Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mata Kuliah : Sejarah kebudayaan Hindu India

Nama : I Nyoman Gede Wikartana


NIM : 2012101003
Jurusan : Teologi
Semester : 3 - Pagi
Mahenjo Daro & Harappa dari aspek Pemerintahan
Peninggalan Peradaban lembah sungai Shindu (Indus) merupakan peradaban kuno yang
pernah berkembang di kawasan sekitar aliran Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra.
Kawasan itu kini termasuk dalam wilayah Pakistan dan India barat. Aliran Sungai Indus
merupakan kawasan subur sehingga mendukung perkembangan peradaban itu di masa lalu.
Muncul sekitar tahun 2800 sebelum masehi, peradaban lembah Sungai Indus tumbuh menjadi
besar dengan masyarakat yang hidup dari pertanian. Peradaban ini pernah menumbuhkan
sejumlah kota besar. Dua kota kuno dari peradaban Lembah Sungai Indus yang paling terkenal
adalah Mohenjo-Daro dan Harappa. Mohenjo-Daro pernah berkembang menjadi seperti kota-
kota legendaris lainnya pada masa ribuan tahun lalu di Mesopotamia, Mesir Kuno, dan Yunani
Kuno. Kota ini pun pernah jadi salah satu pusat administrasi masyarakat Lembah Sungai Indu s
Wilayah kota tersebut berada di tengah-tengah antara Lembah Sungai Indus (barat) dan
Ghaggar-Hakra (timur). Kini, kawasan itu termasuk bagian dari wilayah Provinsi Sindh,
Pakistan. Sementara kota Harappa, sebagaimana dinukil dari buku Sejarah Terlengkap
Peradaban Dunia karya Rizem Aizid (2018: 160-161), pada masa lalu terbangun di bantaran
Sungai Ravi Kawasan itu kini masuk dalam wilayah Provinsi Punjabi, sebelah timur laut
Pakistan.
Sistem pemerintahan masyarakat di peradaban lembah Sungai Indus tidak dapat diketahui
secara pasti. Menurut sebagian arkeolog, melihat kesamaan bekas reruntuhan kota utama
Mohenjo-Daro dan Harappa dengan artefak seperti tembikar, stempel, timbangan, dan batu-
bata yang tersebar di seluruh 2 kota itu, Mohenjo-Daro dan Harappa diperkirakan berada di
bawah satu otoritas ataupun pemerintahan yang sama. Tata letak kedua kota menunjukan
adanya dua wilayah pemukiman, yaitu pemukiman administratif dan wilayah kota. Wilayah
administratif untuk pemukiman orang biasa, sedangkan wilayah kota adalah pusat
pemerintahan yang dihuni oleh raja bersama para bangsawan. Namun, sebagian arkeolog
lainnya berpendapat, Mohenjo-Daro dan Harappa tidak diatur di bawah seorang penguasa.
Artinya, 2 kota ini bisa jadi tumbuh tanpa otoritas sehingga semua warga kota memiliki status
sosial yang sama.

Anda mungkin juga menyukai