Anda di halaman 1dari 118

HALAMAN JUDUL

STUDI PERILAKU PENYEBERANG PEJALAN KAKI


DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA LALU
LINTAS
( Studi kasus ruas Jalan Brigjen Katamso depan SMP 2 N
Semarang )

SKRIPSI

UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

Oleh :

Ridho Wicaksono

5101409053

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

1. Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan (Qs. Alam Nasroh 6).

2. Pendidikan mempunyai akar yang pahit tapi buahnya manis (Aristoteles).

3. Jangan takut untuk mencoba, karena ketakutan itulah hambatan


sesungguhnya dari sebuah kesuksesan kita (Mario Teguh)

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua orangtua saya yang telah menyayangiku, mendidikku serta

mendoakanku.

2. Adik yang tersayang Fahmi Djati. W dan Firman Alansyah.

3. Tania Prameswari yang telah menyemangati dalam pembuatan skripsi ini

4. Nurul Huda yang memberi semangat, masukan dan penyegaran terhadap

rohaniku.

5. Sahabat – sahabat Combro Kos.

6. Teman – teman PTB 2009 seperjuangan.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “STUDI PERILAKU

PENYEBERANG PEJALAN KAKI DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KINERJA LALU LINTAS(Studi kasus ruas Jalan Brigjen Katamso depan

SMP 2 N Semarang)”dapat terselesaikan.

Skripsi ini disusun sebagai karya tulis untuk memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan program Sarjana Strata - 1 Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terwujud apabila tidak

mendapat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Drs. M Harlanu M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Sucipto, S.T., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri

Semarang.

3. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T. selaku Ketua Program Studi Jurusan

Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang.

4. Untoro Nugroho, S.T., MT. selaku dosen pembimbing I

5. Alfa Narendra, S.T., M.T. selaku pembimbing II

vi
6. Hendry Afriyanto S.T., MT, Selaku Dosen wali penulis

7. Bapak dan Ibu yang selalu senantiasa memberikan doa dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat – sahabatku Ali M. Top, Gendut, Saddam, Febri, Irfan, Pipit, Arief

yang telah membantu penelitianku.

9. Teman - teman seperjuangan khususnya untuk Ali, Hadi, Irfan, Pipit, Azhar

dan Arief yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak tersebutkan dan telah membantu meyelesaikan

skripsi ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Tiada manusia yang sempurna, begitu juga apa yang dihasilkannya.

Penyusunan skripsi ini pun masih jauh dari sempurna karena keterbatasan

pengetahuan, waktu dan biaya. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari semua

pihak yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Semarang, Februari 2014

Penulis

vii
ABSTRAK
Ridho Wicaksono. 2014. Studi Perilaku Penyeberang Pejalan Kaki dan
Pengaruhnyaterhadap kinerja Lalu Lintas, (Studi Jalan Brigjend
Katamso depan SMP 2 N Semarang) Skripsi, Jurusan Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Untoro Nugroho,
S.T., M.T dan Pembimbing Pendamping Alfa Narendra, S.T., M.T

Kata kunci : Penyeberang, Pejalan Kaki, Perilaku, Arus lalu lintas.

Banyak penyeberang pejalan kaki yang tidak menggunakan jembatan


penyeberangan dan lebih memilih untuk menyeberang ke ruas jalan pada jalan
Brigjend Katamso, meskipun pada jalan tersebut telah ada fasilitas jembatan
penyeberangan. Kondisi ini tentu menarik untuk di kaji bagaimana perbandingan
penyeberang melalui jembatan dengan melalui jalan. Khusus penyeberang jalan
apakah mempunyai pengaruh terhadap arus lalu lintas atau tidak. Bila terjadi
pengaruh, seberapa besar pengaruh tersebut.

Observasi/Survey awal dengan melakukan penghitungan arus lalu lintas


harian selama 40 jam menggunakan metode pencacahan manual, serta metode
visual dengan kamera video. Selanjutnya dari survey lalu lintas harian diketahui
waktu puncak yaitu puncak pagi (05.45 – 08.45) dan puncak sore (14.30 – 17.30).
Pada masing-masing waktu puncak kemudian dikaji perbandingan perilaku
penyeberang melalui jembatan dengan melalui jalan. Khusus untuk perilaku
penyeberang melalui jalan akan diteliti pengaruhnya terhadap jumlah lama
kendaraan tertahan serta kecepatan mobil penumpang ketika terjadi aktifitas
penyeberangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada waktu pagi hari perilaku
penyeberang melalui jembatan lebih banyak dari pada melalui jalan. Hal ini
menunjukkan pada pagi hari fasilitas jembatan penyeberangan cukup efektif.
Sedangkan pada waktu sore hari perilaku penyeberang melalui jembatan lebih
sedikit dari pada melalui jalan. Hal ini menunjukkan pada sore hari fasilitas
jembatan penyeberangan tidak efektif. Pada puncak pagi rata-rata penyeberang
jalan mampu menahan 2 kendaraan selama 1.37 detik sedangkan puncak sore
mampu menahan 1 kendaraan selam 1 detik. Pengaruh terhadap kecepatan mobil
penumpang selama 3 jam puncak pagi menghasilkan temuan kecepatan sebelum
kejadian 22.43 km/jam, sesaat kejadian 18.35 km/jam, setelah kejadian 19.1
Km/jam. Sedangkan 3 jam selama puncak sore menghasilkan temuan kecepatan
sebelum kejadian 17.45 km/jam, sesaat kejadian 13.48 km/jam, setelah kejadian
24.07 km/jam. Hal ini menunjukkan penyeberang melalui jalan mampu
mempengaruhi kelancaran lalu lintas pada jalan Brigjend Katamso.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN................................Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
BAB 1 ......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Perumusan masalah ....................................................................................... 3
1.3 Tujuan penelitian ........................................................................................... 3
1.4 Manfaat penelitian ......................................................................................... 3
1.5 Batasan penelitian.......................................................................................... 4
1.6 Keaslian penelitian ........................................................................................ 6
1.7 Sistematika penulisan .................................................................................... 7
BAB 2 ....................................................................................................................10
LANDASAN TEORI.............................................................................................10
2.1 Perilaku........................................................................................................ 10
2.2 Perilaku Berlalu Lintas ................................................................................ 13
2.3 Etika Dalam Berkendara.............................................................................. 13
2.4 Pengertian Pejalan Kaki .............................................................................. 14
2.5 Lalu Lintas................................................................................................... 14
2.5.1 Arus lalu lintas ...................................................................................... 15

ix
2.5.2 Volume lalu lintas................................................................................. 18
2.6 Kecepatan lalu lintas ................................................................................... 18
2.7 Metode Survey ............................................................................................ 19
2.7.1 Survey volume lalu lintas ..................................................................... 20
2.7.2 Survey Perilaku Penyeberang Pejalan Kaki.......................................... 24
2.7.3 SurveyBanyak Kendaraan Tertahan dan Lama Waktu Tertunda ......... 25
2.7.4 SurveyKecepatan Mobil Penumpang.................................................... 25
BAB 3 ....................................................................................................................26
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................26
3.1 Bagan Alur Penelitian ................................................................................. 26
3.2 Data Yang Diperlukan................................................................................. 27
3.3 Metode Pengambilan Data .......................................................................... 27
3.3.1 Pengamatan (observasi) ........................................................................ 28
3.3.2 Metode visual........................................................................................ 30
3.4 Teknik Analisis Data ................................................................................... 32
3.5 Metode Analisis Data .................................................................................. 32
3.6 Peralatan Yang Dibutuhkan......................................................................... 33
3.7 Waktu pelaksanaan...................................................................................... 34
BAB 4 ....................................................................................................................35
ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................................35
4.1 Kondisi Geometrik ...................................................................................... 35
4.2 Data Volume Lalu Lintas ............................................................................ 36
4.2.1 Data Volume Lalu Lintas Pada Jam Puncak Pagi................................. 36
4.2.2 Data Volume Lalu Lintas Pada Jam Puncak Sore ................................ 38
4.3 Data Penyeberang Pejalan Kaki .................................................................. 40
4.3.1 Volume Penyeberang Pejalan Kaki Pada Puncak Pagi......................... 41
4.3.2 Volume Penyeberang Pejalan Kaki Pada Puncak Sore ........................ 46
4.4 Pengaruh Penyeberang Pejalan Kaki Terhadap Lalu Lintas ....................... 53
4.4.1 Pengaruh Penyeberang Pejalan Kaki Pada Puncak Pagi ...................... 53
4.4.2 Pengaruh Penyeberang Pejalan Kaki Pada Puncak Sore ...................... 55

x
4.5 Rekapitulasi Pengaruh Keseluruhan Penyeberang Jalan terhadap Jumlah
Kendaraan Tertahan dan Lama Tundaan Selama Waktu Puncak ..................... 59
4.6 Pengaruh Penyeberang Jalan terhadap Kecepatan Mobil Penumpang Selama
Waktu Puncak.................................................................................................... 61
BAB 5 ....................................................................................................................62
PENUTUP..............................................................................................................62
5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 62
5.2 Saran ............................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................65
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................66

xi
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3. 1 Jadwal kegiatan penelitian ................................................................... 34


Tabel 4. 1 Kondisi geometri ruas Jalan Brigjend Katamso................................... 35
Tabel 4. 2 Volume kendaraan pada puncak pagi .................................................. 37
Tabel 4. 3 Volume kendaraan puncak sore ........................................................... 39
Tabel 4. 4 Volume penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi .......................... 41
Tabel 4. 5 Perilaku Penyeberang Pejalan kaki pada puncak pagi ......................... 43
Tabel 4. 6 Volume penyeberang pejalan kaki pada puncak sore .......................... 47
Tabel 4. 7 Perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak sore.......................... 49
Tabel 4. 8 Rekapitulasi pengaruh penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi .. 53
Tabel 4. 9 Rekapitulasi pengaruh penyeberang pejalan kaki pada puncak sore ... 56
Tabel 4. 10 Rekapitulasi per jam total kendaraan dan waktu tertahan puncak pagi
............................................................................................................................... 59
Tabel 4. 11 Rekapitulasi per jam total kendaraan dan waktu tertahan puncak sore
............................................................................................................................... 60
Tabel 4. 12 Pengaruh Penyeberang Jalan terhadap kecepatan roda 4 puncak pagi
............................................................................................................................... 61
Tabel 4. 13 Pengaruh Penyeberang Jalanterhadap kecepatan mobil puncak sore 64

xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. 1 Peta lokasi jalan yang diteliti. ............................................................ 5


Gambar 1. 2 Lokasi Studi Penelitian Tampak dari satelit area studi kasus. ........... 5
Gambar 2. 1 Kendaraan ringan (angkutan umum)................................................ 16
Gambar 2. 2 Kendaraan berat (truk gandeng) ....................................................... 16
Gambar 2. 3 Sepeda motor.................................................................................... 17
Gambar 2. 4 Kendaraan tak bermotor ( becak ) .................................................... 18
Gambar 2. 5 Alat cacah gengam (handy tally counter)......................................... 24
Gambar 3. 1 Bagan Alir Studi............................................................................... 26
Gambar 4. 1 Kondisi area batas studi penelitian................................................... 35
Gambar 4. 2 Volume kendaraan pada puncak pagi............................................... 38
Gambar 4. 3 Volume kendaraan pada puncak sore............................................... 40
Gambar 4. 4 Volume penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi ...................... 42
Gambar 4. 5 Perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi...................... 44
Gambar 4. 6 Persentase perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi .... 46
Gambar 4. 7 Volume penyeberang pejalan kaki pada puncak sore ...................... 48
Gambar 4. 8 Perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak sore ...................... 50
Gambar 4. 9 Persentase perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak sore .... 52

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kota Semarang merupakan pusat regional Jawa Tengah yang memikul

tiga fungsi kegiatan utama, yaitu pusat kegiatan pemerintahan, pusat

kegiatan perdagangan dan pusat kegiatan transportasi (RIK Semarang,

1975-2000). Perkembangan ini telah menciptakan daya tarik investasi bagi

pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa di dalamnya, terutama pada

titik-titik lokasi yang strategis. Sebagai jantung perekonomian Jawa

Tengah, Kota Semarang juga mempunyai permasalahan yang berupa

kemacetan lalu lintas.

Jalan sebagai prasarana transportasi merupakan kebutuhan yang amat

penting bagi manusia. Pada era sekarang ini fungsi jalan terasa sangat

berperan. Dengan adanya kondisi jalan yang memadai, baik itu fisik

maupun non fisik, baik itu dalam jumlah maupun tingkat kebutuhannya,

diharapkan hasil pembangunan yang telah dicapai dapat dirasakan oleh

segenap masyarakat.

Jalan Brigjend Katamso Semarang perhitungan LHR tahun 2013

sebesar 128.561 kendaraan per hari, pembagian waktu penggunaan jalan

adalah 4 lajur 1 arah (pagi hari untuk arah barat ke timur) dan 4 lajur 2

arah (siang, sore dan malam hari). Tinggi kerb. Trotoir terhadap

1
2

permukaan jalan bagian tepi 0,20 m. Pengguna jalan adalah pelaku

transportasi lokal dalam kota, dan menerus antar kota. Pengguna lokal ada

yang menggunakan kendaraan pribadi, ada yang mengandalkan layanan

angkutan umum. Dan ada pula para pejalan kaki di sekitar ruas jalan

tersebut (sumber: hasil observasi lapangan, 28 oktober 2013).

Berdasarkan survei pendahuluan pada 28 oktober 2013, area geometrik

sekitar ruas jalan adalah berupa bangunan umum seperti Sekolah,

Perkantoran serta Usaha perekonomian lainnya. Untuk aktifitas lalu lintas

banyak pengguna jalan dengan berjalan kaki di sepanjang trotoar jalan,

atau menunggu angkutan umum dan menyeberang jalan. Khusus aktifitas

penyeberangan jalan, sebetulnya di ruas jalan brigjend katamso sudah

tersedia fasilitas penyeberangan berupa jembatan. Namun kenyataan di

lapangan jembatan tersebut tidak maksimal penggunaannya, artinya masih

ada penyeberang khususnya pejalan kaki yang menyeberang langsung ke

area jalan tanpa melalui jembatan penyeberangan.

Dengan kenyataan dilapangan bahwa perilaku penyeberang pejalan kaki

masih banyak yang tidak menggunakan jembatan penyeberangan dan lebih

memilih untuk menyeberang ke ruas jalan. Kondisi ini tentu menarik untuk

di kaji bahwa perilaku tersebut mempunyai pengaruh terhadap arus lalu

lintas atau tidak. Dan bila terjadi pengaruh seberapa besar pengaruh

tersebut.
3

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan sebuah masalah

yaitu :

1. Bagaimana perilaku penyeberang pejalan kaki di ruas jalan

Brigjend Katamso?

2. Seberapa besar pengaruh perilaku penyeberang tanpa melalui

fasilitas jembatan terhadap arus lalu lintas brigjend katamso yang

meliputi jumlah kendaraan terganggu dan tundaannya serta

kecepatan ?

1.3 Tujuan penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk meninjau perilaku pejalan kaki di

persimpangan Brigjend Katamso.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui perilaku pejalan kaki di ruas jalan Brigjend Katamso.

2. Menganalisis pengaruh penyeberang tanpa melalui fasilitas

jembatan terhadap arus lalu lintas di Ruas Jalan Brigjend Katamso

Semarang.

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi pelaku lalu lintas

- Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan informasi sebagai

pengetahuan bagi pelaku lalu lintas khususnya penyeberang pejalan

kaki.

- Mengubah perilaku penyeberang pejalan kaki.


4

2. Bagi mahasiswa dan pemerintah

- Dengan melakukan penelitian ini mahasiswa memperoleh pengalaman

dan pengetahuan yang bermanfaat tentang perilaku pejalan kaki pada

ruas jalan.

- Memberikan informasi kepada pihak terkait tentang perilaku perilaku

yang terjadi dilapangan perlu dikaji atau bahkan diadakan penelitian

lanjutan.

1.5 Batasan penelitian

Adapun batasan penelitian dalam skripsi ini adalah:

1. Lokasi penelitian yang ditetapkan adalah di sekitar persimpangan Brigjend

Katamso dengan mengambil area studi pada jalan Brigjend Katamso bagian

timur simpang. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan persimpangan

Brigjend Katamso dilihat dari satelit (Google Maps-14 Maret 2013).


5

Gambar 1. 1 Peta lokasi jalan yang diteliti.

Gambar 1. 2 Lokasi studi penelitian tampak dari satelit area studi kasus.
6

2. Pengambilan data dilakukan pada puncak volume lalu lintas.

3. Penyeberang pejalan kaki dianggap memiliki kesempatan yang sama

untuk menyeberang oleh karena itu pengambilan data dilakukan pada

semua fase, baik fase merah maupun hijau. Lebar area studi di asumsi

sekitar 30m kebarat dari jembatan penyeberangan dan 90m ketimur dari

jembatan penyeberangan.

1.6 Keaslian penelitian

Tri Rahayuningsih (2010) meneliti ketidakpatuhan pejalan kaki

dalam menggunakan jembatan penyeberangan (Studi Fenomenologis pada

siswa SMA di Jalan Teuku Umar Kota Semarang). Dari hasil penelitian

dilakukan pembinaan dan penambahan rambu penyeberangan.

Mashuri dan Muh. Ikbal (2011) meneliti karakteristik pejalan kaki

dan pemilihan jenis fasilitas penyeberangan pejalan kaki di Kota Palu

(Studi Kasus: Jl. Emmi Saelan Depan Mal Tatura Kota Palu). Dari hasil

penelitian dilakukan pembinaan terhadap pejalan kaki dan evaluasi

penentuan jenis fasilitas penyeberangan.

Perbedaan antara penelitian pengaruh perilaku pejalan kaki

terhadap kinerja arus lalu lintas dengan penelitian sebelumnya yaitu :

a. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian berada pada Jalan Brigjend Katamso Semarang

dimana jalan tersebut memiliki kepadatan arus lalu lintas cukup tinggi

pada pagi dan sore hari. Didukung pada area tersebut terdapat

bangunan pendidikan seperti sekolah dan tempat kursus keterampilan,


7

bangunan perekonomian seperti cafe, restauran serta bangunan

perkantoran.

b. Pengumpulan data

Dilakukan pengumpulan data awal lebih dahulu untuk mengetahui pola

arus lalu lintas yang masuk di ruas jalan tiap-tiap jam puncak.

Pengambilan data dilakukan dengan system mekanik yaitu dengan

menggunakan video kamera perekam yang diletakkan pada jembatan

penyebrangan.

c. Temuan Studi

Setelah dilakukan analisa dan pembahasan ditemukan perbandingan

perilaku penyeberang kemudian pengaruh penyeberang jalan terhadap

jumlah kendaraan tertahan beserta lama waktunya tertahan, dan

mempengaruhi kecepatan terhadap mobil penumpang.

1.7 Sistematika penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, tujuan, manfaat penelitian, batasan penelitian, keaslian

penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan mengenai pustaka - pustaka yang menjadi

landasan teori untuk mendukung penelitian. Landasan teori menjelaskan


8

teori-teori perilaku pengemudi angkutan umum, teori analisis yang akan

dipakai, maupun teori tentang penentuan pengujian lapangan untuk

mengetahui perilaku pengemudi angkutan umum

BAB 3 : METODOLOGI

Pada bab ini dijelaskan mengenai metode eksperimental meliputi

karangka eksperimen yang berisi langkah-langkah, dimulai dari

pengumpulan data baik data primer maupun sekunder, evaluasi data, dan

analisis data yang sesuai dengan tujuannya.

BAB 4 : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dilakukan analisis data yang diperoleh untuk

mengetahui perilaku pengemudi angkutan umum dan pengaruhnya di

Kota Semarang dan beberapa rekomendasi pemecahan masalah terhadap

masalah tersebut

BAB 5 : PENUTUP

Pada bab ini ditarik kesimpulan dari proses analisis dan saran

yang merekomendasikan mengenai hal tersebut.

Daftar pustaka

Pada bagian daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam

penulisan skripsi

Lampiran
9

Pada bagian lampiran ini berisi data pendukung atau lampiran

data dari proses pengolahan data atau rekap data secara lengkap.
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perilaku

Perilaku manusia adalah refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti

pengetahuan, persepsi, minat, keinginan dan sikap.Hal-hal yang

mempengaruhi perilaku seseorang sebagian terletak dalam diri individu

sendiri yang disebut juga faktor internal sebagian lagi terletak di luar dirinya

atau disebut dengan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan.

Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan

perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

1. Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang

dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun

ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas.

2. Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi,

karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.

3. Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change),

ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau

program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang

cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal

ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah

yang berbeda-beda.

10
11

Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan

seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu :

1. Pemikiran dan perasaan

Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan,

sikap dan lain-lain.

2. Orang penting sebagai referensi

Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan

dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap

kelompok referensi seperti : guru, kepala suku dan lain-lain.

3. Sumber-sumber daya

Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga

kerja, ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap

perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.

4. Kebudayaan

Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di

dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang

disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari

kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang

dalam terhadap perilaku.


12

Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang

berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang

dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya.

Perilaku yang optimal akan memberi dampak pada status kesehatan

yang optimal juga. Perilaku yang optimal adalah seluruh pola kekuatan,

kebiasaan pribadi atau masyarakat, baik secara sadar ataupun tidak yang

mengarah kepada upaya pribadi atau masyarakat untuk menolong dirinya

sendiri dari masalah kesehatan.

Perilaku dapat dibatasi sebagai jiwa (berpendapat, berfikir, bersikap

dan sebagainya) (Notoatmodjo,1999). Untuk memberikan respon terhadap

situasi di luar objek tersebut.Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan).

Bentuk operasional dari perilaku dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

jenis, yaitu :

1. Perilaku dalam bentuk pengetahuan, yaitu dengan mengetahui situasi

dan rangsangan.

2. Perilaku dalam bentuk sikap, yaitu tanggapan perasaan terhadap

keadaan atau rangsangan dari luar diri si subyek, sehingga alam itu

sendiri akan mencetak perilaku manusia yang hidup di dalamnya,

sesuai dengan sifat keadaan alam tersebut (lingkungan fisik) dan

keadaan lingkungan sosial budaya yang bersifat non fisik, tetapi

mempunyai pengaruh kuat terhadap pembentukan perilaku manusia.

Lingkungan ini adalah merupakan keadaan masyarakat dan segala

budi daya masyarakat itu lahir dan mengembangkan perilakunya.


13

3. Perilaku dalam bentuk tindakan, yang sudah konkrit berupa

perbuatan terhadap situasi dan suatu rangsangan dari luar.

2.2 Perilaku Berlalu Lintas

Masalah lalu lintas dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan yang

terpenting adalah faktor manusia sebagai pemakai jalan, baik sebagai

pengemudi maupun sebagai pemakai jalan pada umumnya.Sedangkan

disiplin dan kesadaran hukum masyarakat pemakai jalan masih belum dapat

dikatakan baik, belum memiliki kepatuhan, ketaatan untuk mengikuti

perundangundangan/ hukum yang berlaku.

Tingkat kesadaran hukum masyarakat pemakai jalan dapat diukur dari

kemampuan dan daya serap tiap individu dan bagaimana penerapannya di

jalan raya (Naning, 1982 : 12). Berfungsinya hukum secara efektif tergantung

dari kondisi perundang-undangan lalu lintas yang berlaku, kemampuan aparat

penegak hukum dalam melakukan penindakan-penindakan, fasilitas-fasilitas

lalu lintas yang disediakan dan kondisi masyarakat pemakai jalan.Apabila

hal-hal tersebut dinilai baik, maka hukum sebagaimana dimaksud dapat

berfungsi secara efektif dan efisien, sehingga lingkup penugasan yang

diberikan dapat terjangkau secara memadai.

2.3 Etika Dalam Berkendara

Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan

norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku

hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok (Salam, 2007 :
14

1) Etika berkendara itu perlu, tujuannya adalah untuk menghormati,

menghargai dan menjaga keselamatan orang lain. Faktor yang mempengaruhi

pengemudi nyaman dalam berkendara yaitu:

1. Faktor internal (dalam)

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam pribadi

pengendara yaitu segala sesuatu yang menunjang hingga

terciptanya rasa aman dan nyaman dalam berkendaraan ialah

sikap ketika kita berkendara.

2. Faktor eksternal (luar)

Untuk faktor eksternal yang perlu kita ketahui adalah suatu

sikap yang timbul karena ada dorongan atau pengaruh dari

luar.Biasanya terjadi ketika lingkungan tepat kita tinggal atau

komunitas kita sedang ngetren atau asyik dalam memodif

kendaraannya. Tetapi yang salah dari modif itu adalah tidak

memperhatikan sama sekali terhadap keselamatan dan

kenyamanan dalam berkendaraaan.

2.4Pengertian Pejalan Kaki

Pejalan Kaki adalah setiap orang yang berjalan di Ruang Lalu Lintas

Jalan.(Pasal 1 Angka 26 UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan

Angkutan Jalan).

2.5 Lalu Lintas

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun1992 tentang Lalu Lintas dan

angkutan Jalan, lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang dan hewan di
15

jalan.Jalan adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.Kendaraan

adalah satu alat yang dapat bergerak di jalan, terdiri dari kendaraan bermotor

atau kendaraan tidak bermotor. Dalam pengertian umum (Kamus Bahasa

Bahasa Indonesia, 1996 : 151) bahwa lalu lintas adalah perhubungan antara

suatu tempat dengan tempat yang lain. Menurut Poerwadarminta dalam

kamus umum bahasa Indonesia (1993:55) menyatakan bahwa lalu lintas

adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal perjalanan di jalan dan

sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya.

Dengan demikian lalu lintas adalah merupakan gerak lintas manusia

dan atau barang dengan menggunakan barang atau ruang di darat, baik

dengan alat gerak ataupun kegiatan lalu lintas di jalan yang dapat

menimbulkan permasalahan seperti terjadinya kecelakaan dan kemacetan lalu

lintas.

2.5.1 Arus lalu lintas

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997), arus lalu lintas

adalah jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada jalan per

satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan/jam, smp/jam atau LHRT (Lalu

lintas Harian Rata-rata Tahunan). Arus lalu lintas jalan perkotaan dibagi men-

jadi 4 jenis yaitu :

1. Kendaraan ringan / Light Vehicle (LV)

Meliputi kendaraan bermotor 2 as beroda empat dengan jarak

as 2 m - 3 m (termasuk mobil penumpang, opelet, mikrobis, pik-up

dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).


16

Gambar 2. 1 Kendaraan ringan (angkutan umum)


2. Kendaraan berat / Heavy Vehicle (HV)

Meliputi kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,5 m

biasanya beroda lebih dari empat (termasuk bis, truk dua as, truk tiga

as dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).

Gambar 2. 2 Kendaraan berat (truk gandeng)


17

3. Sepeda motor / Motor Cycle (MC)

Kendaraan bermotor beroda dua atau tiga (termasuk sepeda

motor dan kendaraan beroda tiga sesuai sistem klasifikasi Bina

Marga).

Gambar 2. 3 Sepeda motor

4. Kendaraan tak bermotor / un motorized (UM)

Kendaraan beroda yang mengunakan tenaga manusia atau

hewan (termasuk sepeda, becak, kereta kuda dan kereta dorong sesuai

sistem klasifikasi Bina Marga).Pengaruh kehadiran kendaraan tak

bermotor dimasukkan sebagai kejadian terpisah dalam faktor

penyesuaian hambatan samping.


18

Gambar 2. 4 Kendaraan tak bermotor ( becak )

2.5.2 Volume lalu lintas

Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik

pengamatan pada suatu ruas jalan tertentu per satuan waktu, sehingga dapat

dinyatakan dalam persamaan (MKJI, 1997) :

V=

Dimana :

V = Volume lalu lintas yang melewati titik pengamatan

n = Jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan

t = Interval waktu pengamatan

2.6 Kecepatan lalu lintas

Kecepatan adalah rata-rata jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan

pada suatu ruas jalan dalam satu satuan waktu tertentu (Hobbs,1995).

Kecepatan dari suatu kendaraan dipengaruhi oleh faktor-faktor manusia,

kendaraan dan prasarana, serta dipengaruhi pula oleh arus lalu lintas, kondisi
19

cuaca dan lingkungan alam sekitarnya. Dengan didapatnya waktu perjalanan

dan jarak perjalanan maka kecepatan perjalanan dan kecepatan bergerak akan

didapat. Sehingga, dapat dinyatakan dalam rumus (1) sebagai berikut:

S=

Dimana:

S = Kecepatan (km/jam, m/det)

d = Jarak yang ditempuh kendaraan (km, m)

t = Waktu tempuh kendaraan (jam, det)

2.7 Metode Survey

Metode Survey yaitu dengan acara melakukan Survey langsung ke

tempat yang akan di Survey. Survei adalah Metode pengumpulan data dengan

mengambil sebagian objek populasi tetapi dapat mencerminkan populasi

dengan memperhatikan keseimbangan antara jumlah variabel, akurasi,

tenaga, waktu dan biaya. Oleh sebab itulah penting untuk dilakukan

pengumpulan data guna menunjang kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini

saya akan melakukan Survey lalu lintas meliputi:

1. Survey volume lalu lintas

2. Survey perilaku penyeberang pejalan kaki

3. Survey pengaruh penyeberang terhadap arus lalu lintas


20

2.7.1 Survey volume lalu lintas

Survey volume lalu lintas menggunakan Survey pencacahan lalu

lintas.Survey pencacahan lalu lintas kegiatan pokok dan sangat penting

dilakukan untuk mendapatkan data volume lalu lintas untuk berbagai

keperluan teknik lalu lintas maupun perencanaan transportasi.Survey

pencacahan lalu lintas dapat dilakukan dengan cara manual, semi manual

(dengan bantuan kamera video), ataupun otomatis (menggunakan tube

maupun loop). Dari ketiga metode ini, Survey dengan cara manual sangat

digemari dan banyak digunakan di Indonesia karena tidak memerlukan

persiapan yang rumit, dan relatif dapat mengeliminasi kesalahan pencacahan

akibat perilaku pengendara di Indonesia yang cenderung tidak disiplin pada

lajurnya. Ketentuan umum dalam Survey pencacahan lalu lintas sebagai

berikut:

1. Perijinan

Pelaksanaan Survey pencacahan lalu lintas harus meminta ijin

kepada instansi setempat yang berwenang memberi ijin, minimal

pembina jalan, dan melakukan koordinasi dengan kepolisian.

2. Keselamatan dan Kesehatan

Selama melakukan Survey, petugas Surveydiharuskan :

1. Mengikuti ketentuan keselamatan kerja yang berlaku

2. Dalam keadaan sehat badan maupun rohani

3. Mendapatkan perlindungan yang memadai dari cuaca, seperti

sinar matahari atau hujan


21

4. Mengantisipasi kemungkinan terhadap tabrakan, karena

adanya kendaraan atau lalu lintas yang hilang kembali

5. Menyediakan satu personil yang mampu melakukan

pertolongan pertama pada kecelakaan

3. Pelaksanaan Survey

Dalam keadaan normal, Survey harus diupayakan tidak terputus

selama periode yang telah direncanakan.Untuk menghindarkan

gangguan terhadap kesinambungan Survey, petugas harus memastikan

seluruh perlengkapan dan peralatan pencacahan bekerja dengan baik.

4. Kemampuan Petugas Survey

Setiap petugas mempunyai keterbatasan, untuk menjaga

keakuratan data, maka harus diperhatikan hal–hal sebagai berikut :

1) Jumlah maksimum golongan kendaraan yang dicacah oleh

satu orang petugas pencacah adalah 3 golongan untuk satu

arah;

2) Petugas Survey dalam melakukan pencacahan lalu lintas

secara menerus, tidak lebih dari 8 jam (1 shift);

3) Apabila Survey lalu lintas memerlukan waktu lebih dari 8

jam (satu shift), maka waktu pencacahan dibagi-bagi dalam

shift, dan dalam keadaan tertentu (misalnya makan, dan

buang air), petugas harus digantikan hingga petugas tersebut

dapat bertugas kembali.


22

5. Lokasi Pos Survey

Pos pencacahan ditempatkan dengan memperhatikan kondisi

lokasi Survey sebagai berikut :

Survey pada jaringan jalan perkotaan. Pos harus ditempatkan

pada ruas jalan, dimana :

1. Lalu lintas yang dicacah tidak dipengaruhi oleh

pergerakan lalu lintas dari persimpangan.

2. Pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk

mengamati kedua arah.

6. Jenis kendaraan

Jenis kendaraan yang di Survey ini dibedakan menjadi 4 kategori :

1. Kendaraan ringan (LV)

2. Kendaraan berat (HV)

3. Sepeda motor (MC)

4. Kendaraan tidak bermotor (UM)

7. Formulir Survey

Formulir Survey terdiri atas formulir lapangan (ruas jalan dan

persimpangan) dan formulir himpunan, formulir harus dilengkapi

identitas, seperti berikut ini :

a) adanya logo/nama instansi/lembaga dan atribut lainnya yang

dituangkan di sebelah kiri bagian atas formulir;

b) adanya keterangan mengenai lokasi, pelaksanaan Survey dan

kondisi cuaca, meliputi :


23

1. jumlah lembar

2. nomor propinsi

3. nama propinsi

4. nomor pos

5. lokasi pos

6. tanggal

7. arah lalu lintas

8. keterangan / cuaca

9. pencatat / pengawas

8. Peralatan

Survey pencacahan lalu lintas dengan cara manual tidak

memerlukan peralatan secara khusus, peralatan yang diperlukan

meliputi :

1. Peralatan utama, yang terdiri atas:

a. Formulir pencacahan dan himpunan.

b. Alat tulis pensil, disarankan menggunakan pensil mekanik

untuk menghindari terjadinya gangguan, karena patahnya

ujung pensil, sebaiknya setiap petugas pencacah membawa

pensil cadangan.

c. Alat penghapus, digunakan oleh petugas pencacah apabila

terjadi kesalahan penulisan pada formulir Survey.

d. Hand board, sebagai alas menulis dan penjepit bundel data.

e. Peralatan bantu, yaitu alat cacah genggam, lihat Gambar


24

Gambar 2. 5 Alat cacah gengam (handy tally counter)

2. Peralatan pendukung, yang terdiri atas :

a) Jas hujan

b) lampu senter

c) Alat penerangan lain, seperti lampu minyak

d) Tas plastik.

e) Kamera perekam video

2.7.2 Survey Perilaku Penyeberang Pejalan Kaki

Dalam Survey perilaku penyeberang pejalan kaki menggunakan

metode Survey statis, dikarena dilakukan dengan mengamati,

menghitung,mencatat informasi setiap perilaku penyeberang pejalan kaki

tersebut. Dalam Survey ini perilaku yang di amati adalah :

a) Perilaku penyeberang pejalan kaki melalui jembatan

penyeberangan.
25

b) Perilaku penyeberang pejalan kaki melalui ruas jalan.

2.7.3 Survey Banyak Kendaraan Tertahan dan Lama Waktu Tertunda

Dalam survey ini area perhitungan ditentukan 30 m dari barat

jembatan dan 90 m dari timur jembatan.Setiap ada kejadian penyeberangan

yang mengganggu sehingga mengakibatkan kendaraan berhenti atau

tertahan dihitung jumlah dari kendaraan tersebut serta dihitung pula waktu

tertahannya dengan stopwatch.

2.7.4 Survey Kecepatan Mobil Penumpang

Dalam Survey kecepatan mobil penumpang pengamat menentukan

area sepanjang 50 m pada ruas jalan dimana pengaruh kecepatan mobil

penumpang yang termasuk dalam hitungan adalah ketika terjadi perilaku

penyeberangan jalan pada area 50 m yang telah ditentukan tadi. Dengan

pembagian waktu 10 detik sebelum terjadi penyeberangan, lama waktu

sesaat penyeberangan, dan 10 detik setelah terjadi penyeberangan.


BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bagan Alur Penelitian


Secara keseluruhan kegiatan penyusunan skripsi ini dapat digambarkan ke

dalam bagan alur sebagai berikut :

Menentukan tujuan, judul, &


lingkup studi

Persiapan

- Survey awal
- Identifikasi masalah

Pengumpulan data

- Volume arus lalu linta


- Volume penyeberang Hasil dan Pembahasan
pejalan kaki
- Perilaku penyeberang
pejalan kaki

Rekapitulasi data

- Volume arus lalu lintas


- Volume penyeberang
pejalan kaki
- Perilaku penyeberang
pejalan kaki

Analisis

- Perilaku penyeberang prosentase yang melalui


jembatan dan yang tidak
- Seberapa pengaruh perilaku penyeberang tanpa
melalui jembatan terhadap arus lalu lintas

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3. 1 Bagan Alir Studi

26
27

3.2 Data Yang Diperlukan

Data yang diperlukan untuk menunjang penelitian ini terdiri atas :

a. Data Dimensi/Inventori Jalan

Data ini digunakan untuk memberikan informasi awal mengenai

kondisi dimensiruas jalan yang akan diteliti.

b. Data Volume Lalu Lintas

Data volume harian untuk mengetahui jumlah kendaraan yang

melewati jalan yang akan digunakan untuk penentuan jam puncak

untuk arus kendaraan.

c. Data Volume Penyeberang Pejalan Kaki

Data volume penyeberang pejalan kaki guna mengetahui aktifitas

puncak penyeberangan.

d. Data Perilaku Penyeberang Pejalan kaki

Data ini dibedakan menjadi dua, yaitu penyeberang pejalan kaki

yang melewati jembatan dan penyeberang yang langsung

menyeberangi jalan tanpa jembatan penyeberangan. Untuk

penyeberang tanpa melalui jembatan akan dikaji seberapa pengaruhn

terhadap arus lalu lintas.

3.3 Metode Pengambilan Data

Sesuai dengan jenis data dan analisis yang direncanakan, maka proses

pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu:


28

3.3.1 Pengamatan (observasi)

Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan secara langsung ke lokasi

penelitian. Pengamatan ini berupa survei beberapa hal yaitu:

1. Survey volume lalu lintas

Survei volume lalu lintas dilakukan oleh 2 orang pengamat yang

berdiri di atas jembatan penyeberangan.Lokasi penelitian ditandai dengan

garis melintang jalan. Pengamat tersebut dilangkapi dengan alat-alat stop

watch/jam tangan, hand tally counter, kamera video dan blangko survei.

Setiap kendaraan yang lewat dicatat dengan periode 1 atau 5 menit selama

waktu penelitian. Cara pengerjaan pencacahan volume lalu lintas

pencacahan dilakukan setiap kurun waktu 1 menit, diisi dengan cara

membubuhkan garis-garis yang menunjukkan setiap adanya satuan

kendaraan yang melewati pos pencacahan tersebut. Pencacahan dilakukan

pada saat kendaraan melewati garis henti.

2. Survey perilaku penyeberang pejalan kaki

Survey ini dilakukan oleh satu tim yang bertugas mencatat semua

perilaku penyeberang pejalan kaki yaitu penyeberang yang melalui jembatan

penyeberangan dan yang tidak melalui jembatan penyeberangan pada area

studi yang telah ditentukan, pencacahan diisikan kedalam blangko yang

telah di siapkan.

Metode pelaksanaan dilapangan:


29

 Tim mencatat perilaku pejalan kaki ketika menyeberang di

jalan tersebut, baik menyeberang melalui jembatan atau

langsung diruas jalan.

 Seorang menyetel stop watch dan pengingat apabila telah 15

menit hasil perhitungan itu di rekap.

3. Survey Jumlah Kendaraan Tertahan dan Lama Waktu Terhenti

Dalam survey ini area perhitungan ditentukan 30 m dari barat

jembatan dan 90 m dari timur jembatan.Setiap ada kejadian penyeberangan

yang mengganggu sehingga mengakibatkan kendaraan berhenti atau tertahan

dihitung jumlah dari kendaraan tersebut serta dihitung pula waktu

tertahannya dengan stopwatch.

Metode pelaksanaan Survey:

 Data diambil dari hasil rekaman video yang telah didapat,

kemudian mencatat jumlah dari kendaraan tersebut serta

dihitung pula waktu tertahannyadalam batas area yang telah

ditentukan yaitu 30 m dari barat jembatan dan 90 m dari

timur jembatan penyeberangan.

 Mencatat jumlah kendaraan tertahan dan lama waktu terhenti

ke blangko yang telah di sediakan

 Hasil rekapan dari formulir Survey di pindah ke program

Ms. Exel untuk di olah kembali.


30

4. Survey kecepatan mobil penumpang

Dalam Survey kecepatan mobil penumpang pengamat menentukan

area sepanjang 50 m pada ruas jalan dimana pengaruh kecepatan mobil

penumpang yang termasuk dalam hitungan adalah ketika terjadi perilaku

penyeberangan jalan pada area 50 m yang telah ditentukan tadi.Dengan

pembagian waktu 10 detik sebelum terjadi penyeberangan, lama waktu

sesaat penyeberangan, dan 10 detik setelah terjadi penyeberangan.

Metode pelaksanaan Survey:

 Data diambil dari hasil rekaman video yang telah didapat,

kemudian mencatat kecepatan mobil penumpangdalam batas

area yang telah ditentukan yaitu 50 m dari timur jembatan

penyeberangan.

 Mencatat mencatat kecepatan mobil penumpang ke blangko

yang telah di sediakan

 Hasil rekapan dari formulir Survey di pindah ke program Ms.

Exel untuk di olah kembali.

3.3.2 Metode visual

Metode visual disini adalah penggunakan kamera perekam video

sebagai alat untuk mengambil data lalu lintas, apabila terjadi kesalahan pada

saat pengambilan data secara menual dilapangan.langkah pengambilan data

visual.
31

Survey detail ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang

digunakan untuk menganalisis volume lalu lintas, jumlah kendaraan tertahan

dan lama waktu terhenti serta kecepatan mobil penumpang yang diakibatkan

adanya perilaku penyeberang pejalan kaki. Metode pelaksanaannya:

 Kamera ditempatkan pada titik penempatan pada lokasi

survey, titik penempatan kamera harus sesuai dengan view

sehingga dapat diamati dengan jelas.

 Perlu menjelaskan garis henti digunakan pita/plastic yang

ditempatkan pada garis henti.

Metode pelaksanaan distudio :

 Hasil rekaman di lapangan diputar dengan menggunakan

video player

 Menghitung kendaraan yang melewati garis henti untuk

menghitung volume lalu lintas,

 Mengamati perilaku penyeberang pejalan kaki di ruas Jalan

Brigjend Katamso

 Mencatat jumlah kendaraan tertahan dan lama waktu terhenti

ke blangko yang telah di sediakan.

 Menghitung kecepatan mobil penumpang dalam batas area

yang telah ditentukan yaitu 50 m dari timur jembatan

penyeberangan.
32

3.4 Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Kualitatif Deskriptif

Metode ini menjabarkan hasil dari penggunaan metode-metode

yang digunakan sehingga menjadi jelas maksudnya. Selain itu juga

digunakan untuk menerangkan data-data yang membutuhkan

penjabaran dan penjelasan. Penekanan analisis ini pada ketajaman dan

kepekaan berpikir dan menganalisa suatu masalah atau kecenderungan

yang terjadi di lapangan.

2. Teknik Analisis Kuantitatif

Merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisa

informasi kuantitatif (data yang dapat dikur, diuji dan di informasikan

dalam bentukpersamaan dan tabel).

3.5 Metode Analisis Data

Berdasarkan data yang diperolehdari Hasil Olahan Data Survey yang

meliputi:

a) Volume lalu lintas

b) Perilaku penyeberang pejalan kaki

c) Volume penyeberang pejalan kaki

Kemudian data tersebut diolah dan dimasukkan kedalam format yang

mudah dipahami menjadi bentuk-bentuk tabel maupun grafik sehingga mudah

untuk dianalisis. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


33

1. Data volume lalu lintas ditabelkan dengan interval waktu 15 menit seperti

yang telah ditetapkan, lalu dikonversikan ke satuan smp/jam

2. Data perilaku penyeberang pejalan kaki ditabelkan dalam interval 15

menit seperti yang telah ditetapkan

3. Data volume penyeberang pejalan kaki ditabelkan dengan interval waktu

15 menit seperti yang telah ditetapkan, lalu dikonversikan ke satuan per

orang.

4. Tiap kondisi penyeberangan pejalan kaki mempengaruhi kelancaran arus

lalu lintas, dihitung jumlah kendaraan, serta lama tundaan dan kecepatan

lalu lintas tersebut.

5. Selanjutnya data yang telah disusun dalam bentuk tabel-tabel dianalisis.

Pada penelitian ini akan menggunakan Ms. Excel untuk mengetahui

seberapa banyak persentase penyeberang pejalan kaki yang tidak melalui

jembatan penyeberangan kemudian menghitung banyaknya kendaraan,

tundaan dan kecepatan lalu lintas yang diakibatkan perilaku penyeberang

pejalan kaki tersebut.

3.6 Peralatan Yang Dibutuhkan

Peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

a) Alat penghitung waktu / stopwatch

b) Kamera Video

c) Counter

d) Formulir Survey

e) Clip board
34

f) Pemutar Video

3.7 Waktu pelaksanaan

Waktu efektif pelaksanakan penelitian dilakukan antara hari Senin

sampai kamis pada tanggal 6 desember 2013, hanya mengambil pada hari

kerja dan jam padat yang disesuaikan dengan data sekunder dari survey

awal maupun dari dinas terkait. Pada dasarnya penelitian ini tidak terikat

dengan waktu namun tergantung medan yang terjadi dilapangan.

Penelitian ditargetkan selesai dalam kurun waktu 4 bulan.

Jadwal penelitian direncanakan mulai dari bulan Oktober 2013

sampai dengan bulan Januari 2014. Jadwal penelitian dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Jadwal kegiatan penelitian

Minggu
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Persiapan :
Perumusan masalah x
Studi literatur x x x
Pengumpulan data x x x x x x x
2 Menyusun Proposal
dan bimbingan x x x
3 Seminar Proposal x
4 Rekap dan olah data x x x x x x x
5 Penyusunan Skripsi
x x x x x x X x
dan Bimbingan
6 Hasil x
BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Geometrik

Jalan Brigjen Katamso bagian timur pembagian waktu penggunaan

jalan adalah 5 lajur 1 arah (pagi hari untuk arah barat ke timur) dan 5 lajur

2 arah (siang, sore dan malam hari). Lebar jalan total 15 m, terdapat LTOR

serta jembatan penyeberangan. Berikut kondisi hasil survey dijelaskan

dalam Tabel 4.1 dan Gambar 4.1.

Tabel 4. 1 Kondisi geometri ruas Jalan Brigjend Katamso

Kondisi Area Studi


Nama
Jembatan
Jalan Lebar
Median LTOR Lebar Jalan
LTOR Penyeberangan

Brigjend
Tidak Ya 15 m 2,2 m Ya
Katamso
Sumber : hasil Survey,agustus 2013

Gambar 4. 1 Kondisi area batas studi penelitian

35
36

Rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan yang ada pada jalan

tersebut. Adapun hasilnya adalah :

a) Rambu :

1) Lampu pengatur lalu lintas.

b) Marka :

Marka yang terdapat pada jalan tersebut adalah marka yang

membagi lajur pada jalur jalan untuk arah belok kiri dan lurus

dengan bentuk garis putus putus dan marka yang membagi jalan

menjadi 2 jalur yang berbentuk garis lurus tidak putus putus serta

garis henti yang berbentuk garis lurus tidak putus-putus.

4.2 Data Volume Lalu Lintas

Setelah melakukan survey awal volume kendaraan pada lokasi

studi selama 40 jam kemudian data awal tersebut direkapitulasi untuk

penentuan waktu puncak volume kendaraan. Dan hasil rekapitulasi

tersebut menghasilkan kesimpulan 2 puncak tertinggi yaitu puncak pagi

dan puncak sore, lihat pada Lampiran 1. Berikut adalah analisa volume

kendaraan selama waktu puncak di Jalan Brigjend Katamso.

4.2.1 Data Volume Lalu Lintas Pada Jam Puncak Pagi

Setelah melakukan observasi awal selama 40 jam untuk

menentukan waktu puncak arus lalu lintas, menghasilkan 3 jam waktu

puncak pada pagi hari mulai jam 05.45 – 08.45. Pencacahan volume lalu
37

lintas dibuat dalam satuan kendaraan dengan mengacu MKJI 1997 dimana

pencacahan jenis kendaraan dibedakan 4 jenis yaitu LV (Kendaraan

Ringan), HV (Kendaraan Berat), MC (Sepeda motor) dan UM (Kendaraan

tidak bermotor). Berikut hasil pencacahan arus lalu lintas pada puncak

pagi disajikan pada Tabel 4.2 serta digambarkan pada Gambar 4.2.

Tabel 4. 2 Volume kendaraan pada puncak pagi

Hari : Kamis
Tanggal : 5 Desember 2013
Keterangan : Puncak Pagi
Cuaca : Cerah
Jumlah Kendaraan (kend./jam) Total
Waktu
LV HV MC UM (kend./jam)
05.45 – 06.45 1525 12 3893 12 5442

06.00 – 07.00 1733 14 4531 12 6290

06.15 – 07.15 2202 17 5584 11 7814

06.30 – 07.30 2438 22 5908 10 8378

06.45 – 07.45 2433 18 6058 9 8518

07.00 – 08.00 2217 19 5629 9 7874

07.15 – 08.15 1863 19 4974 14 6870

07.30 – 08.30 1654 15 4471 17 6157

07.45 – 08.45 1642 15 3957 18 5632

Sumber : Hasil Olahan Data Survey


38

Fluktuasi Volume Puncak Pagi


9000 8518
8000
Jumlah kendaraan

7000
6000
5000
4000
3000
2000 Volume
1000 Kendaraan
0
05:45 – 06:45

06:00 – 07:00

06:15 – 07:15

06:30 – 07:30

06:45 – 07:45

07:00 – 08:00

07:15 – 08:15

07:30 – 08:30

07:45 – 08:45
Time Series per jam

Gambar 4. 2 Volume kendaraan pada puncak pagi

Dalam Tabel 4.2 dan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa volume

tertinggi yang melewati jalan Brigjend Katamso pada kondisi puncak pagi

berada antara jam 06.45 – 07.45 dengan jumlah 8.518 kendaraan.

4.2.2 Data Volume Lalu Lintas Pada Jam Puncak Sore

Setelah melakukan observasi awal selama 40 jam untuk

menentukan waktu puncak arus lalu lintas, menghasilkan 3 jam waktu

puncak pada sore hari mulai jam 14.30 – 17.30. Pencacahan volume lalu

lintas dibuat dalam satuan kendaraan dengan mengacu MKJI 1997 dimana

pencacahan jenis kendaraan dibedakan 4 jenis yaitu LV (Kendaraan

Ringan), HV (Kendaraan Berat), MC (Sepeda motor) dan UM (Kendaraan

tidak bermotor). Berikut hasil pencacahan arus lalu lintas pada puncak

pagi disajikan pada Tabel 4.3 serta digambarkan pada Gambar 4.3
39

Tabel 4. 3 Volume kendaraan puncak sore

Hari : Kamis
Tanggal : 5 Desember 2013
Keterangan : Puncak Sore
Cuaca : Berawan
Jumlah Kendaraan (kend./jam) Total
Waktu
LV HV MC UM (kend./jam)
14.30 – 15:30 2236 14 5078 16 7344

14.45 – 15:45 2200 14 5405 20 7639

15.00 – 16:00 2191 13 5853 18 8075

15.15 – 16:15 2192 11 6153 14 8370

15.30 – 16:30 2226 10 6211 14 8461

15.45 – 16:45 2282 7 6084 15 8388

16.00 – 17:00 2309 7 5730 22 8068

16.15 – 17:15 2279 5 5540 24 7848

16.30 – 17:30 2296 6 5315 22 7639

Sumber : Hasil Olahan Data Survey


40

Fluktuasi Volume Puncak Sore


8600 8461
8400
Jumlah Kendaraan

8200
8000
7800
7600
7400 Volume
7200 kendaraan
7000
6800
6600
14:30 – 15:30

14:45 – 15:45

15:00 – 16:00

15:15 – 16:15

15:30 – 16:30

15:45 – 16:45

16:00 – 17:00

16:15 – 17:15

16:30 – 17:30
Time series per Jam

Gambar 4. 3 Volume kendaraan pada puncak sore

Dalam Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 diatas pada Jalan Brigjend

Katamso dianalisa dengan menggabungkan volume dua arah lalu lintas

yaitu arah barat dan timur. Hasil diatas menunjukkan bahwa volume

tertinggi yang melewati Jalan Brigjend Katamso pada kondisi puncak sore

berada antara jam 15:30 – 16:30 dengan jumlah 8.461 kendaraan.

4.3 Data Penyeberang Pejalan Kaki

Pencacahan volume penyeberang pejalan kaki dilaksanakan

bersamaan dengan waktu puncak arus lalu lintas dimana telah diketahui

terdapat 2 waktu puncak yaitu puncak pagi dan puncak sore. Dalam

pencacahan volume penyeberang pejalan kaki dibedakan menurut perilaku

penyeberang yaitu penyeberang pejalan kaki melalui jembatan dan

penyeberang pejalan kaki melalui jalan.


41

4.3.1 Volume Penyeberang Pejalan Kaki Pada Puncak Pagi

Pada pencacahan volume penyeberang pejalan kaki puncak pagi

dibedakan menjadi dua perilaku penyeberang yaitu melalui jembatan dan

melalu ruas jalan. Rekapitulasi dikonversi ke dalam satuan waktu per jam.

Berikut hasil pencacahan volume penyeberang pejalan kaki disajikan pada

Tabel 4.4 dan Gambar 4.4.

Tabel 4. 4 Volume penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi

Hari : Kamis Kondisi Puncak Pagi


Tgl : 5-12-2013 Waktu (05:45 – 08:45)
Jl. Brigjen Katamso Cuaca : Cerah
Jumlah Penyeberang Pejalan Kaki
Time Series/Jam
Melalui Jembatan Melalui Ruas Jalan
05.45 – 06.45 18 16

06.00 – 07.00 22 14

06.15 – 07.15 28 16

06.30 – 07.30 27 14

06.45 – 07.45 23 7

07.00 – 08.00 22 9

07.15 – 08.15 15 11

07.30 – 08.30 13 9

07.45 – 08.45 10 7

Sumber : Hasil Olahan Data Survey


42

Penyeberang Pejalan Kaki Puncak Sore


30 28

25
Jumlah Penyeberang

20
16
15
16
10 Melalui Jembatan

5 Melalui Ruas Jalan

0
05:45 – 06:45

06:00 – 07:00

06:15 – 07:15

06:30 – 07:30

06:45 – 07:45

07:00 – 08:00

07:15 – 08:15

07:30 – 08:30

07:45 – 08:45
Time series per jam

Gambar 4. 4 Volume penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi

Dari Tabel 4.4 dan Gambar 4.4 menunjukkan hasil bahwa pada

puncak pagi banyak penyeberang pejalan kaki yang lebih menggunakan

jembatan dari pada menyeberang langsung ke jalan. Puncak penyeberang

pejalan kaki melalui jembatan berada pada waktu 06:15 – 07:15 dengan 28

penyeberang sedangkan Puncak penyeberang pejalan kaki melalui ruas

jalan berada pada waktu 05:45 – 06:45 dan 06:15 – 07:15 dengan masing –

masing 16 penyeberang.

4.3.1.1 Perilaku Penyeberangan Pejalan Kaki Puncak Pagi

Dalam pencacahan perilaku penyeberang pejalan kaki dibedakan

menjadi dua perilaku penyeberang yaitu melalui jembatan dan melalu ruas
43

jalan. Rekapitulasi dikonversi ke dalam satuan waktu per 15 menit.

Kemudian dianalisa dan dibandingkan persentase jumlah kedua perilaku

tersebut. Berikut hasil pencacahan perilaku penyeberang pejalan kaki

disajikan pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.5.

Tabel 4. 5 Perilaku Penyeberang Pejalan kaki pada puncak pagi

Hari survey : Kamis Kondisi Puncak Pagi


Tanggal : 5 Desember 2013 Waktu : 05.45-08.45
Area Studi : Jl. Bridjend Katamso Cuaca : Cerah
PERILAKU PENYEBERANG PEJALAN KAKI
Melalui Jembatan Melalui Ruas Jalan
Waktu Jumlah Waktu Jumlah
05.45 - 06.00 3 05.45 - 06.00 2

06.00 - 06.15 3 06.00 - 06.15 1

06.15 - 06.30 5 06.15 - 06.30 4

06.30 - 06.45 7 06.30 - 06.45 9

06.45 - 07.00 7 06.45 - 07.00 0

07.00 - 07.15 9 07.00 - 07.15 3

07.15 - 07.30 4 07.15 - 07.30 2

07.30 - 07.45 3 07.30 - 07.45 2

07.45 - 08.00 6 07.45 - 08.00 2

08.00 - 08.15 2 08.00 - 08.15 5

08.15 - 08.30 2 08.15 - 08.30 0

08.30 - 08.45 0 08.30 - 08.45 0

Total 51 Total 30

Sumber : Hasil Olahan Data Survey

Volume = Total melalui jembatan + Total melalui ruas jalan


44

= 51 + 30

= 81 orang

Perilaku Penyeberang Pejalan Kaki Puncak Pagi

60

50

40

30 51 Penyeberang…
20 30
10

0
MELALUI JEMBATAN MELALUI JALAN

Gambar 4. 5 Perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi

Dari Tabel 4.5 dan Gambar 4.5 menunjukkan bahwa pada puncak

pagi terdapat penyeberang pejalan kaki melalui jembatan sebanyak 51

penyeberang kemudian penyeberang melalui jalan sebanyak 30

penyeberang. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa penyeberang lebih

banyak menggunakan jembatan dari pada menyeberang langsung ke jalan

pada pagi hari serta jembatan penyeberangan dapat disimpulkan berfungsi

efektif.

4.3.1.2 Persentase Perilaku Penyeberang Pejalan Kaki Puncak Pagi

Pada perhitungan persentase perilaku penyeberang pejalan kaki,

jumlah penyeberang masing-masing perilaku dibagi total penyeberang

kemudian dikalikan bilangan 100. Dari perhitungan tersebut menghasilkan


45

angka dalam bentuk persen. Berikut hasil perhitungan persentase perilaku

penyeberang pejalan kaki :

 Penyeberang Melalui Jembatan

= Penyeberang Melalui Jembatan x 100

Total Penyeberang

= 51 x 100
81
= 62,96 % (di bulatkan menjadi 63%)

 Penyeberang Melalui Ruas Jalan

= Penyeberang Melalui Jembatan x 100

Total Penyeberang

= 30 x 100
81
= 37,04 % (di bulatkan menjadi 37%)
46

Persentase Perilaku Penyeberang Puncak Pagi


MELALUI JEMBATAN MELALUI JALAN

37%

63%

Gambar 4. 6 Persentase perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi

Dari hasil perhitungan persentase perilaku dan berdasarkan

Gambar 4.6 diketahui persentase penyeberang melalui jembatan lebih

tinggi dibanding melalui jalan pada pagi hari yaitu dengan perbandingan

63 % berbanding 37 %. Pada puncak pagi penyeberang melalui jembatan

lebih banyak dari pada melalui jalan. Hal ini bisa dipengaruhi volume

kendaraan yang relatif padat.

4.3.2 Volume Penyeberang Pejalan Kaki Pada Puncak Sore

Pada pencacahan volume penyeberang pejalan kaki puncak sore

dibedakan menjadi dua perilaku penyeberang yaitu melalui jembatan dan

melalu ruas jalan. Rekapitulasi dikonversi ke dalam satuan waktu per jam.

Berikut hasil pencacahan volume penyeberang pejalan kaki disajikan pada

Tabel 4.6 dan Gambar 4.7.


47

Tabel 4. 6 Volume penyeberang pejalan kaki pada puncak sore

Hari : Kamis Kondisi Puncak Sore


Tgl : 5-12-2013 Waktu (14:30 – 17:30)
Jl. Brigjen Katamso Cuaca : Berawan
Jumlah Penyeberang Pejalan Kaki
Time Series/Jam
Melalui Jembatan Melalui Ruas Jalan
14.30 – 15.30 8 39

14.45 – 15.45 11 37

15.00 – 16.00 11 31

15.15 – 16.15 9 27

15.30 – 16.30 10 28

15.45 – 16.45 11 36

16.00 – 17.00 10 39

16.15 – 17.15 9 37

16.30 – 17.30 10 34

Sumber : Hasil Olahan Data Survey


48

Penyeberang Pejalan Kaki Puncak Sore


45
39 39
40
Jumlah Penyeberang

35
30
25
20
15 11 11 11
Melalui Jembatan
10
5 Melalui Ruas Jalan

0
14:30 – 15:30

14:45 – 15:45

15:00 – 16:00

15:15 – 16:15

15:30 – 16:30

15:45 – 16:45

16:00 – 17:00

16:15 – 17:15

16:30 – 17:30
Time series per jam

Gambar 4. 7 Volume penyeberang pejalan kaki pada puncak sore

Dari Tabel 4.6 dan Gambar 4.7 menunjukkan hasil bahwa pada puncak

sore banyak penyeberang pejalan kaki yang lebih menyeberang langsung ke

jalan dari pada menggunakan jembatan penyeberangan.Puncak penyeberang

pejalan kaki melalui jembatan berada pada tiga puncak waktu 14:45 – 15:45,

15:00 – 16:00 dan 15:45 – 16:45 dengan masing – masing 11 penyeberang.

Sedangkan Puncak penyeberang pejalan kaki melalui ruas jalan beada pada

waktu 14:30 – 15:30 dan 16:00 – 17:00 dengan masing – masing 39

penyeberang.
49

4.3.2.1 Perilaku Penyeberang Pejalan Kaki Puncak Sore

Dalam pencacahan perilaku penyeberang pejalan kaki dibedakan

menjadi dua perilaku penyeberang yaitu melalui jembatan dan melalui

ruas jalan. Rekapitulasi dijadikan ke dalam satuan waktu per 15 menit.

Kemudian dianalisa dan dibandingkan persentase jumlah kedua perilaku

tersebut. Berikut hasil pencacahan perilaku penyeberang pejalan kaki

puncak sore disajikan pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.8.

Tabel 4. 7 Perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak sore

Hari survey : Kamis Kondisi Puncak Sore


Tanggal : 5 Desember 2013 Waktu : 14.30-17.30
Area Studi : Jl. Bridjend Katamso Cuaca : Berawan
PERILAKU PENYEBERANG PEJALAN KAKI
Melalui Jembatan Melalui Ruas Jalan
Waktu Jumlah Waktu Jumlah
14.30 - 14.45 14.30 - 14.45 13
0
14.45 - 15.00 14.45 - 15.00 13
2
15.00 - 15.15 15.00 - 15.15 11
5
15.15 - 15.30 15.15 - 15.30 2
1
15.30 - 15.45 15.30 - 15.45 11
3
15.45 - 16.00 15.45 - 16.00 7
2
16.00 - 16.15 16.00 - 16.15 7
3
16.15 - 16.30 16.15 - 16.30 3
2
16.30 - 16.45 16.30 - 16.45 19
4
16.45 - 17.00 16.45 - 17.00 10
1
17.00 - 17.15 17.00 - 17.15 5
2
50

17.15 - 17.30 17.15 - 17.30 0


3
28 101
Total Total
Sumber : Hasil Olahan Data Survey

Jumlah Volume Penyeberang Pejalan Kaki pada puncak sore

Volume = Total melalui jembatan + Total melalui ruas jalan

= 28 + 101

= 129 orang

Perilaku Penyeberang Pejalan Kaki Puncak Sore

120
100
80
60 101 Penyeberang
40 Pejalan Kaki

20 28
0
MELALUI JEMBATAN MELALUI JALAN

Gambar 4. 8 Perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak sore

Dari Tabel 4.7 dan Gambar 4.8 menunjukkan bahwa pada puncak

sore terdapat penyeberang pejalan kaki melalui jembatan sebanyak 28

penyeberang kemudian penyeberang melalui jalan sebanyak 101

penyeberang. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa pada sore hari

penyeberang lebih banyak menggunakan jalan dari pada menggunakan


51

jembatan dimana jembatan penyeberangan dapat disimpulkan tidak

berfungsi efektif.

4.3.2.2 PersentasePerilaku Penyeberang Pejalan Kaki Puncak Sore

Pada perhitungan persentase perilaku penyeberang pejalan kaki,

jumlah penyeberang masing-masing perilaku dibagi total penyeberang

kemudian dikalikan bilangan 100. Dari perhitungan tersebut menghasilkan

angka dalam bentuk persen. Berikut hasil perhitungan persentase perilaku

penyeberang pejalan kaki :

 Penyeberang Melalui Jembatan

= Penyeberang Melalui Jembatan x 100

Total Penyeberang

= 28 x 100
129
= 21,71 % (di bulatkan menjadi 22%)
 Penyeberang Melalui Ruas Jalan

= Penyeberang Melalui Jembatan x 100

Total Penyeberang

= 101 x 100
129
= 78,29 % (di bulatkan menjadi 78%)
52

Persentase Perilaku Penyeberang Puncak Sore


MELALUI JEMBATAN MELALUI JALAN

22%

78%

Gambar 4. 9 Persentase perilaku penyeberang pejalan kaki pada puncak sore

Dari hasil perhitungan diatas dan berdasarkan Gambar 4.9 diketahui

persentase penyeberang melalui jalan lebih tinggi dibanding melalui jembatan

pada sore hari yaitu dengan perbandingan 78 % berbanding 22 %.

Pada puncak sore penyeberang melalui jembatan lebih sedikit dari pada

melalui jalan. Hal ini bisa dipengaruhi beberapa kemungkinan yang membuat

penyeberang mengurungkan niat melalui jembatan.

1. Karena dalam kondisi sore hari suasana jembatan menjadi gelap karena

tidak adanya lampu penerangan sehingga mengurangi kenyamanan.

2. Selama puncak sore jembatan sering digunakan untuk kegiatan

berkumpulnya (nongkrong) para siswa-siswa sekolah yang menunggu

angkutan umum ataupun jemputan.

3. Faktor mentalitas penyeberang yang lebih memlilih menyeberang dengan

cara cepat untuk menyeberang.


53

4.4 Pengaruh Penyeberang Pejalan Kaki Terhadap Lalu Lintas

Berdasarkan rambu lalu lintas pada jalan Brigjend Katamso

sebelah timur simpang milo, hanya terdapat jembatan sebagai fasilitas

penyeberangan dan tidak terdapat fasilitas zebra cross. Tetapi kenyataan

dilapangan yang terjadi, para penyeberang masih ada yang mengambil

kesempatan menyeberang langsung ke jalan ketika kendaraan berhenti pada

fase merah. Tidak hanya itu ada pula penyeberang yang nekat menerobos

ketika arus lalu lintas masih berlaku dalam fase hijau. Tetapi dalam hal ini

penyeberang dianggap mempunyai kesempatan yang sama untuk semua fase.

4.4.1 Pengaruh Penyeberang Pejalan Kaki Pada Puncak Pagi

Pada rekapitulasi khusus penyeberang melalui jalan pengamatan

dilakukan melalui hasil rekaman video selama 3 jam dari jam 05.45 – 08.45.

Pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati kejadian penyeberangan pada

area studi yang telah ditentukan. Rekapitulasi meliputi detail waktu kejadian,

jumlah penyeberang dan dalam waktu yang sama diamati pula berapa banyak

kendaraan yang tertahan oleh perilaku penyeberangan disertai lama waktu

tertahan. Berikut hasil pengamatan disajikan dalam Tabel 4.8.

Tabel 4. 8 Rekapitulasi pengaruh penyeberang pejalan kaki pada puncak pagi

Waktu Jumlah Kendaraan Lama waktu


Waktu Series
Penyeberang Penyeberang tertunda tertunda (s)
05.49 1 0 0
05.45 - 06.00
05.57 1 0 0

06.00 – 06.15
06.12 1 3 2.14
54

06.17 1 4 3.31

06.15 – 06.30
06.25 2 4 3.6

06.26 1 14 4.63

06.31 1 3 3.35

06.35 4 0 0
06.30 – 06.45
06.36 1 0 0

06.37 3 0 0

06.45 – 07.00
- - - -

07.08 1 0 0

07.00 – 07.15
07.14 1 4 3.09

07.15 1 0 0

07.18 1 4 3.64
07.15 – 07.30
07.28 1 0 0

07.41 1 3 3.87
07.30 – 07.45
07.45 1 0 0

07.48 1 3 2.73
07.45 – 08.00
07.56 1 2 4.84

08.05 2 0 0

08.06 1 2 3.86
08.00 – 08.15
08.07 1 6 2.34

08.10 1 0 0

08.15 – 08.30
- - - -

08.30 – 08.45 - - - -

Total 30 52 4.43

Sumber : Hasil Olahan Data Survey


55

Pada Tabel 4.8 waktu pencacahan dibuat per 15 menit kemudian

disajikan pula detail waktu kejadian. Banyaknya penyeberang tiap kejadian

berbeda-beda. Pencacahan jumlah kendaraan dilakukan dengan tally counter

bersamaan dengan penggunaan stopwatch untuk menghitung waktu tertahan.

Pengaruh Rata-Rata Penyeberang Terhadap Lalu Lintas Pada Puncak Pagi

 Pengaruh rata-rata penyeberang terhadap jumlah kendaraan terganggu

Total Kendaraan Terganggu


=
Total Penyeberang Jalan

52
=
30

= 1.73 kendaraan

= 2 kendaraan ( dibulatkan )

 Pengaruh rata-rata penyeberang terhadap lama kendaraan tertunda

Total Lama Tundaan


=
Total Penyeberang Jalan

41.3
=
30

= 1.37detik

Dari hasil perhitungan rata-rata diatas menunjukkan setiap

penyeberang pejalan kaki dapat mengganggu setidaknya 2 kendaraan dan

mengakibatkan tundaan selama 1.37 detik untuk lalu lintas pada puncak pagi.

4.4.2 Pengaruh Penyeberang Pejalan Kaki Pada Puncak Sore

Pada rekapitulasi khusus penyeberang melalui jalan pengamatan

dilakukan melalui hasil rekaman video selama 3 jam dari jam 14.30 – 17.30.

Pengamatan yang dilakukan yaitu mengamati kejadian penyeberangan pada


56

area studi yang telah ditentukan. Rekapitulasi meliputi detail waktu kejadian,

jumlah penyeberang dan dalam waktu yang sama diamati pula berapa banyak

kendaraan yang tertahan oleh perilaku penyeberangan disertai lama waktu

tertahan. Berikut hasil pengamatan disajikan dalam Tabel 4.9.

Tabel 4. 9 Rekapitulasi pengaruh penyeberang pejalan kaki pada puncak sore

Waktu Jumlah Kendaraan Lama waktu


Waktu Series
Penyeberang Penyeberang tertunda tertunda (s)
14.30 6 0 0

14.31 1 0 0

14.32 1 2 2.7

14.33 1 0 0
14.30 – 14.45
14.35 1 0 0

14.37 1 0 0

14.39 1 0 0

14.40 1 0 0

14.47 1 0 2.78

14.55 5 0 0
14.45 – 15.00
14.57 4 0 0

14.59 3 0 0

15.02 1 1 2.43

15.04 2 0 0

15.00 – 15.15
15.06 2 0 0

15.07 1 0 3.24

15.09 1 0 0
57

15.11 1 0 0

15.13 3 0 0

15.15 – 15.30
15.23 2 5 3.62

15.28 1 3 2.68

15.32 1 7 3.27

15.37 3 6 4.28
15.30 – 15.45
15.38 1 0 0

15.42 4 1 3.63

15.44 1 0 0

15.45 – 16.00
15.49 7 2 3.48

15.55 2 0 0

16.07 2 0 0
16.00 – 16.15
16.09 2 0 0

16.14 1 0 0

16.21 1 2 3.18

16.15 – 16.30
16.23 1 0 0

16.30 1 0 0

16.32 6 3 5.64

16.33 6 11 5.79

16.30 – 16.45
16.34 1 7 6.75

16.39 3 2 3.72

16.45 3 15 6.38

16.46 2 0 0
16.45 – 17.00
16.48 3 3 5.34
58

16.49 1 4 5.44

16.52 1 8 6.61

16.56 2 14 6.39

17.00 1 12 4.52

17.05 1 10 5.6

17.09 2 0 0
17.00 – 17.15
17.10 1 0 0

17.12 1 0 3.67

- - - -
17.15 – 17.30

Total 101 118 101.14


Sumber : Hasil Olahan Data Survey

Pada Tabel 4.9 waktu pencacahan dibuat per 15 menit kemudian

disajikan pula detail waktu kejadian. Banyaknya penyeberang tiap kejadian

berbeda-beda. Pencacahan jumlah kendaraan dilakukan dengan tally counter

bersamaan dengan penggunaan stopwatch untuk menghitung waktu tertahan.

Pengaruh Rata-Rata Penyeberang Terhadap Lalu Lintas Pada Puncak Sore


 Pengaruh rata-rata penyeberang terhadap jumlah kendaraan terganggu

Total Kendaraan Terganggu


=
Total Penyeberang Jalan

118
=
101

= 1.17 kendaraan

= 1 kendaraan ( dibulatkan )

 Pengaruh rata-rata penyeberang terhadap lama kendaraan tertunda


59

Total Lama Tundaan


=
Total Penyeberang Jalan

101.14
=
101

= 1.00detik

Dari hasil perhitungan rata-rata diatas menunjukkan setiap

penyeberang pejalan kaki dapat mengganggu 1 kendaraan dan mengakibatkan

tundaan selama 1.00 detik untuk lalu lintas pada puncak sore.

4.5 Rekapitulasi Pengaruh Keseluruhan Penyeberang Jalan terhadap Jumlah

Kendaraan Tertahan dan Lama Tundaan Selama Waktu Puncak

Setelah sebelumnya diketahui pengaruh rata-rata tiap penyeberang

melalui jalan terhadap jumlah kendaraan tertahan dan lama waktu tertahannya

kemudian dikalikan sesuai jumlah penyeberang dalam satuan waktu per jam.

Maka didapat pengaruh penyeberang per jam pada waktu puncak seperti yang

disajikan pada Tabel 4.10 dan Tabel 4.11.

Tabel 4. 10 Rekapitulasi per jam total kendaraan dan waktu tertahan puncak pagi

Pengaruhrata-rata per Pengaruh seluruh


Time
Penyeberang Penyeberang Penyeberang
Series/jam
Kendaraan Tundaan Kendaraan Tundaan
05.45 – 06.45 16 2 1.37 detik 32 21.92 detik

06.00 – 07.00 14 2 1.37 detik 28 19.18 detik

06.15 – 07.15 16 2 1.37 detik 32 21.92 detik

06.30 – 07.30 14 2 1.37 detik 28 19.18 detik

06.45 – 07.45 7 2 1.37 detik 14 9.59 detik

07.00 – 08.00 9 2 1.37 detik 18 12.33 detik


60

07.15 – 08.15 11 2 1.37 detik 22 15.07 detik

07.30 – 08.30 9 2 1.37 detik 18 12.33 detik

07.45 – 08.45 7 2 1.37 detik 14 9.59 detik

Tabel 4. 11 Rekapitulasi per jam total kendaraan dan waktu tertahan puncak sore

Pengaruhrata-rata per Pengaruh seluruh


Time
Penyeberang Penyeberang Penyeberang
Series/jam
Kendaraan Tundaan Kendaraan Tundaan
14.30 – 15.30 39 1 1.00 detik 39 39 detik

14.45 – 15.45 37 1 1.00 detik 37 37 detik

15.00 – 16.00 31 1 1.00 detik 31 31 detik

15.15 – 16.15 27 1 1.00 detik 27 27 detik

15.30 – 16.30 28 1 1.00 detik 28 28 detik

15.45 – 16.45 36 1 1.00 detik 36 36 detik

16.00 – 17.00 39 1 1.00 detik 39 39 detik

16.15 – 17.15 37 1 1.00 detik 37 37 detik

16.30 – 17.30 34 1 1.00 detik 34 34 detik

Berdasarkan Tabel 4.10 pengaruh penyeberang pejalan kaki selama

3 jam pada puncak pagi menunjukkan pada jam 05:45 - 06:45 dan 06:15 -

07:15 sebagai waktu dimana lalu lintas terkena pengaruh penyeberang jalan

tertinggi masing-masing sebanyak 32 kendaraan yang terganggu dan tundaan

selama 21.92 detik. Serta pada jam 06:45 - 07:45 dan 07:45 - 08:45 lalu lintas

terkena pengaruh penyeberang jalan terendah masing-masing sebanyak 7

kendaraan yang terganggu dan tundaan selama 9.59 detik.


61

Sedangkan pada Tabel 4.11 pengaruh penyeberang pejalan kaki

selama 3 jam pada puncak sore menunjukkan pada jam 14:30 – 15:30 dan

16:00 – 17:00 sebagai waktu dimana lalu lintas terkena pengaruh

penyeberang jalan tertinggi, masing-masing sebanyak 39 kendaraan yang

terganggu dan tundaan selama 39 detik. Serta pada jam 15:15 – 16:15 lalu

lintas terkena pengaruh penyeberang jalan terendah sebanyak 27 kendaraan

yang terganggu dan tundaan selama 27 detik.

4.6 Pengaruh Penyeberang Jalan terhadap Kecepatan Mobil Penumpang

Selama Waktu Puncak

Dalam pencacahan kecepatan mobil penumpang di ambil dari tiap

kejadian penyeberangan dengan dibagi tiga waktu yaitu kecepatan mobil

sebelum ada penyeberangan, kecepatan mobil sesaat terjadi penyeberangan

dan kecepatan mobil sesudah terjadi penyeberangan lihat Lampiran 3.

Setelah dianalisa per kejadian penyeberangan kemudian direkapitulasi seperti

pada Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4. 12 Pengaruh Penyeberang Jalan terhadap kecepatan roda 4 puncak pagi

Jumlah Kecepatan Mobil Penumpang (meter / detik)


Kendaraan
Sebelum Sesaat Sesudah

1 5.55556 5 5.55556

2 5.55556 4.545455 5.55556

3 5 4.166667 6.25

4 6.25 5.55556 6.25

5 5.55556 5 4.545455
62

6 5 4.166667 5

7 5.55556 4.166667 5

8 6.25 3.846154 5.55556

9 5.55556 4.545455 6.25

10 5 5 7.142857

11 6.25 4.545455 6.25

12 7.142857 4.166667 5.55556

13 7.142857 4.166667 6.25

14 6.25 5 6.25

15 5.55556 5 7.142857

16 6.25 5.55556 7.142857

17 7.142857 4.545455 5.55556

18 6.25 4.166667 7.142857

19 6.25 6.25 6.25

20 6.25 6.25 7.142857

21 6.25 4.545455 6.25

22 7.142857 4.545455 6.25

23 7.142857 4.166667 7.142857

24 6.25 4.166667 6.25

25 6.25 6.25 6.25

26 5.55556 7.142857 7.142857

27 7.142857 4.545455 6.25

28 7.142857 4.545455 7.142857

29 7.142857 5.55556 8.333333


63

30 6.25 5.55556

31 7.142857 4.545455

32 6.25 7.142857

33 6.25 6.25

34 4.545455

35 4.166667

36 7.142857

37 6.25

38 5

39 7.142857

Total 205.67463 198.844375 182.7994

 Kecepatan rata rata mobil penumpang sebelum ada penyeberang selama


puncak pagi

Total Kecepatan
=
Jumlah Kendaraan

205.67463
=
33

= 6.2325 m/detik= 22.43 Km/jam

 Kecepatan rata rata mobil penumpang sesaat ada penyeberang selama


puncak pagi

Total Kecepatan
=
Jumlah Kendaraan

198.844375
=
39

= 5.098 m/detik= 18.35 Km/jam


64

 Kecepatan rata rata mobil penumpang sesudah ada penyeberang selama


puncak pagi

Total Kecepatan
=
Jumlah Kendaraan

182.7994
=
29

= 5.303 m/detik = 19.1 Km/jam

Tabel 4. 13 Pengaruh Penyeberang Jalanterhadap kecepatan mobil puncak sore

Jumlah Kecepatan Mobil Penumpang (meter / detik)


Kendaraan
Sebelum Sesaat Sesudah

1 6.25 4.166667 5.55556

2 6.25 4.166667 6.25

3 6.25 4.166667 5.55556

4 5.55556 3.846154 6.25

5 5.55556 4.166667 5.55556

6 6.25 4.545455 6.25

7 6.25 4.545455 6.25

8 5.55556 4.166667 7.142857

9 6.25 4.166667 5

10 5.55556 4.545455 5.55556

11 5.55556 4.166667 6.25

12 6.25 4.545455 7.142857

13 7.142857 4.545455 7.142857

14 5.55556 4.166667 5.55556

15 5 4.545455 5.55556
65

16 7.142857 4.166667 6.25

17 6.25 5 7.142857

18 6.25 5 7.142857

19 5 4.545455 5.55556

20 7.142857 5 7.142857

21 7.142857 4.166667 6.25

22 6.25 4.166667 7.142857

23 7.142857 4.545455 5.55556

24 8.333333 4.166667 6.25

25 7.142857 4.545455 7.142857

26 6.25 4.166667 7.142857

27 7.142857 4.166667 6.25

28 6.25 4.545455 5

29 7.142857 5 7.142857

30 6.25 4.545455 7.142857

31 6.25 5.55556 8.333333

32 6.25 4.545455 5

33 7.142857 4.166667 6.25

34 5.55556 5 6.25

35 7.142857 5.55556 7.142857

36 7.142857 5 7.142857

37 5.55556 4.545455

38 7.142857 4.545455

39 7.142857
66

40 6.25

41 6.25

42 7.142857

43 7.142857

44 6.25

Total 213.2738 146.035372 193.9683

 Kecepatan rata rata mobil penumpang sebelum ada penyeberang selama


puncak sore

Total Kecepatan
=
Jumlah Kendaraan

213.2738
=
44

= 4.847 m/detik= 17.45 Km/jam

 Kecepatan rata rata mobil penumpang sesaat ada penyeberang selama


puncak sore

Total Kecepatan
=
Jumlah Kendaraan

146.035372
=
38

= 3.744 m/detik= 13.48 Km/jam

 Kecepatan rata rata mobil penumpang setelah ada penyeberang selama


puncak sore

Total Kecepatan
=
Jumlah Kendaraan

193.9683
=
36
67

= 6.686 m/detik = 24.07 Km/jam

Dari Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 dapat dirumuskan sesuai

pembagian waktu kemudian dibagi jumlah mobil penumpang yang melintas

sesuai waktunya (sebelum, sesaat dan sesudah) dari keseluruhan kejadian

penyeberangan. Maka didapat kecepatan dalam satuan (m/detik) yang

dikonversi kedalam (km/jam).

- Puncak Pagi

Sebelum ada penyeberang 22.43 km/jam, Sesaat ada penyeberang

18.35 Km/jam, Setelah ada penyeberang19.1 km/jam.

- Puncak Sore

Sebelum ada penyeberang 17.45 km/jam, Sesaat ada penyeberang

13.48 Km/jam, Setelah ada penyeberang 24.07 Km/jam.


BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap perilaku penyeberang pejalan kaki di ruas

Jalan Brigjend Katamso terhadap pengaruh lalu lintasmaka yang dapat

disimpulkan dari penelitian ini adalah :

1. Pada ruas Jalan Brigjend Katamso Selama jam 05.45 – 08.45 penyeberang

pejalan kaki melalui jembatan lebih banyak dari pada penyeberang melalui

ruas jalan. Dengan demikian selama puncak pagi, jembatan penyeberangan

cukup efektif.

2. Pada ruas Jalan Brigjend Katamso Selama jam 14.30 – 17.30 penyeberang

pejalan kaki melalui ruas jalan lebih banyak dari pada penyeberang

melalui jembatan. Dengan demikian selama puncak sore, jembatan

penyeberangan tidak efektif.

3. Selama puncak pagi rata - rata penyeberang pejalan kaki yang melalui

jalan mempengaruhi kinerja arus lalu lintas dimana mampu menahan 2

kendaraan selama 1.37 detik.

4. Selama puncak sore rata - rata penyeberang pejalan kaki yang melalui

jalan mempengaruhi kinerja arus lalu lintas dimana mampu menahan 1

kendaraan selama 1.00 detik.

5. Rata - rata penyeberang pejalan kaki yang melalui jalan mempengaruhi

62
63

kinerja arus lalu lintas khususnya kecepatan mobil penumpang. Dimana

ketika terjadi penyeberangan kecepatan mobil penumpang mengalami

penurunan. Berikut hasil pengolahan terhadap kecepatan mobil

penumpang :

- Puncak Pagi

Sebelum ada penyeberang : 22.43 Km/jam

Sesaat ada penyeberang : 18.35 Km/jam

Setelah ada penyeberang : 19.1 Km/jam

- Puncak Sore

Sebelum ada penyeberang : 17.45 Km/jam

Sesaat ada penyeberang : 13.48 Km/jam

Setelah ada penyeberang : 24.07 Km/jam

5.2 Saran

1. Demi terciptanya keamanan dan kenyamanan antar pengguna lalu lintas

khususnya penyeberang pejalan kaki agaknya lebih bersikap dewasa

dengan memanfaatkan fasilitas penyeberangan secara maksimal.

2. Agar pihak terkait mengkondisikan fasilitas jembatan dimana satu satunya

fasilitas penyeberangan pada ruas Jalan Brigjend Katamso sebagai fasilitas

yang nyaman untuk digunakan dilihat dari fungsi penerangan, bebas dari

aktifitas orang – orang diluar kegiatan menyeberang dan kebijakan

pendukung lainnya.
64

3. Diadakan himbauan dan aturan tegas oleh petugas terkait untuk

mengarahkan penyeberang pada tempat yang disediakan dan memberi

sanksi tegas terhadap pelanggar yang telah melanggar himbauan tersebut.

4. Penelitian ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan

dan waktu maka perlu lebih lanjut hingga detail berkaitan perilaku

penyeberang jalan terhadap terganggunya arus lalu lintas.


DAFTAR PUSTAKA

Mashuri dan Muh.Ikbal.2011. Studi Karakteristik Pejalan kaki dan Pemilihan


Jenis Fasilitas Penyeberangan Pejalan kaki di Kota Palu (Studi Kasus: Jl.
Emmi Saelan Depan Mal Tatura Kota Palu). Palu :Staf Pengajar pada KK
Transportasi Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako.

Nahdalina, Iwan K Hadihardaja dan Vibry Rozeani.2006. Perhitungan Antrian


dan Tundaan Pada Pintu Tol Grogol Menggunakan Metode Gelombang
Kejut.Depok : Jurnal Desain dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas
Gunadarma.

MKJI. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Jakarta : Bina Marga

UU Nomor 22Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

David O Sears, Jonathan L Freedman, Lawne Peplau, 1985, Psikologi Sosial,


Edisi kelima, Jilid 2, Jakarta 13740, Erlangga.

Rahayuningsih, Tri. 2010. Ketidakpatuhan Pejalan Kaki dalam Menggunakan


Jembatan Penyeberangan (Studi Fenomenologis pada Siswa SMA di Jalan
Teuku Umar Kota Semarang).Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Fika Dian Pratiwi. 2011. (Studi Karakteristik Pergerakan Pejalan Kaki Di


Pedestrians Road Stasiun Tugu Yogyakarta), Yogyakarta : Universitas
Negeri Yogyakarta.

M. Ayu Chandra Kusuma Wardhani. 2010. Studi karakteristik pejalan kaki


dengan menggunakan tiga pendekatan (kasus pada fasilitas pejalan kaki
Galabo Surakarta),Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

65
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Tabel Arus Lalu Lintas 40 jam


Lampiran 2 Gambar Lokasi Penelitian
Lampiran 3 Perhitungan hasil Penelitian
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian

66
67

LAMPIRAN 1
TABEL DAN GRAFIK ARUS LALU LINTAS
68

LAMPIRAN 1 DATA TABEL dan GRAFIK ARUS LALU LINTAS

Tabel Arus Lalu lintas Jalan Bridjend. Katamso – Dr. Cipto

ARAH ARAH ARAH


NO WAKTU
KE BARAT KE TIMUR KE SELATAN
1 06.00 - 06.15 1473 0 617
2 06.15 - 06.30 1800 0 775
3 06.30 - 06.45 2162 0 625
4 06.45 - 07.00 2044 0 528
5 07.00 - 07.15 2337 0 560
6 07.15 - 07.30 2175 0 673
7 07.30 - 07.45 1817 0 618
8 07.45 - 08.00 1549 0 639
9 08.00 - 08.15 1021 421 511
10 08.15 - 08.30 843 376 554
11 08.30 - 08.45 894 381 489
12 08.45 - 09.00 891 423 526
13 09.00 - 09.15 921 442 437
14 09.15 - 09.30 901 407 448
15 09.30 - 09.45 706 469 413
16 09.45 - 10.00 885 523 382
17 10.00 - 10.15 821 511 406
18 10.15 - 10.30 789 474 366
19 10.30 - 10.45 766 428 337
20 10.45 - 11.00 731 402 378
21 11.00 - 11.15 701 438 451
22 11.15 - 11.30 690 477 444
23 11.30 - 11.45 742 532 477
24 11.45 - 12.00 733 495 463
25 12.00 - 12.15 774 483 491
26 12.15 - 12.30 696 405 515
27 12.30 - 12.45 839 584 525
28 12.45 - 13.00 838 737 507
29 13.00 - 13.15 811 651 546
30 13.15 - 13.30 853 705 587
31 13.30 - 13.45 812 716 562
32 13.45 - 14.00 803 689 496
33 14.00 - 14.15 852 719 468
34 14.15 - 14.30 782 815 440
69

35 14.30 - 14.45 815 916 485


36 14.45 - 15.00 793 1018 471
37 15.00 - 15.15 656 1087 525
38 15.15 - 15.30 722 1209 592
39 15.30 - 15.45 674 1253 659
40 15.45 - 16.00 769 1603 772
41 16.00 - 16.15 711 1276 929
42 16.15 - 16.30 772 1288 855
43 16.30 - 16.45 829 1113 799
44 16.45 - 17.00 867 1105 463
45 17.00 - 17.15 878 1077 775
46 17.15 - 17.30 873 1102 798
47 17.30 - 17.45 837 1118 743
48 17.45 - 18.00 802 1004 688
49 18.00 - 18.15 816 1042 482
50 18.15 - 18.30 766 1011 549
51 18.30 - 18.45 744 1002 516
52 18.45 - 19.00 748 951 527
53 19.00 - 19.15 729 933 484
54 19.15 - 19.30 714 937 497
55 19.30 - 19.45 668 866 438
56 19.45 - 20.00 642 849 422
57 20.00 - 20.15 610 854 435
58 20.15 - 20.30 604 862 418
59 20.30 - 20.45 583 886 427
60 20.45 - 21.00 572 872 442
61 21.00 - 21.15 548 868 421
62 21.15 - 21.30 503 844 439
63 21.30 - 21.45 484 853 392
64 21.45 - 22.00 471 762 324
65 22.00 - 22.15 533 694 304
66 22.15 - 22.30 534 670 273
67 22.30 - 22.45 489 653 188
68 22.45 - 23.00 474 667 249
69 23.00 - 23.15 339 653 142
70 23.15 - 23.30 302 524 133
71 23.30 - 23.45 221 331 94
72 23.45 - 00.00 109 184 106
73 00.00 - 00.15 98 133 91
70

74 00.15 - 00.30 103 126 83


75 00.30 - 00.45 89 129 65
76 00.45 - 01.00 82 112 50
77 01.00 - 01.15 72 100 42
78 01.15 - 01.30 62 49 34
79 01.30 - 01.45 59 53 33
80 01.45 - 02.00 73 56 29
81 02.00 - 02.15 83 43 18
82 02.15 - 02.30 49 32 20
83 02.30 - 02.45 88 18 15
84 02.45 - 03.00 59 27 28
85 03.00 - 03.15 49 36 45
86 03.15 - 03.30 28 38 57
87 03.30 - 04.45 31 59 77
88 03.45 - 04.00 96 67 94
89 04.00 - 04.15 104 109 137
90 04.15 - 04.30 210 113 182
91 04.30 - 04.45 230 163 244
92 04.45 - 05.00 360 207 284
93 05.00 - 05.15 329 187 256
94 05.15 - 05.30 388 210 339
95 05.30 - 05.45 693 238 386
96 05.45 - 06.00 940 194 488
97 06.00 - 06.15 1289 0 633
98 06.15 - 06.30 1457 0 778
99 06.30 - 06.45 1893 0 747
100 06.45 - 07.00 2019 0 507
101 07.00 - 07.15 2337 0 524
102 07.15 - 07.30 2168 0 691
103 07.30 - 07.45 2101 0 664
104 07.45 - 08.00 1328 0 587
105 08.00 - 08.15 1280 296 566
106 08.15 - 08.30 992 374 533
107 08.30 - 08.45 859 429 475
108 08.45 - 09.00 926 466 517
109 09.00 - 09.15 1011 512 466
110 09.15 - 09.30 928 532 423
111 09.30 - 09.45 767 598 401
112 09.45 - 10.00 821 524 392
71

113 10.00 - 10.15 834 499 360


114 10.15 - 10.30 728 482 342
115 10.30 - 10.45 739 417 328
116 10.45 - 11.00 683 440 369
117 11.00 - 11.15 711 406 424
118 11.15 - 11.30 662 488 456
119 11.30 - 11.45 679 573 478
120 11.45 - 12.00 762 584 513
121 12.00 - 12.15 806 507 532
122 12.15 - 12.30 703 527 493
123 12.30 - 12.45 868 632 548
124 12.45 - 13.00 858 759 530
125 13.00 - 13.15 807 706 526
126 13.15 - 13.30 818 739 549
127 13.30 - 13.45 824 675 482
128 13.45 - 14.00 782 705 521
129 14.00 - 14.15 794 711 453
130 14.15 - 14.30 725 686 459
131 14.30 - 14.45 684 963 517
132 14.45 - 15.00 663 1018 532
133 15.00 - 15.15 674 1089 565
134 15.15 - 15.30 668 1225 634
135 15.30 - 15.45 755 1336 688
136 15.45 - 16.00 812 1512 821
137 16.00 - 16.15 634 1387 958
138 16.15 - 16.30 772 1338 893
139 16.30 - 16.45 829 1107 779
140 16.45 - 17.00 920 1187 506
141 17.00 - 17.15 878 1122 784
142 17.15 - 17.30 873 1165 752
143 17.30 - 17.45 837 1173 687
144 17.45 - 18.00 802 1141 674
145 18.00 - 18.15 816 1042 524
146 18.15 - 18.30 766 1011 528
147 18.30 - 18.45 744 1002 493
148 18.45 - 19.00 748 951 498
149 19.00 - 19.15 729 933 534
150 19.15 - 19.30 733 937 503
151 19.30 - 19.45 652 866 444
72

152 19.45 - 20.00 638 849 426


153 20.00 - 20.15 623 854 440
154 20.15 - 20.30 588 862 462
155 20.30 - 20.45 561 842 432
156 20.45 - 21.00 602 893 406
157 21.00 - 21.15 541 859 394
158 21.15 - 21.30 486 837 422
159 21.30 - 21.45 473 785 373
160 21.45 - 22.00 497 746 349
73

LAMPIRAN 2
LOKASI PENELITIAN
74

LAMPIRAN 2 LOKASI PENELITIAN


75
76

LAMPIRAN 3
HASIL PERHITUNGAN
77

LAMPIRAN 3 HASIL PENELITIAN

PENGARUH PENYEBERANG JALAN TERHADAP KECEPATAN MOBIL


PENUMPANG SELAMA PUNCAK PAGI (05.45 – 08.45)

Tabel kejadian 1

NO jam jam
jenis Waktu mobil Jarak penelitian speed
kejadian mulai akhir

1 sebelum 9 06:11:50 06:12:00 50 5.5555556


9 06:11:56 06:12:05 50 5.5555556
10 06:12:00 06:12:10 50 5
saatmenyeberang 11 06:12:05 06:12:16 50 4.5454545
12 06:12:06 06:12:18 50 4.1666667
sesudah 9 06:12:10 06:12:19 50 5.5555556
9 06:12:13 06:12:22 50 5.5555556
8 06:12:15 06:12:23 50 6.25
8 06:12:16 06:12:24 50 6.25

Kecepatan mobil pada penyeberangan pertama


7,00
6,00
waktu tempuh mobil

5,00
4,00
3,00
2,00
Kejadian 1
1,00
saat menyeberang
0,00
06:11:50-06:12:00

06:11:56-06:12:05

06:12:00-06:12:10

06:12:05-06:12:16

06:12:06-06:12:18

06:12:10-06:12:19

06:12:13-06:12:22

06:12:15-06:12:23

06:12:16-06:12:24

sesudah

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 1
78

Tabel kejadian 2

NO Waktu jam jam Jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

2 sebelum 8 06:17:03 06:17:11 50 6.25


9 06:17:04 06:17:13 50 5.5555556
10 06:17:06 06:17:16 50 5
saatmenyeberang 12 06:17:11 06:17:23 50 4.1666667
12 06:17:12 06:11:24 50 4.1666667
13 06:17:13 06:17:26 50 3.8461538
sesudah 11 06:17:15 06:17:26 50 4.5454545
10 06:17:17 06:17:27 50 5

Kecepatan mobil pada penyeberangan kedua


7,00
6,00
waktu tempuh mobil

5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00 saat menyeberang
0,00 sesudah
06:17:03-06:17:11

06:17:04-06:17:13

06:17:06-06:17:16

06:17:11-06:17:26

06:17:12-06:11:26

06:17:13-06:17:29

06:17:15-06:17:26

06:17:16-06:17:25

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 2
79

Tabel kejadian 3

NO Waktu jam jam Jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

3 sebelum 9 06:24:51 06:25:00 50 5.5555556


8 06:24:53 06:25:01 50 6.25
9 06:24:54 06:25:03 50 5.5555556
10 06:25:00 06:25:10 50 5
saatmenyeberang 11 06:25:05 06:25:16 50 4.5454545
12 06:25:05 06:25:17 50 4.1666667
12 06:25:06 06:25:18 50 4.1666667
10 06:25:08 06:25:18 50 5
sesudah 10 06:25:11 06:25:21 50 5
9 06:25:13 06:25:22 50 5.5555556
8 06:25:14 06:25:22 50 6.25
7 06:25:16 06:25:23 50 7.1428571

Kecepatan mobil pada penyeberangan ketiga


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00 saat menyeberang
0,00
sesudah
06:24:51-06:25:00
06:24:53-06:25:01
06:24:54-06:25:03
06:25:00-06:25:10
06:25:05-06:25:16
06:25:05-06:25:17
06:25:06-06:25:18
06:25:08-06:25:18
06:25:11-06:25:21
06:25:13-06:25:22
06:25:14-06:25:22
06:25:16-06:25:23

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 3
80

Tabel kejadian 4

NO jam jam Jarak


jenis waktumobil speed
kejadian mulai akhir penelitian

4 sebelum 8 07:14:19 07:14:27 50 6.25


7 07:14:21 07:14:28 50 7.1428571
7 07:14:22 07:14:29 50 7.1428571
8 07:14:24 07:14:32 50 6.25
9 07:14:24 07:14:33 50 5.5555556
saatmenyeberang 11 07:14:27 07:14:38 50 4.5454545
12 07:14:29 07:14:39 50 4.1666667
sesudah 8 07:14:32 07:14:40 50 6.25
9 07:14:34 07:14:43 50 5.5555556
8 07:14:36 07:14:44 50 6.25

Kecepatan mobil pada penyeberangan keempat


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum

1,00 saat menyeberang

0,00 sesudah
07:14:19-07:14:27

07:14:21-07:14:28

07:14:22-07:14:29

07:14:24-07:14:32

07:14:24-07:14:33

07:14:27-07:14:38

07:14:29-07:14:39

07:14:32-07:14:40

07:14:34-07:14:43

07:14:36-07:14:44

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 4
81

Tabel kejadian 5
NO Waktu jam jam
jenis jarakpenelitian speed
kejadian mobil mulai akhir

5 sebelum 8 07:18:10 07:18:18 50 6.25


7 07:18:12 07:18:19 50 7.1428571
8 07:18:14 07:18:22 50 6.25
8 07:18:15 07:18:23 50 6.25
saatmenyeberang 11 07:18:18 07:18:29 50 4.5454545
11 07:18:19 07:18:30 50 4.5454545
12 07:18:21 07:18:33 50 4.1666667
12 07:18:22 07:18:35 50 4.1666667
sesudah 8 07:18:27 07:18:35 50 6.25
7 07:18:29 07:18:36 50 7.1428571
7 07:18:30 07:18:37 50 7.1428571

Kecepatan mobil pada penyeberangan kelima


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
sebelum
2,00
1,00 saat menyeberang

0,00 sesudah
07:18:10-07:18:18
07:18:12-07:18:19
07:18:14-07:18:22
07:18:15-07:18:23
07:18:18-07:18:29
07:18:19-07:18:30
07:18:21-07:18:33
07:18:22-07:18:35
07:18:27-07:18:35
07:18:29-07:18:36
07:18:30-07:18:37

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 5
82

Tabel kejadian 6

NO Waktu jam jam Jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

6 sebelum 8 07:41:02 07:41:10 50 6.25


8 07:41:03 07:41:11 50 6.25
7 07:41:05 07:41:12 50 7.1428571
7 07:41:06 07:41:13 50 7.1428571
saatmenyeberang 11 07:41:10 07:41:21 50 4.5454545
11 07:41:11 07:41:22 50 4.5454545
sesudah 9 07:41:13 07:41:22 50 5.5555556
7 07:41:16 07:41:23 50 7.1428571
8 07:41:16 07:41:24 50 6.25

Kecepatan mobil pada penyeberangan keenam


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00 saat menyeberang
0,00 sesudah
07:41:02-07:41:10

07:41:03-07:41:11

07:41:05-07:41:12

07:41:06-07:41:13

07:41:10-07:41:21

07:41:11-07:41:22

07:41:13-07:41:22

07:41:16-07:41:23

07:41:16-07:41:24

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 6
83

Tabel kejadian 7
NO jam jam
jenis waktumobil jarakpenelitian speed
kejadian mulai akhir

7 sebelum 8 07:48:27 07:48:35 50 6.25


8 07:48:30 07:48:38 50 6.25
9 07:48:32 07:48:41 50 5.5555556
saatmenyeberang 11 07:48:35 07:48:46 50 4.5454545
sesudah 7 07:48:40 07:48:47 50 7.1428571
8 07:48:42 07:48:50 50 6.25
8 07:48:43 07:48:51 50 6.25

Kecepatan mobil pada penyeberangan ketujuh


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00 saat menyeberang
0,00 sesudah
07:48:27-07:48:35

07:48:30-07:48:38

07:48:32-07:48:41

07:48:35-07:48:46

07:48:40-07:48:47

07:48:42-07:48:50

07:48:43-07:48:51

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 7
84

Tabel kejadian 8
NO Waktu jam jam Jarak
jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

8 sebelum 7 07:56:31 07:56:38 50 7.1428571


7 07:56:32 07:56:39 50 7.1428571
7 07:56:33 07:56:40 50 7.1428571
8 07:56:35 07:56:42 50 6.25
saatmenyeberang 11 07:56:38 07:56:49 50 4.5454545
12 07:56:38 07:56:50 50 4.1666667
sesudah 7 07:56:44 07:56:51 50 7.1428571
8 07:56:46 07:56:54 50 6.25
8 07:56:48 07:56:56 50 6.25

Kecepatan mobil pada penyeberangan kedelapan


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00 saat menyeberang
0,00 sesudah
07:56:31-07:56:38

07:56:32-07:56:39

07:56:33-07:56:40

07:56:35-07:56:42

07:56:38-07:56:49

07:56:38-07:56:50

07:56:44-07:56:51

07:56:46-07:56:54

07:56:48-07:56:56

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 8
85

Tabel kejadian 9
NO jam jam
jenis waktumobil jarakpenelitian speed
kejadian mulai akhir

9 sebelum 7 08:06:31 08:06:38 50 7.1428571


8 08:06:31 08:06:39 50 6.25
8 08:06:35 08:06:42 50 6.25
saatmenyeberang 10 08:06:41 08:06:51 50 5
sesudah 7 08:06:44 08:06:51 50 7.1428571
8 08:06:44 08:06:52 50 6.25
7 08:06:46 08:06:53 50 7.1428571
6 08:06:49 08:06:55 50 8.3333333

Kecepatan mobil pada penyeberangan kesembilan


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
sebelum
2,00
saat menyeberang
1,00
sesudah
0,00
08:06:31-08:06:38

08:06:31-08:06:39

08:06:35-08:06:42

08:06:41-08:06:51

08:06:44-08:06:51

08:06:44-08:06:52

08:06:46-08:06:53

08:06:49-08:06:55

Waktu mobil melintas

Gambar kejadian 9
86

PENGARUH PENYEBERANG JALAN TERHADAP KECEPATAN MOBIL


PENUMPANG SELAMA PUNCAK SORE (14.30 – 17.30)

Tabel Kejadian 1

NO waktu jam jam


jenis jarak speed
kejadian mobil mulai akhir
1 sebelum 8 14:32:39 15:32:47 50 6.25
8 14:32:40 15:32:48 50 6.25
8 14:32:42 15:32:50 50 6.25
9 14:32:43 15:32:52 50 5.555556
9 14:32:45 15:32:54 50 5.555556
Saat menyeberang 12 14:32:47 15:32:59 50 4.166667
12 14:32:48 15:33:00 50 4.166667
sesudah 9 14:32:51 15:33:00 50 5.555556
8 14:32:53 15:33:01 50 6.25
9 14:32:54 15:33:03 50 5.555556
8 14:32:56 15:33:04 50 6.25

Kecepatan mobil pada penyeberangan pertama


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00
saat menyeberang
0,00
sesudah
14:32:39-15:32:47
14:32:40-15:32:48
14:32:42-15:32:50
14:32:43-15:32:52
14:32:45-15:32:54
14:32:47-15:32:59
14:32:48-15:33:00
14:32:51-15:33:00
14:32:53-15:33:01
14:32:54-15:33:03
14:32:56-15:33:04

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 1
87

Tabel Kejadian 2

waktu jam jam jarak


NO kejadian jenis speed
mobil mulai akhir penelitian
2 sebelum 8 15:23:16 15:23:24 50 6.25
8 15:23:18 15:23:26 50 6.25
9 15:23:19 15:23:28 50 5.555556
saat
menyeberang 12 15:23:22 15:23:34 50 4.166667
13 15:23:22 15:23:35 50 3.846154
12 15:23:23 15:23:35 50 4.166667
11 15:23:25 15:23:36 50 4.545455
sesudah 9 15:23:28 15:23:37 50 5.555556
8 15:23:29 16:23:37 50 6.25
8 15:23:30 17:23:38 50 6.25
7 15:23:32 18:23:39 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan kedua


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00
saat menyeberang
0,00
sesudah
15:23:16-15:23:24
15:23:18-15:23:26
15:23:19-15:23:28
15:23:22-15:23:34
15:23:22-15:23:35
15:23:23-15:23:35
15:23:25-15:23:36
15:23:28-15:23:37
15:23:29-16:23:37
15:23:30-17:23:38
15:23:32-18:23:39

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 2
88

Tabel Kejadian 3

waktu jam jam jarak


NO kejadian jenis speed
mobil mulai akhir penelitian

3 sebelum 8 15:28:10 15:28:18 50 6.25


9 15:28:12 15:28:21 50 5.555556
9 15:28:14 15:28:23 50 5.555556
saat
menyeberang 11 15:28:17 15:28:28 50 4.545455
12 15:28:17 15:28:29 50 4.166667
12 15:28:18 15:28:30 50 4.166667
sesudah 10 15:28:20 15:28:30 50 5
9 15:28:23 15:28:32 50 5.555556
8 15:28:24 15:28:32 50 6.25
7 15:28:26 15:28:33 50 7.142857
7 15:28:27 15:28:34 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan ketiga


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00
saat menyeberang
0,00
sesudah
15:28:10-15:28:18
15:28:12-15:28:21
15:28:14-15:28:23
15:28:17-15:28:28
15:28:17-15:28:29
15:28:18-15:28:30
15:28:20-15:28:30
15:28:23-15:28:32
15:28:24-15:28:32
15:28:26-15:28:33
15:28:27-15:28:34

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 3
89

Tabel Kejadian 4

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian
4 sebelum 8 15:32:25 15:32:33 50 6.25
7 15:32:26 15:32:33 50 7.142857
9 15:32:27 15:32:36 50 5.555556
10 15:32:28 15:32:38 50 5
saat menyeberang 11 15:32:31 15:32:42 50 4.545455
12 15:32:32 15:32:44 50 4.166667
11 15:32:34 15:32:44 50 4.545455
11 15:32:35 15:32:46 50 4.545455
sesudah 9 15:32:37 15:32:46 50 5.555556
9 15:32:38 15:32:47 50 5.555556
8 15:32:40 15:32:48 50 6.25
7 15:32:44 15:32:51 50 7.142857
7 15:32:45 15:32:52 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan keempat


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00 saat menyeberang
0,00 sesudah
15:32:25-15:32:33
15:32:26-15:32:33
15:32:27-15:32:36
15:32:28-15:32:38
15:32:31-15:32:42
15:32:32-15:32:44
15:32:34-15:32:44
15:32:35-15:32:46
15:32:37-15:32:46
15:32:38-15:32:47
15:32:40-15:32:48
15:32:44-15:32:51
15:32:45-15:32:52

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 4
90

Tabel Kejadian 5

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

5 sebelum 7 15:37:17 15:37:24 50 7.142857


8 15:37:18 15:37:26 50 6.25
8 15:37:20 15:37:28 50 6.25
10 15:37:21 15:37:31 50 5
saat menyeberang 12 15:37:25 15:37:37 50 4.166667
11 15:37:25 15:37:36 50 4.545455
12 15:37:26 15:37:38 50 4.166667
sesudah 9 15:37:29 15:37:38 50 5.555556
7 15:37:32 15:37:39 50 7.142857
8 15:37:34 15:37:42 50 6.25
7 15:37:35 15:37:42 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan kelima


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
sebelum
2,00
saat menyeberang
1,00
sesudah
0,00
15:37:17-15:37:24
15:37:18-15:37:26
15:37:20-15:37:28
15:37:21-15:37:31
15:37:25-15:37:37
15:37:25-15:37:36
15:37:26-15:37:38
15:37:29-15:37:38
15:37:32-15:37:39
15:37:34-15:37:42
15:37:35-15:37:42

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 5
91

Tabel Kejadian 6

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian
6 sebelum 7 15:49:04 15:49:11 50 7.142857
7 15:49:06 15:49:13 50 7.142857
8 15:49:07 15:49:15 50 6.25
saat menyeberang 10 15:49:12 15:49:22 50 5
sesudah 9 15:49:14 15:49:23 50 5.555556
8 15:49:15 15:49:23 50 6.25
7 15:49:18 15:49:25 50 7.142857
7 15:49:20 15:49:27 50 7.142857
8 15:49:21 15:49:29 50 6.25

Kecepatan mobil pada penyeberangan keenam


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
sebelum
2,00
saat menyeberang
1,00
sesudah
0,00
15:49:04-15:49:11

15:49:06-15:49:13

15:49:07-15:49:15

15:49:12-15:49:22

15:49:14-15:49:23

15:49:15-15:49:23

15:49:18-15:49:25

15:49:20-15:49:27

15:49:21-15:49:29

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 6
92

Tabel Kejadian 7

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

7 sebelum 7 16:32:21 16:32:28 50 7.142857


6 16:32:23 16:32:29 50 8.333333
7 16:32:23 16:32:30 50 7.142857
8 16:32:24 16:32:32 50 6.25
saat menyeberang 10 16:32:30 16:32:40 50 5
11 16:32:30 16:32:41 50 4.545455
sesudah 10 16:32:32 16:32:42 50 5
7 16:32:36 16:32:43 50 7.142857
7 16:32:38 16:32:45 50 7.142857
6 16:32:41 16:32:47 50 8.333333

Kecepatan mobil pada penyeberangan ketujuh


9,00
8,00
waktu tempuh mobil

7,00
6,00
5,00
4,00
3,00 sebelum
2,00 saat menyeberang
1,00 sesudah
0,00
16:32:21-16:32:28

16:32:23-16:32:29

16:32:23-16:32:30

16:32:24-16:32:32

16:32:30-16:32:40

16:32:30-16:32:41

16:32:32-16:32:42

16:32:36-16:32:43

16:32:38-16:32:45

16:32:41-16:32:47

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 7
93

Tabel Kejadian 8

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

8 sebelum 7 16:34:46 16:34:13 50 7.142857


8 16:34:46 16:34:14 50 6.25
7 16:34:49 16:34:16 50 7.142857
8 16:34:49 16:34:57 50 6.25
saat menyeberang 10 16:34:52 16:35:02 50 5
12 16:34:52 16:35:04 50 4.166667
12 16:34:53 16:35:05 50 4.166667
11 16:34:54 16:35:05 50 4.545455
sesudah 10 16:34:57 16:35:07 50 5
8 16:34:59 16:35:07 50 6.25
8 16:35:02 16:35:10 50 6.25
7 16:35:04 16:35:11 50 7.142857
7 16:35:05 16:35:12 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan kedelepan


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
sebelum
2,00
saat menyeberang
1,00
sesudah
0,00
16:34:46-16:34:13
16:34:46-16:34:14
16:34:49-16:34:16
16:34:49-16:34:57
16:34:52-16:35:02
16:34:52-16:35:04
16:34:53-16:35:05
16:34:54-16:35:05
16:34:57-16:35:07
16:34:59-16:35:07
16:35:02-16:35:10
16:35:04-16:35:11
16:35:05-16:35:12

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 8
94

Tabel Kejadian 9

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

9 sebelum 8 16:45:34 16:45:12 50 6.25


8 16:45:35 16:45:43 50 6.25
7 16:45:37 16:45:44 50 7.142857
9 16:45:38 16:45:47 50 5.555556
saat menyeberang 12 16:45:41 16:45:53 50 4.166667
11 16:45:41 16:45:52 50 4.545455
12 16:45:42 16:45:54 50 4.166667
12 16:45:43 16:45:55 50 4.166667
11 16:45:44 16:45:55 50 4.545455
sesudah 9 16:45:47 16:45:56 50 5.555556
7 16:45:50 16:45:57 50 7.142857
8 16:45:50 16:45:58 50 6.25
7 16:45:52 16:45:59 50 7.142857
7 16:45:53 16:46:00 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan kesembilan


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
sebelum
2,00
1,00 saat menyeberang

0,00 sesudah
16:45:34-16:45:12
16:45:35-16:45:43
16:45:37-16:45:44
16:45:38-16:45:47
16:45:41-16:45:53
16:45:41-16:45:52
16:45:42-16:45:54
16:45:43-16:45:55
16:45:44-16:45:55
16:45:47-16:45:56
16:45:50-16:45:57
16:45:50-16:45:58
16:45:52-16:45:59
16:45:53-16:46:00

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 9
95

Tabel Kejadian 10

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

10 sebelum 7 16:49:21 16:49:28 50 7.142857


7 16:49:24 16:49:31 50 7.142857
9 16:49:26 16:49:35 50 5.555556
saat menyeberang 10 16:49:29 16:49:39 50 5
11 16:49:29 16:49:40 50 4.545455
sesudah 8 16:49:34 16:49:42 50 6.25
8 16:49:35 16:49:43 50 6.25
7 16:49:37 16:49:44 50 7.142857
7 16:49:38 16:49:45 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan kesepuluh


8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00
sebelum
2,00
saat menyeberang
1,00 sesudah
0,00
16:49:21-16:49:28

16:49:24-16:49:31

16:49:26-16:49:35

16:49:29-16:49:39

16:49:29-16:49:40

16:49:34-16:49:42

16:49:35-16:49:43

16:49:37-16:49:44

16:49:38-16:49:45

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 10
96

Tabel Kejadian 11

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

11 sebelum 7 16:52:01 16:52:08 50 7.142857


7 16:52:02 16:52:09 50 7.142857
8 16:52:05 16:52:13 50 6.25
8 16:52:06 16:52:14 50 6.25
saat menyeberang 9 16:52:09 16:52:18 50 5.555556
11 16:52:09 16:52:20 50 4.545455
12 16:52:10 16:52:22 50 4.166667
10 16:52:11 16:52:21 50 5
sesudah 8 16:52:15 16:52:23 50 6.25
7 16:52:17 16:52:24 50 7.142857
6 16:52:20 16:52:26 50 8.333333
7 16:52:20 16:52:27 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan kesebelas


9,00
8,00
waktu tempuh mobil

7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00 sebelum
1,00 saat menyeberang
0,00 sesudah
16:52:01-16:52:08
16:52:02-16:52:09
16:52:05-16:52:13
16:52:06-16:52:14
16:52:09-16:52:18
16:52:09-16:52:20
16:52:10-16:52:22
16:52:11-16:52:21
16:52:15-16:52:23
16:52:17-16:52:24
16:52:20-16:52:26
16:52:20-16:52:27

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 11
97

Tabel Kejadian 12

NO waktu jam jam jarak


jenis speed
kejadian mobil mulai akhir penelitian

12 sebelum 7 17:00:49 17:00:56 50 7.142857


7 17:00:50 17:00:57 50 7.142857
8 17:00:52 17:01:00 50 6.25
saat menyeberang 9 17:00:54 17:01:03 50 5.555556
10 17:00:54 17:01:04 50 5
11 17:00:55 17:01:06 50 4.545455
11 17:00:56 17:01:07 50 4.545455
sesudah 8 17:00:59 17:01:07 50 6.25
7 17:01:01 17:01:08 50 7.142857
6 17:01:04 17:01:10 50 8.333333
7 17:01:05 17:01:12 50 7.142857
7 17:01:07 17:01:15 50 7.142857

Kecepatan mobil pada penyeberangan keduabelas


9,00
8,00
7,00
waktu tempuh mobil

6,00
5,00
4,00
3,00 sebelum

2,00 saat menyeberang


1,00 sesudah
0,00
17:00:49-17:00:56
17:00:50-17:00:57
17:00:52-17:01:00
17:00:54-17:01:03
17:00:54-17:01:04
17:00:55-17:01:06
17:00:57-17:01:07
17:00:59-17:01:07
17:01:01-17:01:08
17:01:04-17:01:10
17:01:05-17:01:12
17:01:07-17:01:15

Waktu mobil melintas

Gambar Kejadian 12
98

LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI PENELITIAN
99

LAMPIRAN 4 DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai