Anda di halaman 1dari 2

Nama Siswa : Riby Artie Milardi

Kelas :X IPS D

RESENSI BUKU
TEMA: ...
Judul Buku : JEJAK KEKHALIFAHAN TURKI UTSMANI DI NUSANTARA.
Pengarang :DedenA.Herdiansyah
Penerbit :Pro-U Media ( Omah Dakwah-U Media)
Tahun terbit :2017
Tebal buku :240 Halaman.

Paragraf 1 – 3 (Ringkasan buku)

Jejak kekhalifahan Turki Utsmani Di Nusantara :


Menyelisik Hubungan Dua Bangsa Besar di Masa Silam. Bab awal
perkenalan asal muasal Turki Utsmani dan bagaimana membangun imperium
besar melanjutkan kebesaran Kekhalifahan Abbasyiyah. Bab dua membahas
tentang hubungan Turki Utsmani dengan Kesultanan Aceh D arussalam. Bab tiga
hubungan Turki dengan Kesultanan Islam di Tanah Jawa dan bab 4 membahas
tentang kemunduran Imperium besar ini hingga keruntuhannya di tahun
1924.Intisari dari buku ini terletak pada bab 2 dan 3. Saat berhubungan dengan
Kesultanan Aceh dijelaskan tentang pandangan kebanyakan masyarakat Aceh
terhadap kekuatan Politik Kaum Muslimin Dunia tersebut dan masyarakat
Sumatera pada umumnya. Pengaruh Hubungan Turki Utsmani pada Aceh terlihat
pada hubungan perdagangan (penghasil Lada Terbesar di Pan tai Timur Sumatera
dan pemilik wewenang jalur pelayaran Selat Malaka) dan militer (seperti pasukan
militer, alat militer dan juga pelatihan militer lewat Akademi Militer). Salah satu
lulusan terbaik akademi militer aceh adalah Laksamana Keumalahayati yang
memiliki pasukan militer perempuan bernama Inong Balee.
Sedangkan hubungan Turki Utsmani dengan Jawa dimulai dengan
Demak, Pajang dan Mataram. Ulama juga didatangkan untuk membantu syiar
Agama Islam di Tanah Jawa lewat WaliSembilan atau Walisongo. Wa lisongo
merupakan dewan penasehat Kesultanan di tanah Jawa. kemudian pemberian
gelar bagi para Sultan semisal : Sultan Demak ketiga Sultan Trenggono adalah
Sultan Ahmad Abdul Arifin, sedang Sultan Agung bergelar Sultan Abdullah
Muhammad Maulana Mataram. Su ltan Banten bergelar Abdul Mufakhir Mahmud
Abdul Qodir. Sementara untuk bidang militer pengaruh Utsmani terlihat di Perang
Jawa. Kesatuan kesatuan militer Pasukan Diponegoro menggunakan nama nama
janissary, pasukan militer Turki Utsmani (seperti Bulkiyo, B orjomuah dan
Turkiyo). Nama pemimpin pasukannya Alibasah (Komandan Divisi infanteri dan
kavaleri). Kepangkatan pasukan di bawah Alibasah ada Basah, Dulah dan paling
rendah adalah Seh.
Terakhir bab ini ditutup dengan kondisi Utsmani yang semakin mundur
akibat kemunduran pemikiran dan bagaimana barat berupaya keras untuk
menghancurkan Kekuatan Kaum Muslimin termasuk pengaruhnya di dunia Islam.
Juga di singgung bagaimana upaya ulama Nusantara dalam mengembalikan
kembali Khilafah lewat komite khilafah, nam un sayang perjuangan ini telah
dibajak oleh barat lewat Isu Pan Islamisme.

Paragraf 4 (Kelemahan Buku)


Masih banyak sejarah kekhalifahan yang belum terungkap dalam buku ini,dan
mengharuskan pembaca untuk mencari rekomendasi buku lainnya

Paragraf 5 (Keunggulan Buku)


Dari sisi struktur bahasanya gampang untuk dipahami runut dan kaya akan data
literasi dilengkapi dengan lampiran lampiran dalam bahasa Arab berupa surat menyurat
antara Aceh dengan Usman

Paragraf 6 (Rekomendasi)
Buku satu ini cukup recommended bagi seseorang yang tertarik pada sejarah terdiri

atas empat bab dengan fokus bahasa sesuai dengan judul yang sudah dipilih dan sangat cocok
bagi teman-teman yang mengerti ilmu sejarah karena penelusuran data history-nya cukup
kredibel penulis berusaha dengan apik meramu data-data sejarah dari buku tersebut

Anda mungkin juga menyukai