dalam air yang
ditentukan selama pelatihan dan penilaian. Waktu pelatihan tersebut ditetapkan dalam Standar Minimum Pelatihan Penyelam Komersial yang diterbitkan dan diklarifikasi lebih lanjut
dalam standar jika diperlukan untuk menghindari ambiguitas.

Untuk memperoleh sertifikat pelatihan, seorang siswa harus mencapai minimal 625 jam pengajaran formal.

Standar Kompetensi
Standar baru ini berasal dari Standar Nasional Amerika tahun 1993 untuk pelatihan penyelam komersial. Standar yang direvisi ini lebih jelas dan
menetapkan persyaratan minimum.

Standar kompetensi mewakili kemampuan yang harus ditunjukkan oleh seorang penyelam dalam pengujian sebelum dia dapat diberikan sertifikat penyelaman
komersial. Standar ini berkaitan dengan apakah sertifikat tersebut merupakan hasil pelatihan atau pengalaman, atau keduanya.

Standar kompetensi dibagi menjadi beberapa bagian yang mewakili aspek penting dari kemampuan penyelam dan dapat diidentifikasi oleh pemberi kerja. Hal ini
termasuk, misalnya, penyelaman praktis — kemampuan penyelam untuk meninggalkan permukaan, tetap berada di lokasi kerja bawah air sampai pekerjaannya selesai
atau waktunya habis, dan kembali dengan selamat ke permukaan. Setiap bagian dibagi lagi menjadi judul utama dan subjudul. Yang terakhir ini memberikan rincian
penting yang akan digunakan untuk menilai penyelam.

Penyataan
Tujuan dari standar ini adalah untuk:

• Meningkatkan kualitas pelatihan, baik secara teoritis maupun praktis, bagi peserta penyelaman komersial.
• Mengurangi risiko kecelakaan penyelaman akibat pelatihan yang tidak memadai.

• Menetapkan persyaratan pelatihan minimum yang konsisten untuk menjamin kesinambungan pelatihan dalam ACDE.

• Mewajibkan lulusan mempunyai kualifikasi dan kompetensi untuk menyelam dan melakukan tugas kerja bawah air sebelum menerima sertifikat.

292
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

Standar ini dikembangkan untuk menetapkan apa yang akan diajarkan, lama pelatihan minimum yang diperlukan untuk setiap bagian, kualifikasi minimum instruktur,
dan fasilitas serta peralatan minimum yang diperlukan untuk mendukung pelatihan tersebut sebagaimana diuraikan dalam Bagian 1. Dalam pengembangan standar ini,
materi pelajaran yang serupa, atau berkaitan erat, dikelompokkan menjadi satu. Materi pelajaran telah dibagi lagi menjadi topik-topik dengan ukuran yang dapat dikelola
untuk tujuan pengajaran dan perencanaan pelajaran yang rinci. Pengelompokan tersebut tidak dimaksudkan sebagai jadwal pelatihan.

Setelah tanggal berlakunya standar ini, (ACDE) dengan ini mengakui dan mendukung standar ini sebagai standar pelatihan minimum yang dapat diterima untuk peserta
pelatihan penyelam komersial tingkat pemula. Semua penyelam komersial yang dapat mendokumentasikan tingkat pelatihan yang setara melalui kombinasi pengalaman
lapangan dan/atau pelatihan penyelam formal sebelum tanggal penerbitan awal (1993) secara khusus dikecualikan dari penerapannya.

ACDE memberikan akreditasi kepada semua sekolah anggotanya dan memastikan bahwa sistem pelatihan penyelam komersial nasional dipertahankan.
Lembaga pelatihan penyelam yang ingin menjadi anggota ACDE diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan standar pelatihan mereka memberikan pelatihan
penyelaman komersial pada tingkat standar ini.

Pertanyaan mengenai standar ini dan/atau permohonan keanggotaan ACDE harus ditujukan kepada:

ACDE Inc.
c/o Perguruan Tinggi Kota Santa
Barbara 721 Cliff Drive
Santa Barbara, CA 93109
Telepon: 805-965-0581 x2426
Faks: 805-560-6059

Penyimpangan dari standar hanya dapat dilakukan untuk melampaui atau melengkapi pelatihan yang diperlukan.

Urutan bagian yang disajikan oleh ACDE untuk persyaratan pelatihan tidak terbatas pada urutan bagian yang terdapat di sini. Perbedaan fasilitas, peralatan, persyaratan
administratif setempat, undang-undang negara bagian dan federal dan/atau kondisi serupa mungkin memerlukan modifikasi terhadap urutan yang telah ditetapkan.
Merupakan tanggung jawab setiap sekolah untuk memastikan penerapan dan administrasi standar ini secara efisien dan untuk memastikan bahwa setiap topik yang
disajikan di sini disajikan dengan cara yang memberikan perolehan pengetahuan dan keterampilan maksimal bagi setiap peserta pelatihan. Standar minimum akan
ditinjau secara berkala untuk mencerminkan perubahan teknologi, teknik dan perkembangan lain yang mungkin terjadi dalam industri penyelaman komersial.

STANDAR MINIMUM PELATIHAN PENYELAM KOMERSIAL

1.0 PERSYARATAN UMUM


1.1 Fasilitas
Fasilitas pelatihan harus memenuhi semua persyaratan dan undang-undang federal, negara bagian dan lokal. Mereka harus memiliki ruang, peralatan dan
peraturan keselamatan yang memadai untuk menawarkan pelatihan yang aman dan kompeten. Selain persyaratan federal, negara bagian, dan lokal, minimal,
fasilitas akan mencakup ruang kelas dengan pencahayaan yang memadai, meja, meja, tempat duduk, papan tulis/papan tulis, peralatan audio-visual, perpustakaan
teknis, teks dan materi pelatihan untuk mendukung lingkungan belajar siswa. Fasilitas pelatihan harus tersedia untuk mendukung pelatihan praktis di dalam air
serta tali-temali, pengelasan, pengoperasian ruang, dan lain-lain.

1.2 Staf
Setiap fasilitas pelatihan harus memiliki staf pendukung yang memadai untuk menjaga standar pengajaran, fasilitas, peralatan, catatan dan prosedur darurat yang
berkualitas tinggi. Anggota staf harus dipilih berdasarkan kompetensi mereka dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka.

1.3 Instruktur
Sekolah harus mempekerjakan instruktur dengan minimal dua tahun pengalaman kerja penuh waktu di bidang penyelaman permukaan komersial, atau bidang
pengajaran yang diajarkan, dan harus memenuhi persyaratan pendidikan negara bagian untuk instruktur kejuruan. Jika diperlukan, instruktur harus memenuhi
kode negara bagian dan/atau kota. Semua instruktur harus memiliki sertifikat pertolongan pertama dan CPR terkini serta terlatih dalam kebijakan dan prosedur
darurat.

1.4 Peralatan
Semua peralatan penyelaman dan pendukungnya akan dirawat dengan baik sesuai dengan spesifikasi pabrikan.

Pelatihan praktik (langsung) harus dilakukan dengan peralatan yang akan digunakan oleh peserta pelatihan di industri. Pengetahuan tentang peralatan yang baru
dikembangkan harus diajarkan. Panduan operasional pabrikan harus tersedia, begitu pula buku petunjuk, perlengkapan dan perkakas untuk perbaikan dan
pemeliharaan helm dan masker secara langsung. Ini harus menjadi tambahan peralatan yang digunakan untuk penyelaman kerja.

Semua fasilitas pelatihan penyelam komersial akan menyediakan, setidaknya, setidaknya dua jenis helm selam berbeda yang umum digunakan
dalam industri, termasuk helm jenis “demand” dan “freeflow”.

293
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Peralatan penyelaman dan pendukung lainnya yang harus disediakan di lokasi termasuk, namun tidak terbatas pada, hal-hal berikut: kompresor udara selam (hp dan
Ip), sistem penyelaman yang disediakan di permukaan, botol bail-out, ruang kompresi ulang, udara dan gas campuran. manifold pasokan, sistem pasokan air panas
penyelam, rak gas, mesin las, peralatan pemotongan dan pengelasan bawah air, peralatan hidrolik/pneumatik, pengangkat udara, jet air, tali-temali bagian atas dan
bawah air serta proyek mekanis, peralatan untuk mengajarkan pengoperasian dan pemeliharaan mesin kelautan dan kompresor, alat pengangkat dan peralatan tali-
temali lainnya yang umum digunakan dalam industri penyelaman, tali pusar yang dibuat dengan benar, serta peralatan pertolongan pertama dan pelatihan CPR.

1.5 Alat Bantu Pelatihan

Buku dan alat bantu pelatihan harus berisi informasi terkini dan sesuai untuk masing-masing kursus dan modul. Alat bantu audiovisual
terkini harus digunakan dengan semua instruksi yang berlaku. Siswa harus diberikan buku log penyelaman komersial ACDE/ADC, yang
harus dipelihara dan diperbarui secara berkala.
1.6 Pemeriksaan Fisik
Setiap peserta harus lulus pemeriksaan kesehatan sebelum diterima dalam program pelatihan. Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan dalam
satu tahun terakhir sejak tanggal selesai kelas. Batasan dan standar kondisi fisik peserta harus dijabarkan dalam formulir pemeriksaan kesehatan
sesuai dengan persyaratan medis ADCI saat ini untuk penyelam komersial. Dokter pemeriksa harus diinstruksikan secara tertulis tentang kualitas
apa yang harus dicari pada calon peserta, dan tes serta teknik yang direkomendasikan untuk digunakan harus dicantumkan.

1.7 Kebugaran Jasmani


Pentingnya kebugaran jasmani akan ditekankan kepada siswa sepanjang program pelatihan.
1.8 Masukan Industri
Hubungan erat dengan komite keselamatan, pendidikan dan medis ADCI harus dipertahankan untuk memastikan bahwa pelatihan memenuhi
persyaratan dan kebutuhan industri. Kontak dengan perusahaan penyelaman komersial dan produsen peralatan harus dipertahankan untuk memastikan
kesadaran akan perubahan dan peningkatan peralatan, prosedur, persyaratan keselamatan, dll.

1.9 Ketenagakerjaan
Siswa harus diberitahu tentang kebijakan perekrutan majikan mengenai obat-obatan dan alkohol. Tanggung jawab tender, tender/penyelam
dan penyelam harus dimasukkan dalam pelatihan. Peraturan dan regulasi untuk Penjaga Pantai Amerika Serikat, Standar Konsensus Asosiasi
Kontraktor Selam (ADC) dan OSHA harus menjadi bagian integral dari pelatihan.

1.10 Keamanan

Keselamatan dan kepatuhan terhadap standar federal, negara bagian, dan ADC harus ditekankan selama program pelatihan. Siswa akan diinstruksikan
bahwa tanggung jawab dasar untuk keselamatan pribadi dan operasional terletak pada masing-masing individu.

1.11 Dokumentasi
Dokumentasi seluruh pelatihan yang berhasil diselesaikan harus tersedia bagi siswa, termasuk transkrip, diploma dan sertifikat. Siswa akan
dikeluarkan dan diminta untuk memelihara buku catatan ADCI/ACDE resmi. Setelah menyelesaikan pelatihan, kartu sertifikasi ACDE resmi akan
dikeluarkan untuk setiap siswa yang lulus.

1.12 Kebijakan Narkoba

Keamanan adalah hal yang sangat penting. ACDE berkomitmen untuk menjaga lingkungan kerja dan pelatihan yang aman, sehat, dan berdedikasi untuk menyediakan
tempat kerja yang bebas narkoba dan alkohol.

Kebijakan penyalahgunaan zat harus ditegakkan dengan ketat. Hal ini akan memberikan cara untuk meminimalkan penggunaan minuman keras oleh personel, staf, karyawan
dan peserta pelatihan, dan akan meningkatkan pelaksanaan operasi yang aman. Tujuannya adalah untuk mencapai standar kerja dan pelatihan setinggi mungkin dan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman, bebas obat-obatan terlarang dan alkohol.

Sasaran dan sasaran menjaga keselamatan di lingkungan kerja bebas narkoba dapat dicapai melalui kerja sama di setiap tingkatan dan dengan secara
tegas dan tegas melarang penggunaan, pembuatan, distribusi, dispensasi dan kepemilikan obat-obatan terlarang, perlengkapan obat-obatan terlarang dan
alkohol di semua lokasi pelatihan dan operasi penyelaman.

2.0 PRINSIP FISIKA MENYELAM Jam yang


Dibutuhkan : 12.5

2.1 Tujuan:
Untuk memberikan peserta pelatihan pemahaman tentang fisika tekanan udara dan air yang berlaku untuk menyelam.

294
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

2.2 Garis Besar Instruksi:


a) Udara normal

1) Definisi
2) Komposisi
3) Properti
4) Karakteristik
5) Hukum gas mempengaruhi udara

b) Air
1) Komposisi, garam dan air tawar
2) Karakteristik
3) Berat/garam dan air tawar
c) Terminologi dan nilai yang digunakan dalam tekanan (parsial, barometrik, atmosfer, ukuran dan absolut)

1) Tekanan mekanis
2) Tekanan lingkungan lainnya yang berhubungan dengan penyelaman

d) Daya apung dalam air

1) Prinsip Archimedes
2) Contoh dan penerapannya

e) Definisi
1) Daya apung

2) Kepadatan

3) Daerah

4) Volumenya

f) Hukum gas

1) milik Boyle

2) Charles'
3) milik Henry

4) Hukum gas umum

5) milik Guy Lusac

6) Dalton
g) Ringkasan

1) Karakteristik udara dan air


2) Hukum yang mengatur tentang gas

3) Tekanan: absolut dan relatif


4) Perhitungan tekanan pada berbagai atmosfer
5) Daya apung dalam air

6) Pengaruh tekanan terhadap penyerapan gas

7) Pengaruh suhu terhadap tekanan

295
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3.0 APLIKASI FORMULA Jam


yang Dibutuhkan : 12.5

3.1 Tujuan:
a) Membiasakan peserta pelatihan dengan rumus-rumus fisika penyelaman.

b) Memberikan pengalaman praktis dalam menggunakan rumus-rumus fisika penyelaman.

3.2 Garis Besar Instruksi:


a) Alat ukur dan tekanan absolut pada berbagai kedalaman

b) Volume silinder
c) Durasi waktu suplai udara dari labu udara
d) Pasokan udara yang dibutuhkan oleh penyelam

e) Persyaratan aliran untuk masker dan topi

f) Kapasitas kompresor udara yang dibutuhkan

g) Rumus uji selang


h) Penerapan rumus fisika

4.0 TABEL DEKOMPRESI UDARA DAN PROSEDUR DEKOMPRESI Jam yang


Dibutuhkan: 30

4.1 Tujuan:
a) Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan berbagai metode dekompresi.

b) Untuk memberikan pengalaman peserta pelatihan dalam penerapan praktis tabel dekompresi.

4.2 Garis Besar Instruksi:


a) Sejarah dekompresi
b) Dekompresi
1) Definisi
2) Jenis
c) Tabel Dekompresi Udara Standar Angkatan Laut AS

d) Tabel dekompresi permukaan (O dan2Udara)

e) Penerapan praktis tabel dekompresi dalam penyelaman teoretis


f) Tabel dan perhitungan penyelaman ketinggian

1) Barometrik
2) Tabel
3) Aturan 4%.

5.0 ANATOMI DAN FISIOLOGI TERKAIT MENYELAM Jam yang


Dibutuhkan: 18

5.1 Tujuan:
a) Menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem peredaran darah dan pernafasan pada tubuh manusia.
b) Untuk mendidik peserta pelatihan tentang pengaruh tekanan dan perubahan tekanan pada tubuh manusia.

c) Untuk memberikan peserta pelatihan pemahaman yang lebih baik tentang proses dan apa yang terjadi ketika tekanan sekitar dinaikkan atau diturunkan.

5.2 Garis Besar Instruksi:


a) Anatomi dan fisiologi: ilmu yang mempelajari berbagai organ dan bagian tubuh serta fungsi dan aktivitasnya
1) Anatomi sistem peredaran darah
2) Fisiologi sistem peredaran darah
3) Anatomi sistem pernapasan
4) Fisiologi sistem pernafasan
5) Rongga tubuh berisi udara

296
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

b) Efek utama dari tekanan


1) Pengaruh tekanan yang diterapkan secara merata pada tubuh

2) Pengaruh tekanan yang diberikan secara tidak merata pada tubuh

c) Efek sekunder dari tekanan (gangguan keseimbangan gas, yaitu gas dalam tubuh)
1) Efek toksik oksigen
2) Efek narkotika nitrogen
3) Efek toksik karbon dioksida dan karbon monoksida
4) Penyerapan dan eliminasi nitrogen
5) Pengaruh tekanan melebihi 1 atmosfer pada jaringan tubuh
6) Prinsip-prinsip yang melibatkan pencegahan penyakit dekompresi

6.0 PENYAKIT MENYELAM, CEDERA DAN ASPEK PSIKOLOGI Jam Kerja


yang Dibutuhkan: 12

6.1 Tujuan:
Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan berbagai jenis penyakit dan cedera yang terjadi dalam penyelaman.

6.2 Garis Besar Instruksi:


a) Anoksia/hipoksia

1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

b) Hiperkapnia/asfiksia
1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

c) Peras
1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

d) Penyakit dekompresi
1) Pengertian dan Jenisnya

2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan Pengobatan

e) Emboli gas arteri (AGE)


1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

f) Sindrom saraf tekanan tinggi (HPNS)


1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan


297
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

g) Narkosis nitrogen
1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

h) Toksisitas oksigen (SSP/paru)


1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

i) Pneumotoraks
1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

j) Emfisema mediastinum dan subkutan


1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

k) Keracunan karbon monoksida

1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

l) Tenggelam (hampir tenggelam)

1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

m) Pneumonia lipoid
1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

n) Nekrosis tulang

1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

o) Aspek psikologis penyelaman


1) Skrining untuk fobia
2) Dasar pemikiran fisika versus kemampuan mental penyelam

3) Keterampilan air dan implikasi psikologisnya


4) Adaptasi khusus (bernafas melalui hidung, penggunaan peralatan mekanis, dll)

298
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

5) Stabilitas emosional dan fisik


6) Stres penyelam

7) Pengaruh stres
8) Perbandingan kepanikan dan kontrol mental

9) Filosofi menyelam
10) Perencanaan penyelaman

11) Pernapasan dan menyelam (berhubungan dengan stimulus stres)

12) Aturan untuk bereaksi terhadap semua perasaan yang tidak biasa, pengendalian stres, rangsangan

13) Sindrom penyelam hijau

7.0 PENGOBATAN PENYAKIT DAN CEDERA PENYELAM Jam Kerja


yang Dibutuhkan: 30

7.1 Tujuan:
a) Untuk mendidik peserta pelatihan dalam penggunaan tabel untuk pengobatan emboli gas arteri, penyakit dekompresi dan dekompresi yang
dihilangkan.

b) Untuk memberi kesan kepada peserta pelatihan pentingnya pemilihan tabel perawatan yang tepat.

c) Untuk memberikan pengalaman praktis kepada peserta pelatihan dalam pemilihan dan penggunaan tabel perawatan.

7.2 Garis Besar Instruksi:


a) Tabel Perawatan 1A
b) Tabel Perawatan 2A
c) Tabel Perawatan 3
d) Tabel Perawatan 4
e) Tabel Perawatan 5
f) Tabel Perawatan 6
g) Tabel Perawatan 6A
h) Tabel Perawatan 7
i) Tabel Perawatan 8
j) Tinjau riwayat kasus dengan kasus-kasus yang menggambarkan pemilihan dan penggunaan tabel pengobatan yang tepat dan tidak tepat

k) Penggunaan praktis tabel dengan kasus hipotetis dan berbagai gejala

l) Pemeriksaan penyelam yang cedera

1) Tanda-tanda vital

2) Kondisi kejiwaan
3) Saraf kranial
4) Saraf sensorik
5) Saraf motorik
6) Koordinasi
7) Refleks

299
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

8.0 PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENYELAM DAN CPR


Jam yang Diperlukan: 16

8.1 Tujuan:
a) Untuk membekali peserta pelatihan dengan pemahaman dasar tentang tindakan pertolongan pertama yang sesuai untuk kecelakaan/penyakit umum saat menyelam dan
industri.

b) Untuk memenuhi atau melampaui standar minimum yang ditetapkan oleh Palang Merah Amerika atau persyaratan pelatihan pertolongan pertama dan CPR
yang setara.

8.2 Garis Besar Instruksi:


kejutan
1) Listrik
2) Traumatis
3) Emosional
b) Pernapasan buatan (CPR)
1) Tenggelam

2) keracunan
2
CO
3) keracunan CO
4) Metode mulut ke mulut
c) Penggunaan resusitasi mekanis
d) Perdarahan (perdarahan)

1) Vena
2) Arteri
3) Kapiler
4) Dalaman

- Paru-paru

- Perut
e) Fraktur
1) Sederhana

2) Majemuk
f) Luka bakar

1) Klasifikasi
2) Kimia
3) Termal
4) Perawatan
g) Luka
h) Komunikasi dengan tenaga medis (terminologi)
i) Membantu pengobatan penyakit dan kecelakaan yang berhubungan dengan penyelaman

j) Henti jantung
1) Definisi
2) Gejala
3) Penyebab

4) Pencegahan dan pengobatan

300
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

9.0 GAS BERBAHAYA DI RUANG TERTUTUP Jam yang


Dibutuhkan: 2

9.1 Tujuan:
a) Untuk memberikan peserta pelatihan pengetahuan tentang gas berbahaya yang ditemui dalam operasi penyelaman.

b) Untuk memperkenalkan peserta pelatihan pada berbagai instrumen yang digunakan untuk mendeteksi gas berbahaya.

c) Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari kecelakaan akibat gas berbahaya.

9.2 Garis Besar Instruksi:


a) Gas berbahaya
b) Ruang tertutup

c) Karbon monoksida
1) Asal, deskripsi dan identifikasi
2) Afinitas terhadap hemoglobin; rasio daya tarik komparatif versus oksigen
3) Gejala keracunan karbon monoksida
4) Pengobatan kasus keracunan karbon monoksida

d) Karbon dioksida
1) Sumber dan deskripsi
2) Efek pada pernapasan
3) Gejala keracunan karbon dioksida
4) Pengobatan kasus keracunan karbon dioksida

e) Gas yang mudah meledak

1) Jenis
2) Proses pembangkitan

f) Instrumen yang digunakan untuk mendeteksi gas

1) Detektor hidrogen sulfida


2) Detektor karbon monoksida

g) Penghapusan dan pencegahan bahaya gas


h) Sarana untuk menghindari kecelakaan akibat bahaya gas

i) Aturan melepas masker atau helm

10.0 BAHAYA LINGKUNGAN DARI PENYELAMAN Jam


yang Diperlukan: 12

10.1 Tujuan:
Untuk memberikan pengetahuan kepada peserta pelatihan tentang bahaya lingkungan yang mungkin dihadapi penyelam.

10.2 Garis Besar Instruksi:


a) Biota laut
1) Spesies yang menyebabkan luka

2) Hewan yang menyuntikkan racun

3) Perawatan luka
4) Tindakan mengelak dari penyelam

b) Paparan/pola cuaca
1) Iklim
- Suhu udara
- Suhu air
- Perlindungan tubuh (hipertermia dan hipotermia)
• Pakaian pemaparan

• Pakaian dalam

• Terbakar sinar matahari

301
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

c) Gerakan gelombang — mabuk laut

d) Selancar, gelombang, arus dan pasang surut

e) Kondisi/visibilitas dasar
f) Air/bahaya yang tercemar

g) Identifikasi bahaya bawah air


h) Lingkungan yang kekurangan oksigen

i) Ledakan di bawah air


j) Penyedotan dan pembuangan bawah air

11.0 RUANG HIPERBARIK DAN PERALATAN TERKAIT Jam yang


Dibutuhkan: 16

11.1 Tujuan:
Untuk membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan tentang karakteristik ruangan dan tata cara pengoperasian ruangan.

11.2 Garis Besar Instruksi:


a) Pasokan gas untuk ruang

1) Kapasitas

2) Ventilasi
3) Katup suplai
4) Katup buang
5) Pengukur

6) Katup pelepas dan penutup

7) Pasokan gas primer dan sekunder


8) Sensor atmosfer (O, 2CO, suhu)
2
9) Sistem pendukung kehidupan (scrubber
2
CO, pemanas/chiller)

10) Plumbing
11) HAI2 sistem

b) Tindakan pencegahan dalam penggunaan ruang

1) Pencahayaan

2) Pintu
3) Segel, bukaan dan penetrasi
4) Kebakaran oksigen

5) Pengujian dan pemeliharaan ruangan


6) Pertimbangan operasional
- Keamanan oksigen

- Persyaratan pribadi
- Pertimbangan keamanan ruangan

- Merokok
- Bahaya kebakaran umum

7) Peralatan
8) Sistem komunikasi

12.0 PARTISIPASI PELATIH DALAM OPERASI RUANG Jam yang


Diperlukan: 44

12.1 Tujuan:
a) Untuk membekali peserta pelatihan dengan praktik prosedur operasional ruang hiperbarik dan simulasi perawatan cedera
selam.
b) Untuk mengembangkan keterampilan peserta dalam operasi dekompresi dan rekompresi yang benar.

302
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

12.2 Garis Besar Instruksi:


a) Tinjau prosedur pengoperasian ruangan
b) Berlatihlah mempertahankan kecepatan naik/turun yang stabil

c) Melakukan perawatan simulasi


d)Penggunaan kunci manusia dan kunci perawatan, serta tujuan kunci medis

e) Melakukan simulasi pengobatan dengan menggunakan oksigen dan/atau nitrox

f) Berlatihlah mempertahankan tekanan yang diperlukan saat melakukan ventilasi

g) Tindakan pencegahan keselamatan

h)Operasi dekompresi
1) Dekompresi permukaan menggunakan oksigen dan/atau nitrox

2) Dekompresi permukaan menggunakan udara

i) Prosedur lock in/lock out


j) Uji tekanan

13.0 DASAR-DASAR PELAUTAN DAN RIGGING Jam yang


Dibutuhkan: 25

13.1 Tujuan:
a) Untuk membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan tentang konstruksi, penggunaan dan perawatan serat, sintetis dan tali kawat.

b) Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan tujuan dan penggunaan sambungan pada serat dan tali kawat.

c) Untuk memberikan instruksi kepada peserta pelatihan tentang tujuan dan penggunaan alat kelengkapan terminal pada tali kawat.

d) Untuk memperkenalkan peserta pelatihan pada bagian-bagian yang berlaku di American Petroleum Institute.

13.2 Garis Besar Instruksi:


a) Tali fiber
1) Jenis
2) Ukuran — cara mengukurnya

3) Perawatan dan pemeliharaan

b) Tali kawat
1) Jenis
2) Ukuran — cara mengukurnya

3) Perawatan dan pemeliharaan

c) Tali sintetis
1) Nilon
2) Poliester (Dakron)
3) Polipropilena

303
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

d) Sambungan

1) Jenis
2) Penerapan berbagai sambungan

3) Kekuatan sambungan

4) Faktor keamanan

e) Klip tali kawat


1) Gunakan

2) Metode penerapan
3) Kekuatan

f) Perlengkapan terminal

1) Jenis
2) Kekuatan

3) Metode penerapan
g) Blok dan tekel serta keunggulan mekanis
h) Kerekan rantai, kerekan rantai, kerekan belenggu, dan kerekan pegangan

i) Derek dan penarik udara


j) Isyarat tangan untuk mengendalikan pengoperasian derek

k) Perhitungan masalah beban kerja aman dan regangan pengereman untuk serat dan tali kawat

l) Sling
m) Kinerja proyek bawah air untuk penerapan praktis tali-temali

14.0 APLIKASI PRAKTIS PELAUTAN DAN RIGGING Jam yang


Dibutuhkan: 60

14.1 Tujuan:
Untuk memberikan praktik kepada peserta pelatihan dalam penerapan ilmu pelayaran dan tali-temali.

14.2 Garis Besar Instruksi:


a) Sambungan, tali fiber

1) Mata

2) Pendek

3) Panjang

b) Sambungan, tali kawat

1) Mata Flemish (Molly Hogan)


2) Sambungan mata garis 3 helai

3) Sambungan belakang garis 3 helai

4) Sambungan pendek

c) Simpul dan pasak


1) Simpul persegi

2) Halangan cengkeh

3) Halangan bergulir

4) Halangan kayu

5) Halangan telegraf

6) Dua setengah halangan

7) Putaran putaran dan dua setengah halangan

8) Tikungan nelayan
9) Tikungan satu lembar

10) Tekuk lembaran ganda


304
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

11) Catspaw di tengah garis


12) Simpul Prusia

13) Garis busur tunggal

14) Menjalankan garis bowling

15) Sumbat
16) Garis busur Prancis

17) Garis busur ganda

18) Garis busur pembuat roti

19) Halangan ketebalan

20) Karek ganda


d) Penerapan praktis dalam pengikatan simpul dan penyambungan

e) Melepaskan blok dan tekel


f) Proyek bawah air praktis yang memerlukan tali-temali

g) Kait
h) Keuntungan mekanis
i) Rantai

15.0 FUNGSI DAN NOMENKLATUR PERALATAN SELAM RINGAN Jam yang


Dibutuhkan: 24

15.1 Tujuan:
a) Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan nomenklatur, fungsi dan pengoperasian peralatan selam ringan, masker dan helm.

b) Untuk memberikan instruksi kepada peserta pelatihan tentang prosedur yang benar untuk memeriksa, menguji dan memelihara peralatan selam ringan.

c) Menanamkan rasa percaya diri dan percaya pada peralatan kepada peserta pelatihan.

d) Untuk memberikan instruksi kepada peserta pelatihan dalam penggunaan sistem dana talangan dan prosedur keselamatan lainnya.

15.2 Garis Besar Instruksi:


a) Sejarah dan perkembangan

1) Peralatan menyelam

2) Keuntungan dan kerugian — peralatan laut dalam versus peralatan ringan

b) Penggunaan peralatan selam yang ringan

c) Tata nama dan fungsi


1) Masker dan helm
2) Gaun
3) Sabuk (berat)
4) Selang udara

5) Garis Hidup

6) Kabel komunikasi
7) Memanfaatkan

8) Radio penyelam

8) Manifold gas
d) Membongkar/merakit masker dan helm
1) Penggunaan gambar/skema dan manual teknologi

305
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

16.0 PROSEDUR DAN TEKNIK MENYELAM RINGAN Jam yang


Dibutuhkan: 40

16.1 Tujuan:
a) Untuk menginstruksikan peserta pelatihan dalam penggunaan operasional peralatan selam ringan, prosedur dan pertimbangan keselamatan.

b) Untuk mengembangkan kepercayaan diri peserta pelatihan terhadap peralatan ringan dan penyelaman ringan.

c) Untuk mengembangkan keterampilan peserta pelatihan dalam cara yang benar memasuki air, menggunakan sinyal selang dan sarana komunikasi lainnya, dan
menyelesaikan berbagai tugas, menggunakan peralatan menyelam yang ringan.

d) Untuk memberikan instruksi kepada peserta pelatihan dalam penggunaan yang benar dari manual prosedur dan prosedur darurat.

16.2 Garis Besar Instruksi:


a) Tindakan pencegahan keselamatan

1) Prosedur menaik
2) Alasan tidak menghilangkan tali penyelamat

3) Pilihan terakhir untuk membuang masker

b) Orientasi penyelaman menggunakan alat selam ringan, helm dan sabuk pemberat

1) Instruksi sebelum memasukkan air

- Cara berpakaian yang benar

- Lokasi katup pengatur udara

- Lokasi katup buang


- Penggunaan sabuk pemberat yang benar

- Metode yang tepat untuk mengamankan tali penyelamat bagi penyelam

- Lokasi dan penggunaan katup dan botol EGS

2) Pakaian penyelam dan mulai menyelam

- Masuknya air dengan benar

- Perhatikan isyarat tangan

- Membuang beban dengan benar

3) Entri air
4) Penyelaman orientasi

5) Penggunaan minimal satu permintaan dan satu masker aliran bebas

6) Prosedur dana talangan

c) Prosedur perawatan yang benar

d) Penggunaan komunikasi yang benar

e) Prosedur pencatatan waktu/grafik

f) Penggunaan buku log penyelam

1) Organisasi dan konten


2) Dokumentasi resmi
3) Rekaman penyelaman

g) Standar penyelaman komersial

h) Persyaratan pelatihan
i) Klasifikasi, kualifikasi dan sertifikasi penyelam
j) Laporan kecelakaan penyelaman

306
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

17.0 PEMELIHARAAN PUMILIK PENYELAM Jam


yang Diperlukan: 12

17.1 Tujuan:
a) Untuk memberikan instruksi kepada peserta pelatihan tentang metode yang benar dalam membuat, merawat, dan menguji selang selam.

b) Memberikan latihan kepada peserta pelatihan dalam membuat dan menguji selang selam.

17.2 Garis Besar Instruksi:


a) Garis Kehidupan

1) Riasan
2) Pemeliharaan

3) Persyaratan kekuatan minimum


4) Pengujian

5) Jenis/ukuran belenggu jepret

b) Selang Udara

1) Riasan
2) Pemeliharaan

3) Pengujian

4) Menandai

c) Sambungan selang udara

d) Memeriksa keamanan

e) Jalur komunikasi: perawatan dan pemeliharaan

f) Penerapan praktis

18.0 PEKERJAAN DI BAWAH AIR MENGGUNAKAN PERALATAN MENYELAM RINGAN Jam


yang Dibutuhkan: 65

18.1 Tujuan:
a) Untuk memberikan peserta pelatihan pengalaman praktis dalam menyelam dan peralatan ringan.

b) Untuk memberikan pengalaman peserta pelatihan dalam beberapa tugas bawah air yang lebih sulit yang dihadapi dalam penyelaman komersial.

c) Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan masalah keselamatan seputar penggunaan peralatan selam ringan dan bahaya yang dihadapi (misalnya liveboating).

18.2 Garis Besar Instruksi:


a) Tindakan pencegahan keselamatan

b) Prosedur darurat jika terjadi kehilangan gas

1) Prosedur botol talangan


2) Prosedur selang pneumo
3) Prosedur penyelam siaga
c) Proyek pencarian bawah (pemulihan benda hilang)

d) Flens tunggal ke atas

e) Pelepasan flensa kosong

f) Beberapa proyek baut dan flensa


g) Penetrasi (outfalls dan intakes)
h) Tambalan di atas kepala, peti laut

i) Garis sudut menurun


j) Proyek jalur hogging
k) Penggalian dan pengerukan

1) Lift udara

2) Pengaliran tangan

307
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

18.3 Berperahu hidup


a) Pertimbangan operasional
1) Aturan matahari terbenam

2) Visibilitas
3) Keadaan laut

4) Kapal
5) Pertimbangan perawatan

b) Pertimbangan keamanan

1) Kedalaman maksimum

2) Perahu siaga
3) Pematian baling-baling

4) Pelindung baling-baling

5) Penyelam siaga

6) Pasokan dana talangan

7) Batas waktu terbawah

19.0 PERENCANAAN OPERASI Jam


yang Dibutuhkan: 12

19.1 Tujuan:
a) Untuk memaparkan peserta pelatihan pada hubungan keberhasilan pekerjaan penyelaman dan perencanaan operasional.

b) Untuk menunjukkan kepada peserta pelatihan bahwa meskipun sifat setiap operasi akan menentukan ruang lingkup upaya perencanaan, pertimbangan-
pertimbangan tertentu berlaku untuk setiap operasi.

c) Peserta pelatihan akan diberitahu tentang Standar Konsensus Internasional Asosiasi Kontraktor Penyelaman, OSHA, dan peraturan operasional
penyelaman Penjaga Pantai AS saat ini.

19.2 Garis Besar Instruksi:


a) Urutan proses perencanaan yang tepat adalah sebagai berikut:

1) Tentukan tujuan
2) Mengumpulkan dan menganalisis data (survei/inspeksi bawah air)

3) Menetapkan tugas operasional

4) Pilih teknik menyelam


5) Pilih peralatan dan persediaan
6) Memilih dan membentuk tim penyelam

7) Deskripsi pekerjaan tertulis

8) Daftar peralatan

9) Melakukan persiapan akhir; periksa semua tindakan pencegahan keselamatan

10) Mulai operasi


11) Menjaga persyaratan/pertimbangan keselamatan

308
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

20.0 CATATAN, CATATAN DAN STANDAR UNTUK OPERASI PENYELAM KOMERSIAL Jam yang
Diperlukan: 12

20.1 Tujuan:
a) Untuk membandingkan dan membedakan jenis dan penggunaan log penyelaman, catatan dan laporan.

b) Untuk mendefinisikan perbedaan standar operasi penyelaman komersial sebagaimana ditetapkan oleh Standar Konsensus Internasional
Asosiasi Kontraktor Penyelaman, Penjaga Pantai AS. dan OSHA.

20.2 Garis Besar Instruksi:


a) Penggunaan buku log

1) Organisasi dan konten


2) Dokumentasi resmi
3) Rekaman penyelaman

b) Standar penyelaman komersial

c) Laporan kecelakaan penyelaman

21.0 ALAT BAWAH AIR


Jam yang Diperlukan: 24

21.1 Tujuan:
a) Untuk membekali peserta pelatihan dengan pengetahuan tentang perawatan dan penggunaan alat dan perlengkapan yang digunakan di bawah air.

b) Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan tindakan pencegahan keselamatan yang diperlukan untuk menggunakan peralatan dan perlengkapan di bawah air dengan aman.

21.2 Garis Besar Instruksi:


a) Tata nama dan penggunaan alat

1) Perkakas tangan

2) Alat pneumatik dan hidrolik


3) Alat khusus
4) Kapal keruk dan lift udara

5) Angkat tas

b) Penggunaan peralatan di bawah air

c) Pemeriksaan/pemeliharaan alat
d) Tindakan pencegahan keselamatan

e) Penerapan praktis dalam penggunaan alat

22.0 GAMBAR, PEMBACAAN CETAK BIRU, PENULISAN LAPORAN Jam Kerja


yang Dibutuhkan: 8

22.1 Tujuan:
a) Untuk memberikan instruksi kepada peserta pelatihan tentang cara membaca dan memahami cetak biru dan menyiapkan gambar dengan benar untuk tujuan pelaporan.

b) Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan persiapan laporan formal untuk diserahkan kepada pemberi kerja dan pelanggan.

22.2 Garis Besar Instruksi:


a) Pengantar membaca cetak biru
b) Gambar skala dan skema
c) Penulisan laporan

309
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

23.0 SISTEM AIR PANAS


Jam yang Diperlukan: 2

23.1 Tujuan:
a) Untuk membuat daftar istilah-istilah yang terkait dengan sistem air panas penyelam dan masalah-masalah yang terkait dengan pengaruh dingin.

b) Untuk memberikan pengalaman praktis dalam pengaturan, pengoperasian, penutupan dan pemeliharaan sistem air panas penyelam.

23.2 Garis Besar Instruksi:


a) Deskripsi sistem
b) Prosedur pengoperasian

c) Pakaian air panas dan pusar


d) Pemeliharaan dan pemecahan masalah

e) Prosedur keselamatan

f) Pengalaman praktis dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem air panas penyelam.

24.0 PENGENALAN PENGELASAN TOPSIDE Jam


yang Dibutuhkan: 26

24.1 Tujuan:
Memberikan pelatihan yang tepat agar peserta pelatihan dapat memahami penerapan pengelasan bagian atas; menjelaskan keterbatasan pengelasan
bagian atas sehubungan dengan ukuran proyek, posisi dan kondisi logam yang dilas. Peserta pelatihan harus mampu menjelaskan teknik pengelasan
bagian atas pada posisi datar, vertikal dan overhead.

24.2 Garis Besar Instruksi:


a) Penerapan pengelasan bagian atas

b) Keterbatasan pengelasan bagian atas

c) Teknik pengelasan sisi atas

25.0 PERALATAN PENGELASAN TOPSIDE Jam


yang Dibutuhkan : 12

25.1 Tujuan:
Untuk membantu peserta pelatihan menyebutkan dan menjelaskan fungsi komponen peralatan pengelasan bagian atas dan menjelaskan tindakan pencegahan keselamatan
yang ditentukan untuk pengelasan bagian atas.

25.2 Garis Besar Instruksi:


a) Mesin las
b) Kabel las
c) Pemegang elektroda

d) Elektroda
e) Kaca las dan pelat muka
f) Tindakan pencegahan keselamatan

26.0 TEKNIK PEMOTONGAN OKSIGEN-ASETILEN Jam


yang Dibutuhkan: 10

26.1 Tujuan:
Untuk menjelaskan teknik dasar pemotongan oksigen-asetilen. Pada bagian akhir, peserta pelatihan akan dapat menyebutkan dan menjelaskan
fungsi setiap komponen peralatan pemotongan oksi-asetilen dan tindakan keselamatan yang diperlukan.

26.2 Garis Besar Instruksi:


a) Sejarah pemotongan oksi-asetilen

b) Obor
c) Tabung oksigen/kehati-hatian dalam penanganannya

d) Alat pengukur tabung oksigen/perhatian dalam penanganannya

e) Tindakan pencegahan keselamatan dalam pemotongan oksi-asetilen

f) Teknik pemotongan oksi-asetilen


310
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

27.0 APLIKASI PRAKTIS METODE PEMOTONGAN OKSIGEN-ASETILEN Waktu yang


Dibutuhkan : 12

27.1 Tujuan:
Untuk memberikan instruksi kepada peserta pelatihan tentang teknik pemotongan berbagai ketebalan pelat, pipa dan struktur menggunakan metode oksi-asetilen.

27.2 Garis Besar Instruksi:


a) Konstruksi dan nomenklatur peralatan pemotongan
b) Menyiapkan peralatan

c) Teknik
d) Menyelesaikan proyek

e) Tindakan pencegahan keselamatan

28.0 PENGENALAN PEMBAKARAN DAN PENGELASAN BAWAH AIR Jam


yang Dibutuhkan: 24

CATATAN: Karena kesamaan antara pengelasan sisi atas dan pengelasan bawah air, termasuk teori dasar, peralatan dan teknik,
berjam-jam dalam kursus pengelasan bagian atas dapat diterapkan atau merupakan tambahan dari kursus “Pengantar Pembakaran dan Pengelasan Bawah
Air”.

28.1 Tujuan
a) Untuk membuat daftar dan menjelaskan peralatan dasar yang digunakan dalam pembakaran busur oksigen. Di akhir, peserta pelatihan akan dapat menyebutkan
dan menjelaskan fungsi setiap komponen peralatan pembakaran bawah air oxy-arc dan tindakan pencegahan keselamatan yang diperlukan.

b) Untuk menjelaskan teknik pembakaran oxy-arc di bawah air dengan menggunakan setidaknya dua jenis elektroda yang berbeda (Broco, Arcair, Thermal, Arc
Lance atau Kerie Cable).

c) Untuk memberikan pengenalan praktis tentang teknik pembakaran berbagai ketebalan pelat, pipa dan struktur di bawah air, menggunakan metode
busur oksi dengan menggunakan setidaknya dua jenis elektroda yang berbeda.

d) Untuk membuat daftar dan menjelaskan fungsi komponen peralatan las bawah air dan menjelaskan tindakan pencegahan keselamatan yang
diperlukan untuk pengelasan di bawah air.

e) Memberikan pengenalan praktis mengenai pengelasan bawah air sehingga peserta pelatihan dapat memahami penerapan pengelasan bawah air
DAN menjelaskan keterbatasan pengelasan bawah air sehubungan dengan ukuran proyek, posisi dan kondisi logam yang dilas. Peserta pelatihan
harus mampu menjelaskan teknik pengelasan bawah air pada posisi datar, vertikal dan overhead.

28.2 Garis Besar Instruksi:


a) Sejarah pemotongan bawah air busur oksi

b) Konstruksi dan nomenklatur peralatan pembakaran bawah air


c) Tempat obor untuk elektroda
d) Elektroda
e) Generator las
f) Kabel las
g) Saklar pengaman

h) Tabung oksigen/hati-hati dalam penanganannya

i) Selang oksigen/ukuran/kehati-hatian dalam penanganannya

j) Alat pengukur tabung oksigen/perawatan dalam penanganannya

k) Tindakan pencegahan keselamatan dalam pemotongan bawah air oxy-arc

I) Teknik pemotongan oxy-arc di bawah air


m) Menyiapkan peralatan
n) Menyelesaikan proyek dengan menggunakan setidaknya dua produsen batang pemotong oxy-arc yang berbeda (akan bervariasi tergantung ketersediaan bahan)

o) Teknik
p) Tindakan pencegahan keselamatan

q) Mesin las
r) Kabel las

311
11.9 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

s) Pemegang elektroda

t) Elektroda
u) Kaca las dan pelat muka
v) Bahan anti air
w) Penerapan pengelasan bawah air
x) Keterbatasan pengelasan bawah air

y) Teknik pengelasan bawah air


z) Tindakan pencegahan keselamatan

29.0 PENYELAMAN GAS CAMPURAN


Jam yang Diperlukan: 30

29.1 Tujuan
Untuk memberikan peserta pelatihan pemahaman dasar tentang teknik dan prosedur penyelaman gas campuran.

29.2 Garis Besar Instruksi:


a) Sejarah dan aspek medis dari penyelaman gas campuran

b) Rumus
c) Prosedur dekompresi
d) Prosedur penyelaman dan darurat
e) Pertimbangan keselamatan operator

f) Perawatan
g) Penerapan praktis

30.0 MESIN LAUT DAN KOMPRESOR Jam yang


Dibutuhkan: 16

30.1 Tujuan
Untuk memberikan peserta pelatihan pengetahuan dasar tentang pengoperasian, pemeliharaan dan pemecahan masalah lapangan mesin diesel dan kompresor
tekanan rendah.

30.2 Garis Besar Instruksi:


a) Penerapan mesin diesel dalam penyelaman

1) Kompresor udara

2) Generator
3) Derek
4) Perahu

5) Truk
6) Forklift
7) Unit tenaga hidrolik
b) Tujuh sistem umum untuk semua mesin diesel

1) Sistem bahan bakar

2) Filter bahan bakar

3) Injektor
4) Sistem pelumasan
5) Sistem pendingin

6) Sistem asupan

7) Sistem pembuangan

c) Power take-off dan cengkeraman

d) Pengoperasian diesel (praktis)

e) Pemeliharaan (praktis)

312
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.9

f) Pemecahan masalah (praktis)

g) Jenis kompresor yang digunakan dalam penyelaman

h) Sistem kompresor
1) Asupan

2) Tahap kompresi
3) Intercooler
4) Sistem pelumasan
- Oli kompresor untuk pernafasan kompresor udara

5) Pembongkar diferensial variabel

6) Pembongkar hidrolik

7) Filter
8) Tangki volume

9) Katup suplai/manifold
i) Perhitungan kompresor
1) Kapasitas (CFM/SCFM)
2) Batas kedalaman (tekanan di atas dasar)

j) Menyiapkan kompresor yang digunakan dalam operasi penyelaman/ruangan

k) Pengoperasian kompresor (praktis)

l) Perawatan kompresor (praktis)


m) Pemecahan masalah (praktis)

n) Pengujian kemurnian udara

o) Katup dan perlengkapannya

p) Skema sistem udara

31.0 KESELAMATAN INDUSTRI DAN LEPAS PANTAI Jam


yang Diperlukan: 6

31.1 Tujuan
a) Untuk membiasakan peserta pelatihan dengan persyaratan federal, negara bagian dan ADCI untuk operasi penyelaman.

b) Untuk memberikan pelatihan kepada peserta pelatihan tentang keselamatan industri dan lepas pantai.

c) Memberikan pelatihan dasar keselamatan derek kepada peserta pelatihan.

31.2 Garis Besar Instruksi:


a) Peraturan Penjaga Pantai AS
b) peraturan OSHA
c) standar ADCI
d) Keamanan industri secara umum

1) Narkoba dan alkohol

2) Identifikasi bahaya
3) Keamanan zona kerja

4) Penguncian dan penandaan

5) Alat pelindung diri


6) Bekerja di ruang terbatas
7) Bahan berbahaya
8) Keamanan kebakaran

e) Keamanan lepas pantai

1) Keamanan H2S

2) Orientasi helikopter
313
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

3) Keranjang pengaman personel

4) Jaket pelampung

5) Rakit/perahu penyelamat

6) Alat bantu lokasi visual

7) Alat bantu lokasi audio

f) Keamanan dasar derek

1) Aturan dan regulasi


2) selempang

3) Mencurangi perangkat keras

4) Teknik tali-temali yang tepat

5) Memberi sinyal

6) Sling rantai
7) Kerekan

8) Simpul

32.0 PILIHAN
32.1 Tujuan
Untuk membekali peserta pelatihan dengan keterampilan tambahan berdasarkan kebutuhan masing-masing institusi. Kebutuhan ini ditentukan oleh kebutuhan industri, yang
umumnya ditentukan oleh tuntutan lokasi geografis.

32.2 Garis Besar Instruksi:


a) Standar untuk mata kuliah yang terdaftar sebagai mata kuliah pilihan dipelihara dan dipantau oleh asosiasi induk dari masing-masing disiplin ilmu tertentu.

b) Mata kuliah pilihan tidak terbatas pada daftar di bawah ini. Daftar di bawah ini merupakan hasil masukan langsung dari industri:

1) Pengujian non-destruktif

2) Pekerja berbahaya (HAZWOPER)


3) Kelangsungan hidup dan keselamatan di lepas pantai

4) Pencitraan Bawah Air


5) Menyelam di lingkungan yang terkontaminasi

6) Gas berbahaya di ruang tertutup


7) Pengelasan hiperbarik kering

Total Jam Pelatihan: 625

11.10 PERATURAN FEDERAL AS TENTANG


OPERASI PENYELAMATAN KOMERSIAL
PERATURAN FEDERAL AS TENTANG OPERASI PENYELAMATAN KOMERSIAL
PERKENALAN
Informasi mengenai peraturan pemerintah AS berikut ini disediakan hanya untuk referensi. Association of Diving Contractors International
(ADCI) adalah sebuah organisasi internasional dan, oleh karena itu, setiap kontraktor perlu memiliki pengetahuan tentang peraturan
pemerintah yang berlaku terhadap operasi penyelaman di wilayah operasi spesifiknya.

Tidak ada ketentuan di sini yang dimaksudkan untuk menggantikan atau menggantikan peraturan, kode atau standar yang diterapkan oleh negara bendera
atau badan nasional. ADCI mengakui validitas kode dan standar yang dikembangkan oleh organisasi internasional lain yang diakui, seperti, namun tidak
terbatas pada, lembaga klasifikasi kapal, IMCA, IMO, lembaga standar, dll. Perusahaan anggota asosiasi ini yang beroperasi di luar yurisdiksi AS mungkin
memerlukan untuk mengikuti kode dan standar yang disiapkan oleh pihak lain. Namun, jika diharuskan untuk juga mematuhi standar atau kode etik
lainnya, perusahaan anggota tetap berjanji untuk mematuhi tidak kurang dari persyaratan minimum standar ini di samping persyaratan lain yang mungkin
berlaku.

314
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

SUBBAB V—STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LAUT

BAGIAN 197—KETENTUAN UMUM OPERASI


Subbagian A [Dicadangkan] 197.400 Penerapan.
Subbagian B—Operasi Penyelaman Komersial 197.402 Tanggung jawab penanggung jawab.
197.404 Tanggung jawab pengawas penyelaman.
UMUM
197.410 Prosedur penyelaman.
Detik.
197.420 Petunjuk pengoperasian.
197.200 Tujuan sub bagian.
197.202 Penerapan. PROSEDUR MODE MENYELAM KHUSUS
197.203 Hak banding. 197.430 Menyelam SCUBA.

197.204 Definisi. 197.432 Penyelaman udara yang disuplai permukaan.

197.205 Ketersediaan standar. 197.434 Penyelaman gas campuran yang disuplai permukaan.

197.206 Pengganti peralatan, bahan, perlengkapan, 197.436 Berperahu hidup.


pengaturan, prosedur, atau pengujian.
UJI BERKALA DAN PEMERIKSAAN PERALATAN SELAM
197.208 Penunjukan penanggung jawab.
197.450 Tes gas pernapasan.
197.210 Penunjukan pengawas penyelaman.
197.452 Pembersihan oksigen.
PERALATAN 197.454 Peralatan pertolongan pertama dan pengobatan.

197.300 Penerapan. 197.456 Selang suplai pernafasan.


197.310 Sistem kompresor udara. 197.458 Alat pengukur dan penunjuk waktu.
197.312 Selang suplai pernafasan. 197.460 Perlengkapan selam.
197.314 Peralatan pertolongan pertama dan pengobatan.
197.462 Bejana tekan dan pipa tekanan.
197.318 Alat pengukur dan penunjuk waktu.
CATATAN
197.320 Tangga dan panggung selam.
197.480 Buku Catatan.
197.322 Helm dan masker yang disediakan di permukaan.
197.482 Entri buku catatan.
197.324 Tali pengaman penyelam.
197.484 Pemberitahuan adanya korban.
197.326 Keamanan oksigen.
197.486 Laporan tertulis mengenai korban jiwa.
197.328 PVHO—Umum.
197.488 Penyimpanan catatan setelah adanya korban.
197.330 PVHO—Lonceng tertutup.

197.332 PVHO—Ruang dekompresi.


197.334 Lonceng selam terbuka.

197.336 Pipa bertekanan.


197.338 Tabung gas terkompresi.
197.340 Pasokan gas pernapasan.

197.342 Alat pengubah daya apung.


197.344 Alat flotasi tiup.
197.346 Perlengkapan penyelam.

315
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Subbagian A [Dicadangkan] Kode ASMEberarti ''Kode Boiler dan Bejana Tekanan'' dari
American Society of Mechanical Engineers.
Subbagian B—Operasi Penyelaman Komersial
ASME PVHO–1berarti standar ANSI/ASME ''Standar
UMUM Keselamatan Bejana Tekanan untuk Hunian Manusia.''

§ 197.200 Tujuan subbagian. ATASberarti ukuran tekanan yang dinyatakan dalam


atmosfer absolut (termasuk tekanan barometrik).
Subbagian ini mengatur aturan untuk desain, konstruksi, dan penggunaan loncengberarti suatu kompartemen baik pada tekanan sekitar (bel terbuka)
peralatan, serta inspeksi, pengoperasian, dan standar keselamatan dan atau bertekanan (bel tertutup) yang memungkinkan penyelam untuk
kesehatan untuk operasi penyelaman komersial yang dilakukan dari kapal dan diangkut ke dan dari lokasi kerja bawah air, memungkinkan penyelam
fasilitas di bawah yurisdiksi Penjaga Pantai. mengakses lingkungan sekitar, dan mampu digunakan sebagai tempat
perlindungan. selama operasi penyelaman.
§ 197.202 Penerapan.
Waktu terbawahberarti total waktu yang berlalu, diukur dalam
(a) Sub-bagian ini berlaku untuk operasi penyelaman komersial yang dilakukan di menit, sejak penyelam meninggalkan permukaan hingga waktu
pelabuhan perairan dalam atau zona amannya sebagaimana ditentukan dalam 33 satu menit berikutnya penyelam mulai mendaki.
CFR bagian 150; dari pulau buatan, instalasi, atau perangkat lain apa pun di Landas Gas pernapasan/campuran pernapasanberarti campuran gas, oksigen,
Kontinen Luar dan perairan yang berdekatan dengannya sebagaimana ditentukan atau udara yang disuplai ke penyelam untuk bernafas.
dalam 33 CFR bagian 147 atau terkait dengan kegiatan di Landas Kontinen Luar;
Tekanan yang meledakberarti tekanan di mana perangkat
dan dari semua kapal yang diharuskan memiliki sertifikat inspeksi yang
penahan tekanan akan gagal secara struktural.
dikeluarkan oleh Penjaga Pantai termasuk unit pengeboran lepas pantai bergerak
Penyelam komersialberarti penyelam yang melakukan pekerjaan bawah air
tanpa memandang lokasi geografisnya, atau dari kapal mana pun yang terhubung
untuk disewa, tidak termasuk olahraga dan penyelaman rekreasi serta
dengan pelabuhan laut dalam atau di dalam zona aman pelabuhan laut dalam,
instruksinya.
atau dari kapal mana pun yang terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan
Landas Kontinen Luar; kecuali bahwa subbagian ini tidak berlaku untuk operasi Operasi penyelaman komersialberarti semua kegiatan yang mendukung
penyelaman apa pun— penyelam komersial.

Silinderberarti bejana bertekanan untuk menyimpan gas


(1) Dilakukan semata-mata untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu bertekanan.
pengetahuan kelautan oleh lembaga pendidikan; Ruang dekompresiberarti bejana bertekanan untuk dihuni manusia seperti
(2) Dilakukan semata-mata untuk penelitian dan pengembangan ruang dekompresi permukaan, bel tertutup, atau sistem penyelaman dalam
demi kemajuan peralatan dan teknologi penyelaman; atau yang dilengkapi secara khusus untuk melakukan kompresi ulang,
dekompresi, dan perawatan penyelam.
(3) Dilakukan semata-mata untuk tujuan pencarian dan penyelamatan atau tujuan

keselamatan umum yang terkait oleh atau di bawah pengawasan lembaga Penyakit dekompresiberarti suatu kondisi yang disebabkan oleh terbentuknya
pemerintah. gas atau gelembung gas di dalam darah atau jaringan tubuh akibat
penurunan tekanan.
(b) Operasi penyelaman dapat menyimpang dari persyaratan sub bagian ini
sejauh diperlukan untuk mencegah atau meminimalkan situasi yang Tabel dekompresiberarti profil atau serangkaian profil laju pendakian dan
mungkin menyebabkan kematian, cedera, atau kerusakan lingkungan campuran pernapasan yang dirancang untuk mengurangi tekanan pada
yang besar. Keadaan yang menyebabkan situasi tersebut, penyimpangan penyelam secara aman hingga tekanan atmosfer setelah penyelam terpapar
yang dilakukan, dan tindakan perbaikan yang diambil, jika sesuai, untuk pada kedalaman dan waktu dasar tertentu.
mengurangi kemungkinan terulangnya kembali harus dicatat oleh Kedalamanberarti tekanan maksimum yang dinyatakan dalam kaki air laut yang dicapai
pengawas penyelaman dalam buku catatan sebagaimana disyaratkan oleh seorang penyelam dan digunakan untuk menyatakan kedalaman penyelaman.
oleh § 197.482(c).

Lokasi penyelamanberarti bagian kapal atau fasilitas


§ 197.203 Hak banding.
tempat operasi penyelaman dilakukan.
Setiap orang yang terkena dampak langsung oleh keputusan atau tindakan Tim penyelamberarti penyelam dan personel pendukung penyelam yang
yang diambil berdasarkan subbab ini, oleh atau atas nama Penjaga Pantai, terlibat dalam operasi penyelaman, termasuk pengawas penyelaman.
dapat mengajukan banding sesuai dengan subbagian 1.03 bab ini.
Penyelamberarti seseorang yang bekerja di bawah permukaan, terpapar
[CGD 88–033, 54 FR 50382, 6 Desember 1989] kondisi hiperbarik, dan menggunakan alat bantu pernapasan bawah air.

§ 197.204 Definisi.
Gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelamberarti pasokan udara atau gas campuran,

Seperti yang digunakan dalam subbagian ini:


sebagaimana mestinya, yang dibawa oleh penyelam sebagai tambahan terhadap gas

pernapasan primer atau sekunder yang disuplai ke penyelam.


ACFMberarti kaki kubik aktual per menit.
Instalasi menyelamberarti semua peralatan yang digunakan untuk mendukung
Kode ANSI1berarti ''Kode untuk Perpipaan Tekanan, Perpipaan
operasi penyelaman komersial.
Listrik'' dari Institut Standar Nasional Amerika B31.1.

316
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

Modus menyelamberarti jenis penyelaman yang memerlukan SCUBA, pasokan udara menghirup udara termasuk oksigen atau udara yang diperkaya oksigen jika disuplai
dari permukaan, atau peralatan gas campuran yang disuplai dari permukaan, untuk perawatan.
dengan prosedur dan teknik terkait.
Penyelaman gas campuran yang disuplai permukaanberarti mode
Tahap menyelamberarti platform gantung yang dibangun untuk membawa penyelaman di mana penyelam disuplai dari lokasi penyelaman atau bel
satu atau lebih penyelam dan digunakan untuk memasukkan penyelam ke dengan campuran pernapasan terkompresi selain udara.
dalam air dan membawa mereka ke permukaan ketika dekompresi di dalam Perangkat penunjuk waktuberarti alat untuk mengukur waktu penyelaman dalam
air atau pakaian selam yang berat digunakan. hitungan menit.
Pengawas penyelamanberarti orang yang mempunyai tanggung jawab Meja perawatanberarti kedalaman, waktu, dan profil gas pernapasan yang
penuh atas keselamatan operasi penyelaman komersial termasuk dirancang untuk mengobati penyelam yang menderita penyakit dekompresi.
tanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan seluruh personel
Pusatberarti bundel selang antara lokasi penyelaman dan penyelam atau
penyelaman sesuai dengan sub bagian ini.
bel, atau antara penyelam dan bel, yang menyuplai penyelam atau bel
Fasilitasberarti pelabuhan perairan dalam, atau pulau buatan, dengan tali penyelamat, gas pernapasan, komunikasi, listrik, dan panas
instalasi, atau perangkat lain di Landas Kontinen Luar yang tunduk yang sesuai dengan mode atau kondisi penyelaman.
pada yurisdiksi Penjaga Pantai.
Kapalberarti setiap kapal yang berlayar di air termasuk unit pengeboran lepas pantai
Fswberarti kaki air laut (atau tinggi tekanan statis yang setara). bergerak yang diwajibkan untuk memiliki Sertifikat Inspeksi yang dikeluarkan oleh
Emboli gasberarti suatu kondisi yang disebabkan oleh gas yang Penjaga Pantai atau setiap kapal yang berlayar di air yang terhubung dengan
mengembang, yang masuk dan tertahan di paru-paru saat pelabuhan laut dalam atau di dalam zona keamanan pelabuhan laut dalam, atau
bernapas di bawah tekanan, dipaksa masuk ke dalam aliran darah setiap kapal yang berlayar di air yang terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan
atau jaringan lain selama naik atau dekompresi. Benua Luar Rak.

Pakaian selam kelas beratberarti pakaian laut dalam yang dikenakan Tangki volumeberarti bejana bertekanan yang dihubungkan ke saluran keluar
oleh penyelam. kompresor dan digunakan sebagai penampung udara.

Kondisi hiperbarikberarti kondisi tekanan yang melebihi Tekanan Pekerjaanberarti tekanan yang dikenakan pada
tekanan atmosfer permukaan. perangkat penahan tekanan pada saat tertentu selama kondisi
Korosi yang merugikanberarti korosi tingkat lanjut yang dapat pengoperasian normal.
mengganggu integritas struktural atau pengoperasian peralatan
§ 197.205 Ketersediaan standar.
yang aman.
(a) Beberapa standar telah dimasukkan sebagai referensi
Berperahu hidupberarti dukungan penyelam yang muncul ke permukaan dari kapal
dalam sub-bab ini. Penggabungan dengan referensi telah
yang sedang berlayar.
disetujui oleh Direktur Daftar Federal berdasarkan
Tekanan kerja maksimumberarti tekanan maksimum yang dapat ketentuan 1 CFR bagian 51.
diterapkan pada perangkat penahan tekanan dalam kondisi
(b) Standar ini tersedia dari organisasi terkait
pengoperasian (biasanya pengaturan tekanan pada perangkat
yang alamatnya tercantum di bawah ini:
pelepas tekanan).
(1) Institut Standar Nasional Amerika, 11 West 42nd
Batas tanpa dekompresiberarti kedalaman udara dan batas waktu
Street, New York, NY 10036.
dasar lampiran A.
(2) Perkumpulan Insinyur Mekanik Amerika, United
Bejana tekanberarti wadah yang mampu menahan tekanan
Engineering Center, 345 East 47th Street, New York, NY
kerja maksimum internal lebih dari 15 psig.
10017.
Psi(g)berarti pon per inci persegi (ukuran).
[CGD 76–009, 43 FR 53683, 16 November 1978, sebagaimana diubah
PVHOberarti bejana bertekanan untuk digunakan manusia tetapi dengan CGD 96–041, 61 FR 50735, 27 September 1996]
tidak termasuk bejana bertekanan untuk dihuni manusia yang
dapat terkena tekanan eksternal lebih dari 15 psig tetapi hanya § 197.206 Pengganti peralatan, bahan, peralatan, pengaturan,
dapat terkena tekanan internal maksimum 15 psig atau kurang prosedur, atau pengujian yang diperlukan.
(yaitu, kapal selam, atau observasi satu atmosfer lonceng). (a) Penjaga Pantai dapat menerima pengganti peralatan, bahan,
Penyelaman saturasiberarti menjenuhkan jaringan penyelam dengan gas inert peralatan, pengaturan, prosedur, atau pengujian yang disyaratkan
dalam campuran pernapasan untuk memungkinkan perpanjangan waktu dasar dalam sub-bagian ini jika pengganti tersebut memberikan tingkat
tanpa dekompresi tambahan. keamanan yang setara.

Selam scubaberarti mode menyelam di mana penyelam (b) Dalam hal apapun yang dapat memuaskan Komandan bahwa
diberikan campuran pernapasan terkompresi dari peralatan penggunaan perlengkapan, bahan, peralatan, pengaturan,
yang dibawa penyelam. prosedur, atau pengujian tertentu tidak beralasan atau tidak dapat

Penyelam siagaberarti penyelam di lokasi penyelaman tersedia untuk dilakukan, Komandan dapat mengizinkan penggunaan

membantu penyelam di dalam air. perlengkapan, bahan pengganti. , peralatan, pengaturan, prosedur,
atau pengujian sedemikian rupa dan berdasarkan kondisi yang
Udara yang disuplai permukaanMenyelam berarti suatu mode penyelaman yang
dapat menjamin, untuk kepuasannya, suatu tingkat
mana penyelam disuplai dari lokasi penyelaman atau bel dengan dikompres

317
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

keselamatan sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan dalam (d) Katup penutup yang terbuka lambat ketika tekanan kerja
subbagian ini. maksimum yang diijinkan sistem melebihi 500 psig.

§ 197.208 Penunjukan penanggung jawab. § 197.312 Selang suplai pernapasan.


(a) Pemilik atau agen kapal atau fasilitas tanpa nakhoda yang ditunjuk (a) Setiap selang pasokan pernapasan harus—
harus menunjuk, secara tertulis, seseorang untuk menjadi (1) Memiliki tekanan kerja maksimum yang sama dengan atau
penanggung jawab kapal atau fasilitas tersebut. melebihi—
(b) Apabila seorang nakhoda ditunjuk, maka nakhoda tersebut adalah penanggung (i) Tekanan kerja maksimum dari bagian sistem suplai
jawab. pernapasan yang digunakan; Dan

§ 197.210 Penunjukan pengawas penyelaman. (ii) Tekanan yang setara dengan kedalaman maksimum penyelaman
relatif terhadap sumber pasokan ditambah 100 psig;
Nama pengawas penyelaman untuk setiap operasi penyelaman
komersial harus— (2) Memiliki tekanan ledakan empat kali lipat dari tekanan
kerja maksimum;
(a) Ditunjuk secara tertulis; Dan
(3) Memiliki konektor yang—
(b) Diberikan kepada penanggung jawab sebelum dimulainya
operasi penyelaman komersial. (i) Terbuat dari bahan tahan korosi;
(ii) Tahan terhadap pelepasan yang tidak disengaja; Dan
PERALATAN
(iii) Memiliki tekanan kerja maksimum yang paling sedikit
§ 197.300 Penerapan. sama dengan tekanan kerja maksimum dari selang
yang dipasang; Dan
(a) Setiap instalasi penyelaman yang digunakan pada setiap kapal atau fasilitas yang
(4) Tolak kekusutan dengan—
tunduk pada sub-bagian ini harus memenuhi persyaratan sub-bagian ini.
(i) Terbuat dari bahan yang tahan kekusutan; atau
(b) Selain persyaratan sub-bagian ini, peralatan yang dipasang
secara permanen di kapal dan merupakan bagian dari (ii) Memiliki dukungan eksternal.
instalasi penyelaman harus memenuhi Sub-bab F dan J bab (b) Setiap pusar harus—
ini.
(1) Memenuhi persyaratan ayat (a) bagian ini; Dan
(c) Semua perbaikan dan modifikasi bejana tekan yang digunakan
untuk operasi penyelaman komersial harus dilakukan sesuai
(2) Ditandai dari penyelam atau ujung bel terbuka dengan interval 10
dengan persyaratan bagian VIII, divisi 1 atau divisi 2 dari Kode
kaki hingga 100 kaki dan setelahnya dalam interval 50 kaki.
ASME, ASME PVHO–1, bagian 54 bab ini, atau 49 CFR 173.34,
sebagaimana berlaku. § 197.314 Peralatan pertolongan pertama dan perawatan.
(d) Semua perbaikan dan modifikasi pipa bertekanan yang (a) Setiap lokasi penyelaman harus memiliki—
digunakan untuk operasi penyelaman komersial harus
(1) Perlengkapan kesehatan yang disetujui oleh dokter terdiri atas—
dilakukan sesuai dengan persyaratan Kode ANSI atau bagian 56
bab ini, sebagaimana berlaku. (i) Perlengkapan pertolongan pertama dasar; Dan

(ii) Perlengkapan tambahan apa pun yang diperlukan untuk


§ 197.310 Sistem kompresor udara. mengobati trauma ringan dan penyakit akibat paparan
Kompresor yang digunakan untuk menyuplai udara pernapasan ke penyelam harus memiliki hiperbarik;

(2) Salinan buku pedoman Pertolongan Pertama Standar Palang
(a) Tangki volume yang— Merah Amerika;

(1) Dibangun dan dicap sesuai dengan bagian VIII, (3) Resusitasi manual tipe tas dengan masker dan selang
divisi 1 Kode ASME dengan— transparan; Dan
(i) Katup periksa pada sisi saluran masuk; (4) Kemampuan untuk mengeluarkan penyelam yang terluka dari air.

(ii) Pengukur tekanan; (b) Setiap instalasi penyelaman harus mempunyai sistem
(iii) Katup pelepas; Dan komunikasi dua arah untuk mendapatkan bantuan darurat
kecuali ketika kapal atau fasilitas berlayar ke darat, sistem
(iv) Katup pembuangan; Dan
komunikasi dua arah sudah tersedia.
(2) Diuji setelah setiap perbaikan, modifikasi, atau perubahan batas
(c) Setiap lokasi penyelaman yang mendukung penyelaman gas campuran,
tekanan sebagaimana disyaratkan oleh § 197.462;
penyelaman lebih dalam dari 130 fsw, atau penyelaman di luar batas tanpa
(b) Saluran masuk yang berlokasi jauh dari area yang mengandung asap dekompresi harus memenuhi persyaratan paragraf (a) bagian ini dan
buangan mesin pembakaran internal atau kontaminan berbahaya memiliki—
lainnya;
(1) Ruang dekompresi;
(c) Sistem filtrasi yang efisien; Dan
(2) Tabel dekompresi dan perawatan;

318
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

(3) Pasokan gas pernapasan yang cukup untuk (1) Ventilasi minimal 4,5 ACFM pada kedalaman apa pun saat
mengobati penyakit dekompresi; dioperasikan; atau

(4) Peralatan medis yang disyaratkan oleh ayat (a) (1) (2) Mampu mempertahankan tekanan parsial karbon dioksida yang
bagian ini yaitu— diilhami penyelam di bawah 0,02 ATA ketika penyelam

(i) Mampu dibawa ke ruang dekompresi; Dan menghasilkan karbon dioksida dengan laju 1,6 liter standar per
menit.

(ii) Cocok untuk digunakan dalam kondisi hiperbarik; dan (5) § 197.324 Tali pengaman penyelam.
Kemampuan untuk membantu penyelam yang terluka masuk ke
Setiap tali pengaman yang digunakan dalam penyelaman di permukaan harus
ruang dekompresi.
memiliki— (a) Perangkat tekuk positif; Dan
§ 197.318 Alat pengukur dan penunjuk waktu. (b) Titik perlekatan garis kehidupan pusar yang—
(a) Alat pengukur yang menunjukkan kedalaman penyelam harus ada di setiap lokasi penyelaman untuk
(1) Mendistribusikan gaya tarikan tali pusar ke seluruh tubuh
penyelaman yang disediakan di permukaan.
penyelam; Dan
(b) Alat pencatat waktu harus ada di setiap lokasi penyelaman. (2) Mencegah ketegangan pada masker atau helm.

§ 197.320 Tangga dan panggung selam. § 197.326 Keamanan oksigen.


(a) Setiap tangga selam harus— (a) Peralatan yang digunakan dengan oksigen atau campuran oksigen lebih besar
(1) Mampu menopang beban sekurang-kurangnya dua orang penyelam; dari 40 persen volumenya harus dirancang untuk penggunaan tersebut.

(2) Rentangkan 3 kaki di bawah permukaan air; (b) Sistem oksigen dengan tekanan lebih besar dari 125 psig harus memiliki

(3) Berada pada tempatnya; katup penutup yang bukaannya lambat kecuali katup penutup batas
tekanan dapat berupa katup bola.
(4) Tersedia di lokasi penyelaman bagi penyelam untuk masuk atau keluar
dari air kecuali disediakan panggung penyelaman atau bel; Dan § 197.328 PVHO—Umum.
(5) Jadilah—
(a) Setiap PVHO, yang dikontrak atau dibeli setelah tanggal 1 Februari
(i) Terbuat dari bahan tahan korosi; atau 1979, harus dibuat dan diberi stempel sesuai dengan ASME PVHO–1.

(ii) Dilindungi dan dipelihara bebas dari korosi yang


merugikan. (b) Setiap PVHO, dikontrak atau dibangun sebelum bulan Februari
(b) Setiap tahap penyelaman harus— 1 Tahun 1979, dan tidak disetujui Penjaga Pantai, harus diserahkan kepada
Penjaga Pantai untuk mendapat persetujuan sebelum tanggal 1 Februari 1984.
(1) Mampu menopang beban sekurang-kurangnya dua orang penyelam;
(c) Untuk disetujui berdasarkan ayat (b), PVHO harus—
(2) Memiliki platform kisi-kisi terbuka;
(1) Dibangun sesuai dengan bagian 54 bab ini; atau-
(3) Tersedia bagi penyelam untuk masuk atau keluar air dari lokasi
penyelaman dan untuk dekompresi di dalam air jika penyelam
tersebut— (2) Dibangun sesuai dengan bagian VIII, divisi 1
atau divisi 2 Kode ASME; Dan-
(i) Mengenakan pakaian selam yang berat; atau
(i) Apakah rencana tersebut disetujui sesuai dengan §
(ii) Menyelam di luar batas larangan dekompresi,
54.01–18 bab ini;
kecuali jika bel disediakan; Dan
(ii) Lulus uji radiografi dan uji survei sambungan las
(4) Jadilah—
lainnya yang disyaratkan oleh bagian VIII, divisi 1 atau
(i) Terbuat dari bahan tahan korosi; atau divisi 2, jika sesuai, dari Kode ASME; Dan
(ii) Dilindungi dan dipelihara bebas dari korosi yang (iii) Lulus—
merugikan.
(A) Uji hidrostatis yang dijelaskan dalam § 54.10–10
§ 197.322 Helm dan masker yang disuplai permukaan. bab ini; atau

(a) Setiap helm atau masker yang dipasang di permukaan harus memiliki—
(B) Uji pneumatik yang dijelaskan dalam § 54.10–15 bab ini dan
pengujian tambahan yang mungkin diperlukan oleh
(1) Katup satu arah pada titik pemasangan antara helm atau
Petugas Penanggung Jawab Inspeksi Kelautan (OCMI).
masker dan pusar yang dapat menutup dengan mudah dan
positif;
(d) Setiap PVHO harus—
(2) Katup buang; Dan
(1) Memiliki katup penutup yang terletak dalam jarak 1 kaki dari batas
(3) Sistem komunikasi suara dua arah antara penyelam
tekanan pada semua pipa yang menembus batas tekanan;
dengan lokasi penyelaman atau bel.
(b) Setiap helm atau masker udara yang dipasang di permukaan harus—

319
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(2) Memiliki katup periksa yang terletak dalam jarak 1 kaki dari batas (18) Memiliki sistem kelistrikan interior yang dirancang untuk
tekanan pada semua pipa yang secara khusus membawa fluida ke lingkungan di mana sistem tersebut akan beroperasi untuk
dalam PVHO; meminimalkan risiko kebakaran, sengatan listrik pada personel,

(3) Memiliki alat pelepas tekanan yang dibutuhkan oleh ASME dan aksi galvanis dari PVHO; Dan

PVHO–1; (19) Diuji setelah setiap perbaikan, modifikasi, atau perubahan batas

(4) Memiliki sistem pernapasan internal dengan setidaknya satu masker tekanan sebagaimana disyaratkan oleh § 197.462.

per penghuni disimpan di dalam setiap kompartemen bertekanan


§ 197.330 PVHO—Lonceng tertutup.
terpisah;
(a) Kecuali sebagaimana ditentukan dalam paragraf
(5) Memiliki sistem komunikasi suara dua arah yang
memungkinkan komunikasi antara penghuni dalam satu (b) dari bagian ini, setiap bel yang tertutup harus memenuhi persyaratan

kompartemen bertekanan di PVHO dan— § 197.328 dan—

(i) Pengawas penyelaman di lokasi penyelaman; (1) Memiliki alat bantu pernapasan bawah air untuk setiap penumpang
yang disimpan di dalam setiap kompartemen bertekanan terpisah;
(ii) Penyelam mana pun yang didukung dari PVHO yang sama; Dan
(2) Memiliki pusar;
(iii) Penghuni kompartemen bertekanan terpisah (3) Memiliki alat pengangkat yang terpasang pada lonceng tertutup yang mampu

lainnya pada PVHO yang sama; mengembalikan lonceng tertutup yang ditempati ketika terendam banjir penuh ke

lokasi penyelaman;
(6) Jika dirancang untuk dipasangkan secara mekanis ke PVHO lain,
mempunyai sistem komunikasi dua arah yang memungkinkan (4) Mampu melakukan kompresi ulang di permukaan hingga

terjadinya komunikasi antar penghuni setiap PVHO ketika dipasangkan kedalaman penyelaman desain maksimum;

secara mekanis; (5) Dibangun dan dilengkapi sebagaimana disyaratkan oleh § 197.332;

(7) Sediakan pengukur tekanan di bagian dalam setiap kompartemen (6) Memiliki alat pencari lokasi darurat yang dirancang untuk membantu
yang— personel di permukaan dalam memperoleh dan mempertahankan

(i) Dirancang untuk dihuni manusia; Dan kontak dengan PVHO yang terendam jika tali pusar ke permukaan
terputus;
(ii) Mampu mengendalikan tekanan
kompartemen dari dalam PVHO; (7) Memiliki kemampuan untuk mengeluarkan penyelam yang terluka
dari air; Dan
(8) Memiliki area pandang yang memungkinkan pengamatan
penghuni dari luar; (8) Memiliki kemampuan menunjang kehidupan bagi lonceng tertutup yang masih utuh

dan penghuninya untuk—


(9) Memiliki area pandang yang memenuhi persyaratan ASME PVHO–1
kecuali PVHO yang disetujui berdasarkan paragraf (i) Dua belas jam setelah kecelakaan yang memutuskan tali pusat ke
permukaan ketika tali pusar ke permukaan merupakan satu-satunya
(b) bagian ini yang mempunyai area pandang non-akrilik;
alat yang terpasang untuk mengambil bel yang tertutup; atau
(10) Memiliki sarana penerangan yang cukup untuk memungkinkan
(ii) Jangka waktu, sekurang-kurangnya sama dengan 1 jam ditambah dua kali
penghuninya—
waktu yang diperlukan untuk mengambil genta dari kedalaman
(i) Baca pengukur; Dan pengoperasian yang dirancang dan memasang sistem pendukung
(ii) Mengoperasikan sistem yang terpasang di setiap kehidupan tambahan, setelah terjadi kecelakaan yang memutuskan tali
kompartemen; pusar ke permukaan ketika tali pusar tersebut merupakan salah satu

(11) Dirancang dan dilengkapi untuk meminimalkan dari dua alat yang terpasang secara independen untuk mengambil bel

sumber bahan mudah terbakar dan api; tertutup, masing-masing memenuhi persyaratan paragraf (a) (3) bagian
ini.
(12) Memiliki alat pelindung pada sisi masuk saluran
pembuangan PVHO; (c) Lonceng tertutup yang tidak memenuhi persyaratan
paragraf (a)(3), (a)(4), dan (a)(5) pasal ini, harus dapat
(13) Memiliki alat pemadam api di bagian dalam;
dipasang pada PVHO lain yang—
(14) Memiliki sarana untuk menjaga kandungan oksigen di atmosfer
(1) Memungkinkan pemindahan personel dan peralatan
bagian dalam di bawah 25 persen setara volume permukaan bila
penyelam di bawah tekanan dari bel tertutup ke PVHO;
diberi tekanan dengan udara sebagai campuran pernapasan;
(2) Memenuhi persyaratan ayat (a)(3) bagian ini;
(15) Memiliki sarana untuk mempertahankan atmosfer interior
di bawah 2 persen volume karbon dioksida setara (3) Mampu dipasang pada ruang dekompresi yang
permukaan; memenuhi persyaratan paragraf (a)(4) dan (a)(5)
bagian ini; Dan
(16) Memiliki sarana untuk mengesampingkan dan mengendalikan dari luar
semua kontrol pernapasan dan suplai tekanan di dalam ruangan; (4) Memungkinkan pemindahan personel dan peralatan
penyelam di bawah tekanan dari PVHO ke ruang
dekompresi.
(17) Memiliki pengurai ucapan bila digunakan dengan gas campuran;

320
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

§ 197.332 PVHO—Ruang dekompresi. § 197.336 Pipa bertekanan.


Setiap ruang dekompresi harus— (a) Sistem perpipaan yang bukan merupakan bagian integral dari bejana atau

Memenuhi persyaratan § 197.328; fasilitas, yang membawa fluida di bawah tekanan melebihi 15 psig harus—

(b) Memiliki dimensi internal yang cukup untuk menampung seorang penyelam yang (a) Memenuhi Kode ANSI;
berbaring dalam posisi horizontal dan orang lain yang merawat penyelam (b) Memiliki titik sambungan ke sistem perpipaan integral kapal atau
tersebut; fasilitas yang ditandai dengan jelas; Dan
(c) Memiliki kemampuan untuk masuk dan keluarnya personel dan (c) Diuji setelah setiap perbaikan, modifikasi, atau perubahan batas
peralatan saat penumpang berada di bawah tekanan; tekanan sebagaimana ditetapkan dalam § 197.462.

(d) Memiliki sarana untuk mengoperasikan semua alat pengunci jalan yang
§ 197.338 Tabung gas terkompresi.
terpasang, kecuali anjing pengangkut yang cacat, dari kedua sisi palka
yang tertutup; Setiap tabung gas bertekanan harus— (a)

(e) Memiliki penerangan interior yang cukup untuk memungkinkan Disimpan di tempat yang berventilasi;

observasi visual, diagnosis, dan perawatan medis terhadap (b) Terlindung dari panas yang berlebihan;
penghuninya.
(c) Dicegah agar tidak jatuh;
(f) Memiliki satu tempat tidur untuk setiap dua penghuni;
(d) Diuji setelah perbaikan, modifikasi, atau perubahan terhadap batas
(g) Memiliki kemampuan yang memungkinkan tempat tidur susun terlihat tekanan sebagaimana diatur dalam § 197.462; Dan
sepanjang keseluruhannya dari luar;
(e) Memenuhi persyaratan—
(h) Memiliki kemampuan tekanan minimum sebesar—
(1) Bagian 54 bab ini; atau
(1) 6 ATA, bila digunakan untuk menyelam hingga 300 fsw; atau
(2) 49 CFR 173.34 dan 49 CFR bagian 178, sub bagian C.
(2) Kedalaman penyelaman maksimum, bila digunakan untuk operasi
penyelaman lebih dalam dari 300 fsw, kecuali jika digunakan lonceng § 197.340 Pasokan gas pernapasan.
tertutup yang memenuhi persyaratan § 197.330(a) (3), (4), dan (5); (a) Pasokan gas pernapasan utama untuk penyelaman yang dilakukan di
permukaan harus cukup untuk mendukung hal-hal berikut ini selama durasi

(i) Memiliki tingkat tekanan minimum 2 ATA per menit hingga 60 fsw penyelaman yang direncanakan:

dan setidaknya 1 ATA per menit setelahnya; (1) Penyelam.


(j) Memiliki tingkat dekompresi 1 ATA per menit hingga 33 fsw; (2) Penyelam siaga.
(k) Memiliki pengukur tekanan eksternal untuk setiap kompartemen (3) Ruang dekompresi, bila diwajibkan oleh §197.432(e)(2) atau oleh §
bertekanan; 197.434(a) selama durasi penyelaman dan selama satu jam
(l) Memiliki kemampuan untuk menyediakan campuran pernapasan pada tingkat maksimum setelah selesainya penyelaman yang direncanakan.
yang dibutuhkan oleh setiap penghuni yang melakukan pekerjaan berat; Dan

(4) Ruang dekompresi bila disediakan tetapi tidak


(m) Memiliki headset atau telepon bertenaga suara sebagai cadangan diwajibkan oleh sub-bagian ini.
sistem komunikasi yang disyaratkan oleh § 197.328(c) (5) Lonceng tertutup jika disediakan atau diwajibkan oleh § 197.434(d).
(5) dan (6), kecuali bila sistem komunikasi tersebut merupakan
(6) Lonceng terbuka bila disediakan atau diwajibkan oleh § 197.432(e)
sistem bertenaga suara.
(4) atau menurut § 197.434(c).

§ 197.334 Lonceng selam terbuka. (b) Pasokan gas pernapasan sekunder untuk penyelaman di permukaan
harus cukup untuk mendukung hal-hal berikut:
Setiap bel menyelam yang terbuka harus—
(1) Penyelam saat kembali ke permukaan.
(a) Memiliki bagian atas yang menyediakan selubung yang mampu
mempertahankan gelembung campuran pernafasan yang tersedia bagi (2) Penyelam selama dekompresi.
penyelam yang berdiri di bagian bawah platform dengan tubuhnya (3) Penyelam siaga.
melalui dasar terbuka dan kepalanya di dalam gelembung;
(4) Ruang dekompresi bila diwajibkan oleh §197.432(e)(2) atau
(b) Memiliki alat pengangkat yang mampu mengembalikan bel terbuka oleh § 197.434(a) selama durasi penyelaman dan satu jam
yang ditempati ke lokasi penyelaman; setelah selesainya penyelaman yang direncanakan.
(c) Memiliki pusar; Dan
(d) Menjadi— (5) Lonceng tertutup pada saat penyelam kembali ke permukaan.

(1) Terbuat dari bahan tahan korosi; atau (6) Lonceng terbuka saat penyelam kembali ke permukaan.

(2) Dilindungi dan dipelihara bebas dari korosi yang (c) Pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelam untuk penyelaman

merugikan. di permukaan harus cukup untuk memungkinkan penyelam untuk—

(1) Mencapai permukaan.

(2) Mencapai sumber gas pernapasan lain; atau


321
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(3) Dicapai oleh penyelam siaga yang dilengkapi dengan sumber § 197.346 Perlengkapan penyelam.
gas pernapasan lain bagi penyelam. (a) Setiap penyelam yang menggunakan SCUBA harus memiliki—

(d) Pasokan gas pernapasan utama untuk penyelaman SCUBA harus cukup
(1) Peralatan pernapasan bawah air mandiri
untuk mendukung penyelam selama durasi penyelaman yang direncanakan
termasuk—
hingga ia kembali ke lokasi penyelaman atau titik penjemputan yang
(i) Pasokan gas pernapasan primer dengan pengukur tekanan silinder
direncanakan.
yang dapat dibaca oleh penyelam selama penyelaman; Dan
(e) Pasokan gas pernafasan cadangan yang dibawa penyelam untuk penyelaman
SCUBA harus cukup untuk memungkinkan penyelam kembali ke lokasi
(ii) Pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelam disediakan
penyelaman atau titik penjemputan yang direncanakan dari kedalaman
oleh—
terbesar penyelaman yang direncanakan.
(A) Cadangan manual (katup J); atau
(f) Oksigen yang digunakan untuk campuran pernapasan harus—
(B) Silinder cadangan independen terhubung dan siap
(1) Memenuhi persyaratan Spesifikasi Federal BB-0–
digunakan;
925a; Dan
(2) Masker wajah;
(2) Menjadi tipe 1 (gas) grade A atau B.
(3) Alat pelampung tiup;
(g) Nitrogen yang digunakan untuk campuran pernafasan harus—
(4) Sabuk beban yang mampu dilepaskan dengan cepat;
(1) Memenuhi persyaratan Spesifikasi Federal BB-N–
411c; (5) Pisau;
(2) Menjadi tipe 1 (berbentuk gas); (6) Sirip atau sepatu renang;

(3) Menjadi kelas 1 (bebas minyak); Dan (7) Jam tangan selam; Dan
(4) Menjadi kelas A, B, atau C. (8) Pengukur kedalaman.

(h) Helium yang digunakan untuk campuran pernafasan harus bermutu A, B, (b) Setiap penyelam yang menggunakan pakaian selam kelas berat harus—

atau C yang diproduksi oleh Pemerintah Federal, atau setara. (1) Memiliki kelompok helm yang terdiri dari helm, pelindung dada,
(i) Udara bertekanan yang digunakan untuk campuran pernafasan harus— serta katup dan sambungan terkait;

(1) Menjadi 20 sampai 22 persen oksigen berdasarkan volume; (2) Memiliki kelompok pakaian selam yang terdiri dari pakaian dasar yang
membungkus badan (kecuali kepala dan tangan) dengan penutup yang
(2) Tidak berbau; Dan
kuat dan tahan air, sarung tangan, sepatu, alat pemberat, dan pisau;
(3) Memiliki tidak lebih dari—

(i) 1.000 bagian per juta karbon dioksida; 3) Memiliki kelompok selang yang terdiri dari selang gas pernapasan
(ii) 20 bagian per juta karbon monoksida; dan fittingnya, katup pengatur, saluran penyelamat, kabel

(iii) 5 miligram per meter kubik partikulat padat dan komunikasi, dan pneumofathometer; Dan

cair termasuk minyak; Dan (4) Dilengkapi bantalan helm dan sepatu pemberat.
(iv) 25 bagian per juta hidrokarbon (termasuk metana dan (c) Setiap operasi penyelaman yang diperlengkapi di permukaan dengan menggunakan

semua hidrokarbon lainnya yang dinyatakan sebagai pakaian selam kelas berat harus memiliki selang gas pernapasan tambahan dengan

metana). peralatan tambahan yang tersedia untuk penyelam siaga.

(d) Setiap penyelam yang menggunakan pakaian selam ringan harus memiliki—
§ 197.342 Perangkat pengubah daya apung.
(1) Tali pengaman;
(a) Pakaian kering atau alat pengubah daya apung lainnya yang tidak
terhubung langsung ke katup buang helm atau masker harus (2) Rakitan pemberat yang mampu dilepaskan dengan cepat;

mempunyai katup buang independen. (3) Kelompok masker yang terdiri dari masker ringan dan
(b) Bila digunakan untuk penyelaman SCUBA, alat pengubah daya apung harus katup serta sambungan terkait;
mempunyai sumber inflasi yang terpisah dari pasokan gas pernapasan. (4) Kelompok pakaian selam yang terdiri dari pakaian selam basah atau kering,
sarung tangan, sepatu atau sirip, dan pisau; Dan

(5) Kelompok selang yang terdiri dari selang gas pernafasan dan alat
§ 197.344 Alat pelampung tiup.
kelengkapannya, katup pengatur, saluran penolong, kabel
Perangkat pelampung tiup untuk menyelam SCUBA harus— komunikasi, dan pneumofathometer (jika kekuatan putus kabel
(a) Mampu menjaga penyelam di permukaan dalam posisi menghadap ke komunikasi paling sedikit sama dengan yang diperlukan untuk
atas; saluran penampung, maka saluran komunikasi kabel dapat berfungsi

(b) Memiliki alat inflasi yang diaktifkan secara manual; sebagai jalur penyelamat).

(c) Memiliki alat inflasi oral; (e) Setiap operasi penyelaman udara yang disuplai permukaan dalam batas
simpul kompresi dan kedalaman 130 fsw atau kurang harus mempunyai
(d) Memiliki alat pelepas tekanan berlebih; Dan
pasokan gas pernapasan utama di lokasi penyelaman.
(e) Memiliki katup buang yang dioperasikan secara manual.

322
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

(f) Setiap operasi penyelaman yang disuplai permukaan di luar batas tanpa kompresi, (3) Memastikan bahwa operasi penyelaman yang dilakukan dari kapal atau
lebih dalam dari 130 fsw, atau menggunakan gas campuran sebagai campuran fasilitas yang tunduk pada sub-bagian ini memenuhi peraturan dalam sub-
pernapasan harus dilakukan di lokasi penyelaman— bagian ini;

(1) Pasokan gas pernafasan primer; Dan (4) Sebelum memulai operasi penyelaman komersial, berikan
(2) Pasokan gas pernapasan sekunder. laporan yang disyaratkan oleh § 197.402 kepada
penanggung jawab;
(g) Setiap penyelam yang melakukan penyelaman di luar batas simpul kompresi,
lebih dalam dari 130 fsw, atau menggunakan gas campuran harus memiliki (5) Berkoordinasi dengan penanggung jawab setiap perubahan yang

pasokan gas pernafasan cadangan kecuali ketika menggunakan pakaian selam dilakukan pada laporan yang disyaratkan oleh § 197.402; Dan

kelas berat atau ketika menyelam di area yang dibatasi secara fisik. (6) Segera memberitahukan penanggung jawab jika ada korban, kecelakaan, atau cedera yang

berhubungan dengan penyelaman.

(b) Pengawas penyelaman bertanggung jawab atas perencanaan dan


OPERASI
pelaksanaan operasi penyelaman termasuk tanggung jawab atas

§ 197.400 Penerapan. keselamatan dan kesehatan tim penyelam.

Operasi penyelaman hanya dapat dilakukan dari kapal atau fasilitas yang § 197.410 Prosedur penyelaman.
tunduk pada subbagian ini jika peraturan dalam subbagian ini dipenuhi.
(a) Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa—

(1) Sebelum memulai operasi penyelaman, anggota tim penyelam


§ 197.402 Tanggung jawab penanggung jawab. diberi pengarahan tentang—

(a) Penanggung jawab harus— (i) Tugas yang harus dilaksanakan;

(1) Menyadari sepenuhnya ketentuan-ketentuan sub bagian ini; (ii) Bahaya atau kondisi lingkungan apa pun yang tidak biasa yang mungkin
mempengaruhi keselamatan operasi penyelaman; Dan
(2) Sebelum mengizinkan operasi penyelaman komersial
dimulai, harus— (iii) Setiap modifikasi terhadap manual atau prosedur operasi

(i) Penunjukan pengawas penyelaman untuk setiap operasi


termasuk prosedur keselamatan yang diperlukan oleh

penyelaman sebagaimana disyaratkan oleh § 197.210;


operasi penyelaman tertentu;

(ii) Laporan tentang—


(2) Sistem pasokan gas pernapasan, masker, helm,
pelindung termal, jika disediakan, dan peralatan
(A) Sifat dan waktu yang direncanakan dari operasi penyelaman
pengangkat bel, jika bel disediakan atau diperlukan,
yang direncanakan; Dan
diperiksa sebelum setiap operasi penyelaman;
(B) Rencana keterlibatan kapal atau fasilitas,
(3) Setiap penyelam diinstruksikan untuk melaporkan masalah fisik
perlengkapannya, dan personelnya dalam operasi
atau efek fisiologis apa pun termasuk rasa sakit, nyeri, penyakit
penyelaman.
saat ini, atau gejala penyakit dekompresi sebelum setiap
(b) Sebelum mengizinkan dimulainya operasi penyelaman komersial penyelaman;
yang melibatkan liveboating, penanggung jawab harus
(4) Profil kedalaman dan waktu dasar, termasuk perubahan
memastikan bahwa—
campuran pernapasan, dipertahankan di lokasi penyelaman
(1) Tersedia sarana komunikasi cepat dengan pengawas untuk setiap penyelam selama penyelaman, kecuali penyelam
penyelaman pada saat penyelam masuk, masuk, atau SCUBA harus menjaga profilnya sendiri;
keluar air; Dan
(5) Sistem komunikasi suara dua arah digunakan
(2) Disediakan perahu dan awak kapal untuk penjemputan antara—
penyelam dalam keadaan darurat.
(i) Setiap penyelam yang diperlengkapi permukaan dan anggota tim
(c) Penanggung jawab harus memastikan bahwa perahu dan kru untuk penyelam di lokasi penyelaman atau bel (bila disediakan); Dan
penjemputan penyelam SCUBA disediakan ketika penyelam SCUBA tidak
(ii) Lonceng (bila disediakan) dan lokasi penyelaman;
berada dalam barisan dari lokasi penyelaman.
(6) Tersedia sistem komunikasi dua arah di lokasi penyelaman
(d) Penanggung jawab harus mengoordinasikan kegiatan di atas
untuk mendapatkan bantuan darurat;
kapal atau fasilitas dengan pengawas penyelaman.
(7) Setelah selesainya setiap penyelaman—
(e) Penanggung jawab harus memastikan bahwa peralatan dan personel
kapal atau fasilitas berada jauh dari lokasi penyelaman kecuali (i) Kondisi fisik penyelam diperiksa dengan—
setelah berkoordinasi dengan pengawas penyelaman. (A) Pengamatan visual; Dan
(B) Menanyakan penyelam tentang kesejahteraan
§ 197.404 Tanggung jawab pengawas penyelaman.
fisiknya;
(a) Pengawas penyelaman harus—
(ii) Penyelam diinstruksikan untuk melaporkan masalah fisik
(1) Menyadari sepenuhnya ketentuan-ketentuan sub bagian ini; atau dampak fisiologis yang merugikan termasuk rasa
(2) Menyadari sepenuhnya ketentuan manual pengoperasian sakit, nyeri, penyakit saat ini, atau gejala penyakit
yang disyaratkan oleh § 197.420; dekompresi atau emboli gas;
323
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(iii) Penyelam diberitahu tentang lokasi ruang (2) Menyediakan panduan pengoperasian di lokasi penyelaman
dekompresi yang beroperasi; Dan kepada semua anggota tim penyelam.

(iv) Penyelam diperingatkan akan potensi bahaya terbang setelah (b) Panduan pengoperasian harus diubah secara tertulis bila
menyelam; adaptasi diperlukan karena—
(8) Untuk penyelaman apa pun di luar batas tanpa dekompresi, lebih dalam dari (1) Konfigurasi atau pengoperasian kapal atau fasilitas; atau
130 fsw, atau menggunakan gas campuran sebagai campuran pernapasan— (2) Operasi penyelaman spesifik sesuai rencana.
(i) Kedalaman, waktu, profil dekompresi termasuk perubahan campuran (c) Panduan pengoperasian harus mengatur keselamatan dan
pernapasan dipertahankan untuk setiap penyelam di lokasi kesehatan penyelam.
penyelaman;
(d) Panduan pengoperasian harus memuat hal-hal berikut:
(ii) Penyelam diinstruksikan untuk tetap terjaga dan berada di
(1) Prosedur keselamatan dan daftar periksa untuk setiap mode penyelaman yang
sekitar ruang dekompresi lokasi penyelaman setidaknya
digunakan.
selama satu jam setelah selesainya penyelaman,
dekompresi, atau perawatan; Dan (2) Penugasan dan tanggung jawab masing-masing anggota tim penyelam

untuk setiap moda penyelaman yang digunakan.


(iii) Seorang anggota tim penyelam, selain penyelam, terlatih
dan bersedia mengoperasikan ruang dekompresi; Dan (3) Prosedur peralatan dan daftar periksa untuk setiap mode penyelaman yang

digunakan.

(9) Apabila dicurigai adanya penyakit dekompresi atau emboli (4) Prosedur darurat untuk—
gas atau gejala nyata, laporan dilengkapi yang berisi— (i) Kebakaran;

(ii) Kegagalan peralatan;


(i) Investigasi untuk setiap insiden termasuk— (iii) Kondisi lingkungan yang buruk termasuk, namun tidak
(A) Profil penyelaman dan dekompresi; terbatas pada, cuaca dan keadaan laut;

(B) Komposisi, kedalaman, dan waktu campuran (iv) Penyakit medis; Dan
pernapasan berubah; (v) Perawatan cedera.
(C) Deskripsi gejala termasuk kedalaman dan (5) Prosedur yang berhubungan dengan penggunaan—
waktu timbulnya; Dan
(i) Perkakas listrik genggam;
(D) Deskripsi dan hasil pengobatan;
(ii) Peralatan pengelasan dan pembakaran; Dan
(ii) Evaluasi untuk setiap insiden berdasarkan—
(iii) Bahan Peledak.
(A) Investigasi;
(B) Pertimbangan kinerja masa lalu dari tabel PROSEDUR MODE MENYELAM KHUSUS
dekompresi yang digunakan; Dan
§ 197.430 penyelaman SCUBA.
(C) Kerentanan individu; Dan
Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa
(iii) Tindakan perbaikan yang diambil, jika perlu, untuk mengurangi
—(a) penyelaman SCUBA tidak dilakukan—
kemungkinan terulangnya kembali.
(1) Di luar batas tanpa dekompresi;
(b) Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa interval kerja
penyelaman diakhiri ketika ia mengarahkannya atau ketika— (2) Pada kedalaman lebih dari 130 fsw;

(1) Penyelam meminta penghentian; (3) Terhadap arus yang lebih besar dari 1 (satu) knot kecuali
dilintasi garis; Dan
(2) Penyelam gagal merespons komunikasi atau sinyal dari
anggota tim penyelam dengan benar; (4) Jika penyelam tidak dapat langsung naik ke permukaan kecuali jika
menggunakan garis;
(3) Komunikasi terputus dan tidak dapat segera
dibangun kembali antara— (b) Penyelam SCUBA memiliki peralatan yang dibutuhkan oleh §
197.346(a);
(i) Penyelam dan anggota tim penyelam di lokasi penyelaman; atau
(c) Penyelam siaga tersedia saat penyelam berada di dalam air;

(ii) Penanggung jawab dan pengawas penyelaman selama (d) Seorang penyelam berada dalam garis yang ditarik dari permukaan atau

pengoperasian liveboating; atau didampingi oleh penyelam lain di dalam air dalam kontak visual terus
menerus selama operasi penyelaman;
(4) Seorang penyelam mulai menggunakan pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa

penyelamnya. (e) Apabila seorang penyelam berada dalam ruang terbatas secara fisik,
penyelam lain ditempatkan di titik masuk bawah air dan menjaga penyelam
§ 197.420 Panduan pengoperasian. tersebut; Dan

(a) Pengawas penyelaman harus— (f) Sebuah perahu tersedia untuk dijemput oleh penyelam ketika penyelam tidak

(1) Memberikan panduan pengoperasian kepada penanggung berada dalam barisan dari lokasi penyelaman.

jawab sebelum memulai operasi penyelaman; Dan


324
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

§ 197.432 Penyelaman udara yang disuplai permukaan. (2) Anggota tim penyelam di lokasi penyelaman adalah penyelam yang
mampu membantu pemulihan lonceng yang tertutup atau
Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa—
penghuninya, jika diperlukan;
(a) Penyelaman udara yang dilakukan di permukaan dilakukan pada kedalaman
(h) Ketika operasi bel tertutup dilakukan, seorang penyelam tersedia
kurang dari 190 fsw, kecuali penyelaman dengan waktu dasar 30 menit atau
dalam bel tertutup untuk membantu penyelam di dalam air;
kurang dapat dilakukan hingga kedalaman 220 fsw;

(b) Setiap operasi penyelaman mempunyai pasokan gas pernapasan utama;


(i) Ketika seorang penyelam berada dalam ruang terbatas secara fisik,
penyelam lain ditempatkan di titik masuk bawah air dan menjaga
(c) Setiap penyelam terus menerus dirawat selama berada di dalam air;
penyelam tersebut;
(d) Apabila seorang penyelam berada dalam ruang terbatas secara fisik,
(j) Setiap operasi penyelaman mempunyai pasokan gas pernafasan primer
penyelam lain ditempatkan di titik masuk bawah air dan menjaga penyelam
dan sekunder yang memenuhi persyaratan § 197.340; Dan
tersebut;
(k) Penyelam gas campuran yang disuplai permukaan memiliki peralatan yang
(e) Untuk penyelaman lebih dalam dari 130 fsw atau di luar
disyaratkan oleh § 197.346 (b) atau (d).
batas kompresi simpul—

(1) Setiap operasi penyelaman mempunyai pasokan gas pernapasan § 197.436 Berperahu hidup.
sekunder; (a) Selama pengoperasian liveboating, penanggung jawab harus
(2) Ruang dekompresi siap digunakan di lokasi memastikan bahwa—
penyelaman; (1) Penyelaman tidak dilakukan di laut yang menghalangi
(3) Panggung menyelam digunakan kecuali bila disediakan bel; kemampuan stationkeeping kapal;

(4) Lonceng digunakan untuk penyelaman dengan waktu dekompresi di (2) Operasi liveboating tidak dilakukan— (i) Dari 1 jam setelah matahari
dalam air lebih dari 120 menit, kecuali jika penyelam menggunakan terbenam hingga 1 jam sebelum matahari terbit; atau
pakaian selam yang berat atau menyelam di ruang yang dibatasi (ii) Selama periode penglihatan terbatas;
secara fisik;
(3) Baling-baling kapal dihentikan sebelum penyelam
(5) Seorang anggota tim penyelam yang terpisah menjaga setiap penyelam di masuk atau keluar dari air; Dan
dalam air;
(4) Perahu siap diluncurkan bersama awak kapal jika terjadi
(6) Tersedia penyelam siaga saat penyelam berada di dalam air; Dan keadaan darurat.
(b) Sebagaimana digunakan dalam paragraf (a)(2)(ii) pasal ini, jarak pandang
(7) Setiap penyelam mempunyai persediaan gas pernapasan cadangan yang terbatas berarti setiap kondisi di mana jarak pandang navigasi kapal
dibawa penyelam kecuali ketika menggunakan pakaian selam yang berat menjadi terbatas karena kabut, kabut, turunnya salju, hujan badai lebat,
atau ketika menyelam di ruang yang dibatasi secara fisik; Dan badai pasir atau sebab-sebab serupa lainnya.
(f) Penyelam udara yang disuplai permukaan memiliki peralatan yang disyaratkan oleh (c) Selama pengoperasian liveboating, pengawas penyelaman harus
§ 197.346 (b) atau (d). memastikan bahwa—

(1) Penyelaman tidak dilakukan pada kedalaman lebih dari 220 fsw;
§ 197.434 Penyelaman gas campuran yang disuplai permukaan.

(2) Penyelaman tidak dilakukan di laut yang menghambat


Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa—
mobilitas atau fungsi kerja penyelam;
(a) Ketika penyelaman gas campuran dilakukan, ruang
(3) Suatu alat digunakan untuk mencegah agar selang penyelam
dekompresi atau bel tertutup yang memenuhi persyaratan
tidak tersangkut pada baling-baling kapal;
§ 197.332 siap digunakan di lokasi penyelaman;
(4) Setiap penyelam membawa persediaan gas pernapasan cadangan;
(b) Tahap penyelaman digunakan kecuali bila bel disediakan;

(c) Lonceng digunakan untuk penyelaman yang lebih dalam dari 220 fsw atau
(5) Tersedia penyelam siaga saat penyelam berada di dalam air;

bila penyelaman memerlukan waktu dekompresi di dalam air lebih dari (6) Penyelaman tidak dilakukan dengan waktu dekompresi di
120 menit, kecuali bila penyelam menggunakan pakaian selam yang dalam air lebih dari 120 menit; Dan
berat atau menyelam di ruang yang dibatasi secara fisik; (7) Penanggung jawab diberitahu sebelum penyelam masuk
(d) Lonceng tertutup digunakan untuk penyelaman pada kedalaman lebih dari atau keluar air.
300 fsw, kecuali bila penyelaman dilakukan di ruang terbatas secara fisik;
UJI DAN INSPEKSI BERKALA
PERALATAN MENYELAM
(e) Seorang anggota tim penyelam yang terpisah menjaga setiap penyelam di dalam air;

(f) Seorang penyelam siaga tersedia selama semua penyelaman nonsaturasi; § 197.450 Tes gas pernapasan.
(g) Saat penyelaman saturasi dilakukan— Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa—

(1) Penyelam siaga tersedia pada saat bel tertutup meninggalkan lokasi (a) Keluaran setiap kompresor udara diuji dan memenuhi
penyelaman sampai penyelam dalam keadaan jenuh; Dan persyaratan § 197.340 untuk kualitas dan kuantitas melalui
sampel yang diambil di titik sambungan ke sistem distribusi

325
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(1) Setiap 6 bulan; Dan (2) Diperiksa secara visual selama pengoperasian sehari-hari; Dan

(2) Setelah setiap perbaikan atau modifikasi. (3) Diperiksa apakah ada bau berbahaya atau tidak sedap sebelum setiap operasi

(b) Persediaan campuran pernapasan yang dibeli untuk penyelam penyelaman.

diperiksa sebelum ditempatkan pada jalur untuk—


§ 197.458 Alat pengukur dan penunjuk waktu.
(1) Sertifikasi bahwa pasokan memenuhi persyaratan §
Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa—
197.340; Dan
(a) Setiap pengukur kedalaman dan perangkat penunjuk waktu diuji atau
(2) Persentase bau dan oksigen yang berbahaya atau menyinggung;
dikalibrasi terhadap pengukur referensi utama atau perangkat pencatat
(c) Setiap sistem pasokan pernapasan diperiksa, sebelum memulai operasi waktu setiap 6 bulan;
penyelaman, pada titik sambungan alat bantu pernapasan bawah air atau
(b) Alat pengukur kedalaman diuji apabila terdapat ketidaksesuaian dalam
pusar bagi penyelam, untuk mengetahui adanya bau berbahaya atau tidak
pembacaan alat pengukur kedalaman lebih dari 2 persen skala penuh antara dua
sedap dan adanya kabut minyak; Dan
alat pengukur dengan rentang dan kalibrasi yang sama;

(c) Alat penunjuk waktu diuji bila ada ketidaksesuaian pada alat
(d) Setiap sistem pasokan pernapasan, yang memasok gas campuran
penunjuk waktu yang pembacaannya lebih dari seperempat
ke penyelam, diperiksa, sebelum memulai operasi penyelaman, di
menit dalam jangka waktu 4 jam antara dua alat penunjuk
titik sambungan alat pernapasan bawah air atau pusar untuk
waktu; Dan
penyelam, untuk mengetahui persentase oksigennya.
(d) Setiap alat pengukur kedalaman dan penunjuk waktu diperiksa sebelum
operasi penyelaman dimulai.
§ 197.452 Pembersihan oksigen.
§ 197.460 Perlengkapan selam.
Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa peralatan yang digunakan dengan
oksigen atau campuran oksigen lebih dari 40 persen volumenya dibersihkan dari Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa peralatan menyelam yang ditujukan untuk

bahan yang mudah terbakar— digunakan dalam penyelaman berdasarkan § 197.346 diperiksa sebelum setiap penyelaman.

(a) Sebelum digunakan; Dan


(b) Setelah perbaikan, perubahan, modifikasi, atau dugaan § 197.462 Bejana tekan dan pipa tekanan.
kontaminasi. (a) Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa setiap bejana tekan, termasuk
setiap tangki volume, silinder dan PVHO, dan setiap sistem perpipaan tekanan
§ 197.454 Peralatan pertolongan pertama dan perawatan.
diperiksa dan diuji sebagaimana disyaratkan oleh bagian ini dan setelah
Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa peralatan medis diperiksa setiap bulan
perbaikan, modifikasi atau pengubahan untuk menentukan bahwa semuanya
untuk memastikan bahwa semua persediaan yang diperlukan tersedia.
berada dalam kondisi yang sesuai. kondisi memuaskan dan sesuai untuk layanan
yang dimaksudkan.
§ 197.456 Selang suplai pernapasan.
(b) Bejana tekan dan pipa tekanan harus diperiksa setiap tahun untuk
(a) Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa—
mengetahui adanya kerusakan atau penurunan kualitas mekanis. Setiap
(1) Setiap selang pasokan pernapasan diuji tekanannya cacat yang dapat mengganggu keselamatan bejana tekan atau pipa harus
sebelum digunakan pertama kali dan setiap 24 bulan diperbaiki dan diuji tekanannya sesuai kepuasan Petugas yang
setelahnya hingga 1,5 kali tekanan kerja maksimumnya; Bertanggung Jawab, Inspeksi Kelautan.
(2) Setiap rakitan selang pasokan pernafasan, sebelum digunakan (c) Pengujian berikut harus dilakukan setidaknya setiap tiga
untuk servis awal dan setelah perbaikan, modifikasi, atau tahun:
perubahan apa pun, diuji tariknya dengan—
(1) Seluruh perpipaan yang dipasang secara permanen pada PVHO harus
(i) Membebani setiap sambungan selang ke fitting dengan diuji tekanannya.
beban aksial 200 pon; Dan
(2) PVHO yang terkena tekanan internal harus diuji kebocorannya pada
(ii) Lulus pemeriksaan visual untuk mencari bukti adanya tekanan kerja maksimum yang diperbolehkan dengan menggunakan
pemisahan, selip, atau kerusakan lain pada rakitan; campuran pernafasan yang biasa digunakan dalam pelayanan.
(3) Setiap selang pasokan pernapasan diperiksa secara berkala untuk— (3) Pengujian tak rusak yang setara dapat dilakukan sebagai pengganti pengujian
(i) Kerusakan yang mungkin mempengaruhi integritas tekanan; Dan tekanan. Usulan untuk menggunakan pengujian tak rusak sebagai pengganti
pengujian tekanan harus diserahkan kepada Petugas yang Bertanggung
(ii) Kontaminasi yang mungkin mempengaruhi kemurnian campuran
Jawab, Inspeksi Kelautan.
pernapasan yang diberikan kepada penyelam; Dan

(4) Ujung terbuka setiap selang penyedia pernafasan ditempel, ditutup,


(d) Kecuali dinyatakan lain, uji tekanan yang dilakukan sesuai
atau disumbat bila tidak digunakan.
dengan bagian ini harus berupa uji hidrostatis atau uji
pneumatik.
(b) Untuk memenuhi persyaratan paragraf (a)(3) bagian ini, setiap
selang pasokan pernapasan harus— (1) Apabila uji hidrostatis dilakukan pada bejana tekan,
tekanan uji tidak boleh kurang dari 1,25 kali tekanan
(1) Diperiksa secara teliti sebelum dikirim ke lokasi
kerja maksimum yang diijinkan.
penyelaman;

326
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

(2) Apabila uji pneumatik dilakukan pada bejana tekan, (6) Mode menyelam yang digunakan.

tekanan uji haruslah tekanan kerja maksimum yang (7) Kedalaman maksimum dan waktu dasar untuk setiap penyelam.
diijinkan yang tertera pada pelat nama.
(8) Nama penanggung jawab.
(3) Apabila uji pneumatik dilakukan pada pipa, tekanan uji
(9) Untuk setiap penyelaman di luar batas tanpa dekompresi, lebih dalam
harus tidak kurang dari 90 persen dari pengaturan alat
dari 130 fsw, atau menggunakan gas campuran, digunakan sebutan gas
pelepas.
pernapasan dan tabel dekompresi.
(4) Uji tekanan harus dilakukan hanya setelah tindakan pencegahan yang
(10) Ketika dicurigai adanya penyakit dekompresi atau
sesuai telah dilakukan untuk melindungi personel dan peralatan.
emboli gas atau gejalanya terlihat jelas—
(i) Nama penyelam; Dan
(5) Apabila uji tekanan dilakukan pada bejana tekan atau pipa tekanan,
tekanan uji harus dipertahankan selama jangka waktu yang cukup (ii) Deskripsi dan hasil pengobatan.
untuk memungkinkan pemeriksaan seluruh sambungan, (11) Untuk setiap kematian atau cedera atau penyakit terkait
sambungan, dan area bertekanan tinggi. penyelaman yang mengakibatkan ketidakmampuan lebih dari 72

[CGD 95–028, 62 FR 51220, 30 September 1997] jam atau yang mengharuskan anggota tim penyelam dirawat di
rumah sakit lebih dari 24 jam—
CATATAN (i) Tanggal;

§ 197.480 Buku Catatan. (ii) Waktu;

(a) Penanggung jawab kapal atau fasilitas, yang diwajibkan oleh 46 USC 11301 (iii) Keadaan; Dan
untuk memiliki buku catatan resmi, harus menyimpan buku catatan (iv) Tingkat cedera atau penyakit apa pun.
tersebut pada formulir CG–706. (c) Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa hal-hal berikut ini dicatat
(b) Penanggung jawab kapal atau fasilitas yang tidak diwajibkan oleh 46 USC dalam buku catatan untuk setiap operasi penyelaman yang menyimpang
11301 untuk memiliki buku catatan resmi, harus menyimpan, di atas dari persyaratan sub-bagian ini:
kapal, buku catatan untuk membuat entri yang disyaratkan oleh sub- (1) Uraian tentang keadaan yang menyebabkan terjadinya situasi
bagian ini. tersebut.
(c) Pengawas penyelaman yang melakukan operasi penyelaman komersial (2) Penyimpangan yang dilakukan.
dari kapal atau fasilitas yang tunduk pada sub-bagian ini harus
(3) Tindakan korektif diambil, jika diperlukan, untuk mengurangi
menyimpan buku catatan untuk membuat entri yang disyaratkan oleh
kemungkinan terulangnya kembali.
sub-bagian ini.
(d) Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa catatan hal-
[CGD 76–009, 43 FR 53683, 16 November 1978, sebagaimana diubah dengan
hal berikut ini disimpan:
CGD 95–028, 62 FR 51220, 30 September 1997]
(1) Tanggal dan hasil setiap pemeriksaan alat kesehatan.
§ 197.482 Entri buku catatan. (2) Tanggal dan hasil setiap pengujian kompresor udara.
(a) Penanggung jawab harus memastikan bahwa informasi berikut (3) Tanggal dan hasil setiap pemeriksaan campuran pernapasan.
dicatat dalam buku catatan untuk setiap operasi penyelaman
(4) Tanggal dan hasil setiap pemeriksaan pada setiap sistem
komersial:
perbekalan pernafasan.
(1) Tanggal, waktu, dan lokasi dimulainya dan selesainya operasi
(5) Tanggal, peralatan yang dibersihkan, prosedur pembersihan
penyelaman.
umum, dan nama orang yang membersihkan peralatan selam
(2) Perkiraan kondisi bawah air dan permukaan (cuaca, untuk layanan oksigen.
jarak pandang, suhu, dan arus).
(6) Tanggal dan hasil setiap pengujian selang dan sistem suplai
(3) Nama pengawas penyelaman. pernapasan.
(4) Sifat umum pekerjaan yang dilakukan. (7) Tanggal dan hasil setiap pemeriksaan sistem penyediaan
(b) Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa informasi berikut gas pernapasan.
dicatat dalam buku catatan untuk setiap operasi penyelaman (8) Tanggal dan hasil setiap pengujian alat pengukur kedalaman
komersial: dan alat penunjuk waktu.
(1) Tanggal, waktu, dan lokasi dimulainya dan selesainya setiap (9) Tanggal dan hasil setiap pengujian dan pemeriksaan setiap
operasi penyelaman. PVHO.
(2) Perkiraan kondisi bawah air dan permukaan (cuaca, (10) Tanggal dan hasil setiap pemeriksaan alat
jarak pandang, suhu, dan arus). selam.
(3) Nama anggota tim penyelam termasuk pengawas penyelaman. (11) Tanggal dan hasil setiap pengujian dan pemeriksaan pipa
(4) Sifat umum pekerjaan yang dilakukan. bertekanan.

(5) Penunjukan penyelaman berulang atau waktu yang berlalu sejak paparan (12) Tanggal dan hasil setiap pengujian dan pemeriksaan
hiperbarik terakhir jika kurang dari 24 jam untuk setiap penyelam. volume tangki dan silinder.
327
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(e) Pengawas penyelaman harus memastikan bahwa catatan § 197.486 Laporan tertulis mengenai korban.
mengenai lokasi informasi yang disyaratkan berdasarkan ayat (d) Penanggung jawab kapal atau fasilitas yang pemberitahuan korbannya
dibuat di buku catatan. dibuat berdasarkan § 197.484 harus menyampaikan laporan kepada
CATATAN: 46 USC 11301 mengharuskan entri tertentu dibuat Perwira Penanggung Jawab, Inspeksi Kelautan, sesegera mungkin
dalam buku catatan resmi selain entri yang disyaratkan oleh setelah korban terjadi, sebagai berikut:
bagian ini; dan 46 USC 11302 mengatur cara membuat entri
(a) Pada Formulir CG–2692, ketika instalasi penyelaman berada di
tersebut.
kapal.
[CGD 76–009, 43 FR 53683, 16 November 1978, sebagaimana diubah
(b) Menggunakan laporan tertulis, dalam bentuk naratif, pada saat instalasi
oleh USCG–1999–6216, 64 FR 53229, 1 Oktober 1999]
penyelaman berada pada suatu fasilitas. Laporan tertulis harus berisi

§ 197.484 Pemberitahuan korban. informasi yang disyaratkan oleh § 197.484.

(a) Selain persyaratan sub-bagian 4.05 bab ini dan 33 CFR 146.30, (c) Laporan yang disyaratkan oleh bagian ini harus disertai
penanggung jawab harus memberitahu Petugas Penanggung dengan salinan laporan yang disyaratkan oleh § 197.410(a)(9)
Jawab, Inspeksi Kelautan, sesegera mungkin setelah terjadi jika terjadi penyakit dekompresi.
korban penyelaman, jika korban melibatkan hal-hal berikut: (d) Laporan yang disyaratkan oleh bagian ini harus mencakup informasi yang berkaitan
dengan keterlibatan alkohol atau obat-obatan sebagaimana disyaratkan oleh §

(1) Hilangnya nyawa. 4.05–12 bab ini.

(2) Cedera akibat penyelaman pada siapa pun yang menyebabkan (Persyaratan pelaporan pada paragraf (a) telah disetujui oleh OMB
ketidakmampuan selama lebih dari 72 jam. dengan nomor kendali 1625–0001)

(3) Cedera akibat penyelaman pada setiap orang yang [CGD 76–009, 43 FR 53683, 16 November 1978, sebagaimana diubah dengan

memerlukan rawat inap lebih dari 24 jam. CGD 82–023, 47 FR 35748, 16 Agustus 1982; 48 FR 43328, 23 September 1983;
CGD 84–099, 52 FR 47536, 14 Desember 1987; USCG–2006–25697, 71 FR 55747,
(b) Pemberitahuan yang disyaratkan oleh bagian ini harus memuat hal-hal
25 September 2006]
berikut:

(1) Nama dan nomor resmi (jika ada) kapal atau § 197.488 Penyimpanan catatan setelah adanya korban.
fasilitas. (a) Pemilik, agen, atau penanggung jawab kapal atau fasilitas yang laporan
(2) Nama pemilik atau agen kapal atau fasilitas. korbannya dibuat berdasarkan § 197.484 harus menyimpan semua catatan

(3) Nama penanggung jawab. di atas kapal yang disimpan di kapal atau fasilitas tersebut dan catatan
yang disyaratkan oleh sub-bagian ini untuk 6 bulan setelah laporan adanya
(4) Nama pengawas penyelaman.
korban dibuat atau sampai diberitahukan oleh Pejabat yang Bertanggung
(5) Uraian mengenai korban termasuk dugaan penyebabnya. Jawab, Inspeksi Kelautan, bahwa catatan tersebut tidak perlu disimpan di
(6) Sifat dan tingkat cedera yang dialami seseorang. kapal.

(c) Pemberitahuan yang disyaratkan oleh bagian ini tidak diperlukan jika laporan (b) Catatan yang diwajibkan oleh paragraf (a) bagian ini untuk
tertulis yang disyaratkan oleh § 197.486 diserahkan dalam waktu 5 hari disimpan di kapal termasuk, namun tidak terbatas pada, hal-hal
setelah korban. berikut:

[CGD 76–009, 43 FR 53683, 16 November 1978, sebagaimana diubah dengan (1) Semua buku catatan yang disyaratkan oleh § 197.480.

CGD 95–072, 60 FR 50469, 29 September 1995] (2) Semua laporan diwajibkan oleh §197.402(a)(2)(ii), §197.404(a)(4), §
197.410(a)(9).

(c) Pemilik, agen, penanggung jawab, atau pengawas penyelaman, jika


diminta, harus menyediakan catatan yang dijelaskan dalam bagian ini
untuk diperiksa oleh pejabat Penjaga Pantai yang berwenang untuk
menyelidiki korban.

328
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

DEPARTEMEN KETENAGAKERJAAN OSHA


TEKS PERATURAN-OSHA

BAGIAN 1910 - STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Subbagian T - Operasi Penyelaman Komersial

UMUM
1910.401 Ruang Lingkup dan Penerapan.

1910.402 Definisi.

PERSYARATAN PERSONIL
1910.410 Kualifikasi Tim Penyelam.

PROSEDUR OPERASI
1910.420 Manual Praktik Aman.

1910.421 Prosedur Pra Penyelaman.

1910.422 Prosedur Selama Penyelaman.

1910.423 Prosedur Pasca Penyelaman.

PROSEDUR OPERASI KHUSUS


1910.424 Menyelam SCUBA.

1910.425 Penyelaman Udara dengan Pasokan Permukaan.

1910.426 Penyelaman dengan gas campuran.

1910.427 Berperahu hidup.

PROSEDUR DAN PERSYARATAN PERALATAN


1910.430 Peralatan.

PENCATATAN
1910.440 Persyaratan Pencatatan 1910.441 Tanggal Efektif

LAMPIRAN A
Contoh kondisi yang mungkin membatasi atau membatasi paparan terhadap kondisi Hiperbarik.

LAMPIRAN B
Pedoman penyelaman ilmiah.

Selain Standar ini, Petunjuk OSHA 2006 tersedia untuk referensi.

329
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Subbagian T - Operasi Penyelaman Komersial


Wewenang: Bagian 4, 6, dan 8, Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja tahun 1970 (29 USC 653, 655, dan 657); detik. 107, Undang-Undang Jam Kerja Kontrak
dan Standar Keselamatan (Undang-undang Keselamatan Konstruksi) (40 USC 333); detik. 41, Undang-Undang Kompensasi Pekerja Pantai dan Pelabuhan (33 USC 941);
Surat Perintah Menteri Tenaga Kerja No. 8-76 (41 FR 25059), 9-83 (48 FR 35736), atau 1-90 (55 FR 9033), sebagaimana berlaku; 29 CFR bagian 1911.

Umum
§ 1910.401 Ruang lingkup dan penerapan.
(a) Ruang Lingkup.

(1) Sub-bagian (standar) ini berlaku untuk setiap tempat kerja di perairan Amerika Serikat, atau di Negara Bagian mana pun, Distrik
Columbia, Persemakmuran Puerto Riko, Kepulauan Virgin, Samoa Amerika, Guam, Wilayah Perwalian Kepulauan Pasifik, Pulau
Wake, Pulau Johnston, Zona Kanal, atau di dalam Landas Kontinen Luar sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang Landas
Kontinen Luar (67 Stat. 462, 43 USC 1331), di mana penyelaman dan operasi pendukung terkait dilakukan .
(2) Standar ini berlaku untuk penyelaman dan operasi pendukung terkait yang dilakukan sehubungan dengan semua jenis pekerjaan dan lapangan kerja,
termasuk industri umum, konstruksi, perbaikan kapal, pembuatan kapal, pemecahan kapal, dan longshoring. Namun, standar ini tidak berlaku untuk
operasi penyelaman apa pun:

(i) Dilakukan semata-mata untuk tujuan pengajaran, menggunakan SCUBA sirkuit terbuka, udara bertekanan dan dilakukan dalam
batas simpul kompresi;

(ii) Dilakukan semata-mata untuk tujuan pencarian, penyelamatan, atau tujuan keselamatan publik terkait oleh atau di bawah kendali lembaga pemerintah; atau

(iii) Diatur oleh 45 CFR bagian 46 (Perlindungan Subyek Manusia, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS) atau aturan
atau regulasi setara yang ditetapkan oleh lembaga federal lain, yang mengatur penelitian, pengembangan, atau tujuan terkait
yang melibatkan subjek manusia.

(iv) Didefinisikan sebagai penyelaman ilmiah dan berada di bawah arahan dan kendali program penyelaman yang sekurang-kurangnya mengandung
unsur-unsur berikut:

(A) Panduan keselamatan penyelaman yang minimal mencakup: Prosedur yang mencakup seluruh operasi penyelaman khusus untuk

program; prosedur perawatan darurat, termasuk kompresi ulang dan evakuasi; dan kriteria untuk pelatihan dan sertifikasi
penyelam.

(B) Badan pengawas (keselamatan) penyelaman, yang mayoritas anggotanya adalah penyelam aktif, yang minimal mempunyai

kewenangan untuk: Menyetujui dan memantau proyek penyelaman; meninjau dan merevisi manual keselamatan penyelaman; memastikan kepatuhan
terhadap manual; mengesahkan kedalaman dimana seorang penyelam telah dilatih; mengambil tindakan disipliner atas praktik yang tidak aman; dan
memastikan kepatuhan terhadap sistem buddy (seorang penyelam didampingi dan terus menerus melakukan kontak dengan penyelam lain di dalam air) untuk
penyelaman SCUBA.

(3) Persyaratan alternatif bagi instruktur selam rekreasi dan pemandu selam. Pengusaha instruktur selam rekreasi dan pemandu selam
tidak diharuskan untuk mematuhi persyaratan ruang dekompresi yang ditentukan oleh paragraf (b)(2) dan (c) (3)(iii) dari §1910.423
dan paragraf (b)(1) dari §1910.426 ketika memenuhi semua ketentuan berikut:
(i) Instruktur atau pemandu hanya terlibat dalam instruksi penyelaman rekreasi atau operasi pemandu selam;

(ii) Instruktur atau pemandu menyelam dalam batas tanpa dekompresi dalam operasi ini;
(iii) Instruktur atau pemandu menggunakan campuran gas pernafasan nitrox yang terdiri dari persentase oksigen tinggi (lebih dari 22% volume) yang
dicampur dengan nitrogen;

(iv) Instruktur atau pemandu menggunakan alat bantu pernapasan bawah air (SCUBA) sirkuit terbuka, sirkuit semi tertutup, atau
sirkuit tertutup; Dan
(v) Majikan instruktur atau pemandu mematuhi semua persyaratan Lampiran C subbagian ini.
(b) Penerapan dalam keadaan darurat.

Pemberi kerja boleh menyimpang dari persyaratan standar ini sejauh diperlukan untuk mencegah atau meminimalkan situasi yang mungkin menyebabkan
kematian, cedera fisik yang serius, atau kerusakan lingkungan yang besar, dengan ketentuan bahwa pemberi kerja:

(1) Memberitahu Direktur Area, Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam waktu 48 jam sejak timbulnya situasi
darurat yang menunjukkan sifat darurat dan tingkat penyimpangan dari peraturan yang ditentukan; Dan
(2) Atas permintaan Direktur Area, menyampaikan informasi tersebut secara tertulis.

(c) Kewajiban pemberi kerja.Majikan bertanggung jawab untuk mematuhi:


(1) Seluruh ketentuan standar ini berlaku secara umum; Dan

330
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

(2) Semua persyaratan yang berkaitan dengan mode penyelaman tertentu sepanjang operasi penyelaman dalam mode tersebut dilakukan.

[42 FR 37668, 22 Juli 1977, sebagaimana telah diubah pada 47 FR 53365, 26 November 1982; 58 FR 35310, 30 Juni 1993; 69 FR 7363, 17 Februari 2004]

§ 1910.402 Definisi.
Sebagaimana digunakan dalam standar ini, istilah-istilah yang tercantum didefinisikan sebagai berikut:

ACFM:Kaki kubik aktual per menit.

Kode ASME atau yang setara:Kode Boiler dan Bejana Tekanan ASME (American Society of Mechanical Engineers), Bagian VIII, atau kode
setara yang dapat dibuktikan sama efektifnya oleh pemberi kerja.

AT:Suasana mutlak.
Lonceng:Kompartemen tertutup, bertekanan (bel tertutup) atau tidak bertekanan (bel terbuka), yang memungkinkan penyelam diangkut ke dan dari area kerja
bawah air dan dapat digunakan sebagai tempat perlindungan sementara selama operasi penyelaman.

Waktu terbawah:Total waktu yang berlalu diukur dalam menit dari saat penyelam meninggalkan permukaan saat turun hingga saat
penyelam mulai naik.

Tekanan meledak:Tekanan di mana perangkat penahan tekanan akan gagal secara struktural.

Silinder:Bejana bertekanan untuk penyimpanan gas.

Ruang dekompresi:Bejana bertekanan untuk dihuni manusia seperti ruang dekompresi permukaan, bel tertutup, atau sistem penyelaman dalam yang digunakan
untuk mendekompresi penyelam dan mengobati penyakit dekompresi.

Penyakit dekompresi:Suatu kondisi dengan berbagai gejala yang mungkin diakibatkan oleh gas atau gelembung di jaringan penyelam setelah
penurunan tekanan.

Tabel dekompresi:Profil atau serangkaian profil hubungan kedalaman-waktu untuk tingkat pendakian dan campuran pernapasan yang harus diikuti setelah
paparan atau paparan waktu-kedalaman tertentu.

Operasi pemandu selamberarti kelompok penyelam olah raga terkemuka, yang menggunakan alat bantu pernapasan bawah air sirkuit terbuka,
sirkuit semi tertutup, atau sirkuit tertutup, ke lokasi penyelaman bawah laut setempat untuk tujuan rekreasi.

Lokasi penyelaman:Permukaan atau kapal tempat operasi penyelaman dilakukan.

Gas pernapasan cadangan lokasi penyelaman:Sistem pasokan udara atau gas campuran (jika sesuai) di lokasi penyelaman yang tidak bergantung pada sistem
pasokan utama dan cukup untuk mendukung penyelam selama dekompresi yang direncanakan.

Tim selam:Penyelam dan karyawan pendukung yang terlibat dalam operasi penyelaman, termasuk penanggung jawab yang ditunjuk.

Penyelam:Seorang karyawan yang bekerja di air menggunakan peralatan bawah air yang memasok gas pernapasan terkompresi pada tekanan sekitar.

Gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelam:Persediaan udara atau gas campuran yang dibawa oleh penyelam (sebagaimana mestinya) dalam kondisi operasi standar yang

cukup untuk memungkinkan penyelam mencapai permukaan, atau sumber gas pernapasan lainnya, atau untuk dijangkau oleh penyelam siaga.

Modus menyelam:Suatu jenis penyelaman yang memerlukan peralatan, prosedur, dan teknik khusus (SCUBA, udara yang disuplai permukaan, atau gas campuran).

WPS:Kaki air laut (atau tinggi tekanan statis yang setara).

Perlengkapan berat:Pakaian laut dalam yang dikenakan penyelam termasuk helm, pelindung dada, pakaian kering, dan sepatu berbobot.

Kondisi hiperbarik:Kondisi tekanan melebihi tekanan permukaan.

Dalam tahap air:Platform bawah air yang ditangguhkan yang mendukung penyelam di dalam air.

Berperahu langsung:Praktek mendukung penyelam yang disuplai udara atau gas campuran ke permukaan dari kapal yang sedang berlayar.

Penyelaman gas campuran:Mode menyelam di mana penyelam disuplai ke dalam air dengan gas pernapasan selain udara.

Batasan tanpa dekompresi:Batas waktu kedalaman dari “batas tanpa dekompresi dan tabel penunjukan kelompok penyelaman berulang untuk penyelaman
udara kompresi simpul”, Panduan Penyelaman Angkatan Laut AS atau batas setara yang dapat dibuktikan sama efektifnya oleh pemberi kerja.

Psig:Pound per inci persegi (pengukur).

Instruksi menyelam rekreasiberarti melatih pelajar penyelam dalam menggunakan prosedur penyelaman rekreasional dan pengoperasian
peralatan menyelam yang aman, termasuk alat bantu pernapasan bawah air sirkuit terbuka, sirkuit semi tertutup, atau sirkuit tertutup, selama
penyelaman.

331
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Penyelaman ilmiahberarti penyelaman yang dilakukan semata-mata sebagai bagian penting dari kegiatan ilmiah, penelitian, atau pendidikan oleh karyawan yang tujuan
utama penyelamannya adalah untuk melakukan tugas penelitian ilmiah. Penyelaman ilmiah tidak termasuk melakukan tugas apa pun yang biasanya terkait dengan
penyelaman komersial seperti: Menempatkan atau memindahkan benda berat di bawah air; pemeriksaan jaringan pipa dan benda sejenisnya; konstruksi; pembongkaran;
pemotongan atau pengelasan; atau penggunaan bahan peledak.

Selam scuba:Mode penyelaman yang tidak bergantung pada suplai permukaan di mana penyelam menggunakan alat bantu pernapasan bawah air sirkuit
terbuka.

Penyelam siaga:Seorang penyelam di lokasi penyelaman tersedia untuk membantu penyelam di dalam air.

Penyelaman udara yang disuplai permukaan:Mode penyelaman dimana penyelam di dalam air disuplai dari lokasi penyelaman dengan udara bertekanan untuk bernafas.

Tabel perawatan:Profil gas pernapasan dan kedalaman waktu yang dirancang untuk mengobati penyakit dekompresi.

Pusat:Paket selang komposit antara lokasi penyelaman dan penyelam atau bel, atau antara penyelam dan bel, yang memasok gas pernapasan,
komunikasi, listrik, atau panas kepada penyelam atau bel yang sesuai dengan mode atau kondisi penyelaman, dan termasuk a garis pengaman
antara penyelam dan lokasi penyelaman.

Tangki volume:Bejana bertekanan yang dihubungkan ke outlet kompresor dan digunakan sebagai reservoir udara.Tekanan Pekerjaan:Tekanan
maksimum yang mungkin terjadi pada perangkat penahan tekanan pada kondisi pengoperasian standar.

[42 FR 37668, 22 Juli 1977, sebagaimana telah diubah pada 47 FR 53365, 26 November 1982; 69 FR 7363, 17 Februari 2004]

Persyaratan Personil
§ 1910.410 Kualifikasi tim penyelam.
(A)Umum.
(1) Setiap anggota tim penyelam harus memiliki pengalaman atau pelatihan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan dengan cara yang aman dan sehat.

(2) Setiap anggota tim penyelam harus mempunyai pengalaman atau pelatihan sebagai berikut:

(i) Penggunaan alat, perlengkapan dan sistem yang relevan dengan tugas yang diberikan;

(ii) Teknik mode penyelaman yang ditetapkan: dan

(iii) Operasi penyelaman dan prosedur darurat.


(3) Semua anggota tim penyelam harus dilatih dalam resusitasi jantung paru dan pertolongan pertama (kursus standar Palang Merah Amerika atau yang
setara).

(4) Anggota tim penyelam yang terpapar atau mengendalikan paparan kondisi hiperbarik lainnya harus dilatih fisika dan
fisiologi terkait penyelaman.
(B)Tugas.
(1) Setiap anggota tim penyelam diberi tugas sesuai dengan pengalaman atau pelatihan pekerjanya, kecuali tugas tambahan terbatas dapat
diberikan kepada pekerja yang menjalani pelatihan dengan ketentuan tugas tersebut dilakukan di bawah pengawasan langsung dari
anggota tim penyelam berpengalaman.

(2) Majikan tidak boleh mewajibkan anggota tim penyelam untuk terkena kondisi hiperbarik yang bertentangan dengan keinginan pekerja, kecuali bila
diperlukan untuk menyelesaikan prosedur dekompresi atau perawatan.

(3) Pemberi kerja tidak boleh mengizinkan anggota tim penyelam untuk menyelam atau terkena kondisi hiperbarik selama jangka waktu
gangguan fisik sementara atau kondisi yang diketahui oleh pemberi kerja dan mungkin berdampak buruk terhadap keselamatan atau
kesehatan penyelaman. anggota tim.

(C)Penanggung jawab yang ditunjuk.

(1) Pemberi kerja atau pekerja yang ditunjuk oleh pemberi kerja harus berada di lokasi penyelaman dan bertanggung jawab atas semua aspek operasi
penyelaman yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan anggota tim penyelam.

(2) Penanggung jawab yang ditunjuk harus mempunyai pengalaman dan pelatihan dalam melaksanakan operasi penyelaman yang ditugaskan.

332
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

Prosedur Operasi Umum


§ 1910.420 Manual praktik aman.
(A)Umum.
Majikan harus mengembangkan dan memelihara manual praktik keselamatan yang harus tersedia di lokasi penyelaman untuk setiap anggota tim
penyelam.

(B)Isi.
(1) Panduan praktik keselamatan harus memuat salinan standar ini dan kebijakan pemberi kerja untuk menerapkan persyaratan
standar ini.
(2) Untuk setiap moda penyelaman yang dilakukan, pedoman praktik keselamatan harus mencakup:

(i) Prosedur keselamatan dan daftar periksa untuk operasi penyelaman;

(ii) Penugasan dan tanggung jawab anggota tim penyelam;


(iii) Prosedur dan daftar periksa peralatan; Dan
(iv) Prosedur darurat untuk kebakaran, kegagalan peralatan, kondisi lingkungan yang buruk, serta penyakit dan cedera medis.

[42 FR 37668, 22 Juli 1977, sebagaimana telah diubah pada 49 FR 18295, 30 April 1984]

§ 1910.421 Prosedur pra-penyelaman.


(A)Umum.
Majikan harus mematuhi persyaratan berikut sebelum setiap operasi penyelaman, kecuali ditentukan lain.

(B)Pertolongan darurat.

Daftar nomor telepon atau panggilan berikut harus disimpan di lokasi penyelaman:

(1) Ruang dekompresi operasional (jika tidak berada di lokasi penyelaman);

(2) Rumah sakit yang dapat diakses;

(3) Dokter yang tersedia;


(4) Sarana transportasi yang tersedia; Dan
(5) Pusat Koordinasi Penyelamatan Penjaga Pantai AS terdekat.
(C)Persediaan pertolongan pertama.

(1) Kotak pertolongan pertama yang sesuai untuk operasi penyelaman dan disetujui oleh dokter harus tersedia di lokasi penyelaman.

(2) Bila digunakan di ruang dekompresi atau bel, kotak P3K harus sesuai untuk digunakan dalam kondisi hiperbarik.
(3) Selain perlengkapan pertolongan pertama lainnya, buku pegangan pertolongan pertama standar Palang Merah Amerika atau yang setara, dan
resusitasi manual tipe tas dengan masker dan selang transparan harus tersedia di lokasi penyelaman.

(D)Perencanaan dan penilaian.

Perencanaan operasi penyelaman harus mencakup penilaian aspek keselamatan dan kesehatan sebagai berikut:

(1) Modus menyelam;

(2) Kondisi dan bahaya permukaan dan bawah air;


(3) Pasokan gas pernapasan (termasuk cadangan);

(4) Perlindungan termal;

(5) Peralatan dan sistem penyelaman;

(6) Penugasan tim penyelam dan kebugaran fisik anggota tim penyelam (termasuk gangguan apa pun yang diketahui pemberi kerja);

(7) Penunjukan penyelaman berulang atau status sisa gas inert dari anggota tim penyelam;

(8) Prosedur dekompresi dan perawatan (termasuk koreksi ketinggian); Dan


(9) Prosedur darurat.
(e)Aktivitas berbahayaS.
Untuk meminimalkan bahaya terhadap tim penyelam, operasi penyelaman harus dikoordinasikan dengan aktivitas lain di sekitarnya yang mungkin
mengganggu operasi penyelaman.

333
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(F)Pengarahan karyawan.

(1) Anggota tim penyelam diberi pengarahan mengenai:

(i) Tugas yang harus dilaksanakan;

(ii) Prosedur keselamatan untuk mode penyelaman;

(iii) Bahaya atau kondisi lingkungan apa pun yang tidak biasa yang mungkin mempengaruhi keselamatan operasi penyelaman; Dan

(iv) Setiap modifikasi terhadap prosedur operasi yang diperlukan oleh operasi penyelaman tertentu.

(2) Sebelum menetapkan anggota tim penyelam individu, pemberi kerja harus menanyakan kondisi kebugaran fisik anggota tim penyelam
saat ini, dan menunjukkan kepada anggota tim penyelam prosedur untuk melaporkan masalah fisik atau efek fisiologis yang merugikan
selama dan setelah penyelaman.

(G)Inspeksi peralatan.
Sistem pasokan gas pernapasan termasuk pasokan gas pernapasan cadangan, masker, helm, pelindung termal, dan mekanisme penanganan
bel (bila diperlukan) harus diperiksa sebelum setiap penyelaman.

(H)Sinyal peringatan.

Saat menyelam dari permukaan selain kapal di area yang mampu mendukung lalu lintas laut, replika kaku bendera kode internasional “A”
setinggi minimal satu meter harus dipajang di lokasi penyelaman dengan cara yang memungkinkan visibilitas ke segala arah, dan harus menyala
selama operasi penyelaman malam hari.

[42 FR 37668, 22 Juli 1977, sebagaimana telah diubah pada 47 FR 14706, 6 April 1982; 54 FR 24334, 7 Juni 1989]

§ 1910.422 Prosedur selama penyelaman.


(A)Umum.
Majikan harus mematuhi persyaratan berikut yang berlaku untuk setiap operasi penyelaman kecuali ditentukan lain. (B)Masuk
dan keluarnya air.
(1) Sarana yang mampu menopang penyelam harus disediakan untuk masuk dan keluar air.
(2) Sarana yang disediakan untuk keluar dari air harus berada di bawah permukaan air.

(3) Sarana harus disediakan untuk membantu penyelam yang terluka keluar dari air atau masuk ke dalam lonceng.

(C)Komunikasi.
(1) Sistem komunikasi suara dua arah yang operasional digunakan antara:
(i) Setiap penyelam yang mendapat pasokan udara atau gas campuran dan anggota tim penyelam di lokasi penyelaman atau bel (jika disediakan atau
diperlukan); Dan

(ii) Lonceng dan lokasi penyelaman.

(2) Sistem komunikasi dua arah yang operasional harus tersedia di lokasi penyelaman untuk mendapatkan bantuan darurat.

(D)Tabel dekompresi.
Tabel dekompresi, berulang, dan tanpa dekompresi (jika sesuai) harus ada di lokasi penyelaman. (e)Profil

menyelam.
Profil waktu kedalaman, termasuk jika diperlukan perubahan gas pernapasan, harus dipertahankan untuk setiap penyelam selama
penyelaman termasuk dekompresi.

(F)Perkakas dan perlengkapan listrik genggam.

(1) Perkakas dan perlengkapan listrik genggam harus dimatikan energinya sebelum dimasukkan ke dalam atau dikeluarkan dari air.

(2) Perkakas listrik genggam tidak boleh dialiri listrik dari lokasi penyelaman sampai diminta oleh penyelam.
(G)Pengelasan dan pembakaran.

(1) Sakelar suplai arus untuk memutus aliran arus ke elektroda pengelasan atau pembakaran harus:
(i) Ditangani oleh anggota tim penyelam melalui komunikasi suara dengan penyelam yang melakukan pengelasan atau pembakaran; Dan

(ii) Disimpan dalam posisi terbuka kecuali saat penyelam sedang mengelas atau membakar.

(2) Rangka mesin las harus dibumikan.


(3) Kabel las dan kabel pembakaran, penahan elektroda, dan sambungan harus mampu mengalirkan arus maksimum yang diperlukan untuk
pekerjaan, dan harus diisolasi dengan baik.

(4) Sarung tangan berinsulasi harus disediakan bagi penyelam yang melakukan operasi pengelasan dan pembakaran.

334
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

(5) Sebelum melakukan pengelasan atau pembakaran pada ruangan tertutup, struktur atau pipa, yang mengandung uap yang mudah terbakar atau yang mungkin menghasilkan

uap yang mudah terbakar karena pekerjaan, ruangan tersebut harus diberi ventilasi, dibanjiri, atau dibersihkan dengan campuran gas yang akan tidak mendukung

pembakaran.

(H)Bahan peledak.

(1) Pengusaha harus mengangkut, menyimpan, dan menggunakan bahan peledak sesuai dengan bagian ini dan ketentuan yang berlaku dari
§1910.109 dan §1926.912 dari Judul 29 Kode Peraturan Federal.

(2) Kontinuitas listrik pada sirkit peledak tidak boleh diuji sampai penyelam keluar dari air.
(3) Bahan peledak tidak boleh diledakkan pada saat penyelam berada di dalam air.

(i) Penghentian penyelaman.

Interval kerja penyelaman harus dihentikan bila:


(1) Penyelam meminta penghentian;

(2) Penyelam gagal merespons komunikasi atau sinyal dari anggota tim penyelam dengan benar;

(3) Komunikasi terputus dan tidak dapat segera terjalin kembali antara penyelam dan anggota tim penyelam di lokasi penyelaman, dan antara
Penanggung Jawab yang ditunjuk dan orang yang mengendalikan kapal dalam operasi liveboating; atau

(4) Penyelam mulai menggunakan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelam atau gas pernapasan cadangan di lokasi penyelaman.

§ 1910.423 Prosedur pasca penyelaman.


(A)Umum.
Majikan harus mematuhi persyaratan berikut yang berlaku setelah setiap operasi penyelaman, kecuali ditentukan
lain.
(B)Tindakan pencegahan.

(1) Setelah selesai melakukan penyelaman, pemberi kerja harus:

(i) Periksa kondisi fisik penyelam;


(ii) Instruksikan penyelam untuk melaporkan masalah fisik atau dampak fisiologis yang merugikan termasuk gejala penyakit dekompresi;

(iii) Memberi tahu penyelam mengenai lokasi ruang dekompresi yang siap digunakan; Dan
(iv) Memperingatkan penyelam akan potensi bahaya terbang setelah menyelam.

(2) Untuk penyelaman di luar batas tanpa dekompresi, lebih dalam dari 100 fsw atau menggunakan campuran gas sebagai campuran pernapasan, pemberi
kerja harus menginstruksikan penyelam untuk tetap terjaga dan berada di sekitar ruang dekompresi yang berada di lokasi penyelaman. setidaknya satu
jam setelah penyelaman (termasuk dekompresi atau perawatan yang sesuai).

(C)Kemampuan kompresi ulang.

(1) Ruang dekompresi yang mampu melakukan kompresi ulang penyelam di permukaan minimal 165 fsw (6 ATA) harus
tersedia di lokasi penyelaman untuk:
(i) Penyelaman udara yang disuplai permukaan hingga kedalaman lebih dari 100 fsw dan lebih dangkal dari 220 fsw;

(ii) Penyelaman gas campuran lebih dangkal dari 300 fsw; atau

(iii) Menyelam di luar batas tanpa dekompresi dengan kedalaman lebih dangkal dari 300 fsw.

(2) Ruang dekompresi yang mampu melakukan kompresi ulang penyelam di permukaan hingga kedalaman penyelaman maksimum harus
tersedia di lokasi penyelaman untuk penyelaman lebih dalam dari 300 fsw.

(3) Ruang dekompresi harus:


(i) Kunci ganda;

(ii) Banyak tempat; Dan

(iii) Berada dalam jarak 5 menit dari lokasi penyelaman.

(4) Ruang dekompresi harus dilengkapi dengan:


(i) Pengukur tekanan untuk setiap kompartemen bertekanan yang dirancang untuk dihuni manusia;

(ii) Sistem pernapasan internal dengan minimal satu masker per penghuni;
(iii) Sistem komunikasi suara dua arah antara penghuni dan anggota tim penyelam di lokasi penyelaman;
(iv) Area pandang; Dan

(v) Kemampuan iluminasi untuk menerangi interior.

335
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(5) Meja pengolahan, gas pengolahan yang sesuai dengan mode penyelaman, dan gas yang cukup untuk melakukan pengolahan harus tersedia di lokasi
penyelaman.

(6) Seorang anggota tim penyelam harus berada di lokasi penyelaman selama dan setidaknya satu jam setelah penyelaman untuk
mengoperasikan ruang dekompresi (bila diperlukan atau disediakan).

(D)Rekor penyelaman.

(1) Informasi berikut harus dicatat dan dipelihara untuk setiap operasi penyelaman:
(i) Nama anggota tim penyelam termasuk penanggung jawab yang ditunjuk;

(ii) Tanggal, waktu, dan lokasi;

(iii) Moda menyelam yang digunakan;

(iv) Sifat umum pekerjaan yang dilaksanakan;

(v) Perkiraan kondisi bawah air dan permukaan (visibilitas, suhu dan arus air); Dan
(vi) Kedalaman maksimum dan waktu dasar untuk setiap penyelam.

(2) Untuk setiap penyelaman di luar batas tanpa dekompresi, lebih dalam dari 100 fsw atau menggunakan gas campuran, informasi
tambahan berikut harus dicatat dan dipelihara:

(i) Profil waktu kedalaman dan gas pernapasan;

(ii) Penunjukan tabel dekompresi (termasuk modifikasi); Dan


(iii) Waktu yang berlalu sejak paparan tekanan terakhir jika kurang dari 24 jam atau penetapan penyelaman berulang untuk setiap penyelam.

(3) Untuk setiap penyelaman yang dicurigai menderita penyakit dekompresi atau gejalanya terlihat jelas, informasi tambahan berikut ini
harus dicatat dan dipelihara:

(i) Deskripsi gejala penyakit dekompresi (termasuk kedalaman dan waktu timbulnya); Dan
(ii) Deskripsi dan hasil pengobatan.
(e)Penilaian prosedur dekompresi.
Majikan harus:
(1) Selidiki dan evaluasi setiap kejadian penyakit dekompresi berdasarkan informasi yang tercatat, pertimbangan kinerja tabel
dekompresi yang digunakan di masa lalu, dan kerentanan individu;
(2) Mengambil tindakan perbaikan yang tepat untuk mengurangi kemungkinan terulangnya penyakit dekompresi; Dan

(3) Menyiapkan evaluasi tertulis mengenai penilaian prosedur dekompresi, termasuk tindakan perbaikan yang diambil, dalam waktu 45 hari
sejak timbulnya penyakit dekompresi.

[42 FR 37668, 22 Juli 1977, sebagaimana telah diubah pada 49 FR 18295, 30 April 1984]

Prosedur Operasi Khusus


§ 1910.424 Menyelam SCUBA.
(A)Umum.
Pengusaha yang terlibat dalam penyelaman SCUBA harus mematuhi persyaratan berikut, kecuali ditentukan lain.
(B)Batasan.

Penyelaman SCUBA tidak boleh dilakukan:

(1) Pada kedalaman lebih dari 130 fsw;

(2) Pada kedalaman lebih dari 100 fsw atau di luar batas tanpa dekompresi kecuali ruang dekompresi siap digunakan;
(3) Terhadap arus melebihi 1 (satu) knot kecuali jika dibuat garis; atau

(4) Di ruang tertutup atau terbatas secara fisik kecuali ada garis yang memanjang.

(C)Prosedur.
(1) Seorang penyelam yang siaga harus ada pada saat penyelam berada di dalam air.

(2) Seorang penyelam harus berada dalam garis yang diarahkan dari permukaan, atau didampingi oleh penyelam lain di dalam air dalam kontak visual terus
menerus selama operasi penyelaman.

(3) Seorang penyelam harus ditempatkan di titik masuk bawah air ketika penyelaman dilakukan di ruang tertutup atau ruang terbatas secara fisik.

336
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

(4) Persediaan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelam wajib disediakan untuk setiap penyelam yang terdiri atas:

(i) Cadangan manual (katup J); atau

(ii) Silinder cadangan independen dengan pengatur terpisah atau dihubungkan ke alat bantu pernapasan bawah air.
(5) Katup pasokan gas pernapasan cadangan harus dalam posisi tertutup sebelum penyelaman.

§ 1910.425 Penyelaman udara yang disuplai permukaan.

(A)Umum.
Pengusaha yang melakukan penyelaman udara melalui permukaan harus mematuhi persyaratan berikut, kecuali ditentukan lain.

(B)Batasan.

(1) Penyelaman udara yang dilakukan di permukaan tidak boleh dilakukan pada kedalaman lebih dari 190 fsw, kecuali penyelaman dengan waktu dasar 30 menit
atau kurang dapat dilakukan hingga kedalaman 220 fsw.

(2) Ruang dekompresi harus siap digunakan di lokasi penyelaman untuk setiap penyelaman di luar batas tanpa dekompresi atau lebih
dalam dari 100 fsw.

(3) Lonceng wajib digunakan untuk penyelaman dengan waktu dekompresi di dalam air lebih dari 120 menit, kecuali bila peralatan berat dipakai atau
penyelaman dilakukan di ruang terbatas secara fisik.

(C)Prosedur.
(1) Setiap penyelam wajib dirawat terus-menerus selama berada di dalam air.

(2) Seorang penyelam harus ditempatkan di titik masuk bawah air ketika penyelaman dilakukan di ruang tertutup atau ruang terbatas secara fisik.
(3) Setiap operasi penyelaman harus mempunyai pasokan gas pernapasan utama yang cukup untuk mendukung penyelam selama durasi penyelaman yang direncanakan
termasuk dekompresi.

(4) Untuk penyelaman lebih dalam dari 100 fsw atau di luar batas tanpa dekompresi:

(i) Seorang anggota tim penyelam yang terpisah harus menjaga setiap penyelam di dalam air;

(ii) Seorang penyelam yang siaga harus ada saat penyelam berada di dalam air;

(iii) Pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa oleh penyelam harus disediakan untuk setiap penyelam kecuali jika menggunakan alat berat; Dan

(iv) Pasokan gas pernapasan cadangan di lokasi penyelaman harus disediakan.

(5) Untuk penyelaman peralatan berat yang lebih dalam dari 100 fsw atau di luar batas tanpa dekompresi:

(i) Selang gas pernapasan tambahan yang mampu menyuplai gas pernapasan kepada penyelam di dalam air harus tersedia bagi penyelam siaga.

(ii) Tahap di dalam air harus disediakan bagi penyelam yang berada di dalam air.

(6) Kecuali jika peralatan berat dipakai atau jika ruang fisik tidak memungkinkan, pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa oleh
penyelam harus disediakan bilamana penyelam dicegah oleh konfigurasi area penyelaman untuk naik langsung ke permukaan.

§ 1910.426 Penyelaman gas campuran.

(A)Umum.
Pengusaha yang melakukan penyelaman dengan gas campuran harus mematuhi persyaratan berikut, kecuali ditentukan lain.

(B)Batasan.

Penyelaman gas campuran harus dilakukan hanya jika:

(1) Ruang dekompresi siap digunakan di lokasi penyelaman; Dan


(i) Lonceng digunakan pada kedalaman lebih dari 220 fsw atau bila penyelaman melibatkan waktu dekompresi air lebih dari 120 menit,
kecuali bila peralatan berat dipakai atau bila penyelaman di ruang terbatas secara fisik; atau

(ii) Lonceng tertutup digunakan pada kedalaman lebih dari 300 fsw, kecuali bila penyelaman dilakukan di ruang terbatas secara fisik.

(C)Prosedur.
(1) Anggota tim penyelam tersendiri wajib menjaga setiap penyelam di dalam air.

(2) Seorang penyelam yang siaga harus ada pada saat penyelam berada di dalam air.

(3) Seorang penyelam harus ditempatkan di titik masuk bawah air ketika penyelaman dilakukan di ruang tertutup atau ruang terbatas secara fisik.

(4) Setiap operasi penyelaman harus mempunyai pasokan gas pernapasan utama yang cukup untuk mendukung penyelam selama durasi penyelaman yang
direncanakan termasuk dekompresi.

(5) Setiap operasi penyelaman wajib mempunyai persediaan gas pernapasan cadangan di lokasi penyelaman.

(6) Bila alat berat dipakai:

337
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(i) Selang gas pernapasan tambahan yang mampu menyuplai gas pernapasan kepada penyelam di dalam air harus tersedia bagi penyelam siaga;
Dan

(ii) Tahap di dalam air harus disediakan bagi penyelam yang berada di dalam air.

(7) Tahap dalam air harus disediakan bagi penyelam yang tidak mempunyai akses terhadap bel untuk penyelaman lebih dalam dari 100 fsw atau di luar
batas simpul kompresi.

(8) Apabila bel tertutup digunakan, salah satu anggota tim penyelam yang menggunakan bel tersebut harus ada dan menjaga penyelam di dalam air.

(9) Kecuali jika alat berat dipakai atau jika ruang fisik tidak memungkinkan, pasokan gas pernapasan cadangan yang dibawa penyelam harus disediakan
untuk setiap penyelam:

(i) Menyelam lebih dalam dari 100 fsw atau di luar batas tanpa dekompresi; atau

(ii) Dicegah dengan konfigurasi area penyelaman agar tidak langsung naik ke permukaan.

§ 1910.427 Berperahu hidup.


(A)Umum.
Pengusaha yang terlibat dalam operasi penyelaman yang melibatkan liveboating harus mematuhi persyaratan berikut.

(B)Batasan.

Operasi penyelaman yang melibatkan liveboating tidak boleh dilakukan:


(1) Dengan waktu dekompresi di dalam air lebih dari 120 menit;
(2) Menggunakan pasokan udara permukaan pada kedalaman lebih dari 190 fsw, kecuali penyelaman dengan waktu dasar 30 menit atau kurang dapat dilakukan
hingga kedalaman 220 fsw;

(3) Menggunakan gas campuran pada kedalaman lebih dari 220 fsw;

(4) Di laut yang ganas yang secara signifikan menghambat mobilitas atau fungsi kerja penyelam; atau

(5) Di luar waktu siang hari.


(c) Prosedur.
(1) Baling-baling kapal harus dihentikan sebelum penyelam masuk atau keluar air.
(2) Harus digunakan alat yang memperkecil kemungkinan tersangkutnya selang penyelam pada baling-baling kapal.
(3) Komunikasi suara dua arah antara penanggung jawab yang ditunjuk dan orang yang mengendalikan kapal harus tersedia
selama penyelam berada di dalam air.
(4) Seorang penyelam yang siaga harus ada pada saat penyelam berada di dalam air.

(5) Pasokan gas pernafasan cadangan yang dibawa oleh penyelam wajib dibawa oleh setiap penyelam yang melakukan operasi liveboating.

Prosedur dan Persyaratan Peralatan


§ 1910.430 Peralatan
(A)Umum.
(1) Semua pengusaha harus mematuhi persyaratan berikut, kecuali ditentukan lain.
(2) Setiap jasa modifikasi, perbaikan, pengujian, kalibrasi atau pemeliharaan peralatan harus dicatat dengan sistem penandaan atau pencatatan, dan
mencantumkan tanggal dan sifat pekerjaan yang dilakukan, serta nama atau inisial orang yang melakukan pekerjaan tersebut.

(B)Sistem kompresor udara.

(1) Kompresor yang digunakan untuk menyuplai udara ke penyelam harus dilengkapi dengan tangki volume dengan katup periksa di sisi saluran masuk,
pengukur tekanan, katup pelepas, dan katup pembuangan.

(2) Saluran masuk kompresor udara harus ditempatkan jauh dari area yang mengandung gas buang atau kontaminan lainnya.

(3) Udara pernafasan yang disalurkan kepada penyelam tidak boleh mengandung:

(i) Tingkat karbon monoksida (CO) lebih besar dari 20 p/m;


(ii) Tingkat karbon dioksida (CO ) lebih
2
besar dari 1.000 p/m;
(iii) Tingkat kabut minyak lebih dari 5 miligram per meter kubik; atau
(iv) Bau yang berbahaya atau menyengat.

(4) Keluaran sistem kompresor udara harus diuji kemurnian udaranya setiap 6 bulan dengan menggunakan sampel yang diambil pada
sambungan sistem distribusi, kecuali kompresor yang tidak berpelumas oli tidak perlu diuji kabut oli.

338
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

(C)Selang pasokan gas pernapasan.

(1) Selang penyedia gas pernafasan harus:

(i) Memiliki tekanan kerja paling sedikit sama dengan tekanan kerja sistem gas pernapasan total;
(ii) Memiliki tekanan ledakan terukur paling sedikit sama dengan 4 kali tekanan kerja;

(iii) Diuji setidaknya setiap tahun hingga 1,5 kali tekanan kerjanya; Dan
(iv) Ujungnya yang terbuka harus ditempel, ditutup, atau dipasang jika tidak digunakan.

(2) Konektor selang suplai gas pernafasan harus:

(i) Terbuat dari bahan tahan korosi;


(ii) Memiliki tekanan kerja paling sedikit sama dengan tekanan kerja selang yang dipasang; Dan
(iii) Tahan terhadap pelepasan yang tidak disengaja.

(3) Umbilical harus:


(i) Ditandai dalam jarak 10 kaki. kenaikan hingga 100 kaki dimulai dari ujung penyelam, dan kenaikan 50 kaki setelahnya;

(ii) Terbuat dari bahan yang tahan kekusutan; Dan

(iii) Memiliki tekanan kerja yang lebih besar dari tekanan yang setara dengan kedalaman penyelaman maksimum (relatif terhadap sumber suplai)
ditambah 100 psi.

(D)Kontrol daya apung.

(1) Helm atau masker yang dihubungkan langsung dengan pakaian kering atau perlengkapan pengubah daya apung lainnya harus dilengkapi dengan katup buang.

(2) Pakaian kering atau perlengkapan pengubah daya apung lainnya yang tidak dihubungkan langsung dengan helm atau masker harus dilengkapi dengan katup
buang.

(3) Apabila digunakan untuk penyelaman SCUBA, kompensator daya apung harus mempunyai sumber inflasi yang terpisah dari pasokan gas pernapasan.

(4) Alat pelampung tiup yang mampu menjaga penyelam di permukaan dalam posisi menghadap ke atas, memiliki sumber inflasi yang diaktifkan secara
manual dan tidak bergantung pada suplai pernafasan, alat inflasi oral, dan katup buang harus digunakan untuk penyelaman SCUBA.

(e)Silinder gas terkompresi. Silinder


gas terkompresi harus:
(1) Dirancang, dibangun dan dipelihara sesuai dengan ketentuan yang berlaku 29 CFR 1910.101 dan 1910.169
sampai 1910.171.
(2) Disimpan di tempat yang berventilasi dan terlindung dari panas berlebihan;

(3) Aman dari terjatuh; Dan


(4) Memiliki katup penutup yang tersembunyi di dalam silinder atau dilindungi oleh penutup, kecuali bila digunakan atau berjenis, atau bila digunakan untuk
penyelaman SCUBA.

(F)Ruang dekompresi.
(1) Setiap ruang dekompresi yang diproduksi setelah tanggal berlakunya standar ini, harus dibuat dan dipelihara
sesuai dengan Kode ASME atau yang setara.
(2) Setiap ruang dekompresi yang dibuat sebelum tanggal berlakunya standar ini harus dipelihara sesuai dengan persyaratan kode
yang digunakan untuk pembuatannya, atau yang setara.
(3) Setiap ruang dekompresi harus dilengkapi dengan:
(i) Sarana untuk menjaga atmosfer di bawah tingkat oksigen 25 persen berdasarkan volume;

(ii) Knalpot pada saluran masuk dan saluran pembuangan, yang harus diperiksa dan dipelihara secara berkala;

(iii) Pelindung isap pada bukaan saluran pembuangan; Dan

(iv) Sarana untuk memadamkan api, dan harus dipelihara untuk meminimalkan sumber api dan bahan yang mudah terbakar.

(G)Alat pengukur dan penunjuk waktu.

(1) Alat pengukur yang menunjukkan kedalaman penyelam yang dapat dibaca di lokasi penyelaman wajib digunakan untuk semua penyelaman kecuali SCUBA.

(2) Setiap alat ukur kedalaman harus diuji bobot mati atau dikalibrasi terhadap alat ukur acuan induk setiap 6 bulan, dan bila terdapat
perbedaan lebih dari dua persen (2 persen) skala penuh antara dua alat ukur yang setara.
(3) Alat pengukur tekanan silinder yang dapat dipantau oleh penyelam selama penyelaman wajib dipakai oleh setiap penyelam SCUBA.

339
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

(4) Alat penunjuk waktu harus tersedia di setiap lokasi penyelaman.

(H)Masker dan helm.


(1) Masker dan helm yang disuplai dari udara dan gas campuran harus mempunyai:

(i) Katup satu arah pada titik pemasangan antara helm atau masker dan selang yang harus menutup dengan mudah dan positif; Dan

(ii) Katup buang.


(2) Masker udara dan helm yang disediakan di permukaan harus memiliki kemampuan tingkat ventilasi minimum sebesar 4,5 acfm pada setiap kedalaman
pengoperasiannya atau kemampuan untuk mempertahankan tekanan parsial karbon dioksida yang diilhami penyelam di bawah 0,02 ATA ketika
penyelam menghasilkan karbon dioksida. dengan kecepatan 1,6 liter standar per menit.

(Saya)Keamanan oksigen.

(1) Peralatan yang digunakan dengan oksigen atau campuran yang mengandung lebih dari empat puluh persen (40%) volume oksigen harus dirancang untuk layanan
oksigen.

(2) Komponen (kecuali pusar) yang terkena oksigen atau campuran yang mengandung lebih dari empat puluh persen (40%) volume oksigen harus dibersihkan dari
bahan yang mudah terbakar sebelum digunakan.

(3) Sistem oksigen dengan tekanan lebih dari 125 psig dan sistem udara bertekanan dengan tekanan lebih dari 500 psig harus memiliki katup penutup yang bukaannya lambat.

(J)Beban dan tali kekang.


(1) Kecuali jika peralatan berat dipakai, penyelam harus dilengkapi dengan sabuk pemberat atau rakitan yang dapat dilepaskan dengan cepat.

(2) Kecuali bila memakai alat berat atau dalam penyelaman SCUBA, setiap penyelam wajib mengenakan tali pengaman dengan:

(i) Alat tekuk positif;


(ii) Titik pemasangan pusar untuk mencegah ketegangan pada masker atau helm; Dan
(iii) Titik pengangkatan untuk mendistribusikan gaya tarikan tali ke seluruh tubuh penyelam.

[39 FR 23502, 27 Juni 1974, sebagaimana telah diubah pada 49 FR 18295, 30 April 1984; 51 FR 33033, 18 September 1986]

Pencatatan
§ 1910.440 Persyaratan pencatatan.
(A)
(1) [Dicadangkan]

(2) Majikan harus mencatat kejadian cedera atau penyakit apa pun yang berhubungan dengan penyelaman yang mengharuskan anggota tim penyelam
dirawat di rumah sakit selama 24 jam atau lebih, dengan menyebutkan keadaan insiden tersebut dan tingkat cedera atau penyakit apa pun.

(B)Ketersediaan catatan.
(1) Atas permintaan Asisten Sekretaris Tenaga Kerja untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, atau Direktur, Institut Nasional untuk Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan yang ditunjuknya, pemberi kerja harus menyediakan untuk inspeksi dan
penyalinan setiap dokumen yang ada. catatan atau dokumen yang disyaratkan oleh standar ini.

(2) Catatan dan dokumen yang disyaratkan oleh standar ini harus diberikan atas permintaan karyawan, perwakilan yang ditunjuk, dan Asisten
Sekretaris sesuai dengan 29 CFR 1910.1020 (a)–(e) dan (g)–(i). Manual praktik keselamatan (§1910.420), profil waktu kedalaman (§1910.422),
rekaman penyelaman (§1910.423), evaluasi penilaian prosedur dekompresi (§1910.423), dan catatan rawat inap (§1910.440) harus disediakan
dengan cara yang sama seperti paparan karyawan catatan atau analisis menggunakan paparan atau catatan medis. Catatan inspeksi dan
pengujian peralatan yang berkaitan dengan karyawan (§1910.430) juga harus diberikan berdasarkan permintaan kepada karyawan dan
perwakilan mereka yang ditunjuk.

(3) Catatan dan dokumen yang disyaratkan oleh standar ini harus disimpan oleh pemberi kerja untuk jangka waktu berikut:

(i) Rekam medis anggota tim penyelam (laporan dokter) (§1910.411)—5 tahun;
(ii) Manual praktik keselamatan (§1910.420)—hanya dokumen terkini;

(iii) Profil waktu kedalaman (§1910.422)—hingga selesainya rekaman penyelaman, atau hingga selesainya
penilaian prosedur dekompresi jika telah terjadi insiden penyakit dekompresi;
(iv) Pencatatan penyelaman (§1910.423)—1 tahun, kecuali 5 tahun dimana telah terjadi insiden penyakit dekompresi;
(v) Evaluasi penilaian prosedur dekompresi (§1910.423)—5 tahun;
(vi) Catatan inspeksi dan pengujian peralatan (§1910.430)—entri atau tag saat ini, atau hingga peralatan ditarik dari layanan;

(vii) Catatan rawat inap (§1910.440)—5 tahun.

340
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

(4) Setelah berakhirnya masa penyimpanan catatan apa pun yang perlu disimpan selama lima (5) tahun, pemberi kerja harus meneruskan
catatan tersebut ke Institut Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Majikan
juga harus mematuhi persyaratan tambahan apa pun yang ditetapkan dalam 29 CFR 1910.20(h).

(5) Dalam hal pemberi kerja berhenti melakukan usaha:

(i) Majikan pengganti harus menerima dan menyimpan semua catatan medis penyelaman dan karyawan yang disyaratkan oleh standar ini; atau

(ii) Jika tidak ada pemberi kerja pengganti, rekam medis penyelam dan karyawan harus diteruskan ke Institut Nasional Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

[42 FR 37668, 22 Juli 1977, sebagaimana telah diubah pada 45 FR 35281, 23 Mei 1980; 47 FR 14706, 6 April 1982; 51 FR 34562, 29 September 1986; 61 FR 9242,
7 Maret 1996; 71 FR 16672, 3 April 2006]

§ 1910.441 Tanggal efektif.


Standar ini akan berlaku efektif pada tanggal 20 Oktober 1977, kecuali untuk ketentuan dimana ruang dekompresi atau bel diperlukan dan
peralatan tersebut belum tersedia, pengusaha harus mematuhinya sesegera mungkin setelahnya tetapi tidak lebih dari 6 bulan setelah tanggal
berlakunya. dari standar.

Lampiran A – Contoh Kondisi Yang Dapat Membatasi atau Membatasi Paparan Kondisi Hiperbarik
Gangguan berikut dapat membatasi atau membatasi paparan terhadap kondisi hiperbarik di tempat kerja tergantung pada tingkat keparahan, adanya efek
sisa, respons terhadap terapi, jumlah kejadian, cara atau derajat menyelam, dan durasi isolasi:

• Riwayat gangguan kejang selain kejang demam dini.


• Keganasan (aktif) kecuali diobati dan tidak kambuh selama 5 tahun.
• Ketidakmampuan kronis untuk menyamakan tekanan sinus dan/atau telinga tengah.

• Penyakit kistik atau kavitas pada paru-paru.

• Gangguan fungsi organ akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.

• Kondisi yang memerlukan pengobatan berkelanjutan untuk pengendaliannya (misalnya antihistamin, steroid, barbiturat, obat pengubah suasana hati, atau insulin).

• Penyakit Meniere.
• Hemoglobinopati.
• Penyakit paru obstruktif atau restriktif.
• Kerusakan organ ujung vestibular.
• Pneumotoraks.
• Kelainan jantung (misalnya blok jantung patologis, penyakit katup, defek konduksi intraventrikular selain blok cabang berkas kanan
terisolasi, angina pektoris, aritmia, penyakit arteri koroner).
• Osteonekrosis juxta-artikular.

Lampiran B – Pedoman Penyelaman Ilmiah


Lampiran ini berisi pedoman yang akan digunakan bersama dengan §1910.401(a)(2)(iv) untuk menentukan program penyelaman ilmiah yang
dikecualikan dari persyaratan penyelaman komersial. Pedomannya adalah sebagai berikut:

1. Badan Pengendalian Penyelaman terdiri dari mayoritas penyelam ilmiah aktif dan mempunyai kewenangan otonom dan absolut atas operasional
program penyelaman ilmiah.

2. Tujuan proyek penggunaan penyelaman ilmiah adalah untuk kemajuan ilmu pengetahuan; oleh karena itu, informasi dan data yang dihasilkan dari proyek ini
tidak bersifat hak milik.

3. Tugas seorang penyelam ilmiah adalah sebagai pengamat dan pengumpul data. Tugas konstruksi dan pemecahan masalah yang biasanya dikaitkan dengan
penyelaman komersial tidak termasuk dalam penyelaman ilmiah.

4. Penyelam ilmiah, berdasarkan sifat kegiatannya, harus menggunakan keahlian ilmiah dalam mempelajari lingkungan bawah air dan oleh karena itu merupakan
ilmuwan atau ilmuwan dalam pelatihan.

[50 FR 1050, 9 Januari 1985]

341
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Prosedur Uji Tangki Volume

Semua tangki volume dan perpipaan terkait harus diuji secara pneumatik setiap tahun sesuai MAWP sistem. Uji hidrostatik
hingga 1,3 MAWP harus dilakukan setiap tahun kelima atau setelah perbaikan, modifikasi atau perubahan pada bejana
tekan.

Pastikan Anda sepenuhnya membaca dan memahami semua petunjuk sebelum memulai

1. Periksa secara visual seluruh bagian luar tangki volume yang akan diuji apakah ada kerusakan atau korosi yang nyata, perhatikan
baik-baik area di sekitar fitting untuk mengetahui adanya retakan.

2. Periksa tanggal hidro terakhir dan pastikan uji hidro masih terkini (setiap tahun kelima).

3. Lepas, periksa dan uji katup satu arah untuk pengoperasian yang benar. Hembuskan udara ke satu arah, tidak ada aliran ke arah lain.
Pasang kembali katup satu arah, pastikan arah aliran tepat.

4. Lepas dan periksa katup pelepas tekanan (Lihat Prosedur Uji Katup Pelepas Tekanan). Tergantung pada pengaturan
pop off katup ini, pelepasan dan penyumbatan mungkin diperlukan untuk uji pneumatik. Semua katup pelepas
tekanan harus disetel dan “retak” tidak lebih dari 10% DI ATAS MAWP.

5. Periksa pengukur tekanan apakah ada cacat dan ganti/kalibrasi ulang sesuai kebutuhan.

6. Periksa katup pembuangan dan pastikan berfungsi dengan baik.

7. Lepas sumbat inspeksi dan periksa bagian dalam tangki dari kotoran, oli, dan korosi.

8. Bersihkan bagian dalam tangki dari serpihan, minyak, dan karat dengan air bersih dan segar. Setelah bagian dalam dibersihkan dan
dikeringkan, pasang kembali sumbat inspeksi.

9. Jika ditemukan korosi atau cacat yang signifikan, segera beritahukan hal ini kepada supervisor.

10. Berikan tekanan pada sistem, tangki dan pipa hingga MAWP tertera pada pelat.

11. Periksa sistem dari kebocoran pada semua sambungan, penetrasi, katup, dan pengukur menggunakan campuran
air sabun.

12. Kurangi tekanan sistem.

13. Dokumentasikan setiap pengujian (lulus atau gagal) dan atau perbaikan yang dilakukan dalam file log peralatan.

14. Pastikan formulir catatan pengujian diisi dengan benar dan dimasukkan ke dalam log peralatan.

342
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

Prosedur Uji Hidrostatik Tangki Volume 5 Tahun

Semua tangki volume dan perpipaan terkait harus diuji secara pneumatik setiap tahun sesuai MAWP sistem. Uji hidrostatik
hingga 1,3 MAWP harus dilakukan setiap tahun kelima atau setelah perbaikan, modifikasi atau perubahan pada bejana
tekan.

Pastikan Anda sepenuhnya membaca dan memahami semua petunjuk sebelum memulai

1. Periksa secara visual seluruh bagian luar tangki volume yang akan diuji apakah ada kerusakan atau korosi yang nyata, perhatikan
baik-baik area di sekitar fitting untuk mengetahui adanya retakan.

2. Periksa tanggal hidro terakhir. Tes ini hanya diwajibkan setiap lima tahun sekali.

3. Lepaskan semua pipa ledeng dan tutup semua lubang kecuali satu di atas.

4. Lepas sumbat inspeksi dan periksa bagian dalam tangki volume dari kotoran, oli, dan korosi.

5. Bersihkan bagian dalam tangki volume dari serpihan, minyak, dan karat dengan air bersih dan segar. Setelah bagian dalam
dibersihkan, pasang kembali sumbat inspeksi.

6. Jika ditemukan korosi atau cacat yang signifikan, segera beritahukan hal ini kepada supervisor.

7. Pasang tangki volume dan isi “sepenuhnya” dengan air.

8. Tekan volume tangki hingga 1,3 kali MAWP yang tertera pada pelat. Tahan selama 10 menit. Turunkan tekanan ke
MAWP.

9. Periksa tangki volume terhadap kebocoran pada semua penetrasi.

10. Kurangi tekanan pada tangki volume.

11. Kuras dan Keringkan tangki volume dan pasang kembali semua perangkat keras.

12. Beri tekanan dengan udara ke MAWP dan periksa kebocoran.

13. Dokumentasikan setiap pengujian (lulus atau gagal) dan atau perbaikan yang dilakukan dalam file log peralatan.

14. Pastikan formulir catatan pengujian diisi dengan benar dan dimasukkan ke dalam log peralatan.

343
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Prosedur Uji Tekanan Selang Udara

Semua selang udara harus menjalani uji tekanan tahunan sebesar 1,5 kali lipattekanan kerja yang dirancang dari
sistem. Tekanan harus dipertahankan tanpa kehilangan tekanan (bila suhu dikoreksi) selama 10 menit. Selain itu,
setiap kali selang udara telah diperbaiki dan/atau diganti sesuai prosedur uji Tarik/Tekanan yang berlaku.

Pastikan Anda sepenuhnya membaca dan memahami semua petunjuk sebelum memulai

1. Periksa secara visual seluruh selang yang akan diuji apakah ada kerusakan yang nyata, perhatikan baik-baik area di
sekitar fitting.

2. Pasang ujung sumbat dengan lubang pada salah satu ujung selang.

3. Pasang ujung selang yang berlawanan untuk menyumbat ujung lubang dan katup bola.

4. Pastikan katup bola terbuka dan berikan tekanan pada selang hingga_ psi (1,5 x “Tekanan Kerja Desain
Sistem”bukan MAWP). Tutup katup bola setelah tekanan tercapai.

5. Biarkan selang bertekanan selama 10 menit.

6. Jika terjadi kehilangan tekanan, semprotkan seluruh panjang selang dengan snoop untuk mendeteksi area kebocoran selang.
Pastikan kehilangan tekanan apa pun dicatat pada formulir catatan pengujian.

7. Jika ditemukan kebocoran, segera laporkan ke supervisor.

8. Setelah 10 menit, jika tidak terlihat kebocoran, hilangkan tekanan udara secara perlahan.

9. Uji tekanan selang pneumo dari kebocoran pada 50 psi., Pasang ujung selang pneumo dengan fitting sementara yang dapat digunakan kembali atau dengan

pegangan catok.

10. Jika terjadi kehilangan tekanan, semprotkan seluruh panjang selang dengan snoop untuk mendeteksi area kebocoran selang.
Pastikan setiap kehilangan tekanan dicatat pada formulir catatan pengujian dan diberitahukan kepada Supervisor.

11. Dokumentasikan setiap pengujian (lulus atau gagal) dan atau perbaikan yang dilakukan dalam file log peralatan.

12. Setelah pengujian selesai, tutup ujung selang atau pasang kembali pada tempatnya yang benar. Jika perlu, beri tekanan pada
sistem tempat selang berada dan intip kebocoran untuk memastikan sistem siap digunakan.

13. Pastikan formulir catatan pengujian diisi dengan benar dan dimasukkan ke dalam log peralatan.

344
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

Daftar Periksa Umbilical Selam & Perawatan Pencegahan


Daftar Periksa Umbilical Selam
Nomor Peralatan: _________________ Tanggal Pekerjaan Dilakukan:________________

A Inisial PENASIHAT HSE APD


A1 Gunakan cek cambuk, waspadai kail ikan di kawat komunikasi, bahaya robek, latih punggung saat melingkar

B Inisial KUNCI YANG DIPERLUKAN APD

B1 Kacamata Safety (S), Sarung Tangan (G), Pelindung Heariog (P) Topi Keras (H), Pelindung Wajah {F)
Kap Las (W), Alat Pemadam Api (E), Respirator(R)Lihat APD di sisi kanan lembar yang diperlukan
untuk tugas

C Inisial CHECK-IN PERALATAN APD


C1 Serahkan tangan secara visual memeriksa tanda pusar(menginformasikan supervisor jika ada cacat APA PUN) G, S
C2 Periksa fitting dari kerusakan atau korosi sebelum uji tekanan G, S
C3 Uji selang udara hingga 300 PSI selama 15 menit sesuai EPC-LWI-620 G, S
C4 Catok pegang sisi penyelam pneumo, sambungkan ke botol udara HP dan pengatur tekanan hingga G, S
150 PSI selama 15 menit sesuai ADCI
C5 Pastikan setidaknya ada 10” kawat yang melingkar rapat di sekitar selang selam G, S
C6 Uji komunikasi menggunakan radio penyelam dan uji speaker untuk memastikan Anda memiliki komunikasi yang baik G, S
C7 Uji video dan pastikan sambungannya bagus dan kedap air G, S
C8 Pasang tutup selang pada kedua ujung selang selam dan ujung pneumo G, S
C9 Pastikan semua panjang rekaman utuh dan benar sesuai ADCI G, S
C10 Label pusar berwarna kuning dengan tanggal pengujian inisial dan info pusar Anda {panjang dan nomor} G, S

D Inisial PEMUATAN PERALATAN APD


D1 Periksa formulir persediaan atau pemuatan untuk memastikan ukuran dan jenis pusar yang dipilih tepat G, S
D2 Periksa secara visual kerusakan pada orang imbilical. G, S
Pastikan kedua ujung kabel Comm dalam kondisi baik
D3 Pastikan tutup selang berada di kedua ujung selang selam G, S
D4 Pastikan tag RFID dan tag Aset terpasang G, S
D5 Pastikan pusar diikat erat dengan poli 1/2” untuk transit

345
11.10 Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Prosedur Uji Katup Pelepas Tekanan

Semua Katup Pelepas Tekanan (PRV) harus diuji setiap tahun sesuai MAWP sistem atau setelah perbaikan, modifikasi, perubahan
apa pun pada PRV atau sebelum pemasangan asli.

Pastikan Anda sepenuhnya membaca dan memahami semua petunjuk sebelum memulai

1. Lepas Pressure Relief Valve (PRV) dari peralatan yang dipasang. Periksa secara visual. Catat pengaturan
yang tertera pada PRV.

2. Hubungkan PRV ke sisi keluaran alat uji PRV.

3. Hubungkan sisi masukan PRV ke sumber udara bertekanan tinggi yang diatur dengan cambuk dek 3/8 inci.

4. Tingkatkan tekanan udara secara perlahan dari nol hingga pengaturan pop-off PRV atau sesuai kebutuhan PRV harus dilepaskan. Catat
tekanan pelepasannya.

5. Hilangkan tekanan udara hingga PRV disetel ulang. Ulangi untuk memverifikasi tekanan pelepasan.

6. Apabila PRV tidak berfungsi, ganti dengan PRV yang baru dan laporkan kepada supervisor.Semua katup pelepas tekanan harus disetel tidak
lebih dari 10% di atas MAWP.

7. Jika tidak diperlukan penggantian, pasang kembali PRV ke peralatan yang terpasang, pastikan Anda menggunakan
selotip Teflon.

8. Dokumentasikan setiap pengujian (lulus atau gagal) dan atau perbaikan yang dilakukan dalam file log peralatan.

9. Pastikan formulir catatan pengujian diisi dengan benar dan diubah menjadi log peralatan

10. Tempelkan stiker atau tag pada badan katup pelepas yang menggambarkan tanggal pengujian, tanggal jatuh tempo, tekanan retak dan inisial teknisi.

346
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air 11.10

Prosedur Uji Tekanan Ruang Dekompresi

Pengujian tekanan harus dilakukan pada Ruang Kompresi Ulang ketika baru dipasang, ketika perbaikan
dilakukan dan setiap tahun.

Pengujian dan hasil pengujian dicatat pada formulir Uji Tekanan Udara dan Kebocoran Ruang Kompresi Ganda Kunci Ganda (lihat
formulir).

Pastikan Anda sepenuhnya membaca dan memahami semua petunjuk sebelum memulai

1. Tekan kunci bagian dalam hingga 135 PSI (MAWP). Periksa kebocoran di semua titik penetrasi: fitting, viewport,
dog seal, sambungan katup, sambungan pipa, dan las cangkang, dengan air sabun atau larutan evaluasi.

2. Tandai semua kebocoran.

3. Kurangi tekanan pada kunci dan lakukan penyesuaian atau perbaikan apa pun yang diperlukan untuk menutup kebocoran.

4. Ulangi Langkah 1-3 seperlunya sampai semua kebocoran hilang.

5. Tekan hingga 225 fsw (100 psig atau Chamber MAWP) dan tahan selama 5 menit. TIDAK
melebihi peringkat tekanan maksimum untuk bejana tekan (MAWP 135 PSI)

6. Turunkan tekanan kunci ke 165 fsw (73,4 psig), Tahan selama 1 jam. Jika tekanan turun di bawah 145 fsw (65 psig), cari dan

tandai semua kebocoran seperti di atas dan ulangi langkah 5 dan 6. Ulangi seperlunya hingga tekanan akhir setidaknya 145 fsw

(65 psig).

7. Ulangi langkah 1 sampai 6 dengan membiarkan pintu dalam terbuka dan pintu luar tertutup. Uji kebocoran
pada bagian yang belum diuji.

KEBOCORAN:

Kebocoran port tampilan:lepaskan paking dan bersihkan atau ganti jika perlu.

PENTING
• Tampilan akrilik tidak boleh dilumasi. Mereka tidak boleh mengerucut jika bersentuhan dengan dan pelumas,
deterjen yang mudah menguap atau pendeteksi kebocoran. Selalu gunakan deterjen non-ionik untuk uji kebocoran.

Saat memasang kembali view-port, jangan mengompres paking secara berlebihan. Ambil baut cincin penahan

sampai paking terkompresi secara merata di sekitar port.

Kebocoran pengelasan:Hubungi otoritas teknis yang sesuai untuk mendapatkan bantuan.

347
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Catatan

348
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Catatan

349
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Catatan

350
Standar Konsensus Internasional Untuk Penyelaman Komersial Dan Operasi Bawah Air

Catatan

351

Anda mungkin juga menyukai