1 Aspek Pasar
Target pasar adalah kelompok konsumen tertentu yang ingin dipasarkan oleh
perusahaan untuk memasarkan produk atau jasanya. Dengan menargetkan kelompok
konsumen tertentu, perusahaan dapat menyesuaikan pesan pemasarannya untuk
menarik kebutuhan, keinginan, dan preferensi spesifik mereka yang menghasilkan
peningkatan penjualan dan loyalitas pelanggan.
Target pasar pada produk kue kering Diah Cookies umumnya adalah ibu-ibu.
Hal ini didasarkan pada kecenderungan ibu-ibu untuk membeli kue kering, terutama
sebagai hadiah untuk hari raya. Meskipun demikian, target pasar tetap berfokus pada
ibu-ibu karena produk tersebut memiliki harga yang cenderung menengah ke atas.
Analisa harga pasar adalah proses penilaian untuk menentukan harga jual atau
beli suatu produk atau layanan berdasarkan kondisi permintaan dan penawaran di
pasar. Analisa ini membantu perusahaan dalam menetapkan harga yang kompetitif
dan memahami dinamika pasar untuk mengoptimalkan keuntungan dan pangsa pasar.
Penentuan harga produk kue kering Diah Cookies sendiri didasarkan pada
Harga Pokok Produksi (HPP). Diah Cookies memutuskan untuk mengambil
keuntungan sebesar 60% dari harga, yang lebih tinggi dari rata-rata keuntungan
makanan minimal yaitu 50% untuk mencapai margin keuntungan yang diinginkan.
Apa tantangan yang Anda hadapi dalam mengembangkan pasar untuk produk
cookies Anda?
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Diah Cookies adalah lokasi usaha
mereka, yang kurang mudah dijangkau karena terletak di dalam kampung. Untuk
mengatasi hal ini, Diah Cookies mengubah strategi pemasaran untuk mendorong
orang-orang agar tertarik datang ke lokasi tersebut. Mereka mempromosikan tempat
usaha mereka sebagai ‘hidden gem’, sebuah tempat tersembunyi yang layak
dikunjungi meskipun aksesnya mungkin tidak mudah, dengan harapan ini akan
menarik minat pelanggan untuk berkunjung.
Bahan baku apa saja yang Anda gunakan untuk membuat cookies dan dari
mana Anda mendapatkannya?
Diah Cookies menekankan bahwa kelezatan kue tidak selalu bergantung pada
harga bahan yang digunakan, melainkan pada kualitasnya. Meskipun tidak memilih
bahan termahal di pasar, ia tetap menjaga standar tinggi untuk rasa. Karena
komitmennya terhadap kualitas, ia lebih memilih menaikkan harga daripada
menurunkan kualitas produknya. Namun, ia juga menyatakan bahwa untuk tahun ini,
harga masih tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Diah Cookies telah menyerahkan semua tanggung jawab produksi kepada para
pegawainya. Setiap tahap produksi, mulai dari pengadonan hingga pencetakan, kini
diawasi oleh pegawai yang memiliki tanggung jawab khusus. Pemilik tersebut telah
menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas, dengan delegasi tugas
yang memastikan ada orang yang bertanggung jawab di setiap bagian penting dari
proses produksi.
Teknologi atau peralatan apa saja yang Anda gunakan dalam produksi cookies?
Diah Cookies menggunakan oven khusus untuk membuat kue kering, yang
disebut oven convection. Oven ini dilengkapi dengan blower yang menghilangkan
kelembaban, sehingga kue kering menjadi sangat kering dan dapat bertahan lama,
sekitar tujuh bulan, tanpa perlu pengawet.
Berapa jumlah karyawan yang Anda miliki dan apa saja tugas dan tanggung
jawab mereka?
Pada hari-hari biasa, Diah Cookies memiliki tenaga kerja produksi sebanyak
10 orang dan tim administrasi berjumlah 4 orang. Namun, ketika mendekati Lebaran
dan permintaan meningkat, pemilik bisnis mencari freelance dan jumlah tenaga kerja
produksi bisa meningkat menjadi 40 dan tim administrasi menjadi 15 orang yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Freelance di bagian administrasi biasanya hanya
bekerja selama 3 bulan. Untuk produksi, pemilik bisnis sering mengandalkan tetangga
dan kadang-kadang mereka juga membawa saudara mereka untuk bekerja.
Diah Cookies tidak secara khusus memilih pegawai yang memiliki keahlian di
bidang masak, melainkan lebih banyak mengandalkan tetangga sekitar sebagai
pegawai. Namun, untuk posisi yang memerlukan tanggung jawab lebih, Diah Cookies
memilih orang-orang yang telah lama bekerja dengannya, bahkan hingga 10 tahun,
karena mereka sudah memahami pekerjaan dengan baik. Tidak ada pelatihan khusus
yang diberikan karena tugas-tugas seperti mencetak dan packing dianggap cukup
sederhana dan pegawai dapat diajarkan langsung di tempat kerja.
Berapa modal awal yang Anda keluarkan untuk memulai usaha cookies Anda?
Diah Cookies memulai usahanya dengan modal awal 500 ribu rupiah untuk
membeli oven tangkring yang diletakkan di atas kompor. Awalnya, ibu Diah menjual
kue kering selama bulan puasa untuk menghasilkan pendapatan ketika ayahnya tidak
bekerja karena libur dari pekerjaannya di dunia malam. Setelah ayahnya di-PHK pada
tahun 2015, mereka memutuskan untuk menjual kue kering setiap hari, bukan hanya
saat Lebaran. Sebelumnya, mereka menjual berbagai jenis makanan seperti nasi
krawu dan snack box. Diah Cookies kemudian berinovasi dengan mengubah persepsi
masyarakat bahwa kue kering tidak hanya untuk Lebaran, tetapi juga cocok untuk
camilan sehari-hari atau sebagai hampers untuk diberikan kepada orang lain.
Berapa omzet dan laba rata-rata yang Anda peroleh per bulan?
Omset dari Diah Cookies pada hari biasa dan hari hari tertentu sangat jauh
beda. Pada hari- hari biasa dalam sebulan Diah Cookies bisa menghasilkan 50 juta.
Sedangkan, dari momen - momen tertentu, seperti hari lebaran, hari raya imlek, hari
raya natal dan yang lainnya bisa menghasilkan omset lebih dari hari hari biasa.
Bagaimana Anda mengelola persediaan bahan baku agar tidak ada yang
terbuang?
Apa saja perizinan atau sertifikat yang Anda miliki untuk menjalankan usaha
cookies Anda?
“Kalau mengurangi dari dampak negatif terhadap lingkungan seperti limbah gitu? Kalau
limbah, kan akan teruji ya lah. Itu dikalahin sama papaku buang ke TPS. Jadi kayak
sampahnya tetap ada sampah, tapi kan aku tiap hari kan ikut urunan ini kan, ikut urunan
sampah. Tapi kalau ada lebihan, papaku selalu buang ke TPS. Dibawa sendiri, gitu. karena
kan ya kan hidup bertetangga ya biasanya kan tetangga kan ada yang ribet, ada yang nggak
gitu jadi ya wis di kalahin, dibuang aja”
“Pokoknya sebisa mungkin tidak bergesekan dengan tetangga soalnya kan aku jualannya kan
di sini ya di kampung kan takutnya kan kalau ada orang-orang yang tanya yang apa kalau
mereka nggak suka kan pasti hubungannya kan nggak enak gitu jadi menjaga hubungan baik
sama tetangga gitu kalau kontribusinya kalau itu sejahteraam sama ekonomi masyarakat
sekitarnya ke kampung aku nggak pernah itu ya aku sering kalau di sini aku masih bantu di
kampung butuhnya apa ini juga dibagikan sampai tetangga jadi kayak tiap diah cookies itu
Tiga hari sebelum puasa, aku bagi-bagi sembako. Terus seminggu sebelum hari raya, aku
bagi-bagi lagi. Tetangga ku juga sudah tahu. Orang-orang kan tahu ya diah cookies. Daripada
mereka kan oh rame terus. Kalau dari Gang enam, orang-orang tanya diah cookies mana?
Mereka pasti ngarahin gitu.”.