Oleh ;
NUR PUJIANTO
12.311461136
Disusun oleh :
Nim : 12.31146.1136
Dosen Pembimbing
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Nur Pujianto
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MOC. SROEDJI JEMBER
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA MAHASISWA NOMOR INDUK MHS
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
2. Dekan Fakultas Teknik atas izin yang diberikan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
4. Ir. Sutoyo Soepiadhy, MM., MT. selaku dosen penguji satu yang telah
memberikan saran dan masukan yang sangat berguna untuk
penyempurnaan skripsi ini.
5. Katminto, ST., MT. selaku dosen penguji dua yang telah memberikan
saran dan masukan yang sangat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai
harganya selama belajar di FT Universitas Moch Sroedji Jember.
12. Kedua orang tua ku, Ibu Sofiyah al dan Bapak Asmunier, Seluruh
keluarga, Wirawan Tirtoadjie , Enny Saraswati, dan Hendrik Kurniawan
selaku Kakakku yang telah memberi bantuan dan dukungan serta
semangat dalam penyusunan skripsi.
14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
Nur Pujianto
12.31146.1136
ANALISA KECELAKAAN LALU LINTAS PADA AREA BLACK SPOT DI
RUAS JALAN SULTAN AGUNG ARJASA HINGGA PERBATASAN
DENGAN KABUPATEN BONDOWOSO
Nur Pujianto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Moch Sroedji Jember
Jl. Sriwijaya No.32, Kali Oktak, Karangrejo, Sumbersari, Kabupaten Jember,
Jawa Timur 68124
ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang membutuhkan penanganan serius
mengingat besarnya kerugian yang diakibatkannya. Untuk itu kajian yang perlu
dilakukan adalah melakukan analisa terhadap data kecelakaaan lalu lintas yang
ada. Tugas akhir ini mengambil lokasi Ruas Jalan Raya Sultan Agung Arjasa-
Perbatasan Kabupaten Bondowoso . Ruas jalan tersebut merupakan jalan arteri
yang padat lalu lintasnya. Hal ini disebabkan ruas jalan tersebut menghubungkan
Kota Jember dengan Kota Bondowoso. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi lokasi & penyebab kecelakaan jalan agar dapat memberikan
saran upaya untuk mengurangi kecelakaan yang akan terjadi. Untuk penentuan
lokasi rawan kecelakaan (blackspot), menggunakan Angka Pendekatan
Kecelakaan. Menurut data yang di dapatkan dari Satlantas Jember mempunyai
tingkat kerawanan kecelakaan yang tinggi. Berdasarkan data kecelakaan tahun
2016 sampai tahun 2018, diperoleh jumlah kecelakaan terjadi sebanyak 128
kecelakaan atau rata-rata 42 kecelakaan/tahun, dengan tingkat fatalitas korban
meninggal dunia sebanyak 19 orang, luka berat sebanyak 26 orang dan luka
ringan sebanyak 176 orang
kata kunci : blackspot, kecelakaan, jalan
ABSTRAK
Traffic accident is the problem that need serious attention because the risk that
can be caused. Therefore it need study to do analysis for the traffic accident
data.This final project take place in Sultan Agung, Arjasa, Jember city with
Bondowoso city. That road are artery road with very crowded traffic.That road
are connecting Jember city with Bondowoso city.The purpose of this study are to
identify location and the cause of traffic accident in order to give the solution to
reduce the accident that will happen. for determination of location of accident
gristle (blackspot), have make acciden rate per kilometer. According to the data
obtained from the Satlantas Jember office, there was a high level of accident risk.
Based on traffic accident data in 2016 until 2018, there were 128 accidents or an
average of 42 accidents per year, with the fatality rate of 19 of killed, 26 people
were seriousy injured, and minnor injuries of 176 people.
Tabel 1.1 Data Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Arjasa hingga perbatasan
Kabupaten Bondowoso
Januari s/d Desember Tahun 2016
Tabel 1.2 Data Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Arjasa hingga perbatasan
Kabupaten Bondowoso
Januari s/d Desember Tahun 2017
Keterangan :
MD = Meninggal Dunia
LB = Luka Berat
LR = Luka Ringan
2.1 UMUM
Menurut Miro (2002), Transportasi dapat diartikan sebagai usaha
memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau mengalihkan suatu objek dari
satu tempat ketempat lain, dimana di tempat lain ini objek tersebut lebih
bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan – tujuan tertentu. Alat pendukung
yang dipakai untuk melakukan proses pindah, gerak, angkut dan alih ini
bervariasi, tergantung pada bentuk objek yang akan di pindahkan, jarak antara
satu tempat ke tempat lain, dan maksud objek yang akan di pindahkan tersebut.
Dengan kata lain sarana dan prasarana transportasi menyesuaikan
kebutuhan objek pengguna transportasi, sehingga perjalanan yang akan di lakukan
menjadi aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis. Salah satu prasarana
transportasi darat adalah Jalan raya yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu-lintas,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan atau air, serta di atas permukaan air, kecuali kereta api, jalan
lori, dan jalan kabel( Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2012 ).
Keterangan :
TK = Tingkat kecelakaan ( kecelakaan per Km panjang jalan )
JK = Jumlah kecelakaan selama T tahun
T = Rentang waktu pengamatan ( tahun )
L = Panjang ruas jalan yang di tinjau (Km)
Dengan :
MD = Meninggal dunia ( jiwa )
LB = Luka berat ( orang )
LR = Luka ringan ( orang )
K = Jumlah kejadian kecelakaan kecelakaan lalu lintas dengan kerugian material
3. Angka keterlibatan yang menggambarkan tipe kendaraan dan pengemudi yang
terlibat kecelakaan.
Keterlibatan kecelakaan diapresiasikan sebagai jumlah pengemudi
kendaraan dengan karakteristik yang pasti terlibat dalam kecelakaan per 100 juta
vehicle-mile perjalanannya. Rumus yang digunakan;
R = N x 1EB / V ...... (2.3)
Dengan :
R : Keterlibatan kecelakaan per 100 juta vehicle-miles
N : Total jumlah pengemudi kendaraan yang terlibat kecelakaan selama
penelitian.
V : Vehicle- miles dari perjalanan di bagian jalan selama periode penelitian.
Keterangan :
RL = total kecelakaan rerata per Km untuk satu tahun
AC = total jumlah kecelakaan selama satu tahun
L = Panjang jalan dalam Km
Mulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Pengumpulan Data
Analisa deskriptif
karakteristik kecelakaan
Kesimpulan dan
saran
Selesai
𝐴𝐶
RL=. . . . . . . 𝐿 . . . . . . . (3.1)
Keterangan :
RL = total kecelakaan rerata per Km untuk satu tahun
AC = total jumlah kecelakaan selama satu tahun
L = Panjang jalan dalam Km
d. Menetapkan blackspot dengan jumlah kecelakaan per Km lebih tinggi dari Angka
Kecelakaan (AK) yang telah ditetapkan.
Yaitu Dari hasil data dalam tiga (3) tahun terakhir yang sudah di kelompokkan
dan dihitung menggunakan metode Angka Kecelakaan per kilometer ( accident
rate per kilometer) akan diketahui titik mana yang paling sering terjadi
kecelakaan lalu-lintas.
3.4.3 Analisa penanganan Blackspot
Setelah hasil penentuan titik blackspot diketahui akan dilakukan survei
penelitian di lokasi tersebut. Jadi 250 meter sebelum dan 250 meter sesudah titik
blackspot akan dilihat dan diamati keadaan geometrik jalan, kondisi jalan dan
lokasi disekitarnya yang harus diperbaiki serta ditangani sesuai standart
keselamatan agar dapat mengurangi tingginya angka kecelakaan di lokasi tersebut
.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Jumlah Kecelakaan, Korban Kecelakaan dan Kerugian Material di Ruas
Jalan Arjasa hingga perbatasan Kabupaten Bondowoso
Jumlah Kecelakaan
44 45
2016
2017
2018
39
44.330.000
4.2.2 Jumlah kecelakaan berdasarkan Sta (lokasi kejadian) tiap panjang 1000 m
atau 1 kilometer
Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas pada tahun 2016 yaitu ;
• Km 8-9 sebanyak 3 kejadian
• Km 9-10 sebanyak 4 kejadian
• Km 10-11 sebanyak 4 kejadian
• Km 11-12 sebanyak 5 kejadian
• Km 12-13 sebanyak 6 kejadian
• Km 13-14 sebanyak 5 kejadian
• Km 14-15 sebanyak 7 kejadian
• Km 15-16 sebanyak 4 kejadian
• Km 16-17 sebanyak 4 kejadian
• Km 17-18 sebanyak 3 kejadian
Jadi pada tahun 2016 terdapat total 45 kecelakaan lalu-lintas
Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas pada tahun 2017 yaitu ;
• Km 8-9 sebanyak 2 kejadian
• Km 9-10 sebanyak 3 kejadian
• Km 10-11 sebanyak 4 kejadian
• Km 11-12 sebanyak 4 kejadian
• Km 12-13 sebanyak 5 kejadian
• Km 13-14 sebanyak 4 kejadian
• Km 14-15 sebanyak 10 kejadian
• Km 15-16 sebanyak 4 kejadian
• Km 16-17 sebanyak 2 kejadian
• Km 17-18 sebanyak 2 kejadian
Jadi pada tahun 2017 terdapat total 39 kecelakaan lalu-lintas
Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas pada tahun 2018 yaitu ;
• Km 8-9 sebanyak 3 kejadian
• Km 9-10 sebanyak 4 kejadian
• Km 10-11 sebanyak 4 kejadian
• Km 11-12 sebanyak 3 kejadian
• Km 12-13 sebanyak 7 kejadian
• Km 13-14 sebanyak 4 kejadian
• Km 14-15 sebanyak 8 kejadian
• Km 15-16 sebanyak 4 kejadian
• Km 16-17 sebanyak 2 kejadian
• Km 17-18 sebanyak 5 kejadian
Jadi pada tahun 2018 terdapat total 44 kecelakaan lalu-lintas
Data Kecelakaan 2016
Km 8-9
3 3
4 4 Km 9-10
Km 10-11
4 4
km 11-12
Km 12-13
5
7 km 13-14
6 Km 14-15
5
Km 15-16
Gambar 4.4
Pie chart data jumlah kecelakaan per kilometer pada tahun 2016
Dilihat dari grafik pie chart pada tahun 2016 titik kecelakaan tertinggi terletak
pada Km 14-15 dengan total 7 kejadian kecelakaan lalu –lintas.
Gambar
4.5 Pie Chart data jumlah kecelakaan per kilometer pada tahun 2017
Dilihat dari tabel grafik pie chart pada tahun 2017 titik kecelakaan tertinggi
terletak pada Km 14-15 dengan total 10 kejadian kecelakaan lalu –lintas.
4.2.2.3 Pie chart kecelakaan lalu lintas tahun 2018 berdasarkan jumlah
kecelakaan per kilometer
Data kecelakaan 2018
Km 8-9
5 3 Km 9-10
4 Km 10-11
2
Km 11-12
4 4
Km 12-13
Km 13-14
3
km 14-15
8
Km 15-16
7
4 km 16-17
Km 17-18
Gambar 4.6 Pie chart data jumlah kecelakaan per kilometer pada tahun 2018
Dilihat dari tabel grafik pie chart pada tahun 2018 titik kecelakaan tertinggi
terletak pada Km 14-15 dengan total 8 kejadian kecelakaan lalu –lintas.
Waktu Kejadian
37 32
Pagi hari
Siang hari
Sore hari
Malam hari
30
29
21
28 Sepeda motor
8 Mobil/minibus
Truk
21
Sepeda
176
Pejalan kaki
Jenis Tabrakan
25
43
Tabrak depan
Tabrak samping
Tabrak belakang
50
Tingkat Fatalitas
19
25 Meninggal dunia
Luka berat
Karakteristik Pelaku
50 Swasta
Sopir
138
39 Pns
Tani
17 37 Pelajar/Mahasiswa
𝐴𝐶
RL=. . . . . . . 𝐿 . . . . . . .(4.1)
Keterangan :
RL = total kecelakaan rerata per Km untuk satu tahun
AC = total jumlah kecelakaan selama satu tahun
L = Panjang jalan dalam Km
Diketahui :
RL = ..?
AC = 128/3 thn = 42.7 kecelakaan/thn
L = 10 km
Jadi
42.7
RL=. . . . . . . 10 . . . . .
RL = 4.27
Jadi total kecelakaan rata2 per km untuk setahun yaitu 4.27 .
l. Lampu Penerangan
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi sudah tersedia lampu penerangan jalan
dengan jarak sekitar 2.00 m dari tepi jalan jadi memenuhi standart peraturan
Peraturan Mentri No 19/2011 yaitu minimal 0.6 m
Rekomendasi : Jarak lampu penerangan di tikungan terlalu jauh sehingga pada
malam hari kurangx sumber penerangan jalan
m. Standar Marka
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi standar marka berpa garis tengan dan
garis tepi jalan terlihat jelas dan terang
Rekomendasi : Pengendara lebih memperhatikan marka jalan
n. Kedalaman Lubang
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi keadaan aspal sangat baik sehingga
tidak ditemukan lubang di badan jalan.
Rekomendasi : Sudah baik tidak berlubang
o. Zebra Cross
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi tidak tersedia zebra cross dikarenakan
merupakan jalan yang tidak terdapat fasilitas umum seperti sekolah, pasar dan
tempat keramaian lain.
Rekomendasi : Tidak perlu adanya zebra cross
p. Patok Pengarah, Patok Pengaman dan Patok Kilometer
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi terdapat patok pengarah namun
sebagian tertutupi ranting pohon sehingga kurang terlihat jelas para pengendara.
Patok pengaman tidak ada dikarenakan bukan jalan di areal perbukitan. Dan patok
kilometer terdapat dan terlihat dengan jelas.
Rekomendasi : Patok kilometer sudah jelas dan terlihat namun patok pengarah
tertutupi batang pohon
q. Pagar Jalan
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi tidak ada pagar jalan di karenakan
bukan termasuk jalan areal perbukitan/pegunungan jadi tidak harus menggunakan
pagar jalan di lokasi jalan ini.
Rekomendasi : Tidak perlu pagar jalan karna bukan termasuk jalan perbukitan
r. Pemberhentian angkot/bus
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi tidak tersedia tempat pemberhentian
angkot/bus dikarenakan jalan sebagian besar areal hutan jati.
Rekomendasi : Tidak perlu ada pemberhentian angkot di lokasi ini .
s. Trotoar
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi tidak ada trotoar karna sebagian jalan
areal hutan jati jadi tidak perlu dibutuhkan trotoar.
Rekomendasi : Tidak harus diperlukan adanya trotoar
t. Tempat Parkir
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi hanya sebagian kecil terdapat parkir
untuk kios/warung di bahu jalan tepatnya pada km 14.+600 sampai km 14.750.
Rekomendasi : Perlu penanganan dan penataan agar tidak parkir di bahu jalan
l. Lampu Penerangan
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi sudah tersedia lampu penerangan jalan
dengan jarak sekitar 2.00 m dari tepi jalan jadi memenuhi standart peraturan
Peraturan Mentri No 19/2011 yaitu minimal 0.6 m.
Rekomendasi : Perlu sedikit perbaikan ada beberapa lampu yang cahaya agak
redup
m. Standar Marka
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi standar marka berpa garis tengan dan
garis tepi jalan terlihat jelas dan terang
Rekomendasi : Pengendari lebih memerhatikan marka garis marka .
n. Kedalaman Lubang
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi keadaan aspal sangat baik sehingga
tidak ditemukan lubang di badan jalan.
Rekomendasi : sesuai standart
o. Zebra Cross
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi tidak tersedia zebra cross dikarenakan
merupakan jalan yang tidak terdapat fasilitas umum seperti sekolah, pasar dan
tempat keramaian lain.
Rekomendasi : Perlu dibuat zebra cross terutama di depan Masjid Al- Baroqah
p. Patok Pengarah, Patok Pengaman dan Patok Kilometer
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi terdapat patok pengarah namun
sebagian tertutupi ranting pohon sehingga kurang terlihat jelas para pengendara.
Patok pengaman tidak ada dikarenakan bukan jalan di areal perbukitan. Dan patok
kilometer terdapat dan terlihat dengan jelas
Rekomendasi: Perlu diperbaiki karna patok pengarah jatuh
q. Pagar Jalan
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi tidak ada pagar jalan di karenakan
bukan termasuk jalan areal perbukitan/pegunungan jadi tidak harus menggunakan
pagar jalan di lokasi jalan ini.
Rekomendasi : Tidak perlu dikarenakan jalan datar dan bukan area jalan
perbukitan
r. Pemberhentian angkot/bus
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi tidak tersedia tempat pemberhentian
angkot/bus .
Rekomendasi : Perlu adanya tempat pemberhentian angkot/bus semisal halte
agar memudahkan warga setempat menggunakan transportasi umum dan tidak
asal berhenti sehingga menganggu pengendara lain.
s. Trotoar
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi tidak ada trotoar.
t. Tempat Parkir
Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi hanya sebagian kecil terdapat parkir
untuk kios/warung dan masjid di bahu jalan.
Rekomendasi : Perlu penangan terutama di lokasi warung pinggir jalan yang
menggunakan bahu jalan sebagai lahan parkir
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan kemudian
dianalisis sesuai dengan metode yang telah ditentukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kecelakaan lalu lintas pada ruas Jalan Arjasa hingga perbatasan dengan
kabupaten Bondowoso terbilang tinggi. Pada tahun 2016, tahun 2017 dan tahun
2018 telah terjadi kecelakaan sebanyak 128 kecelakaan pada ruas jalan
tersebut, dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 19 orang, korban
luka berat sebanyak 26 orang, dan korban luka ringan sebanyak 176 orang
.dengan pelaku/korban pekerja swasta terbanyak yaitu 138 orang, pengendara
sepeda motor terbanyak terlibat kecelakaan dengan 176 kejadian dengan jenis
tabrak samping terbanyak yaitu 50 kali dan rantan waktu kejadian tersering
terjadi pada malam hari (18.00-04.00) sebanyak 37 kali.
2. Dari hasil perhitungan berdasarkan Accident Rate untuk menentukan titik Black
Spot tertinggi adalah pada ruas Km 14 sampai Km 15 dengan 26 kejadian dan
Km 12 sampai Km 13 dengan 18 kejadian kecelakaan selama 3 tahun terakhir.
3. Dari hasil penelitian bahwa jalan arjasa hingga perbatasan bondowoso sebagian
besar kurang memenuhi standart lebar jalan menurut PERMEN No 19/2011
yaitu 9 meter,serta kurangnya lampu penerangan di beberapa lokasi di ruas
tersebut dan pengendara yang kurang berhati-hati di tikungan yang merupakan
titik kecelakaan tertinggi .
8. SARAN
Berdasarkan dari analisa dan kesimpulan, maka dapat disarankan beberapa
hal sebagai berikut :
1. perlu dilakukan komparasi data kecelakaan lalu lintas yang berasal dari
satlantas polres Jember dengan data kecelakaan lalu lintas yang berasal
dari rumah sakit. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka verifikasi terhadap
keandalan data kecelakaan yang ada.
2. Perlu dilakukan perbandingan penetapan blackspot dengan menggunakan
metode perhitungan rata-rata dan metode penetapan angka kecelakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Rita, Indah L. (2012).” Analisis Kecelakaan Lalu lintas area Blackspot di ruas
jalan Yogya, Magelang”. Jurnal Spektran. Vol 2 Hal 15-27. Yogya .
Program pasca Sarjana Universitas Negri Yogyakarta.
Patok Km 14 +000
Tikungan di Km 14 +300
Patok Pengarah
DOKUMENTASI DI LOKASI PENELITIAN BLACKSPOT
Patok Km 15