Disusun Oleh:
Aneu Meilani 22010281
Bintang Tiryaqil Agyar 22010271
Mia Silviana 22010246
Raras Nuramalia 22010291
Rikeu Supartika 22010228
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreativitas merupakan suatu kemampuan individu untuk menciptakan
susutu yang baru, karena individu yang memiliki kemampuan kreativitas
tentunya memiliki pola pikir dan cara pandang yang lebih luas dan biasanya
berbeda dengan pola pikir dan cara pandang orang-orang pada umumnya.
Dengan demikian orang-orang dengan kreativitas yang tinggi memiliki
kemapuan untuk menciptakan hal-hal baru.
Setiap individu memiliki tingkat kreativitas yang berda berda, daya yang
memiliki kreativitas rendah, menengah atau bahkan memiliki tingkat kreativitas
yang tinggi. Kreativitas ini dapat dinilai dengan menggunakan suatu asesmen
individu teknik tes yaitu tes kreativitas. Yang akan dibahasa dalam malakah kali
ini.
B. Rumusan Masalah
Tes krativitas ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk guru BK, karena
dengan adanya tes ini guru BK dapat mengetahui apakah konseli memiliki
kreativitas yang tinggi atau rendah. Dengan demikian guru BK dapat segera
memberikan pelayanan yang berhubungan dengan peningkatan kreativitas jika
ternyata seorang konseli memiliki kreativitas yang rendah. Dengan demikian di
butuhkan pemahamn mengenai tes kreativitas sebagai berikut;
1. Apa pengertian dari tes kreativitas?
2. Apa tujuan tes kreativitas?
3. Apa manfaat tes kreativitas?
4. Apa saja jenis tes kreativitas?
5. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dari Asesmen dengan Observasi?
1
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar pembaca mendapatkan pemahaman mengenai tes
kreativitas, yang meliputi sebagai berikut;
1. Untuk mengetahui apa tes kreativitas
2. Untuk mengetahui apa tujuan tes kreativitas
3. Untuk mengetahui apa manfaat tes kreativitas
4. Untuk mengetahui apa saja jenis tes kreativitas
5. Untuk mengetahui apa saja Kelebihan dan Kekurangan dari tes kerativitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kreativitas adalah potensi alami yang dimiliki setiap individu sejak lahir.
Seiring waktu, potensi ini berkembang menjadi kemampuan kreativitas yang
berbeda-beda sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh seseorang. Untuk
mengembangkan potensi kreativitas menjadi kemampuan yang lebih tinggi,
diperlukan strategi yang tepat. Munandar (tahun) menyebutkan strategi tersebut
sebagai "strategi empat P," yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk
(avianti, R. A. 2015)
Tes kreativitas adalah tes yang digunakan untuk mengidentifikasi orang-
orang kreatif yang ditunjukkan oleh kemampuan dalam berpikir kreatif. Hasil
tesnya dikonversikan kedalam skala tertentu sehingga menghasilkan CQ
(Creative quotient) yang analogdengan IQ (intellengence quentient) untuk
intelegensi (Anni, H. 2014).
Tes kreativitas merupakan alat penting dalam menilai tingkat kreativitas
seseorang, terutama anak-anak. Penggunaan tes kreativitas memiliki beberapa
tujuan utama. Pertama, tes ini digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak
berbakat kreatif. Dalam pemilihan siswa yang memiliki tingkat kreativitas tinggi,
idealnya kita memadukan dua sumber penilaian: tes kreativitas dan penilaian dari
guru mengenai tingkat kreativitas anak tersebut (Despriliani, R. 2015).
Tes kreativitas adalah suatu tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan berfikir divergen, dengan cara membedakan beberapa aspek
diantaranya yaitu kelenturan, kelancaran, orisinalitas dan kerincian dalam
berfikir dan untuk merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan
tentang kekurangan (masalah) tersebut, menilai dan menguji dugaan atau
hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya kembali, dan kemudian
menyampaikan hasil-hasilnya (Susilo Rahardjo, 2019, p. 155-156).
3
Tes kreativitas juga memiliki peran dalam konseling siswa. Konselor atau
psikolog sekolah memerlukan informasi tentang siswa-siswa yang mungkin
mengalami masalah seperti apatis, kurang kerjasama, prestasi rendah, atau
masalah lainnya. Tes kreativitas dapat membantu dalam mengidentifikasi potensi
kreativitas yang mungkin perlu diberdayakan (Despriliani, R. 2015).
Supriadi menegaskan bahwa Trorrance test of creative thinking TTCT
oleh Torrance adalah tes yang paling terkenal dan banyak digunakan baik verbal
(bahasa) dan bentuk figural (gambar), dan dapat digunakan mulai Taman Kanak-
Kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi. Trorrance test of creative thinking TTCT
dilaporkan mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi dibanding
dengan jenis tes yang dikembangkan oleh para ahli lainnya. TTCT memiliki
tingkat validitas dan reliabelitas dengan r = 0,90 angka korelasi yang sangat
tinggi dan signifikansinya tak perlu diragukan lagi, sehingga membuktikan
TTCT sangat layak digunakan untuk mengukur kreativitas seseorang.
B. Tujuan
Tujuan dari tes kreativitas adalah untuk mengukur seberapa tinggi
seorang anak atau individu dalam memiliki daya cipta untuk membuat sesuatu
yang baru (Tim Garuda Edukasi, 2018, p. 135).
Tes kreativitas memiliki berbagai tujuan tergantung instansi yang
membutuhkannya. adapun tujuannya yakni sebagai berikut (Hajar. 2012; 157)
Dalam (Despriliani, R. 2015):
1. Identifikasi Anak Berbakat Kreatif.
Dalam seleksi siswa kreatif untuk mendapat tingkat kepercayaan
yang tinggi, sebaiknya menggunakan dua sumber untuk mengukur kreativitas.
Misalnya dengan tes kreativitas, selain penilaian guru mengenai tingkat
kreativitas anak.
2. Penelitian.
Penelitian membantu kita memahami perkembangan kreativitas. Tes
kreativitas dalam penelitian dapat digunakan dengan dua cara; pertama untuk
mengidentifikasi orang-orang kreatif dan membandingkan mereka dengan
4
orang-orang pada umumnya. Kedua tes kreativitas dalam penelitian dapat
digunakan untuk menilai dampak pelatihan kreativitas terhadap kreativitas
peserta.
3. Konseling.
Tes kreativitas dapat juga digunakan untuk bimbingan dan
konseling siswa. Konselor atau psikolog sekolah di SD atau sekolah
menengah memerlukan informasi mengenai seorang siswa yang dikirim
karena problem sikap atau masalah lain.
C. Manfaat
Selain 3 tujuan tes kreativitas ini juga memiliki 3 manfaat, antara lain
adalah sebagai berikut;
1. Tes kreativitas dapat digunakan untuk mengidentifikasi siswa berbakat kreatif
untuk program anak berbakat intelektual. Kebanyakan program anak berbakat
berasaskan bahwa siswa kreatif perlu diidentifikasikan dan kreativitas perlu
diajarkan.
2. Tes kreativitas dapat digunakan dalam penelitian. Biasanya untuk
mengidentifikasi atau melakukan penilaian.
3. Tes kreativitas dapat memebrikan informasi mengani seorang siswa yang
dikirim karena sikapnya yang apatis, tidak kooperatif, kurang berprestasi, atau
karena masalah lain.
4. Tes kreativitas dapat membantu konselor, guru, orangtua, dan siswa sendiri
untuk mengenali dan memahami bakat kreatif siswa yang terpendam.
Informasi ini memungkinkan guru untuk merancang kegiatan yang menantang
dan menarik bagi siswa kreatif.
D. Jenis-Jenis Tes Kreativitas
1. TTCT (Torrance Test of Creative Thinking)
Tes kreativitas digunakan untuk mengidentifikasikan anak yang
berbakat, baik secara verbal maupun figural untuk menilai kemampuan
berpikir divergeen siswa. Tokoh dalam pengukuran tes kreativitas ini adalah
E.P. Torrance. Torrance merupakan professor psikologi pendidikan di
5
Universitas of Georgia. Adapun tes kreativitas Torrance dikenal dengan
nama Torrance Test of Creative Thinking (Tim Pengembangan Ilmu
Pendidikan FIP-UPI, 2007, p. 167). Tes ini memerlukan waktu sepuluh
tahun dalam penyusunannya, untuk merancang administrasi dan prosedur
penilaian (scorring), menyusun data normatif serta mengumpulkan
keandalan serta kesahihan data (Rofi’ah, U. A. dkk. 2023).
Tes ini digunakan untuk peserta didik prasekolah sampai dengan
tamat sekolah. Supriadi menegaskan bahwa Trorrance test of creative
thinking TTCT oleh Torrance adalah tes yang paling terkenal dan banyak
digunakan baik verbal (bahasa) dan bentuk figural (gambar), dan dapat
digunakan mulai Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi.
Berikut ini merupakan Tes kemampuan berfikir kreatif dari Torrance Test of
Creative Thinking (TTCT) ini terdiri dari bentuk verbal (bahasa) dan bentuk
figural (gambar) (Rofi’ah, U. A. dkk. 2023):
a. TTCT bentuk verbal (bahasa)
Tes kreativitas verbal (TKV) merupakan tes kreativitas pertama
yang dikunstruksi di Indonesia oleh Utami Munandar. Tes ini mengukur
kemampuan berpikir divergen, dan berlandaskan pada struktur intelek
dari Guilford. Yang terdiri dari enam subtes yang meliputi permulaan
kata, penyusunan kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang
sama, macam-macam penggunaan, dan apa akibatnya.
Berikut ini merupakan penjelasan dari enam subtes kreativitas
verbal (Hilda Irmawati & Sinta Nova Arpita, 2014) dalam (Rofi’ah, U.
A. dkk. 2023).:
1) Permulaan kata, tes ini mengukur kelancaran kata yaitu menyangkut
kemampuan untuk menemukan kata yang memenuhi persyaratan
structural tertentu.
2) Penyusunan kata, tes ini mengukur “kelancaran kata” tetapi tes ini
juga menuntut kemampuan dalam reorganisasi persepsi.
6
3) Membentuk kalimat tiga kata, tes ini merupakan ukuran tiga dari
“kelancaran dalam ungkapan” yaitu kemampuan untuk menyusun
kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.
4) Sifat-sifat yang sama, tes ini mengukur “kelancaran dalam
memberikan gagasan” yaitu kemampuan untuk mencetuskan
gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu dalam waktu terbatas.
5) Macam-macam penggunaan, terdiri dari
a) Fluency, yaitu kemampuan untuk secara lancar megemukakan
pendapat atau ide.
b) Fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk lentur, fleksibel, luwes,
untuk mengemukakan idea tau gagasan.
c) Originalitas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan keaslian
idea tau gagasan.
6) Apa akibatnya, tes ini merupakan ukuran dari kelancaran dalam
memberikan gagasan di gabung dengan “elaborasi” artinya sebagai
kemampuan untuk mengembangkan suatu gagasan, memperincinya
dengan mempertimbangkan bermacam-macam implikasinya.
7
7)
8) Gambar 1 Tes Kreativitas Verbal
8
berbentuk sehingga membentuk gambar, juga bisa dengan melengkapi
gambar dasar yang sudah jadi sehingga menjadi gambar yang baru
(Rofi’ah, U. A. dkk. 2023).
Mengenai dasar-dasar penafsirannya Torrance menyatakannya
bahwa The Drawing Completion Test menyajikan tiga pendekatan studi
gambar, yaitu pendekatan melihat gambar dalam hubungannya dengan
suatu rangsangan atau kualitas-kualitasyang disimbolkan, penelaahan
isi gambar yang dibuat, dan menelaah cara pelaksanaan penciptaan
gambar. Pendekatan yang kedua adalah menelaah isi (content) yang
dibuat, pendekatan yang ketiga adalah menelaah cara pelaksanaan
dalam menggambar (mode of execution) (Rofi’ah, U. A. dkk. 2023).
9
(Gambar 3 Contoh Hasil Tes Kreativitas Figural)
10
1. Dapat membantu mengidentifikasi bakat dari seorang individu
2. Dapat menilai perkembangan kreativitas dari seorang individu
3. Hasil dari penilaian tes kreativitas dapat digunakan untuk menentukan
pelayanan yang akan diberikan oleh guru bk
Selain kelebihan asesmen individu teknik tes ini juga memiliki
kelemahan, yaitu sebagai berkut:
1. Hasil tes memiliki kemungkinan tidak akurat, kareana faktor-fakto tertentu.
2. Tes ini cenderung memabahas mengenai cara analisi dan pemikiran kritis.
3. Karena skoring bersifat subjektif, sehingga cenderung kurang objektif.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah dibahas mengenai tes kreativitas, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa tes kreativitas adalah serangkaian tes yang
dilakukan untuk mengukur kemampuan pribadi seseorang dengan membedakan
aspek kelancaran, kelenturan, orisionalitas dan kerincian dalam berpikir,
sehingga dengan melakukan suatu tes kreativitas individu menjadi mengetahui
kemampuan baru yang ada pada dirinya yang sebelumnya tidak diketahui.
Dengan diadakannya serangkaian tes kreativitas akan memudahkan guru
BK untuk mengetahui kemampuan khusus yang dimiliki oleh siswa sehingga
guru mampu mengarahkan serta memberikan dorongan untuk mengembangkan
kemampuan siswa. Guru harus menghargai keunikan pribadi dan potensi setiap
siswa. Pada waktu tertentu guru harus memberi kebebasan pada siswa untuk
melakukan sesuatu yang disenangi oleh siswa, sehingga kreativitas dari masing-
masing siswa akan terlihat dengan sendirinya.
Dengan demikian individu yang mampu mengembangkan kreativitasnya
akan menghasilkan suatu ketrampilan-ketrampilan baru, mampu
mengembangkan diri lebih baik dalam kehidupan individu itu sendiri, dan akan
lebih percaya diri. Sebaliknya individu yang tidak mampu mengembangkan
kreativitas atau ketrampilan akan menunjukan sikap mudah putus asa, merasa
tidak aman sehingga menarik diri dari kegiatan dan takut memperlihatkan usaha-
usahanya. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kreativitas
mempunyai peran penting dalam menentukan perkembangan manusia. Karena
individu yang dapat menyalurkan kreativitasnya akan mempunyai makna pada
tahap perkembangannya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
baik dari segi penulisan maupun segi materi yang kami bahas. Oleh karena itu,
12
mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun kepada dosen kami Bapak
Reza Pahlevi, M.Pddan teman-teman mahasiswa dan mahasiswi sekalian, agar
kami bisa memperbaiki dalam penyusunan makalah kami dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
bahasannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
14