Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan
Jurnal Studi Keislaman Dan Ilmu Pendidikan
p-ISSN : 2338-2325
e-ISSN : 2540-9697
https://doi.org/10.36088/palapa.vxxix.xxxx
Affa Aulia, Lulu Thukmaidah Pakpahan, Aufa Maulia Istiadzah, Elisa Andriyanti,
Nurjanah
Universitas Muhammadiyah Prof Dr.Hamka
Email : affaaulia0512@gmail.com, lulupakpahan1212@gmail.com,
aufamaulia25@gmail.com, elisaandriyanti05@gmail.com, jajanurjanah@uhamka.ac.id
Abstract
Military education has a very important role in shaping a country's identity and combat
readiness. This research explores the context of military education during the Ottoman Empire,
focusing analysis on the strategy, role and impact on the sustainability of the Ottoman
military's educational strength. The main aim of this research is to explore how the Ottoman
Turkish military education system played a key role in forming a strong military identity,
increasing the combat readiness of troops, and influencing the social structure and culture of
society. Research methods involve in-depth analysis of relevant historical documents, literature,
and primary sources. The aim of this research is to identify and analyze how the military
education system during the Ottoman period played an important role in forming a strong
military identity in terms of evaluating the military education curriculum, military strategy and
the role of military education in producing effective military leaders among troops and
Ottoman Turkish society. The long history of the Ottoman Turkish dynasty led by several
leaders resulted in different types of leadership, including differences in policy decisions that
occurred at that time. Both in the social, political, educational and military fields. As a nation
with military blood, education during this kingdom era was largely concentrated on military
training education, thus giving birth to the Yenissari army and making this country have a
formidable war machine. It is hoped that the research results will provide deeper insight into
the contribution of military education to Ottoman military power and how its influence
penetrated the social and cultural structure of society at that time. This discovery can not only
contribute to understanding the history of the Ottoman Empire, but also contribute to thinking
regarding military education in the context of history and military development in general.
Abstrak : Pendidikan militer memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas
dan kesiapan tempur suatu negara. Penelitian ini mendalami konteks pendidikan militer pada
masa Kesultanan Utsmani, memfokuskan analisis pada strategi, peran, dan dampaknya terhadap
keberlanjutan kekuatan pendidikan militer Turki Utsmani. Tujuan utama penelitian ini adalah
untuk mengeksplorasi bagaimana sistem pendidikan militer Turki Utsmani memainkan peran
kunci dalam membentuk identitas militer yang kuat, meningkatkan kesiapan tempur pasukan,
dan memengaruhi struktur sosial serta budaya masyarakat. Metode penelitian melibatkan
analisis mendalam terhadap dokumen sejarah, literatur, dan sumber-sumber primer yang
relevan. Tujuan dari penelitian ini adalahh untuk mengidentifikasi dan menganalisis bagaimana
sistem pendidikan militer pada masa Turki Utsmani untuk memainkan peran penting dalam
membentuk identitas militer yang kuat dari segi evaluasi kurikulim pendidikan militer, strategi
milter serta peran pendidikan militer dalam mengahasilkan pemimpin militer yang efektif di
kalangan pasukan dan masyarakat Turki Utsmani. Perjalanan panjang sejarah dinasti Turki
Usmani yang dipimpin oleh beberapa pemimpin menghasilkan ragam kepemimpinannya yang
berbeda-beda, termasuk perbedaan dalam pengambilan kebijakan-kebijakannya yang terjadi
pada masa itu. Baik dalam bidang social, politik, pendidikan dan kemiliteran. Sebagai bangsa
yang berdarah militer, pendidikan pada masa kerajaan ini banyak dikonsentrasikan kepada
pendidikan pelatihan militer, sehingga melahirkan tentara Yenissari dan menjadikan Negara ini
mempunyai mesin perang yang Tangguh. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
wawasan lebih dalam terkait kontribusi pendidikan militer terhadap kekuatan militer Utsmani
serta bagaimana pengaruhnya meresap dalam struktur sosial dan budaya masyarakat pada masa
tersebut. Penemuan ini tidak hanya dapat menyumbang pada pemahaman sejarah Kesultanan
Utsmani, tetapi juga memberikan kontribusi pada pemikiran terkait pendidikan militer dalam
konteks sejarah dan perkembangan militer secara umum.
PENDAHULUAN
yang memiliki tingkat Pendidikan kemiliteran yang sudah terbukti kualitasnya adalah
kerajaan Turki Usmani.
Turki Usmani merupakan perpaduan budaya dari beberapa Negara, yaitu: Persia,
Bizantium dan Arab. Mereka mendapatkan banyak hal terkait Organisasi pemerintahan
dan Prinsip-prinsip kemiliteran dari Negara Bizantium. Perjalanan panjang sejarah
dinasti Turki Usmani yang dipimpin oleh beberapa pemimpin menghasilkan ragam
kepemimpinannya yang berbeda-beda, termasuk perbedaan dalam pengambilan
kebijakan-kebijakannya yang terjadi pada masa itu. Baik dalam bidang social, politik,
pendidikan dan kemiliteran. Pendidikan pada masa kerajaan ini banyak
dikonsentrasikan kepada pendidikan pelatihan militer, sehingga melahirkan tentara
Yenissari dan menjadikan Negara ini mempunyai mesin perang yang tangguh. Sistem
pemerintahan militer mulai di perbaiki pada masa kekhalifahan Sultan Mehmed I, dan
pengimplementasian sistem milter tersebut mulai dijalankan jauh lebih baik pada masa
kekhalifahan Sultan Mehmed II. Pemerintah Kekhilafahan Turki Utsmani dikenal
sebagai salah satu khilafah terbesar sepanjang masa. Hal ini dikarenakan daerah
kekuasaannya yang sangat luas terbentang dari belahan timur hingga belahan barat
dunia, dengan lama kekuasaan kurang lebih enam abad.(Suparyanto dan Rosad (2015,
2020)
METODE
HASIL
Karena pemerintahannya yang lumayan berlangsung lama. Peradaban ini sangat banyak
turun tangan untuk memberi andil dalam perkembangan islam di arab dan lainnya.
Kerajaan Turki Usmani ini tidak bisa disamakan dengan kedua dinasti yang sebelumnya
yaitu Bani Umayah dan Abbasiyah, tetapi melihat peranannya sebagai benteng kekuatan
umat islam dalam menangkal bangsa Eropa ke Timur. Turki Usmani telah menunjukan
kehebatannya dalam menghadapi serangan musuh, serangan-serangan perluasan yang
dilakukannya langsung masuk kewilayah penting termasuk penaklukan konstantinopel,
selain dari itu, Turki Usmani dianggap sebagai dinasti yang mampu menghimpun
kembali umat islam setelah mengelami kemunduran ilmu pengetahuan dan politik.
Munculnya kerajaan Turki Usmani, kembali menjadikan umat islam sebagai kekuatan
yang solid. (Usmani, 2020)
Kemajuan dan kejayaan kerajaan Usmani meliputi berbagai bidang, antara lain
wilayahnya cukup dan yang demikian luas menjangkau daratan Eropa, Afrika dan
Asia.luas wilayah tersebut diimbangin dengan dilakukannya perkembangan pada bidang
militer yaitu pada pada pasukan Janissary dan Taujiyah, dan juga angkatan laut yang
tangguh. Zaman keemasan dapat dikatakan dimulai dengan mulai kemajuan di berbagai
bidang diantaranya ekonomi perdagangan, hasil pajak, dan perannya sebagai negara
penghubung antara dunia Timur dan Barat melalui pelabuhan-pelabuhan yang
dikuasainya. Faktor utama yang mendorong kemajuan militer Utsmaniyah adalah tabiat
bangsa Turki yang bersifat militer, berdisiplin, dan patuh. Mereka memiliki keunggulan
dalam hal keberanian, kedisiplinan, dan ketangguhan fisik, yang memungkinkan mereka
menaklukkan wilayah luas dari Timur hingga ke Eropa. Kekuatan militer Utsmaniyah
juga merupakan kunci pesatnya perkembangan kesultanan tersebut, dan garis militer
yang efektif menjadi kunci kuatnya kesultanan tersebut.(K and Ayundasari, 2021)
PEMBAHASAN
Sebagai bangsa yang berdarah militer, pendidikan pada masa kerajaan ini
banyak dikonsentrasikan kepada pendidikan pelatihan militer, sehingga melahirkan
tentara Yenissari dan menjadikan Negara ini mempunyai mesin perang yang tangguh.
Selain itu Turki Usmani bukan hanya sekedar negara yang berdarah militer saja namun
kehidupan keagamaan juga merupakan bagian terpenting dalam sistem social dan politik
pada masa kerajaan ini, para penguasa sangat terikat dengan ajaran syariat islam. Ulama
mempunyai kedudukan tinggi dalam Negara dan masyarakat.(Agus Dwi Cahya et al.,
2021)
Pada masa ini berkembang pula ajaran-ajaran tarekat yang paling besar, yakni
tarekat al-Bektasyi dan Al-Maulawy, kedua tarekat ini mempunyai pengaruh pada
wilayah yang berbeda, tarekat al-Bektasyi sangat berpengaruh di kalangan tentara
yenesari, sementara al-Maulawy berpengaruh besar dikalangan penguasa.
Pendidikan militer yang dialami pada masa kerajaan Turki Usmani (1300-1922)
memiliki beberapa ciri penting. Kerajaan Turki Usmani merupakan salah satu dari tiga
kerajaan besar dalam sejarah kerajaan Islam, yang juga mencakup Kerajaan Safawi di
Persia dan Kerajaan Moghul di India.(Usman, 2018) Pendidikan militer pada masa ini
banyak dikonsentrasikan kepada pendidikan dan pelatihan militer, sehingga melahirkan
tentara yang kuat. Beberapa aspek penting dalam pendidikan militer pada masa kerajaan
Turki Usmani meliputi:
Keselamatan Sultan dan Kerajaan : Pada masa Turki Usmani, kekuatan militer
mendukung keselamatan sultan dan kerajaan. Kaum Janissary, seorang elit
militer, sering mengawal keselamatan sultan dan keluarga kerajaan.
Reformasi Pendidikan : Bani Utsmaniyah mulai mengadakan reformasi sehingga
kekuatan militer menjadi lebih kuat dan disiplin.
Pengembangan Kemampuan Militer : Sejak masa Orhan Ghazi hingga Murad II,
kapabilitas militer kesultanan tersebut terus ditingkatkan. Pada saat dia
meninggal, wilayah kerajaan Islam itu mencapai seluas 16 ribu km persegi di
Anatolia barat.(Mudhiah, 2018)
Pendidikan Islam : Pendidikan Islam pada masa Turki Usmani mencakup
berbagai aspek, seperti etiket, tata cara bergaul, kesusasteraan, agama, militer,
seni bela diri, bahasa Arab, dan lainnya.
Pengembangan Sistem Pendidikan : Pada Kerajaan Turki Usmani, kegiatan
pendidikan yang sangat nampak pada kehidupan seni, budaya (arsitektur),
bidang keilmuan, dan ilmu-ilmu keagamaan.
Dalam sejarah kerajaan Islam, Turki Usmani merupakan salah satu dari tiga
kerajaan besar bersama dengan Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Moghul di
India. Pendidikan militer pada masa Turki Usmani menciptakan pasukan militer yang
tangguh di darat, baik di negara bagian timur maupun di bagian barat.(‘Sejarah Militer
dan Sistem Ketentaraan Utsmani’, no date)
Turki Utsmani memiliki militer yang kuat di dunia pada era jelang modern. Sejak
masa Orhan Ghazi hingga Mehmed II, kapabilitas militer kesultanan tersebut terus
ditingkatkan. Pada masa pemerintahan Mehmed II, angkatan perang Utsmaniyah
menjadi semakin solid dan berhasil menaklukkan Konstantinopel. Kemajuan Utsmani
terutama terjadi pada bidang kemiliteran dan pemerintahan, bidang ilmu pengetahuan
dan budaya, bidang arsitektur, bidang keagamaan, dan bidang manajemen politik.
(Muvid, 2022)
KESIMPULAN
Turki Usmani adalah kerajaan terbesar dan terlama sepanjang sejarah, kerajaan
ini hamper berdiri kurang lebih 6 abad lamanya. Turki Usmani merupakan dinasti yang
mampu menghimpun kembali umat islam setelah mengelami kemunduran ilmu
pengetahuan dan politik. Pada masa kekuasaan Kerajaan Turki Usmani, Pendidikan
militer memiliki peran yang sangat penting dalam pertahanan nasional dan penaklukan
wilayah. Bangsa Turki memiliki moralitas yang kuat, fisik yang tangguh, dan semangat
peringatan yang diwarisi dari nenek moyang mereka di Asia Tengah. Kerajaan Turki
Usmani membangun pusat pendidikan dan pelatihan militer yang berhasil mereformasi
dan membentuk tiga pasukan utama tentara yang disebut jenissary. Selain itu, Turki
Usmani juga mengembangkan sistem ketentaraan yang efektif dan memiliki lini-lini
militer yang kuat. Dalam bidang pendidikan, Turki Usmani merupakan perpaduan
budaya dari beberapa negara seperti Persia, Bizantium, dan Arab. Pendidikan yang
menonjol pada masa itu adalah bidang keilmuan, ilmu-ilmu keagamaan, seni, dan
budaya. Kesimpulannya, pada masa kekuasaan Kerajaan Turki Usmani, militer dan
pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan kekuasaan dan
mengembangkan kebudayaan. Sultan Mahmed II adalah pemimpin yang paling
berperan penting dalam majunya Kerajaan Turki Usmani
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, S.B. et al. (2023) ‘Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Keruntuhan Kerajaan
Turki Ustmani Serta Implikasinya Terhadap’, 1(September), pp. 228–233.
Muvid, M.B. (2022) ‘Sejarah Kerajaan Turki Utsmani dan Kemajuannya Bagi Dunia
Islam’, Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial, 20(2), pp. 13–44. Available
at: https://doi.org/10.37216/tadib.v20i2.723.
Putri, R., Daulay, H.P. and Dahlan, Z. (2021) ‘Peradaban dan Pemikiran Islam pada
Masa Turki Utsmani’, Tazkir : Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman, 7(1),
pp. 35–48. Available at: https://doi.org/10.24952/tazkir.v7i1.3781.
UIN Sunan dan Gunung Djati (2015) Pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Turki
Usmani 1300-1922 M. Jurnal Pendidikan Islam.
Usman, I.K. (2018) ‘Pendidikan pada Tiga Kerajaaan Besar (Kerajaan Turki Usmani,
Safawiy di Persia dan Moghul di India)’, Jurnal Ilmiah Iqra’, 11(1). Available at:
https://doi.org/10.30984/jii.v11i1.577.